• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBERIAN SENYAWA TAURIN PADA PAKAN ALAMI DAN PAKAN KOMERSIL TERHADAP TINGKAT PERTUMBUHAN JUVENIl IKAN GURAMI (Osprhonemus gouramy)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBERIAN SENYAWA TAURIN PADA PAKAN ALAMI DAN PAKAN KOMERSIL TERHADAP TINGKAT PERTUMBUHAN JUVENIl IKAN GURAMI (Osprhonemus gouramy)"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBERIAN SENYAWA TAURIN PADA PAKAN ALAMI DAN PAKAN KOMERSIL TERHADAP TINGKAT PERTUMBUHAN JUVENIl IKAN

GURAMI (Osprhonemus gouramy)

Oleh Serli Widyasti

Abstrak

Ikan gurami (Osphronemus gouramy) merupakan ikan air tawar yang memilki nilai ekonomis yang tinggi dan mudah untuk dibudidaya namun masih memiliki pertumbuhan yang lambat. Salah satu upaya untuk mempercepat pertumbuhan ikan gurami yaitu melalui pemberian pakan yang bermutu dengan jumlah yang sesuai terhadap kebutuhan ikan. Penambahan senyawa taurin diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan juvenil gurami. Penelitian ini telah dilakukan pada Bulan Januari sampai Maret 2013 di Laboratorium Perairan Zoologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan juvenil ikan gurami (Osphronemus gouramy) dengan perlakuan pemberian pakan yang berbeda dan masing-masing pakan telah diberi senyawa taurin dan tanpa taurin. Empat (4) perlakuan yang diberikan yaitu pakan alami ditambahkan taurin, pakan alami tanpa taurin, pakan komersil ditambahkan taurin dan pakan komersil tanpa taurin. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa juvenil gurami yang diberi pakan tambahan taurin baik untuk pakan alami ataupun komersil memiliki berat tubuh, panjang tubuh, dan lingkar tubuh yang paling tingggi dibandingkan dengan juvenil gurami yang diberi pakan tanpa taurin, walaupun secara statistik tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan (pada taraf α = 5%).

(2)

PEMBERIAN SENYAWA TAURIN PADA PAKAN ALAMI DAN PAKAN KOMERSIL TERHADAP TINGKAT PERTUMBUHAN JUVENIL IKAN

GURAMI (Osprhonemus gouramy)

Oleh Serli Widyasti

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar SARJANA SAINS

Pada Jurusan Biologi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

(3)

PEMBERIAN SENYAWA TAURIN PADA PAKAN ALAMI DAN PAKAN KOMERSIL TERHADAP TINGKAT PERTUMBUHAN JUVENIL IKAN

GURAMI (Osprhonemus gouramy)

Oleh Serli Widyasti

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar SARJANA SAINS

Pada Jurusan Biologi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

(4)

PEMBERIAN SENYAWA TAURIN PADA PAKAN ALAMI DAN PAKAN KOMERSIL TERHADAP TINGKAT PERTUMBUHAN JOUVENIL IKAN

GURAMI (Osphronemus gouramy)

Skripsi

Oleh Serli Widyasti

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG

(5)
(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1. Ikan gurami ………..………... 6

Gambar 2. Daun Xanthosoma sagitalium….………. 10 Gambar 3. Rumus bangun taurine………. 28 Gambar 4. Rerata laju pertumbuhan spesifik ikan gurami……… 31

Gambar 5. Aquarium yang digunakan dalam penelitian………... 49

Gambar 6. Proses pembuatan pakan alami……… 49

Gambar 7. Pemberian pakan pada ikan gurami di sore hari……. 50

Gambar 8. Ph air di aquarium penelitian……….. 50 Gambar 9. Ikan gurami di dalam aquarium dengan aerator….… 51

Gambar 10. Proses penjemuran pakan alami………... 51

Gambar 11. Ikan gurami yang digunakan dalam penelitian….… 52

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK……… i

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL……….... xii

DAFTAR GAMBAR………... xiii

I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan Penelitian ... 3

C. Manfaat Penelitian ... 3

D. Kerangka Pikir……… 3

E. Hipotesis………. 4

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 5

A.Klasifikasi Ikan Gurami ... 5

B.Morfologi Ikan Gurami ... 5

C.Habitat dan Penyeberan Ikan Gurami ... 7

D.Pertumbuhan... 8

E. Pakan Ikan ... 9

1. Daun kimpul………. ... 10

(8)

3. Pellet……….. 12

4. Persiapan Pakan Alami……….. 20

5. Persiapan Pakan Buatan ... 21

6. Persiapan Taurin……… ... 22

7. Pemberian Pakan……… 22

8. Pengambilan Data……….. 23

9. Sampling Kualitas Air………... 23

(9)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 25

A. Pemberian pakan yang berbeda terhadap pertumbuhan Ikan gurami ... 25

B. Pemberian pakan yang berbeda terhadap kelulushidupan Ikan gurami ... 30

C. Laju pertumbuhan harian (SGR) ... 31

D. Ratio konversi pakan (FCR) ... 33

E. Kualitas fisika-kimia air ... 34

F. KESIMPULAN DAN SARAN ... 36

DAFTAR PUSTAKA……….. ... 37

LAMPIRAN Tabel 8-11 ... 41

Perhitungan kelulusanhidup ... 47

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Komposisi kandungan nutrisi tepung kedela... 12

Tabel 2. Rerata pemberian pakan yang berbeda terhadap berat tubuh ikan gurami………..………. 26

Tabel 3. Rerata pemberian pakan yang berbeda terhadap pertambahan panjang tubuh ikan gurami………. 28

Tabel 4. Rerata pemberian pakan yang berbeda terhadap pertambahan lingkar perut ikan gurami…….……….. 30

Tabel 5. Tingkat kelulushidupan ikan gurami selama 40 hari..…... 31

Tabel 6. Ratio konversi pakan ikan gurami………... 34

Tabel 7. Parameter kualitas fisika-kimia air……….... 35

Tabel 8. Data berat tubuh, panjang tubuh, dan lingkar perut ikan gurami dengan perlakuan pakan komersil selama 40 hari... 41

