PERHITUNGAN WAKTU STANDARD DAN PENENTUAN
JUMLAH TENAGA KERJA PADA BAGIAN PENGEPAKAN
PT. SINAR OLEOCHEMICAL INTERNATIONAL (PT. SOCI))
Diajukan Untuk Mengikuti Sidang
KARYA AKHIR
Sarjana Teknik Terapan
Oleh :
HERMES SIHOMBING 025204008
PROGRAM STUDI TEKNIK MANAJEMEN PABRIK
P R O G R A M D I P L O M A I V
F A K U L T A S T E K N I K
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
RINGKASAN
PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan minyak sawit, RBDPS, dan RPDPO menjadi fatty acid dan glycerin. PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) yang memproduksi Beading yang merupakan bahan baku pembuatan deterjen, sabun, minyak wangi dan lain-lain. Produk yang dihasilkan oleh PT. Sinar Oleochemical International (SOCI), yang dikemas dalam kantongan, yaitu : Beading berukuran 25 kg dalam 1 Paper bag dan Flaker berukuran 600 kg dalam 1 Jumbo bag. Proses pembuatan fatty acid pada PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) berlangsung secara kontinu melalui beberapa tahapan, yaitu : Proses Hidrolisa (Splitting # (section) 100 dan # 400 ), Proses Hidrogenasi (Hydrogenation # 200 ), Proses Destilasi (Destilation # 300), Proses Fraksinasi (Fractination # 500), Granulasi (Granulation # 800).
Penelitian dilakukan terhadap elemen kegiatan yang terdiri dari pengisian beading ke dalam paper bag, penimbangan paper bag, penjahitan paper bag, penyusunan dan pembungkusan paper bag di palet, pengangkutan palet dengan forklift ke penumpukan
Evaluasi yang dilakukan terhadap jumlah tenaga kerja bertujuan untuk membandingkan jumlah tenaga kerja yang lama dengan jumlah tenaga kerja yang baru yang ada pada stasiun pengepakan beading.
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofjan, Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi ke-4, Lembaga penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1993.
Barnes, R, M. Montion and Time Study, Design and Measurement of Work, Jhon Willey & Sons Inc, New York, 1968.
Sutalaksana, TeknikTata Cara, Teknik Industri ITB, Bandung. 1979.
Wignjosoebroto, Sritomo Teknik Tata Cara dan Pengukuran Kerja, Jakarta : Penerbit Guna Widya, 1992.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena kebaikan dan kasihNya pada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat yang wajib dilaksanakan untuk menyelesaikan program studi Teknik Manajemen Pabrik, Program Diploma IV Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis berusaha sebaik mungkin sesuai dengan kemampuan dengan waktu dan fasilitas yang ada. Penulis mendapat bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Penulis berterima kasih akan hal tersebut.
Semoga dengan dibuatnya Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang memerlukannya. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan mohon maaf jika ada kesalahan maupun kekurangan dalam penulisan Tugas Akhir ini.
Medan, Juli 2008
Penulis
UCAPAN TERIMA KASIH
Dalam penyelesaian dan penulisan Tugas Akhir ini saya banyak mendapatkan bantuan dan dorongan serta bimbingan yang sangat baik dari berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan yang sangat berharga ini, penulis mengucapkan banyak beterima kasih yang sedalam-dalamnya, terutama kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan segala-galanya buat penulis dalam mengerjakan Tugas Akhir ini.
2. Teristimewa buat kedua orangtua tercinta S. Sihombing SH, MM dan P. Panjaitan, abang dan kakakku tersayang Robert Sihombing SH, Ir. Berlin Sihombing, Raimon Sihombing Amd, Julfrida Sihombing SE, Deny Sihombing, Nursia Sihombing, serta keponakan-keponakan yang manis
dan lucu yang senantiasa memberikan semangat dan doa yang tulus serta dukungan baik moril maupun material kepada penulis selama penyusunan Tugas Akhir ini.
3. Bapak Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang, MSIE beserta Ibu Ir. Dini Wahyuni, MT selaku dosen pembimbing I dan II yang telah banyak membantu dan membimbing penulis baik dari segi moril, waktu dan pikiran demi terselesainya laporan ini.
5. Seluruh staf pengajar pada Departemen Teknik manajemen Pabrik FTI-USU yang telah banyak berjasa menambah wawasan dan cara berpikir serta sumber inspirasi yang tak ternilai.
6. Para pegawai di Departemen Teknik Industri yang membantu dalam penyusunan surat-surat.
7. Seluruh pimpinan staf dan karyawan PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) yang telah memberikan waktu kepada penulis dalam mengumpulkan data yang diperlukan dalam penulisan Tugas Akhir ini.
8. Seluruh teman-teman stambuk 2002 Teknik Manajemen Pabrik yang telah memberikan motivasi, dukungan, semangat dan doa dalam mengerjakan Tugas Akhir ini.
Medan, Juli 2008
DAFTAR ISI
HALAMAN
RINGKASAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ... I-1 1.2. Pokok Permasalahan ... I-2 1.3. Tujuan Pemecahan masalah ... I-2 1.4. Pembatasan Masalah dan Asums-asumsi yang digunakan ... I-3 1.4.1. Pembatasan Masalah ... I-3 1.4.2. Asums-asumsi yang digunakan ... I-3 1.5. Sistematika Laporan ... I-3
BAB II. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB III. LANDASAN TEORI
3.1. Lingkup Teknik Tata Cara Kerja ... III-1 3.2. Penelitian Gerak (Motion Study) ... III-2 3.3. Penelitian Waktu (Time Study)... III-3 3.4. Stopwatch Time Study ... III-4
3.4.1. Langkah-langkah Sebelum Pengukuran Waktu ... III-6 3.4.2. Melakukan Pengukuran Waktu ... III-9 3.4.3. Sesudah Pengukuran Waktu ... III-12 3.5. Sistem Kerja ... III-17 3.6. Perbaikan Sistem Kerja ... III-17 3.7. Penentuan Jumlah Tenaga Kerja ... III-20 3.7.1. Perhitungan Kebutuhan Tenaga Kerja dan Beban Kerja ...III-21
BAB IV. METODOLOGI PENELITIAN
BAB V. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
5.1. Pengumpulan Data ... V-1
5.1.1. Sketsa Tempat Kerja Bagian Pengepakan Beading...V-2
5.2. Pengolahan Data ... V-7 5.2.1.Pengujian Keseragaman Data ... V-7 5.2.2. Perhitungan Jumlah Pengamatan yang Dibutuhkan ... V-9 5.2.3. Perhitungan Waktu Standard ... V-10
BAB VI. ANALISA PEMECAHAN MASALAH
6.1. Analisis Kegiatan Kerja Pengepakan ... VI-1 6.2. Penentuan Jumlah Tenaga Kerja ... VI-2
BAB VII. KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan ... VII-1 7.2. Saran ... VII-2
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
TABEL HALAMAN 2.1. Bahan Baku PKO ... II-5 2.2. Bahan Baku RBDPO ... II-5 2.3. Bahan Baku RBDPS ... II-6 2.4. Bahan Baku Tambahan ... II-6 2.5. Jumlah Karyawan di PT. SOCI ... III-15 5.1. Data Waktu Pengisian Beading ke dalam Paper bag ... V-3 5.2. Data Waktu Penimbangan Paper bag ... V-4 5.3. Data Waktu Penjahitan Paper bag ... V-5 5.4. Data Waktu Penyusunan dan Pembungkusan Paper bag ke palet ... V-6 5.5. Data Waktu Pengangkutan Palet dengan forklift ke penumpukan ... V-6
5.6. Hasil Perhitungan Harga
∑ ∑
Xi, Xi2 untuk data Pengisian Beadingke dalam Paper bag ...V-7
5.7. Rangkuman Hasil Perhitungan BKA dan BKB untuk Seluruh Elemen Kerja ... V-9
5.8. Rangkuman Hasil Perhitungan Kecukupan Data untuk Seluruh Elemen Kerja ... V-10
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Daftar Mesin dan Peralatan pada Proses Produksi 2. Pembagian Tugas dan Wewenang di PT. SOCI 3. Penilaian Menurut Weshtinghouse
4. Faktor Penyesuaian Menurut Cara Weshtinghouse
5. Besarnya Kelonggaran Berdasarkan Faktor-faktor yang Berpengaruh 6. Perhitungan Keseragaman Data untuk Seluruh Elemen Kerja
7. Perhitungan Kecukupan Data untuk Seluruh Elemen Kerja 8. Perhitungan Waktu Standard untuk Seluruh Elemen Kerja 9. Lembar Asistensi
10.Surat Permohonan Tugas Akhir
11.Surat Formulir Penetapan Tugas Akhir 12.Surat Penjajakan Pabrik
13.Surat Balasan Pabrik
RINGKASAN
PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan minyak sawit, RBDPS, dan RPDPO menjadi fatty acid dan glycerin. PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) yang memproduksi Beading yang merupakan bahan baku pembuatan deterjen, sabun, minyak wangi dan lain-lain. Produk yang dihasilkan oleh PT. Sinar Oleochemical International (SOCI), yang dikemas dalam kantongan, yaitu : Beading berukuran 25 kg dalam 1 Paper bag dan Flaker berukuran 600 kg dalam 1 Jumbo bag. Proses pembuatan fatty acid pada PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) berlangsung secara kontinu melalui beberapa tahapan, yaitu : Proses Hidrolisa (Splitting # (section) 100 dan # 400 ), Proses Hidrogenasi (Hydrogenation # 200 ), Proses Destilasi (Destilation # 300), Proses Fraksinasi (Fractination # 500), Granulasi (Granulation # 800).
