• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENUTUP PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MASYARAKAT YANG MELAKUKAN DEMOSNTRASI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENUTUP PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MASYARAKAT YANG MELAKUKAN DEMOSNTRASI."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

56

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pelaksanaan perlindungan hukum terhadap masyarakat yang

melakukan demonstrasi, terutama yang menjadi korban tindak kekerasan

sebagaimana telah penulis uraikan pada bab terdahulu, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Bentuk perlindungan hukum terhadap masyarakat yang mengalami

kekerasan pada saat melakukan demonstrasi meliputi :

a. Pemberian bantuan hukum terhadap masyarakat yang

menjadi korban tindak kekerasan pada saat melakukan

demosntrasi.

b. Pemberian jaminan keamanan terhadap masyarakat yang

menjadi saksi atau korban tindak kekerasan pada saat

melakukan demonstrasi.

c. Pendampingan secara psikologis terhadap korban yang

mengalami trauma atau tekanan psikis.

d. Pemberian pelayanan medis kepada korban yang

mengalami luka-luka akibat tindak kekerasan pada saat

melakukan demosntrasi.

2. Hambatan yang dialami oleh POLRI dalam rangka memberikan

(2)

57

demonstrasi terdiri dari hambatan yang berasal dari internal POLRI

dan eksternal POLRI.

a. Internal POLRI

1) Kurangnya sarana transportasi seperti kendaraan roda

dua dan roda empat yang dimiliki POLRI.

2) Terbatasnya jumlah personil POLRI dalam satu

wilayah.

3) Adanya dilema anggota POLRI pada saat melakukan

pengamanan demosntrasi.

4) Kurangnya kemampuan dan pengetahuan anggota

POLRI dalam menghadapi demonstrasi.

b. Eksternal POLRI

1) Sulitnya mencari saksi pada saat terjadi tindak

kekerasan terhadap demonstran.

2) Adanya provokator pada saat demonstrasi

berlangsung.

3) Masih adanya sebagian masyarakat kurang

memahami peraturan hukum yang berlaku.

4) Masih adanya sebgaian masyarakat tidak mau

(3)

58

B. Saran

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat diketahui bahwa bentuk

perlindungan hukum yang ada pada saat ini belum cukup memberikan

jaminan terhadap masyarakat yang melakukan demonstrasi. Maka penulis

memberikan saran sebagai berikut :

1. Diperlukan adanya peningkatan kualitas dan kuantitas dari

anggota POLRI dalam upaya mewujudkan profesionalisme

guna memberikan perlindungan hukum terhadap

masyarakat yang melakukan demosntrasi.

2. Pemberian pengetahuan terhadap masyarakat secara luas

tentang hukum dan ketentuan mengenai demosntrasi

(4)

59

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Andika Matulessy, 2005, Mahasiswa dan Gerakan Sosial, Penebit Srikandi, Surabaya.

Anton Tabah, 1991, Menatap Dengan Hati Polisi Indonesia, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

---, 2001, Membangun POLRI Yang Kuat (Belajar Dari Macan-Macan Asia), Penerbit Mitrahardasuma, Jakarta.

---,2002,Polri Dalam Transisi Demokrasi, Mitra Hardhasuma, Jakarta.

Arbi Sanit, 1998,Reformasi Politik, Pustaka Pelajar, Yogyakarata.

Ari Hermawan, 2004, Perlindungan Hukum Pembantu Rumah Tangga dari Perspektif Hukum Ketenagakerjaan, Yogyakarta.

Arif Gosita, 1985,Masalah Korban Kejahatan, Akademika Pressindo, Jakarta.

Dedi Djamaludin Malik, 1998,Gejolak Reformasi Menolak Anarkhi, Penerbit Zaman Wacana Nusantara, Bandung.

John Lofland, 2003,PROTES : Studi Tentang Perilaku Kolektif dan Gerakan Sosial, INSIST Press, Yogyakarta.

(5)

60

P. Sharma, 2004, Sistem Demokrasi Yang Hakiki, Penerbit Yayasan Menera Ilmu, Jakarta.

Sudikno Mertokusumo, 2000,Mengenal Hukum, Liberty, Yogyakarta.

Thomas Santoso, 2002,Teori-Teori Kekerasan, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.

Website

http://www.tandef.net/peraturan-kapolri-nomor-1-tahun-2009-tentang-penggunaan-kekuatan-dalam-tindakan-kepolisian, tanggal 13 November 2009.

Harry Haryadi, Sosialisasi Perkap Nomor 1 Tahun 2009, www.tandef.com, tanggal 14 November 2009.

Kamus

Kamus Lengkap Bahasa Indonesia,Gramedia Press, Jakarta.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2002, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Edisi Ketiga), Balai Pustaka, Jakarta.

Peraturan Perundang-Undangan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945.

Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Di Muka Umum.

(6)

61

Peraturan Kapolri Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penggunaan Kekuatan dalam Tindakan Kepolisian.

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, penelitian ini penting untuk mengetahui kadar ekspresi IGF-1 dan Leptin terkait dengan reseptivitas endometrium pada penderita endometriosis dibandingkan dengan

There are two objectives: the first is to analyze the movie based on its structural elements and technical elements, and the second is to analyze the main

[r]

Memadukan atau Mentarjih Antara Hadis-Hadis yang Kontradiktif (dalam hadis larangan mengucapkan salam terhadap non-muslim) ..1. Memahami Hadis Dengan Memperhatikan Konteks Historis,

Koefisien regresi untuk variabel profesionalitas guru adalah 0,389; berarti bahwa semakin baik profesionalitas guru bimbingan konseling SMP Kota Salatiga, maka kinerja

Dalam kesempatan ini kami moho n bantuan kepada Bapak/Ibu/Sdr/i untuk menjawab pertanyaan yang kami ajukan ini, yang hasilnya nanti akan kami gunakan sebagai data dalam

Tabel 9 Hubungan keyakinan kemampuan diri (self-efficacy) terhadap perilaku perawatan kaki pada pasien diabetes melitus di Puskesmas Gamping 1

R.J.Ress (dalam Aziez) menyatakan bahwa novel adalah sebuah cerita fiksi dalam bentuk prosa yang cukup panjang, yang tokoh dan perilakunya merupakan cerminan kehidupan nyata