• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMODELAN SUDU TURBIN ANGIN SUMBU HORIZONTAL PADA UJI SKALA LABORATORIUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMODELAN SUDU TURBIN ANGIN SUMBU HORIZONTAL PADA UJI SKALA LABORATORIUM"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PEMODELAN SUDU TURBIN ANGIN SUMBU HORIZONTAL PADA UJI SKALA LABORATORIUM

Oleh

IMAM SAPUTRA

Penelitian ini memanfaatkan energi angin secara buatan, yaitu dengan menggunakan kipas angin (fan) sebagai sumber energi utama untuk

menggerakkan rotor ( baling-baling). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecepatan angin terhadap kecepatan angkat, daya angkat, dan daya rotor pada perlakuan sudu 3, 4, dan 5 dengan kemiringan sudut 25o, 35o, dan 45o.

Penelitian ini dilaksanakan dengan mendesain dan menguji model turbin angin sumbu horizontal dengan perlakuan kecepatan angin yang dialirkan menuju rotor melalui tabung silinder. Beban sebagai indikator perlakuan diikatkan pada pangkal poros utama. Waktu (t) yang dibutuhkan massa beban (m) pada

ketinggian 1 m digunakan untuk perhitungan kecepatan angkat dan daya angkat pada setiap perlakuan sudu.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa model turbin angin sumbu horizontal pada sudu 5 dengan kemiringan sudut 25omempunyai kecepatan angkat dan daya angkat terbesar dibandingkan dengan perlakuan sudu 3 dan 4. Kecepatan angkat pada sudu 5 dengan kemiringan sudut 25o, yaitu sebesar 0.115 m/s dan daya angkat sebesar 0.18 Watt.

Semakin besar kecepatan angin tertentu yang diberikan pada sudu 5 dengan sudut 25o, yaitu dari 0.5 2 m/s, maka rata-rata akan semakin besar kecepatan angkat suatu beban. Hal ini dikarenakan bahwa semakin besar jumlah sudu maka luas penampang daya dorong angin akan semakin besar, sehingga aliran udara akan lebih banyak terkonversi pada rotor dengan luas penampang yang lebih besar. Luas penampang proyeksi pada perlakuan sudut 25olebih besar

dibandingkan dengan kemiringan sudut 35odan 45o. Semakin besar kemiringan sudut tertentu, maka akan semikin banyak aliran udara yang tidak terkonversi oleh rotor menjadi energi mekanik, sehingga mengakibatkan kecepatan angkatnya juga akan semakin rendah.

(2)

Imam Saputra

Semakin besar kecepatan angin tertentu yang diberikan, maka daya rotornya juga akan semakin meningkat. Hal ini dikarenakan oleh besaran yang

mempengaruhi daya rotor bersifat konstan (C), sehingga hanya dipengaruhi oleh kecepatan angin (V) yang bersifat dinamis.

(3)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Turbin angin pada awalnya dibuat untuk mengakomodasi kebutuhan para petani

dalam melakukan penggilingan padi, keperluan irigasi, dan kegiatan yang lainnya.

Turbin angin banyak dibangun di Denmark, Belanda, dan Negara-Negara Eropa

lainnya yang lebih dikenal dengan namaWindmill. Turbin angin modern lebih

banyak digunakan untuk mengakomodasi kebutuhan listrik masyarakat dengan

menggunakan prinsip konversi energi dari sumber daya alam yang dapat

diperbaharui, yaitu angin. Walaupun sampai saat ini pembangunan turbin angin

masih belum dapat menyaingi pembangkit listrik konvensional seperti PLTD dan

PLTU, turbin angin masih lebih dikembangkan oleh para ilmuwan, karena dalam

waktu dekat manusia akan dihadapkan dengan masalah kekurangan sumber daya

alam tak terbaharui, seperti batubara dan minyak bumi sebagai bahan dasar untuk

membangkitkan listrik (Hambali dkk, 2009).

Energi di Indonesia khususnya dan di dunia pada umumnya terus mengalami

peningkatan kebutuhan, karena pertambahan penduduk, pertumbuhan ekonomi,

dan pola konsumsi energi itu sendiri yang senantiasa meningkat. Sedangkan

energi fosil yang selama ini merupakan sumber energi utama, ketersediaannya

sangat terbatas dan terus mengalami deplesi (depletion: kehabisan, menipis).

