• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KELEKATAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU BULLYING REMAJA DI MA MUHAMMADIYAH 1 KOTA MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KELEKATAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU BULLYING REMAJA DI MA MUHAMMADIYAH 1 KOTA MALANG"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KELEKATAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU BULLYING REMAJA DI MA MUHAMMADIYAH 1 KOTA MALANG

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang Untuk memenuhi salah satu persyaratan

dalam menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu (S-1)

Oleh: ERNAWATI NIM. 201110010311001

JURUSAN TARBIYAH FAKULTAS AGAMA ISLAM

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

SKRIPSI

Dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang

Dan diterima untuk memenuhi persyaratan Memeroleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Pada Tanggal:2 Mei, 2015

Dewan Penguji Tanda Tangan

1. Drs. Agus Purwadi, M.Si 1.

2. Drs. M. Nurul Humaidi, M.Ag 2.

3. Drs. Fathor Rohim, M.Ag 3.

4. Drs. Hadi Nur Taufiq, M.Ag 4.

Mengesahkan, Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Malang Dekan,

(3)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang

melimpahkan rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Pengaruh Kelekatan Teman Sebaya Terhadap Perilaku

Bullying Remaja di MA Muhammadiyah 1 Kota Malang. Shalawat dan salam

tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, dan umatnya.

Penulis menyadari penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bimbingan dan

bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini ucapan terimakasih

penulis sampaikan kepada:

1. Drs. Muhadjir Effendy, M.Ap selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Malang.

2. Drs. Faridi, M.Si selaku Dekan Fakultas Agama Islam Universitas

Muhammadiyah Malang beserta stafnya.

3. Nur Afifah Khurin Maknin, S.Pd.I, M. Kes, selaku Ketua Jurusan Tarbiyah

Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Drs. Agus Purwadi, M.Si dan Drs. M. Nurul Humaidi, M.Ag, selaku dosen

pembimbing yang berkenan meluangkan waktunya untuk memberikan arahan,

(4)

5. Para Bapak dan Ibu dosen Jurusan Tarbiyah Fakultas Agama Islam Universitas

Muhammadiyah Malang yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan

kepada penulis.

6. Kepala Sekolah MA Muhammadiyah 1 Kota Malang yang memeberikan izin

kepada penulis untuk melakukan penelitian.

7. Suami tercinta Mujtahid Lutfi dan anak tersayang Lazuardi Fata Letvana yang

selalu memberikan dukungan dan semangat sekaligus inspirator bagi penulis.

8. Kedua orang tua yang selalu mendukung dan memanjatkan doa yang tiada

terputus kepada penulis.

9. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penulisan skripsi ini yang

tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna, kritik

dan saran yang konstruktif senantiasa penulis harapkan. Semoga karya ini bisa

bermanfaat bagi pembaca dan penulis secara pribadi.

Malang, 21 April 2015

Penulis,

Ernawati

NIM 201110010311001

(5)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

ABSTRAKSI ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 7

1.3. Tujuan Penelitian ... 7

1.4. Manfaat Penelitian ... 7

1.5. Batasan Istilah ... 8

1.6. Sistematika Penulisan ... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penegertian Kelekatan Teman Sebaya ... 13

2.2. Perubahan Perkembangan di Masa Berteman ... 14

2.3. Relasi Positif dan Negatif Teman Sebaya ... 15

2.4. Pertalian Keluarga dengan Teman Sebaya ... 16

(6)

