FENOMENA PENAMBANGAN PASIR BAGI LINGKUNGAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
(Studi Kasus Desa Perdagangan II, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH :
SONIA ANJELI
NIM 3133122051
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL
i
ABSTRAK
SONIA ANJELI. NIM 3133122051. “ Fenomena Penambangan Pasir Bagi Lingkungan Sosial Ekonomi (Studi Kasus Desa Perdagangan II, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun)”
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fenomena penambangan pasir yang terjadi di Desa Perdagangan II,untuk mengetahui fenomena penambangan pasir yang terjadi di Desa Perdagangan II, untuk mengetahui dan mendeskripsikan gambaran dari kegiatan penambangan pasir mulai dari eksplorasi sampai eksploitasi, untuk mendeskripsikan dan menganalisis konsekuensi khususnya mengenai dampak atau pun hal – hal yang berkenaan sebagai akibat dari keberadaan penambangan pasir tersebut bagi lingkungan sosial ekonomi masyarakat, dan untuk mendeskripsikan pandangan masyarakat mengenai keberadaan penambangan pasir. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Adapun subjek penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi penambangan pasir dan yang menjadi objek penelitian adalah penambangan pasir yang berada di Desa Perdagangan II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fenomena penambangan pasir yang terjadi di Desa Perdagangan II,yaitu menjamurnya usaha penambangan pasir yang berada di sepanjang aliran Sungai Bah Bolon yang dilatarbelakangi oleh besarnya keuntungan yang akan di dapat dari usaha penambangan tersebut. Kegiatan eksploitasi di penambangan pasir tersebut berawal dari proses penjelajahan dan peninjauan terhadap lokasi yang akan dijadikan sebagai tempat penambangan dan proses eksploitasi berlangsung saat proses pengerukan pasir berlangsung karena proses pengerukan dilakukan dengan menggunakan alat berat (eskavator). Kegiatan penambangan pasir di Desa Perdagangan II menimbulkan konsekuensi bagi lingkungan sosial ekonomi masyarakat. Konsekuensi bagi lingkungan yaitu terjadinya polusi udara, peningkatan kebisingan, dan rusaknya jalan desa, serta banjir di beberapa rumah masyarakat. Konsekuensi bagi lingkungan sosial yaitu timbulnya konflik antara pemilik penambangan pasir dengan masyarakat desa karena beberapa kesmpatan antara pemilik usaha penambangan dan masyarakat yang tidak di realisasikan. Kemudian pandangan masyarakat terhadap keberadaan penambangan pasir tersebut yaitu adanya keuntungan dan kerugian yang dirasakan oleh masayarakat desa tersebut.
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas segala
limpahan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
judul Fenomena Penambangan Pasir Bagi Lingkungan Sosial Ekonomi : Studi
Kasus Desa Perdagangan II, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun.
Shalawat beserta salam yang senantiasa penulis hanturkan kepada Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya yang selalu membantu
perjuangan Beliau menegakkan Islam di muka bumi ini. Tulisan ini merupakan
syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pendidikan pada program studi
Pendidikan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa tersusunnya skripsi ini bukan hanya atas
kemampuan dan usaha penulis semata, namun juga berkat bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar- besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri
Antropologi periode 2012 – 2016.
5. Ibu Sulian Ekomila S.Sos, MSP selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah banyak memberikan arahan, bimbingan dan ilmu yang bermanfaat
iii
6. Ibu Dra. Puspitawati, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik, yang
telah memberikan banyak bimbingan dan dukungan selama proses
perkuliahan penulis.
7. Ibu Dr. Rosramadhana, M.Si selaku Dosen Penguji I , Bapak Drs. Tumpal
Simarmata, M.Si selaku Dosen Penguji II, dan Ibu Supsiloani M.Si selaku
Dosen Penguji III yang telah memberikan masukan untuk penulisan
skripsi ini menjadi lebih baik.
8. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Antropologi terimakasih untuk
ilmu, pengalaman dan motivasi selama ini.
9. Kak Ayu Febriani, M.Si, sebagai bagian staff administrasi Prodi
Pendidikan Antropologi yang telah memberikan segala informasi serta
kemudahan adminstrasi kepada penulis.