Penelitian dilakukan terhadap elemen kegiatan yang terdiri dari pengisian beading ke dalam paper bag, penimbangan paper bag, penjahitan paper bag, penyusunan dan pembungkusan paper bag di palet, pengangkutan palet dengan forklift ke penumpukan
Evaluasi yang dilakukan terhadap jumlah tenaga kerja bertujuan untuk membandingkan jumlah tenaga kerja yang lama dengan jumlah tenaga kerja yang baru yang ada pada stasiun pengepakan beading.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Permasalahan
Persaingan bisnis yang semakin kompetitif saat ini menuntut perusahaan untuk meningkatkan kinerja agar dapat bersaing dengan perusahaan lain, sehingga dalam meningkatkan kinerja dan efesiensinya, perusahaan harus melakukan perbaikan secara sistematis dan menyeluruh untuk segala aspek yang berpengaruh dalam perusahaan.
Ketatnya persaingan saat ini, menuntut perusahaan untuk berproduksi dengan biaya minimum dan mutu yang maksimum, untuk itu perusahaan harus mengoptimalkan jumlah tenaga kerja untuk menghindari tingginya biaya produksi agar kesejahteraan karyawan dapat ditingkatkan.
Sistem produksi dikatakan efektif apabila dapat menyelesaikan suatu pesanan tepat waktu, tepat jumlah dan harga yang wajar. Kemampuan memenuhi pesanan secara konsisten untuk menjaga kesetiaan pelanggan dan hal tersebut merupakan salah satu kunci sukses dalam bisnis di pasar global yang tingkat persaingannya tinggi.
1.2. Pokok Permasalahan
Perhitungan waktu standard dan penentuan jumlah tenaga kerja dilakukan dalam perusahaan agar produk yang dihasilkan dapat selesai tepat waktu, sehingga
tercapai produktivitas yang tinggi demi kelancaran produksi di PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) khususnya pada bagian pengepakan
beading.
1.3. Tujuan Pemecahan Masalah
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah menghitung waktu standard dan penentuan jumlah tenaga kerja yang optimal pada bagian pengepakan beading di PT. Sinar Oleochemical International (SOCI).
1.4. Pembatasan Masalah dan Asumsi-asumsi yang digunakan
1.4.1. Pembatasan Masalah
Adapun pembatasan masalah yang dilakukan adalah :
1. Pengamatan waktu dilakukan secara langsung dengan menerapkan
stopwatch time study.
2. Pengamatan dilakukan untuk jenis produk beading. 1.4.2. Asumsi-Asumsi yang Digunakan
1. Pengadaan dan penyediaan bahan baku dan bahan penolong dianggap sanggup memenuhi kebutuhan produksi sehingga tidak mengganggu kecepatan lintasan produksi.
2. Setiap tenaga kerja pada stasiun kerja yang sama mempunyai kemampuan dan keahlian yang sama dalam melakukan proses pengerjaan produksi yang melewati stasiun kerja tersebut.
3. Pada proses produksi tidak terdapat pengerjaan ulang (rework).
4. Tidak ada perubahan jumlah mesin dan peralatan produksi selama penelitian berlangsung.
1.5. Sistematika Penulisan Laporan
Untuk memudahkan penulisan dan pembahasan Karya Akhir ini akan dibagi menjadi beberapa bab dengan rincian sebagai berikut :
Pada bab I : PENDAHULUAN, dibahas latar belakang masalah, rumusan permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, pembatasan masalah dan asumsi-asumsi serta sistematika penulisan Karya Akhir.
Pada bab III : LANDASAN TEORI, disajikan tinjauan-tinjauan kepustakaan yang berisi teori-teori dan pemikiran yang digunakan sebagai landasan dalam pembahasan serta pemecahan masalah.
Pada bab IV : METODOLOGI PENELITIAN, mengemukakan langkah yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian meliputi tahapan-tahapan penelitian dan penjelasan tiap tahapan secara ringkas.
Pada bab V : PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA, disajikan data dan pengolahan data yang digunakan sebagai dasar pada pembahasan masalah. Pada bab VI : PEMECAHAN MASALAH, berisikan solusi terhadap masalah yang di teliti.
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan
PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan minyak sawit, RBDPS, dan RPDPO menjadi
fatty acid dan glycerin. Ide pendirian pabrik ini didasarkan pada peluang pasar dari oleochemical sangat besar dan bahan baku untuk pembuatan oleochemical ini banyak terdapat di Indonesia. Ide ini dicetuskan oleh investor Indonesia pada
sebuah pertemuan antara investor Indonesia dengan investor asing di Jakarta Convention Center, Jakarta, pada tahun 1991.
Melihat besarnya kebutuhan pasar akan oleochemical ini maka didirikanlah PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) yang memproduksi
Beading yang merupakan bahan baku pembuatan deterjen, sabun, minyak wangi dan lain-lain. Perusahaan ini merupakan kerja sama antara investor Indonesia dengan investor Jepang.
Rekan utama PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) ini adalah Nippon Oil and Fat (NOF) yang menguasai bidang teknologi dan pengolahan. Dengan melihat prospek yang cerah dari perusahaan ini maka invertor Jepang tersebut juga mencari mitra usaha yang berasal dari Jepang sendiri.
perusahaan tersebut sehingga investor pada PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) terdiri dari :
1. Hitachi Zosen
Menguasai bidang pemesinan. 2. Shiseido Company
Menguasai bidang pengendalian mutu. 3. Nippon Oil and Fat (NOF)
Menguasai teknologi pengolahan RBDPO, RBDPS dan PKO menjadi
fatty acid dan glycerin sebagai bahan baku. 4. Marubeni Coorporation
Menguasai bidang perdagangan. 5. Sinar Mas Group
Menguasai bidang administrasi dan penyediaan bahan baku. Kepemilikan masing-masing saham pada perusahaan tersebut adalah :
1. Hitachi Zosen sebesar 2,6 % 2. Shiseido Company sebesar 12,5 %
3. Nippon Oil and Fat (NOF) sebesar 32,4 % 4. Marubeni Coorporation sebesar 12,5 % 5. Sinar Mas Group sebesar 40 %
Investor-investor tersebut sepakat bekerja sama dalam mengelola perusahaan dengan nama PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) dengan
keputusan Presiden No. SPP 16 I/PMA/92, yang sekarang berlokasi di Kawasan Industri Medan (KIM) Jl. KL. Yos Sudarso Km. 10,5 Medan, diresmikan oleh Menteri Perindustrian RI. Bapak Tengku Ariwibowo pada tanggal 24 Agustus 1994.
Pada awal produksi PT. SOCI banyak mengunakan tenaga kerja asing dari Jepang yaitu sekitar 17 orang termasuk Manager Produksi. Akan tetapi lambat laun tenaga kerja asing tersebut digantikan oleh tenaga lokal yang dididik langsung oleh para tenaga ahli Jepang.
Dengan semakin majunya persaingan industri dalam pengolahan fatty acid
(asam lemak), maka pada awal tahun 1996 PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) mengembangkan produksinya dengan memproduksi Beading dan Flaker.
Menyongsong era perdagangan bebas PT. SOCI juga telah memperoleh sertifikat ISO 9002 pada tanggal 7 Oktober 1996. ISO yang dipelopori oleh negara-negara Eropa ini mengawasi manajemen kualitas yang bertujuan untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. Dengan adanya sertifikat ISO 9002 ini maka akan menjamin kualitas produk sehingga diharapkan mampu bersaing di pasar International.
2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha
PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) merupakan industri yang bergerak dalam pengolahan minyak sawit, Refine Bleached Deodorized Palm Olein (RBDPO), Refine Bleached Deodorized Palm Stearin (RBDPS) menjadi
Produk yang dihasilkan oleh PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) ada yang berupa Beading dan Flaker, yang dikemas dalam kantongan, yaitu :
1. Beading berukuran 25 kg dalam 1 Paper bag. 2. Flaker berukuran 600 kg dalam 1 Jumbo bag.
2.3. Lokasi Perusahaan
PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) berlokasi di Kawasan Industri Medan (KIM) Jl. KL. Yos Sudarso Km. 10,5 Medan. PT. SOCI memilih
lokasi Kawasan Industri Medan (KIM) didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan :
1. Mudah dalam pengadaan bahan baku yang diperoleh dari PT. Ivomas Tunggal yang juga merupakan anak perusahaan Sinar Mas Group yang berlokasi di Gabion Belawan.
