• Tidak ada hasil yang ditemukan

Iklim organisasi dan pengembangan karir terhadap kepuasan kerja (survei pada karyawan Universitas Komputer Indonesia)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Iklim organisasi dan pengembangan karir terhadap kepuasan kerja (survei pada karyawan Universitas Komputer Indonesia)"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

1. Kaya tulias (Usulan penelitian) saya ini adalah asli dan belum pernah diajukan

untuk mendapatkan gelar akademik (sarjana) baik di Universitas Komputer

Indonesia maupun di perguruan tinggi lainnya. Karya tulis ini murni gagasan

dan penelitian saya sendiri tanpa bantuan pihak lain kecuali arahan pembimbing.

Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau

diperiksa orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai

acuan dalam naskah dengan sebutan nama dan dicantumkan dalam daftar

pustaka.

2. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari

terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataa ini, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik sesuai dengan aturan yang berlaku.

Bandung, juli 2013

Yang Membuat Pernyataan,

Eko Prasetyo Yulianto

(3)
(4)

Organizational Climate and Career Development on Job Satisfaction

(surveys on University Computers Indonesia)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Sidang Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Komputer Indonesia

Disusun oleh :

EKO PRASETYO YULIANTO 21207890

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(5)

ِمْيِحَرلا ِنمْحَرلا ِه ِمْسِب

Assalamualaikum wr.wb

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan anugrah-Nya

yang telah diberikan kepada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan usulan penelitian ini tepat pada waktunya yang berjudul

“IKLIM ORGANISASI DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP

KEPUASAN KERJA (SURVEI PADA UNIVERSITAS KOMPUTER

INDONESIA).”

Adapun tujuan Penyusunan usulan penelitian ini adalah sebagai salah satu

syarat dalam menempuh jenjang S1 pada Program Studi Manajemen, Universitas

Komputer Indonesia Bandung. Karya ilmiah ini merupakan bagian dari proses

pembelajaran yang masih memiliki keterbatasan dalam memaknai fenomena yang

terjadi di dalam organisasi.

Secara jujur penulis mengakui adanya keterbatasan dan kemampuan penulis

dalam proses penyelesaian skripsi ini, namun atas dukungan dan arahan dari

berbagai pihak yang dengan tulus dan ikhlas memberikan sumbangan pemikiran,

terutama kepada Lita Wulantika SE.,M.Si., selaku dosen pembimbing yang

dengan integritas akademik, kesabaran, kearifan serta kasih sayangnya dalam

mencurahkan waktu dalam memberikan bimbingan di sela-sela tingkat kesibukan

yang luar biasa, ketegasan dan wawasan yang luas menjadi motivasi bagi penulis

(6)

hormat setinggi-tinggi nya terutama ditujukan kepada:

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si. selaku wakil rektor

bidang akademis dan selaku dosen penguji 1 (satu).

3. Prof. Dr. Hj. Ernie Tisnawati Sule, SE. M.Si. selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4. Dr. Raeny Dwisanty SE., M.Si. selaku Ketua Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia

5. Lita Wulantika SE., M.Si, selaku dosen pembimbing Program Studi

Manajemen Universitas Komputer Indonesia, terimaksih untuk dosen

pembimbing yang baik hati.

6. Isniar Budiarti, SE., M.Si. selaku dosen penguji 2 (dua) Program Studi

Manajemen Universitas Komputer Indonesia..

7. Rizki Zulfikar, SE., M.Si, Koordinator Kemahasiswaan Program Studi

Manajemen Universitas Komputer Indonesia.

8. Linna Ismawati, SE.,M.Si, selaku Dosen Wali dan Ketua Sidang

Program Studi Manajemen Universitas Komputer Indonesia

9. Windi Novianti, SE.,MM, selaku Koordinator Pendaftaran Sidang

(7)

Universitas Komputer Indonesia baik dosen tetap maupun dosen luar

biasa yang telah memberikan ilmu dan perhatiannya kepada penulis.

11. Sekretariat Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi yang banyak

membantu dalam urusan akademik.

12. Bapak Salomon Agus , selaku Pembimbing/karyawan perusahaan yang

telah membantu penulis memberi data dalam penyusunan skripsi ini

13. Kedua orang tua, yang telah memberikan kasih sayangnya dengan tulus

dari penulis kecil dan sampai dengan sekarang ini, yang selalu dengan

ikhlas mendoakan dan memberi perhatian yang berlimpah, juga

dorongan moril dan material, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik.

14. Kakek dan nenek yang selalu menceramahi, saya banyak berterimakasih.

15. Untuk seseorang yang jauh disana yang secara tidak langsung

memberikan motivasi dan semangat kepada penulis dalam segala hal.

16. Teman-teman MN-2 angkatan 2008 Program Studi Manajemen dan

teman-teman TK-2 angkatan 2007 Teknik Komputer.

17. Sahabat sekaligus keluarga penulis di UKM mandiri yang telah

mendukung penulis dalam segala hal.

18. Aenk albaron, arie putau, ari endut, taufik, muhammad ihsan, dani, reza

purwakoswara, jemi, said, adhi,dan ariana yang telah membantu penulis

(8)

bagi semua pihak dan semoga ALLAH SWT membalas semua pihak yang telah

berjasa kepada penulis selama penulis menempuh pendidikan dengan pahala yang

berlipat ganda.Jazakumullohu Khoirul Katsiro. Amin

Bandung, Februari 2013 Penulis,

(9)
(10)

MOTTO ... iii

ABSTRACT ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR………...xiv

DAFTAR TABEL………....xxvii

DAFTAR LAMPIRAN………..xxviii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 9

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 9

1.2.2 Rumusan Masalah ... 10

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 11

1.3.1 Maksud Penelitian ... 11

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 11

1.4 Kegunaan Penelitian... 12

(11)

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 12

1.5.1 Lokasi Penelitian ... 12

1.5.2 Waktu Penelitian ... 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 14

2.1.1 Iklim organisasi ... 14

2.1.1.1 Pengertian Iklim Organisasi ... 14

2.1.1.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Iklim Organisasi .... 15

2.1.2 Pengembangan Karir ... 18

2.1.2.1 Pengertian Pengembangan Karir ... 22

2.1.2.2 Faktor-faktor Pengembangan Karir ... 23

2.1.2.3 Komponen Pengembangan Karir ... 23

2.1.3 Kepuasan Kerja ... 25

2.1.3.1 Pengertian Kepuasan Kerja ... 25

2.1.3.2 Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja ... 26

(12)

2.2.1 Keterkaitan Antar Variabel Penelitian ... 41

2.2.1.1 Hubungan Iklim Organisasi dan Kepuasan ... 41

2.2.1.2 Hubungan Pengembangan Karir dan Kepuasan Kerja ... 41

2.2.1.3 Hubungan Iklim organisasi dan Pengembangan Karir terhadap kepuasan kerja ... 42

2.3 Hipotesis ... 43

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 44

3.2 Metode Penelitian ... 44

3.2.1 Desain Penelitian ... 45

3.2.2 Operasional Variabel ... 48

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data ... 51

3.2.3.1 Sumber Data ... 51

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data ... 52

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 56

3.2.4.1 Uji Validitas ... 59

3.2.4.2 Uji Reliabilitas ... 61

(13)

3.2.5.1 Rancangan Analisis ... 65

3.2.5.2 Pengujian Hipotesis ... 70

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 74

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan... 74

4.1.2 Visi Dari Universitas Komputer Indonesia ... 84

4.1.3 Misi Dari Universitas Komputer Indonesia ... 86

4.1.4 Tujuan Dari Universitas Komputer Indonesia ... 88

4.1.5 Struktur Organisasi ... 8

4.2 Pembahasan ... 90

4.2.1 Karakteristik Responden ... 90

4.2.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 91

4.2.3 Distribusi Responden Berdasarkan Usia ... 92

4.2.4 Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja ... 93

4.2.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan ... 93

4.3 Analisis Deskriptif ... 93

(14)

4.3.3 Analisis Deskriptif Kepuasan Kerja... 129

4.4 Analisis Verifikatif ... 141

4.4.1 Analisis Korelasi ... 143

4.4.2.1 Pengujian Iklim Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja ... 151

4.4.2.2 Pengujian Pengembangan Karir Terhadap

Kepuasan Kerja ... 155

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 160

5.2 Saran ... 163

DAFTAR PUSTAKA

KUESIONER

(15)

Ida Utami, Siti Fathonah. Pengaruh Kompensasi, Pengembangan Karir, Lingkungan Kerja Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Karanganyar Dengan Keyakinan Diri (Self Efficacy) Sebagai Variabel Pemoderasi, STIE AUB SURAKARTA.

