• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Rancang Bangun Aplikasi Pengelolaan Biaya Operasional Pendidikan Siswa Berbasis Web Pada SD Praja Mukti Surabaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Rancang Bangun Aplikasi Pengelolaan Biaya Operasional Pendidikan Siswa Berbasis Web Pada SD Praja Mukti Surabaya."

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI PENGELOLAAN

BIAYA OPERASIONAL PENDIDIKAN SISWA

BERBASIS WEB PADA SD PRAJA MUKTI

SURABAYA

KERJA PRAKTIK

Program Studi S1 Sistem Informasi

Oleh:

YOMANDA MAULANA HANTORO 13410100093

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(2)

xi

1.6 Sistematika Penulisan ...6

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH ... 7

2.1 Sejarah Sekolah ... 7

2.2 Logo SD Praja Mukti Surabaya ... 8

2.3 Nama-Nama Kepala Sekolah ... 8

2.4 Visi dan Misi ... 10

2.5 Struktur Organisasi Sekolah ... 10

BAB III LANDASAN TEORI ... 13

(3)

xii

3.1.1 Sistem ... 13

3.1.2 Informasi ... 13

3.2 Biaya Operasional Pendidikan ... 14

3.2.1 Pengelolaan BOP Pada SD Praja Mukti Surabaya ... 14

3.2.2 Tahapan Pembayaran BOP Pada SD Praja Mukti Surabaya ... 14

3.3 Internet ... 15

3.4 Aplikasi Web ... 15

3.5 Website ... 16

3.6 Diagram Alir Dokumen (Document Flowchart) ... 16

3.7 Diagram Alir Sistem (System Flowchart) ... 17

3.8 Data Flow Diagram (DFD) ... 20

3.8.1 Diagram Konteks (Context Diagram) ... 20

3.8.2 Diagram Rinci ... 21

3.8.3 Diagram Level 0 ... 22

3.9 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 24

3.9.1 Entity ... 25

3.12 Hypertext Preprocessor (PHP) ... 31

3.13 PhpMyAdmin ... 32

(4)

xiii

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN ... 33

4.1 Analisis Sistem ... 34

4.2.6 Database Management System ... 48

4.3 Kebutuhan Sistem ... 52

4.3.1 Perangkat Keras (Hardware) ... 53

4.3.2 Perangkat Lunak (Software) ... 53

4.4 Implementasi Sistem ... 53

4.4.1 Implementasi Sistem Fungsional ... 54

(5)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi informasi telah memasuki babak baru. Di mana

perkembangan teknologi informasi ini sangatlah maju pesat sehingga memberikan

dampak yang besar terhadap masyarakat luas. Dimulainya era globalisasi ini juga

telah berpengaruh besar dalam perkembangan teknologi informasi. Pada era

globalisasi ini teknologi informasi dapat membantu masyarakat luas agar lebih

mudah dan praktis dalam mendukung berbagai kegiatan. Kemudahan yang

diperoleh dari pesatnya perkembangan teknologi informasi ini memunculkan

beberapa teknologi informasi baru dan akan terus berkembang seiring dengan

banyak manfaat yang diperoleh dari teknologi informasi tersebut. Perkembangan

teknologi informasi mulai dari internet, media sosial, website, sistem informasi, dan

lain–lainnya. Dari beberapa perkembangan teknologi informasi tersebut, website

adalah salah satu dari pesatnya perkembangan teknologi informasi.

Website adalah sekumpulan halaman informasi yang disediakan melalui

jalur internet sehingga bisa diakses di seluruh dunia selama terkoneksi dengan

jaringan internet. Website dapat berupa kumpulan–kumpulan halaman yang

menampilkan berbagai macam informasi berupa teks, data, gambar, animasi, suara,

video, dan gabungan dari kesemuanya, baik bersifat statis maupun dinamis.

(6)

pelayanan publik untuk masyarakat umum seperti pelayanan administratif,

pelayanan barang, dan pelayanan jasa agar pelayanannya dapat lebih maksimal.

Salah satu instansi publik dibidang pelayanan pendidikan ini adalah

Yayasan Praja Mukti. Instansi publik yang membawahi tiga lembaga pendidikan,

yaitu TK, SD, dan SMP. Yayasan ini berdiri sejak tahun 1971 berlokasi di daerah

Kupang Krajan Surabaya dan baru pada tahun 1975 Yayasan tersebut pindah ke

Jalan Kupang Segunting III/12–C Surabaya. TK Praja Mukti memiliki dua

tingkatan yaitu TK A dan TK B, sedangkan SD Praja Mukti memiliki enam

tingkatan yaitu kelas 1, kelas 2, kelas 3, kelas 4, kelas 5, dan kelas 6, dan SMP Praja

Mukti memiliki tiga tingkatan yaitu kelas 7, kelas 8, dan kelas 9. Jadi dalam satu

komplek Yayasan tersebut terdapat tiga lembaga pendidikan.

Dalam pengelolaan sehari–hari, SD Praja Mukti membutuhkan dana atau

biaya, yaitu Biaya Operasional Pendidikan (BOP). Dalam pengelolaan BOP

dilakukan dengan cara yaitu pertama para siswa dibuatkan kartu investasi yang

berbentuk dokumen kertas dan dibagikan kepada para siswa setiap tanggal 10 pada

bulan itu. Siswa yang telah menerima kartu investasi untuk pembayaran BOP

dikenakan biaya senilai Rp 80.000. Selanjutnya siswa melakukan pembayaran

paling lambat tanggal 10 pada bulan selanjutnya kepada wali kelas masing–masing.

Kemudian wali kelas menyerahkan uang pembayaran tersebut kepada Bagian

Bendahara SD Praja Mukti. Selanjutnya, Bagian Bendahara bersama Bagian Tata

Usaha akan melakukan rekapitulasi pembayaran tersebut sehingga dapat diketahui

siswa yang sudah membayar dan siswa yang belum membayar. Jika ada siswa yang

mempunyai tunggakan pembayaran BOP, maka akan dilakukan penagihan pada

(7)

rapor Ujian Akhir Semester (UAS) karena persyaratan untuk dapat menerima rapor

adalah pelunasan BOP.

Dalam mengelola BOP Bagian Bendahara dan Bagian Tata Usaha sering

mengalami kesulitan untuk melakukan proses rekapitulasi BOP, sering harus

mencari–cari berkas BOP sekolah yang berbentuk kartu investasi untuk direkap

dalam sebulan siapa saja siswa dan berapa banyak siswa yang telah membayar dan

apakah ada siswa yang belum membayar BOP. Terkadang karena ketidakmampuan

teknis dan keterbatasn manusia terjadi salah perekapan dan hilangnya kartu

investasi tersebut sebagai salah satu bukti bahwa siswa tersebut telah membayar.

Dari masalah yang dialami oleh SD Praja Mukti tentang pengelolaan BOP

dibutuhkan suatu teknologi informasi yang dapat membantu bahkan lebih

mengoptimalkan kinerja mereka yaitu dengan website dinamis. Disini website

dinamis untuk pengelolaan BOP yaitu halaman website dapat membuat,

memperbarui, dan menghapus data siswa yang diinginkan untuk lebih memudahkan

dalam rekapitulasi BOP dan tidak lagi menggunakan dokumen kartu investasi yang

gampang hilang dan rusak. Dengan adanya website yang terintegrasi dengan

database siswa maka tidak adanya lagi kehilangan data dan lain sebagainya yang

dapat merugikan pihak SD Praja Mukti. Di dalam website tersebut juga disediakan

informasi untuk mengetahui siapa saja siswa yang sudah membayar BOP dan siapa

saja siswa yang belum membayar BOP.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan

(8)

operasional pendidikan siswa berbasis web pada SD Praja Mukti Surabaya

sehingga memudahkan Bagian Bendahara dan Bagian Tata Usaha dalam melihat

informasi siswa yang telah membayar dan belum membayar BOP.

1.3 Batasan Masalah

Dalam perancangan sistem berbasis website ini, maka pembahasan masalah

dibatasi pada hal-hal berikut:

a. Aplikasi dibangun berbasis website dengan menggunakan bahasa pemrograman

php dan database yang digunakan adalah phpMyAdmin.

b. Tidak menangani kegiatan transaksi maupun akuntasi sekolah SD Praja Mukti

Surabaya.

c. Tidak menangani tentang perhitungan pembayaran BOP hanya memberikan

informasi pengelolaan BOP.