2. Dekat dengan pelabuhan Belawan yang digunakan sebagai sarana pengiriman produk jadi.
2.4. Daerah Pemasaran
2.5. Standar Mutu Bahan/Produk
Untuk memperlancar proses produksinya dan untuk menjamin mutu produknya PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) mengadakan pemeriksaan yang selektif terhadap mutu bahan baku yang diterima. Standard mutu dapat diperlihatkan pada Tabel 2.1, Tabel 2.2, Tabel 2.3, dan Tabel 2.4.
Tabel 2.1. Bahan Baku PKO
No Parameter Standard
1 % FFA Max 5 % 2 Moisture Max 1 % 3 Smell Tidak Berbau 4 Appearance Clear
Sumber : PT. Sinar Oleochemical International (SOCI)
Tabel 2.2. Bahan Baku RBDPO
No Parameter Standard
1 % FFA Max 2 % 2 Colour Max 3 R 3 Moisture Max 1 % 4 Iodine Value 50-55 5 Melting Point 33-39
6 Smell Tidak Berbau 7 Appearance Clear
Tabel 2.3. Bahan Baku RBDPS
No Parameter Standard
1 % FFA Max 0,2 % 2 Colour Max 3 R
3 Moisture Max 0,15 %1 % 4 Iodine Value 32-48
5 Melting Point 44-53,5 6 Smell Tidak Berbau 7 Appearance Clear
Sumber : PT. Sinar Oleochemical International (SOCI)
Tabel 2.4. Bahan Tambahan
No Parameter Standard
1 Katalist Nikel (Ni) 3,6 kg/jam 2 Butylated Hydroxy Toluene (BHT) 0,25 kg/jam
3 Filter Aid Present
4 Gas Hidrogen Present
5 Natrium Hypochlorida (NaOCL) Present 6 Natrium Sulfit (Na2SO3) Present
7 Aluminium Sulfat (Al2So4) Present
8 Asam Chlor (HCL) Present
9 Natrium Hidroksida (NaOH) Present Sumber : PT. Sinar Oleochemical International (SOCI)
2.6. Bahan Yang Digunakan
Untuk menjaga kelancaran proses produksi PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) menyediakan stock bahan baku. Untuk memperlancar
Bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi di PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) dapat dikelompokkan atas bahan
baku, bahan tambahan, bahan penolong. 2.6.1.1. Bahan Baku
Bahan Baku adalah bahan yang paling penting digunakan dalam pembuatan suatu produk dimana keberadaan bahan tersebut sangat mempengaruhi nilai produk. Dengan kata lain, bahan baku adalah bahan utama dalam pembuatan suatu produk. Bahan baku pembuatan fatty acid dan glycerin adalah :
a Palm Kernel Oil (PKO) / Minyak inti sawit.
b Refine Bleached Deodorized Palm Olein (RBDPO) : CPO yang sudah diambil oleinnya (tinggal stearinnya) dan sudah di bleaching.
c Refine Bleached Deodorized Palm Stearin (RBDPS) : CPO yang sudah di
bleaching (tinggal oleinnya). 2.6.1.2. BahanPenolong
Bahan Penolong adalah bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi yang berfungsi untuk meningkatkan mutu produksi dan bahan ini merupakan bagian dari produk akhir. Bahan tambahan yang digunakan adalah :
1. Katalist Nikel (Ni)
Berfungsi untuk mempercepat reaksi pemutusan ikatan rangkap pada proses hidrogenasi.
2. Butylated Hydroxy Toluene (BHT)
3. Filter Aid
Berfungsi memisahkan antara fatty acid dengan Nikel catalyst, BHT dan partikel-partikel asing yang mungkin terikut.
4. Gas Hidrogen
Berfungsi membantu pemutusan ikatan rangkap pada proses hidrogenasi dimana H2
5. Natrium Hypochlorida (NaOCL)
akan berfungsi sebagai pengikat karbon.
Berfungsi untuk membunuh bakteri pada pretreatment unit dipengolahan air.
6. Natrium Sulfit (Na2SO3
Berfungsi untuk mengikat kelebihan oksigen pada penambahan NaOCL dan sekaligus untuk menaikkan pH dipretreatment unit diproses pengolahan air agar tidak terjadi perkaratan.
)
7. Aluminium Sulfat (Al2So4
Berfungsi untuk mengikat kotoran-kotoran kecil menjadi butiran yang lebih besar dipretreatment unit sebelum air disaring di filter water.
)
8. Asam Chlor (HCL)
Berfungsi untuk mencuci resin kation di cation column. 9. Natrium Hidroksida (NaOH)
Berfungsi untuk mencuci resin anion di anion column. 11. Water (H2
2.6.1.3. Bahan Tambahan
Bahan Tambahan adalah bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi yang dikenakan langsung terhadap bahan baku yang sifatnya hanya membantu atau mendukung kelancaran proses produksi. Bahan penolong yang digunakan adalah :
1. Paper bag dan Jumbo bag
Digunakan sebagai kemasan beading yang telah berbentuk padat dengan ukuran isi dari satu paper bag adalah 25 kg, sedangkan jumbo bag
berukuran 600 kg 2. Plastik Pembungkus
Digunakan untuk beading yang telah dikemas dalam paper bag. Tiap palet berisi 30 kemasan paper bag.
2.7. Mesin dan Peralatan
Mesin dan Peralatan yang digunakan dalam kegiatan produksi dapat dilihat pada Lampiran 1.
2.7.1. Utilitas
Untuk kelancaran kegiatan produksi, maka diperlukan unit pendukung seperti dibawah ini :
1. Genset
Fungsi : Pembangkit listrik/penghasil tenaga listrik pada pabrik dengan menggunakan bahan bakar minyak solar.
2. Boiler
Fungsi : Penghasil uap untuk didistribusikan ke Heat Exchanger dan pemanas liquid.
3. Steam generation unit (Penghasil Uap)
Fungsi : Menghasilkan steam (uap) dalam tiapunit 4. Power Generator Unit (Penghasil Listrik)
Fungsi : Menghasilkan tenaga listrik berkekuatan 1,2 MW yang dibangkitkan oleh sebuah generator yang digerakkan oleh turbin gas.
5. Air Process Unit (Udara Proses)
Fungsi : Menghasilkan udara bertekanan yang melalui screw compressor. 2.7.2 Safety dan Fire Protection
Dalam melaksanakan keselamatan karyawan dalam bekerja di PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) telah menyediakan beberapa
fasilitas antara lain :
1. Regu pemadam kebakaran.
2. Tabung pemadam kebakaran yang diletakkan di setiap ruangan.
2.7.3. Pengolahan Limbah (Waste Treatment)
Sistem dan proses penanganan limbah pada PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) menghasilkan 2 (dua) jenis limbah, yaitu :
1. Limbah Padat
Limbah padat yang dihasilkan PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) ada beberapa jenis, yaitu : jenis Filter Cake, Filter Aid, Bleacing Earth, Waste spent Ni-Catalist, Pitch Fatty Acid.
2. Limbah Cair
Limbah cair yang dihasilkan PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) ada dua jenis, yaitu : Waste water dan limbah domestik.
Secara umum pengolahan limbah pada PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) dilakukan dengan 3 (tiga) tahap, yaitu :
1. Pengolahan Secara Fisika (Physical treatment)
Pada fase ini dilakukan proses pemisahan dalam oil separator (D-1402) dan DAF Feed Tank (D-1403). Gliserin dan bahan-bahan organik hasil hidrogenasi lemak tak jenuh masih terlarut dalam limbah tersebut.
2. Pengolahan Secara Kimia (Chemical treatment)
Dalam tahap ini terjadi proses penambahan NaOH, PAC, pada
Coagulatipon Tank (D-1404) dan Floculation Tank (D-1405). Limbah akan membentuk gumpalan-gumpalan yang kemudian dipisahkan dengan
3. Pengolahan Secara Biologi (Biological treatment)
Tahap ini menggunakan mikroba (bakteri) yang menguraikan limbah fatty acid secara aerob untuk menjadi makanan ikan. Ikan-ikan ini merupakan patokan apakah air tersebut tercemar atau tidak. Apabila ikan yang berada dalam kolam mati berarti air tersebut sudah tercemar dan apabila ikan tersebut masih hidup berarti airnya tidak tercemar.
