• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komunikasi Pemasaran Produk Big-Cola Dan Coca-Cola Terhadap Minat Beli Konsumen (Studi Komparatif Komunikasi Pemasaran Produk Big-Cola Dan Coca-Cola Terahadap Minat Beli Konsumen Pada Mahasiswa Di Universitas Sumatera Utara )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Komunikasi Pemasaran Produk Big-Cola Dan Coca-Cola Terhadap Minat Beli Konsumen (Studi Komparatif Komunikasi Pemasaran Produk Big-Cola Dan Coca-Cola Terahadap Minat Beli Konsumen Pada Mahasiswa Di Universitas Sumatera Utara )"

Copied!
144
0
0

Teks penuh

(1)

KOMUNIKASI PEMASARAN PRODUK BIG-COLA DAN

COCA-COLA TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN

(Studi Komparatif Komunikasi Pemasaran Produk Big-Cola dan

Coca-Cola Terahadap Minat Beli Konsumen pada mahasiswa di

Universitas Sumatera Utara )

MIRZA SWARDANI HARAHAP

110904012

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

MEDAN

(2)

KOMUNIKASI PEMASARAN PRODUK BIG-COLA DAN

COCA-COLA TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN

(Studi Komparatif Komunikasi Pemasaran Produk Big-Cola dan

Coca-Cola Terahadap Minat Beli Konsumen pada mahasiswa di

Universitas Sumatera Utara )

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana Program Starata 1 (S1) Pada Departemen Ilmu

Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

MIRZA SWARDANI HARAHAP

110904012

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

HALAMAN

PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, semua sumber baik yang dikutip

maupun dirujuk telah saya cantumkan sumbernya dengan benar. Jika

dikemudian hari saya terbukti melakukan pelanggaran (plagiat) maka saya

bersedia diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

Nama : Mirza Swardani Harahap

Nim : 110904012

Tanda Tangan :

(4)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

Lembar Persetujuan

Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan. Nama : Mirza swardani Harahap Nim : 110904012

Departemen : Ilmu Komunikasi

Judul :

KOMUNIKASI PEMASARAN PRODUK

BIG-COLA DAN COCA-BIG-COLA TERHADAP MINAT

BELI KONSUMEN (Studi Komparatif Komunikasi

Pemasaran Produk Big-Cola dan Coca-Cola

Terahadap Minat Beli Konsumen pada mahasiswa di

Universitas Sumatera Utara )

Dosen Pembimbing Ketua Departemen

Dewi Kurniawati,M.Si, Ph. D Dra.FatmaWardy Lubis,MA (NIP.196505241989032001) (NIP.1962082819887012001)

Dekan FISIP USU

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan nikmat Iman dan kesehatan sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat beriring salam tak lupa pula saya hantarkan kepada junjungan umat Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita semua dari zaman kebodohan menuju zaman yang penuh dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Fakultas Sosial dan Ilmu Politik

(FISIP) Universitas Sumatera Utara(USU). Dalam penelitian ini, peneliti dapat belajar dan menerapkan teori-teori yang pernah didapat selama perkuliahan di Jurusan Ilmu Komunikasi khususnya mengenai komunikasi pemasaran dan minat beli, selain itu penelitian ini juga membuat peneliti semakin tertarik untuk tetap mendalami Ilmu Komunikasi dikemudian hari.

Terima kasih saya sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu saya sejak awal hingga akhir penyusunan skripsi ini. Secara khusus penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada orang tua saya: Ayahanda Khairullah Harahap yang telah menjadi super hero dan terus memberikan dukungan dan kepercayaan bagi penulis untuk penyelesaian skripsi ini, Ibunda Alma.Wagiani yang pernah berfikir untuk rencana masa depan pendidikan bagi penulis, Ibu Sarinawati yang telah memberikan doa dan dukungan, serta adik-adik saya tersayang: Septiannur Harahap, Lailan Sofinah Harahap, Khairunniar Harahap, Abdul Manan Harahap yang telah memberikan semangat dan selalu menghibur penulis dalam penyelesaian skrispsi ini.

Dengan segala kerendahan hati tidak lupa pula penulis mengucapkan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

(6)

2. Ibu Dra.Fatma Wardy Lubis, M.A selaku ketua Departemen Ilmu Komunikasi serta ibu Dra.Dayana Manurung, M.Si selaku sekretaris Departemen Ilmu Komunikasi atas segala bantuan yang diberikan. 3. Ibu Dewi Kurniawati,M.Si, Ph. D selaku Dosen Pembimbing yang

setia memberikan ilmu waktu dan bimbingannya dalam penulisan skripsi ini.

4. Bapak DRS, HR. Dananjaja, MA selaku dosen pembimbing Akademik yang telah membantu selama perkuliahan.

5. Seluruh Dosen dan staf pengajar yang telah mendidik dan membimbing penulis selama menjadi mahasiswi di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU.

6. Seluruh staf Laboratorium dan Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU. Yang telah membantu segala sesuatu yang berkaitan dengan

jalannya pendidikan penulis.

7. Seluruh responden mahasiswa USU pada stambuk 2013 dan 2014 atas

partisipasinya dan telah meluangkan waktu untuk bersedia mengisi kuesioner yang disebar oleh penulis.

8. Untuk kedua nenek, paman Ano, bou besar yang sudah seperti orang tua sendiri bagi penulis dengan tulus memberi nasihat dan kasih sayang kepada penulis.

9. Untuk sahabat ku tersayang Suriani Pohan yang telah memberi dukungan dan doanya, dan Para Sahabat ku tercinta yang akan selalu ada difikiran dan dihati penulis Nukleous: Fadla, Putri, Ulan, Adhe, Ghassani, Pita, Ika, Nita, dan Kartika yang telah memberikan banyak kesan manis bagi penulis di masa perkuliahan dan ketika proses penyelesaian skripsi ini.

10.Teman-teman Kost Hardupan yang telah mendoakan, menghibur dan senantiasa memberi semangat bagi penulis.

11.OJT Angkatan I PT Inalum (Persero), yang pernah memberikan semangat bagi penulis dalam proses menuju pengerjaan skripsi ini. 12.Seluruh teman-teman Ilmu Komunikasi khususnya angkatan 2011

(7)

dan memberikan dukungan dari awal hingga selesainya penelitian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum mencapai titik kesempurnaannya karena adanya kekurangan atau apapun. Penulis mengaharapkan kepada para pembaca untuk dapat memberikan kritikan dan saran yang dapat mendukung kesempurnaan skripsi ini sehingga penulis dan para pembaca dapat menjadikan skripsi ini sebuah pengetahuan yang dapat dipahami oleh banyak pihak.

Penulis

(8)

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademika Universitas Sumatera Utara, saya yang bertanda tangan

dibawah ini:

Nama : Mirza Swaradani Harahap

Nim : 110904012

Departemen : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial Ilmu Politik

Universitas : Universitas Sumatera Utara

Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui dan memberikan kepada Universitas

Sumatera Utara Hak Bebas dan Royalty Non Eksklusif (Non-Eksklusive Royalty- Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

KOMUNIKASI PEMASARAN PRODUK BIG-COLA DAN COCA-COLA

TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN (Studi Komparatif Komunikasi

Pemasaran Produk Big-Cola dan Coca-Cola Terahadap Minat Beli Konsumen pada mahasiswa di Universitas Sumatera Utara )

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti non eksklusif

ini, Universitas Sumatera Utara berhak menyimpan, Mengalih media/format-kan,

mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan tugas

akhir saya tanpa meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis/pencipta dan sebagai pemilik hak cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : ...

Pada Tanggal : ...