Sullaida. 2010. Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kepuasan Kinerja Karyawan di PT.PLN cabang Lhokseumawe, Universitas malikussaleh Nangro Aceh Darussalam.

Muhammad Idrus. 2006. Implikasi Iklim Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Kualitas Kehidupan Kerja karyawn. Universitas Diponegoro.

Eko Adi Siswanto, Ahyar Yuniawan. 2012. Analisis Pengaruh Iklim Kerja dan Pengembangan Karir Terhadap Komitmen Karir: Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus pada Karyawan PT Pertamina (persero) Pemasaran jawa Tengah dan DIY), Unerversitas Diponegoro.

Nuritas Sari . S. 2012. Pengaruh Pengembangan karir Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Di Kantor Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri.

Nurita Andriani, Armanu Thoyib, Soemarsono. 2004. Analisis Pengaruh Iklim Organisasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Studi Pada PT. Bank Mandir (persero) Cabang Malang.

Nise Septyawati. Analisis Pengembangan Karir Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Kerja karyawan Pada Kantor Pusat PT. POS INDONESIA (persero) Bandung. Universitas Komputer Indonesia.

(16)

karakteristik Pekerjaan Terhadap Kepuasan kerja Pegawai Di Lingkungan Daerah Kabupaten Sukabumi. Majalah Ilmiah Unikom.

Natassia Ayurdiarini. Pengaruh Iklim Organisasi dan Pengembangan Karir Terhadap Kepuasan Kerja. Universitas Gunadarma.

Elvira Sari. 2009. Pengaruh Kompensasi Dan Iklim Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja. ISSN 0854-3844 Vol 16.

Anwar Haryono. 2012. Pengaruh Motivasi Berprestasi dan Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Tenaga Administrasi Universitas Negri Semarang. Program Pascasarjana Universitas Negri Semarang.

(17)

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Era modernisasi sekarang ini, tiap perusahaan ataupun organisasi dituntut harus

menghadapi persaingan yang sangat ketat dari perusahaan – perusahaan pesaing.

Teknologi digunakan untuk menghadapi persaingan antar perusahaan. Ditandai

dengan meningkatnya seluruh intensitas persaingan yang sekarang ini, tiap

perusahaan ataupun organisasi juga dituntut untuk selalu memperhatikan tiap

kebutuhan dan keinginan konsumen serta mewujudkan apa yang diinginkan oleh

mereka dengan cara yang lebih memuaskan dari pada yang telah dilakukan oleh para

pesaing.

Sumber Daya Manusia adalah merupakan salah satu modal dasar dalam

proses pembangunan, sehingga kualitas SDM senantiasa harus ditingkatkan dan

diarahkan agar tercapainya suatu tujuan yang di harapkan. Sementara itu adapun

aktifitas-aktifitas manajemen sumber daya manusia meliputi: perencanaan sumber

daya manusia, pengadaan, pengarahan, pengembangan, lingkungan kerja,

pemeliharaan dan pemberhentian. Hal-hal tersebut diharapkan agar perusahaan dapat

(18)

berkualitas dan dapat di andalkan dalam proses pencapaian tujuan perusahaan

ataupun organisasi.

Selain itu aktifitas sumber daya manusia dapat dilihat dari dua aspek (dikutip

dari Wikipedia) antara lain aspek kualitas dan aspek kuantitas. Aspek kualitas

mencakup kemampuan sumber daya manusia baik secara fisik maupun non fisik dan

meliputi mental dalam melaksanakan pekerjaanya di dalam suatu perusahaan maupun

organisasi. Sedangkan aspek kuantitas antara lain meluputi jumlah tenaga kerja yang

tersedia di dalam suatu perusahaan maupun organisasi.

Pengelolaan sumber daya manusia yang tidak efektif dan efisien akan

menghambat pencapaian tujuan perusahaan, dimana sumber daya manusia

merupakan fungsi yang sangat penting dalam mengelola suatu perusahaan ataupun

suatu organisasi. Pengelolaan manajemen sumber daya manusia yang baik dapat

membantu perusahaan maupun organisasi mendapatkan tenaga kerja yang tepat dan

sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Setiap organisasi dituntut untuk dapat mengoptimalkan sumber daya manusia

dan bagaimana sumber daya manusia dikelola sehingga efektifitas dan efisiensi dapat

tercapai. Pengelolaan sumber daya manusia tidak lepas dari faktor karyawan yang

diharapkan dapat bekerja sebaik mungkin demi mencapai tujuan organisasi di

perusahaan ataupun organisasi tersebut. Karyawan merupakan asset utama organisasi

dan mempunyai peran yang strategis didalam organisasi yaitu sebagai pemikir,

(19)

tercapainya tujuan organisasi, karyawan memerlukan lingkungan kerja yang baik agar

bekerja lebih rajin. Melihat pentingnya karyawan dalam organisasi, maka karyawan

diperlukan perhatian lebih serius terhadap tugas yang dikerjakan sehingga tujuan

organisasi perusahaan tercapai.

Pengembangan karir pada dasarnya berorientasi pada perkembangan

perusahaan atau organisasi dalam menjawab tantangan bisnis di masa mendatang.

Setiap organisasi harus menerima kenyataan, bahwa ekstensinya di masa depan

tergantung pada SDM yang kompetitif sebuah organisasi akan mengalami

kemunduran dan akhirnya dapat tersisih karena ketidak mampuan menghadapi

pesaing. Kondisi seperti itu mengharuskan organisasi untuk melakukan pembinaan

karier pada pekerja, yang harus dilaksanakan secara berencana dan berkelanjutan.

Dengan kata lain, pembinaan karier adalah salah satu kegiatan menejemen SDM

pengembangan karir dapat meningkatkan efisiensi kerja organisasi.

Ketidakpuasan karyawan terhadap karir mereka akan menimbulkan biaya

tersendiri yang kadang cukup signifikan bagi kinerja organisasi. Pentingnya

melakukan pengembangan karir bagi karyawan adalah karyawan akan merasa

terbantu dalam bekerja dan dalam mencapai karir yang diinginkan, karyawan merasa

dihargai dan diperhatikan, sehingga akan merasa menjadi bagian integral organisasi.

Implikasinya keinginan untuk keluar atau munculnya ketidakpuasan dalam bekerja

akan semakin menurun. Memberikan perhatian tersendiri pada pengembangan karir

(20)

pada organisasi, serta mendorong kepuasan secara individual karyawan yang

bersangkutan. Untuk mendukung proses pengembangan karir yang sesuai dengan

konsep karir baru, maka individu diharapkan mampu menrencanakan karir sendiri

dengan melihat kompetensi yang mereka punyai dan mempertimbangkan peluang

yang ada.

