• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendapatan Usahatani Cabai Rawit Merah (Capsicum frutescens) Petani Mitra PT. Indofood Fritolay Makmur dan Petani Nonmitra Di Desa Cigedug Kecamatan Cigedug Kabupaten Garut

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pendapatan Usahatani Cabai Rawit Merah (Capsicum frutescens) Petani Mitra PT. Indofood Fritolay Makmur dan Petani Nonmitra Di Desa Cigedug Kecamatan Cigedug Kabupaten Garut"

Copied!
232
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Operasional Pendapatan Usahatani Cabai Rawit
Tabel 2.   Contoh Perhitungan Pendapatan Usahatani dan R/C Ratio Per Hektar
Tabel 4.   Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Cabai Rawit di Tingkat
Gambar 4.   Perbandingan Kelompok Usia Responden
+7

Referensi

Dokumen terkait

Saran yang dapat diberikan a untuk petani yaitu sebaiknya memilih saluran pemasaran I (petani – pedagang pengumpul desa – pedagang besar Pasar

Analisis Pendapatan Usahatani dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Cabai Merah Keriting di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor (Skripsi).. Institut

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis terhadap PT Indofood Sukses Makmur Tbk., maka penulis menarik beberapa kesimpulan, yaitu: (1) Strategi

Analisis usahatani dilakukan untuk mengetahui besarnya pendapatan yang diperoleh dari usahatani tebu petani KKP-E dan usahatani tebu petani non KKP-E.. Berikut ini

Berdasarkan landasan teori yang telah dikemukakan, dapat diketahui bahwa pendapatan usahatani cabai rawit untuk penelitian ini dapat ditulis sebagai berikut: Gambar 1 : Analisis

Petani responden yang melakukan usahatani cabai merah di Desa Cinta Damai Kecamatan Sungai Lilin Kabupaten Musi Banyuasin yang berjumlah 32 petani.. Pengambilan sampel dalam penelitian

Rata-­rata total biaya variabel yang dikeluarkan per petani per musim dengan rata-­rata luas lahan sebesar 2.180,56 m2 berdasarkan Tabel 2 adalah sebesar Rp 22.098.887 yang terdiri atas

1.500.000 Analisis Pendapatan Pendapatan usahatani merupakan total penerimaan yang diterima petani setelah dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi, seperti biaya