Yang Menyatakan

(9)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Komunikasi Pemasaran Produk Big-Cola dan Coca-Cola Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Mahasiswa di Universitas Sumatera Utara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh komunikasi pemasaran produk Big-Cola dan Coca-Cola terhadap minat beli mahasiswa di Universitas Sumatera Utara. Sebuah studi korelasional untuk melihat perbedaan atau komparatif komunikasi pemasaran produk Big-Cola dan Coca-Cola terhadap minat beli konsumen pada mahasiswa di Universitas Sumatera Utara. Teori-teori yang digunakan adalah Komunikasi dan Komunikasi Pemasaran, teori Minat, Model AIDDA. Untuk menganalisis data tentang hubungan diantara variabel digunakan statistik dengan menggunakan analisa korelasi melalui tabel tunggal dan tabel silang. Teknik statistik yang digunakan korelasi koefisien pada penelitian ini adalah software SPSS 22.0. Teknik penentuan sample menggunakan

Proportional Random Sampling, Teknik ini digunakan karena populasinya yang bersifat heterogen, terbagi atas beberapa strata dalam penelitian ini yaitu terdiri dari 14 Fakultas di Universitas Sumatera Utara. Dengan jumlah sample sebanyak 99 orang responden setelah memakai rumus Taro Yamane. Adapun uji hipotesisi menggunakan rumus rank Spearman melalui program SPSS 22.0 diperoleh hasil

Big-Cola rs= 0,610 dan Coca-Cola rs= 0,732. Ini berarti hipotesis yang diterima

adalah Ha yaitu terdapat hubungan antara Komunikasi Pemasaran produk Big-Cola dan Coca-Cola terhadap Minat Beli Konsumen. Berdasarkan koefisien korelasi dengan menggunakan skala Guilford, dimana hasil Big-Cola 0,610 yang berada pada skala 0,40-0,70 hal ini menunjukkan adanya hubungan yang cukup bearti antara komunikasi pemasaran Big-Cola terhadap minat beli konsumen dan hasil Coca-Cola 0,732 berada pada skala 0,71-0,90 hal ini menunjukkan hubungan yang tinggi atau kuat antara komunikasi pemasaran Coca-Cola

terhadap minat beli konsumen. Kemudian berdasarkan perhitungan indeks kolerasi, diperoleh hasil Kp 37% pada Big-Cola artinya pengaruh kegiatan komunikasi pemasaran produk Big-Cola terhadap minat beli konsumen adalah 37% maka 63% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain. Dan diperoleh hasil Kp 54% pada Coca-Cola artinya pengaruh kegiatan komunikasi pemasaran produk Coca-Cola terhadap minat beli konsumen adalah 54% maka 46% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain didalam penelitian ini.

(10)

ABSTRACT

Research is called communication of its marketing Big-Cola and Coca-Cola to interest in buying types of buyers in student at the university of north sumatra.The purpose of this research to know the influence of communication of its marketing Big-Cola and Coca-Cola to interest in buying student at the university of north sumatra. A study of correlational to perceive the difference or comparative marketing communications Big-Cola products and Coca-Cola to interest in buying types of buyers in student at the university of north sumatra. Whose theories used is communication and marketing communications, the theory interest, model aidda.To analyze data about the relationship between variable used statistics by using analysis correlation through table single and table cross. A statistical technique used correlation the coefficients to research this is software spss 22.0. Technique the determination of sample use proportional random sampling, this technique used because the population is that heterogeneous , divided into several strata in this research that is consisting of 14 the faculty at the university of north sumatra. With the number of sample 99 respondents after wearing formula Taro Yamane. As for test hipotesisi using formulas rank the spearman through the spss 22.0 the results Big-Cola hospital = 0,610 and Coca-Cola hospital = 0,732. This means a hypothesis that received are ha are the relationship between communication of its marketing Big-Cola and Coca-Cola to interest in buying consumers. Based on a correlation coefficient using guilford scale, where the results of Big-Cola 0,610 who are on a scale 0,40-0.70 this indicates the connection between enough bearti of marketing communications Big-Cola to interest in buying consumers and the results of Coca-Cola 0,732 be on a scale 0,71-0,90 this show the relation high or strong between of marketing communications Coca-Cola to interest in buying consumers .Then based on the calculation of index kolerasi, the results center 37 % in Big-Cola it means the influence of activities communication of its marketing Big-Big-Cola to interest in buying consumers is 37 % so 63 % influenced by other factors. And the results center 54 % on Coca-Cola it means the influence of activities communication of its marketing Coca-Cola to interest in buying consumers is 54 % so 46 % influenced by other factors in this study .

(11)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 7

1.3 Pembatasan Masalah ... 7

1.4 Tujuan Penelitian ... 8

1.5 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori ... 9

2.1.1 Komunikasi dan Komunikasi Pemasaran ... 9

2.1.2 Teori Minat ... 14

2.1.3 Model AIDDA ... 17

2.2 Kerangka Konsep ... 18

2.3 Variabel Penelitian ... 20

2.4 Defenisi Operasional ... 21

2.5 Hipotesis ... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 24

3.1.1 Sejarah Universitas Sumatera Utara ... 24

(12)

3.1.3 Program Studi ... 26

3.1.4 Penghargaan ... 27

3.1.5 Sekilas Tentang Produk Minuman Big-Cola ... 28

3.1.6 Sekilas Tentang Produk Minuman Coca-Cola ... 29

3.2 Metode Penelitian ... 30

3.2.1 Lokasi Penelitian ... 31

3.2.2 Waktu Penelitian ... 31

3.3 Populasi dan Sampel ... 31

3.3.1 Populasi ... 31

3.3.2 Sampel... 33

3.3.3 Teknik Penarikan Sampel ... 36

3.3.3.1 Purposive Sampling ... 36

3.3.3.2 Accidental Sampling ... 36

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 36

3.5 Teknik Analisis Data ... 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Pengumpulan Data ... 39

4.1.1 Proses Pengumpulan Data... 40

4.2 Analisis Tabel Tunggal ... 41

4.2.1 Karakteristik Responden ... 41

4.2.2 Komunikasi Pemasaran Produk Big-Cola dan Coca-Cola ... 44

4.3 Analisis Tabel Silang ... 83

4.4 Pengujian Hipotesis ... 92

4.5 Pembahasan ... 97

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 100

5.2, Saran ... 102

DAFTAR REFERENSI

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Operasional Variabel ... 21

2. Mahasiswa S1 Reguler Universitas Sumatera Utara ... 32

3. Populasi dan Sampel ... 35

4. Usia Responden ... 42

5. Jenis Kelamin Responden ... 42

6. Uang Saku ... 43

7. Stambuk Responden ... 44

8. Pengetahuan Tentang Big-Cola dan Coca-Cola ... 45

9. Pengetahuan Promosi Penjualan Produk Big-Cola dan Coca-Cola ... 46

10. Ketertarikan Responden terhadap Promosi Penjualan Produk Big-Cola ... 47

dan Coca-Cola 11. Pengetahuan tentang Iklan Big-Cola dan Coca-Cola... 48

12. Pengetahuan Slogan Iklan Big-Cola dan Coca-Cola ... 49

13. Pendapat Responden tentang Penggunaan Bahasa Slogan Iklan Big-Cola ... 50

dan Coca-Cola 14. Pemahaman Bahasa/Slogan dari Iklan Big-Cola dan Coca-Cola ... 51

15. Ketertarikan terhadap Iklan Big-Cola dan Coca-Cola ... 52

16. Pengetahuan Penawaran Promosi Penjualan oleh SPG/SPB Produk ... 53

Big-Cola dan Coca-Cola 17. Ketertarikan penawaran Promosi Penjualan oleh SPG/SPB Produk... 54

Big-Cola dan Coca-Cola 18. Kejelasan Bentuk Penawaran yang di lakukan oleh Perusahaan dari produk ... 56

Big-Cola dan Coca-Cola 19. Pengetahuan Kegiatan Sponsorship yang dilakukan oleh Perusahaan ... 57

Big-Cola dan Coca-Cola 20. Ketertarikan Kegiatan Sponsorship yang dilakukan oleh Perusahaan ... 59

Big-Cola dan Coca-Cola 21. Pengetahuan Program CSR yang dilakukan oleh Persahaan dari Produk ... 60

Big-Cola dan Coca-Cola 22. Ketertarikan dengan Program CSR yang dilakukan oleh Persahaan dari ... 61

(14)

23. Penawaran Harga yang diberikan produk Big-Cola dan Coca-Cola ... 63

24. Harga pada produk Big-Cola dan Coca-Cola dengan masing-masing ... 64

ukuran harga mampu bersaing dengan produk minuman lain khususnya dengan minuman berkarbonasi 25. Kemudahan Lokasi Pembelian Big-Cola dan Coca-Cola ... 66

26. Menjadikan produk Big-Cola dan Coca-Cola sebagai minuman yang ... 67

dikonsumsi saat beraktivitas 27. Perhatian Isi Pesan Promosi dari Big-Cola dan Coca-Cola dimedia cetak ... 68

maupun media elektronik 28. Frekuensi melihat Promosi Penjualan produk Big-Cola dan Coca-Cola ... 69

dimedia cetak maupun eleketronik dala sehari 29. Ketertarikan responden pada Produk Big-Cola yang dipasarkan oleh ... 70

AJE GROUP 30. Ketertarikan responden pada Produk Big-Cola yang dipasarkan oleh ... 71

