• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Antara Intensitas Mengakses Media Pornografi Dengan Perilaku Seksual Pranikah Pada Remaja.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DAFTAR PUSTAKA Hubungan Antara Intensitas Mengakses Media Pornografi Dengan Perilaku Seksual Pranikah Pada Remaja."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

60

DAFTAR PUSTAKA

Admin. (2005). Kecanduan Internet (Bagian I). www.ummaigroup.co.id/ annida.23September2007.

Asmarayasa, G. (2004). Hubungan antara Frekuensi Mengakses Situs Porno dengan Sikap Remaja Terhadap Perilaku Seksual. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Azwar, S. (2007). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, S. (2011). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, S. (2014). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Buzzell, T., Foss, D., & Middleton, Z. (2006). Explaining Use of Online Pornography: A Test of Self-Control Theory and Opportunities for Deviance. Criminal Justice and Popular Culture, 13 (2), 14-15.

Carners, P. J., Delmonico, D. L., & Griffin, E. J. (2001). In the shadows of the net. Center City: Hazelden Foundation.

Carners, P. J. Delmonico, D. L., & Griffin, E. J. (2001). In the shadows of the net: Understanding Cybersex in the Seminary. Journal Duquesne University; School of Education; Pittsburgh, PA.

Cooper, A., Carolie, R. S., Sywain, C. B, & Barry, L. G. (1999). Sexuality on the internet: From Sexual Eksploration to Pathological Expression (online). Profesional Pshychology: Researh and Practise. Available. (http://Apaorg/Journals/pro/pro302154.html)

Cooper, A. P; Planchon, L. A & Boies, S. C. (1999)b. Online Sexual Addiction dan Compulsivity: The Journal of Treatment and Prevention, 6(2), 79-104.

Cooper, A. (2002). Sex and the internet. U.S.A.: Brunner-Routledge.

Depkes RI. (2003). HIV/AIDS dan Pencegahannya. Ditjen PP&PL. Jakarta

Donald, F., P. (2004). Dampak negatif kecanduan pornografi. Diunduh di (http://aliefqu.wordpress.com/2012/01/16inilahdampaknegatifkecanduanp ografi) Diakses tanggal 2/5/2012

(2)

61

Sexual Behavior: Theory, Research, and Practical Implications. New Jersey. Lawrence Erlbaum Associates Publishers

Goldenberg, D., Telzer, E.H., Lieberman, M.D., Fuligni, A., Galván, A., (2013). Neural mechanisms of impulse control in sexually risky adolescents. Dev. Cogn. Neurosci. 6, 23–29. (http://dx.doi.org/10.1016/j.dcn.2013.06.002.)

Harden, K.P., (2014)a. A sex-positive framework for research on adolescent sexuality. Perspect. Psychol. Sci. 9 (5), 455–469. http://dx.doi.org/10.1037 / 0022-3514.85.2.197.

Hadi, S. (2000). Statistic Jilid 2. Yogyakarta: Yayasan Penelitian Fakultas Psikologi di Universitas Gadjah Mada.

Hadi, S. (2004). Metodologi Research untuk Penulisan Paper, Skripsi, Thesis dan Disertasi. Jilid Tiga. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Hurlock, E. B. (2000). Psikologi Perkembangan Suatu Kedekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Isti’anah, B. (2014). Seks Pranikah di Kalangan Remaja. Surabaya: Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Sunan Ampel.

Jufri, M. (2005). Intensitas Mengakses Situs Seksual dan Permisifitas Perilaku Seksual Remaja. (http://www.litbangdasulsel.go.id)

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). (2014). Pusat Bahasa Departemen

pendidikan Nasional. (online).

(http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php)

Loekmono, L. (2000). Seksualitas, Pornografi dan Perkawinan. Semarang: Satya Wacana.

