KUESIONER PENELITIAN
GAMBARAN FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENCEGAHAN PENYAKIT GASTRITIS PADA MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN
MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2015
Nomor Responden :
Nama Responden :
A. Karateristik
1. Umur :
2. Jenis kelamin :
3. Apakah anda pernah menderita gastritis (sakit maag) ? ( ) Pernah
( ) Tidak Pernah
4. a. Apakah anda tinggal dengan orang tua ? ( ) ya
( ) tidak
b. Jika tidak, dimanakah anda tinggal ? ( ) kos / asrama
( ) rumah keluarga
( ) lainnya : ___________
5. Uang saku anda per-bulan : a. < Rp 500.000,00
b. Rp 500.000,00 – Rp 1.000.000,00 c. Rp 1.000.000,00 – Rp 2.000.000,00 d. > Rp 2.000.000,00
6. Rokok
a. Apakah anda merokok ? ( ) ya
( ) tidak
b. Berapa bungkus anda mengkonsumsi rokok dalam satu hari ? ( ) < 1 bungkus
( ) ≥ 1 bungkus 7. Alkohol
a.Apakah anda mengkonsumsi alkohol ? ( ) selalu (setiap hari)
( ) sering ( ± 4 kali dalam satu minggu )
8. Kopi
a. Apakah anda meminum kopi ? ( ) selalu (setiap hari)
( ) sering ( ± 4 - 5 kali dalam satu minggu )
( ) kadang – kadang (± 1 - 2 kali dalam satu minggu) ( ) tidak pernah
b. Jika anda meminum kopi, berapa banyak anda minum kopi dalam sehari ?
( ) ≤ 3 gelas ( ) > 3 gelas
B. Faktor – faktor Predisposisi I. Pengetahuan terhadap gastritis :
1. Apakah yang anda ketahui tentang gastritis atau maag ? a. Peradangan dinding lambung
b. Peradangan dinding usus c. Peradangan tenggorokan d. Peradangan dinding ginjal
2. Menurut anda apa saja gejala gastritis atau maag ? a. Nyeri dan panas pada tenggorokan, serta demam
b. Nyeri pada epigastrium (ulu hati), mual, kembung, muntah c. Nyeri dan panas pada bagian perut, demam
d. Nyeri pada epigastrium (ulu hati), demam, flu, batuk
3. Menurut anda apa saja penyebab gastritis atau maag ? a. Makan dengan kadar gula tinggi dan bakteri
b. Makan tidak teratur, obat penghilang rasa nyeri (analgetik) , dan bakteri
c. Makan tidak teratur, tidur larut malam, makan pedas dan manis d. Tidak sarapan, bakteri, terpapar radiasi, dan tidur larut malam 4. Menurut anda apa akibat dari gastritis atau maag yang tidak diobati
atau pengobatannya tidak dilakukan secara tuntas ? a. Kanker usus
b. Kanker tenggorokan c. Gagal ginjal
d. Kanker lambung
5. Menurut anda faktor beresiko dibawah ini yang harus dihindari agar dapat mencegah terkena penyakit gastritis atau maag adalah ? a. Stress dan rokok
b. Rokok dan kurang minum air putih c. Kurang minum air putih dan stress
6. Menurut anda jenis makanan yang harus dihindari untuk mencegah terkena penyakit gastritis atau maag ?
a. Makanan bersuhu panas dan makanan yang memiliki rasa asam b. Makanan yang tidak bersih dan makanan pedas serta asam c. Makanan dengan kadar gula tinggi, memiliki rasa asam dan
pedas
d. Makanan pedas dan asam, serta makanan berlemak dan menggunakan bahan penyedap
7. Menurut anda apa sajakah yang dapat mencegah kekambuhan gastritis atau maag ?
a. Mengoleskan minyak penghangat pada perut dan meminum obat anti inflamasi
b. Berolahraga, tidur yang cukup, dan meminum 8 gelas air putih/hari
c. Mengatur pola makan dan menghindari makanan serta minuman iritatif
d. Makan makanan bergizi, minum air putih 8 gelas/hari, tidur yang cukup, mencuci tangan pakai sabun
8. Menurut anda jenis minuman yang harus dihindari untuk mencegah terkena penyakit gastritis atau maag adalah?
a. Jus buah asam dan minuman bersuhu dingin b. Susu kental manis
c. Kopi, alcohol, dan minuman bersoda
d. Minuman bersoda, jus buah asam, susu cokelat
9. Menurut anda pencegahan yang dapat dilakukan untuk terhindar
dari penyakit gastritis atau maag adalah ?
a. Mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi dalam jumlah yang banyak, serta berolahraga teratur
b. Manajemen stress yang baik, serta makan teratur dan tepat waktu
c. Tidak merokok, mengkonsumsi vitamin, dan tidak mengkonsumsi alkohol
d. Tidak mengkonsumsi alkohol, olahraga teratur, dan manajemen stress yang baik
a. Mengkonsumsi obat dalam jumlah sedikit b. Mencari obat pengganti
c. Mengkonsumsi obat setelah makan besar d. Mengkonsumsi obat saat baru bangun tidur
II. Sikap terhadap gastritis :
Petunjuk : pernyataan – pernyataan berikut berhubungan dengan sikap mahasiswa terhadap pencegahan penyakit gastritis, jawablah dengan member tanda (√) pada kotak pilihan anda.
Keterangan pilihan jawaban : 1. SS = sangat setuju 2. S = setuju
3. TS = tidak setuju 4. STS = sangat tidak setuju
No Pernyataan Jawaban
SS S TS STS
1 Makan tepat waktu untuk mencegah gastritis
2 Jadwal makan harus 3x sehari 3 Tidak merokok dapat mencegah
terkena penyakit gastritis
4 Mengurangi makanan pedas dapat mencegah iritasi lambung
5 Manajemen stress yang baik dapat membantu pencegahan terkena penyakit gastritis
6 Tidak minum minuman beralkohol dapat mencegah iritasi lambung 7 Tidak makan makanan asam dapat
mencegah terkena gastritis 8 Tidak minum kopi dalam jumlah
banyak dapat mencegah iritasi lambung
9 Jarak waktu makan ≤ 6 jam dapat mencegah iritasi lambung
10 Tidak makan makanan berlemak dan mengandung garam yang berlebihan dapat mencegah iritasi pada lambung
11 Makan 1x dalam sehari tidak meningkatkan asam lambung 12 Makanan pedas tidak mengiritasi
lambung
sendirinya tanpa diobati
14 Merokok, minum kopi, dan minum alkohol tidak mengiritasi dinding lambung
15 Waktu makan yang terlambat tidak berpengaruh terhadap penyakit gastritis
C. Faktor – faktor pendorong : 1. Akses ke tempat makan :
a. Berapa lama anda menjangkau tempat makan ? (dengan berjalan kaki)
( ) ≤ 15 menit ( ) > 15 menit
No Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak b. Apakah anda membutuhkan alat transportasi untuk
sampai ke tempat makan ?
c. Apakah anda membutuhkan biaya transportasi untuk sampai ke tempat makan ?
d. Bagaimana cara anda mendapatkan makanan ? ( ) Rantangan
( ) Beli setiap kali ingin makan ( ) Memasak sendiri
( ) Dimasakan orangtua
( ) Lainnya : ___________________________ 2. Kegiatan eksternal :
a. Apakah anda bekerja sambil kuliah ? ( ) ya
( ) tidak
b. Apakah anda mengikuti unit kegiatan mahasiswa (UKM) ? ( ) ya, sebutkan (jumlahnya) ____
3. Pola makan : a. Jenis Makanan
No Pertanyaan
Selalu (setiap hari dalam seminggu)
Sering (± 4-5 kali dalam seminggu)
Kadang – kadang (± 1-2 kali dalam seminggu)
Tidak pernah
1. Apakah anda
mengonsumsi makanan pedas (sambal, saos pedas dalam kemasan, keripik pedas, lauk balado, dll) ? 2. Apakah anda
mengonsumsi makanan asam ( permen asam, jeruk nipis, manga muda, acar, nanas muda, dll) ? 3. Apakah anda
mengonsumsi makanan menggunakan penyedap (MSG) ?
4. Apakah anda
mengonsumsi makanan berlemak (daging berlemak, cokelat, mentega, kue tart, dll) ? 5. Apakah anda
mengonsumsi makanan yang digoreng (ayam goring, ikan goring, pisang goring, tempe goring, dll) ?
6. Apakah anda
mengonsumsi makanan yang mengandung santan (soto, kari, gulai, dll) ?
b. Jadwal makan
Waktu makan Jam makan Sarapan
Makan siang Makan malam
c. Frekuensi makan
1. Dalam 1 hari, berapa kali anda makan besar ? _____ kali/hari
2. Dalam 1 hari, berapa kali anda makan cemilan atau makanan ringan ?
_____ kali/hari
5. Jadwal perkuliahan :
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah jadwal kuliah membuat anda menjadi telat makan ?