2.8. Proses Produksi
Proses pembuatan fatty acid pada PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) berlangsung secara kontinu melalui beberapa tahapan, yaitu :
1. Proses Hidrolisa (Splitting # (section) 100 dan # 400 ).
Hidrolisa adalah proses pemisahan fatty acid (asam lemak) dan gliserin dari lemak atas (oil) yang hasil sampingannya adalah free fatty acid, gliserin mono, dan digliserida, tetapi bila didestilasi dapat hilang. Dalam reaksi hidrolisa minyak akan diubah menjadi asam-asam lemak dan gliserin
2. Proses Hidrogenasi (Hydrogenation # 200 )
Proses Hidrogenasi adalah proses pengolahan minyak atau lemak dengan jalan menambahkan hidrogen pada ikatan rangkap dari fatty acid (asam lemak), sehingga akan mengurangi tingkat kejenuhan minyak atau lemak. 3. Proses Destilasi (Destilation # 300)
Proses Destilasi pada tahap ini berfungsi untuk : 1. Memperbaiki warna fatty acid
3. Mengurangi kadar air
Proses Destilasi adalah proses penguapan zat-zat pengotor dengan cara pemanasan fatty acid pada suhu 215-2450Cdengan menggunakan thermal oil.
4. Proses Fraksinasi (Fractination # 500)
Proses Fraksinasi adalah proses mengubah fatty acid menjadi kombinasi tunggal, dan bertujuan untuk memisahkan satu campuran bahan untuk mendapatkan zat asalnya, dimana fraksi-fraksinya didasarkan titik didih. 5. Granulasi (Granulation # 800)
Proses Granulasi adalah proses pengkristalan fatty acid, dimana fatty acid
(cair) berubah menjadi padat (solid) dalam bentuk butiran dan lempengan (bentuk butiran dinamakan beading, dan bentuk lempengan dinamakan
flaker).
1. RBDPO 2. RBDPS
Splitting (Hydrolisis)
# 100
Hydrogenation # 200
Destilation # 300
Splitting (Hydrolisis)
Sweet Water
Granulation Flaking 3. PKO Fractination
# 400 # 500 # 800
Glycerin Recovery
Packing 1. Drum 2. Iso Tank 3. Paper bag 4. Jumbo bag
Product 1. Stearid Acid
2. Destilated fattyacid for soap 3. Fractioned fatty acid (c8 - c18 ) 4. Glycerin
[image:32.595.122.506.489.666.2]# 700
2.9. Organisasi Perusahaan
Organisasi perusahaan telah disusun sedemikian rupa dan mempunyai struktur organisasi dalam bentuk organisasi fungsional. Struktur organisasi PT.Sinar Oleochemical International (SOCI) dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Direktur
Sekretaris
Manajer
Produksi Manajer QC
Supervisor QC
Karyawan Supervisor
Produksi
Karyawan
Manajer Personalia
Staf Umum Kep Bag
Administrasi
Karyawan Karyawan
Manajer Akuntansi dan Keuanagan
Accounting Assistant manager
Finance Assistant manager
Karyawan Karyawan
Manajer Teknik
Karyawan Supervisor
Teknik
Manajer Pemasaran
Karyawan Supervisor Pemasaran
Sumber : PT. SOCI
Gambar 2.2. Struktur Organisasi PT. Sinar Oleochemical International
2.9.1. Pembagian Tugas dan Wewenang
[image:33.595.114.514.218.533.2]2.9.2. Tenaga Kerja dan Jam Kerja
2.9.2.1. Jumlah Tenaga Kerja
[image:34.595.154.471.315.724.2]Dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari PT. Sinar Oleochemical International (SOCI), memiliki karyawan 309 orang karyawan yang statusnya berbeda-beda menurut pandangan manajemen perusahaan. Jumlah tenaga Kerja pada PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) tahun 2006 dapat dilihat pada Tabel 2.5.
Tabel 2.5. Jumlah Karyawan di PT. SOCI
BAGIAN
JENIS KELAMIN
JUMLAH
PRIA WANITA
1. Direktur 1 - 1
2. Sekretaris
6 4 10
3. Manajer Produksi
65 43 108
4.Manajer Quality Control 12 10 22
5. Manajer Pemasaran 18 4 22
6. Manajer Personalia
9 2 11
7. Manajer Akuntansi
&Keuangan 5 3 8
8. Manajer Teknik 1 - 1
9. Acounting Asistant
Manager 1 - 1
10. Finance Asistant
Manager 3 3 6
11. Supervisor Produksi 6 1 7
12. Supervisor Teknik 3 - 3
13.Supervisor pemasaran 2 2 4
14.Kep. Bag Administrasi 3 4 7
15. Staf Umum 2 1 3
16. Supervicor Quality
Control 2 2 4
2.9.2.2. Jam Kerja
Jadwal kerja karyawan bagian produksi PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) dibagi dalam 3 (tiga) shift sebagai berikut :
a Shift 1 : jam 08.00-16.00 WIB b Shift 2 : jam 16.00-24.00 WIB c Shift 3 : jam 24.00-08.00 WIB
Khusus untuk karyawan keamanan pabrik terdiri dari 3 shift. Setiap shift
terdiri dari 3 orang.
2.9.3. Sistem Pengupahan dan Fasilitas lainnya
2.9.3.1. Sistem Pengupahan
Besarnya gaji/upah untuk setiap karyawan ditentukan menurut tingat golongannya. Perusahaan menerapkan ketentuan pemerintah tentang upah minimum regional (UMR) yang berlaku bagi setiap karyawan.
Pembayaran upah di PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) dilakukan sekali setiap bulan. Besar upah/gaji karyawan dibayarkan perusahaan sesuai dengan ketentuan dari Departemen Tenaga Kerja. Karyawan yang bekerja melebihi jam kerja normal diberi upah lembur. Disamping itu perusahaan juga menyediakan makan bagi karyawan.
2.9.3.2. Fasilitas Pendukung
Perusahaan menyediakan fasilitas-fasilitas yang dapat mendukung efektifitas karyawan seperti :
2. Koperasi dan Toko koperasi 3. Musholah/Sarana ibadah 4. Transportasi
5. Kamar mandi dan kamar ganti pakaian
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1. Lingkup Teknik Tata Cara Kerja
Teknik tata cara adalah suatu ilmu yang terdiri dari teknik-teknik dan prinsip prinsip untuk mendapatkan rancangan (desain) terbaik dari sistem kerja. (Iftikar Z. Sutalaksana). Teknik-teknik dan prinsip-prinsip ini digunakan untuk mengatur komponen-komponen sistem kerja. Sistem kerja itu sendiri terdiri dari empat komponen yaitu manusia, bahan, perlengkapan dan peralatan seperti mesin dan perkakas pembantu, lingkungan kerja seperti ruangan dengan udaranya dan keadaan pekerja-pekerjanya lain sekitanya. Artinya komponen-komponen itulah yang mempengaruhi tingkat efisiensi dan produktivitas kerja yang diukur dengan waktu yang dihabiskan, tenaga yang dipakai serta akibat-akibat psikologis dan sosiologis yang ditimbulkannya.
Ruang lingkup teknik tata cara kerja dapat dibagi kedalam dua bagian besar yaitu :
1. Prinsip-prinsip pengaturan kerja
2. Teknik pengukuran kerja
Ada empat kriteria yang dipandang sebagai pengukur yang baik tentang kebaikan suatu sistem kerja yaitu : waktu, tenaga, dampak psikologis dan sosiologis. Artinya suatu sistem kerja dinilai baik jika sistem ini memungkinkan waktu penyelesaian sangat singkat, tenaga yang diperlukan untuk menyelesaikannya sangat minim, serta dampak psikologis dan sosiologis yang rendah.
3.2. Penelitian Gerak (Motion Study)
Penelitian Gerak (Motion Study) adalah penentuan secara ilmiah gerakan-gerakan umum dari tangan dan anggota badan dalam melakukan pekerjaan.
Jadi dengan motion study ini diharapkan dapat memberikan keuntungan dalam hal :
a. Memperbaiki cara kerja dengan menghilangkan hal-hal ataupun mengelaminasi gerakan-gerakan yang tidak efisien dalam cara-cara pengerjaan suatu pekerjaan.
b. Memperbaiki cara-cara atau metode kerja yang ada dengan menciptakan situasi baru yang lebih menarik dan lebih mudah, perubahan dalam urutan maupun preferensi kerja, ataupun alat-alat yang lebih baik.
3.3. Penelitian Waktu (Time Study)
Penelitian Waktu didefenisikan sebagai analisa tentang penentuan elemen kerja beserta urutan-urutannya, serta waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut secara efektif.
Pada umumnya penentuan waktu digunakan untuk tujuan penentuan waktu standar sebagai dasar perencanaan dan perbaikan metode kerja dan juga untuk pemberian upah. Kegunaan lainnya adalah untuk penentuan tingkat kapasitas produksi, menentukan efektifitas mesin, jumlah mesin dan peralatan yang dapat dilayani oleh seorang pekerja, dan sebagai bahan untuk menentukan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam suatu proses.