1.4 Tujuan Penelitian

Dengan mengacu pada perumusan masalah maka tujuan yang hendak

dicapai penulis dalam Kerja Praktik ini:

1. Merancang bangun aplikasi pengelolaan biaya operasional pendidikan

siswa berbasis web pada SD Praja Mukti.

2. Memudahkan Bagian Bendahara dan Bagian Tata Usaha SD Praja

Mukti Surabaya dalam melihat informasi siswa yang telah membayar

dan belum membayar BOP.

3. Tidak perlu lagi menggunkana kartu investasi yang berbentuk dokumen

(9)

1.5 Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini penulis kedapatan pada bagian pengelolaan BOP,

penulis mengobservasi pada Bagian Bendahara dan Bagian Tata Usaha bagaimana

mereka menjalankan proses bisnis mereka setiap hari mulai dari memberikan kartu

investasi untuk membayar siswa sampai rekapitulasi kartu investasi. Setelah

beberapa hari melakukan observasi penulis mendapatkan permasalahn yang

dihadapi oleh Bagian Bendahara dan Bagian Tata Usaha yaitu seringnya hilang

kartu investasi tersebut sehingga rekapitulasi menjadi terhambat dan harus

mengetahui data siswa siapa saja yang sudah membayar dan belum membayar

dengan menanyakan kepada wali kelas masing–masing. Dengan permasalahan

yang dihadapi oleh pihak Bagian Bendahara dan Bagian Tata Usaha tersebut

penulis ingin sekali:

1. Mengetahui proses bisnis di SD Praja Mukti, bagaimana mereka

melakukan kegitatan sehari–hari mulai dari administrasi sampai

menjalankan kegiatan mengajar siswa disana.

2. Membantu memberikan kemudahan dalam pengelolaan BOP dengan

membuatkan website pengelolaan BOP. Website ini sudah terintegrasi

dengan database maka data siswa siapa saja yang sudah membayar dan

belum membayar BOP tidak akan mudah hilang dan dalam melakukan

rekepitulasi pihak Bagian Bendahara dan Bagian Tata Usaha tidak

bingung lagi jika kehilangan dokumen-dokumen tersebut.

3. Memberikan bantuan kepada Bagian Bendahara dan Bagian Tata Usaha

(10)

1.6 Sistematika Penulisan 1.6.1 BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang yang melandasi studi kasus

ini serta perumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat dan sistematika

penulisan yang mendeskripsikan semuanya menjadi pengantar.

1.6.2 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Pada bab ini akan dibahas tentang sejarah sekolah, logo sekolah, visi dan

misi serta struktur organisasi yang berhubungan langsung dengan SD Praja Mukti

Surabaya.

1.6.3 BAB III LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dibahas hal-hal yang terkait dengan pembahasan

berkaitan dengan materi yang ada.

1.6.4 BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

Pada bab ini akan menjelaskan tentang semua pekerjaan yang dilakukan

selama Kerja Praktik yaitu meliputi perencanaan (studi lapangan dan studi

kepustakaan), mendesain sistem (system flow, data flow diagram (DFD), entity

relationship diagram (ERD), conseptual data model (CDM) dan physical data

model (PDM), database management system (DBMS), interface dan penggunaan).

1.6.5 BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisikan kesimpulan pembahasan yang terkait dengan tujuan

dan permasalahan yang ada, serta saran untuk pengembangannya.

(11)

BAB II

GAMBARAN UMUM SEKOLAH

2.1 Sejarah Sekolah

SD Praja Mukti Surabaya pada awal berdirinya bernama Yayasan Taman

Putra Indonesia (TPI) yang membawahi dua instansi pendidikan yaitu TK dan SD.

Pada awal berdiri, Yayasan tersebut terletak di daerah Kupang Krajan Surabaya.

Pendiri Yayasan TPI adalah seorang Angkatan Bersenjata Republik Indonesia

(ABRI) pada zaman orde baru yang bernama Bapak Hari Mulyono berserta istri

yang ikut membantu dalam mendirikan Yayasan TPI. Pada tahun1971, Yayasan

TPI berubah menjadi Yayasana Praja Mukti dan berpindah tempat di daerah

Kupang Segunting.

Pada awal perubahan dari SD TPI menjadi SD Praja Mukti, SD Praja Mukti

dibagi menjadi dua yaitu SD Praja Mukti 1 dan SD Praja Mukti 2. Pada SD Praja

Mukti 1 memiliki kepala sekolah yang bernama Bapak Raden Enan Hariono dan

pada SD Praja Mukti 2 memiliki kepala sekolah yang bernama Bapak Adi Sucipto.

Pembagian dua SD tersebut dilakukan karena tempat yang tidak memadai dalam

menampung siswa untuk melakukan proses belajar mengajar. Pembagian dua SD

tersebut masih berlokasi di tempat yang sama yaitu di daerah Kupang Segunting.

Pada tahun 1975 dilakukan penggabungan dari SD Praja Mukti 1 dan SD

Praja Mukti 2. Hal ini dikarenakan adanya pembangunan gedung baru dan

pembukaan SMP Praja Mukti sehingga dalam satu Yayasan terdapat tiga instansi

(12)

Hingga saat ini, Yayasan Praja Mukti memiliki tiga instansi pendidikan

yaitu TK Praja Mukti yang dibagi menjadi dua tingkatan kelas yaitu TK A dan TK

B, kemudian SD Praja Mukti yang dibagi menjadi enam tingkatan kelas yaitu kelas

1, kelas 2, kelas 3, kelas 4, kelas 5, dan kelas 6, dan yang terakhir adalah SMP Praja

Mukti yang dibagi menjadi tiga tingkatan kelas yaitu kelas 7, kelas 8, dan kelas 9.

2.2 Logo SD Praja Mukti Surabaya

Gambar 2.1 di bawah merupakan logo dari SD Praja Mukti Surabaya, logo

tersebut merupakan logo terakhir dari SD Praja Mukti Surabaya yang dulunya

sempat berubah-ubah.

2.3 Nama–Nama Kepala Sekolah 1. Raden Enan Hariono

Beliau adalah kepala sekolah SD Praja Mukti yang pertama setelah

ditunjuk oleh Bapak Hari Mulyono, S.H pendiri Yayasan Praja Mukti untuk

menjadi kepala sekolah SD Praja Mukti 1.

(13)

2. Adi Sucipto

Beliau adalah kepala sekolah SD Praja Mukti yang kedua setelah ditunjuk

oleh Bapak Hari Mulyono, S.H pendiri Yayasan Praja Mukti untuk menjadi kepala

sekolah SD Praja Mukti 2.

3. Riati

Beliau adalah kepala sekolah SD Praja Mukti yang ketiga dan menjadi

kepala sekolah pertama sejak SD Praja Mukti digabung manjadi satu dan tidak

lagi pararel.

4. Hj. Warninda

Beliau adalah kepala sekolah SD Praja Mukti yang keempat untuk

menggantikan Ibu Riati yang sebelumnya menjabat sebagai kepala sekolah SD

Praja Mukti yang ketiga.

5. Yudi Bawono

Beliau adalah kepala sekolah SD Praja Mukti yang kelima untuk

menggantikan Hj. Warninda yang sebelumnya menjabat sebagai kepala sekolah

SD Praja Mukti yang keempat.

6. Bambang Toha

Beliau adalah kepala sekolah SD Praja Mukti yang keenam untuk

menggantikan Yudi Bawono yang sebelumnya menjabat sebagai kepala sekolah SD

Praja Mukti yang kelima.

7. Wawan Yenuanto

Beliau adalah kepala sekolah SD Praja Mukti yang ketujuh untuk

menggantikan Bambang Toha yang sebelumnya menjabat sebagai kepala sekolah

(14)

2.4 Visi dan Misi

Adapun Visi dan Misi dari SD Praja Mukti akan diuraikan dalam penjelasan

di bawah ini.

2.4.1 Visi

“Terwujudnya peserta didik yang beriman, mandiri, berwawasan global

yang berlandaskan Imtaq dan Iptek”.

2.4.2 Misi

1. Menanamkan keimanan melalui pembelajaran agama.

2. Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan.

3. Melakukan pembelajaran dengan basis teknologi.

4. Menjalin kerjasama harmonis antar warga sekolah dan lembaga lain yang

terkait.

