• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor Teknikal Dan Faktor Fundamental Pengaruhnya Terhadap Pengambilan Keputusan Pada Trading Forex

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Faktor Teknikal Dan Faktor Fundamental Pengaruhnya Terhadap Pengambilan Keputusan Pada Trading Forex"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR TEKNIKAL DAN FAKTOR FUNDAMENTAL PENGARUHNYA TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PADA TRADING FOREX

OLEH

HASTON BALMAYEN SILALAHI 110523043

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN

PERSETUJUAN PENCETAKAN Nama : Haston Balmayen Silalahi

NIM : 110523043

Program Studi : Strata-I Ekonomi Pembangunan Konsentrasi : Ekonomi Perbankan

Judul : Analisis Faktor Teknikal Dan Faktor Fundamental Pengaruhnya Terhadap Pengambilan Keputusan Pada Trading Forex

Tanggal: Ketua Program Studi

NIP. 19710503 200312 1 003 Irsyad Lubis, SE, M.Soc.Sc, Ph, D

Tanggal: Ketua Departemen

(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN

PERSETUJUAN Nama : Haston Balmayen Silalahi

NIM : 110523043

Program Studi : Strata-I Ekonomi Pembangunan Konsentrasi : Ekonomi Perbankan

Judul : Analisis Faktor Teknikal Dan Faktor Fundamental Pengaruhnya Terhadap Pengambilan Keputusan Pada Trading Forex

Tanggal: Dosen Pembimbing

NIP. 19750909 200801 1 012 Syarief Fauzie, SE, M.Ak, Ak

(4)

Lembar Pernyataan

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis Faktor Teknikal Dan

Faktor Fundamental Pengaruhnya Terhadap Pengambilan Keputusan Pada Trading Forex” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, 15 April 2015

NIM. 110523043

(5)

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisa sejauh mana pengaruh analisis teknikal dan analisis fundamental terhadap pengambilan keputusan pada trading forex. Alasan dilakukannya penelitian ini adalah adanya pertumbuhan transaksi forex yang signifikan dari tahun ketahun, sementara kegagalan atau resiko kerugian transaksi forex juga sepadan dengan profit yang diperoleh.

Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 50 trader aktif yang diperoleh dari perusahaan berjangka, yaitu PT Interpan Pasifik Futures Medan. Data dikumpulkan dengan metode kuisioner dengan dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Kemudian dilakukan metode analisis data yang meliputi uji asumsi klasik, uji hipotesis, uji F dan uji t, dan analisis koefisien determinasi (R2). Untuk menganalisis data menggunakan software SPSS versi 17.

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dengan uji t variabel analisis teknikal dan analisis fundamental berpengaruh signifikan terhadap variabel pengambilan keputusan pada trading forex. Hasil pengujian secara simultan juga menunjukan variabel analisis teknikal dan analisis fundamental berpengaruh signifikan terhadap variabel pengambilan keputusan pada trading forex dengan nilai f sebesar 55,461 dengan signifikansi sebesar 0,000. Besarnya R² pada penelitian ini adalah 0,838 yang berarti bahwa kedua variabel independen dalam penelitian ini mempunyai pengaruh sebesar 83,8% terhadap variabel dependen pengambilan keputusan, sedangkan sisanya sebesar 16,2% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian.

(6)

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine and analyze the extent of the influence of technical analysis and fundamental analysis to decision making on forex trading. The reason of this study is that there is significant growth in forex transactions from year to year, while the risk of failure or loss of forex transaction is also commensurate with the profit earned.

This study took a sample of 50 active traders derived from futures companies, namely PT Interpan Pacific Futures Medan. Data were collected by questionnaire method to test the validity and reliability. Then conducted data analysis methods include the classical assumption, hypothesis test, F test and t test, and analysis of the coefficient of determination (R2). To analyze the data using SPSS software version 17.

Based on the results of tests performed by t test variables of technical analysis and fundamental analysis variables significantly influence decisions on forex trading. The test results also indicate variables simultaneously technical analysis and fundamental analysis variables significantly influence decision making in forex trading with f value of 55.461 with a significance of 0.000. R² magnitude in this study is 0.838, which means that both the independent variables in this study is 83.8% have influence on the dependent variable decision making, while the remaining 16.2% is influenced by other factors outside the research. Keywords: Technical Analysis, Fundamental Analysis, Decision Making In

(7)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat dan kuasaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Faktor Teknikal Dan Faktor Fundamental Pengaruhnya Terhadap Pengambilan Keputusan Pada Trading Forex”.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi dan doa dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa karena kasih dan berkat-Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

2. Buat kedua orangtua yang sangat penulis sayangi, Obrin M.J. Silalahi dan Bertina br.Nainggolan yang tetap mendukung dan membimbing penulis dengan rasa cinta dan kasih dan juga memberikan nasehat, dana dan semangat.

3. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ac,Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

(8)

Sekretaris Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak Irsyad Lubis, SE, M.Soc.Sc, Ph.D selaku Ketua Program Studi S1 dan Bapak Paidi Hidayat, SE. M.Si selaku Sekretaris Program Studi S1 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. 6. Bapak Syarief Fauzie, SE, M.Ak, Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah

bersedia meluangkan waktu dan selalu memberikan masukan arahan dan motivasi yang luar biasa kepada penulis sehingga terselesaikannya skripsi ini. 7. Bapak Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec selaku Dosen Pembaca Penilai yang

telah banyak memberikan masukan, kritik, saran serta penilaian kepada penulis demi terselesaikannya skripsi ini.

8. Seluruh Dosen dan Staf Pegawai Departemen Ekonomi Pembangunan Universitas Sumatera Utara.

9. Kepada Abang dan Kakak (Swingly Silalahi, Mei Silalahi, Dewi Silalahi dan Naldo Silalahi) yang terus mendorong penulis untuk menyelesaikan pengerjaan skripsi ini dan juga buat saudara-saudara yang ikut memberikan semangat kepada penulis.

10. Kepada seluruh teman-teman stambuk 2011 Ekonomi Pembangunan Ekstensi yang sama-sama saling memberikan semangat, doa dan dukungannya pada saat pengerjaan skripsi ini.

(9)

terimakasih banyak, semoga skripsi ini dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun pihak lain.

Medan, April 2014 Penulis

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teori ... 8

2.1.1 Perdagangan Berjangka Valuta Asing (Forex) .. 8

2.1.2 Analisis Teknikal ... 11

2.1.3 Analisis Fundamental ... 13

2.1.4 Pengambilan Keputusan ... 16

2.2 Penelitian Terdahulu ... 18

2.3 Kerangka Berpikir ... 19

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian ... 21

3.2 Jenis Dan Sumber Data ... 21

3.3 Definisi Operasional ... 22

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 22

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 23

3.6 Populasi dan Sampel ... 24

3.6.1 Populasi ... 24

3.6.2 Sampel ... 24

3.7 Teknik Analisi ... 25

3.7.1 Analisis Deskriptif ... 25

3.7.2 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 25

3.8 Analisis Regresi Linier Berganda ... 26

3.9 Uji Asumsi Klasik ... 27

3.9.1 Uji Normalitas ... 27

3.9.2 Uji Multikolinieritas ... 27

3.9.3 Uji Heteroskedastisitas ... 28

3.10 Uji Kesesuaian (Test of Goodness of Fit) ... 28

3.10.1 Uji Koefisien Determinasi Regresi (R2) ... 28

(11)

3.10.3 Uji F Statistik ... 29

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 31

4.1.1 Profil Perusahaan ... 31

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 31

4.1.3 Lambang Perusahaan ... 32

4.1.4 Gambaran Objek Penelitian ... 33

4.2 Karakteristik Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan usia ... 33

4.3 Karakteristik Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Pendidikan Terakhir ... 35

4.4 Karakteristik Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Lama Bekerja ... 37

4.5 Analisis Deskriptif Variabel ... 39

4.5.1 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Analisis Faktor Teknikal (X1) ... 40

4.5.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Analisis Faktor Fundamental (X2) ... 44

4.5.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Pengambilan Keputusan (Y) ... 49

4.6 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 53

4.6.1 Uji Validitas ... 53

4.6.2 Uji Reliabilitas ... 55

4.7 Hasil Analisis Statistik ... 55

4.7.1 Hasil Analisis Regresi Berganda ... 55

4.7.2 Uji Asumsi Klasik ... 57

4.7.2.1 Uji Normalitas ... 57

4.7.2.2 Analisis Grafik ... 58

4.7.3 Uji Multikolinieritas ... 60

4.7.4 Uji Heteroskedastisitas ... 61

4.8 Uji Kesesuaian (Test of Goodness of Fit) ... 62

4.8.1 Koefisien Determinasi (R2) ... 62

4.8.2 Uji t ... 62

4.8.3 Uji F ... 64

4.9 Pembahasan ... 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 67

5.2 Saran ... 67 DAFTAR PUSTAKA

(12)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

3.1 Skala Pengukuran Variabel ... 23

4.1 Karakteristik Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia ... 34

4.2 Karakteristik Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Pendidikan ... 36

4.3 Karakteristik Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Lama Bekerja ... 38

4.4 Kriteria Pengukuran Data ... 40

4.5 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Analisis Faktor Teknikal (X1) ... 40