10.Bapak Samsul Pangaribuan S.H , M.Si selaku Camat Kecamatan Bandar,
Bapak Ir. Sastro Tamba, M.Si selaku Wakil Camat Kecamatan Bandar,
dan Bapak Riono Selaku Kepala Desa Perdagangan II yang telah
memberikan izin penelitian dan para narasumber yang telah menyisihkan
waktunya untuk diwawancarai dan memberikan informasinya.
11.Teristimewa saya ucapkan kepada Ayahanda tercinta Ahmad Gulam dan
Ibunda tercinta Nurhayati yang telah memberikan cinta dan kasih
sayangnya serta motivasi kepada penulis. Terima kasih untuk doa dan
restu yang selalu kalian panjatkan untuk keberhasilan dan kebahagiaan
penulis.
12.Terima kasih kepada abang dan kakak penulis yang selalu memberikan
semangat serta doanya.
13.Terima kasih kepada Sartika, Rahotni, Amel, Tika Nilda, Mawaddah,
Salwiyah, Suci, Endi, Okta dan semua teman C Reguler 2013 atas semua
dukungan dan motivasinya.
14. Terima Kasih juga kepada para sahabat penulis Rafika Dea S.Ked, Citra
Nuryanti, Ifni, Mutia Liza, Rizki, dan Kenny. Terimakasih atas segala doa
iv
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan ,
untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis bersedia menerima kritik
dan saran yang dapat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Penulis
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Wassalamu’alaikum wr. wb
Medan, April 2017
Penulis
iv
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 4
1.3 Pembatasan Masalah ... 4
1.4 Rumusan Masalah ... 5
1.5 Tujuan Penulisan ... 5
1.6 Manfaat Penulisan ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORITIS ... 7
2.1 Kajian Pustaka ... 7
2.1.1 Penelitian yang Relevan Mengenai Penambangan Pasir ... 7
2.1.2 Literatur yang Relevan Tentang Pemanfaatan Sumber Daya Alam...9
2.2 Kerangka Teori ... 14
2.2.1 Teori Fenomenologi ... 14
2.2.2 Teori Sustainable Development ... 16
2.3 Kerangka Konseptual ... 18
2.3.1 Fenomena ... 18
2.3.2 Pertambangan ... 19
2.3.3 Penambangan Pasir ... 20
2.3.4 Eksploitasi ... 21
2.3.5 Lingkungan Sosial Ekonomi ... 22
2.4 Kerangka Berpikir ... 23
BAB III METODE PENELITIAN ... 25
3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian... 25
3.2Lokasi Penelitian ... 26
3.3Subjek dan Objek Penelitian... ... 26
3.3.1 Subjek Penelitian ... 26
3.3.2 Objek Penelitian ... 27
v
3.4.1 Wawancara ... 27
3.4.2 Observasi ... 28
3.4.3 Studi Pustaka ... 29
3.4.4 Dokumentasi ... 29
3.5 Teknik Analisis Data ... 29
3.5.1 Reduksi Data ... 29
3.5.2 Penyajian Data ... 30
3.5.3 Penarikan Kesimpulan ... 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 31
4.1.1 Letak Wilayah dan Kondisi Geografis Kabupaten Simalungun ... 31
4.1.2 Letak Wilayan dan Kondisi Geografis Kecamatan Bandar ... 33
4.1.3 Letak Wilayah Desa Perdagangan II ... 33
4.2 Kondisi Demografis ... 34
4.2.1 Tingkat Pendidikan ... 35
4.2.2 Mata Pencaharian ... 38
4.2.3 Agama ... 39
4.3 Sarana dan Prasarana ... 40
4.4 Fenomena Penambangan Pasir yang Terjadi di Desa Perdagangan II ... 42
4.5 Proses Penambangan Pasir mulai dari Eksplorasi sampai Eksploitasi di Desa Perdagangan II ... 47
4.6 Konsekuensi Keberadaan Penambangan Pasir bagi Lingkungan Sosial Ekonomi Masyarakat ... 53
4.6.1 Konsekuensi Penambangan pasir bagi Lingkungan Sekitarnya ... 53
4.6.2 Konsekuensi Penambangan Pasir bagi Lingkungan Sosial Masyarakat ... 58
4.6.3 Konsekuensi Penambangan Pasir bagi Ekonomi Masyarakat ... 63
4.7 Pandangan Masyarakat terhadap Keberadaan Penambangan Pasir ... 68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 72
5.1 Kesimpulan ... 72
5.2 Saran ... 73
DAFTARPUSTAKA ... 74
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Klasifikasi Lahan Berdasarkan Penggunaannya ...32
