Seminar
Nasional "Ketahanan Pangan" PERTETA
-
BandarLamoung
l5
17November
2007-:1,.'.i.
\=-
1
"'
' -.4-- /
Pendahuluan
Latar
BelakangPepaya
(Carica papqva
L.)
adalah salah
satu buah tropis yangmemiliki nilai
ekonomi cukuptinggi
karena
sangatdisukai
konsumenuntuk
dikonsumsiseharihari.
Buah
pepaya sangatbaik
dikonsumsi karenamemiiiki
kandungan vitamin
A
450
mg
Der100 g bagian yang dapat dimakan
(Villegas,
1997). Masalah utama buah pepaya adalah sifatnya yang mudahrusak Qtenshabk)
karenatekstur
kulit
yangdimilikinya
tipis
sehingga sangat
rentan
terhadapbenturan
dan luka yang
memungkinkan
terjadinyaalctivitas
milcoorganisme.
Hal ini
dapatmenyebabkan
terjadinya
penurunan
kualitas
buahbahkan
dapat
menvebabkankerugian
yang
sangarbesar.
Sifatperishable
pada buah pepayaini
juga
mengakibatkan singkatnya selangwalitu
antara saatpanen
dan
konsumsi
apabila
tidak
mendapatperlakuan
unruk
mempcrpanjangmasa
s'mpannva(shelfJfe)
Salah
satutersebut
adalahpenyimpanan
pada ruang
dingin (cold
storage)Penyimpanan
dingin yang
dilakukan
juga
harusmemenuhi
persyaratansuhu rendah
optimal
untuk buahyang akan disimpan
karena penggunaan suhurendah
yang tidak
sesuai
dapat
menyebabkankerusakan.
Paotastico
et ai.
(1986)
menyatakan kerusakan karena pendinginan rnerupakan penyebab kerugian-kerugian ekonomisyang
besarbagi
buah-buahan selama
penyimpanan
dan
pengaogkutan, terutamabila waktu
pengangkutannya diperpanjangdari
semestinya.
Penyimpanandingin
diperlukanuntuk
mempertahankanmutu dan
kesegaran buah pepaya hingga tiba ke konsumen dalam keadaan baik.Penggunaan
suhu rendah pada
penyimpanan berbedauntuk
setiapjenis
buah.
Suhuyang
lebihrendah
dari
suhu
optimum
dapat
menyebabkankerusakan karena pendinginan
(chilling
injury).
Berdasarkan penelitian Camaraet al.
(1993)
didapat bahr,,,asuhu optimum
untuk
penyimpanan
buah pepayaSolo
(Carica
papaya Solo)
adalah8-i2"C,
sedangkanpenyimpanan
dibawah suhu
7"C
dapat mengakibatkanchillng
irtj ury.usaha
untuk
mengatasi
masalah
Selain
itu
ciiperlukanjuga
pematangan buatandengan memberikan
perlaliuan
(arttfcial
ripening)
dengan menggunakan etilen padaPengaruh
Suhu
Penyimpanan
terhadap
Umur
Simpan
dan
Kualitas Buah
Pepaya (Carica papaya
L.)
