PROGRAM PARIWISATA HALAL DALAM STRATEGI
PENINGKATAN WISATAWAN INDONESIA OLEH
PEMERINTAH SINGAPURA
Halal Tourism Program in Strategy to Increase Indonesian Visitors by Singapore Government
SKRIPSI
DISUSUN OLEH : DELLA FRANSISCA
20120510250
PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
PROGRAM PARIWISATA HALAL DALAM STRATEGI
PENINGKATAN WISATAWAN INDONESIA OLEH
PEMERINTAH SINGAPURA
Halal Tourism Program in Strategy to Increase Indonesian Visitors by Singapore Government
SKRIPSI
Disusun Guna Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pada Program Studi Ilmu Hubungan Internasional
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
DISUSUN OLEH : DELLA FRANSISCA
20120510250
PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
i
HALAMAN JUDUL
PROGRAM PARIWISATA HALAL DALAM STRATEGI PENINGKATAN WISATAWAN INDONESIA OLEH PEMERINTAH SINGAPURA Halal Tourism Program in Strategy to Increase Indonesian Visitors by Singapore
Government
Disusun Guna Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pada Program Studi Ilmu Hubungan Internasional
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Disusun Oleh : DELLA FRANSISCA
20120510250
PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS IlMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum, Wr. Wb.
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya. Shalawat serta salam penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, dan kepada umat nya hingga akhir zaman, amin ya robbal alamin.
Allhamdulilah, penulis sampaikan atas terwujudnya skripsi guna memenuhi syarat sebagai Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Ilmu Hubungan Internasional. Dengan adanya skripsi ini penulis sangat berharap bahwa skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembacanya.
Melalui kata pengantar ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada berbagai pihak antara lain :
1. Prof. Bambang Cipto, M.A selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
2. Dr. Ali Muhammad, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
3. Dr. Nur Azizah selaku Ketua Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
4. Ibu Siti Muslihati, S.IP., M.Si selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Hubungan
Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
v Dengan mengakhiri kata pengantar ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih perlu banyak saran dan masukan, maka dari itu penulis mengharapkan masukan dan saran dari pembaca.
Wassalamu’alaikum, Wr. Wb
Yogyakarta, 6 September 2016
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur skripsi ini saya persembahkan untuk :
Kedua orang tua saya Bapak Suyatno dan Ibu Wiwin
Endah Suryani yang tak henti - hentinya memberikan
dukungan, bimbingan, motivasi, kasih sayang yang tulus
dan do’a yang tiada henti. Tak lupa untuk kakak saya
Nungky Agenk Prakarsa, S.H yang selalu sabar dalam
vii
MOTTO
“ Orang
- orang hebat di bidang apapun bukan baru bekerja karena
mereka terinspirasi, namun mereka menjadi terinspirasi karena mereka
lebih suka bekerja. Mereka tidak menyia
–
nyiakan waktu untuk
viii
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat, sehatdan
hidayah-Nya yang begitu luar biasa hingga hari ini.
Terima kasih kepada kedua orang tua ku Bapak Suyatno dan Ibu Wiwin Endah Suryani yang telah memberi semangat, dukungan, do’a, nasehat dan motovasi. Terima kasih juga telah memberi kasih sayang yang begitu luar
biasa hingga tidak ada kata yang mampu untuk menjelaskannya.
Terima kasih juga untuk kakak ku Nungky Agenk Prakarsa, S.H dan seluruh
keluarga besar yang tidak henti – hentinya memberikan semangat untuk mengerjakan skripsi.
Kepada dosen pembimbing saya Prof. Dr. Tulus Warsito, M.Si yang selalu sabar untuk memimbing dan memberi arahan hingga saya dapat
menyelesaikan skripsi dengan lancar.
Kepada teman - teman HI UMY angkatan 2012, terutama sahabat – sahabatku
Sonya Jihani Syahira yang selalu bareng dari semester satu, Ajeng Tsaniya Rahmatiwi yang selalu ada buat aku kapan pun aku butuh temen, Mulia Nur Oktaviani yang udah susah seneng bareng kejar target kelarin skripsi, Eky
Pratiwi, Rudita Ayu Priandini, dan Rahayu Devita see you on top guys.
ix Terima kasih juga buat temen – temen sepembimbingan “Prof. Tulus Movement” yang selalu berbagi informasi terkait proposal dan skripsi.
Big thanks juga buat teman - teman KKN 043 Mami Diny, Anna Wuryani, Dyah Ayu, Ilham Wicaksana, Ikhsan, Aghisna, Lia Salisa, dll. Keep in touch
x
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Halaman Pengesahan Skripsi ii
Pernyataan Keaslian Skripsi iiii
Kata Pengantar iv
Halaman Persembahan vi
Motto vii
Ucapan Terima Kasih viii
Daftar Isi x
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1Latar Belakang Masalah 1
1.2Rumusan Masalah 9
1.3Kerangka Teori 9
1.4Hipotesis 16
1.5Tujuan Penelitian 16
1.6Metode Penelitian 17
1.7Jangkauan Penelitian 18
1.8Sistematika Penulisan 18
BAB II NEGARA SINGAPURA 20
2.1 Sejarah Negara Singapura 20
xi
2.3 Kondisi Demografis Singapura 27
2.4 Politik Luar Negeri Singapura 28
2.4.1 Tujuan Kebijakan Politik Luar Negeri Singapura 29
2.4.2 Kebijakan dan Strategi Pertahanan Singapura 31
BAB III PARIWISATA SINGAPURA 33
3.1 Industri Pariwisata Singapura 34
3.1.1 Kecerdasan Pemerintah Singapura Dalam
Mengembangkan Objek Pariwisata 36
3.1.2 Singapore Tourism Board Sebagai Badan
Pariwisata Singapura 39
3.1.3 Daya Tarik Pariwisata Singapura 40
3.2 Hubungan Kerjasama Singapura dan Indonesia
Dalam Bidang Pariwisata 42
BAB IV PROGRAM PARIWISATA HALAL NEGARA
SINGAPURA 45
4.1 Pariwisata Halal Sebagai Inovasi Baru Dalam Pariwisata Singapura 45
4.2 Faktor Ekonomi Sebagai Pendorong Pariwisata Halal 47
4.2.1 Pariwisata Halal di Singapura 50
4.2.2 MUIS Sebagai Majelis Islam di Singapura 51
xii 4.3 Faktor Budaya Sebagai Pendorong Pariwisata Halal 56
4.3.1 Pariwisata Medis di Singapura 56
4.3.2 Pariwisata Akademik di Singapura 58
4.4 Keberhasilan Program Pariwisata Halal di Singapura 60
BAB V KESIMPULAN 62
DAFTAR PUSTAKA 65
Abstract
The purpose of this research is to know the factors that pushed the Singapore government uses halal tourism to increase Indonesian visitors. Singapore is not a
Islam country and Muslims in Singapore is just minority. But with their government intelligence, now Singapore was become the most friendly country
for Muslims. The success of halal tourism had a positive impact on increasing amount of tourists from Indonesia which will indirectly also affect to the country's
foreign exchange earnings.
Key word : National Interest, International Tourism, Halal Tourism,
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa yang menjadi pendorong pemerintah Singapura menggunakan wisata halal untuk menarik
wisatawan Indonesia berkunjung ke negaranya. Singapura bukan merupakan negara muslim dan masyarakat muslim pun hanya minoritas disana. Tetapi dengan
kecerdasan pemerintahnya, saat ini Singapura menjadi negara yang paling ramah
terhadap muslim. Keberhasilan wisata halal berdampak positif pada peningkatan jumlah wisatawan dari Indonesia yang secara tidak langsung akan berpengaruh
juga pada pemasukan devisa negaranya.
