• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis isi pesan dakawh dalam novel Children of Heaven karya Enang Rokajat Asura

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis isi pesan dakawh dalam novel Children of Heaven karya Enang Rokajat Asura"

Copied!
81
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NOVEL

CHILDREN OF HEAVEN”

KARYA ENANG ROKAJAT

ASURA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Gelar Serjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)

Oleh:

NURSEHA

NIM. 105051001908

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

(2)

“CHILDREN OF HEAVEN”

KARYA ENANG ANALISIS ISI

PESAN DAKWAH DALAM NOVEL

ROKAJAT ASURA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Gelar Serjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)

Oleh:

NURSEHA NIM. 105051001908

Di bawah bimbingan,

Drs. Wahidin Saputra NIP. 150 276 299

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

(3)

ABSTRAK

Nurseha

“ Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Novel Children of Heaven Karya Enang Rokajat Asura “

Sesuatu yang bertemakan cinta selalu mendapatkan perhatian yang lebih dari pembaca sebuah novel. Tetapi biasanya cerita dalam novel tersebut selalu menceritakan hubungan antara laki-laki dan perempuan atau antara orang tua dengan anaknya. Berbeda dengan kisah cinta yang terdapat dalam novel Children of Heaven, karena dalam novel ini diceritakan sebuah kisah cinta antara seorang kakak kepada adiknya yang sarat dengan pesan-pesan dakwah, meskipun mereka hidup ditengah kemiskinan.

Dari uraian diatas yang menjadi pertanyaan adalah : pesan dakwah apa saja yang terdapat dalam novel Children of Heaven? Dari pesan dakwah tersebut pesan dakwah apa yang paling dominant?

Untuk menjawab pertanyaan diatas maka dalam skripsi ini dipakai sebuah metodologi yang disebut metode analisis isi (Content Analysis) kuantitatif. Menurut hostly analisis isi adalah teknik untuk menarik kesimpulan melalui usaha menemukan karakteristik pesan, digunakan secara objektif dan sistematis. Pada skripsi ini karakteristik pesan dakwah dan pesan dakwah dominant. Dalam penghitungan data menggunakan lembar koding yang diisi juri berjumlah tiga orang yang telah ditetapkan sebelumnya.

(4)

SURAT KETERANGAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Enang Rokajat Asura

Menyatakan dengan sebenar-benarnya, bahwa :

Nama : Nurseha Nim : 105051001908

Tempat Tanggal Lahir : Bogor, 21 Desember 1986

Jurusan / Semester : Komunikasi dan Penyiaran Islam / VIII Fakultas : Dakwah dan Komunikasi

Perguruan Tinggi : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Nama tersebut telah melakukan wawancara dengan Enang Rokajat Asura, dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul “ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NOVEL CHILDREN OF HEAVEN KARYA ENANG ROKAJAT ASURA.”

Surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.

Jakarta, Mengetahui, Nara Sumber

(5)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabil ‘aalamin, sembah sujud dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah banyak memberikan karunia-Nya yang tak terhingga sehingga skripsi ini selesai.

Tak lupa shalawat serta salam kepada Habibullah Rasulullah Muhammad saw serta para sahabatnya yang telah membawa kebaikan kepada umatnya dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang.

Skripsi ini tidak akan selesai tanpa jasa dari berbagai pihak, maka penulis ingin mengaturkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada :

1. Dr.H.Arief Subhan, MA, sebagai Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi.

2. Drs. Wahidin Saputra, MA, sebagai Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama proses skripsi ini berjalan.

3. Ibu Umi Musyarofah MA, sebagai Sekertaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

4. Bapak Enang Rokajat Asura, sebagai narasumber yang telah meluangkan waktu untuk diwawancarai dan telah memberi motivasi dan semangatnya. 5. Semua dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah memberikan

ilmu dan pengetahuan selama mengikuti perkuliahan.

(6)

dukungan dan do’a yang tulus untuk keberhasilan penulis, “ Umi, Aba suatu hari nanti mudah-mudahan eha bisa mewujudkan semua keinginan kalian, karena buat eha kalian adalah segalanya.”

7. Kakak-kakak dan keponakanku semuanya yang selalu memberikan semangat hingga selesainya skripsi ini, “ makasih untuk motivasi dan kritiknya yang membangun, hingga akhirnya selesai juga skripsiku.” 8. Teman-temanku angkatan 2005 dan anak-anak KPI B khususnya Triani

Sugianingsih, Dina Kusumaningrum, dan juga Itasari yang selama ini menjadi teman terdekat penulis dalam suka dan duka, “ makasih atas semangatnya selama ini!”

9. Makasih juga untuk temanku dirumah Puji, lastri, yaya, iyuz, yogi, khususnya wat abangku atas do’a dan juga semangatnya.” Kalian semua adalah teman-teman yang selalu setia mendengarkan curhatku.”

10.Dan seluruh kerabat dan pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih atas dukungan dan bantuannya. Hanya ucapan terima kasih yang dapat diuacapkan dan semoga Allah SWT selalu melindungi kita semua, amin.

Jakarta, Juni 2009

(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 6

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 6

D. Metodologi Penelitian ... 7

E. Tinjauan Pustaka... 11

F. Sistematika Penulisan... 13

BAB II LANDASAN TEORITIS ... 15

A....Pengerti an Analisis Isi ... 15

B....Pengerti an Dakwah ... 17

C....Pesan Dakwah... 20

D....Pengerti an Novel dan Jenis-jenis Novel ... 31

(8)

2. Jenis-jenis Novel... 35

BAB III SEKILAS TENTANG BIOGRAFI ENANG ROKAJAT ASURA ... 37

A....Riwayat Hidup Singkat Enang Rokajat Asura ... 37

B.... Karya-karya Enang Rokajat Asura ... 39

C....Gambar an Tentang Novel Children of Heaven... 40

BAB IV ANALISIS TEMUAN DATA... 44

A. Pengolahan Data... 44

B. Analisa Data ... 54

1. Pesan dakwah yang mengandung aqidah... 54

2. Pesan dakwah yang mengandung Syari’ah ... 56

3. Pesan dakwah yang mengandung akhlak... 58

C. Pesan Dakwah Yang Paling Dominan... 59

BAB V PENUTUP ... 61

A. Kesimpulan ... 61

B. Saran ... 62

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

G. Latar Belakang Masalah

Dakwah hakikatnya adalah upaya untuk menumbuhkan kecenderungan dan ketertarikan pada apa yang diserukan, yakni Islam. Oleh karena itu, dakwah tidak hanya terbatas pada aktivitas lisan semata tetapi mencakup seluruh aktivitas manusia dan perbuatan yang ditunjukkan dalam rangka menumbuhkan kecenderungan dan ketertarikan pada lisan-lisan.1

Dakwah adalah seruan atau ajakan keinsyafan atau usaha mengubah situasi ke situasi yang lebih baik dan sempurna, baik terhadap pribadi maupun masyarakat. Perwujudan dakwah bukan sekedar usaha peningkatan pemahaman keagamaan saja, tetapi juga menuju sasaran yang lebih luas. Apabila pada sekarang ini, harus lebih efektif menuju kepada pelaksanaan ajaran Islam secara menyeluruh dalam berbagai aspek kehidupan.2

Didalam Al-Qur’an sendiri telah menggambarkan bahwa bagaimana cara berdakwah dengan berbagai metode, termaktub dalam Surah An-nahl ayat:125 3

!"

#

$

%&'

(

)+ # ,-

. $

/012#

3

4

5&'67$8

9:

;

"<4

1

Ahmad Mahmud, Dakwah Islam, (Bogor: Pustaka Tahriqul, 2002), h.13

2

Tuti Alawiyah, Paradigma Baru Dakwah Islam, Pemberdayaan Sosialisasi Mad’u Dakwah: Jurnal Kajian dan Masyarakat, h.7

3

(10)

=) >6 $8

5

9 &?

5

@

8

(

"<4 $

=) >6 $8

AB

, C6+

#

D?E

Artinya :”Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

Perkembangan zaman yang telah membawa kehidupan sampai saat ini, telah menimbulkan perubahan yang sangat signifikan dalam menyebarkan ajaran ajaran Islam. Kegiatan dakwah tidak lagi hanya bisa disampaikan melalui mulut ke mulut tetapi juga bisa melalui tulisan. Adanya perintah membaca Al-Qur’an menjelaskan pentingnya arti tulisan dan fungsi membaca bagi manusia, maka bagi para juru dakwah hendaknya harus mampu berdakwah dengan lisan dan tulisan.

Novel sebagai salah satu media komunikasi yang mampu dijadikan sebagai perantara untuk menyampaikan pesan tentunya harus bisa di manfaatkan oleh para da’i dan dai’yah. Sifat novel yang mampu mengubah sikap hidup seseorang tentunya merupakan sarana yang efektif untuk kegiatan berdakwah, karena pada intinya kegiatan dakwah di maksudkan untuk merubah perilaku yang buruk menjadi perilaku yang baik dan hal itu tidak hanya bisa dilakukan melalui mimbar-mimbar masjid, tulisan dikoran atau tempat-tempat formal keagamaan yang lain tetapi dakwah juga bisa dilakukan melalui dunia sastra yang mempunyai efek lain para pembacanya.

