• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan aplikasi evaluasi diri sekolah untuk keperluan akreditasi sekolah di SMP Pasundan I Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembangunan aplikasi evaluasi diri sekolah untuk keperluan akreditasi sekolah di SMP Pasundan I Bandung"

Copied!
284
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

Nama : Zumara Ibrahim Annursa Putra

jenis kelamin : Laki-laki

Tempat, tanggal lahir : Bandung, 16 Januari 1990

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Status : Belum menikah

Anak ke : Satu dari lima bersaudara

Alamat : Jl. Gagak Dalam No.24 RT. 02/16

Bandung 40133

Telepon : +62856 2343 011

e-mail : cyberzuma@yahoo.com

2. RIWAYAT PENDIDIKAN

1. Sekolah Dasar : SDN Tilil 1 Bandung

tahun ajaran 1996-2002

2. Sekolah Menengah Pertama : SMP Negeri 5 Bandung

tahun ajaran 2002-2005

3. Sekolah Menengah Atas : SMA Negeri 1 Bandung

tahun ajaran 2005-2008

4. Perguruan Tinggi : FTIK Unikom Bandung

tahun ajaran 2008-2013

Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dalam keadaan

sadar dan tanpa paksaan.

Bandung, 22 Februari 2013

(6)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Studi S1 Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

ZUMARA IBRAHIM ANNURSA PUTRA

10108397

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(7)

iii

Alhamdulillahi Rabbil alamiin, segala puji dan syukur penulis panjatkan

kepada Allah SWT, karena dengan izin-Nya dan setitik ilmu pengetahuan yang

diberikan kepada mahluk-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi ini

dengan judul “PEMBANGUNAN APLIKASI EVALUASI DIRI SEKOLAH

UNTUK KEPERLUAN AKREDITASI SEKOLAH DI SMP PASUNDAN 1

BANDUNG”. Adapun tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi

salah satu syarat dalam menyelesaikan studi jenjang strata satu (S1) pada Program

Studi Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia.

Penulis sangat menyadari kekurangan yang ada pada skripsi ini.

Kekurangan ini dikarenakan keterbatasan penulis dalam hal ilmu pengetahuan dan

pemahaman penulisan laporan. Walaupun demikian, penulis berusaha menyusun

laporan ini sebaik yang penulis bisa dengan segenap kemampuan dan usaha yang

penulis bisa.

Selama menulis laporan skripsi ini, penulis telah mendapatkan banyak sekali

bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak yang telah dengan segenap hati dan

keikhlasan yang penuh membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan

laporan ini. Dengan ketulusan hati, penulis ucapkan terima kasih kepada :

1. Allah SWT, karena atas izin-Nya penulis dapat menyelesaikan pendidikan

studi jenjang strata satu (S1) ini.

2. Ibunda Dini Nursanti, ayahanda Wewen Andawali, S.Pd., M.M. selaku kedua

orang tua dan Qisty Medina, Dinda Nurfatima, Harum Mekkah dan Kariim

Kurniawan selaku adik-adik tercinta yang telah memberikan dorongan,

perhatian, kasih sayang, do’a serta pengorbanannya kepada penulis.

3. Medi Parli, S.H., M.H. selaku paman, yang telah banyak memberikan

bantuan moril maupun materil.

4. Bapak Dr. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc. selaku Rektor Universitas

(8)

iv

banyak meluangkan waktu untuk membimbing dan menasihati dalam proses

penyusunan skripsi ini.

7. Bapak Andri Heryandi, S.T., M.T. selaku dosen wali IF 8 angkatan 2008 dan

selaku penguji 1 yang telah memberikan arahan untuk kemajuan penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Ibu Ken Kinanti Purnamasari, S.Kom. selaku penguji 3 yang telah

memberikan arahan untuk kemajuan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Seluruh dosen pengajar dan staf karyawan Universitas Komputer Indonesia

yang telah membekali ilmu.

10.Bapak Drs.Hasan Basri selaku Kepala SMP Pasundan 1 Bandung.

11.Seluruh pengajar dan staf karyawan SMP Pasundan 1 Bandung yang telah

membantu dalam proses pengumpulan data.

12.Teman-teman mahasiswa seperjuangan selama kuliah di IF-8 angkatan 2008

yang terus memberikan dorongan dan membuat kenangan bersama.

13.Serta seluruh pihak yang telah turut serta menunjang pada pembuatan skripsi

ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Dan tak lupa penulis memohon maaf apabila dalam penulisan laporan

skripsi ini, terdapat tutur kata dan perilaku yang kurang berkenan baik disengaja

maupun tidak disengaja. Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini dapat

bermanfaat bagi semua orang yang membutuhkan. Amin.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

(9)

245

[1]. About Us: Visi dan Misi. (12 April 2012, April 12). Diambil kembali dari

SMP Pasundan 1 Bandung: http://www.smppasundan1bdg.sch.id/

[2]. BAN-S/M. (2009). Perangkat Akreditasi SMP/MTs. BAN-S/M.

[3]. Jogiyanto. (2005). Analisis dan desain sistem informasi. Yogyakarta: Andi

OFFSET.

[4]. Kadir, A. (2006). Dasar Aplikasi Database MySQL Delphi. Yogyakarta:

Andi OFFSET.

[5]. Makna lambang YPDM Pasundan. (2012, April 12). Diambil kembali dari

YPDM Pasundan:

http://www.ypdmpasundan.org/index.php?option=com_content&view=artic

le&id=1285:makna-lambang-ypdm-pasundan&catid=106:sample-sports-news/

[6]. Pressman, R. S. (2002). Software Engineering A Practitioner’s Approach

(5th Edition). USA.

[7]. Reh, F. J. (2012, Mei 1). Key Performance Indicators (KPI) : How an

organization defines and measures progress toward its goals. Diambil

kembali dari About.com Guide:

http://management.about.com/cs/generalmanagement/a/keyperfindic.htm

[8]. Vardiansyah, D. (2008). Filsafat Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar.

(10)

1

I.1. Latar Belakang Masalah

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Pasundan 1 yang berlokasi di Bandung

tepatnya di Jalan Pasundan ini merupakan salah satu lembaga pendidikan yang

berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Dasar dan Menengah Pasundan.

SMP Pasundan 1 merupakan salah satu sekolah swasta di kota Bandung yang

dalam menyelenggarakan layanan pendidikannya selain memberikan bekal

kemampuan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang perkembangan IMTAQ

(Iman dan Taqwa) dan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi), juga

memberikan pemahaman, sikap dan tingkah laku yang rasional dan bertanggung

jawab terhadap hidup dan kehidupan budaya Sunda.

Di dalam menyelenggarakan layanan pendidikannya, SMP Pasundan 1

selalu melakukan kegiatan evaluasi diri sekolah yang didapat dari data akademik

yang ada. Tujuan dilakukannya kegiatan ini adalah untuk mengetahui perkiraan

nilai akreditasi yang akan didapat ketika kegiatan akreditasi yang sebenarnya

dilaksanakan di sekolah. Kegiatan ini juga berfungsi untuk mendapatkan

gambaran menyeluruh tentang keadaan sekolah. Sehingga hasil evaluasi tersebut

dapat digunakan untuk pengambilan tindakan manajemen bagi pengembangan

sekolah agar mutu pelayanan yang diberikan oleh sekolah bisa lebih ditingkatkan

lagi.

Saat ini, dalam menjalankan kegiatan evaluasi diri, SMP Pasundan 1 masih

menggunakan Microsoft Excel dalam mengolah data akademiknya. Namun

sebelum melakukan kegiatan evaluasi diri, sekolah harus terlebih dahulu

mengumpulkan data-data akademik dan mempelajari instrumen-instrumen apa

saja yang terdapat di dalam proses penilaian akreditasi. Banyaknya instrumen

akreditasi yang harus dipelajari, serta banyaknya orang yang terlibat dalam

pelaksanaan kegiatan ini, menjadikan proses kegiatan evaluasi diri memerlukan

(11)

Masalah lain yang dihadapi adalah keterbatasan waktu. Keterbatasan

waktu ini disebabkan dikarenakan adanya dua sekolahan dalam satu tempat, serta

adanya guru yang mengajar di sekolah lain setelah waktu kegiatan belajar

mengajar di sekolah tersebut selesai. Sehingga waktu untuk pelaksanaan kegiatan

ini dirasa tidak cukup bila dilaksanakan di sekolah.

Dari uraian masalah di atas, penulis tertarik untuk mengambil judul

“Pembangunan Aplikasi Evaluasi Diri Sekolah untuk Keperluan Akreditasi

Sekolah di SMP Pasundan 1 Bandung”.