Kata Kunci : Kepentingan Nasional, Pariwisata Internasional, Pariwisata Halal,
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Singapura merupakan negara yang berada di kawasan Asia Tenggara yang lokasinya sangat dekat dengan Indonesia. Negara ini terletak di 137 km sebelah
utara garis khatulistiwa dan berbatasan langsung dengan ujung selatan Semenanjung Malaysiaa yang berbatasan dengan Kepulauan Riau (Indonesia) dan Johor Darul Takzim (Malaysia). Singapura terdiri dari pulau utama yaitu Pulau
Ujong atau yang biasa disebut Pulau Singapura dan dikelilingi lebih dari 50 pulau lainnya. Luas negara ini terbilang sangat kecil yakni sekitar 718,3 km yang
hampir seluruh wilayahnya tidak mengandung sumber daya alam, sangat jauh jika dibandingkan dengan Indonesia yang memiliki luas wilayah 1.990.250 km dan kaya akan sumber daya alam. Tetapi walaupun Singapura tidak memiliki sumber
daya alam, tidak berarti hal tersebut menjadikan negaranya terbelakang dan miskin. Karena dengan segala keterbatasan wilayah dan sumber daya alam
tersebut Singapura mampu merubah negaranya menjadi negara yang perekonomiannya tergolong paling maju di dunia, bahkan negara ini mampu
lebar ditengah kawasan yang masih dibebani kasus – kasus korupsi dan sistem
birokrasi yang terbelit – belit.1
Letak Singapura yang berada diantara dua negara yang berbatasan langsung dengan perairan sangatlah memberi keuntungan tersendiri. Karena
posisinya yang begitu strategis membuat negara ini memiliki pelabuhan yang sangat ramai dan menjadi salah satu pusat perdagangan dunia yang secara tidak
langsung membuat Singapura menjadi salah satu negara yang sektor ekonominya berkembang pesat setiap tahunnya. Selain dengan lokasi strategisnya, Singapura juga memiliki fasilitas infrastruktur yang juga terus berkembang pesat, memiliki
budaya yang dapat diterima dengan baik oleh masyarakat internasional dan tentunya memiliki destinasi pariwisata yang memiliki kontribusi besar terhadap
kesuksesan yang menjadikan negaranya sebagai daerah tujuan pariwisata unggulan di kawasan Asia yang dibuktikan dengan semakin meningkatnya jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Singapura setiap tahunnya. Dan hal
tersebut tentu saja tidak lepas dari peran pemerintah Singapura yang terus bekerja keras mencari inovasi baru guna mempromosikan dan meningkatkan pariwisata di
negaranya.
Singapura merupakan negara yang kaya akan budaya dan ditempati berbagai macam etnis seperti Melayu, Tionghoa, Arab dan India. Akan tetapi dari
sekian banyaknya perbedaan budaya dan etnis yang dimiliki oleh negaranya justru menjadikan Singapura memiliki daya tarik sendiri untuk industry pariwisatanya.
1
Karena ragam budaya itulah Singapura mampu menyuguhkan beraneka ragam
destinasi pariwisata yang saat ini dapat dikatakan sebagai destinasi wisata kelas dunia. Dari setiap etnis yang dimiliki, mereka juga memiliki cara tersendiri guna memperkenalkan etnis mereka masing – masing seperti halnya etnis Tionghoa
yang menjadikan daerah Chinatown sebagai tempat untuk menampilkan unsur kebudayaan China sekaligus tempat untuk mencari mata pencaharian dengan
berjualan makanan tradisional China dan menjual berbagai macam cinderamata khususnya yang bercirikan etnis China. Selain itu di Chinatown juga terdapat beberapa tempat yang menjadi bukti multikulturalnya Singapura seperti bangunan
masjid yang dibangun oleh orang India, masjid yang dibangun masyarakat muslim Malaysia, kuil dan gereja yang notabene berdiri berdekatan.2
Untuk sektor industri paiwisata sendiri Singapura memiliki STB (Singapore Tourism Board) yang merupakan badan yang berada dibawah kendali departemen peindustrian dan perdagangan Singapura dan dikelola oleh dewan
pariwisata. STB didirikan dengan tujuan untuk mengembangkan berbagai bidang yang dianggap mampu untuk memajukan perekonomian negaranya baik melalui
sektor pariwisata, pendidikan, dan kesehatan. Sektor – sektor tersebut pada dasarnya dijadikan sebagai brand image oleh Singapura guna menarik wisatawan
untuk mengunjungi Singapura.3 Selain itu STB sendiri juga memiliki tugas yaitu sebagai pengkoordinasi agen maskapai penerbangan, travel dan biro pariwisata, dan segala macam usaha perhotelan yang ada di Singapura. Tidak hanya itu,
sampai saat ini STB juga memegang kendali penuh atas alokasi sumber dana dan
2
https://www.yoursingapore.com/id_id/see-do-singapore/places-to-see/chinatown.html
3
perencanaan strategis jangka panjang pariwisata Singapura. Oleh karena itu guna
memperluas usahanya STB mendirikan 22 kantor regional dan masing – masing 2 kantor pemasaran di 5 benua.
Melalui promosi yang terus dilakukan oleh STB, sampai saat ini Singapura
telah mampu meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke negaranya. Seperti yang dikatakan oleh Regional Director Asean & Oceania STB, Kenneth
Lim di Jakarta tanggal 13 Maret 2014 lalu bahwa Indonesia sendiri merupakan negara penting yang dijadikan sebagai pangsa utama STB dalam menarik minat wisatawan untuk mengunjungi negaranya, “Indonesia secara berkelanjutan
menjadi pasar utama bagi Singapura sebagai target utama pengunjung
wisatawan kami. Untuk terus menarik wisatawan Indonesia, kami menghadirkan
sederetan hiburan dan atraksi menarik. Sangat penting bagi STB selaku badan
pariwisata Singapura untuk tetap dekat dengan pasar Indonesia dan terus
mencari peluang menarik untuk membawa sebagian dari pengalaman destinasi
kami kepada para konsemun di Indonesia”.4
Hal tersebut dikarenakan lokasi Indonesia yang dekat dengan Singapura
dan terdapat tidak kurang dari 500 penerbangan ke Singapura dalam seminggu. Selain itu melalui studi yang dilakukan oleh STB, diketahui bahwa wisatawan Indonesia bersifat konsumtif bertipe borders yang artinya wisatawan Indonesia
dijadikan STB sebagai panutan dalam menentukan tema promosi setiap tahunnya.
Promosi – promosi yang dilakukan oleh STB sendiri adalah antara lain dengan cara melakukan kampanye dengan slogan yang baru setiap tahunnya yang dilakukan diberbagi negara termasuk Indonesia, melakukan promosi melalui event
tahunan yang memang sengaja dibuka untuk umum sehingga wisatawan mancanegara lebih tertarik untuk mengetahui kebudayaan yang dimiliki oleh
Singapura.6 Selain itu untuk lebih menarik perhatian wisatawan muslim khususnya wisatawan Indonesia, STB meluncurkan buku panduan perjalanan halal bagi wisatawan muslim. Dalam buku tersebut hal paling penting yang
menjadi fokus utama STB adalah memberikan informasi kepada wisatawan muslim Indonesia mengenai tempat pariwisata yang terkait dengan sejarah Islam,
lokasi masjid & mushola, dan berbagai tempat di Singapura yang menyediakan berbagai macam makanan yang telah disertifikasi halal oleh Lembaga Sertifikasi
Halal.7
Pariwisata halal tidak jauh berbeda dengan pariwisata pada umumnya. Program pariwisata ini merupakan bagian dari industri pariwisata yang ditujukan
untuk wisatawan muslim. Pelayanan yang diberikan kepada wisatawan dalam pariwisata halal harus didasarkan pada aturan – aturan Islam. Beberapa contoh
bentuk pelayanan tersebut adalah restoran yang memiliki sertifikasi halal dan tidak menggunakan daging babi sebagai bahan makanan, tidak menyediakan alkohol, menggunakan daging sapi dan ayam yang disembelih menurut aturan
Adapun definisi mengenai wisata halal menurut Peraturan Gubernur NTB
No 51 tahun 2015 adalah :
Wisata halal adalah kegiatan kunjungan wisata dengan destinasi dan
industri pariwisata yang menyiapkan fasilitas produk, pelayanan, dan pengelolaan pariwisata yang memenuhi unsure syariah. Harus adanya
penggolongan untuk usaha hotel biasa dan hotel syariah yang dinilai memenuhi seluruh criteria mutlak untuk melayani kebutuhan minimal wisatawan muslim. Kriteria mutlak adalah ketentuan dan persyaratan
minimal tentang produk, pelayanan, dan pengelolaan yang wajib dipenuhi dan dilaksanakan oleh pengusaha hotel sehingga dapat diakui sebagai hotel
syariah dan memperoleh sertifikat halal baik dalam segi fasilitas maupun bahan makanan yang dimiliki.8
Dengan kata lain, wisata halal adalah pariwisata yang melayani liburan
dengan menyesuaikan gaya liburan yang sesuai dengan kebutuhan dan permintaan traveler muslim. Selain itu, produk wisata halal bukan hanya dapat dinikmati oleh
wisatawan muslim, namun juga dapat dinikmati oleh semua kalangan non muslim karena konsep pariwisata halal tidak hanya berhubungan dengan produk makanan dan minuman halal tetapi juga berkaitan dengan pelayanan yang halal terutama
yang berhubungan dengan interaksi antara pria dan wanita yang dapat berdampak positif pada kesehatan seperti contohnya menyediakan fasilitas kolam renang dan
spa yang terpisah untuk pria dan wanita.
