ABSTRAK
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE TANYA JAWAB DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS VI-B SD
XAVERIUS METRO TAHUN PELAJARAN 2011-2012
Oleh SARTOYO
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pelajaran Bahasa Inggris melalui metode tanya jawab.
Subjek penelitian adalah siswa kelas VI-B SD Xaverius Metro semester genap tahun pelajaran 2011-2012 dengan jumlah 36 orang siswa terdiri dari 18 orang siswa laki-laki dan 18 orang siswa perempuan.
Metode penelitian menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas dilaksanakan melalui dua siklus dimana setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, pengamatan, dan tes hasil belajar.
Hasil penelitian tindakan kelas menunjukkan bahwa penggunaan metode tanya jawab dengan prosedur dan langkah-langkah pelaksanaan yang benar, dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Dapat dilihat dari data rangkaian tindakan yang telah dilaksanakan tampak adanya perubahan yang berkelanjutan pada aspek-aspek aktivitas siswa. Rata-rata aktivitas yang dilakukan siswa pada siklus I, meningkat pada siklus II. Dari 24,1 menjadi 29,2 ada peningkatan 5,1. Hasil tes formatif dari siklus ke siklus, juga menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar yang cukup signifikan. . Rata-rata hasil belajar pada siklus I meningkat pada siklus II, dari 75,83 menjadi 82,36. Ada peningkatan 6,53.
Kesimpulan, pembelajaran Bahasa Inggris ,melalui metode tanya jawab dengan prosedur dan langkah-langkah yang benar dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VI-B SD Xaverius Metro tahun pelajaran 2011-2012.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan suatu bangsa banyak ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia
(SDM) yang ada. Untuk meningkatkan kualitas SDM dan menumbuh kembangkan segala
potensinya antara lain adalah melalui kegiatan pendidikan. Sehingga diperoleh kekuatan
spiritual, pengendalian diri, kecerdasan, ketrampilan, kepribadian, dan sikap sosial, serta
dasar keagamaan yang memadai.
Dalam dunia pendidikan ada dua konsep yang saling berkaitan dan tidak dapat
dipisahkan, yaitu belajar dan pembelajaran. Konsep belajar berada di pihak peserta didik,
sedangkan konsep pembelajaran berada di pihak pendidik. Keduanya tidak dapat
dipisahkan saling berkaitan satu dengan yang lainnya dalam proses belajar mengajar.
Proses belajar mengajar merupakan bagian inti dari pendidikan di sekolah, yaitu
suatu proses interaksi pembelajaran antara guru dan peserta didik. Ada tiga aspek dalam
interaksi ini yang harus dikembangkan untuk mencapai tujuan yaitu: aspek kognitif,
afektif, dan psikomotorik.
Untuk mencapai tujuan pendidikan secara baik, dibutuhkan peranan maksimal guru
dalam memanage kelas. Departemen Pendidikan Nasional, khususnya Direktorat Jendral
Pendidikan , telah berusaha keras melakukan berbagai usaha untuk meningkatkan mutu
Pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah dasar merupakan mata pelajaran muatan
lokal. Pelajaran ini tidak wajib diberikan, sehingga banyak sekolah yang karena
keterbatasan tenaga pengajar, tidak memberikan mata pelajaran ini. Padahal penguasaan
Bahasa Inggris sangat penting, lebih-lebih untuk menyambut globalisasi yang tidak
mungkin dapat dibendung.
Komunikasi antara bangsa-bangsa di dunia menggunakan bahasa internasional,
yakni Bahasa Inggris. Arus perkembanngan teknologi dan inforrmasi yang berkembang
semakin canggih saat ini, baik lewat media elektronik maupun media cetak, banyak yang
disampaikan menggunakan Bahasa Inggris. Maka dari itu pembelajaran Bahasa Inggris
sangatlah penting dan strategis peranannya dalam meningkatkan kualitas sumber daya
manusia untuk membangun bangsa yang maju.
Berdasarkan informasi dan diskusi dengan para guru serta melakukan pengamatan di
kelas VI-B SD Xaverius Metro, ditemukan bahwa hasil belajar siswa masih rendah,
belum sesuai dengan yang diharapkan. Proses pembelajaran Bahasa Inggris masih
menggunakan metode-metode yang berpusat pada guru (teacher center). Guru di kelas
menjadi aktor utama sehingga membuat siswa menjadi pasif, dan cenderung
membosankan yang berakibat pembelajaran menjadi tidak efektif.
Pembelajaran yang monoton dan kurang melibatkan siswa secara aktif, membuat
mereka cepat merasa jenuh, kurang memperhatikan, cenderung meremehkan, main-main
sendiri, ngobrol, dan membuat ulah yang tidak perlu lainnya. Keadaan seperti ini
mengakibatkan hasil belajar siswa belum mencapai taraf yang maksimal (Hamalik,
2000:1)
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar, yaitu:
Faktor internal yang mempengaruhi terutama faktor psikologis, yaitu : motivasi,
perhatian, pengamatan, tanggapan dan lain sebagainya.
b. Faktor eksternal (dari luar individu yang belajar)
Faktor eksternal adalah semua hal yang mempengaruhi yang berasal dari luar siswa.