I.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka masalah yang

dapat di identifikasikan adalah sebagai berikut :

a. Lambatnya pengolahan data-data tahunan yang dibutuhkan untuk kegiatan

evaluasi diri.

b. Sulitnya melakukan kegiatan evaluasi diri diluar sekolah.

c. Sulit melakukan perhitungan perkiraan nilai akreditasi.

I.3. Maksud dan Tujuan

Maksud dari penulisan skripsi ini adalah untuk membuat Aplikasi Evaluasi

Diri Sekolah untuk Keperluan Akreditasi Sekolah di SMP Pasundan 1 Bandung

berbasis web dengan menggunakan PHP dan MySQL.

Sedangkan tujuan yang diinginkan antara lain :

a. Mempercepat pengolahan data-data tahunan yang dibutuhkan untuk

kegiatan evaluasi diri.

b. Mempermudah pengerjaan evaluasi diri agar dapat dilakukan di mana saja.

c. Mempermudah perhitungan perkiraan nilai akreditasi.

(12)

I.4. Batasan Masalah

Agar masalah yang dibahas tidak menyimpang dari tujuan, maka perlu

dibuat suatu batasan masalah, yaitu :

a. Aplikasi Evaluasi Diri Sekolah ini berbasis web dan akan dibangun dengan

bahasa pemrograman PHP dan MySql.

b. Data yang diolah dalam aplikasi ini adalah data tahun pelajaran, data mata

pelajaran, data guru, data siswa, data sarana prasarana, data pembiayaan

dan data akreditasi sekolah, tidak mengolah data untuk keperluan sistem

akademik sekolah.

c. Aplikasi yang dibuat lebih mengarah kepada simulasi penilaian akreditasi

sekolah.

d. Data acuan yang digunakan untuk penilaian akreditasi mengacu pada

delapan komponen standar nasional pendidikan yang disusun oleh BNSP

(Badan Standar Nasional Pendidikan).

I.5. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang akan digunakan dalam menyusun tugas akhir

ini adalah metode Analisis Deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang

menggunakan studi kasus.

I.5.1. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

a. Studi Literatur

Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal, paper dan

bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan judul penelitian.

b. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan

(13)

c. Wawancara

Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan mengadakan tanya

jawab secara langsung dengan pihak SMP Pasundan 1 Bandung, dalam hal

ini wawancara dilakukan dengan perwakilan sekolah.

I.5.2. Metode Pembuatan Perangkat Lunak

Metode pengembangan yang ada dalam pembuatan aplikasi ini

menggunakan metode waterfall atau sering juga disebut sebagai Model

Sekuensial Linear di mana proses pengembangannya yang sangat cepat di mana

setiap tahapan menghasilkan suatu dokumen di akhir tahapan dan juga setiap

tahapan mempunyai pengaruh yang besar pada hasil tahap berikutnya. Juga

menghasilkan sistem yang terstruktur dengan baik, karena pada dasarnya

perangkat lunak selalu menjadi bagian dari sistem yang sangat besar maka

dimulailah dengan mengalokasikan kedalam beberapa subset.

(14)

Berikut adalah tahapan yang digunakan dalam model waterfall :

a. Rekayasa Sistem

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data sebagai bahan pendukung dalam

pembangunan sistem serta untuk menentukan kearah mana sistem ini akan

dibangun. Pada tahap ini, sistem sangat berperan penting ketika perangkat

lunak harus berinteraksi dengan unsur lain, seperti database, perangkat keras.

b. Analisis Sistem

Proses pencarian kebutuhan difokuskan pada perangkat lunak. Di mana, hal ini

untuk mengetahui sifat dari program yang akan dibuat. Hasil dari aktifitas

pencarian kebutuhan sistem dan perangkat lunak harus didokumentasikan dan

ditunjukan pada pengguna sehingga sistem dapat digunakan dengan tepat dan

lebih terfokus.

c. Perancangan Sistem

Tahapan ini adalah proses yang multi langkah yakni berfokus pada empat

tahapan atribut yang berbeda dari sebuah program dan digunakan untuk

mengubah kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan menjadi penjelasan ke

dalam bentuk rancangan perangkat lunak sebelum coding dimulai. Desain

harus bisa mengimplementasikan kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap

sebelumnya.

d. Pengkodean Sistem

Untuk dapat dimengerti oleh mesin, di mana hal ini adalah komputer, maka

desain yang sudah dibuat harus bisa dimengerti oleh mesin, yaitu

diterjemahkan melalui bahasa pemrograman melalui proses coding yang kita

inputkan.

e. Pengujian Sistem

Setelah coding dilakukan, pengujian program dimulai. Proses pengujian

berfokus pada alur sistem dari perangkat lunak untuk memastikan bahwa

semua pernyataan bisa di uji dan fungsional luar berfungsi dengan baik yaitu

untuk memastikan bahwa input yang dimasukan akan menghasilkan output

(15)

f. Pemeliharaan Sistem

Perangkat lunak pasti akan mengalami perubahan setelah disampaikan kepada

user. Perubahan dapat diatasi karena sebuah perangkat lunak harus

menyesuaikan jika ada perubahan lingkungan eksternal (perubahan operasi

baru, perangkat peripheral) ataupun user membutuhkan fungsionalitas

tambahan, untuk mengatasi hal tersebut maka pemeliharaan sistem harus bisa

dilakukan.

I.6. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dokumen penelitian ini disusun untuk memberikan

gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas

akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang permasalahan, perumusan masalah

yang dihadapi, maksud dan tujuan, batasan masalah yang kemudian diikuti

dengan metode penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas tinjauan umum mengenai tempat penelitian tugas akhir

dilakukan dan berbagai konsep dasar serta teori-teori yang berkaitan dengan topik

penelitian yang dilakukan.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini membahas uraian mengenai apa saja kebutuhan dalam membangun

sistem pada permasalahan yang diambil, bagaimana cara mendeskripsikannya ke

dalam suatu sistem berupa diagram, tabel, ataupun gambar, sehingga mudah untuk

diimplementasikan serta mulai melakukan desain awal untuk dapat memodelkan

(16)

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Pada bab ini membahas uraian mengenai detil bentuk pengimplentasian

berdasarkan analisis yang telah dilakukan, mulai dari pengimplementasian

antarmuka aplikasi pada sistem sampai pengimplementasian eksternal yang

dibutuhkan untuk mendukung aplikasi pada sistem. Selain itu juga melakukan

tahapan pengujian menggunakan sistem yang telah dibangun apakah sudah sesuai

dengan analisis kebutuhan dan perancangan sistem yang telah dilakukan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab terakhir ini disajikan kesimpulan dari pembahasan bab-bab sebelumnya

dan saran bagi sekolah atau pengembang mengenai rancangan sistem usulan dan

(17)
(18)

9

II.1. Profil Instansi

II.1.1. Sejarah Instansi

SMP Pasundan 1 Bandung sebagai salah satu institusi pendidikan yang

memiliki ikatan historis dengan kebudayaan Sunda sekaligus sebagai institusi

pendidikan yang berperan sebagai penjaga budaya Sunda, merasa berkewajiban

untuk berada pada garda terdepan dalam menjaga dan melestarikan Angklung

sebagai warisan budaya dunia. SMP Pasundan 1 Bandung beralamat di Jalan

Pasundan No.32 Telepon 022-4203383 Kelurahan Balonggede Kecamatan Regol,

Kota Bandung Kode Pos 40251. SMP Pasundan 1 Bandung berstatus

“Terakreditasi A” yang bernaung di bawah Yayasan Pendidikan Dasar dan Menengah Pasundan.

II.1.2. Logo Instansi

Lambang YPDM Pasundan berbentuk perisai segilima dengan logo

Paguyuban Pasundan berbentuk bulat di tengah perisai, dan kujang yang berdiri

tegak di atas 3 (tiga) gunung dan air.

(19)

Arti yang terkandung dalam lambang :

1. Bentuk perisai segi lima warna biru mengandung makna Pancasila dan

Agama islam sebagai asas Paguyuban Pasundan.

2. Bentuk bulat / lingkaran berwarna kuning emas mengandung makna tekad

yang bulat, kokoh dan kuat pendirian dalam mewujudkan tujuan dan

mengikat erat segala isi, maksud dan nilai-nilai yang terkandung di

dalamnya sebagai satu ketentuan yang terwujud dalam Luhung Elmuna,

Pengkuh Agamana, Jembar Budayana.

3. Kujang bermata lima warna kuning emas mengandung makna senjata

pusaka Sunda yang menggambarkan kekuatan dan keberanian guna

melidungi hak dan kebenaran yang menjadi tugas kehidupan. Tegak lurus

ke langit menunjukkan ajaran Tauhid Islam sebagai sumber dari muara

pengabdian.