Tabel 2 Batas Wilayah Desa Perdagangan II ...34
Tabel 3 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Desa Perdagangan II ....35
Tabel 4 Jenjang Pendidikan Penduduk Desa Perdagangan II Tahun
2010 ...37
Tabel 5 Komposisi Penduduk Desa Perdagangan II Berdasarkan Mata
Pencaharian Penduduk Desa Perdagangan II ...39
Tabel 6 Agama yang dianut di Desa Perdagangan II ...40
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Peta Desa Perdagangan II ...33
Gambar 2 Gambar Masjid Agung Al-Munawarrah ...41
Gambar 3 Gambar Lokasi Penambangan Pasir ...51
Gambar 4 Pekerja dari Penambangan Pasir yang sedang membersihkan
jalan ...60
Gambar 5 Gambar Beberapa Orang warga yang sedang memberikan
pengaduan kepada Sekretaris Desa ...62
Gambar 6 Gambar Menara Masjid yang merupakan bantuan dari pemilik
penambangan pasir ...65
viii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Pedoman Wawancara
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Daerah aliran sungai (DAS) adalah wilayah yang sering menjadi lokasi
penambangan pasir. Sungai Bah Bolon adalah sungai yang terletak di Kabupaten
Simalungun. Sungai Bah Bolon tidak hanya mengalir melewati kota, namun juga
melewati area perkebunan. Sepanjang aliran sungai Bah Bolon sangat banyak
ditemukan penambangan pasir dengan menggunakan alat - alat yang modern,
seperti alat berat atau yang disebut eskavator. Desa Perdagangan II, merupakan
salah satu desa di daerah Kabupaten Simalungun yang memiliki potensi sumber
daya alam tambang jenis bahan galian golongan C. Galian C adalah bahan
tambang yang biasanya digunakan untuk pembangunan infrastruktur. Baik
bangunan pribadi, swasta, maupun pemerintah. Adanya aktivitas penambangan di
desa tersebut mengakibatkan perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Kegiatan penambangan ini memiliki konsekuensi terhadap lingkungan dan
masyarakat sekitar. Penambangan pasir yang merupakan kegiatan eksploitasi
terhadap sumber daya alam yang tidak berwawasan lingkungan akan
menghasilkan dampak terhadap ekonomi, sosial, dan budaya tertentu pada
masyarakat di sekitarnya. Sumber daya alam mempunyai peranan yang cukup
penting dalam kehidupan manusia. Sumber daya alam berperan penting dalam
pembentukan peradaban pada kehidupan manusia, sehingga setiap budaya dan
etnis memiliki pandangan tersendiri tentang penguasaan dan pengelolaan dari
2
Eksplorasi disini dimaksudkan sebagai suatu proses atau pun kegiatan peninjauan
yang dilakukan oleh para pemilik penambangan pasir terhadap lokasi – lokasi
yang strategis di sepanjang aliran sungai Bah Bolon untuk dijadikan sebagai
tempat penambangan pasir. Kegiatan eksploitasi sumber daya alam atau bahan
galian seperti pasir merupakan salah satu pendukung sektor pembangunan baik
secara fisik, ekonomi, maupun sosial. Sumber daya pertambangan merupakan
sumber daya yang tidak dapat diperbaharui, maka dari itu kegiatan pertambangan
haruslah berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Permasalahan lingkungan
pada saat ini telah menjadi isu global dan menjadi perhatian para peneliti maupun
para pengambil keputusan. Kerusakan sumber daya alam terus meningkat, baik
dalam jumlah maupun sebaran wilayahnya. Secara fisik kerusakan tersebut
disebabkan oleh tingginya eksploitasi yang dilakukan oleh individu – individu itu
sendiri.
Menurut Undang - Undang No.32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup, disebutkan bahwa pengendalian pencemaran dan
atau kerusakan lingkungan hidup dilaksanakan dalam rangka pelestarian fungsi
lingkungan hidup yaitu meliputi tindakan pencegahan, penanggulangan, dan
pemulihan. Konflik sering kali muncul di berbagai kehidupan di sekitar kita.