4.6 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Analisis Faktor Fundamental (X2) ... 44

4.7 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Pengambilan Keputusan (Y) ... 49

4.8 Hasil Uji Validitas ... 54

4.9 Hasil Uji Reliabilitas ... 55

4.10 Hasil Analisis Regresi ... 56

4.11 Hasil Uji Normalitas ... 58

4.12 Hasil Uji Multikolinieritas ... 60

4.13 Hasil Koefisien Determinasi ... 62

4.14 Hasil Uji t ... 63

(13)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Berpikir ... 20

4.1 Lambang PT Inter Pan Pasifik Futures ... 32

4.2 Grafik Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia ... 35

4.3 Grafik Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin dan Pendidikan ... 37

4.4 Grafik Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin dan Lama Bekerja ... 39

4.5 Analisis Grafik ... 59

4.6 Probability Plot ... 59

(14)

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisa sejauh mana pengaruh analisis teknikal dan analisis fundamental terhadap pengambilan keputusan pada trading forex. Alasan dilakukannya penelitian ini adalah adanya pertumbuhan transaksi forex yang signifikan dari tahun ketahun, sementara kegagalan atau resiko kerugian transaksi forex juga sepadan dengan profit yang diperoleh.

Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 50 trader aktif yang diperoleh dari perusahaan berjangka, yaitu PT Interpan Pasifik Futures Medan. Data dikumpulkan dengan metode kuisioner dengan dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Kemudian dilakukan metode analisis data yang meliputi uji asumsi klasik, uji hipotesis, uji F dan uji t, dan analisis koefisien determinasi (R2). Untuk menganalisis data menggunakan software SPSS versi 17.

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dengan uji t variabel analisis teknikal dan analisis fundamental berpengaruh signifikan terhadap variabel pengambilan keputusan pada trading forex. Hasil pengujian secara simultan juga menunjukan variabel analisis teknikal dan analisis fundamental berpengaruh signifikan terhadap variabel pengambilan keputusan pada trading forex dengan nilai f sebesar 55,461 dengan signifikansi sebesar 0,000. Besarnya R² pada penelitian ini adalah 0,838 yang berarti bahwa kedua variabel independen dalam penelitian ini mempunyai pengaruh sebesar 83,8% terhadap variabel dependen pengambilan keputusan, sedangkan sisanya sebesar 16,2% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian.

(15)

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine and analyze the extent of the influence of technical analysis and fundamental analysis to decision making on forex trading. The reason of this study is that there is significant growth in forex transactions from year to year, while the risk of failure or loss of forex transaction is also commensurate with the profit earned.

This study took a sample of 50 active traders derived from futures companies, namely PT Interpan Pacific Futures Medan. Data were collected by questionnaire method to test the validity and reliability. Then conducted data analysis methods include the classical assumption, hypothesis test, F test and t test, and analysis of the coefficient of determination (R2). To analyze the data using SPSS software version 17.

Based on the results of tests performed by t test variables of technical analysis and fundamental analysis variables significantly influence decisions on forex trading. The test results also indicate variables simultaneously technical analysis and fundamental analysis variables significantly influence decision making in forex trading with f value of 55.461 with a significance of 0.000. R² magnitude in this study is 0.838, which means that both the independent variables in this study is 83.8% have influence on the dependent variable decision making, while the remaining 16.2% is influenced by other factors outside the research. Keywords: Technical Analysis, Fundamental Analysis, Decision Making In

(16)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat, sistem perdagangan juga ikut berkembang. Sebelumnya masyarakat berpendapat bahwa lebih baik berinvestasi di sektor riil daripada nonriil. Namun, dengan semakin meningkatnya kecerdasan masyarakat dalam berinvestasi, maka masyarakat mulai beralih kepada investasi nonriil.

Salah satu investasi nonriil yang semakin berkembang adalah perdagangan pada pasar berjangka (futures market). Perdagangan pada pasar berjangka (futures market) saat ini mempunyai peranan yang sangat strategis dalam pembangunan ekonomi, terutama sebagai sarana pembentukan harga dan pelaksanaan lindung nilai (hedging).

Bagi para investor, kegiatan perdagangan berjangka dapat dijadikan pilihan investasi yang cukup menarik, karena adanya faktor leverage. Leverage adalah suatu keadaan dimana dengan penempatan sejumlah dana yang kecil dapat diperoleh keuntungan atau kerugian yang besar, sebagai akibat dari perubahan harga yang terjadi, yang besarnya diperhitungkan dari nilai dana yang ditempatkan.

(17)

mata uang asing (currency futures) yang dilakukan pada bursa berjangka dan dikenal dengan Transaksi Forex (Foreign Exchange Trading).

Transaksi Forex (Foreign Exchange Trading) merupakan suatu bentuk perdagangan mata uang yang melibatkan pasar uang utama dunia. Mata uang yang diperdagangkan setiap jam atas dasar global dan kursnya berubah hampir secara terus-menerus. Pengambilan keputusan dalam transaksi forex (Foreign Exchange Trading) dapat menentukan keuntungan (potential profit) maupun

kerugian (potential loss) yang akan dialami ketika mengambil posisi membeli (buy) ataupun menjual (sell).

Dalam semua bidang investasi, kemungkinan terjadinya resiko kerugian yang tidak diharapkan dalam pengambilan keputusan tersebut bisa saja terjadi. Karena pada dasarnya tidak ada satupun investasi yang sepenuhnya terbebas dari resiko. Resiko kegagalan ada dalam setiap keputusan, dengan adanya ketidakpastian akan pergerakan harga yang terjadi, resiko pengambilan keputusan yang ada dalam setiap transaksi menjadi tinggi.

Seperti fenomena yang terjadi di Eropa, dimana negara Yunani mengalami krisis ekonomi yang terjadi sejak tahun 2013. Yunani hingga saat ini telah mengalami QE (Quantitative Easing) hingga 3 kali. Pada tanggal 22 januari 2015 EUR/USD melemah menuju area 1.316 di perdagangan, setelah bank sentral Eropa (ECB) meluncurkan pembelian aset atau yang dikenal dengan QE, yang telah termasuk pembelian aset berbasis sekuritas dan obligasi.

(18)

sampai tercapaianya keseimbangan tingkat inflasi. Gubernur ECB, Mario Draghi, dalam konfrensi pers yang dirilis tadi malam mengatakan ECB memutuskan menambah program pembelian aset meliputi program yang telah berjalan untuk mencapai target inflasi mendekati 2.0%.

Setelah program stimulus yang menggoncangkan mata uang EUR/USD, tampaknya permasalahan dalam negeri Yunani akan kembali mengoncangkan EUR/USD. Sebagaimana diketahui, parlemen Yunani telah gagal memilih presiden baru di putaran ketiga pemungutan suara. Hasil ini memaksa Yunani menggelar pemilihan umum dini yang akan digelar pada hari Minggu (25/01/2015).

Setelah melaksanakan penghematan ekonomi selama empat tahun, Yunani berharap bisa dengan cepat melunasi hutang internasional, namun negara ini justru memasuki ketidakpastian politik setelah berselisih dengan para pemberi hutang.

(19)

Sementara isu yang beredar menunjukan Jerman siap untuk mengeluarkan Yunani dari zona Euro jika partai kiri ini menang dalam pemilu parlemen Yunani. Dalam hal ini, Kanselir Jerman Angela Merkel dan menteri keuangannya Wolfgang Schauble, menyatakan telah siap menerima usulan pencoretana Yunani dari kawasan biru ini. Namun manuver lainnya dilaporkan,

pekan ini dimenangkan partai Syriza.

Masalah yang dialamai negara Yunani tersebut sangat mempengaruhi pergerakan nilai mata uang Euro di perdagangan dunia. Secara fundamental, berita diatas akan membuat trend negatif pada trading market sehingga para trader akan mengambil posisi sell. Secara teknikal, berita diatas belum tentu dikatakan menjadi trend negatif. QE (Quantitative Easing) yang dialami negara Yunani dan penyuntikan dana yang diterima negara Yunani kemungkinan dapat memperbaiki keadaan ekonomi negara Yunani. Yang menjadi perhatian adalah pemilihan umum yang akan dilangsungkan kemungkinan besar dimenangkan oleh partai Syriza. Akan tetapi keputusan akan didapat setelah hasil pemilu yang akan dilaksanakan tanggal 25 Januari 2015.

