ISSN
:
1978
4961
ffiIMA
'*''u
,ffiilp,pqeffian
9kuntansi
VNIVE
M
tu,
L
AlAPArlff
Mojokerto (LINIM)
konomi Univcrsitas Is
i
Uniffiit&,Brawija
7.
RAW)
lurnaI
Diterbitkan
:
Ketua Penyunting
Eny Setyariningsih, SE.,
MM
Wakil
Ketua Penyunting
Ani
Wijaya, SE.,MM.
Penyunting
PelaksanaHartono,
SE.,MM.
Hari
Setiono, SE., M.Si. Budi Utami, SE.,MM.
Titik
Inayati, SE.,MM.
Penyunting
Ahli
Prof. Dr. H.
Mulyadi
PS., SE., SU. (Guru Besar FEUNBRAW)
Prof. Dr. H. Iman Syakir, SE. (Guru Besar FE
LINAIR)
Prof. Dr. Agus Suroso, SE.,
M.Si.
(Guru Besar FE UNSOED) Dr. H. Djumahir, SE.,MM.
(Doktor FEUNBRAW)
Dr. Hari Sukarno, SE.,
MM.
(Doktor FE UNEJ)Pelaksana
Tata
Usaha Sapto Kurniawan, SE.Alamat
Penyunting
danTata
UsahaRedaksi
:Gedung Andalusia, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Majapahit
(UNIM)
Jl. Ray'a Jabon Km. 0,7. Mojokerto Terp. (032
t)
399474 Fax (0321)
399471Email : fe_unim@vahoo.com
BIMA
JURI\AL
BISNIS,
MAI{AJEMEN
DAl\
AKUi\T.I\SI
BIS:{IS,
]\IANAJENIEN
DAN
AKUNTANSI (BIMA)
: Prof. Dr. H. Machmoed
Zain,
AptJ. (Rektor):
Dr.Hj. Filia
Dana Tyasingsih, drg., M.Kes (pembantu Rektor): Enl'Setyariningsih, SE.,
MM.
(Dekan FE)JUR\AL
Pelindung Pembina
JI[.
R\
\L
BISNIS, N{ANAJEMEN DAN
AKUNTANSI
(BIN{A)
FAKULTAS
EKONOMI
L
\I\-ERSITAS
ISLAM NIAJAPAHIT
N{OJOKERTO
Volume
8,No.
1, Desember 2014DAFTAR
ISI
Sumani
Analisis
kredit dan
implikasinya terhadap
tingkat Rentabilitas pada perusahaan perbankan yanglisting Di
bursa efek indonesia, 1
-
1 1Hartono
Pengaruh EarningPer
Share (Eps), Price Earning Ratio (Per), Dan Dividend Payout Ratio(Dpr)
Terhadap HargaSaham
(Studi
Empiris
Pada
PerusahaanFood
&
Beverages Yang Terdaftar di
BEI),
12-
18::--. Seq.ainingsih
Analisa
strategi pemasaran dengan metode analisa swot padapt.
Federal intemational finance cabang mojokerlo,r9-39
I
Handriyono
Grand desain pengembanganumkm
(usahamikro,
kecil,f
dan menengah) kabupaten situbondo,40-
53J',r**rih,wiji
PengaruhPenilaian Prestasi
Kerja
Dan
Beban
KeriaI
Utami
TerhadapKinerja
Karyawan
Melalui
Promosi
JabatanI
';^??;;i;:tr:\:::,#xln'ffj;'ff:o'*";;z
I
'#;':i,ff"",{;*.:;;r'i,,,,7,?Jil",),'#:;:""
In
J
BudiUtami
Pengaruh Citra Perusahaan (Corporate ImagelTer-hadapf
Loyalitas Pelajar Pada
Lembaga
Bimbingan
BelajarI
(Lbb) Ganesha OperationDi Mojokerto,64
- 68I
ImamSuroso
Pengaruh
kekuasaan, kemitraan dan
kewirausahaanI
r,HTlf';:11ffi*H,*:ffi-:';rlfl"orou'u
ramur---r--:rg
Kurniatin (The
Analysis
of
Implementing
Standar
AkuntansiKeuangan
Entitcts Tanpa Ahmtabilitas
Publik
(SAKETAP) on The
Financial
Statement Preparation of SMEson Jember
District
(Cose Study on Perusahaan DoerahPerkebunctn Kahyangan Jember)),86
-
94r,!i---:::-:r3d
Dimyati
PengaruhNilai
Pelanggan Dan Kualitas Sistem TerhadapKepercayaan
Dan
Intensitas
penggunaan
Electronic Banking,95-
106-:;::"ian
Purnama
The
Strategic
Experiential Models and
Providers in
Improving Customer Satisfaction and
Loyalty
(Study Beverage
Bottle
Readyto
Serve Tea Sosro),707-119
Bima, Vol. 8, No. 1, Desember 2014
GRAND
DESAIN PENGEMBAI{GAN
UMKM
(USAHA
MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH) KABUPATEN
SITUBONDO
Handriyono
Fakultas
Ekonomi [lniversitas
JemberKeywords
:
small
Medium Enterprice (sMEs), diamond cluster
model,swor
analysis
Abstract:
Goals
to
be
achievedin
this
researchis to
analyze
the
potential
andproblems
of
any existing SME sectorto initiate
the SME,"ito.
whici
is
apriority
for
development;identify
the factors tirat became competitive advantag"of SVtrr;
and
formulate
strategies
leading sectoi sME
dlvelopment.The results obtained
by
the analysisof
some issues facedby
SMEsin
Situbondo,lTorg
others:(1) Marketing; (2)
capital andfinancing;
(3)
Innovation
and useof
information
technology;(4)
use of
raw
materials;(sirrre
production
equipment;(6) Absorption and empowernent
of
labor; (7) business development plan; and (g) readiness to face the challenges of the external environment.ln
connectionwith
thevarious problerns faced
by
SMEs,it
is
necessary strategiesto
overcome them.To
develop SMEs certainly
not
simply imposedon
SMEsilemselves but
must obtainthe support
of
all stake-holders.Pendahuluan
Sektor industri
kecil
(dan
mene_ngah)
memiliki
kontribusi yangnyata
bagi pengatasan masalah pengangguran dan ma_salah
perekonomian kawasan
perkota-an.ILO
melaporkanbahwa 60% buruh
di kota-kota Negara berkembang diserap olehsektor
informal
dan
kegiatan pada usahamikro kecil
dan menengah(UMKM).