2.6. Manfaat Pertemanan Bagi

Perkembangan Remaja ... 18

2.7. Pengertian Bullying ... 19

2.8. Bullying Menurut Paradigma Islam ... 20

2.9. Penyebab Terjadinya Bullying ... 21

2.10. Bentuk-bentuk Bullying ... 23

2.11. Hubungan Kelekatan Teman Sebaya dan Perilaku Bullying ... 24

2.12. Pengertian Remaja ... 26

2.13. Ciri-ciri Masa Remaja ... 28

2.14. Kerangka Berfikir ... 29

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ... 32

3.2. Lokasi Penelitian ... 33

3.3. Obyek Penelitian ... 33

3.4. Populasi dan Sampel ... 34

3.5. Variabel Penelitian ... 35

3.6. Hipotesis Penelitian ... 37

3.7. Metode Pengumpulan Data ... 38

3.8. Metode Analisis Data ... 40

3.9. Instrumen Penelitian ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Sampel Penelitian ... 46

a. Sampel Berdasar Jenis Kelamin ... 46

b. Sampel Berdasarkan Usia ... 46

4.2. Penyajian dan Analisis Data ... 47

a. Uji Validitas Instrumen Penelitian ... 47

(7)

4.3. Sajian Dan Analisis Data tentang

Kelekatan Teman Sebaya dan

Bullying ... 67

4.4. Bentuk Bullying yang Terjadi di MA Muhammadiyah I Kota Malang ... 76

4.5 Upaya Guru PAI dalam Meminimalisir Terjadinya Bullying ... 78

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Diskusi Hasil Analisis Penelitian ... 79

5.2. Kesimpulan ... 80

5.3 Saran ... 82

DAFTAR PUSTAKA ... ix

(8)

DAFTAR TABEL

TABEL 4.1 : Gambaran Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin ... 46

TABEL 4.2 : Gambaran Sampel Berdasarkan Usia ... 47

TABEL 4.3 : Tabel Penolong Uji Validitas Pertanyaan Item

Nomor 1 tentang Kelekatan Teman Sebaya ... 50

TABEL 4.4 : Tabel Penolong Uji Validitas Pertanyaan Item

Nomor 1 tentang Perilaku Bullying ... 52

TABEL 4.5 : Data Hasil Perhitungan untuk Keseluruhan Item

Instrumen Penelitian Kelekatan Teman Sebaya ... 57

TABEL 4.6 : Data Hasil Perhitungan untuk Keseluruhan Item

Instrumen Penelitian tentang Bullying ... 58

TABEL 4.7 : Tabel Penolong Uji Reliabilitas untuk Item

Nomor 1 tentang Kelekatan Teman Sebaya ... 61

TABEL 4.8 : Tabel Penolong Uji Reliabilitas untuk Item

Nomor 1 tentang Bullying ... 64

TABEL 4.9 : Tabel Penolong Kategorisasi Skor Dua Variabel ... 71

TABEL 4.10 : Tabel Kontingensi 3 x 3 tentang Kelekatan

Teman Sebaya dan Perilaku Bullying Remaja ... 72

TABEL 4.11 : Tabel Penghitungan Chi Kuadrat ... 73

TABEL 4.12 : Tabel Penafsiran Koefisiensi Korelasi ... 75

TABEL 4.13 : Tabel tentang Bentuk Bullying yang Pernah

(9)

Daftar Pustaka

Ali, Mohammad. (1987). Penelitian Kependidikan Prosedur Strategi.

Bandung: Angkasa.

Arief Rahmawan, Imanda. (2012). Hubungan Antara Pola Asuh Permisif

dengan Intensi Bullying Pada Siswa-siswi Kelas VIII SMP

Muhammadiyah 4 Yogyakarta. Skripsi Fakultas Psikologi yang tidak

diterbitkan, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta 2012.

Arikunto, Suharsimi. (2008). Prtosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktik. Yogyakarta: PT. Rineka Cipta Praktik.

Assegaf, Abd Rahman. (2004). Pendidikan Tanpa Kekersan. Yogyakarta:

Tirta Wacana Yogya.

Bungin, Burhan. (2005). Metode Penelitian Kuantitatif Komunikasi,

Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya.

(ed.1). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

. (2011). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Dimyanti. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Emzir. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Faisal, Sanapiah. (1989). Penelitian Sederhana. Malang: Yayasan Asih

(10)

F.J. Monks – A.M.P. Knoers. (2006). Psikologi Perkembangan Pengantar

Dalam Berbagai Bagiannya. (terj. Siti Rahayu Haditono).