(11)

pemikirannya yang panjang dan inilah ummat yang berkualitas. Berbeda misalkan ketika seorang da’i berceramah maka yang terjadi adalah tidak adanya ruang berfikir yang cukup banyak bagi para mad’u.

Novel merupakan media komunikasi yang sangat berpengaruh bahkan ampuh dalam menyampaikan pesan-pesanya kepada masyarakat. Pesan yang disajikan pun dibuat secara halus dan menyentuh hati tanpa merasa digurui.4 Dari sudut pandang sastra, karya novel juga sudah menjamah dan memuat pesan-pesan keagamaan. Sedangkan dari sudut pandang dakwah, perlu diadakan kajian-kajian yang mendalam terhadap novel tersebut, baik kajian mengenai media ataupun mengenai pesan-pesan yang terkandung didalamnya.

Karya sastra memberikan ruang pikir bagi para pembacanya untuk setuju atau tidak setuju dengan sang penulis. Bagi seprang sastrawan menulis adalah kegiatan produktif dan ekspresif kaum intelektual dimanapun dan kapanpun.5 Lewat tulisan, para sastrawan mencoba memberikan pengetahuan, wawasan, dan pengalaman kepada para pembacanya.

Kelebihan dari karya sastra adalah ia menyodorkan lebih dari sekadar dasar penghayatan yang paling halus dalam diri manusia lewat bahasa, alur cerita, imajinasi yang diramu dengan sedemikian rupa. Setiap novel mengandung tema dasar pikiran penulis yang disampaikan lewat karya-karyanya, maka dasar atau tema cerita merupakan sasaran atau tujuan yang paling penting dalam sebuah cerita. Maka apabila sebuah novel dimuat dengan

4

Jakob Subardjo, seluk beluk dan petunjuk Menulis Novel dan Cerpen ( Bandung: Pustaka Latifah,2004 ),h.24.

5

(12)

tema-tema dakwah maka tujuan novel tersebut adalah untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah dikemas oleh penulisnya dalam bentuk sebuah cerita yang imajinatif, agar pesan dakwahnya itu dapat diterima dan dipahami oleh pembacanya.6Novel bukan hanya berurusan dengan perasaan-perasaan kecil, nafsu dan emosi, tetapi lebih dari itu novel mencoba mengangkat pengalaman kongkrit secara akrab dan dekat.7

Novel memberikan peranan yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat, boleh jadi keberadaannya turut membantu perubahan sosial, karena novel tidak hanya ajaran, serta tingkah laku dan pola-pola kehidupan masyarakat.8 Novel sebagai sebuah media komunikasi yang didalamnya terdapat proses komunikasi banyak mengandung pesan baik itu pesan sosial, pesan moral maupun pesan keagamaan.

Sedangkan dikalangan sastra Islam yang telah banyak menulis novel-novel Islami, yaitu : Syahid Kutub, Al-Manfaluthi, Taufiq el-Hakim, Najid Mahfouz, Najib al Kaelani, dan sebagainya. Novelis Islam Indonesia pun tidak kalah masih menunjukkan eksistensinya, yang sudah tidak asing lagi didengar seperti : Helvy Tiana Rosa (HTS), Asma Nadia, Gola Gong, Pipiet Senja, Muthmainnah, Habiburrahman El Shirazy, dan lain-lain. Mereka semua

6

Arswendo Atmowiloto, Mengarang itu Gampang, (Jakarta: PT. Suberta Citra Pusaka, 1995), h.69-70

7

Ekarini Saraswati, Sosiologi Sastra: Sebuah Pemahaman Awal ( Malang: UMM Press dan Bayu Media, 2003 ), cet. Ke-1, h. 120.

8

(13)

berkarya didalam suatu lembaga dakwah bi al-qalam dengan nama Forum Lingkaran Pena untuk merasakan betapa indahnya Islamar Pena (FLP).9

Novel Children Of Heaven merupakan novel yang diadaptasi dari judul film yang sama karya Enang Rokajat Asura, sekilas di ceritakan kembali bahwa dalam film yang telah diproduksi pada tahun 1997 dan berdurasi 88 menit karya Majid Majidi ini, menampilkan wajah Islam yang sebenarnya tanpa harus selalu menampilkan simbol-simbol ke-Islaman seperti ayat-ayat Al-qur’an, atau adakah perempuan yang menggunakan jilbab. Film ini merepresentasi bahwa Islam itu universal dan tidak semata simbolik tetapi adanya tanggung jawab, empaty, jujur, optimis, kasih sayang, cinta seorang kakak kepada adik contohnya dan lain sebagainya merupakan sifat dan karakter Islami yang sebenarnya. Ini adalah salah satu film dakwah yang baik dan tidak menggurui, juga dapat dinikmati oleh semua kalangan. Dalam novel ini mencoba menceritakan kembali kisah tersebut tetapi tentu saja dengan melihat kondisi yang ada di Indonesia. Dalam sebuah cerita biasanya sesuatu yang bertemakan cinta pasti mendapatkan perhatian yang lebih, banyak diminati, dan banyak digemari oleh banyak orang. Cinta merupakan kata ampuh dalam menyampaikan pesan komunikasi. Terbukti dengan banyak orang yang membaca novel tentang percintaan, film yang bertemakan cinta, dan banyak program televisi yang mengatasnamakan cinta. Tetapi biasanya orang mendefinisikan cinta sebagai hubungan perasaan yang timbul antara laki-laki dan perempuan.

9

(14)

Berdasarkan ketertarikan peneliti terhadap novel sebagai bagian dari karya sastra, peneliti tertarik untuk meneliti sebuah novel yang walaupun novel ini merupakan novel yang diadaptasi dari judul film yang sama, tetapi peneliti ingin mengetahui lebih jauh pesan-pesan yang bernilai dakwah yang terdapat di dalamnya. Maka dengan ini penulis mengangkat judul skripsi “Analisis Isi Dalam Novel Children Of Heaven Karya Enang Rokajat Asura “.

H. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Agar tidak terjadi kesalahan dalam memahami penulisan skripsi ini, dan untuk membatasi ruang lingkup masalah yang akan di teliti maka perlu diberikan pembatasan masalah terlebih dahulu.

Terkait dengan judul yang diangkat pada penelitian kali ini, yaitu tentang pesan-pesan dakwah dalam novel, maka penulis membatasi penelitian pada isi dialog didalam novel Children of Heaven Karya Enang Rokajat Asura yang berjumlah 265 halaman, tetapi penulis hanya mengambil keyword dari kalimat-kalimat yang ada yang mengandung unsur-unsur pesan dakwah aqidah, syariah dan akhlak.

Mengacu pada hal di atas, kemudian peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Pesan dakwah apa yang terkandung dalam Novel “Children Of Heaven “? 2. Tema apa yang mendominasi pesan dakwah dalam Novel “Children Of

Heaven “?

(15)

1. Tujuan

a. Mengetahui pesan dakwah apa yang terkandung dalam Novel “Children Of Heaven “.

b. Mengetahui tema apa yang mendominasi pesan dakwah dalam Novel “Children Of Heaven “.

2. Kegunaan Penelitian

a. Kegunaan praktis yaitu menambah pengetahuan dan wawasan melalui sebuah novel.

b. Kegunaan akademis yaitu memberikan kontribusi tentang pengemban media dakwah dengan memasukkan pesan dakwah ke dalam karya tulis berupa novel.

J. Metodologi Penelitian

1. Metode penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi atau disebut juga Content Analysis yang bersifat kuantitatif. Metode tersebut adalah untuk mengkaji pesan-pesan dalam media yang akan menghasilkan suatu kesimpulan tentang kecenderungan isi, tema dan lain sebagainya. Barelson mendefinisikan kajian isi adalah teknik penelitian untuk keperluan mendeskripsikan secara obyektif, sistematis dan kuantitatif tentang manifestasi komunikasi.10

2. Subjek dan Objek Penelitian

10

(16)

Subjek penelitian ini adalah novel berjudul Children Of Heaven

karya Enang Rokajat Asura dan objek penelitian ini adalah isi pesan dan kandungan dalam Novel Children Of Heaven.

3. Teknik Pengumpulan Data

Adapun tahapan-tahapan dalam pengumpulan data, penulis menggunakan metode sebagai berikut :

a. Observasi atau pengamatan yaitu metode pertama yang digunakan dalam penelitian ini dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki.11 Disini penulis mengutip kemudian mencatat naskah-naskah yang ada dari novel Children Of Heaven perdialog.

b. Metode wawancara (interview) adalah metode pengumpulan data dengan melakukan komunikasi melalui email antara peneliti dan sumber penelitian. Dalam hal ini penulis melakukan wawancara dengan Enang Rokajat Asura sebagai penulis novel Children Of Heaven, wawancara dilakukan lebih dari dua kali baik melalui email, telephon, maupun sms.

c. Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, buku, internet dan sebagainya.

4. Olah data

a. Pada tahapan olah data peneliti menampilkan pesan dakwah berdasarkan kategorisasi secara sistematik yang terdiri dari aqidah

11

(17)

dengan subkategori Iman kepada Allah dan Iman kepada Rasulullah, syariah dengan subkategori ibadah dan muamalah dan akhlak dengan subkategori akhlak mahmudah dan akhlak madzmumah.