5. Membangun kemandirian siswa melalui kegiatan kewirausahaan,

pembiasaan dan pengembangan diri.

6. Mengembangkan minat dan bakat melalui media kegiatan ekstrakurikuler.

2.5 Struktur Organisasi Sekolah

Struktur organisasi saat ini, SD Praja Mukti dipimpin oleh seorang kepala

sekolah dan wakil kepala sekolah yang bernama Drs. Wawan Yenuanto dan Heri

Poernomo, M.M.pd. Beliau membawahi seorang Bagian Bendahara dan Bagian

Tata Usaha yang bernama Siti Zoebaidah, S.pd dan Dicky Firman Rizard, AM.d.

Dan urutan paling bawah dalam struktur organisasi adalah jajaran para guru

pengajar. Struktur organisasi SD Praja Mukti Surabaya dapat dilihat dalam gambar

(15)

Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan adalah

sebagai berikut.

2.5.1 Kepala Sekolah

Secara umum tugas dari kepala sekolah adalah menyusun dan melaksanakan

program kerja mengarahkan, membina, memimpin, mengawasi serta

mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dibidang administrasi dan keuangan

sekolah.

2.5.2 Wakil Kepala Sekolah

Wakil kepala sekolah bertugas untuk membantu semua jenis tugas dari

kepala sekolah.

(16)

2.5.3 Bagian Bendahara

Bagian Bendahara bertugas untuk bertanggung jawab dalam hal manajemen

keuangan sekolah.

2.5.4 Tata Usaha

Tata usaha bertugas untuk bertanggung jawab dalam hal melakukan

pengarsipan data-data yang berhubungan dengan sekolah.

2.5.5 Guru

Para guru bertugas untuk mengajar dan mendidik siswa selama proses

(17)

BAB III LANDASAN TEORI

Landasan teori digunakan untuk menyelesaikan masalah secara sistematis.

Bab ini akan membahas landasan teori yang meliputi hal-hal terkait dengan

permasalahan yang ada dan landasan teori yang membahas tentang ilmu yang

terkait dalam permasalahan tersebut.

3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 3.1.1 Sistem

Menurut Mulyadi (2008:5), sistem adalah jaringan prosedur yang dibuat

menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.

Sedangkan pengertian prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya

melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk

menjamin penanganan secara transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.

3.1.2 Informasi

Menurut Kusrini (2008:4), informasi merupakan data yang sudah diolah

sedemikian rupa sehingga sesuai dengan yang dibutuhkan oleh penggunanya.

Untuk memperoleh informasi yang berguna, pertama kali yang harus dilakukan

adalah pegumpulan data, lalu diolah sehingga menjadi informasi. Ketika data

telah menjadi suatu informasi, maka informasi tersebut akan menjadi terarah dan

(18)

pengolahannya, yaitu pengumpulan data, data apa saja yang terkumpul, dan

penemuan informasi yang diperlukan pengguna.

3.2 Biaya Operasional Sekolah

Biaya operasional sekolah adalah biaya yang diperlukan sekolah untuk

menunjang proses pendidikan. Biaya operasional terdiri dari biaya personalia dan

biaya nonpersonalia. Biaya personalia mencakup: gaji dan tunjangan yang

melekat pada gaji yaitu tunjangan struktural, tunjangan fungsional, tunjangan

profesi, dan tunjangan-tunjangan lain yang melekat dalam jabatannya. Biaya non

personalia, antara lain biaya untuk: alat tulis sekolah, bahan dan alat habis pakai,

yang habis dipakai dalam waktu satu tahun atau kurang, pemeliharaan dan

perbaikan ringan, daya dan jasa transportasi/perjalanan dinas, konsumsi, asuransi,

pembinaan siswa/ekstrakurikuler.

3.2.1 Pengelolaan BOP Pada SD Praja Mukti Surabaya

Pada SD Praja Mukti pengelolaan biaya operasional pendidikan dilakukan

oleh Bagian Tata Usaha yaitu merekap siapa saja siswa yang sudah membayar dan

belum membayar biaya operasional pendidikan pada SD Praja Mukti Surabaya.

3.2.2 Tahapan Pembayaran BOP Pada SD Praja Mukti Surabaya

Pada tahapan pembayaran BOP ini pertama Bagian Bendahara mencetak

kartu investasi kemudian diberikan kepada wali kelas masing-masing yang

nantinya akan dibagikan kepada siswa. Setelah siswa menerima kartu investasi

tersebut kemudian siswa membayar BOP kepada Bagian Tata Usaha, yang

kemudian oleh Bagian Tata Usaha akan direkapitulasi pembayaran BOP siswa

(19)

3.3 Internet

Menurut Simarmata (2010), Internet (Interconneted Network) adalah

jaringan komputer yang menghubungkan antar jaringan secara global,

internet bisa juga disebut jaringan alam atau suatu jaringan yang luas. Seperti

halnya jaringan komputer lokal maupun jaringan komputer area, internet juga

menggunakan protokol komunikasi yang sama yaitu Tranmission Control

Protocol/Internet Protocol (TCP/IP).

3.4 Aplikasi Web

Menurut Simarmata (2010), Aplikasi Web adalah sebuah sistem informasi

yang mendukung interaksi pengguna melalui antarmuka berbasis web. Fitur-fitur

aplikasi web biasanya berupa data persistence, mendukung transaksi dan

komposisi halaman web dinamis yang dapat dipertimbangkan sebagai hibridisasi

antara hipermedia dan sistem informasi.

Aplikasi web adalah bagian dari client-side yang dapat dijalankan oleh browser

web. Client-side mempunyai tanggung jawab untuk pengeksekusian proses bisnis.

Interaksi web dibagi ke dalam tiga langkah yaitu:

1. Permintaan

Pengguna mengirimkan permintaan ke server web, via halaman web yang

ditampilkan pada browser web.

2. Pemrosesan

Server web menerima permintaan yang dikirimkan oleh pengguna

(20)

3. Jawaban

Browser menampilkan hasil dari permintaan pada jendela browser.

Halaman web bisa terdiri dari beberapa jenis informasi grafis (tekstual dari

multimedia). Kebanyakan komponen grafis dihasilkan dengan tool khusus,

menggunakan manipulasi langsung dan editor WYSIWYG.

3.5 Website

Menurut Yuhefizar dkk (2009:2), website adalah keseluruhan

halaman-halaman web yang terdapat dalam sebuah domain yang mengandung informasi.

Sebuah website biasanya dibangun atas banyak halaman web yang saling

berhubungan. Selain itu, website dapat juga digunakan sebagai alat promosi,

tetapi bukan sebagai alat promosi pertama.

Kelebihan website dibandingkan dengan media cetak maupun elektronik

adalah kelengkapan informasi yang disajikan dengan biaya yang relatif murah.

Kekurangannya adalah produk yang ditampilkan serta pasar yang dituju lebih

segmented (terpusat pada kalangan/kelompok konsumen tertentu). Oleh karena

itu, harus memanfaatkan kekurangannya menjadi Strong Point dalam pemasaran.

3.6 Diagram Alir Dokumen (Document Flowchart)

Menurut Jogiyanto (2005), diagram alir dokumen atau paperwork

flowchart merupakan diagram alir yang menunjukkan arus laporan dan formulir

beserta tembusannya. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

diagram alir dokumen adalah diagram yang menggambarkan aliran seluruh

(21)

dengan diagram alir sistem. Diagram alir dokumen digambar dengan

menggunakan simbol-simbol yang ada pada Tabel 3.1 berikut (Jogiyanto, 2005).

3.7 Diagram Alir Sistem (System Flowchart)

Diagram alir sistem merupakan diagram alir yang menggambarkan suatu

sistem peralatan komputer yang digunakan untuk mengolah data dan

menghubungkan antar peralatan tersebut. (Oetomo, 2002).

Diagram alir sistem ini tidak digunakan untuk menggambarkan

langkah-langkah dalam memecahkan masalah tetapi hanya menggambarkan prosedur pada

No Nama Simbol Simbol Fungsi

1. Terminator

Simbol ini digunakan untuk menunjukkan awal dan akhir suatu proses dokumen.

(22)

sistem yang dibentuk. Diagram alir sistem digambar dengan menggunakan

simbol-simbol yang ada pada Tabel 3.2 berikut.