Faktor eksternal antara lain : penanaman konsep, pengetahuan, ketrampilan dan
pembentukkan sikap. (Hamalik, 2001 : 40)
Metode tanya jawab merupakan salah satu metode yang memberikan motivasi
kepada siswa agar bangkit pemikirannya untuk bertanya selama mendengarkan
penjelasan, atau menjawab selama guru mengajukan pertanyaan. Tujuan guru
mengajukan pertanyaan adalah agar siswa dapat mengingat-ingat tentang materi yang
dipelajari.
Berdasarkan kajian latar belakang di atas, dirasakan perlu adanya perbaikan kualitas
proses pembelajaran yang menggunakan metode-metode pembelajaran yang banyak
melibatkan siswa secara aktif. Sehingga dengan metode-metode tersebut diharapkan
dapat membangkitkan, mendorong, dan menuntun atau membimbing pemikiran siswa
yang sistematis, kreatif, dan kritis, dengan harapan aktivitas belajar siswa meningkat dan
hasil belajarnya pun meningkat. Salah satu metode yang dimaksud adalah metode tanya
jawab.
Bertitik tolak dari masalah tersebut maka pada penelitian tindakan kelas ini penulis
mengangkat judul ”Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Melalui
MetodeTanya Jawab Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Kelas VI-B SD Xaverius
Metro Tahun Pelajaran 2011-2012”
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengidentifikasi masalah yang ada
sebagai berikut:
1. Aktivitas belajar siswa kelas VI-B SD Xaverius Metro dalam pembelajaran Bahasa
Inggris masih kurang (pasif)
2. Hasil belajar siswa kelas VI-B SD Xaverius Metro dalam pembelajaran Bahasa
Inggris masih rendah. (60% di bawah KKM = 70)
3. Pembelajaran cenderung berpusat pada guru (teacher center) yang tidak melibatkan
banyak siswa.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang ditemukan maka penulis merumuskan
masalah penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagaimana langkah-langkah pembelajaran Bahasa Inggris dengan menggunakan
metode tanya jawab dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VI-B SD
Xaverius Metro ?
2. Bagaimana langkah-langkah pembelajaran Bahasa Inggris dengan menggunakan
metode tanya jawab dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI-B SD Xaverius
Metro?
D.Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VI-B SD Xaverius Metro dalam
pembelajaran Bahasa Inggris menggunakan metode tanya jawab dengan
2. Meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI-B SD Xaverius Metro pada mata pelajaran
Bahasa Inggris menggunakan metode tanya jawab dengan langkah-langkah dan
prosedur yang benar.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak
pihak yang terkait :
1. Bagi siswa : Meningkatkan aktivitas dan hasil belajar dan meningkatkan
keberanian bertanya jawab dalam mata pelajaran bahasa
Inggris.
2. Bagi guru : Memperluas wawasan dan pengetahuan, membantu
memperbaiki pembelajaran, meningkatkan kualitas proses
pembelajaran, mengembangkan kreativitas, pengetahuan,
dan ketrampilan.
3. Bagi sekolah : Dapat memberikan sumbangan berguna dalam upaya
meningkatkan kualitas para guru pada proses pembelajaran.
4. Bagi penulis : Dapat meningkatkan pengetahuan, wawasan, dan
penguasaan pada pembelajaran Bahasa Inggris.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Aktivitas Belajar
Aktivitas berasal dari Bahasa Inggris ” activity”, yang artinya kegiatan. Aktivitas belajar berarti suatu kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu yang
ditetapkan.
Aktivitas belajar menurut Slamento (2003: 3), adalah suatu proses yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan Nasional (2001:
23), aktivitas belajar diartikan sebagai kegiatan atau kesibukan.
Ada beberapa aktivitas belajar dalam pembelajaran menurut Hamalik (2001:62),
yaitu: mendengarkan, memandang, menulis atau mencatat, membaca, berpikir,
mengingat, praktek atau latihan. Belajar yang berhasil harus diikuti berbagai jenis
aktivitas, baik aktivitas jasmani maupun psikis.
Dengan dasar beberapa pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas
belajar adalah segala kegiatan yang melibatkan kerja badan dan pikiran, khususnya
dalam hal pembelajaran , untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Semakin banyak
aktivitas yang dilakukan siswa diharapkan semakin banyak pengalaman yang didapat
untuk memahami dan menguasai materi yang disampaikan guru.
1. Belajar
Belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman.
Seperti dalam teori belajar persepsi yang dikembangkan oleh Comb dalam Sutanto,
dkk (1999:44) yang menyatakan bahwa belajar dipengaruhi oleh cara-cara individu
dalam menerima dirinya sendiri dengan lingkunganya.
Sedangkan pengertian belajar menurut Bigge yang dikutip oleh Darsono, dkk
(2003:3), bahwa pada dasarnya belajar adalah perubahan yang menetap pada
seseorang yang tidak diwariskan secara genetis.