Varietas
IPB
1
Selama
Penyimpanan
dan
psmafangan Buatan
Atika
Hamaisat, Sutrisnot,
dan
Y.Aris
Purwanto2
I Mahasiswa TPP, Sekolah Pascasarjaoa IPB
'? Staf pengajar Depa.temen Teknik Pertanian
Atrstrak
Pcpaya (Carica papaya L.) mcrupakan salah satu buah tropis yarg disukai karena
teknr
buah l ang lunali. u,ama _,-angmenaril, rasa yarg manis, dan kandungan vitaminnya yang
cuhp
tinggi. Masalal utama buah pepaya adalah silatnya yang mudalr rusali (pefisfiabic) karena tekstur kulit yang dimilikin-"-a tipis schingga sargat rentan terhadap b€nturan dan luka yangmemung!,inkan 'cgadirva altivitas milToorganisme Silat penslaDle pada buah pepal.a inijuga mengaliibatkan singkatnya
selang
waku
antaia saat panen dan konsumsi apabila tidali mendapat perlal-uan untuk mempsrpanjang rnasa simpaanya(shelf-lfe)
Sala\ satu usaha untuk mengatasi masalah te.s€but adalah dengan memberikan perlaliuan penyimpanan pada ruang dingin (coldrrorage). Pepaya yang digunakan pada penelitian adalah pepaya varietas IPB I yang dipanen pada tingliatketuaan Oyo. Pcpaya varietas iPB
I
mcrupakan salah satu pcpal'a hasil pemuliaan Pusat Kajian Buah Tropik (PKBT) lPB.Suhu penyimpanan yang digunakan adalah suhu ruang,
l0'C
dan 15'C Tujuan penelitian ini adalah untuL melihat peogaruhsuhu penyimpanan terhadap umur simpan dan mengkaji perubahan L-ualitas buah pepaya selama perlaliuan penyimpanan
dingin dan pematangao buatan. Hasil penelitian menLrnjuklian bahwa buah pepaya yang disimpan pada suhu IO'C memiliki umur simpan terlada yaitu 20 hari. Sedangkan umur simpan terpendek yaitu pada buah pcpaya yang disimpan di suhu ruang
hanya bertalun hingga
t
hari. Buah yang disimpan pada suhu ruang mcngalami susut bobot yang lebih bosar dibanding padapenyimpanan
l0
dan l5aC. Rata-rata la.ju produlisi CO, hingga alihir penyimpanan pada buah dengan tingkat ketuaan 0oZ di suhu ruang, lO'C dan 15"Canalah22.62,446
dan10.68n
COrnigjam.
Secara umum perubahan rvama yang terjadiselama penf impanan hingga selama pematangan buatan adalah hijau kuning menjadi trrning.
konsentrasi
optimum
untuk
mendapatkan kecerahanwarn4
kematangan seragamdan
menghindari
rasa pahit pada saat buah berwama merah.Tujuan
Tujuan
penelitian
ini
adalah
untuk
melihat pengaruh suhu penyimpanan terhadapumur
simpan dan mengkaji perubahan L:ualitas buah pepayaselima
perlal:uan
penyimpanan
dingin
dan
pematangan buatan.Metode
Penelitian
Alrt
danBahan
Bahan penelitian adalah buah pepaya
Arum
Bogor
(varietas
IPB-I)
yang
diperoleh
dari
kebun percobaanTajur.
Buah dipanen padatingkat
ketuaan 070(dilihat
dari
semburat yang terdapat pada bagianujung
buah), bobot buah seragamyaitu
rata-rata t5O-950g
danutuh
tanpacacat.
Bahanlainnya
adalatr thiobendazole(fungisida), alkohol,
lilin
(malam)
dan gas etilen sebagaitigger
proses pematangan.Peralatan
yang
digunakan
adalah
sistempengukuran gelombang cahaya
infra
merah
dekatuntuk
mengukur kekerasan dantotal
padatan terlarut(TPT)
secaranondestrukif,
sistem peralatan
NearInfra Red (NIIR)
@udiastraet al.,
1995)terdiri
atas beberapa komponenyakni
lampu halogen 150
watt(AT-100 HG),
sebuah chopper(AT-
IOOCH),
tigafilter
interferensi,monokomator
(SPG-1O0IR), bolaintegrating
berdiameter
60
mm
(tSR-260),
probe sensorjenis
Pbs,
lensa,
amplifier (AT-IOO
AM,
sebuah interface, motor pengontrol pulsa (sanyo), dan
CPU.
Peralatan
lain
yang
digunakan
adalah continous gas analyzermerk
Shimadzutipe IRA-107
untuk
mengukur konsentrasi gas CO2dan
Shimadzutipe
POT-101
untuk
mengukur
konsentrasigas
O2.pengul-ur suhu dan
kelembabanme.k
Hy._qrotherm.timbargan
digital
merk Mettler
tipe pM
4800
unruk mengukur bobot buah dan rangkaian peralatan analisiscitra
digital
ultuk
menentukan
warna
kulit
buahpepaya.