Konflik yang muncul dilatarbelakangi oleh kepentingan kelompok tertentu dan
membuat ketidakstabilan di dalam kehidupan masyarakat. Konflik bisa muncul
pada skala yang berbeda, dan setiap skala memiliki latarbelakang dan arah
3
Penambangan pasir sekarang ini sedang menjadi sebuah fenomena di Desa
Perdagangan II, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun. Masyarakat yang
bertempat tinggal di sekitar lokasi penambangan sering sekali mengeluh karena
banyaknya debu pasir akibat dari pengangkutan pasir yang melintasi pemukiman
warga. Truk - truk yang melintas kerap mengangkat pasir yang basah sehingga air
dari pasir tersebut menetes dan membawa butiran pasir keluar dari pengangkutan
dan tercecer disepanjang jalan yang dilintasi oleh truk pengangkut pasir tersebut.
Penambangan pasir yang berada disepanjang aliran Sungai Bah Bolon
Perdagangan, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun terancam ditutup
operasionalnya karena telah melanggar kesepakatan. Masyarakat yang berada di
sekitaran Perdagangan mengeluh karena banyaknya debu pasir yang disebabkan
oleh pengangkutan pasir. Samsul Pangaribuan selaku Camat di Kecamatan
Bandar, mengatakan bahwa jauh sebelum permasalahan ini mencuat pihak
kecamatan dan Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspika) sudah melakukan
kesepakatan dengan pengusaha agar melapisi kendaraan pengangkut pasir dengan
tenda agar air dan butiran pasir tidak tumpah ke jalan. Namun pengusaha hanya
menjalankan kesepakatan itu sementara. (Harian Orbit,2016)
Berita tersebut memaparkan tentang konsekuensi negatif dari adanya
penambangan pasir. Tetapi berdasarkan pengamatan awal yang penulis lakukan di
penambangan pasir tersebut juga memberikan konsekuensi positif bagi
masyarakat, yaitu terbukanya lapangan pekerjaan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk membahas,
4
judul “Fenomena Penambangan Pasir Bagi Lingkungan Sosial Ekonomi (Studi Kasus : Desa Perdagangan II, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun)”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas maka penulis
mengidentifikasikan hal yang ingin diketahui oleh penulis dalam penelitian yang
telah dilakukan, sebagai berikut :
1. Fenomena penambangan pasir di Desa Perdagangan II.
2. Kegiatan penambangan pasir dari mulai eksplorasi sampai eksploitasi.
3. Konsekuensi keberadaan penambangan pasir bagi lingkungan sosial
ekonomi masyarakat.
4. Pandangan masyarakat mengenai keberadaan penambangan pasir.
5. Konflik yang ditimbulkan akibat dari keberadaan penambangan pasir.
1.3 Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah diperlukan agar penelitian lebih terarah dan tidak
menyimpang dari fokus penelitian. Selain itu pembatasan masalah diperlukan agar
pembahasan tidak terlalu luas. Untuk itu penulis membatasi masalah yang akan
5
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah di tetapkan, maka yang akan
menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana fenomena penambangan pasir yang terjadi di Desa
Perdagangan II ?
2. Apa saja kegiatan yang dilakukan di penambangan pasir dari mulai
eksplorasi sampai eksploitasi ?
3. Bagaimana konsekuensi keberadaan penambangan pasir bagi lingkungan
sosial ekonomi masyarakat ?
4. Bagaimana pandangan masyarakat mengenai keberadaan penambangan
pasir tersebut ?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui fenomena penambangan pasir yang terjadi di Desa
Perdagangan II.
2. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan gambaran dari kegiatan
penambangan pasir dari mulai eksplorasi sampai eksploitasi.
3. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis konsekuensi khususnya
mengenai dampak atau pun hal – hal yang berkenaan sebagai akibat dari
keberadaan penambangan pasir tersebut bagi lingkungan sosial ekonomi
6
4. Untuk mendeskripsikan pandangan masyarakat mengenai keberadaan
penambangan pasir.
1.6Manfaat Penelitian 1.6.1 Manfaat Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi pada
kajian sosiologi lingkungan dan pembangunan, terkait dengan persoalan
penambangan pasir.
1.6.2 Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
dan rekomendasi kepada pemerintah daerah (Kabupaten) dalam penanganan
72 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan pada Bab IV dan hasil penelitian dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Fenomena penambangan pasir yang terjadi di Desa Perdagangan II, yaitu
menjamurnya usaha penambangan pasir yang berada di sepanjang aliran
Sungai Bah Bolon yang di latar belakangi oleh besarnya keuntungan yang
akan di dapat dari usaha penambangan tersebut. Usaha penambangan pasir
tersebut menggunakan alat berat (eskavator) agar mendapatkan pasir yang
lebih banyak dan tidak memakan waktu dalam proses pengerukan.
