• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE, INVESTMENT OPPORTUNITY SET TERHADAP KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE, INVESTMENT OPPORTUNITY SET TERHADAP KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN

INVESTMENT OPPORTUNITY SET TERHADAP KUALITAS

LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

YANG TERDAFTAR DI BEI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

RIZKI BERLIANA SIMANJUNTAK

NIM. 7121220018

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

iv

ABSTRAK

Rizki Berliana Simanjuntak, Nim 712120018. Pengaruh Mekanisme Good

Corporate Governance, Investment Opportunity Set Terhadap Kualitas Laba

Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI. Skripsi, Jurusan

Akuntansi , Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, 2016.

Permasalahan pada penelitian ini adalah apakah good corporate governance

(komite audit, komisaris independen dan kepemilikan institusional) dan investment

opportunity set secara parsial dan simultan berpengaruh terhadap kualitas laba pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Komite Audit,

Komisaris Independen, Kepemilikan Institusional, dan Investment Opportunity Set

terhadap Kualitas Laba baik secara parsial maupun secara simultan pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012-2014. Dari 144 perusahan terpilih 32

perusahaan menggunakan metode purpossive sampling. Sumber data penelitian

adalah data sekunder yang diperoleh dari situs www.idx.co.id. Teknik analisis data

yang digunakan adalah analisis regresi linier.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Komite Audit, komisaris independen,

kepemilikan institusional, dan investment opportunity Set tidak berpengaruh terhadap

kualitas laba. Hal ini menandakan bahwa komite audit, komisaris independen dan

kepemilikan institusional belum menjalankan peran nya secara optimal sebagai organ

pelaksana GCG, dan investment opportunity set dinilai kurang berperan sebagai alat

ukur yang memadai jika memakai proksi berbasis harga.

Kesimpulan penelitian ini adalah Komite Audit tidak berpengaruh terhadap

Kualitas Laba, komisaris independen tidak berpengaruh terhadap kualitas laba,

Kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap kualitas laba, Investment

Opportunity Set tidak berpengaruh terhadap Kualitas Laba. Dan secara simultan

komite audit, komisaris independen, kepemilikan institusional dan investment

opportunity set tidak berpengaruh terhadap kualitas laba.

(6)

v

ABSTRACT

Rizki Berliana Simanjuntak, Nim 712120018. The Influence of Good

Corporate Governance Mechanism, Investment Opportunity Set to Earnings

Quality on Manufacturing Company Listed in Indonesian Stock Exchange (IDX).

Thesis, Program Of Accounting Department, Faculty Of Economics, State

University Of Medan, 2016.

The problem of this research was whether good corporate governance (audit

committee, independent commissioner and institusional ownersip)and investment

opportunity set partially and simultaneously influence to earnings quality on

Manufacturing Company listed in IDX.

The aim of this researh is to examine the partially and simultaneously influence

of Audit Comitee, Independent Comissioner, Institusional Ownership and Investment

Opportunity Set to Earnings quality on Manufacturing Company listed in IDX

From 144 companies choosed 32 companies which has some criterias by used

sampling purpossive method. Sourch of data is quantitativ which taken from

www.idx.co.id. The method of analysis of this research uses linier regression

analysis.

The result of this research are Audit Committee, Independent Commissioner,

Institusional ownership had not influence to earnings. It’s mean that audit committee,

independent commissioner, and institusional ownership don’t do their mission as an

implementor of good corporate governance optimally, and investment opportunity set

is useless as a proxy if proxied by price based.

The conclusion of this research are Audit Comitee has not influence to earnings

quality, Commissioner Independent hasn’t influence to earnings quality, institutional

ownership has not influence to earnings quality, investment opportunity set hasn’t

influence to earnings quality. Simultaneously, Audit Commite, Independent

Commissioner, Institusional Ownership, and investment opportunity set had not

influece to earnings quality.

(7)

vi

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yesus yang telah memberikan

Rahmat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan

judul “Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance, Investment

Opportunity Set Terhadap Kualitas Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang

Terdaftar Di BEI”.

Penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu peneliti

sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi

kesempurnaan skripsi ini. Dalam kesempatan ini, penulis juga ingin mengucapkan

terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik secara moril dan berupa

dana. Penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1.

Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2.

Bapak Prof. Indra Maipita, M.Si, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan.

3.

Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si selaku Wakil Dekan Bidang

Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

4.

Bapak Muhammad Ishak, SE, M.Si, Ak, CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi

(8)

vii

5.