Di-laporkanjuga
bahwa peran sektorUMKM
sangat penting karena mampu menciptakan
pasar-pasar, mengembangkan perdagang_
an, mengelola sumber alam,
mengurangikemiskinan, membuka lapangan
kerja,membangun masyarakat
dan
menghidupikeluarga mereka tanpa control dan fasilitas
dari pihak
pemerintah
daerahyang
me-madai(ILO,
1991 dan Reddy et.al.,2OO2).Di
Indonesia, sektorUMKM
bahkanmen-jadi
tumpuan kehidupan yang semakinbe-Jurnal Bisnis, Manajemen dan Akuntansi
(BIMA)
40 Fakultas Ekonomi LINIMsar
sejak terjadinya
krisis
ekonomi
yangdimulai pada tahun 1997 (Sarosa, 2000).
Di
IndonesiaUMKM
telahmembe-rikan kontribusi
terhadap penyerapantena-ga
kerja
sebesar 99,74yo daritotal
serapannasional dan memberikan
kontribusi
terha-dap
PDB
sebesarRp
1.013,5triliun
atau56,73yo. Besarnya
kontribusi
ini,
menun-jukkan
bahwa
UMKM
mempunyai
ke-mampuan untuk memperkuat strukfur pere_
konomian nasional (Prawirokusumo,200 i ).
Pengembangan
UMKM
menjadi
suatu halyang krusial
mengingat
UMKM
mem-punyai peranan yang demikian penting
un-tuk
pertumbuhanekonomi
sebuah negaratermasuk
di
negara Indonesia
(Husband and Purnendt,
1999 ; Tambunan, 2005).Kondisi
umumUMKM di
Kabupa-ten
Situbondo
lebih
kurang
sebanyak 12.940(Diskop
danUKM,
2010) yangter-l
Bima, Vol. 8, No. 1, Desember 2014
sebar
di
17
kecamatanbaik
di
pedesaanmaupun perkotaan.
Dari jumlah
yang
adadan tersebar
di
Kabupaten Situbondoter-diri
dari
UMKM
bidang
perdagangan,in-dustri
danjasa. Bidang
perdaganganme-liputi
perdagangan hasil perlanian danper-kebunan, perdagangan
hasil
hutan,perda-gangan
hasil industri,
perdagangan hasillaut,
perdaganganhasil
tambang, dan per-dagangan jasa.Bidang industri
terdiri
dariindustri pertanian dan perkebunan, industri
makanan minuman,
industri
logam,indus-tri
kerajinan danindustri
hasil tambang,bi-dang aneka
jasa
terdiri
dari jasa
perbeng-kelan, salon,
bordir,
konveksi, jasaangku-tan dan
percetakan.Dengan
kondisi
ter-sebut
menunjukkan
bahwa
keberadaanUMKM
di
Kabupaten Situbondomerupa-kan
potensi
yang
sangatstrategis
dalampembanguan perekonomian kabupaten yg
pada
akhirnya
dapat meningkatkan penda-patan dan kesempenda-patan kerja.Meskipun
secaraekonomi
UMKM
mempunyai
kontribusi
yangsignifikan
ter-hadap pertumbuhan
ekonomi, namun
da-1am pengembangnnya menghadapiberba-gai permasalahan.
Menurut
penelitianWi-nami
(2006)
dan
Situmorang(2008)
per-masalahanyang dihadapi
UMKM,
disari-kan
sebagaiberikut:
(a)
kurang
peflno-dalan,(b)
kesulitan dalam
pemasaran, (c)struktur organisasi sederhana dengan
pem-bagian
kerja
yangtidak baku, (d)
kualitasmanajemen rendah,
(e) SDM
terbatas dankualitasnya
rendah,
(g)
kebanyakan tidakmempunyai laporan
keuangan,(h)
aspeklegalitas lemah, dan
O
rendahnya kualitasteknologi.
Permasalahanini
mengakibat-kan lemahnya
jaingan
usaha, keterbatasankemampuan penetrasi pasar
dan
diversifi-kasi pasar, skala
ekonomi terlalu
kecil
se-hingga
sukar menekanbiaya, margin
ke-untungan sangat
kecil,
danlebih
jauh
lagiUMKM
tidak
memiliki
keunggulankom-petitif.
Melihat
berbagai permasalahan ygdihadapi dalam
pengembanganUMKM,
maka dibutuhkan suatu strategi pengemba-ngan
UMKM
agar perkembanganUMKM
di
Indonesia berjalan dengan cepat,peflna-Jumal Bisnis, Manajemen dan Akuntansi (BIMA)
Fakultas Ekonomi UNIM
-i-salahan
yang dihadapi
UMKM
dapatdi-reduksi, dan
UMKM
mempunyaikeung-gulan yang
lebih
kompetitif
(Hafsah.2004). Dengan
demikian, serlua
perrna-salahanyang dihadapi
UMKM
sebaiknl'adijadikan input
atau bahan pertimbangandalam
merumuskan
strategi
pengemba-ngannya agar strategi tersebut
bersifatkomprehensif
dan dapat berjalan
secaraefektif dan efisien.
Penelitian
ini
mencoba
membuat suatu strategi pengembanganUMKM
yang mengintegrasikan keunggulan atau potensilokal
UMKM
dengan peluang-peluangeks-ternal yang
ada.
Secaramakro,
strateg:yang
dirumuskan
dalam penelitian
ini
diawali
dengan melakukan analisis potensi dan masalah terhadap setiap sektor UMKIVIyang
ada,
sehinggamampu
mengidenti-fikasi
sektor
UMKM
mana yang
lebih berpotensi dan tepatuntuk
dikembangkan,kemudian dirumuskan strategi pengemba-ngannya.
Metodologi
Penelitian
ini
menggunakan strategipenelitian
studi
kasus (casestudy).
Studikasus
ini
dilaksanakan di beberapaUMKM
yang
secara spasial beradadi
KabupatenSitubondo,
Propinsi
JawaTimur. UMKM
yang
dipilih
menjadi
sampel
adalahUMKM
yang
berada
pada sektor
basis.Berdasarkan
tujuan penelitian yang ingin
dicapai,
maka
terdapat beberapaalat
ana-lisis
yang digunakanpenelitian
ini.
Bebe-rapa alat analisis
tersebut adalah sebagaiberikut:
a.
Identifikasi
UMKM
Sektor
Prioritas
Miller
danWright
(1991), Isserman(1991), dan
Hood
(1998)
mengemukakanbahwa metode Location Quotient
(LQ)
digunakan
untuk
mengidentifikasi
sektor unggulandi
suatu wilayah.Teknik LQ
me-rupakan salah satu pendekatan yang umumdigunakan
dalam
model
ekonomi
basissebagai
langkah
awal untuk
memahamisektor kegiatan
yang
menjadi
pemacu pertumbuhan. Jika memakainilai
produksiperhi-41
r
di-
ung-tah,
ma-nya
gan
ba-ifat
ara
Bima, Vol. 8, No. l, Desember 2014
tungan
LQ,
Le
lebih besardaipada
1(Le
merupakan sektor basis.