(20)

Analisis teknikal adalah kerangka dimana trader mempelajari pergerakan harga. Teorinya adalah bahwa seseorang dapat melihat pergerakan harga secara historis dan menentukan kondisi perdagangan saat ini dan pergerakan harga potensial yang akan datang. Sedangkan analisis fundamental adalah cara melihat pasar dengan menganalisis kekuatan ekonomi, sosial dan politik yang mempengaruhi penawaran dan permintaan aset.

Kedua analisis dalam transaksi forex baik analisis teknikal maupun analisis fundamental dapat mempengaruhi seorang trader untuk mengambil keputusan pada perdagangan berjangka. Peneliti melihat adanya perbedaan pola pikir dalam penggunaan analisis teknikal dan analisis fundamental pada tiap-tiap trader. Oleh karena itu peneliti beranggapan bahwa sangat penting mengetahui seberapa besar analisis teknikal dan analisis fundamental mempengaruhi seorang trader untuk mengambil keputusan dan analisis mana yang lebih banyak digunakan oleh para trader dalam transaksi forex pada perdagangan berjangka.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis memilih judul untuk dianalisis

yaitu: ANALISIS FAKTOR TEKNIKAL DAN FAKTOR FUNDAMENTAL

PENGARUHNYA TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA TRADING FOREX.

1.2. Perumusan Masalah

(21)

1. Bagaimana pengaruh analisis teknikal dan analisis fundamental terhadap seorang trader dalam pengambilan keputusan dalam trading forex?

2. Analisis mana yang lebih mempengaruhi seorang trader dalam mengambil keputusan dalam trading forex?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang dipaparkan oleh penulis dalam penulisan skripsi ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh analisis teknikal dan analisis fundamental terhadap seorang trader dalam pengambilan keputusan dalam trading forex.

2. Untuk mengetahui analisis mana yang lebih mempengaruhi seorang trader dalam mengambil keputusan dalam trading forex.

1.4. Manfaat Penelitian

Melalui hasil penelitian ini, manfaat yang diharapkan peneliti adalah: 1. Bagi Peneliti

(22)

2. Bagi Perguruan

Sebagai syarat mendapatkan S1 (Strata Satu) dan sebagai pelengkap kepustakaan dibidang penelitian mengenai Analisis Faktor Teknikal Dan Faktor Fundamental Pengaruhnya Terhadap Pengambilan Keputusan pada Trading Forex.

3. Bagi Pembaca

Untuk menambah wawasan mengenai bertransaksi dibidang trading forex bagi para pembaca dan memperkenalkan lebih dalam mengenai trading forex kepada masyarakat pada umumnya dan pembaca pada khususnya.

4. Bagi Peneliti Lanjutan

(23)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Teori

2.1.1. Perdagangan Berjangka Valuta Asing (Forex)

Forex (Foreign Exchange) atau Valuta Asing menurut Serfianto (2013; 148) merupakan jenis transaksi yang memperdagangkan mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain dengan melibatkan pasar-pasar uang utama di dunia selama 24 jam secara berkesinambungan. Ada 5 (lima) pilihan mata uang dunia untuk bertransaksi terhadap mata uang US$ yaitu British Poundsterling, Australian Dollar, Japanese Yen, Swiss Franc dan Euro.

Menurut Frento (2012; 11) sebenarnya keberadaan forex trading telah lama ada, sejak ditemukannya teknik mengonversi mata uang sebuah negara ke mata uang negara lainnya. Namun, secara kelembagaan baru ada setelah didirikannya badan arbitrase kontrak berjangka (futures). Contohnya adalah IMM (International Money Market, didirikan tahun 1972) yang merupakan bagian dari CME (Chicago Mercantile Exchange, yang khusus menangani produk “perishable commodities”). Contoh lainnya adalah LIFFE (London International Financial Futures Exchange), dan lain sebagainya.

Menurut Serfianto (2013; 149) keuntungan bertransaksi di bidang forex yaitu:

(24)

2. Sistem perdagangan dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja selama 24 jam, sesuai dengan keinginan Nasabah.

3. Sebagai instrument perlindungan dari fluktuasi mata uang yang tidak menentu bagi eksportir dan importir.

4. Tidak dikenakan pajak atas keuntungan.

5. Modal atau Initial Margin yang diperlukan untuk bertransaksi relatif kecil dibandingkan nilai transaksi sebenarnya yaitu hanya sebesar 1% dari nilai kontrak yang berlaku.

6. Keamanan dana terjamin karena disetor ke rekening bank terpisah (segregate account) yang terdaftar dan ditunjuk oleh otoritas bursa.

7. Risiko dapat diminimalisasi dengan risk management.

Ada banyak manfaat dan keuntungan dari forex trading menurut Frento (2012; 34). Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa orang memilih pasar forex:

1. Tidak ada komisi

Kebanyakan kompensasi untuk jasa broker diambil melalui sesuatu yang disebut “bid-ask spread”. Keuntungan didapatkan dari perbedaan harga jual dengan harga beli.

2. Tidak ada calo

(25)

3. Tidak ada ukuran tetap

Di forex spot, nasabah menentukan banyaknya sendiri. Hal ini memungkinkan para pedagang untuk berpartisipasi dengan akun kecil di broker tertentu.

4. Biaya transaksi rendah

Biaya transaksi ritel (bid/ask spread) biasanya kurang dari 0,1% di bawah kondisi pasar normal. Hal ini tergantung pada leverage.

5. Pasar 24 jam

Pasar berjalan 24 jam penuh selama 5 hari. Dari pembukaan senin pagi di Australia untuk penutupan sore di New York.

6. Tidak ada yang bisa mengatur/mengontrol pasar

Pasar valuta asing sangat besar dan memiliki begitu banyak peserta yang tidak ada entitas tunggal (bahkan bank sentral) tidak dapat mengontrol harga pasar untuk jangka waktu tertentu.

7. Leverage (daya ungkit)

Leverage memberikan trader kemampuan untuk menghasilkan keuntungan yang besar, dan pada saat yang sama menjaga risiko modal minimum. Tanpa manajemen risiko yang tepat, leverage yang tinggi dapat menyebabkan kerugian besar atau keuntungan yang besar.

8. Likuiditas tinggi

(26)

akan selalu ada seseorang di pasar yang mau mengambil sisi lain dari langkah yang nasabah ambil.

9. Hambatan rendah untuk entry

Di pasar forex, karena ada regular, mini dan micro yang jumlahnya bias disesuaikan dengan dana nasabah, maka tidak akan menghambat para calon nasabah yang memiliki dana yang kecil.

10. Peralatan gratis dimana-mana

Bagi trader disediakan fasilitas “demo” akun untuk berlatih juga berita forex real-time dan layanan charting yang memuat berita secara regular baik harian maupun mingguan yang mana berita tersebut sangat berpengaruh terhadap pergerakan pasar.

2.1.2. Analisis Teknikal

Analisis teknikal merupakan teknik analisis grafik harga dengan indikator-indikator tertentu. Sebagaimana dinamika pasar dpengaruhi oleh perilaku dan tindakan dari para pelaku pasar (supply and demand). Aksi dan reaksi dari pelaku pasar memiliki suatu pola yang berulang karena selain dari karakteristik sifat manusiawi yang dipengaruhi oleh “greed and fear” (ketamakan dan ketakutan) para pelaku pasar juga belajar dari pengalaman yang terjadi dimasa lalu.

(27)

and tie it together with mathematical calculations to try predict the future

outcome of position”.

Sedangkan Edwards (Edwards et al, 2001; 46) mengemukakan bahwa analisis teknikal adalah “is the science of recording, usually in graphic form, the actual of trading (price changes, volume of transactions, etc) in a certain stock or

in the averages and then deducing from that pictured history the probable future

trend”.

Dengan demikian, analisis teknikal merupakan analisis terhadap pola pergerakan harga di masa lalu dengan tujuan untuk meramalkan pergerakan harga dimasa yang akan datang. Seorang trader semestinya menguasai analisis teknikal, seperti halnya seorang meteorology dan geofisika meramalkan dengan baik cuaca hari esok berdasarkan data kemarin (Benni Sinaga, 2010; 29).

