i
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
TSTS (Two Stay
Two Stray)
dengan Kartu Bergambar untuk Meningkatkan
Keaktifan Belajar dan Hasil Belajar Biologi pada Siswa Kelas VIII
MTs Muhammadiyah 1 Malang
SKRIPSI
Di susun oleh:
ANDI PRAYITNO (07330062)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
v
MOTO DAN PERSEMBAHAN
”Hai orang
-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar (Q.S
Al-Baqarah: 153)
Man Jadda Wajada, Man Shabara Zhafira
Man Sara Ala Darbi Washala
Siapa yang bersungguh-sungguh akan sukses,
Siapa yang bersabar akan beruntung
Siapa yang berjalan dijalannnya akan sampai
tujuan.(Qowa’idul Fiqhih)
Beranilah Bermimpi Besar, Karena Mimpi Itu Adalah Harapan
Harapan Selalu Ada Menjadi Kenyataan
Dengan segala hormat, kupersembahkan skripsi ini kepada:
(Alm)Ibunda Hatimah dan (Alm) Ayahanda Abd. Karim
Dan Keluarga besarku Terima kasih untuk kasih sayang, doa,
dan semangat.
Orang yang terkasih, dan para sahabatku biologi angkatan
2007 terima kasih untuk dukungan dan bantuannya
Almamaterku Universitas Muhammadiyah Malang tempatku
vi
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan berkah, rahmat, taufik, hidayah dan juga inayahnya sehingga penulis
mampu menyelesaikan tugas akhir skripsi sebagai syarat untuk memperoleh gelar
sarjana pendidikan biologi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Malang dengan Judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS (Two Stay Two Stray) dengan Kartu Bergambar untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar dan Hasil Belajar Biologi pada Siswa Kelas VIII MTs Muhammadiyah 1 Malang”.
Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan tenaga, informasi, bimbingan dan juga bantuan do’a dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ucapkan banyak terima kasih atas segala bantuan yang telah
diberikan, terutama pada:
1. Bunda (Alm.) Hatimah dan ayah (Alm.) Abdul Karim dan beserta semua
keluargaku tercinta yang selama ini memberi kasih sayang, dukungan, dan doa
hingga terselesainya skripsi ini.
2. Bapak Dr. Muhadjir Effendy, M.Ap., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Malang, yang telah menerima dan memberi kesempatan untuk belajar dan
menambah ilmu pengetahuan di lembaga yang dipimpinnya.
3. Bapak DR. M. Syaifuddin, MM selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.
4. Ibu Dra. Sri Wahyuni M.Kes selaku Ketua Jurusan Pendidikan Biologi.
5. Ibu Dra. Lise Chamisijatin M.Pd selaku pembimbing I yang telah meluangkan
waktu untuk memberikan bimbingan, petunjuk beserta saran yang sangat
berharga dalam penyusunan skripsi ini.
6. Ibu Dra. Elly Purwanti. MP selaku pembimbing II yang dengan penuh kesabaran
memberikan bimbingan, saran, dan petunjuk kepada penulis sampai skripsi ini
vii
7. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang
yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan selama kuliah.
8. Bapak Achmad Romli. Spd selaku Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah 01
Malang, yang telah memberi kesempatan penulis untuk melakukan penelitian di
MTs Muhammadiyah 01 Malang.
9. Bapak Mashuri. Spd selaku guru biologi kelas VIII B MTs Muhammadiyah 01
Malang yang telah membantu penelitian ini hingga selesai.
10. Buat Cius Gumbs, Andre WA, Antok Brud, terima kasih atas motivasi yang
kalian berikan kebersamaan kalian akan kukenang selalu.