(4)

2

menyediakan energi fosil ini. Upaya-upaya pencarian sumber energi alternatif

selain fosil menyemangati para peneliti di berbagai negara untuk mencari energi

lain yang kita kenal sekarang dengan istilah energi terbarukan. Energi terbarukan

dapat didefinisikan sebagai energi yang secara cepat dapat diproduksi kembali

melalui proses alam. Energi terbarukan meliputi energi air, panas bumi, matahari,

angin, biogas, bio mass, serta gelombang laut. Beberapa kelebihan energi

terbarukan antara lain: sumbernya relatif mudah didapat, dapat diperoleh dengan

gratis, minim limbah, tidak mempengaruhi suhu bumi secara global, dan tidak

terpengaruh oleh kenaikkan harga bahan bakar (Jarass, 1980).

Berdasarkan dataBlueprintPengelolaan Energi Nasional yang dikeluarkan oleh

Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM) pada tahun 2005,

cadangan minyak bumi di Indonesia pada tahun 2004 diperkirakan habis dalam

kurun waktu 18 tahun dengan rasio cadangan/produksi pada tahun tersebut.

Sedangkan gas diperkirakan akan habis dalam kurun waktu 61 tahun dan batu

bara 147 tahun, seperti yang diperlihatkan pada Tabel 1.

Tabel 1. Cadangan energi fosil.

Jenis Energi Fosil Cadangan/Produksi

Indonesia Dunia

Minyak 18 tahun 40 tahun

Gas 61 tahun 60 tahun

Batu bara 147 tahun 200 tahun

Sumber: DESDM (2005), WEC (2004)

Energi angin merupakan energi terbarukan yang sangat fleksibel dan merupakan

salah satu energi yang berkembang pesat di dunia saat ini. Energi angin dapat

dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, misalnya: pemompaan air untuk irigasi,

(5)

3

tambak ikan atau udang. Pemanfaatan energi angin dapat dilakukan di daerah

landai maupun dataran tinggi, bahkan dapat diterapkan di laut, berbeda halnya

dengan energi air. Penggunaan sumber energi alternatif diharapkan dapat

meningkatkan efektifitas dan efisiensi sistem pertanian sehingga produktivitas

masyarakat meningkat. Walaupun pemanfaatan energi angin dapat dilakukan di

mana saja, daerah-daerah yang memiliki potensi energi angin yang tinggi tetap

perlu diidentifikasi agar pemanfaatan energi angin ini lebih kompetitif

dibandingkan dengan energi alternatif lainnya (Daryanto, 2007).

Turbin angin banyak ditemukan di daerah Eropa dan Amerika Utara. Energi

angin dimanfaatkan untuk mengairi ladang-ladang gandum dan perkebunan di

Negara-Negara Eropa, Amerika dan Australia. Negara Indonesia memiliki

potensi energi angin yang umumnya berkecepatan lebih dari 5 meter per detik

(m/detik). Berdasarkan data LAPAN (Daryanto, 2005), angin di Indonesia

memiliki kecepatan yang bervariatif, umumnya dikategorikan sebagai angin

berkecepatan rendah. Hasil pemetaan Lembaga Penerbangan dan Antariksa

Nasional (LAPAN) pada 120 lokasi, menunjukkan beberapa wilayah memiliki

kecepatan angin di atas 5 m/detik, masing-masing yaitu: Nusa Tenggara Timur,

Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, dan Pantai Selatan Jawa.

Lahan-lahan luas dan keberadaan air yang berlimpah tidak akan menghasilkan

produk pertanian yang optimal apabila tidak dilakukan pemikiran-pemikiran

pengelolaan yang terbaik. Para petani yang memaksakan diri untuk menanam

palawija atau buah semangka di musim kemarau harus menggunakan pompa

diesel untuk memompa air tanah dari sumur bor. Biaya yang dikeluarkan petani

(6)

4

membeli bahan bakar minyak, sehingga banyak lahan subur yang tidak

berproduksi di musim kemarau. Salah satu sumber energi pengganti diesel yang

berlimpah adalah angin. Kincir angin dengan konstruksi yang sederhana dan

sumber energi angin yang berlimpah dapat memberikan kontribusi pemecahan

masalah peningkatan produktivitas lahan pertanian melalui sistem sirkulasi

penyiraman yang ramah lingkungan. Angin yang bertiup akan menggerakan

baling-baling kincir. Tenaga yang tertangkap oleh baling-baling kincir digunakan

untuk menggerakan piston pengungkit pompa air. Tenaga angin yang tertangkap

baling-baling merupakan kelipatan pangkat tiga dari kecepatan angin yang

berhembus, sehingga semakin cepat aliran angin maka akan semakin besar

tenaganya. Pemanfaatan energi angin sangat cocok untuk wilayah yang memiliki

sumber energi angin penggerak kincir (Hambali, 2007).