Kunci sukses dalam investasi adalah pengetahuan dan action. Awalnya, analisis teknikal diaplikasikan di equity market tetapi kemudian secara bertahap kepopulerannya dikembangkan di pasar komoditi, instrument-instrumen hutang, mata uang, dan pasar-pasar internasional lainnya (Pring, 2002). Tidak ada alasan mengapa seseorang tidak dapat memperoleh keuntungan di pasar keuangan. Analisis teknikal amat berguna untuk memprediksi dan mengidentifikasikan emerging trends.

(28)

Breakout/Breakdown/Reversal, False Signal. Sedangkan indikator-indikator lain

yang digunakan dalam analisis teknikal diantaranya adalah Moving Average Convergence Divergence dan Stochastic Oscillator.

2.1.3. Analisis Fundamental

Cornelius Luca (dikutip dari Ming, 2001; 24) membuat defenisi mengenai fundamental sebagai berikut: “As the name indicates, they refer to the factors which either show the fundamental state of the economy or fundamentally

alter the outlook of one economy relative to the world economy”. Dari defenisi

tersebut dapat disimpulkan bahwa fundamental sebagai faktor-faktor yang menggambarkan kondisi perekonomian suatu negara.

Jack D. Schwager (dikutip dari Ming, 2001; 24) juga memberikan defenisi mengenai analisis fundamental sebagai berikut: “Fundamental analysis involves the use of economic data (e.g., production, consumption, disposable

income) to forecast price”. Dari defenisi tersebut disimpulkan bahwa analisis

fundamental sebagai suatu metode analisis yang menggunakan data ekonomi, seperti data produksi, konsumsi, dan pendapatan rumah tangga, untuk meramalkan pergerakan harga.

(29)

a. Faktor Ekonomi

Dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi fundamental perekonomian suatu negara, indikator ekonomi adalah salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan bagian penting dari keseluruhan faktor fundamental itu sendiri.

Indikator-indikator ekonomi yang sering digunakan dalam analisis fundamental, yaitu:

1. Gross National Product adalah total produksi barang dan jasa yang diproduksi oleh penduduk negara tersebut baik yang bertempat tinggal/berdomisili di dalam negeri maupun yang berada di luar negeri dalam suatu periode tertentu.

2. Gross Domestic Product adalah penjumlahan seluruh barang dan jasa yang diproduksi oleh perusahaan dalam negeri maupun oleh perusahaan asing yang beroperasi di dalam negara tersebut pada suatu waktu/periode tertentu.

3. Inflasi. Seorang trader akan selalu memperhatikan dengan seksama perkembangan tingkat inflasi. Salah satu cara pemerintah dalam menanggulangi inflasi adalah dengan melakukan kebijakan menaikkan tingkat suku bunga (tight money policy).

(30)

5. Employment adalah suatu indikator yang dapat memberikan gambaran tentang kondisi riil berbagai sektor ekonomi. Indikator mengenai tingkat kesempatan kerja ini dapat dijadikan sebagai alat untuk menganalisis sehat/tidaknya perekonomian suatu negara.

b. Faktor Politik

Faktor politik, sebagai salah satu indikator untuk memprediksi pergerakan nilai tukar, sangat sulit untuk diketahui timing/waktu terjadinya secara pasti dan untuk ditentukan dampaknya terhadap fluktuasi nilai tukar. Ada kalanya suatu perkembangan politik berdampak pada pergerakan nilai tukar, namun ada kalanya tidak membawa dampak apapun terhadap pergerakan nilai tukar.

c. Faktor Keuangan

Peranan faktor keuangan sangat penting dalam melakukan analisis fundamental. Adanya perubahan dalam kebijaksanaan moneter dan fiskal yang diterapkan oleh pemerintah, terutama dalam hal kebijakan yang menyangkut perubahan tingkat suku bunga, akan membawa dampak signifikan terhadap perubahan dalam fundamental ekonomi. Perubahan kebijakan ini juga akan mempengaruhi nilai tukar mata uang. Para pengamat pasar valuta asing menyatakan bahwa tingkat suku bunga adalah penentu utama nilai tukar suatu mata uang.

d. Faktor Eksternal

(31)

dapat membawa dampak (regional effect) bagi perekonomian negara-negara lain yang terdapat dalam kawasan yang sama.

2.1.4. Pengambilan Keputusan

Banyak pandangan para ahli mengenai pengambilan keputusan. Seperti yang dikutip dari Iqbal Hasan (2002; 9-19), para ahli menjelaskan mengenai pengambilan keputusan.

1. Menurut George R. Terry

Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.

2. Menurut S.P. Siagian

Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.

3. Menurut James A.F. Stoner

Pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan merupakan suatu proses pemilihan alternatif terbaik dari beberapa alternatif secara sistematis untuk ditindaklanjuti (digunakan) sebagai suatu cara pemecahan masalah.

(32)

1. Pangkal permulaan dari semua aktivitas manusia yang sadar dan terarah, baik secara individual maupun secara kelompok, baik secara institusional maupun secara organisasional.

2. Sesuatu yang bersifat futuristic, artinya bersangkut paut dengan hari depan, masa yang akan dating, di mana efeknya atau pengaruhnya berlangsung cukup lama.

Tujuan pengambilan keputusan dapat dibedakan atas dua, yaitu sebagai berikut:

1. Tujuan yang bersifat tunggal, terjadi apabila keputusan yang dihasilkan hanya menyangkut satu masalah, artinya bahwa sekali diputuskan, tidak akan ada kaitannya dengan masalah lain.

2. Tujuan yang bersifat ganda, terjadi apabila keputusan yang dihasilkan meyangkut dari satu masalah, artinya bahwa satu keputusan yang diambil itu sekaligus memecahkan dua masalah (atau lebih), yang bersifat kontradiktif atau yang bersifat tidak kontradiktif.

Agar pengambilan keputusan dapat lebih terarah, maka perlu diketahui unsur-unsur/komponen-komponen dari pengambilan keputusan tersebut. Unsur-unsur/komponen-komponen dari pengambilan keputusan itu adalah sebagai berikut:

1. Tujuan dari pengambilan keputusan.

2. Identifikasi alternatif-alternatif keputusan untuk memecahkan masalah. 3. Perhitungan mengenai faktor-faktor yang tidak dapat diketahui

(33)

4. Sarana atau alat untuk mengevaluasi atau mengukur hasil dari suatu pengambilan keputusan.

2.2. Penelitian Terdahulu

Angelique Hayyuza dalam skripsinya tentang FAKTOR-FAKTOR ANALISIS YANG BERPENGARUH TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM TRANSAKSI FOREX DI PERDAGANGAN BERJANGKA, mengadakan penelitian dimana dia berinteraksi langsung dengan para trader yang ada pada PT Millenium Penata Futures. Metode yang digunakan untuk penelitiannya adalah metode penelitian yang bersifat korelatif dengan menggunakan pendekatan survei. Alat dan indikator pengukuran yang digunakannya adalah kuesioner dengan menggunakan skala Linkert.

Dari hasil penelitian, dia menyimpulkan bahwa ternyata faktor analisis yang paling berpengaruh terhadap pengambilan keputusan adalah analisis fundamental, yaitu faktor tingkat suku bunga Amerika dan Non-Farm Payroll. Hal ini dikarenakan bahwa mata uang yang ditransaksikan adalah mata uang dollar Amerika sebagai home currency-nya, sehingga perubahan tingkat suku bunga di Amerika akan sangat mempengaruhi terhadap nilai mata uang lainnya yang ditransaksikan.

(34)

sistem random walk, behavioural finance. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor analisis teknikal ternyata mampu menghasilkan keuntungan (profit) bagi trader atau investor yang bertransaksi di forex pada perdagangan berjangka. Indikator Head and Shoulder mampu memprediksi ketepatan pergerakan arah

trend harga forex. Selain itu, terciptanya pola yang terjadi dalam pergerakan harga forex dapat terbaca dan diprediksi oleh indikator Head and Shoulder dan hasil ketepatan dalam memprediksinya mencapai 80%.

Lulud Suci pada tahun 2011 melakukan penelitian tentang PENGARUH ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM TRANSAKSI FOREX PADA PERDAGANGAN BERJANGKA. Dia melakukan penelitian pada tiga perusahaan futures di kota Malang, yaitu PT Asia Kapitalindo cabang Malang, PT Menara Mas, dan Future Trading Club. Berdasarkan hasil penelitian, dia menyimpulkan bahwa analisis fundamental dan analisis teknikal secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pengambilan keputusan. Namun jika diuji secara parsial, hanya variabel analisis fundamental saja yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap pengambilan keputusan.

