• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 RAJABASA RAYA KOTA BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 20014/2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 RAJABASA RAYA KOTA BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 20014/2015"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

ii ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1

RAJABASA RAYA KOTA BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 20014/2015

Oleh Maryati

Masalah dalam penelitian ini adalah masih rendahnya hasil belajar Matematika siswa, lingkungan dan minat belajar yang kurang mendukungnya proses pembelajaran pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Rajabasa Raya Kota Bandarlampung Tahun Ajaran 2014/2015. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 120 siswa, dengan sampel sebanyak 30 siswa sementara tekhik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Variabel bebas adalah lingkungan belajar (X1) dan minat belajar (X2) sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar Matematika (Y). Hasil analisis data menunjukan bahwa (1) terdapat hubungan yang signifikan antara lingkungan belajar dengan hasil belajar Matematika dengan koefisiensi korelasi sebesar 0,684, (2) terdapat hubungan yang signifikan antara minat belajar dengan hasil belajar Matematika dengan koefisiensi korelasi sebesar 0,670, (3) terdapat hubungan yang signifikan antara lingkungan dan minat belajar dengan hasil belajar Matematika dengan koefisiensi sebesar 0,710.

(2)

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

KELAS IV SD NEGERI 1 RAJABASA RAYA KOTA BANDARLAMPUNG

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Oleh Maryati

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

(3)

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1

RAJABASA RAYA KOTA BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

(Skripsi)

Oleh Maryati

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

(4)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerangka Pikir ... 31

4.1 Diagram distribusi skor data variabel X1 ... 55

4.2 Diagram distribusi skor data variabel X2 ... 56

4.3 Diagram distribusi skor data variabel Y ... 58

(5)

xiii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRAK ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

2.4 Hubungan Antara Lingkungan Belajar dan Minat Belajar dengan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Rajabasa Raya Kota Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015…... 18

2.4.1 Hubungan Lingkungan Belajar dengan Hasil Belajar .... 19

2.4.2 Hubungan Minat Belajar dengan Hasil Belajar ... 20

(6)

xiv

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 34

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri I Rajabasa Raya... 48

4.4.3. Hubungan Antara Minat Belajar dengan Hasil Belajar Matematika ... 61

4.4.4. Hubungan Antara Lingkungan Belajar dan Minat Belajar dengan Hasil Belajar Matematika ... 63

(7)

xv V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 70 5.2 Saran-saran ... 71

(8)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kisi-kisi Angket Penelitian ... 74

2. Angket Penelitian ... 76

3. Hasil Uji Validitas Lingkungan Belajar (X1) ... 79

4. Hasil Uji Validitas Minat Belajar (X2) ... 82

5. Hasil Uji Reabilitas X1 ... 85

6. Hasil Uji Reabilitas X2 ... 86

7. Tabulasi Data Lingkungan Belajar, Minat Belajar dan Hasil Belajar .. 87

8. Tabulasi Data Lingkungan Belajar dan Hasil Belajar ... 88

9. Tabulasi Data Minat Belajar Belajar dan Hasil Belajar ... 89

10. Tabulasi Data Hasil Belajar untuk Uji Hipotesis ... 90

11. Hasil Analisis Item untuk Skor Angket Lingkungan Belajar ... 91

12. Hasil Analisis Item untuk Skor Angket Minat Belajar ... 92

13. Tabel F ... 91

(9)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman 1.1 Hasil Ujian Akhir Semester Ganjil Siswa Kelas IV

SD Negeri 1 Rajabasa Raya Kota Bandarlampung

Tahun Pelajaran 2014/2015………... 4

3.1 Jumlah siswa kelas V SD Negeri 1 Rajabasa Raya Kec.Rajabasa Kota Bandar Lampung Tahun Ajaran 2014/2015 ... 36

3.2 Alternatif Jawaban Menurut Skala Likert... 41

3.3 Klasifikasi Skor Angket lingkungan belajar dan minat belajar ... 41

4.5 Hasil Uji Reabilitas Angket Lingkungan Belajar ... 52

4.6 Hasil Uji Angket minat Belajar ... 52

4.7 Distribusi Frekuensi Lingkungan Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Rajabasa Raya ... 54

4.8 Diatribusi Skor Lingkungan Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Rajabasa Raya ... 54

4.9 Distribusi Frekuensi Minat Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Rajabasa Raya ... 55

4.10 Diatribusi Skor Minat Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Rajabasa Raya ... 56

4.11 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Rajabasa Raya ... 57

4.12 Distribusi Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Rajabasa Raya ... 57

4.13 Hasil Perhitungan Analisis X1 dan Y... 58

4.14 Koefisien Determinasi X1 ... 59

4.15 Daftar Interpretasi Koefisien r ... 59

4.16 Hasil Perhitungan Analisis X2 dan Y... 61

4.17 Koefisien Determinasi X2 ... 62

4.18 Hasil Perhitungan Analisis X1, X2 dan Y ... 63

(10)

vii

MOTO

sesuatu yang belum dikerjakan seringkali tampak mustahil,

kita baru yakin kalau kita telah melakukannya dengan baik

(Andrew Jackson)

Kebaikan tidak bernilai selama diucapkan akan tetapi

bernilai sesudah dikerjakan

(11)
(12)
(13)

viii

PERSEMBAHAN

DenganMengucapkanBismillahirrahmanirrahim

Ku persembahkankaryainiKepada :

Bapak Agus Zaini dan Ibu Siti Insyah tercinta

Adikku yang pertama Anisya Rama Dani yang kusayangi

Adikku yang kedua Rahmatulloh Rifai yang kusayangi

Seluruh guru dandosen yang pernah mengajariku dari SD

hingga Perguruan Tinggi

Semua Sahabat terbaik yang pernah ada

(14)
(15)

vi

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Maryati lahir di Tanjungkarang (Bandar Lampung), pada tanggal 13 April 1993, sebagai anak pertama dari tiga bersaudara. Putri pasangan Bapak Agus Zaini dan Ibu Siti Insyah.

Pendidikan yang pernah di tempuh penulis adalah Taman Kanak-kanak (TK) di Dharma Wanita Unila Bandar Lampung tahun 1997/1999, Sekolah Dasar (SD) di SD Negeri 1 Rajabasa Raya Bandar Lampung tahun 1999/2005, Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMPN 3 Natar Lampung Selatan tahun 2005/2008, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung lulus pada tahun 2011.

Tahun 2011, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Ilmu Pendidikan Program Studi PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar) FKIP Universitas Lampung melalui jalur PMPAP.

(16)

ix

SANWACANA

Assalamualaikum.Wr. Wb

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi yang penulis susun ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Lampung. Dengan Judul “Hubungan Antara Lingkungan dan Minat Belajar dengan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Rajabasa Raya Kota Bandarlampung Tahun Ajaran 2014/2015”.

Dalam Penulisan skripsi ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, beserta seluruh staf dan jajarannya yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 2. Ibu Dr. Riswanti Rini, M.Si. selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

(17)

x

3. Bapak Dr. Darsono, M.Pd. selaku ketua program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah membimbing kami selama ini.

4. Ibu Dra. Fitria Akhyar, M.Pd selaku Pembimbing Pertama sekaligus pembimbing akademik atas kesediaanya untuk memberikan bimbingan, waktu, motivasi, saran dan kritik kepada penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini sehingga menjadi lebih baik.