Berdasarkan kategorisasi tersebut penulis membuat definisi operasional sebagai berikut :

1) Aqidah

Aqidah adalah hal-hal yang membahas tentang keyakinan, kepercayaan, keimanan yang termasuk dalam rukun-rukun iman. 2) Syari’ah

Syariah yaitu hal-hal yang memuat tentang berbagai aturan dan ketentuan yang berasal dari Allah SWT dan Rasulullah SAW dalam hal ibadah dan muamallah. Ibadah itu sendiri meliputi shalat, puasa, zakat, dan haji. Sedangkan muamallah berkaitan dengan pergaulan hidup antara sesame manusia seperti perkawinan,kewarisan, pidana, peradilan dan politik.

3) Akhlak

Akhlak adalah hal-hal yang membahas tentang etika, moral, budi pekerti manusia dengan makhluk lainnya dan manusia dengan Allah SWT.

b. Penjurian atau Koder

(18)

berprofesi sebagai guru agama disebuah sekolah SMA swasta di Bogor, Juri 2 Puji Astuti berprofesi sebagai guru B. Indonesia pada sekolah yang sama, Juri 3 M. Hilmi yang berprofesi sebagai mahasiswa Guna Dharma jurusan Sistem Komputer. Hasil dari kesepakatan tim juri tersebut dijadikan sebagai koefisien reliabilitas. Untuk mencari koefisien reliabilitas kategori antar juri, peneliti menguraikan rumus dari Hostly.12

Keterangan :

2M = Nomor keputusan yang sama antar juri N1+N2 = Jumlah item yang dibuat tim juri M = Kesepakatan antar juri

N = Jumlah yang diteliti

Kemudian untuk menghitung rata-rata perbandingan antar juri itu dihitung dengan komposit realibilitas.

Keterangan :

N = Jumlah juri X = Rata-rata

12

Drs. Jumroni, Metodologi Penelitian Komunikasi (Jakarta: UIN Jakarta press, 2006), cet. 1, h. 76.

Koefisien reliabilitas = 2 m N1+N2

(19)

c. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul, analisa di lakukan dengan mengkategorisasikan setiap kalimat masuk ke kategorisasi apa, aqidah, syariah, atau akhlak. Kemudian dianalisa untuk mencari isi pesan dan tema-tema dakwah yang terkandung di dalamnya.

d. Teknik penulisan

Untuk keperluan skripsi, penulis mengacu pada buku-buku pedoman penulisan karya ilmiah (skripsi, tesis, dan disertasi) UIN Syahid Jakarta (Jakarta, eQda, 2008-2009). Selain itu penulis juga menggunakan buku metode-metode penelitian komunikasi, dan juga buku-buku lainnya.

K. Tinjauan Pustaka

Dalam menentukan judul skripsi ini penulis sudah mengadakan tinjauan pustaka ke perpustakaan yang terdapat di fakultas Dakwah maupun di perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah. Menurut pengamatan penulis dari hasil observasi yang telah penulis lakukan terdapat cukup banyak skripsi yang membahas tentang analisis isi tetapi sampai saat ini hanya menemukan adanya judul yang serupa dengan judul yang penulis ajukan, seperti:

(20)

per dialog. Dalam kategori pesan, Zakiyah Fiddini membagi 3 kategori yaitu aqidah dengan sub kategori iman kepada Allah, iman kepada malaikat, iman kepada kitab, iman kepada Rasul, iman kepada hari akhir, iman kepada qadha dan qadhar. Sedangkan akhlak, dengan sub kategori akhlak sesama manusia, akhlak manusia terhadap Tuhan. Selanjutnya syariah dengan sub kategori ibadah dan muamalah. Metode yang digunakan adalah kualitatif. Dalam skripsi ini ia membahas pesan dakwah yang paling dominant dalam novel Di Atas Sajadah Cinta yaitu aqidah dengan prosentase 52,63%, selanjutnya akhlak dengan prosentase 26,31% sedangkan syariah prosentasenya 5,26%. Analisis Isi Pesan Dakwah dalam novel “Gadis Pantai” Karya Pramoedya Ananta Toer, ditulis oleh Toni Sultoni, 2007 membahas tentang Pesan Dakwah yang terdapat dalam novel “Gadis Pantai”. Secara garis besar ia membahas pesan moral yang terdapat dalam novel “Gadis Pantai”. Metode yang digunakan adalah kuantitatif. Ia juga menggunakan 3 koder atau juri. Dengan kategori aqidah, syariah dan akhlak. Selain itu, Tomi Sultoni juga membahas pesan dakwah yang paling dominant yaitu aqidah dengan prosentase 38,1%, akhlak 28,6% dan syariah 11,2%.

(21)

sehari-hari. Selain itu, ia membahas pesan dakwah yang paling dominant yang pertama adalah aqidah dengan prosentase 52,8% lalu akhlak 33,10% dan syariah 23,1%.

Analisis Isi Pesan Dakwah dalam novel Kapas-kapas Di Langit Karya Pipiet Senja ditulis oleh Rachmat Hidayat membahas tentang pesan dakwah yang terdapat dalam novel Kapas-kapas Di Langit. Pesan dakwah yang disamapaikan hampir sama dengan skripsi-skripsi sebelumnya seperti aqidah, syariah dan akhlak, dengan prosentase tetapi ia menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan 3 juri/koder. Dan ia menganalisis pesan dakwah pada novel Kapas-kapas Di Langit per bab. Dan terakhir ia membahas pesan dakwah yang paling dominant yaitu aqidah dengan prosentase 43,2%, akhlak 32,1% dan syariah 21,2%. Dari sekian banyak skripsi yang membahas analisis isi pesan dakwah tidak satu pun penulis, menemukan skripsi yang membahas analisis isi pesan dakwah “Children of Heaven” karya Enang Rokajat Asura. Dapat disimpulkan penulis ialah orang pertama yang mengangkat novel “Children of Heaven” sebagai subjek penelitian. Oleh karena itu penulis mengajukan judul, Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Novel

Children of Heaven Karya Enang Rokajat Asura.

L. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan penulis terdiri dari lima bab, yang disesuaikan dengan pokok yang hendak dibahas. Adapun sistematika penulisan secara lengkap adalah sebagai berikut :

(22)

Berisikan tentang Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Kegunaan Penelitian, Metodologi Penelitian, Tinjauan Pustaka, Sistematika Penulisan.

BAB II TINJAUAN TEORITIS:

Berisikan tentang Pengertian Analisis Isi, Pengertian Dakwah, Pesan Dakwah, Pengertian Novel dan Jenis-jenis novel.

BAB III SEKILAS TENTANG BIOGRAFI ENANG ROKAJAT ASURA: Berisikan tentang Riwayat hidup singkat Enang Rokajat Asura, Karya-karya Enang Rokajat Asura, dan Gambaran Novel Children of Heaven.

BAB IV ANALISIS TEMUAN DATA

Berisikan tentang Pengolahan Data, Analisa Data, Pesan Dakwah paling Dominan dalam Novel Children Of Heaven.

BAB V PENUTUP:

(23)

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Pengertian Metode Analisis Isi (Content Analysis)

Analisis isi kuantitatif atau metode analisis isi (content analysis), adalah suatu teknik penelitian terhadap isi atau makna komunikasi berdasarkan data-data yang tersedia untuk dibuat kesimpulan, hal ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara jelas.

Metode analisis ini sangat tepat digunakan dalam bidang ilmu komunikasi karena yang menjadi objek penelitian ini adalah isi pesan yang disampaikan oleh suatu media komunikasi. Prosedur kerja ini hampir sama dengan metode survey, yang membedakan hanyalah objek penelitiannya. Pada metode survey yang menjadi objek penelitiannya adalah individu atau orang, sedangkan pada metode analisis isi yang menjadi objek analisisnya (unit analisis) adalah isi pesan.13

Menurut Wezer dan Wiener, analysis isi adalah suatu prosedur sistematika yang disusun untuk menguji isi informasi yang terekam. Sedangkan menurut Krippendorf, analiysis adalah suatu penelitian untuk membuat referensi-referensi valid dan dapat ditiru dari data ke konteks. Sedangkan definisi yang diungkapkan oleh Kerlinger, agak khas, yaitu

13

(24)

analysis komunikatif secara sistematis, objektif, dan secara kuantitatif untuk mengukur variabel-variabel.14

Metode analisis juga diartikan sebagai objek data analisis secara manifest, artinya isi dianalisis menurut apa yang dikatakannya (tersurat) bukan menurut arti yang terkandung di atas baris demi baris (tersirat).15

Menurut Klaus Krippendorf, metode analisis isi adalah suatu teknik penelitian yang dimanfaatkan untuk menarik kesimpulan yang Replicable atau

Reflicatfli (yang dapat ditiru) dan shahih dari data atas dasar konteksnya.16 Dari definisi ini ada dua yang ditekankan. Pertama, yaitu unsur yang dapat ditiru, artinya sebuah penelitian haruslah dapat dilakukan oleh peneliti lain dalam lingkungan yang sama yang memakai teknik dengan data yang sama dan membuahkan hasil penelitian yang sama pula. Kedua, unsur konteks sebuah penelitian dengan metode analisis isi haruslah memperhatikan unsur konteks dari data yang dianalisis.