4. Padi yang terurai ke kiri dan ke kanan warna kuning, mengandung makna

kesuburan tanah Sunda sekaligus simbol Ki Sunda yang makin berisi

makin merunduk berjumlah 20 (dua puluh) untaian kiri, 7 (tujuh) untaian

tengah, dan 13 (tiga belas) untaian kanan, menggambarkan lahirnya

Paguyuban Pasundan pada tanggal 20 Juli 1913.

5. Tiga buah gunung bersambung mengandung makna Sumber Daya Alam

(SDA), Sumber Daya Kehidupan, dan Sumber Daya Pengabdian. Warna

hitam mengandung makna kekuatan, kepatuhan, percaya diri akan

kebenaran dan keadilan.

6. Tiga gelombang air mengandung makna mudah menyesuaikan diri dengan

lingkungannya serta tetap berpegang teguh kepada Pancasila, Agama

Islam dan Ajen Budaya Sunda.

7. Warna hijau muda mengandung makna kesuburan, kemakmuran, dan

kebesaran Sunda Sawawa, yang membuat harmonisnya kehidupan.

Makna lambang :

Yayasan Pendidikan Dasar dan Menengah (YPDM) Pasundan sebagai

badan garapan Paguyuban Pasundan merupakan wahana perjuangan bertekad

(20)

penuh rasa tanggung jawab dan berani bertindak jujur serta adil untuk

membangun tanah air dan mewujudkan kebahagiaan lahir batin yang diridhoi

Allah Subhanahu Wata’ala dalam kerangka Negara Kesatuan Republik

Indonesia.[5]

II.1.3. Visi dan Misi Instansi

Visi Sekolah

1. Pengkuh Agama Islamna (Iman dan Taqwa terhadap Allah SWT)

2. Luhung Elmuna (Tinggi dalam ilmu pengetahuan)

3. Jembar Budaya Sundana (Berwawasan budaya Sunda yang luas dan

melestarikannya)

Misi Sekolah

1. Memperkokoh landasan keimanan dan ketaqwaan peserta didik terhadap

Allah SWT.

2. Meningkatkan mutu pendidikan dalam rangka membentuk sumber daya

manusia yang berkualitas.

3. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dalam upaya

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

4. Memantapkan penguasaan teknologi baik teoritis maupun praktik.

5. Meningkatkan pemahaman, sikap dan tingkah laku yang rasional dan

bertanggung jawab terhadap hidup dan kehidupan budaya Sunda.

6. Berbudaya dan berbangsa dengan menekankan pada kebersamaan.[1]

II.1.4. Struktur Organisasi Instansi

Terciptanya suatu lingkungan kehidupan di dalam sekolah yang baik dan

teratur, maka diperlukan adanya organisasi sekolah yang mempunyai peranan

sangat penting guna menunjang kelancaran dan ketertiban suatu penyampaian

ilmu dan teknologi yang sempurna. Maka dibangunlah suatu manajemen sekolah,

(21)

Gambar II.2 Struktur Organisasi di SMP Pasundan 1 Bandung

II.1.5. Deskripsi Tugas

II.1.5.1. Kepala Sekolah

Kepala Sekolah adalah penanggung jawab pelaksanaan pendidikan di

sekolah, termasuk di dalamnya adalah penanggung jawab administrasi sekolah.

Kepala Sekolah mempunyai tugas merencanakan, mengorganisasikan, dan

mengawasi serta mengevaluasi seluruh program pendidikan di sekolah yang

meliputi aspek edukatif dan administratif.

II.1.5.2. PKS Kurikulum

Ruang lingkupnya meliputi pengurusan kegiatan proses belajar mengajar

baik kurikuler, ekstrakurikuler maupun kegiatan pengembangan kemampuan guru

melalui MGMP atau kerja (Inservice dan Observice Training) serta pelaksanaan

penilaian kegiatan sekolah.

II.1.5.3. PKS Kesiswaan

Maksud pembinaan kesiswaan adalah mengusahakan agar para siswa

tumbuh dan berkembang sebagai manusia Indonesia seutuhnya sesuai dengan

(22)

II.1.5.4. PKS Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan penunjang yang sangat penting bagi

terlaksananya suatu kegiatan. Oleh karena itu tersedianya sarana pendidikan

dalam jumlah yang cukup dan kualitas yang baik akan mendukung tercapainya

tujuan secara optimal. Tugasnya yaitu mengatur, memahami, memelihara dan

memperbaiki data pengembangan sarana dan prasarana pendidikan. Sarana

mencakup semua barang yang diperlukan, baik barang bergerak maupun barang

yang tidak bergerak.

II.1.5.5. PKS Hubungan Sekolah dengan Masyarakat (Humas)

Bertugas melakukan pembinaan dan pengembangan kegiatan kerjasama

sekolah dengan lingkungan masyarakat atau dunia kerja.

II.1.5.6. Tata Usaha

Administrasi sekolah ialah segala usaha bersama untuk mendayagunakan

sumber-sumber baik personal maupun material secara efektif dan efisien guna

menunjang tercapainya tujuan pendidikan di sekolah secara optimal. Bertugas

untuk membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan :

a. Pengorganisasian

b. Pengarahan

c. Ketenagaan

d. Pengkoordinasian

e. Indentifikasi dan pengumpulan data

f. Penyusunan laporan

II.1.5.7. Guru

Guru adalah seorang pengajar suatu ilmu. merupakan pendidik profesional

dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,

(23)

II.2. Landasan Teori

II.2.1. Akreditasi Sekolah

Akreditasi sekolah/madrasah adalah suatu kegiatan penilaian kelayakan

suatu sekolah/madrasah berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dan dilakukan

oleh BAN-S/M yang hasilnya diwujudkan dalam bentuk pengakuan peringkat

kelayakan. Akreditasi merupakan bentuk akuntabilitas publik dilakukan secara

obyektif, adil, transparan, dan komprehensif dengan menggunakan instrumen dan

kriteria yang mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan.

II.2.1.1. Dasar Hukum Akreditasi Sekolah

Berikut ini adalah dasar hukum dilaksanakannya akreditasi sekolah :

1. UU No.20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas (Pasal 60).

2. PP No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Pasal 86 dan

87).

3. Permendiknas No.29 Tahun 2005 tentang BAN-S/M.

4. SK. Mendiknas No.064/P/2006 tentang Anggota BAN-PT, BAN-S/M dan

BAN-PNF.

5. Keputusan Gubernur Jawa Barat No. 421/Kep.289.Disdik/2007 tentang

BAP-S/M. [2]

II.2.1.2. Tujuan dan Manfaat Akreditasi

Tujuan Akreditasi adalah :

1. Memberikan informasi tentang kelayakan S/M atau program yang

dilaksanakannya berdasarkan Standar Nasional Pendidikan.

2. Memberikan pengakuan peringkat kelayakan.

3. Memberikan rekomendasi tentang penjaminan mutu pendidikan kepada

(24)

Manfaat dari Akreditasi adalah :

1. Acuan dalam upaya peningkatan mutu S/M dan rencana pengembangan

S/M.

2. Motivator agar S/M terus meningkatkan mutu pendidikan secara bertahap,

terencana, dan kompetitif baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi,

nasional bahkan regional dan internasional.

3. Umpan balik dalam usaha pemberdayaan dan pengembangan kinerja

warga S/M dalam rangka menerapkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi,

dan program S/M.

4. Membantu mengidentifikasi S/M dan program dalam rangka pemberian

bantuan pemerintah, investasi dana swasta dan donatur atau bentuk

bantuan lainnya.

5. Bahan informasi bagi S/M untuk meningkatkan dukungan dari pemerintah,

masyarakat, maupun sektor swasta dalam hal profesionalisme, moral,

tenaga, dan dana.

6. Membantu S/M dalam menentukan dan mempermudah kepindahan peserta

didik dari satu sekolah ke sekolah lain, pertukaran guru, dan kerjasama

yang saling menguntungkan. [2]

II.2.1.3. Komponen Akreditasi

Akreditasi mencakup semua 8 (delapan) komponen dalam Standar

Nasional Pendidikan, yaitu :

1. Standar Isi [Permen 22/2006],

2. Standar Proses [Permen 41/2007],

3. Standar Kompetensi Lulusan [Permen 23/2006],

4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan [Permen 13/2007 Ttg Kasek,

Permen 16/2007 Ttg Guru [Permen 24/2008 Ttg Tenaga Adm],

5. Standar Sarana Dan Prasarana [Permen 24/2007],

6. Standar Pengelolaan [Permen 19/2007],

7. Standar Pembiayaan [PP. 48/2008],

(25)

II.2.1.4. Instrumen Akreditasi

Instrumen akreditasi sekolah/madrasah adalah alat ukur yang digunakan

untuk menilai kelayakan sekolah/madrasah berdasarkan kriteria yang telah

ditetapkan dan hasilnya akan diolah dalam penentuan peringkat akreditasi. Salah

satu penyempurnaan perangkat akreditasi SMP/MTs dibandingkan dengan

perangkat akreditasi SMA/MA adalah diterapkannya bobot komponen dan bobot

butir sehingga tingkat akurasi penilaian menjadi lebih tinggi.