Semoga Allah senantiasa membalas amal baik yang telah diberikan, Amin.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini
bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Malang, 03 November 2012
viii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
LEMBAR PERNYATAAN ... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... 6
1.4 Manfaat Penelitian ... 6
1.5 Definisi Istilah ... 7
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Belajar dan Pembelajaran Biologi ... 9
2.1.1 Belajar dan Pembelajaran ... 11
2.1.2 Pembelajaran Biologi ... 15
2.2 Pembelajaran Kooperatif 2.2.1 Pembelajaran Kooperatif ... 17
2.2.2 Tahapan Pembelajaran Kooperatif ... 19
ix
2.3.1 Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran
Kooperatif Tipe TSTS ... 22
2.3.2 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS ... 24
2.4 Kartu Bergambar 2.4.1 Pengertian Kartu Bergambar ... 25
2.4.2 Kelebihan Kartu Bergambar ... 27
2.4.3 Teknik Pembuatan Kartu Bergambar ... 28
2.5 Keaktifan Belajar ... 28
2.6 Hasil Belajar 2.6.1 Pengertian Hasil Belajar ... 32
2.6.2 Faktor-Faktor Hasil Belajar ... 34
2.7 Sintaks Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS dengan Kartu Bergambar ... 35
2.8 Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS (Two Stay Two Stray) dengan Kartu Bergambar untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar dan Hasil Belajar ... 36
2.9 Kerangka konsep ... 40
BAB III : METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis penelitian ... 41
3.2 Peran peneliti ... 42
3.3 Tempat dan Subyek Penelitian ... 42
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 43
3.4.1 Sumber Data ... 43
3.4.2 Teknik Pengumpulan data ... 43
3.4.3 Instrument ... 45
3.5 Prosedur Penelitian 3.5.1 Rencana Siklus I ... 47
x
3.6 Analisis Data ... 51
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Siklus 1 ... 54
4.1.1 Siklus 1 ... 54
4.1.1.1 Pertemuan Pertama ... 55
4.1.1.2 Pertemuan Kedua ... 57
4.1.2 Obeservasi Siklus I 4.1.2.1 Aktivitas Siswa ... 57
4.1.2.2 Aktivitas Guru ... 58
4.1.2.3 Karakter/Sikap Siswa ... 60
4.1.2.4 Keaktifan Belajar Siswa ... 61
4.1.3 Hasil Belajar Siklus I ... 62
4.1.4 Refleksi Siklus 1 ... 62
4.2 Hasil Penelitian Siklus 2 ... 64
4.2.1 Siklus 2 ... 65
4.2.1.1 Pertemuan Pertama ... 65
4.2.1.2 Pertemuan Kedua ... 68
4.2.2 Observasi Siklus II ... 67
4.2.2.1 Aktivitas Siswa ... 67
4.2.2.2 Aktivitas Guru ... 69
4.2.2.3 Karakter/Sikap Siswa ... 70
4.2.2.4 Keaktifan Belajar Siswa ... 71
4.2.3 Hasil Belajar Siklus II ... 72
4.2.4 Refleksi Siklus II ... 73
4.3 Perbandingan Peningkatan Hasil Penelitian Tindakan Siklus I dan Siklus II 4.3.1Perbandiangan Presentase Penilaian Karakter Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II ... 74
xi
Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II ... 75
4.3.3 Perbandingan Hasil Belajar Siswa pada Proses Pembelajaran Siklus I dan Siklus II ... 77
4.4 Pembahasan ... 77
4.4.1 Karakater/Sikap Belajar Siswa ... 78
4.4.2 Keaktifan Belajar ... 79
4.4.3 Hasil Belajar ... 80
BAB V : PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 83
5.2 Saran ... 84
DAFTAR PUSTAKA ... 85
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 45
Tabel 3.2 Presentase Taraf Keberhasilan Belajar Siswa ... 52
Tabel 3.3 Keaktifan Belajar Siswa ... 52
Tabel 3.5 Karakter Belajar Siswa ... 53
Tabel 4.1 Observasi Kegiatan Belajar Siswa Pembelajaran TSTS Siklus I ... 57
Tabel 4.2 Observasi Kegiatan Belajar Guru Pembelajaran TSTS Siklus I ... 59
Tabel 4.3 Hasil Karakter Belajar Siklus I ... 60
Tabel 4.4 Hasil Keaktifan BelajarSiklus I... 62
Tabel 4.5 Hasil Belajar Siklus I ... 62
Tabel 4.6 Refleksi Siklus I ... 63
Tabel 4.7 Observasi Kegiatan Belajar Siswa Pembelajaran TSTS Siklus II .. 68
Tabel 4.8 Observasi Kegiatan Belajar Guru Pembelajaran TSTS Siklus II ... 69
Tabel 4.9 Hasil Karakter Belajar Siswa Siklus II ... 70
Tabel 4.10 Hasil Keaktifan Belajar Siklus II ... 72