Untuk pelaksanaannya, penelitian waktu dapat dibagi atas tahap-tahap sebagai berikut :
1. Melaksanakan pengamatan terhadap departemen-departemen dengan memahami semua gerakan bahan, pekerja dan mesin.
2. Tahap komunikasi, dengan mengadakan pendekatan pada para karyawan dengan baik, sehingga karyawan dapat bekerja tanpa merasa terganggu. 3. Mengamati dan mencatat informasi mengenai operasi dan operator dari
objek yang diamati.
4. Menentukan satu siklus kerja dan menguraikan atas elemen-elemen kerja. 5. Tahap pengukuran, pengamatan waktu pengerjaan (Selected Time) yang
7. Menentukan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai dengan perhitungan yang dilakukan berdasarkan waktu standar.
Teknik pengukuran secara langsung adalah teknik pengukuran waktu yang dilakukan langsung pada pada pekerjaan yang akan diukur waktu standarnya. Contoh teknik pengukuran secara langsung adalah Stopwatch Time Study dan
Work Sampling.
Stopwatch Time Study adalah teknik pengukuran waktu yang merupakan pengukuran secara fisik terhadap waktu aktual yang dibutuhkan dalam menyelesaikan pekerjaan dengan menggunakan “Stopwatch (jam Henti)”. Pengamat berada ditempat berlangsungnya pekerjaan selama selang waktu tertentu.
Teknik pengukuran secara tidak langsung yaitu menghitung waktu tanpa harus berada ditempat kerja. Yaitu melalui tabel-tabel yang tersedia. Namun tetap harus mengetahui elemen-elemen gerakan.
Dengan salah satu cara diatas, waktu penyelesaian suatu pekerjaan yang dijalankan dengan sistem kerja tertentu dapat ditentukan sehingga jika pengukuran dilakukan terhadap beberapa alternatif sistem kerja, yang terbaik adalah yang membutuhkan waktu penyelesaian tersingkat.
3.4. Stopwatch Time Study
metode yang khusus untuk menyelesaikan suatu kegiatan dalam keadaan normal dengan menggunakan jam henti (stopwatch).
Waktu pengukuran setelah ditambah faktor kelonggaran waktu untuk keperluan pribadi, keletihan dan kelambatan-kelambatan lainnya disebut waktu standard untuk kegiatan atau operasi.
Beberapa langkah umum dalam menentukan waktu standard dengan
stopwatch time study adalah :
1. Menelaah dan mencatat informasi mengenai operasi dan operator dari objek yang akan diamati.
Penelahaan dan pencatatan informasi diperlukan untuk mendapatkan keseragaman dari metode kerja, peralatan, kualitas dan kondisi tempat kerja sebelum melakukan pengukuran kerja, sehingga segala bentuk yang tidak efisien dapat dipilih dan dihilangkan. Hal ini berguna untuk menyusun data standard dikemudian hari. Penelahaan faktor-faktor diatas memerlukan ketelitian karena studi waktu yang dilakukan haruslah lengkap dan bernilai. 2. Memecahkan operasi menjadi elemen-elemen kerja dan mencatat keterangan
yang lengkap mengenai metode yang digunakan.
Pemecahan operasi menjadi elemen-elemen yang lebih halus merupakan bagian yang perlu dan pokok dalam studi waktu dengan alasan-alasan sebagai berikut :
b.Memberikan kemungkinan untuk memberikan rating secara terpisah pada fase-fase pekerjaan yang berbeda bila diinginkan.
c. Memberikan kemungkinan lebih lanjut menuju data standard
d.Elemen-elemen dari studi waktu dapat digunakan untuk memilih opertor-operator baru.
e. Dengan diketahui waktu standard elemen-elemen, maka dapat dihitung waktu standard total operasi.
f. Untuk mengetahui adanya variasi dalam metode kerja, tidak dapat dengan mudah ditentukan dengan suatu pengamatan secara keseluruhan.
g.Untuk mengetahui adanya penyimpangan waktu kerja yang terjadi pada suatu elemen. Misalnya waktu yang terlampau sempit yang diperhitungkan.
Langkah-langkah penelitian waktu yang ditempuh :
3.4.1. Langkah-Langkah Sebelum Pengukuran Waktu
1.Penetapan Tujuan Pengukuran
2.Melakukan Penelitian Pendahuluan
Dalam penelitian pendahuluan dilakukan pengumpulan dan pencatatan semua keterangan yang dapat diperoleh mengenai pekerjaan, pekerja dan keadaan lingkungan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan.
3.Memilih Operator
Operator yang akan diamati harus memenuhi syarat-syarat tertentu, agar pengukuran dapat berjalan dengan baik dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Dalam penelitian ini operator yang akan diamati adalah yang berkemampuan normal dan dapat diajak bekerjasama..
4.Menguraikan Pekerjaan atas Elemen-elemen Pekerjaan
Untuk memudahkan pengamatan, pengukuran dan analisa maka dilakukan pemecahan siklus kerja atau operasi menjadi bagian-bagian yang terperinci yang dalam hal ini disebut dengan elemen-elemen kerja. Elemen-elemen ini akan diukur sesuai waktunya masing-masing.
Ada beberapa alasan yang menyebabkan pentingnya mengurai pekerjaan atas elemen-elemen kerja yaitu:
a. Untuk memperjelas catatan tentang cara kerja yang ditetapkan.
b. Untuk mempermudah penilaian tingkat prestasi di setiap elemen kerja, karena keterampilan bekerjanya operator belum tentu sama untuk semua bagian dari gerakan-gerakan kerjanya.
d. Memungkinkan untuk memisahkan unsur-unsur yang menyebabkan keletihan lebih dari yang lain dan memberikan kelonggaran mengurangi keletihan yang lebih cepat.
Sehubungan dengan maksud penguraian pekerjaan atas elemen-elemen ada beberapa pedoman umum yang perlu diperhatikan yaitu :
a. Elemen-elemen harus mudah dikenal, dengan penetapan awal dan akhir yang jelas sehingga sekali ditetapkan, maka tiap kali dikenal kembali. b. Sesuai dengan ketelitian yang diinginkan, uraian pekerjaan menjadi
elemen-elemennya harus terperinci dan sesingkat mungkin tetapi masih dapat diamati oleh indra pengukuran dan dapat diambil waktunya dengan
stopwatch yang digunakan.
c. Elemen pekerjaan tangan harus dipisahkan dengan elemen pekerjaan mesin.
d. Jumlah dari semua elemen harus tepat sama dengan satu siklus pekerjaan yang bersangkutan.
e. Menyiapkan alat-alat pengukuran.
Setelah langkah-langkah yang disebutkan diatas selesai kemudian masuk
kepada langkah terakhir sebelum melakukan pengukuran yaitu menyiapkan alat-alat yang diperlukan. Peralatan tersebut adalah :
1. Stopwatch
2. Lembaran atau formulir pengamatan 3. Pencil atau alat tulis
3.4.2. Melakukan Pengukuran Waktu
Pengukuran waktu adalah pekerja mengamati pekerja dan mesin serta mencatat waktu-waktu kerjanya baik setiap unsur ataupun siklus dengan menggunakan alat-alat yang disediakan diatas. Untuk mengetahui berapa kali pengukuran dilakukan, diperlukan beberapa tahap pengukuran pendahuluan :
1. Pengukuran pendahuluan, yang diikuti dengan pengujian keseragaman data, perhitungan jumlah pengamatan yang diperlukan dan bila pengamatan belum mencukupi dilanjutkan dengan pengamatan berikutnya.
2. Pengukuran tahap kedua, yang merupakan pengukuran kelanjutan dari tahap pertama. Kegiatan ini juga akan diikuti pengujian keseragaman data, perhitungan untuk jumlah pengamatan yang diperlukan dan bila pengamatan belum mencukupi dilanjutkan dengan pengamatan berikutnya.
3. Pengukuran berikut sampai diperoleh jumlah data yang dibutuhkan sesuai dengan tingkat kepercayaan dan ketelitian yang ditetapkan atau dikehendaki.
Beberapa rumus yang digunakan untuk tahap diatas adalah :
1. Pengujian Keseragaman Data (Peta Kontrol)
Untuk pengujian keseragaman data digunakan peta kontrol atas data yang diperoleh. Peta kontrol ini terdiri atas tiga bagian, yaitu :
c Batas kontrol bawah (lower control limit).
Langkah-langkah untuk melakukan pengujian keseragaman data :
1. Data pengamatan dikelompokkan menjadi k subgrup dimana tiap grup berisi n pengamatan.
2. Hitung harga rata-rata dari masing-masing subgrup.
) 1 ( ... ... ... ... ... ... ... ...