8
Wisata halal merupakan konsep pariwisata yang memiliki potensi besar
untuk dikembangkan. Hingga akhir tahun 2015, pertumbuhan industri wisata halal dapat dikatakan sebagai pertumbuhan terbesar dibandingkan dengan jenis pariwisata pada umumnya, karena pariwisata halal tumbuh 100% lebih cepat dan
akan menjadi sebuah generator besar bisnis langsung jangka panjang dengan pendapatan maksimum yang dipredisksi mencapai $ 200 Milyar pada tahun
2020.9
Pertumbuhan wisata halal yang cepat tidak lain didukung oleh kebutuhan masyarakat muslim yang ingin berwisata tanpa harus khawatir dengan kehalalan
makanan dan fasilitas umum yang mereka pakai. Selain itu saat ini jumlah wisatawan muslim juga meningkat di berbagai negara. Oleh karena itu saat ini
banyak negara yang mulai menerapkan program wisata halal karena wisata halal dirasa akan terus mengalami peningkatan, dan tentu saja wisata halal dapat
dinikmati oleh berbagai kalangan, tidak hanya dari kalangan muslim.
Singapura sendiri merupakan negara non muslim yang kiblat cara hidupnya sangat berbeda dengan masyarakat muslim. Setelah adanya tindakan
untuk menomor satukan wisatawan muslim, Singapura menduduki peringkat pertama dalam hal pelayanan terhadap wisatawan muslim yang datang
berkunjung. MasterCard-Crescent Rating 2015, sebuah survei yang dilakukan oleh Global Muslim Travel Index (GMTI) menyatakan bahwa Singapura menempati urutan pertama dalam hal keramahan terhadap wisatawan muslim.
Survei yang dilaksanakan oleh GMTI tersebut meliputi beberapa kriteria antara
9
lain tempat menginap, pilihan menu makanan halal, kemudahan mencari tempat
beribadah dan juga Lembaga Sertifikasi Halal yang dimiliki oleh Singapura.10 Dengan begitu dapat kita ketahui bahwa usaha yang dilakukan oleh pemerintah Singapura memang tidak main – main dalam melakukan promosi,
karena dengan adanya sikap pemerintah Singapura untuk mempermudah dan memberikan pelayanan ekstra terhadap wisatawan muslim, STB harus mampu
menyesuaikan lingkungan yang ada di Indonesia untuk menciptakan suatu strategi yang mampu menyerap lebih banyak wisatawan asal Indonesia mengingat Indonesia merupakan negara dengan masyarakat terbanyak yang mengunjungi
Singapura setiap tahunnya. Bukti yang paling konkrit mengenai keberhasilan STB dalam mempromosikan pariwisata negaranya adalah dengan semakin
meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara khususnya Indonesia ke Singapura. Berdasarkan data statistik tahunan pariwisata Singapura, kunjungan
wisatawan dari Indonesia terus meningkat yakni pada tahun 2005 berjumlah 1,813 juta pengunjung, pada tahun 2006 berjumlah 1,922 juta pengunjung dan pada tahun 2007 berjumlah 1,962 juta pengunjung.
Namun pada tahun 2008 pariwisata Singapura mengalami kemunduran dikarenakan oleh krisis global yang melanda banyak negara di dunia yang
mengakibatkan penurunan jumlah wisatawan sekitar 200 ribu pengunjung yakni menjadi 1,765 juta pengunjung dan sampai tahun 2009 jumlah wisatawan masih terus mengalami penurunan hingga berkurang 20 ribu pengunjung (Singapore
Tourism Board, 2009: 19-21). Setelah melakukan berbagai rangkaian promosi
10
pasca krisis global, pada tahun 2010 total wisatawan dari Indonesia adalah 2,305
juta, tahun 2011 meningkat lagi menjadi 2,592 juta pengunjung, tahun 2013 3,089 juta pengunjung, turun 9% dari total pengunjung tahun 2012, pada tahun 2014 total pengunjung mengalami kenaikan lagi, tetapi pada awal tahun 2015 jumlah
wisatawan Indonesia yang mengunjungi Singapura mengalami penurunan hingga 14%11, walaupun pada pertengahan tahunnya jumlah wisatawan tersebut kembali
meningkat. Tentu saja penurunan jumlah wisatawan tersebut menjadi cambuk bagi pemerintah Singapura untuk meningkatkan kembali minat wisatawan
Indonesia untuk mengunjungi negaranya.
1.2. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas dapat ditarik sebuah kerangka rumusan masalah yaitu :
Faktor – faktor apa yang mendorong pemerintah Singapura menggunakan pariwisata halal ?
1.3. Kerangka Pemikiran
Untuk menjawab dan menjelaskan alasan mengapa Singapura lebih
memilih menggunakan wisata halal untuk menarik minat wisatawan Indonesia untuk mengunjungi negaranya penulis akan menggunakan teori dan konsep yang
11
sesuai dengan pembahasan. Konsep dan teori yang digunakan adalah sebagai
berikut :
Konsep Kepentingan Nasional
Kepentingan nasional merupakan kepentingan suatu negara untuk mencapai tujuan – tujuan yang diinginkan oleh negaranya guna memenuhi
kebutuhan negaranya. Konsep ini sering dihubungkan dengan keamanan (pertahanan negara), kemakmuran ekonomi, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), dan kekuasaan politik. Selain itu kepentingan nasional juga
sering dijadikan tolak ukur oleh para pengambil keputusan (decision maker) suatu negara sebelum merumuskan dan menetapkan suatu tindakan. Menurut Carl von
Clausewitz, semua sikap negara di dunia internasional ini termotivasi dalam kebutuhannya untuk survive dan mensejahterakan negaranya. Untuk menjaga interest-nya tersebut, negara secara rasional harus memutuskan untuk pergi ke
medan perang. Tak ada alasan lagi untuk tidak pergi ke medan perang demi kepentingannya tersebut.12 Sedangkan menurut Morgenthau kepentingan nasional
itu sendiri adalah :
“ Kepentingan nasional suatu negara adalah mengejar kekuasaan, yaitu apa saja
yang dapat membentuk dan mempertahankan pengendalian suatu negara atas
negara lain. Kekuasaan tidak akan tercapai tanpa adanya kekuatan nasional.
12
Politik suatu negara tidak bisa lepas dari suatu kepentingan nasional, karena
tujuan politik adalah untuk mempertahankan kepentingan nasional. “13
Dalam pengertian yang lebih spesifik, kepentingan nasional mengharuskan negara bangsa untuk dapat mempertahankan integritas teritorialnya sebagai
identitas fisik, mempertahankan rezim ekonomi politiknya sebagai identitas politik, serta memelihara norma – norma etnis, religi, dan sejarahnya sebagai
identitas budayanya. Dari hal – hal itulah para pemimpin dan elit politik negara dapat membuat kebijakan – kebijakan yang lebih spesifik dan matang terhadap
sikapnya kepada negara lain yang berkaitan dengan kerjasama maupun konflik.14
Selain itu kepentingan nasional juga memiliki beberapa aspek yang dapat mempengaruhi dan memotivasi sebuah negara dalam mengusahakan kepentingan
nasionalnya. Aspek – aspek tersebut antara lain :
Aspek kepentingan ekonomi : Kepentingan ekonomi adalah kepentingan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas perekonomian suatu negara. Kepentingan ekonomi merupakan kepentingan yang paling mendasar
karena baik atau buruknya perekonomian suatu negara akan berpengaruh kualitas kehidupan suatu negara secara menyeluruh.
Aspek kepentingan sosial dan budaya : Kepentingan sosial dan budaya sama pentingnya dengan kepentingan ekonomi, karena sosial dan budaya merupakan identitas tersendiri yang dimiliki oleh setiap bangsa. Sehingga
13H.J. Morgenthau, “Politik Antar Bangsa”, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1991. Hal 91 14Mochtar Mas’oed, Ilmu Hubungan Internasional, Disiplin dan Metodologi, LP3ES, Jakar
baik atau buruknya kualitas hidup suatu bangsa sangat berpengaruh
dengan budaya asli yang dimiliki.
Dari penjelasan - penjelasan tersebut dapat diartikan bahwa politik luar negeri suatu negara adalah strategi atau serangkaian kegiatan yang telah
direncanakan dan dikembangkan oleh para pembuat keputusan dari suatu negara terhadap negara lain yang dimaksudkan untuk meraih tujuan yang lebih spesifik
bagi kepentingan nasionalnya. Meskipun tujuan politik luar negeri suatu negara dengan negara lain berbeda, tetapi pada umumnya tujuan tersebut akan berkisar pada kemerdekaan, integritas wilayah, keamanan militer dan ekonomi. Dengan
demikian dapat kita ketahui bahwa kepentingan nasional Singapura terhadap Indonesia merupakan kepentingan dalam meningkatkan perekonomian negaranya
dan mengenalkan budaya negaranya melalui program wisata halal yang digunakan oleh pemerintah Singapura. Dengan adanya program wisata halal tersebut pemerintah Singapura mengharapkan semakin banyak wisatawan muslim
mengunjungi negaranya. Dengan begitu maka kepentingan nasional Singapura yang mengarah pada perekonomian akan terus terpenuhi melalui pemasukan
devisa dari wisatawan.