Tabel 9. Data berat tubuh, panjang tubuh, dan lingkar Tubuh ikan gurami dengan perlakuan pakan komersil taurin selama 40 hari………….……….. 41

Tabel 10. Data berat tubuh, panjang tubuh, dan lingkar tubuh ikan gurami dengan perlakuan pakan alami ………... 41

Tabel 11. Data berat tubuh, panjang tubuh, dan lingkar tubuh ikan gurami dengan perlakuan pakan alami taurin selama 40 hari……….. 42

Tabel 12. Perhitungan ANOVA nilai SGR………... 42

Tabel 13. Perhitungan ANOVA nilai Lingkar tubuh……… 43

Tabel 14. Perhitungan ANOVA panjang ikan ………. 44

(11)
(12)
(13)
(14)

MOTTO

Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan

orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya

mereka dengan kerberhasilan saat mereka

menyerah (Heather Prayor)

Jadilah kamu manusia yang pada kelahiranmu

semua orang tertawa bahagia, tetapi hanya kamu

sendiri yang menangis; dan pada kematianmu

semua orang menangis sedih, tetapi hanya kamu

sendiri yang tersenyum (Abu Bakar Sibli)

Hidup itu hanya sekali dan tidak bisa diulang,

lakukanlah apa yang bisa dilakukan sekarang agar

(15)
(16)

Alhamdulilahirobbilamin,

Puji syukur atas kuasa ALLAH SWT yang Maha

Pengasih lagi Maha penyayang

Ku persembahkan karyaku ini kepada kedua orang

tuaku tercinta, kedua saudara kandungku,

(17)

iii RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bengkulu, pada tanggal 26 September 1990. Penulis merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara, dari Bapak H. Andrea Salim, SE dan ibu Hj. Siti Astuti.

Penulis pertama kali mengenyam pendidikan di TK Darmawanita Bengkulu. Pendidikan Sekolah Dasar diselesaikan pada tahun 2003 di SD N 18 Palembang, Sumatera Selatan, Sekolah Menengah Pertama diselesaikan pada tahun 2006 di SMP N 2 Bandar Lampung, sekolah Menengah Atas diselesaikan pada tahun 2009 di SMA N 2 Bandar Lampung. Penulis melanjutkan pendidikan Strata 1 di Perguruan Tinggi Negeri Universitas Lampung pada tahun 2009. Penulis terdaftar sebagai mahasiswi di Universitas Lampung pada Jurusan Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi).

(18)

iii Konservasi Sumber Daya Alam 15 (PKSDA). Selain itu, penulis juga pernah menjadi asisten praktikum beberapa mata kuliah diantaranya, Biologi Umum pada Jurusan Matematika FMIPA, Biologi Reproduksi pada mahasiswa Akademi Kebidanan Kalianda, Parasitologi, Struktur Perkembangan Hewan, dan Botani Ekonomi pada Jurusan Biologi, Zoologi Vertebrata dan Fisiologi Hewan pada Jurusan FKIP Biologi, serta Pengenalan Sel pada Jurusan Kedokteran Unila.

Dalam masa perkuliahan, penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama 40 hari di Desa Mulyasari Kecamatan Gunung Agung, Kabupaten Tulang Bawang. Selanjutnya penulis melaksanakan Kerja Praktik (KP) di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung, dengan judul laporan kerja praktik “Gambaran kadar SGOT-SGPT Pada Penderita Hepatitis B yang Datang Ke Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Bandar

(19)

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul “Pemberian Senyawa

Taurin Pada Pakan Alami Dan Pakan Komersil Terhadap Pertumbuhan Ikan Gurami (Osphronemus gouramy) yang merupakan syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Sains pada Jurusan Biologi Universitas Lampung.

Penyelesaian tugas akhir ini melibatkan banyak pihak yang telah membantu penulis, untuk itu dengan segala hormat penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tuaku tercinta, ayahanda H. Andrea Salim, S.E dan Ibunda Hj. Siti Astuti atas segala kasih sayang, pengorbanan, serta doa yang tiada hentinya selalu mengiringi langkah penulis selama ini.

2. Ibu Endang Linirin Widiastuti, Ph.D., selaku pembimbing 1, atas segala bimbingan, saran, bantuan, dan motivasi yang begitu besar dalam penyelesaian tugas akhir ini.

3. Bapak Drs. M. Kanedi, M.Si., selaku pembimbing 2 atas segala bimbingan, saran dan arahannya dalam penyelesain tugas akhir ini.

(20)

5. Ibu Dra. Nuning Nurcahyani, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Biologi FMIPA Unila atas nasihat dan bimbingannya.

6. Bapak Drs. Suratman Umar, M.Sc., selaku pembimbing akademik atas segala nasihat, bimbingan dan arahanya selama ini.

7. Bapak Prof. Suharso, Ph.D, selaku dekan FMIPA Unila atas dukungannya. 8. Seluruh staf dosen yang tidak dapat disebutkan satu persatu, para

pendidikku atas segala ilmu, wawasan, nasihat yang telah diberikan selama ini.

9. Kakak-kakakku, Bahtraman, Amd. dan Redho Sutanto, S.E atas segala dukungan, doa, dan kasih sayang selama ini.

10. Sahabat kecilku sampai sekarang, Dina Ramadhani, S.K.M, dan Ajeng Diah, S.Psik atas segala dukungannya, doa, dan motivasi yang selalu datang tiba-tiba.

11. Sahabat keluarga terbaik yang selalu ingin berbagi untuk segala tawa, kesedihan, air mata, serta kecerian selama ini “AUCE” Melani Pakpahan, Heti, Tia Indrawati Kesuma, Wida Witriani, Selvi Marcellia, Akmalia Rahmani, Monica Sapitri atas seluruh kasih sayangnya dan semangatnya. 12. Seseorang yang selalu membuat hari-hariku berwarna, Sisrinaldi Pratomo,

S.IP, atas segala doa, semangatnya dan kasih sayangnya.