Le
lebihkecil
daripada 1
(LQ
<
1), mempunyaiartiproduksi
sektor
tersebut
belum
mencukupi
kebu_tuhan konsumsi
di
daerahyang
bersang_lutan
dan pemenuhannya didatangkan daridaerah
lain.
Le
sama dengant
1iq =
t;,
mempunyaiarti produksi
sektor yang ber_ sangkutanhanya cukup
untuk
kebuluhan daerah setempat.RumusLe
dengan dasarpertimbangan
nilai
PDRB
adalai
sebagai berikut:LQ:
Di
mana:_
V**:
jumlah PDRB pada suatu sektorx di
SitubondoV\umlah
PDRB seluruh sektor diJawa
Timur
_
V,.N: jumlah
PDRB pada suatusektor
x
di
SitubondoYN:3umlah PDRB seluruh sektor di Jawa
Timur
b. Identifikasi Faktor-faktor
daya
saingI}MKM
Clusters menunjukkan
hubunganantarl
perusahaan yangjuga
menyediakancomplementarys ervice, termasuk jasa kon_
sultan, penyedia jasa pendi
dikan
dan traf_ning,
lembaga-lembaga keuangan, profe_Jurnal Bisnis, Manajemen dan Akuntansi (BIMA)
Fakultas Ekonomi TINIM
42
ssional
associationsdan
institusi_institusipemerintah.Dari
Diamond
Cluster
Moclelseperti yang tersaji pada Gambar 1, dapat
diidentifikasi
terdapat 4(empat) komponen,yaitu: pertama, faktor
input(inputfactor)
yang
merupakan variabel_variabel
yangsudah ada dalam
cluster industri
seperlisumberdaya manusia, sumber daya modal,
infrastruktur
fisik,
infrastruktur
informasi,infrastruktur
ilmu
pengetahuan dan tekno_logi,infrastruktur
administrasi, dan sumber d_aya alam (naturalres ource).Kedua,
kon_disi
permintaan (demandcondition)
yangberkaitan dengan sophisticated ancldeman_
ding local
customer. Semakinmaju
suatumasyarakat
dan
semakin
demaniing
pe_ langgan dalam negeri, makaindustJakan
selalu berupaya
untuk
meningkatkan kua_litas produk
atau melakukaninovasi
gunamemenuhi keinginan pelanggan
lokal
yangtinggi.Ketiga,
industri p"ndrrkrrg
danterkait(related
and
supporting indistries)
untuk
efisiensi
dan sinergitas d,alam clus_ters,
terutamadalam haltransaction
cost,sharing teknologi, informasi,
dan keahliantertentu
yang
dapat
dimanfaatkan
olehindustri
atau
perus ahaanlainnnya,
yaitu
ynlrk
meningkatkandaya
saing dan pro_duktivitas.Keempat, strategi
ferusahaandan pesain
g
(contextfo,firi,
stiategy, andrivalry)
yang dapat mendorong peru"sahaanuntuk
melakukan peningkaLn
kualitasproduk
dan inovasi.
Dengan adanyaper_
saingan
yang
sehat dankitat,
perusahaanakan mencari strategi yang cocok
dan berupaya untukmeningkatkai
efi siensi.nt
ng
rsi
S-gi
ri
si
4
v"
xl,/
/v"
Bima, Vol. 8, No. l, Desember 2014
Fal*tor K.on*lisi
Sft'ategi Peru:;lhaae tlau
F
Iiondisi
Fer:uintaan
Ildustri
Penclulmrg dan
Tet'kait
Gambarl.
Diamond Clus ter Mo de I Sumber: Porter, (.t990)c.
Strategi
PengembanganUNIKM
Untuk
men)rusun strategi pengem-banganUMKM
digunakan analisis SWOT.Untuk
memudahkandalam
implementasianalisis
SWOT diperlukan
konstruksima-triks
SWOT,
dengan
mengkornbinasikanfactor
kekuatan, kelemahan, peluang, danancaman.Secara
khusus,
model
analisisSWOT yang akan
digunakan dalam
pe-nelitian
ini
adalah yang diperkenalkan olehKrans
padatahun
1992,sepefii yang
ter-lihat
dalam diagram (Gambar2).Dari
ma-triks
analisis SWOT
dapat diidentifikasi
Jurnal Bisnis. Manajemen dan Akuntansi (BIMA)
Fakultas Ekonomi UNIM
terdapat 4(empat) strategi,
yaitu:
Pertama. strategi SO yang merupakan strategi untukmenggunakan semua kekuatan yang
dimili-ki
untuk
memanfaatkan peluang yang ada.Kedua,
strategiWO
yang merupakanstra-tegi
mengatasi semua kelemahan denganmemanfaatkan peluang
yang
ada.Ketiga.
strategi ST yang merupakan strategi
meng-gunakan
semua
kekuatan
untuk
meng-hindari
dari
semua
ancaman. Keempat, strategiWT
yang merupakan strategi me-nekan semua kelemahan dan mencegah [image:7.597.166.503.78.292.2]se-mua ancaman.
Gambar
2.Matriks
analisis SWOTFaktor Eksternal
OPPORT[]NITIES
(o)
THREATS
(r)
STRENGIITS (s)
Strutegi SO
(Growth)
Strategi WO (stqbility)
WEAKNESSES
(!v)
Strategi ST
(Diversification)
Strategi IYT (Defend)
:
:ra. Vol. 8, No. l, Desember 2014Hasil
Analisis
dan Pembahasan.r.
Peta
dan
Profil UMKM
Kabupaten
Situbondo
Kondisi
UMKM
yang
berada
di-:-..rah
dinas Koperasi danUMKM
Kabu-:
j:en
Situbondo
pada tahun 2010
ber--::rlah
12.940unit
usaha, denganjumlah
r:r1\-erop?r} tenagakerja
sebesar 709tena-..
kerja dan
total
omset rnencapai
Rp. : 1 5.050.000 perbulan. Sedangkandistri-44
busi
spasial nyahampir
meratadi
seluruh kecamatan namun demikian dengan tingkat konsentrasi yang berbeda. Kecamatan de-nganjumlah
UMKM
cukuptinggr
adalahKecamatan
Sumber Malang,
Mangaran,Paryi, dan
Situbondo. KecamatanBanyu-glugur
adalah kecamatan denganjumlah
UMKM
terkecil hanya
331
UMKM
atau 2,56 Yo dari jumlah total.Tabel
l.