The Coca-Cola Company 31. Pengetahuan Perbedaan produk minuman Big-Cola dan Coca-Cola dengan ... 72

produk minuman lain 32. Ketertarikan Responden terhadap Kemasan Big-Cola ... 73

33. Ketertarikan Responden terhadap Rasa Big-Cola ... 74

34. Ketertarikan Responden terhadap Manfaat Big-Cola ... 74

35. Ketertarikan Responden terhadap Harga Big-Cola ... 75

36. Ketertarikan Responden terhadap Promosi Penjualan Big-Cola ... 76

37. Ketertarikan Responden terhadap Kemasan Coca-Cola ... 76

38. Ketertarikan Responden terhadap Rasa Coca-Cola ... 77

39. Ketertarikan Responden terhadap Manfaat Coca-Cola... 78

40. Ketertarikan Responden terhadap Harga Coca-Cola ... 78

41. Ketertarikan Responden terhadap Promosi Penjualan Coca-Cola ... 79

42. Berkeinginan Membeli produk Minuman Big-Cola dan Coca-Cola setelah ... 80

tahu tentang Promosi Penjualannya di media massa 43. Kemungkinan Responden akan beralih ke produk lain jika produk ... 81

(15)

44. Crosstabulation uang saku dengan penawaran harga yang diberikan ... 83

Big-Cola sesuai dengan kualitas produk

45. Crosstabulation uang saku dengan penawaran harga yang diberikan ... 84

Coca-Cola sesuai dengan kualitas produk

46. Crosstabulation Pengetahuan Promosi Penjualan Big-Cola dengan ... 86 Berkeinginan membeli Produk minuman Big-Cola setelah tahu tentang

promosi penjualannya dimedia massa

47. Crosstabulation Pengetahuan Promosi Penjualan Coca-Cola dengan... 87 berkeinginan membeli Produk minuman Big-Cola setelah tahu tentang

promosi penjualannya dimedia massa

48. Crosstabulation Pengetahuan Kegiatan Sponsorship yang dilakukan ... 88 perusahaan dari produk Big-Cola dengan Ketertarikan responden pada

produk Big-Cola yang dipasarkan oleh PT AJE GROUP

49. Crosstabulation Pengetahuan Kegiatan Sponsorship yang dilakukan ... 89 perusahaan dari produk Coca-Cola dengan Ketertarikan responden pada

produk Coca-Cola yang dipasarkan oleh PT THE COCA-COLA COMPANY

50. Menjadikan Produk Big-Cola sebagai minuman yang dikonsumsi saat ... 90 berkativitas dengan ketertarikan Responden terhadap rasa Big-Cola

51. Menjadikan Produk Coca-Cola sebagai minuman yang dikonsumsi saat ... 91 berkativitas dengan ketertarikan Responden terhadap rasa Coca-Cola

(16)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

(17)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Komunikasi Pemasaran Produk Big-Cola dan Coca-Cola Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Mahasiswa di Universitas Sumatera Utara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh komunikasi pemasaran produk Big-Cola dan Coca-Cola terhadap minat beli mahasiswa di Universitas Sumatera Utara. Sebuah studi korelasional untuk melihat perbedaan atau komparatif komunikasi pemasaran produk Big-Cola dan Coca-Cola terhadap minat beli konsumen pada mahasiswa di Universitas Sumatera Utara. Teori-teori yang digunakan adalah Komunikasi dan Komunikasi Pemasaran, teori Minat, Model AIDDA. Untuk menganalisis data tentang hubungan diantara variabel digunakan statistik dengan menggunakan analisa korelasi melalui tabel tunggal dan tabel silang. Teknik statistik yang digunakan korelasi koefisien pada penelitian ini adalah software SPSS 22.0. Teknik penentuan sample menggunakan

Proportional Random Sampling, Teknik ini digunakan karena populasinya yang bersifat heterogen, terbagi atas beberapa strata dalam penelitian ini yaitu terdiri dari 14 Fakultas di Universitas Sumatera Utara. Dengan jumlah sample sebanyak 99 orang responden setelah memakai rumus Taro Yamane. Adapun uji hipotesisi menggunakan rumus rank Spearman melalui program SPSS 22.0 diperoleh hasil

Big-Cola rs= 0,610 dan Coca-Cola rs= 0,732. Ini berarti hipotesis yang diterima

adalah Ha yaitu terdapat hubungan antara Komunikasi Pemasaran produk Big-Cola dan Coca-Cola terhadap Minat Beli Konsumen. Berdasarkan koefisien korelasi dengan menggunakan skala Guilford, dimana hasil Big-Cola 0,610 yang berada pada skala 0,40-0,70 hal ini menunjukkan adanya hubungan yang cukup bearti antara komunikasi pemasaran Big-Cola terhadap minat beli konsumen dan hasil Coca-Cola 0,732 berada pada skala 0,71-0,90 hal ini menunjukkan hubungan yang tinggi atau kuat antara komunikasi pemasaran Coca-Cola

terhadap minat beli konsumen. Kemudian berdasarkan perhitungan indeks kolerasi, diperoleh hasil Kp 37% pada Big-Cola artinya pengaruh kegiatan komunikasi pemasaran produk Big-Cola terhadap minat beli konsumen adalah 37% maka 63% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain. Dan diperoleh hasil Kp 54% pada Coca-Cola artinya pengaruh kegiatan komunikasi pemasaran produk Coca-Cola terhadap minat beli konsumen adalah 54% maka 46% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain didalam penelitian ini.

(18)

ABSTRACT

Research is called communication of its marketing Big-Cola and Coca-Cola to interest in buying types of buyers in student at the university of north sumatra.The purpose of this research to know the influence of communication of its marketing Big-Cola and Coca-Cola to interest in buying student at the university of north sumatra. A study of correlational to perceive the difference or comparative marketing communications Big-Cola products and Coca-Cola to interest in buying types of buyers in student at the university of north sumatra. Whose theories used is communication and marketing communications, the theory interest, model aidda.To analyze data about the relationship between variable used statistics by using analysis correlation through table single and table cross. A statistical technique used correlation the coefficients to research this is software spss 22.0. Technique the determination of sample use proportional random sampling, this technique used because the population is that heterogeneous , divided into several strata in this research that is consisting of 14 the faculty at the university of north sumatra. With the number of sample 99 respondents after wearing formula Taro Yamane. As for test hipotesisi using formulas rank the spearman through the spss 22.0 the results Big-Cola hospital = 0,610 and Coca-Cola hospital = 0,732. This means a hypothesis that received are ha are the relationship between communication of its marketing Big-Cola and Coca-Cola to interest in buying consumers. Based on a correlation coefficient using guilford scale, where the results of Big-Cola 0,610 who are on a scale 0,40-0.70 this indicates the connection between enough bearti of marketing communications Big-Cola to interest in buying consumers and the results of Coca-Cola 0,732 be on a scale 0,71-0,90 this show the relation high or strong between of marketing communications Coca-Cola to interest in buying consumers .Then based on the calculation of index kolerasi, the results center 37 % in Big-Cola it means the influence of activities communication of its marketing Big-Big-Cola to interest in buying consumers is 37 % so 63 % influenced by other factors. And the results center 54 % on Coca-Cola it means the influence of activities communication of its marketing Coca-Cola to interest in buying consumers is 54 % so 46 % influenced by other factors in this study .

(19)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Menjadi bagian dari makhluk sosial tidak bisa dipungkiri bahwa manusia selalu ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Hal ini yang memaksa manusia untuk berkomunikasi. Komunikasi merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia, semua kegiatan dan aspek kehidupan membutuhkan komunikasi dalam penerapannya. Kondisi pasar dalam bidang industri pada saat ini sedemikian meningkat kompetitifnya komunikasi sangat dibutuhkan untuk keberlangsungan terjadinya penjualan. Pelaku usaha

perseorangan, perkelompok, ataupun organisasi dalam bentuk perusahaan harus memiliki senjata untuk memenangkan persaingan yang ada dalam dunia bisnis.

Pelaku usaha harus memiliki strategi-strategi untuk mempertahankan usaha mereka, memberikan pelayanan yang baik untuk konsumen.

Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Menurut Swastha “Strategi pemasaran adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya” strategi merupakan daya kreativitas dan daya cipta (inovasi) serta merupakan cara pencapaian tujuan yang sudah ditentukan oleh manajer pemasaran (Hermawan, 2012: 33)

(20)

menjadi penting dalam dunia bisnis, karena pada hakikatnya hubungan ini merupakan langkah-langkah kreatif yang berkesinambungan yang diupayakan oleh sebuah perusahaan guna mencapai target pemasaran terbaik rangka mewujudkan kepuasan konsumen secara maksimal. Strategi pemasaran sangat diperlukan untuk penurunan jumlah konsumen serta daya saing produk bisnis dipasar. Strategi pemasaran yang menyatu merupakan rangkaian proses pemasaran secara lebih maksimal.

Strategi pemasaran dengan basis bauran pemasaran digunakan untuk mencapai tujuan dengan mengambil langkah-langkah segmentasi, penetapan target, dan positioning yang dijadikan sebagai dasar perencanaan pemasaran. Sesuai dengan dunia pemasaran, para pemasar dituntut untuk bisa mencapai kinerja pemasaran yang maksimal dengan sumber daya terbatas. Kinerja pemasaran dilihat dari berbagai hal, yaitu merek yang kuat, pangsa pasar yang

besar, penjualan yang tinggi, pelayanan yang prima, profit, loyalitas dan lain-lain. Berbagai hal tersebut harus dicapai dengan dana promosi yang terbatas, organisasi

pemasaran yang tidak terlalu besar, produksi yang terbatas dan lain-lain (Hermawan, 2012: 28).

