FLU BUR UNG (A VIAN INFLUENZA) MENURUT HUKUM
ISLAM
Skripsi
Olch:
Indra Sacpurahman
NllVI :102043124914
PROGRAM STlJDI PERBANDINGAN MAZHAB FIQIH
JURUSAN PERBANDINGAN MAZHAB OAN HUKllM
FAKlJL TAS SY ARIAH DAN HlJKl!M
lJNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
Skripsi
Diajukan kepacla Falrnltas Syariah clan Hukum untuk memenuhi sa,ah satu Syarat-syarat untuk mcncapai Gclar SarJana Hulmm Islam
Oleh:
Indra Saepurahman
NI!Vl:102043124914
Di bawah Bimbingan
Prof.DR.H.Hasanuclin AF, lVIA
NIP: 150050917
PROGRAM STUD I PERBANDINGAN MAZHAB FIQH-l
JURUSAN PERBANDINGAN MAZHAB DAN HUKUM
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF' HIDAY ATULLAll
JAKARTA
Skripsi yang be1judul" Hukum Membunuh Hewan yang te1jangkit Virus Flu Bc1rung (Avian Influenza) Menurut Hukum Islam" tclah cliujikan dalam
Siclang Munaqasyah Fakultas Syari'ah dan Hukum Universitas Ish1111
Ketua
Sekretaris
Pembirnbing
Penguj i l
Penguji lI
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, pada Tanggal 13 Juli 2006. Skripsi ini telah diterima sebagai
Salah satu Syarat untuk mencapai Gelar Smjana Hukum Islam pada Jurusan
Perbanclingan Mazhab dan H ukum
Jakarta. I 3 Juli 2006 Mengesahkan. Dcbrn
Prof.DR.I-I.Muhammad Amin Suma, SH, TYL}, MM NIP.150.210.422
P ANITIA UJIAN
: DR. Ahmad Mukri Aij. MA ' NIP. l 50.220.544 : Kamaruscliana, MH
NIP.150.285.972
: DR. Abdurrahman, MA NIP.150.234.496
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita sernua clan senantiasa selalu memberikawbermacarn-macam nikmat sehingga kita bisa menjalani kehiclupan ini tanpa kurang suatu apapun. Shalawat serta salam tak lupa penulis sarnpaikan kepacla pahlawan clunia yaitu Nabi Muhammad SAW. Yang telah menyelarnatkan umal rnanusia dari zaman kcboclohan kepacla zaman yang le rang bendcrang dcngan i I mu pcngctaltuan scperti yang tel ah
kita alarni sekarang.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis rnenyadari sepenuhnyn bahwa penyelesaian skripsi ini tidak akan selesai dengan se:npurna lanpa adanya bantuan clan bimbingan yang penuh dengan keikhlasan baik bernpa moril atau pun matcril dari berbagai pihak. Penulis rnenyadari bahwa skripsi ini jauh clari segala kesempurnaan, karena itu penulis mengharapkan kritik clan saran yang 111embangun dari berbagai pihak.
Pada kesernpalan ini pcrkanankanlah penulis unlul; menyampaikan ucapan terima kasih kepacla berbagai pihak yang telah membantu dalarn penulisan skripsi
ll11:
2002-2006
2 Bapak DR.I-I.Ahmad Mukri Aji, MA. clan Barak Kamaruscliana, MH selaku Ketua clan Sekretaris jurusan Perbanclingan Mnzhab dan I-lL1kurn 3 Bapak Prof. Dr. Hasanudin AF, MA yang telah berkenan rnembimbing
penulis clalam penyusunan skripsi. Saya ucapkan terima kasih atas bantuan clan nasehatnya sehingga penulis clapat rnenyelesaikan skripsi ini.
4 Bapak DR. Abclurrahman, MA clan Bapak DR.H.Ahrnacl Mulm Aji, MA yang telah menguji penulis dan rnemberikan saran dan kritik yang rnernbangun, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-be'.mrnya 5 Segenap Dosen clan karyawan Akaclemik Fakultas Syari'ah dan I lukum
yang telah mernbantu proses belajar penulis sclarna kurang lebih empal tahun di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6 Kcpala dan scgcnap stal' Pcrpustakaan Utmna UIN Syaril' llidayatullah Jakarta, Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum, dan Perpustakaan Urnum Iman Jama' yang telah rnemberikan sarana kepada penulis di clalam mencari referensi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dcnganlancnr.
memberikan semangat, sehingga penulis bi.sa mendapatkan basil yang
diharapkan, dan rnenyeiesaikan skripsi ini clengan Iancar.
IO Semua teman-ternan kelas PMF angkatan 2002, juga teman-terrnm di
UHAMKA Jurusan Perbankan Syari'ah angkatan 2003 yang telah
membantu penulis baik berupa pikiran maupun dukungannya. saya
ucapkan Good luck dan terima kasih yang sebanyak-banyaknya. Dan tak
Iupa seorang teman yang sangat rnembantu daiam masaiah finnnsial
(keuangan) yaitu saudara Murdoks, saya ucapkan terima kasih.
I I Adik-adikku tersayang : Sandi (Endus), Hilman. Basir; Syauqi, Fikri, clan
Bilah. Terima kasih kepada semuanya atas dukungan dan semangatnya.
12 Kepacla segenap yang telah membatu penulis dalam menyelesaikan skripsi
ttlt.
.Jakarta, 23 AgustL1s 2006
Penulis,
LEMBAR PENGESAHAN ... .
KATA PENGANTAR ... ii
-DAFTARISI ... vBABI PENDAHULUAN ... ·. . . . 1
A. Latar Belakang Masalah ... , . . . 1
B. Pembatasan dan Pcrumusan Mas1dah ... , .... , . . . 7
C. Tujuan dan Kcgunaan Penelitian ... , . . . 8
D. Metodc Penelitian . . . 8
E. Sistematika Pennlisan . . . 9
BAB II GAMBARAN UMUM TENT ANG VIRUS FLU BUR UNG (AVIAN INFLUENZA. .. .. .. . .. . . .. . .. . . .. . . .. 11
A. Pengcrtian Virus Flu Burung ... 11
B. Sumbcr dan Cara Penularnn Virus Flu Burung ... 13
I. Penularan an tar Tenrnk Unggas ... 14
2. Penularan dari Ternak keManusia .. , ... 16
3. Penularan Antar Manusia. . . .. . . 17
BAB IV
A. Pengertian Sumbcr clan Dali! Hukum 、セゥャ。イョ@ Islam .. , 28
B. Macam-macam Sumbcr Hukum dalam Islam . , . , , , . . 32
C. Pengcrtian ljtihad dan Kcduclukannya clalam Islam, . 37 D. Dalil-clalil Hukum sclain al-Qur'an clan as-Sunnah , . . 41
TINJAUAN HU KUM ISLAM TERHADAP Pl<:MBUNUl-IAN HEW ANY ANG TERJANGKIT VIRUS FLU JJURUNG ... 50
A. Pembunuhan Hewan yang di Perbolchkan Dalam Islam , 50 B. Pcmbunuhan Hewan yang Terjangkit Virus Flu Bunmg Mcnurut Badan Keschatan , .. , , . , , , .. , , . , , ... , , , . , . 55
C. Pembunuhan Hcwan yang Terjangkit Vims Flu Burung Mcnurut Islam , . , , .... , . , .. , ... 57
BAB PENUTUP ... , ... , . 67
A. Kcsimpulan ... , . . . 67
B. Saran... 68
HUKUM MEMBUNUH HEW ANY ANG TERJANGKIT VIRUS
FLU BU RUNG (A VIAN INFLUENZA) MENURUT HUKUM
ISLAM
A. Latar Belakang Masalah
Islam adalah suatu sistem dan jalan hidup yang utuh dan terpadu (a comprehens!l way of I/le) memberikan jalan hidup yang dinamis dan lugas terhadap semua aspck kchidupan 111anusia. Di sa111ping itu, ia 111arnpu 111cnghadapi dan 111enjawab berbagai tantangan hidup dengan se111purna, baik kehiduprn1 individu 111aupun masyarakat yang meliputi kehidupan sosial, politik dan ekonomi.
Islam sebagai syariat yang dibawa oleh Rasul terakhir, me111iliki ke istimewaan tersendiri yaitu komprehensif dan universal. Keistimewmm tersebut rnerupakan keharusan yang mutlak diperlukan karena trdak ada lagi syariat setclah ini yang menyempurnakan.
Ko111prehensif artinya syariat lsla111 111erangku111 セ[」jオイオィ@ aspek kehidupan, baik ritual (agarna) rnaupun sosial (111a111alat). lbadah diperlukan untuk menjaga ketaatan dan kehar111onisan hubungan manusia dengan khaliqnya. Adapun muamalat diturunkan untuk menjadi rules ofgame aturan main bagi 111anusia dalam masyarakat.
"Pada hari ini le/ah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan le/ah Aku cukupkan nikmal-Ku kepadamu dan telah Aku ridhai bagimu I.1'/am itu sebagai agama (Q.S. A/-Maidah ayat- 3). "
Yang rnana ayat ini mengandung arti bahwa Allah エ・ャセQィ@ menycmpurnakan a.1aran Islam dcngan pcnjclasan bcrbagai kcw1\jiban dan hukurn-hukurnlkelelapan, penjelasan tentang halal dan hararn, segala ha! yang dibutuhkan oleh umat telah dijelaskan oleh Allah swt . .Juga telah diperinci tentang segala hukum-hukurnnya sehingga berada di alas landasan yangjdas. 1
Syariat Islam diturunkan dalarn bentuk yang 11rnurn dan gnns besar perrnasalahan, oleh karena itu hukurn-hukurnnya bersifat tc:tap, tidak ber·.1bah-uhah karena berlainan tempat. Untuk hukum-hukurn yang lcbih rinci, syariat Islam hanya menetapkan kaidah dan memberikan patokan urnum. ーセョェ・Nャ。ウ。ョ@ dan rinciannya diserahkan pada rnujtahid
Dengan rnenetapkan patokan-patokan yang urnum tersebut syariat Islam dapat menjadi petunjuk yang benar-benar universal, dapat diterirna semua tempat dan setiap saat. Manusia dapat menyesuaikan tingkah lakunya dengan garis-garis kebijaksanaan al-Qui" an, sehingga mereka tidak melenceng.