(21)

Sitinur Eka, Dwi, Supini, Feni, Garnis, atas segala kebersamaan, perjuangan, dan dukungan selama ini.

14. Seluruh keluarga Biologi 2005-2012 atas kebersamaan selama ini. 15. Kak Ali, kak Pius, mba Nunung serta bu Ambar atas segala bantuannya

selama ini.

16. Bapak Surya dan Bapak Amral staf BBPBL atas segala informasinya dalam pembuatan pakan ikan..

17. My Silver and Blacky yang tidak ada saingannya dengan yang lain, we have finished.

18. Mas yanto atas segala bantuannya selama ini.

19. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini.

Penulis memohon maaf atas segala kesalahan dalam tugas akhir ini. Semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat. Semoga Allah SWT membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu penyelesaian tugas akhir ini.

Bandar Lampung, 17 Mei 2013 Penulis

(22)

I. PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Ikan gurami (Osphronemus gouramy) merupakan ikan air tawar yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan mudah untuk dibudidaya namun masih memiliki pertumbuhan yang lambat. Di dalam pembudidayaannya gurami butuh perhatian yang lebih dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya. Ikan ini termasuk salah satu jenis ikan yang banyak dikembangkan oleh petani ikan karena permintaan pasar yang cukup tinggi dan harga yang relatif meningkat setiap saat.

Ikan yang hidup di perairan air tawar ini memiliki sifat omnivora serta memiliki bentuk tubuh yang oval, pipih, dengan tingkah laku yang tenang. Menurut Iwan (2006), ikan gurami termasuk ikan yang sangat populer di masyarakat karena memiliki bobot badan yang besar bisa mencapai 4 kg dengan panjang 40 cm dan masyarakat di daerah Jawa serta Sumatra banyak membudidayakannya.

(23)

Salah satu upaya untuk mempercepat pertumbuhan ikan gurami yaitu melalui pemberian pakan yang bermutu dengan jumlah yang cukup sesuai kebutuhan ikan sehingga menghasilkan pertumbuhan ikan yang optimal. Menurut Suwirya (2002), salah satu input yang penting dalam bidudaya ikan adalah pakan. Formulasi pakan yang tepat harus dibuat agar pakan yang diberikan pada ikan dapat memenuhi semua nutrien yang dibutuhkan ikan. Sedangkan menurut Petrus (1999), pakan sebagai sumber nutrisi maupun energi merupakan bahan yang sangat menentukan dalam pencapaian kemampuan hidup suatu organisme.

Salah satu pakan yang paling disukai oleh ikan gurami yaitu daun kimpul walaupun pakan yang berupa daun-daunan lainnya juga suka digunakan petani ikan untuk pakan gurami. Daun kimpul tidak dapat memenuhi kebutuhan protein untuk pertumbuhan pada ikan. Hal ini dikarenakan protein yang terkandung dalam daun kimpul hanya sedikit.

Redmont et al (1983) menyatakan bahwa salah satu jenis asam amino bebas yang memiliki peranan utama dalam berbagai fungsi biologis tubuh yaitu taurin untuk stabilitas membran, antioksidan, keseimbangan homeostatis dari kalsium, menstimulasi glikolisis dan glikogenesis, memacu pertumbuhan, osmoregulasi, dan penglihatan.

(24)

B.Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pertumbuhan juvenil ikan gurami dengan perlakuan pemberian pakan yang berbeda dan masing-masing pakan telah diberi senyawa taurin. 2. Mengetahui hubungan pola pertumbuhan juvenil dan kelulusahidupan ikan

gurami pada pakan berbeda yang telah diberi senyawa taurin.

C.Manfaat Penelitian

Untuk memberikan informasi ilmiah kepada masyarakat mengenai pemanfaatan taurin pada pakan alami dan pakan komersil dalam meningkatkan pertumbuhan ikan gurami.

D.Kerangka Pikir

Setiap ikan membutuhkan kebutuhan nutrisi yang lengkap seperti protein, lemak, dan serat yang berbeda. Keseimbangan nutrisi pada pakan sangat mempengaruhi pertumbuhan ikan dengan cepat. Namun jika nutrisi yang dibutuhkan berkurang maka pertumbuhan ikan akan lambat. Ikan gurami memiliki bobot badan yang besar bisa mencapai 4 kg atau dengan panjang 40 cm namun masih memiliki pertumbuhan yang lambat sehingga memerlukan pakan yang baik untuk membantu meningkatkan pertumbuhan.

(25)

kandungan protein sebesar 22,9 %. Kandungan protein seperti ini tidak bisa mencukupi kebutuhan ikan gurami untuk pertumbuhan. Protein berperan penting dalam proses pertumbuhan, sebagai sumber energi, dan pengganti sel-sel yang rusak. Selain pakan alami, terdapat pakan buatan berupa pelet komersil yang biasa digunakan untuk budidaya ikan. Pelet komersil merupakan pakan yang dibuat oleh manusia dari berbagai macama bahan dan dibentuk sesuai dengan kebutuhan ikan.

Untuk memacu proses pertumbuhan ikan gurami dilakukan penambahan taurin pada pakan alami dan pakan komersil. Taurin merupakan salah satu asam amino bebas yang penting untuk perkembangan otak, penglihatan, pertumbuhan ikan, memelihara stabilitas membran sel, dapat membantu dalam penyerapan lemak dan vitamin, dan osmoregulasi. Dengan adanya tambahan asam amino yang masuk ke dalam tubuh ikan sebagai tambahan energi sehingga diharapkan dapat membantu meningkatkan pertambahan berat ikan.

E.Hipotesis

(26)

I. TINJAUAN PUSTAKA

A.Klasifikasi Ikan Gurami

Dari hasil penelusuran Effendie (2002), ikan Gurami dapat di klasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Osteichityes Ordo : Perciformes Famili : Balantinidae Genus : Osphronemus

Spesies : Osphronemus gouramy, Lac.