2 Apakah jadwal kuliah yang padat membuat anda stress ?
3. Apa solusi yang anda lukakan untuk mengantisipasi jadwal kuliah yang padat ?
a. membawa bekal b. menahan lapar
c. mengkonsumsi makanan ringan (roti, gorengan, cokelat, dll) d. mengkonsumsi air putih yang banyak
D. Faktor – faktor penguat : 1. Peran orangtua :
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah orangtua mengingatkan anda untuk selalu sarapan ?
2 Apakah orangtu mengingatkan untuk makan tepat waktu ?
mengkonsumsi makanan pedas dan asam secara berlebihan ?
4 Apakah orangtua melarang anda mengkonsumsi rokok dan alkohol? 5 Apakah orangtua menyarankan anda agar
Gangguan Lambung Di Pusat Kesehatan Mahasiswa (PKM) Universitas Indonesia Tahun 2011. Skripsi. Jakarta : FKM UI.
Angkow, Julia. 2014. Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Gastritis Di Wilayah Kerja Puskesmas Bahu Kota Manado. Skripsi. Manado : Fakultas Keperawatan Universitas Sam Ratulangi.
Arikunto, Suharsimi. 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Azwar, S. 2003. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Cetakan VII Edisi 2. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset
Brunner & Suddarth , 2000. Buku Ajar Keperawatan Medikal – Bedah. Terjemahan Suzanne C. Smeltzer. Edisi 8. Vol 8. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Dayakisni, Hudaniyah. 2003. Psikologi Sosial. Edisi II Cetakan kedua. Malang : Penerbit Universitas Muhammadiyah Malang
Depkes RI, 2010. Profil Kesehatan Indonesia 2009. Jakarta
Endang, Lestari. 2001. Gangguan Saluran Pencernaan. Jakarta : Rineka Cipta.
Handayani, Siska Dwi. 2011. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kekambuhan Pasien Gastritis Di Puskesmas Jatinangor. Skripsi. Bandung : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran
Hendro, Sutrisno. Armen Patria. 2012. Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Gastritis Pada Remaja Di SMK YAGSMI Kecamatan Kotabumi Selatan Kabupaten Lampung Utara. Jurnal Kesehatan Mitra Lampung. 9(3) : 149 – 157. Program Studi Keperawatan STIKES Mitra Lampung
Inayah, Iin. 2008. Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Sistem Pencernaan Edisi I. Jakarta : Salemba Medika
Lemeshow, Stanley, David W. Hosmer, Janelle Klar, Stephen K. Lwanga. 1997. Besar Sampel Dalam Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Murjayanah, Hanik. 2010. Faktor – Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Gastritis Studi di RSU dr. R. Soetrasno Rembang. Skripsi. Semarang : Fakultas Ilmu Keolahragaan Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip-prinsip Dasar, Jakarta : PT. Rineka Cipta
______________ 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi, Jakarta : PT. Rineka Cipta.
______________. 2010. Promosi Kesehatan Teori & Aplikasi : Edisi Revisi. Rineka Cipta : Jakarta.
Nurminda, Erna. 2010. Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Gastritis Pada Remaja Di SMKN 06 Padang Tahun 2010. Skripsi. Padang : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran UNAND.
Okviani, Wati. 2011. Hubungan Pola Makan dengan Gastritis pada Mahasiswa S1 Keperawatan Program A Fikes UPN Veteran. Skripsi. Jakarta : FKIK IPN Veteran.
Potter, Patricia. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses dan Praktik. Jakarta : EGC.
Pratiwi, Wahyu. 2013. Hubungan Pola Makan Dengan Gastritis Pada Remaja di Pondok Pesantren Daar El – Qolam Gintung Jayanti Tanggerang. Skripsi. Jakarta : Fakultas Keperawatan Universitas Islam Negeri.
Rahmawati, Nia. 2010. Hubungan antara Karateristik Responden, Stres Psikologis, Perilaku Makan dan Minum dengan Kekambuhan Gastritis di Puskesmas Kecamatan Lamongan Tahun 2010. Skripsi. Lamongan : Fakultas Kebidanan Universitas Islam Lamongan.
Riduan. 2007. Rumus dan Data dalam Analisis Statistik. Cetakan Kedua. Bandung : Alfabeta.
Saroinsong, Mareyke. 2014. Hubungan Stres Dengan Kejadian Gastritis Pada Remaja Kelas XI IPA di SMA Negri 9 Manado. Skripsi. Manado : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran UNSRAT
Sebayang, Eridha Nonita. 2011. Gambaran Pengetahuan dan Perilaku Pencegahan Gastritis Pada Mahasiswa S1 Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Skripsi. Medan : USU.
Sediaoetama, Achmad D. 2004. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi : Edisi V. Jakarta : Dian Rakyat.
Sherwood, Laura Lee. 2001. Fisiologi Manusia : Dari Sel ke Sistem Edisi 2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Soetjiningsih. (2004). Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahanya. Jakarta : Sagung Seto.
Suniarti. 2013. Hubungan Antara Konsumsi Cafein Dengan Kejadian Gastritis Di RSU Islam Faisal Makassar. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis. 3(2) : 8 - 13. STIKES Nani Hasanuddin Makassar
Suparyanto. 2012. Etiologi dan Penanganan Gastritis. http://dr-suparyanto.blogspot.com/2015/02/etiologi-dan-penanganan-gastritis.html. Diakses tanggal 30 Oktober 2015
Suratum, Lusianah. 2010. Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem Gastrointestinal.Jakarta : Trans Info Media.
Surya, Bachtiar. 2009. Penatalaksanaan Bedah Terkini Dari Karsinoma Lambung. Skripsi. Medan : Universitas Kedokteran USU.
Suyono, Slamet. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Balai Penerbit FK UI.
Tjay, Tan Hoan. Kirana Rahardja. 2002. Obat – obat Penting : Khasiat, Penggunaan, dan Efek Sampingnya Edisi Ke-5. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo
Uripi, Vera. 2001. Menu Untuk Penderita Hepatitis Dan Gangguan Saluran Pencernaan : Cetakan 1. Puspa Swara : Jakarta.
WHO. 2010. World Health Statistics.
Wijoyo, Muhamad Padmiarso. 2009. 15 Ramuan Penyembuh Gastritis. Jakarta : Bee Media Indonesia.
Yuliarti, Nurheti. 2009. Maag Kenali, Hindari, dan Obati. Yogyakarta : Penerbit ANDI.
Yunita, Ratna. 2010. Hubungan antara Karateristik Responden, Kebiasaan Makan dan Minum, serta Pemakaian NSAID dengan terjadinya Gastritis pada Mahasiswa Kedokteran. Skripsi. Surabaya : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif
untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan tindakan terhadap
pencegahan penyakit gastritis pada mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara tahun 2015
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Sumatera Utara. Pemilihan lokasi penelitian ini didasarkan pada asumsi Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara merupakan salah satu fakultas
yang bergerak dalam bidang kesehatan, dimana mahasiswanya mempelajari
tentang segala aspek kesehatan dan aspek – aspek yang mempengaruhi kesehatan,
sehingga penelitian ini dirasakan sesuai jika dilakukan pada mahasiswa Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Selain itu dari hasil observasi
awal peneliti, dari 10 mahasiswa yang diwawancara 6 diantaranya memiliki
riwayat penyakit gastritis atau mengelami beberapa gejala gastritis. Banyak
mahasiswa yang masih mengabaikan gejala – gejala penyakit gastritis yang
mereka derita.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli - Desember tahun 2015 di
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sumatera Utara program regular yang aktif angkatan 2011 – 2014 yang terdata di bagian pendidikan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara yaitu sebanyak 2214 orang. Jumlah mahasiswa
program regular setiap stambuknya adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1 Distribusi Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Program Reguler Tahun 2011 – 2014
No Stambuk Jumlah mahasiswa
1 2011 209
2 2012 513
3 2013 772
4 2014 720
Total Populasi 2.214
3.3.2 Sampel
Dalam menentukan besar sampel yang akan diteliti ditentukan dengan
menggunakan rumus Lemeshow (1997), sebagai berikut :
n = Z21-α/2 . P(1-P) . N
dimana :
Z = standar deviasi normal (1,96 dengan Cl 95%)
P = target populasi (0,5)
d = derajat ketepatan yang digunakan (10%) α = tingkat kepercayaan (1%)
N = Besar populasi
n = Besar sampel
Maka besar sampel :
n = (1,96)2.(0,5)(1-0,5) . 2214
(0,1)2 (2214-1) + (1,96)2.(0,5)(1-0,5)
= 2126,325
22,13 + 0,9604
= 2126,325
23,090
= 92,088 = 92 orang
Dari hasil penghitungan, maka sampel minimal sebanyak 92 mahasiswa.