B. Tujuan Penelitian

Menguji pemodelan sudu turbin angin sumbu horizontal untuk mengetahui

pengaruh kecepatan angin terhadap kecepatan angkat, daya angkat, dan daya rotor

pada perlakuan sudu 3, 4, dan 5 yang dipasang pada sudut 25o, 35o, dan 45o.

C. HIPOTESIS

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah desain pemodelan turbin

angin sumbu horizontal dengan jumlah sudu 5 yang dipasang pada sudut 25oakan

mempengaruhi besarnya kecepatan angkat dan daya angkat beban sehingga

nilainya akan semakin besar. Semakin besar kecepatan angin yang diberikan,

yaitu dari 0.5 m/s sampai 2 m/s, maka akan semakin besar putaran rotor (rpm) dan

(7)

5

D. Batasan Masalah

Pada penelitian ini, penulis hanya membatasinya pada:

1) Perhitungan kecepatan angkat, daya angkat, dan daya rotor yang dihasilkan

model turbin angin dengan perlakuan sudu 3, 4, dan 5.

2) Menghitung nilai koefisien performansi (Cp) pada perlakuan sudu 3, 4, dan 5.

3) Sudu terbuat dari plat aluminium yang dipasang pada sudut 25o, 35o dan 45o.

4) Temperatur rata-rata lingkungan ( udara= 1,1653 kg/m3).

5) Sumber kecepatan aliran udara berasal dari kipas angin (fan).

E. Manfaat Penelitian

Pemodelan sudu turbin angin sumbu horizontal dibuat untuk mengaplikasikan

suatu pengetahuan agar dapat membawa manfaat untuk masyarakat luas. Hal-hal

yang harus diperhatikan dari pemodelan sudu turbin angin ini adalah prinsip kerja,

serta kekurangan dan kelebihannya. Dengan demikian, akan sangat membantu

bagi siapa pun yang hendak membuat sebuah turbin angin lain dengan kapasitas

yang lebih besar. Dengan adanya pemodelan sudu turbin angin ini dapat

diperoleh gambaran yang cukup, sehingga dapat menekan risiko kegagalan serta

dapat dilahirkan suatu turbin angin yang efektif dan efisien.

Turbin angin dapat dimanfaatkan untuk pembangkit energi listrik, pemompaan air

untuk irigasi tanaman, pengolahan air baku, serta aerasi pada tambak ikan, udang,

dan budidaya rumput laut. Turbin angin dengan menggunakan sumber daya yang

dapat diperbaharui dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian, sehingga akan

mengurangi kecenderungan terhadap penggunaan sumber daya fosil (BBM) yang

(8)

6

terbarukan pada turbin angin dengan menggunaan potensi sumber energi alternatif

yang melimpah di suatu daerah diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan anugerah-Nya sehingga skripsi yang berjudul “Pengujian Aktivitas Hipoglikemik Ekstrak Air Daun

Adapun dari sub permasalah dapat disimpulkan sebagai berikut : (1)Perencanaan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen untuk meningkatkan aktivitas belajar

Malonda, Korsek dan Bendahara Pembantu Pengeluaran (BPP), saya tidak ikut hadir karena Pasca 3 hari melahirkan. Pegadu terlalu banyak berasumsi dan bukti–bukti yang disertakan

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa kelas V pada mata pelajaran IPA di SDN Tukinggedong, Kecamatan Puring,

6. Pendaftaran dapat ditutup sewaktu-waktu apabila k uota telah terpenuhi sebanyak 30 tim untuk Lomba Karawitan dan 30 orang untuk Lomba Vokal Campursari. Setiap peserta Lomba

Data Realisasi Anggaran Tahun 2011 & 2012 Data Fakultas Data Volume Mahasiswa Chart Of Account Identifikasi Aktivitas Akademik per semester Aktivitas Utama dan

Reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan daerah Meningkatnya kinerja pelaksanaan, pengawasan, evaluasi dan pemeliharaan Luwuk Terwujudnya Peningkatan Pengembangan