SebaranUMKM
(Dinas Koperasi danHrT*,
di
Kabupaten SitubondoJUMTAH Jumlah
NO KECAMATAN UMKM % TK % Total Omzet (bulan) %
1 BANYUPUTIH 511 3,95 565 7,62 59.500.000 3,83
2 ASEMBAGUS 4,32 94.000.000 5,18
3 JANGKAR 348 2,69 384 5,08 94.500.000 5,2t
4 AR]ASA 5,87 6,3s 141.500.000 7,80
5 KAPONGAN 410 3,r7 67.7,O.OOO a,tJ
6 PANI l-560 72,06 1593 4,65 90.000.000 4,96
7 MANGAMN 1690 1725 4,94 17.000.000 0,94
8 SITUBONDO tO72 8,28 1104 4,57 135.500.000 7,4-l
9 PANARUKAN 576 4,45 606 4,23 87.500.000 4,82
KENDIT 3,45 6,21 260.000.000 L4,32
11 BUNGATAN 367 2,84 135.000.000 7,44
T2 MLANDINGAN 353 2,73 5,08 98.900.000 5,45
13 SUBOH 8L2 6,28 123.900.000 6,83
14 BESUKT 808 6,24 846 5,36 34.500.000 1,90
15 JATI BANTENG 5,O7 4,09 125.500.000 6,91
16 SUMBER MALANG 7682 13,00 t7t3 4,37 114.500.000 6,3L
L7 BANYUGLUGUR 33]. 2,56 363 4,5L 125.500.000 6,9L
L2940 100,00 13649 : -nber: Dinas Kopemsi dan UMKM Kab. Situbondo
Secara umum kelembagaan
UMKM
:.
Kabupaten Situbondomasih
relatif
se-:;rhana,
hal
ini
terlihat
dari
beberapa hal.:nerti
manajemen pengelolaan
UMKM
.:ng
sederhana, pelaporan kegiatanopera-.-,rnal
dan
keuanganUMKM
yang juga
-asih
sangat sederhana bahkan cenderung:.iak
terdapat pembukuan
yang
standar,i.rta
saranadan
prasaranaUMKM
yang-.:derhana.
Secara eksternal,
kerjasama ',\IKM
denganpihak
luar
juga
masih sa-:.*rat terbatas, halini
menjadi penyebabpa--.:r
UMKM
Kabupaten Situbondo menjadi::rbatas. Hubungan dengan pihak bank
da-.:rn
kaitan permodalanjuga
terbatasteru-.rma pada
UMKM
produk-produk
mu--i1nan (pertanian)dimana kebijakan
per-::nkan
tidak sama dengan pola atau musim:.rdidaya.
" :rnal Bisnis, Manajemen dan Akuntansi (BIMA)
- akultas Ekonomi LINIM
1.815.050.000 100,00
Sebagian besar
UMKM
di
Kabu-paten
Situbondotergolong dalam
kelom-pokMicro
Enterprise,
dapatkita lihat
ba-gaimanaUMKM di
Kabupaten Situbondotidak
hanya merupakanUMKM
yang
di-gunakanuntuk
sekedar berdagang dalamrangka mencari nafkah
(sebagai
sektorinformal) tetapi
juga
sudah
mengelolahbahan
baku
menjadi
bahanjadi
atau
se-tengah
jadi
yang berartiUMKM di
Kabu-paten Situbondo sudah
memiliki
sifatpeng-rajin. Disisi
lain,belum
adanya sifatkewi-rausahaan (atau
masih
terbatas) sertake-tidakmampuan menerima pekerjaan
subkontrak dan ekspor yang disebabkan masih terbatasnya sarana prasarana
produksi
se-hingga
tidak
dapat menghasilkan produkBima, Vol. 8, No. l, Desember 2014
Bagaimana keragaan
UMKM
yangberada
di
bawah dinas
Perindustrian danPerdagangan
Kabupaten Situbondo
padatahun 2013
berjumlah
654unit
usaha,de-ngan
jumlah
penyerapan
tenaga ke{a
sebesar 6034 tenaga
kerja
dantotal
omsetmencapai
Rp.
915.598.897.000per tahun.Sedangkan
distribusi
spasial
nya
hampir+)
merata
di
seluruh
kecamatannamun
de-mikian
dengan
tingkat
konsentrasi
yangberbeda. Kecamatan
dengan
jumlahUMKM
paling sedikit
adalah KecamatanBanyuglugur dengan
jumlah
UMKM
terke-cil
hanya2 unit
UMKM
atau 0,31 o/o danjumlah
total.Tabel2.
Sebaran
UMKM
(Dinas Perindustrian dan Perdagangan)di Kabupaten Situbondo Tahun 2013
NO t KECAMATAN BANYUPUTIH ASEMBAGUS JUMLAH UMKM Jumlah TK 323
Total Omzet
sns 0 0.000hun)
9.847.510.000 JANGKAR 9 4 5 ,08 ,46 -L q 0. 3 1 1 o) 28 ,50 18
a
34 4.222.s50.000 ARJASA 6.019.200.000KAPONGAN 34 9.675.,+60.000
PANJI 58 ,06 ,40 I ) T 356
:
)6/ 49.404.650.000 269 5X 21n
3 s DO 8 237 249M 2l 9.438.550.000
51 6l .999.240.000 44.855.350.000 15.293.975.000
I . 130.900.000 12.2t
9
PANARUKAN10
KENDITI1
BUNGATAN12 MLANDINGAN
13
SUBOH14
BESUKI599
9,93
I t.963.460.000 115
JATIBANTENG .351 .890.00016
SUMBERMALANG 50s231
3 5.957.500.000 0.6517 BANYUGLUGUR
2
O,3I
67
T.IW
'r
o'tAL
654 100,00 6034 100,00
915.598.897.000100,00
Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Situbondo Pada Subsektor perikanan, pada
pe-nelitian
ini
hanya dapatdiidentifikasi
Jum-lah
UsahaUMKM
berdasarkan Jenis Usa-ha. Terdapat beberapajenis
usaha dibidangperikanan
di
Kabupaten Situbondo. Jenis Usaha yang Keramba Jaring apungberjum-lah
19
unit
Usahayang berlokasi
di
Kp.Gundil,
Usaha Tambakberjumlah 64 unit
usaha dan menyebar
di
KecamatanAsem-bagus,
Bayrputih,
Jangkar,Arjasa,
Kapo-ngan, Mangaran,
Panji,
Situbondo, Kendit,Panarukan, Mlandingan, Bungatan, Suboh,
Besuki,
Banyuglugur. Usaha
Pengolahanikan berjulah 63
unit
usaha dan tersebar di KecamatanBanyuputih,
Jangkar,Manga-ran, Kapongan, Bungatan, Mlandingan,
Su-boh,
Besuki,Panji,
Situbondo, Panarukan. Usaha Budidaya rumput laut berjumlah 88unit usaha berlokasi
di
Kecamatan Jangkar,Mlandingan, Suboh,
Besuki.