Selanjutnya teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara proporsional
random sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan proporsi yang sama
pada setiap stambuk agar setiap mahasiswa memiliki peluang yang sama untuk
dijadikan sampel sehingga mewakili setiap stambuk.
Langkah – langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Menghitung jumlah sampel pada tiap – tiap stambuk sebagai berikut :
2. Menjumlahkan proporsi sampel dengan jumlah populasi pada tiap – tipa
stambuk sebagai berikut :
Tabel 3.2 Jumlah Sampel pada Tiap – tiap Stambuk Berdasarkan Proporsi
No Stambuk Perhitungan Sampel Jumlah Sampel
1 2011 209 x 92 = 8,68 2214
9
2 2012 513 x 92 = 21,317
2214
21
3 2013 772 x 92 = 32,079
2214
32
4 2014 720 x 92 = 29,918 2214
30
Jumlah 2214 92
3. Selanjutnya dilakukan pengambilan sampel secara acak pada masing –
masing tiap kelompok stambuk dengan cara pengundian (pencabutan
nomor) dan nomor populasi yang terpilih akan diwawancarai secara singkat
sebagai responden dan mengisi kuesioner.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
survei langsung yang dilakukan peneliti kepada mahasiswa FKM USU dengan
alat bantu kuesioner yang sudah disediakan sebelumnya.
3.4.1 Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh melalui pengisian instrumen
3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini adalah jumlah mahasiswa FKM USU
regular angkatan 2011 – 2014 dari bagian pendidikan Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
3.5 Definisi Operasional
Variable dalam penelitian ini adalah :
A. Variabel Dependen :
1. Pencegahan Gastritis adalah tindakan yang dilakukan responden
agar tidak terkena penyakit gastritis.
B. Variable Independen :
1. Umur adalah lama hidup mahasiswa Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sumatera Utara yang dihitung sejak tahun
dilahirkan sampai tahun pada saat penelitian dilakukan.
2. Jenis kelamin adalah kategori mahasiswa Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sumatera Utara yaitu laki – laki dan
perempuan.
3. Tempat tinggal adalah dimana dan dengan siapa responden tinggal.
4. Uang saku adalah uang yang diberikan perbulan oleh orang tua
kepada responden, diantaranya < Rp 500.000,00 , Rp 500.000,00 –
Rp 1.000.000,00 , Rp 1.000.000,00 – Rp 2.000.000,00 , > Rp
2.000.000,00.
5. Merokok adalah kebiasaan merokok yang dilakukan oleh
6. Minum alkohol adalah kebiasaan minum alkohol yang dilakukan
oleh responden setiap harinya.
Selalu adalah responden minum alkohol setiap hari dalam
seminggu
Sering adalah responden minum alkohol ± 4 – 5 kali dalam
seminggu
Kadang – kadang adalah responden minum alkohol ± 1 - 2 kali
dalam seminggu
Tidak pernah adalah responden tidak pernah minum alkohol
7. Minum kopi adalah kebiasaan minum kopi yang dilakukan oleh
responden setiap harinya.
Selalu adalah responden minum kopi setiap hari dalam
seminggu
Sering adalah responden minum kopi ± 4 – 5 kali dalam
seminggu
Kadang – kadang adalah responden minum kopi ± 1 - 2 kali
dalam seminggu
Tidak pernah adalah responden tidak pernah minum kopi
8. Pengetahuan terhadap gastritis adalah hal - hal yang diketahui
mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera
Utara sebagai responden mengenai penyakit gastritis diantaranya
9. Sikap terhadap gastritis adalah reaksi atau respon yang masih
tertutup yang dimiliki mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara terhadap pencegahan penyakit gastritis.
10.Akses ke tempat makan adalah jarak yang harus ditempuh
mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera
Utara berdasarkan waktu dengan berjalan kaki ke tempat makan
pada saat makan siang, dikatakan dekat apabila mahasiswa menempuh jarak ≤ 15 menit dan dikatakan jauh apabila > 15 menit.
11.Kegiatan eksternal adalah kegiatan diluar jam perkuliahan yang
dilakukan responden, baik formal maupun non-formal, misalnya
bekerja atau mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).
12.Pola makan adalah perilaku responden dalam memilih
menggunakan bahan makanan untuk konsumsi pangan setiap hari
yang meliputi jenis makanan, jadwal makan, dan frekuensi makan.
a. Jenis makanan adalah jenis makanan yang dikonsumsi
responden dalam setiap harinya .
Selalu adalah jenis makanan tersebut dikonsumsi responden
setiap hari dalam seminggu.
Sering adalah jenis makanan tersebut dikonsumsi
responden ± 4 – 5 kali dalam seminggu.
Kadang – kadang adalah jenis makanan tersebut
Tidak pernah adalah jenis makanan tersebut tidak pernah
dikonsumsi responden setiap.
b. Jadwal makan adalah jam makan besar yang dilakukan
responden dalam satu hari.
c. Frekuensi makan adalah berapa kali responden makan besar
dan makan ringan setiap harinya.
Makan besar adalah mengkonsumsi nasi sebagai
karbohidrat dan lauk pauk sebagai sumber protein serta
sayuran sebagai sumber vitamin dan serat.
Makan ringan adalah mengkonsumsi makanan selingan,
dengan tujuan mengurangi rasa lapar. Contohnya kue,
biscuit, gorengan, buah, dan lain – lain.
13.Jadwal kuliah adalah dampak jam perkuliahan yang diikuti oleh
responden setiap harif.
14.Peran orangtua adalah peran dalam menyediakan atau
mengingatkan responden dalam hal mengkonsumsi makan dan
melarang responden dalam mengkonsumsi rokok dan alkohol.
3.6 Instrumen dan Aspek Pengukuran 3.6.1 Instrumen
Alat untuk pengumpulan data adalah kuesioner yang telah dipersiapkan
sebelumnya oleh peneliti. Kuesioner terdiri dari data karateritik responden,
perilaku yang terdiri dari pengetahuan, sikap, dan tindakan responden dalam
3.6.2 Aspek Pengukuran 3.6.2.1Predisposing Factors
1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh responden
tentang penyakit gastritis diukur melalui 10 pertanyaan. Pertanyaan
dengan jawaban benar bernilai 1, dan jawaban salah bernilai 0.
Berdasarkan jumlah nilai yang diperoleh kemudian di
klasifikasikan dalam 3 kategori yaitu ( Arikunto, 2007) :
a. Pengetahuan baik apabila skor yang diperoleh >75%
b. Pengetahuan cukup apabila skor yang diperoleh 40 – 75%
c. Pengetahuan kurang apabila skor yang diperoleh <40%
2. Sikap
Variabel sikap menggunakan skala Likert dengan mengukur 15
pernyataan dengan item jawaban sangat setuju, setuju, kurang setuju, dan
tidak setuju. Adapun ketentuan bobot nilai pada item jawaban sikap
untuk pernyataan nomor 1-10 sebagai berikut : Sangat setuju : 3
Setuju : 2
Tidak setuju : 1
Adapun ketentuan bobot nilai pada item jawaban sikap untuk
pernyataan nomor 11-15 sebagai berikut : Sangat setuju : 0
Setuju : 1
Tidak setuju : 2
Sangat tidak setuju : 3
Cara menentukan kategori tingkat sikap responden mengacu pada
presentase berikut (Arikunto, 2007) :
1. Sikap baik, apabila skor jawaban >75% nilai keseluruhan
2. Sikap cukup, apabila skor jawaban 40-75% nilai keseluruhan
3. Sikap kurang baik, apabila skor jawaban <40% nilai keseluruhan
3.6.2.2Enabling Factors 1. Akses ke tempat makan
Pengukuran akses ke tempat makan dilakukan dengan pemberian nilai :
1. Yang menjawab ≤ 15 menit = nilai 1
Yang menjawab > 15 menit = nilai 0
2. Yang menjawab Ya = nilai 0
Yang menjawab Tidak = nilai 1
3. Yang menjawab Ya = nilai 0
Berdasarkan akses ke tempat makan di dalam pencegahan gastritis, maka
akses ke tempat makan di kategorikan :
a. Akses ke tempat makan memungkinkan untuk mencegah jika skor jawaban ≥ 60% nilai keseluruhan
b. Akses ke tempat makan tidak memungkinkan untuk mencegah jika
skor jawaban < 60% nilai keseluruhan
2. Kegiatan eksternal :
Pengukuran kegiatan eksternal dilakukan dengan pemberian nilai :
a. Yang menjawab Ya = nilai 0
b. Yang menjawab Tidak = nilai 1
Berdasarkan kegiatan eksternal di dalam pencegahan gastritis, maka
kegiatan eksternal di kategorikan :
a. Kegiatan eksternal memungkinkan untuk mencegah jika skor jawaban ≥ 60% nilai keseluruhan
b. Kegiatan ekstrenal tidak memungkinkan untuk mencegah jika skor
jawaban < 60% nilai keseluruhan
3. Pola makan
a. Jenis makanan
Jenis makan diukur dengan skala likert, mengukur 6 pertanyaan
Adapun ketentuan bobot nilai pada item jawaban jenis makanan
sebagai berikut : Selalu : 0 Sering : 1
Kadang – kadang : 2
Tidak pernah : 3
Berdasarkan jenis makanan di dalam pencegahan gastritis, maka
jenis makanan di kategorikan :
a. Jenis makanan memungkinkan untuk mencegah jika skor jawaban ≥ 60% nilai keseluruhan
b. Jenis makanan tidak memungkinkan untuk mencegah jika skor
jawaban < 60% nilai keseluruhan
b. Jadwal makan
Jadwal makan dikatakan beresiko jika jarak antara jam makan >
6jam. Oleh karena itu jarak waktu ≤ 6 jam dikatakan tidak beresiko
diberikan kode 1, sedangkan jeda waktu makan > 6 jam dikatakan
beresiko dan diberikan kode 0
c. Frekuensi makan
Data frekuensi makan didapatkan dari 2 pertanyaan. Pertanyaan
pertama tentang frekuensi makan besar jika jawaban ≥ 3 kali maka
akan diberi kode 1, jika jawaban < 3 kali maka akan diberikan kode 0.