B. Morfologi Ikan Gurami

(27)

hitam pada dasar sirip dada. Gurami muda memiliki dahi berbentuk normal atau rata. Semakin dewasa, ukuran dahinya menjadi semakin tebal dan tampak menonjol. Selain itu, di tubuh gurami muda terlihat jelas ada 8-10 buah garis, tegak atau vertikal yang akan menghilang setelah ikan tumbuh menjadi dewasa (Amri dan Khairuman, 2008).

Secar morfologi ikan gurami memiliki bentuk badan oval agak panjang, pipih, dan punggung tinggi. Badan berwarna kecoklatan dengan bintik hitam pada sirip dada (Gambar 1).

Gambar 1. Ikan Gurami (Osphronemus gouramy, Lac)

(28)

Ikan gurami termasuk ikan golongan bertulang belakang dengan ciri-ciri umum memiliki insang, tulang belakang, dan penutup insang (operkulum) pada kedua tubuhnya. Bentuk sirip membulat yaitu pinggiran sirip ekor membentuk garis melengkung dari bagian dorsal hingga ventral. Operkulum membantu air masuk melalui mulut dan keluar melalui insang dan penutupnya. Ikan gurami akan memanfaatkan ekornya sebagai alat gerak dan sirip sebagai keseimbangan pada saat berenang. Ikan juga mempunyai indra pendengaran, penglihatan, penciuman, dan organ peka pada kulit dan sirip untuk merasakan pergerakan disekelilingnya (Chattopadyay, 1999).

C.Habitat dan Penyebaran Ikan Gurami

Habitat asli ikan gurami adalah rawa di dataran rendah dengan air yang dalam. Salah satu faktor yang membedakan antara dataran rendah dan tinggi adalah suhu airnya. Ikan gurami akan tumbuh dengan baik pada suhu 25 - 28 oC. Ikan gurami sangat peka terhadap suhu rendah sehingga jika dipelihara dalam air dengan suhu kurang dari 15 oC, ikan ini tidak berkembang dengan baik (Sitanggang, 1999).

Ikan gurami menyukai perairan yang jernih dan tenang serta tidak mengandung lumpur. Selain itu, ikan gurami juga dapat hidup di perairan payau yang kadar garamnya rendah. Ikan gurami hanya bisa hidup di kolam yang tidak padat ditumbuhi tumbuhan air dan bersifat pemalas (Rahmat, 2005).

(29)

dapat hidup di daerah tropis pada ketinggian tempat antara 0-800 m dari permukaan laut (Sumantadinata, 1981).

Ada beberapa kawasan pembudidaya gurami yang besar diantaranya di Jawa Barat, yaitu di Bogor, Tasikmalaya, Ciamis, dan Garut. Sedangkan di Jawa Tengah, yaitu Cilacap, Banyumas, Banjarnegara, dan Purbalingga. Untuk daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu di Kulonprogo, Bantul, dan Sleman. Untuk di daerah Jawa Timur, yaitu Tulungagung, Blitar dan Lumajang, dan propinsi lainnya, yaitu Sumatra Barat, Riau, dan Kalimantan Selatan (Sunarma, 2004).

D.Pertumbuhan

Pertumbuhan merupakan proses biologis yang komplek dimana banyak faktor yang mempengaruhinya. Pertambahan jaringan pada setiap individu merupakan akibat dari pembelahan sel secara mitosis. Pertumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam umumnya adalah keturunan, sex, umur, parasit, dan penyakit. Pertumbuhan cepat terjadi pada ikan ketika berumur 3-5 bulan. Faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan ialah makanan dan suhu perairan. Pada suhu optimum, apabila ikan tidak mendapat makanan maka ikan tidak dapat tumbuh. Untuk daerah tropik suhu perairan berada dalam batas kisar optimum untuk pertumbuhan (Effendie, 2002).

(30)

nilai koefisien laju pertumbuhan (K) yang tinggi serta kecepatan pertumbuhan yang tinggi memerlukan waktu yang singkat untuk mencapai panjang maksimumnya. Sedangkan ikan yang mempunyai laju koefisien pertumbuhan yang rendah membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai panjang maksimumnya maka cenderung berumur lebih panjang (Sparre, et al. 1989).

E.Pakan Ikan

Pemberian pakan pada ikan harus memperhatikan kualitas dan jumlah pakan. Kualitas pakan meliputi sifat-sifat fisik yaitu bentuk serta ukurannya harus tepat dan sifat kimia yaitu kandungan zat-zat di dalam bahan pakan yang mempengaruhi nilai nutrisi pakan (Lovell, 1989).

Menurut Ardiwinata (1981), pakan benih ikan gurami sampai dengan umur 10 hari (0,5cm) menggunakan cadangan makanannya serta memakan pakan alami berupa hewan renik, umur 1,5-3,5 bulan (2-3 cm) mampu memakan makanan hewani dan tumbuhan halus seperti paku air, umur 3,5-8 bulan (5-8 cm) hanya memakan tumbuhan halus, umur 8-12 bulan (8-12 cm) dapat memakan tumbuhan serta umur yang lebih dari satu tahun mampu memakan tumbuh-tumbuhan dan macam-macam binatang.

1. Daun Kimpul

(31)

protein sebesar 22,9 % (Bermenjo dan Leon, 2002). Menurut Animal Feed Resource Information System (2005), taksonomi kimpul adalah sebagai berikut:

Gambar 2. Daun Xanthosoma sagittifolium Regnum : Plantae

Divisi : Spermathophyta Sub Divisi : Angiospermae Kelas : Monocotyledonae Ordo : Arales

Familia : Araceae Genus : Xanthosoma

Spesies : Xanthosoma sagittifolium

(32)

Jenis pakan ikan gurami terdiri dari pakan alami (organik) berupa daunan maupun pakan buatan (anorganik) dalam bentuk berupa pelet. Pakan alami yang digunakan antara lain (Xanthosoma violaceum) (Ade, 2009).

2. Tepung Kedelai

Tepung kedelai merupakan bahan pakan yang biasa digunakan sebagai campuran pakan pada ikan gurami. Keuntungan dari tepung ini adalah mengandung lisin asam amino essensial dan aroma makanan lebih sedap namun tepung ini juga memliki kekurangan yaitu mengandung zat yang dapat menghambat enzim tripsin tetapi dapat dikendalikan dengan cara memasak (Bagas, 2010).