No Nama Simbol Simbol Fungsi

1 Terminator Permulaan atau akhir

program

2 Flowline Arah alir program

3 Preparation Proses inisialisasi/pemberian

harga awal

4 Proses Proses proses pengolahan data perhitungan atau

5 Input / output data Proses input atau output data, parameter informasi

6 Predifined process

Permulaan sub program atau proses menjalankan sub program

7 Decision

Perbandingan pernyataan, penyeleksian data yang memberikan pilihan untuk langkah selanjutnya.

8 On page connector Penghubung flowchart yang berada pada bagian-bagian satu halaman.

9 Off page connector

Penghubung bagian-bagian flowchart yang berada pada halaman berbeda.

1. Flow Direction Symbols

Flow direction symbols digunakan untuk menghubungkan antara satu

simbol dengan simbol lainnya (Ladjamudin, 2005). Simbol ini disebut connecting

(23)

2. Processing Symbols

Processing symbols merupakan simbol yang menunjukkan jenis operasi

pengolahan data dalam suatu proses (Ladjamudin, 2005). Simbol-simbol tersebut

dijelaskan pada Tabel 3.4 berikut.

No. Nama Simbol Simbol Fungsi

1. Offline Conector

Simbol ini berfungsi untuk menyambungkan satu proses dengan proses lainnya di halaman yang berbeda.

2. Manual Process Simbol ini berfungsi untuk

melakukan prosedur atau proses tanpa menggunakan komputer.

No Nama Simbol Simbol Fungsi

1. Offline Connector Fungsi dari simbol ini adalah

menyambungkan antara suatu proses dengan proses lainnya di halaman yang berbeda.

2. Connector Fungsi dari simbol ini adalah

menyambungkan antara, adalah mentransisi suatu data atau informasi dari setiap lokasi.

4 Flow Fungsi dari simbol ini adalah

menyatakan jalannya arus suatu proses.

Tabel 3.3 Flow Direction Symbols

(24)

3. Decision Simbol ini berfungsi untuk melakukan pengecekan. Biasanya menghasilkan jawaban ya atau tidak.

4. Predefined Process Simbol ini berfungsi sebagai

tempat penyimpanan nilai awal.

5. Terminal Simbol ini berfungsi untuk

menyatakan permulaan atau penghentian suatu program.

6. Key Operation Simbol ini berfungsi untuk

menyatakan suatu jenis operasi yang diproses dengan menggunakan mesin yang memiliki keyboard.

7. Offline Storage Simbol ini digunakan untuk

menyimpan data ke suatu media tertentu.

8. Manual Input Simbol ini berfungsi untuk

memasukkan data dengan menggunakan online keyboard.

3.8 Data Flow Diagram (DFD)

Menurut Whitten (2004), Data Flow Diagram (DFD) merupakan alat yang

menggambarkan aliran data melalui sistem. Dalam pembuatan DFD, terdapat

beberapa tingkatan yang bertujuan untuk menghindari aliran data yang rumit.

Tingkatan tersebut dimulai dari tingkatan tertinggi ke bentuk yang lebih rinci.

Tingkatan DFD terdiri atas:

3.8.1 Diagram Konteks (Context Diagram)

Diagram konteks merupakan sebuah model proses yang digunakan untuk

mendokumentasikan ruang lingkup dari sebuah sistem (Whitten, 2004). Menurut

Oetomo (2002), terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat

(25)

1. Kelompok pemakai, baik internal maupun eksternal perusahaan.

2. Identifikasi kejadian-kejadian yang mungkin terjadi dalam penggunaan

sistem.

3. Arah anak panah yang menunjukkan aliran data.

4. Setiap kejadian digambarkan dalam bentuk yang sederhana dan mudah

dipahami oleh pembuat sistem. Suatu diagram konteks hanya mengandung

satu proses saja, biasanya diberi nomor proses 0. Proses ini mewakili proses

dari seluruh sistem dengan dunia luarnya. Simbol-simbol yang digunakan

dalam membuat diagram konteks digambarkan pada Tabel 3.5 berikut.

No Nama Simbol Simbol Fungsi

1. Terminator Simbol ini digunakan untuk

berkomunikasi dengan sistem aliran data

2. Process Simbol ini berfungsi untuk

mewakili suatu aktifitas yang ada pada sistem

3. Flow (Aliran data) Simbol ini digunakan untuk

menunjukkan arah dari aliran

3.8.2 Diagram Rinci

Diagram rinci menggambarkan rincian dari proses yang ada pada

tingkatan sebelumnya. Diagram ini merupakan diagram dengan tingkatan paling

rendah dan tidak dapat diuraikan lagi.

(26)

3.8.3 Diagram Level 0

Diagram level 0 merupakan diagram aliran data yang menggambarkan

sebuah event konteks. Diagram ini menunjukkan interaksi antara input, output,

dan data store pada setiap proses yang ada (Nugroho, 2007).

Menurut Gane dan Sarson (1979), DFD terdiri atas empat simbol. Seperti

pada Tabel 3.6 di atas. Setiap simbol memiliki aturan tersendiri dalam

penggunaannya. Aturan-aturan tersebut antara lain:

A. External Entity (Entitas Luar)

External Entity atau Entitas Luar adalah entitas yang berada di luar sistem

yang memberikan data kepada sistem (source) atau yang menerima informasi dari

No Nama Simbol Simbol Keterangan

1 External Entity External entity merupakan

kesatuan di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang akan memberikan input ataupun menerima output.

2 Process Proses adalah kegiatan yang

dilakukan oleh orang atau komputer dari arus data yang masuk untuk menghasilkan arus data yang keluar.

3 Data Store Data store merupakan tempat

penyimpanan data yang berupa file maupun database di dalam sistem komputer.

4 Data Flow Data flow atau aliran data yang

mengalir diantara proses. Aliran data dapat digambarkan dari bawah ke atas, kiri ke kanan, maupun sebaliknya.

(27)

sistem (sink). Entitas Luar ini bukanlah bagian dari sistem, bila suatu sistem

informasi dirancang untuk satu bagian/departemen maka bagian lain yang masih

terkait menjadi entitas luar. Aturan penggunaan untuk external entity antara lain:

1. Data harus bergerak melalui proses, selama data tersebut berhubungan

dengan sistem. Jika data tidak berhubungan dengan proses, maka aliran data

tidak perlu ditampilkan pada DFD.

2. Entitas luar diberi label dengan sebuah frase kata benda.

B. Process

Process adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami

atau didesain, mungkin menggunakan waktu, ruang, keahlian atau sumber daya

lainnya, yang menghasilkan suatu hasil. Suatu proses mungkin dikenali oleh

perubahan yang diciptakan terhadap sifat-sifat dari satu atau lebih objek di bawah

pengaruhnya. Aturan penggunaan sebuah proses antara lain:

1. Sebuah proses tidak hanya memiliki output. Jika sebuah objek hanya

memiliki output, maka objek tersebut adalah source.

2. Sebuah proses tidak hanya memiliki input. Jika sebuah objek hanya memiliki

sebuah input, maka objek tersebut adalah entitas luar.

3. Sebuah proses diberi label dengan sebuah frase kata kerja.

C. Data Store

Data Store adalah sebuah database untuk transaksi sistem pengolahan

yang menggunakan konsep-konsep gudang data untuk menyediakan data yang

(28)

dan manfaat dari gudang data ke bagian operasional bisnis. Aturan-aturan dalam

menggunakan data store adalah sebagai berikut:

1. Data harus bergerak melalui proses di mana data diterima melalui suatu

source untuk disimpan di data store.

2. Data tidak dapat bergerak langsung dari data source menuju external entity.

3. Data store diberi label dengan frase kata benda.

D. Data Flow (Aliran Data)

Data Flow adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk

menggambarkan arus dari data pada suatu sistem, yang penggunaannya sangat

membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas.

Aturan-aturan dalam menggunakan data flow antara lain:

1. Sebuah aliran data hanya menggunakan satu arah antar simbol.

2. Sebuah cabang pada aliran data memiliki arti data yang sama dari satu lokasi

menuju ke satu atau lebih proses, tempat penyimpanan data, serta entitas luar.

3. Sebuah aliran data tidak dapat bergerak ke proses asalnya sehingga

membutuhkan proses lain untuk menangani, menghasilkan, dan

mengembalikan aliran data ke proses asal.