5. Bapak Drs. Sugiyanto, M.Pd selaku dosen Pembimbing Kedua atas kesediaanya untuk memberikan bimbingan, waktu, motivasi, saran dan kritik kepada penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini sehingga menjadi lebih baik.

6. Bapak Dr. Sultan Djasmi, M.Pd selaku Pembahas atas kesediaanya untuk memberikan bimbingan, waktu, saran dan kritik kepada penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.

7. Seluruh Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan seluruh staf yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan saat penulis menyelesaikan perkuliahan.

8. Ibu Dra. Mardiyana, M.Pd selaku Kepala SD Negeri 1 Rajabasa Raya Kota Bandarlampung yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian.

(18)

xi

10.Adik pertamaku Anisya Rama Dani, serta adik keduaku Rahmatulloh Rifai.

11.Teman, sahabat, sekaligus bisa dibilang teman hidup a.k.a Alfian Putra yang selalu memberikan dukungan dan motivasi dalam penulisan skripsi ini dengan celotehan-celotehannya, terima kasih untuk semuanya.

12.Muhammad Muharrom Purnama Besila a.k.a ALOM selaku Ketua Angkatan abadi PGSD 2011, terimakasih sudah jadi ketua angkatan paling pengertian.

13.Sahabat terbaikku di PGSD sebut saja Chang-e. Banda yang paling tua dan harus duluan, Yeti yang lemah lembut dan paling setia menemani saya kemana-mana, Alif yang selalu ceria setiap saat, Isyar yang paling sabar menghadapi saya dan paling sabar mengajari saya, Mona yang paling galak tapi baik, Tata yang selalu kalem, terimakasih untuk kebersamaan yang telah terjalin sedari Propti hingga nanti kita wisuda bersama, dan sukses semua.

14.Teman seperjuangan di PGSD Kampus 2011 yaitu: barkah, Suge, Firman, Imam, Lukman, Yogo, Ira Desi, Chelsi, Reni, Anel, Chelsi, Laili, Uma, Eilin, Bu Iin, MbaVris, MbaCit, Lina, Ira, Nora, Ayu, Friezya, Mba Indah, MbaDyah, MbaRince, Ni Luh, Meli, Yevie, Dara, Fiske, Depot, Wayas, Risa, Nila, Isna, Mba Nit, Ipeh, Okta, Selpira Semoga kita jadi sukses semua dan semoga kekeluargaan kita tetap terjalin.

(19)

xii

16.Teman-teman KKN dan PPL Purwodadi Sebut saja Riyan, Ahmad, Dara, Risa Astri, Dewi, Dianty, Dona, dan Lita. Semua Pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua, amin.

Bandar Lampung, Oktober 2015 Penulis

(20)

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu proses yang sangat penting untuk meningkatkan kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan agar dapat membangun diri sendiri dan besama-sama membangun bangsa. Pendidikan merupakan masalah yang penting bagi manusia, karena pendidikan menyangkut kelangsungan hidup manusia. Manusia muda tidak hanya cukup tumbuh dan berkembang dengan dorongan insting saja, melainkan perlu bimbingan dan dorongan dari luar dirinya (pendidikan) agar ia menjadi manusia sempurna.

Salah satu tempat untuk mendapatkan pendidikan adalah di sekolah. Sekolah sebagai lembaga pendidikan diharapkan dapat membantu menyukseskan program pembangunan pemerintah dan membimbing anak didik untuk mengembangkan potensi yang ada pada dirinya sehingga nantinya anak didik sebagai penerus bangsa dapat berkembang dan siap menghadapi era pembangunan dan kemajuan teknologi.

(21)

2

pencapaian tujuan pembelajaran yaitu meningkatkan mutu pendidikan agar dapat menghasilkan siswa yang berprestasi. Siswa belajar untuk memeroleh hasil belajar yang diinginkan, namun pada kenyataannya tidak semua siswa memeroleh hasil belajar yang diharapkan, dan masih ada siswa yang kurang berhasil dalam mata pelajaran Matematika.

Lingkungan belajar mendukung dan berperan besar dalam keberhasilan belajar anak didik. Peran lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat sangatlah penting. Orang tua yang terlalu sibuk dengan pekerjaan menyebabkan kurangnya perhatian yang mereka berikan dan cenderung tak acuh terhadap kegiatan belajar anak. Seseorang yang dididik dan dibimbing dalam keluarga yang kurang kasih sayang dan kurang perhatian akan lingkungan, sarana, dan prasarana belajar merupakan faktor yang mendukung dalam pencapaian hasil belajar siswa. Lingkungan dan prasarana belajar yang baik serta mendukung tentu akan meningkatkan hasil belajar dari anak didik agar lebih maksimal.

(22)

3

berimbas pada prestasi siswa yang akan meningkat. Hasil belajar siswa yang diperoleh tidak luput dari peran guru sebagai pendidik dan fasilitator penyampaian materi pelajaran.

Apabila guru memiliki kompetensi yang baik, maka proses pembelajaran akan lebih kondusif dan materi pelajaran akan diserap siswa dengan baik pula. Akan tetapi saat ini banyak guru yang kurang memiliki kompetensi yang baik, sehingga membuat kurang maksimalnya proses pembelajaran pada diri siswa itu sendiri. Namun, anak didik terkadang masih mendapatkan bimbingan yang kurang dikarenakan guru yang hanya bisa menyampaikan materi pelajaran kepada murid-muridnya hanya akan menjadi seorang guru yang terlalu kaku terhadap murid-muridnya, apalagi jika ditambah dengan tanpa adanya bimbingan terhadap murid-muridnya.

Tidak hanya guru yang disalahkan saat guru menjelaskan materi anak didik asik bermain sehingga kurang memperhatikan penjelasan materi yang diberikan oleh guru. Sedangkan minat merupakan salah satu faktor yang memengaruhi kualitas dan pencapaian hasil belajar anak didik dalam bidang-bidang studi tertentu. Bila anak menaruh minat besar terhadap mata pelajaran tertentu akan memusatkan perhatian yang lebih besar dari pada anak didik lainnya.

(23)

4

Tabel 1.1 Nilai Ujian Semester Ganjil Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Rajabasa Raya Kota Bandarlampung Tahun Ajaran 2014/2015

Kelas Nilai Jumlah Siswa

0-64

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa sebagaian besar hasil belajar pada mata pelajaran matematika tergolong rendah, karena siswa yang memeroleh nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dengan skor 65 ke atas sebanyak 47 siswa dari 120 siswa atau sebanyak 56,4 artinya hanya sebesar 56,4 yang dapat mencapai daya serap materi pelajaran sedangkan 87,6 atau sebanyak 73 siswa belum mencapai daya serap minimal. Hal ini di dukung oleh pendapat Djamarah (2000: 18) “apabila pelajaran kurang dari 65 dikuasai oleh siswa maka persentase keberhasilan siswa pada mata pelajaran tersebut tergolong rendah.” Hal tersebut yang mendasari penulis melakukan penelitian di SD Negeri 1 Rajabasa Raya Kota Bandarlampung.

(24)

5

hasil belajar yang baik, dan sebaliknya proses belajar yang buruk akan memberi hasil belajar yang buruk pula.

Djaali (2008:99) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar antara lain sebagai berikut.