Komunikasi pemasaran adalah sarana yang digunakan oleh perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan, membujuk, dan meningkatkan konsumen langsung atau tidak langsung tentang produk atau merek yang mereka jual (Kotler dan Keller, 2007:204). Komunikasi Pemasaran mempresentasikan gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran (produk, harga, saluran distribusi, dan promosi) merek, yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu pemahaman yang disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya, sehingga tertarik untuk menggunakan produk atau jasa perusahaan tersebut.

(21)

Umpan balik memainkan peranan yang amat penting dalam komunikasi sebab ia menentukan berkelanjutan komunikasi atau berhentinya komunikasi yang dilancarkan oleh komunikator. Oleh karena itu umpan balik bisa bersifat positif, dapat pula bersifat negatif. Umpan balik positif adalah tanggapan atau response atau reaksi yang menyenangkan komunikator sehingga komunikasi berjalan lancar. Sebaliknya umpan balik negatif adalah tanggapan komunikan yang tidak menyenangkan komunikatornya sehingga komunikator enggan untuk melanjutkan komunikasinya (Effendy, 2005:14)

Konsumen adalah orang yang membeli atau menggunakan produk atau mengadopsi ide yang memuaskan kebutuhan dan keinginan merek. Pelanggan

(customer) adalah tipe spesifik dari konsumen, disini maksudnya adalah seperti mahasiswa yang mengetahui minuman Coca-Cola maupun Big-Cola yang akan membeli salah satu dari brand produk minuman ini, karena relasi brand terbentuk antara brand dan pelanggan yang membeli brand secara reguler. Persaingan ketat antara produk minuman Cola saat ini sudah terjalin lama, produk minuman Coca-Cola beberapa tahun ini lebih mendominasi pasar, namun jika dilihat belakangan ini; swalayan, toko-toko dan kios-kios di Indonesia didalam bagian rak pajang minuman semakin dijejali oleh produk Cola yang lain yaitu Big-Cola yang begitu mencuri perhatian pembeli ketika melihat saat berkunjung. Presiden Direktur CCAI Erich Rey mengakui, kehadiran beberapa produk baru dipasar minuman ringan cukup berpengaruh signifikan. Bahkan menggerus pangsa pasar Coca-Cola, berdasarkan riset internal perusahaan tersebut pada 12 September 2012, CCAI menguasai 78 % dan kompetitornya meraih 22% (sumber: merdeka.com).

(22)

minuman ringan yang paling terkenal didunia dengan penjualan terbesar sepanjang sejarah. Minuman ini diproduksi oleh The Coca-Cola Company asal

Atlanta, Georgia, dengan sebuatan Coke.Dan terdaftarnya merk dagang minuman tersebut sejak 27 Maret 1994 di Amerika Serikat. Coca-Cola yang awalnya ditemukan oleh John Pemberton seorang apoteker ini pada akhir abad ke-19, yang kemudian dibeli oleh pembisnis Asa Griggs Candler yang taktik pemasarannya berhasil membuat Coke mendominasi pasar minuman ringan dunia sepanjang abad ke-20. Perusahaan telah menempatkan Chandler karena dia mahir memberikan perhatian konsumen dengan cara membuat berbagai jenis macam benda-benda seperti desain pada bus, cinderamata berlogo Coca-Cola seperti kipas, kalender dan jam dipakai untuk memasyarakatkan nama Coca-Cola

kemudian dibagi-bagikan kelokasi-lokasi penjualan, bentuk periklanan yang inovatif mampu mendorong penjualan.

Pada tahun 2000, tiga perusahaan baru Coca-Cola di Indonesia didirikan, tiga perusahaannya di Indonesia yaitu PT.Coca-Cola Bottling Indonesia (CCBI),

PT. Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) dan PT. Coca-Cola Distribution Indonesia (CCDI). Semua produk yang dijual dan didistribusikan oleh tiga perusahaan tersebut diproduksi langsung di Indonesia. Saat ini ada delapan pabrik pembotolan yang tersebar di seluruh Indonesia, yaitu di Cibitung-Bekasi, Medan, Padang, Lampung, Bandung, Semarang, Surabaya dan Denpasar. Produk Coca-Cola berasal dari bahan baku pilihan berkualitas tinggi dan diproses melalui beberapa tahap: penyiapan bahan, pencampuran, pencucian, pengisian dan

penutupan, pengkodean, pemeriksaan, pengemasan, dan pengangkutan. Semua pabrik diwajibkan untuk mematuhi dan bahkan kerap kali melampaui standarisasi

internasional dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pabrik-pabriknya di Indonesia dikenal juga teratur melaksanakan audit di bidang pengawasan mutu, lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja. Selama ini pabrik-pabrik di Indonesia menerima berbagai penghargaan dari The Coca-Cola Company atas pencapaian standar yang melampaui pabrik-pabrik sejenis di dunia. PT. Coca-Cola Amatil Indonesia juga terdorong untuk secara serius dan berkesinambungan mengembangkan jaringan Distribusi Tak Langsung (Indirect Distribution)

(23)

model di Indonesia. Sementara melalui saluran (Modern Immediate Consumption)

MIC, bekerjasama dengan berbagai hotel, restoran, dan cafe ternama untuk memberikan penawaran menarik kepada para konsumen. CCAI dalam membuat Program promosi diadakan sesuai dengan event dan tren yang sedang berlangsung, baik melalui promo penukaran tutup botol, hadiah kejutan, konser, pameran, maupun iklan di berbagai media. Promo Coca-Cola juga memanfaatkan momentum tertentu, seperti demam Piala EURO 2004 atau SEA GAMES 2011. Dengan memanfaatkan event berskala nasional dan internasional, Coca-Cola

mencoba tampil dengan strategi pemasaran baru yang menarik masyarakat. Perusahaan CCAI yang berada di kota Medan beralamatkan; Kantor Pusat: Jl. Medan Belawan Km. 14 Simpang Martubung Medan-Sumatera Utara.

Big-Cola minuman karbonasi menggunakan kemasan pet (botol plastik) dengan memiliki kelebihan dengan kandungan CO2 lebih ideal, mempunyai

berbagai macam ukuran dan rasa, harga lebih terjangkau bagi konsumen, isi dan ukuran lebih besar dari produk lain. Minuman karbonasi dari salah satu produk

(24)

Bentuk dari kedua produk tersebut yaitu Big-Cola dan Coca-Cola dalam menembus persaingan rak pajang diswalayan, dapat dilihat dari kemasan botol plastik Coca-cola kemasan 425ml dan Big-Cola kemasan 535ml. Coca-Cola, memberi kesan semangat yang diperlihatkan oleh dominasi warna merah yang membungkus minuman bewarna hitam terang didalamnya. Huruf Coca-Cola yang mencerminkan identitas perusahaan memberikan kesan ramah dan menyenangkan. Tulisan Coca-Cola dengan pita putih dibawahnya memberikan kesan sederhana. Lalu Big-Cola menampilkan kemasan yang lebih ramai, kata

BIG yang dominan dengan tulisan yang rapat, ditampilkan dengan kesan 3 dimensi. Kata BIG putih ini juga membatasi warna dasar merah dan hitam memberikan kesan kontras. Jika diputar botol kemasan Big-Cola ini akan tampil logo BPL, sebagai tanda bahwa Big adalah Official Patner dari liga Inggris. Nantinya mampu menarik perhatian bagi penggemar Liga Inggris.

Desain struktur kemasan Big-Cola memperlihatkan kemiripan walau tidak identik. Kemasan Coca-Cola terasa lebih kokoh saat digenggam sedangkan Big-Cola terasa lebih lunak. Coca-Cola mengambil bentuk alas dasar kemasan bintang bersudut 4 sedangkan Big-Cola memilih bintang bersudut 5. Coca-Cola membuat bentuk ramping sebagai areal genggam tantang. Sedangkan Big-Cola Bagian ramping terdapat pada panel display.

Konsumen minuman berkarbonasi ataupun bersoda, pada umumnya baik itu produk Big-Cola maupun Coca-Cola adalah kalangan anak muda yang memiliki gaya hidup yang aktif. Terdapat pada data di PT Coca-Cola Amatil Indonesia melalui Presiden Direktur CCAI Erich Rey mengungkapkan sebanyak 30 persen dari 70 juta konsumen PT CCAI di Indonesia berusia 12-29 data tersebut didapatkan pada 12 September 2012 (sumber: merdeka.com).