Penentuan bobot komponen dan bobot butir instrumen akreditasi

SMP/MTs dilakukan dengan cara mengumpulkan pendapat para pakar di bidang

kurikulum, psikometri, evaluasi pendidikan, manajemen pendidikan, dan

akademisi maupun praktisi di bidang pendidikan.

Butir pernyataan pada instrumen akreditasi SMP/MTs memiliki bobot

butir yang berbeda-beda tergantung dukungannya terhadap pembelajaran bermutu.

Bobot butir pernyataan terendah adalah 1, dan bobot butir pernyataan tertinggi

adalah 4. Definisi operasional bobot butir adalah sebagai berikut :

1. Bobot 1 adalah bobot minimal untuk mendukung fungsi butir dalam proses

pembelajaran agar dapat berlangsung.

2. Bobot 2 adalah bobot yang mendukung fungsi butir tersebut dalam proses

pembelajaran yang layak.

3. Bobot 3 adalah bobot yang mendukung fungsi butir tersebut dalam proses

pembelajaran yang baik.

4. Bobot 4 adalah bobot maksimal yang mendukung fungsi butir tersebut

dalam proses pembelajaran yang sangat baik. [2]

II.2.2. Key Performance Indicator (KPI)

Key Performance Indicators, juga dikenal sebagai KPI atau Key Success

Indicators (KSI), KPI sering sekali disebut-sebut sebagai salah satu landasan

suatu perusahaan dapat berjalan on the track. KPI ini membantu

(26)

Ketika sebuah organisasi/instansi menganalisis misinya, mengidentifikasi

semua pemangku kepentingan, dan mendefinisikan tujuannya, perlu cara untuk

mengukur kemajuan menuju tujuan-tujuan tersebut. Key Performance Indicator

adalah pengukur tersebut. KPI membantu organisasi/instansi mendefinisikan dan

mengukur kemajuan (progress) secara Scientific, Measureable, Achievable,

Reliable, dan Time bound.

Apakah Key Performance Indicator (KPI)

Key Performance Indicator adalah pengukuran kuantitatif, yang

mencerminkan faktor penentu keberhasilan suatu organisasi/instansi. KPI ini akan

berbeda tiap organisasi/instansi, tergantung dari organisasi/instansi itu sendiri.

Sebagai contoh :

a. Sebuah bisnis mungkin mempunyai sebuah KPI yang salah satunya yaitu

persentase pendapatan yang berasal dari pelanggan tetap.

b. Sebuah sekolah dapat memfokuskan KPI pada tingkat kelulusan siswanya.

c. KPI sebuah Departemen Layanan Pelanggan mungkin sebagai salah satu

nya adalah persentase panggilan pelanggan yang dijawab dalam menit

pertama.

d. Sebuah KPI untuk organisasi pelayanan sosial adalah jumlah klien yang

dapat dibantu dalam satu tahun.

Apapun KPI yang dipilih, KPI harus mencerminkan tujuan organisasi /

instansi, KPI harus menjadi kunci untuk keberhasilan, dan KPI harus dapat diukur

(terukur). KPI biasanya memerlukan pertimbangan jangka panjang. Definisi dari

apa yang mereka dan bagaimana mereka diukur sering tidak berubah. Tujuan

untuk KPI tertentu dapat berubah karena perubahan tujuan organisasi/instansi,

atau karena lebih dekat untuk mencapai tujuan.

Indikator Kinerja Utama Mencerminkan Sasaran Organisasi/Instansi

Sebuah organisasi/instansi yang memiliki salah satu tujuan "untuk menjadi

organisasi/instansi yang paling menguntungkan dalam industri" akan memiliki

(27)

pajak" dan "Ekuitas". Namun, " Penyebab Kontribusi Persen Laba ke Masyarakat

" mungkin tidak akan menjadi salah satu KPI nya. Di sisi lain, sekolah tidak

peduli dengan menghasilkan keuntungan, sehingga KPI nya akan berbeda. KPI

seperti "Tingkat Kelulusan" dan "Sukses Dalam Mencari Kerja Setelah Wisuda”.

Indikator Kinerja Utama Harus dikuantifikasi

Jika Key Performance Indicator akan menjadi nilai apapun, harus ada cara

yang akurat untuk mendefinisikan dan mengukurnya. Misalnya :

a. "Menghasilkan Pelanggan yang kembali" tidak akan berguna sebagai KPI

tanpa cara untuk membedakan antara pelanggan baru dan dan pelanggan

yang kembali.

b. "Jadilah Perusahaan yang Paling Populer" tidak akan bekerja sebagai KPI

karena tidak ada cara untuk mengukur popularitas perusahaan atau

membandingkannya dengan perusahaan lain.

Penting juga untuk menentukan Key Performance Indicator yang sama

dari tahun ke tahun. Untuk KPI "Meningkatkan Penjualan", diperlukan

pertimbangan seperti apakah untuk mengukur unit yang terjual atau nilai dolar

dari penjualan. Akankah kembali dipotong dari penjualan di bulan penjualan atau

bulan return? Akankah penjualan dicatat untuk KPI dengan harga daftar atau pada

harga penjualan aktual?

Menetapkan target untuk masing-masing Key Performance Indicator juga

penting. Sebuah tujuan perusahaan untuk menjadi perusahaan pilihan mungkin

termasuk KPI "Tingkat Perputaran". Setelah Key Performance Indicator

didefinisikan sebagai "jumlah pengunduran diri sukarela dan pengakhiran kinerja,

dibagi dengan jumlah total karyawan pada awal periode" dan cara untuk

mengukur itu telah dibentuk dengan mengumpulkan informasi dangan Human

Resources Information System (HRIS). "Mengurangi omset sebesar lima persen

per tahun" adalah target yang jelas, bahwa setiap orang akan mengerti dan dapat

mengambil tindakan. [7]

Sama halnya dengan akreditasi, dalam mendapatkan nilai akreditasi di

(28)

tidak harus bingung dalam menentukan indikator-indikator mana yang harus

diambil, karena sudah ada ketetapannya dari tiap komponen akreditasi yang telah

ditetapkan oleh BAN-S/M.

II.2.3. Konsep Pengolahan Data

II.2.3.1. Pengertian Data

Menurut berbagai kamus bahasa Inggris-Indonesia, data diterjemahkan

sebagai istilah yang berasal dari kata “datum” yang berarti fakta atau bahan-bahan keterangan. Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi.

Data adalah fakta yang jelas lingkup, tempat, dan waktunya. Data diperoleh dari

sumber data primer atau sekunder dalam bentuk berita tertulis atau sinyal

elektronis. Jadi pada intinya, data merupakan kenyataan yang menggambarkan

suatu kejadian dan merupakan kesatuan nyata yang nantinya akan digunakan

sebagai bahan dasar suatu informasi. [8]

II.2.3.2. Pengantar Sistem Basis Data

Secara sederhana database (basis data) dapat diungkapkan sebagai suatu

pengorganisasian data dengan bantuan komputer yang memungkinkan data dapat

diakses dengan mudah dan cepat. Dalam hal ini, pengertian akses dapat mencakup

pemerolehan data maupun pemanipulasian data.

Manajemen Modern mengikutsertakan informasi sebagai sumber daya

penting yang setara dengan sumber daya manusia, uang, mesin, dan material.

Informasi adalah suatu bentuk penyajian data yang melalui mekanisme

pemrosesan, yang berguna bagi pihak tertentu, misalnya manager. Bagi pihak

manajemen, informasi merupakan bahan untuk pengambilan keputusan.

II.2.3.3. Pengertian DBMS

DBMS merupakan singkatan dari DataBase Management System. DBMS

(29)

untuk memudahkan pengelolaan database. Salah satu macam DBMS yang

populer dewasa ini berupa RDBMS (Relational DataBase Management System),

yang menggunakan model basis data relasional atau dalam bentuk tabel-tabel

yang saling terhubungkan.[4] Dibandingkan dengan sistem yang berbasis kertas,

DBMS memiliki empat keunggulan, yaitu:

1. Kepraktisan, sistem yang berbasis kertas akan menggunakan kertas yang

sangat banyak untuk menyimpan informasi, sedangkan DBMS

menggunakan media penyimpanan sekunder yang berukuran kecil tapi

padat informasi.