Fenomena penambangan pasir tersebut menimbulkan keresahan di dalam
kehidupan masyarakat, karena banyaknya debu pasir dan terjadinya
peningkatan kebisingan akibat dari truk – truk yang lalu lalang melintasi
pemukiman masyarakat.
2. Kegiatan eksplorasi sampai eksploitasi di penambangan pasir yang berada
di Desa Perdagangan II, di mulai dari proses penjelajahan atau peninjauan
yang bertujuan untuk mengurangi resiko kegagalan, kerugian materi,
kecelakaan kerja, dan kerusakan lingkungan. Proses eksploitasi akan
terjadi setelah proses pengerukan pasir berlangsung. Proses pengerukan
dilakukan dengan menggunakan alat berat (eskavator) yang
mengakibatkan sungai menjadi dalam dan daerah pinggiran sungai
73
3. Konsekuensi keberadaan penambangan pasir bagi lingkungan, sosial,
ekonomi masyarakat Desa Perdagangan II, yaitu, konsekuensi bagi
lingkungan yaitu terjadinya polusi udara, peningkatan kebisingan, dan
banjir di lokasi pemukiman warga akibat dari terbentuknya gundukan yang
menyebabkan beberapa permukaan tanah menjadi rata, dan rusaknya jalan
desa yang mengangkut pasir melebihi kapasitas. Konsekuensi bagi
lingkungan sosial, yaitu terjadinya konflik yang muncul pada lingkungan
sosial masyarakat Desa Perdagangan II. Konsekuensi keberadaan
penambangan pasir bagi lingkungan ekonomi masyarakat , yaitu membuka
lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar.
4. Pandangan masyarakat Desa Perdagangan II terhadap keberadaan
penambangan pasir tersebut bahwa masyarakat merasa ada keuntungan
dan kerugian yang mereka rasakan. Keuntungan dari adanya penambangan
pasir tersebut adalah penyerapan tenaga kerja serta kontribusi pihak
penambangan pasir tersebut terhadap kegiatan yang dilakukan di desa
tersebut. Misalnya seperti menjadi donatur dalam pembangunan menara
masjid.
5.2 Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan penulis yaitu :
1. Pemanfaatan penambangan pasir atau tambang galian C ini haruslah
memperhatikan konsekuensi yang ditimbulkan nya terhadap lingkungan.
Keberadaan penambangan tersebut memberikan konsekuensi bagi
74
Maka diperlukan suatu upaya mengenai pengelolaan lingkungan agar
konsekuensi negatif yang ditimbulkan tidak semakin meluas.
2. Pemerintah daerah perlu meningkatkan koordinasi antar anggota tim
penataan dan penindakan pelanggaran penambangan sehingga pengawasan
75
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Aca, Sugandhy. Dan Hakim, Rustam. 2007. Prinsip Dasar Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan. Jakarta : PT BumiAksara
Suharsimi, Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian :Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta
Iskandar, Johan. 2014. Manusia dan Lingkungan dengan Berbagai Perubahannya. Yogyakarta : Graha Ilmu
Martono, Nanang. 2011. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta : Rajawali Pers
Simanjuntak, J. Payaman. 1985. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Soeriaatmadja, E. R.1999/2000. Pembangunan Berkelanjutan yang Berwawasan Lingkungan. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional
Sokanto, Soerjono. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta
Susiana, Sali. 2015. Pembangunan Berkelanjutan : Dimensi Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan.Yogyakarta : P3D1 Setjen DPR RI dan Azza Grafika
Ritzer, George. 2009. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta: Rajawali Pers.