Usaha
Hat-cheryberjumlah
130 yangdikelolah
peru-sahaan dan perorangan, usahaini
tersebardi
Banyuglugur, Besuki, Bungatan, Kendit,Panarukan, Kapongan.
Yang terakhir
ada-lah
jenis
Kelompok Usaha Bersama(KUB)
yang berjumlah 75
unit
usaha dan tersebardi
Kecamatan
Banyuglugur, Besuki,
Su-boh, Mlandingan,
Kendit,
Panarukan, ma-ngaran, Kapongan, Jangkar, Arjasa, Asem-bagus, Banyuputih.Jumal Bisnis, Manajemen dan Akuntansi (BIMA)
46
Bima, Vol. 8, No. 1, Desember 2014
Tabel
3.di Kabu
Sebaran
UMKM
(Sub Sektor Perikanan ten Situbondo Tahun 2013No. Jenis Usaha
Jumlah
Usaha
Lokasi
KerambaJarin
t9
Kp.
GundilTambak 64 Asembagus, BayuPutih, Jangkar, Arjasa, Kapongan, Mangaran, Panji, Situbondo, Kendit, Panarukan,
Mlandingan, Bungatan, Suboh,
Kapongan, Bungatan, Mlandingan,
Suboh, Besuki, Panji, Situbonmdo, Panarukan
RumputLaut 88 Janekar. Mlandingan, Suboh, Besuki
Hatchery 130 Banyuglugur, Besuki, Bungatan,
KUB
75Kendit. Panarukan, Ka Banyuglugur, Besuki, Suboh,
Mlandingan, Kendit, Panarukan, mangaran, Kapongan, Jangkar, Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kab.
b.Identifikasi
UMKM
Sektor
Prioritas
Ada
9
(sembilan) sektor
ekonomiUMKM
yang
akan
dikembangkan, Yaitu:(a)
pertanian(b)
pertambangan danpeng-galian,
(c)
industri
pengolahan,(d)
listrik,
gas dan air bersih, (e) konstruksi,(f)
perda-gangan, hotel dan restoran, (g)pengangku-tan
dankomunikasi,
(h)
keuangan, perse-waan dan jasa perusahaan, dan (i) jasa-jasa.Untuk
menentukan sektorUMKM
unggu-lan dari 9 sektor tersebut digunakan indeks
LQ.
Perhitungan dan analisisLQ
didasar-kan
dengan membandingkandata
PDRBsetiap
sektor
UMKM
dengan
akumulasidata
PDRB
untuk
semua sektordi
Kabu-paten
Situbondo.Nilai
PDRB
yang
men-jadi
dasar perhitungan digunakan
nilai
PDRB
atas dasar hatga konstan.Berdasar-i asa. Asembagus, BanYuPutih
Situbondo
kan hasil hitungan yang tersaji pada Tabel
4,hanya
terdapat dua sektorUMKM
yangmenjadi unggulan
untuk
dikembangkanyaitu
sektor perlanian
dan
sektor
perda-gangan,hotel
dan
restoran.Sektor
pefia-nian
dengan besarnya
nilai
indeks
LQadalah 2,11.
Nilai
indeksLQ
UMKM
sek-tor
pertanian merupakannilai
terbesar diantara indeks sektor-sektor lainnya. Sektor
lain
yangmemiliki
indeksLQ
lebih
besardari
1 adalah sektorke
6 yaitu
sektor per-dagangan,hotel
dan restoran dengannilai
indeks
LQ
sebesar 1,13. Dengan demikian,berclasarkan
nilai
indeks
LQ
ini
dapatditarik
sebuah kesimpulan bahwaUMKM
sektor
pertaniandan sektor
perdagangan,hotel
dan
restoranyang paling
memiliki
potensi untuk terus dikembangkan.
Jurnal Bisnis, Manajemen dan Akuntansi (BIMA)
[image:10.612.66.508.88.389.2]l, Desember 2014
Tabel4.
Sektor
UMKM
aten Situbo ndo, 2007 -201I
Sektor
2007 2008 2009 2010
LQ
LQ
LQ
LQ
20ll
LQ
Rerata
Perlanian
2,02 2,07 2,t1 2,18 2,19 2l
Pertambangan danPenggalian
1,02 0,99 0,95 0,90 0,88
0,95Industri
Pengolahan
0,31 0,38 0,39 0,40 0,40
0,39Listrik,
Gas, danAir
Bersih0,65 0,65 0,66 0,66 0,66
0,Q6Kontruksi
0,88 0,92 0,92 0,90 0,88
0,90Perdagangan, Hotel dan
Restauran 1,15 1,13 1,13
1,11
1,11
1,13Pen utan dan Komunikasi 0,82 0,78 0,72 0,69 0,68
a,l4
Keuangan, Persewaan dan JasaPerusahaan 0,69 0,67 0.65 0,64 0,65 0,66 0.95 0,95 0,95 0,97 0,96
Jasa-iasa 0,95
Sumber: Hasil Analisis
Untuk
menentukan strategi Pengembangan
UMKM
di
Kabupaten Situbondo secara tepat,maka
atas dasarhasil
surveidapat diketahui berbagai
masalah
yang dihadapi oleh pelakuUMKM.
Berbagai masalah tersebut dapat
diklasifikasikan
dalamdua
aspek,yaitu
aspekinternal
yang
di-hadapi dalam
UIvlKM,
dan aspek eksternal yang berasal dari luarUMKM.
Tabel5.
Berbasai Masalah Internal dan Eksternal
UMKM
di
Situbondo, 2007-2011No.