Menurut R. Hostly, dalam bukunya Hand Book of Social Sosiologi analisis isi adalah suatu metode analisis isi pesan dalam suatu cara yang sistematis dan menjadi petunjuk untuk mengamati serta menganalisis pesan-pesan tertentu yang disampaikan oleh komunikator. Dia menjelaskan batasan tentang analisis dengan pendekatan kuantitatif yang mengutamakan ketetapan dalam mendefinisikan isi pesan seperti perhitungan dan penyebutan yang berulang dari kata-kata tertentu, konsep, tema atau penyajian suatu informasi.

14

lbid. h.66

15

Bambang Prasetyo,Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, Teori dan Aplikasi, (Jakarta : PT Raja Grafindo, 2006), cet.Ke-1, h.7

16

(25)

Sedangkan yang kedua adalah pendekatan kualitatif. Dimana dalam pendekatan ini menggunakan seperangkat tema sebagai pedoman dalam pembahasan seluruh isi pesan dan mencoba menerangkan bagaimana tema tersebut dikembangkan oleh suatu sumber atau media dan cenderung untuk meneliti masalah yang tidak mencangkup jumlah (kuantitas).17

Sedangkan Barelson mendefinisikan kajian isi sebagai teknik penelitian untuk keperluan mendeskripsikan secara objektif,sistematis dan kuantitatif tentang manifestasikomunikasi.18

Sedangkan Zulkarnaen Nasution menjelaskan bahwa analisis isi merupakan teknik penelitian untuk memperoleh gambaran isi pesan komunikasi. Massa yang dilakukan secara objektif, sistematis dan relevan secara sosiologis, uraian dan analisisnya boleh saja menggunakan tata cara pengukuran kuantitatif atau kualitatif atau bahkan keduanya sekaligus.19

B. Pengertian Dakwah

Dakwah secara etimologi berasal dari kata da’a, yad’u, da’watan yang berarti mengajak, menyeru, memanggil, dan mengundang. Dakwah Islam dapat dipahami sebagai ajakan, seruan, panggilan kepada Islam untuk orang lain masuk ke dalam Sabilillah (Jalan Allah) secara menyeluruh (Kaffah), baik melalui lisan, tulisan maupun perbuatan.20 Menurut Nasarudin Latif, “

17

R. Hostly, et.al, Content Analysia, Dalam Hand Book of Social Sosiologi, edited By Dardnr Lindzey dan Elliot Aronson, Cambridge Massachuset : Edisson-Wesley, 1964, h. 589-600

18

Soejono dan Abdurrahman, Metode Penelitian, (Jakarta : Rineka Cipta, 1999), Cet.Ke-1, h. 89

19

Zulkarnaen Nasution, Sosiologi Komunikasi Massa, (Jakarta : Universitas Terbuka, 2001) cet. Ke-2, h. 32

20

Ismah Salmah, Strategi Dakwah di Era Millenium,Dakwah Jurnal dan Komunikasi,

(26)

Dakwah artinya setiap usaha atau aktifitas dengan lisan ataupun tulisan yang bersifat menyeru, mengajak, memanggil, manusia lainnya untuk beriman dan mentaati Allah SWT, sesuai dengan garis-garis aqidah, dan syariah serta akhlak Islamiah.”21

Menurut terminologi atau istilah ada beraneka ragam yang dikemukakan oleh para ahli yaitu :

1. Syekh Ali Mahfuz:

Menurut beliau dakwah adalah mendorong manusia atas kebaikan dan petunjuk dan menyuruh kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran guna mendapatkan kebahagian hidup di dunia dan akhirat.22 2. Abu Bakar Zakaria:

Yang dinukilkan kembali oleh Drs. Anwar Masy’ari dalam bukunya studi tentang ilmu dakwah sebagai berikut :“Usaha para ulama dan orang-orang yang memiliki pengertian tentang agama Islam memberikan pelajaran kepada khalayak ramai berupa hal-hal yang menimbulkan pengertian berkenaan dengan urusan-urusan agama dan urusan dunia mereka yang sesuai dengan daya mampu.”

3. Muhammad Natsir :

Muhammad Natsir membedakan pengertian risalah disuatu pihak dan dakwah di pihak lain. Pendapatnya antara lain : “ Risalah adalah tugas yang dipikulkan kepada Rasulullah SAW untuk menyampaikan wahyu

21

Rafi’udi dan Maman Abdul Djaliel, Prinsip dan Strategi Dakwah, ( Bandung : Pustaka Setia, 2001), cet.ke-2

22

(27)

yang diterimanya. Sedangkan dakwah adalah tugas para mubaligh untuk meneruskan risalah yang sesudah Rasul. Tegasnya tugas risalah para Rasul dan tugas dakwah para mubaligh.23

4. Prof. Thoha Yahya Umar, MA:

Prof. Thoha Yahya Umar, MA membagi pengertian dakwah menjadi dua bagian yakni dakwah secara umum dan khusus.

a. Pengertian dakwah secara umum ialah pengetahuan yang berisi cara-cara dan tuntutan bagaimana seharusnya menarik perhatian manusia menganut, menyetujui melaksanakan suatu idiologi pendapat pekerjaan yang tertentu.

b. Pengertian dakwah secara khusus ialah mengajak menusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar dan sesuai dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan mereka di dunia dan di akhirat.

5. Drs. Hamzah Ya’cub:

Drs. Hamzah Ya’cub mengkategorikan dakwah secara umum dan dakwah menurut islam. “ Pengertian ilmu dakwah secara umum adalah suatu pengetahuan yang mengajarkan dan teknik menarik perhatian orang, guna mengikuti suatu idiologi dan pekerjaan tertentu. Adapun definisi dakwah menurut islam adalah mengajak ummat manusia dengan hikmah kebijaksanaan untuk mengikuti petunjuk Allah dan Rasul.”

23

(28)

C. Pesan Dakwah

Pesan dakwah mengandung arti, “ Perintah, nasehat, permintan, amanat, yang harus dilakukan untuk disampaikan pada orang lain.”24

Toto Tasmara memberikan pengertian pada pesan dakwah sebagai segala sesuatu dan segala pernyatan yang bersumber dari Al-qur’an dan as-sunnah baik tertulis maupun lisan dengan pesan-pesan atau risalah tersebut.25

Dalam Al-qur’an dijelaskan bahwa pesan dakwah adalah risalah-risalah Allah yang harus disampaikan kepada manusia, sebagai peringatan akan azab dan balasan Allah SWT akan tindakan manusia yang mereka perbuat semasa hidup di dunia. Firman Allah dalam Al-qur’an Surat Al-ahzab ayat 39 diterangkan:

FGB

H2I

:"J L>

M

N- >-

PI

Q7 S!" T M U $

VW $

:!" T M U

X,

$8

YW

2I

Z[\ $

PI

]

^'

7

D_`

Artinya : (yaitu) orang-orang yang menyapaikan risalah-risalah Allah mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang(pun) selain kepada Allah. dan cukuplah Allah sebagai pembuat perhitungan

.

(Al-ahzab

:

39)

Mengenai risalah-risalah Allah ini, Moh. Natsir membaginya dalam tiga bagian pokok yaitu :

1. Menyempurnakan hubungan manusia dengan khaliq-Nya, hablum minallah atau mua’malah ma’al khaliq.

24

Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Islam, (Surabaya : Al-ikhlas, 1983), h.19

25

(29)

2. Menyempurnakan hubungan manusia dengan sesama manusia, hablum minan nas atau mua’malah ma’al makluq.

3. Mengadakan keseimbangan (tawazun) anatara kedua itu, dan mengaktifkan keduanya sejalan dan berjalan.26

Apa yang disampaikan oleh Moh. Natsir ini sebenarnya adalah termasuk dalam tujuan dari komunikasi dakwah, dimana pesan-pesan dakwah hendaknya dapat mengenai sasaran utama dari kesempurnaan hubungan antara manusia (makluq) dengan penciptanya (khaliq) dan mengatur keseimbangan antara dua hubungan tersebut (tawazun).27

Sedangkan yang dimaksud pesan-pesan dakwah itu sendiri sebagaimana yang digariskan di dalam Al-qur’an adalah merupakan pernyataan maupun pesan (risalah) Al-qur’an dan as-sunnah yang diyakini telah mencakup keseluruhan aspek dari setiap tindakan dan segala urusan manusia di dunia. Tidak ada satu bagian pun dari aktivitas muslim yang terlepas dari sorotan dan cakupan Al-qur’an dan as-sunnah ini28

Dengan demikian inti dari pesan dakwah adalah pesan-pesan yang mengandung seruan untuk pembetukan akhlak mulia dan bersumber dari Al-qur’an dan as-sunnah, nasehat orang bijak, pengalaman hidup, seni dan budaya, ilmu pengetahuan, filsafat dan sumber-sumber lainnya. Pesan dakwah ditujukan untuk mengajak manusia agar menjalankan agam Islam serta mentauhidkan Allah adalah bersumber kepada Al-qur’an dan as-sunnah.