Piaget berpendapat bahwa belajar adalah pengetahuan yang dibentuk oleh
individu yang dibangun dalam pikiran. Sebab individu melakukan interaksi terus
menerus dengan lingkungan. Lingkungan tersebut mengalami perubahan. Dengan
adanya interaksi dengan lingkungan maka fungsi intelek semakin berkembang dan
terbangunlah pengetahuan itu. (Dimyati dan Mudjiono, 2009 : 13).
Pengertian belajar menurut Teori Behavioristik adalah perubahan tingkah laku
sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Dengan kata lain
belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuanya
untuk bertingkah laku yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon
(Budiningsih, 2003: 20).
Selain itu, belajar menurut Dimyati dan Mudjiono (2009 : 9) menyatakan bahwa
belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang komplek. Sebagai tindakan,
maka belajar hanya dialami oleh anak sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau
tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh
Kalau kita lihat pengertian belajar dalam kamus besar Bahasa Indonesia,
Departemen Pendidikan Nasional (2001:17), belajar adalah usaha untuk memperoleh
kepandaian atau ilmu.
Berdasarkan beberapa pendapat tentang pengertian belajar di atas, penulis
menyimpulkan bahwa belajar adalah perubahan yang terjadi pada individu, baik
pengetahuan, ketrampilan, maupun sikap dan tingkah laku, yang diperoleh dari
pengalamannya dalam kegiatan berinteraksi dengan lingkungannya.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses
pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi
kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya
melalui kegiatan pembelajaran.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2009: 18), hasil belajar merupakan hal yang
dapat dipandang dari dua sisi, yaitu sisi siswa dan sisi guru. Dari sisi siswa hasil
belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik dari pada saat
sebelum belajar.
Sedangkan menurut Hamalik (2001: 33), hasil belajar adalah perubahan tingkah
laku pada seseorang, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari kurang baik menjadi
baik.
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan Nasional (2001:
18), hasil belajar adalah suatu hasil penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa hasil
belajar adalah prestasi yang dicapai oleh siswa dalam pengalaman belajarnya untuk
mengetahui sejauh mana siswa dapat menguasai materi pembelajaran.
C. Pembelajaran Bahasa Inggris SD 1. Pembelajaran
Pembelajaran adalah upaya untuk mendidik dan membelajarkan siswa. Dalam
hal ini secara implisit pada pembelajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan,
mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan.
Menurut Hamzah (2006 : 02), pembelajaran memiliki hakekat perencanaan atau
perancangan (desain) sebagai upaya untuk membelajarkan siswa.
Sedangkan dalam kamus besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan
Nasional (2001 : 17), pembelajaran adalah sebagai proses, cara, perbuatan untuk
menjadikan makhluk hidup untuk belajar.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa
pembelajaran adalah kegiatan perencanaan untuk membelajarkan siswa sehingga
dapat memenuhi harapan dan tujuan pembelajaran.
2. Pembelajaran Bahasa Inggris SD
Bahasa adalah suatu alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan
pikiran, pendapat, dan perasaan. Bahasa Inggris adalah bahasa asing yang disepakati
bangsa-bangsa sebagai Bahasa Internasional, yang digunakan untuk alat komunikasi
Menurut Amrichwan (2008 : 3), Bahasa Inggris adalah Bahasa Internasional
yang digunakan sebagai bahasa komunikasi antar bangsa-bangsa di dunia, bahasa
pengantar teknologi, dan bahasa transformasi ilmu pengetahuan.
Pembelajaran Bahasa Inggris SD merupakan mata pelajaran muatan lokal (tidak
wajib) di Sekolah Dasar. (Depdikbud Kanwil Prov. Lampung 1994).
Menurut Surayin (1994 : 2), pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar
adalah untuk membantu siswa memahami dasar-dasar berbahasa Inggris,
mengembangkan ketrampilan menggunakan bahasa Inggris sederhana serta
membangkitkan kesadaran akan pentingnya menguasai bahasa Inggris agar sanggup
menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi di sekitarnya, terutama dalam hal
informasi.
Jadi pembelajaran Bahasa Inggris di SD adalah salah satu mata pelajara muatan
lokal yang diberikan dengan tujuan untuk memotivasi siswa akan pentingnya
menguasai Bahasa Inggris dan menyiapkan diri mereka menyambut arus transformasi
teknologi dan ilmu pengetahuan sehingga mampu bersaing di era globalisasi.
Penguasaan Bahasa Inggris menjadi sangat penting dan strategis dalam upaya
meningkatkan SDM yang berkualitas untuk membangun bangsa.
D. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab merupakan salah satu metode yang memberikan motivasi
kepada siswa agar bangkit pemikiranya untuk bertanya selama mendengarkan
penjelasan, atau siswa menjawab ketika guru mengajukan petanyaan. Tujuan guru
menyampaikan pertanyaan adalah agar siswa dapat mengerti atau mengingat-ingat
Menurut Soetomo (1993:150), metode tanya jawab adalah suatu metode dimana
guru menggunakan atau memberi pertanyaan kepada murid dan murid menjawab, atau
sebaliknya murid bertanya kepada guru dan guru menjawab pertanyaan.