Selain
itu
alalaiat
pendukung
yang digunakan adalah stopies, alat suntik, jepitan, aerator. dan mesin pendingin.Penelitian
dilaksanakan
mulai
bulan
Februari 2007 sampai September 2007di
LaboratoriurnTeknik
Pengoiahan Pangandan
Hasil
Perranian(TppHp),
Departemen
Teknik
Pertanian,
Institut
pertanian Bogor.Metode
Buah
pepaya
yang telah
dipanen
dibersihkan,dibungkus
dengankertas koran dan dimasukkan
kedalam kotak
kardus
kemudian
diangkut
keIxboratorium TPPHP
IpB
Seteiah
tiba
dilaboratorium,
buah pepayadisortasi
terlebih
dahuluuntuk
mendapatkan buah yang seragam,tidak
memaratau
luka, kulitnya
bersih dan
tidak
terse.ang
lalatbuah. Pencucian buah pepaya menggunakan air bersih
[image:2.595.316.534.114.554.2]un{uk
menghilangkan
getah
dan
kotoran
vans menempelpada L.ulit buah dan
dikering_anginkan"Buah
pepayayang
telah
bersih disterilisasiiengan
pencelupandalam larutan
Thiabendazoledosis
I mg/liter selamaI
menit, kemudian ditiriskan.Gambar
I
Diagramalir
pelaksaan penelitian Kemudian buah pepaya disimpan pada suhul0.C
dan 15'C
serta suhu ruang.
penyimpanan
awaldilak-ukan
unruk
mengetalui
lama
penyimpananoptimum.
Kelembaban(RlI)
lemari
pendingin yang masing-masing bersuhu 10"Cdan
15"C adalah90
-950"
Selelah dikerahui lama penyimpanan oprimum. buah pepaya disimpan pada suhul0"C
dan
I5"C
dan dilakukan pemberian etilenPematangan buatan pada buah pepaya bertujuan
untuk
memperoleh
kematargan
seragam
setelah penyimpanan selama10,
12, 14,16,18,
20 hari pada suhui0oc
dan 10, 12, 14,
16hari
padasuhu
15"C.Buah
pepaya dimasuruian
ke
dalam stoples
dandisuntikkan
etilen
IOOppm
dengan perlal-uan suhu 20"C selama 24 jam. Selanjutnya, pepaya dibiarkan diPepaya
varietas
DB
I
Pencucian
dan
Perendarnarr dalarn
larttan
tLiobendazole
Pengukuran arr?l terhadap
par.arnetel bobot,
$'arna. TPT,
dan
kekcrasan
Pen-timpanan pada suhu ruang,
l0oC
dan
15'C
Pengrrkuran
laju
respirasi
setiap
2.1jam, bahot, rrar.na,
TPT
darr
kekrrasiur
seti:rp
-1[3si
Perlal:rran
pprnprarnan:
korrspnh'asi
etilen
100
pprn
pada
suhu
20cC selama
2{
jam
Pcngrrkrrran
laju
re spirasi
setiap
6
jarrr.
bohot.
x.arrra.
TPT,
darr
kt'kt'ras
iur
setiap
1{
jarn
Seminar
Nasional "Ketahnnan Pangan"
PERTETA
-
BandarLampung
15-
17November
200? udaraterbuka
dar
dilakukan
pengamatan parametermutu.
Para$eter yang diamati
adalah
laju
respirasi, warnakulit
buah, susutbobot
bualr, padatan terlaruttotal dan
kekerasal. Penentuan
laju
respirasidilakukan selama
penyimpanan
dan
pemeraman.PenguLrran
laju
respirasi
bertujuan
untukmenentukan
pola
respirasi
sampai
terjadinyaklimakterik. Untuk
mengukur
laju
respirasi
selama penyimpanan, buah dimasukkan ke dalam stoples dan disimpan dalam pendingin pada suhul0'C,
15"C dansuhu
ruang.