Pertanyaan kedua tentang frekuensi makan ringan jika jawaban ≥ 2
Berdasarkan frekuensi makan di dalam pencegahan gastritis, maka
frekuensi makan di kategorikan :
a. Frekuensi makan memungkinkan untuk mencegah jika skor jawaban ≥ 60% nilai keseluruhan
b. Frekuensi makan tidak memungkinkan untuk mencegah jika
skor jawaban < 60% nilai keseluruhan
4. Jadwal kuliah
Jadwal kuliah diukur dengan 3 pertanyaan dengan jawaban ya
diberi skor 0 dan jawaban tidak diberi skor 1. Berdasarkan jadwal
kuliah di dalam pencegahan gastritis, maka jadwal kuliah di
kategorikan :
a. Jadwal kuliah memungkinkan untuk mencegah jika skor jawaban ≥ 60% nilai keseluruhan
b. Jadwal kuliah tidak memungkinkan untuk mencegah jika skor
jawaban < 60% nilai keseluruhan
3.6.2.3Reinforcing Factors 1. Peran orangtua
Pengukuran peran orangtua diukur dengan penilaian sebagai berikut : Yang menjawab Ya = nilai 1
Berdasarkan peran orangtua di dalam pencegahan gastritis, maka peran
orangtua di kategorikan :
a. Peran orangtua memperkuat responden untuk mencegah jika skor jawaban ≥ 60% nilai keseluruhan
b. Peran orangtua tidak memperkuat responden untuk mencegah
jika skor jawaban < 60% nilai keseluruhan
3.7 Metode Pengolahan dan Analisa Data 3.7.1 Metode Pengolahan Data
Pengelolahan data dilakukan secara manual dan proses komputerisasi
dengan langkah – langkah sebagai berikut :
1. Editing (pengeditan)
Pengeditan dilakukan dengan memeriksa kelengkapan isi kuesioner
dengan tujuan agar data yang masuk dapat diolah secara benar,
sehingga pengolahan data memberikan hasil yang menggambarkan
masalah yang diteliti.
2. Coding (pengkodean)
Setelah data diperoleh dan melakukan pengeditan maka peneliti
melakukan pengkodean pada setiap jawaban responden untuk
mempermudah analisis data yang telah dikumpulkan.
3. Entry (pemasukan)
Kegiatan memasukan data ke dalam program computer untuk
3.7.2 Analisis Data
Data yang telah diperoleh dari kuesioner mengenai gambaran
pengetahuan, sikap dan tindakan mahasiswa dalam mencegah penyakit gastritis
kemudian diolah dengan program komputer, dan disajikan dalam bentuk tabel
Fakultas Kesehatan Masyarakat merupakan fakultas ke-11 di Universitas
Sumatera Utara yang semula berada di bawah asuhan Fakultas Kedokteran
sebagai Program Studi S-1 Kesehatan Masyarakat, kemudian berdasarkan
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI pada tanggal 21 Oktober 1993
ditetapkan menjadi Fakultas Kesehatan Masyarakat. Fakultas ini terletak di Jalan
Universitas No. 21 Medan.
Fakultas Kesehatan Masyarakat terdiri dari 7 departemen yaitu : (1)
Departemen Administrasi Kebijakan Kesehatan, (2) Departemen Kependudukan
dan Biostatistik, (3) Departemen Epidemiologi, (4) Departemen Gizi Kesehatan
Masyarakat, (5) Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, (6) Departemen
Kesehatan Lingkungan, (7) Departemen Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
Sesuai dengan visi USU yakni The University For Industry, maka visi
FKM USU adalah fakultas untuk pengembangan ahli kesehatan masyarakat,
dengan misi FKM USU sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan untuk menghasilkan Ahli
Kesehatan Masyarakat dalam bidang Administrasi dan Kebijakan Kesehatan,
Epidemiologi, Gizi Kesehatan Masyarakat, Biostatistika dan Kependudukan,
Kesehatan Lingkungan,Pendidikan Kesehatan danIlmu Perilaku serta
2. Menyelenggarakan dan mengembangkan penelitian ilmiah yang ditujukan
untuk meningkatkan mutu lulusan, pengembangan ilmu, teknologi dan
pemecahan masalah kesehatan masyarakat.
3. Menyelenggarakan dan mengembangkan kegiatan pengabdian masyarakat
yang mendukung upaya pemecahan masalah kesehatan masyarakat secara
konseptual maupun secara langsung dalam pembangunan kesehatan
masyarakat.
Adapun tujuan dari FKM USU adalah dihasilkannya Sarjana Kesehatan
Masyarakat (SKM) yang berkualitas, yaitu sarjana yang memiliki kemampuan
akademik dalam menerapkan, mengembangkan, dan/atau memperkaya khasanah
ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan masyarakat, serta mampu
menyebarluaskan dan mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat, khususnya derajat kesehatan masyarakat ( Buku Program
Pendidikan Sarjana Kesehatan Masyarakat Strata I tahun )
4.2 Karakteristik Responden
Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah mahasiswa Fakultas
Kesehatan Masyarakat USU. Jumlah responden dari perhitungan sampel yang
telah dilakukan adalah sebanyak 92 orang. Karakteristik responden dalam
penelitian ini meliputi umur, jenis kelamin, tempat tinggal, uang saku, konsumsi
Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Responden
No. Karakteristik Jumlah Presentase
1. Umur
1. ≤ 20 tahun 2. > 20 tahun
63 29
68,5 31,5
Jumlah 92 100,0
2. Jenis Kelamin 1. Laki – laki 2. Perempuan
29 63
31,5 68,5
Jumlah 92 100,0
3. Riwayat terkena penyakit gastritis 1. Pernah
2. Tidak pernah
42 50
45,7 54,3
Jumlah 92 100,0
4. Tempat tinggal 1. Bersama orangtua 2. Kos / asrama 3. Rumah keluarga 4. Lainnya 27 50 11 4 29,3 54,3 12,0 4,3
Jumlah 92 100,0
5. Uang saku 1. < 500.000
2. 500.000 – 1.000.000 3. 1.000.000 – 2.000.000 4. > 2.000.000
14 39 36 3 15,2 42,4 39,1 3,3
Jumlah 92 100,0
6. Merokok
1. Tidak 92 100,0
Jumlah 92 100,0
7. Minum alkohol 1. Kadang – kadang 2. Tidak pernah
6 86
6,5 93,5
Jumlah 92 100,0
8. Minum kopi 1. Sering
2. Kadang – kadang 3. Tidak pernah
5 70 17 5,4 76,1 18,5
Jumlah 92 100,0
9. Jumlah konsumsi kopi per-hari 1. ≤ 3 gelas
2. > 3 gelas
74 1
98,7 1,3
Jumlah 75 100,0
Dari tabel 4.1 dapat di lihat bahwa sebagian besar responden berasal dari kelompok umur ≤ 20 tahun yaitu sebanyak 63 orang (68,5%), sedangkan jumlah
Berdasarkan jenis kelamin responden yang paling banyak adalah
perempuan yaitu sebanyak 63 orang (68,5%), sedangkan responden laki – laki
sebanyak 29 orang (31,5%). Berdasarkan tempat tinggal, mayoritas responden
tinggal di kos / asrama sebanyak 50 orang (54,3%), sedangkan yang tinggal
bersama orangtua sebanyak 27 orang (29,3%). Selain kos / asrama dan tinggal
bersama orangtua, ada responden yang tinggal bersama keluarga yaitu sebanyak
11 orang (12,0%) dan 4 orang (4,3%) responden lainnya ada yang tinggal di
rumah sendiri tanpa orangtua dan ada yang tinggal di rumah kontrakan bersama
saudara.