Tabel 1. Komposisi kandungan nutrisi tepung kedelai

Sumber : Mudjiman, 2000

3. Pakan komersil

Pakan komersil merupakan pakan yang dibuat dari berbagai macam bahan, kemudian dibentuk sesuai dengan tujuan yang diinginkan atau disesuaikan dengan kebiasaan makan ikan (Mudjiman, 2000).

No. Jenis Nutrisi Komposisi (%)

1 Protein 39

2 Lemak 14,3

3 Karbohidrat 29,5

4 Abu 5,4

5 Serat 2,8

(33)

Menurut Soeseno (1984) menjelaskan bahwa dalam budidaya ikan dengan pemberian pakan buatan, produksi dapat dinaikan sampai dua kali lipat dari produktif semula. Namun dalam pemberian pakan buatan tidak saja diarahkan pada peningkatan produksi, tetapi juga efisiensi pakan yang digunakan diusahakan mudah dicerna oleh ikan dan bersisa sedikit sehingga biaya produksi tidak begitu tinggi.

Ikan gurami memliki laju pertumbuhan yang lambat dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya. Rendahnya laju pertumbuhan tersebut diduga berkaitan dengan cara pemberian pakan dalam budidayanya yang hanya berupa daun kangkung dan sisa makanan manusia (Hatimah, 1991). Sedangkan menurut Carter dan Brafield (1992), laju pertumbuhan yang rendah disebabkan oleh tidak tercapainya keseimbangan nutrisi pakan yang dibutuhkannya.

4. Minyak cumi

Menurut Watanabe (1998), minyak cumi memiliki kandungan asam lemak EPA 13,4%-17,4% dan DHA 12,8%-15,6%. Sedangkan menurut Sudjoko (1988), daging cumi memiliki kandungan asam lemak tak jenuh jamak yang sangat bermanfaat yaitu asam lemak n3.

5. Tepung sagu

Sagu termasuk salah satu sumber karbohidrat yang penting untuk memenuhi

kebutuhan kalori. Di Indonesia umumnya sagu masih dimanfaatkan dalam bentuk

(34)

berbagai macam industri seperti industri perekat, industri pangan, dan komestik (Haryanto dan Pangloli, 1992).

F. Kebutuhan Nutrisi 1. Protein

Menurut Lovell (1989), protein merupakan nutrien yang sangat dibutuhkan untuk pembentukan jaringan, pengganti jaringan tubuh yang rusak, dan penambahan protein dalam proses pertumbuhan. Jumlah dan jenis asam amino seperti asam amino esensial dan non esensial merupakan termasuk faktor yang mempengaruhi proses pertumbuhan.

Kadar protein yang optimal untuk pertumbuhan benih ikan gurami adalah 43,29% untuk ukuran 0,15-0,18 gr/ekor. Sedangkan pada ikan gurami berukuran 27-35 gr/ekor dibutuhkan kadar protein 32,14% (Mokoginto et al, 1994 ). Menurut Steffent (1981), kebutuhan ikan terhadap protein bergantung pada spesies, ukuran, faktor lingkungan, dan jenis makanan.

Penurunan bobot tubuh ikan secara cepat dipengaruhi oleh kurangnya protein pada pakan. Di dalam tubuh ikan terjadi penarikan kembali protein dari berbagai jaringan untuk mempertahankan fungsi jaringan yang lebih penting. Namun jika ketersediaan protein terlalu banyak, maka protein akan digunakan untuk membuat protein baru dan sisanya akan menghasilkan energi (NRC, 1983).

(35)

sebagai attraktan yaitu daya tarik pada makanan. Selain itu asam amino bebas juga berperan dalam proses osmoregulasi (Michael, 1980).

Redmont et al (1983) menyatakan bahwa salah satu jenis asam amino bebas yang memiliki peranan utama dalam berbagai fungsi biologis tubuh yaitu taurin untuk stabilitas membran, antioksidan, keseimbangan homeostatis dari kalsium, menstimulasi glikolisis dan glikogenesis, memacu pertumbuhan, osmoregulasi, dan penglihatan.

Taurin sering disebut sebagai asam amino tetapi taurine tidak mengandung asam karboksilat seperti pada asam amino umumnya. Taurin tersusun dari molekul hidrogen, nitrogen, karbon, sulfur, dan oksigen. Taurin adalah asam amino ensensial pada kondisi tertentu, berada dalam tubuh dalam bentuk molekul bebas dan tidak pernah bergabung dengan protein tubuh (Russheim, 2000).

Menurut Huxtable (1992), taurin merupakan golongan β- asama amino yang

(36)

Taurin memiliki peran dalam osmoregulasi, modulasi level kalsium seluler, detoksifikasi, stabilisasi membran, dan neuroinhibisi pada sistem saraf pusat. Selain itu peran taurin yang telah diketahui dengan baik adalah dalam konjugasi asam empedu (Birdsall, 1998).

Rumus molekul taurin yaitu H2NCH2CH2SO3H dan rumus bangunnya seperti

pada Gambar 2.

Gambar 3. Rumus bangun taurin (Strange dan Jackson, 1997).

2. Lemak

Lemak adalah senyawa organik yang mengandung unsur Karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O) sebagai sumber unsur utama. Pada ikan, lemak digunakan sebagai sumber energi utama, pembentuk struktur sel, dan pemeliharaan keutuhan biomembran yang berperan dalam pengangkutan antarsel untuk nutrien. Penambahan lemak sebagai sumber energi akan menigkatkan keefektifan penggunaan protein (Jangkaru, 2001 ).

(37)

sumber energi karena lemak dapat mengahasilkan sumber energi yang lebih besar (Mujiman, 1995 ).