Penetapan al-Qur' an ten tang hukum dalarn bentuk yang global dan simple. itu dimaksudkan untuk memberikan kebebasan pada umat manusia untuk melakukan
1
M.Ali As-Shabuni, Pengantar Studi Al-Qur 'an (Al-libyan). (Bandung: PT. 1\\-Ma'arif.
ijtihad sesuai dengan situasi dan kondisi zaman. Dengan sifatnya yang global diharapkan hukum Islam clapat berlaku sepanjang zaman2
Hukum-hukum yang ticlak dinashkan dalam al-Qur'an secara tegas, yaitu lmkum-hukum berclasarkan ijtihad yang clibina atas ra··yu dan qiyas, memperhatikan kemaslahatan menolak kemafsaclatan clengan dasar-clasar keaclil'!n clan mengakui hak-hak manusia, serta keharusan memperhatikan kaidah-kaidah pembuatan hukum clan sumber-sumbernya. 3
Yang menjacli rujukan keclua setelah al-Quran yaitu as .. Sunah. Dalam uraian tentang as-Sunah terutarna tentang bentuk-bcntuk pcnjelnsannya tcrhadap al-Qur'm1 telah dikemukakan bahwa sebagian keeil dan garis-garis besar al-Qur'an itu lelah di jelaskan secara harfiyah oleh Nabi. Masih banyak pula pcnjelasan Nabi itu
membutuhkan penjelesan.
Di samping itu penjelasan Nabi yang sifatnya seclerhana ticlak mungkin menjangkau kepacla seluruh kejadian-kcjadian dnn peristiwa-peristiwa yang bermunculan kemuclian clalam kehiclupan umat Islam. Dnri segi kenyataan banyak sekali kejaclian-kejadian yang telah rnuneul clan tidak ditcrnui jawabannya sceara harfiyah baik dalam al-Qur'an maupun Sunnah.4
セ@ Fathurrah1nan Dja1nil, Fi/s{?lat fl11ku111 /s/0111, (Jakarta: Logos Wacana l ln1u, ! 997), cet. keM .I, h.46-47
3
M Hasbi ash Shiddiqy, Filsa/al hukum Islam, (Jakaita: BL!lan Binlang, 1993), cet. ke-5,
h.108
Kita tidak dapat mengatakan bahwa kejadian yang baru bermuneulan yang tidak ada hukumnya dalam al-Qur'an dan St11rnh itu di luar jangkauan syara' atau bebas hukum, karena kita yakin bahwa semua tindak tanduk rnanusia ad,1 aturannya dari Allah s.w.L Dengan demikian harus dipahami bahwa semua kejadian yang berlaku di dunia ini pasti ada aturan dari Allah. Aturan Allah itu dapal ditemukan secara harfiyah dalam al-Qu1"an atau terdapat dibalik harfiy'1h itu.
Bila dianalisa huku111- huku111 yang ditetapkai: Allah dala111 al-Qur'nn dapal dipaha111i bahwa pada dasarnya Allah 111enelapkan huku111 itu unluk 111c11datangkan kemaslahatan pacla manusia, baik clalam bentuk me111berika11 manfoal untuk rnanusia atau menghinclarkan maclharat ( bahaya ) clari manusia. Karena itu hakikat dari lttiuan itu clapat clijaclikan clasar oleh mujtahicl clalam menetapkan hukum,
Dalam sebuah kasus yang te1jacli pacla za111an Rasulullah SAW, ketika Rasul mengutus Muadz bin Jabal ke Ya111an. Rasul be11anya kepadanya: " Apabila kamu mendapatkan persoalan bagaimana kamu menghukuminya? " ·ML!adz menjawab: ''Saya akan rnenghukuminya clengan al-Quran". Kernudian Rasul bertanya lagi : "Bagaimana kalau tidak lcrdapat clalam al-Quran?", Muadz menjawab: " Saya akan mencari clalarn Sunnahmu ", Rasul Bertanya lagi: "kalau kamu ticlak mendapatkannya dalam sunnahku?" Muadz menjawaa: " Saya akan berijtihad menggunabn pikiran saya", Rasul berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah memberikan petunjuk kepacla utusan Rasulullah terhadap jalan yang diriclhainya".5
6 Abbas Muta\vali Ha111adah,
Sunnah Nahi 1:edudz1kannya 111enur111 Al-Qur'on, ( Bandung:
Dari kasus ini dapat disimpulkn bahwa pacla zaman Rasulullab masih hiclup pun banyak kernungkinan terclapat kasus-kasus yang tidak lcrdapat clalarn al-Qur'an clan As-Sunnah. Yang rnana Rasulullah rnemberikan kebebasan kepacla para Sahabatnya untuk berijtihacl (mengerahkan semua kernampt1an berfikirnya di dalarn memecahkan semua persoalan). Akan tetapi semua pemecahan rnasalah itu tidak melenceng clari al-Qurnn dan As-Sunnah.
Sesuai clengan perkembangan zaman, maka pi;rmasalahanpun akan selalu berkernbang clan akan selalu baru. Yang mana persoalan-persoalan yang baru clan berkembang itu sangal membutuhkan pemecaban clan landasan hukumnya. Untuk itu para rnujtahicl sekarang clituntut untuk mernberikan fatwa atau rnernbuat suatu ketetapan hukum terhadap suatu kasus.
Di dalam pemecahan masalah tcrsebut bisa saja sesuai dengan yang lerdahulu atau sebaliknya, ini karena di latar belakangi olch lernpal d:m waklu. Scbagaiman salab satu kaiclah menyatakan :
"Suatu hukum bisa berubah dikarenakan beruba!11zva waktu, tempo/ dan keadaan"6
Sudah lama ini wabah flu burung sangat manggencarkan dunia, khus•.1snya kawasan Asia. Kasusnya sangat gencar dibcritakan di bcrbngai media nrnsa clan rnembuat resah banyak pihak khususnya badan kcsebatan. Hal ini disebabkan oleh
virus flu burung yang sangat ganas clan sangat cepat berkambang dan rnenular, tidak hanya hewan yang diserangnya, akan tetapi rnanusia juga dapat menjadi korban keganasan virus ini clan dapat menimbulkan kematian.
Kepastian adanya virus flu burung di Indonesia sebenarnya berawal dari kematian ternak ayam yang rnencapai jutaan ekor di beberapa wilayah, khususnya wilayah Jawa Baral. Peristiwa ini teijadi sekitar bulan Agustus 2003. selanjutnya, pada tahun 2004 diternukan kernbali kasus serupa pada ternak unggas di seluruh Indonesia. Melalui Departemen Perlanian dikonfirmasi ulang bahwa kernatian ternak ayam di beberapa wilayah Indonesia rnencapai 3.842.275 ekor ayam.1
Kasus flu burung terns bertambah sampai tahun 2005. data dari departemen Peternakan menyebutkan bahwa sepanjang tahun 2004 telah dimusnahkan 5 juta ekor ayam yang diindikasikan terserang flu burung8 setelah meningkatnya penyebaran virus flu burung Pemerintah terus melakukan upaya pencegahan clan pengamanan dengan tetap meningkatkan vaksinasi clan pemusnahan ternak yang te1jangkit clan hewan yang berada dalam radius 1 km dari peternakan yang tertular
Dari kejadian seperti ini penulis ingin mengkaji lebih dalam bagaimana tanggapan Islam terhadap kasus pemusnahan ( pembunuhan ) hewan yang terjangkit virus flu burung clan hewan yang yang berada dalam radius I km dari peternakan yang tertular. Dan karya tulis ilmiah ini bisa disebut salah satu dari Masai! Fiqhiyyah ( masalah-masalah yang berkaitan dengan fiqih ) atau metode clan hasil penerapan
7 Retno D. Soejoedono dan Eko\vati Handharyani, Flu Burung, (Jakarta: Pencbar S\vadaya,
2005). Cet. ke-2, h. 18
hukurn Islam terhadap kasus-kasus yang baru atau kekinian. Untuk itu Pcnulis memilih Judul Skripsi ini dengan judul : "Hukum Mcmbunuh Hew:rn yang.
Terjangkit Virus Flu Burung (Avian Influenza) Mcnurut Hulmm Islam"
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Dalam hal ini Penulis akan membata3i perma:;alahan yaitu hanya rnengkaji Hukum Islam sa.1a di dalam rnenetapkan bagairnan lrnkumnya rnernbunuh hewan yang te1jangkit virus Flu Burung.
Sedangkan perurnusan rnasalahnya adalah sebagai berikut: I. Apa yang dimaksud dengan Virus Avian lnlluenza? 2. Hewan apakah yang bisa te1jangkit Virus Flu Burung? 3. Bagairnana sumber dan cara penularan virus flu burung?
4. Bagaimana kebijakan dan antisipasinya menurut badan kesehatan?
5. Bagairnana efek yang te1jadi pada hewan dan rnanusia yang te1jangkit virus flu burung?
6. Bagaiman Konsep Islam terhadap pemecahan suatu rnasalah yang barn? 7. Bagaimana Islam rneninjau terhadap pembunuhan hewan yang te1jangkit virus
Avian Influenza? C. Tujuan Penelitian
burung. Kemudian ditinjau dari segi hukum Islam terhadap pernbunuhan hewan yang te1jangkit virus avian influenza.