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Idrus, Muhammad. (2009). Metode Penelitian Ilmu Sosial: Pendekatan

Kualitatif dan Kuantitatif. Yogyakarta: Erlangga.

J. Supranto. (2008). Statistik Teori dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga

Martono, Nanang. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif : Analisis Isi dan

Analisis Data Sekunder. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.

Moleong, Lexi J. Metodologi Penelitian kualitatif. Bandung: Remaja

rosdakarya.

Purwadi, Agus. (2010). Modul Kuliah Statistika Pendidikan. Malang.

Romlah. (2010). Psikologi Pendidikan. Malang: UMM Press.

Sandri, Ritna. (2014). Pengaruh Harga Diri, Kelekatan dengan Teman

Sebaya dan Peran Gender terhadap Perilaku Bullying Remaja Panti

Asuhan. Tesis Magister Psikologi yang tidak diterbitkan, Universitas

Muhammadiyah Malang, Malang 2014.

Santrock, John W. (2003). Adolescence Perkembangan Remaja. Jakarta:

Erlangga

. (2007). Remaja. Jakarta: Erlangga

Siregar, Syofian. (2013). Statistik Parametik untuk Penelitian Kuantatif.

Jakarta: Bumi Aksara.

Soesilowindradini. (2007). Psikologi Perkembangan Masa Remaja.

(11)

Sugiyono. (2006). Metode Penelitien Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

..(2008). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif-Kualitatif.

Bandung: Alfabeta.

. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

. (2009). Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Thoha, M.Chabib. (1991). Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT.

RajaGrafindo Perada.

Tim Penyusun Kamus Pusa Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1990).

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan RI.

Upton, Penney. (2012). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga

Wardi, Bactiar. (1997). Metodologi Penelitian Dakwah. Jakarta: Logos.

Kenali Bullying di Sekolah – Anak Bersinar Bangsa. Diakses pada tanggal 7

Februari 2015 dari http:// anakbersinar.com/news/detail/id/41/

(12)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain

dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Kebutuhan tersebut tidak hanya

fisiologi saja tetapi juga psikologis. Perkembangan individu tidak hanya

dipengaruhi oleh faktor bawaan namun dipengaruhi pula oleh faktor lingkungan.

Kejadian yang dialami oleh individu baik yang menyenangkan atau yang

menyakitkan akan menjadi suatu pengalaman yang memengaruhi perilaku

individu dalam jangka pendek, menengah maupun jangka panjang tidak terkecuali

dalam hal pertemanan.

Remaja pada umumnya cenderung memilih-milih dalam mencari teman.

Mereka akan memilih teman yang memiliki kesamaan dalam berbagai hal. Jika

ada satu hal yang berbeda maka akan menjadi masalah, misalnya dalam hal strata

sosial. Ketika individu berteman dengan anak orang kaya dengan gaya konsumtif

yang tinggi namun ia tidak mampu mengimbanginya, bisa dimungkinkan individu

tersebut akan sters dan minder.

Keyakinan Erikson bahwa masa remaja merupakan masa krisis identitas

telah mendominasi teori-teori abad 20 tentang perkembangan remaja. Salah satu

teorinya adalah pandangan tentang masa remaja sebagai periode hiruk pikuk,

penuh kekacauan dan kebimbangan yang disebabkan oleh perubahan hormonal.1

1

(13)

2

Remaja ada dalam tempat marginal. Masa remaja menunjukkan dengan

jelas sifat- sifat masa transisi atau peralihan karena belum memeroleh status orang

dewasa dan tidak lagi menyandang status kanak-kanak.2

Pada perkembangan sosial remaja dapat dilihat adanya dua macam gerak

yaitu memisahkan diri dari orang tua dan gerak menuju ke arah teman sebaya.