Konsep Pariwisata Internasional
Saat ini pariwisata merupakan salah satu kebutuhan yang tergolong
Jadi tidak mengherankan jika saat ini kebutuhan akan pariwisata akan terus
mengalami peningkatan. Pariwisata yang dipilih pun disesuaikan dengan kemampuang ekonomi masing – masing wisatawan. Bagi wisatawan menengah kebawah, biasanya mereka lebih memilih untuk berwisata di daerahnya sendiri,
karena lebih memakan biaya yang sedikit ataupun memilih untuk menghabiskan waktu untuk berwisata keluar kota. Sedangkan bagi kalangan menengah keatas,
biasanya mereka akan lebih memilih untuk berwisata domestic ataupun ke luar negeri. Pengertian pariwisata sendiri menurut beberapa ahli antara lain :
• James J. Spillane (1982)
Pariwisata adalah kegiatan melakukan perjalanan dengan tujuan mendapatkan kenikmatan, mencari kepuasan, mengetahui sesuatu, memperbaiki kesehatan,
menikmati olahraga atau istirahat, menunaikan tugas, berziarah dan lain - lain.
• Mathieson dan Wall (1982)
Pariwisata adalah sebagai serangkaian aktivitas berupa aktivitas perpindahan
orang untuk sementara waktu ke suatu tujuan di luar tempat tinggal maupun tempat kerjanya yang biasa, aktivitas yang dilakukannya selama tinggal di
tempat tujuan tersebut, dan kemudahan - kemudahan yang disediakan untuk memenuhi kebutuhannya baik selama dalam perjalanan maupun di lokasi
• Prof.K. Krapt dan Prof. Hunziker dalam Oka A.Yoeti (1996:112)
Pariwisata adalah keseluruhan dari gejala - gejala yang ditimbulkan dari perjalanan dan pendiaman orang - orang asing serta penyediaan tempat tinggal sementara, asalkan orang asing itu tidak tinggal menetap dan tidak
memperoleh penghasilan dari aktivitas yang bersifat sementara.
• Mr. Herman V. Schulard dalam Oka A.Yoeti (1996:114)
Pariwisata adalah sejumlah kegiatan terutama yang ada kaitannya dengan perekonomian secara langsung berhubungan dengan masuknya orang - orang
asing melalui lalu lintas di suatu negara tertentu, kota dan daerah.
• Menurut Robert McIntosh bersama Shaskinant Gupta dalam Oka A.Yoeti
(1992:8)
Pariwisata adalah gabungan gejala dan hubungan yang timbul dari interaksi wisatawan, bisnis, pemerintah tuan rumah serta masyarakat tuan rumah dalam proses menarik dan melayani wisatawan - wisatawan serta para pengunjung
lainnya.
• World Tourism Organization (WTO)
Pariwisata adalah kegiatan seseorang yang bepergian ke atau tinggal di suatu tempat di luar lingkungannya yang biasa dalam waktu tidak lebih dari satu
tahun secara terus menerus, untuk kesenangan, bisnis ataupun tujuan lainnya.
• Home : komponen pariwisata yang merupakan tempat tinggal
wisatawan, yang dapat mempengaruhi terjadinya kegiatan pariwisata.
• Destination : komponen pariwisata yang merupakan tujuan wisatawan
untuk bepergian menikmati obyek wisata.
• Trasportation : komponen pariwisata yang merupakan pembawa (carrier)
wisatawan dari home ke destination dan sebaliknya.15
Adapun jenis – jenis pariwisata menurut WTO adalah :
Pariwisata budaya, seperti kunjungan ke candi, masjid, museum, dll.
Pariwisata olahraga, seperti mendaki gunung, berenang di pantai, dll.
Pariwisata yang hanya untuk tujuan rekreasi, seperti kunjungan ke taman rekreasi, pantai, dll.
Pariwisata medis, seperti berobat ke rumah sakit, klinik kecantikan, dll.
Pariwisata sambil mengadakan pertemuan atau konferensi, seperti konferensi PATA dan KTT ASEAN yang dilaksanakan di Bali.16
Menurut definisi dari beberapa ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa
pariwisata adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau berkelompok di luar rumah yaitu di berbagai tempat pariwisata baik didalam negeri ataupun
diluar negeri guna memenuhi kebutuhan manusia akan kepenatan yang dihadapi setiap harinya. Pariwisata dilakukan diberbagai objek pariwisata yang
15
https://annisamuawanah.wordpress.com/2013/01/31/definisi-komponen-dan-sistem-pariwisata/
16
menyediakan berbagai sarana dan prasarana seperti taman bermain, waterpark,
kebun binatang, dll untuk dapat dinikmati bersama teman ataupun sanak keluarga.
Karena pariwisata merupakan salah satu komponen penting bagi manusia, maka saat ini pun seluruh negera di dunia sedang berlomba – lomba untuk
mengembangkan potensi pariwisata negeranya. Karena dengan adanya sektor pariwisata yang maju, tidak dapat dipungkiri bahwa hal tersebut akan sangat
mempengaruhi kemajuan perekonomian negaranya yang akan berdampak pada kesejahteraan warga negaranya. Semakin maju pariwisata suatu negara, maka akan semakin banyak juga devisa yang akan diterima oleh negara tersebut. Oleh
karena itu, dapat dikatakan bahwa pariwisata merupakan sektor kunci dari tumbuhnya perekonomian suatu negara.
Terkait dengan pariwisata halal itu sendiri, pemerintah Singapura menggunakan pariwisata halal sebagai inovasi baru untuk menarik lebih banyak wisatawan muslim untuk mengunjungi negaranya, terutama wisatawan muslim
Indonesia, karena notabene jarak tempuh dari Indonesia ke Singapura tidak terlalu jauh dan Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya adalah
muslim. oleh karena itu pemerintahnya tidak main – main dalam mengembangkan program wisata halal ini dengan bekerjasama dengan MUIS (Majelis Ugama Islam Singapura) sebagai pengawasnya. Dan program wisata halal ini tidak hanya
dapat dinikmati oleh wisatawan muslim saja, tetapi juga oleh wisatawan non muslim. Singapura sendiri selama ini telah menyuguhkan berbagai macam jenis
selaras ditengah dunia modern ini. Selanjutnya ada wisata belanja yang memang
menjadi salah satu icon negara tersebut, wisata cagar alam, wisata olah raga, wisata akademik, wisata medis, dll.
1.4. Hipotesis
Dengan berdasar pada konsep kepentingan nasional dan konsep pariwisata
tersebut maka dapat diperoleh hipotesis sebagai berikut :
Faktor yang mendorong pemerintah Singapura menggunakan pariwisata halal
adalah faktor ekonomi dan faktor budaya.
1.5. Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh definisi yang jelas mengenai strategi pariwisata halal yang digunakan STB dalam menarik hati para wisatawan Indonesia untuk berkunjung ke negaranya. Selanjutnya secara
lebih spesifik tujuan dari penelitian ini antara lain adalah :
● Mendeskripsikan gambaran umum kondisi pariwisata di Singapura.
● Menjelaskan program – program yang telah dilakukan oleh STB untuk
mempromosikan pariwisata negaranya.
● Menjelaskan apa saja jenis program wisata halal yang dilakukan Singapura.
● Menjelaskan mengenai sertifikasi halal di Singapura.
1.6. Metode Penelitian
Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dan lebih menggunakan analisis. Metode ini
berusaha untuk menggambarkan kenyataan dan situasi berdasarkan kenyataan yang benar – benar terjadi. Selain itu, dasar penelitian metode kualitatif yang berasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif dan suatu pertukaran
pengalaman sosial yang diinterpretasikan oleh setiap individu (Sukmadinata : 2005).
Metode lain yang digunakan penulis adalah metode studi kepustakaan (
library research ) yang dilakukan dengan mempelajari, menganalisa dan mengumpulkan data yang telah tersedia baik berupa buku, jurnal, artikel dalam
surat kabar, majalah dan internet, maupun dari situs resmi yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang diteliti.
1.7. Jangkauan Penelitian
Untuk jangkauan penelitian skripsi ini, penulis lebih menitik beratkan pada
surat kabar, majalah, dan data dari internet yang tentunya berasal dari situs resmi
yang terkait dengan subjek yang bersangkutan. Dan agar data – data yang diperoleh tetap relevan dengan pokok permasalahan, maka penulis pun memberikan batasan. Pemberian batasan ini dimaksudkan agar objek penelitian
menjadi lebih spesifik dan tidak menyimpang dari pembahasan dan pokok permasalahannya.