Adapun kegunaan karya ilmiah ini selain sebagai syarat mencapai gelar S-1 (Strata Satu ) juga untuk menambah khazanah keilmuan temang masabh-rnasalah baru dan yang berkaitan dengan hukum fikih.
D. Mctodc Pcnclitian
Metode penelitian yang digunakan penulis dalam skripsi ini adalah metode deskriptif analisis yaitu dengan menjelaskan permaslahan yang dibahas dcngan mencari data-data dari sumber yang dapat dipercaya, kemudian diaaalisis dan disinkronkan dengan hukum Islam, sehingga mendapatkan suatu kesimpulan tentang perrnasalahan di atas yaitu : Hukum Membunuh Hewan yang Te1:jangkit Virus flu Burung menurut Hukurn Islam.
Untuk memperoleh data-data yang diperlukan penulis menggunakan clua sum ber data :
1. Data primer
Data primer didapatkan melalui penelitian kcpustakaan ( library reseach ) yaitu dengan cam mengumpulkan data clan fakta dari beberapa literai.ur baik berupa buku-buku. rnajalah. artikel, internet, yang ada kaitannya clengan masalah yang dibahas.
Data ini diperoleh dari basil wawancara dengan nara sumber yaitu orang yang ahli dalam huku111 Islam atau orang yang ahli du.lam bidang keclokteran. Teknik yang digunakan penulis dalam pengolahan data yaitu dengan menggunkan teknik kualitatif, yaitu clcngan 111enggunakan data-data yang tidak berbentuk angka-angka yang diperoleh sebagai fakta-fakta clan karakteristik objek penelitian. Penelitian kualitatif ini tidak di111aksudlrnn untuk 111enghasilkan generalisasi scbagai111a11a penelitian kuantitatif yang memberlakukan prinsip-prinsip basil penelitian secarn universal bagi se111ua kasus. Penelitian ini tidak me11ja111i11 validitas eksternal.
E. Sistematika Penulisan
Sekripsi ini clibagi clalam li111a bab, dan dari masing-masing bab terdiri dari masing-masing sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
Dalarn bab I 111e111bahas tenlang penclahuluan, clala111 penclahuluan ini penulis n1en1bahas !atar bc\akang n1nsnlnh. pen1bntasan dnn pcru111usan n1asulnh, tujuan
penelitian, 111etocle penelitian, clan sisternatika penulisan.
Dalam bab III penulis mencoba menjelaskan tcntang konsep istimbat lrnkum dalam !slam dengan rnenelusuri: Pengertian sumber clan clalil hukum dalarn lslam,macam-macam sumber hukum clalam !slam, pengertian ljtihad clan kecludukannya dalam Islam, dalil-dalil 1-lukum selain al-Qur'an dan as-Sunnah.
Dalam bab IV penulis baru menyelaraskan anlaru bab 11 dan bahlll ynitu mengetahui pengertian membunuh, mengetahui pembunuhan yang diperbolchkan dalam islam, bagaimana tinjauan badan kesehatan terhaclap penibunuhan hewan yang teijangkit virus flu burung ( avian influenza ) clan terakhir mengetahui bagairnana tinjauan hukurn islam tentang pe111bunuhan hewan yang te1:jangkit virus llu buruug.
Dalam bub V adalah l'euutup. dalwn bab ini pe:rnlis berusaha 111erangku111 dan 111enyimpulkan tentang 111asalah yang di bairns yaitu ind dari penulisan skripsi ini, clan ditutup dengan saran-saran.
GAMBARAN UMUM TENT ANG VIRUS FLU BURUNG (AVIAN
INFLUENZA)
A. Pengertian Virus Flu Burung
Flu burung dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Avian Flu atau Avian
i11f/uenza (Al). Flu burung adalah penyakit menula:- yar.g disebabkan ,)]e]J virus
influenza tipe A dengan diameter 90-120 nanometer. 1 Virus tersebut termasuk dalam fomili Orthomyxoviricle. Secara normal, virus tersebut hanya menginfeksi ternak unggas seperti ayam, kalkun, dan itik. Namun, data terakhir rnenyebutkan babwa virus AI bisa menginlcksikan ternak lain selain unggas tcrutama babi. 2
Flu burung atau avian in.fluenza disebabkan oleh virus influenza tipe A jcnis H5N1. HSN! memiliki clua sifot yang muclah berubah: antigenic shifi clan antigenic
drift. I !SN I bisc1 bcn:rnnpur dc11ga11 virus i111luc11za yang biasa diidap 111a11usia. J>c11ularu11 tc1:jadi karcna kontak langsung dcngan unggas atau kotora11 11'1ggas yang terinfoksi flu burung.3
Virus Al menyerang alat pernapasan, pencernaan, clan system saraf unggas (clomestik, eksotik, clan ticlak mengenal rentan umur). Oleh karcna sifotnya yang ganas clan mematikan, virus Al ticlak hanya menyening t;nggas, tetapi ternak lain
1 Tjandra Yoga Adita111a, r-ht Burung di A1anusia, (Jakarta: UI Pres, 2005), Cec.kc-2. h.6
2 Retno D. Soejoedono dan Ekowati Handharyani, Flu L-<urung, (Jakarta: Penebar Swndaya.
2005), Cet. ke-2, h.6
seperti babi dan kucing clapat diserangnya. Bahkan manusia pun tak luput daci serangannya.
Virus influenza tercliri clari beberapa tipe, antara lain tipe A, tipe B, dan tipe C. Virus tipe A menyerang hewan, tetapi clapat rnenyebabkan epidcmik pada manusia. Sementara virus tipe B dan tipe C tidak rnenycrang hewan, hanya rnanusia
Dalam virus tipe A mernpunyai 15 hemaglutinin (H 1 ·- H15) dan 9 neuramida5e (N 1 - N.,) . .Jika kecluanya dikombinasikan maka terclnpat l 35 kemungkinan subtipe virus yang bisa muncul. Beberapa jenis subtipe (strain) yang sudah dikenal anlara lain H1N1, H1N2, H2N2, HiNi, HsN1, I-IiN1, dan I-l9N1. Beberapa diantara subtipe virus tersebut dikenal sangat ganas, yaitu I-I; dan 1-hSubtipe virus yang clitemukan n1ewabah clan menyebabkan tei:jaclinya flu bu rung di beberapa negarn Asia adalah I-15N 1 Virus flu burung memiliki daya replikasi tinggi sehingga clapat berkembang sangat cepat di clalam tubuh. Hingga saat ini virus H5N 1 sudah diten11.1kan men ye bar clan menyerang peternakan unggas di Hongkong, Vietnam, Thailand, .Jepang, ahkan di lnclonesia4
Adapuu siliit virus ini, yaitu: dapat bertahan hiclup di air sarnpai セ@ hrni pada suhu 22°C clan lebih dari 30 hari pada0°C. Di dalam tinja unggas dan d:dam tubtoi1 unggas yang sakit dapat bertahan lebih lama, tetapi mati pada pemanasan 60°C selama 30 menit. Saat ini, penyebab flu burung adalah Highly Pathogenic i\viau Influenza Viru, strain H5Nl (l-I=hemagglutinin; N= neuraminiclase). l:lai ini terlihat dari basil stucli yang ada menunjukkan bahwa unggas yang sakit mengeluarkan virns Influenza A (HSN I) clengan jumlah besar clalam kotorannya. Virus lnluenza
A(H5Nl) merupakan penyebab wabah flu burung pada unggas. Secara umum, virus Flu Burung tidak menyerang manusia, namun beberapa tipe tertentu dapat rnengalami mutasi lebih ganas dan menyerang manusia. 5
B. Sumber Dan Cara Penularan Virus Flu Burung
Flu burung (Avian influenza) adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza yang ditularkan oleh unggas. Awalnya, flu burung hanya ditemukan pada burung-burung liar kemudian virus juga ditemukan pada ayam, puyuh, itik, kalkun, dan babi. Virus flu burung hidup di dltlam saluran pencernaan unggas. Penularan te1jadi dengan kontak langsung Jari kotoran secant oral atau melalui saluran pernapasan. Udara yang kotor bercampur d<.Jngan feses kering ayarn yang te1jangkit flu burung akan terhirup oleh ayam lain clan manusia yang hidup di lokasi peternakan, seperti peke1ja kandang dan peternak. 6
Virus-virus flu burung secara alamiah terclapat pada itik liar yang bermigrasi. Virus ditularkan dari itik ke unggas-unggas lain lewat kotoran dan cairan tubuh lainnya dari itik.
Profesor Hugh Pennington clari Universitas Aberdeen di Skotlandia mengatakan: "Virus flu burung dibawa di dalam perm unggas." Unggas yang dipelihara seperti ayarn dan kalkun sangat mudah te11ular oleh jenis virus ym1g lebih mematikan. Begitu virus ditemukan pada unggas milik pribadi atau unggas yang
5
dipelihara untuk komersial, scmua unggas yang mungkin lerinfeksi scbaiknya
dimusnahkan secepat mungkin. Peternakan unggas kemudian セ。イオウ@ dikarantina dan
dibersihkan secara menyeluruh dari kuman. Jutaan burung sudah dimusnahkan untuk
mengatasi wabah terbaru dan memperkecil resiko penularan pacla manusia. 7
Cara penularan virus flu burung (H5N 1) dapat men ye bar dengan cepat di
antara populasi unggas dengan kematian yang tinggi. Bahkan, dapat menyebar antar
peternakan dari suatu daerah ke daerah lain. Penyakit ini juga telah teridentifikasi
bersifat zoonosis, yaitu menular dari hewan ternak ke manusia :
I. Penularan antar-ternali unggas
Seekor unggas yang terinfeksi virus H5N 1 akan menularkannya dalam waktu
yang sangat singkat. Jika scmua unggas pdiharaan berada dalam konclisi prima clan
memiliki claya tahan yang bagus maka infeksi tidak akan menyebabkan kematian.