Bapak Dr. Nasirwan, M.Si, Ak, CA selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan dan selaku Dosen Penguji

Penulis.

6.

Bapak Drs. La Ane, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi Penulis yang

telah memberikan arahan, bimbingan dan masukan dalam menyelesaikan

skripsi ini.

7.

Bapak Ok Sofyan Hidayat SE, M.Si, Ak, CA selaku Dosen Penguji Penulis

yang telah memberikan saran yang membangun kesempurnaan skripsi ini.

8.

Bapak M. Ridha Habibi SE, M.Si, Ak, CA selaku Dosen Penguji Penulis yang

telah memberikan kritik dan saran yang membangun.

9.

Bapak dan Ibu dosen Akuntansi Fakultas Ekonomi Unimed yang telah

memberikan bekal ilmu selama perkuliahan berlangsung.

10. Bang Ricky Adrian yang telah banyak membantu di dalam setiap proses

pengurusan administrasi.

11. Keluarga tersayang yaitu Bapak, Mamak, Kak Ika, Kak Enny, Bang Richer,

dan Adik Desy yang tak henti-henti nya memberikan dukungan dan doa

kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini berlansgung.

12. KTB ku tercinta yaitu Lenny, Yuni, Yeni dan Juanti yang selalu memberikan

semangat dan dukungan doa. Tak lupa juga kepada kedua kakak PKK yang

tercinta yaitu Ka Tuti dan Ka Vera yang selalu memberi dukungan, semangat,

(9)

viii

13. Teman-teman seangkatan seperjuangan, yaitu teman sekelas dari Akuntansi B

2012. Juga kepada teman satu bimbingan dosen skripsi yaitu Ayu, Tyas dan

Rozi yang selalu mendukung dan memberikan dukungan dan bantuan.

14. Teman-teman Naposo HKBP Tanjung Sari yang selalu memberi dukungan

doa, semangat dan doa kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

15. Kepada Mario Dearma Silalahi yang tak henti-hentinya memberikan

dukungan, bantuan, doa dan semangat kepada penulis di dalam proses

penyelesaian skripsi berlangsung.

16. Seluruh pihak yang tak dapat disebutkan satu persatu.

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya

keada seluruh pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini.

Medan, Maret 2016

Peneliti

(10)

ix DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 7

1.3 Pembatasan Masalah ... 7

1.4 Rumusan Masalah ... 8

1.5 Tujuan Penelitian ... 8

1.6 Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

2.1 Kerangka Teoritis... 10

(11)

x

2.1.2 Kualitas Laba (earnings quality)... 11

2.1.3 Good Corporate Governance ... 16

2.1.3.1 Defenisi Good Corporate Governance ... 16

2.1.3.2 Mekanisme Good Corporate Governance ... 17

2.1.3.3 Prinsip-prinsip Good Corporate Governance ... 22

2.1.3.4 Tujuan Corporate Governance ... 23

2.1.3.5 Manfaat Corporate Governance... 24

2.1.4 Investment Opportunity Set (IOS) ... 25

2.2 Penelitian Terdahulu ... 29

2.3 Kerangka Berpikir ... 32

2.4 Hipotesis ... 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 38

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 38

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 38

3.2.1 Populasi ... 38

3.2.2 Sampel ... 38

3.3. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 39

3.3.1 Variabel Penelitian ... 39

3.3.2 Defenisi Operasional Variabel ... 39

3.3.2.1 Variabel Dependen ... 39

3.3.2.2 Variabel Independen... 42

(12)

xi

3.3.2.2.2 Investment Opportunity Set ... 43

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 45

3.5 Teknik Analisis Data ... 45

3.5.1 Uji Asumsi Klasik ... 45

3.5.1.1.Uji Normalitas ... 45

3.5.1.2 Uji Multikolonieritas ... 46

3.5.1.3 Uji Heterokedastisitas ... 47

3.5.1.3 Uji Autokorelasi ... 48

3.5.2 Analisis Regresi Linier ... 48

3.5.2.1 Analisis Regresi Berganda ... 48

3.5.2.2 Analisis Regresi Sederhana ... 49

3.5.3 Pengujian Hipotesis ... 50

3.5.3.1 Uji Koefisien Determinasi ... 50

3.5.3.2 Uji Simultan (Uji-F) ... 50

3.5.3.3 Uji Parsial (Uji-T) ... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 52

4.1 Hasil Penelitian ... 52

4.1.1 Gambaran Umum Sampel... 52

4.1.2 Uji Asumsi Klasik ... 53

4.1.2.1 Uji Normalitas Data... 53

4.1.2.2 Uji Multikolinieritas ... 58

(13)