4. Aliran data atau data flow diberi label dengan frase kata benda.

3.9 Entity Relationship Diagram (ERD)

Pengertian Entity Relation Diagram (ERD) menurut Jogiyanto (2001)

adalah suatu komponen himpunan entitas dan relasi yang dilengkapi dengan

atribut yang mempresentasikan seluruh fakta. ERD digunakan untuk

(29)

hubungan entitas berserta atribut relasinya serta mendokumentasikan kebutuhan

sistem untuk pemrosesan data. ERD memiliki empat jenis objek, antara lain:

3.9.1 Entity

Entity adalah kelompok orang, tempat, objek, kejadian atau konsep tentang

apa yang diperlukan untuk menyimpan data (Whitten, 2004). Setiap entitas yang

dibuat memiliki tipe untuk mengidentifikasi apakah entitas tersebut bergantung

dengan entitas lainnya atau tidak. Tipe entitas merupakan kumpulan objek yang

memiliki kesamaan properti yang teridentifikasi oleh perusahaan dan memiliki

keberadaan yang independen (Connolly & Begg, 2002). Tipe entitas terdiri atas

dua jenis, yaitu:

A. Strong Entity

Strong entity adalah tipe entitas yang tidak bergantung pada keberadaan

jenis entitas lainnya. Suatu entitas dikatakan kuat apabila tidak tergantung pada

entitas lainnya.

B. Weak Entity

Weak Entity adalah tipe entitas yang bergantung pada keberadaan jenis

entitas lain yang saling berhubungan. Karakteristik weak entity terletak pada

entitas occurrence yang tidak dapat teridentifikasi secara unik. Entitas occurrence

adalah sebuah objek yang secara unik dapat teridentifikasi dengan tipe entitas

(30)

3.9.2 Attribute

Menurut Connolly dan Begg (2002) atribut adalah deskripsi data yang

mengidentifikasikan dan membedakan suatu entitas dengan entitas lainnya. Setiap

atribut memiliki domain untuk mendefinisikan nilai-nilai potensial yang dapat

menguatkan atribut. Atribut domain adalah kumpulan nilai-nilai yang

diperbolehkan untuk satu atau lebih atribut (Connolly & Begg, 2002). Atribut

dapat dibedakan menjadi lima jenis, yaitu:

A. Simple Attribute

Simple Attribute adalah atribut yang terdiri dari komponen tunggal. Simple

Atribute tidak dapat dibagi menjadi komponen yang lebih kecil.

B. Composite Attribute

Composite Attribute adalah atribut yang terdiri dari beberapa komponen

yang bersifat independen.

C. Single-value Attribute

Single-value Attribute adalah atribut yang memegang nilai tunggal dari

suatu entitas.

(31)

D. Multi-value Attribute

Muti-value Attribute adalah atribut yang dapat memegang nilai lebih dari

suatu entitas.

E. Derived Attribute

Derived Attribute adalah atribut yang mewakili turunan nilai sebuah

atribut yang saling berkaitan dan belum tentu dalam tipe entitas yang sama.

3.9.3 Keys

Key adalah satu gabungan dari beberapa atribut yang dapat membedakan

semua basis data (row) dalam tabel secara unik. Key di dalam database berfungsi

sebagai suatu cara untuk mengidentifikasi dan menghubungkan satu tabel data

dengan tabel yang lain. Menurut Connolly dan Begg (2002) keys terdiri atas

beberapa jenis, yaitu:

Gambar 3.3 Single-value Attribute

Gambar 3.4 Multi-value Attribute

(32)

A. Candidate Key

Candidate key merupakan set minimal dari suatu atribut yang secara unik

mengidentifikasi setiap occurrence dari tipe entitas. Candidate key tidak boleh

null (kosong).

B. Primary Key

Sebuah candidate key yang dipilih untuk mengidentifikasi secara unik tiap

kejadian pada suatu entitas. Primary key harus bernilai unique dan tidak boleh

null (kosong).

C. Composite Key

Sebuah candidate key yang mempunyai dua atribut atau lebih. Suatu

atribut yang membentuk composite key bukanlah kunci sederhana karena

composite key tidak membentuk kunci senyawa.

D. Alternate Key

Sebuah candidate key yang tidak menjadi primary key. Key ini biasa

disebut dengan secondary key.

E. Foreign Key

Himpunan atribut dalam suatu relasi yang cocok dengan candidate key

dari beberapa relasi lainnya. Foreign key mengacu pada primary key suatu tabel.

Nilai foreign key harus sesuai dengan nilai primary key yang diacunya.

3.9.4 Relationship

Menurut Whitten (2004) relationship adalah asosiasi bisnis alami antara

satu entitas atau lebih. Dalam suatu relasi, entitas yang saling berelasi memiliki

(33)

3.10 Relation

Relation adalah hubungan antara tabel yang mempresentasikan hubungan

antar objek di dunia nyata. Relasi merupakan hubungan yang terjadi pada suatu

tabel dengan lainnya yang mempresentasikan hubungan antar objek di dunia nyata

dan berfungsi untuk mengatur mengatur operasi suatu database. Relasi terdiri atas

enam tipe, yaitu:

A. Relasi one to many

Relasi one to many berarti suatu entitas himpunan A dapat berhubungan

dengan banyak entitas pada entitas himpunan B, namun tidak sebaliknya. Di

bawah ini adalah contoh tipe relasi one to many, yaitu satu kelas dapat memiliki

banyak siswa.

Gambar 3.6 Tipe relasi one to many

B. Relasi one to one

Relasi one to one berarti setiap entitas himpunan A hanya berhubungan

dengan satu entitas himpunan B, begitu juga sebaliknya. Di bawah ini adalah

contoh tipe relasi one to one, yaitu satu siswa pasti hanya memiliki satu nomor

(34)

C. Relasi rekursif one to one

Relasi rekursif one to one adalah sebuah tipe relasi yang di mana

entitasnya mempartisipasi lebih dari satu peran.

D. Relasi superclass/subclass

Untuk setiap relasi superclass/subclass, entitas superclass di

identifikasikan sebagai entitas induk dan entitas subclass sebagai anggotanya.

E. Relasi many to many

Relasi many to many berarti setiap entitas himpunan A dapat berhubungan

dengan entitas pada himpunan B, begitu juga sebaliknya. Sebagai contoh pada

Gambar 3.8, yaitu satu siswa memiliki banyak topik dan setiap topik dapat dilihat

atau dimiliki banyak siswa.

(35)

F. Relasi kompleks

Relasi kompleks adalah tipe relasi yang di mana satu entitas berhubungan

dengan entitas lainnya yang dapat membentuk sirkulasi dalam relasi tersebut.

3.11 HTML

Menurut Prasetio (2010: 52), HTML atau Hyper Text Markup Language

adalah bahasa yang mempelopori hadirnya web dan internet. Bahasa ini

merupakan bahasa pemrograman yang digunakan oleh sebagian besar situs web

yang dikunjungi oleh setiap orang. HTML saat ini dikenal oleh hampir semua

komputer yang ada di dunia dan merupakan cara paling universal untuk membuat

sebuah dokumen. HTML tidak memiliki variasi format terbaik dan bahkan tidak

menjamin bahwa halaman web yang dibuat akan tampak sama persis di setiap

browser, tetapi perlu diingat bahwa tanpa HTML, tidak akan ada internet.

3.12 Hypertext Preprocessor (PHP)

Hypertext Preprocessor (PHP) adalah bahasa pemrograman scripting sisi

server (server-side), bahasa pemrograman yang digunakan oleh server web untuk

menghasilkan dokumen Hypertext Markup Languange (HTML) on-the-fly (Sidik,

2005: 323).

Menurut Kaidir (2008: 2), PHP dirancang untuk membentuk aplikasi web

dinamis. Artinya, ia dapat membentuk suatu penampilan berdasarkan permintaan

terkini. Misalnya, bisa menampilkan database ke halaman web. Pada prinsip PHP

mempunyai fungsi yang sama dengan skrip-skrip seperti Active Server Page

(36)

bisa dipakai secara command line. Artinya, skrip PHP dapat dijalankan tanpa

melibatkan web server maupun browser.