Pengul,-uranlaju
respirasi
selama penyimpanandilalnrkan
secaraperiodik yaitu
setiap24 jam,
sedangAan
selama
pematangan buatar
dilakukan setiap
6
jam
hingga tercapai
puncak respirasi(klimakterik),
Dua buah slang dihubungkandengan
alat
pengukur
gas
Analyzer
Shimadzu dimasukkan kedalam
stoplesuntuk melewatka!
gas CO2 dan 02. [image:3.595.302.564.80.502.2]Pengukuran susut
bobot dihitung
berdasarkan persentase penuRrnanbobot
buah sejakawal
sampaiakhir
penyimpanan. Pengukuranwama
berdasarkan nilai RGB dari keseluruhanpixel
buah papaya dengan menggunakan pengolahancitra
(image
prrrcessing).Citra
buah papaya
diambil
dengan kamera digital
PentexOptio A10
denganjarak
pengambilan34
cmdari
buah pepaya, penyanggakamer4
4
buah lampu neon(100
W,
220
V,
50
llz),
luxmeter, kain
puti\
seperangkatcomputer,
dan
perangkat
lunak
dalam bahasaDelphi.
Nilai
RGB
dikonversi menjadi nilai
L*a*b*
dan diplotkan dalamgrafik
warna Munsell.Pengukuran kekerasan
dan TPT
secaranondestruktif
dilakukan
dengan menggunakan sistem pengukurangelombang cahaya
infra
merah
dekat. Sebelumdilakukan
pengukurarf alatNIR
dinyalakanterlebih dahulu kurang
lebih
30
menit
untuk
mendapatkan sinyal analog yangstabil.
Celah masukpada monokomator diatur
sebesar500
pnr,
gain sebesar 200, chopper dan sensor PbS dalam keadaanaktif,
waku
tanggap (respons) adalah smooth(l
ms).Filter
ya-ng digunakanuntuk
menyaring cahaya masukdalam chopper
yaitu
filter
dengankode
046
untuk panjang gelombang 900 nm-
1400 nm.Pengukuran susut bobot, warna, kekerasan dan TPT dilakukan setiap tiga hari selama penyimpanan
dar
setiap hari setelah pemeramanHasil
Dan
Pembahasan
2.1.
Pengaruh
suhu
penyimpanan
terhadap umur
simpanbuah
pepayaIPB
I
P€nentuan lama penyimpanan buah pepaya
IPB
I didapatdari
pemberian perlakuan penyimpanan pada beberapa suhu yang berbedayaitu
suhuruang,
l0"C
dan
15"C.
Pengamatanyang dilakukan
hanya pengamatankondisi
fisik
buah pepaya secara visual (Gambar 2 dan 3).Hasil yang
didapat
adalah bahwa
lama penyimpanan pada suhu ruang hanya benahan9
harisedangkan
pada
suhu
10"C
dan
l5"C
mampu mempertahankan perubahanfisik
buah pepaya lebihIama yaitu masing-masing hingga mencapai 20 dan 16
hari.
Satuhu (1995) menyatakan bahwa buah pepayayang
disimpan padasuhu
l0'C
dengan kelembaban 85-90%memiliki
daya simpan selama 3 minggu.Gambar
2.
Wama buah pepaya secara visual pada hari ke-0;A
= Suhu ruang,B:
Suhu penyimpanan15"C, dan C
=
Suhu penyimpanan lOoCBuah
pepayayang
disimpan pada suhu
ruang tidak dapat diiakukan pematangan buatan karena teiahmatang selama
penyimpanan. Suhu ruang
yang digunakan pada penelitian adalah berkisar antara 27,
30'c.
2.2.