2.3. Kerangka Berpikir

(35)
[image:35.595.125.470.217.331.2]

mengetahui analisis fundamental dan analisis teknikal yang mempengaruhi pergerakan forex dalam perdagangan berjangka. Sehingga dapat disusun kerangka berfikir sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Dari gambar 2.1 diatas dapat dijelaskan bahwa variabel bebas yaitu analisis teknikal (X1) dan analisis fundamental (X2) yang merupakan faktor analisis transaksi forex secara parsial akan berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu pengambilan keputusan (Y) jika dilihat dari garis putus-putus. Namun jika dilihat dari garis lurus, akan diketahui variable bebas yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap variabel terikat yaitu pengambilan keputusan (Y) adalah analisis fundamental (X2).

Atas dasar kerangka berpikir diatas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah faktor teknikal dan faktor fundamental secara parsial dan simultan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan dalam transaksi forex pada Perdagangan Berjangka.

Analisis Teknikal (X1)

Analisis Fundamental (X2)

(36)

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan suatu cara ilmiah dalam mendapatkan dan mengumpulkan data untuk pemecahan suatu permasalahan dan pengujian hipotesis penelitian. Adapun metode penelitiannya adalah sebagai berikut:

3.1. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah menganalisis faktor teknikal dan faktor fundamental pengaruhnya terhadap pengambilan keputusan pada trading forex. Yang menjadi objek dari penelitian tersebut adalah para trader yang bekerja pada PT Inter Pan Pasifik Futures di Kota Medan.

3.2. Jenis Dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dan diolah dalam penelitian ini adalah jenis data primer dan sekunder. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Data Primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama sebagai responden, yaitu dengan membagi kuesioner kepada para trader PT Inter Pan Pasifik Futures di kota Medan.

(37)

3.3. Definisi Operasional

Defini operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Variabel Bebas (X), yaitu variabel yang nilainya tidak bergantung pada variabel lain. Adapun yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

1. Analisis Faktor Teknikal (X1) adalah merupakan analisis grafik harga dimasa lalu dengan indikator-indikator tertentu yang bertujuan untuk meramalkan pergerakan harga dimasa yang akan datang.

2. Analisis Faktor Fundamental (X2) adalah suatu metode analisis yang menggunakan data ekonomi, seperti data produksi, konsumsi, dan pendapatan rumah tangga, untuk meramalkan pergerakan harga.

b. Variabel Terikat (Y), yaitu variabel yang nilainya tergantung pada variabel lain. Yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan merupakan suatu proses pemilihan alternatif secara sistematis untuk ditindaklanjuti (digunakan) sebagai suatu cara pemecahan masalah.

3.4. Metode Pengumpulan Data

(38)

a. Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan/pernyataan kepada responden yaitu para trader PT Inter Pan Pasifik Futures di kota Medan.

b. Wawancara adalah tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak yang terkait dengan objek penelitian untuk mendapatkan informasi.

c. Library research adalah pengumpulan data melalui bahan kepustakaan yang berupa tulisan-tulisan ilmiah, jurnal, laporan penelitian, artikel dan data elektronik yang bersifat online yang berhubungan dengan topik yang diteliti.

3.5. Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah skala likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Adapun jawaban tiap item instrumen yang menggunakan skala likert dengan alternatif jawaban yaitu sangat setuju, setuju, ragu- ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Tabel 3.1

Skala Pengukuran Variabel Pilihan Jawaban Skor Sangat Tidak Berpengaruh (STB) 1

Tidak Berpengaruh (TB) 2

Netral (N) 3

Berpengaruh (B) 4

(39)

3.6. Populasi dan Sampel 3.6.1. Populasi

Dalam suatu penelitian tentu terdapat objek/subjek yang di teliti. Sugiyono (2004; 72) mendefenisikan populasi yaitu “Wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Dalam peneltian ini populasinya adalah trader yang bekerja pada PT Inter Pan Pasifik Futures di kota Medan. Populasi ini dilakukan pada seluruh trader dimana jumlah trader yang bekerja adalah sebanyak 100 orang.

3.6.2. Sampel

Metode pemilihan sampel menggunakan metode Probability Sampling karena setiap unsur populasi memiliki peluang yang sama untuk dijadikan anggota sampel dengan teknik Simple Random Sampling dimana sampel diambil secara acak dan populasi dianggap homogen.

Adapun rumus yang digunakan dalam penentuan jumlah sampel adalah Rumus Slovin (M. Iqbal Hasan, 2002; 61), yaitu:

�= �

1 +�.�2

dimana:

n = ukuran sampel N = ukuran populasi

e = kesalahan sampel yang dapat ditolerir, sebesar 10% Sehingga ukuran sampel dapat dihitung sebagai berikut:

� = �

(40)

� = 100 1 + 100. (0,1)2

� = 50 orang

Pada penelitian ini jumlah sampel yang diambil ada sebanyak 50 orang trader PT Inter Pan Pasifik Futures Medan.

3.7. Teknik Analisis

Teknik analisis data dalam skripsi ini menggunakan program SPSS versi 17. Pada penelitian ini ada beberapa tahap analisis data, yaitu:

3.7.1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengklasifikasikan, dan menginterpresentasikan data sehingga dapat menggambarkan dengan jelas masalah yang dihadapi (Sugiyono, 2004; 132). Setelah data dikumpulkan dengan lengkap kemudian dilakukan penyajian data kedalam bentuk tabel, grafik dan selanjutnya ditarik kesimpulan.

3.7.2. Uji Validitas dan Reliabilitas

Untuk memenuhi syarat validitas adalah dengan membandingkan nilai rhitung dan rtabel untuk degree of freedom (df) = n – 2. Pada penelitian ini jumlah sampel (n) = 50 dan besarnya derajat bebas (df) = 50 – 2 = 48 dan dengan tingkat

signifikansi sebesar 0,05 (α = 0,05) sehingga diperoleh nilai rtabel sebesar 0,279.

Jika rhitung > rtabel dan nilai positif maka butir pernyataan dalam kuesioner dinyatakan valid (Ghozali 2006; 45).

(41)

alpha dengan menggunakan metode uji statistik cronbach alpha (α). Nilai alpha

yang didapatkan kemudian dibandingkan dengan nilai batas reliabilitas minimum, yaitu 0,6 dan jika nilai uji koefisien reliabilitas diatas 0,6 maka item-item tersebut dapat dipercaya keandalannya (Ghozali 2006; 42).

3.8. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi menurut Ghozali (2002; 42) adalah berupa koefisien untuk masing-masing variabel independen. Koefisien ini diperoleh dengan cara memprediksi nilai variabel independen dengan suatu persamaan. Regresi linier berganda digunakan untuk menjelaskan analisis faktor teknikal dan faktor fundamental pengaruhnya terhadap pengambilan keputusan pada trading forex. Rumus untuk persamaan regresi linier berganda yang mempunyai dua variabel bebas adalah:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e Keterangan:

Y = Variabel Pengambilan Keputusan

a = Konstanta

X1 = Variabel Faktor Teknikal X2 = Variabel Faktor Fundamental

b1 = Koefisien regresi parsial yang mengukur besaran perubahan variable terikat Y sehubungan dengan perubahan variabel bebas X1 dengan asumsi X2 konstan

b2 = Koefisien regresi parsial yang mengukur besaran perubahan variabel terikat Y sehubungan dengan perubahan variabel bebas X2 dengan asumsi X1 konstan

(42)

3.9. Uji Asumsi Klasik

Beberapa asumsi klasik yang harus dipenuhi untuk suatu hasil estimasi regresi linier agar hasil tersebut baik dan efisien.

3.9.1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu memiliki distribusi normal serta untuk menghindari bias dalam model regresi. Untuk mendeteksi menggunakan analisis grafik dan yang lebih handal lagi dengan melihat normal probability plot, dimana:

1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3.9.2. Uji Multikolinieritas

Di dalam persamaan regresi tidak boleh terjadi multikolinieritas, maksudnya tidak boleh ada korelasi atau hubungan yang sempurna antara variabel bebas yang membentuk persamaan tersebut. Jika pada model persamaan tersebut terjadi gejala multikolinieritas itu berarti sesama variabel bebasnya terjadi korelasi. Untuk mendeteksi gejala multikolinieritas adalah sebagai berikut:

1. Model dinyatakan tidak terjadi multikolinieritas jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) < 10.

(43)

3.9.3. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah Homoskedastisitas atau tidak ada Heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini menguji ada tidaknya Heteroskedastisitas dengan Uji Park. Untuk menganalisis heteroskedastisitas adalah sebagai berikut:

Model dikatakan tidak mengalami gejala heteroskedastisitas jika nilai signifikansi > 0.05.

3.10. Uji Kesesuaian (Test of Goodness of Fit) 3.10.1. Uji Koefisien determinasi regresi (R2)

Uji Koefisien determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen yang diteliti secara bersama-sama mampu memberi penjelasan terhadap variabel dependen. Besarnya nilai koefisien determinasi berkisar antara 0 sampai dengan 1 (0 <

3.10.2. Uji Signifikan parsial (t tes)

R2 < 1).

