Peran Kegiatan Kemetrologian Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Pemerintah Kabupaten...

(1)

PERAN KEGIATAN KEMETROLOGIAN TERHADAP

PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN / KOTA DI SUMATERA UTARA

TESIS

Oleh :

RUSTAM EFENDY PANJAITAN

047003027 / PWD

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2006

Rustam Efendy Panjaitan : Peran Kegiatan Kemetrologian Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli…, 2006

(2)

ABSTRAK

Undang-Undang tentang Metrologi Legal mengamanatkan tertib ukur untuk melindungi konsumen dan produsen. Sejalan dengan otonomi daerah, Pemerintah Propinsi Sumatera Utara menerbitkan Perda Propinsi nomor 3 tahun 2003 tentang Retribusi Tera dan Tera Ulang alat UTTP dan Pengujian BDKT, yang mengatur pelaksanaan kegiatan kemetrologian di Sumatera Utara sekaligus memberi sumbangan Pendapatan Asli Daetrah (PAD) kepada Pemerintah Propinsi maupun Pemerintah Kabupaten/ Kota di Sumatera Utara. Inilah yang melatar-belakangi penulis untuk melakukan penelitian tentang “peran kegiatan kemetrologian terhadap peningkatan Pendapatan Ash Daerah Pemerintah Kabupaten/Kota di Sumatera Utara”.

Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah mengkaji sejauh mana hasil kegiatan kemetrologian melalui potensi UTTP dan BDKT dalam perannya memberi sumbangan terhadap PAD Pemerintah Kabupaten/Kota di Sumatera Utara. Untuk itu akan diteliti potensi UTTP dan BDKT dan pengaruhnya terhadap PAD kabupaten/ kota pada UPTD Balai Metrologi. Penelitian ini dilakukan pada UPTD Balai Metrologi Medan dengan alasan bahwa cukup representatif mewakili keempat UPTD Balai Metrologi di Sumatera Utara sebagai salah satu kantor dengan potensi jumlah UTTP dan BDKT terb any ak d an menghasilkan sumbangan retribusi terbesar di Sumatera Utara serta memiliki jumlah pegawai yang terbanyak.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan (gap) yang sangat signifikan antara realisasi yang diperoleh dengan potensi UTTP dan BDKT yang belum dicapai. Secara keseluruhan basil penelitian yang dilakukan dapat memberikan jawaban terhadap pengujian hipotesa, yang berkesimpulan adanya pengaruh/peran kegiatan kemetrologian terhadap peningkatan pendapat asli daerah Pemerintah Kabupaten/Kota di Sumatera Utara. Penyebab kesenjangan tersebut terutama oleh perbedaan tarif retribusi tera yang berbeda pada berbagai propinsi di Indonesia sehingga konsumen perusahaan mencari alternatif tarif yang lebih murah.

Untuk itu disarankan alternatif upaya menjangkau potensi tersebut, yaitu diperlukan penegasan Perda untuk mewajibkan peneraan seluruh UTTP dan BDKT pada UPTD Balai Metrologi, disamping melakukan program prioritas pelayanan potensi UTTP dan BDKT, program peningkatan standard dan laboratorium, program peningkatan kualitas SDM, program peningkatan pengawasan dan penyuluhan kemetrologian, serta melakukan pengembangan kebijakan kemetrologian di Sumatera Utara kedepan.

(3)

ABSTRACT

The law of Legal Metrology is objected to fairly measurement and to protect consumers and producers. In accordance with Otonomi Daerah, Government of North Sumatera Province has set up Province Rule (Perda Propinsi Nomor 3 tahun 2003 tentang Retribusi Tera dan Tera Ulang alat UTTP dan Pengujian BDKT) to enroll metrology activities and share regional income (Pendapatan Asli Daerah) to the Government of Provinch and Districts/Towns in North Sumatera. It is the reason to do this research about The contribution of metrology activities to rise up regional income in North Sumatera.

The scope of the research is to analyze how far the out-put of metrology activities through out the potential measuring instruments (UTTP) with good packaging (BDKT) can share regional income in North Sumatera. So it will be investigated in Metrology Office about the rich of UTTP with BDKT and how significant the rich to regional income. The research is conducted in Metrology Office in Medan as the representative of the four offices in North Sumatera, for it has the biggest retribution and officers/staffs in North Sumatera.

The out-put of this research shows that there is a big gap between the real of UTTP with BDKT which is reached and the rich which is not reached yet. For whole, the out-put of the research has answered the hypothesis, that there is contribution of metrology activities to regional income in North Sumatera. The cause of the gap is mainly by the difference of Metrology Tariffs among provinces in Indonesia so consumers always look for lower tariff.

For that case, it is suggested some alternatives programs to get the rich of UTTP with BDKT, such as strictly needed in Province Rule (Perda) to verify all UTTP with BDKT in Metrology Offices in North Sumatera, verification program for priority UTTP with BDKT, development of standards and laboratories, development of human resources, metrology socialization and control, and extend in future metrology policy in North Sumatera.