Tabel 4.11 Hasil Belajar Siklus II ... 73
Tabel 4.12 Hasil Refleksi Siklus I dan Siklus II ... 73
Tabel 4.13 Perbandingan Presentase Karakter Belajar Siklus I dan Siklus II ... 75
Tabel 4.14 Perbandingan Presentase Keaktifan Belajar Siklus I dan Siklus II ... 76
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 41
Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Karakter Siswa Siklus I dan
Siklus II ... 76
Gambar 4.2 Grafik Perbandingan Keaktifan Belajar Siswa Siklus I dan
Siklus II ... 77 Gambar 4.3 Grafik Hasil belajar siswa siklus I dan siklus II ... 78
Gambar 4.4 Grafik Karakter Siswa
Siklus I dan Siklus II Klasikal ... 79
Gambar 4.5 Grafik Keaktifan Belajar Siswa
Siklus I dan Siklus II Klasikal ... 80
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Format Wawancara dan Hasil Wawancara ... 85
Lampiran 2 : RPP Siklus I ... 86
Lampiran 3 : Bahan Ajar Siklus I ... 90
Lampiran 4 : Kartu Bergambar Siklus I ... 97
Lampiran 5 : Kisi-kisi Soal Ulangan Siklus I ... 99
Lampiran 6 : Soal Posttes Siklus I ... 100
Lampiran 7 : Rambu-Rambu Jawaban Siklus I ... 102
Lampiran 8 : Lembar Observasi Siswa Siklus I ... 104
Lampiran 9 : Lembar Observasi Guru Siklus I ... 105
Lampiran 10 : Lembar Observasi Karakter ... 106
Lampiran 11 : Lembar Observasi Keaktifan ... 107
Lampiran 12 : Catatan Lapang ... 108
Lampiran 13 : Jawaban Lembar Observasi Siswa Siklus I ... 111
Lampiran 14 : Jawaban Lembar Obsevasi Guru Siklus I ... 116
Lampiran 15 : Jawaban Lembar Karakter Siswa Siklus I ... 121
Lampiran 16 : Jawaban Lembar Keaktifan Belajar Siklus I ... 134
Lampiran 17 : Hasil Ulangan Siklus I ... 136
Lampiran 18 : RPP Siklus II ... 137
Lampiran 19 : Bahan Ajar Siklus II ... 141
Lampiran 20 : Kartu BergambarSiklus II ... 149
Lampiran 21 : Rambu-Rambu Kartu Bergambar Siklus II ... 151
Lampiran 22 : Kisi-Kisi Soal Postest Siklus II ... 153
Lampiran 23 : Soal PosttesSiklus II ... 154
Lampiran 24 : Rambu-Rambu Soal PosttestSiklus II ... 156
Lampiran 25 : Lembar Observasi SiswaSiklus II ... 159
Lampiran 26 : Lembar Observasi Siklus II ... 160
Lampiran 27 : Lembar Observasi Karakter Siklus II ... 161
xv
Lampiran 29 : Jawaban Lembar Observasi Siswa Siklus II ... 163
Lampiran 30 : Jawaban Lembar Observasi Guru Siklus II ... 168
Lampiran 31 : Jawaban Lembar Karakter Siswa Siklus II ... 173
Lampiran 32 : Jawaban Lembar Keaktifan Siswa Siklus II ... 186
Lampiran 33 : Hasil Posttest Siklus II ... 188
Lampiran 34 : Surat Pengantar Penelitian ... 189
Lampiran 35 : Dokumentasi ... 190
xvi
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., Suhardijono, Supardi. 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Tindakan. Jakarta: Bina Aksara.
Akbar, Sa’dun. 2009. Penelitian Tindakan Kelas: Filosofi, Metodologi & Implementasi. Yogyakarta: Cipta Media Aksara.(25)
Budiyono. 2008. Pengaruh Kemandirian Belajar dan Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar PKN pada Siswa Kelas XI SMA Negeri Jatisrono Kabupaten Wonogiri. Skripsi Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan. Program Studi Pendidikan Civik Hukum Universitas
Surakarta, Surakarta.
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Depdiknas. 2002. Pedoman Pembelajaran Tuntas (Mastery Learning). Jakarta. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama. 2011. Panduan Pendidikan
Karakter di Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Kemdiknas, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama.
Direktorat Pembinaan SMP. Buku Saku Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas, 2006.
Fatirul, 2008. Pembelajaran Kooperatif Two Stray Two Stay. (Online) Http//: Wikpedia.com
Ibrahim, M. Et., All. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya Press.
Isjoni. 2009. Cooperative learning Mengembangkan Kemampuan Belajar Berkelompok. Bandung: Alfabeta.
Isjoni. 2010. Cooperative Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta.