Selain pengembangan karir,iklim organisasi merupakan faktor penting yang

perlu diperhatikan pula. Iklim organisasi merupakan kualitas lingkungan internal

organisasi yang secara relatif terus berlangsung, dialami oleh anggota organisasi,

mempengaruhi dalam prilaku mereka dan dapat dituliskan dalam pengertian sifat

organisasi. Iklim organisasi adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja

serta mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas yang dibebankan. Iklim

organisasi dapat mempengaruhi karyawan dalam menghasilkan barang atau jasa,

untuk tempat seseorang bekerja sebaiknya diusahakan agar tercipta suatu iklim

organisasi yang baik dan sehat. Iklim organisasi yang baik dan sehat dalam organisasi

merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan

karena dengan iklim organisasi yang baik dan sehat tersebut karyawan merasa lebih

nyaman dalam menyelesaikan setiap bentuk pekerjaan yang dibebankan.

Dari hasil wawancara pada karyawan Universitas Komputer Indonesia

(UNIKOM) mempunyai iklim organisasi yang kurang, karenakan para pegawai di

Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) mengalami kesenjangan antara pegawai

(21)

yang tinggi berakibat pada pemimpin yang hanya menunjuk seseorang untuk

menempati suatu jabatan. Hal tersebut berakibat pada terhambatnya pengembangan

karir para pegawai yang berprestasi. Diperkuat dengan hasil survey pendahuluan yang

dapat dilihat pada tabel 1.1

TABEL 1.1

HASIL SURVEI PENDAHULUAN VARIABEL IKLIM ORGANISASI

Pada Universitas Komputer Indonesia

No. Pertanyaan

Hasil Survei

Ya Ragu-ragu

Tidak

1. Pemimpin selalu memberikan perhatian pada pegawainya

57% 0% 43%

2

Rekan kerja selalu membantu apabila menghadapi kesulitan dalam pekerjaan

67% 0% 33%

3

Ditempat kerja sering terjadi konflik yang menyebabkan terjadinya ketidak cocokan antara rekan kerja

53% 0% 47%

4

Kebijakan organisasi sudah efektif dan sesuai dengan peran masing-masing pegawai

47% 0% 53%

5 Setiap pekerjaan yang dilakukan penuh dengan ketelitian

67% 0% 33%

Berdasarkan survey pada Universitas Komputer Indonesia dari 30 orang

responden objek penelitian ini menunjukan bahwa :

Dengan pemimpin yang selalu memperhatikan bawahannya, pemimpin

mengharapkan para pegawai UNIKOM bekerja dengan baik dalam menjalankan

tugasnya. Sedangkan yang terjadi di UNIKOM para responden lebih dominan

menyebutkan bahwa mereka sering terjadinya konflik yang menyebabkan terjadinya

ketidak cocokan anatara rekan kerja sehingga konflik iut dapat mengganggu aktivitas

(22)

Tidak berhenti disitu kebijakan organisasipun dinilai masih kurang efektiv

dikarenakan sebagian karyawan ditempatkan tidak sesuai dengan ke ahliannya,

sehingga menyebabkan para pegawai itu sulit untuk memahami pekerjaan yang di

berikan.

Berdasarkan wawancara mengenai pengembangan karir, para pegawai yang di

berikan jabatan tidak sesuai dengan pencapaian atau output yang di hasilkan pegawai

tersebut, sehingga pegawai lain yang tidak memiliki kesempatan untuk menempati

suatu jabatan tidak termotivasi dan menyebabkan pencapaian atau output yang

dihasilkan pegawai menurun. Dengan pencapaian yang menurun mengakibatkan

terhambatnya tujuan-tujuan dari organisasi atau perusahaan tersebut. Diperkuat juga

dengan hasil survey awal yang dapat dilihat pada tabel 1.2

TABEL 1.2

HASIL SURVEI PENDAHULUAN VARIABEL PENGEMBANGAN KARIR

Pada Universitas Komputer Indonesia

No. Pertanyaan pengembangan karir berdasarkan tingkat pencapaian yang dihasilkan karyawan

40% 0% 60%

2 Selalu ikut serta dalam kegiatan – kegiatan organisasi yang dilakukan

67% 0% 33%

3

Pemimpin selalu memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mengembangkan karir

47% 0% 53%

4 Bawahan selalu memberikan dukungan dalam suatu peningkatan jabatan

43% 0% 57%

5 Karyawan selalu diberikan pelatihan agar karyawan meningkatkan kemampuannya

(23)

Berdasarkan hasil survey pendahuluan pada Universitas Komputer Indonesia

dari 30 orang responden objek penelitian ini menunjukan bahwa hanya beberapa

orang dari responden yang mendapatkan kesempatan untuk pengembangan karir,

sehingga lebih banyak dari mereka yang tidak dapat kesempatan dalam

pengembangan karir mereka sesuai dengan pencapaian atau prestasi yang mereka

dapatkan. Sehingga karyawan yang berprestasi belum tentu memiliki kesempatan

untuk mengembangkan karirnya, selain itu dukungan dari rekan kerja dalam suatu

peningkatan jabatan dinilai masih kurang karena mereka tidak mempunyai

kesempatan yang sama dalam menduduki suatu jabatan.

Kepuasan kerja karyawan Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) cukup

ditandai dengan sering terjadi kesenjangan antara karyawan karena karyawan yang

berprestasi tidak memiliki kesempatan yang sama dalam menempati suatu jabatan.

Konflik ini seharusnya memberikan motivasi bagi karyawan untuk bekerja lebih giat,

tetapi konflik ini malah membuat karyawan tidak termotivasi untuk lebih giat bekerja.

Sehingga organisasi terhambat dalam pencapaian tujuan-tujuannya. Diperkuat dengan

(24)

TABEL 1.3

HASIL SURVEI PENDAHULUAN VARIABEL KEPUASAN KERJA

Pada Universitas Komputer Indonesia

No. Pertanyaan

Hasil Survei

Ya Ragu-ragu

Tidak

1. Tingkat pendapatan yang didapat mencukupi kebutuhan hidup

47% 0% 53%

2 Pekerjaan yang dibebankan dirasakan terlalu sulit

37% 0% 63%

3 Memiliki hubungan baik antara sesama karyawan

47% 0% 53%

4

Setiap karyawan memiliki kesempatan yang sama dalam menduduki suatu jabatan

37% 0% 63%

5

Atasan selalu memberikan perintah dan petunjuk kepada bawahannya dalam bekerja

60% 0% 40%

Berdasarkan hasil survey pendahuluan pada Universitas Komputer Indonesia

dari 30 orang responden objek penelitian ini menunjukan bahwa dari sekian banyak

responden tentang kepuasan kerja yang berkaitan dengan tingkat pendapatan atau gaji

lebih dominan memilih kurang mencukupi dikarenakan dari sekian banyak pegawai

telah berkeluarga. Dan selain itu kepuasan kerja juga tidak dapat dirasakan oleh

karyawan karena dominan tidak memiliki hubungan baik antara sesame karyawan

sehingga mengurangi kepuasan kerja dari para karyawan itu sendiri.

Tidak berhenti disitu para pegawai yang berprestasi tidak termotivasi karena

kepuasan kerja yang didapat dari pekerjaan itu sendiri tidak terpenuhi, mereka

berpikiran para pegawai yang berprestasi tidak memiliki kesempatan yang sama

(25)

Berdasarkan fenomena diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “IKLIM ORGANISASI DAN PENGEMBANGAN KARIR

TERHADAP KEPUASAN KERJA (SURVEI PADA KARYAWAN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA)”

1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1 Identikasi Masalah

Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) mempunyai iklim organisasi

yang cukup, karenakan para pegawai di Universitas Komputer Indonesia

(UNIKOM) mengalami kesenjangan antara pegawai yang berprestasi dan yang

menduduki jabatan. Hal tersebut mencerminkan iklim organisasi di dalam

organisasi tersebut. Namun dengan rasa kekeluargaan yang tinggi berakibat pada

pemimpin yang hanya menunjuk seseorang untuk menempati suatu jabatan. Hal

tersebut berakibat pada terhambatnya pengembangan karir para pegawai yang

berprestasi.