Sebaliknya, jika kondisi unggas berada dalam kondisi buruk maka flu burung dapat
mematikan.
Kondisi optimal yang membuat virus itu clapat bertahan hidup antara lain di
air sampai em pat hari pada suhu 22
°
C clan lebih clari 30 hari pacla 011 C. Di dalamkotoran clan tubuh unggas yang sakit, virus clapat bertahan lebih lama, tapi mati pada
pemanasan 60
°
selama 30 menit. Virus Al sendiri mempunyai masa inkubasi selama1-3 hari, bahkan bisa sampai beberapa hari. 8
Menko kesra, Penyebaran Flu Burunf! se1nakin n1engkha1valirkan,
Hlip://www. indonesi".go. id
Secara singkat penyakit flu burung dapat ditu!arkan dari unggas ke unggas
lain atau dari peternakan ke peternakan lainnya dengan cara sebagai berikut:9
II>- Kontak langsung dari unggas terinfeksi dengan hcwan yang peka.
Ji>- Melalui lendir yang berasal dari hidung dan mata.
fl>- Melalui kotoran (feses) unggas yang terserang flu bunmg.
II>- Lewat manusia melalui sepatu dan pakaian yang terkontaminasi dengan
virus.
Ji>- Melalui pakan, air, dan peralatan kandang yang terkontaminasi.
II>- Melalui udara karena memiliki peran penting dalam penularan dalam satu
kandang, tetapi memiliki peran terbatas dalam penularan antar kandang.
II>- Melalui unggas air yang dapat berperan sebagai surnber (reservoir) virus dari dalam saluran intestinal clan dilepaskan lewat kotoran.
Menurut Tjandra Yoga Aditama dalam bukunya "Flu Bu rung di Manusia"
mengatakan bahwa virus avian influenza yang mewabah pada ternak itu krbagi dua:
yangpertama gejala ringan: Yaitu ternak hanya mengalami gejala-gejala ringan biasa
seperti: Demam, clan perontokan pada bulu. Yang kedua gejala berat: yaitu terdapat
kematian yang besar pada ternak.10
2. Pe1111/ara11 dari ternak ke ma1111sia
9 Ibid., h.26
Penularan penyakit dari ternak ke rnanusia pertama kali dilaporkan tahun
1997. Saat itu, wabah flu burung menyebabkan kematian jutaan ekor ayam, sedangkan manusia yang te1jangkit sebanyak 18 orang. Dat'i penderita tersebut,
jumlah yang rneninggal sebanyak enam orang.
Faktor yang dapat rnembatasi penularan flu burung dari ternak kc manusia
adalah jarak dan intensitas dalam aktivitas yang berinteraksi dengan kegiatan
peternakan. Semakin dekat jarak peternakan yang terkena wabah virus dengan
lingkungan manusia maka peluang untuk menularnya virus bisa semakin besar.
Penularan virus ke manusia lebih mudah terjadi jika orang tersebut melukukan kontak
langsung dengan aktivitas ternak.11
Orang yang tertular virus HSN J memperlihatkan bcrbagai gejala, mulai dari
demam, sakit tenggorokan dan batuk sampai ke penyakit jalan penapasan parah dan
kerusakan organ dalam kasus-kasus yang fatal. Sejak kasus-kasus perlama pada
manusia muncul dalam wabah pada 2004, lebih dari separnh yag tertular flu burung
meninggal dunia. Korban tewas terbanyak sampai sejauh ini terjadi di vietnam.
Hampir semua korban pernah bersentuhan dekat dengan unggas-unggas yang tertular
flu burung.
Penyakit ini dikatakan tidak ditularkan melaiui makanan dan para pakar
mengatakan memakan daging unggas masih aman. Namun Organisasi Kesehatan
Sedunia (WHO) menyarankan daging unggas harus dimasak pada suhu 70 derajat
11 Retno D. Soeioedonn dan Rkownti Handhnrvnni on セゥエ@ h ?R-?Q
Celcius atau lebih untuk memastikan daging aman untuk dimakan. Telur juga sebaiknya dimasak sampai matang.
Belum terbukti adanya penularan pada manusia lewat daging yang dikonsumsi. Namun demikian, perlu diperhatikan cara pengolahan dan pemasakannya. Daging yang dimasak harus dipastikan bcnar-benar matang untuk menghindari adanya sisa kehidupan dari virus.
Telur-telur yang cangkangnya terdapat kotora11 kering pcrlu cliwaspadai. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kotoran yang 1111.mempel pada telur-tclur tadi berasal dari kotoran unggas yang terjangkit nu burung.
3. Penulara11 antar-manusia
Orang yang mempunyai risiko besar terserang flu burung adalah pekerja peternakan unggas, penjual, penjamah unggas, sampai ke dokter hewan yang bertugas memeriksa kesehatan ternak di perternakan. Sampai saat ini, peneliti meyakini bahwa flu burung ditularkan dari unggas ke manusia. Kemungkinan penularan t1u bunmg antar-manusia kecil, tetapi tetap perlu diwaspaclai.12
C. Efek yang Tcrjadi Pada Hewan dan Manusia. yang Tcrjangkit Virus Flu
Burung
Dampak serangan flu burung :
I. Dampak yang terjadi pad a ternak yang lerinfeksi virus Flu buru11g
12
Virus flu burung yang awalnya hanya ditemukan pada burung-burung liar kini telah menjangkiti hewan ternak, terutama unggas bahkan mampu menginfeksi ternak jenis ruminansia, misalnya babi. Unggas yang terkena penyakit flu burung akan menunjukkan gejala lengkap, mulai pernapasan, kemampuan produksi ayam, pencernaan, dan saraf.
Penyakit flu burung memiliki sifat imunosupresi karena menyebabkan penularan daya tahan tubuh yang sangat cepat. Selain, itu, virus ini memiliki karaktcr sistemik sehingga prosesnya diawali dengan merusak semua sistem dan organ dalam, termasuk !ymfoid, seperti bursa fabricius dan thymus. Dengan rusaknya organ ini maka akan te1:jadi penurunan kekebalan pada tubuh. Rusaknya sistem dalam tubuh menyebabkan semua metabolisme tidak sempurna sehingga produksi antibody juga tidak maksimal. Dalam kondisi ini kemampuan untuk menahan serangan virus juga tidak optimal. 13
Gejala klinis ternak unggas yang terinfeksi virus flu burung sebagai berikut : • Jengger, pial, dan kulit perit yang tidak ditumbuhi bulu berwnrna biru
keunguan.
• Pembengkakan di sekitar kepala dan muka. • Ada cairan yang keluar dari hidung dan mata. • Pendarahan di bawah kulit (sub kutan).
• Pendarahan titik (p1echie) pada daerah dada, kaki, dan telapak kaki.
• Batuk, bersin, dan ngorok. • Diare.
• Tingkat kematian tinggi.
2. Dampak yang te1jadi pada ma1111sia yang terjangkit virus Flu B11r1111g
Orang yang terserang flu burung menunjukkan gejala sepetii terkena flu biasa, hanya saja karena keganasan virusnya menyebabkan flu ini juga ganas. Virm; influenza biasanya menimbulkan penyakit yang ringan, hanya sebagian kecil yang menimbulkan infeksi pernapasan kronik yang diikuti ゥョゥG\セォウゥ@ sistemik. Virus flu burung diduga salah satu yang terrnasuk dalam bagian kecil yang dapat rnenyebabkan kematian dalarn satu minggu. Oleh karena itu, orang yang tc1:jangkit flu perlu segera ditangani.
Orang yang terkena flu burung mengalami kenaikan suhu tubuh sampai 39° C, sakit tenggorokan, batuk, sesak napas, dan mengeluarkan lendir bening dari hidung. Kondisi ini dapat diikuti dengan penurunan daya tahan tubuh yang sangat cepat karena biasanya penderita tidak rnemiliki nafsu makan, mencret, diare, clan muntah.
Orang yang terjangkit virus flu burung dapat diteliti dengan cara sebagai berikut: 14
!. Kasus Suspek
Kasus suspek adalah seseorang yang menderita !SPA gengan gejala demam (temp > 38°C), batuk clan atau sakit tenggorokan dan atau ber-ingus serta dengan salah satu keadaan seminggu terakhir mengunjungi peternakan yang sedang te1:jangkit !dub flu burung. kontak dengan kasus konfirmasi flu burung dalam masa penularan, bekerja pada suatu laboratorium yang sedang memproses spesirncn rnanusia atau binatang yang dicurigai menderita flu burung
2. Kasus Probable
Kasus "probale" aclalah kasus suspck disertai bukti labomtorirnn !erbatas yang mengarah kepada tlu brnung dalarn waktu singkat berlanjut menjadi newnonialgagal pemafasan/ meninggal terbuk tidal' terdapat penyebablain
3. Kasus Kompe1111asi
Kasus kompem1asi adalal1 kasus suspek atau "probale" didttl'1mg oleh salnh satu hasil pemeriksaan laboratoritm1; Kultlll' virns intluenz.a H5NJ positip PCR influenza (HS) positip Peningkatan titer m1tibody HS sebesm· 4 kali
Gejala klinis yang ditemui seperti gejala flu pada umumnya, yaitu; demam, sakit tenggorokan. batuk, ber-ingus, nyeri otot, sakit kepala, lemas. Dalam waktu singkat penyakit ini dapat menjadi lebih berat berupa peradangan di paru-paru
(pneumonia), clan apabila tidak dilakukan tatalaksana clengan baik dapat menyebabkan kematian.
