• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN ANALISIS SIMPANG EMPAT BERSINYAL JALAN YOS SUDARSO – JALAN PAHLAWAN KABUPATEN MANOKWARI – PAPUA BARAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KESIMPULAN DAN SARAN ANALISIS SIMPANG EMPAT BERSINYAL JALAN YOS SUDARSO – JALAN PAHLAWAN KABUPATEN MANOKWARI – PAPUA BARAT."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Dari analisis simpang empat bersinyal Jl.Yos Sudarso – Jl.Pahlawan

Kabupaten Manokwari – Papua Barat berdasarkan MKJI 1997, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut.

1. Berdasarkan hasil hitungan yang diperoleh dilapangan kapasitas yang terjadi

di simpang empat bersinyal Jl. Yos Sudarso – Jl. Pahlawan Kabupaten

Manokwari Senin 15-06-2009 Pukul 07.00 – 08.00 WIT untuk masing-masing

pendekat utara, timur, selatan, dan barat adalah 158,9 smp/jam, 392,3

smp/jam, 291,4 smp/jam, 309,2 smp/jam. Data tersebut diambil pada

pengambilan survai paling puncak selama 3 hari survey di lapangan.

2. Derajat kejenuhan yang terjadi di di simpang empat bersinyal Jl. Yos Sudarso –

Jl. Pahlawan Kabupaten Manokwari Senin (15/06/2009) pukul (07.00-08.00)

WIT untuk masing-masing pendekat utara, timur, selatan, barat adalah 2.18,

0.66, 1.32, 0.73. Data tersebut diambil pada pengambilan survei paling

puncak selama 3 hari survai di lapangan.

3. Panjang antrian yang terjadi di simpang empat bersinyal Jl. Yos Sudarso –

Jl.Pahlawan Kabupaten Manokwari setelah diambil selama tiga hari pada

Senin (15/06/2009) pukul (07.00-08.00) WIT untuk pendekat utara adalah 409

m, pendekat timur 35 m, pendekat selatan 222 m, dan pendekat barat 35 m.

Hasil survai penelitian panjang antrian di lapangan pada Kamis (18/06/2009)

pukul (07.00-08.00) WIT untuk pendekat utara 46 m, pendekat timur 19 m,

pendekat selatan 17 m, dan pendekat barat 20 m. Untuk hasil survai panjang

(2)

pendekat utara 38 m, pendekat timur 21 m, pendekat selatan 21 m, dan

pendekat barat 17 m. Data tersebut diambil pada pengambilan survai di

lapangan pada jam-jam paling puncak per hari selama 3 hari survai di

lapangan.

4.Perhitungan panjang antrian dilapangan berbeda dengan berbeda dengan hasil

perhitungan panjang antrian menurut MKJI 1997.

a. Panjang antrian aktual untuk pendekat utara dan selatan terjadi pada hari

Senin, 15 Juni 2009 yaitu 120 meter dan 98,5. Pendekat timur dan barat

yaitu 55 meter dan 45 meter.

b. Panjang antrian menurut MKJI 1997 untuk pendekat utara dan selatan pada

hari Senin, 15 Juni 2009 yaitu 409 meter dan 222 meter. Pendekat timur

dan barat yaitu 55 meter dan 35 meter.

Data tersebut diambil berdasarkan waktu puncak selama tiga hari.

5. Perhitungan panjang antrian di lapangan menurut Metode MKJI 1997 ternyata

berbeda dengan panjang antrian di lapangan. Hal ini dapat dilihat pada pernyataan

1 diatas. Dari pernyataan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa panjang antrian

menurut MKJI 1997 tidak selalu lebih besar dibanding dengan panjang antrian

aktual, tetapi ada juga sebaliknya yaitu pada hasil survai Senin (15/06/2009) pukul

(07.00-08.00) WIT pada pendekat timur dan barat sebesar 35 meter dan 35 meter,

dan menurut MKJI 1997 adalah sebesar 55 meter dan 45 meter.

6. Dalam anailsis ini digunakan 4 (empat) alternatif desain untuk meminimalkan

panjang antrian pada pendekat – pendekat tertentu yang panjang antrian

aktualnya memiliki panjang antrian yang panjang. Alternatif desain yang

digunakan adalah sebagai berikut .

a. Alternatif I diberikan perubahan waktu hijau.

(3)

c. Alternatif III diberikan perubahan geometrik jalan disertai perubahan waktu

hijau.

d. Alternatif IV diberikan alternatif belok kiri mengikuti sinyal pada pendekat

utara dan selatan.

Dari alternatif – alternatif yang diberikan diatas diambil alternatif III yang sesuai

dengan kondisi dilapangan simpang empat Jl.Yos Sudarso – Jl.Pahlawan

Kabupaten Manokwari – Papua Barat.

