Daya saing produk perikanan Indonesia di beberapa negara importer utama dan dunia
Teks penuh
Gambar
Garis besar
Dokumen terkait
Nilai RCA paling rendah terjadi pada tahun 2007, yaitu 38.4389 dimana pada tahun tersebut pangsa impor dari Indonesia sebesar 28%, sedangkan Malaysia mencapai 40%,
1) Nilai RCA otomotif Indonesia lebih besar dari satu yang berarti otomotif Indonesia memiliki keunggulan komparatif di atas rata-rata dan berdaya saing kuat (RCA>1 ).
Otomotif Indonesia merupakan salahsatu komoditi ekspor utama Indonesia yang memiliki daya saing kuat secara komparatif dan kompetitif dengan nilai rata- rata RCA sebesar
Penghitungan daya saing menggunakan metode RCA memperlihatkan bahwa pada tahun 2019 ada tiga negara di kawasan ASEAN yang memiliki daya saing ekspor komoditas minyak
Indonesia mempunyai luas areal yang terbesar di dunia, diikuti Thailand dan Malaysia, namun jumlah produksi karet Indonesia lebih rendah dibandingkan
Nilai RCA yang positif menunjukkan jika komoditas kopi Indonesia memiliki keunggulan komparatif di atas rata-rata dunia, atau dapat disimpulkan bila komoditas kopi
Berdasarkan hasil estimasi menggunakan RCA diketahui bahwa pulp Indonesia memiliki keunggulan komparatif dan berdaya saing akan tetapi berdasarkan hasil estimasi
Keunggulan komparatif produk perikanan Indonesia masih bertumpu pada produk ikan segar sedangkan untuk produk yang memiliki nilai tambah kurang memiliki keunggulan