Sedangkan menurut Sudjana (2004 : 78), metode tanya jawab adalah metode
mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat ”two way
traffic” sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa. Guru bertanya siswa manjawab, atau siswa bertanya guru menjawab. Dalam hal ini terjadi hubungan
timbal balik secara langsung antara guru dan siswa. (www.scribd.com/doc, 4 Okt.2010)
Metode tanya jawab adalah suatu cara untuk menyajikan pelajaran dalam bentuk
pertanyaan dari guru yang harus dijawab oleh siswa atau sebaliknya. Pertanyaan yang
diajukan mengenai isi pelajaran yang sedang diajarkan atau pertanyaan lebih luas yang
terkait dengan pelajaran pada saat itu. (http:/www.scribd.com/doc/13065635)
Berdasarkan uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa metode tanya jawab
adalah metode yang digunakan untuk menyajikan pelajaran dalam bentuk pertanyaan
yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung dua arah yang datang dari guru dan
siswa. Guru bertanya siswa menjawab, atau sebaliknya siswa bertanya guru menjawab.
1. Langkah-langkah Pembelajaran Menggunakan Metode Tanya Jawab
Untuk menghindari penyimpangan dari pokok persoalan, maka metode tanya jawab
harus memperhatikan langkah langkah sebagai berikut:
a. Merumuskan tujuan tanya jawab sejelas-jelasnya dalam bentuk tujuan khusus dan
berpusat pada tingkah laku siswa.
b. Mencari alasan mengapa menggunakan metode tanya jawab.
d. Menetapkan kemungkinan jawaban untuk menjaga agar tidak menyimpang dari
pokok persoalan.
e. Menyediakan kesempatan bertanya bagi siswa.
2. Prosedur Pemakaian Metode Tanya Jawab
Dimyati dan Moedjiono (1992) membagi prosedur pemakaian metode tanya jawab
dalam empat tahap, yaitu ;
a. Tahap persiapan tanya jawab, diharapkan guru membuat daftar pertanyaan yang
akan di ajukan kepada siswa.
b. Tahap awal tanya jawab, diharapkan guru dapat memberikan penjelasan tentang
kegiatan yang akan dilakukan.
c. Tahap pengembangan, diharapkan guru dapat mengembangkan tanya jawab
dengan variasi dalam mengajukan pertanyaan secara kreatif.
d. Tahap akhir, dalam tahap akhir ini guru bersama siswa membuat ringkasan isi
pelajaran yang telah disajikan selama tanya jawab.
3. Tujuan Penggunaan Metode Tanya Jawab
Hyman dalam Dimyati dan Moedjiono (1993: 41), membagi tujuan penggunaan
metode tanya jawab sebagai berikut:
a. Mengecek pemahaman para siswa sebagai dasar perbaikan proses belajar
mengajar.
b. Membimbing para siswa untuk memperoleh suatu pengetahuan
(kognitif), ketrampilan (psikomotorik), dan sikap (afektif).
c. Memberi rasa aman pada siswa, melalui pertanyaan yang dipastikan
4. Teknik-teknik Mengajukan Pertanyaan
Ada beberapa cara mengajukan pertanyaan yang baik yaitu: a. Menggunakan variasi pertanyaan yang terbuka dan tertutup.
b. Menggunakan bahasa yang baik dan benar serta pilihan kata-kata secara cermat. c. Dengarkan baik-baik jawaban anak-anak.
d. Bersikap mengatakan dengan kata-kata lain pertanyaan-pertanyaan anak dan mengarahkan kembali.
e. Jagalah pertanyaan supaya pendek dan sederhana.
f. Mulailah pertanyaan dari apa yang sudah diketahui anak-anak.
g. Akuilah bila anda sendiri tidak tahu jawabannya, tetapi kemudian usahakan mendapatkan jawabannya.
h. Angkatlah tangan tiap kali mendapat jawaban.
i. Berikan setiap orang kesempatan untuk menjawab pada waktu tertentu.
j. Waspadalah pada pengalihan perhatian pada jawaban dan usahakan untuk meredamnya.
k. Gunakanlah kata-kata sederhana yang mudah dimengerti anak.
l. Jagalah pertanyaan tetap singkat, (www.scribd.com/doc/13065635)
E. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian pustaka di atas dapat dirumuskan hipotesis penelitian tindakan
kelas sebagai berikut: ” Apabila dalam pembelajaran Bahasa Inggris menggunakan metode tanya jawab dengan memperhatikan langkah-langkah pelaksanaan secara tepat
dan benar, maka dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VI-B SD
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom
action research), yang difokuskan pada situasi kelas Metode ini dipilih atas pertimbangan
bahwa:
1. Analisis masalah dan tujuan penelitian yang menuntut sejumlah informasi dan tindak
lanjut berdasarkan siklus atau prinsip ” daur ulang ”
2. Menuntut kajian dan tindakan secara refleksi, kolaborasi, dan partisipatif berdasarkan
situasi alamiah yang terjadi dalam pelaksanaan.