Berdasarkan uraian diatas, meskipun kedua produk ini terlihat sama tetapi banyak perbedaan diantaranya. Peneliti tertarik melakukan penelitian di Universitas Sumatera Utara yang terkhusus pada mahasiswa stambuk 2013 dan 2014 karena objek peneliti saat ini dikenal sedang aktif berkuliah, dan mereka termasuk kedalam golongan anak muda berusia 12-29 seperti yang tertera pada data konsumen PT CCAI dan diyakini mereka akan mengetahui kedua produk

(25)

telah tersedia didalam kampus di Universitas Sumatera Utara. Sehingga peneliti ingin melakukan penelitian tersebut dengan melihat, Komunikasi Pemasaran Produk Big-Cola dan Coca-Cola terhadap Minat Beli Konsumen dengan menggunakan studi komparatif dalam hal ini mahasiswa di Universitas Sumatera Utara.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: “Bagaimanakah Studi Komparatif Komunikasi Pemasaran Produk Big -Cola dan Coca--Cola terhadap Minat Beli Konsumen di area kampus Universitas Sumatera Utara?”

1.3. Pembatasan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah diuraikan, untuk menghindari ruang lingkup yang terlalu luas, maka peneliti masalah membatasi

yang akan diteliti. Pembatasan masalah ditujukan agar ruang lingkup penelitian dapat lebih jelas, terarah sehingga tidak mengaburkan penelitian. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini menggunakan Studi Komparatif dengan pendekatan Kuantitatif yang meneliti tentang Komunikasi Pemasaran Produk Big-Cola

dan Coca-Cola terhadap Minat Beli Konsumen.

2. Objek adalah mahasiswa stambuk 2013 dan 2014 di Universitas Sumatera Utara Medan.

3. Penelitian ini dibatasi pada oleh Komunikasi Pemasaran Produk Big-Cola & Coca Cola terhadap minat beli mahasiswa di Universitas Sumatera Utara.

(26)

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan Penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimanakah Komunikasi Pemasaran yang dilakukan produk Big-Cola dan Coca-Cola di Universitas Sumatera Utara.

2. Untuk mengetahui Minat Beli Produk minuman Big-Cola dan Coca-Cola di Universitas Sumatera Utara.

3. Untuk melihat bagaimana Perbedaan kedua produk Big-cola dan Coca-Cola di Universitas Sumatera Utara.

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian adalah:

1. Manfaat Teoritis, Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai

bahan masukan terhadap ilmu pengetahuan tentang Komunikasi Pemasaran Produk Big-Cola & Coca-Cola terhadap minat beli konsumen. Sehingga dapat memberikan sumbangan karya ilmiah terhadap mahasiswa dan dosen komunikasi Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU.

2. Manfaat Akademis, Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan memperkaya bahan penelitian dalam bidang ilmu komunikasi, khususnya bagi mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU.

(27)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1. Kerangka Teori

Teori dalam penelitian kuantitatif menjadi faktor sangat penting dalam proses penelitian itu sendiri, karena separuh dari kegiatan penelitian adalah proses teori dan proses berteori. Pada proses ini peneliti melakukan analisis-analisis deduktif untuk mencoba proses menjawab permasalahan yang sedang dihadapi. Teori digunakan untuk menuntun peneliti menemukan masalah penelitian, menemukan hipotesis, menemukan konsep-konsep, menemukan metodologi, dan menemukan alat-alat analisis data (Bungin, 2005: 25).

Secara umum, Teori adalah skema konseptual yang berdasar pada

pernyataan fundamental disebut aksioma, yang diasumsikan benar adanya (Ananda, dkk 2005: 29). Menurut Kerlinger Teori ialah serangkaian konsep,

konstruk, definisi, proporsi untuk menerangkan suatu fenomena secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep(Idrus, 2009:17)

Pentingnya teori dalam penelitian maka merupakan sebuah keharusan setiap peneliti untuk memahami teori dan mengerti kedudukannya dalam penelitiannya. Adapun Teori yang dianggap Relevan dengan penelitian ini sebagai berikut:

2.1.1. Komunikasi dan Komunikasi Pemasaran

Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan maupun ide gagasan dari satu pihak kepihak lain agar terjadi saling mempengaruhi satu sama lain. Baik dilakukan secara lisan maupun Verbal yang bisa dipahami oleh kedua pihak.

(28)

- Who? (Siapakah komunikatornya?) - Says What? (Pesan apa yang disampaikan?) - In Which Channel? (Media apa yang digunakan?) - To Whom? (Siapa komunikannya?) - With What Effect? (Efek yang apa diharapkan?

Menurut Sendjaja dalam buku (Ritonga, 2005:15), secara umum hasil dari komunikasi, dapat mencakup tiga aspek yaitu:

1. Aspek Kognitif, yaitu yang menyangkut kesadaran dan pengetahuan. Misalnya, menjadi sadar atau ingat, menjadi tahu dan kenal.

2. Aspek Afektif, menyangkut sikap atau perasaan/emosi. Misalnya sikap setuju/ tidak setuju, perasaan sedih, gembira, perasaan benci, dan menyukai.

3. Aspek Kognatif, yaitu menyangkut perilaku/ tindakan. Misalnya,

berbuat seperti apa yang disarankan, atau berbuat sesuatu tidak seperti yang disarankan (menentang).

Pemasaran merupakan proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran individu dan organisasi (Widiana, 2010:1). Perusahaan dapat merancang suatu bauran pemasaran

(marketing mix) tidak hanya pada komunikasi pemasaran, namun juga rancangan atribut produk, harga, dan distribusi yang memungkinkan perusahaan tersebut untuk dapat mengalokasikan sumber dayanya secara optimal sekaligus menciptakan nilai bagi para pelanggan. Didalam melakukan kegiatan pemasaran, ada 4 komponen didalam Bauran Pemasaran (marketing mix) terdiri dari 4P yakni:

Product (produk)

Price ( harga)

Place (tempat, termasuk juga distribusi

Promotion (promosi)

Sehingga akhirnya pemasaran memiliki tujuan yaitu: Konsumen potensial

mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang dihasilkan, lalu

(29)

dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini seperti penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, mengiklankan produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ketangan konsumen secara cepat, terakhir dapat mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok dengan konsumen dan dapat terjual dengan sendirinya(Hermawan, 2012:33-35).

Kegiatan promosi biasanya merupakan salah satu komponen yang menjadi prioritas dari kegiatan pemasaran. Dengan adanya promosi maka konsumen akan mengetahui bahwa perusahaan meluncurkan produk baru yang akan menggoda konsumen untuk melakukan pembelian. Kegiatan promosi sangat erat kaitanya dengan penyebaran informasi untuk disampaikan kekonsumen. Dalam penyampaian informasi ini biasa disebut dengan Promotion Mix yaitu:

Program Periklanan yang dijalankan, kegiatan periklanan merupakan kegiatan utama bagi perusahaan untuk menunjang kegiatan promosi dimana promosi memiliki tujuan utama untuk menarik konsumen agar mau melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan.

Promosi dengan mengutamakan penjualan yang dilakukan secara pribadi

(personal selling) kegiatan promosi ini bisa dikatakan sebagai ujung tombak dari kegiatan promosi. Hal ini karena penjualan personal adalah kegiatan promosi yang mengharuskan pemasar berhadapan dengan konsumen secara langsung.

Promosi yang dilakukan dengan menambahkan aspek penambhan intensitas nilai produk (additional values of product) atau dikenal sebagai promosi penjualan (sales promotion) promosi penjualan mengedepankan penambahan intensitas nilai barang/jasa. Secara khusus program-program promosi penjualan meliputi diskon, rabat, bantuan pembiayaan periklanan, dan bonus bagi dealer/agen dan sebagainya.

Promosi dengan cara meningkatkan publisitas, cara ini lebih condong untuk membentuk sebuah citra (image) yang lebih positif terhadap produk yang ditawarkan. Pembentukkan citra yang positif ini dapat dilakukan dengan iklan atau promosi yang memiliki karakteristik tertentu yang tidak

(30)

Bauran komunikasi pemasaran dapat dijabarkan menjadi beberapa unsur terkait erat dengan upaya untuk menciptakan equitas merek (brand equity).

Komunikasi pemasaran yang baik dalam pelaksanaanya akan berdampak pada presepsi positif (kepercayaan) terhadap merek yang disampaikan, begitu juga sebaliknya kepercayaan merek akan memperlancar komunikasi pemasaran terintegrasi.