Luthfie. (2003). Fenomena Perilaku Seksual Remaja. Cerita Remaja Indonesia (online). (http://www.bkkbn.go.id/hqweb/ma46fenomena.html)

Marlinda, B. (2010). Hubungan antara Keterbukaan Komunikasi Seksual Remaja dengan Orang Tua dalam Perilaku Seks Pranikah. Skripsi. (Tidak diterbitkan). Surakarta: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Papu, J. (2001). Situs porno dan kesehatan mental. (online). (http://epsikologi. com/dewasa/cybersex.htm,diakses 04april2005)

(3)

62

Rahardjo, W. (2008). Perilaku Seks Pranikah Pada Mahasiswa Pria. Kaitannya dengan Sikap Terhadap Tipe Cinta Etos dan Ludus dan Fantasi Erotis. Indigenous Jurnal Ilmiah berkala Psikologi (10), 1, 1-2.

Rahmawati, D. V, Hadjam, N.R, & Afianti, T. (2002). Hubungan Antara Kecenderungan Perilaku Mengakses Situs Porno dan Religiusitas pada Remaja. Jurnal Psikologi. 28. (1). 1-13.

Santrock, J. W. (2008). Life Span Development (Perkembangan Masa Hidup). Jakarta: Erlangga.

Sari, N. N & Purba, R. M. (2012). Gambaran Perilaku Cybersex pada Remaja Pelaku Cybersex di Kota Medan. Jurnal Psikologi-online. 7. (2). 62-73

Sarwono. (2013). Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Grafindo Persada.

Simandjuntak, B., Pasaribu. (2003). Pengantar Psikologi Perkembangan. Bandung: Tarsito.

Soebagijo, A. (2008). Pornografi: Dilarang tapi dicari. Jakarta: Gema Insani.

Soetjiningsih. (2004). Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta: Sagung Seto.

Suryabrata, S. (2010). Metode Penelitian. Jakarta: PR. Rajawali.

Suryoputro, A., Ford, N. J., Shaluhiyah, Z. (2006). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Seksual Remaja di Jawa Tengah: Implikasi Terhadap Kebijakan dan Layanan Kesehatan Seksual dan Reproduksi. Jurnal Kesehatan (10), 1, 29-40.

Widyastuti. (2009). Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Fitra Maya.

Wulandari, K., Yuwono, S. & Prastisti, W.D. (2006). Perilaku Seksual Ditinjau dari Kualitas Komunikasi Orang Tua-Anak. Indigenous Journal Ilmiah Berkala Psikologi. 8. (2), 1-2.

Yulianto. (2010). Gambaran Sikap Siswa SMP Terhadap Perilaku Seksual Pranikah. Jurnal Psikologi (8), 2, 2-3.

Young, S. K, O’Mara,J & Buchanan,J. (2000). Cybersex and Infidelity Online:

(4)

63

Zubaidah, S. (2001). Studi tentang Perilaku Seksual pada Pengguna Layanan Cybersex. Fenomena Jurnal Psikologi,”. 6 (01) 20.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Hasil analisis data menunjukkan variabel kebudayaan mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian helm merk INK, pengaruh variabel faktor sosial mempunyai pengaruh

(2) Dikecualikan dari objek retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah untuk pemberian izin tempat usaha yang telah ditentukan oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah... Pasal

PD disebut stabil bila respon waktunya tetap terbatas untuk forcing function yang terbatas r harus negatif, agar nilai e rt mengecil/terbatasi.. Jadi agar stabil, maka

[r]

Buah jambu biji merah memiliki aktivitas antioksidan yang lebih tinggi daripada buah pepaya, berdasarkan kandungan asam askorbat, total fenol, dan aktivitas

(isolat Sapro-07 dan Sapro-09) dalam meningkatkan ketahanan induksi bibit vanili terhadap penyakit busuk batang Fusarium. Jurnal Ilmiah Budidaya Pertanian CROPAGRO,

(SERATUS EMPAT PULUH LIMA MILIAR SEMBILAN RATUS TUJUH PULUH TUJUH JUTA ENAM RATUS DELAPAN PULUH ENAM RIBU RUPIAH)5. (dalam