3.13 PhpMyAdmin

Menurut Kaidir (2008), PhpMyAdmin adalah suatu program open source

yang berbasis web yang dibuat menggunakan aplikasi PHP. Program ini

digunakan untuk mengakses database MySQL. Program ini mempermudah dan

mempersingkat kerja penggunanya. Dengan kelebihannya, para pengguna awam

tidak harus paham sintak-sintak SQL dalam pembuatan database dan tabel.

3.14 XAMPP

Menurut Kaidir (2008), xampp adalah sebuah aplikasi yang berisi MySQL

dan Apache. Aplikasi ini dapat membantu untuk membangun sebuah aplikasi

berbasis web tanpa harus menginstal MySQL dan Apache secara terpisah atau

(37)

DESKRIPSI PEKERJAAN

Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan pada saat kerja praktik ini, saya

mendapatkan tugas dan di tempatkan pada bagian Bagian Bagian Tata Usaha dalam

hal ini dengan tujuan membantu mengembangkan sistem pengelolaan BOP di SD

Praja Mukti. Dalam kerja praktik ini, saya berusaha mempelajari serta mengatasi

masalah tersebut. Untuk mengatasi masalah yang terjadi maka diperlukan

langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menganalisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh

kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk

mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan

yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan

perbaikan.

2. Desain sistem yaitu menentukan suatu sistem yang akan menyelesaikan apa

yang harus diselesaikan, pada tahap ini menyangkut mengkonfigurasi

komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem

sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar menjadi rancang

bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisis sistem. Desain sistem

(38)

beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan

mempunyai fungsi.

3. Implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap

dioperasikan. Dalam menjalankan kegiatan implementasi perlu dilakukan

beberapa hal yaitu: menerapkan rencana implementasi, implementation plan

merupakan kegiatan awal dari tahap implementasi sistem, rencana

implementasi dimaksudkan terutama untuk mengatur biaya dan waktu yang

dibutuhkan, melakukan kegiatan implementasi kegiatan implementasi

dilakukan dengan dasar kegiatan yang telah direncanakan dalam rencana

implementasi, tindak lanjut implementasi dilakukan dengan pengetesan

penerimaan sistem atau systems acceptable test terhadap data yang

sesungguhnya dalam jangka waktu tertentu yang dilakukan bersama-sama

dengan user.

4. Pembahasan terhadap implementasi sistem yaitu mengetahui bagaimana suatu

program atau aplikasi berjalan sesuai dengan yang ditentukan.

Pada langkah-langkah di atas ditunjukkan untuk dapat menemukan solusi dari

permasalahan yang ada pada SD Praja Mukti Surabaya. Untuk lebih jelasnya, dapat

dijelaskan pada sub bab berikutnya.

4.1 Analisis Sistem

Analisis sistem adalah langkah awal untuk membuat suatu sistem baru.

(39)

mendapatkan informasi tentang alur pembayaran BOP. Selanjutnya dilakukan analisis

permasalahan yang ada pada cara pengelolaan BOP di SD Praja Mukti Surabaya.

Berdasarkan hasil wawancara dan analisis pada SD Praja Mukti Surabaya,

ditemukan bahwa SD Praja Mukti Surabaya sering mengalami kehilangan data dalam

melakukan rekapitulasi kartu investasi untuk pembayaran BOP siswa. SD Praja Mukti

Surabaya belum memiliki sistem yang dapat mengelola pembayaran BOP dengan baik.

Apabila digambarkan dalam document flow maka proses bisnis aplikasi pengelolaan

BOP siswa pada SD Praja Mukti Surabaya adalah pada Gambar 4.1 di bawah ini.

(40)

Pada Gambar 4.1 di atas menunjukkan document flow pengelolaan BOP siswa

pada SD Praja Mukti Surabaya yang dimulai dari Bagian Bendahara mencetak kartu

investasi kemudian diberikan kepada wali kelas untuk dibagikan ke siswa dan siswa

membayar BOP ke Bagian Tata Usaha.

Pada document flow tersebut hanya membahas mengenai alur proses

pengelolaan BOP siswa. Dalam Gambar 4.1 dijelaskan bahwa Bagian Bendahara

menyerahkan kartu investasi kepada wali kelas, kemudian wali kelas membagikan

kartu investasi tersebut kepada siswa, setelah itu siswa menyerahkan kembali kartu

investasi kepada Bagian Tata Usaha sebagai bukti pembayaran BOP dengan

pembayaran BOP sebesar Rp 80.000 setelah itu Bagian Tata Usaha merekapitulasi

pembayaran BOP siswa tersebut dan menyimpannya sebagai arsip kartu investasi BOP

siswa.

Mengacu pada permasalahan yang ada, SD Praja Mukti Surabaya

membutuhkan sistem informasi pengelolaan BOP agar lebih efektif dalam melakukan

proses rekapitulasi pembayaran BOP siswa pada SD Praja Mukti Surabaya.

Oleh karena itu, dirancanglah sebuah sistem informasi pengelolaan BOP siswa

pada SD Praja Mukti Surabaya yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut.

4.2 Desain Sistem

Setelah melakukan analisis sistem, langkah berikutnya yaitu mendesain sistem.

Dalam mendesain sistem diperlukan langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai

(41)

1. System Flow

2. Context Diagram

3. Data Flow Diagram (DFD)

4. Conceptual Data Model (CDM)

5. Physical Data Model (PDM)

6. Database Management System (DBMS)

4.2.1 System Flow

System flow adalah gambaran tentang sistem yang akan dibangun. System flow

yang akan dibangun ini berisi ketika admin menjalankan aplikasi pertama kali harus

melewati otentifikasi masuk terlebih dahulu. Hal ini berfungsi memberi hak akses

kepada pengguna aplikasi.

Sistem dimulai dari menampilkan halaman login pada browser. Setelah itu,

admin mengisi username dan password kemudian menekan tombol login. Kemudian

sistem akan mencocokkan username dan password, apabila username dan password

salah maka sistem akan menampilkan pesan “username dan password anda salah”.

Apabila username dan password benar, maka sistem akan menampilkan halaman

(42)

a) System Flow Master Siswa

Gambar 4.2 System Flow Master Siswa

Pada Gambar 4.2 di atas menunjukkan system flow master siswa pada aplikasi

pengelolaan BOP SD Praja Mukti admin dapat menginputkan data siswa ke dalam

(43)

b) System Flow Master Pegawai

Gambar 4.3 System Flow Master Pegawai

Pada Gambar 4.3 di atas menunjukkan system flow master pegawai pada

aplikasi pengelolaan BOP SD Praja Mukti admin dapat menginputkan data pegawai ke

(44)

c) System Flow Master Kelas

Gambar 4.4 System Flow Master Kelas

Pada Gambar 4.4 di atas menunjukkan system flow master kelas pada aplikasi

pengelolaan BOP SD Praja Mukti admin dapat menginputkan data kelas ke dalam

(45)

d) System Flow Proses Pembayaran BOP

Gambar 4.5 System Flow Proses Pembayaran BOP

Pada Gambar 4.5 di atas menunjukkan system flow proses pembayaran BOP

(46)

dan nomer induk siswa kemudian proses penyimpanan data pembayaran ke dalam

database pembayaran.

e) System Flow Laporan Siswa Sudah Bayar BOP

(47)

Pada Gambar 4.6 di atas menunjukkan system flow laporan siswa sudah bayar

BOP pada aplikasi pengelolaan BOP SD Praja Mukti pegawai menginputkan tahun

ajaran dan nomer induk siswa kemudian proses pencarian data dari database

pembayaran setelah itu cetak laporan rekap siswa sudah bayar.

f) System Flow Laporan Siswa Belum Bayar BOP

(48)

Pada Gambar 4.7 di atas menunjukkan system flow laporan siswa belum bayar

BOP pada aplikasi pengelolaan BOP SD Praja Mukti pegawai menginputkan tahun

ajaran dan nomer induk siswa kemudian proses pencarian data dari database

pembayaran setelah itu cetak laporan rekap siswa belum bayar.

4.2.2 Context Diagram

Context diagram menggambarkan asal data dan menunjukkan aliran dari data

tersebut. Context diagram aplikasi pengelolaan biaya operasional pendidikan siswa

terdiri dari tiga entity yaitu Bagian Bendahara, siswa, dan Bagian Tata Usaha.