26

lbid. h.42

27

lbid. h.43

28

(30)

Pada umumnya pesan dakwah terbagi pada beberapa kategori antara lain:

a. Pesan Aqidah

Aqidah Islam dasarnya adalah iman kepada Allah, iman kepada malaikat-Nya, iman kepada kitab-kitabNya, iman kepada Rasul-rasulnya, iman kepada hari akhir dan iman kepada takdir yang baik dan yang buruk. Dasar-dasar ini telah ditunjukkan oleh kitabullah dan sunnah rasul-Nya. Allah berfirman:

3a

2#

ab0# #

:$8

(

"c# "<

!eJ

4" . $

V

H

0f b6g

#

0h_i 

#

$

j5^ - # $

ab0# #

65 k

l5 k

J

PI

m!"

#

$

_i^ln

[ Xo- >

#

$

0>- C^

#

$

…l5pq

r9%#

$

Artinya: “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi …” (Al-Baqarah: 177)

Pembahasan mengenai aqidah Islam pada umumnya pada arkanul iman (rukun iman yang enam) antara lain:29

1) Iman kepada Allah

2) Iman kepada Malaikat-malaikatNya 3) Iman kepada Kitab-kitabNya

29

(31)

4) Iman kepada Rasul-rasulNya 5) Iman kepada Hari akhirat 6) Iman kepada Qadha dan qadar

Dalam ajaran Islam, aqidah menduduki posisi yang paling pertama dalam kehidupan manusia. Aqidah adalah kepercayaan. Menurut etimologi adalah ikatan, sangkutan. Disebut demikian, karena ia mengikat dan menjadi sangkutan atau gantungan segala sesuatu. Secara terminologis berarti credo, creed, keyakinan hidup, iman dalam arti khas, yakni peng-ikra-an yang bertolak dalam hati.30Dalam pengertian teknis artinya adalah iman atau keyakinan. Pokoknya ialah kepercayaan kepada Allah dan melaksanakan apa yang diajarkan oleh Rasul Allah. Aqidah merupakan tiang penyangga atau pondasi pada keimanan seseorang dalam menyakini suatu kepercayaan. Ibarat gedung yang mempunyai tiang berdiri tegak dia tidak akan mudah roboh bila pondasinya kuat. Sama halnya dengan manusia, jika aqidah sebagai pondasi imannya lemah maka, imannya pun akan lemah dan rapuh sehingga mudah roboh keyakinannya.

Aqidah juga bisa dikatakan bahwa kita mengikat hati dan perasaan kita sendiri dengan suatu kepercayaan dan tidak hendak kita tukar lagi dengan yang lain. Jiwa raga kita, pandangan hidup, telah terikat oleh aqidah. Tidak dapat di bebaskan lagi dan aqidah itulah yang menentukan jalan hidup.

30

(32)

Kedudukannya sangat sentral dan fundamental, karena seperti telah di sebutkan diatas, menjadi asas sekaligus sangkutan atau gantungan segala sesuatu dalam Islam. Aqidah Islam berawal dari keyakinan kepada Zat Mutlak Yang Maha Esa yang di sebut Allah. Allah Maha Esa dalam zat, sifat perbuatan dan wujud-Nya. Sebagaimana dalam firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 163:

!

J +- #

$

s7- #

/,

 $

(

uW

7- #

YW

"<4

5-

67ai#

=)

7ai#

D?

_

Artinya: “Dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan dia yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang .”(Al-Baqarah:163)

b. Pesan Syari’ah

Secara bahasa (etimologi) kata syari’ah berasal dari bahasa Arab yang berarti peraturan atau undang-undang, yaitu peraturan-peraturan mengenai tingkah laku yang mengikat, harus dipatuhi dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.31 Syari’ah hal yang sifatnya (pokok dasar), maka Islam juga mengatur manusia melalui praktek. Jika aqidah posisinya menjadi pokok utama, maka diatasnya dibina suatu perundang-undangan (syariat) sebagai cabangnya.

Sesuai kutipan dari Syeikh Mahmud Syalthut dari Endang Anshari, M.A, menulis:32 Keyakinan merupakan dasar dari syari’ah. Dan syari’ah adalah hasil dari kepercayaan, sebab undang-undang tanpa keimanan

31

M. Abdul Mujieb, Kamus Istilah Fiqih, (Jakarta: PT.Pustaka Firdaus,1994), Cet. Ke-1,h.343

32

(33)

bagaikan bangunan tanpa tumpuan dan keimanan dengan tidak disertai syari’ah untuk melaksanakannya, hanyalah akan merupakan teori, ajaraj yang tiada berdaya dan berhasil. Oleh karena itu dalam Islam kita dapati suatu hubungan yang erat antara iman syari’ah yang mengatur segala tingkah laku dan barang siapa menolak hal itu mereka tidak akan dianggap orang muslim.

Allah berfirman dalam ayat AL Jaatsiyah ayat 17-18:

N+-v] w 

J $

rN-v]0xw

l5 xk

_i kny

(

z

(

{" | > C l

YW

\5 k

, <

k

e<4 JIH

5

=)z> < #

)+v] w

9:

F};

/^/

M

!e~q % w

•!" M

-

0

#

z

(

"SH[\

7

z

F€" |

> C M U

D?•

‚)<)

-v]z>

<

.

<M bVƒ

l5 xk

_i kny

+ <

9

z

VW $

6„

…† 

JI

" 4$8

AB H2I

VW

:"

>6< M

D?

(34)

Syari’ah terdapat dalam Al-Qur’an dan kitab-kitab Hadits. Kalau kita berbicara tentang syari’ah yang dimaksud adalah firman Tuhan dan sunnah Nabi Muhammad SAW. Syari’ah bersifat fundamental, mempunyai ruang lingkup yang lebih luas dari fiqih. Ia juga merupakan ketetapan Allah dan ketentuan Rasul-Nya, karena itu berlaku abadi.

Dalam pesan syari’ah yang dianalisis adalah dengan ibadah dan muamalah. Ibadah memberikan latihan rohani yang diperlukan manusia. Semua ibadah ada dalam Islam meliputi : shalat, puasa,zakat, haji yang bertujuan membuat roh manusia senantiasa tidak lupa kepada Tuhannya dan bahkan dekat dengan tuhannya. Dalam muamalah membahas tentang hubungan dalam keluarga yang merupakan kesatuan terkecil masyarakat yang anggota-anggotannya terikat secara bathiniah dan hukum karena pertalian darah dan pertalian perkawinan. Ikatan itu, memberikan kedudukan tertentu kepada masing-masing anggota keluarga, hak dan kewajiban, tanggung jawab bersama serta saling mengharapkan cara yaitu:

(35)

tepat untuk praktek dalam kehidupannya.33 Materi dakwah akan menyangkut juga 2 hal penting, ialah sifat materi dan proses pengembangan materi.34

Dalam muamalah yang berasal dari fiil madi “amala” berarti bergaul dengannya, berurusan (dagang). Muamalah merupakan ketetapan ilahi yang mengatur hubungan manusia dengan sesamanya dan dengan lingkungannya (alam sekitarnya). Allah menyatakan hal ini dalam fiman-Nya surat Al-Imran ayat 112:

6N

b 

eL!b >

< 2# ˆHI

A B$8

k

(

{" |0 <)

YW

# !

p‰

l5 xk

PI

# !

7 $

l5 xk

9

9]#

$‹JI

$

Œ>V` 

l5 xk

PI

6N

b  $

eL!b >

<

%

'

#

F} # •

!e+oS$Ž

(

"SH[\

:$ i |

M

N- M

P

PI

:"<>C

M $

JI

r

Sny

b!i 

#4•

7

# •

(

"&•

(

"SH[\9$

:$, C < M

Artinya :”Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali

jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. yang demikian itu. Karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas.”

Bidang muamalah dalam arti luas di bagi menjadi:

33

M. Syafaat Habib, Buku Pedoman Da’wah, (Jakarta: Widjaya Jakarta, 1982), cet.Ke-1, h.94-95

34

(36)

1) Bidang Al-ahwal al-Syakhshiyyah atau hukum keluarga, yang meliputi pembahasan mengenai pernikahan, marawis, wasiat, dan wakaf.

2) Bidang fiqh muamalah (dalam arti yng sempit) al-ahkam al-madaniyah 3) Bidang fiqh Jinayah atau Al-Ahkam al-Jinayah

4) Bidang fiqh Qad’ha atau Al-Ahkam al-murafa’ah 5) Bidang fiqh Siyasah35

Pesan dakwah yang bersifat syari’ah sangat luas dan mengikat seluruh umat Islam. Ini merupakan jantung yang tidak terpisahkan dari kehidupan umat Islam di berbagai penjuru dunia. Pesan dakwah dalam bidang syari’ah ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang benar, pandangan jernih, kejadian secara cermat terhadap hujjah atau dalil-dalil dalam melihat persoalan pembaruan.sehingga umat tidak terperosok ke dalam kesalahan. Sementara yang diinginkan dalam kegiatan dakwah adalah perbaikan.