Berdasarkan uang saku, jumlah responden terbanyak adalah yang
memiliki uang saku Rp 500.000,00 – Rp 1.000.000,00 yaitu sebanyak 39 orang
(42,4%). Sedangkan jumlah responden paling sedikit adalah yang memiliki uang
saku > Rp 2.000.000,00 yaitu 3 orang (3,3%).
Berdasarkan kebiasaan merokok dari semua responden yaitu 92 orang
(100%) menyatakan tidak merokok. Sedangkan berdasarkan kebiasaan meminum
alkohol terdapat 86 orang (93,5%) tidak pernah mengkonsumsi alkohol dan 6
orang (6,5%) responden lainnya mengaku kadang – kadang mengkonsumsi
alkohol.
Berdasarkan kebiasaan meminum kopi, 70 orang (76,1%) yang kadang –
kadang mengkonsumsi kopi. Sedangkang yang sering mengkonsumsi kopi ada 5
orang (5,4%), dan yang tidak pernah mengkonsumsi kopi sebanyak 17
kopi diperoleh 74 orang (98,7%) mengkonsumsi kopi sebanyak ≤ 3 gelas per-hari.
Sedangkan yang mengkonsumsi > 3 gelas per-hari hanya 1 orang(1,3%).
4.3 Predisposing Factors
4.3.1 Pengetahuan Terhadap Pencegahan Penyakit Gastritis
Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Terhadap Pencegahan Penyakit Gastritis
No Pengetahuan Terhadap Pencegahan Penyakit Gastritis
Jumlah %
1. Apakah yang anda ketahui tentang gastritis atau maag ?
1. Peradangan dinding lambung 92 100,0
Jumlah 92 100,0
2. Menurut anda apa saja gejala gastritis atau maag ?
1. Nyeri pada epigastrium (ulu hati), mual, kembung, muntah
2. Nyeri dan panas pada bagian perut, demam
87
5
94,6
5,4
Jumlah 92 100,0
3. Menurut anda apa saja penyebab gastritis atau maag ?
1. Makan tidak teratur, obat penghilang rasa nyeri (analgetik), dan bakteri
2. Makan tidak teratur, tidur larut malam, makan pedas dan manis
3. Tidak sarapan, bakteri, terpapar radiasi, dan tidur larut malam
32 58 2 34,8 63,0 2,2
Jumlah 92 100,0
No Pengetahuan Terhadap Pencegahan Penyakit Gastritis
Jumlah %
4. Menurut anda apa saja akibat dari gastritis atau maag yang tidak diobati atau pengobatannya tidak dilakukan secara tuntas ?
1. Kanker usus 2. Gagal ginjal 3. Kanker lambung
9 3 80 9,8 3,3 87,0
[image:34.595.127.520.305.757.2]5. Menurut anda faktor beresiko dibawah ini yang harus dihindari agar dapat mencegah terkena penyakit gastritis atau maag adalah ?
1. Stress dan rokok
2. Rokok dan kurang minum air putih 3. Kurang minum air putih dan stress
4. Kurang minum air putih dan tidak berolahraga 42 13 25 12 45,7 14,1 27,2 13,0
Jumlah 92 100,0
6. Menurut anda jenis makanan yang harus dihindari untuk mencegah terkena penyakit gastritis atau maag ?
1. Makanan bersuhu panas dan makanan yang memiliki rasa asam
2. Makanan yang tidak bersih dan makanan pedas serta asam
3. Makanan dengan kadar gula tinggi, memiliki rasa asam dan pedas
4. Makanan pedas dan asam, serta makanan berlemak dan menggunakan bahan penyedap 16 8 5 63 17,4 8,7 5,4 68,5
No Pengetahuan Terhadap Pencegahan Penyakit Gastritis
Jumlah %
7. Menurut anda apa sajakah yang dapat mencegah kekambuhan gastritis atau maag ?
1. Mengoleskan minyak penghangat pada perut dan meminum obat anti inflamasi
2. Berolahraga, tidur yang cukup, dan meminum 8 gelas air putih/hari
3. Mengatur pola makan dan menghindari makanan serta minuman iritatif
4. Makan makanan bergizi, minum air putih 8 gelas/hari, tidur yang cukup, mencuci tangan pakai sabun 2 3 69 18 2,2 3,3 75,0 19,6
Jumlah 92 100,0
8. Menurut anda jenis minuman yang harus dihindari untuk mencegah terkena penyakit gastritis atau maag adalah?
1. Jus buah asam dan minuman bersuhu dingin
2. Susu kental manis
3. Kopi, alkohol, dan minuman bersoda
4. Minuman bersoda, jus buah asam, susu cokelat 9 3 66 14 9,8 3,3 71,7 15,2
Jumlah 92 100,0
9. Menurut anda pencegahan yang dapat dilakukan untuk terhindar dari penyakit gastritis atau maag adalah ?
1. Mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi dalam jumlah yang banyak, serta berolahraga teratur
2. Manajemen stress yang baik, serta makan teratur dan tepat waktu
3. Tidak merokok, mengkonsumsi vitamin, dan tidak mengkonsumsi alkohol
4. Tidak mengkonsumsi alkohol
17 51 9 15 18,5 55,4 9,8 16,3
No Pengetahuan Terhadap Pencegahan Penyakit Gastritis
Jumlah %
10. Untuk mencegah terkena penyakit gastritis saat anda mengkonsumsi obat penghilang rasa nyeri (analgetik), sebaiknya anda melakukan …
1. Mengkonsumsi obat dalam jumlah sedikit 2. Mencari obat pengganti
3. Mengkonsumsi obat setelah makan besar 4. Mengkonsumsi obat saat baru bangun tidur
31
15 31 15
33,7
16,3 33,7 16,3
Jumlah 92 100,0
Berdasarkan tabel 4.2 diatas diketahui bahwa responden yang menjawab
pengetahuan tentang pengertian gastritis atau maag adalah peradangan dinding
lambung yaitu sebanyak 92 orang (100,0%). Pada pertanyaan tentang gejala
penyakit gastritis responden terbanyak menjawab nyeri pada epigastrium (ulu
hati), mual, kembung, muntah yaitu sebanyak 87 orang (94,6%). Sedangkan yang
terendah menjawab nyeri dan panas bagian perut, serta demam yaitu sebanyak 5
orang (5,4%).
Pada pertanyaan penyebab gastritis responden terbanyak menjawab
makan tidak teratur, tidur larut malam, makan pedas dan manis yaitu sebanyak 58
orang (63,0 %) dan yang terendah menjawab tidak sarapan, bakteri, terpapar
radiasi, dan tidur larut malam sebanyak 2 orang (2,2%). Sedangkan pada
pertanyaan tentang akibat penyakit gastritis yang tidak diobati atau pengobatannya
tidak dilakukan secara tuntas responden terbanyak menjawab kanker lambung 80
orang (87,0%), dan responden yang terendah menjawab gagal ginjal sebanyak 3
orang (3,3%).
Diketahui bahwa responden yang terbanyak menjawab pertanyaan
adalah stress dan rokok yaitu sebanyak 42 orang (45,7%) dan yang paling sedikit
adalah yang menjawab kurang minum air putih dan tidak berolahraga yaitu 12
orang (13,0%). Pada pertanyaan tentang jenis makanan yang harus dihindari untuk
mencegah terkena penyakit gastritis atau maag responden terbanyak menjawab
makanan pedas dan asam, serta makanan berlemak dan menggunakan bahan
penyedap yaitu sebanyak 63 orang (68,5%). Sedangkan yang terendah menjawab
makanan dengan kadar gula tinggi, memiliki rasa asam dan pedas yaitu 5 orang
(5,4%).
Pada pertanyaan tentang hal – hal yang dilakukan agar dapat mencegah
kekambuhan gastritis atau maag responden terbanyak menjawab mengatur pola
makan dan menghindari makanan serta minuman yang bersifat iritatif yaitu
sebanyak 69 orang (75,0%), sedangkan jawaban responden terendah adalah
mengoleskan minyak penghangat pada perut dan meminum obat anti inflamasi
yaitu 2 orang (2,2%). Pertanyaan tentang jenis minuman yang harus dihindari
untuk mencegah penyakit gastritis dijawab terbanyak oleh responden adalah kopi,
alkohol, dan minuman bersoda yaitu sebanyak 66 orang (71,7%). Sedangkan
jawaban terendah dari responden adalah susu kental manis yaitu 3 orang(3,3%).