Karim, Saeful, 2008. Belajar IPA: membuka cakrawala alam sekitar 2 untuk kelas VIII/ SMP/MTs. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta Mulyasa. 2009. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya.
Mulyasa. 2008. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya
Mulyasa. 2003. Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK. Bandung:Remaja Rosdakarya.
Nur yani. 2005. Pembelajaran IPA tingkat Sekolah menengah Pertama. (Online).Http://Nuryani.wordpress.com.diakses 12 februari 2011
Pusat Kurikulum. 2010. Pengembangan Pendidikan dan Karakter Bangsa. Jakarta: Kemdiknas, Badan Penelitian dan Pengembangan, Puskur.
Pusat Kurikulum. 2008. Model PengembanganSilabus Mata Pelajaran dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran IPA Terpadu Sekolah Menengah
xvii
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22.2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.Pusat Kurikulum. 2006.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses. Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Rahardi, W. 2005. Media Kartu Bergambar. Http:// Wordpress.com Ratmi. 2004. Keaktifan Belajar Siswa.
http://Ratmi.wordpress.com/2010/01/04/jurnal-pembelajaran. Diakses Tanggal 20 September 2011.
Rinie Pratiwi P, 2008. Contextual Teaching and Learning Ilmu Pengetahuan Alam: Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII Edisi 4/ Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional,. Jakarta: Pusat
Rianto, M. 2004. Dasar Proses Pembelajaran Biologi 2. Semarang: FMIPA Universitas Negeri Semarang.
Rianto, M. 2010. Dasar Proses Pembelajaran Biologi. Semarang: FMIPA Universitas Negeri Semarang.
Slavin. 2010. Cooperative learning. Theory, Research and Practice. (cetakan ke III) Boston: Allyn and Bacon.
Slameto. 2003. Proses Pembelajaran dan Keaktifan Belajar. Bandung: Rosdakarya Sudjana, Nana. 1999. Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Rosdakarya.
Sudjana. 2006. Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya. Sunarto. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suprijono, A. 2009. Cooperative Learning Teori Aplikasi & Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suyatno.2009. Pembelajaran Kooperatif TSTS. (Online) http://Suyatn.co.cc/2010/02/04/Jurna. Diakses Tanggal 22 februari 2011. Tim MKPBM. 2001. Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: Kemdiknas
Tim Pendidikan Karakter. 2010. Grand Desain Pendidikan Karakter. Jakarta: Kemdiknas.
Wasis, Sugeng Yuli Irianto, 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 2: SMP/MTs Kelas VIII/. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta
Widyantini. 2006. Model Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Kooperatif. Disajikan dalam PPPG Matematika di Jogjakarta.
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan dan membina
potensi sumber daya manusia melalui berbagai kegiatan belajar mengajar yang
diselenggarakan pada semua instansi pendidikan mulai dari sekolah dasar,
menengah, sampai perguruan tinggi. Slameto (2003), menyatakan bahwa dalam
keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan
yang paling pokok. Kegiatan belajar di sekolah diarahkan agar siswa mampu
menerima dan memahami materi yang diberikan guru di dalam proses belajar
mengajar, sehingga siswa dapat berperan aktif, kreatif dan inovatif dalam
menanggapi setiap materi yang diberikan pada proses pembelajaran.
Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan peserta
didik ke dalam proses belajar sehingga mereka dapat mencapai tujuan belajar
sesuai dengan apa yang diharapkan. Pembelajaran hendaknya memperhatikan
perbedaan individual anak, karena proses pembelajaran akan mengubah kondisi
anak dari yang tidak tahu menjadi tahu, tidak paham menjadi paham. Menurut UU
No. 36 Tahun 2010 pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan
pendidik atau sumber belajar pada suatu lingkungan belajar, sehingga terbentuk
sebuah perubahan yang dikenal dengan keaktifan.
Slameto (2003) menyatakan bahwa keaktifan belajar merupakan suatu
2
proses perubahan yaitu tingkah laku sebagai hasil dari interaksi aktif dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Berdasarkan observasi yang dilakukan, proses belajar mengajar MTs
Muhammadiyah 1 Malang masih mengarah pada penyampaian informasi dari
guru kepada peserta didik, sehingga pemahaman materi yang mereka dapatkan
belum maksimal, bahkan siswa terkadang merasa jenuh dalam proses
pembelajaran. Selain itu hasil observasi pada Siswa Kelas VIII MTs
Muhammadiyah 1 Malang, menunjukkan bahwa keaktifan belajar siswa kurang
dalam menerima pembelajaran biologi hal ini terlihat dari sikap siswa yang tidak
memperhatikan penjelasan guru, berbicara sendiri, serta siswa terlihat kesulitan
dalam menangkap dan memahami materi pelajaran biologi.