2. Kecepatan, mesin dapat mengambil atau mengubah data jauh lebih cepat

dibanding manusia.

Mengurangi kejemuan, orang cenderung menjadi bosan bila melakukan

tindakan-tindakan berulang yang menggunakan tangan (misalnya harus menganti

suatu informasi). Keterkinian, informasi yang tersedia pada DBMS akan bersifat

mutakhir dan akur setiap saat transformasi data secara manual.

II.2.4. Pengenalan Sistem Informasi

II.2.4.1. Pengertian Sistem Informasi

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang saling berkaitan dan

tersusun untuk mencapai untuk tujuan tertentu. Dalam bekerja sistem memperoleh

masukan atau data yang menghasilkan keluaran atau informasi. Informasi adalah

sesuatu yang menambah pengetahuan bagi yang menerima dan dapat digunakan

untuk membantu mengurangi keragu-raguan penerimanya dalam pengambilan

keputusan untuk menentukan pilihan tindakan. Dan informasi itu sendiri bersifat

subyektif. Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,

bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan

(30)

II.2.4.2. Pengertian Sistem Monitoring

Sistem Monitoring adalah sistem pengumpulan data atau informasi secara

reguler dan terus-menerus yang dapat menghasilkan indikator-indikator

perkembangan dan pencapaian suatu kegiatan program atau kegiatan terhadap

tujuan yang ditetapkan. Sistem monitoring mencakup penelusuran pelaksanaan

sistem yang dapat dipertanggung jawabkan terhadap target kinerja yang jelas dan

konsisten, laporan kemajuan, dan identifikasi masalah. Secara umum, sistem

monitoring (dan evaluasi) terdiri dari empat komponen, yaitu: tujuan (goal),

sasaran (target), indikator (indicator), dan masukan (input).

II.2.4.3. Pengertian Sistem Dashboard / Scorecard

Pendekatan penyajian informasi dalam sistem dashboard yang merupakan

bagian dari sistem informasi yang mengacu pada data secara periodik atau per

jenis sesuai kebutuhan tingkat eksekutif. Dengan menggunakan sistem dashboard,

informasi divisualisasikan dalam bentuk grafik dan angka atau persentase yang

dapat dianalisa lebih detil dengan cara drill down.

II.2.5. Konsep Analisis Terstruktur

II.2.5.1. Pengenalan Flow Map dan Flow Chart

Flow Map

Flow Map adalah paket perangkat lunak yang didedikasikan untuk

menganalisis dan menampilkan interaksi atau aliran data. Jenis data dalam arti

khusus ada dua lokasi geografis yang berbeda terhubung ke masing-masing item

data. Sebuah lokasi tempat asal aliran dimulai dan lokasi tujuan di mana aliran

berakhir. Aliran data itu sendiri dapat orang (misalnya komputer berbelanja,

pengunjung rumah sakit), barang, penggunaan layanan pertanian atau

telekomunikasi dan sebagainya. Flow Map dapat menunjukkan hal-hal seperti

(31)

1. Apa itu yang mengalir, bergerak, berpindah, dll

2. Apa arah alirannya bergerak dan / atau apa sumber dan tujuan tersebut.

3. Berapa banyak mengalir, yang ditransfer, diangkut, dll

4. Informasi umum tentang apa yang mengalir dan bagaimana ia mengalir.

Flow Chart

Flow Chart adalah penyajian yang sistematis tentang proses dan logika

dari kegiatan penanganan informasi atau penggambaran secara grafik dari

langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flow Chart

menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam

segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif

lain dalam pengoperasian.

II.2.5.2. Pengenalan Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram adalah model entity relationship yang berisi

komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing

dilengkapi dengan atribut-atribut yang merepresentasikan seluruh fakta dari dunia

nyata yang ditinjau kemudian digambarkan dengan lebih sistematis dengan

menggunakan entity relationship diagram.

II.2.5.3. Pengenalan Diagram Konteks

Diagram konteks adalah sebuah diagram sederhana yang menggambarkan

hubungan antara entity luar, masukan, dan keluaran dari sistem. Diagram konteks

direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem. Ia

akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh

boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya

ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks. Diagram konteks

berisi gambaran umum (secara garis besar) sistem yang akan dibuat. Secara

(32)

memberi data (dan data apa saja) ke sistem, serta kepada siapa saja informasi (dan

informasi apa saja) yang harus dihasilkan sistem”.

II.2.5.4. Pengenalan Data Flow Diagram

Data flow diagram (DFD) digunakan oleh analis untuk

mendokumentasikan desain logika suatu sistem yang dapat memenuhi kebutuhan

pengguna. DFD memungkinkan pengguna mengetahui konsep analis sistem

mengenai masalah yang dihadapi pengguna. Data Flow Diagram merupakan arus

data dalam sebuah organisasi. Untuk mendokumentasikan aplikasi yang

digunakan sekarang dari untuk merencanakan serta mendesain aplikasi yang baru.

Simbol-simbol yang digunakan dalam diagram arus data adalah :

1. Aliran data atau informasi (Data Flow)

2. Proses atau aktifitas (Process)

3. Sumber atau tujuan data (External Entity)

4. Simpanan data (Data Stored)

II.2.6. Pengantar Jaringan Komputer

II.2.6.1. Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan komputer (computer networks) adalah suatu himpunan

interkoneksi sejumlah komputer autonomous. Dalam bahasa yang populer dapat

dijelaskan bahwa jaringan komputer adalah kumpulan beberapa komputer (dan

perangkat lain seperti printer dan hub) yang saling terhubung satu sama lain

melalui media perantara. Media perantara bisa berupa media kabel ataupun tanpa

kabel (nirkabel). Informasi berupa data akan mengalir dari satu komputer ke

komputer lainnya atau dari satu komputer ke perangkat yang lain, sehingga

masing-masing komputer yang terhubung tersebut bisa saling bertukar data atau

berbagi perangkat keras. Berdasarkan skala atau area, jaringan komputer dapat

(33)

1. LAN

Local Area Network adalah jaringan lokal yang dibuat pada area tertutup.

Misalkan dalam satu gedung atau dalam satu ruangan. Kadangkala jaringan lokal

disebut juga jaringan privat. LAN biasa digunakan untuk jaringan kecil yang

menggunakan resource bersama-sama, seperti penggunaan printer secara bersama,

penggunaan media penyimpanan secara bersama.

2. MAN

Metropolitan Area Network menggunakan metode yang sama dengan LAN

namun daerah cakupannya lebih luas. Daerah cakupan MAN bisa satu RW,

beberapa kantor yang berada dalam komplek yang sama, satu kota, bahkan satu

provinsi. Dapat dikatakan MAN merupakan pengembangan dari LAN.

3. WAN

Wide Area Network cakupannya lebih luas dari pada MAN. Cakupan

WAN meliputi satu kawasan, satu negara, satu pulau, bahkan satu benua. Metode

yang digunakan WAN hampir sama dengan LAN dan MAN.

4. Internet

Internet adalah interkoneksi jaringan-jaringan komputer yang ada di dunia.

Sehingga cakupannya sudah mencapai satu planet, bahkan tidak menutup

kemungkinan mencakup antar planet. Koneksi antar jaringan komputer dapat

dilakukan berkat dukungan protokol yang khas, yaitu Internet Protocol (IP).

II.2.6.2. Pengenalan Topologi Jaringan

Topologi adalah suatu aturan/rules bagaiamana menghubungkan komputer

(node) satu sama lain secara fisik dan pola hubungan antara komponen-komponen

yang berkomunikasi melalui media/peralatan jaringan, seperti : server,

workstation, hub/switch, dan pengkabelannya (media transmisi data). Topologi

(34)

1. Topologi Bus

Topologi bus, merupakan topologi yang menghubungkan beberapa

komputer ke sebuah kabel dengan beberapa terminal. Topologi bus menggunakan

jenis kabel coaxial dengan beberapa konektor. Topologi bus menyediakan 1 (satu)

jalur yang digunakan untuk komunikasi antar perangkat sehingga setiap perangkat

harus bergantian dalam menggunakan jalur yang ada. Dalam berkomunikasi antar

perangkat, hanya 2 (dua) perangkat yang dapat saling berkomunikasi. Kecepatan

transfer rata-rata data antar perangkat sangat lambat karena harus bergantian

dalam menggunakan jalur.

2. Topologi Ring

Topologi ring, merupakan topologi yang menghubungkan beberapa

komputer dengan membentuk sebuah lingkaran. Komputer yang terhubung dalam

sebuah jaringan akan terkoneksi pada 2 (dua) komputer lain.

3. Topologi Star

Topologi star, adalah topologi yang menghubungkan beberapa komputer

dengan menggunakan perangkat yaitu Hub atau Switch. Perangkat ini berfungsi

sebagai pengontrol dari semua komputer yang terhubung dalam jaringan.