N i X
X =
∑
3. Hitung standar deviasi sebenarnya dari waktu penyelesaian dengan rumus,
) 2 ( ... ... ... ... ... ... ...
n
X σ
σ =
Dimana :
X = Harga rata-rata dari waktu pengukuran
Xi = Harga waktu penyelesaian yang tercatat dalam pengukuran N = Banyaknya pengukuran yang telah dilakukan
n = Banyaknya pengukuran pada tiap-tiap subgrup 4. Tentukan batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB) untuk
tingkat kepercayaan 95 %, yaitu :
BKA = X +2σX...(3.a)
BKB = X −2σX...(3.b)
2. Jumlah Pengamatan yang Dibutuhkan
(
) ( )
) 4 .( ... ... ... ... 2 2 2 ' − =∑
∑
∑
Xi Xi Xi N S K N Dimana :N' = Banyak pengamatan yang dibutuhkan
K = Harga distribusi standar yang tergantung tingkat kepercayaan yang ditentukan.
S = Tingkat Ketelitian (Precision)
Untuk tingkat kepercayaan 95 % harga k = 1,95 = 2, dengan tingkat ketelitian 5 %, maka rumus diatas menjadi :
(
) ( )
) 5 .( ... ... ... ... 05 , 02 2 2 2
' − =
∑
∑
∑
Xi Xi Xi N N(
) ( )
.............(6) 40 2 2 2 ' − =∑
∑
∑
Xi Xi Xi N NSedangkan untuk tingkat kepercayaan 95 % dan tingkat ketelitian 10 %, menjadi :
(
) ( )
) 7 .( ... ... ... ... 01 , 02 2 2 2
' − =
∑
∑
∑
Xi Xi Xi N NApabila N'< N, jumlah pengamatan sudah mencukupi.
Untuk mengestimasikan jumlah data, ambil data sebanyaknya :
1. 10 kali pengamatan bila pekerjaan yang diamati mempunyai selang waktu
≤120 detik.
2. 5 kali pengamatan bila pekerjaan yang diamati mempunyai selang waktu
≥120 detik.
3. Penentuan Waktu Terpilih
Apabila uji keseragaman data telah terpenuhi serta jumlah pengukuran yang dibutuhkan pada tingkat kepercayaan dan ketelitian telah mencukupi, dapat ditetapkan waktu terpilih (selected time).
) 9 ( ... ... ... ... ...
k X
X =
∑
3.4.3. Sesudah Pengukuran Waktu
Untuk mendapatkan waktu standard bagi elemen-elemen pekerjaan yang diamati, diperlukan langkah-langkah berikut :
1. Penentuan Rating Faktor
jelas tidak diinginkan, karena waktu standar yang dicari adalah waktu standar yang diperoleh dari kondisi kerja standar yang diselesaikan secara wajar.
Andaikata terjadi ketidakwajaran, maka pengukur harus mengetahui dan menilai seberapa jauh hal ini terjadi. Jadi pengukur mendapat harga rata-rata atau elemen yang diketahui diselesaikan dengan kecepatan yang wajar. Untuk memudahkan konsep wajar, pengukur dapat mempelajari bagaimana bekerjanya seorang operator yang dianggap berpengalaman bekerja tanpa usaha-usaha berlebihan sepanjang hari kerja, mengenal cara kerja yang ditetapkan dan menunjukkan kesungguhan dalam melaksanakan pekerjaannya.
Prestasi kerja diukur yaitu dengan mengalirkan waktu siklus rata-rata atau waktu elemen rata-rata dengan suatu harga P yang disebut faktor prestasi kerja. Besarnya harga P tentunya sedemikian rupa sehingga hasil perkalian yang diperoleh mencerminkan waktu yang sewajarnya atau normal. Jika pengukuran berpendapat bahwa operator bekerja di atas normal, maka harga P akan lebih besar dari satu. Sebaliknya jika operator dipandang bekerja dibawah normal, maka harga P akan lebih kecil dari satu. Seandainya pengukuran berpendapat bahwa operator bekerja dengan wajar, maka harga P sama dengan satu.
Ada beberapa jenis sistem rating factor yang dikenal antara lain : a. Skill dan Effort Rating
b. Syntetic Rating
Merupakan penyesuaian yang berdasarkan penilaian kecepatan kerja dibandingkan dengan nilai dari waktu gerakan atau dikatakan sebagai metode evaluasi terhadap kecepatan operator sebelum dilakukan pengukuran waktu gerakan. Suatu perbandingan dapat ditentukan antara waktu gerakan yang sebenarnya dari elemen tersebut. Perbandingan ini disebut indeks performance atau rating factor untuk operator yang bekerja pada satu elemen, rumus digunakan untuk mengukur performance rating factor adalah :
R =
A P
Dimana :
R = Performance rating factor
P = Waktu gerakan standard yang ditentukan mula-mula A = Waktu rata-rata sebenarnya (selected time)
c. Physicological Evaluation of Performance Level
d. Persentase
Besarnya faktor prestasi kerja sepenuhnya ditentukan oleh pengukur melalui pengamatan selama melakukan pengukuran, si pengukur menentukan harga prestasi kerja yang menurutnya menghasilkan waktu normal bila dikalikan dengan waktu silkus.
e. Objektif Rating
Merupakan penentuan tingkat prestasi yang memperlihatkan dua faktor, yaitu kecepatan kerja dan tingkat kesulitan kerja. Kedua faktor inilah yang dipandang secara bersama-sama menentukan beberapa besarnya harga
rating factor untuk mendapatkan waktu normal. Kecepatan kerja adalah kecepatan dalam melakukan pekerjaan dalam pengertian biasa. Disini pengamatan harus melakukan penilaian tentang kewajaran kerja yang dilakukan oleh operator.
f. Westinghouse System of Rating
Cara ini merupakan pengembangan dari bodeaux system yang penelitiannya didasarkan atas 4 faktor, berikut ini :
1. Keterampilan (skill)
Adalah kemampuan untuk mengikuti cara yang ditetapkan. 2. Usaha (effort)
3. Kondisi kerja (condition)
Adalah kondisi fisik yang terdapat disekitar lingkungan kerja seperti keadaan pencahayaan, temperatur, kebisingan ruangan.
4. Konsistensi (consistency)
Adalah tingkat keseragaman waktu yang terjadi antara dua atau lebih elemen kerja yang efektif selama pengukuran kerja.
Cara penentuan rating factor menurut westinghouse dapat di lihat pada Lampiran 3. dan Lampiran 4.
2. Penentuan Kelonggaran
Kelonggaran diberikan untuk tiga hal, yaitu : a Kebutuhan pribadi (Personal allowance).
Yang termasuk kedalam kebutuhan pribadi adalah hal-hal seperti minum, ke kamar kecil, bercakap-cakap dengan teman sekerja sekedar untuk menghilangkan ketegangan ataupun kejemuan dalam kerja.
b Menghilangkan Rasa Fatique
c Hambatan-hambatan yang tidak dapat dihilangkan (Delay allowance). Dalam melaksanakan pekerjaannya, pekerja tidak akan lepas dari berbagai “hambatan”. Ada hambatan yang dapat dihindarkan seperti mengobrol yang berlebihan dan menganggur dengan sengaja, ada pula hambatan yang tidak dapat dihindarkan karena berada diluar kekuasaan pekerja untuk mengendalikannya. Hambatan akan tetap ada karena harus diperhitungkan dalam perhitungan waktu baku.
3.5. Sistem Kerja
Sistem kerja adalah suatu sistem yang terdiri dari komponen-komponen kerja seperti manusia (operator), mesin dan fasilitas kerja lainnya, material serta lingkungan kerja fisik yang saling berinteraksi. Keberadaan tersebut dalam suatu sistem adalah karena adanya suatu tujuan tertentu yang harus dijalankan dengan memproses bahan oleh alat yang dioperasikan/dipakai manusia. Semuanya itu berlangsung dalam suatu lingkungan tertentu.
Kemampuan untuk membentuk atau menciptakan cara-cara kerja yang baik merupakan kebutuhan utama dalam kegiatan di atas yaitu mencari satu sistem kerja yang lebih baik dari yang lainnya, yang diperoleh dari memilih sejumlah alternatif.
3.6. Perbaikan Sistem Kerja
dapat menguasai dan mengendalikan faktor-faktor yang membentuk suatu sistem kerja. Faktor-faktor tersebut bila dilihat dalam kelompok besarnya terdiri dari pekerja, peralatan, mesin, serta lingkungannya. Dengan demikian diharapkan para perancang sistem kerja dapat menyusun suatu sistem kerja yang antara lain terdiri dari gerakan-gerakan yang baik yaitu gerakan yang memberikan hasil kerja yang baik, misalnya gerakan yang dapat mengakibatkan waktu pengerjaan yang singkat. Sedangkan ekonomi gerakan berisi prinsip-prinsip yang harus dipertimbangkan dalam sistem kerja yang baik.