Pada pertanyaan tentang pencegahan yang dapat dilakukan dari terhindar
penyakit gastritis jawaban terbanyak responden adalah manajemen stress yang
baik, serta makan teratur dan tepat waktu yaitu sebanyak 51 orang (55,4%),
sedangkan jawaban terendah responden adalah tidak merokok, mengkonsumsi
vitamin, dan tidak mengkonsumsi alkohol yaitu 9 orang (9,8%). Pada pertanyaan
saat mengkonsumsi obat penghilang rasa nyeri jawaban responden adalah
mengkonsumsi obat dalam jumlah sedikit sebanyak 31 orang (33,7%),
mengkonsumsi obat setelah makan besar sebanyak 31 orang (33,7%), mencari
obat pengganti 15 orang (16,3%), dan mengkonsumsi obat saat baru bangun tidur
[image:39.595.119.515.307.393.2]15 orang (16,3%).
Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pengetahuan Terhadap Pencegahan Penyakit Gastritis
No Pengetahuan Terhadap
Pencegahan Penyakit Gastritis
Jumlah Persen (%)
1 Baik 25 27,2
2 Cukup 62 67,4
3 Kurang 5 5,4
Jumlah 92 100,0
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa terdapat 25 orang (27,2%)
yang memiliki pengetahuan yang baik, 62 orang (67,4%) yang memiliki
4.3.2 Sikap Terhadap Pencegahan Penyakit Gastritis
Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Terhadap Pencegahan Penyakit Gastritis
No Sikap Terhadap Pencegahan Penyakit Gastritis
Jumlah Persen (%) 1. Makan tepat waktu untuk mencegah
gastritis
1. Setuju
2. Sangat setuju
22 70
23,9 76,1
Jumlah 92 100,0
2. Jadwal makan harus 3x sehari 1. Tidak setuju
2. Setuju
3. Sangat setuju
9 41 42 9,8 44,6 45,7
Jumlah 92 100,0
3. Tidak merokok dapat mencegah terkena penyakit gastritis
1. Tidak setuju
2. Setuju
3. Sangat setuju
17 46 29 18,5 50,0 31,5
Jumlah 92 100,0
4. Mengurangi makanan pedas dapat mencegah iritasi lambung
1. Tidak setuju
2. Setuju
3. Sangat setuju
8 56 28 8,7 60,9 30,4
Jumlah 92 100,0
5. Manajemen stress yang baik dapat membantu pencegahan terkena penyakit
gastritis
1. Sangat tidak setuju 2. Tidak setuju 3. Setuju 4. Sangat setuju
1 9 55 27 1,1 9,8 59,8 29,3
No Sikap Terhadap Pencegahan Penyakit Gastritis
Jumlah Persen (%) 6. Tidak minum minuman beralkohol
dapat mencegah iritasi lambung 1. Tidak setuju
2. Setuju
3. Sangat setuju
4 48 40 4,3 52,2 43,5
Jumlah 92 100,0
7. Tidak makan makanan asam dapat mencegah terkena gastritis
1. Tidak setuju
2. Setuju
3. Sangat setuju
15 47 30 16,3 51,1 32,6
Jumlah 92 100,0
8. Tidak minum kopi dalam jumlah banyak dapat mencegah iritasi lambung
1. Tidak setuju
2. Setuju
3. Sangat setuju
8 61 23 8,7 66,3 25,0
Jumlah 92 100,0
9. Jarak waktu makan ≤ 6 jam dapat mencegah iritasi lambung
1. Tidak setuju
2. Setuju
3. Sangat setuju
17 55 20 18,5 59,8 21,7
Jumlah 92 100,0
10. Tidak makan makanan berlemak dan mengandung garam yang berlebihan dapat mencegah iritasi pada lambung 1. Tidak setuju
2. Setuju
3. Sangat setuju
24 52 16 26,1 56,5 17,4
Jumlah 92 100,0
11. Makan 1x dalam sehari tidak meningkatkan asam lambung 1. Sangat setuju
2. Setuju
3. Tidak setuju 4. Sangat tidak setuju
1 3 51 37 1,1 3,3 55,4 40,2
No Sikap Terhadap Pencegahan Penyakit Gastritis
Jumlah Persen (%) 12. Makanan pedas tidak mengiritasi
lambung
1. Setuju
2. Tidak setuju 3. Sangat tidak setuju
8 58 26 8,7 63,0 28,3
Jumlah 92 100,0
13. Gastritis dapat sembuh dengan sendirinya tanpa diobati
1. Sangat setuju
2. Setuju
3. Tidak setuju 4. Sangat tidak setuju
4 9 62 17 4,3 9,8 67,4 18,5
Jumlah 92 100,0
14. Merokok, minum kopi, dan minum alkohol tidak mengiritasi dinding lambung
1. Setuju
2. Tidak setuju 3. Sangat tidak setuju
7 63 22 7,6 68,5 23,9
Jumlah 92 100,0
15. Waktu makan yang terlambat tidak berpengaruh terhadap penyakit gastritis
1. Sangat setuju
2. Setuju
3. Tidak setuju 4. Sangat tidak setuju
2 13 54 23 2,2 14,1 58,7 25,0
Jumlah 92 100,0
Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat dilihat sikap responden terhadap
pencegahan penyakit gastritis. Pada pernyatan makan tepat waktu untuk
orang (23,9%) menjawab setuju. Pernyataan tentang jadwal makan harus 3x sehari
jawaban terbanyak responden adalah sangat setuju yaitu sebanyak 42 orang
(45,7%), dan jawaban responden yang terendah adalah tidak setuju sebanyak 9
orang (9,8%).
Pada pernyataan tidak merokok dapat mencegah terkena penyakit
gastritis jawaban responden terbanyak adalah setuju yaitu sebanyak 46 orang
(50,0%) dan jawaban terendah responden adalah tidak setuju sebanyak 17 orang
(18,5%). Sedangkan pada pernyataan mengurangi makan pedas dapat mencegah
iritasi lambung jawaban responden terbanyak adalah setuju yaitu sebanyak 56
orang (60,9%) dan jawaban terendah adalah tidak setuju sebanyak 8 orang (8,7%).
Pernyataan bahwa manajemen stress yang baik dapat membantu
pencegahan terkena penyakit gastritis ada 55 orang (59,8%) yang menjawab
setuju dan 1 orang (1,1%) yang menjawab sangat tidak setuju. Pada pernyataan
tidak minum minuman beralkohol dapat mencegah iritasi lambung ada 48 orang
(52,2%) yang menjawab setuju da nada 4 orang (4,3%) yang menjawab tidak
setuju.
Pernyataan yang menyatakan bahwa tidak makan makanan asam dapat
mencegah terkena gastritis yang menjawab setuju 47 orang (51,1%) dan yang
menjawab tidak setuju 15 orang (16,3%). Sedangkan pada pernyataan tidak
minum kopi dalam jumlah banyak dapat mencegah iritasi lambung responden
yang menjawab setuju ada 61 orang (66,3%) dan yang menjawab tidak setuju 8
Pada pernyataan jarak waktu makan ≤ 6 jam dapat mencegah iritasi
lambung responden terbanyak menjawab setuju yaitu sebanyak 55 orang (59,8%)
dan yang terendah menjawab tidak setuju yaitu 17 orang (18,5%). Pernyataan
tentang tidak makan makanan berlemak dan mengandung garam yang berlebihan
dapat mencegah iritasi pada lambung jawaban responden terbanyak adalah setuju
yaitu sebanyak 52 orang (56,5%) dan jawaban responden terendah adalah sangat
setuju yaitu 16 orang (17,4%).
Pada pernyataan makan 1x dalam sehari tidak meningkatkan asam
lambung jawaban terbanyak responden adalah tidak setuju yaitu 51 orang
(55,4%), dan jawaban terendah adalah sangat setuju yaitu 1 orang (1,1%).
Penyataan tentang makanan pedas tidak mengiritasi lambung jawaban responden
terbanyak adalah tidak setuju yaitu sebanyak 58 orang (63,0%), dan jawaban
terendah responden adalah setuju yaitu 8 orang (8,7%).