Dua macam gerak tersebut tidak terjadi secara berurutan meskipun yang satu

dapat terkait pada yang lain. Jika gerak yang pertama tidak disertai oleh gerak

yang kedua maka dapat menyebabkan rasa kesepian.3

Para remaja berusaha melepaskan diri dari milieu orang tua dengan

maksud untuk menemukan jati dirinya. Erikson menamakan proses tersebut

sebagai proses mencari identitas ego.4

Dalam usahanya membebaskan diri dari ketergantungan pada orang tua,

anak merasa dibantu oleh kelompok teman sebayanya.5 Teman sebaya memiliki

peran yang penting untuk memberikan dukungan dan persetujuan dalam

membangun konsep diri dan kesejahteraan remaja.

Kemampuan untuk membangun pertemanan yang dekat dan akrab menjadi

sangat dibutuhkan pada masa remaja. Mereka memiliki rasa saling percaya yang

kuat, setia, dan dukungan sosial yang lebih besar.6 Oleh karenanya remaja akan

membentuk kelekatan yang lebih erat dengan teman sebayanya tidak terkecuali

2

F.J. Monks – A.M.P. Knoers, Psikologi Perkembangan Pengantar Dalam Berbagai

Bagiannya, terj. Siti Rahayu Haditono (rev. III. Ed 16.; Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press, 2006), hal. 259

3Ibid.,

hal. 276 4

Ibid., hal.279

5

Soesilowindradini, Psikologi Perkembangan Masa Remaja (Surabaya: Usaha Nasional, 2007), hal. 151

6

(14)

3

oleh remaja yang tinggal di panti asuhan karena mereka sudah tidak tinggal

bersama orang tuanya.

Ritna mengutip study Fass & Tubman (2002) terhadap 357 mahasiswa di

Amerika Serikat yang menemukan fakta bahwa kualitas kelekatan dengan orang

tua dan teman sebaya yang sedang dan tinggi dapat meningkatkan locus of control

internal dan menjadi lebih optimis. Selain itu Ritna mengutip pula Hodges et al

(1997) yang menemukan fakta bahwa kurangnya dukungan dan penolakan dari

teman-teman sebaya berkorelasi dengan pelaku dan korban bullying, sebaliknya

persahabatan dan dukungan dari teman-teman sebaya dapat menghindarkan

seseorang dari pelaku dan korban bullying. Dengan demikian peer attachment

memainkan peran penting dalam meningkatkan atau mencegah kemungkinan

seseorang menjadi pelaku dan korban bullying.7

Bullying adalah perilaku yang dilakukan oleh seorang atau lebih dengan

tujuan untuk menimbulkan kerugian kepada orang lain secara sengaja. Bullying

terdiri dari tiga bentuk yaitu verbal, fisik dan relasional.8

Perilaku bullying disebabkan oleh banyak hal, misalnya kebiasaan

menonton film kekerasan, pembalasan atas perilaku bullying yang diterima pelaku

di masa lalu, depresi, permasalahan penyesuaian sosial dan emosi pelaku, empati

yang rendah, kualitas kelekatan dengan teman sebaya yang buruk dan harga diri

yang rendah.9

7 Ritna Sandri, “Pengaruh Harga Diri, Kelekatan dengan Teman Sebaya dan Peran

Gender terhadap Perilaku Bullying Remaja Panti Asuhan” (Tesis Magister Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang, Malang 2014), hal. 4

8Ibid.

, hal. 5

9Ibid.

(15)

4

Fenomena bullying dapat terjadi di mana saja, di sekolah, di tempat kerja

dan di dunia maya. Survey yang dilakukan oleh Latitude News menemukan fakta

bahwa Indonesia masuk di urutan kedua dari empat puluh negara, dan sebagai

negara dengan kasus bullying tertinggi setelah Jepang. 10

Kasus bullying yang kita lihat baik di media elektronik maupun cetak

mayoritas adalah bullying fisik, padahal tidak menutup kemungkinan terjadi pula

bullying secara verbal maupun sosial yang sulit diketahui dan hanya bisa

dirasakan oleh korban. Hal ini bisa menimbulkan rasa dendam yang

membahayakan jika korban membalasnya.