Islam adalah agama yang mengembangkan hukum secara kaffah (komperhenship) yang meliputi semua segi kehidupan manusia. Hukum ini lahir dari konsepsi Islam tentang kehidupan manusia yang diciptakan untuk memenuhi kehendak ilahi.36 Dimana pesan muamalah mengandung makna pengaturan hubungan (antar manusia). Hubungan yang diatur syari’at muamalah adalah hubungan perdata dan hubungan public. Hubungan perdata adalah hubungan individu dengan individu, hubungan

35

Djazuli, Ilmu Fiqih Pengalia : Perkembangan Dan Penerapan Hukum Islam, ( Jakarta: Kencana, 2005), Cet. Ke-5.h.44-49

36

(37)

individu dengan benda. Hubungan publik adalah hubungan individu dengan masyarakat (umum) atau negara.

c. Pesan Akhlak

Kata akhlak secara etimologi berasal dari bahasa Arab, bentuk jama dari khula. Yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Secara lingustik kata akhlak merupakan isim dari jamid atau isim ghair musta, yaitu isim yang tidak mempunyai akar kata, melainkan kata tersebut memang begitu adanya.

Akhlak dari segi istilah (terminologi) adalah budi pekerti, yang berarti perpaduan dari hasil rasio dan rasa yang bermanisfetasi pada karsa dan tingkah laku. Menurut Ibnu Maskawih sebagai pakar akhlak terkemuka dalam kitabnya Tahdzibul Akhlak dalam konsepnya akhlak adalah suatu sikap mental yang mendorong untuk berbuat tanpa fakir dan pertimbangan.

Adapun pengertian sepanjang terminologi yang dikemukakan ulama akhlak antara lain sebagai berikut:

(38)

2) Ibnu Maskawih dalam kitabnya “tanzil al-akhlak” akhlak diartikan sebagai keadaan jiwa yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu perbuatan tanpa memerlukan pemikiran.

3) Al-ghozali menyebutkan bahwa akhlak diartikan sebagai suatu sifat yang tetap pada seseorang yang mendorong untuk melakukan perbuatan yang mudah tanpa membutuhkan sebuah pemikiran.

Menurut Ibn Manzhur berkata, khulq dan khuluq (dengan satu dhammah dan dengan dua dhammah) berarti budi pekerti, dan agama. Kata ini dipakai untuk menyatakan perangai seseorang yang tidak terdapat didalam fitrahnya (dibuat-buat).37

Ada pula yang mengartikan secara bahasa akhlak (Etimologi): perkataan, jamak dalam bahasa Arab dari kata khulk. Khulk dalam kamus Al-Munjid berarti budi pekerti, perangai tingkah laku atau tabiat. Didalam Da’iratul Ma’arif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik.38

Dari pengertian diatas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan selalu ada padanya. Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik, disebut akhlak yang mulia, atau perbuatan buruk, disebut akhlak yang tercela sesuai pembinaanya. Sebagaimana firman Allah:

6,

2#

:H[\

!eJ

#

A

0‘"

PI

’v "

“8

s

%&'

7

37

Asma Umar Hasan Fad’aq, Mengungkapkan Makna dan Hikmah Sabar, (Jakarta : Penerbit Lentera, 1999), h.16

38

(39)

5

”#

:H[\

(

" .!i M

2I

•!"

#

$

i^ln

i[\ • $

2I

%bi •[\

DE?

Artinya: “ Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.(Q. S. Al-Ahzab:21)

Dalam akhlak tercakup pengertian terciptanya keterpaduan antara kehendak Khalik dengan perilaku manusianya. Dengan kata lain, dalam pengertian ini, tata perilaku seseorang terhadap orang lain dan lingkungannya, baru menggambarkan nilai akhlak yang hakiki, manakala suatu tindakan atau perilaku tersebut berdasarkan kepada kehendak Khalik (Tuhan).39

D. Pengertian Novel dan Jenis-jenis Novel

3. Pengertian Novel

Novel sebagai salah satu bentuk dari prosa fiksi, mempunyai arti sebagai sebuah karangan prosa yang panjang mengandung ruang mencerita rangkaian kehidupan seseorang dengan orang-orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku.

Novel memiliki istilah sendiri yang sama dengan istilah roman. Kata novel berasal dari bahasa Italia yang kemudian berkembang di Inggris dan Amerika serikat. Sedang istilah roman berasal dari genre

39

(40)

romance dari abad pertengahan yang merupakan cerita paaaanjang tentang kepahlawanan dan percintaan. Istilah roman berkembang di Jerman, Belgia, Perancis, dan bagian-bagian Eropa daratan yang lain.40

Novel lebih panjang (setidaknya 40.000 kata) dan lebih kompleks dari cerpen, dan tidak dibatasi keterbatasan struktural dan metrikal sandiwara atau sajak. Umumnya sebuah novel bercerita tentang tokoh-tokoh dan kelakuan mereka dalam kehidupan sehari-hari, dengan menitik beratkan pada sisi-sisi yang aneh dari naratif tersebut.

Novel memberikan peranan yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat, boleh jadi keberadaannya turut membantu perubahan sosial, karena novel tidak hanya ajaran, serta tingkah laku dan pola-pola kehidupan masyarakat.41 Novel sebagai sebuah media komunikasi yang didalamnya terdapat proses komunikasi banyak mengandung pesan baik itu pesan sosial, pesan moral maupun pesan keagamaan.

Novel dalam Bahasa Indonesia dibedakan dari roman. Sebuah roman alur ceritanya lebih Novel menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita seseorang dengan orang disekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku.42

40

Jakob Sumardjo dan Saini K.M, Apreiasi Kesusastraan, (Jakarta: Penerbit Gramedia, 1986),Cet. Ke-1,h.29

41

Ngurah Persua, Peranan Kesusastraan Dalam Pendidikan ( Suara Guru: XII, 1980), h. 5.

42

(41)

Ada beberapa para ahli yang memberikan istilah dari pengertian novel, diantaranya:

a. Abdullah Ambary, “ Novel ialah cerita yang menceritakan suatu kejadian luar biasa dari kehidupan pelakunya yang menyebabkan perubahan sikap hhidup atau menentukan nasibnya.43

b. Menurut P. Supatman Natawijaya, “ Novel adalah kisah realita dari perjalanan hidup seseorang.44

c. Dan menurut suprapto, “ Novel adalah karangaan prosa yang panjang mengandung rangakian cerita kehidupan seseorang di sekelilingnya dengan mononjolkan watak dan sikap perilaku.45

d. Menurut Welleck dan Warren, adalah karya imajinatif yang bermediakan bahasa danmempuanyai unsur estetik yang dominan.46 e. Kalau menurut S.I Poeradisastra dalam artikelnya Dalam Karya sastra

pun berdakwah dan berkhotbah yang dikutip oleh Natsir Tamara dkk dalam buku Hamka di Mata Hati Umat berpendapat : Bahwa sastra pada dasarnya adalah potret penghayatan emosional manusia, apapun

jenisnya. Karena karya sastra merupakan interaksi daya cipta antara

emosi oknum dengan lingkungan masyarakat dan budayanya di dalam

43

Abdullah Ambary, Inti Sari Sastra Indonesia, ( Bandung : Djatmika, 1983), h.61

44

P. Supratman Natawijaya, Bimbingan untuk cakap menulis, ( Jakarta: Bpk. Gunung Muliua, 1979), Cet. Ke-2 h.37

45

Suprapto, Kumpulan Istilah dan Apresiasi Sastra Bahasa Indonesia, ( Surabaya,Indah 1993), h.53

46

(42)

gaya bahasa yang mampu membangkitkan keharuan seni dan bersifat

komunikatif.47

f. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, novel adalah karangan prosa panjang yang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang disekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku.

g. Menurut Henry Taringan dalam bukunya Prinsip-prinsip Dasar Sastra menuliskan kata novel berasal dari kata novellas yang diturunkan pula dari noveis yang berarti baru. Dikatakan baru karena kalau dibandingkan dengan jenis-jenis sastra lainnya seperti puisi, drama, dan lain-lain, maka jenis novel ini muncul kemudian yang telah membuka pikiran manusia untuk lebih menyukai dan menjadi hobi membaca novel.

Novel memungkinkan adanya penyajian secara panjang lebar mengenai tempat tertentu. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika posisi manusia dalam masyarakat memiliki dimensi ruang dan waktu, tetapi peranan seorang tokoh dalam masyarakat berupa dan berkembang dalam waktu. Khasnya, novel mencapai keutuhannya secara inklusi, yaitu bahwa novelis mengukuhkan keseluruhannya dengan kendali tema karyanya.

Novel adalah salah satu karya berbentuk prosa, dimana sastra adalah karya seni yang dikarang menurut standar kesusastraan, standar

47

(43)

kesusastraan yang dimaksud adalah penggunaan kata yang indah dan daya bahasa serta gaya cerita yang menarik.48

Novel merupakan produk masyarakat kota yang terpelajar, mapan, kaya, cukup waktu luang untuk menikmatinya. Di Indonesia, masa perkembangannya terjadi pada tahun 1970-an.49

Novel merupakan salah satu jenis prosa fiksi. Prosa fiksi adalah karya sastra yang khasnya mempunyai elemen-elemen seperti : plot, tokoh, setting, dan lain-lain.