Gambar 4.8 Context Diagram

Pada Gambar 4.8 diatas menjelaskan aliran data masuk maupun data keluar

(49)

siswa dari Bagian Bendahara. Sedangkan Bagian Tata Usaha memperoleh pembayaran

BOP, laporan history siswa belum bayar, dan laporan history siswa sudah bayar.

4.2.3 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) merupakan perangkat yang digunakan pada

metodologi pengembangan sistem yang terstruktur. Data Flow Diagram (DFD)

menggambarkan alur data yang terdapat pada sistem.

A. Data Flow Diagram Level 0

(50)

Pada Gambar 4.9 merupakan hasil dari decompose atau penjabaran dari Context

Diagram. Pada Data Flow Diagram level 0 (DFD) terdapat empat proses yaitu proses

pencatatan siswa, proses pembuatan kartu investasi siswa, pembayaran BOP, dan

proses pembuatan lapor.

4.2.4 Conceptual Data Model (CDM)

Conceptual Data Model (CDM) pada aplikasi pengelolaan BOP terdapat tujuh

tabel yaitu tabel kelas, tabel siswa, tabel pembayaran, tabel pegawai, tabel tahun ajaran,

tabel bulan pembayaran dan tabel tahun dapat dilihat pada Gambar 4.10 di bawah.

(51)

4.2.5 Phisycal Data Model (PDM)

Physical Data Model (PDM) merupakan hasil dari generate Conceptual Data

Model (CDM) yang sudah dibuat sebelumnya. Physical Data Model (PDM) pada

aplikasi pengelolaan biaya operasional pendidikan siswa terdapat tujuh tabel yaitu tabel

kelas, tabel siswa, tabel pembayaran, tabel pegawai, tabel tahun ajaran, tabel bulan

pembayaran, dan tabel tahun dapat dilihat pada Gambar 4.11 di bawah.

(52)

4.2.6 Database Management System

Struktur tabel pada aplikasi company profile yaitu:

A. Tabel Siswa

Primary Key: no_induk

Foreign Key: id_kelas

Fungsi: untuk menyimpan data siswa

Tabel 4.1 Tabel Siswa

nama_siswa varchar 50

B. Tabel Kelas

Primary Key: id_kelas

Foreign Key: -

(53)

Tabel 4.2 Tabel kelas

Field Data Type Length Constraint

Foreign Key

On Field On

Table

id_kelas varchar 3 pk

nama_kelas varchar 1

C. Tabel Pegawai

Primary Key: pegawai_id

Foreign Key: -

Fungsi: untuk menyimpan data pegawai

Tabel 4.3 Tabel Pegawai

pegawai_nama varchar 100

pegawai_username varchar 50

pegawai_password varchar 50

(54)

D. Tabel Pembayaran

Primary Key: id_pembayaran

Foreign Key: periode_bayar_id, pegawai_id, dan no_induk

Fungsi: untuk menyimpan data pembayaran

Tabel 4.4 Tabel Pembayaran

Field Data Type Length Constraint

Foreign Key

On

Field

On

Table

id_pembayaran int pk

pegawai_id int fk pegawai

_id

pegaw

ai

no_induk varchar 4 fk no_induk siswa

periode_bayar_id int fk periode_

(55)

Foreign Key: bulan_pembayaran_id

Fungsi: untuk menyimpan data tahun ajaran

Tabel 4.5 Tabel Tahun Ajaran

Field

periode_bayar_id int pk

bulan_pembayaran_id int fk Bulan_pe

mbayaran

(56)

Tabel 4.6 Tabel Bulan Pembayaran

Fungsi: untuk menyimpan data tahun

Tabel 4.7 Tabel Tahun

Field Data Type Length Constraint

Foreign Key

Kebutuhan sistem yang digunakan pada aplikasi perencanaan bahan baku

(57)

4.3.1 Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi adalah komputer

dengan minimal spesifikasi sebagai berikut:

a. Processor Pentium IV atau lebih tinggi.

b. VGS dengan resolusi 1280x720 dan mendukung Microsoft Windows.

c. RAM 512 MB atau lebih tinggi.

4.3.2 Perangkat Lunak (Software) a. Sistem Operasi Windows 7

b. MySQL

c. XAMPP

4.4 Implementasi Sistem

Proses implementasi sistem dilakukan dengan tujuan agar sistem yang

dibangun dapat mengatasi permasalahan dalam penelitian ini. Pada tahapan ini,

sebelum melakukan implementasi, pengguna (user) harus mempersiapkan

kebutuhan-kebutuhan dari program yang akan diimplementasikan. Kebutuhan-kebutuhan-kebutuhan tersebut

berupa perangkat lunak dan perangkat keras yang telah dijelaskan sebelumnya.

Pada proses implementasi ini, dijelaskan bagaimana penggunaan aplikasi pada

masing stakeholder dan uji coba fungsional dan non-fungsional pada

(58)

4.4.1 Implementasi Sistem Fungsional

Proses implementasi ini dilakukan dengan tujuan menjelaskan penggunaan

aplikasi kepada masing-masing pengguna sesuai dengan fungsi-fungsi yang

dilakukannya. Adapun penjelasannya pada masing-masing stakeholder adalah sebagai

berikut.

A. Login Admin

(59)

Proses login adalah proses awal untuk mengakses semua fungsi pada aplikasi

pengelolaan BOP siswa ini. Pada form login ini pengguna menginputkan username dan

password pada kolom yang tersedia seperti Gambar 4.12 di atas, kemudian menekan

tombol login. Jika username dan passwod tidak sesuai, maka akan muncul pesan error

seperti pada Gambar 4.13 berikut ini.

(60)

B. Halaman Utama Admin

Gambar 4.14 Halaman Utama Admin

Jika pengguna adalah admin, maka setelah proses login admin otomatis akan

terhubung dengan halaman utama seperti pada Gambar 4.14. Pada halaman admin

terdapat dua menu utama yaitu: dashboard dan master. Sedangkan untuk menu utama

master dibagi lagi menjadi tiga sub menu yaitu: master pegawai, master kelas, dan

master siswa.

C. Menu Master Pegawai

(61)

Menu master pegawai pada diatas berfungsi untuk menampung data master

pegawai. Pada menu ini pengguna bisa menambah, mengedit, dan menghapus master

pegawai.

Gambar 4.16 Tambah Master Pegawai

Jika pengguna menambahkan master pegawai baru, maka harus menginputkan

beberapa data seperti nama, username, password, dan pilih level pegawai apakah

admin atau pegawai biasa. Kemudian simpan master pegawai seperti Gambar 4.16 di

atas.

(62)

Jika pengguna mengubah master pegawai, maka harus megubah data yang ingin

diubah pada data pegawai yang sudah ada kemudian simpan master pegawai yang

sudah diubah seperti Gambar 4.17 di atas.

Gambar 4.18 Delete Master Pegawai

Jika pengguna menghapus master pegawai yang ada pada data master pegawai

(63)

D. Menu Master Kelas

Gambar 4.19 Menu Master Kelas

Menu master kelas pada Gambar 4.19 di atas berfungsi untuk menampung data

master kelas. Pada menu ini pengguna bisa menambah kelas baru, mengubah kelas dan

menghapus data master kelas.

Gambar 4.20 Tambah Master Kelas

Jika pengguna menambahkan master kelas baru, maka harus menginputkan

beberapa data master kelas seperti kelas karena pada id kelas akan otomatis menambah

(64)

Gambar 4.21 Edit Master Kelas

Jika pengguna mengubah master kelas, maka harus megubah data yang ingin

diubah pada data kelas yang sudah ada kemudian simpan master kelas yang sudah

diubah seperti Gambar 4.21 di atas.

Gambar 4.22 Delete Master Kelas

Jika pengguna menghapus master kelas yang ada pada data master kelas

tersebut, maka akan muncul pesan seperti Gambar 4.22 di atas.

(65)

E. Menu Master Siswa

Gambar 4.23 Master Siswa

Menu master siswa pada Gambar 4.23 di atas berfungsi untuk menampung data

master siswa. Pada menu ini pengguna bisa menambah master siswa baru, mengubah,

dan menghapus data master siswa.

Gambar 4.24 Tambah Master Siswa

Jika pengguna menambahkan master siswa baru, maka harus menginputkan

beberapa data seperti nisn, no. induk, nama, dan kelas yang ada kemudian simpan

(66)

Gambar 4.25 Edit Master Siswa

Jika pengguna mengubah master siswa, maka harus megubah data yang ingin

diubah pada data master siswa yang sudah ada kemudian simpan data master siswa

yang sudah diubah seperti Gambar 4.25 di atas.