A. Subjek Penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa siswi dan guru kelas VI-B SD
Xaverius Metro pada pelajaran bahasa Inggris, tahun pelajaran 2011-2012. Jumlah siswa
36 orang, terdiri dari 18 orang siswa perempuan dan 18 orang siswa laki-laki.
Karakter kelas ini antara lain, sebagian besar kurang semangat belajar, nilai hasil
belajar rendah, rasa egois diantara siswa tinggi, aktivitas siswa tidak terarah, kurang
motivasi belajar, guru kurang dapat menciptakan situasi yang memotivasi siswa untuk
belajar, guru cenderung mengajar dengan buku paket dengan metode ceramah dan
penugasan.
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan secara kolaboratif partisipatif antara peneliti
dengan guru kelas VI-B SD Xaverius Metro
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas VI-B SD Xaverius Metro semester
genap tahun pelajaran 2011-2012, selama ± 4 bulan, yaitu bulan Januari 2012 sampai
dengan bulan April 2012.
C. Faktor- faktor yang Diteliti
Faktor-faktor yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :
1. Aktivitas siswa selama pembelajaran bahasa Inggris berlangsung.
2. Hasil belajar siswa, yaitu nilai yang diperoleh siswa dari tes pada akhir pembelajaran
setiap siklusnya.
3. Kinerja guru dalam melaksanakan metode tanya jawab dengan langkah-langkah dan
prosedur yang benar.
D. Prosedur penelitian
Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah model penelitian tindakan
kelas yang langkah-langkahnya diadaptasi dari rancangan penelitian tindakan kelas oleh
Hopkins dan Elliot (1993).
Secara garis besar langkah-langkah penelitian tindakan kelas ini dapat ditunjukan
dalam bagan sebagai berikut:
BAGAN SIKLUS PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Dari bagan di atas dapat dijabarkan secara sederhana sebagai berikut:
1. Perencanaan (planning)
Kegiatan dalam perencanaan meliputi : Pelaksanaan
Tindakan
Perencanaan Observasi
Refleksi
Pelaksanaan Tindakan
Observasi Perencanaan
Refleksi
Perencanaan
Pelaksanaan Tindakan
Observasi
Refleksi SIKLUS
1
SIKLUS 2
SIKLUS 3
a. Mempersiapkan alat-alat pembelajaran yang akan digunakan dalam proses
belajar mengajar di kelas.
b. Menyusun skenario pembelajaran.
c. Mempersiapkan materi pelajaran, yang ditetapkan dalam metode tanya jawab.
d. Berdiskusi dengan guru tentang penerapan metode tanya jawab.
e. Mempersiapkan perangkat tes hasil tindakan dan lembar pengamatan.
2. Pelaksanaan ( acting )
Pada tahap pelaksanaan ini, kegiatan mengikuti proses yang telah disusun
dalam skenario pembelajaran yang dibuat. Secara garis besar urutan kegiatan
sebagai berikut :
a. Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi dan motivasi :
Guru mengawali pelajaran dengan bertanya jawab tentang pengalaman siswa terkait dengan materi yang akan dibahas.
~ Did you have breakfast before going to school?
~ Did you eat any vegetables for your breakfast?
~ What kind of vegetable is that?
~ Did you also eat any fruits? What is that?
~ Bila ada gambar yang belum diketahui siswa, maka guru
menyebutkannya dan anak disuruh menirukan. Misalnya,
What is it? Who knows…? No body Knows…? Ok, repeat
after me. It is a longan. Lalu anak menirukan dan disuruh
mengulang sekali lagi. Once more, please ! Lalu dipuji That’s
right, good…!
Guru menunjukan gambar-gambar sayuran dan buah sambil bertanya jawab dengan siswa terkait gambar tersebut menggunakan teknik-teknik
mengajukan pertanyaan seperti variasi pertanyaan terbuka dan tertutup,
contohnya:
~ What is it, Deny? It is an orange.
~ Good, and What is it, Gio ? It is a pineapple.
~ And you, Anisa, do you like this fruit? Yes, I do.
~ Adit, Is this apple red? No, it isn’t. It is green.
~ Very good, What is the teste of this apple, Glori?
It is sweet, Sir. (diteruskan sambil menunjukkan semua
gambar satu persatu, dan dapat diulang lagi)
Antara siswa bertanya jawab sambil menunjukan gambar yang diberikan guru.
~ Sambil menunjukan gambar yang diberikan siswa saling bertanya jawab
dengan teman sebangkunya, contoh:
What is it, Sheren? It is a tomato, Olive.
What is this, Olive? It is a cabbage, Sheren.
Contoh:
A: What is this? (sambil menunjukan gambar mangga)
B: This is a mango. Is it a melon? (gambar semangka)
A: No, it is not.
B: Good, you are right. It is not a melon. It is a watermelon.
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, dan memberikan penguatan.
Contoh:
~ pineapple … diucapkan anak pineple. Pengucapan yang benar adalah
painepel, (yang lainnya disesuaikan dengan temuan-temuan selama proses
pembelajaran).
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui dan dipahami siswa.