3. Karbohidrat

Ikan mempunyai kemampuan lebih rendah dalam memanfaatkan karbohidrat dibandingkan dengan hewan daratan, namun karbohidrat harus tersedia dalam pakan ikan, karena jika karbohidrat tidak cukup tersedia maka nutrien yang lain seperti protein dan lemak akan dimetabolisme untuk dijadikan energi sehingga pertumbuhan ikan akan menjadi lambat (Wilson, 1994) .

Ikan karnivora membutuhkan sedikit sekali karbohidrat. Apabila ikan memakan karbohidrat lebih dari 12% maka di hatinya akan terjadi timbunan glikogen dan dapat menyebabkan kematian yang tinggi. Hal ini disebabkan apabila terjadi kelebihan karbohidarat maka akan disimpan dalam bentuk lemak. Kisaran karbohidrat dalam makanan ikan 10- 15 % (Widayati, 1996 ).

4. Mineral

Kebutuhan ikan akan mineral bervariasi, bergantung pada jenis ikan, stadia, status, dan reproduksi. Pada fitoplanton yang hidup di permukaan air mempunyai kandungan trace mineral yang tinggi (Halver, 1980).

(38)

struktur tulang, eksoskleton, menjaga keseimbangan tekanan osmotik, struktur dari jaringan, transmisi impul saraf, dan kontraksi otot sebagai kofaktor dalam metabolisme, katalis, dan enzim aktivator.

5. Vitamin

Vitamin adalah zat makanan organik yang sangat dibutuhkan ikan, walaupun dalam jumlah yang relatif kecil. Vitamin berperan penting dalam reaksi spesifik metabolisme tubuh, proses pertumbuhan, dan kehidupan normal. Jika kekurangan salah satu vitamin atau lebih dalam satu macam vitamin pada pakan, akan dapat menghambat proses pertumbuhan pada ikan (Bambang, 2001).

(39)

I. METODE PENELITIAN

A.Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai Maret 2013 di Laboratorium Molekuler, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung.

B.Alat dan Bahan

Ikan gurami (Osphronemus gouramy) akan dipelihara di dalam aquarium yang berukuran 24 x 24 x 16 cm sebanyak 20 buah. Adapun alat lain yang digunakan adalah timbangan ohaus untuk mengukur berat ikan, mistar untuk mengukur panjang, meteran untuk mengukur lingkar tubuh, ember untuk wadah pakan, aerator sebagai tambahan oksigen, pisau untuk memotong daun kimpul, gayung untuk mengambil air, pH stick untuk mengukur pH air pada aquarium, saringan untuk mengambil ikan, dan termometer untuk mengukur suhu air pada aquarium.

(40)

diberi pakan komersil yang keduanya tanpa diberi taurin. Dosis taurin yang digunakan sebesar 0,4 mg/50kg berat manusia.

C.Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 4 perlakuan. Masing-masing perlakuan dilakukan 5 kali pengulangan. Perlakuan tersebut adalah :

1. Perlakuan I : Pakan alami berupa daun kimpul, tepung kedelai serta minyak cumi dan sagu dengan penambahan taurin. 2. Perlakuan II : Pakan komersil berupa pelet dengan penambahan taurin. 3. Perlakuan III : Pakan alami berupa daun kimpul, tepung kedelai serta

minyak cumi dan sagu tanpa penambahan taurin. 4. Perlakuan IV : Pakan komersil tanpa penambahan taurin.

D.Pelaksanaan Penelitian

1. Persiapan Aquarium

Aquarium berukuran 24 x 24 x 16 cm yang telah dibersihkan, diisi air sebanyak 2 Liter. Jumlah aquarium yang digunakan sebanyak 20 buah.

2. Persiapan Ikan

(41)

berukuran silet dengan ukuran 6-7 cm sebanyak 20 ekor. Masing- masing ikan dimasukkan ke dalam aquarium yang berbeda dan telah berisi air.

3. Aklimasi

Ikan gurami sebanyak 20 ekor dimasukkan ke dalam masing-masing aquarium ( 24 x 24 x 16 cm ) yang diberi aerator dan pakan komersil berupa pelet. Ikan tersebut diaklimasi selama 48 jam. Setiap hari ikan diberi pakan sebanyak 2% dari berat total ikan yang ada di dalam aquarium sebesar 0,4 g/hari. Pemberian pakan tersebut secara 2 tahap pagi dan sore. Aquarium dibersihkan dari fases ikan maupun sisa pakannya serta dilakukan pergantian air sebanyak 80-85% seminggu sekali.

4. Persiapan Pakan Alami

Komposisi pakan ikan gurami dengan kandungan protein 35% adalah sebagai

berikut:

(42)

Pembuatan pakan alami menggunakan cara sebagai berikut:

1. Bahan baku berupa daun kimpul dan tepung kedelai ditimbang sesuai dengan komposisi pakan yang diperlukan.

2. Daun kimpul dilayukan sebelum dicampur dengan tepung kedelai. Kemudian daun tersebut diblender dengan menggunakan sedikit air hingga halus.

3. Daun kimpul dan tepung kedelai masing-masing sebanyak 77,25% dan 20,75% dicampur serta ditambahkan minyak cumi dan tepung sagu sebanyak 1% yang telah diberi tambahan taurin sesuai dengan dosis yang dibutuhkan.

4. Semua bahan baku diaduk hingga rata dan kemudian dibentuk seperti pelet sesuai bukaan mulut ikan gurami menggunakan suntikan.

5. Tahap terakhir yaitu penjemuran pakan yang telah dibentuk hingga kering.

5. Persiapan Pakan Buatan

(43)

6. Persiapan Taurin

Taurin yang digunakan adalah sesuai dosis manusia dengan perhitungannya:

Dtot = x 1 g

DT =

Keterangan :

DT : Dosis taurin (g) DT tot : Dosis taurin total (g)

n : jumlah individu (ekor)

W1 : Berat standart biomassa manusia (kg)

W2 : Berat biomassa ikan (kg)

Berdasarkan dari perhitungan tersebut didapatkan dosis taurin yang digunakan untuk rata-rata bobot ikan 3 g sebanyak 0,4 mg.