1
Aspek
Internal
Kurangnya kemampuan dalam melakukan inovasi produk
Aspek
Eksternal
Kesulitan memperluas pangsa pasar baru,
Keterb atasan kapasitas produksi untuk
memenuhi permintaan pada waktu yang
khususnya pasar ek
Ancaman produk-produk sejenis yang
subtitutif
sinskat
3
Terbatasnya ketersediaan sumber danauntuk pengembangan usaha
Kondisi
ekonomi yang kurang stabil sehingga sangat mempengaruhi har gasehingga kualitas produk belum optimal
baku,
Kurangnya kontribusi pihak eksternal,4
Keterbatasan teknologi proses produksimemenuhi ntaan pasar
Kualitas SDM yangbelum
memiliki
skill&eterampilan yang diperlukankhususnya untuk memenuhi Pembeli skalabesar (big buyer)
bahan baku dan har
Kondisi perbankan dengan tingkat
bunga
tinggi
dan proses kredit Yan berbelitInfrastruktur yang buruk sehingga menambah biaya distribusi
seperti asosiasi, investor, dan pihak
swasta lainnya dalam mendukung pengembangan
UMKM
sehingga kualitas produk belum
mampu
bungatinggi
dan proses kredit yangTingkat
sebagai
Sumber: Data primer (diolah)
Jurnal Bisnis, Manajemen dan Akuntansi (BIMA)
Fakultas Ekonomi UNIM
harga
prod"Lyang relatif
tinggi
Kebijakan pemerintah yang kurang akibat biaya produksi yangmahal
kondusif, khususnya dalamperpajakan
47
a
Bima, Vol. 8, No. l, Desember 2014
c. Identifikasi Faktor-faktor daya
saingUMKM
Keunggulan bersaing
UMKM
sek_ tor pertanian dan sektor perdagangan, hotel dan restoranberdasarkarrDiaioid
ClusterModel
yangmeliputi
faktor input,
kondisipermintaan,
industri
pendukung
dan
ter_fajt,
da3
strategi perusahaandal
pesaing.Faktor
input
ataukondisi
terdiri
atas tek_nologi
p_rosesproduksi, tingkat
penjualan,mengandalkan
modal sendiri,
Aan aaanyagap kemampuan antara pimpinan dan kar_
yawan. Faktor
kondisi
permintaanterdiri
atas permintaan akhir dan permintaan anta_
ra, produk
variatif
dan berkualitas. Faktorstrategi perusahaan dan pesaing
terdiri
atas pengembangan sistem penjaminan kualitas, pembuatanproduk
sesuai permintaan,pe_
manfaatan
teknologi,
mampu
melakukanefisiensi
unfuk
meningkatkan produktivi_tas, serta sistem manajemen yang terstruk_
-tur. Sementara
itu,
faktor
industri
pendu_ kung dan terkaitterdiri
atas sebagai indus_tri
hulu bagi industri lain,
keterse-diaan ba_lT bfu,
aksespromosi yang luas,
danJanngan yang mapan. Keempat
faktor
ke_unggulan bersaing beserta komponen_kom_ ponennya divisualisasikan pada Gambar 3.
Keunggulan bersaing
UMKM
diklasifika_*fan
mdadi
faktor internal yangmeiiputi
faktor
kekuatan dan kelemahan, -serta iak_48
tor
ekstemal yangmeliputi
faktor peluang,dan
ancaman.pertama, faktor
kekuatanUym4
sektor pertanian, perdagangan, ho_tel,
danrestoran
adalah:produk
tUf<ff{
bersifat khas danunik,
Ketersediaan bahan baku lokal, Ketersediaan tenaga kerja yangmemadai.
Kedua,
faktor_faktor kelemahanUyroI
sektor pertanian, perdagangan,ho-tel,
dan
restoran adalah: Desiin
"produk
yang relative sederhana, Mesin dan perala_
tan produksi
yangrelative tertinggal,
Ku_rangnya kontribusi pihak
eksternal.ketiga,
faktor-faktor
peluangbagi
UMKM
sektor pertanian, Perdagangan, hotel, dan restoranadalah:
Terbukanya peluang pasar ekspordan domestik, peningkatan
plrminia*
p.o_duk
yangvariatif
dan berorientasi kualitas,Diferensiasi
dan
pengembangan produkyang
beorientasikualitas,
Segmentasi pa_sar,
khususnya pada pasardomestik,
pe_ngembangan
produksi berbasis
sumberdaya
lokal,
pengembangan desain produk Vanq _lebihvariati{
pengembang*^pror",
produksi
denganrevitalisasi*"ri,
dan pe_ ralatan yanglebih
modern.Keempat,
fak_tor-faktor
yang
mdadi
uo"u--u,
bagiUyfuI
sektor pertanian, perdagangan,ho-tel,
danrestoran
ad,alah: ancaman- libera_lisasi perdagangan, Lingkungan makro, per
bankan
dan infrastruktur yang
tidak
i(on_dusif.
n
[image:12.612.97.504.527.772.2]I
Gambar
3.Keunggulan bersaing
UMKM
berdasarkan Diamond cruster Moderlrt;=;[' o""= " " sirtim penjamina n kua I iE r
:
[i-=.n.,::::i:ti#;:;rrr:i;;;
Pemanfaatn teknologiP^1:llF_Y rnelakukan eflsiensi Ean
vitas
. Tektrotoei
prote5 Eroduk:i
' PEnjualEE
surnb€r da}.a
rfiodal
Kpm amtruEn kan;avr a n
--*[,ffil
l,Petrninta I
-F
,/
Fermintaan akhir dan
iEt=rm --CiBte pErm i EtE an produk 5e5uai kon5umeB
mErladi pen?upl ai in{:u5tri
Its in
KEteriadiaan baFiaE baku
rnernilihj akses FlEniosi
!.ang luas
\+
\
l-
*{+.r.'
II
eenduku I-Jurnal Bisnis, Manajemen dan Akuntansi (BIMA)
Bima, Vol. 8, No. l, Desember 2014
d.
Strategi
PengembanganUMKM
Untuk
menemukan rancanganstra-tegi pengembangan
UMKM
yangperlu
di-lakukan, maka dapat diderivasikan dariha-sil
analisis SWOT seperti dipaparkan padaTabel 6. Berdasarkan
hasil
analisis SWOTtersebut,
maka
strategi
pengembanganUMKM meliputi: (1)
Diferensiasi dan pe-ngembanganproduk
yang beorientasikua-litas; (2) Segmentasi pasar, khususnya pada
pasar
domestik;
(3)
Pengembangan pro-duksi berbasis sumber dayalokal; (4)
pe-ngembangan desainproduk
yanglebih
va-tr:
riatif;
(5)
Pengembangan proses produks.dengan
revitalisasi mesin dan
peralata:yang lebih modern; (6) pengembangan
pro-duk
yang berdaya saing
tinggi
denga:muatan
ciri
khaslokal; (7)
Kebijakankre-dit
dengan bungalebih
murah dan prose)lebih
sederhana;(8)
Peningkatan kualitasinfrastruktur
fisik
maupunnonfisik;
(9) pe-ngembanganpromosi
ke
pasar eksporde-ngan media
yanglebih
modern;
(10)
pe-ningkatan peran lernbaga ektemal, asosiasi
pengusaha besar dalam pengembangan usa
ha
UMKM,
[image:13.601.113.572.275.772.2]Tabel6.