Bullying seringkali terjadi di sekolah dan tidak terkecuali di panti asuhan,

bahkan kasus bullying terus meningkat setiap tahun. Data yang tercatat oleh

World Vision Indonesia pada tahun 2008 terjadi 1.626 kasus dan pada tahun 2009

meningkat hingga 1.891 kasus. 891 di antaranya kasus di sekolah. School

Bullying seringkali diawali oleh hal-hal yang dianggap sepele oleh orang tua.

Misalnya di sebuah sekolah di Bekasi, seorang anak perempuan bunuh diri akibat

terus-menerus diejek karena ayahnya tukang bubur.11 Hal ini mengindikasi

bahwa bullying masih menjadi salah satu pokok permasalahan yang patut

mendapat perhatian.

Ritna mengutip Turkel (2007) dan Wimmar (2009) perilaku bullying

dipengaruhi pula oleh perbedaan gender, di mana anak perempuan diharapkan

tidak berperilaku agresi agar sesuai dengan stereotip bahwa perempuan adalah

10Ibid.

, hal. 1

11Kenali Bullying di Sekolah Anak Bersinar Bangsa

(16)

5

individu yang ramah dan lembut. Anak laki-laki memiliki lebih banyak kebebasan

untuk mengekspresikan kemarahan mereka secara langsung.12

Penelitian ini dilakukan di MA Muhammadiyah 1 Kota Malang karena

peserta didik MA sudah memasuki usia remaja, yang sedang mencari identitas ego

dan mengalami masa transisi. Selain itu, beberapa peserta didik MA

Muhammadiyah 1 Kota Malang ada yang bertempat tinggal di panti asuhan

sehingga mereka tidak tinggal serumah dengan orang tuanya dan memerlukan

teman sebaya untuk berinteraksi.

Fenomena yang sering terjadi pada remaja adalah mereka senang

membentuk kelompok teman bermain atau geng dengan karakteristik tertentu.

Jika mereka sudah memiliki kelompok teman bermain atau geng mereka akan

merasa nyaman karena ada yang membelanya apabila ia di ejek oleh kelompok

yang lain. Sebaliknya, mereka yang tidak memiliki teman lebih rawan menjadi

korban.

Remaja perempuan biasanya lebih senang bergosip daripada remaja

laki-laki. Terkadang dari bergosip tersebut bisa menimbulkan fitnah dan memunculkan

permusuhan. Ketika remaja perempuan memiliki masalah dengan temannya,

seringkali diutarakan dalam bentuk verbal dan relasional, misalnya dengan cara

menyindir, mengejek, tidak menyapa dan lain sebagainya, yang dilakukan secara

langsung maupun melalui media sosial. Sedangkan remaja laki-laki biasanya

melakukan bullying secara fisik. Jika perilaku tersebut dilakukan dengan sengaja

12

(17)

6

dan terjadi berulang-ulang sehingga ada pihak yang dirugikan maka perilaku itu

termasuk dalam kategori bullying.

Peneliti memilih melakukan penelitian di MA Muhammadiyah 1 Kota

Malang karena lokasinya mudah dicari, kepala sekolah dan gurunya ramah, serta

ada keluarga dari peneliti yang menjadi guru di lembaga tersebut.

Setelah peneliti melakukan wawancara secara terbuka dengan beberapa

guru, mereka menyatakan bahwa pernah terjadi bullying di tempat tersebut

meskipun dalam bentuk verbal. Peserta didik di lembaga tersebut berasal berasal

dari beberapa daerah sehingga mereka harus pandai bergaul dan beradaptasi

dengan teman yang memiliki keanekaragaman karakter demi menciptakan

sebuah kelekatan.