Tidak berhenti disitu para pegawai yang berprestasi tidak termotivasi karena

kepuasan kerja yang didapat dari pekerjaan itu sendiri tidak terpenuhi, mereka

berpikiran para pegawai yang berprestasi tidak memiliki kesempatan yang sama

(26)

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah di uraikan diatas, maka

rumusan maslah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana Iklim Organisasi pada Universitas Komputer Indonesia

(UNIKOM).

2. Bagaimana Pengembangan Karir pada Universitas Komputer Indonesia

(UNIKOM).

3. Bagaimana Kepuasan Kerja Karyawan pada Universitas Komputer

Indonesia (UNIKOM).

4. Seberapa Besar Pengaruh Iklim Oraganisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Karyawan pada Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

5. Seberapa Besar Pengaruh Pengembangan Karir Terhadap Kepuasan Kerja

Karyawan pada Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

6. Seberapa Besar Pengaruh Iklim Organisasi dan Pengenbangan Karir

Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada Universitas Komputer

Indonesia (UNIKOM).

1.3Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud Penelitian

Mengumpulkan data dan berbagai informasi yang terkait dengan Iklim

Organisasi dan Pengembangan Karir Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan

(27)

1.3.2 Tujuan Penelitian

1. Untuk Mengetahui iklim organisasi pada Universitas Komputer

Indonesia (UNIKOM).

2. Untuk mengetahui pengembangan karir pada Universitas

Komputer Indonesia (UNIKOM).

3. Untuk mengetahui kepuasan kerja pada Universitas Komputer

Indonesia (UNIKOM).

4. Untuk mengetahui besarnya pengaruh iklim organisasi terhadap

kepuasan kerja karyawan pada Universitas Komputer Indonesia

(UNIKOM).

5. Untuk mengetahui besarnya pengaruh pengembangan karir

terhadap kepuasan kerja karyawan pada Universitas Komputer

Indonesia (UNIKOM).

6. Untuk mengetahui besarnya pengaruh iklim organisasi dan

pengembangan karir terhadap kepuasan kerja karyawan pada

Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

1.4Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak yaitu:

1.4.1 kegunaan Praktis

a. Bagi perusahaan diharapkan dapat memberikan informasi khususnya

informasi yang terkait tentang iklim organisasi dan pengembangan karir

(28)

b. Bagi karyawan hasil penelitian diharapkan berguna untuk menambah

pengetahuan dan bahan pertimbangan atau lainnya yang mungkin

digunakan untuk penelitian lebih lanjut.

1.4.2 Kegunaan Akademis

a. Bagi pengembangan ilmu manajemen tentang terkaitnya iklim

organisasi dan pengembangan karir terhadap kepuasan kerja karyawan.

b. Bagi peneliti lain dapat di jadikan salah satu bidang literature dan

perbandingan untuk penelitian lainnya.

1.5Waktu dan Lokasi Penelitian

1.5.1 Lokasi Penelitian

Lokasi yang menjadi unsure dalam penelitian ini yaitu berlokasi di

Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Jln. Dipati Ukur No 112,

(29)

1.5.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian yang dilakukan ole peneliti sampai penyusunan

selesai yaitu selama 5 bulan, mulai dari Oktober sampai bualm Mei 2013.

Tabel 1.1 Waktu Penelitian

No Kegiatan

Bulan

Oktober November Desember Januari Februari

1. Penelitian Pendahuluan

2. Penulisan Usulan Penelitian

3. Pengumpulan Data

4. Pengolahaan Data

(30)

2.1 Kajian pustaka

2.1.1 Iklim Organisasi

2.1.1.1 Pengertian Iklim Organisasi.

Pengertian Iklim Organisasi, Iklim organisasi memiliki banyak definisi.

Definisi pertama dikemukakan oleh Iklim organisasi (organizational climate)

menurut James and Jones (Davidson,2000:21) adalah :

Set of characteristics that describe an organization and that distinguish

the organization from other organizations and influence the be-havior of people

in the organization”. (Karakteristik yang menggambarkan sebuah organisasi dan

yang membedakan organisasi dari organisasi lain dan mempengaruhi perilaku

orang dalam organisasi).

Pendapat Poole yang dikutip Monks (2002:120) yang menjelaskan secara

keseluruhan, iklim organisasi lebih merupakan sifat budaya dari pada merupakan

suatu penggantian budaya. Sebagai suatu sistem kepercayaan yang di

generalisasikan, iklim organisasi berperan dalan keutuhan suatu budaya dan

bimbingan perkembangan budaya tersebut.

Menurut Wirawan (2007), ”Iklim organisasi adalah presepsi anggota

organisasi (secara individual atau kelompok) dan mereka secara tetap

berhubungan dengan organisasi (misalnya pemasok, konsumen, konsultan dan

(31)

secara rutin, yang mempengaruhi sikap dan prilaku organisasi dan kinerja anggota

organisasi yang kemudian menentukan kinerja organisasi.

Stringer dalam Ayudiarini (2010) mendifinisikan iklim organisasi sebagai

collection and pattern of envirimental determinant of aroused motivation”.

(Iklim organisasi sebagai kolektif dan pola lingkungan yang menentukan

munculnya motivasi).

Davis dan Newstron (1981), yang menyatakan bahwa iklim organisasi

merupakan suatu konsep atau pemikiran yang menggambarkan suatu internal

lingkungan organisasi yang dapat dirasakan oleh karyawannya pada saat mereka

melakukan aktivitas yang memiliki target pencapaian suatu organisasi.

Menurut Davis (1996: 21) iklim organisasi adalah lingkungan manusia di

dalam mana para pegawai organisasi melakukan pekerjaan mereka.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa suasana iklim organisasi adalah

kondisi atau keadaan dalam iklim organisasi, baik dalam arti fisik maupun psikis

yang mempengaruhi suasana hati orang yang bekerja, yang mencakup dalam

beberapa indikator yaitu : fasilitas kerja, tata ruang, kenyamanan, hubungan

dengan teman sejawat dan kebebasan berkreasi (Nitisemito, 1991:185).

2.1.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Iklim Organisasi

Robert Stringer dalam Wirawaan (2007) mengemukakan bahwa terdapat 5

faktor yang menyebabkan terjadinya iklim suatu organisasi yaitu :

1. Lingkungan eksternal.

2. Strategi organisasi.

(32)

4. Kekuatan sejarah.

5. Kepemimpinan.

Pada salah satu tulisannya Robbins (1991) secara detil menjelaskan

beberapa hal yang dinyatakannya sebagai faktor-faktor iklim organisasi yaitu:

1. Individual initiatve, yaitu tingkat tanggung jawab dan kemandirian yang

dimiliki tiap anggota.

2. Risk tolerance, tingkat resiko yang boleh atau mungkin dipikul oleh anggotanya

untuk mendorong mereka menjadi agresif, inovatif, dan berani mengamil resiko.

3. Integration, tingkat unit-unit kerja dalam organisasi yang mendorong untuk

beroperasi dalam koordinasi yang baik.

4. Management support, tingkat kejelasan komounikasi, bantuan dan dukungan

yang disediakan manajemen terhadap unit kerja di bawahnya.

5. Control, sejumlah aturan/peraturan dan sejumlah pengawasan yang digunakan

untuk mengtur dan mengawasi perilaku karyawan.

6. Identity, tingkat identifikasi diri tiap anggota organisasi secara keseluruhan

melebihi group kerja atau bidang profesi masing-masing.