Uji signifikansi individual (uji t) digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen dalam menerangkan variabel dependen. Ghozali (2006; 84), uji t dilakukan dengan tahap sebagai berikut:

(44)

Berarti variabel-variabel independen secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

H1 : b1 ≠ 0

Berarti variabel-variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

2. Menentukan kriteria pengujian

Sig.t < α, Ho diterima

Sig.t > α, Ho ditolak

Dengan jumlah data sampel sebanyak 50, maka dapat ditentukan nilai t

tabel(t α/2) dengan taraf signifikansi(α) 0,05. Sesuai dengan t tabel dimana

α/2 = 0,05/2 = 0,025

df = jumlah data – 2 = 50 – 2 = 48 maka nilai t tabel adalah 2,011.

3.10.3. Uji F Statistik

Uji signifikansi simultan (uji F) dilakukan dengan tujuan signifikansi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama. (Ghozali (2006; 84), tahapan yang dilakukan dalam pengujian hipotesis dengan uji F adalah:

1. Merumuskan hipotesis statistik Ho : b1 = b2 = 0

Berarti variabel-variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen

(45)

Berarti variabel-variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

2. Menentukan kriteria pengujian

Sig.F < α, Ho diterima

Sig.F > α, Ho ditolak

Dengan jumlah data sampel sebanyak 50, jumlah kelompok data sebanyak 3, maka dapat ditentukan nilai F tabel dengan taraf signifikansi 0,05. Cara menentukan F tabel yaitu melihat titik pertemuan Df1 dan Df2.

Df1 = jumlah kelompok data – 1 = 3 – 1

= 2

Df2 = jumlah data – jumlah kelompok data = 50 – 3

= 47

(46)

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Profil Perusahaan

Inter Pan Pasifik Futures merupakan bagian dari Inter Pan Group yang dikenal dengan berbagai aktifitas bisnis seperti jasa keuangan, developer, manufaktur, dan perdagangan internasional sejak tahun 1989.

Sejak berdirinya Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (BAPPEBTI), PT Inter Pan Pasifik Futures telah mendapat izin resmi dengan nomor izin 427/BAPPEBTI/SI/VII/2004. PT Inter Pan Pasifik Futures juga merupakan anggota dari Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) dengan nomor izin SPAB-056/BBJ/12/03, dan juga anggota dari PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) dengan nomor izin 27/AK-KBI/IX/2004.

Komitmen PT Inter Pan Pasifik Futures kepada mitra bisnis yaitu dengan motto “Your No.1 Investment Partner” agar dapat memberi nasabah manfaat investasi yang terbaik, kami juga menyediakan wakil pialang yang profesional dan berpengalaman di pasar saham, mata uang dan komoditi dunia.

4.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

(47)

untuk menjadi salah satu pialang profesional berskala nasional di bidang industri keuangan yang terdepan.

Dengan pengalaman sebagai pialang besar yang profesional selama 24 tahun mengarungi dunia industri keuangan, PT Inter Pan Pasifik Futures mencanangkan misi untuk melayani para nasabah kami lebih baik dan lebih dekat, dengan mendirikan lebih banyak kantor cabang di berbagai kota di seluruh Indonesia yang pada saat ini telah berjumlah 28 cabang; dan menjadi mitra terdepan dalam melayani kepentingan para nasabah kami dalam industri pialang berjangka sesuai dengan motto “Your No.1 Investment Partner”.

4.1.3. Lambang Perusahaan

[image:47.595.221.405.385.574.2]

Gambar 4.1

Lambang PT Inter Pan Pasifik Futures

(48)

Warna lambang adalah warna keemasan dimana warna ini memiliki arti bahwa perusahaan PT Inter Pan Pasifik bergerak dibidang saham, mata uang dan emas. PT Inter Pan Pasifik merupakan perusahaan yang bergerak dibidang futures. Oleh sebab itu perusahaan tersebut memiliki nama PT Inter Pan Pasifik Futures.

4.1.4. Gambaran Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah para trader yang sedang bekerja pada perusahaan PT Inter Pan Pasifik Futures Medan. Adapun sampel objek dalam penelitian ini adalah para trader yang masih aktif bekerja di perusahaan PT Inter Pan Pasifik Futures Medan. Agar penelitian ini sesuai dengan tujuan, maka disebarkan kuessioner kepada 50 orang, kemudian akan diketahui data responden berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir dan lama bekerja.

(49)
[image:49.595.112.511.117.277.2]

Tabel 4.1

Karakteristik Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia

Usia Total

15 - 20 thn 21 - 30 thn > 30 thn

JenisKelamin Pria Count 5 22 2 29

% of Total 10.0% 44.0% 4.0% 58.0%

Wanita Count 1 20 0 21

% of Total 2.0% 40.0% .0% 42.0%

Total Count 6 42 2 50

% of Total 12.0% 84.0% 4.0% 100.0%

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa hasil yang diperoleh dari pengolahan data yang diberikan kepada 50 orang responden menunjukkan bahwa jumlah trader yang bekerja pada PT Inter Pan Pasifik Futures menurut jenis kelamin dan usia, maka didapatkan jumlah pria lebih banyak dibandingkan jumlah wanita. Dapat dilihat pada kisaran usia 15 – 20 tahun jumlah pria sebanyak 5 orang (10%) dan jumlah wanita sebanyak 1 orang (2%). Pada kisaran usia 21 – 30 tahun jumlah pria sebanyak 22 orang (44%) dan jumlah wanita sebanyak 22 orang (40%). Pada kisaran >30 tahun jumlah pria sebanyak 2 orang (4%) dan jumlah wanita sebanyak 2 orang (4%).

(50)
[image:50.595.122.500.102.441.2]

Gambar 4.2

Grafik Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia

Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa jumlah trader pada PT Inter Pan Pasifik Futures lebih banyak kaum pria dan lebih banyak pada kaum muda yaitu kisaran usia 21 – 30 tahun. Maka dari itu PT Inter Pan Pasifik Futures memiliki prospek yang cerah karena memiliki trader-trader yang masih muda dan energik.

4.3. Karakteristik Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Pendidikan Terakhir

(51)
[image:51.595.112.512.125.277.2]

Tabel 4.2

Karakteristik Data Responden berdasarkan Jenis Kelamin dan Pendidikan

Pendidikan Total

SMA D3 S1

JenisKelamin Pria Count 5 3 21 29

% of Total 10.0% 6.0% 42.0% 58.0%

Wanita Count 1 6 14 21

% of Total 2.0% 12.0% 28.0% 42.0%

Total Count 6 9 35 50

% of Total 12.0% 18.0% 70.0% 100.0%

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa hasil yang diperoleh dari pengolahan data yang diberikan kepada 50 orang responden menunjukkan bahwa pada tingkat pendidikan SMA jumlah pria sebanyak 5 orang (10%) dan jumlah wanita sebanyak 1 orang (2%). Pada tingkat pendidikan D3 jumlah pria sebanyak 3 orang (6%) dan jumlah wanita sebanyak 6 orang (12%). Pada tingkat pendidikan S1 jumlah pria sebanyak 21 orang (42%) dan jumlah wanita sebanyak 14 orang (28%).

(52)
[image:52.595.139.465.112.412.2]

Gambar 4.3

Grafik Karakteristik berdasarkan Jenis Kelamin dan Pendidikan Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa jumlah trader pada PT Inter Pan Pasifik Futures lebih banyak memiliki tingkat pendidikan S1. Maka dari itu PT Inter Pan Pasifik Futures dapat meningkat dengan pesat karena memiliki para trader yang lebih berwawasan luas dan lebih cepat memahami produk perusahaan yaitu forex.

4.4. Karakteristik Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Lama Bekerja

(53)
[image:53.595.112.511.116.291.2]

Tabel 4.3

Karakteristik Data Responden berdasarkan Jenis Kelamin dan Lama Bekerja

LamaBekerja Total

0 - 1 thn >1 - 2 thn > 2 thn

JenisKelamin Pria Count 16 7 6 29

% of Total 32.0% 14.0% 12.0% 58.0%

Wanita Count 20 1 0 21

% of Total 40.0% 2.0% .0% 42.0%

Total Count 36 8 6 50

% of Total 72.0% 16.0% 12.0% 100.0%

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa hasil yang diperoleh dari pengolahan data yang diberikan kepada 50 orang responden menunjukkan bahwa pada lama bekerja 0 – 1 tahun jumlah pria sebanyak 16 orang (32%) dan jumlah wanita sebanyak 20 orang (40%). Pada lama bekerja >1 – 2 tahun jumlah pria sebanyak 7 orang (14%) dan jumlah wanita sebanyak 1 orang (2%). Pada lama bekerja >2 tahun jumlah pria sebanyak 6 orang (12%) dan jumlah wanita sebanyak 0 orang (0%).