xii

4.1.2.4 Uji Autokorelasi ... 61

4.1.3 Analisis Regresi Linier ... 62

4.1.3.1 Analisis Regresi Berganda ... 62

4.1.3.2 Analisis Regresi Sederhana ... 64

4.1.4 Uji Koefisien Determinasi ... 67

4.1.5 Uji Hipotesis Penelitian ... 69

4.1.5.1 Uji Statistik F ... 70

4.1.4.2 Uji Statistik T ... 67

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 72

4.2.1 Pengaruh Komite Audit Terhadap Kualitas Laba ... 72

4.2.2 Pengaruh Komisaris Independen Terhadap Kualitas Laba ... 74

4.2.3 Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap Kualitas Laba ... 75

4.2.4 Pengaruh IOS Terhadap Kualitas Laba ... 76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 78

5.1 Kesimpulan ... 78

5.2 Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 81

(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ...

29

Tabel 3.1 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 41

Tabel 4.1 Proses Seleksi Sampel Penelitian ...

49

Tabel 4.3 Kolmogorov-Smirnov (K-S) sebelum outlier ...

53

Tabel 4.4 Kolmogorov-Smirnov (K-S) setelah outlier ...

54

Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinieritas ...

55

Tabel 4.6 Uji Glejser ...

58

Tabel 4.7 Durbin Watson ...

59

Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi ...

69

Tabel 4.9 Hasil Analisis Uji Regresi Berganda ...

60

Tabel 4.10 Hubungan Komite Audit Terhadap Kualitas Laba ...

62

Tabel 4.11 Hubungan Komisaris Independen Terhadap Kualitas Laba ...

62

Tabel 4.12 Hubungan Kepemilikan Institusional Terhadap Kualitas Laba ...

63

Tabel 4.13 Hubungan IOS Terhadap Kualitas Laba ...

64

Tabel 4.14 Model Summary ...

65

(15)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ...

35

Gambar 4.1 Grafik Histogram...

51

Gambar 4.2 Normal Probability Plot ...

52

(16)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Daftar Nama Sampel

1.1

Proses seleksi Sampel Penelitian

1.2

Daftar Perusahaan Yang Menjadi Sampel Penelitian

Lampiran II Data Sampel Penelitian

2.1

Komisaris Independen

2.2 Komite Audit

2.3 Kepemilikan Institusional

2.4 Investment Opportunity Set 2012

2.5 Investment Opportunity Set 2013

2.6 Investment Opportunity Set 2014

2.7 Variabel Dependen (Kualitas Laba)

2.8 Variabel Dependen (Kualitas Laba) Lanjutan

2.9 Data Sebelum Outlier

2.10 Data Setelah Outlier

Lampiran III Hasil Analisis Data

3.1 Hasil Uji Asumsi Klasik

3.1.1 Hasil Uji Normalitas

3.1.2 Hasil Uji Multikolinieritas

3.1.3 Hasil Uji Heterokedastisitas

3.1.4 Hasil Uji Autokorelasi

3.2 Hasil Analisis Regresi

3.2.1 Hasil Analisis Regresi Berganda

3.2.2 Hasil Analisis Regresi Sederhana

3.3 Hasil Uji Hipotesis

3.3.1 Hasil Koefisien Determinasi

3.3.2 Hasil Uji Statistik F

(17)

xvi

Lampiran IV Berkas Administrasi

Pengajuan Judul

Nota Tugas

Surat Penelitian

(18)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen yang disediakan

perusahaan yang menyediakan informasi guna menentukan keberlangsungan

hidup perusahaan (going concern). Hal ini dikarenakan laporan keuangan memuat

seluruh informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja perusahaan, serta

perubahan posisi keuangan pada suatu periode tertentu. Laporan keuangan

merupakan suatu laporan yang dibuat secara sistematis oleh bagian pembukuan

pada akhir periode akuntansi yang dapat dijadikan sebagai sumber informasi

keuangan suatu perusahaan bagi pihak intern maupun ekstern.