Pada pernyataan gastritis dapat sembuh dengan sendirinya tanpa diobati
jawaban responden terbanyak adalah tidak setuju yaitu sebanyak 62 orang
(67,4%), dan jawaban responden terendah adalah sangat setuju yaitu 4 orang
(4,3%). Pernyataan tentang merokok, minum kopi, dan minum alkohol tidak
mengiritasi dinding lambung jawaban terbanyak responden adalah tidak setuju
yaitu sebanyak 63 orang (68,5%), dan jawaban terendah adalah setuju yaitu 7
orang ( 7,6%). Pernyataan tentang waktu makan yang terlambat tidak
berpengaruh terhadap penyakit gastritis jawaban responden terbanyak adalah tidak
setuju yaitu sebanyak 54 orang (58,7%), dan jawaban responden terendah adalah
Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Sikap Terhadap Pencegahan Penyakit Gastritis
No Sikap Terhadap Pencegahan Penyakit Gastritis
Jumlah Persen (%)
1 Baik 41 44,6
2 Cukup 51 55,4
3 Kurang 0 0,0
Jumlah 92 100,0
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa terdapat 41 orang (44,6%)
yang memiliki sikap yang baik, 51 orang (55,4%) yang memiliki sikap cukup.
4.4 Enabling Factors
4.4.1 Akses ke Tempat Makan
Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Akses ke Tempat Makan No Pertanyaan akses ke tempat
makan
Jumlah %
1. Berapa lama anda menjangkau tempat makan ? (dengan berjalan kaki)
1. ≤ 15 menit 2. > 15 menit
81 11
88,0 12,0
Jumlah 92 100,0
2. Apakah anda membutuhkan alat transportasi untuk sampai ke tempat makan ?
1. Ya 2. Tidak 30 62 32,6 67,4
Jumlah 92 100,0
3. Apakah anda membutuhkan biaya transportasi untuk sampai ke tempat makan ?
1. Ya 2. Tidak 14 78 15,2 84,8
Jumlah 92 100,0
No Pertanyaan akses ke tempat makan
Jumlah %
[image:45.595.120.511.401.758.2]1. Rantangan
2. Beli setiap kali makan 3. Masak sendiri
4. Dimasakan orangtua 5. Lainnya 4 44 23 19 2 4,3 47,8 25,0 20,7 2,2
Jumlah 92 100,0
Pada pertanyaan lama menjangkau tempat makan dengan berjalan kaki ada 81 orang (88,0%) yang menjawab ≤ 15 menit, dan 11 orang (12,0%) yang
menjawab > 15 menit. Pertanyaan tentang apakah menggunakan alat transportasi
menuju akses ke tempat ada 62 orang (67,4%) yang menjawab tidak, dan 30 orang
(32,6%) yang menjawab ya. Pertanyaan tentang apakah membutuhkan biaya
transportasi untuk mencapai tempat makan ada 78 orang (84,8%) yang menjawab
tidak, dan ada 14 orang yang menjawab14 orang (15,2%) yang menjawab ya.
Sedangkan pertanyaan tentang bagaimana cara mendapatkan makanan
jawaban terbanyak responden adalah beli setiap kali ingin makan yaitu sebanyak
44 orang (47,8%) dan jawaban terendah responden adalah lainnya seperti makan
[image:46.595.124.515.113.203.2]di rumah keluarga yaitu sebanyak 2 orang (2,2%).
Tabel 4.7 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Akses ke Tempat Makan
No Akses ke Tempat Makan Jumlah %
1. Memungkinkan untuk mencegah 74 80,4
2. Tidak memungkinkan untuk mencegah
18 19,6
Jumlah 92 100,0
Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa terdapat 74 orang (80,4%)
yang memungkinkan untuk mencegah gastritis berdasarkan akses ke tempat
makan, dan 18 orang(19,6%) yang tidak memungkinkan untuk mencegah gastritis
4.4.2 Kegiatan Eksternal
Tabel 4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Kegiatan Eksternal
No Kegiatan Eksternal Jumlah %
1. Apakah anda bekerja sambil kuliah ?
1. Ya
2. Tidak
7 85
7,6 92,4
Jumlah 92 100,0
2. Apakah anda mengikuti UKM ?
1. Ya
2. Tidak
47 45
51,1 48,9
Jumlah 92 100,0
Berdasarkan tabel 4.8 diatas pertanyaan tentang apakah responden bekerja
sambil kuliah ada 7 orang (7,6%) yang menjawab ya, dan ada 85 orang (92,4%)
yang menjawab tidak. Sedangkan pada pertanyaan tentang apakah responden
mengikuti unit kegiatan mahasiswa ada 47 orang (51,1%) yang menjawab ya, dan
45 orang (48,9%) yang menjawab tidak.
Tabel 4.9 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Kegiatan Eksternal
No Kegiatan Eksternal Jumlah %
1. Memungkinkan untuk mencegah 42 45,7
2. Tidak memungkinkan untuk mencegah
50 54,3
Jumlah 92 100,0
Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui bahwa terdapat 42 orang (45,7%)
yang memungkinkan untuk mencegah gastritis berdasarkan kegiatan eksternal,
dan 50 orang(54,3%) yang tidak memungkinkan untuk mencegah gastritis
[image:47.595.116.518.445.567.2]4.4.3 Pola Makan 4.4.3.1 Jenis Makanan
Tabel 4.10 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Makanan
No Jenis Makanan Jumlah %
1. Apakah anda mengonsumsi makanan pedas (sambal, saos pedas dalam kemasan, keripik pedas, lauk balado, dll) ?
1. Selalu 2. Sering
3. Kadang – kadang 4. Tidak pernah
14 26 48 4 15,2 28,3 52,2 4,3
Jumlah 92 100,0
2. Apakah anda mengonsumsi makanan asam ( permen asam, jeruk nipis, manga muda, acar, nanas muda, dll) ?
1. Selalu 2. Sering
3. Kadang – kadang 4. Tidak pernah
1 8 73 10 1,1 8,7 79,3 10,9
Jumlah 92 100,0
3. Apakah anda mengonsumsi makanan menggunakan penyedap (MSG) ? 1. Selalu
2. Sering
3. Kadang – kadang 4. Tidak pernah
2 22 56 12 2,2 23,9 60,9 13,0
Jumlah 92 100,0
4. Apakah anda mengonsumsi makanan berlemak (daging berlemak, cokelat, mentega, kue tart, dll) ?
1. Selalu 2. Sering
3. Kadang – kadang 4. Tidak pernah
7 34 50 1 7,6 37,0 54,3 1,1
Jumlah 92 100,0
No Jenis Makanan Jumlah %
5. Apakah anda mengonsumsi makanan yang digoreng (ayam goreng, ikan goreng, pisang goreng, tempe goreng, dll) ?
1. Selalu 2. Sering
3. Kadang – kadang
Jumlah 92 100,0 6. Apakah anda mengonsumsi makanan yang
mengandung santan (soto, kari, gulai, dll) ? 1. Selalu
2. Sering
3. Kadang – kadang 4. Tidak pernah
4 24 63 1
4,3 26,1 68,5 1,1
Jumlah 92 100,0
Berdasarkan tabel 4.10 pada pertanyaan apakah responden mengkonsumsi
makanan pedas jawaban terbanyak responden adalah kadang – kadang yaitu
sebanyak 48 orang (52,2%), dan jawaban terendah responden adalah tidak pernah
yaitu 4 orang(4,3%). Pertanyaan apakah responden mengkonsumsi makanan asam
jawaban terbanyak responden adalah kadang – kadang yaitu sebanyak 73
orang(79,3%) dan jawaban terendah adalah selalu yaitu 1 orang (1,1%).
Pada pertanyaan apakah responden mengkonsumsi makanan menggunakan
penyedap jawaban terbanyak responden adalah kadang – kadang yaitu sebanyak
56 orang (60,9%) dan jawaban responden terendah adalah selalu yaitu sebanyak 2
orang (2,2%). Pertanyaan apakah responden mengkonsumsi makanan berlemak
jawaban terbanyak responden adalah kadang – kadang yaitu sebanyak 50 orang
(54,3%) dan jawaban terendah responden adalah tidak pernah yaitu 1 orang
(1,1%).
Pada pertanyaan apakah responden mengkonsumsi makanan yang
digoreng jawaban terbanyak responden adalah sering yaitu sebanyak 48 orang
(52,2%) dan jawaban terendah responden adalah kadang – kadang yaitu 9 orang
(9,8%). Pertanyaan apakah responden mengkonsumsi makanan yang mengandung
orang (68,5%) dan jawaban terendah responden adalah tidak pernah yaitu 1 orang
[image:50.595.116.516.189.275.2](1,1%).
Tabel 4.11 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Jenis Makanan
No Jenis makanan Jumlah %
1. Memungkinkan untuk mencegah 28 30,4
2. Tidak memungkinkan untuk mencegah
64 69,6
Jumlah 92 100,0
Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa terdapat 28 orang (30,4%)
yang memungkinkan untuk mencegah gastritis berdasarkan jenis makanan, dan 64
orang(69,6%) yang tidak memungkinkan untuk mencegah gastritis berdasarkan
jenis makanan.