1. Faktor Internal (yang berasal dari dalam diri) a. Kesehatan

b. Intelegensi

c. Minat dan motivasi d. Cara belajar

2. Faktor Eksternal (yang berasal dari luar diri) a. Keluarga

b. Sekolah c. Masyarakat d. Lingkungan

Dari beberapa faktor, faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar yaitu faktor eksternal yang terdiri dari keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan. Berdasarkan keterangan dilapangan bahwa lingkungan dan minat belajar saling mempengaruhi hasil belajar siswa.

Rendahnya hasil belajar yang diidentifikasikan melalui hasil ujian semester ganjil siswa kelas IV SD Negeri 1 Rajabasa Raya Kota Bandarlampung, dapat dipengaruhi oleh faktor eksternalnya adalah lingkungan belajar, sedangkan faktor internal yang terdiri atas minat belajar. Salah satu faktor eksternal yang memiliki hubungan dengan tinggi rendahnya hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri 1 Rajabasa Raya Kota Bandarlampung adalah lingkungan belajar.

(25)

6

Slameto (2003:60) mengatakan bahwa “lingkungan belajar siswa yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat. Lingkungan belajar tersebut mendukung dan berperan besar dalam keberhasilan prestasi belajar anak didik.”

Lingkungan belajar yang pertama yaitu lingkungan keluarga. Dalam keluarga seorang anak didik mengalami proses sosialisasi untuk pertama kalinya, di mana proses ini anak dikenalkan dan diajarkan berbagai nilai kehihupan yang sangat berguna dan menentukan bagi perkembangan anak dimasa depan. Lingkungan kedua adalah lingkungan sekolah. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang memungkinkan seseorang meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan bakat yang dimilikinya. Lingkungan belajar ketiga adalah lingkungan masyarakat. Manusia merupakan makhluk sosial dan hidup di tengah-tengah masyarakat. Di dalam masyarakat terdapat norma-norma yang harus dipatuhi oleh anggota masyarakat. Norma-norma tersebut berpengaruh dalam pembentukan kepribadian warganya dalam bertindak dan bersikap, untuk itulah lingkungan masyarakat mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan belajar anak.

(26)

7

Minat adalah suatu keinginan yang timbul dari dari dalam diri individu untuk menyenangi objek tertentu. Minat berhubungan dengan hasil belajar, karena bila bahan yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan baik. Dalam hubungannya dengan kegiatan belajar, minat menjadi motor penggerak untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan, tanpa dengan minat, tujuan belajar tidak akan tercapai. Minat adalah kecenderungan tertarik pada sesuatu yang relatif tetap untuk lebih memperhatikan dan mengingat secara terus-menerus yang diikuti rasa senang untuk memeroleh suatu kepuasan dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Apabila minat siswa terhadap mata pelajaran matematika positif maka siswa akan lebih giat belajar dan diharapkan akan meningkatkan hasil belajarnya. Sebaliknya, tanpa minat siswa tidak melakukan suatu dengan maksimal dan hal itu berpengaruh terhadap hasil belajarnya. Minat dapat diartikan kecenderungan untuk dapat tertarik atau terdorong untuk memperhatikan seseorang sesuatu barang atau kegiatan dalam bidang-bidang tertentu.

(27)

8

perlu membangkitkan minat siswa agar pelajaran yang diberikan mudah siswa mengerti.

Berdasarkan hasil wawancara dengan konselor sekolah (guru BK) dan guru kelas diketahui bahwa lingkungan belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Rajabasa Raya Kota Bandarlampung. Hal itu terlihat dari beberapa hal, seperti: kurangnya perhatian orang tua, kurang terpenuhinya kebutuhan dan perlengkapan belajar, teman bergaul yang tidak menciptakan lingkungan belajar yang baik.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, untuk mengetahui adakah hubungan antara lingkungan belajar dan minat belajar dengan hasil belajar

matematika, maka penelitian ini mengambil judul “Hubungan Antara Lingkungan dan Minat Belajar Matematika dengan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Rajabasa Raya Kota Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut.

(28)

9

2. Siswa kelas IV SD Negeri 1 Rajabasa Raya Kota Bandarlampung tahun pelajaran 2014/2015 kurang memperhatikan penjelasan materi yang diberikan oleh guru.

3. Siswa kelas IV SD Negeri 1 Rajabasa Raya Kota Bandarlampung mendapatkan bimbingan guru yang kurang dalam pelajaran matematika. 4. Kurangnya keaktifan belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Rajabasa Raya

kota Bandarlampung.

5. Lingkungan sekolah di SD Negeri 1 Rajabasa Raya Kota Bandarlampung kurang mendukung dalam proses pembelajaran.

6. Peran keluarga kurang mendukung dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri 1 Rajabasa Raya Kota Bandarlampung tahun pelajaran 2014/2015.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.

1. Apakah ada hubungan antara lingkungan belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri 1 Rajabasa Raya Kota Bandarlampung tahun pelajaran 2014/2015?

(29)

10

3. Apakah ada hubungan antara lingkungan belajar dan minat belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri 1 Rajabasa Raya Kota Bandarlampung tahun pelajaran 2014/2015?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan sebuah acuan dalam melakukan kegiatan atau rambu-rambu dalam melakukan penelitian agar sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumnya. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Ada atau tidaknya hubungan antara lingkungan belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri 1 Rajabasa Raya Kota Bandarlampung tahun pelajaran 2014/2015.

2. Ada atau tidaknya hubungan antara minat belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri 1 Rajabasa Raya Kota Bandarlampung tahun pelajaran 2014/2015.

3. Ada atau tidaknya hubungan antara lingkungan belajar dan minat belajar dengan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Rajabasa Raya Kota Bandarlampung tahun pelajaran 2014/2015.

1.5 Manfaat Penelitian

(30)

11

1. Manfaat Teoritis

a. Merupakan sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan tentang lingkungan belajar dan minat belajar dengan hasil belajar siswa. b. Memberi masukan yang penting dalam perkembangan dan

peningkatan mutu ilmu pendidikan, khususnya sebagai pertimbangan dalam hasil belajar siswa yang selama ini kurang memperhatikan lingkungan belajar dan minat belajar siswa.

2. Manfaat praktis a. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas belajar mengajar di SD Negeri 1 Rajabasa Raya Kota Bandarlampung. b. Bagi Guru

Dapat memberikan masukan kepada guru untuk meningkatkan lingkungan belajar dan minat belajar siswa yang baik.

c. Bagi Siswa

Dapat memberikan masukan bagi siswa tentang pentingnya lingkungan belajar dan minat belajar agar memperoleh hasil belajar yang maksimal khususnya pelajaran matematika.

1.6 Ruang Lingkup Penelitian

(31)

12

(32)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Lingkungan Belajar

Manusia tumbuh dan berkembang dalam lingkungan. Lingkungan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Lingkungan selalu mengitari manusia dari waktu ke waktu, sehingga antara manusia dan lingkungan terdapat hubungan timbal balik di mana lingkungan mempegaruhi manusia dan lingkungan terdapat hubungan timbal balik di mana lingkungan mempengaruhi manusia dan sebaliknya manusia juga mempengaruhi lingkungan. Begitu pula dengan proses belajar mengajar, lingkungan merupakan sumber belajar yang berpengaruh dalam proses belajar dan berkembang anak.