(54)
[image:54.595.137.491.115.408.2]

Gambar 4.4

Grafik Karakteristik berdasarkan Jenis Kelamin dan Lama Bekerja Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa jumlah trader pada PT Inter Pan Pasifik Futures lebih banyak yang masih baru atau dikatakan masih pemula. Maka dari itu PT Inter Pan Pasifik Futures harus lebih lagi memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada para trader agar para trader tidak canggung dalam menghadapi calon nasabah dan tidak gegabah dalam memasuki pasar dalam trading forex.

4.5. Analisis Deskriptif Variabel

(55)
[image:55.595.215.411.173.285.2]

pengaruhnya terhadap pengambilan keputusan dengan menyebarkan kuesioner sebanyak 50 kuesioner. Adapun kriteria pengukuran data sebagai berikut:

Tabel 4.4

Kriteria Pengukuran Data

Jawaban Skor

Sangat Tidak Berpengaruh 1

Tidak Berpengaruh 2

Netral 3

Berpengaruh 4

Sangat Berpengaruh 5

Adapun frekuensi jawaban responden untuk melihat penyebaran tabulasi data sebagai berikut:

4.5.1. Distrtibusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Analisis Faktor Teknikal (X1)

Distribusi jawaban responden terhadap variabel Analisis Faktor Teknikal (X1) dijelaskan melalui tabel 4.5 di bawah ini:

Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Analisis Faktor Teknikal (X1)

No Pertanyaan Pilihan Jumlah Persen

1 Menurut Anda apakah analisis Trendline (Up, Down atau Sideways trend) berpengaruh dalam transaksi forex?

Sangat Tidak Berpengaruh 3 6 %

Tidak Berpengaruh 4 8 %

Netral 9 18 %

Berpengaruh 23 46 %

Sangat Berpengaruh 11 22 %

Total 50 100%

2 Menurut Anda apakah analisis indikator Relative Strength Index (RSI) berpengaruh dalam transaksi forex?

Sangat Tidak Berpengaruh 3 6 %

Tidak Berpengaruh 7 14 %

Netral 19 38 %

Berpengaruh 18 36 %

Sangat Berpengaruh 3 6 %

Total 50 100%

3 Menurut Anda apakah analisis Stochastic Oscillator berpengaruh dalam transaksi

Sangat Tidak Berpengaruh 1 2 %

Tidak Berpengaruh 4 8 %

[image:55.595.114.513.482.748.2]
(56)

forex? Berpengaruh 12 24 % Sangat Berpengaruh 15 30 %

Total 50 100%

4 Menurut Anda apakah analisis Indicator Bears and Bulls Power berpengaruh dalam transaksi forex?

Sangat Tidak Berpengaruh 3 6 %

Tidak Berpengaruh 15 30 %

Netral 6 12 %

Berpengaruh 15 30 %

Sangat Berpengaruh 11 22 %

Total 50 100%

5 Menurut Anda apakah analisis Periodicity Grafik (minutes, daily, weekly, dll) yang tampil pada layar pergerakan harga berpengaruh dalam transaksi forex?

Sangat Tidak Berpengaruh 0 0 %

Tidak Berpengaruh 2 4 %

Netral 9 18 %

Berpengaruh 17 34 %

Sangat Berpengaruh 22 44 %

Total 50 100%

6 Menurut Anda apakah penggunaan grafik dan chart berpengaruh dalam transaksi forex?

Sangat Tidak Berpengaruh 0 0 %

Tidak Berpengaruh 1 2 %

Netral 9 18 %

Berpengaruh 12 24 %

Sangat Berpengaruh 28 56 %

Total 50 100%

7 Menurut Anda apakah analisis indikator Moving Average berpengaruh dalam transaksi forex?

Sangat Tidak Berpengaruh 0 0 %

Tidak Berpengaruh 5 10 %

Netral 16 32 %

Berpengaruh 21 42 %

Sangat Berpengaruh 8 16 %

Total 50 100%

8 Menurut Anda apakah analisis indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) berpengaruh dalam transaksi forex?

Sangat Tidak Berpengaruh 5 10 %

Tidak Berpengaruh 2 4 %

Netral 20 40 %

Berpengaruh 17 34 %

Sangat Berpengaruh 6 12 %

Total 50 100%

9 Menurut Anda apakah analisis Support and Resistance Line berpengaruh dalam transaksi forex?

Sangat Tidak Berpengaruh 0 0 %

Tidak Berpengaruh 2 4 %

Netral 11 22 %

Berpengaruh 16 32 %

Sangat Berpengaruh 21 42 %

Total 50 100%

(57)

1. Frekuensi jawaban responden pada pertanyaan pertama lebih banyak memilih berpengaruh yaitu ada 23 responden atau 46% dari total responden 50 orang, kemudian sangat berpengaruh ada 11 responden atau 22%, memilih netral ada 9 responden atau 18%, memilih tidak berpengaruh ada 4 responden atau 8%, dan memilih sangat tidak berpengaruh ada 3 responden atau 6%.

2. Frekuensi jawaban responden pada pertanyaan kedua lebih banyak memilih netral yaitu ada 19 responden atau 38% dari total responden 50 orang, kemudian berpengaruh ada 18 responden atau 36%, memilih tidak berpengaruh ada 7 responden atau 14%, memilih sangat tidak berpengaruh ada 3 responden atau 6%, dan memilih sangat berpengaruh ada 3 responden atau 6%.

3. Frekuensi jawaban responden pada pertanyaan ketiga lebih banyak memilih Netral yaitu ada 18 responden atau 36% dari total responden 50 orang, kemudian sangat berpengaruh ada 15 responden atau 30%, memilih berpengaruh ada 12 responden atau 24%, memilih tidak berpengaruh ada 4 responden atau 8%, dan memilih sangat tidak berpengaruh ada 1 responden atau 2%.

(58)

5. Frekuensi jawaban responden pada pertanyaan kelima lebih banyak memilih sangat berpengaruh yaitu ada 22 responden atau 44% dari total responden 50 orang, kemudian berpengaruh ada 17 responden atau 34%, memilih netral ada 9 responden atau 18%, memilih tidak berpengaruh ada 2 responden atau 4%, dan tidak ada responden yang memilih sangat tidak berpengaruh.

6. Frekuensi jawaban responden pada pertanyaan keenam lebih banyak memilih sangat berpengaruh yaitu ada 28 responden atau 56% dari total responden 50 orang, kemudian berpengaruh ada 12 responden atau 24%, memilih netral ada 9 responden atau 18%, memilih tidak berpengaruh ada 1 responden atau 2%, dan tidak ada responden yang memilih sangat tidak berpengaruh.

7. Frekuensi jawaban responden pada pertanyaan ketujuh lebih banyak memilih berpengaruh yaitu ada 21 responden atau 42% dari total responden 50 orang, kemudian netral ada 16 responden atau 32%, memilih sangat berpengaruh ada 8 responden atau 16%, memilih tidak berpengaruh ada 5 responden atau 10%, dan tidak ada responden yang memilih sangat tidak berpengaruh.

(59)

ada 5 responden atau 10%, dan memilih tidak berpengaruh ada 2 responden atau 4%.

9. Frekuensi jawaban responden pada pertanyaan kesembilan lebih banyak memilih sangat berpengaruh yaitu ada 21 responden atau 42% dari total responden 50 orang, kemudian berpengaruh ada 16 responden atau 32%, memilih netral ada 11 responden atau 22%, memilih tidak berpengaruh ada 2 responden atau 4%, dan tidak ada responden yang memilih sangat tidak berpengaruh.

4.5.2. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Analisis Faktor Fundamental (X2)

[image:59.595.114.512.449.746.2]

Distribusi jawaban responden terhadap variabel Analisis Faktor Fundamental (X2) dijelaskan melalui tabel 4.6 di bawah ini:

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Analisis Faktor Fundamental (X2)

No Pertanyaan Pilihan Jumlah Persen

1 Menurut Anda apakah analisis neraca pembayaran (balance of payment) negara Amerika berpengaruh dalam transaksi forex?

Sangat Tidak Berpengaruh 3 6 %

Tidak Berpengaruh 7 14 %

Netral 7 14 %

Berpengaruh 27 54 %

Sangat Berpengaruh 6 12 %

Total 50 100%

2 Menurut Anda apakah analisis defisit anggaran belanja negara Amerika berpengaruh dalam transaksi forex?

Sangat Tidak Berpengaruh 3 6 %

Tidak Berpengaruh 6 12 %

Netral 16 32 %

Berpengaruh 18 36 %

Sangat Berpengaruh 7 14 %

Total 50 100%

3 Menurut Anda apakah analisis kondisi keamanan negara-negara di Eropa berpengaruh dalam transaksi forex?

Sangat Tidak Berpengaruh 0 0 %

Tidak Berpengaruh 1 2 %

Netral 16 32 %

Berpengaruh 11 22 %

(60)

Total 50 100% 4 Menurut Anda apakah

pergantian presiden di Amerika berpengaruh dalam transaksi forex?