Pengaruh
suhu
penyimpanan
terhadap
kualitas
buah
pepaya
IPB I
selamapenyimpanan
dan pematangaI| buatanKualitas diartikan
sebagai
beberapahal
yang membuatsuatu
itu
bernilai, atau
unggul.
Kualitaskomoditas
hortikultura
segar merupakan
kmbinasi dariciri-ciri,
silat dannilai
harga yang mencerminkannilai
komoditas tersebut,baik untuk
bahan makanan(buah
dan
sayuran)
maupun
sebagai
bahankesenangan (tanaman
hias) (Santoso
dan
purwoko,1995).
Adapun kualitas buah pepaya dapat ditentukanoleh
adanyaperubahan
fisik
dan
kimia
pada buah pepayatersebut.
Beberapa perubahanfisik
dankimia
yangterjadi
selama proses kematangan buah pepayayaitu
meliputi
laju
respirasi,
warna, susut
bobot, kekerasanbua\
dan padatan terlarut total..
Gambar3
Wama buah pepaya secara visual pada hari terakhir penyimpanan;A =
Suhu ruang, B:
Suhupenyimpanan
l5'C,
dan C-
Suhu penyimpanan 10"c.Rata-rata
laju
produksi
CO2
hingga
akhir penyimpanan pada buah dengantingkat kituaan
O%di
suhu ruang, 10"C dant5.C
adalah22.62.
4.46
dao 10.68 mlCOr/kg
jam
Laju
produksi CO2 pada suhu ruang lebihJinggi
dibanding pada suhu penyimpanan lO"C danl5"C
karena buah pepaya sudah mengalami proses pematangan selamapenyimpanan.
SedangkanDuar pepaya pada
suhu
I0"C
dan l5"C
belum mengalami proses pematangan karena dihambat olehsuhu ruang
penyimpanan
yang
rendah
prosesp:TatTqan
buatan
terjadi
dengan
cara
di
trigger
etilen
100 pprn pada suhu 2O"C selama24
jam.Puncak respirasi (kenaikan
produksi
CO2 secara mendadak) perlakuankontrol
adalah padajam
ke
168ydtu
sebesar
27.27
ml
COritg
jam.
padapenyimpanar
l0"C
dan
l5"C
puncak respirasi reriadi setama. pematangan
buatan
(Gambar
4a).
puncakre-spirasi pada
penyimpanan
lO,
12, 14,f3,
fg,
d";
20 hari
di
suhu
t0.C
adalzh 47.16ml Corlkg
ja;
p-adz 1am
ke-276,45.87
n
CO2,&g jam paaa;aL-te-324, 49.63 ml CO2/kgjam
pada jarn ke-372,5l.55
ml
CgrlkC
jan
padajam ke
420,
56.55rnl
Corlkg
jam
pada-jam ke 468, dan 50.29ml
COr,&gjam
pad-ajam
ke-. 510 (Gambar
4b).
Sedangkanpuncut'r"rpirari
padapenyrmpanan
10,
12,
t4,
dan
16hari
di
suhul5oC
adrlrh
45.74ml COrkg
jam padajam
ke_276,38.10 ml
COrlkg
jam
padajam
ke_330,48.24
miCOr&g
jam
padajam
ke-3j2,
dan 98.70ml
CO2&g jam_ padajam
ke
426(Gambar
4c).
Buah
pep-ayi adalahtermasuk buah
klimakterik
sehingga seiamaberlangsungnya
proses
respirasi setelah
panen [image:4.595.304.556.255.662.2]mengalami
puncak respirasi
yang
ditandai dingan
kenaikan produksi CO2 secara mendadak lpantastico et al., 1986).Gambar
4.
Laju produksi CO2;a:
Suhu ruang, b:
Suhu penyimpanan 10"C. c .- Suhupenyi.pinan
15"C.
Tema: "Peningkatan
PeranTeknik
peftanian
daiamMendukung Ketahanan
pangan,,Seminar
Nasional
"Ketalanan
Pangan"PERTETA
-
BandarLampgg
l5
-
17 November 2007 Perubahan warnaterlihat
dari variabela*
dan b+yang
diplotkan
padagrafik
warnaMunsell.