Contoh:
~ date : kurma ~ a slice : seiris
~ pomegranate: delima ~ a bunch : setangkai, seikat.
c. Kegiatan Akhir
Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang materi pelajaran, dan mengadakan evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap
materi yang telah dipelajari.
d. Penilaian dan tugas di rumah
Penilaian ini diberikan setelah siswa selesai mengerjakan soal-soal tes atau latihan.
3. Observasi (observing)
Kegiatan observasi merupakan kegiatan mengamati segala sesuatu yang
berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran. Observasi atau pengamatan dilakukan
oleh obsever, yaitu guru mitra, dimana siswa dan guru (peneliti) sebagai obyek,
dengan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan.
4. Refleksi (reflecting )
Pada tahap refleksi, peneliti mengadakan kegiatan menganalisis, memahami,
dan membuat kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan. Refleksi dilakukan oleh
peneliti bersama observer untuk menganalisa dan menemukan kendala-kendala yang
dihadapi siswa serta hasil implementasi pemecahan masalah, untuk menentukan
perkembangan, kemajuan, juga kelemahan yang terjadi sebagai dasar untuk
perbaikan perencanaan dan tindakan pada siklus berikutnya sehingga dapat
mencapai hasil yang lebih baik.
E. Instrumen Penelitian
Ada beberapa alat pengumpulan data yang peneliti gunakan , yaitu:
1. Lembar observasi, digunakan untuk menjaring data berkaitan dengan pelaksanaan
tindakan.
2. Tes hasil belajar, alat ini digunakan untuk mendata peningkatan hasil belajar siswa
khususnya mengenai penguasaan terhadap materi yang dibelajarkan menggunakan
metode tanya jawab.
3. Kuisioner, digunakan untuk menjaring data mengenai penerapan metode tanya
jawab yang dilakukan setelah berakhirnya keseluruhan pelaksanaan program
4. Wawancara, digunakan untuk menjaring data berkaitan dengan pencarian data
dengan menggunakan metode tanya jawab, baik terhadap guru maupun siswa.
F. Teknik Analisa Data
Peneliti mengumpulkan seluruh data yang telah didapat berdasarkan instrumen
penelitian, kemudian memberi kode- kode tertentu berdasarkan jenis dan sumbernya.
Selanjutnya peneliti melakukan interprestasi terhadap keseluruhan data sesuai dengan
tujuan penelitian.
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif.
Analisis kualitatif digunakan untuk mengetahui kemajuan siswa berdasarkan aktivitas
belajar yang telah dilakukan Sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk
mendeskripsikan berbagai dinamika kemajuan hasil belajar siswa dalam penguasaan
materi yang diajarkan guru.
G. Indikator Keberhasilan
Penelitian ini dianggap berhasil apabila:
1. Terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa Inggris kelas
VI-B SD Xaverius Metro pada setiap siklusnya (dari siklus I ke siklus II).
2. Terjadi peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa Inggris kelas
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan, analisis, dan refleksi dari penerapan
metode tanya jawab dalam pembelajaran Bahasa Inggris di kelas VI-B SD Xaverius
Metro dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pembelajaran Bahasa Inggris menggunakan metode tanya jawab dengan prosedur
dan langkah-langkah yang benar dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas
VI-B SD Xaverius Metro tahun pelajaran 2011-2012.
2. Pembelajaran Bahasa Inggris menggunakan metode tanya jawab dengan prosedur
dan langkah-langkah yang benar dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas
VI-B SD Xaverius Metro tahun pelajaran 2011-2012.
B. Saran
Proses pembelajaran di kelas merupakan bagian inti dari pendidikan di sekolah.
Karena itu dibutuhkan proses pembelajaran yang berkualitas, metode yang tepat yang
memungkinkan interaksi guru dan semua siswa terlibat aktif dalam pembelajaran yang
menyenangkan, khususnya pelajaran Bahasa Inggris. Sehingga tiga aspek yang menjadi
tujuan pembelajaran (kognitif, afektif, dan psikomotorik) dapat tercapai dengan baik.
Dalam rangka meningkatkan kualitas proses pembelajaran maka penulis
mengajukan saran-saran sebagai berikut:
Untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan melatih keberanian siswa dalam
bertanya, menjawab pertanyaan, dan berpendapat, hendaknya menggunakan
metode tanya jawab dalam pembelajaran.
2. Bagi guru:
Sebagai guru yang baik hendaknya dapat mengembangkan profesionalismenya
dalam kegiatan pembelajaran, maka dapat mencoba menggunakan metode tanya
jawab.
3. Bagi sekolah:
Agar tercipta interaksi proses pembelajaran yang aktif antara guru dan semua
siswanya, menggunakan metode tanya jawab adalah sebuah alternatif yang baik
untuk diterapkan.