Novel cenderung bersifat expands “meluas”. Dalam sebuah novel juga cenderung menitik beratkan munculnya complexity atau “kompleksitas”.50

Novel menjadi cerita rekaan yang lebih banyak menyoroti segala macam-macam persoalan dalam kehidupan manusia. Segala persoalan bukan lagi merupakan cita-cita atau khayalan, akan tetapi seolah-olah kejadian itu benar-benar dirasakan, seperti kesengsaraan, penderitaan kematian, dan percintaan. Bentuk semacam inilah yang dinamakan novel.

Novel memiliki unsur-unsur pembangun yang menyebabkan karya sastra tersebut menjadi sebuah karya yang baik dan mempunyai kekuatan dalam cerita, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.51 Unsur intrinsik dalam novel adalah unsur-unsur yang secara langsung turut membangun

48

Zainuddin, Materi Pokok Bahasa dan Sastra Indonesia, (Jakarta : PT. Rineko Cipta, 1992), Cet. Ke-1, h.99

49

Jakob Sumardjo, Konteks Sosial Novel Indonesia 1970-1977, (Bandung : Penerbit Alumni, 1999), Cet Ke-1, h.12

50

lbid, h.11

(44)

cerita, seperti: plot, tokoh/penokohan, latar atau setting dan sudut pandang. Sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur yang berada diluar karya sastra, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi system organisme karya sastra. Unsur ekstrinsik juga termasuk unsur yang mengandung keadaan subjektifitas pengarang yang memiliki sikap, keyakinan, dan pandangan hidup yang semuanya itu mempengaruhi karya yang ditulisnya.52

Definisi novel itu sendiri bentuk karangan yang lebih pendek dari roman tetapi lebih panjang dari cerpen. Novel menceritakan sebagian kehidupan seorang tokoh, yaitu sesuatu yang luas biasa dalam hidupnya yang menimbulkan konflik yang menjurus kepada perubahan nasib si tokoh.53

4. Jenis-jenis Novel

Menurut Mochtar Lubis yang dikutip oleh Umar Yunus, jenis novel terdiri dari:

a. Avontur: Pada jenis novel ini dipusatkan pada seorang tokoh utama, pengalaman tokoh dimulai dari pengalaman pertama dan diteruskan pada pengalaman selanjutnya hingga akhir cerita. Sering rintangan datang dari rintangan satu kerintangan yang lainnya untuk mencapai tujuan. Biasanya novel ini mempunyai sifat romantis adalah tokoh wanita, juga memiliki cerita yang kronologis.

52 Burhan Nurgiantoro, Teori pengkajian Fiksi ( jogjakarta: Universitas Gajah Mada,1995 ),cet,ke-1,h.23

53

(45)

b. Psikologis: Jenis ini lebih mengutamakan pemeriksaan seluruhnya dari pikiran-pikiran pelaku. Berisi kupasan tentang watak, bakat, karakter, para pelakunya serta kemungkinan perkembangan jiwa.

c. Detektif: melukiskan penyelesaian suatu peristiwa atau kejadian untuk membongkar suatu kejadian kejahatan. Dalam novel ini dibutuhkan bukti-bukti agar dapat menangkap si pembunuh dan sebagainya. d. Sosial: Dalam novel ini pelaku pria dan wanita tenggelam dalam

masyarakat atau golongan. Persoalan ditinjau bukan dari persoalan orang-orang sebagai individu, tetapi persoalan ditinjau melingkupi persoalan golongan dalam masyarakat, reaksi setiap pelaku golongan terhadap masalah yang timbul dan pelaku hanya dipergunakan sebagai pendukung jalan cerita.

e. Kolektif: Jenis novel ini melukiskan tentang semua aspek kehidupan yang ada atau semua jenis novel diatas dikumpulkan menjadi satu cerita. Novel seperti ini tidak hanya dimainkan oleh satu pemeran saja, tetapi juga ada pemeran pendukung.54

54

(46)

BAB III

SEKILAS TENTANG BIOGRAFI ENANG ROKAJAT ASURA

A. Riwayat Hidup Singkat Enang Rokajat Asura

Enang Rokajat Asura lahir di Rancaekek, Kabupaten Bandung tahun 1965. Ia mulai menulis secara serius dan dikirimkan ke media masa cetak sekitar tahun 1990-an. Awalnya menulis cerita pendek dalam bahasa Sunda, lalu cerpen dalam bahasa Indonesia, artikel dan berita pikiran Rakyat Minggu dan Surat Kabar Mingguan Galura, terus merambah ke Jawa Pos, Mingguan Mandala, Majalah Mangle, Suara Karya Minggu, Kompas Minggu, Mingguan Swadesi, Mingguan Mutiara, Mingguan Terbit, Mingguan Gala, dan Tabloid Citra.

(47)

UNIVERSITY dan Workshop Social Mobilization – Aliansi Pita Putih Indonesia.

Beliau bekerja di beberapa media mulai jadi Script Writer Radio Shinta FM (1991-1995), Manager Produksi (1995-1998), Manager Siaran (1998-2001), Ketua Yayasan Tunas Kreativita, Trainer di Masima Training and Consulting Jakarta, Menulis Skenario Sinetron di PASS Production, Matras Production, Wapemred Majalah Zona Jakarta (2002-2005). Dan sekarang menjadi Manager Operasional PT. Global Potensindo.

(48)

Juara II Lomba Menulis Cerita Film Jenis Drama Direktorat Pembinaan Film dengan Judul “ Toenggoel “ (1998/1999), Juara III Lomba Menulis Cerita Film Jenis Drama Direktorat Pembinaan Film dengan Judul “ Langit Di Atas Langit “ (1998/1999), Juara III Lomba Menulis Cerita Jenis Drama Direktorat Pembinaan Film dengan Judul “ Catatan Harian Karmina “ (1999/2000), Juara Harapan Lomba Menulis Cerita Film dan Video Cerita Jenis Laga Direktorat Pembinaan Film dengan Judul “ Gaung Gunung Galunggung “ (1999/2000), Juara Harapan Lomba Menulis Cerita Film dan Video Cerita Jenis Komedi Direktorat Pembinaan Film dengan Judul “ Mencari Pencuri Anak Ayam “ (1999/2000), Juara I Lomba Menulis Cerita Film dan Video Cerita Jenis Cerita Peningkatan HAM Direktorat Pembinaan Film dengan Judul “ Merahnya Merah “ (2000), Juara II Lomba Menulis Cerita Film dan Video Cerita Jenis Cerita Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Film dengan Judul “ Istana Kertas “ (2000), Tiga Belas Pilihan Lomba Cipta Cerpen Tingkat Nasional Kota Batu Jawa Timur dengan Judul” Asmarandana” (2002), Sepuluh Besar Lomba Karya Tulis Bank Syariah (2003), Juara Harapan Lomba Penulisan Naskah Teater Taman Budaya Jatim dengan Judul “ Hitam Putih “ (2004).

B. Karya-Karya Enang Rokajat Asura

Beberapa Buku yang pernah di terbitkan antara lain : 1. Para Penari (Antologi Cerpen, Malang 2002).

(49)

3. Panduan Praktis Menulis Skenario dari Iklan Sampai Sinetron (Andi Publisher, Yogyakarta 2005).

4. Kepada Bunga Kubicara (Novel, Tinta Publisher, Yogyakarta 2004). 5. Istana Angan-angan: Nyanyian Angin Untuk Nunik Sabila (Novel, Media

Pressindo Yogyakarta 2005).

6. Bayang-bayang Sepi (Novel, Dari Mizan, Bandung 2005). 7. Toenggoel (Novel, Tinta, Yogyakarta 2005).

8. Taksi Ilusi (Kumpulan Cerpen, Delphi Publisher, Yogyakarta 2005). 9. Catatan Harian Karmina (Skenario Film, Sketsa, Yogyakarta 2006).

Karya-karya sinetron dan drama radio di antaranya: Senja Kesaksian (Nominasi FSI 1998), Kamar 1406 (Sinetron di TPI), Es Krim dan Flamboyan (FTV Cinta), Istana Kertas (FTV), Seperti Kekasihku (FTV), Bayu (Sinetron Sehari/TVRI), Kau Di Atas Kau Dimana? (Sinetron Sehari/TVRI), Gejolak Anak Muda (Sineri Remaja TVRI), Kabayan In Drama (Masima Production, 13 episode), Siluman Marakayangan (Komedi Radio, 360 episode), Sangkuriang (Komedi Radio, 270 episode), Jaka Boys (Komedi Radio, 90 episode), Nyi Cantrik (Drama Radio Laga, 180 episode), Kancil Bis Kota (Novel, Pikiran Rakyat Minggu), Toenggoel:Matinya Seorang Warok (Novel, Minggu Nova), Rumah Di Atas Bukit (Novel, Majalah Zona Jakarta), dan Bahad Tanah Sunda (Roman, Majalah Zona Jakarta).