D. Pcnaggulangan Virus Flu Burung Mcnnrut Badan Kcschatan.
I. Penanggulangan virus Flu Burung pacla ternak
Penanggulangan flu burung, melihat adanya konclisi peternakan yang memburuk akibat adanya wabah flu burung, Departemen Pertanian mengeluarkan beberapa kebijakan. Kebijakan ini diharapkan membantu peternak sehingga dapat menjalankan aktivitas beternak kembali.
Departemen Pertanian menginstruksikan pacla segenap pJaran Dinas Peternakan di claerah-daerah untuk melakukan hal yang sama saat menemukan adanya inclikasi flu burung. 15
I. Pe11i11gkata11 biosekuriti
Strategi utama yang harus dilaksanakan aclalah dengan meningkatkan biosekuriti. Tindakan karantina atau isolasi harus diberlakukan terhadap peternakan yang tertular. Kondisi sanitasi di kandang-kandang, !ingkungan kandang, maupun para ー・ォ・セェ。@ harus sehat. Kemudian lalu lintas keluar-masuk kanclang termasuk orang clan kendaraan harus secara ketat dimonitor. Area peternakan yang sehat cliciptakan clengan program desinfeksi secara teratur serta menerapkan kebersihan pacla saat beke1ja, misalnya clengan memakai sarung tangan, masker, clan sepatu paqjang
2. Vaksinasi
Program vaksinasi merupakan tindakan kedua yang dipilih oleh Indonesia di
dalam penanggulangan avian influenza. Vaksinasi dilakukan terhadap hewan yang
sehat, terutama yang berada di sekitar peternakan ayam yang terkena wabah. Ini
dilakukan untuk memberikan kekebalan pada ayam supaya tidak mudah terinfeksi
virus dan tidak mudah tertular. Vaksin yang digunakan harus memenuhi standar mutu
yang ditetapkan munurut peraturan perundangan yang berlaku. Kemuclian vaksin
yang boleh diedarkan clan digunakan adalah vaksin yang menclapat nomor registrasi
D epartemen ertarnan. P . 16
Dalam program vaksinasi ini, Departemen Pertanian telah rnenyediakan
sekitar 126 juta dosis vaksin siap digunakan. Vaksin ini didistribusikan ke
daerah-daerah yang terkena infeksi atau daerah-daerah yang diperkirakan akan tertular. Pelaksanaan
vaksinasi akan dikoordinasikan oleh Dinas Peternakan masing-masing wilayah, yaitu
provinsi, kabupaten, dan kotamadya.
Vaksin yang digunakan adalah vaksin in aktif ( killed vaccine ) yang resmi
dan telah teregistrasi dari pemerintah. Adapun program vaksinasi pada unggas
dijelaskan sebagai berikut:
I. Untuk ayam petelur
l> Urnur 4- 7 hari
l> Umur 4-7 minggu
16 Ibid.
: 0,2 ml di bawah kulit pada pangkal leher
);;> Umur 12 minggu
);- Umur 3-4 bulan diulang 2. Untuk ayanm pedaging
: 0,5 ml di bawah kulit pada pangkal leher atau pada otot dada
: 0,5 ml pada oto dada
Pemberian vaksin pad.a umur 4-7 hari dengan dosis 0,2 ml di bawah kulit pada pangkal leher
3. Untuk unggas lain
Program vaksinasi disesuaikan dengan petunjuk yang tercantum etiket masing-masing pridusen.
3. Depopulasi
lstilah "depopulasi" adalah tindakan memusnahkan unggas atau hewan yang sakit secara terbatas. Ada berbagai cara yang dapat ditempuh sebagai upaya pemusnahan ini. Yang pertama adalah dengan menguburkan ayam-ayam yang mati akibat avian injluenza. Kedua, peternak dapat melaksanakan depopulasi dengan membakar a yam yang mati akibat terserang penyaldt tersebut. Tuj uan utama dari tindakan ini adalah untuk memutuskan siklus penyakit. Tempat di mana dilaksanakan pemusnahan hewan seharusnya ditutup kembali kemudian disiram dengan air kapur atau desinfektan.
unggas yang mati, sekam dan pakan yang tercemar, serta bahan pe111bakaran yang terkontaminasi. Lubang tempat pembakaran/penguburan harus berlokasi di dalarn areal peternakan tertular dan be1jarak minimal 20 meter dari kandang tertular dan kedala111an l.5 meter. Apabila penguburan/ pembakaran diluar area peternakan tertular maka harus jauh dari pemukiman penduduk dan mendapat izin dari Dinas peternakan setempat.
Pada dasarnya, jika te1:jac!i kasus Flu Burung di suatu c!aerah dan telah didiagnosa secara klinis. patologi anatornis, clan cpiderniologis. serta c!ikonflrmasi secara laboratoris maka harus dilakukan pemusnahan sccara menyeluruh. yaitu memusnahkan ternak yang sakit maupun yang sehat pada peternakan tertu!ar dan juga pac!a semua unggas yang berada dalam radius l km dari peternakan tertular lersebul.
Untuk pengisian kembali ( restoking ) unggas ke dalam kandang clapat dilakukan paling cepat stu bulan setelah dilakukan pengosongan kandang clan telah selesai clilakukan semua tindakan clekontaminasi clan disposal sesuai prosedur.
4. Me/11/wk1111 pe11gmv11s1111 produk 1111gg11.1·
Daging, telur, clan karkas unggas perlu diawasi untuk mencegah penyebaran virus yang masih aktif clan rnenempel pacla procluk tersebut. .fika procluk menganclung virus yang masih aktif, dikwatirkan akan berpinclah keunggas atau bahkan orang. Beberapa langkah yang clapat digunakan untuk memperoleh claging yang aman dari flu burung antara lain sebagai berikut :
>
Pilihlah daging segar. Bau daging segar biasanya khas atau tidak berbau anyir.>
Pilih daging yang tidak lembek.>
Pastikan dalam pengolahannya benar-benar matang.5. Memantau lalu lintas unggas
Kiriman unggas yang dipesan dari luar daerah lernpat pernesanan perlu dipantau dan diperiksa. Hal ini dilakukan untuk rnencegah rnasuknya bibit endemic dari luar daerah. Perneriksaan dilakukan dengan rnengamat.i kondisi lisik, kesehatan hewan serta rnelakukan uji laboraturiurn sample darah unggas terhadap kemungkinan
avian influenza. Ada 3 pembagian wilayah dalarn upaya pengenclalian.
l) Daerah tertular; daerah yang sudah dinyatakan ada kasus secara klinis dan basil uji laboraturiurn.
2) Daerah terancarn; daerah yang berbatasan langsung dengan daerah tertular atau tidak rnemiliki batasan alarn dengan daerah tertular.
3) Daerah bebas; daerah yang dinyatakan rnasih belum ada kasus secara klinis maupun secara uji laboraturium, atau rnemiliki batas alarn (Propinsi, pulau).
6. Me/akukan sosialisasi ·
2. Penanggulangan virus Flu Burung pada manusia
Berikut ini beberapa tindakan untuk mewaspadai m"cmculnya penyakit seperti flu bunmg: 17
a. Berolah raga secara teratir, cara ini dapat membuat kondlsi fisik sehat
b. Makan makanan · bergizi, asupan gizi dapat menyuplai energi sehingga pembentukan kekebalan tubuh optimal
c. Mengkonsumsi produk unggas yang benar- benar sudah matang. d. .Tika tidak diperlukan hindariberkunjung kc peternakan
e. Seringlah mencuci tangan dan hindari meletakan tang.an pada hidung clan mul ut.
f. Membiasakan diri hidup bersih g. Menjaga kebersihan lingkungan h. Menggunakan masker
1. Cukup istirahat clan tidur
Menurut Retno D. Soejoedono clan Ekowati Hanclharyani dalam bukunya "Flu Burung". Bahwa flu burung belum ada obatnya namun ada upaya yang dapat dilakukan untuk pencegahan atau pertolongan pertama. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan pencegahan luar clan dalam. Pencegahan luar yang bernsal dari lingkungan supaya tidak masuk kedalam tubuh adapun pencegahan dalam yaitu dengan cara mengkonsurnsi nmkanan yang bergizi yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
Dianlara upaya pencegahan luar yailu dengan cara rnenghindari banmg yang sudah terkontaminasi kotoran unggas diantaranya sebagai berikut:
>
Setiap orang yang berhubungan dengan bahan yang berasal dari 11nggas harusmenggunakan pelindung
.- Setiap orang yang berhubungan dengan dengan bahan yang b.:rasai clari unggas harus menggunakan pelinclung
l>- Memusnahkan hewan yang terkena virus flu burung
>
Tidak mengkonsurnsi procluk unggas dari peternakan yang terken:1 wabah lluburung
>
Tetap terapkan pola hiclup sehat clengan dengan pola makan yang baik dansehat.
A. Pengertian Sumber Hukum dan Dalil dalam Islam
Dalarn bahasa Arab, yang climaksucl clengan sumher adalah mashdar HjセI@
yaitu asal clari segala sesuatu clan tempat merujuk segala sesuatu.1 Dalarn bentuk
jamaknya disebut Mashadir. Lafaz ini hanya terclapat clalanc sebagian literatur kontemporer sebagai ganti dari kata dalil. Dalam Ushul Fiqh ktil<l Mashadil' a/-ohkam a/-.1yari 'iyyah berarti rujukan utanrn dalam menetaplrnn hukurn islarn yaitu al-Qur'an clan Sunnah.2
Menurut Ors. Romli dalam bukunya Muqoronah ivladzahih .fil Ushul
sebagaimana clikutip clari kitab al-Luma' Fil Ushul a!-Fiqh bahwa do/ii menurut Ulama ushul fiqih aclalah: "Sesuatu yang clapat mernberi petunjuk kepada apa yang clikehandaki".3 Sedangkan menurut Abdul wahab Khalaf yang dirnaksucl dengan dalil rnenurut bahasa adalah:
>
:,I
;.:>-
'cf;:,...