II.2.6.3. Pengenalan Protokol

Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau

mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua

atau lebih titik komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras,

perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah,

protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras. Protokol dapat diibaratkan

(35)

macam protokol yang masing-masing mempunyai keunggulan tersendiri,

antaralain :

a. NetBEUI

NetBEUI merupakan protokol yang banyak digunakan dalam jaringan

lokal berbasis sistem operasi Microsoft Windows. Sangat baik dan cepat untuk

layanan file sharing dan print sharing. Salah satu kelemahan protokol ini adalah

tidak dapat di-routing sehingga hanya dapat bekerja di satu jaringan lokal. Contoh

penggunaan protokol ini adalah pada Program Microsoft Neighbourhood.

Penjelasan tentang routing akan dijelaskan lebih lanjut dalam modul selanjutnya.

b. IPX/SPX (Internetwork Packet Exchange/Sequenced Packet Exchange)

Hampir sama dengan NetBEUI, yaitu digunakan di jaringan lokal dan

sangat baik untuk file sharing dan print sharing serta dapat di-routing. Protokol

ini biasa digunakan di jaringan berbasis sistem operasi Novell Netware.

c. Protokol yang dikembangkan oleh OSI/ISO seperti X.25/X.75/X.400.

Protokol ini sudah digunakan oleh beberapa institusi. Sayang segala

informasi tentang protokol ini harus dibeli oleh kita ke ISO. Hal ini menyebabkan

perkembangan ISO/OSI menjadi lambat.

d. TCP/IP (Transmision Control Protocol/Internet Protocol)

TCP/IP adalah protokol yang digunakan di jaringan global karena

memiliki sistem pengalamatan yang baik dan memiliki sistem pengecekan data.

Saat ini terdapat dua versi TCP/IP yang berbeda dalam sistem penomoran, yaitu

IPv4 (32 bit) dan IPv6 (128 bit), dan saat ini yang masih digunakan adalah IPv4.

Untuk memepermudah penulisan, alamat IP biasanya ditulis dalam bentuk empat

segmen bilangan desimal yang dipisahkan tanda titik dan setiap segmen mewakili

delapan bit pada alamat IP. Setiap network adapter dapat memiliki lebih dari satu

alamat IP namun sebuah alamat IP (IP address) tidak boleh dipakai oleh dua atau

(36)

internasional bernama Internic. Saat ini lebih dari 85% alamat IP (IPv4) telah

terpakai sehingga sebentar lagi sistem IPv4 akan digantikan oleh IPv6.

II.2.7. Perangkat Lunak Pendukung

II.2.7.1. Microsoft Visio Professional 2002 SR-1 (10.0.2514)

Microsoft Visio (atau sering disebut Visio) adalah sebuah program aplikasi

komputer yang sering digunakan untuk membuat diagram, diagram alir

(flowchart), brainstorm, dan skema jaringan yang dirilis oleh Microsoft

Corporation. Aplikasi ini menggunakan grafik vektor untuk membuat

diagram-diagramnya. Visio aslinya bukanlah buatan Microsoft Corporation, melainkan

buatan Visio Corporation, yang diakusisisi oleh Microsoft pada tahun 2000. Versi

yang telah menggunakan nama Microsoft Visio adalah Visio 2002, Visio 2003,

dan Visio 2007 yang merupakan versi terbaru. Visio 2007 Standard dan

Professional menawarkan antarmuka pengguna yang sama, tapi seri Professional

menawarkan lebih banyak pilihan template untuk pembuatan diagram yang lebih

lanjut dan juga penataan letak (layout).

II.2.7.2. Power Designer Process Analyst 6.0.0

Power Designer adalah program yang digunakan untuk membuat

rancangan program aplikasi dengan konsep software engineering. Power Designer

terdiri dari 4 macam program yaitu: Process Analyst, Data Architect, dan

Application Modeler. Dari program-program yang disediakan dapat dilihat bahwa

perancangan software dilakukan dengan pembuatan DFD dan ERD. Setelah itu

baru program aplikasi dibuat.

II.2.7.3. MySQL 5.1.36

MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal.

Kepopulerannya disebabkan MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa dasar

(37)

Database Management System). Pada MySQL, sebuah database mengandung satu

atau sejumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung

satu atau beberapa kolom. Untuk mengelola database MySQL ada beberapa cara

yaitu melalui MS-DOS (tool command line) dan dapat juga menggunakan

program utility seperti:

1. PHP MyAdmin

2. MySQL GUI

3. MySQL Manager Java Based

4. MySQL Administrator for windows

II.2.7.4. phpMyAdmin 3.2.0.1

PhpMyAdmin adalah program untuk mengelola database yang ditulis

dengan menggunakan PHP untuk menangani database MySQL. Hampir semua

virtual server mendukung database MySQL. Dengan menggunkan fasilitas yang

ada pada phpMyAdmin. Programmer bisa melakukan manipulasi dengan mudah

tanpa harus direpotkan dengan menghafalkan perintah-perintah MySQL jika

menggunakan database MySQL berbasis DOS.

II.2.7.5. Wampserver 2.0

WAMP SERVER adalah paket web server yang bekerja secara pada

localhost yang dibuat secara independen dan di instal pada sistem operasi

Windows. WAMP adalah singkatan dari dari Windows and the principal

components of the package: Apache, MySQL and PHP (Perl or Python). Apache

adalah web server, MySQL adalah database, PHP adalah bahasa pemograman

yang dapat memanipulasi informasi yang dibuat di database dan menghasilkan

halaman web dinamis konten setiap waktu diminta oleh browser. Program lain

juga dapat dimasukkan dalam paket, seperti phpMyAdmin yang menyediakan

antarmuka pengguna grafis untuk manajer database MySQL, atau bahasa

(38)

II.2.7.6. Macromedia Dreamweaver 8

Macromedia Dreamweaver adalah sebuah software web design yang

menawarkan cara mendesain website dengan dua langkah sekaligus dalam satu

waktu, yaitu mendesain dan memprogram. Dreamweaver memiliki satu jendela

mini yang disebut HTML source, tempat kode-kode HTML tertulis. Setiap kali

mendesain web, seperti menulis kata-kata, meletakkan gambar, membuat tabel

dan proses pengaturan website. Artinya pengguna memiliki kesempatan untuk

(39)
(40)

31

III.1. Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh

menjadi bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan

dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan,

hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan

sehingga dapat diusulkan perbaikannya. Hal-hal yang dianalisis pada tahap

analisis sistem adalah analisis masalah, analisis sistem yang sedang berjalan,

aturan bisnis, spesifikasi kebutuhan perangkat lunak, analisis kebutuhan

nonfungsional, analisis data, analisis kebutuhan fungsional, spesifikasi proses dan

kamus data DFD.

III.1.1.Analisis Masalah

Mengidentifikasi masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan

dalam tahap analisis sistem. Adapun masalah yang dihadapi di SMP Pasundan 1

Bandung yaitu :

1. Lambatnya pengolahan data-data tahunan yang dibutuhkan untuk kegiatan

evaluasi diri.

2. Sulitnya melakukan kegiatan evaluasi diri diluar sekolah.

3. Sulit melakukan perhitungan perkiraan nilai akreditasi.

III.1.2.Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak kurikulum, didapatkan

prosedur yang sedang berjalan di SMP Pasundan 1 Bandung adalah sebagai

berikut :

a. Prosedur pembentukan panitia evaluasi diri sekolah

(41)

c. Prosedur pengumpulan data absensi pegawai

d. Prosedur pengumpulan data keuangan sekolah

e. Prosedur pengumpulan data pendidik dan tenaga kependidikan

f. Prosedur pengumpulan data ekstrakurikuler

g. Prosedur pengumpulan data sarana dan prasarana

Penjelasan dari setiap prosedur adalah sebagai berikut :

a. Prosedur Pembentukan Panitia untuk Persiapan Evaluasi Diri Sekolah

Prosedur pembentukan panitia evaluasi diri sekolah untuk keperluan

akreditasi sekolah digambarkan dengan Flow Map pada gambar III.1.

Skenario yang dilakukan pada prosedur pembentukan panitia evaluasi diri

sekolah adalah sebagai berikut :

1. Kepala sekolah memberikan draft SK kepada TU.

2. TU kemudian mencetak draft SK tersebut.

3. SK yang sudah dicetak kemudian diberikan kepada kepala sekolah untuk

disahkan, dan kemudian diberikan kembali kepada TU.