Oleh karenanya peneliti ingin mengetahui secara lebih dalam seberapa

besar kelekatan teman sebaya berpengaruh terhadap perilaku bullying remaja

khususnya di MA Muhammadiyah 1 Kota Malang, dan bullying dalam bentuk

apa yang dominan terjadi di tempat tersebut.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka peneliti akan

menyajikan beberapa rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah kelekatan teman sebaya berpengaruh terhadap perilaku bullying

remaja di MA Muhammadiyah 1 Kota Malang?

2. Bullying dalam bentuk apakah yang sering terjadi di MA Muhammadiyah

(18)

7

3. Upaya apa yang dilakukan oleh guru PAI MA Muhammadiyah 1 Kota

Malang untuk meminimalisir terjadinya bullying tersebut?

1.3Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian adalah untuk:

1. Menjelaskan pengaruh kelekatan teman sebaya terhadap perilaku bullying

remaja di MA Muhammadiyah 1 Kota Malang.

2. Menjelaskan jenis bullying yang dominan terjadi di MA Muhammadiyah 1

Kota Malang.

3. Menjelaskan upaya guru PAI MA Muhammadiyah 1 Kota Malang untuk

meminimalisir terjadinya bullying.

1.4Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti

Sebagai pengalaman akademik pertama dalam penelitian kuantitatif, pada

persoalan pengaruh kelekatan teman sebaya terhadap perilaku bullying.

2. Bagi Fakultas Agama Islam Jurusan Tarbiyah

Penelitian ini membantu para sifitas akademika Fakultas Agama Islam

untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kelekatan teman sebaya

terhadap perilaku bullying remaja di MA Muhammadiyah 1 Kota Malang

yang bisa dijadikan sebagai sebuah referensi tambahan dan pengetahuan

(19)

8

3. Bagi Peneliti Lainnya

Hasil penelitian ini bisa dijadikan salah satu sumbangan pemikiran bagi

kalangan mahasiswa itu sendiri yaitu untuk kepentingan penelitian

selanjutnya, dan dijadikan sebagai bahan kajian mengenai kelekatan teman

sebaya dan pengaruhnya terhadap perilaku bullying remaja sekaligus untuk

melengkapi kepustakaan dan sebagai bahan dokumentasi.

1.5 Batasan Istilah

Untuk menghindari kesalahan persepsi dan kerancuan dalam

mendefinisikan judul penelitian ini, maka diberikan batasan istilah sebagai

berikut:

1. Pengaruh

Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau

benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan

seseorang.13 Menurut Daryanto yang dikutip oleh Daimyanti menyatakan

bahwa pengaruh adalah daya yang timbul dari suatu (orang/benda) yang

ikut membentuk kepercayaan atau perbuatan seseorang.14

Dari dua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengaruh adalah

daya yang timbul dari sesuatu, baik dari benda maupun dari seseorang

yang menyebabkan timbulnya akibat atau perubahan. Pengaruh yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah sesuatu yang membentuk watak,

13

Tim Penyusun Kamus Pusa Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar

Bahasa Indonesia (Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1990), hal. 64.

14

(20)

9

kepercayaan atau perbuatan seseorang, yaitu pengaruh kelekatan teman

sebaya terhadap perilaku bullying remaja.

2. Kelekatan Teman Sebaya

Kelekatan merupakan tingkah laku yang khusus pada manusia, yaitu

kecenderungan dan keinginan seseorang untuk mencari kedekatan dengan

orang lain, yang bertujuan mencari kepuasan dalam hubungan dengan

orang lain tersebut. Pada kelekatan pemenuhan keinginan bukan

merupakan hal yang pokok, hal tersebut menjadi penting pada tingkah laku

ketergantungan. Ketergantungan dapat ditujukan kepada sembarang orang

sedangkan kelekatan selalu tertuju pada orang-orang tertentu saja.15

Sedangkan teman sebaya adalah individu atau remaja yang memiliki

usia atau tingkat kematangan yang kurang lebih sama.16Adapun kelekatan

yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kelekatan teman sebaya di usia

remaja.