7. Rewards, tingkat alokasi dan penghargaan (promosi jabatan dan honor)

berdasarkan kinerja pegawai sebagai lawsan dari senioritas, anakmas dan

lain-lain.

8. Conflict tolerance, tingkat toleransi terhadap konflik dan kritik keterbukaan

yang muncul dalam organisasi.

9. Communications patterrus, tingkat keterbatasan komunikasi dalam organisasi

(33)

Sedangkan variasi faktor-faktor iklim organisasi yang diperkenalkan

James and Jones (dalam Davidson, 2000:28), yaitu :

1. Leader facilitation and support (kemudahan dukungan pimpinan),

mencerminkan tinda-kan pimpinan dalam menyelesaikan pekerjaan dengan

menggunakan penjadwalan aktivitas, perencanaan, memfasilitasi hubungan

interpersonal, peduli terhadap kebutuhan pekerja yang dapat membina

keterbukaan dan saling berinteraksi.

2. Workgroup cooperation, friendliness and warmth (kerjasama kelompok,

keramahan dan kehangatan), secara umum mencerminkan hubungan antar anggota

organisasi dan kelompok kerja.

3. Conflict and pressure (konflik dan tekanan kerja), menggambarkan suasana

dalam organisasi ketika dalam aktivitas-nya muncul permasalahan serta tekanan

kerja dalam organisasi untuk melaksana-kan pekerjaan.

4. Organizational planning openness (Perencanaan organisasi yang terbuka),

menggambarkan kejelasan mengenai kebijakan, perencanaan serta prosedur

pelaksanaan tugas dalam or-ganisasi.

5. Job standards (Standar kerja), yang mencerminkan tingkat kerja yang memiliki

standar ketat mengenai kualitas dan akurasi.

2.1.2 Pengembangan Karir

2.1.2.1 Pengertian Pengembangan Karir

Menurut Rivai dan Sagala (2009) pengembangan karir adalah proses

peningkatan kemampuan kerja individu yang dicapai dalam rangka mencapai karir

(34)

Pengembangan karir adalah proses kemajuan kerja seseorang melalui

seri-seri tahap yang setiap seri-seri mempunyai perbedaan dalam tugas, aktivitas dan

hubungan (Noe dalam Kurnia,2002:25).

Menurut Byars dan Rue dalam Kurnia (2002) pengembangan karir

merupakan aktivitas formal dan berkelanjutan yang merupakan suatu upaya

organisasi untuk mengembangkan dan memperkaya sumberdaya manusianya

dengan menyelaraskan kebutuhan mereka dengan kebutuhan organisasi. Dari

perkembangan konsep ini, maka kita mengenal tiga model pengembangan karir

yaitu :

1) Model siklus hidup (life cycle model) merupakan pengembangan

karir yang sifatnya pasti. Seseorang akan berpindah pekerjaannya

melalui perbedaan tahap karir dalam model ini peran organisasi sangat

besar dalam menentukan karir seseorang.

2) Model berbasis organisasi, yaitu model pengembangan yang

menjelaskan bahwa karir seseorang akan melalui tahap-tahap karir,

tetapi di dalam model ini juga dijelaskan bahwa dalam proses

pengembangan karir ada proses pembelajaran bagi karyawan untuk

memiliki jalur karir yang pasti.

3) Model pola terarah, dalam model ini karyawan dibimbing atau

diarahkan untuk membuat keputusan sendiri mengenai seberapa cepat

mereka menginginkan kemajuan dalam karir mereka.

Menurut Siagian (2007:215) semakin baik kesempatan pegawai untuk

(35)

dapat berdampak pada hasil kerja lebih baik, sedangkan menurut Stone (dalam

Gomez, 2003:213) menyatakan bahwa “carrer development refers to the process

and activities involved in preparing anemployee for future position in the

organization”. (Pengembangan karir menunjukkan proses dan kegiatan

mempersiapkan seorang pegawai untuk jabatan dalam organisasi yang akan

datang).

Menurut Sondang P. Siagiaan (2006:203) mengemukakan bahwa

”Pengembangan karir yaitu setiap karyawan harus mempunyai gambaran yang

jelas tentang anak tangga tertinggi apa yang bisa dicapainya selama dia

menampilkan kinerja yang memuaskan”.

Menurut Fubrin dalam buku Anwar Prabu Mangkunegara (2001:77)

mendefinisikan ”Pengembangan karir adalah aktifitas kepegawaian yang

membantu pegawai-pegawai merencanakan karir masa depan mereka di

perusahaan agar perusahaan dan pegawai yang bersangkutan dapat

mengembangkan diri secara maksimum”.

Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud pengembangan karir adalah

proses dan kegiatan untuk mempersiapkan seorang pegawai pada jabatan

organisasi yang akan datang.

2.1.2.2 Faktor-faktor pengembangan karir

Menurut Sondang P. Siagian (2006:215) faktor-faktor yang mempengaruhi

pengembangan karir seorang pegawai yaitu:

(36)

Faktor paling penting untuk meningkatkan dan mengembangkan karir

seorang karyawan adalah pada prestasi kerjanya dalam melakukan tugas

yang di percayakan kepadanya. Tanpa prestasi kerja yang memuaskan,

sukar bagi seorang pekerja untuk di usulkan oleh atasanya agar di

pertimbangkan untuk di promosikan ke pekerjaan atau jabatan yang

lebih tinggi dimasa depan.

2. Kesetiaan pada organisasi

Merupakan dedikasi seorang karyawan yang ingin terus berkarya dalam

organisasi tempatnya bekerja untuk jangka waktu lama.

3. Mentors dan Sponsor

Mentors adalah orang yang memberikan nasehat-nasehat atau

saran-saran kepada karyawan dalam upaya mengembangkan karirnya.

Sedangkan sponsor adalah seseorang di dalam perusahaan yang dapat

menciptakan kesempatan bagi karyawan untuk mengembangkan

karirnya.

4. Dukungan para bawahan

Merupakan dukungan yang diberikan para bawahan dalam bentuk

mensukseskan tugas manajer yang bersangkutan kesempatan untuk

bertumbuh.

5. Kesempatan untuk bertumbuh

Merupakan kesempatan yang diberikan kepada karyawan untuk

meningkatkan kemampuannya, baik melalui pelatihan-pelatihan, kursus

(37)

2.1.2.3 Komponen-komponen Pengembangan Karir

Menurut Rivai dan Sagala (2009) aspek-aspek yang terdapat dalam

pengembangan karir individu adalah:

1. Prestasi kerja (Job Performance)

Merupakan komponen yang paling penting untuk pengembangan karir

yang paling penting untuk meningkatkan dan mengembangkan karir seorang

karyawan. Kemajuan karir sebagian besar tergantung atas prestasi kerja yang baik

dan etis. Dengan mengetahui hasil atas kinerjanya maka karyawan dapat

mengukur kesempatannya terhadap pengembangan karir. Asumsi terhadap kinerja

yang baik akan melandasi seluruh aktivitas pengembangan karir. Ketika kinerja di

bawah standar maka dengan mengabaikan upaya-upaya ke arah pengembangan

karir pun biasanya tujuan karir yang paling sederhana pun tidak dapat dicapai.

Kemajuan karir umumnya terletak pada kinerja dan prestasi.

2. Pengenalan oleh pihak lain (Exposure)

Tanpa pengenalan oleh pihak lain maka karyawan yang baik tidak akan

mendapatkan peluang yang diperlukan guna mencapai tujuan mereka. Manajer

atau atasan memperoleh pengenalan ini terutama melalui kinerja, dan prestasi

karyawan, laporan tertulis, presentasi lisan, pekerjaan komite dan jam-jam yang

dihabiskan.