Menurut Saroni (2006:82-84) Lingkungan belajar adalah:

(33)

14

Hamalik (2004: 196), Lingkungan (environment) sebagai dasar pengajaran adalah faktor kondisional yang mempengaruhi tingkah laku individu dan merupakan faktor belajar yang penting. Lingkungan belajar/ pembelajaran/ pendidikan terdiri dari sebagai berikut.

1. Lingkungan sosial adalah lingkungan masyarakat baik kelompok besar atau kelompok kecil.

2. Lingkungan personal meliputi individu-individu sebagai suatu pribadi berpengaruh terhadap individu pribadi lainnya.

3. Lingkungan alam (fisik) meliputi semua sumber daya alam yang dapat diberdayakan sebagai sumber belajar.

4. Lingkungan kultrur mencakup hasil budaya dan teknologi yang dapat dijadikan sumber belajar dan yang dapat menjadi faktor pendukung pengajaran. Dalam konteks ini termaksuk sistem nilai, norma dan adat kebiasaan.

Menurut Syah (2006:152) lingkungan belajar sebagai faktor eksternal siswa yang mempengaruhi potensi belajar dapat digolongkan menjadi dua yaitu sebagai berikut.

1. Lingkungan sosial

Lingkungan sosial di sekolah adalah seluruh warga sekolah, baik itu guru, karyawan maupun teman-teman sekelas, dan semua dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Lingkungan sosial siswa di rumah antara lain masyarakat, tetangga dan juga teman-teman bergaul siswa dirumah yang mempunyai andil cukup besar dalam mempengaruhi kegiatan belajar siswa.

Lingkungan sosial yang dominan dalam mempengaruhi kegiatan belajar siswa adalah orang tua dan keluarga itu sendiri. Bentuk dan isi serta cara-cara pendidikan di dalam keluarga akan selalu mempengaruhi tumbuh dan berkembangnya watak, budi pekerti, dan kepribadian setiap manusia.

2. Lingkungan non sosial

(34)

15

Berdasarkan beberapa pendapat di atas penulis simpulkan bahwa lingkungan belajar adalah tempat berlangsungnya kegiatan belajar, lingkungan belajar sebagai faktor eksternal anak didik yang di golongkan menjadi dua yaitu lingkungan sosial dan lingkungan non sosial.

2.2 Minat Belajar

Pada proses pembelajaran, minat merupakan salah satu faktor internal yang sangat penting dalam membantu tercapainya tujuan pembelajaran. Siswa yang mempunyai minat belajar tinggi terhadap mata pelajaran sudah tentu rasa keingintahuannya besar dan akan berusaha meningkatkan prestasi belajarnya. Secara sederhana, minat merupakan kecendrungan seseorang untuk tertarik terhadap sesuatu atau keinginan yang muncul dalam diri seseorang untuk melakukan suatu aktivitas/kegiatan tanpa paksaan dari siapapun.

Minat menurut Sardiman (2005:76) diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhan tersendiri. Sedangkan menurut (Slameto, 2003: 121) minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh, minat dapat timbul dengan sendirinya yang ditengarai dengan adanya rasa suka terhadap sesuatu.

(35)

16

Berdasarkan beberapa pendapat di atas penulis simpulkan bahwa minat belajar adalah perhatian, suka, ketertarikan seseorang terhadap proses belajar yang dijalaninya dan yang kemudian ditunjukkan melalui keantusiasan, partisipasi dan keaktifan dalam mengikuti proses belajar yang ada.

2.3 Hasil Belajar

2.3.1 Pengertian Belajar

Hasil belajar merupakan hal yang berhubungan dengan kegiatan belajar karena kegiatan belajar merupakan proses sedangkan hasil belajar adalah sebagian hasil yang dicapai seseorang setelah mengalami proses belajar dengan terlebih dahulu mengandakan evaluasi dari proses belajar yang dilakukan. Untuk memahami pengertian hasil belajar maka harus bertitik tolak dari pengertian belajar itu sendiri.

Djamarah (2012:13) mengemukakan bahwa “belajar adalah serangkaian

kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungan menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik”.

Menurut sardirman (2004:21) “belajar akan membawa suatu perubahan pada individu-individu yang belajar. Perubahan tidak hanya berkaitan-berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak,

dan penyesuaian diri”. Sedangkan menurut Usman dan Setiawati

(36)

17

individu berkat adanya interaksi antara individu dengan lingkungan

sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungan”.

Menurut syah (2006: 63) "Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fenomenal dalam penyelengaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan".

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut penulis simpulkan bahwa belajar adalah Belajar perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon.

2.3.2 Pengertian Hasil Belajar

Setelah mengetahui pengertian belajar, maka akan dikemukakan apa itu hasil belajar. Sudjana (2005: 5) menyatakan bahwa hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku dan sebagai umpan balik dalam upaya memperbaiki proses belajar mengajar. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik.

(37)

18

Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah penilaian hasil yang sudah dicapai oleh setiap siswa dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotor yang diperoleh sebagai akibat usaha kegiatan belajar dan dinilai dalam periode tertentu.

2.4 Hubungan Antara Lingkungan dan Minat Belajar Matematika dengan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Rajabasa Raya Kota Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015

(38)

19

Minat merupakan salah satu faktor yang diduga memiliki hubungan dengan hasil belajar siswa. Minat sangat besar pengaruhnya terhadap proses belajar mengajar. Jika seorang mempelajari sesuatu dengan penuh minat maka akan diharapkan hasil yang akan baik. Minat yang ada dalam diri siswa akan mendorong siswa untuk menyenangi pelajaran dan lebih berkonsentasi dengan apa yang di pelajarinya.

2.4.1 Hubungan Lingkungan Belajar dengan Hasil Belajar

Faktor yang diduga berhubungan dengan tinggi rendahnya hasil belajar dalam penelitian ini adalah lingkungan belajar. Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang ada di sekitar siswa yang mempengaruhi belajarnya. Lingkungan yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.

Lingkungan keluarga biasanya memberikan pengaruh positif terhadap aktivitas belajar anak apabila keadaan keluarganya cukup harmonis, kondisi ekonomi berkecukupan. Perhatian dari orang tua juga penting peranannya terhadap pencapaian hasil belajar anak, misalnya memperhatikan kedisiplinan belajarnya atau menanyakan adakah kesulitan yang tidak bisa dipecahkan dan apakah orang tua bisa membantu.

(39)

20

meraih prestasi. Sedangkan lingkungan sekolah, apabila lingkungan sekolahnya berkualitas di mana siswanya banyak yang berprestasi, tentu akan memberikan pengaruh kepada seluruh siswa untuk belajar dengan baik memacu mereka untuk bersaing meraih prestasi. Sementara itu faktor lingkungan masyarakat pun tidak kecil pengaruhnya terhadap prestasi belajar anak.

Memang ada pengaruh yang justru menyebabkan timbulnya masalah bagi sebagian pelajaran, tetapi ada pula yang memberikan pengaruh yang positif. Dalam hal ini, soal pengaruh positif atau negatif yang akan diperoleh oleh pelajar dari lingkungan masyarakatnya, sangat bergantung dari bagaimana cara si pelajar menghadapinya, terutama mampukah ia memilah-milah yang baik dan mana yang buruk. Lingkungan belajar yang kondusif merupakan faktor pendorong yang dapat memberikan daya tarik tersendiri bagi proses pembelajaran, sebaliknya lingkungan belajar yang kurang menyenangkan akan menimbulkan kejenuhan dan rasa bosan.