3. Perilaku Bullying remaja

Bullying adalah perilaku yang dilakukan oleh seorang atau lebih dengan

tujuan untuk menimbulkan kerugian kepada orang lain secara sengaja.

Bullying terdiri dari tiga bentuk yaitu verbal, fisik dan relasional.17

Bullying yang dimaksud dalam penelitian ini adalah semua perilaku yang

menimbulkan kerugian kepada orang lain, misalnya mengejek,

15

F.J. Monks – A.M.P. Knoers, Op.Cit., hal. 68 16

John W. Santrock, Remaja (Jakarta: Erlangga, 2007), hal. 55 17

(21)

10

mengucilkan teman, memukul, dan semacamnya yang terjadi pada

seseorang di usia remaja.

4. MA Muhammadiyah 1 Kota Malang

MA Muhammadiyah 1 Kota Malang adalah lembaga pendidikan

Menengah Tingkat Atas, yang diselenggarakan oleh PDM kota Malang

bersama Kantor Kementrian Agama (Kemenag) kota Malang. Sekolah ini

memiliki nilai tambah dibidang agama Islam. Secara fisik yang

ditampilkan adalah Islami baik dari segi penampilan busana, masjid

sebagai tempat ibadah maupun lingkungan sekitarnya yang bersih.

Beberapa peserta didik yang menuntut ilmu di lembaga ini ada yang

bertempat tinggal di panti asuhan. MA Muhammadiyah 1 Kota Malang

berdampingan dengan SMK Muhammadiyah 2 Malang dan berhadapan

dengan Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah 1 Malang yang berada

dalam sebuah komplek perguruan yakni bertempat di Jl. Baiduri Sepah

nomor 27 Tlogomas Kota Malang.

1.6 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini akan disampaikan maksud dan tujuan dilaksanakannya

penelitian yang terbagi ke dalam beberapa poin yaitu: latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah dan

(22)

11

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab ini membahas tentang kata kunci dari judul penelitian yang meliputi

makna kelekatan dengan teman sebaya dan perilaku bullying.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang jenis dan pendekatan penelitian, objek penelitian, jenis

data, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini menyajikan data dari hasil penelitian yang didapatkan selama proses

penelitan berlangsung beserta analisisnya.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan penulis dan menyajikan saran yang berkaitan

Referensi

Dokumen terkait

Dalam menulis karya sastra, seorang penulis memiliki gaya atau caranya masing- masing yang akan menjadi ciri khasnya. Adapum alasan penulis memilih judul ini yaitu untuk

Pada penelitian diketahui bahwa banyak pekerja merokok yang masih dalam kategori perokok ringan dengan masa kerja kurang dari sepuluh tahun ditambah lagi mereka

 Koperasi tidak mencantumkan dengan jelas berapa dana yang dibutuhkan untuk ekspansi, & mereka terus menerima dana dari masyarakat ( tentu beserta beban

Sekitar 79 persen masyarakat menilai kurang wajar atau tidak wajar terhadap perilaku pegawai negeri yang bepergian bersama keluarga dengan menggunakan kendaraan dinas

Penelitian ini merupakan penelitian normative-empiris dengan menggunakan perjanjian kontrak kerja, pengaturan hukum kontrak kerja di indonesia telah lengkap

6 Saya dihadapkan pada pilihan harus tetap bertahan dalam perusahaan atau pindah ke perusahaan lain dengan tawaran yang lebih baik, dan saya tetap bertahan di

[r]

Oleh itu pendekatan yang di ambil oleh Majlis Agama Islam Negeri Pulau Pinang (MAINPP) berkerjasama Jabatan Wakaf, Zakat dan Haji (JAWHAR) mengambil inisiatif