Matriks
AnalisiS
SWOTKekuatan (S) Kelemahan
w
-
ProdukUMKM bersifatkhas dan unik
-
Ketersediaan bahan baku lokal-
Ketersediaan tenaga kerjayang memadai
-
Desain produk yangrelatifsederhana
-
Mesin dan peralatanproduksi yang relatif
tertinggal
-
Kurangnya kontribusi pihak eksternalPeluang (O) Strategi S-O Strateoi W-O
Terbukanya peluang pasar ekspor dan domestik
Peningkatan permintaan produk yang variatif dan berorientasi kualitas Diferensiasi dan pengembangan produk
yang beorientasi kualitas
Segmentasi pasar, khsusunya pada pasar
domestik
Pengembangan produksi
berbasis sumber daya
lokal
Pengembangan desain
produk yang lebih variatif
Pengembangan proses
produksi dengan
revitalisasi mesin dan peralatan yang lebih
modern
Diferensiasi dan pengembangan produk
yang beorientasi kualitas
Segmentasi pasar, khususnya pada pasar
domestik
Pengembangan produksi
berbasis sumber daya lokal
Pengembangan desain
produk yang lebih variatif
Pengembangan proses
produksi dengan
revitalisasi mesin dan peralatan yang lebih modem
Ancaman (T) Stratesi S-T Strateei
W-T
-
Ancaman liberalisasiperdagangan
-
Lingkungan makro,perbankan dan
in&astruktur yang tidak
Pengembangan produk yang berdaya saing tinggi dengan muatan ciri khas lokal Kebijakan kredit dengan
lqrga
lebih murah danPengembangan promosi
ke pasar ekspor dengan media yang lebih modem
Peningkatan peran lembaga ekternal, asosiasi
Jurnal Bisnis, Manajemen dan Akuntansi (BIMA)
49
(Si an
'o-an
e-ES 1S
;i
a
Bima, Vol. 8, No. l, Desember 2014
Penetapan
prioritas
Strategi
pengem_bangan
UMKM
,
l:Ietaan
prioritas strategi pengem_bangan
UMKM
Sektor pengolahanaifa_
bupaten Situbondo
dilakuk"an;;il;rr._
kan
analisis terhadapFaktor Internal
dan
Eksteraal, yaitu
Internal Factor
Analysist!*yr*
(rFAS)
dan Eksrerrot-
ii"ro,
lyaUs.is
SummaryGFAS). Oart
taUet Zdrperoleh
hasil
bahwa
nilai
skor
untuk
faktor kekuatan ad,atah 1,g00 dan
nilai
skoruntuk faktor
kelemahan adalah O,SSO.Se_
mentara
itu,
dari Tabel
g
diperoleh
hasil bahwa
nilai
skor untuk faktor pelu-ang ada_lah
1,850 dannilai
skoruntuk'f.k;';"u_
man adalah 1,200.
Nilai
skor kekuatan ter_ nyatadi
atasnilai
skor kelemahan denganselisih
nilai (+)
1,250, sedangkan"ifui^.to,
peluang ternyata
di
bawah,Ifui
.f.o.-un"u_ man dengan selisihnilai
(_) 0,950.Tabel
T.Matriks Internal Factor Analysis Summary
proses Iebih sederhana Peningkatan kualitas
infrastruktur fi sik maupun nonfisik
pengusaha besar dalam pengembangan usaha
Faktor-faktoi
f .,t..rr.rt
Bobot
Rating
Kekuatan
NiIai
Skor
0,250 0,750
0.1s0
Ket ers edi aanten
a-Ferii
yanSub
Total
0,1500,600 0.4s0
Kelemahan
1,900Desainproduk relatifsederhana
0,200
Mesinda atan
relatiftertin
0,100 0,200Kurangnya6nt
id;
ihakeksternalSub
Total
0,1500,200
0,150
TotaI
50 0,55050
l
Matriks
EksternalFaktor
An,Faktor-faktor Ekternal
P.rrirgkut@
variatifclanberorientasikualitas
aPl:-t':':":iaa@
oeonentasikualitasbangandesain
Lyung lebihvariatif
PengembangunlrorE
produ&si denganrevitali sasimesindanperal atan yang lebih modern
Jurnal Bisnis, Manajemen
dan Akuntansi (BIMA)
Fakultas Ekonomi TINIM
[image:14.612.81.511.332.775.2]Bima, Vol. 8, No. l, Desember 2014
Nilai
skor dari masing_masing komYiur.i
strategiseperli
yang disajikan'padaTabel
9.
Berdasarkandiagrarn
kartesiusSWOT
yang disajikanpadi
Gambar4
di_hasilkan bahwa
UMKM
berada pada kua_dran
I
artinya bahwa strategi pengembang_an
UMKM
adalah strategi SO,yaitu
s:.,-tegi
menggunakan kekuatan(stu;ngh)
-.
_ tyk.lengatasi
peluang(Oporlunity;l
Sir;:_-gi ini
dikenal
pula
denganistilah
strarr:-peftumbuhan (Growth).Kombinasi
strategi,yang
disajikanpada
Tabel
9,
merupakan anal]sis modelkuantitatif
perumusan strategi,yang
dida_sarkan pada
jumlah
nilai skoipaiu
riusing_masing
faktor
yang
ada padamasing_ma-sing
strategi
baik
itu
untuk
strategf
SO,WO, ST,
dan
WT.
Berdasarkanf"atet
qtersebut, maka
UMKM
sebaiknya meman_ faatkan strategi S0 karena*.-prrryui
nilai
skor tertinggi
jika
dibandingkan
denganyang
lain
yaitu
sebesar 3,650. Selanjutnyadiikuti
dengan
strategi
ST
dengan
nilai
2,700;
WO
dengan
nilai 2,400;1an WT
dengan
nilai
1,450. Mendasari pada hasi.analisis
matrik
SWOT dengan analisis mo_del
kuantitatif
untuk mendapatkan perumu_san
yang efektif, yaitu
strategi
SO
yairustrategi strategi
menggunakan
kekuatan(strength)
untuk
meminfaatkan
peluan.e
(opportunity),
maka implementasistratej
S0
adalah
(1)
Diferensiasi
dan
pengem_bangan
produk
yang
beorientasi trjitur.
(2)
Segmentasi pasar,khususny
apadapa_
sar-domestik,
(3)
pengembangin produksiberbasis sumberdaya lokal.