[image:50.595.117.518.434.492.2]4.4.3.2 Jadwal Makan
Tabel 4.12 Distribusi Responden Berdasarkan Jadwal Makan
No Jadwal makan Jumlah %
1. ≤ 6 jam 45 48,9
2. > 6 jam 47 51,1
Jumlah 92 100,0
Berdasarkan tabel 4.12 dapat diketahui bahwa terdapat 45 orang (48,9%)
yang jarak jadwal makannya ≤ 6 jam, dan 47 orang(51,1%) yang jarak jadwal
makannya > 6 jam.
4.4.3.3 Frekuensi Makan
Tabel 4.13 Distribusi Responden Berdasarkan Frekuensi Makan Besar
No Frekuensi makan besar Jumlah %
1. ≥ 3 kali/hari 57 62,0
2. < 3 kali/hari 35 38,0
Jumlah 92 100,0
Berdasarkan tabel 4.13 dapat diketahui bahwa terdapat 57 orang (62,0%)
yang ≥ 3 kali makan besar per hari, dan 35 orang(38,0%) yang < 3 kali makan
[image:50.595.115.518.628.689.2]Tabel 4.14 Distribusi Responden Berdasarkan Frekuensi Makan Ringan
No Frekuensi Makan Ringan Jumlah %
1. ≥ 2 kali/hari 44 47,8
2. < 2 kali/hari 48 52,2
Jumlah 92 100,0
Berdasarkan tabel 4.14 dapat diketahui bahwa terdapat 44 orang (47,8%)
yang ≥ 2 kali makan ringan per hari, dan 48 orang (52,2%) yang < 2 kali makan
[image:51.595.119.518.310.383.2]ringan per hari.
Tabel 4.15 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Frekuensi Makan
No Frekuensi Makan Jumlah %
1. Memungkinkan untuk mencegah 29 31,5
2. Tidak memungkinkan untuk mencegah
63 68,5
Jumlah 92 100,0
Berdasarkan tabel 4.15 dapat diketahui bahwa terdapat 29 orang (31,5%)
yang memungkinkan untuk mencegah gastritis berdasarkan frekuensi makan, dan
63 orang(68,5%) yang tidak memungkinkan untuk mencegah gastritis berdasarkan
frekuensi makan.
4.4.3.4 Jadwal Perkuliahan
Tabel 4.16 Distribusi Responden Berdasarkan Jadwal Perkuliahan
No Jadwal Perkuliahan Jumlah %
1. Apakah jadwal kuliah membuat anda menjadi telat makan ?
1. Ya 2. Tidak 67 25 72,8 27,2
Jumlah 92 100,0
2. Apakah jadwal kuliah yang padat membuat anda stress ?
1. Ya 2. Tidak 64 28 69,6 30,4
Jumlah 92 100,0
[image:51.595.119.519.566.746.2]untuk mengantisipasi jadwal kuliah yang padat ?
1. Membawa bekal 2. Menahan lapar
3. Mengkonsumsi makanan ringan 4. Mengkonsumsi air putih yang
banyak
32 14 31 15
34,8 15,2 33,7 16,3
Jumlah 92 100,0
Berdasarkan tabel 4.16 diatas, pertanyaan apakah jadwal kuliah membuat
responden telat makan ada 67 orang (72,8%) yang menjawab ya dan 25 orang
(27,2%) yang menjawab tidak. Pada pertanyaan apakah jadwal kuliah membuat
responden stress ada 62 orang (67,4%) yang menjawab ya dan 30 orang (32,6%)
yang menjawab tidak. Sedangkan pada pertanyaan solusi yang dilakukan
responden untuk mengantisipasi jadwal kuliah yang padat jawaban terbanyak
responden adalah membawa bekal yaitu sebanyak 32 orang (34,8%) dan jawaban
[image:52.595.119.518.114.230.2]terendah responden adalah menahan lapar yaitu 14 orang (15,2%).
Tabel 4.17 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Jadwal Perkuliahan
No Frekuensi Jadwal Kuliah Jumlah %
1. Memungkinkan untuk mencegah 9 9,8
2. Tidak memungkinkan untuk mencegah
83 90,2
Jumlah 92 100,0
Berdasarkan tabel 4.17 dapat diketahui bahwa terdapat 83 orang (90,2%)
yang tidak memungkinkan untuk mencegah gastritis berdasarkan jadwal kuliah
dan 9 orang (9,8%) yang memungkinkan untuk mencegah gastritis berdasarkan
4.5 Reinforcing Factors 4.5.1 Peran Orangtua
Tabel 4.18 Distribusi Responden Berdasarkan Peran Orangtua
No Peran Orangtua Jumlah %
1. Apakah orangtua mengingatkan anda untuk selalu sarapan ?
1. Ya 2. Tidak 68 24 73,9 26,1
Jumlah 92 100,0
2. Apakah orangtu mengingatkan untuk makan tepat waktu ?
1. Ya 2. Tidak 75 17 81,5 18,5
Jumlah 92 100,0
3. Apakah orangtua melarang anda mengkonsumsi makanan pedas dan asam secara berlebihan ?
1. Ya 2. Tidak 35 57 38,0 62,0
Jumlah 92 100,0
4. Apakah orangtua melarang anda mengkonsumsi rokok dan alkohol?
1. Ya 2. Tidak 73 19 79,3 20,7
Jumlah 92 100,0
No Peran Orangtua Jumlah %
5. Apakah orangtua menyarankan anda agar mengonsumsi buah dan sayur ? 1. Ya 2. Tidak 77 15 83,7 16,3
Berdasarkan tabel 4.18 diatas pertanyaan tentang apakah orangtua
responden selalu mengingatkan untuk sarapan, ada 68 orang (73,9%) yang
menjawab ya da nada 24 orang (26,1%) yang menjawab tidak. Pada pertanyaan
tentang apakah orangtua responden mengingatkan untuk makan tepat waktu, ada
75 orang (81,5%) yang menjawab ya dan ada 17 orang (18,5%) yang menjawab
tidak.
Pada pertanyaan tentang apakah orangtua responden melarang anda untuk
mengkonsumsi makanan pedas dan asam berlebihan, ada 35 orang (38,0%) yang
menjawab ya dan ada 57 orang (62,0%) yang menjawab tidak. Pada pertanyaan
tentang apakah orangtua responden melarang anda mengkonsumsi rokok dan
alkohol, ada 73 orang (79,3%) yang menjawab ya dan ada 19 orang (20,7%) yang
menjawab tidak. Pada pertanyaan tentang apakah orangtua responden
menyarankan anda agar mengkonsumsi buah dan sayur, ada 77 orang (83,7%)
[image:54.595.118.517.527.586.2]yang menjawab ya dan ada 15 orang (16,3%) yang menjawab tidak.
Tabel 4.19 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Peran Orangtua
No Frekuensi Peran Orangtua Jumlah %
1. Mendorong untuk mencegah 72 78,3
2. Tidak mendorong untuk mencegah 20 21,7
Jumlah 92 100,0
Berdasarkan tabel 4.19 dapat diketahui bahwa terdapat 72 orang (78,3%)
yang peran orangtua mendorong responden untuk mencegah gastritis, dan 20
orang (21,7%) yang peran orangtua tidak mendorong responden untuk mencegah
Berdasarkan hasil pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner yang
telah diberi skor dan dianalisis secara kuantitatif yang bersifat deskriptif dapat
dilihat pada tabel 4.1 bahwa umur responden bervariasi yaitu antara 18 tahun
sampai 23 tahun. Umur responden dikelompokan berdasarkan nilai tengah menjadi ≤ 20 tahun dan > 20 tahun. Jumlah responden terbanyak ada pada
kelompok ≤ 20 tahun yaitu sebanyak 63 orang (68,5%) sementara kelompok umur
> 20 tahun sebesar 29 orang (31,5%).
Menurut Potter (2005) umur responden rata – rata dikategorikan remaja
tingkat akhir. Masa remaja adalah masa mencari identitas diri, adanya keinginan
untuk dapat diterima oleh teman sebaya dan mulai tertarik oleh lawan jenis
menyebabkan remaja sangat menjaga penampilan. Semua itu sangat
mempengaruhi pola makan, termasuk pemilihan bahan makanan dan frekuensi
makan. Remaja takut merasa gemuk sehingga menghindari sarapan dan makan
siang atau hanya makan sehari sekali. Hal itu menyebabkan remaja rentan terkena
penyakit gastritis.
Dilihat dari jenis kelamin, diketahui bahwa responden perempuan lebih
banyak dibandingkan responden laki – laki. Berdasarkan tabel 4.1 diketahui
bahwa jumlah responden perempuan sebanyak 63 orang (68,5%), sedangkan
responden laki – laki berjumlah 29 orang (31,5%).
Dari 92 orang responden ditemukan 42 orang (45,7%) pernah terkena
belum pernah terkena atau merasakan gejala penyakit gastritis. Berdas