Menurut Nickels dalam (Hermawan, 2012:53) bauran promosi (promotion mix) yang lengkap meliputi 6 (enam) saluran: Periklanan (Advertising), penjualan personal (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), kemudian dari mulut kemulut (word-of-mouth) publisitas (publicity) dan hubungan masyarakat (public relations). Namun ada 4 pengertian bauran promosi yang biasa lebih sering digunakan fungsinya yang akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Periklanan, semua bentuk penyajian nonpersonal dn promosi ide, barang

atau jasa yang dibayar oleh suatu sponsor tertentu. Dengan karakteristik:

Dapat mencapai konsumen yang terpencar secara geografis

Dapat mengulang pesan berkali-kali

Bersifat impersonal, dan komunikasi satu arah

Dapat sangat mahal untuk beberapa jenis media

2. Promosi penjualan (sales promotion), berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk jasa. Dengan karakteristik:

Menggunakan berbagai cara pendekatan

Menarik perhatian pelanggan

Menawarkan kekuatan dari insentif untuk membeli

Mengundang dan cepat memberikan penghargaan atas respons konsumen

Efeknya hanya berjangka pendek

(31)

Sangat terpercaya

Bisa meraih orang yang menghindari tenaga penjualan dan periklanan

Dapat mendramatisasi perusahaan dan produk

Sangat berguna

Efektif dan ekonomis

4. Penjualan personal (personal selling), interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesanan dengan karakteristik:

Melibatkan interaksi pribadi

Memungkinkan pengembangan hubungan erat

Perangkat promosi yang sangat mahal

Komunikasi pemasaran merupakan pertukaran informasi dua arah antara pihak-pihak lembaga (produsen, distributor, dan pembeli) yang terlibat dalam pemasaran secara langsung. Dengan demikian, walaupun semua pihaknya terlibat dalam proses komunikasi pemasaran melakukan cara yang sama yang berawal dari mulai mendengarkan, bereaksi dan berbicara sampai terciptanya hubungan yang saling memuaskan. Komunikasi pemasaran adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual dan merupakan kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan dibidang pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyandarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik (Tjiptono, 1997: 40)

Komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebar luaskan informasi, mempengaruhi atau membujuk atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli,

dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan (Widiana, 2010:86) ada tiga unsur pokok dalam struktur komunikasi pemasaran.

1. Pelaku Komunikasi

(32)

ini, komunikatornya adalah perusahaan/produsen, sedangkan komunikannya adalah khalayak, seperti pasar pribadi, pasar organisasi, maupun masyarakat umum yang berperan sebagai initiator, influencer, decider, purchase, dan user.

2. Material Komunikasi

Ada beberapa material komunikasi pemasaran yang penting, yaitu: a. Gagasan, yaitu materi pokok yang hendak disampaikan pengirim b. Pesan (message), yakni himpunan berbagai simbol (oral, verbal,

atau non verbal) dari suatu gagasan. Pesan hanya dapat dikomunikasikan melalui suatu media.

c. Media, yaitu pembawa (transporter) pesan komunikasi. Pilihan media komunikasi pemasaran bisa bersifat personal maupun non-personal.

d. Response, yaitu pemahaman atas pesan yang diterima oleh penerima.

e. Feed-back, yaitu pesan umpan balik dari sebagian atau keseluruhan respon yang dikirim kembali oleh penerima.

f. Gangguan (noise) yaitu segala sesuatu yang dapat menghambat kelancaran proses komunikasi.

3. Proses Komunikasi

Komunikasi Pemasaran meliputi tiga tujuan utama, yaitu untuk menyebarkan informasi, mempengaruhi untuk melakukan pembelian atau menarik konsumen (persuasif) dan mengingatkan khalayak untuk melakukan pembelian atau menarik konsumen ulang.

2.1.2. Teori Minat

(33)

perhatian komunikan lebih terbangkitkan, maka selanjutnya diikuti dengan upaya menumbuhkan minat (interest) yang merupakan lanjutan dari perhatian.

Perhatian merupakan gejala psikologis dalam diri seseorang , yaitu proses dimana suatu objek atau kondisi dalam suatu lingkungan orang yang bersangkutan merupakan hal-hal yang meberikan respon-respon (Sunaryo, 1983: 62).

Minat beli adalah tahapan kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan (Kinnear & Taylor, 1995:10).

Pada dasarnya, minat akan timbul dalam diri seseorang atau konsumen apabila terdapat unsur-unsur sebagai berikut:

1. Terjadinya sesuatu hal yang menarik

2. Terdapatnya kontras yaitu antara hal yang satu dengan hal yang lainnya sehingga apa yang menonjol itu menimbulkan perhatian

3. Terdapatnya harapan akan mendapat keuntungan atau mungkin gangguan dari hal yang dimaksud (Riyono, 1984 : 28).

Melihat dari ketiga unsur tersebut maka suatu perusahaan ataupun produsen harus mampu menampilkan produk mereka secara kreatif dalam melakukan promosi guna untuk meningkatkan penjualan, apabila dikaitkan produsen dalam penelitian ini adalah produk Big-Cola dan Coca-Cola harus mampu bersaing menarik perhatian kemudian menimbulkan minat beli bagi konsumen.

Suatu produk dapat dikatakan telah dikonsumsi oleh konsumen apabila produk tersebut telah diputuskan untuk dibeli. Dalam keputusan membeli barang konsumen seringkali ada lebih dari dua pihak yang terlibat dalam proses pertukaran atau pembeliannya. Ada lima peranan yang dilakukan seseorang dalam rangka memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen (Kotler, 1993:244).

Orang yang mengambil inisiatif (initiator): orang yang pertama kali menyarankan membeli suatu produk atau jasa tertentu.

Orang yang mempengaruhi (influencer): seseorang yang pandangan atau nasihatnya memiliki pengaruh terhadap keputusan akhir.

(34)

membeli atau tidak, apa yang akan dibeli bagaimana membelinya, atau dimana membelinya.

Orang yang membeli (buyer): orang yang akan melakukan pembelian yang sesungguhnya.

Orang yang memakai (user): orang yang akan mengkonsumsikan atau memakai produk atau jasa.

Proses pengambilan keputusan yang luas merupakan jenis pengambilan keputusan yang paling lengkap, bermula dari pengenalan masalah konsumen yang dapat dipecahkan melalui pembelian beberapa produk. Untuk keperluan ini konsumen mencari informasi tentang produk atau merek tertentu dan mengevaluasi seberapa baik masing-masing alternatif tersebut dapat memechkan masalahnya. Evaluasi produk atau merek akan mengarah kepada keputusan pemebelian. Selanjutnya konsumen akan mengevaluasi dari hasil keputusannya.

Sebuah proses pengambilan keputusan pembelian tidak hanya berakhir dengan terjadinya transaksi pembelian, akan tetapi diikuti pula oleh tahap prilaku purnabeli (terutama dalam pengambilan keputusan yang luas). Dalam tahap ini konsumen akan merasakan tingkat kepuasan atau ketidakpuasan tertentu yang akan mempengaruhi perilaku berikutnya. Jika konsumen merasa puas, ia akan memperlihatkan peluang yang besar untuk melakukan pembelian ulang produk yang sama dimasa yang akan datang (Tjiptono, 1997:20).

Menurut (Widjaja,2000:45 )Teori minat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Minat tidak dibawa sejak lahir

2. Dapat berubah-ubah (situational dan temporal)

3. Tidak berdiri sendiri, senantiasa mengandung reaksi dengan stimulus maupun objek.

4. Objek itu dapat merupakan hal tertentu, tetapi dapat juga merupakan kumpulan dari hal-hal tersebut.

(35)

mengambil keputusan untuk membeli suatu produk atau pun jasa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu:

1. Faktor luar, yaitu faktor lingkungan tempat tinggal yang mempengaruhi konsumen. Misalnya karena dorongan teman, mengikuti orang lain yang menggunakan barang dan jasa tersebut dan sebagainya.

2. Faktor dalam, yaitu faktor pemikiran atau kejiwaan dari dalam diri konsumen itu sendiri yang bersifat maksimal (Engel, 1994 :30).

2.1.3 Model AIDDA

Komunikator berperan dalam pembuatan pesan yang efektif, komunikator pemasaran yang baik harus melakukan hal-hal seperti: mengenali audiens sasaran, menentukan tujuan komunikasi, membuat pesan, memilih media untuk pesan

tersebut, dan mengumpulkan umpan balik. Komunikator pemasaran harus memutuskan respon seperti apa yang dicari dan perlu merancang pesan untuk

mengetahui dimana audiens sasaran sekarang berdiri dan sejauh mana mereka harus dipengaruhi (Kotler & Amstrong, 2001: 115).