4. SK yang sudah disahkan kemudian diperbanyak untuk dibagikan kepada

(42)

Prosedur pembentukan panitia evaluasi diri sekolah

TU

Kepala Sekolah Guru

Keterangan :

A : Arsip SK sah

A Draft SK Draft SK

SK SK

Disahkan

SK sah SK sah

SK distribusi

SK distribusi

Memper-banyak SK

SK distribusi

SK sah Pencetakan (print)

SK

Gambar III.1 Flow Map prosedur pembentukan panitia evaluasi diri sekolah

b. Prosedur Pengumpulan Data Siswa

Prosedur pengumpulan data siswa digambarkan dengan Flow Map pada

gambar III.2. Skenario yang dilakukan pada prosedur pengumpulan siswa

adalah sebagai berikut :

1. TU memberikan data siswa baru kepada bagian kurikulum.

2. Bagian kurikulum membuat data siswa dari data siswa baru dan data siswa

(43)

3. Data siswa yang sudah jadi di berikan kepada tu untuk diarsipkan dan

dibuatkan laporannya, untuk selanjutnya diserahkan kepada kepala

sekolah.

Prosedur pengumpulan data siswa

PKS Kurikulum Kepala Sekolah

TU

Keterangan :

B1 : Arsip kumpulan data siswa TU

B2 : Arsip kumpulan data siswa PKS Kurikulum

Data siswa lama

B1

Membuat data siswa Data siswa baru Data siswa baru

Data Siswa

Membuat laporan data

siswa

Laporan data Siswa Laporan data Siswa Data Siswa

Data Siswa

B2 Data Siswa

Gambar III.2 Flow Map prosedur pengumpulan data siswa

c. Prosedur Pengumpulan Data Absensi Pegawai

Prosedur pengumpulan data absensi pegawai digambarkan dengan Flow Map

pada gambar III.3. Skenario yang dilakukan pada prosedur pengumpulan data

absensi pegawai adalah sebagai berikut :

1. TU membuat laporan absensi pegawai dari data absensi pegawai.

2. Laporan absensi pegawai yang sudah jadi, disimpan untuk dijadikan arsip,

(44)

Prosedur pengumpulan data absensi pegawai

Kepala Sekolah TU

Keterangan :

B : Arsip kumpulan data absensi pegawai

B Data absensi

pegawai

Membuat laporan data

absensi pegawai

Laporan absensi pegawai Laporan absensi

pegawai

Gambar III.3 Flow Map prosedur pengumpulan data absensi pegawai

d. Prosedur Pengumpulan Data Keuangan Sekolah

Prosedur pengumpulan data keuangan sekolah digambarkan dengan Flow

Map pada gambar III.4. Skenario yang dilakukan pada prosedur pengumpulan

data keuangan sekolah adalah sebagai berikut :

1. Bendahara mendapatkan data keuangan dari TU, PKS (Pembantu kepala

sekolah), dan BP/BK.

2. Data-data keuangan tersebut kemudian disatukan dengan RAPBS dan data

keuangan dari bendahara untuk di buat laporannya.

3. Hasil laporan tersebut kemudian diberikan kepada kepala sekolah dan

(45)

Prosedur pengumpulan data keuangan sekolah

TU PKS (Pembantu

Kepala Sekolah)

Bendahara BP/BK Kepala Sekolah

Membuat laporan keuangan

Keterangan :

C : Arsip data penerimaan keuangan, RPABS, data kas keuangan, data pengeluaran keuangan PKS, data pengeluaran keuangan BP/BK C1 : Arsip laporan keuangan

Data penerimaan

keuangan Data kas keuangan

C1

Data pengeluaran keuangan PKS

Data pengeluaran keuangan BP/BK RAPBS

Data penerimaan keuangan

Data pengeluaran keuangan PKS Data pengeluaran

keuangan BP/BK

Laporan keuangan Laporan keuangan Data penerimaan

keuangan RAPBS Data kas keuangan Data pengeluaran

keuangan PKS C Data pengeluaran keuangan BP/BK

Gambar III.4 Flow Map prosedur pengumpulan data keuangan sekolah

e. Prosedur Pengumpulan Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Prosedur pengumpulan data pendidik dan tenaga kependidikan digambarkan

dengan Flow Map pada gambar III.5. Skenario yang dilakukan pada prosedur

pengumpulan data pendidik dan tenaga kependidikan adalah sebagai berikut :

1. TU bagian kepegawaian memberikan formulir biodata kosong kepada guru

dan TU.

2. Guru dan TU mengisi form tersebut lalu dikembalikan kepada TU bagian

kepegawaian untuk dicek apakah sudah valid atau belum.

3. Jika form biodata tidak valid maka form dikembalikan kepada Guru dan

TU untuk diperbaiki, kemudian dikembalikan lagi kepada TU bagian

kepegawaian untuk dicek apakah sudah valid atau belum.

4. Jika form biodata sudah valid maka form diinput ke dalam komputer oleh

TU bagian kepegawaian untuk dibuatkan laporannya dan dijadikan

(46)

Prosedur pengumpulan data pendidik dan tenaga kependidikan

Guru & TU TU bag.kepegawaian

Form biodata Form biodata

Mengisi form biodata

Valid ? Ya

Tidak Form biodata isi

Keterangan :

D : Arsip Laporan data pendidik dan pegawai kependidikan

Laporan data pendidik dan pegawai kependidikan Mengecek

persyaratan

Form biodata isi valid

Form biodata isi tidak valid

D Form biodata isi

Form biodata isi tidak valid

pencetakan laporan data pendidik dan

pegawai kependidikan

Gambar III.5 Flow Map prosedur pengumpulan data pendidik dan tenaga

kependidikan

f. Prosedur Pengumpulan Data Ekstrakurikuler

Prosedur pengumpulan data ekstrakurikuler digambarkan dengan Flow Map

pada gambar III.6. Skenario yang dilakukan pada prosedur pengumpulan data

ekstrakurikuler adalah sebagai berikut :

1. Pembina ekstrakurikuler membeikan program rencana kegiatan kepada

bagian kurikulum untuk diperiksa.

2. Jika ada program rencana kegiatan yang kurang lengkap maka

(47)

lengkap maka disatukan dengan program rencana kegiatan ekstrakurikuler

yang lain.

3. Kumpulan program rencana kegiatan yang telah disusun kemudian

diberikan kepada kepala sekolah untuk ditandatangani.

4. Kumpulan program rencana kegiatan yang telah ditandatangani kemudian

diberikan kembali kepada TU untuk diperbanyak

5. Kumpulan program rencana kegiatan yang telah di perbanyak di arsipkan

di TU dan juga diberikan kepada PKS kurikulum untuk dijadikan arsip.

Prosedur pengumpulan data ekstrakurikuler

PKS Kurikulum Pembina

Ekstrakurikuler Kepala Sekolah TU

Ya

Keterangan :

E1 : Arsip kumpulan program rencana kegiatan sah PKS Kurikulum E2 : Arsip kumpulan program rencana kegiatan sah TU

Pengumpulan program rencana kegiatan Program rencana

kegiatan

Program rencana kegiatan

Program rencana kegiatan yang valid

Kumpulan program rencana kegiatan Valid ?

Program rencana kegiatan yang tidak

valid

Kumpulan program rencana kegiatan

Disahkan

Kumpulan program rencana kegiatan

sah Mengecek

program rencana kegiatan Program rencana

kegiatan yang sudah diperbaiki

Program rencana kegiatan yang tidak

valid

E2 Dipebanyak Kumpulan program

rencana kegiatan sah Kumpulan program

rencana kegiatan sah Kumpulan program

rencana kegiatan sah

(48)

g. Prosedur Pengumpulan Data Sarana dan Prasarana

Prosedur pengumpulan data sarana dan prasarana digambarkan dengan Flow

Map pada gambar III.7. Skenario yang dilakukan pada prosedur pengumpulan

data sarana dan prasarana adalah sebagai berikut :

1. PKS sarana dan prasarana mendata sarana dan prasarana.

2. Data sarana dan prasarana tersebut kemudian dibuat laporannya untuk

disahkan oleh kepala sekolah.