Gambar 4.26 Delete Master Siswa

Jika pengguna menghapus master siswa yang ada pada data siswa tersebut,

(67)

F. Login Pegawai

Gambar 4.27 Login Pegawai

Proses login adalah proses awal untuk mengakses semua fungsi pada aplikasi

pengelolaan BOP siswa ini. Pada form login ini pengguna menginputkan username dan

password pada kolom yang tersedia seperti Gambar 4.27 di atas, kemudian menekan

tombol login. Jika username dan password tidak sesuai, maka akan muncul pesan error

(68)

Gambar 4.28 Pesan Error Login G. Halaman Awal Pegawai

Gambar 4.29 Halaman Awal Pegawai

Jika pengguna adalah admin, maka setelah proses login admin otomatis akan

terhubung dengan halaman utama seperti pada Gambar 4.29. Pada Halaman admin

(69)

laporan. Sedangkan untuk menu utama master dibagi lagi menjadi dua sub menu yaitu:

master kelas dan master siswa. Selanjutnya laporan dibagi lagi menjadi dua sub menu

yaitu: rekap pembayaran dan rekap tunggakan.

H. Menu Master Kelas

Gambar 4.30 Menu Master Kelas

Menu master kelas pada Gambar 4.30 di atas berfungsi untuk menampung data

master kelas. Pada menu ini pengguna bisa menambah kelas baru, mengubah kelas dan

menghapus data master kelas.

(70)

Jika pengguna menambahkan master kelas baru, maka harus menginputkan

beberapa data master kelas seperti kelas karena pada id kelas akan otomatis menambah

sendiri. Kemudian simpan master kelas seperti Gambar 4.31 di atas.

Gambar 4.32 Edit Master Kelas

Jika pengguna mengubah master kelas, maka harus megubah data yang ingin

diubah pada data kelas yang sudah ada kemudian simpan master kelas yang sudah

diubah seperti Gambar 4.32 di atas.

(71)

Jika pengguna menghapus master kelas yang ada pada data master kelas

tersebut, maka akan muncul pesan seperti Gambar 4.33 di atas.

I. Menu Master Siswa

Gambar 4.34 Master Siswa

Menu master siswa pada Gambar 4.34 di atas berfungsi untuk menampung data

master siswa. Pada menu ini pengguna bisa menambah master siswa baru, mengubah

(72)

Gambar 4.35 Tambah Master Siswa

Jika pengguna menambahkan master siswa baru, maka harus menginputkan

beberapa data seperti nisn, no. Induk, nama, dan kelas yang ada kemudian simpan

master siswa seperti Gambar 4.35 di atas.

(73)

Jika pengguna mengubah master siswa, maka harus megubah data yang ingin

diubah pada data master siswa yang sudah ada kemudian simpan data master siswa

yang sudah diubah seperti Gambar 4.36 di atas.

Gambar 4.37 Delete Master Siswa

Jika pengguna menghapus master siswa yang ada pada data siswa tersebut,

maka akan muncul pesan seperti Gambar 4.37 di atas.

J. Menu Pembayaran

(74)

Menu pembayaran pada Gambar 4.38 di atas adalah menu awal dari

pembayaran yang pengguna harus memilih atau mencari tahun ajaran dan no. induk

siswa yang akan membayar. Kemudian pada saat siswa melakukan transaksi

pembayaran tunggakan ada pada gambar di bawah ini Gambar 4.39.

Gambar 4.39 Transaksi Pembayaran Tunggakan Siswa

(75)

History pembayaran pada Gambar 4.40 di atas adalah pengguna dapat melihat

siswa siapa saja yang telah membayar dengan mencari melalui pencarian nomer induk

siswa yang ingin ditampilkan data history pembayarannya.

Gambar 4.41 Siswa Belum Bayar BOP

Siswa belum dibayar BOP pada Gambar 4.41 di atas adalah pengguna dapat

melihat siswa siapa saja yang belum membayar dengan mencari melalui pencarian

tahun ajaran, bulan, dan kelas yang ingin ditampilkan data siswa yang belum

(76)

K. Menu Periode Bayar

Gambar 4.42 Periode Bayar

Periode bayar pada Gambar 4.42 di atas adalah menampilkan periode pada

tahun ajaran tersebut dimana SD Praja Mukti memakai aplikasi ini untuk melakukan

pembayaran siswanya.

Gambar 4.43 Tambah Periode Bayar

Tambah periode bayar pada Gambar 4.43 di atas adalah pengguna dapat

menambahkan tahun ajaran dari sampai secara otomatis dengan tahun sekarang dan

(77)

L. Menu Laporan

Menu Laporan terdiri dari dua sub menu yaitu: rekap pembayaran dan rekap

tunggakan.

Gambar 4.44 Rekap Siswa Sudah Bayar

Rekap pembayaran pengguna dapat melihat laporan siswa siapa saja yang

sudah membayar dan pengguna dapat juga mencetak laporannya. Laporan cetaknya

(78)

Gambar 4.45 Laporan Rekap Siswa Sudah Bayar

(79)

Rekap pembayaran pengguna dapat melihat laporan siswa siapa saja yang

belum membayar dan pengguna dapat juga mencetak laporannya. Laporan cetaknya

pada Gambar 4.47 di bawah ini.

(80)

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Setelah melakukan analisis dan perancangan, serta implementasi terhadap

aplikasi pengelolaan biaya operasional pendidikan siswa berbasis web pada SD

Praja Mukti Surabaya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Aplikasi pengelolaan biaya operasional pendidikan berbasis web yang dibuat

pada saat Kerja Praktik ini dapat membantu dan mempermudah Bagian

Bendahara dan Bagian Tata Usaha dalam melihat informasi siswa yang telah

membayar dan belum membayar BOP, sehingga mempercepat proses

rekapitulasi biaya operasional pendidikan siswa.

2. Website ini menghasilkan informasi yang akurat, seperti history pembayaran

BOP siswa, dan juga dapat mencetak laporan history pembayaran BOP siswa.

5.2. Saran

Dalam aplikasi pengelolaan biaya operasional pendidikan siswa berbasis web

pada SD Praja Mukti Surabaya terdapat banyak kelemahan yang disadari penulis.

Penulis memiliki saran dalam pengembangan sistem ini ke depannya yaitu, sistem

pengelolaan biaya operasional pendidikan siswa yang dapat terintegrasi dengan

smartphone wali murid sehingga jika waktunya membayar ada pemberitahuan

Gambar

Gambar 3.2  Composite Attribute
Gambar 3.4  Multi-value Attribute
tabel dengan lainnya yang mempresentasikan hubungan antar objek di dunia nyata
Gambar 4. 1 Document Flow Pengelolaan BOP Siswa
+7

Referensi

Dokumen terkait

dan patahan yang disebabkan oleh adanya tekanan berarah timur - barat yang berpengaruh terhadap sedimentasi berumur Tersier maupun Pra-Tersier, berupa jalur

Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis komponen-komponen biaya dan manfaat, menganalisis perbandingan antara biaya langsung dan tidak langsung terhadap peningkatan

Mengumumkan Rencana Umum Pengadaan Barang dan fasa Untuk Pelaksanaan Kegiatan Tahun Anggaran 2014, seperti tersebut di bawah ini :. SWAKETOLA NO Satuan Keria Kegiatan

Melalui studi kepustakaan dengan menggunakan metode pendekatan yuridis normatif diperoleh kesimpulan, bahwa pentingnya kebijakan formulasi perbuatan pidana

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembukuan hadits sangat berpengaruh terhadap perkembangan fiqih, bisa dibayangkan jika tidak ada pembukuan fiqih seiring

Customer value adalah nilai yang tumbuh dari konsumen setelah dirinya mempersepsikan nilai pada suatu produk atau jasa, dimana nilai atau manfaat yang ada di benaknya

Faktor yang paling memengaruhi konsep diri dalam keputusan pembelian rumah baru adalah keinginan seseorang tentang bagaimana konsumen memandang dirinya untuk memengaruhi produk

Judul : “ Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) terhadap Tanggung Jawab dan Pemahaman Konsep Siswa Kelas XI MIA MAN 1 Makassar”