Rancangan pesan yang efektif dengan menggunakan Model AIDDA(Effendy, 2004:25) dengan penjelasan:

A –Attention - Perhatian I –Interest - Minat D –Disire - Hasrat D –Decision - Keputusan A –Action - Tindakan

(36)

Ketertarikan merupakan kelanjutan dari perhatian yang merupakan titik tolak bagi timbulnya suatu hasrat (desire) untuk melakukan suatu kegiatan yang diharapakan komunikator. Jika hanya ada hasrat saja pada diri komunikasi, maka bagi komunikator ini belum bearti apa-apa, sebab harus dilanjutkan dengan datangnya keputusan (desicion), yakni keputusan untuk melakukan kegiatan

(action) sebagaimana yang diharapkan oleh komunikator (Khasali, 1995:83). Kaitannya dengan penelitian ini adalah melihat Attention (perhatian) dan

Interest (minat) konsumen, konsumen produk Big-Cola dan Coca-Cola sebagai produsen sudah menimbulkan daya tarik terhadap mahasiswa Universitas Sumatera Utara sebagai konsumen dan mampu membangkitkan perhatian, setelah itu terjadi ketertarikan konsumen hingga muncul minat untuk membeli produk

Big-Cola dan Coca-Cola.

2.2. Kerangka Konsep

Setiap penelitian Kuantitatif dimulai dengan menjelaskan suatu konsep

penelitian yang dugunakan adalah hal yang penting, sebagai kerangka acuan bagi peneliti didalam mendesain sebuah instrument penelitian.

Konsep adalah istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan gejala secara abstrak, seperti kejadian, keadaan, dan kelompok. Sangat diharapkan peneliti mampu memformulasikan pemikirannya kedalam konsep secara jelas dalam kaitannya dengan penyederhanaan beberapa masalah yang berkaitan satu dengan yang lainya (Idrus, 2009:17).

Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel.

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Bebas (Independent variable) ( X1 )

Variabel bebas adalah segala gejala, faktor, atau unsur yang menjadi sebab berubahnya atau timbulnya variabel terikat (Idrus, 2009:79). Variabel bebas (X1) dan (X2)dalam penelitian ini adalah produk Big-Cola.

(37)

b. Bauran komunikasi: Periklanan, Promosi penjualan, Publisitas, Penjualan personal

c. Harga

d. Tempat beli/Pasar

2. Variabel Terikat (Dependent variabel) ( Y )

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Idrus, 2009:79). Varibel terikat dalam penelitian ini adalah minat beli produk Big-Cola dan Coca-Cola.

Indikatornya:

a. Attention (Perhatian)

b. Interest (Ketertarikan/Minat) c. Desire (Hasrat)

d. Decision (Keputusan) e. Action (Tindakan)

3. Variabel Antara (Intervening variable) ( Z )

Variabel Antara merupakan variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, tetapi tidak dapat dilihat, diukur, dimanipulasi, dan dampak-dampaknya harus disimpulkan bedasarkan dampak variabel-variabel independen terhadap fenomena yang dihadapi (Idrus, 2009:80). Variabel antara dalam penelitian ini adalah karakteristik Responden.

Indikatornya: a. Jenis Kelamin b. Usia

(38)

2.3. Variabel Penelitian

[image:38.595.83.569.218.418.2]

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah diuraikan diatas, maka untuk memudahkan penelitian, perlu dibuat variabel penelitian sebagai berikut:

Gambar 1 : Variabel Penelitian

Keterangan :

- Komunikasi Pemasaran (Big-Cola, Coca-Cola) - Variabel Bebas:

X1: Big-Cola

X2: Cola-Cola

- Variabel terikat :

Y: Minat Beli Mahasiswa USU Komunikasi

pemasaran produk

Big Cola dan Coca-Cola

Variabel Terikat ( Y )

Minat Beli mahasiswa

USU

Variabel Antara ( X2)

Coca-Cola

Variabel Antara ( X1)

(39)
[image:39.595.125.526.164.589.2]

2.4. Defenisi Operasional

Tabel 1 : Operasional Variabel

Variabel Teoritis Variabel Operasional

Variabel Bebas (X1)

dan (X2)

Komunikasi Pemasaran produk Big Cola dan

Coca-Cola.

a. Produk

b. Promotion mix (Bauran Promosi)

Advertising (periklanan)

Personal selling (penjualan personal)

Sales promotion (promosi penjualan)

Public relation/ publicity

(hubungan masyarakat) c. Harga

d. Tempat beli/pasar

Variabel Terikat ( Y )

Minat Beli produk Big Cola dan Coca-Cola

a. Attention (Perhatian)

b. Interest (Ketertarikan/Minat) c. Desire (Hasrat)

d. Decision (Keputusan) e. Action (Tindakan) Variabel Antara ( Z )

Karakteristik Responden

a. Jenis kelamin b. Usia

c. Uang saku/ jajan mahasiswa

Ketika penelitian lapangan konsep yang relevan dan berkedudukan sentral dalam penelitian terlebih dahulu harus dibuat operasional. Menurut Soetandyo Wignjosoebroto “yang memungkinkan penegasan ada atau tidaknya realitas tertentu sebagaimana digambarkan menurut konsepnya, disebut pembuatan definisi operasional” (Suyanto, Dkk, 2005: 51).

(40)

sedang ditelitinya. Dengan begitu, menjadi kewajiban setiap peneliti untuk secara jelas memberikan pengertian tentang variabel yang ditelitinya. Definisi Operasional bukanlah definisi konsep yang diajukan para ahli, tetapi sudah merupakan definisi yang lebih operasional tentang variabel itu sendiri, dan tentu saja bagaimana mengukur variabel itu (Idrus, 2009:81).

Variabel Bebas ( X1) dan Variabel Bebas (X2) yang terdiri dari:

1. Produk: produk minuman khususnya minuman berkarbonasi sangat beragam dan menjadi daya tarik yang berbeda bagi konsumen.

2. Bauran Promosi (promotion mix)

Advertising : periklanan sebagai iklan dalam jangka pendek, yang akan menjadi nilai tambah pada penawaran produk Big-Cola dan Coca-Big-Cola.

Personal Selling : penjualan personal memungkinkan pengembangan hubungan erat untuk produk Big-Cola dan

Coca-Cola

Sales Promotion : promosi penjualan menawarkan kekuatan dari insentif untuk membeli produk Big-Cola dan Coca-Cola Public Relation/Publicity : dapat mendramatisasi perusahaan 3. Harga: tingkatan penilaian harga produk Big-Cola dan Coca-Cola. 4. Tempat beli/pasar: lokasi-lokasi pasar yang menyediakan produk

Big-Cola dan Coca-Big-Cola.

Variabel Terikat ( Y ) Minat Beli produk Big-Cola dan Coca-Cola terdiri dari:

1. Attention (perhatian) dalam langkah awal ini konsumen memiliki perhatian terhadap program kegiatan yang dibuat oleh produk Big-Cola dan Coca-Big-Cola.

2. Interest (minat), lalu konsumen merasa berminat untuk mencoba produk.

(41)

4. Decision (keputusan), adalah langkah yang diambil konsumen dengan keputusan melakukan pemesanan produk yang diinginkannya atau tidak.

5. Action (tindakan) merupakan langkah terakhir menjadi tindakkan yang diambil untuk membeli produk yang ditawarkan.

Variabel Antara ( Z ) Karakteristik Responden:

1. Jenis kelamin: laki-laki dan perempuan (responden) 2. Usia: tingkatan umur responden

3. Uang saku/jajan: pegangan uang jajan yang dimiliki oleh responden

2.5. Hipotesis

Dari terminologinya, hipotesis memiliki makna simpulan yang sifatnya masih rendah atau dapat dinyatakan sebagai simpulan sementara penelitian,

sehingga perlu diuji kebenarannya. Hipotesis yang diuji disebut dengan hipotesis nol (Ho), sedangkan hipotesis alternatif (Ha) (Idrus, 2009:53).

Ho : tidak terdapat pengaruh komunikasi pemasaran produk Big-Cola dan Coca-Cola terhadap minat belidi Universitas Sumatera Utara

(42)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

3.1.1. Sejarah Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara (USU) dimulai dengan berdirinya Yayasan Universitas Sumatera Utara pada tanggal 4 Juni 1952. Pendirian yayasan ini dipelopori oleh Gubernur Sumatera Utara untuk memenuhi keinginan masyarakat Sumatera Utara khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya.Pada zaman pendudukan Jepang, beberapa orang terkemuka di Medan termasuk Dr. Pirngadi dan Dr. T. Mansoer membuat rancangan perguruan tinggi Kedokteran. Setelah kemerdekaan Indonesia, pemerintah mengangkat Dr. Mohd. Djamil di Bukit

Tinggi sebagai ketua panitia. Setelah pemulihan kedaulatan akibat clash pada tahun 1947, Gubernur Abdul Hakim mengambil inisiatif menganjurkan kepada

rakyat di seluruh Sumatera Utara mengumpulkan uang untuk pendirian sebuah universitas di daerah ini.Pada tanggal 31 Desember 1951 dibentuk panitia persiapan pendirian perguruan tinggi yang diketuai oleh Dr. Soemarsono yang anggotanya terdiri dari Dr. Ahmad Sofian, Ir. Danunagoro dan sekretaris Mr. Djaidin Purba.