Laporan keuangan merupakan bentuk pertanggungjawaban pihak manajemen

terhadap pihak-pihak yang berkepentingan seperti investor, kreditor, pihak

pemerintah, pemegang saham dsb. Pada umumnya laporan keuangan terbagi atas

laporan perhitungan laba rugi (income statement), laporan perubahan modal

(capital statement) atau laporan laba ditahan (retained earning statement), laporan

posisi keuangan/neraca (balance sheet) , catatan atas laporan keuangan dan arus

kas (cash flow).

Salah satu informasi yang terdapat pada laporan keuangan ialah informasi

mengenai laba perusahaan. Informasi laba merupakan hal penting dalam

mengukur kinerja perusahaan. Informasi laba yang berkualitas juga bermanfaat

(19)

2

informasi laba harus memiliki karakteristik berkualitas. Meskipun sebagai

persyaratan, tak dapat ditentang bahwa masih banyak informasi keuangan atau

informasi laba yang tidak berkualitas.

Banyak penelitian yang mengartikan bagaimana infomasi laba yang

berkualitas tersebut. Schipper and vincent (2003) dalam Adriani (2011)

mengatakan bahwa kualitas laba akuntansi ditunjukkan dari kedekatan laba atau

korelasi antara laba akuntansi dan laba ekonomik, yaitu jumlah yang dapat

dikonsumsi dalam satu periode dengan menjaga kemampuan perusahaan pada

awal dan akhir periode tetap sama. Berbeda hal nya pengertian kualitas laba pada

penelitian Kartina dan Nikmah (2011), kualitas laba dapat diartikan dengan

kemampuan informasi laba dalam memberikan respon kepada pasar. Tinggi nya

reaksi pasar terhadap informasi laba menunjukkan bahwa laba yang dilaporkan

berkualitas.

Meskipun pada dasarnya semua perusahaan telah berorientasi pada

kesejahteraan perusahaan, dewasa ini masih banyak ditemukan informasi

keuangan yang berbeda dengan keadaan perusahaan yang sebenarnya. Salah satu

penyebab nya yaitu oleh karena adanya asimetri informasi dan konflik

kepentingan diantara pihak yang terkait. Antara pihak manajemen (agen) dan

pihak prinsipal (pemilik perusahaan) memiliki perbedaan kepentingan atas

perusahaan. Prinsipal (pemilik perusahaan) tidak memiliki keinginan untuk

mengoperasikan perusahaan, mereka hanya ingin mendapatkan pengembalian

yang wajar atas investasi mereka. Hal ini yang mengakibatkan prinsipal

mempekerjakan manajemen (agen) untuk bertanggungjawab menjalankan operasi

(20)

3

Selain memiliki perbedaan kepentingan atas perusahaan, manajemen dan

prinsipal juga memiliki perbedaan pengetahuan atas informasi keuangan

perusahaan. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaaan keleluasaan akses

informasi perusahaan yang dimiliki antara manajemen dan prinsipal. Pihak

manajemen memiliki akses yang sangat luas di dalam mengetahui kondisi

keuangan suatu perusahaan. Berbeda hal nya dengan pihak prinsipal, mereka tidak

memiliki keleluasaan yang sama dalam mengolah informasi keuangan

perusahaan. Hal ini dikarenakan prinsipal hanya berfokus terhadap hasil dari

investasi yang mereka berikan.

Teori keagenan mengansumsikan bahwa pihak manajemen selalu akan

bertindak oportunis, yaitu ketika opsi yang valid tersedia, manajer akan memilih

opsi yang menguntungkan kepentingan manajemen bahkan jika keputusan itu

tidak menguntungkan untuk investor sama sekali. Sifat opportunistic manajemen

ini dapat mengakibatkan rendahnya kualitas laba, karena pada dasarnya sifat

opportunistic manajemen hanya berorientasi kepada kesejahteraan golongan saja. Rendahnya kualitas laba dapat memberikan kesalahan dalam pengambilan

keputusan para pemakai seperti investor dan kreditor (Sialagan dan Machfoedz,

2006:3).

Berdasarkan teori keagenan, salah satu mekanisme yang dapat mengurangi

konflik keagenan tersebut yaitu diterapkan nya tata kelola perusahaan yang baik

(good corporate governance). Kaen (2003) (dalam Sialagan dan Machfoedz,

2006:4) menyatakan corporate governance pada dasarnya menyangkut mengenai

masalah siapa (who) yang mengendalikan dan mengapa (why) harus dikendalikan

(21)

4

mechanism established to allow different parties to contribute capital, expertise, and labor, for their mutual benefit” [Korporasi adalah mekanisme yang dibangun agar berbagai pihak dapat memberikan kontribusi berupa modal, keahlian, dan

tenaga, demi manfaat bersama] (Sedarmayanti, 2012:52).