4. Bagi para calon peneliti:
Agar lebih kreatif dan inovatif meningkatkan kualitas pembelajaran, gunakanlah
ketrampilan, pengalaman, dan wawasan yang diperoleh dalam menerapkan
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE TANYA JAWAB DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS VI-B SD
XAVERIUS METRO
TAHUN PELAJARAN 2011-2012
OLEH
SARTOYO
SKRIPSI
SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENCAPAI GELAR SARJANA PENDIDIKAN
PADA
PROGRAM STUDI PGSD S1 DALAM JABATAN JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
POGRAM STUDI PGSD STRATA 1 DALAM JABATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE TANYA JAWAB DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS VI-B SD
XAVERIUS METRO
TAHUN PELAJARAN 2011-2012
OLEH SARTOYO
PROGRAM STUDI PGSD STRATA 1 DALAM JABATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Sri Waylangsep, Kalirejo, Lampung Tengah
pada tanggal 15 Februari 1967, sebagai anak bungsu dari lima
bersaudara, pasangan Bapak Karsorejo dan Ibu Saniyem.
Pada tahun 1981 menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SDN 1 Sri Waylangsep.
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) diselesaikan di SMP PGRI Banyumas pada tahun
1984, dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) diselesaikan di SPG Xaverius Pringsewu
pada tahun 1987. Pada tahun 1988, penulis masuk Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru
(Sipenmaru) pada FKIP Unila Program Studi Diploma II Bahasa Inggris dan selesai pada
tahun 1990. Dan pada tahun 2009 melanjutkan pendidikan S1 PGSD Dalam Jabatan di Unila.
Pengalaman kerja, tahun 1993 – 2000, menjadi tenaga pendidik di SD Xaverius Dipasena, Rawajitu, Tulang Bawang sebagai guru kelas dan guru bidang studi Bahasa Inggris.
Kemudian tahun 2000 sampai sekarang menjadi tenaga pendidik di SD Xaverius Metro,
sebagai guru kelas dan guru bidang studi Bahasa Inggris. Sejak tahun 2002 sering ditunjuk
menjadi anggota tim penyusun naskah Ujian Akhir Sekolah (UAS) Dinas Pendidikan Kota
Metro, bidang studi Bahasa Inggris.
Tugas tambahan di sekolah, sebagai koordinator kegiatan ekstra kurikuler, pendamping
drumband, musik kolintang, pembina pramuka, pendamping peserta lomba mata pelajaran
pada pelajaran Bahasa Inggris, seni musik, dan melukis.
Pada tanggal 24 Oktober 1994 menikah dengan T. Tyasmiati dan dikaruniai seorang putra
v DAFTAR GAMBAR
Halaman GAMBAR
Siklus I
1. Guru bertanya sambil menunjukan gambar 60
2. Guru bertanya jawab dengan siswa 60
3. Membimbing siswa bertanya jawab 61 4. Seorang siswa melakukan tanya jawab dengan siswa lain di kelas 61
5. Mempraktekan tanya jawab dengan pasangannya 62 6. Tanya jawab dengan pasangannya di depan kelas 62 7. Membimbing siswa membuat dialog sederhana 63 8. Mempraktekkan dialog yang dibuat di depan kelas 63
Siklus II
9. Memperagakan gambarsambil bertanya …. 77
10. Melakukan tanya jawab dengan siswa 77
11. Guru membimbing siswa tanya jawab 78
12. Siswa menunjukkan gambar dan bertanya 78
i
C. Pembelajaran Bahasa Inggris ... 10
1. Pembelajaran ... 10
C. Faktor-faktor yang Diteliti ... 17
ii BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 25
1. Siklus I ……….. 26 2. Siklus II ……… 34
B. Pembahasan 41
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan 44
B. Saran 44
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN TABEL
iii DAFTAR ISI
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN I
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I 47 2. Lembar Evaluasi Siklus I………... 50 3. Kunci Jawaban 53
4. Hasil Tes Awal Dan Akhir Siklus I 54
5. Panduan Wawancara Dengan Peserta Didik 56 6. Format Pengumpulan Data Aktivitas Guru 58
7. Format Pengumpulan Data Observasi 59
8. Gambar Penelitian Tindakan Kelas Siklus I 60
LAMPIRAN II
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II 64
2. Lembar Evaluasi Siklus II 67
3. Kunci Jawaban 70
4. Hasil Tes Awal Dan Akhir Siklus II 71
5. Panduan Wawancara Dengan Peserta Didik 73 6. Format Pengumpulan Data Aktifitas Guru 75
7. Format Pengumpulan Data Observasi 76
DAFTAR PUSTAKA
Amrichwan. 2008. Collection Speech 0f Two Language. Agata, Jakarta.
Budiningsih,C Asri.2005. Belajar dan Pembelajara. Rineka Cipta, Jakarta.
Darsono, Max, dkk. 2003. Belajar dan Pembelajaran. IKIP Semarang Press,
Semarang
Departemen Pendidikan Nasional. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Balai Pustaka, Jakarta.
Departemen Pendidikan Provinsi Lampung. 1994. Garis-garis Besar Program
Pengajaran Bahasa Inggris SD/MI. Kanwil Lampung, Bandar Lampung.
Dimyati dan Mudjiono.2009. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta,
Jakarta.
Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara, Jakarta.
http:/www.scribd.com/doc/13065635. Metode-metode Pembelajaran.
Iryanti, Puji. 2004. Penilaian Unjuk Kerja. p4tkmatematika.org/downloads/
ppp/PPP04_UnjukKe
Soetomo.1993.Metode Tanya Jawab. Balai Pustaka, Jakarta.