7. Kapasitas yang terjadi di simpang empat bersinyal Jl. Yos Sudarso –

Jl.Pahlawan Kabupaten Manokwari setelah diberikan alternatif desain

geometrik jalan disertai perubahan waktu hijau hari Senin (15/06/2009) WIT

pukul (07.00-08.00) WIT untuk masing-masing pendekat utara, timur, selatan,

dan barat adalah 462.7 smp/jam,390.5 smp/jam, 513.8 smp/jam, 302.5

smp/jam. Data tersebut diambil pada pengambilan survai paling puncak

selama 3 hari survey di lapangan.

8. Derajat kejenuhan yang terjadi di simpang empat bersinyal Jl. Yos Sudarso –

Jl. Pahlawan Kabupaten Manokwari setelah diberikan alternatif desain

geometrik jalan disertai perubahan waktu hijau hari Senin (15/06/2009) pukul

(07.00-08.00) WIT untuk masing-masing pendekat utara, timur, selatan, dan

barat adalah 0.747, 0.660, 0.741, 0.731. Data tersebut diambil pada

pengambilan survai paling puncak selama 3 hari survei di lapangan.

9. Panjang antrian yang terjadi di simpang empat bersinyal Jl. Yos Sudarso – Jl.

Pahlawan Kabupaten Manokwari setelah diberikan alternatif desain geometrik

jalan disertai perubahan waktu hijau hari Senin (15/06/2009) pukul

(07.00-08.00) WIT untuk pendekat utara adalah 205 m, pendekat timur 127 m,

pendekat selatan 163 m, dan pendekat barat 114 m. Data tersebut diambil

(4)

10. Solusi penanganan untuk kinerja simpang empat bersinyal Jl.Yos Sudarso –

Jl.Pahlawan adalah dengan diberikan alternative desain geometrik jalan

disertai perubahan waktu hijau.

6.2. Saran

Dari hasil kesimpulan diatas maka saran-saran yang dapat penyusun

sampaikan setelah melakukan penelitian tentang analisis simpang bersinyal dengan

Metode MKJI 1997 adalah sebagai berikut.

1. Perlunya penambahan lebar jalan untuk masing-masing pendekat khususnya

pada pendekat Utara dan Selatan serta mengubah waktu hijau pada pengaturan

traffic light.

2. Melakukan penelitian-penelitian lainnya yang masih berhubungan dengan

analisis simpang bersinyal, hal ini diharapkan dapat menunjang dan

mendukung serta mempunyai suatu tindak lanjut terhadap kelancaran lalu

lintas pada persimpangan seperti pada penelitian yang sudah ada.

3. Perlu adanya pembaharuan-pembaharuan pada Metode MKJI 1997, hal ini

dikarenakan secara keseluruhan Metode MKJI 1997 masih bersifat umum, hal

ini dikarenakan adanya perbedaan karakteristik lalu lintas pada masing –

(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)

Referensi

Dokumen terkait

Tyre rubber adalah bentuk lain dari karet alam yang dihasilkan sebagai barang setengah jadi sehingga bisa langsung dipakai oleh konsumen, baik untuk pembuatan ban atau barang

Hasil dari analisis kapasitas ruang parkir off street mobil penumpang di ADA Swalayan menunjukkan bahwa kapasitas statis ruang parkir off street mobil penumpang ADA

sedikit dalam darah, tetapi kecepatan penggantinya sangat cepat (separuh asam lemak plasma digantikan oleh asam lemak baru setiap 2 sampai 3 menit). Dengan kecepatan

Pemerintah telah menerbitkan berbagai peraturan perundangan tentang produk pangan agar dapat dikonsumsi secara sehat dan aman oleh masyarakat. Namun masih banyak

Novia Sintha Dewi.THE USE OF SONG MATERIAL TO IMPROVE THE STUDENT’S ENGLISH BY USING TEAM GAME TOURNAMENT METHOD (A CLASSROOM ACTION RESEARCH IN SMA NEGERI 3 DEPOK

Untuk mengatasi masalah tersebut tanah lempung sangat lunak dapat diperkuat dengan menggunakan material bambu yang bisa dibuat menjadi sistem matras atau

Kadar TSS yang tinggi pada tahun 1998 dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain perbedaan besaran curah hujan, hasil akumulasi sedimen yang berasal dari

Ekstrak etanol kangkung darat (Ipomea reptans Poir) menunjukkan efek sedasi pada dosis 8 , 16, dan 32 mg/kg BB, tetapi durasi lama tidur mencit tidak berbeda signifikan pada dosis 16