Good corporate governance merupakan suatu sistem yang dirancang untuk

mengarahkan pengelolaan perusahaan secara baik, profesional dan dilandaskan

oleh prinsip transpanrasi. Implementasi good corporate governance diharapkan

dapat mengoptimalkan kinerja perusahaan dan menghasilkan informasi laba yang

berkualitas.

Berdasarkan Pedoman Tata Kelola Perusahaan diperlukan kesinambungan

dari implementasi GCG di BEI yaitu dengan berfungsinya organ-organ perseroan

seperti RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi secara efektif (Code Of Corporate

Governance, 2011). Organ-organ ini merupakan organ utama pelaksana good corporate governance. Agar berfungsi secara efektif, diperlukan bantuan suatu organ-organ pendukung GCG seperti misalnya komite audit dan sekretaris

perusahaan (corporate secretary) agar pelaksanaannya dapat berfungsi secara

efektif.

Menurut Forum for Corporate Governance in Indonesia — FCGI (2006)

good corporate governance merupakan seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengurus (pengelola) perusahaan, pihak

kreditor, pemerintah, karyawan, serta para pemegang kepentingan internal dan

eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka; atau

dengan kata lain suatu sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan

(22)

5

Berdasarkan prinsip akuntabilitas yang dikemukakan oleh National

Committee on Governance (NCG, 2006), para pengelola berkewajiban untuk membina sistem akuntansi yang efektif untuk menghasilkan laporan keuangan

(financial statement) yang dapat dipercaya (Agoes dkk, 2009:104). Untuk itu

diperlukan kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban setiap organ

sehingga dapat menjalankan pengelolaan yang efektif.

Keputusan investasi merupakan hal yang penting ketika suatu perusahaan

ingin menciptakan nilai. Menurut Gaver dan Gaver (1993) (dalam Evana,

2009:97), opsi investasi masa depan (investment opportunity set) tidak

semata-mata ditunjukkan dengan adanya proyek-proyek yang didukung oleh kegiatan

riset dan pengembangan saja, tetapi juga dengan kemampuan perusahaan dalam

mengeksploitasi kesempatan mengambil keuntungan dibandingkan dengan

perusahaan lain yang setara dalam kelompok industrinya. Menurut Rachmawaty

dan Triatmoko (2007:13), set kemampuan investasi menunjukkan nilai opsi

pertumbuhan suatu perusahaan, sehingga semakin meningkat IOS, maka semakin

meninggkat discretionarry accrual yang menyebabkan kualitas laba menurun.

IOS bersifat tidak dapat diobservasi (inherently unobservable). Untuk itu

dibutuhkan proksi untuk mengukurnya. Banyak penelitian menggunakan proksi

yang berbeda-beda dalam studi empirisnya.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Kartina dan Nikmah (2011)

yang meneliti tentang pengaruh corporate governance yang diproksikan dengan

komite audit, komisaris independen, kepemilikan institusional dan kepemilikan

(23)

6

mengatakan bahwa komite audit (KAU), kepemilikan institusional, dan

kepemilikan manajerial memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas laba

(ERC), namun komisaris independen tidak berpengaruh terhadap kualitas laba .

Investment Opportunity Set (IOS) tidak berpengaruh terhadap kualitas laba . Penelitian yang sejenis juga dilakukan oleh Angraheni (2010) yang

menghasilkan beberapa hasil penelitian yang berbeda dengan Kartina dan Nikmah

(2011). Dalam penelitian ini menggunakan Leverage sebagai variabel kontrol.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan komite audit berpengaruh

terhadap kualitas laba sedangkan komposisi komisaris independen tidak

berpengaruh terhadap kualitas laba (ERC), kepemilikan manajerial berpengaruh

terhadap kualitas laba sedangkan kepemilikan institusional tidak berpengaruh

terhadap kualitas laba.

Penelitian mengenai hubungan mekanisme corporate governance terhadap

kualitas laba juga dilakukan oleh Siallagan dan Machfoedz (2006). Penelitian ini

mengukur kualitas laba dengan discretionary accruals. Hasil penelitian ini

mengatakan bahwa mekanisme corporate governance mempengaruhi kualitas

laba. Pertama, kepemilikan manajerial secara positif mempengaruhi kualitas laba,

sedangkan dewan komisaris berpengaruh secara negatif terhadap kualitas laba.