1.8. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai
berikut :
BAB I Berisi pendahuluan yang memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, kerangka teori, hipotesis, tujuan penelitian, metode penelitian, jangkauan penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II Dalam BAB II akan berisi sejarah Singapura, kondisi geografis dan demografis Singapura, dan politik luar negeri Singapura.
BAB III Dalam BAB III akan berisi tentang sistem pariwisata di Singapura, STB sebagai badan pariwisata & visi misi nya, dll.
BAB II
NEGARA SINGAPURA
Kecil – kecil cabai rawit, mungkin ungkapan tersebut sangat cocok untuk negara ini karena Singapura merupakan negara kecil namun sangat dikenal di dunia. Dan sampai saat ini Singapura tidak henti – hentinya menjadi tempat
liburan favorit bagi wisatawan dari berbagai negara. Negara ini adalah salah satu negara tetangga yang letaknya sangat dekat dengan Indonesia. Dengan luas
wilayah yang kecil, negara inipun dulu sempat mengalami masa kemiskinan yang berlangsung cukup lama. Tetapi dengan keuletan, tekad, dan dukungan dari masyarakat pada akhirnya pemerintah Singapura berhasil menjadikan negaranya
sebagai negara terkaya di Asia Tenggara dan kini telah menjadi kekuatan regional, baik dalam bidang ekonomi, politik, hingga militer walaupun negeranya dapat
dikatakan nyaris tidak memiliki sumber daya alam (SDA) yang memadai.
2.1. Sejarah Singapura
Pada abad 7 hingga 12 Masehi, pulau yang kini disebut Singapura masih bernama Tumasik (atau Temasek). Nama Singapura sendiri berasal dari bahasa
Kerajaan Sriwijaya. Kawasan ini ramai sebagai pusat perdagangan karena
letaknya yang strategis di Selat Malaka. Singapura berkembang pesat sejak kedatangan Gubernur Jenderal Inggris Sir Stamford Raffles (1819) yang menjadikan Singapura sebagai pangkalan dagang Inggris dan perlahan mengubah
Singapura menjadi kota modern. Selain itu pemerintah Inggris juga membangun pangkalan militer, sekaligus infrastruktur dasar untuk cikal bakal kota Singapura
masa kini. Kebijakan perdagangan bebas yang diambil Raffles berhasil menarik para pedagang dari seluruh penjuru Asia, bahkan dari negeri - negeri jauh seperti
Amerika Serikat dan Timur Tengah untuk singgah ke Singapura.
Pada Perang Dunia II, Jepang mengalahkan Inggris lalu menguasai Singapura. Pada saat itu mulai muncul bibit - bibit pertikaian antar ras. Dari total
populasi Singapura, imigran asal China lebih mendominasi karena jumlahnya mencapai lebih dari separuh total manusia yang bermukim disana. Konflik yang paling sering terjadi adalah warga keturunan Tiongkok yang sering berebut
pekerjaan dengan orang Melayu yang merasa penduduk pribumi. Jelang Perang Dunia berkecamuk, warga Singapura aktif menuntut perluasan otonomi khusus
dari penguasa kolonial. Pada saat itu juga partai - partai politik mulai bermunculan, salah satunya Partai Aksi Rakyat (PAP) yang dipimpin Lee Kuan
Yew.
Pada akhirnya Jepang kalah dalam perang dan Inggris kembali ke wilayah itu dan memberi status Singapura otonomi khusus seperti Malaysia. Setelah itu
dan PAP memiliki pemikiran bahwa negaranya itu harus bergabung dengan
Federasi Malaysia, karena tanpa adanya dukungan dari Malaysia, Lee Kuan Yew khawatir jika Singapura akan kehabisan sumber daya, khususnya bahan bakar dan air bersih. Pada 31 Agustus 1963 Singapura secara resmi bergabung dengan
Federasi Malaysia bersama Sabah dan Serawak. Sayangnya semenjak bergabung konflik yang dihadapi Singapura semakin bertambah terutama mengenai
banyaknya penduduk etnis Melayu yang menyerang penduduk Tionghoa yang utamanya dipicu isu ekonomi dan hal tersebut membuat penduduk mayoritas
Singapura merasa terdiskriminasi.
Lee Kuan Yew pada akhirnya memberanikan diri berpisah dari Federasi Malaysia pada 9 Agustus 1965. Setelah keluar dari Federasi Malaysia tidak lantas
membuat Lee Kuan Yew lega dan dengan gampang meneruskan pemerintahannya. Kemerdekaan yang mendadak itu membuatnya sangat frustrasi karena bingung memikirkan cara yang tepat untuk berinovasi agar negaranya bisa
bangkit dan kehidupan warganya bisa lebih makmur. Lee Kuan Yew mengakui bahwa ide membangun Singapura dengan tangan sendiri nyaris mustahil, karena
65 % warganya masuk kategori miskin. Selain itu banyak infrastruktur negaranya hancur karena tentara Jepang merusak kota pelabuhan jajahan Inggris itu pada
" Saat kami merdeka, Singapura merupakan kota yang cukup bobrok. Banyak
kerusakan sehabis perang, namun kami akhirnya mulai membangun kembali, "
cerita Lee Kuan Yew.1
Setelah mengalami masa yang sulit, akhirnya Lee Kuan Yew mulai
bangkit dan menetapkan beberapa kebijakan yang diterima dengan senang hati oleh rakyatnya., bahkan beberapa kebijakan tersebut menjadi sangat terkenal karena keberhasilannya. Kebijakan tersebut antara lain adalah mewajibkan warga
menabung, mengatur angka kelahiran, menghapus pajak untuk pabrik yang mau menjadikan Singapura sebagai basis ekspor, hingga memberi denda tinggi supaya
warga agar tidak buang sampah, merokok, atau meludah di sembarangan tempat, terutama di area fasilitas umum.
Dalam beberapa tahun pemerintahan PAP mampu merombak Singapura
menjadi salah satu kota yang disegani. Setelah perubahan tersebut tantangan lain yang harus dihadapi oleh Singapura adalah arus imigran ke negara itu, yang tidak
terlalu disukai warga pribumi. Selain itu karena negaranya semakin maju, maka semakin tinngi pula biaya hidup dan hal tersebut juga menjadi keluhan seluruh masyarakat Singapura. Tetapi hal tersebut dirasa memang pantas terjadi dilihat
dari kemajuan yang dialami negaranya dengan pendapatan per kapita yang mencapai USD 56.284 dan juga merupakan salah satu yang tertinggi di dunia.
1
Sejak saat itu warga Singapura dapat menikmati pendidikan dan kesehatan yang
berkualitas, serta memiliki angka kriminalitas terendah untuk ukuran negara maju.
2.2. Kondisi Geografis Singapura
Letak Singapura sangatlah strategis karena terletak di jalur silang pelayaran internasional. Letak geografis Singapura adalah 1°22’N, 103°48’E.
Singapura terdiri dari 63 pulau dan yang terbesar adalah pulau Ujong (Pulau Singapura). Saat ini pulau – pulau tersebut sebagian besar sudah bersatu dengan daratan dengan cara ditimbun atau lebih dikenal dengan nama proyek reklamasi
yang menjadikan daratan Singapura semakin luas. Oleh karena itu saat ini pulau – pulau tersebut hanya tersisa tiga pulau besar yaitu Pulau Singapura, Pulau
Sentosa, dan Pulau Ubin. Luas Singapura sendiri pada awalnya hanya sekitar 697 km. Singapura memiliki batas negara sebagai berikut :
Sebelah barat : Selat Malaka
Sebelah selatan : Indonesia (Kepulauan Riau) dan Selat Singapura
Sebelah utara : Malaysia yang dipisahkan dengan Selat Johor dan
Laut China Selatan
Sebelah timur : Malaysia berupa ujung Jazirah Malaya
memiliki bentuk seperti sebuah ketupat jika dilihat dari atas. Tanahnya rendah dan
bergelombang, dengan beberapa bukit di sebelah barat laut dan daerah berawa di sebelah barat daya. Sungai - sungai kecil dan pendek mengalir dari daerah perbukitan ke pantai, kecuali di sebelah selatan. Singapura terletak kira - kira 130
km di utara garis khatulistiwa. Hal tersebut membuat negaranya memiliki suhu rata - rata tercatat 26 derajat celcius. Meskipun demikian, negara ini mengalami
tiga pergantian musim yang berbeda yaitu musim hujan yang sejuk (November - Maret), musim kemarau yang panas (April - September), dan musim pancaroba (September - November) yang diwarnai oleh perubahan cuaca yang terjadi secara
mendadak. Curah hujannya rata - rata 2.500 mm per tahun. Daerah yang paling banyak menerima curah hujan adalah wilayah perbukitan tengah. Singapura juga
memiliki tingkat kelembaban yang lebih tinggi dibanding Indonesia. Penyebabnya adalah karena posisi negaranya yang berada 1 derajat ke arah utara garis ekuator.