ZLiZセ[⦅⦅L⦅@
セ@
セ|@
J1
セLT}|@
" ,, ,, ,, ,, ,, "Dali/ ialah yang memberi petunjuk kepada sesuatu yang konkrit a/au yang abstrak yang s(fatnya ha/ yang baik maupun yang lidak baik"
Secara terminologi Abdul Wahab Khalaf mendefinisikannya sebagai berikut:4
h.41
1
Nasnm Haroen, Ush11/ Fiqih /, (Jakarta: Logos Wacana 1 lmu, 1996 ), Cct. Kc-I, h. 15
'Amir Syarufuclin, Us/111/ Fiqih I, (Jakarta: Logos Wacana llmu, 1997), Cet.kc-3, h. 43
3 Ron1\i, Aiuqaranah 1nazhahib Ji! 11shul, (Jakarta: Gaya Media Pratatna. 1999), Cet. ke-1,
·1 1\bdul \V<1hab Khular, !!11111 l/s/1ul a/-1''il1/J, 'J\:•rj, !/11111 l/s/111/ a/-1-'itth, HZセャNAョhエAG\|ihNAZ@ l)ina
"Suatu pelunjuk yang d[iadikan /andasan 「・セヲゥォゥイ@ yang benar da/am memperoleh hukum syara' yang bers(fal praktis baik yang s(/i1tnya qath 'i (pasti) maupun zhanni (re/at//)"
Kemudian, lbnu al-Subki dalam kitabnya Main .. Jam 'I al-Jawami · menyebutkan pula bahwa yang dimaksud dengan dalil hukum adalah:
"" jセ@ ,, ,. ... J • ,.
' ", '--' IL:
Ji .,'.,;
ャセj|@ クセ@ iGセ@ ,Ej\ 'c_:
\.'..
\.fr.>- 'y--- セ@ セ@ I - Gセ⦅LA@ I,,)-'""'>-;:
,. :P ,. ,, ,. ,. >- ... " ,
"Apa sqja yang digunakan untuk sampai kepada yang dikehandaki yai/11 hukum .1yara' dengan berpijak kepada pemikiran yang benar"
Abdul Wahab Khalaf rnengatakan bahwa pengertian da!il al-hukm ( j) ,
p i ) a tau adilah al-ahkam 1n1 iclentik dengan ushul a/ .. ahkam/ 1!5'.c-)11
Jr"'
(dasar-dasar hukum) dan mashadir a/-ahkaml 1!5'.c-)11 J, l,a_.. (sumber-sumber hukum).
Karenanya, Ulama Ushul fiqh adakalanya menggunakan adlllah al-ahl:am untuk menunjuk mashadir a/-ahkam_begitu juga sebaliknya.4
Akan tetapi, dari · segi pengertian bal!asa kedua pengertian itu sebenarnya terdapat perbedaan. Mashdar clalam pengertian bahasa adalah rujukan utuma, tempat di kembalikannya segala sesuatu, seperti sumber air adalah tempat memancarnya air dan sering disebut dengan mata air. Dalam pengertian ini maka mashadir al-ahkam
dalam islam adalah al-Qur'an clan As-Sunnah. pengertian ini di dukung oleh pengertian Allah sebagai As-Syari' ( penentu/pencipta hukum islam ). Para Ularna
Ushul pun sebenarnya menyatakan bahwa hukum islam itu seluruhnya berasal dari Allah. Rasul hanyalah berfungsi sebagai penegas dan penjelas. Hukum-hukum yang disampaikan melalui wahyu-Nya5 sekalipun Rasulullah saw menetapkan hukum tertentu melalui sunnahya ketika wahyu tidak turun dari Allah. Akan tetapi ini juga tidak terlepas dari bimbingan wabyu.
Oleh sebab itu, Ulama ushul fiqih kontemporer lebih cenderung memilih bahwa yang menjadi sumber utama hukum islam tersebut adalah al-Qr'an dan As-Sunnah. Karena al-Qur'an dan as-Sunnah disepakati ulama ushul fiqih- klasik maupun kontemporer- sebagai sumber primer hukum islam.
Dalam kaitannya dengan pengertian dalil yang kemukakan cliatas al-Qm'an dan As-Sunnah juga disebut dalil hukum artinya ayat-ayat al-Qur'an clan Had its Nabi saw. Di samping sebagai sumber hukum islam, sekaligus sebagai clalil.6
Karena itu, dari sisi ini apa yang clikemukakan oleh Abdul Wahab Khallaf diatas bahwa adi!laiul ahkam iclentik clengan mashadirul ahkam aclalah bcnar. Tetapi, dalil lain seperti ijma ', qiyas, islihsan maslahah mursalah, dan scbagainya tidak dapat dikatakan sebagai sumber hukurn islmn, karena dalil -clalil ini hanya bersifot al-Kmyf wa izhhar Ii al-hukni7 ( menyikap dan memunculkan hukum) yang ada dalarn al-Qur'an clan As-Sunnah, Suatu dalil yang membutuhkan dalil lain untuk dijadikan hujjah tidaklah dikatakan sumber, karena yang dikatakan sumber adalah yang berdiri sendiri.
5
Ali Hasaba\\ah, Ushu/ al-Tasyri' al-/slami, (Mesir: Dar al-Maarif. 1976), h.16
" Harnn Nasution, op.cit., h. 16
1 Zakivudin Sva'ban.
Akan tetapi, dalarn Jiteratur ushul fiqih, para ularna ushul fiqih- klasik dan
kontemporer- diternukan bahwa surnber atau dalil syara' itu selalu dikelompokan
kepada adil/atul ahkam muttafak a!aiha ( dalil-dalil hukum yang clisepakati )clan
adil!atul ahkam mukhtalafjiha ( clalili-clalil hukum yang diperselisihkan). 8
Adillatul ahkam muttafak alaiha menurut mereka, te1:diri atas al-Qur 'an ,
Sunah, ljma 'dan Qiyas. Sedangkan Adillatul ahkam m11khtalqf fiha terdiri atas
lstihsan,, Maslahatu! Mursa/ah, al-U(l Sadd al-Dzari 'ah, Madzhab Shahabi, dan
Syaru' man Qablana.
Penetapan al-Adillah muttaji1q a/aiha tersebut rnenurut Abdul Wahab Khalaf,
didasarkan pada firrnan Allah claim surat al-Nisa ayat 59 :
11 J1
ZZLセス@
セMI@
セェ@
8
Jli
セ[セi@
Jij
:.r;,.)
Qセ|ᄋj@
TNャゥQQセAQZ[Z|Z[@
J!1
セiセ@
• • '[ o
セ@
:u1
J
SI;};
セg@
;.c
セQセ@
::
セ|@
r:;i::,
:iu\
Pセセ@
µ:S·
0'.
セセIAZL@
"Hai Orang-orang yang beriman, taaiilah Allah dan taatilah Rasul-Nya dan ulil amri diantara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah ia kepada Allah (al-Qur 'an) dan Rasul (as-Sunnah). Jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yamg demikian itu lebih baik (bagimu) dan lebih baik akibatya." (Q.S. al-Nisa :59)
Selanjutnya, AbdulWahab Khalaf rnenegaskan mengikuti Allah dan Rasul
berarti mengikuti al-Qur'an dan Sunah. Adapun, mentaati Ulil amri berarti rnengikuti
perintah mengembalikan kepada al-Qur'an dan Sunah ndalah perintah mengikuti
Qiyas ketika hukum dalam kasus tidak ditemukan dalam nash dan ijma'.9
Sedangkan para Ulama ushul fiqih lainnya menambahkan alasan lainnya yaitu
hadits Rasulullah ketika menugaskan Muadz ibnu Jabal ke yaman menjadi qadhi
(hakim).10 Akan tetapi, ulama zhahiriyah menolak pendapa! yang rnenempatkan Jjma'
dan Qiyas yang disepakati oleh para ulama.
B. Macam-macam Sumbcr Hukum dalam Islam
Sebagaimana dijelaskan diatas bahwa yang disebut dengan surnber hukum
Islam hanyalah al-Qur'an dan Sunah.
1. Al-Qur'an
Al-Qur'an menurut bahasa diarnbil dari bahasa Arab yaitu bentuk mashdar
dari kata qara 'a (•I } ) yaqru' (•I
.fa. )
qur 'anan ( UI j ) yang aiiinya: bacaan;berbieara apa yang tertulis padanya, atau melihat dengan menelaah. Dalam pengertian
ini kata Qur 'aanan berarti maqru' yaitu isim maf'ul ( objek) clari kata qara 'a.11 hal ini
sesuai dengan firrnan Allah claim smat al-Qiyamah 17-18:
"Abdul Wahab kィ。ャ。ヲセ@ op.cit., h.21
'0 Abu Daud, Sunan, (Beirut: Dar al-Fikr, t.th),h. Abbas Mutawalli Hamadah mengatakan
lrndits ini tingkat keshahihannya sangat diragukan, sekalipun masyhur di kalangan ulama' . lihat Abbas
Mutawali Hamadah, Sunnah Nabi Kedudukannya menurut al-Qur 'an, (Bandung: Gema Risalah,
1997), h.284
"Sesungguhnya alas langgungan Kami-lah mengumpu/kannya (di dadamu) dan (membualmu pandai) membacanya. Apabila Kami le/ah membacanya malw ikulilah bacaannya itu" (Q.S. a/-Qiyamah : 17-18)
Al-Qur'an disebutjuga al-Kitab sebagairnana tersebut dalarn surat al-Baqarah:
[ セ@ ; ).,li
l
セZLZZ@i1
QUセ@ '.._;.; ZNLNN[Nセ@ セ@y
t.:s::i1
::.ui
,.. ,,. ,. ,, ,.. ,..