Variabela*
buah pepaya yang disimpan pada suhu ruang,l0"C
danl5oC
menunjukkan bahwa secara umumterjadi
peningkatan.
Variabel
b*
juga
secara
umum rnengalami peningkatan.llal
ini
menunjukkan bahwaterjadi
perubahanwama
dari hijau kuning
menjadikuning.
Semakin
positif
nilai
a*
maka
semakin menghilangwama hijau dari
permukaankulit
buah
dan
semakin besarnilai
b*
maka
semakin banyakwama
kuning yang
terdapat pada permukaan k-ulitbuah.
Buah
pepaya yang disimpan pada suhu l0oC mengalami peningkatannilai
a*
dan
b*
yang
lebihlambat dibanding
buah pepayayang disimpan
pada suhu mang danl5'C
(Gambar 5 dan6).
Perubahanwama
hijau
menjadi kuning
pada k-ulit buahteiadi
karena
berlargsungnya
proses
pematangan.Perubahan
wama
ini
terjadi
sebagai atibat
beriangsungnya penguraianklorofil
dan
terjadinyasintesis
karotenoid-karotenoid. Pembentukankarotenoid
ini
memperlihatkanwarna
kuning
padakulit
buah (Pantastico et al., 1986).Setelah
di /rigger
etilen 100 ppm selama 24jam,
buah
pepaya mengalami proses
pematangan yangcepat.
F{alini
terlihat dari laju
respirasi, perubahan wama, kekerasan, PTT, dan susut bobotnya. Keadaanini
mengakibatkan berbedanya pengamatan terakhir pada buahpepaya.
Pengamatandihentikan
apabiia buahtelah
berwanakuning, lunak dan layak
untuk dikonsumsi.Gambar 5.
Nilai
a* buah pepayaIPB
I190
Tema:
"Peningkatan PeranTeknik
peria,nian [image:5.595.295.507.26.362.2] [image:5.595.61.508.388.742.2]Gambar 6.
Nilai b*
buah pepayaIPB
IGambar
7.
Kekerasan(kgt)
buah pepaya IPBKekerasan
buah
pepaya semakinlama
semakinmenurun karena mengalami proses
kematangan Santoso dan Purwoko ( I a95) menyatakanp"rn.*ihun
polimer_ karbohidrar.khususnya
senyawapektin
danhemiseliulose. melemahkan
dinding
sel
dan
gayakohesif
yang
mengikat sel-sel
bersama.
Secara umum pada suhu penyimpanan lOoC kekerasan buahpepaya
dapat lebih
dipertahankandibanding
pada penyimpanan suhu ruangdan
15.C.
Namun
karenabuah
yang
digunakan berbeda
sehingga kekerasan buah pada pengul-uran awal berbeda (Gambar 7).masing mengalami
penurunansusut
bobot
sebesar1 ^l-o/:. 5 8%. 6.C'ol".
dar
6 79o(Mrller
O"nU"Oon"ta
tq99)
.
Namun
secaravisual,
buahyang
disimoan padasuhu i0.C
memitiki
kondisi fisik
lung
f.!if,
[image:6.595.62.542.99.770.2]baik dibanding buah yang disimpan
pada,uiu
is"C."'
Gambar
8
Total padatan terlarut buah pepayaIpB
ITPT
selama
penyimpanan
dan
setelahpemeraman cenderung mengalami
peningkatan.Peningkatan padatan terlarut total
berban;ing
;rbalik
dengan kekerasannya peningkatan
TpT
seteiahpemeraman
lebih tinggi
dibanding
selamapenyimpanan.