Tri Haryanta, Agung dan Sujatmiko, Eko. 2012. Kamus Sosiologi, Surakarta :Sinergi Media
Silalahi, Ulber. 2009. Metode Penelitian Sosial. Bandung : PT Refika Aditama
Moloeng, Lexi. J. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset
76
Suparmoko, S. 2008. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Suatu Pendekatan Teoritis.Yogyakarta : BPFE
Susan, Novri. 2010. Pengantar Sosiologi Konflik. Jakarta : Prenada Media Grup (Kencana)
Sumber Skripsi dan Jurnal:
A.Hardiansyah. 2013. Teori Pengetahuan Edmund Husserl. Program Doktor PPS IAIN Sumatera Utara Medan. Diakses pada 9 Mei 2017. https://www.google.co.id/url?sa=t&url=http://suptrantajurnal.org/index.ph p/subs/article/view
Dyahwanti, Nur Inarni. 2007. Kajian Dampak Lingkungan Kegiatan Penambangan Pasir Pada Daerah Sabuk Hijau Gunung Sumbing Di
Kabupaten Temanggung. Program Magister Ilmu Lingkungan
:Universitas Diponegoro Semarang. Di akses pada 18 Maret 2017.Eprints.undip.ac.id/17783
Faisal, Nisfusa. 2007. Pengaruh PT. Toba Pulp Lestari Tbk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Porsea. Sekolah Pasca Sarjana : Universitas Sumatera Utara Medan. Di akses pada 9 Mei 2017. https://ww.google10.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository .usu.ac.id/bitstream
Manik. Antonius Jackson L. 2011. Perkembangan Kota Perdagangan di Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun (1980 -1999). Fakultas Ilmu Budaya Departemen Ilmu Sejarah : Universitas Sumatera Utara Medan .
Diakses pada 9 Mei 2017.
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=f&url=http://repository.usu.ac.id
Nur, M. 2014. Resistensi Penambang Ilegal :Studi Kasus Eksploitasi Tambang Galian C (Pasir) di Desa Borimasunggu Kabupaten Maros.Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik : Universitas Hassanuddin Makassar. Diakses pada
28 November 2016
.https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url+http://reposit ory.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/12272/skripsi%2520Nur.pdf
77
Wulan, Nawang Roro. 2012. Dampak Kegiatan Penambangan Mineral Bukan Logam di Kota Semarang (Studi Kasus Kecamatan Ngaliyan). Master Tesis, Program Ilmu Lingkungan Hidup :Universitas Diponegoro
Semarang. Diakses pada 18 Desember
2016.https://www.google.co.id?url?sa+t&source=web&rct=j&url=http://e prints.undip.ac.id/36437/&ved=oahUKEwJG
Rahmadian, Faris. 2014. Ideologi Aktor dan Persepsi Masyarakat Terhadap DampakPertambangan Pasir di Pedesaan Gunung Galunggung.Fakultas Ekologi Manusia :Institut Pertanian Bogor. Di akses pada 19 Maret 2017.skpm.ipn.ac.id/karyailmiah/index.php/skripsi/article/view 1173
Oxtaviatus, Alex danFauzi Akhmad.2014.The Measurement of Sustainable Development in Indonesia. Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol 15, 68-83
Yudhistira, Hidayat dan Hardiyanto, Agus. 2011. Kajian Dampak Lingkungan Akibat Kegiatan PenambanganPasir di Desa Keningar Daerah Kawasan
Gunung Merapi, Vol 9 (2) : 76 – 84. Diaksespada 18 Maret
2017.Id/index.php.ilmulingkungan/article/view/4072.
SuratKabar:
Harian Orbit. 28 November, 2016. Galian C di Perdagangan Resahkan Warga, halaman 12.
SumberWebsite :
http://www.katailmu.com/2013/03/penelitian-studi-kasus.html?m=1 (di aksespada13Desember 2016)
www.informasiahli.com/2015/08/pengertian-observasi-dan-jenis-observasi .html(di aksespada 16 Desember 2016)
www.kbbi.we.id(diakses pada 16 Desember2016 )
http://kbbi.web.id/fenomena (dikasespada 15 Desember 2016)
http://m.kompasiana.com/serguiningbae/pengelolaan-tambang-galian-c_55oeafb3331ac2dba83bf (di aksespada 5 Januari 2017)
78
https://www.google.co.id/amp/kbbi.web.id/eksplorasi.html (di aksespada 7 Maret 2017)
http://m.detik.com/travel/readfoto/2015/11/03/151900/3050284/1026/6/#topart ( diakses 16 Maret 2017)
https://www.google.com/amp/kbbi.web.id/ekspoitasi.html(di aksespada 18 Maret 2017)
https://www.google.com/amp/kbbi.web.id/persepsi.html(di akses 20 maret 2017)
https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://eprints.uns.ac. id (di akses pada 20 maret 2017)