3. Jaringan kerja (Net working)

Jaringan kerja berarti perolehan eksposure di luar perusahaan. Mencakup

kontak pribadi dan professional. Jaringan tersebut akan sangat bermanfaat bagi

(38)

4. Pengunduran diri (Resignation)

Kesempatan berkarier yang banyak dalam sebuah perusahaan memberikan

kesempatan untuk pengembangan karir karyawan, hal ini akan mengurangi tingkat

pengunduran diri untuk mengembangkan diri di perusahaan lain (leveraging).

5. Kesetiaan terhadap organisasi (Organization loyalty)

Level loyalitas yang rendah merupakan hal yang umum terjadi di kalangan

lulusan perguruan tinggi terkini yang disebabkan ekspektasi terlalu tinggi pada

perusahaan tempatnya bekerja pertama kali sehingga seringkali menimbulkan

kekecewaan. Hal yang sama juga terjadi pada kelompok profesional dimana

loyalitas pertamannya diperuntukkan bagi profesi. Untuk mengatasi hal ini

sekaligus mengurangi tingkat keluarnya karyawan (turn over) biasanya

perusahaan “membeli” loyalitas karyawan dengan gaji, tunjangan yang tinggi,

melakukan praktek-praktek SDM yang efektif seperti perencanaan dan

pengembangan karir. Sementara perusahaan lainnya membatasi mobilitas dengan

mengikat kontrak nonkompetitif untuk menghambat karyawan bekerja di

perusahaan pesaing, biasanya kontrak ini berlaku untuk jangka waktu setahun.

6. Pembimbing dan sponsor (Mentors and sponsors)

Adanya pembimbing dan sponsor akan membantu karyawan dalam

mengembangkan karirnya. Pembimbing akan memberikan nasehat-nasehat atau

saran-saran kepada karyawan dalam upaya pengembangan karirnya, pembimbing

berasal dari internal perusahaan. Mentor adalah seseorang di dalam perusahaan

(39)

7. Bawahan yang mempunyai peran kunci (Key subordinate)

Atasan yang berhasil memiliki bawahan yang membantu kinerja mereka.

Bawahan dapat memiliki pengetahuan dan keterampilan khusus sehingga atasan

dapat belajar darinya, serta membantu atasan melakukan tugas-tugasnya.

Bawahan kunci mengumpulkan, menafsirkan informasi, melengkapi keterampilan

atasan mereka dan bekerja secara kooperatif untuk mengembangkan karir atasan

mereka. Hal ini juga menguntungkan bagi mereka membuat mereka mendaki

tangga karir ketika atasan mereka dipromosikan, serta menerima tugas penting

dalam upaya mengembangkan karir mereka.

8. Peluang untuk tumbuh (Growth opportunities)

Karyawan hendaknya diberikan kesempatan untuk meningkatkan

kemampuannya, misalnya melalui pelatihan-pelatihan, kursus, dan melanjutkan

pendidikannya. Hal ini akan memberikan karyawan kesempatan untuk tumbuh

dan berkembang sesuai dengan rencana karirnya.

9. Pengalaman internasional (International experience)

Untuk orang-orang yang mendekati posisi operasional atau staf senior,

maka pengalaman internasional menjadi peluang pertumbuhan yang sangat

penting. Khususnya bagi perusahaan-perusahaan domestik dimana penjualan

(40)

2.1.3 kepuasan kerja

2.1.3.1 Pengertian Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan hal yang sifatnya individual,

setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda dengan sistem

nilai yang berlaku pada dirinya. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan

masing-masing individu. Semakin banyak aspek-aspek dalam pekerjaan yang

sesuai dengan keinginan individu tersebut, semakin tinggi kepuasan yang

dirasakan, sebaliknya bila semakin sedikit aspek-aspek dalam pekerjaan yang

sesuai dengan keinginan individu maka makin rendah tingkat kepiasannya.

Menurut Handoko (2000:129) kepuasan kerja adalah keadaan emosional

yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan

memandang pekerjaan. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang

terhadap pekerjaannya. Pendapat lain tentang kepuasan kerja dikemukakan oleh

Hoppeck (dalam As’ad 2005:104) menyatakan bahwa kepuasan kerja merupakan

penilaian dari pekerjaan yaitu seberapa jauh pekerjaannya secara keseluruhan

memuaskan kebutuhannya, sedangkan menurut Kartono (2007: 249) kepuasan

kerja adalah penilaian dari pekerjaan tentang seberapa jauh pekerjaannya secara

keseluruhan memuaskan kebutuhan.

Marihot (2005) menyatakan bahwa kepuasan kerja merupakan sati elemen

yang cukup penting dalam organisasi. Hal ini disebabkan kepuasan kerja dapat

mempengaruhi prilaku kerja seperti malas, rajin, produktif, dan lain-lain atau

(41)

organisasi. Secara umum kepuasan kerja menunjukan perasaan orang-orang

didalam organisasi terhadap lingkungan pekerjaanya.

seseorang yang memiliki rasa kepuasan terhadap pekerjaannya akan

berimbas kepada sikap serta komitmennya dalam menjalankan karirnya (Adio dan

Popoola, 2011).

Menurut Marihot Tua Efendi Hariadja (2002:290) mengemukakan bahwa:

”Kepuasan Kerja merupakan sejauhmana individu merasakan secara positif atau

negatif berbagai macam faktor atau dimensi dari tugas-tugas dalam

pekerjaannya”.

Menurut Robbins (2003:78) yang dikutip oleh Wibowo (2007:299)

mengemukakan bahwa:“Kepuasan kerja adalah sikap umum terhadap pekerjaan

seseorang, yang menunjukan perbedaan antara jumlah penghargaan yang diterima

pekerja dan jumlah yang mereka yakini seharusnya mereka terima”.

Robbins (2001:22) berpendapat bahwa kepuasan kerja adalah “A general

attitude toward one’s job the difference between the amount of rewards workers

receive and the amount they be-lieve they should receive”.

Dari pendapat para ahli, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud

dengan Kepuasan Kerja adalah sesuatu perasaan positif tentang pekerjaan

seseorang

2.1.3.2 Faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja

Menurut Marihot Tua Efendi (2002:291) faktor-faktor yang mempengaruhi

(42)

1. Gaji yaitu jumlah bayaran yang diterima seseorang sebagai akibat dari

pelaksanaan kerja.

2. Pekerjaan itu sendiri yaitu isi pekerjaan yang dilakukan seseorang.

3. Rekan Sekerja yaitu teman-teman yang senantiasa berinteraksi dalam

pelaksanaan pekerjaaan.

4. Promosi yaitu kemungkinan seseorang dapat berkembang melalui

kenaikan jabatan.

5. Atasan yaitu seseorang yang senantiasa memberi perintah atau petunjuk

dalam pelaksanaan kerja.

Robbins (2001:149) menyatakan bahwa faktor penting yang mendorong kepuasan

kerja adalah :

1. Kerja yang secara mental menantang.

2. Ganjaran yang pantas.

3. Kondisi kerja yang mendukug.

4. Rekan kerja yang mendukung.

Variabel-variabel kepuasan kerja yang langsung pengaruhnya terhadap kepuasan

kerja yaitu : Kompensasi, pekerjaan itu sendiri, kesempatan promosi, kelompok

kerja,serta kondisi kerja.

Menurut Blum (As’ad, 2004: 114) faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja

adalah sebagai berikut:

1. Faktor individual meliputi; umur, kesehatan, watak dan harapan.

2. Faktor sosial meliputi: hubungan kekeluargaan, pandangan

(43)

3. Faktor utama dalam pekerjaan meliputi: upah, pengawasan,

ketentraman kerja, kondisi kerja, dan kesempatan untuk maju. Selain

dalam pekerjaan ketetapan dalam menyelesaikan konflik antara

manusia, perasaan diperlakukan adil baik yang menyangkut pribadi

maupun tugas.