Dalam memperbaiki suatu sistem kerja ada 4 macam komponen sistem kerja yang harus dipelajari guna memperoleh sistem kerja yang sebaik-baiknya meliputi :
a. Komponen Material
Bagaimana cara menempatkan material, jenis material yang mudah diproses dan lain-lain.
b. Komponen Manusia
Bagaimana sebaiknya postur orang pada saat bekerja agar mampu memberikan gerakan-gerakan kerja yang efektif dan efisien.
c. Komponen Mesin
Bagaimana desain dari mesin/peralatan. d. Komponen Lingkungan Kerja Fisik
Dari apa yang telah diuraikan diatas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan pokok dari perbaikan sistem kerja ini adalah sebagai berikut :
− Perbaikan proses dan tata cara pelaksanaan penyelesaian pekerjaan.
− Perbaikan dan penghematan penggunaan material, tenaga mesin/fasilitas
kerja lainnya serta tenaga kerja manusia.
− Pendayagunaan usaha manusia dan pengurangan keletihan yang tidak
perlu.
− Perbaikan tata ruangan kerja yang mampu memberikan suasana
lingkungan kerja yang nyaman dan aman.
Langkah-langkah yang harus di tempuh guna memperoleh hasil analisis yang sebaik-baiknya yaitu :
− Identifikasi operasi yang harus diamati dan dipelajari. Kumpulkan semua
data dan fakta yang ada terutama yang berkaitan dengan komponen-komponen yang terlihat didalam sistem kerja tersebut.
− Apabila diperlukan maka didapatkan input data dari pekerja ataupun
penyelia atau supervisor langsung, terutama untuk pekerjaan yang telah berlangsung lama (dalam hal ini sistem kerja tersebut perlu ditelaah lagi sebab dianggap tidak efektif dan efesien).
− Dokumentasikan sistem kerja yang baru yang dianggap lebih efektif dan
efesien dibandingkan dengan metode kerja sebelumnya.
− Buat beberapa alternatif untuk ini dan pilih alternatif yang terbaik yaitu
harus ditempuh, kemudahan dan kenyamanan pelaksanaan kerja, serta waktu yang lebih singkat.
− Terapkan sistem kerja yang baru ini dan diikuti terus pelaksanaannya
sampai akhirnya benar-benar terbukti bahwa perbaikan sistem kerja yang diinginkan tercapai.
Bila semua sistem kerja disemua sistem produksi telah terancang baik dan karenanya berproduksi tinggi, maka produktivitas ditingkat sistem produksi akan meningkat. Sebaliknya upaya-upaya peningkatan produktivitas ditingkat sistem produksi tidak akan memberikan yang maksimal bila produktivitas setiap subsistemnya belum maksimal. Pada gilirannya produktivitas sistem produksi
akan meningkatkan produktivitas suatu sistem usaha. Lebih lanjut dengan cara-cara serupa produktivitas sistem-sistem usaha akan meningkatkan produktivitas suatu sektor industri.
3.7. Penentuan Jumlah Tenaga Kerja
Untuk menentukan jumlah tenaga kerja yang seharusnya dibutuhkan di masa yang akan datang, diperlukan beberapa data pendukung dari masa sebelumnya. Data-data tersebut antara lain :
1. Volume Penjualan
2. Volume Produksi
Berdasarkan pada beban kerja dan beberapa faktor yang berpengaruh terhadap stabilitas jumlah tenaga kerja maka dari volume produksi dapat ditentukan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan.
3. Jumlah Tenaga Kerja
Dengan membandingkan antara volume produksi dan jumlah tenaga kerja maka produktivitas tenaga kerja dapat dihitung.
4. Persediaan Tenaga Kerja Sekarang
Catatan-catatan personalia harus dibuat ringkasannya dengan beberapa cara yang sistematis untuk menunjukkan bakat yang tersedia dalam
berbagai pekerjaan dan unit didalam perusahaan. Menyusun catatan-catatan ini berdasarkan unit organisasi mempunyai keuntungan
karena dapat dipergunakan dalam merencanakan sumber daya manusia yang dibutuhkan.
5. Tingkat Produktivitas
Dengan tingkat produktivitas tenaga kerja dan dengan mengacu pada volume produksi tertentu, maka jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan atas volume produksi dapat ditentukan.
3.7.1. Perhitungan Kebutuhan Tenaga Kerja dan Beban Kerja
JTK =
tersedia yang
Waktu
ja Beban ker
Dimana :
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bagian packing PT. Sinar Oleochemical International (SOCI), dari bulan Febuari s/d Juli 2008.
4.2. Jenis Penelitian
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yang menghitung waktu standar dan penentuan jumlah tenaga kerja yang ada pada bagian pengepakan
beading di PT. Sinar Oleochemical International (SOCI).
4.3. Metode Pengumpulan Data
Datapenelitian diperoleh secara primer maupun sekunder.
− Data primer, adalah data yang berasal dari hasil pengamatan langsung
di lapangan, yaitu waktu yang dibutuhkan pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya.
− Data sekunder, yaitu data yang berasal dari hasil dokumentasi
4.4. Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah pengamatan langsung pada objek penelitian dengan menggunakan stopwatch, yaitu dengan mencatat waktu kerja pada bagian pengepakan beading untuk masing-masing elemen kerja, dan uraian aktivitas operator setiap elemen kegiatan.
4.5. Pengolahan Data
Data yang diperoleh melalui pengamatan langsung diuji keseragaman dan kecukupannya, yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar penentuan waktu standard dan jumlah tenaga kerja.
4.6. Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah dilakukan untuk mengetahui waktu standar setiap elemen kegiatan packing. Waktu standar yang telah ditetapkan digunakan sebagai dasar penentuan jumlah tenaga kerja.
4.7. Kesimpulan dan Saran
4.8. Langkah Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan secara bertahap dan sistematis. Adapun
langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada
Block Diagram prosedur penelitian seperti pada Gambar 4.1.
Studi Pendahuluan
Perumusan Masalah dan Tujuan Penelitian
Identifiaksi Variabel Penelitian
Penelitian Pendahuluan Studi Pustaka
- Data kondisi pekerjaan
- Penentuan satu siklus kegiatan - Data pengukuran waktu
Pengolahan Data : Uji keseragaman data
Uji kecukupan data
Penentuan waktu terpilih (WT) Penentuan waktu normal (WN) Penentuan waktu standar (WS)
Kesimpulan dan Saran - Deskripsi kegiatan
Pengumpulan Data :
-- Analisis kegiatan kerja pengepakan - Penentuan jumlah tenaga kerja
Pemecahan Masalah :
[image:61.595.116.510.221.723.2]BAB V
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
5.1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Melakukan wawancara dengan bagian packing di PT. Sinar Oleochemical
International (SOCI).
2. Mengamati tata letak tempat kerja dan metode kerja.
3. Melakukan pengukuran waktu secara langsung terhadap proses packing
dengan menggunakan stopwatch.
4. Mengamati keterampilan, usaha, dan konsistensi yang dimiliki pekerja,
serta diamati kondisi kerjanya.
5. Mengamati faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kelonggaran kerja
yang diberikan kepada karyawan.
6. Mengumpulkan dokumen-dokumen perusahaan yang berkaitan dengan
penelitian.
Penelitian dilakukan pada pengepakan fatty acid berbentuk beading
(hasil granulasi) kedalam paper bag kapasitas 25 kg. Dimana awal kegiatan
pengepakan beading dimulai dari :
1. Pengisian beading kedalam paper bag
2. Penimbangan paper bag
4. Penyusunan dan pembungkusan paper bag dipalet
5. Pengangkutan palet dengan forklift kepenumpukan
5.1.1. Sketsa Tempat Kerja Bagian Pengepakan Beading
Tempat Penampungan
10 cm
Tempat Timbangan
10 cm
Mesin Penjahitan 300 cm
Palet dan Tempat Pembungkusan Tong
Forklift
Penu mpukan 3000 cm
[image:63.595.138.492.193.551.2]Meja Mesin Granulasi
Gambar 5.1. Sketsa Tempat Kerja Bagian Pengepakan Beading
Pada departemen pengepakanterdapat beberapa elemen kerja yaitu :
1. Pengisian beading kedalam paper bag
Pada kegiatan ini operator mengambil paper bag dari atas meja yang
berada disamping kanan operator, kemudian operator membuka paper bag dan
membuat dibawah lubang cilo untuk dijepit, kaki kanan operator menginjak pedal
Operator menunggu paper bag berisi penuh (1 paper bag berisi 25 kg), sambil
memperhatikan lampu kuning menyala pada control panel, jepitan akan terbuka
dengan sendirinya dan paper bag jatuh, kemudian operator mengangkat
kepenimbangan, dalam melakukan aktifitas operator tidak menggunakan masker
sebagai alat pelindung pernafasan. Jarak antara pengisian beading kepenimbangan
[image:64.595.95.529.293.508.2]berjarak 10 cm. Dicantumkan pada Tabel 5.1.