Jurnal Bisnis, Manajemen dan Akuntansi (BIMA) Fakultas Ekonomi I_INIM
Sub
Total
Ancaman
A ,|
0,550 1,85t,r
r urvau4rru ut,r ausaslperoagallgan
Lingkunganmukro, p
yang
tidakkondusif
-Sub
Total
Total
0,250 2 0,5t'l
0,4{,r
0,200 2
0,450 0.90[r 1,000 2,750
Tabel
9. Kombinasi StrategiKuantitatif
Kekuatan
(Strength) - S
Kelemahan
(Weakness) -
W
Peluang
(Opportunifi
-
O:1,800+1,850
Strategi SO::3,650
Strategi WO:
= 0,550+1,850
:2,400
Ancaman
(Threat)
-T
:
Strategi ST:1,800+0,900 StrategiWT:
= 0,550*0,900 [image:15.612.159.596.85.194.2] [image:15.612.142.565.314.453.2]Bima, Vol. 8, No. 1, Desember 2014
Kelemahan
[image:16.612.62.547.74.738.2](-0,45)
Gambar
4. Diagram Kartesius SWOTPeluang
(+1,95)
ll.
Stability
(+) 0,950
Defend
Ancaman
(-0,90)
1.
l. Growth
(+) 1,250
Kekuatan
(+1,90)
Diversification
Kesimpulan
dan Saran a.Kesimpulan
Dari
hasil
survei diperoleh bebera_pa masalah yang dihadapi oleh
UMKM
diKabupaten
Situbondo,
antaralain: (1)
pe_masaran;
(2)
Modal dan
pendanaan; (3)lnovasi
dan pemanfaatanteknologi
infor_masi;
(4)
Pemakaian bahan baku; (5) pera_latan produksi;
(6)
penyerapan danpem-berdayaan tenaga
kerja;
(7)
Rencanu p"_ ngembangan usaha; dan (8) Kesiapan menghadapi
tantangan
lingkungan
eksternal.Berkaitan
dengan berbagai masalah yangdihadapai
UMKM,
maka diperlukan stiate_gi
untuk
mengatasinya.Untuk
mengem-bangkanUMKM
tentu sajatidak
hanya di_bebankan
pada
UMKM
sendiri
namun harus memperoleh dukungan seluruh stake_holders.
b. Saran
Dalam
rangka pengembanganUM
KM,
maka direkomendasikan berbagai ke_ bijakan dan strategimeliputi:
Jurnal Bisnis, Manajemen dan Akuntansi (BIMA)
Fakultas Ekonomi I_INIM
Berbagai pelatihan dalam
pengem-banganproduk
yanglebih variatif
danberorientasi
kualitas
dengan berbasis sumber daya lokal;Dukungan
pemerintah padapengem-bangan proses
produksi
denganievi-talisasi mesin dan peralatan yang lebih modeml
Pengembangan
produk
yang
berdayasaing
tinggi
dengan muatanciri
khaslokal;
Revitalisasi peran
klinik UMKM
yangtelah
ada
untuk
percepatan pengem-banganUMKM
Kabupaten Situbondo;Kebijakan
kredit oleh
perbankande-ngan bunga
lebih
murah dan
proseslebih
sederhana sehingga akanmendu-kung percepatan proses produksi; serta
kebijakan scheme
kredit
yangdisesuai-kan
pola
musim produk-produkperta-nian (perbankan pefianian/ agro bank) Peningkatan kualitas infrastruktur fi sik
maupun
nonfisik
(infrastruktur fisik
meliputi
peningkatan
jaringan
jalan2.
J.
4.
5.
Bima, Vol. 8, No. 1, Desember 2014
serta sarana transportasi,
non-fisik
me-liputi
penyederhananregulasi
kebija-kan
UMKM
dapat berupa
peizinan,
pajak, dan retribusi)
untuk
menurun-kan biaya distribusi
sehingga produkUMKM
akanmemiliki
daya saing le-bihtinggi;
7.
Dukungan kebijakan
pengembanganpromosi
ke
pasar ekspor maupundo-mestik dengan berbagai media yang le-bih modern dan bervariatif.
8.
Dukungan pemerintah daerah sebagaipenjamin
kredit
dan kebijakanperban-kan lainnya guna mendukung pengem-bangan
UMKM
kabupaten Situbondo.DAFTAR PUSTAKA
Departemen Koperasi. 2008.
PDB,
Inves-tasi,
Tenaga
Kerja, Nilai
Ekspor
UMKM
di
Indonesia.
Depkop. Ja-karta.Hafsah,
M.1.,
2004.Upaya
Pengembang-an
Usaha
Kecil dan
Menengah(UKM),
Infokop, Nomor 25 Tahun
XX,
hal4M4.
Husband,
S.
and
Purnendu,M.,
1999.A
Conceptual Model
for
Quality
In-tegrated Management
in
Small
and Medium
SizeEnterprise,
In-ternational Journal of
Quality
&
Re-liability
Management,Vol.
16 No.7,pp.699-713.
Hood,
1998.Economic
Analysis:
A
Lo-cation
Quotient, Primer,
PrincipalSun Region Associates, Inc.
ILO,
1991, TheDilemma
of
theInformal
Sector.
Report
of
theDirector
Ge-neral, Part
I,
the 78th
Sessionof
the lnternational Labour
Conferen-ce, GenevaIsserman,
Andrew,
M.,
1997.The
Loca-tion
Quotient Approach
for
Esti-mating
Regional Economic
Im-pacts,
AIP
Journal.Jurnal Bisnis, Manajemen dan Akuntansi (BIMA)
Fakultas Ekonomi UNIM
53
Miller,
M.M,
andWright, G.N.,
l99l.Lo-cation Quotient Basic
Tool
for
Economic Development Analysis,
Economic Development
Riview,
9(2),6s.
Porter, 1990.
Keunggulan Bersaing: Men
ciptakan
dan
Mempertahankan
Kinerja
Unggul,
Binarupa Aksara, Jakarta.Prawirokusumo, S., 2001.
Ekonomi
Rak-yat:
Konsep,
Kebijakan,
danStrategi,
BPPE, Yogyakarta.Sarosa,
Wicaksono,
2000,
"Menyoroti
Sektor
Informal
Perkotaan,"
Re-search
and
Development Director
Urban
and Regional
DevelopmentInstitute
(URDD
diaksespada
7Agustus
2004
darihttp://www.urdi.
org/urdi/bull etin/vo lum e- I 2 a.php
Situmorang,
J.,2008. Strategi
UMKM
da-Iam
Menghadapi
Iklim
Usahayang
Tidak
Kondusif,
Infokop,Volume
16,Hal
88-101.Tambunan,
T.,
2005.
Promoting
Small
and Medium Enterprises
with
aClustering
Approach:
A
Policy
Experience
from
fndonesia,
Jour-nal
of
Small Business Managernent,Vol43
No. 2,pp.
138-154.Winarni,
8.S., 2006.
Strategi
Pengemba-ngan
UsahaKecil melalui
Pening-katan
Aksesibilitas
Kredit
Per-bankan, Infokop Nomor
29, TahunXXII