Wilayah Singapura terbagi atas beberapa daerah bagian :
Bagian barat terdiri atas lembah, sungai, dan perbukitan.
Bagian barat daya merupakan wilayah bergelombang, terdiri atas lembah - lembah dan rawa - rawa serta terdiri dari beberapa bukit. Bukit yang paling
terkenal ialah Bukit Feber yang menjadi tempat wisata terkenal, Bukit Pasir Panjang, dan Bukit Sesop.
Bagian tengah merupakan daerah perbukitan dengan puncaknya yang bulat. Beberapa bukit itu adalah Bukit Mandai (± 129 m), Bukit Panjang
di wilayah bagian tengah juga mengalir beberapa sungai yang oleh
pemerintah telah dimanfaatkan untuk irigasi dan pembangkit tenaga listrik (dibuat bendungan) serta sebagai sarana transportasi.
Bagian timur, merupakan dataran rendah, yang daratannya merupakan daerah hasil timbunan rawa - rawa. Sungai - sungai di Singapura pada
umumnya pendek - pendek dan bermata air dari daerah perbukitan. Sungai - sungai tersebut di antaranya Sungai Kranji, Sungai Kallang, Sungai Sangon dan Sungai Jurong. Sungai yang mengalir melalui kota Singapura
di antaranya Sungai Kallang dan Sungai Jurong yang alirannya relatif kecil dan pendek. Singapura ditutupi hutan tropis yang lebat, hutan rawa air
tawar, dan hutan bakau. Saat ini hutan - hutan tersebut dilestarikan sebagai cagar alam Bukit Timah.
Dengan terbatasnya wilayah yang dimiliki negaranya, pemerintah
Singapura banyak melakukan inovasi agar negaranya tetap memiliki ruang hijau yang cukup karena hal tersebut secara tidak langsung akan mempengaruhi
kesehatan masyarakatnya. Oleh karena itu saat ini pemerintahnya sedang berusaha mengjadikan Singapura sebagai negara City in a Garden.2 Sebagai langkah awal untuk mewujudkannya, saat ini disepanjang jalan menuju pusat kota yang terlihat
adalah hijau, hijau dan hijau karena disepanjang pinggir jalan raya pasti aka nada pepohonan, rerumputan dan tanaman lain yang rimbun. Bahkan bangunan gedung
dan apartemen pun pasti akan memiliki taman di bawahnya.
2
Selain itu negaranya juga dikenal sebagai salah satu negara yang hampir
tidak memiliki sumber daya alam (SDA). Kondisi alam Singapura tidak banyak memiliki kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan. Oleh karena itu jumlah pabrik di negaranya yang melakukan pengolahan industri yang memanfaatkan SDA juga
relative sedikit. Karena keterbatasan SDA tersebut pemerintahnya lebih banyak mengandalkan industri jasa seperti pariwisata dan pendagangan. Tetapi dengan
sedikitnya pabrik yang beroperasi juga memiliki keuntungan tersendiri karena hal tersebut lebih meminimalisir adanya limbah dari pabrik – pabrik tersebut.
2.3. Kondisi Demografis Singapura
Berdasarkan data pada pertengahan tahun 2015 jumlah total penduduk
Singapura adalah 5.54 juta jiwa.3 Pada dasarnya Singapura tidak memiliki penduduk asli karena penduduk Singapura pada awalnya adalah imigran yang
datang ke Singapura sesaat setelah Raffles membuka pelabuhan Singapura sebagai pusat perdagangan. Penduduk Singapura terdiri dari mayoritas etnis Tionghoa (77,3%), etnis Melayu yang merupakan penduduk asli (14,1%), dan etnis India
(7,3%), dan etnis lainnya (1,3% ). Mayoritas rakyat Singapura menganut agama Buddha (31,9%) dan Tao (21,9%). 14,9% rakyat Singapura menganut agama
Islam, 12,9% menganut agama Kristen, 3,3% Hindu, dan lainnya 0,6%, sedangkan sisanya (14,5%) tidak beragama. Singapura terdiri atas multi etnis
3
(Melayu, Cina, India, dan Eropa). Tata kehidupan masyarakatnya merupakan
perpaduan antara budaya Timur dan budaya Barat.
Singapura mempunyai empat bahasa resmi yaitu Inggris, China, Melayu, dan Tamil. Bahasa Melayu adalah bahasa nasional Singapura tetapi lebih bersifat
simbolis dan digunakan untuk menyanyikan lagu kebangsaan (Majulah Singapura). Pemerintah lebih cenderung dengan menggunakan bahasa Inggris
sebagai bahasa pengantar (lingua franca) dan penggunaan bahasa Melayu hanya terbatas kepada kaum Melayu saja. Tetapi dalam memberikan pelayanan dalam fasilitas umum seperti di stasiun MRT, pusat perbelanjaan, dll pemerintah
Singapura tetap menyediakan pilihan dalam empat bahasa resmi. Di dunia yang modern ini, penggunaan bahasa Melayu di negaranya pun sudah sedikit
berkurang karena generasi mudanya sudah mulai suka mempelajari bahasa asing dan menggunakan bahasa Inggris untuk percakapan sehari – hari.
Perekonomian negaranya yang bagus tidak lantas menjamin kesejahteraan
bagi warganya. Terbukti sampai saat ini Singapura juga masih mengalami masalah kependudukan yang semakin menjadi perhatian pemerintahnya. Masalah
tersebut todak lain adalah rendahnya angka kelahiran di negaranya. Tidak heran jika banyak pihak yang menjuluki negaranya sebagai negara demographic dividend4, yaitu pertumbuhan ekonomi pesat ketika pertumbuhan penduduk
melambat. Selain mengalami masalah rendahnya tingkat kelahiran, Singapura juga mengalami masalah kependudukan yang lainnya yaitu masalah kekurangan
tenaga kerja dan beban penduduk usia lanjut.
4
2.4. Politik Luar Negeri Singapura
Singapura merupakan negara bekas jajahan Inggris sejak 1819 dan menjadi bagian dari Negeri - Negeri Selat (Straits Settlements) bersama Pulau Pinang dan Malaka. Setelah Singapura memperoleh kemerdekaannya negaranya
semakin berkembang dan sampai saat ini menjadi pusat perekonomian di kawasan Asia Tenggara bahkan menjadi salah satu macan Asia. Hingga saat ini Singapura
masih menjadi salah satu negara makmur di kawasan Asia yang perannya juga sangat berpengaruh dalam berjalannya politik luar negeri dikawasannya. Kemajuan Singapura ini ditandai dengan anggaran pendidikan yang sangat tinggi,
program perumahan yang berhasil, tingkat korupsi dan kriminalitas yang sangat rendah karena penerapan hukum yang tinggi. Upaya untuk mencari keselamatan
(survival), ketertataan (order), dan kemakmuran adalah tema acuan yang diterapkan oleh pemerintah Singapura, bahkan tema tersebut sudah mulai diterapkan oleh pemerintahnya sejak Singapura masih menjadi negara jajahan
Inggris. Dengan segala keterbatasan yang dimiliki oleh Singapura, baik dari sedikitnya SDA, sempitnya luas wilayah, dan posisi geopolitiknya yang tidak
menguntungkan karena menjadi lokasi strategis dunia sekaligus ajang perebutan pengaruh, pemerintahnya membuat beberapa kebijakan untuk dijadikan acuan
dalam berjalannya kegiatan hubungan internasional negaranya.
2.4.1 Tujuan Kebijakan Politik Luar Negeri Singapura
National security : Letak yang terjepit serta luas wilayah yang sempit merupakan faktor yang tidak menguntungkan bagi pertahanan dan keamanannya. Oleh karena itu, Singapura selalu was - was terhadap
Indonesia maupun Malaysia dimana hubungan antara kedua negara tersebut dengan Singapura pernah tidak harmonis. Untuk
mengantisipasinya, Singapura membuat kebijakan luar negeri sebagai berikut :
1. Pertahanan pakta Asia Tenggara yang menekankan syarat negara -
negara Asia Tenggara tidak akan mengubah tapal batas dengan kekerasan dan negara - negara besar menjamin keamanan Asia
Tenggara.