Hal
ini
diakibatkan
oleh
pemberianetilen unruk memicu
proses
pemata-ngan sehingga buah meniadilebih
manis
Muchtadi Jan
Sugil Jn'o(lgol)menyarakan
bahwa brlapati
rerhidrolisamaka
akan
rerbenrukglukosa
sehinggakadar
gula
dalam buah akan meningkat.Buah yang disimpa'n pada suhu ruang mengalami
susut
bobot
yang
lebih
besar dibanding
pada penyimpanant0"C
dan
i5.C.
Susut bobotterendah adalah oada buah pepaya
yang disimpan
pada suhul0"C
Buah
pepayayang disimpan pada suhu
inidapat berlahan hingga
20
hari
Sedangkan suhupenvimpanan
l5.C
hanya dapat
mempenahankan kondr5rbuah dalam leadaan
baik
selama
l6
hariSusr,t
bobol
dipengaruhi
oleh suhu
penyimpanan, buah-yang
matang pada25"C,
atau
Oisimpan paaa 10,I2. ataul5"C
dan kemudian dimatangkan,masing-,a
,1
-
4-3. 2.
L
Gambar
9.
Susut bobot (%) buah pepayaIpB
IKesimpulan
Suhu
penyimpanan berpengaruh rerhadap umur srmpan buahpepala
[pB
i
buah pepaya yang disimpan pada suhu ruangmemiliki umui simpai
terpendek
yaitu
hanya
9
hari
sedangkan buah pepaya yang disimpan pada suhul0"C
memiliki
umur
sinrpan terlama
yaitu
hingga
20
haripenyr mpanan
Kualitas buah pepaya
lpB
i
selama penyimpanandapat
dipertahankan
lebih baik
pida
suhupenl.impanan
t0.C.
Laiu
produksi (
02,perubahar)
warna.
penurunan
kekerasan,peningkatan total padatan terlarut dan susut bobot selama penyimpanan dapat dihambat pada suhu
ruang penyimpanan
l0.C
dibanding
pada suhu ruang dan l5oC.Selama
pematanganbuatan,
perubahan wama menjadi tebih seragam yairu berwama kuning dannilai total
padatanrerlarut
buah pepava menjadi Iebihtinggi llebih
ma nis)Ucapan
Terima
Kasih
Seminar
Nasional "Ketahanan Pangan" PERTETA
-
Bandarl-amoung
15-
l7
November
2007Daftar
Pustaka
Budiastra
[W, HK
Purwadaria, danD
Saputra. 1995.Penerapar
Teknologi
Near
Infrared
untuk RekayasaAlat
SortasiBuah
Mangga. MakalahKongres
Ilmu
PengetahuanNasional,
Serpong'13-16
September 1995.Cdmara
MM,
Diez C, TorijaE.
1993. Changes duringripening
of
papaya
fruit
in
different
storage systems. Food Chemistry 46:8l-84.
Miller
WX, McDonaldRE
1999. I.radiation, stageof
maturity
at
harvest,
and
storage
temperatureduring
ripening
affect
papaya
fruil
quality. HortScience 34(6): 1ll2-l115.
Muchtadi
TR,
Sugiyono.
1992.
Ilmu
pengetahuanBahan Pangan.
D€partemen
Pendidikan
dan Kebudayaan. IPB, Bogor.Pantastico,
E. R.
B.
I986. Fisiologi
Pascapanen, Penanganandan
Pemanfaatan Buah-buahan danSayur-sayrran
Tropika
dan
Subtropika(Terjemahan
Kamariyaai).
Ga.jah
Mada University Press. Yogyakarta.Santoso, B.
B.
daaB.
S. Purwoko. 1995. Fisiologi danTeknologi
Pasca Panen Tanaman Hortil\-ultura. Indonesia Australia Eastern Universitas Project.Satuhu S. 1995.
Tekdk
Pemeraman Buah. Penebar Swadaya, Jakarta.Villegas
VN.
1997.
Carica
papq,a
L.
r)r
VerheijEWM
dan Coronel
RE
(ed.)
Prosea, Sumber DayaNabti Asia
Tenggara2,
Buah-buahan yang dapatdimakan. PT.
Crramedia pustaka Utama, Jakarta.