"Kilab (al-Qur 'an) itu lidak ada keraguan padanya pelwy'uk bagi mereka yang bertaqwa ". (Q.S. al-Baqarah :2)
Secara terrninologi Abdul Wahab Khalaf rnendefinisikan sebagai herikut:
al-Qur'an adalah kalarn Allah yang diturunkan-Nya melalui perantara Malaikat Jibril
kedalarn hati Rasulullah saw dengan lafadz yang berbahasa arab untuk rnenjadi hujjah
bagi Rasulullah sebagai pengakuannya sebagai Rasulullah, rnenjadi unclang-undang
bagi rnanusia yang rnengukuti petunjuknya, dan rnenjacli qurbah di rnana rnereka
beribaclah clengan membacanya.12
Al-Qur'an adalah yang clihirnpun antara tepian lernbar rnushhaf yang climulai
clengan surat Al-Fatihah clan cliakhiri clengan surat An-Nas, yang cliriwayatkan kepacla
kita secara rnutawatir, baik secara lisan maupun tulisan, clari generasi ke gcnerasi, dan
tetap terpelihara dari perubahan dan penggantian apapun. Hal ini dibuktikan oleh
firman Allah di clalam Al-Qur'an:
" sesungguhnya kami /e/ah menurunkan Al-Qur 'an dan sesungguhnya /a11ni le tap memeliharanya" (Q.S. a/-Hijr : 9)
Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa hakikat al-Qur'an itu harus mengandung beberapa unsur sebagai berikut:
I. Al-Qur' an itu berbentuk lafaz. 2. Al-Qur'an itu berbahasa Arab.
3. Al-Qur'an itu diturunkan kepada Nabi Muhammad. 4. Al-Qur'an itu di nukilkan secara Mutawatir.
Dali! bahwa Al-Qur'an adalah hujjah atas ummat manusia dan hukum-hukumnya adalah undang-undang yang wajib mereka ikuti adalah: bahwa al-Qur'an dari sisi Allah dan disampaikan kepada mereka dari Allah melalui cara yang pasti (qathi'), tidak ada keraguan mengenai kebenarannya. Sedangkan bukti bahwa al-Qur'an dari sisi Allah kemukjizatannya dalam rnelernahkan umat rnanusia untuk mendatangkan semisal al-Qur'an.
I'jaz maksudnya menetapkan ketidak mampuan orang Jain, tidak akan terealisir apabila tiga ha! terpenuhi, yaitu: 13
a. Adanya tantangan, maksudnya permintaan untuk beradu, saling menjatuhkan dim perlawanan.
b. Adanya rnotifasi yang rnenclorong kepada penantang untuk mengajukan tantangan dan perlawanan.
c. Ticlak ada perlawanan dari perlawanannya itu.
Di dalarn al-Qur'an banyak sekali Allah rnenegaskan bahwa al-Qur'an memang tidak ada bandingannya. lni terbukti dengan firrnan Allah yang menantang pada siapa saja yang ingin menyaingi al-Qur'an, baik dari segi isi al-Qur'an atau berupa uslubnya ( segi kebahasaan ). Dan, kenyataannya belum ada seorang pun yang mampu rnendatanngkan satu ayat pun yang semisal al-Qur'an. Di antaranya, firman Allah dalam surat Ath-Thur:
( \ 1- \ t J_,kll )
セLgL@
1jt.S- JI
セ@ セMセ@
If
u.; .
,j-;:;;
セ@
J
:J'.0;
ゥ^セ[[N@
セ|@
,., ,. ,. ,. ,, ,. ,. ,.
"Ataukah mereka mengarakan: Dia (Muhammad) membuat-buatnya sebenarnya mereka tidak beriman. Maka hendaklah mereka mendatangkan kalimat yang sepadan dengan al-Qur 'an jika mereka orang-orang yang benar ". ( Q.S. A th-Thur: 23-24)
Dan firrnan Allah dalam surat al-Baqarah 23-24:
J 0 ' J ,. 0 'd fl" ,. o, ,. ".iJ ..
セ@
01 .0!1 0:,;::.,.
[LNウM\Qセ@1)J:.'.>1)
..i.:;.::.,.
[セセ@j;L>
tS..V-
J":·
L.J'j;'
L:...
N⦅[セ@ セLL[@ セウM01:,
,. ,. ,. " ,. ,. ,, セ@ ,.
..
,, " ,. ,.,. 0 " J J 0 ,. ,. }) J,.,. J 0 ,. ) セ@ ,. 0 ,.
セAャsjj@ PZセQ@ [セセQZL@
,'.y81
G;y
J セQ@ セXQ@1).iL> 1)J.Jwif
セNセI@1)J.Jwif
セ@0\3 .
セセlNッ@ [ \ 1' -y t'_,411]
.. Dan jika kamu le tap ada dalam keragu-raguan lerhadap al-Qur 'an yang kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad) maka buai/ah satu surat yang sepadan dengan al-Qur 'an ilu clan qjaklah peno/ong-penolongmu se/ain Allahjilw kamu memang orang-orang yang benar. Kemudianjika kamu tidak dapat membuatnya, dan pasli kamu tidak akan dapal mcmbua/nya peliharalah diri kamu dari neraka yang bahan bakarnya ada!ah manusia dan beau, yang di sediakan bagi orang-orang kqfir" ( Q.S. al-Baqarah 23-24)As-Sunnah menurut etirnolot,i berarti kebiasaan, baik kebiasaan buruk atau ,, "" "
baik, ini dapat dilihat dari hadits Rasulullah: ,..:.:_;_
G
セ@:; (
barang siapa yangrnernbiasakan kebaikan ). ·
Adapun menurut terminologi Syekh Hudhari Beik mendefinisikan as-Sunnah adalah sebagai berikul: 1'1
"Sesuatu yang disandarkan kepada Rasulul!ah, baik berupa per!wtaan, perbuataan ataupun ketetapan ".
Sunah terbagi kepada liga bagian yailu: 15
a. Sunnah Qauliyah ialah: hadits-hadils Rasulullah yang belinu katakana dalam berbagai tujuan dan konteks. Misalnya sabda Rasulullah saw:
" Tidak ada madharat dan tidak boleh mem/Juat madharal"
b. Sunnah Fi'liyah ialah: perbualan-perbuatan Rasulullah saw scbagainrnna tindakannya melakukan shalat lima waktu dengan cara-caranya clan cukun-ruunnya, perbuatan melakukan manasik haji, dan putusannya dengan berdasarkan dan sumpah dari pihak pendakwa.
'" Hudhari Beik, Ush11/ al-F11qh, (Beirut: Dar al-Fikr, 1988), h.65
c. Surnrnh Taqririyah ialuh: sesw1tu yang li111bul dari salwln1l Rasulullah saw baik berupa ucapan maupun perbuatan. Pengakuan tersebut adakalanya dengan sikap diamnya clan tidak ada sikap keingkaran beliau, atau dengan aclanya persetujuannya clan adanya penilaian baik terhadap perbuatan itu. Umat islam telah sepakat bahwasannya apa yang keluar dari Rasu.lullah saw, baik berupa ucapan, perbutan atau keletapan beliau. Maka itu dimaksuclkan sebagai pembentukan hukum-hukum islam clan sebagai tuntunan, dan ia menjadi hujjah atas kaum Muslimin clan sebagai hukum syara' yang mana para mujtahid mengistimbatkan berbagai hukum syara' dari padanya berkcnaan dengan perbuatan-perbuatan mukallaf. Maksudnya, bahwasannya hukum-hukum yang terdapal dalam sunnah-sunnah ini, bersama dengan hukum-hukum yang terd,apat dalam al-Qur'an membentuk suatu undng-undang yang wajib diikuti.
Banyak sekali Alllah swt mengisyaratkan kepada kita untuk senantiyasa mentaati Allah dan RasuJ-Nya diantaranaya dalam surat Ali'lmran :32 Allah swt berfirman:
"Ka1akan/ah taati/ah Allah dan Rasul" (Q.S. Ali 'Imran :32)
Menurut Hasby as-Shidiqy di dalam bukunya menjelaskan bahwa al-Sunnah mempunyai fungsi terhadap al-Qur'an yaitu sebagai berikut: 16
16
!. al-Sunnah berfungsi memperkuat apa yang telah di tetapkan al-Qur'an
2. al-Sunnah berfungsi mempe1:jelas atau merinci apa yang telah di gariskan dalam a!-Qur'an. Fungsi ini yang paling dominan
3. al-Sunnah berfungsi menetapkan hukum yang belum ada dalam al-Qur'an
C. Pcngcrtian ljtihad dan Kcdudulmnnya dalam Islam I. Pengertian ljtihad
Kata ijtihad berasal dari kata ".jahada" yang bcrarli mencurahkan segala kemampuan atau menanggung beban karena itu ijtihad menurul arti balrnsa yailu usaha optimal dan menanggung beban berat.17 Tidak dioebut ijtihad apabial tidak mengandung unsur kesulitan di dalarn suatu pekeijaan.18 Berb8_gai pernyataan tentang ijtihad secarn terminologi dapat ditemukan pcrbedaan, itu didasarkan kepada pendekatan yang digunakan. Bagi ulama yang berfikirnya konklusi clan integral, ijtihad diartikan sebagai segala upaya yang dilakukan oieh mujtahid dalarn berbagai bidang ilmu, terrnasuk bidang teologi, filsafat dan tasawuf.19
Di lain pihak para ulama ushul fiqih mengartikan ij tihad hanya terbatas dalam bidang fiqih saja. Perbedaan itu tidak terlalu tajam namun pada gilirannya akan berpengaruh terhadap kedudukan dan bi dang kaj ian itu.