2. Mengijinkan AS membangun pangkalan militer dinegaranya. 3. Meningkatkan kualitas militernya.
4. Mendukung ZOPFAN (Zona Perdamaian, Kebebasan dan Netralitas) yang ditanda tangani oleh Menteri Luar Negeri negara –
negara ASEAN (Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand pada tanggal 27 November 1971 di Kuala Lumpur, Malaysia.5
5. Tetap bergabung dengan British Commonwealth.
Economic Survival : Dengan keterbatasan SDA, Singapura mengandalkan kebutuhan ekonominya dari negara lain bahkan hal yang vital sekalipun seperti supply air dari Malaysia. Singapura memanfaatkan
5
letaknya yang strategis sebagai lalu lintas pelayaran dan perdagangan
dunia dengan membuka pelabuhan bebas dunia dan enterport. Selain itu, Singapura memanfaatkan pembangunan industri manufaktur yang bersifat orientasi eksport, padat karya dan padat modal. Disamping itu Singapura
juga terus mengembangkan industri pariwisatanya yang sampai saat ini masih menjadi penyumbang dana terbesar dalam pendapatan ekonomi
negaranya.
National building : Integrasi nasional merupakan masalah tersendiri yang dihadapi oleh Singapura karena penduduknya yang multietnis. Oleh karena itu Singapura menekankan pada dunia internasional bahwa
meskipun China merupakan etnis mayoritas tetapi Singapura bukanlah negara China ketiga.
Seperti yang kita ketahui perekonomian Singapura sangat bergantung pada
pasar dunia dan investasi asing. Karena itulah Singapura untuk selalu membentuk situasi yang kondusif bagi kelancaran arus investasi ke negaranya dengan
membentuk keseimbangan kekuatan di Asia Tenggara dan kerjasama regional. Meskipun sering kali Singapura menyatakan bahwa politik luar negeri nya netral namun negaranya memiliki kecenderungan untuk berkiblat kepada negara Barat
(AS dan sekutu) sangat kuat. Singapura juga menggunakan ASEAN sebagai instrumen politik luar negerinya di kawasan regional untuk meminimalisir
berkomitmen pada perdagangan bebas, penanganan ketergantungan eksternal,
pembentukan identitas nasional Singapura, dan menunjukkan otonomi Singapura dalam peta politik internasional.
2.4.2 Kebijakan dan Strategi Pertahanan Singapura
Kebijakan pertahanan Singapura bertujuan untuk menjamin negaranya
dapat menikmati kemakmuran, kedamaian dan stabilitas serta melindungi kedaulatan dan keutuhan wilayah negaranya. Untuk mencapai tujuannya tersebut, melakukan diplomasi dan penangkalan dengan cara memperkuat pertahanan
nasionalnya merupakan dua pilar utama dalam kebijakan pertahanan Singapura. Yang dimaksud dengan melakukan diplomasi adalah memperkuat dialog,
membangun kepercayaan dan kerjasama dengan berbagai negara baik di kawasan ASEAN maupun diluar kawasan Asia. Kerjasama tersebut dilakukan dalam
berbagai bentuk, antara lain seperti melakukan pertukaran informasi, mengadakan pelatihan militer bersama, bekerjasama dalam hal pendidikan, lokakarya, dll.
Singapura sendiri dinilai memiliki intensitas yang tinggi dalam bidang ini,
bahkan negaranya memiliki beberapa perjanjian dengan sejumlah negara yang dikenal dengan Defense Cooperation Agreements (DCA) atau Perjanjian
Kerjasama Pertahanan. Disamping dua pilar tersebut, Singapura juga mengutamakan pendekatan yang dikenal sebagai 4D yang meliputi defense, diplomacy, deterrence dan development sebagai bagian dari kebijakan nasional
berusaha untuk mempertahankan peran dan eksistensinya dalam dunia
internasional.6
6
BAB III
PARIWISATA SINGAPURA
Sektor pariwisata merupakan sektor yang sangat potensial untuk dijadikan sebagai salah satu sumber ekonomi negara. Pariwisata dipandang sebagai kegiatan yang mempunyai multidimensi dari rangkaian suatu proses pembangunan.
Pembangunan dalam sektor pariwisata sendiri pun dapat menyangkut aspek sosial budaya, ekonomi dan politik (Spillane, 1994 :14). Kegiatan pariwisata juga dapat
menciptakan permintaan, baik konsumsi maupun investasi yang pada akhirnya akan menimbulkan kegiatan produksi barang dan jasa. Selama berwisata, dapat dipastikan wisatawan juga akan berbelanja, sehingga secara tidak langsung dapat
menimbulkan permintaan pasar barang dan jasa. Selanjutnya wisatawan secara tidak langsung akan menimbulkan permintaan modal dan bahan untuk
berproduksi memenuhi permintaan wisatawan akan barang dan jasa tersebut. Dalam usaha memenuhi permintaan wisatawan diperlukan investasi di bidang transportasi dan komunikasi, perhotelan dan akomodasi lain, industri kerajinan
3.1 Industri Pariwisata Singapura
Pariwisata merupakan kegiatan yang tidak mengenal batas ruang dan wilayah (borderless). Pengaruh globalisasi akibat perkembangan teknologi informasi yang diikuti dengan kemudahan akses membuat pergerakan manusia
menjadi lebih cepat, bervariasi, nyaman, ekonomis, dan lebih mudah. Rekreasi, relaksasi, nostalgia, mencari pengalaman, dll merupakan beberapa alasan yang
membuat orang melakukan perjalanan ke berbagai destinasi untuk menikmati berbagai produk pariwisata dan fasilitas yang tersedia. Bahkan saat ini berwisata
juga merupakan salah satu kebutuhan manusia.
Lokasi yang strategis merupakan salah satu alasan mengapa Singapura dapat tumbuh menjadi salah satu negara kaya di dunia. Karena posisinya sebagai
poros transit regional dan internasional, Singapura mampu membangun pasar wisata dengan infrastruktur yang bagus sehingga mampu bersaing dengan Hong Kong di bidang industri perhotelan. Bahkan dalam sepuluh tahun terakhir,
kunjungan wisatawan asing naik secara kumulatif dengan rata – rata 6% per tahun.1 Luas wilayah yang sempit dan sedikitnya sumber daya alam tidak
mengurangi kualitas pelayanan yang diberikan oleh negaranya. Terbukti dengan terbatasnya sumber daya tersebut negaranya dapat menghasilkan produk – produk elektronik dan bahan kimia yang berkelas dunia. Dan untuk industri pariwisatanya
sendiri, Singapura memiliki berbagai macam wisata kelas dunia yang menjadi andalan pariwisata negaranya.
1
Industri pariwisata di Singapura terus mengalami peningkatan dari tahun
ke tahun dan terus bersaing ketat dengan pariwisata Thailand untuk wilayah ASEAN yang notabene lebih memiliki banyak ruang untuk memperluas proyek – proyek pariwisatanya. Singapura sendiri sampai saat ini masih terus melakukan
inovasi guna memperbaiki kualitas pariwisata negaranya, karena pariwisata di negara nya memang merupakan sumber pendapatan negara, jadi tidak
mengherankan apabila pemerintahnya terus bekerja keras untuk melakukan pembangunan sarana dan pra sarana guna memperluas dan memperbanyak lokasi pariwisata yang ada. Selain itu negara yang lebih dikenal sebagai kota pelabuhan
bagi kapal – kapal pengangkut barang dan pusat bisnis selama abad ke 20 ini mulai dipercanggih menjadi sebuah tempat singgah untuk menikmati waktu luang
dan mencari pengalaman baru, dan sebagai kota mewah yang menyuguhkan berbagai macam atraksi, termasuk kesempatan menikmati kuliner dari berbagai
penjuru dunia.
Pemerintah Singapura memang tidak main – main dalam usaha mempromosikan pariwisata negaranya. Bahkan untuk memperlancar promosi
tersebut pemerintahnya melalui Singapore Tourism Board (STB) menyediakan anggaran dana yang besar untuk mendukung perkembangan BTMICE (Business
Travel, Meetings, Incentive Travel, Conventions, and Exhibitions). Melalui BTMICE tersebut mereka dapat memperluas program pemasaran global agar Singapura dapat menjadi tujuan utama BTMICE dan juga menjadikan BTMICE
Selain hal – hal tersebut diatas, beberapa kondisi yang menguntungkan
Singapura dalam melakukan pengembangan pariwisata adalah karena memiliki keragaman penduduk dan budaya. Oleh karena itu, budaya Singapura pun sering disebut sebagai campuran dari budaya Inggris, Melayu, China, India dan
peranakan. Keanekaragaman tersebut secara tidak langsung memainkan peran penting dalam mempengaruhi budaya asli Singapura. Dan keanekaragaman
tersebut juga memberi warna tersendiri bagi negara nya, karena dengan banyaknya budaya yang ada maka pemerintahnya dapat melakukan pengembangan pariwisata dengan melakukan pemanfaatan beragam budaya yang
ada. Tentu saja keragaman budaya yang ada akan memiliki daya tarik tersendiri dimata wisatawan, khususnya bagi wisatawan yang berasal dari negara China,
India, Malaysia, dan Indonesia yang memiliki kebudayaan ysang sama dengan yang dimiliki oleh Singapura.