Hal ini yang akan mempengaruhi pada hasil belajar siswa yang dicapai
saat ulangan harian maupun ujian tengah semester (UTS) rendah, ini terlihat dari
nilai hasil belajar siswa yang masih jauh dari KKM yang telah ditetapkan yaitu
60. Jumlah persentase keaktifan belajar yang yang diperoleh dari tanya jawab
serta tugas yang diberikan kepada siswa kelas VIII menunjukkan bahwa rata-rata
di bawah 50%, sedangkan berdasarkan daftar nilai ulangan tengah semester siswa
tahun 2011 menunjukkan bahwa rata- rata hasil belajar siswa kelas VIII yaitu
58,5, dengan demikian dapat dikatakan bahwa proses belajar biologi siswa kelas
VIII masih kurang dan perlu adanya peningkatan.
Menurut (Sharan dalam Isjoni, 2009) siswa yang belajar menggunakan
cooperative learning memiliki motivasi yang tinggi karena didorong dan
3
kemampuan akademik, meningkatkan kemampuan berfikir kritis, membentuk
hubungan persahabatan menimba berbagai informasi, belajar menggunakan
sopan-santun, meningkatkan motivasi siswa, memperbaiki sikap terhadap sekolah
dan belajar mengurangi tingkah laku yang kurang baik, serta membantu siswa
dalam menghargai pokok pikiran orang lain (Johnson dalam Isjoni, 2009).
Selain itu, dalam kegiatan belajar siswa dituntut untuk memiliki sikap
mandiri, artinya siswa perlu memiliki kesadaran, kemauan dan motivasi dari
dalam diri siswa untuk melakukan usaha belajar. Belajar merupakan usaha untuk
memenuhi kebutuhan diri siswa dan bukan semata-mata tekanan guru maupun
pihak lain. Adanya sikap mandiri dalam diri siswa maka tujuan belajar akan
berhasil dicapai sebagaimana yang diharapkan. Kemandirian merupakan salah
satu unsur yang penting dimiliki siswa dalam proses pembelajaran (Budiyono,
2008).
Karakter adalah seperangkat trait yang menentukan sosok seseorang
sebagai individu (Kurtus, 2010). Karakter merupakan sifat atau watak seseorang
yang bisa baik dan bisa tidak baik berdasarkan penilaian lingkungannya dalam hal
ini pada proses pembelajaran dalam kelas.
Proses pembelajaran yang baik dapat menciptakan proses belajar mengajar
yang efektif dengan adanya komunikasi dua arah antara guru dengan peserta
didik. Selain itu, proses belajar mengajar tidak hanya menekan pada apa yang
dipelajari tetapi menekan bagaimana ia harus belajar. Model pembelajaran
kooperatif tipe Two Stay Two Stray merupakan sistem pembelajaran kelompok
4
membantu memecahkan masalah dan saling mendorong untuk berprestasi serta
melatih siswa untuk bersosialisasi dengan baik. Salah satu alternatif untuk
pengajaran tersebut adalah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two
stay two stray (TSTS).
Menurut (Suyatno, 2009), pembelajaran kooperatif tipe TSTS adalah
dengan siswa berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan kelompok lain.
Sintaknya adalah kerja kelompok dua siswa bertamu ke kelompok lain dan dua
siswa lainnya tetap dikelompoknya untuk menerima dua orang dari kelompok
lain, kerja kelompok, kembali ke kelompok asal, kerja kelompok, dan laporan
kelompok.
Kegiatan belajar mengajar yang diwarnai dengan kegiatan individu, siswa
bekerja sendiri dan tidak diperbolehkan melihat pekerjaan siswa yang lain.
Pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dengan kartu bergambar
memberikan kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil diskusi dan
informasi dengan kelompok lain. Penggunaan kartu bergambar akan
mempermudah dalam pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray, kartu ini
berisi gambar serta latihan soal yang diberikan pada siswa.
Kartu bergambar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sebuah alat
atau media belajar yang dirancang oleh peneliti untuk membantu mempermudah
dalam pembelajaran bidang studi biologi. Kartu bergambar ini terbuat dari kertas
tebal atau karton berukuran 12 × 9 cm yang terdapat gambar materi yang sesuai
dengan pokok bahasan. Penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran dapat
5
keterbatasan belajar dan menumbuhkan keaktifan belajar siswa. Kartu bergambar
sangat mendukung siswa dalam proses pembelajaran, karena kartu bergambar
memberikan pengetahuan pada materi biologi.