Komite audit secara positif berpengaruh terhadap kualitas laba.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti menganalisis pengaruh mekanisme good

corporate governance (yang diukur dengan menggunakan komite audit, komisaris independen, serta kepemilikan institusional) dan investment opportunity

(24)

7

tahun 2012-2014. Maka penelitian ini mengambil judul “Pengaruh Mekanisme

Corporate Governance dan Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap

Kualitas Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI “.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka

masalah-masalah yang dapat diidentifikasi ialah:

1. Apakah konflik keagenan dipengaruhi oleh adanya pelaksanaan corporate

governance yang tidak baik?

2. Apakah keberadaan komite audit berpengaruh terhadap kualitas laba?

3. Apakah proporsi komisaris independen berpengaruh terhadap kualitas laba?

4. Apakah kepemilikan institusional berpengaruh terhadap kualitas laba?

5. Apakah investment opportunity set berpengaruh terhadap kualitas laba?

6. Apakah keberadaan komite audit, komisaris independen, kepemilikan

institusional dan investment opportunity set secara bersama-sama

berpengaruh terhadap kualitas laba?

1.3Pembatasan Masalah

Pembahasan pada penelitian ini dibatasi oleh variabel mekanisme good

corporate governance dan investment opportunity set (IOS) terhadap kualitas laba perusahaan, dimana mekanisme good corporate governance diproksikan

dengan komite audit, proporsi komisaris independen dan kepemilikan

(25)

8

1.4Rumusan Masalah

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah keberadaan komite audit berpengaruh positif terhadap kualitas

laba?

2. Apakah proporsi komisaris independen berpengaruh positif terhadap

kualitas laba?

3. Apakah kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap kualitas

laba?

4. Apakah investment opportunity set berpengaruh negatif terhadap kualitas

laba?

5. Apakah keberadaan komite audit, komisaris independen, kepemilikan

institusional dan investment opportunity set secara bersama-sama

berpengaruh terhadap kualitas laba?

1.5Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dijelaskan diatas,

maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menguji pengaruh komite audit terhadap kualitas laba.

2. Untuk menguji pengaruh komisaris independen terhadap kualitas laba.

3. Untuk menguji pengaruh kepemilikan institusional terhadap kualitas laba.

4. Untuk menguji pengaruh investment opportunity set (IOS) terhadap kualitas

(26)

9

5. Untuk menguji pengaruh komite audit, komisaris independen, kepemilikan

institusional dan investment opportunity set secara bersama-sama terhadap

kualitas laba.

1.6Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak,

seperti :

1. Bagi Peneliti.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan bagi

peneliti mengenai pengaruh mekanisme good corporate governance,

investment opportunity set (IOS) terhadap kualitas laba dan nilai perusahaan. 2. Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan wawasan bagi setiap

pembaca khusus nya kalangan akademisi mengenai hal terkait penelitian.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan atau referensi bagi

(27)

76

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan

Komite audit merupakan organ pendukung yang dibentuk untuk membantu

tugas dewan komisaris dalam mengawasi pelaksanaan tata kelola perusahaan (good

corporate governance) dan mengawasi tindakan manajemen dalam mengatur dan

menjalankan fungsinya. Dibentuknya komite audit diharapkan dapat mengawasi dan

menghambat tindakan oportunis pihak manajemen. Akibat dari tindakan tersebut,

banyak pihak yang terugikan seperti investor contohnya. Terjadinya manipulasi laba

merupakan realisasi tindakan oportunis manajemen karena pada prinsipnya tindakan

oportunis merupakan usaha pihak manajemen untuk mementingkan kepentingan

pribadi diatas kepentingan pemegang saham. Penelitian ini menunjukkan tidak

adanya pengaruh komite audit sebagai salah satu mekanisme good corporate

governance terhadap kualitas laba.