2.4.2 Hubungan Minat Belajar dengan Hasil Belajar

(40)

21

memperbesar minat seseorang pada bidang studi tersebut, bahkan juga pada hal-hal lain yang berhubungan dengan bidang studi tertentu. Jadi dapat dikatakan bahwa minat dan hasil saling mempengaruhi.

Menurut Slameto (2003:57) “minat besar pengaruhnya terhadap

belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar sebaik-baiknya, karena

tidak ada daya tarik baginya”. Minat atau kesenangan belajar siswa

merupakan suatu kondisi psikologis dalam diri siswa yang mampu mempengaruhi siswa dalam belajar.

Minat dapat diartikan sebagai suatu sikap keingintahuan, rasa tertarik dan senang, serta perhatian yang menyeluruh terhadap proses belajar yang menciptakan rasa senang mengikuti dan mempelajari suatu pelajaran tanpa ada rasa keterpaksaan. Dengan demikian minat belajar yang tinggi, siswa akan merasa belajar merupakan kegiatan yang menyengkan sehingga berpotensi untuk mencapai keberhasilan belajar yang tinggi.

Djamarah (2002:113) menyatakan ada beberapa macam cara yang dapat guru lakukan untuk membangkitkan minat anak didik yaitu.

a) Membandingkan adanya suatu kebutuhan diri anak didik, sehingga dia rela belajar tanpa paksaan.

(41)

22

c) Memberikan kesempatan kepada anak didik untuk mendapatkan hasil belajar yang baik dengan cara menyediakan lingkungan belajar yang kreatif dan kondusif. d) Menggunakan berbagai macam bentuk bentuk dan mengajar

dalam konteks perbedaan individual anak didik.

Guru dituntut untuk dapat menarik minat belajar siswa dengan cara membangkitkan suatu kebutuhan seperti kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan, hasil belajar yang baik sehingga timbul rasa puas diri siswa. Jadi minat akan sangat berhubungan dengan hasil belajar.

Membangkitkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya adalah membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk dipelajarinya dengan dirinya sendiri sebagai individu. Apabila siswa menyadari bahwa belajar merupakan suatu alat untuk mencapai beberapa tujuan yang dianggapnya penting dan bila siswa melihat bahwa dari hasil dari pengalaman belajarnya akan membawa kemajuan pada dirinya, kemungkinan besar siswa akan berminat dan termotivasi untuk mempelajarinya.

Faktor-faktor yang berpengaruh dalam membangkitkan minat belajar yaitu:

1. menggunakan metode yang bervariasi dan media pembelajaran yang menarik sehingga dapat merangsang anak untuk belajar. 2. Memberikan rangsangan kepada siswa agar menaruh perhatian

yang tinggi terhadap bidang studi yang sedang diajarkan. 3. Ciptakan iklim yang nyaman untuk anak didik.

(42)

23

Tugas utama seorang guru adalah untuk memudahkan pembelajaran para siswa, pegajar atau guru bukan hanya dapat menyediakan suasana pembelajaran yang menarik dan harmonis tetapi guru juga menciptakan pengajaran yang berkesan. Sikap dan prilaku yang baik, di tunjukan melalui gaya bertutur kata yang ramah, murah senyum serta sosok humoris yang ditampilkan seorang gury akan menimbulkan kesan bagi siswa.

2.5 Pembelajaran Matematika di SD

2.5.1 Latar Belakang Pembelajaran Matematika di SD

Matematika merupakan alat untuk memberikan cara berpikir, menyusun pemikiran yang jelas, tepat, dan teliti. Hudojo (2005) menyatakan, matematika sebagai suatu objek abstrak, tentu saja sangat sulit dapat dicerna anak-anak Sekolah Dasar (SD) yang mereka oleh Piaget, diklasifikasikan masih dalam tahap operasi konkret. Siswa SD belum mampu untuk berpikir formal maka dalam pembelajaran matematika sangat diharapkan bagi para pendidik mengaitkan proses belajar mengajar di SD dengan benda konkret.

(43)

24

diajarkan. Sehingga diharapkan pembelajaran yang terjadi merupakan pembelajaran menjadi lebih bermakna (meaningful), siswa tidak hanya belajar untuk mengetahui sesuatu (learning to know about), tetapi juga belajar melakukan (learning to do), belajar menjiwai (learning to be), dan belajar bagaimana seharusnya belajar (learning to learn), serta bagaimana bersosialisasi dengan sesama teman (learning to live together).

Siswa Sekolah Dasar (SD) berada pada umur yang berkisar antara usia 7 hingga 12 tahun, pada tahap ini siswa masih berpikir pada fase operasional konkret. Kemampuan yang tampak dalam fase ini adalah kemampuan dalam proses berpikir untuk mengoperasikan kaidah-kaidah logika, meskipun masih terikat dengan objek yang bersifat konkret.

Siswa SD masih terikat dengan objek yang ditangkap dengan pancaindra, sehingga sangat diharapkan dalam pembelajaran matematika yang bersifat abstrak, peserta didik lebih banyak menggunakan media sebagai alat bantu, dan penggunaan alat peraga. Karena dengan penggunaan alat peraga dapat memperjelas apa yang disampaikan oleh guru, sehingga siswa lebih cepat memahaminya.

(44)

25

1. Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral

Pendekatan spiral dalam pembelajaran matematika merupakan pendekatan di mana pembelajaran konsep atau suatu topik matematika selalu mengaitkan atau menghubungkan dengan topik sebelumnya, topik sebelumnya merupakan prasyarat untuk topik baru, topik baru merupakan pendalaman dan perluasan dari topik sebelumnya. Konsep yang diberikan dimulai dengan benda-benda konkret kemudian konsep itu diajarkan kembali dengan bentuk pemahaman yang lebih abstrak dengan menggunakan notasi yang lebih umum digunakan dalam matematika.

2. Pembelajaran matematika bertahap

Materi pelajaran matematika diajarkan secara bertahap yaitu dimulai dari konsep-konsep yang sederhana, menuju konsep yang lebih sulit, selain pembelajaran matematika dimuali dari yang konkret, ke semi konkret, dan akhirnya kepada konsep abstrak. 3. Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif

Matematika merupakan ilmu deduktif. Namun karena sesuai tahap perkembangan siswa maka pada pembelajaran matematika di SD digunakan pendekatan induktif.

4. Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi

(45)

26

diterima kebenarannya. Meskipun di SD pembelajaran matematika dilakukan dengan cara induktif tetapi pada jenjang selanjutnya generalisasi suatu konsep harus secara deduktif. 5. Pembelajaran matematika hendaknya bermakna

Pembelajaran matematika secara bermakna merupakan cara mengajarkan materi pelajaran yang mengutamakan pengertian dari pada hafalan. Dalam belajar bermakna aturan-aturan, dalil-dalil tidak diberikan dalam bentuk jadi, tetapi sebaliknya aturan-aturan, dalil-dalil ditemukan oleh siswa melalui contoh-contoh secara induktif di SD, kemudian dibuktikan secara deduktif pada jenjang selanjutnya.

Tentunya dalam mengajarkan matematika di Sekolah Dasar tidak semudah dengan apa yang kita bayangkan, selain siswa yang pola pikirnya masih pada fase operasional konkret, juga kemampuan siswa juga sangat beragam.

2.5.2 Tujuan Pembelajaran Matematika di SD

Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

(46)

27

2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. 3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami

masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.

4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.