3. Laporan data sarana dan prasarana yang telah disahkan oleh kepala

sekolah kemudian diberikan kembali kepada PKS sarana dan prasarana

(49)

Prosedur pengumpulan data sarana dan prasarana

PKS Sarana dan

Prasarana Kepala Sekolah TU

Keterangan :

F1 : Arsip laporan sarana dan prasarana sah PKS Sarana dan Prasarana

F2 : Arsip laporan sarana dan prasarana sah TU

Form data sarana dan prasarana

F1

Disahkan Pengisian

data sarana dan prasarana Form data sarana dan prasarana isi

Laporan data sarana dan prasarana

Membuat laporan sarana dan prasarana

Laporan data sarana dan prasarana

Laporan data sarana dan prasarana sah

Laporan data sarana dan prasarana sah Laporan data sarana

dan prasarana sah

Diperbanyak

F2 Laporan data sarana

dan prasarana sah

Gambar III.7 Flow Map prosedur pengumpulan data sarana dan prasarana

III.1.3.Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Pada tahapan ini, analisis kebutuhan non fungsional meliputi analisis

pengkodean, analisis perangkat keras, analisis perangkat lunak, analisis

(50)

III.1.3.1. Analisis Pengkodean

Analisis pengkodean merupakan penguraian tentang kode data yang sudah

pada di SMP Pasundan 1 Bandung, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada uraian

berikut ini :

a. Nomor Induk Pegawai/Pengajar (NIP)

Format kode : 9999 99 99 9999 99 9 999

No urut pegawai yang

bersangkutan

Jenis kelamin (1 =

laki-laki, 2 = perempuan)

Bulan diangkat menjadi

pegawai

Tahun diangkat menjadi

pegawai

Tanggal lahir pegawai

Bulan lahir pegawai

Tahun lahir pegawai

Contoh kode : 1968 02 05 1990 02 2 003

No urut pegawai yang

bersangkutan

Jenis kelamin (1 =

laki-laki, 2 = perempuan)

Bulan diangkat menjadi

pegawai

Tahun diangkat menjadi

pegawai

Tanggal lahir pegawai

Bulan lahir pegawai

(51)

b. Nomor Induk Siswa (NIS)

Format kode : 9999 99 999

No urut siswa yang

bersangkutan

Masuk di kelas (kelas 7,

kelas 8, atau kelas 9)

Tahun pelajaran ajaran

siswa masuk

(2011/2012)

Contoh kode : 1112 07 008

No urut siswa yang

bersangkutan

Masuk di kelas (kelas 7,

kelas 8, atau kelas 9)

Tahun pelajaran ajaran

siswa masuk

(2011/2012)

III.1.3.2. Analisis Perangkat Keras

Spesifikasi perangkat keras yang digunakan di SMP Pasundan 1 Bandung

adalah sebagai berikut :

1. Processor dengan kecepatan 2.9 GHz

2. Monitor LCD 16”

3. Hard Disk 320Gb

4. RAM 2Gb

(52)

Sedangkan untuk bisa menggunakan aplikasi yang akan dibangun ini memerlukan

perangkat keras dengan memiliki spesifikasi minimum sebagai berikut :

1. Processor dengan kecepatan 1.8 GHz

2. Monitor CRT 14” 3. Hard Disk 40Gb

4. RAM 512Gb

5. VGA OnBoard 128MB

Berdasarkan fakta perangkat keras tersebut, maka komputer tersebut memenuhi

untuk dapat mengakses website yang dibangun.

III.1.3.3. Analisis Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang digunakan sehari-hari di SMP Pasundan 1 Bandung

menggunakan :

1. Sistem operasi menggunakan Windows XP dan Windows 7.

2. Web browser menggunakan Internet Explorer 9 dan Mozilla Firefox 11.

Dalam membangun sistem ini, digunakan perangkat lunak compiler bahasa

pemrograman PHP, yaitu:

1. Macromedia Dreamweaver 8

2. Database MySQL 5.1.36

3. Sebagai perangkat lunak pendukung lainnya, digunakan juga

phpMyAdmin 3.2.0.1 dan Wampserver 2.0 sebagai server lokal untuk

menguji setiap kemajuan program yang dibuat.

Berdasarkan data tersebut, maka perangkat lunak yang tersedia sudah mencukupi

untuk membuat sistem ini. Perangkat lunak ini bisa dipergunakan apabila

(53)

III.1.3.4. Analisis Perhitungan Akreditasi Sekolah

Perhitungan nilai pencapaian evaluasi diri berfungsi untuk menentukan

persentase dari hasil pendataan evaluasi diri.

1. Minimum rata-rata nilai UN.

Perhitungan minimum rata-rata nilai UN diperoleh dari :

2. Presentase jumlah siswa yang lulus UN.

Perhitungan presentase jumlah siswa yang lulus UN diperoleh dari :

3. Rata-rata nilai siswa tiap pelajaran.

Perhitungan rata-rata nilai siswa tiap pelajaran diperoleh dari :

4. Presentase tenaga pengajar S1 atau diatasnya.

Perhitungan presentase tenaga pengajar S1 atau diatasnya diperoleh dari :

5. Presentase kesesuaian tenaga pengajar dengan latar belakang pendidikannya

Perhitungan presentase kesesuaian tenaga pengajar dengan latar belakang

(54)

6. Presentase kehadiran guru.

Perhitungan presentase kehadiran guru diperoleh dari :

7. Presentase luas lahan sekolah.

Perhitungan presentase luas lahan sekolah diperoleh dari :

8. Presentase luas bangunan sekolah.

Perhitungan presentase luas bangunan sekolah diperoleh dari :

9. Presentase pengeluaran sekolah.

Perhitungan presentase pengeluaran sekolah diperoleh dari :

10.Presentase siswa yang mendapat subsidi silang.

Perhitungan presentase siswa yang mendapat subsidi silang diperoleh dari :

11.Presentase guru yang mengembalikan hasil pemeriksaan kepada siswa.

Perhitungan presentase guru yang mengembalikan hasil pemeriksaan kepada

(55)

12.Presentase guru yang melaporkan hasil penilaian kepada kepala sekolah.

Perhitungan presentase guru yang melaporkan hasil penilaiannya kepada

kepala sekolah diperoleh dari :

13.Perhitungan penskoran akreditasi sekolah.

A. Bobot Komponen Instrumen Akreditasi

Instrumen Akreditasi ini terdiri dari 169 butir pernyataan tertutup

masing-masing dengan lima opsi jawaban. Berikut adalah tabel bobot

komponen instrumen akreditasi SMP/MTs.

Tabel III.1 Bobot Komponen Instrumen Akreditasi SMP/MTs

No. Komponen Akreditasi Nomor Butir Jumlah Butir Bobot Komponen

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Standar Isi 1-17 17 13

2 Standar Proses 18-29 12 15

3 Standar Kompetensi Lulusan 30- 49 20 13

4 Standar Pendidik dan Tendik 50-75 26 15

5 Standar Sarana dan Prasarana 76-103 28 12

6 Standar Pengelolaan 104-123 20 11

7 Standar Pembiayaan 124-148 25 10

8 Standar Penilaian Pendidikan 149-169 21 11

(56)

B. Bobot Butir Instrumen Akreditasi

Masing-masing bobot butir untuk setiap butir pernyataan dari delapan

komponen akreditasi SMP/MTs seperti tercantum berikut :

1. Standar Isi 2. Standar Proses 3. Standar Kompetensi Lulusan

No Butir

Bobot Butir

No Butir

Bobot Butir

No Butir

Bobot Butir

1 3 18 3 30 3

2 3 19 3 31 3

3 3 20 3 32 3

4 3 21 3 33 3

5 3 22 3 34 3

6 2 23 3 35 3

7 2 24 3 36 3

8 2 25 3 37 3

9 3 26 3 38 3

10 3 27 2 39 3

11 3 28 2 40 3

12 2 29 3 41 3

13 2 Jumlah 34 42 3

14 3 43 3

15 3 44 3

16 3 45 3

17 2 46 3

Jumlah 45 47 3

48 3

49 3

Gambar

Gambar III.1 Flow Map prosedur pembentukan panitia evaluasi diri sekolah
Gambar III.2 Flow Map prosedur pengumpulan data siswa
Gambar III.3 Flow Map prosedur pengumpulan data absensi pegawai
Gambar III.4 Flow Map prosedur pengumpulan data keuangan sekolah
+7

Referensi

Dokumen terkait

400 BC (Socrates, Plato, Aristotle), currently

Dengan hormat, menindaklanjuti Edaran Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bogor Nomor 3558a/Kk.10.01/PP.00/3/2017 tanggal 31 Maret 2017

Nuri Mardiah, APlikasi Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di SDN

Apakah ketika kegiatan pembelajaran siswa bergairah untuk mengikuti pelajaran yang sedang diberikan walaupun saat itu guru menggunakan metode ceramah.. Apakah suasana belajar di

praktek kerja profesi apoteker bidang Apotek yang telah.. mengupayakan terlaksananya praktek kerja

Pelatihan ini bertujuan untuk mengklarifikasi memberikan pencerahan dan meluruskan transfer ilmu pengetahuan dan teknologi yang belum benar, sehingga ilmu

"Dengan mengadopsi sebuah eJeepney untuk suku bunga tetap selama satu tahun atau lebih, perusahaan dapat membiayai armada baru e Jeepneys untuk menggantikan yang lama, gas

kota atau n egara