Tabel 5.1. Data waktu pengisian beading kedalam paper bag
Sub Group Waktu (Detik) Rata- rata Sub Group Waktu (Detik) Rata- rata Sub Group Waktu (Detik) Rata- rata I 15,80
15,29 II
15,77
15,935 III
14,57
16,139 13,67 16,36 16,06
15,75 16,55 16,57 16,96 16,57 17,18 16,61 14,18 17,18 14,26 14,30 16,18 15,71 17,40 17,13 15,86 15,83 16,88 14,45 15,84 14,39 13,83 16,55 15,25
Sumber : Hasil Pengamatan di PT. SOCI
2. Penimbangan paper bag
Pada kegiatan ini operator melakukan aktifitas dalam posisi berdiri,
operator melihat ukuran berat timbangan, jika berat timbangan beading belum
tepat maka operator menambah/mengurangi dengan sekop, dan hasil yang
berlebih akan dimasukkan kedalam tong kecil yang disediakan, kemudian
operator tidak menggunakan masker sebagai alat pelindung pernafasan. Jarak
[image:65.595.95.529.182.388.2]antara penimbangan kepenjahitan berjarak 10 cm. Dicantumkan pada Tabel 5.2.
Tabel 5.2. Data waktupenimbangan paper bag
Sub Group
Waktu (Detik)
Rata- rata
Sub Group
Waktu (Detik)
Rata- rata
Sub Group
Waktu (Detik)
Rata- rata
I
7,85
7,115 II
7,46
7,759 III
7,45
7,589 6,84 7,92 7,65
6,86 7,88 7,68 6,05 7,98 7,57 7,08 7,88 7,40 7,43 7,86 7,58 7,11 7,43 7,46 7,47 7,67 7,44 7,44 7,67 7,98 7,02 7,84 7,68
Sumber : Hasil Pengamatan di PT. SOCI
3. Penjahitan paper bag
Pada kegiatan ini operator melakukan aktifitas dalam posisi berdiri,
operator memegang dan melipat ujung paper bag untuk dibawa menuju mesin
penjahit. Setelah ujung kertas paper bag terjahit rapi, operator mengangkat paper
bag ketempat penyusunan dan pembungkusan paper bag dipalet, dalam
melakukan aktifitas operator tidak menggunakan masker sebagai alat pelindung
pernafasan. Jarak antara tempat penjahitan ketempat penyusunan dan
Tabel 5.3. Data waktu penjahitan paper bag
Sub Group
Waktu (Detik)
Rata- rata
Sub Group
Waktu (Detik)
Rata- rata
Sub Group
Waktu (Detik)
Rata- rata
I
7,47
7,44 II
6,89
7,355 III
7,55
7,398 7,49 6,89 7,25
7,63 7,85 7,35 7,49 7,49 7,10 7,64 7,27 7,30 7,14 7,15 7,14 7,53 7,34 7,51 7,15 7,52 7,69 7,47 7,31 7,62 7,39 7,64 7,47
Sumber : Hasil Pengamatan di PT. SOCI
4. Penyusunan dan pembungkusan paper bag dipalet
Pada kegiatan ini operator melakukan aktifitas dalam posisi berdiri,
operator mengangkat paper bag dan meletakkan diatas palet (1 palet berisi 30
paper bag), kemudian operator membungkus paper bag dengan plastik
(pembungkusan dilakukan dengan cara berputar mengelilingi palet) yang berguna
agar paper bag tidak terjatuh pada saat diangkut kepenumpukan, dalam
melakukan aktifitas operator tidak menggunakan masker sebagai alat pelindung
pernafasan. Jarak antara daerah penyusunan dan pembungkusan paper bag dipalet
Tabel 5.4. Data waktu penyusunan dan pembungkusan paper bag dipalet Sub Group Waktu (Detik) Rata- rata Sub Group Waktu (Detik) Rata- rata Sub Group Waktu (Detik) Rata- rata I 10,54
10,592 II
10,68
10,533 III
10,69
10,617 10,39 10,50 10,73
10,83 10,45 10,59 10,39 10,48 10,83 10,61 10,50 10,61 10,65 10,55 10,65 10,81 10,55 10,57 10,57 10,63 10,45 10,50 10,43 10,50 10,63 10,56 10,55
Sumber : Hasil Pengamatan di PT. SOCI
5. Pengangkutan palet dengan forklift kepenumpukan
Pada kegiatan ini operator melakukan aktifitas dalam posisi duduk didalam
forklift , operator mengatur forklift untuk mengangkut palet yang telah selesai
dibungkus kepenumpukan. Jarak antara daerah penyusunan kepenumpukan
[image:67.595.98.530.538.739.2]berjarak 3000 cm. Dicantumkan pada Tabel 5.5.
Tabel 5.5. Data waktu pengangkutan palet dengan forklift kepenumpukan
Sub Group Waktu (Detik) Rata- rata Sub Group Waktu (Detik) Rata- rata Sub Group Waktu (Detik) Rata- rata I 87,61
88,285 II
87,64
88,342 III
88,70
88,388 88,58 87,75 88,71
88,64 88,70 87,89 88,71 87,88 87,83 87,63 87,83 83,83 88,70 88,73 88,55 88,63 88,70 88,54 87,75 88,73 88,56 87,83 88,73 88,56 88,77 88,73 88,71
5.2. Pengolahan Data
5.2.1. Pengujian keseragaman data
a. Pengisian beading kedalam paper bag
Untuk mengontrol data, maka dilakukan uji keseragaman data dengan
tingkat kepercayaan 95 %. Perhitungan nilai rata-rata, range dan standar deviasi
dari data pengisian beading kedalam paper bag yang dikelompokkan kedalam
3 sub-group berukuran 10. Dari data pada Tabel 5.1, selanjutnya dapat dihitung
harga-harga Xi dan Xi2 seperti yang dicantumkan pada Tabel 5.6.
Tabel 5.6. Hasil perhitungan harga
∑
Xi,∑
2Xi untuk data pengisian beading kedalam paper bag
No Xi Xi2 No Xi Xi2
1. 15,80 249,64 16. 14,30 204,49 2. 13,67 186,869 17. 17,40 302,76 3. 15,75 248,063 18. 15,83 250,589 4. 16,96 287,642 19. 15,84 250,906 5. 16,61 275,892 20. 16,55 273,903 6. 14,26 203,348 21. 14,57 212,285 7. 15,71 246,804 22. 16,06 257,924 8. 15,86 251,54 23. 16,57 274,565 9. 14,45 208,803 24. 17,18 295,152 10. 13,83 191,269 25. 17,18 295,152 11. 15,77 248,693 26. 16,18 261,792 12. 16,36 267,65 27. 17,13 293,437 13. 16,55 273,903 28. 16,88 284,934 14. 16,57 274,565 29. 14,39 207,072 15. 14,18 201,072 30. 15,25 232,563
Dari tabel diatas diketahui bahwa : N = 30
∑
Xi = 473,64 detik∑
2Xi = 7513,274 detik
ik k X X X X det 788 , 15 3 139 , 16 935 , 15 29 , 15 3 2 1 = + + = + + =
( )
ik N X Xi det 166 , 1 ) 08 , 1 ( 1 30 788 , 15 364 , 47 1 2 2 = = − − = − − =∑
σ ik n x det 67 , 0 3 166 , 1 = = =σ
σ
BKA = X+ 2σ x BKB = - 2σ x
= 15,788 + 2(0,67) = 15,788 - 2(0,67)
= 17,128 = 14,448
Dengan, BKA 17,128 dan BKB 14,448 maka data seragam.
Keseluruhan data pengisian beading kedalam paper bag telah seragam.
Perhitungan keseragaman data untuk elemen kerja lainnya dapat dilihat pada
Tabel 5.7. Rangkuman hasil perhitungan BKA dan BKB untuk seluruh elemen kerja
BKA BKB Keterangan
1.Peng
bag
Penimbangan paper bag 38,267 0 Penjahitan paper bag 8,057 6,737
Penyusunan dan pembungkusan paper bag dipalet dipalet
Seragam kepenumpukan
11,16 dengan forklift kepenumpukan
Seragam 10
forklift kepenumpukan
Seragam Data Seragam
forklift kepenumpukan
Seragam
• 5.Pengangkutan palet dengan
forklift kepenumpukan
Seragam 5.
5.2.2. Perhitungan Jumlah Pengamatan yang
Dibutuhkan
Untuk menghitung jumlah pengamatan yang
dibutuhkan dengan menggunakan rumus N’ dengan
tingkat kepercayaan 95 % dan ketelitian 5 % sebagai
berikut : . ) ( ) ( 30 40 2 2 2 ' − =
∑
∑
∑
Xi Xi Xi N 2 2 ' 64 , 473 ) 64 , 473 ( ) 274 , 7513 ( 30 40 − = N 2 ' 64 , 473 ) 84 , 224334 ( ) 22 , 225398 ( 40 − = N 2 ' 64 , 473 38 , 1063 40 = N 2 ' ) 75 , 2 ( = N 562 , 7 '= NDari hasil perhitungan diatas dapat diketahui
5.2.2. Perhitungan Jumlah Pengamatan yang
Dibutuhkan
Untuk menghitung