7. Pemberian Pakan

(44)

8. Pengambilan Data

Pengambilan data dilakukan 10 hari sekali untuk mendapatkan pertumbuhan ikan gurami. Data yang diambil berupa panjang tubuh, berat tubuh, dan lingkar tubuh. Semua ukuran dibuat dengan ± 0,1 g/ cm.

9. Sampling Kualitas Air

Sampling kualitas air dilakukan satu kali dalam seminggu. Parameter yang diamati yaitu suhu, dan pH. Standar suhu air untuk ikan gurami sebesar 25-28C dan untuk pH antara 6,5-7,5.

E.Parameter Penelitian

Parameter yang diamati dan dianalisis mengacu pada NRC (1983) dan Heinsbrook (1989) adalah sebagai berikut :

1. Laju Pertumbuhan Spesifik (SGR)

Laju pertumbuhan spesifik ditentukan dengan rumus sebagai berikut: SGR = (LnWt-LnWo)/T x 100%

Keterangan:

SGR = Spesific Growth Rate (Laju Pertumbuhan Spesifik) Wo = Weight (Berat hari ke 0 (g) )

Wt = Berat hari ke t (g)

T = Time (Lama Pemeliharaan)

(45)

Pola pertumbuhan ikan gurami dapat dilihat dengan mengukur pertambahan panjang tubuh ikan gurami dengan menggunakan meteran dari ujung mulut hingga ujung ekor. Untuk pertambahan berat ditentukan dengan melakukan penimbangan tubuh ikan gurami, sedangkan lingkar tubuh diukur dari sirip dorsal sampai bagian sirip perut gurami. Pengukuran dan penimbangan dilkukan setiap sepuluh hari sekali selama 40 hari..

3. Kelulushidupan

Keluluhidupan ditentukan dengan menggunakan rumus : SR = Nt/No X 100

Keterangan :

Nt = Jumlah ikan yang hidup selama penelitian (ekor) No = Jumlah ikan yang ditebar pada awal penelitian (ekor)

4. Ratio Konversi Pakan (FCR)

Ratio Konversi Pakan ditentukan dengan menggunakan rumus : FCR = F / (Wt + D )-Wo

Keterangan:

F = Jumlah pakan yang diberikan (g) D = Bobot ikan mati

(46)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian terhadap penambahan seyawa taurin pada perlakuan pakan yang berbeda adalah :

1. Penambahan taurin pada pakan komersil dan pakan alami secara rata-rata mampu meningkatkan pertambahan berat badan 50% dan 40%, panjang tubuh 30%dan 40%, lingkar perut 5% dan 3% lebih baik bagi juvenil ikan gurami dibandingkan dengan pakan komersil dan pakan alami tanpa penambahan taurin walaupun secara statistik tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan

(pada taraf α = 5%).

2. Penambahan taurin mampu menurunkan laju konversi pakan (FCR) baik pada pakan komersil ataupun pakan alami, masing-masing sebesar 30%- 40%. 3. Pemberian taurin tidak berpengaruh pada tingkat kelulushidupan ikan gurami.

B. Saran

(47)
(48)

DAFTAR PUSTAKA

Ade, 2009. Pakan Ikan Gurami (Osphronemus gourami sp). Sumur Bandung Adelina,1997. Kualitas Pakan Ikan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Amri, M dan Khairaman. 2008. Morfologi Ikan. Jurnal Perikanan Edisi Pertama. Universitas Bung Hatta.

Animal Feed Resources Information System. 2005. Xanthosoma Sagittifolium.

http://www.fao.org/ag/AGA/AGAP/FRG/AFRIS/DATA/539.html

Ardiwinata, R. O. 1981. Pemeliharaan Gurame Jilid III. Penerbit Sumur Jaya. Jakarta

Bambang, 2001. Pengaruh Dosis Vitamin pads Pakan Buatan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Man Gurami (Osphronemus gouramy lac.). Skripsi Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Haluoleo. Kendar

Bagas, 2010. Makanan Ikan. Penebar Swadaya. Jakarta.

Bermenjo, J. E. dan J. Leon. 2002. Plant Production and Protection. http://www.hurt.purdue.edu/newcrop/1492/tannia.html

Birdsell, T. C. 1998. Therapeutic application of taurine. www.

Thorne.com/altmedrey/fulltext/taurine3-2.html (11 Maret 2007). Budi, D. 2010. Usaha Pembuatan Pakan Ikan Konsumsi. Pustaka Baru Press.

Jakarta

Carter, C. G. dan A. E. Brafield. 1992. The relationship between Specific

Dynamic action and Growth in Grass Carp. Ctenopharyngodon idella. Journal of fish biology 40 : 895-907

Chattopadhyay, P. 1999. Fish: Catching and Handling, Spoilage of Fish. San Diego. Academic Press. Hal 806-820

(49)

Effendi, M. 2002. Biologi Perikanan. Pustaka Nusantara. Jakarta

Garcia-Ortega, A. 2009. Nutrition and feeding research in the spotted rose snapper (Lutjanus guttatus) and bullseye puffer (Sphoeroides annulatus), new species for marine aquaculture. Fish Physiol Biochem. 35 (1):69-80. doi: 10.1007/s10695-008-9226-1.

Gaylord, T.G., F.T. Barrow, A. M. Teague, K. A. Johansen. K. E. Overturf. B. Shepperd. 2007. Supplementation of taurine and methionine to all-plant protein diets for rainbow trout (Oncorhynchus mykiss). Aquaculture 269:514-524.

Halver, 1980. Protein and Amino acid. 3. In fish feed Tecnology. United Nation Development Programme. FAO. Rome

Hatimah, S. 1991.Pengaruh padat penebaran terhadap pertumbuhan ikan gurami dikolam .Bull Penelitian Perikanan Darat .10 : 64-69.

Haryanto, B. dan P. Pangloli. 1992. Potensi dan Pemanfaatan Sagu. Kanisius, Yogyakarta.