5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

2.6 Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dibutuhkan untuk mendukung kajian teoritis yang dikemukakan. Penelitian yang relevan dalam penelitian ini adalah:

(47)

28

secara signifikan dan positif apabila minat belajar dikendalikan. (3) Terhadap hubungan antara minat belajar dan lingkungan belajar dengan hasil belajar ekonomi siswa kelas 2010/ 2011.

Sumber: Perpustakaan Universitas Lampung

2. Dwi Watoyo (2008) “Hubungan Antara Lingkungan Belajar dan Minat Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Ada hubungan yang positif antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran Akuntansi kelas XI jurusan IPS SMA Negeri I Paninggaran Pekalongan" hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan yang dilakukan, diperoleh rhitung > rtabel yaitu 0,30899 > 0,294, (2) Ada hubungan yang positif antara minat belajar dengan prestasi mata pelajaran Akuntansi kelas XI jurusan IPS SMA Negeri I Paninggaran Pekalongan, hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan yang dilakukan, diperoleh rhitung > rtabel yaitu 0,32868 > 0,294, (3) Ada hubungan yang positif lingkungan belajar dan minat belajar secara bersama-sama dengan prestasi mata pelajaran Akuntansi kelas XI jurusan IPS SMA Negeri I Paninggaran Pekalongan" hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan yang dilakukan, diperoleh rhitung > rtabel yaitu 0,4118 > 0,294 dan untuk menguji keberartian dilakukan uji F dengan db = 2 dan dk = 43 dan diperoleh Fhitung > Ftabel yaitu 4,29 > 3,21 dengan persamaan garis regresi Y = 43,55 + 0,120X1 + 0,145X2.

Sumber: http://core.ac.uk/download/pdf/16508254.pdf Di akses pada tanggal 20 Mei 2015 pada pukul 20:02

3. Akuin Sando (2013) “Hubungan Antara Lingkungan Belajar Dengan

(48)

29

bahwa : (1) ada hubungan yang positif dan signifikan antara ling kungan belajar dengan prestasi belajar siswa, berarti semakin baik lingkungan belajar siswa maka prestasi belajar siswa akan meningkat. (2) Ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa, berarti semakin tinggi minat belajar siswa maka akan tinggi prestasi belajar siswa.

Sumber: Perpustakaan Universitas Lampung

Dari hasil penelitian di atas disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara lingkungan belajar dan minat belajar dengan hasil belajar siswa. Karena itu penulis ingin mengkaji kembali hubungan antara lingkungan belajar dan minat belajar dengan hasil belajar Matematika siswa kelas IV SD Negeri 1 Rajabasa Raya Kota Bandarlampung tahun ajaran 2014-2015.

2.7 Kerangka Pikir

(49)

30

diketahui setelah diadakan evaluasi dengan menggunakan instrumen tes yang relevan.

Banyak hasil belajar yang mempengaruhi hasil belajar, faktor tersebut timbul dari dalam dan luar diri siswa itu sendiri. Faktor yang diduga mempengaruhi hasil belajar antara lain lingkungan belajar dan minat belajar. Dalam belajar, lingkungan belajar merupakan lingkungan belajar siswa yang meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dengan aspek di dalamnya. Bila dikaitkan dengan hasil belajar bahwa lingkungan belajar dalam penelitian ini merupakan kesatuan ruang atau kondisi yang dipergunakan oleh perubahan tingkah laku dari dalam diri seseorang untuk melakukan kegiatan belajar. Apabila lingkungan belajar tersebut dapat mendukung dan mendorong proses belajar siswa maka akan berdampak bagi hasil belajar. Kondisi lingkungan belajar yang kondusif akan menciptakan ketenangan dan kenyamanan bagi seswa dalam belajar, sehingga dapat mendukung kegiatan belajar dan siswa akan lebih mudah mencapai prestasi yang maksimal. Faktor selanjutnya adalah minat belajar, minat merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal.

(50)

31

tinggi pada keinginannya untuk terus belajar, sehingga pengetahuan dan prestasi belajar yang diperoleh sesuai dengan harapan serta dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan uraian pemikiran di atas, maka diduga adanya hubungan antara lingkungan belajar (X1) dan minat belajar (X2) dengan hasil belajar matematika (Y) dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 2.1 Hubungan antara lingkungan belajar dan minat belajar dengan hasil belajar matematika. menentukan suatu penafsiran sebelumnya tentang hipotesis yang akan dibuktikan kebenarannya. Menurut Sugiyono (2012: 96) “Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan

(51)

32

masalah penelitian telah dinyatakan dalam kalimat pertanyaan. Sedangkan menurut Arikunto (2002 : 62) hipotesis adalah jawaban sementara suatu masalah penelitian oleh karena itu suatu hipotesis perlu di uji guna mengetahui apakah hipotesis tersebut terdukung oleh data yang menunjukan kebenarannya atau tidak jadi intinya hipotesis harus dibuktikan kebenarannya dengan cara penelitian.

Atas dasar kerangka berpikir, maka hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

H1 : Ada hubungan antara lingkungan belajar dengan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Rajabasa Raya Kota Bandarlampung.

H0 : Tidak ada hubungan antara lingkungan belajar dengan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Rajabasa Raya Kota Bandarlampung.

H2 : Ada hubungan antara minat belajar dengan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Rajabasa Raya Kota Bandarlampung.

H0 : Tidak ada hubungan antara minat belajar dengan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Rajabasa Raya Kota Bandarlampung.

(52)

33

(53)

34

III. METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 1 Rajabasa Raya Kecamatan Rajabasa Raya Kota Bandarlampung.

3.1.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan mulai pada tanggal 10 Februari s.d 25 Maret tahun ajaran 2014/2015

3.2 Metode Penelitian

(54)

35

penelitian ini dapat dibangung suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan,dan mengontrol suatu gejala.

Menurut Sugiyono (2012: 14) terdapat beberapa jenis penelitian antara lain :

a. Penelitian kuatitatif adalah penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan.

b. Penelitian kualitatif, data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, skema, dan gambar.

Berdasarkan tujuan dalam dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antara lingkungan belajar dan minat belajar, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif korelasional. Menurut Sugiyono (2012: 207) metode deskriptif korelasional yaitu studi yang bertujuan mendeskripsikan atau menggambarkan peristiwa atau kejadian yang sedang berlangsung pada saat penelitian tanpa menghiraukan sebelum dan sesuadahnya.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Menurut Arikunto (2002:115) Populasi adalah “keseluruhan subjek penelitian, apabila seseorang inginmeneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka ini merupakan penelitian populasi”.

(55)

36

Tabel 3.1 jumlah siswa kelas IV SD Negeri 1 Rajabasa Raya

No Kelas Jumlah

1 IV A 40 siswa

2 IV B 40 siswa

3 IV C 40 siswa

Jumlah 120 siswa

Sumber: Guru kelas IV SD Negeri 1 Rajabasa Raya Kota Bandarlampung.

Berdasarkan tabel maka dapat diketahui bahwa populasi dalam penelitian ini berjumlah 120 siswa.

3.3.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2012:118), “sampel adalah sebagian jumlah dari populasi”. Sampel yang akan digunakan sesuai dengan pendapat (Arikunto,2006: 174) yang menyatakan bahwa: “untuk sekedar ancar -ancar maka apabila subyek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga peneltian merupakan populasi. Selanjutnya jika jumlah populasinya lebih besar dapat diambil antara 10-15%, atau 20-25% atau lebih”.