Sangat Tidak Berpengaruh 3 6 %

Tidak Berpengaruh 11 22 %

Netral 3 6 %

Berpengaruh 23 46 %

Sangat Berpengaruh 10 20 %

Total 50 100%

5 Menurut Anda apakah analisis tingkat permintaan dan penawaran yang terjadi didalam pasar berjangka berpengaruh dalam transaksi forex?

Sangat Tidak Berpengaruh 0 0 %

Tidak Berpengaruh 1 2 %

Netral 12 24 %

Berpengaruh 15 30 %

Sangat Berpengaruh 22 44 %

Total 50 100%

6 Menurut Anda apakah tuntutan pengangguran yang terjadi di Amerika berpengaruh dalam transaksi forex?

Sangat Tidak Berpengaruh 0 0 %

Tidak Berpengaruh 2 4 %

Netral 8 16 %

Berpengaruh 11 22 %

Sangat Berpengaruh 29 58 %

Total 50 100%

7 Menurut Anda apakah analisis Non-Farm Payroll yang terjadi di Amerika berpengaruh dalam transaksi forex?

Sangat Tidak Berpengaruh 0 0 %

Tidak Berpengaruh 5 10 %

Netral 11 22 %

Berpengaruh 17 34 %

Sangat Berpengaruh 17 34 %

Total 50 100%

8 Menurut Anda apakah analisis Neraca perdagangan Inggris berpengaruh dalam transaksi forex?

Sangat Tidak Berpengaruh 4 8 %

Tidak Berpengaruh 3 6 %

Netral 15 30 %

Berpengaruh 18 36 %

Sangat Berpengaruh 10 20 %

Total 50 100%

9 Menurut Anda apakah analisis tingkat suku bunga bank yang ada di Amerika berpengaruh dalam transaksi forex?

Sangat Tidak Berpengaruh 0 0 %

Tidak Berpengaruh 2 4 %

Netral 9 18 %

Berpengaruh 16 32 %

Sangat Berpengaruh 23 46 %

Total 50 100%

10 Menurut Anda apakah bencana alam yang terjadi di Amerika berpengaruh dalam transaksi forex?

Sangat Tidak Berpengaruh 0 0 %

Tidak Berpengaruh 3 6 %

Netral 6 12 %

Berpengaruh 29 58 %

Sangat Berpengaruh 12 24 %

Total 50 100%

(61)

Money Supply (penawaran uang) berpengaruh dalam transaksi forex?

Tidak Berpengaruh 1 2 %

Netral 12 24 %

Berpengaruh 20 40 %

Sangat Berpengaruh 17 34 %

Total 50 100%

Adapun hasil jawaban kuesioner dari 50 responden pada variabel Analisis Faktor Fundamental (X2) adalah sebagai berikut:

1. Frekuensi jawaban responden pada pertanyaan pertama lebih banyak memilih berpengaruh yaitu ada 27 responden atau 54% dari total responden 50 orang, kemudian tidak berpengaruh dan netral mempunyai jumlah responden yang sama yaitu ada 7 responden atau 14%, memilih sangat berpengaruh ada 6 responden atau 12%, dan memilih sangat tidak berpengaruh ada 3 responden atau 6%.

2. Frekuensi jawaban responden pada pertanyaan kedua lebih banyak memilih berpengaruh yaitu ada 18 responden atau 36% dari total responden 50 orang, kemudian netral ada 16 responden atau 32%, memilih sangat berpengaruh ada 7 responden atau 14%, memilih tidak berpengaruh ada 6 responden atau 12%, dan memilih sangat tidak berpengaruh ada 3 responden atau 6%.

3. Frekuensi jawaban responden pada pertanyaan ketiga lebih banyak memilih

(62)

4. Frekuensi jawaban responden pada pertanyaan keempat lebih banyak memilih berpengaruh yaitu ada 23 responden atau 46% dari total responden 50 orang, kemudian tidak berpengaruh ada 11 responden atau 22%, memilih sangat berpengaruh ada 10 responden atau 20%, dan yang memilih sangat tidak berpengaruh dan netral jumlah respondennya sama yaitu 3 responden atau 6%.

5. Frekuensi jawaban responden pada pertanyaan kelima lebih banyak memilih sangat berpengaruh yaitu ada 22 responden atau 44% dari total responden 50 orang, kemudian berpengaruh ada 15 responden atau 30%, memilih netral ada 12 responden atau 24%, memilih tidak berpengaruh ada 1 responden atau 2%, dan tidak ada responden yang memilih sangat tidak berpengaruh.

6. Frekuensi jawaban responden pada pertanyaan keenam lebih banyak memilih sangat berpengaruh yaitu ada 29 responden atau 58% dari total responden 50 orang, kemudian berpengaruh ada 11 responden atau 22%, memilih netral ada 8 responden atau 16%, memilih tidak berpengaruh ada 2 responden atau 4%, dan tidak ada responden yang memilih sangat tidak berpengaruh.

(63)

responden atau 10%, dan tidak ada responden yang memilih sangat tidak berpengaruh.

8. Frekuensi jawaban responden pada pertanyaan kedelapan lebih banyak memilih berpengaruh yaitu ada 18 responden atau 36% dari total responden 50 orang, kemudian netral ada 15 responden atau 30%, memilih sangat berpengaruh ada 10 responden atau 20%, memilih sangat tidak berpengaruh ada 4 responden atau 8%, dan memilih tidak berpengaruh ada 3 responden atau 6%.

9. Frekuensi jawaban responden pada pertanyaan kesembilan lebih banyak memilih sangat berpengaruh yaitu ada 23 responden atau 46% dari total responden 50 orang, kemudian berpengaruh ada 16 responden atau 32%, memilih netral ada 9 responden atau 18%, memilih tidak berpengaruh ada 2 responden atau 4%, dan tidak ada responden yang memilih sangat tidak berpengaruh.

10. Frekuensi jawaban responden pada pertanyaan kesepuluh lebih banyak memilih berpengaruh yaitu ada 29 responden atau 58% dari total responden 50 orang, kemudian sangat berpengaruh ada 12 responden atau 24%, memilih netral ada 6 responden atau 12%, memilih tidak berpengaruh ada 3 responden atau 6%, dan tidak ada responden yang memilih sangat tidak berpengaruh.

(64)

memilih netral ada 12 responden atau 24%, memilih tidak berpengaruh ada 1 responden atau 2%, dan tidak ada responden yang memilih sangat tidak berpengaruh.

4.5.3. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Pengambilan Keputusan (Y)

[image:64.595.116.513.305.751.2]

Distribusi jawaban

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Lambang PT Inter Pan Pasifik FuturesGambar 4.1
Tabel 4.1 Karakteristik Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia
Grafik Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian Rhianon (2013), model pembuatan BCP untuk sektor perairan adalah dengan melalui beberapa tahapan.Tahapan yang terlibat yaitu pembuatan program BCP

Dalam contoh Newtown, sesuai dengan tujuan buku ini, kita telah membahas teknik sederhana untuk menentukan volume lalu lintas yang kita harapkan pada jalan baru yang

Metode Economic Order Quantity atau EOQ merupakan metode yang akan digunakan di dalam sistem untuk menentukan kapan Toko Keisya Salon melakukan pemesanan barang

Dari hasil penelitian ini diharapkan pelaksanaan praktek kerja industri lebih ditingkatkan lagi sehingga siswa betul-betul dapat mengaplikasikan kompetensi kejuruan

f. Jumlah total hadiah undian adalah 1.120 unit yang tersebar ke seluruh Kanwil dan Area sehingga kesempatan nasabah untuk memenangkan hadiah semakin besar. Nasabah yang pernah

learning melibatkan siswa dalam berpendapat sehingga aktivitas siswa akan muncul sesuai dengan teori dari Hamalik (2011) bahwa pembelajaran discovery berorientasi

Dengan demikian penerapan mediasi penal dalam penyelesaian tindak pidana perkelahian menurut hukum adat Kampar masih dipertahankan karena pada prinsipnya bersifat

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Perancangan Komunikasi