2.1.3.3 Komponen-komponen Kepuasan Kerja

Dalam penelitian oleh Robbins (1996) menyebutkan bahwa

komponenkomponen yang menentukan kepuasan kerja adalah:

1. Kerja yang secara mental menantang akan membuat karyawan lebih

menyukai pekerjaan yang dapat memberikan mereka kesempatan untuk

menggunakan keterampilan dan kemampuan mereka serta menawarkan

beragam tugas, kebebasan dan umpan balik.

2. Ganjaran yang pantas dalam hal ini yang dimaksud adalah karyawan

menginginkan sistem upah dan kebijakan promosi yang mereka

persepsikan sebagai adil dan sesuai dengan harapan mereka.

3. Kondisi kerja yang mendukung mempunyai arti karyawan yang peduli

dengan lingkungan kerja, baik untuk kenyamanan pribadi maupun untuk

memudahkan dalam melakukan pekerjaan yang baik.

4. Rekan kerja yang mendukung apabila karyawan mendapatkan lebih

daripada sekedar uang atau prestasi dalam pekerjaannya. Bagi kebanyakan

(44)

5. Kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan, Pada hakikatnya karyawan

dengan tipe kepribadian kongruen (sama dan sebangun) dengan pekerjaan

yang mereka pilih seharusnya akan menemukan bakat dan kemampuan

yang tepat untuk memenuhi tuntutan dari pekerjaan mereka.

Sementara itu menurut Luthans (dalam Husein, 1998) Job Description Index

(JDI) dapat digunakan untuk mengukur komponen kepuasan kerja, dimana

komponen tersebut tersebut terdiri dari:

1. Pembayaran, seperti gaji dan upah

Merupakan imbalan jasa yang diterima oleh karyawan sesuai dengan jenis, dan

beban pekerjaan yang dilaksanakan.

2. Pekerjaan itu sendiri

Menyangkut karakteristik pekerjaan, yaitu apakah pekerjaan itu menantang,

menarik, ataukah justru membosankan.

3. Promosi

Merupakan komponen yang mengukur tersedianya kesempatan untuk berkembang

dalam tugas dan jabatan.

4. Supervisi

Merupakan kualitas dan bentuk pengawasan, pengarahan dan pembimbingan yang

diterima dari atasan.

5. Rekan sekerja

Merupakan komponen yang mengukur apakah rekan-rekan kerja dapat diajak

bekerja sama, apakah mereka memiliki kompetensi yang saling mendukung,

(45)

2.1.4 Penelititan Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

(46)
(47)
(48)

KERJA diketahui

2.2 Kerangka Pemikiran

Sumber daya manusia adalah salah satu faktor yang dapat diandalkan dalam

persaingan. Perusahaan atau organisasi yang memiliki SDM handal dapat

menciptakan suatu iklim organisasi yang kondusif sehingga dapat meningkatkan

motivasi pekerja dalam menyelesaikan pekerjaanya.

Jika kondisi ini terjadi perusahaan akan memperoleh keuntungan. Untuk itu,

(49)

sehingga menimbulkan motivasi kepada para pegawainya agar menyelesaikan

tugas secara baik sehingga kepuasan kerja dapat di peroleh. Untuk tercapainya

tujuan perusahaan.

Iklim organisasi adalah serangkaian deskripsi dari karakteristik organisasi

yang membedakan sebuah organisasi dengan organisasi lainnya yang mengarah

pada persepsi masing-masing anggota dalam memandang organisasi.

Faktor faktor yang mempengaruhi iklim organisasi antara lain menurut

James and Jones (dalam Davidson, 2000:28) :

(1).Leader facilitation and support (kemudahan dukungan pimpinan),

mencerminkan tinda-kan pimpinan dalam menyelesaikan pekerjaan dengan

menggunakan penjad-walan aktivitas, perencanaan, memfasili-tasi

hubungan interpersonal, peduli terha-dap kebutuhan pekerja yang dapat

mem-bina keterbukaan dan saling berinteraksi.

(2).Workgroup cooperation, friendliness and warmth (kerjasama kelompok,

keramahan dan kehangatan), secara umum mencerminkan hubungan antar

anggota organisasi dan kelompok kerja.

(3). Conflict and pressure (konflik dan tekanan kerja), menggambarkan

suasana dalam organisasi ketika dalam aktivitas-nya muncul permasalahan

serta tekanankerja dalam organisasi untuk melaksana-kan pekerjaan.

(4). Organizational plan-ning openness (Perencanaan organisasi yang

terbuka), menggambarkan kejelasan mengenai kebijakan, perencanaan serta

(50)

(5). Job standards (Standar kerja), yang mencerminkan tingkat kerja yang

memiliki standar ketat mengenai kualitas dan akurasi.

Tentang pengembangan karir menurut Sondang P. Siagiaan (2006:203)

mengemukakan bahwa ”Pengembangan karir yaitu setiap karyawan harus

mempunyai gambaran yang jelas tentang anak tangga tertinggi apa yang bisa

dicapainya selama dia menampilkan kinerja yang memuaskan”.

Menurut Sondang P. Siagian (2006:215) faktor-faktor yang mempengaruhi

pengembangan karir seorang pegawai yaitu:

1. Prestasi kerja

Faktor paling penting untuk meningkatkan dan mengembangkan karir

seorang karyawan adalah pada prestasi kerjanya dalam melakukan tugas

yang di percayakan kepadanya. Tanpa prestasi kerja yang memuaskan,

sukar bagi seorang pekerja untuk di usulkan oleh atasanya agar di

pertimbangkan untuk di promosikan ke pekerjaan atau jabatan yang

lebih tinggi dimasa depan.

2. Kesetiaan pada organisasi

Merupakan dedikasi seorang karyawan yang ingin terus berkarya dalam

organisasi tempatnya bekerja untuk jangka waktu lama.

3. Mentors dan Sponsor

Mentors adalah orang yang memberikan nasehat-nasehat atau

saran-saran kepada karyawan dalam upaya mengembangkan karirnya.

(51)

menciptakan kesempatan bagi karyawan untuk mengembangkan

karirnya.

4. Dukungan para bawahan

Merupakan dukungan yang diberikan para bawahan dalam bentuk

mensukseskan tugas manajer yang bersangkutan kesempatan untuk

bertumbuh.

5. Kesempatan untuk bertumbuh

Merupakan kesempatan yang diberikan kepada karyawan untuk

meningkatkan kemampuannya, baik melalui pelatihan-pelatihan, kursus

dan juga melanjutkan jenjang pendidikannya.

Kepuasan kerja secara umum menyangkut sikap seseorang mengenai

pekerjaannya. Karena menyangkut sikap, pengertian kepuasan kerja mencakup

berbagai hal seperti kondisi dan kecenderungan perilaku seseorang. Kepuasan itu

tidak tanpak serta nyata, tetapi dapat diwujudkan dalam suatu hasil pekerjaan.

Menurut Marihot Tua Efendi Hariadja (2002:290) mengemukakan bahwa:

”Kepuasan Kerja merupakan sejauhmana individu merasakan secara positif atau

negatif berbagai macam faktor atau dimensi dari tugas-tugas dalam

pekerjaannya”.

Menurut Marihot Tua Efendi (2002:291) faktor-faktor yang

mempengaruhi kepuasan kerja karyawan yaitu :

1. Gaji yaitu jumlah bayaran yang diterima seseorang sebagai akibat dari

pelaksanaan kerja.

(52)

3. Rekan Sekerja yaitu teman-teman yang senantiasa berinteraksi dalam

pelaksanaan pekerjaaan.