Jumlah sampel yang akan di tetapkan dalam penelitian ini adalah sebesar 25%. Dengan demikian jumlah samplenya adalah 25% x 120 = 30 siswa.

(56)

37

yaitu teknik penentuan sampel dengan cara mengambil sampel secara acak sesuai dengan tujuan penelitian”.

3.4 Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yakni variabel bebas dan variabel terikat. Menurut Sugiyono (2012: 61), Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas . Variabel bebas dalam penelitian ini adalah: lingkungan belajar dan minat belajar sementara variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar.

3.5 Variabel Hasil Belajar

3.5.1 Definisi konseptual

Hasil belajar adalah suatu pencapaian yang di peroleh oleh siswa dalam proses pembelajaran yang dituangkan dengan angka maupun dalam pengaplikasian pada kehidupan sehari-hari atau yang di dapat.

3.5.2 Definisi Operasional

(57)

38

kelas IV A, IV B, dan IV C. Hasil belajar ditentukan berdasarkan skor kasar yang diperoleh siswa dari hasil uji coba tes dengan rentang 0 sampai dengan 100. Semakin tinggi skor yang diperoleh seorang siswa berarti semakin baik prestasinya.

3.6 Variabel Lingkungan Belajar

3.6.1 Definisi konseptual

Lingkungan belajar adalah tempat berlangsungnya kegiatan belajar yang mendapatkan pengaruh dari luar terhadap keberlansungan kegiatan tersebut, yang terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.

3.6.2 Definisi Operasional

Lingkungan belajar adalah tempat berlangsungnya kegiatan belajar yang mendapatkan pengaruh dari luar terhadap keberlansungan kegiatan tersebut, yang terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Indikator lingkungan belajar berdasarkan aspek lingkungan belajar adalah:

1. Lingkungan keluarga

a. Cara orang tua mendidik anak b. Perhatian orang tua

c. Suasana rumah

d. Hubungan orang tua dan anak 2. Lingkungan sekolah

(58)

39

d. Saran belajar 3. Lingkungan masyarakat

a. Teman bergaul di masyarakat

b. Hubungan dirinya dengan masyarakat c. Situasi dan kondisi lingkungan masyarakat

3.7 Variabel Minat Belajar 3.7.1 Definisi Konseptual

Minat belajar adalah perhatian, rasa suka, ketertarikan seseorang erhadap proses belajar yang dijalaninya dan kemudian ditunjukkan melalui keantusiasan, partisipasi dan keaktifan dalam mengikuti proses pembelajaran yang ada.

3.7.2 Definisi Oprasional

Minat belajar adalah perhatian, rasa suka, ketertarikan seseorang terhadap proses belajar yang dijalaninya dan kemudian ditunjukkan melalui keantusiasan, partisipasi dan keaktifan dalam mengikuti proses pembelajaran yang ada. Indikator lingkungan belajar berdasarkan aspek lingkungan belajar adalah:

1. Perasaan senang

a. Senang mempelajari pelajaran matematika b. Senang mengerjakan tugas

c. Senang pelajaran matematika d. Tidak merasa bosan

2. Perhatian

a. Memperhatikan penjelasan materi yang diberikan oleh guru dalam mata pelajaran matematika

b. Memperhatikan diskusi yang sedang berlangsung di dalam kelas

(59)

40

d. Konsentrasi dalam belajar

e. Mencatat materi pelajaran matematika 3. Keaktifan belajar

a. Mempelajari pelajaran matematika di rumah b. Menyelesaikan soal-soal matematika

c. Kehadiran

d. Keaktifan bertanya

3.8 Teknik Pengumpulan Data 3.8.1 Observasi

Menurut Sugiyono (2012: 203) Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan prilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data tentang kondisi sekolah atau deskripsi tentang lokasi penelitian yang dalam penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Rajabasa Raya Kota Bandarlampung.

3.8.2 Kuesioner (Angket)

(60)

41

menghindari kecenderungan responden bersikap ragu-ragu dan tidak mempunyai jawaban yang jelas. Adapun pemberian skor terhadap jawaban dari beberapa pertanyaan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Alternatif Jawaban Menurut Skala Likert Angket Lingkungan Belajar

Kemudian hasil seluruh jawaban siswa dengan melihat rata-rata jumlah skor, dengan klasifikasi sebagai berikut:

(61)

42

3.8.3 Dokumentasi

Menurut Arikunto (2010:231). Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal – hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya dalam penelitian ini dokumentasi yang digunakan berupa dokumen nilai ulangan harian siswa mata pelajaran Matematika kelas IV SD Negeri 1 Rajabasa Raya Kota Bandarlampung.

3.9 Uji Persyaratan Instrumen

Untuk mendapatkan data yang lengkap, maka alat instrument harus memenuhi persyaratan yang baik. Instrumen yang baik dalam suatu penelitian harus memenuhi dua syarat yaitu valid dan reabel.

3.9.1 Uji Validitas Instrumen

Menurut Arikunto (2010: 144) “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid”. Menurut Sugiyono,

(2012:173) “Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur” Untuk menguji validitas

(62)

43

Dengan kriteria pengujian jika korelasi antar butir dengan skor total lebih dari 0,3 maka instrumen tersebut dinyatakan valid, atau sebaliknya jika korelasi antar butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Dan jika r hitung > r tabel dengan α = 0,05 maka koefisien korelasi tersebut signifikan. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Office Excel.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Instrumen yang reliabel belum tentu valid. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Perhitungan untuk mencari harga reliabilitas instrumen didasarkan pada pendapat Sugiyono (2012:131) yang menyatakan bahwa untuk menghitung reliabilitas dapat digunakan sprema brown, yaitu:

Keterangan:

ri = Koefisiensi reabelitas seluruh tes

Rb = Korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua Sugiyono, (2012:131)

(63)

44

Uji reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukuran dapat dipercaya atau diandalkan. Reliabilitas instrumen diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan pengukuran.uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subyek memang belum berubah. Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dengan internal consistensy, dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.

Tabel . 3.4 Daftar Interpretasi Koefisien r Koefisien r Reliabilitas 0,80 – 1,000 Sangat Tinggi 0,60 – 0,799 Tinggi 0,40 – 0,599 Sedang/Cukup 0,20 – 0,399 Rendah 0,00 – 0,199 Sangat Rendah (Sugiyono, 2012: 257)

3.10 Analisis Data

(64)

45

menyatakan ada atau tidaknya hubungan antara variabel X dengan variabel Y dan untuk menyatakan besarnya sumbangan variabel satu terhadap yang lainnya yang dinyatakan dalam persen. Korelasi peroduct moment pearson merupakan salah satu teknik untuk mencari tingkat keeratan hubungan antara dua variabel dengan cara memperkalikan momen-momen (hal-hal penting) kedua variabel tersebut dengan rumus .r. product moment. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut

.