17 Luwis Ma' luf,
al MunjidJi al-Lughah, (Beirut: Dar al-Masyriq, 1986), h. I 05-! 06
18
Wahbah al-Zuhaily, al-Wasith Ji Us/111/ Ji/ Fiqh, (Dimasyqi: al-Mathba'ah al-llrniyyat,
1969), h.590
19 1-larun Nasution, ljtihad S11111ber Ketiga Dalan1 Oセᄋ。AエョL@ dalam 1-laidar Baqir, (Jakarta:
Bagi ulama ushul fiqih sebagaimana yang dikemukakan oleh al-Amidi adalah
b . b ·1 20
se agai en mt:
" /v!engerahkan segenap kemampuan da!am upaya mencari hukum-hukum syari 'yang bers(fat zhanni dalam batas sampai dirinya tidak mampu melebihi usahanya itu. "
Menurut pengertian diatas al-Amidi ingin menegaskan bahwa suatu usaha
yang dilakukan secara maksimal dalam mencari ketentuan hukum syari' bulrnn yang
lainnya, termasuk hukum akal maupun hukum adat. Tidak disebut ijtihad bila tidak
dilakukan secara maksimal dan juga tidak dikatakan berijtihad bila tidak dalam
mencari ketentuan hukum syara'. Berijtihad juga hanya dilakukan terhadap hukum
syara' yang bersifat zhanni bukan yang qat'I terhadap ketentuan hukum terse but
dilakukan dalam upaya mencari kepastian hukum dalam tingkat amaliyah.
Para Ulama Fiqih juga sepakat bahwa ijtihad dapat diberlakukan terhadap
kasus-kasus yang tidak terdapat dalam al-Qur'an dan al-Hadits, seperti kasus
kemasyarakatan sebagai akibat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
modern dalam dunia perbankan, medis atau kedokteran dan sebagainya.
Berkanaan dengan keadaan tersebut di atas, maka Yusuf ai·Qardhawi
menggaris bawahi bahwa· dewasa ini kita mcmbutuhkan dua macam ijtihad. Yaitu:
Jjtihad intiqai · atau Jjtihad Tarjihi clan Jjtihad Insyai' atau ljtihad Jbtidai '. 21
Pertama, Ijtihad Intiqai' ialah upaya bersungguh-sungguh untuk memilih dan
111entat:jihkan salah satu pendapat ularna yang diternukan dalarn kitab-kitab lama.
Atau menilai ulang argumentasi dari suatu pendapat dan menetapkan yang terbaik
berdasarkan tolak ukur antara lain kesesuaian pendapat yang dipilih dengan kondisi
masarakat, faktor keringanan terhadap umat, kedekatan pada pemenuhannya terhadap
Maqashid al-Syar '1j1yah dan pacla kesempatan lain ia rnenambahkan faktor lain yaitu
henclaknya pendapat itu mencerminkan kelernah lembutan clan kasih sayang kepada
manusia.
Kedua, ljtihad Insyai' ialah menetapkan hukurn baru yang ticlak sama dengan
ketetapan hukurn yang clitemukan dalam literatur yang ada, baik masalah baru
maupun masalah lama. Jika ada satu masalah lama yang diperselisihkan oleh ulama,
maka tidak menjadi keharusan untuk memilih satu cliantara penclapat mereka tetapi
tidak ada salahnya bagi yang memiliki otoriotas untuk menetapkan suatu pendapat
yang sama sekali barn. Perselisihan clan perbedaan pendapat para u1'1ma dalam satu
masalah rnenunjukan bahwa masalah terse but menerima ban yak セQャエ・イョ。エゥ@ f pendapat..
Dengan kata lain, !jrihad imyai' yaitu ijtihacl kreatif clengan mengambil konklusi
hukum baru dalam suatu permasalahan yang belum acla keputusan hukumnya.
2. Kedudukan ljtihad dalam Islam
Agama Islam adalah agama yang Universal, yang tidak terbatas oleh zaman
dan waktu tertentu, juga untuk bangsa atau suku bangsa tertentu. Oleh karena itu,
21
Yusuf al-Qardhawi, /jtihad Konlen1porer: Kode Etik dan Berhagai Penyhnpangan,
hukum-hukum pun haruslah bersifat universal pula, yakni senantiasa sesuai dengan situasi dan kondisi yang berbeda-beda dan senantiasa mengalarni perkcrnbangan zaman.
f'ungsi ijtihad dalarn islarn sernngguhnya dapat disimpulkan dalam kata-kata bahwa ijtihad berfungsi sebagai clinamisator di dalam sistem hukurn islam. ljtihacl aclalah penggerak di clalam hukum islam. Oleh karena itu, apabila ijtihad ticlak be1jalan sebagaimana mestinya akan terasa adanya suatu kekakuan dalam sistem hukum islam.22
Mengenai perlunya ijtihad pacla masa sckarang ini. pcnulis mengernukakan clua pernyataan dari para ahli hukum islam, yaitu:
a. Dr. Yusuf Qardhawy, menyatakan:23
Seharusnya ijtihacl pada zarnan modern ini berupa ijtihad secara kolektif ( jamai ') dalarn bentuk lernbaga ilmiah yang menampung seluruh pakar dalam bidang fiqih yang keilrnuannya tinggi. I-Iendaknya lembaga itu berstatus independen, sehingga dapat menetapkan hukurn-1.-ukum secara tegas dan be bas serta jauh dari pengaruh clan tekanan politik.
b. Prof. Dr. Hamn Nasution menyatakan:24
ljtihad pada zaman sekarang tidak dapat dilakukan lagi secara individu, tetapi harus secara kolektif yang di dalamnya terdapat berbagai ahli
" Jazuli, Ushul Fiqih (Metodologi Hukum Islam), (Jakarta: P.T. Raja Grafi11do Persada,
2000), cet. ke-1, h. I 00
23
Yusuf Qardhawy, op.cit., h.14
24
Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspek1\ya, (Jakai1a: Ul-Pres, 1984), Jilid 2,
dalam bidangnya masing-masing ilmu, seperti para ahli ekonomi, ilrnu kependudukan, ilmu kesehatan, yang bukan dari bidang hukum dan ilmu agama saja.
D. Dalil-dalil Hukum Islam selain Al-Qur'an dan As-Sunnah
Dalil-dalil hukurn islarn itu terbagi dua yaitu: al-adil/ah muttafaq alaiha dan
al-adil/ah mujhtala.f .fiha. Al-Qur'an, As-Sunnah, ljma', dan Qiyas adabh yang termasuk kedalam al-adillah mutta.fak a/aiha ( dalil-dalil yang disepakati ). adapun
Istihsan, Mash/ahatul mursa/ah, Qaulu Shahabi, 。ャMuセヲL@ Syar 'u man qablana,
Jshtishhab,dan ad-Dzara 'I ini termasuk kepada al-adil/ah rnukhtala.f jiha.
Akan tetapi, rnenurut Ors. Rornli dalam bukunya muqaranah madzahib .fil ushu/ membagi dalil-dalil hukurn islam itu terbagi dua yaitu:25
Pertarna, Dalil-dalil hukum yang keberadaannya sec:ara tekstual terdapat dalam nash, atau disebut dengan al-adillah a/-ahkarn al-mamcliushah. Dali! hukum yang dikategorikan kepada bagian ini adalah al-Qur'an dan as-Sunnah, atau apa yang disebut oleh Syekh Hudhari Beik dengan sebutan dalil naqli.
Kedua, Dalil-dalil hukum yang tidak terdapat dalam nash atau al-adil/atul a/-ahkarn gaira manshushah. Dalil-dalil ini dirumaskan me:lalui ijtihad dengan rnenggunakan penalaran ra'yu. Menurut Hudhari Beik dalil-dalil s·elain al-Qur'an dan as-Sunnah disebut dengan dalil-dalil yang diclasarkan kepada ra'yu atau disebut pula dengan dalil-dalil Aqli. Adapun dalil-clalil yang termasuk kategoti ini aclalah meliputi:
al-Jjma ', a/-Qiyas, al-Istihsan, a/-Mashalih al-Mursa/ah, al-lstishhab, al-Urj,' Syar 'u man Qablana, Qaulu Shahabi dan al-Dara'/.
Adapun Dalil-dalil hukum selain al-Qur'an dan as-·Sunnah adalah sebagai berikut:
I. ljma'
Ijma' menurut islilah para ulama ushul fiqih adalah: Kesepakatan sclurnh para mujtahid di kalangan umat isl am pada suatu rnasa setelah Rasulullah s.a. w. Wafat atas hukum syara' mengenai suatu kejadian.
Apabila teijadi suatu kejadian yang di haclapkan kepacla semua mujtahid dari umat islam pada waktu itu tetjacli, dan mereka sepakat mas hukum mengenainya, maka kesepakatan itu di sebut ijma'. Kesepakatan hukum atas mengenainya di anggap sebagai dalil, bahwasannya hukum tersebut merupakan hukum syara'mengenai kejaclian itu.
Dari clefinisi di atas dapat clisimpulkan bahwa rnkun ijma' itu terbagi empat . b . b "k 26
yailu se agat en ·ut:
Pertama: Aclanyajumlah para mujtahid pada saat te1jaclinya suatu peristiwa
Kedua : Aclanya kesepakatan seluruh mujtahid di kalangan umat is!am terhadap suatu hukum mengenai suatu kasus pada waktu terjadinya tanpa pandamg negeri mereka,kebangsaan mereka, ataupun kelompok mereka.
26
Ketiga : bahwasannya kesepakatan mereka adalah dengan mengemukakan pendapat masing-masing orang dari para mujtahid it11 tutang pendapatnya yang jelas mengenai sutu peristwa.
Keempat : Bahwa kesepairntan dari seluruh atas suatu hukum itu terealisir. Apabila semua rukun itu sude.h di penuhi maka hukum yang sudah di sepak