3.1.1 Kecerdasan Pemerintah Singapura Dalam Mengembangkan Objek Pariwisata
Patut diakui bahwa pemerintah Singapura sangatlah cerdas dan kreatif dalam mengelola pariwisatanya, karena seperti yang kita ketahui hampir semua
tempat pariwisata di Singapura merupakan buatan tangan manusia. Hampir tidak memiliki SDA dan luas wilayah nya pun kecil, tetapi dengan kreatifitas mereka mampu untuk membuat wisatawan mancanegara tertarik untuk berkunjung ke
beberapa objek pariwisata seperti Singapore Flyer. Singapore Flyer sendiri
merupakan wahana bianglala seperti pada umumnya, hanya saja mereka mengemasnya sebagai wahana untuk dapat melihat dan menikmati pemandangan Singapura dari ketinggian. Tentu saja hal tersebut sangat menarik minat
wisatawan untuk mencoba wahana tersebut walaupun harga untuk satu kali naik mencapai puluhan dollar.
Tidak hanya itu, guna mewujudkan Singapura sebagai City of a Garden, pada tahun 2012 pemerintahnya membuat sebuah taman buatan yang diberi nama Gardens by The Bay yang juga sangat diminati wisatawan. Taman buatan tersebut
dikelola secara profesional dengan jasa tour dan penjelasan ilmiah dari masing – masing tanaman. Selain itu disana pengunjung juga dapat belajar mengenai
khasiat apa saja yang terkandung dalam setiap tanaman. Contoh lain dari kreatifitas tersebut adalah dibuatnya Cruise di depan Marina Bay Sands yang memanfaatkan potensi dengan maksimal. Dengan harga yang termasuk mahal,
para penumpang akan diajak berkeliling objek wisata menarik di Singapura dengan naik perahu melalui sungai yang mengalir ditengah kota. Disamping itu
pemerintah Singapura juga sangat kreatif dalam membuat view point, sehingga objek – objek pariwisata tersebut terlihat natural dan bagus untuk dijadikan tempat
untuk berfoto.
Selain itu, dapat dikatakan bahwa Singapura merupakan negara yang mencerminkan hubungan yang harmonis antara lama dan baru. Hal tersebut sangat
di Chinatown, karakteristik muslim di Kampong Glam, dan karakteristik
kehidupan masyarakat India di Little India yang masih mencolok diantara pusat perbelanjaan dan perkantoran yang modern. Sampai saat ini keharmonisan antara lama dan baru tersebut memang dijadikan acuan oleh pemerintah Singapura
terkait dengan proses pengembangan pariwisatanya, karena pemerintahnya yakin bahwa seharusnya pariwisata bukan hanya untuk turis asing, tetapi juga untuk
warga Singapura. Industry pariwisata yang berhasil adalah yang dapat membuat hidup warganya lebih bersemangat dan bangga akan Singapura.2
Guna mempromosikan negaranya, Singapura juga gencar
menyelenggarakan konser ataupun pertunjukan kelas dunia, sehingga para pecinta seni akan dengan senang hati untuk berkunjung dan tentunya hal tersebut juga
akan menyumbang pendapatan yang besar bagi negaranya. Secara keseluruhan, pemerintah Singapura memang seolah merancang negaranya sebagai negara turis yang memanjakan turisnya dengan berbagai hal yang mudah dimengerti dan di
akses. Selain itu pemerintah dan warga Singapura secara berdampingan mampu menjunjung tinggi profesionalitas, ketertiban, kebersihan, dan kemanan sehingga
para turis tersebut akan merasa nyaman untuk mengunjungi Singapura.
Keuntungan tersendiri yang dimiliki Singapura adalah karena negara nya menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Mandarin sebagai bahasa sehari – hari
yang notabene merupakan bahasa internasional yang paling banyak dikuasai oleh orang – orang dipenjuru dunia. Hal tersebut tentu saja menjadi magnet tersendiri
2
bagi para wisatawan, terutama bagi mereka orang awam yang hanya bisa
menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi. Dengan begitu tentunya para wisatawan tidak akan mengalami kesulitan dalam berwisata.
3.1.2 Singapore Tourism Board Sebagai Badan Pariwisata Singapura
Singapore Promotion Tourism Board (SPTB) didirikan pada tahun 1964
sebagai dewan promosi pariwisata Singapura yang berada dibawah naungan Departemen Perdagangan dan Industri Singapura. Badan ini memiliki peranan besar dalam perkembangan Singapura sebagai salah satu destinasi pariwisata yang
terkenal dan sebagai kota transit internasional. Tugas utama SPTB adalah mengkoordinasi usaha perhotelan, agen maskapai penerbangan, dan travel untuk
mengembangkan industri pariwisata di negaranya. Selain itu SPTB juga menyediakan perizinan agen perjalanan dan pelatihan pemandu wisata.
Visi dan misi STB adalah :
Visi : Menjadikan pariwisata Singapura sebagai inspirasi dan
kebanggaan negara.
Misi : Untuk membentuk pandangan pariwisata yang dinamis untuk Singapura dalam kemitraannya dengan industri dan masyarakat.
SPTB mulai mengawali perannya guna melakukan pemasaran bagi pariwisata negaranya dengan menciptakan Patung Merlion sebagai simbol dan
(STB) pada tahun 1997. STB diperluas perannya, bukan hanya untuk melakukan
promosi pariwisata saja tetapi juga sebagi pengawas jalannya pembangunan pariwisata di negaranya. Dan inilah yang membedakan STB dengan organisasi pariwisata nasional pada umumnya yang hanya berfokus pada promosi pariwisata.
STB secara aktif mempromosikan perkembangan sarana dan prasarana, termasuk rekomendasi hotel dan berbagai tempat pariwisata seperti Jurong Bird Park dan
Pulau Sentosa yang kini menjadi pulau yang terkenal dan menjadi tempat favorit wisatawan lokal dan mancanegara.
Selain itu STB juga mempromosikan negaranya sebagai tempat yang
menarik dan cocok untuk mengadakan berbagai acara, event, konser, dll. Pihak STB juga selalu mempromosikan pariwisata negaranya melalui situs resmi yang
di update secara terus menerus, melalui agen pariwisata, dan media sosial. Jadi dapat dikatakan bahwa STB lah yang menjalankan seluruh aspek yang berhubungan dengan pariwisata di negaranya, bahkan STB juga melakukan
pemasaran pariwisata yang ditujukan untuk para investor. Mereka banyak bekerja sama dengan mitra industri di pasar untuk mempromosikan Singapura kepada
konsumen di luar negeri, memfasilitasi perusahaan dan agen pariwisata, memonitor kegiatan kompetitif dan mendukung pengembangan perjanjian
3.1.3 Daya Tarik Pariwisata Singapura
Singapura sebagai negara kecil dan memiliki keterbatasan akan SDA tidak dapat hidup sendiri karena harus mengimpor kebutuhan mereka seperti sumber air bersih, pembangkit listrik, dan bahan pangan dari negara tetangga. Dengan
adanya keterbatasan seperti itu membuat pemerintahnya harus cerdik agar negaranya tidak kekurangan bahan guna memenuhi kebutuhan sehari – hari.
Tetapi disamping semua kekurangan itu, negara nya memiliki segudang kelebihan yang menjadi nilai plus tersendiri dimata para wisatawan yang berkunjung ke negaranya. Selama ini Singapura dikenal sebagai negara yang sangat aktif dalam
membangun dan mengembangkan segala aspek demi kemajuan negara. Hal tersebut yang menjadi salah satu alasan kenapa Singapura bisa menjadi negara
maju seperti sekarang ini.
Salah satu daya tarik Singapura sebagai destinasi pariwisata dunia adalah sistem transportasinya yang modern. Fasilitas MRT yang dilengkapi dengan halte – halte bus dan stasiun kereta kota lebih memudahkan turis untuk berwisata ke
setiap sudut Singapura dengan aman dan nyaman, dan fasilitas transportasi
tersebut juga menunjang aktivitas warga sehari – hari. Dengan begitu, tingkat kemacetan dan polusi di jalan raya semakin berkurang bahkan dapat dikatakan
jarang ditemui.
Fasilitas – fasilitas umum yang ada seperti rumah sakit, sekolah, taman, perpustakaan, dll selalu dijaga keamannya agak tidak ada tangan jahil yang