C. Gambaran Tentang Novel Children Of Heaven

(50)

seorang penulis yang sangat konsisten dengan profesinya, banyak penghargaan yang telah didapatkan olehnya dalam dunia tulis menulis salah satunya yaitu juara 1 lomba menulis cerita film dan video cerita jenis cerita peningkatan HAM Direktorat Pembinaan Film dengan Judul “Merahnya Merah“ (2000). Novel yang bertajuk Children Of Heaven ini didalamnya sarat dengan makna. Pada novel ini banyak sekali pelajaran-pelajaran tentang kehidupan ataupun religius yang dapat di terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Tokoh utama dalam cerita ini adalah Ali, ia seorang anak yang sangat cinta kepada adiknya, dan ia juga seorang anak yang berpendirian teguh dengan apa yang telah diajarkan oleh ayahnya tentang arti sebuah kehidupan. Maka, ketika suatu hari Ali membawa sepasang sepatu milik Zahra adiknya ketukang sepatu untuk diperbaiki dan sepatu itu hilang dalam perjalanannya ke rumah dan sepatu itu satu-satunya sepatu yang dimiliki oleh Zahra untuk kesekolah, karena takut dimarahi oleh orangtuanya (dan mereka juga sadar kalau orangtua mereka tidak punya uang untuk membeli sepatu baru), akhirnya mereka memutuskan untuk merahasiakan hal ini dari orangtua mereka.

(51)

Bergantian memakai satu sepatu, bukan tanpa resiko. Ketika sepatunya kehujanan, dengan berlinang air mata, Zahra tetap memakainya. Ali pun jadi kerap kesiangan. Satu dua kali, bisa menerobos masuk. Lama kelamaan ketahuan juga. Saat diancam tidak boleh masuk kelas sebelum bisa menjelaskan kenapa selalu kesiangan, Ali tetap bungkam.

(52)

prestasi tetap digenggam. Diantara kepapaan : keduanya punya semangat menyayangi sesama, sesuatu yang mulai langka ada di tengah kita.

(53)

BAB IV

ANALISIS TEMUAN DATA

A. Pengolahan Data

Pada pembahasan bab IV ini penulis akan menguraikan data dalam memperoleh validitas dan reliabilitas tentang isi pesan dalam novel Children of Heaven. Data yang diolah berupa kalimat atau perdialog yang mengandung pesan dakwah. Pengolahan data pada novel Children of Heaven sesuai dengan kategori yang telah di tentukan, yaitu kategori aqidah, syariah, serta akhlak. Kemudian ditampilkan dalam data dan jumlah frekuensi.

[image:53.612.116.507.114.612.2]

Untuk memperoleh reliabilitas dan validitasn kategori isi pesan dalam novel “Children of Heaven”, peneliti mengadakan pengujian kategori pada tiga orang juri atau koder yang dipilih dari orang yang dipandang kredibel. Koder terdiri dari juri 1 Siti Aisyah, juri 2 Puji Astuti, juri 3 M. Hilmi. Hasil dari kesepakatan tim juri tersebut dijadikan sbagai koefisien.berikut ini adalah tabel rincian kesepakatan antar juri.

Untuk mencari koefisien reliabilitas kategori antar juri, peneliti menguraikan rumus dari Hostly, seperti yang dikutip oleh Jumroni dalam buku Metodologi Penelitian Komunikasi.55

Koefisien reliabilitas = 2 m N1+N2

55

(54)

Keterangan :

2M = Nomor keputusan yang sama antar juri N1+N2 = Jumlah item yang dibuat tim juri M = Kesepakatan antar juri

N = Jumlah yang diteliti

[image:54.612.113.511.117.518.2]

Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan hasil kesepakatan antar juri, tetapi sebelumnya telah dibuat tabel yang menunjukkan tingkat kesepakatan antar juri yang terdapat dalam lampiran.

Tabel 02

Hasil Kesepakatan Antarjuri

Antarjuri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai

Ke 1 dan 2 265 94 171 0,35

Ke 1 dan 3 265 104 161 0,39

Ke 2 dan 3 265 173 92 0,65

Dari tabel diatas menunjukkan tingkat kesepakatan antar juri 1 dan 2 sebesar 0.35, itu berarti terdapat kesepakatan yang tinggi antar juri. Kesepakatan antar juri 1 dan 3 sebesar 0,39, itu menunjukkan kesepakatan yang cukup tinggi juga antar kedua juri, sedangkan kesepaktan antar juri 2 dan 3 sebesar 0,65 itu berarti juga terdapat kesepakatan antar juri.

Kemudian untuk menghitung rata-rata perbandingan nilai kesepakatan antar juri itu dihitung dengan komposit reliabilitas sebagai berikut :

Komposit reliabilitas:

(

)

(

N

)(

Xantarjuri

)

Xantarjuri N

1 1

)

(55)

Keterangan:

N = Jumlah juri

X = Rata-rata koefisien antarjuri

Komposit reliabilitas :

(

)

(

N

)(

Xantarjuri

)

Xantarjuri N 1 1 ) − + :

(

)

(

3 1

)(

1,06

)

1 06 , 1 3 − + :

( )(

2 1,06

)

1

18 . 3

+

: 1,02

12 , 3 18 , 3 =

Dari hasil yang ditemukan penulis bahwa yang terjadi maka rata-rata

tingkat kesepakatan antar juri sebesar 1,02 itu berarti terjadi tingkat

kesepakatan yang tinggi.

Setelah penulis melakukan penghitungan reliabilitas kepada tiga juri

terhadap kategori-kategori yang telah penulis buat. Selanjutnya akan

ditampilkan data mengenai dialog atau kalimat yang mengandung pesan

dakwah yang kemudian dihitung untuk mencari jumlah frekuensi sehingga

dapat ditarik kesimpulan kecenderungan isi pesan dakwah dalam novel

“Children of Heaven”’

(56)
[image:56.612.116.513.154.712.2]

Tabel 03

Rincian Kategorisasi Pesan Aqidah

No Hal/Dialog Kutipan/Uraian Keterangan

1 77/29 “Sudahlah, perbanyak istigfar agar

kau diberi kekuatan dan segera

diberi kesembuhan.”

Iman kepada

Allah

2 103/37 “Ya, semua ada dalam kuasa Allah,

ya, Allah aku mohon tidak turun

hujan sebelum sepatuku kering.”

Iman kepada

Allah

3 113-114/42 ...”Kasih sayang Allah mendahului

kemurkan-Nya, maka dalam

kehidupan ini tidak selamnya hitam

putih.”

Iman kepada

Allah

4 155/59 “Allah tidak menguji hamba-Nya

yamg beriman menyangkut

dirinya.”

Iman kepada

Allah

5 156/62 “Tentu saja, Ali!Bukankah

Rasulullah SAW yang yakin

benarnya atas apa yang

diucapkannya karena bimbingan

wahyu pernah bersabda, bahwa

penyebab seseorang sakit adalah

makan-makanan yang satu lebih

Iman kepada

(57)

dari yang lain.

6 190/73 “Jalani saja! Ini hanya ikhtiar kita

selebihnya kita tawakal.”

Iman kepada

Allah

7 227/64 “Ibu memang masih sakit tapi kamu

enggak usah khawatir, kita

bertawakal kepada Allah SWT.”

Iman kepada

Allah

[image:57.612.115.513.102.708.2]

Berikut ini adalah table yang mengandung rincian kategori syari’ah

Table 04

Rincian ketegori pesan syari’ah

No Hal/Dialog Kutipan/Uraian Keterangan

1 27/4 “Semoga Allah menambah

hadiah buatmu.”

Ibadah

2 36/8 “Sudah belajar wudhu dan

bacaan shalat, sudah cukup,

kang,!”

Ibadah

3 36/9 ”Ah, kamu ini gimana?bukan

hanya bisa wudhu dan shalat,

tapi yang terpenting harus

paham kenapa harus wudhu dan

kenapa harus shalat”

Ibadah

4 55/17 “Aku minta maaf, bukan <

Gambar

tabel rincian kesepakatan antar juri.
Tabel 02 Hasil Kesepakatan Antarjuri
Tabel 03
Table 04 Rincian ketegori pesan syari’ah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penulis mengangkat film ini karena tertarik dengan pesan kemanusiaan yang dikemas dalam film 

Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui pesan kritik sosial yang muncul dalam film “Koper” 

Wawancara (interview) adalah satu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari narasumber (Riduwan; 2012, hlm. Penulis menggunakan teknik

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi atau disebut juga dengan content analysis yang bersifat kuantitatif. Metode tersebut adalah untuk mengkaji

Akhlak juga terbagi menjadi dua yaitu akhlak baik (mahmudah) dan akhlak buruk (madzmumah). Dari kutipan diatas penulis ingin menyampaikan bahwa akhlak yang buruk harus dijauhi

Kritik sosial dapat disampaikan melalui media komunikasi massa, seperti pada media film, karena dalam sebuah film, paling tidak memiliki sebuah pesan tertentu dalam pembuatanya,

Jenis penelitian ini adalah kualitatif dan menggunakan pendekatan kontruktivis. Sumber data primer dan sekunder, dalam penelitian ini meliputi teknik pengumpulan

Cara memperoleh data kualitatif dapat dilakukan melalui wawancara.“ “Dalam pengumpulan sumber data, peneliti melakukan pengumpulan sumber data dalam wujud data primer dan data