Sebagai hasil kerjasama dan bantuan moril dan material dari seluruh masyarakat Sumatera Utara yang pada waktu itu meliputi juga Daerah Istimewa Aceh, pada tanggal 20 Agustus 1952 berhasil didirikan Fakultas Kedokteran di Jalan Seram dengandua puluh tujuh orang mahasiswa diantaranya dua orang wanita.Kemudian disusul dengan berdirinya Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat (1954), Fakultas Keguruandan Ilmu Pendidikan (1956),dan Fakultas Pertanian (1956).Pada tanggal 20 November 1957, USU diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Dr. Ir. Soekarno menjadi universitas negeri yang ketujuh di Indonesia.

(43)

di Banda Aceh. Sehingga pada waktu itu, USU terdiri dari lima fakultas di Medan dan dua fakultas di Banda Aceh.Selanjutnya menyusul berdirinya Fakultas Kedokteran Gigi (1961), Fakultas Sastra (1965), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (1965),Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (1982), Sekolah Pascasarjana (1992), Fakultas Kesehatan Masyarakat (1993), Fakultas Farmasi (2006), dan Fakultas Psikologi (2007), serta Fakultas Keperawatan (2009). Pada tahun 2003, USU berubah status dari suatu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) menjadi suatu perguruan tinggi Badan Hukum Milik Negara (BHMN). Perubahan status USU dari PTN menjadi BHMN merupakan yang kelima di Indonesia. Sebelumnya telah berubah status UI, UGM, ITB dan IPB pada tahun 2000. Setelah USU disusul perubahan status UPI (2004) dan UNAIR (2006).

Dalam perkembangannya, beberapa fakultas di lingkungan USU telah menjadi embrio berdirinya tiga perguruan tinggi negeri baru, yaitu Universitas

Syiah Kuala di Banda Aceh, yang embrionya adalah Fakultas Ekonomi dan Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan USU di Banda Aceh. Kemudian

disusul berdirinya Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Negeri Medan (1964), yang sekarang berubah menjadi Universitas Negeri Medan (UNIMED) yang embrionya adalah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan USU. Setelah itu, berdiri Politeknik Negeri Medan (1999) yang semula adalah Politeknik USU.

(44)

3.1.2. Pimpinan Universitas

1958-1962 Z. A. Soetan Koemala Pontas, Ketua Presidium

1957-1958 Prof. Dr. Ahmad Sofian, Presidium

1962-1964 Prof. Mr. Mahadi, Ketua Presidium

1964-1965 Ulung Sitepu, Presidium

1965-1966 Drg. Nazir Alwi, Rektor

1966 (Mei-Nov) Prof. Dr. S. Hadibroto, M.A., Pejabat Rektor

1966-1970 Dr. S. Harnopidjati, Rektor

1970-1978 Harry Suwondo, SH, Rektor

1978 (Mei-Juli) O. K. Harmaini, SE, Ketua Rektorium

1978-1986 Dr. A. P. Parlindungan, SH, Rektor

1986-1994 Prof. M. Jusuf Hanafiah, Rektor

1994-2010 Prof. Chairuddin P. Lubis, D.T.M.&H., Sp.A.(K), Rektor

2010-2015 Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc.(CTM), Sp.A.(K)

3.1.3. Program Studi

USU memiliki 14 fakultas yaitu Kedokteran, Hukum, Pertanian, Teknik, Kedokteran Gigi, Ekonomi, Sastra, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Kesehatan Masyarakat, Farmasi, Psikologi, Keperawatan dan Pascasarjana. Jumlah program studi yang ditawarkan sebanyak 135, terdiri dari 19 tingkat doktoral, 32 magister, 18 spesialis, 5 profesi, 46 sarjana, dan 15 diploma. Jumlah mahasiswa terdaftar saat ini lebih dari 33.000 orang, 1000 di antaranya adalah mahasiswa asing.

(45)

akademik lainnya diadakan di Auditorium dan Gelanggang Mahasiswa. Sebuah rumah sakit pendidikan yang berlokasi dikampus Padang bulan telah dimulai pembangunannya sejak Agustus 2009.

Program studi bidang kesehatan seperti Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Farmasi saat ini menjadi primadona bagi mahasiswa asing terutama yang berasal dari Malaysia. Program studi pada Fakultas MIPA dan Pertanian menjadi ujung tombak berbagai kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat. Program Studi Etnomusikologi memiliki kekhasan tentang musik-musik etnik di Sumatera. Fakultas Hukum dan Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial dan Ilmu Politik banyak terlibat dalam pengembangan hukum dan penataan administrasi pemerintahan. Sebuah produk penjernihan air - Ferro Filter - hasil penemuan dosen Fakultas Teknik sedang dalam proses pengurusan hak paten, telah banyak digunakan di berbagai wilayah Sumatera.Penataan dan pengembangan sistem penjaminan mutu, yang

didukung dengan komitmen tinggi para manajer di semua lini, dilakukan secara terus-menerus dan menjadi agenda utama USU dalam upaya menghasilkan

lulusan dan produk terbaik.

3.1.4. Penghargaan

a. Penghargaan Nasional

1. Peringkat 6 Terbaik Perguruan Tinggi Indonesia (Januari 2011) versi 4International College and Universities (4ICU) (www.4icu.org)

2. TeSCA (Telkom Smart Campus Award) Nominees 2009 (Oktober 2009) 3. 10 Besar Perguruan Tinggi Terbaik Indonesia versi Majalah Tempo (2009)

b. Penghargaan Internasional

1. 2011 Best New Site Award for OpenCourseWare Exellence (Mei 2011) - OpenCourseWare Consortium (www.ocwconsortium.org)

2. 100 Besar World Institutional Repositories (Januari 2011) - Webometrics (www.repositories.webometrics.info)

(46)

3.1.6 Sekilas tentang produk minuman Big-Cola

Big-Cola adalah minuman berkarbonasi dan merupakan salah satu produk dari perusahaan AJE GROUP, dan di Indonesia diproduksi dan dipasarkan secara langsung oleh PT.AJE Indonesia yang beralamat : Jl. Damar Blok F1A Lippo Cikarang, Delta Sillicon II Industrial Park, Bekasi 12142. AJEGROUP adalah perusahaan yang memproduksi, mendistribusikan beberapa produk minuman (salah satunya adalah Big-Cola) yang berbasis di lima lokasi. Perusahaan ini beroperasi di Peru, Ekuador, Republik Dominika, Venezuela, Meksiko, Kosta Rika, Guatemala, Honduras, El Salvador dan Thailand. Perusahaan ini dijadikan oleh keluarga Añ añ os-Jerí dari Ayachucho, Peru.

AJEGROUP adalah perusahaan multinasional yang telah mempunyai perwakilan di 20 negara diseluruh dunia dengan 22 pabrik serta karyawan yang bejumlah lebih dari 20.000 orang. Perusahaan ini berkomitmen untuk

memproduksi serta memasarkan produk-produk dengan standart kualitas internasional dengan harga yang bersaing untuk memenuhi permintaan konsumen

diseluruh dunia, maka dengan itu pula PT. AJEGROUP telah berhasil mengembangkan bisnis kami dibeberapa negara. Besarnya pasar global saat

Gambar

Gambar 1 : Variabel Penelitian
Tabel 1 : Operasional Variabel
Tabel 6 Uang Saku
Tabel diatas menunjukkan tentang pengetahuan responden mengenai
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan motivasi interinsik dan ekstrinsik belajar siswa kelas XI IPS 2 , SMA Pangudi Luhur VAN LITH Muntilan,

ikutan berakhir, memasuki tahun 2012Daftar Harga Kamera Digital juga mengalami perubahan seiring dangan munculnya kamera baru. Berikut ini daftar kamera digital

Kesimpulan penilitian adalah dampak langsung komponen implementasi good corporate governance bank terhadap kinerja bank tanpa mempertimbangkan risiko yaitu jumlah direksi

Telkomsel School Community 2011. Central Java - DIY

dasar penelitian ini adalah bagaimanakah efektifitas teknik relaksasi otot progresif terhadap tingkat fatigue pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani

Faktor-faktor yang berpengaruh pada perilaku aman (safe behavior) di Schlumberger Indonesia tahun 2005.. Pendidikan dan

Squid proxy server melakukan tugasnya dengan menyimpan halaman- halaman web yang pernah menjadi request oleh client pada suatu jaringan internal, sehingga apabila ada

diungkapkan Asy-S yuyuthi dalam kitabnya “ Al-I tqan fi ‘Ulumil Qur’ an ” menyatakan bahwa ungkapan amtsal dalam al-Qur ’ an adalah kalimat-kalimat atau ayat-ayat