Heisnbrook, 1989. Nutrient Requirements of Fish .Nat. Acal.Of Sci. Washington

Huxtable. R. J. 1992. Phisiology Action Of Taurine. Departement of Parmacology. University of Arizona Colloge Of Medicine, Tucsom, Arizona, Hal 101-163

Iwan. 2006. Budidaya Ikan Hias Air Tawar Populer. Jakarta : Penebar Swadaya. Jangkaru, Z. 2001. Memacu Pertumbuhan Gurami. Penebar Swadaya. Jakarta Kim, S., K. Takeuchi, Yokoyama, dan M. Yuko. 2003. Effect of Dietary

Supplementationwith Taurine Alanin and GABA on The Growth Of Jouvenil and Fingerling Japaness Flounder Parachlitys Olivacaeus . Fish. Sci. 69. 242-248

Lovell, T. 1989. Nutrition and Feeding Fish. AVI Book.Van Nostrannd Reinold. New York. P . 11-91

Lockyer, C. (1998). Some estimates of growth in the sei whale, Balaenoptera borealis. Rep. Int. Whal. Commn. Spec. Iss. 1: 58–62.

(50)

Mokoginto, I, M. A. Suprayudi, dan M. Setiawati. 1993. Kebutuhan Optimum Protein dan Energi Pakan Benih Ikan Gurame (Osphronemus gouramy Lac.). Jurnal Penelitian. Budidaya Perairan. Fakultas Perikanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Mudjiman, A. 2000. Makanan Ikan. Penerbit Swadaya. Jakarta

National Research Council (NCR). 1993. Nutrient Requirements of Fish .Nat. Acal.Of Sci. Washington, D. C. 114P

O-Fish, G. 2007. Systematic Revision of The Souteasth Asian Anabantoid Fish Genus Osphronemus, with Description of Two New Species. Ichthyol Explor, Freshwater

Petrus. 1999. Fariasi Fisiologi Ikan Gurami (Osphronemus gouramy sp) Dalam Menghadapi Ketersediaan Sumber Pakan. S3 Dissertations Mathematic And Natural Sciense. ITB Central Library Bandung.

Rahmat, A. 2005. Pembenihan dan Pembesaran Ikan Gurami Secara Intensif. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Redmon, H. P. Stapkleton, dan David. 1983. Immunustrition. The ple of Taurine. Nutrition14. 559-604.

Rusheimm. 2000. Taurine. www. serve.com/Baton Rouge/taurine_chmr. htm. (26 April 2007)

Sitanggang, M. 1999. Budidaya Gurame. Penerbit Swadaya. Jakarta Soeseno, S.1984. Dasar-Dasar Perikanan Umum. CV.Yasaguna. Jakarta. Sparre, S. dan W. G. Chow. 1989. Introduksi pengkajian stok ikan

tropis II. FAOStrange, K. dan P. S. Jackson. 1997. Swelling Activated Organic Osmolyte Effucks : A New Role For Anion Channel. Kidney International Vol.48 .The International Society of Nephrology. Massachusetts. USA.

Steffen, W. 19981. Protein Utilization by Rainbow Trout and Carp. Aquaculture. 23:337

Strage, W. dan Jackson, 1997. Penaeid Shrimp Nutrition for the Comercial Feed Industry. In Proceeding of the Aquaqulture Feed

Sumantadinata, K. 1981. Pengembangbiakan Ikan-Ikan Peliharaan Di Indonesia. Sastra Hudaya. Jakarta.

(51)

Suwirya, K. 2000. Pakan dalam Budidaya Laut. Balai Besar Riset Perikanan. Budidaya Laut Gondol. Singaraja.

Susanto, H. 1998. Budidaya Ikan Gurami. Kanisius. Jakarta.

Tacon, A. G. J. 1987. The nutrition and Feeding of Farmed Fish and Shrimp a Trainning Manual Food and Agriculture Organization of United Nation Brazilla. Brazil.117

Tim Agro Media pustaka. 2007. Panduan Lengkap budidaya ikan gurame. Agromedia. Jakarta

Wardoyo. S. T. 1981. Kriteria Kualitas Air Untuk Perikanan dalam Analisa Dampak Lingkungan. PLN-PUDSI. IPB. Bogor.

Watanabe. S. 1998. Research Activities. Japan Atomic Energy Research Institute. Widayati, E dan Lestari, Y. W. 1996. Limbah untuk Pakan Ternak. Trubus

Agrisarana.18-25.

Wilson, R. P .1994. Utilization of dietary carbohydrate by fish. Aqua culture.124: 67-80

Gambar

Gambar 1. Ikan Gurami (Osphronemus gouramy, Lac)
Gambar 2. Daun Xanthosoma sagittifolium
Tabel 1. Komposisi kandungan nutrisi tepung kedelai
Gambar 3. Rumus bangun taurin (Strange dan Jackson, 1997).

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Hibah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tari Randai ini ditarikan oleh penari laki-laki dikarenakan gerakan berasal dari gerak silat dan gerak silat padatari Randai teradopsi dari gerak silattari

2. Rangsangan yang mengatur cepat lambatnya gerakan pernapasan adalah … C4 a. Rangsangan pusat saraf b. H2O dalam darah c. CO2 dalam darah d. Kadar O2 dalam

India memperoleh keuntungan tambahan dari sektor pariwisata yang menyumbang banyak kepada ekonomi India dengan meningkatkan pekerja seks terhadap anak dengan

Memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah yang terakhir dirubah dengan

Kepada Peserta Lelang yang berkeberatan atas Penetapan Pemenang Lelang ini, diberikan kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara tertulis, selambat-lambatnya dalam waktu 5 (lima)

59 ةروهشلما تاءارقلل ةنّيبمو ةسّفم تءاج لب ا ًضقانت لاو اًداضت ضيتقت مل ةذاشلا AL- Zarkashe, 1972: 1/ 336, 338 ديعب لىوأ باب نم ،ةحيحصلا تاءارقلا لعجي اذهو ، لك ة .يداهتجا

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 7 ayat (3) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang

Pada masa sekarang ini, tujuan pokok dari pendirian suatu perusahaan adalah untuk mendapatkan laba yang sebesar-besarnya guna menutup pengeluaranpengeluaran dalam operasinya,