Keterangan:

rxy = Angka indeks korelasi .r. product moment N = Jumlah responden

∑xy = Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y ∑x = Jumlah seluruh skor x

∑y = Jumlah seluruh skor y (sudjana, 2005:369)

Dalam penelitian ini koefisien korelasi Product Moment dipergunakan untuk :

1. Mengetahui hubungan antara lingkungan belajar dengan hasil belajar. 2. Mengetahui hubungan antara minat belajar dengan hasil belajar. Interprestasi nilai r disusun menurut Sugiyono(2012: 184) sebagai berikut: a) 0,8 sampai dengan 1,000 : sangat kuat

b) 0,6 sampai dengan 0,799 : kuat c) 0,4 sampai dengan 0,599 : sedang d) 0,2 sampai dengan 0,399 : rendah

e) 0,0 sampai dengan 0,199 : sangat rendah (tak berkorelasi)

Tehnik analisis korelasi ganda yaitu korelasi ganda (multiple correlation) adalah korelasi antara dua atau lebih variable bebas secara bersama-sama dengan suatu variable terikat. Angka yang menunjukkan arah dan besar kuatnya hubungan antara dua atau lebih variable bebas dengan satu

(65)

46

variable terikat disebut koefisien korelasi ganda, dan basa disimbolkan R digunakan untuk menguji hipotesis ke-3 yaitu untuk mengetahui apakah ada hubungan antara lingkungan belajar dan minat belajar terhadap hasil belajar siswa.

Keterangan:

RyX1X2 = korelasi antara variable X1 dengan X2 secara bersama-sama bersam-sama dengan variabel y

RyX1 = korelasi product moment antara X1 dengan Y RyX2 = korelasi product moment antara X2 dengan Y RyX1 X2= korelasi product moment antara X1 dengan X2 (Sugiyono, 2014:252)

Dilanjutkan dengan uji F untuk mencari taraf signifikan antara variabel X1, X2 dan Y dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

F = F hitung yang selanjutnya dibandingkan dengan F tabel R² = Koefisien korelasi ganda

k = Jumlah variabel independen n = Jumlah sampel penelitian (Sudjana, 2005:385)

Bila F hitung > F tabel pada taraf signifikan 0,05 maka Ha diterima. Bila F hitung < F tabel pada taraf signifikan 0,05 maka Ha ditolak.

(66)

47

(67)

70

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahan di Bab IV, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan antara lingkungan belajar dengan hasil belajar Matematika hal tersebut berdasarkan kajian statistik menggunakan korelasi sederhana dan koefisiensi korelasi diperoleh koefisiensi korelas r = 0,684 dan koefisiensi arahnya positif, berarti semakin baik lingkungan keluarga siswa, maka hasil belajar Matematika akan semakin meningkat, demikian sebaliknya.

2. Terdapat Hubungan antara minat belajar dengan hasil belajar Matematika hal tersebut berdasarkan kajian statistik menggunakan korelasi sederhana dan koefisiensi korelasi diperoleh koefisiensi korelas r = 0,670 dan koefisiensi arahnya positif, berarti semakin baik minat belajar siswa, maka hasil belajar Matematika akan semakin meningkat, demikian sebaliknya.

(68)

71

diperoleh koefisiensi korelas r = 0,710 dan koefisiensi arahnya positif, berarti semakin baik minat belajar siswa, maka hasil belajar Matematika akan semakin meningkat, demikian sebaliknya. Hubungan antara lingkungan dan minat belajar dengan hasil belajar Matematika termasuk kategori sangat tinggi.

5.2 Saran-Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan di atas, maka dapat diajukan saran-saran untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran Matematika siswa kelas IV SD Negeri 1 Rajabasa Raya Kota Bandarlampung Tahun Peljaran 2014/2015, yaitu sebagai berikut:

5.2.1 Bagi Guru dan Sekolah

a. Guru diharapkan lebih meningkatkan kemampuan dalam mengelola pembelajaran yang menarik, sehingga anak tidak merasa jenuh bila mendapatkan pelajaran dari guru. Pembelajaran yang menarik tersebut dirasa penting karena dengan pembelajaran yang menarik dan tidak kaku maka pembelajaran yang berlangsung akan terasa menyenangkan dan bermakna sehingga hasil belajar siswa akan meningkat. b. Pihak sekolah diharapkan mejalin hubungan dengan

(69)

72

bersangkutan dengan prestasi belajar siswa dapat diatasi dengan baik.

c. Lingkungan belajar harus dikelola dengan baik agar hasil belajar siswa akan semakin baik dan hasil belajar siswa akan meningkat.

5.2.2 Bagisiswa

a. Siswa diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajarnya tidak hanya pada mata pelajaran Matematika tetapi juga pada mata pelajaran yang lainya..

b. Siswa diharapkan memotivasi dirinya sendiri untuk giat dalam belajar di sekolah mau pun dirumah karena pembelajaran yang berlangsung disekolah tidaklah cukup tetapi juga harus dilanjutkan juga dirumah agar pembelajaran yang diterima disekolah lebih bermakna.

5.3 Bagi Peneliti Lain

(70)

Daftar Pustaka

Acmad, Munib dkk. 2004. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UPT Unnes Press.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Djaali, H. 2008. Pisikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Strategi belajar mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2012. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. 2004. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Algensindo.

Heruman. 2008. Metode Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Hudojo, Herman. 2005. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Jakarta: UM Press.

Nasution, S. 2009. Berbagai Pendekatan dalam Proses Pembelajaran dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Purwanto, M. Ngalim. 2004. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

(71)

Sando, akuin. 2012. (Skripsi). Hubungan Antara Lingkungan Belajar dan Minat Belajard dengan Prestasi Belajar Geografi Siswa Kelas Xi Ips Sman 1 Belalau. Lampung: FKIP Geografi-Unila.

Saroni, Muhammad. 2006. Kiat Menjadi Pendidik yang Kompeten. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Sardiman, A.M. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sardiman, A.M. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Siregar, Syofian. 2014. Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Dengan Perhitungan Manual Dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta: Bumi Aksara.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. 2005. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sugihartono dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD. Bandung:

Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suwangsih, E. Dan Tiurlina. 2006. Model Pembelajaran Matematika. Bandung: UPI Press

Syah, Muhibbin. 2006. Psikologi Belajar. Jakarta: Erlangga.

Syamsu, Yusuf LN. 2001. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Usman, Moh. Uzer dan Lilis Setiawati. 2002. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Gambar

Tabel 1.1 Nilai Ujian Semester Ganjil Mata Pelajaran Matematika
Gambar 2.1   Hubungan antara lingkungan belajar dan minat belajar dengan
Tabel 3.1 jumlah siswa kelas IV SD Negeri 1 Rajabasa Raya
Tabel 3.2 Alternatif Jawaban Menurut Skala Likert        Angket Lingkungan Belajar
+3

Referensi

Dokumen terkait

Program bimbingan pribadi untuk meningkatkan kemandirian peserta didik dalam penelitian ini didefinisikan sebagai layanan fasilitasi dan konselor kepada konseli

[r]

Hasil dari uji kelayakan yang dilakukan terhadap media pembelajaran ini antara lain: (1) tanggapan ahli materi secara keseluruhan mendapatkan persentase sebesar 80,00%

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai khasanah ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang kesehatan yang memberikan gambaran bahwa breathing exercise

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, berkat rahmat, hidayah dan perkenan-Nya maka penyusunan skripsi yang berjudul “Peningkatan kreativitas anak melalui

Suplemen yang ditawarkan di Golds

research, he found that communicative functions of the address are grouped into ten categories, they are highest rank to higher rank, higher rank to highest rank,

Bagi saya, pemimpin itu bukan berarti memiliki jiwa yang besar, pemimpin juga bukan berarti memiliki jiwa yang keras, pemimpin adalah yang melakukan segala hal dengan kombinasi