Terdapat tiga kemungkinan mengapa komite audit tidak berpenaruh. Pertama,

ada kemungkinan bahwa pembentukkan keberadaan komite audit hanya untuk

pemenuhan regulasi pemerintah saja, sehingga tugas pengawasannya tidak optimal

terlaksana. Kemungkinan kedua yaitu komite audit tidak mampu mendeteksi tindakan

manajemen dalam memanajemen laba karena adanya fleksibilitas kebijakan

akuntansi. Kemungkinan yang ketiga ialah bahwa variabel komite audit tidak mampu

(28)

77

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komisaris independen sebagai salah

satu mekanisme good corporate governance terhadap kualitas laba. Hal ini mungkin

terjadi karena rata-rata persentase keberadaan komisaris independen perusahaan yang

diteliti hanya untuk memenuhi regulasi yaitu 33%. Hanya kurang lebih 8 perusahaan

dari 32 perusahaan yang persentase nya jauh diatas 30%, selebihnya menunjukkan

angka 33% bahkan ada yang hanya 25% (dapat dilihat pada Lampiran 2.1 Komisaris

Independen). Ini berarti keberadaan komisaris independen pada perusahaan yang

diteliti masih tergolong lemah. Hasil ini sejalan dengan penelitian Kusumawardhani

(2012) yang menyatakan bahwa ketentuan minimum 30% komisaris independen

mungkin belum cukup tinggi untuk menyebabkan para komisaris independen tersebut

dalam mendominasi kebijakan yang diambil oleh dewan komisaris sehingga

teerlambat untuk menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada

direksi.

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa kepemilikan institusional tidak

berpengaruh terhadap kualitas laba. Mengacu kepada penelitian Rice (2012) yang

menyatakan bahwa kepemilikan institusional tidak terdorong pada fungsi pengawasan

terhadap kinerja perusahaan dimana mereka berinvestasi, melainkan hanya untuk

mengalokasikan dana perusahaannya yang menganggur sehingga tidak terlaksana

fungsi kepemilikan institusional sebagai organ pelaksana good corporate governance.

Mengacu kepada penelitian Kartina dan Nikmah (2011) yang menyatakan

tidak ada pengaruh IOS terhadap Kualitas Laba. Pengukuran IOS berdasarkan nilai

(29)

78

menganggap bahwa pengeluaran investasi sebagai pertimbangan dalam mengukur

kualitas laba perusahaan.

Komite audit, komisaris independen, kepemilikan institusional dan IOS secara

bersama-sama tidak berpengaruh terhadap kualitas laba. Hal ini sejalan dengan hasil

regresi sederhana yang menyatakan bahwa tidak adanya pengaruh keempat variabel

independen terhadap variabel dependen penelitian ini.

5.2

Saran

Melihat dari keterbatasan-keterbatasan yang dialami peneliti, maka saran yang

dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1.

Bagi peneliti selanjut nya sebaiknya memperpanjang periode pengamatan, namun

hanya fokus terhadap satu sektor saja. Dan sebaiknya menggunakan alat ukur

lain untuk mengukur investment opportunity set.

2.

Berdasarkan hasil penelitian, sebaiknya bagi perusahaan yang terkait dalam

penelitian dan perusahaan lain agar lebih memperhatikan keefektifan dari

(30)

79

DAFTAR PUSTAKA

Adriani, Irma. 2011. Pengaruh Investment Opportunity Set dan Mekanisme

Corporate Governance Terhadap Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan.

Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang.

Agoes, Sukrisno dan Cenik Ardana. 2009. Etika Bisnis Dan Profesi. Jakarta:

Salemba Empat.

Bursa Efek Indonesia, 2011. Pedoman tata Kelola Perusahaan (Code Of

Corporate Governance).

Dechow, P et al. 2010. Understanding Earnings Quality: A Review Of The

Proxies, Their determinants and Their Consequence. Journal Of

Accounting and Economics 50. Hal 344-401.

Evana, Einde. 2009. Analisis Hubungan Investment Opportunity Set Berdasarkan

Nilai Pasar dan Nilai Buku dengan Realisasi Pertumbuhan. Jurnal

Akuntansi dan Keuangan. Vol. 14 No. 2.

Ewert, R dan Alfred Wagenhofer. 2010. Earnings Quality Metrics and What They

Measure. University Of Graz.

Fakultas Ekonomi, 2015 : Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Medan: Universitas

Negeri Medan.

Fatimah, Nurul. 2012. Analisis Perbedaan Pengaturan Laba (Earnings

Management) Pada Kondisi Laba dan Rugi Pada Perusahaan Manufaktur

Go Public Di Indonesia. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Surakarta

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 20

Edisi V. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gusti, I. 2012. Pengaruh Kebijakan Dividen dan Good Corporate

GovernanceTerhadap Manajemen Laba. Jurnal Skripsi Fakultas Ekonomi

Udayana. ISSN 1410-4628.