Sudjana. 2004. Metode Tanya Jawab. Rineka Cipta, Jakarta.
Surayin. 1994. Bahasa Inggris Sekolah Dasar. Armico CV, Bandung.
Sutanto, Joko. 1999. ” Pengantar Pendidikan ” CV. IKIP Semarang Press.\
Universitas Lampung. 2011. Format Penulisan Karya Ilmiah. Universitas
Lampung, Bandar Lampung.
iv DAFTAR TABEL
Halaman
TABEL
1. Bagan Penelitian Tindakan Kelas …………. 18
2. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas……… 25 3. Hasil Tes Awal dan Akhir Siklus I 30
4. Hasil Observasi Aktivitas Siswa siklus I……… 31
5. Hasil Tes Awal Dan Akhir Siklus II 38
6. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ………. 39
7. Peningkatan Aktivitas Siswa pada Siklus I ke Siklus II ……… 41
8. Persentase Hasil Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II ………….. 43
9. Panduan Wawancara Dengan Peserta Didik 56
10.Format Pengumpulan Data Aktivitas Guru 58
MOTTO
IMPIAN ADALAH SUATU CITA-CITA HIDUP YANG
HARUS DIPERJUANGKAN UNTUK DIWUJUDKAN
MENGABAIKAN IMPIAN SAMA DENGAN
KATA PENGANTAR
Syukur dan pujian hanya kepada Tuhan Yang Maha Kasih yang telah
menganugerahkan begitu banyak kasih dan karunia, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar
Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Kelas VI-B SD
Xaverius Metro TahunPelajaran 2011/2012.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dan membimbing baik secara moril maupun materil dalam
penyusunan PTK ini. Ucapan terima kasih yang tulus ini penulis sampaikan terutama kepada:
1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si, selaku Dekan FKIP Unila beserta stafnya, yang
telah memfasilitasi semua urusan yang penulis butuhkan.
2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas
Lampung.
3. Bapak Dr. Hi. Darsono, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Strata 1 PGSD Dalam Jabatan
Universitas Lampung.
4. Ibu Dra. Hj. Nelly Astuti, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing dan
memotivasi penulis selama pelaksanaan Tugas Akhir.
5. Ibu Dra. Asmaul Khair, M.Pd, selaku dosen Penguji atas bimbingan dan dukungannya
selama penulis melaksanakan Tugas Akhir.
6. Bapak Ignatius Ngadiyo, selaku Supervisor atas bimbingan dan kerjasamanya selama
penulis melaksanakan Tugas Akhir.
7. Bapak Y. Sriyono, selaku Kepala sekolah SD Xaverius Metro yang telah memfasilitasi
8. Dewan guru dan karyawan SD Xaverius Metro yang telah banyak membantu dan
bekerjasama dengan penulis.
9. Rekan-rekan mahasiswa S-1 PGSD Dalam Jabatan atas bantuan, kritik, saran dan
kerjasamanya.
Dalam pelaksanaan maupun penyusunan laporan PTK ini penulis menyadari banyak
sekali kekurangan. Penulis berharap kritik dan sarannya dari semua pihak demi untuk
membangun menjadi lebih baik. Akhirnya penulis berharap semoga hasil PTK ini dapat
bermanfaat khususnya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di Sekolah Dasar.
Bandar Lampung, 23 Juli 2012
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Peguji : Dra. Hj. Nelly Astuti, M.Pd.
NIP. 131760216
Penguji
Bukan Pembimbing : Dra. Asmaul Khair, M.Pd. NIP. 195209191978032002
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP. 19600315 198503 1 003
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama Mahasiswa : SARTOYO
Nomor Pokok Mahasiswa : 0913099028
Program Studi : PGSD STRATA 1
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Judul : PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR
SISWA MELALUI METODE TANYA JAWAB DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS VI-B SD XAVERIUS METRO TAHUN PELAJARAN 2011-2012
Dengan ini menyatakan yang sesungguhnya bahwa penelitian yang berjudul tersebut di atas adalah hasil pekerjaan saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak berisi materi yang telah ditulis dan dipublikasikan oleh orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai tugas akhir persyaratan penyelesaian studi pada universitas atau istitut lain.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan yang sebenarnya, dan apabila di kemudian hari ternyata tidak sesuai dengan pernyataan ini, saya bersedia dituntut sesuai undang-undang yang berlaku.
Bandar Lampung, 23 Juli 2012 Penulis,
PERSEMBAHAN
DENGAN SEGALA KERENDAHAN HATI
SAYA PERSEMBAHKAN
KEPADA
YANG TERKASIH KEDUA ORANG TUA SAYA (ALM)
Judul Tugas Akhir : PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR
SISWA MELALUI METODE TANYA JAWAB DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS VI-B SD XAVERIUS METRO TAHUN PELAJARAN 2011- 2012
Nama Mahasiswa : SARTOYO
Nomor Pokok Mahasiswa : 0913099028
Program Studi : PGSD STRATA 1
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI,
Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan, Dosen Pembimbing,
Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. Dra.Hj. Nelly Astuti, M.Pd