Penggunaan kartu bergambar mempermudah dalam pembelajaran, kartu
ini berisi gambar serta latihan soal yang diberikan pada siswa, pemberian umpan
balik dan penguatan bagi siswa mempermudah materi yang disampaikan. Kartu
bergambar dapat memberikan informasi tentang materi dan juga memberikan
latihan soal untuk menambah pengetahuan dalam materi serta dapat memotivasi
siswa agar memperhatikan materi yang akan disampaikan. Berdasarkan uraian di
atas, maka peneliti akan melakukan penelitian tindakan kelas dengan mengambil
judul: ’’ Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS (Two Stay Two
Stray) dengan Kartu Bergambar untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar dan
Hasil Belajar Biologi pada Siswa Kelas VIII MTs Muhammadiyah 1 Malang”
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimanakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS
(Two Stay Two Stray) dengan kartu bergambar untuk meningkatkan
keaktifan dan hasil belajar siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah 1
Malang ?
1.2.2 Bagaimanakah peningkatan keaktifan dan hasil belajar dengan
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS (Two Stay Two
Stray) dengan kartu bergambar pada siswa kelas VIII MTs
6
1.3Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan:
1.3.1 Untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
TSTS (Two Stay Two Stray) dengan kartu bergambar untuk
meningkatkan keaktifan dan hasil belajar biologi siswa VIII MTs
Muhammadiyah 1 Malang
1.3.2 Untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar biologi siswa kelas
VIII MTs Muhammadiyah 1 Malang melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe TSTS (Two Stay Two Stray) dengan kartu
bergambar
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.4.1 Bagi Siswa
a. Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran biologi
b. Menumbuhkan motivasi siswa dalam proses pembelajaran
c. Menambah keberanian siswa untuk mengeluarkan pendapat, ide, dan
melatih kemandirian belajar siswa
1.4.2 Bagi Guru
Memperoleh pengalaman yang bervariasi dalam menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe TSTS (Two Stay Two Stray) dengan kartu
bergambar dalam pembelajaran biologi sebagai salah satu model
7
1.4.3 Bagi peneliti
Memberikan pengalaman secara langsung bagaimana memecahkan
permasalahan siswa dan cara memilih strategi pembelajaran yang baik
dan menyenangkan.
1.5 Definisi Istilah
1.5.1 Model pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran secara kelompok
yang beranggota 4-6 siswa yang dibentuk secara heterogen yang
dimana siswa dituntut saling bekerja sama dalam menyelesaikan
persoalan yang dihadapi selama pelajaran berlangsung (Isjoni, 2010).
1.5.2 Model pembelajaran kooperatif tipe Two stay two stray (TSTS) adalah
model pembelajaran kooperatif dimana siswa bekerjasama dalam
kelompok secara heterogen. Siswa saling berkunjung, baik sebagai
tamu maupun tuan rumah untuk bertukar informasi kemudian
mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas.
1.5.3 Kartu bergambar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sebuah
kartu yang digunakan sebagai sumber belajar terdapat gambar materi
sebagai bahan belajar siswa serta tugas-tugas yang harus dikerjakan
oleh siswa, pemberian umpan balik dan penguatan bagi siswa.
1.5.4 Keaktifan belajar merupakan suatu aktivitas mental atau psikis yang
berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, sehingga
menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,
keterampilan, nilai dan sikap (Winkel, 2004). Aktivitas mental atau
8
dimaksud adalah Model pembelajaran kooperatif tipe TSTS dengan
kartu bergambar dapat menghasilkan perubahan pengetahuan,
pemahaman, dan sikap peserta didik.
1.5.5 Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
proses belajar mengajar. Perubahan ini berupa pengetahuan,
pemahaman, keterampilan dan sikap yang biasanya meliputi ranah
kognitif, afektif, dan psikomotorik (Dimyati dan Mudjiono, 2002).
1.5.6 Karakter adalah seperangkat sikap yang menentukan sosok seseorang
sebagai individu (Kurtus, 2010). Karakter merupakan sifat atau watak
seseorang yang bisa baik dan bisa tidak baik berdasarkan penilaian
lingkungannya yang berkaitan dengan personalitas walaupun ada