(31)

80

Kartina, Eti dan Nikmah. 2011. Pengaruh Corporate Governance, Investment

Opportunity Set Terhadap Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan. Jurnal

Akuntansi Vol-1 No. 1. Hal 92-121.

Keputusan Menteri BUMN No: KEP-117/M-MBU/2002. Penerapan Praktek

Good Corporate Governance Pada BUMN Menteri Badan Usaha Milik

Negara.

Kieso, et al. 2002. Akuntansi Intermediate. Jakarta: Erlangga.

Komite Nasional Kebijakan Governance, 2006. Pedoman Umum Good Corporate

Governance Indonesia.

Kusumawardhani, Indra. 2012. Pengaruh Corporate Governance, struktur

Kepemilikan,, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba.

Fakultas Ekonomi UPN Veteran Yogyakarta. Jurnal Akuntansi dan Sistem

Teknologi Informasi. Vol 9, No 1, Oktober 2012:41-54.

Muid, Dul. 2009. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap

Kualitas Laba. Fokus Ekonomi. Vol.4 No. 2. Hal.94-108.

Mustaqomah, Erniyawati. 2011. Pengaruh Penerapan Mekanisme Corporate

Governance Teerhadap Kualitas Laba Dengan Moderasi Kompetensi

Komisaris Independen. Tesis Fakultas Ekonomi. Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

Oktarya, dkk. 2014. Pengaruh Pertumbuhan Laba, Investment Opportunity Set,

Leverage dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kualitas Laba Pada

Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI. Jurnal. STIE Multi Data

Palembang.

Paulus, C. 2012. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laba.

Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang.

Putro, S.N. 2009. Perbedaan Discretionary Accruals Antara Perusahaan

Manufaktur Laba dan Perusahaan Manufaktur Rugi. Fakultas Ekonomi.

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Rachmawaty, Andri dan Hanung Triatmoko. 2007. Analisis Faktor-faktor Yang

Mempengaruhi Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan. Simposium Nasional

Akuntansi X. Makassar.

(32)

81

Sedarmayanti. 2012.

Good Governance “Kepemerintahan Yang Baik” & Good

Corporate Governance “Tata Kelola Perusahaan Yang Baik”

. Bandung:

CV Mandar Maju.

Setianingsih, E.P. 2013. Pengaruh Mekanisme Tata Kelola Perusahaan dan

Kinerja Perusahaan Terhadap Kualitas Laba. Procceding PESAT. Vol. 5.

ISSN:1858-2559.

Siallagan,

H dan Mas’ud Machfoedz. 2006.

Mekanisme Corporate Governance,

Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi IX.

Padang.

Siregar dan Utama, 2005. Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan,

dan Praktek Good Corporate Governance Terhadap Pengelolaan Laba

(Earnings Management). Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. SNA

VIII, Solo 15-16 September 2015.

Susanti, Angraheni Niken. 2010. Analisis Pengaruh Mekanisme Corporate

Governance Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kualitas Laba Sebagai

Variabel Intervening Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI

Periode 2004-2007. Simposium Nasional Keuangan I.

Utami, R.B. dan Rahmawati. 2008. Pengaruh Komposisi Dewan Komisaris dan

Keberadaan Komite Audit Terhadap Aktivitas Manajemen Laba Pada

Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEJ. Prosiding Seminar

Ketahanan Ekonomi Nasional (SKEN). Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, dan hidayah yang telah dilimpahkan oleh-Nya sehingga penulis dapakrit menyelesaikan Tugas

seluruh dokumen, data, informasi, dan/atau keterangan yang saya sampaikan, berikan, kirimkan, dan/atau isikan untuk memenuhi persyaratan sebagai mahasiswa

Dalam penelitian ini peneliti memberikan gambaran secara menyeluruh tentang fungsi sistem kredit semester (SKS) pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Surabaya,

sektor industri pengolahan yang memiliki nilai LQ > 1 merupakan sektor-sektor unggulan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat sehingga perlu terus

Berdasarkan langkah-langkah dari pemecahan masalah di atas, maka langkah-langkah pemecahan masalah dapat dilakukan dengan cara menuliskan informasi yang terdapat

Berdasarkan pengolahan data di atas, dapat diketahui bahwa keputusan pembelian di Mirota Batik Cabang Malioboro Yogyakarta telah berada pada kategori baik,yaitu

Dapat membantu manajemen dalam mengambil tindakan-tindakan yang dapat merebut pangsa pasar jasa transportasi taksi dan juga mendapatkan gambaran tentang keunngulan kompetitif

Celana