4. Promosi yaitu kemungkinan seseorang dapat berkembang melalui

kenaikan jabatan.

5. Atasan yaitu seseorang yang senantiasa memberi perintah atau petunjuk

dalam pelaksanaan kerja.

2.2.1 Keterkaitan Antar Variabel Penelitian

2.2.1 Hubungan Iklim organisasi dan Kepuasan Kerja Karyawan

Rongga et.al (2001:79) membuktikan bahwa “existence of relation

which are positive between organizational climate with job satisfaction of

employees”. adanya hubungan yang positif antara iklim organisasi dengan

kepuasan kerja kary-awan. Dalam penelitiannya ia menunju-kan bahwa

kepuasan dalam pekerjaan timbul dari akibat oleh cara yang ditunju-kan

para manajer dalam memperhatikan dan meminta pendapat serta

keikutsertaan bawahannya, sehingga para pekerja merasa bahwa mereka

merupakan bagian integral dari organisasinya dan merasa bahwa atasan

memperhatikan mereka.

2.2.2 Hubungan Pengembangan Karir dan Kepuasan kerja karyawan

Menurut Veitzhal Rivai (2004:299) mengemukakan bahwa

“Pengembangan karir merupakan hal yang penting dimana manajemen

dapat meningkatkan produktivitas, meningkatkan sikap karyawan erhadap

pekerjaannya dan membangun kepuasan kerja yang lebih tinggi”.

(53)

2.2.3 Hubungan Iklim Organisasi dan Pengembangan Karir Terhadap

Kepuasan Kerja

Penelitian yang dilakukan oleh Ayudiarini (2010) membuktikan

Dengan menggunakan dua variabel bebas yaitu iklim organisasi dan

pengembangan organisasi serta variabel terikat kepuasan kerja. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa iklim organisasi dan pengembangan karir

secara bersama-sama memiliki pengaruh signifikan. Sedangkan secara

parsial masing-masing dan untuk iklim organisasi sendiri memiliki

pengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Dan untuk

pengembangan karir terhadap kepuasan juga memiliki pengaruh signifikan

(54)

Rongga et.al (2001:79)

sebagai pendugaan sementara mengenai hubungan antar variabel yang akan

diuji kebenarannya. Karena sifatnya dugaan, maka hipotesis hendaknya

mengandung implikasi yang lebih jelas terhadap pengujian hubungan yang

dinyatakan.

Pengembangan Karir (X2)

1.Prestasi kerja

2. Pekerjaan itu sendiri 3. Rekan sekerja 4. Promosi 5. Atasan

Marihot Tua Efendi (2002:291

Iklim Organisasi (X1)

1. Leader facilitation and support (kemudahan dukungan pimpinan),

2. Workgroup cooperation, friendliness and warmth

(kerjasama kelompok, keramahan dan kehangatan),

3. Conflict and pressure (konflik dan te-kanan kerja),

4. Organizational plan-ning openness (Perencanaan organisasi yang terbuka),

5. Job standards (Standar kerja),

(55)

Berdasarkan dari kerangka pemikiran diatas, maka penulis berasumsi

mengambil keputusan sementara (hipotesis) dalam penelitian ini bahwa :

1. Iklim Organisasi pada Universitas Komputer Indonesia belum kondusif.

2. Pengembangan Karir pada Universitas Komputer Indonesia masih rendah.

3. Kepuasan Pegawai pada Universitas Komputer Indonesia masih rendah.

4. Iklim Organisasi berpengaruh terhadap Kepuasan kerja pada Universitas

Komputer Indonesia (UNIKOM).

5. Pengembangan karir berpengaruh terhadap Kepuasan Pegawai pegawai

pada Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

6. Iklim Organisasi dan Pengembangan Karir berpengaruh terhadap Kepuasan

(56)

Indonesian Computer University (UNIKOM) have sufficient organizational climate, because of the employees in Indonesia Computer University (UNIKOM) experiencing achievement gaps between employees and positions. This is reflected in the organizational climate within the organization. However, with a high sense of kinship resulted in leaders who only appoint a person to occupy a position. This resulted in the inhibition of the development of the careers of employees who excel.

This study aims to determine: Climate organizations, career development, and job satisfaction in Indonesian Computer University. The magnitude of the effect of organizational climate on job satisfaction of employees in Indonesia Computer University (UNIKOM). The amount of influence career development on employee job satisfaction in Indonesia Computer University (UNIKOM). Magnitude of the effect of organizational climate and career development on employee job satisfaction in Indonesia Computer University (UNIKOM).

The results of this study indicate that organizational climate and career development simultaneously affect the job satisfaction. Organizational climate has a positive effect on job satisfaction. Career development have a positive influence on job satisfaction which means that an increase of career development will lead to increased job satisfaction of employees. organizational climate influence on the high level of job satisfaction. Between the two independent variables, organizational climate gives greater influence on employee job satisfaction than career development.

Keywords: Organizational Climate, Career Development, Job Satisfaction

Pendahuluan

Latar Belakang Penelitian

Sumber Daya Manusia adalah merupakan salah satu modal dasar dalam proses pembangunan, sehingga kualitas SDM senantiasa harus ditingkatkan dan diarahkan agar tercapainya suatu tujuan yang di harapkan. Sementara itu adapun aktifitas-aktifitas manajemen sumber daya manusia meliputi: perencanaan sumber daya manusia, pengadaan, pengarahan, pengembangan, lingkungan kerja, pemeliharaan dan pemberhentian. Hal-hal tersebut diharapkan agar perusahaan dapat mengelola sumber daya manusia dengan baik dan mendapatkan sumber daya yang berkualitas dan dapat di andalkan dalam proses pencapaian tujuan perusahaan ataupun organisasi.

(57)

berakibat pada terhambatnya pengembangan karir para pegawai yang berprestasi.

Tidak berhenti disitu para pegawai yang berprestasi tidak termotivasi karena kepuasan kerja yang didapat dari pekerjaan itu sendiri tidak terpenuhi, mereka berpikiran para pegawai yang berprestasi tidak memiliki kesempatan yang sama untuk menempati suatu jabatan.

Berdasarkan fenomena diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul

“IKLIM ORGANISASI DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KEPUASAN KERJA

(SURVEI PADA KARYAWAN UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA)”.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana Iklim Organisasi pada Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM). 2. Bagaimana Pengembangan Karir pada Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM). 3. Bagaimana Kepuasan Kerja Karyawan pada Universitas Komputer Indonesia

(UNIKOM).

4. Seberapa Besar Pengaruh Iklim Oraganisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

5. Seberapa Besar Pengaruh Pengembangan Karir Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

6. Seberapa Besar Pengaruh Iklim Organisasi dan Pengenbangan Karir Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

1. Tujuan Penelitian

Untuk Mengetahui iklim organisasi pada Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

2. Untuk mengetahui pengembangan karir pada Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

3. Untuk mengetahui kepuasan kerja pada Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

4. Untuk mengetahui besarnya pengaruh iklim organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan pada Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

5. Untuk mengetahui besarnya pengaruh pengembangan karir terhadap kepuasan kerja karyawan pada Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM). 6. Untuk mengetahui besarnya pengaruh iklim organisasi dan pengembangan

karir terhadap kepuasan kerja karyawan pada Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

Kajian Pustaka

Iklim Organisasi

Davis dan Newstron (1981), yang menyatakan bahwa iklim organisasi merupakan suatu konsep atau pemikiran yang menggambarkan suatu internal lingkungan organisasi yang dapat dirasakan oleh karyawannya pada saat mereka melakukan aktivitas yang memiliki target pencapaian suatu organisasi.

(58)

menyebabkan terjadinya iklim suatu organisasi yaitu :

1. Lingkungan eksternal. 2. Strategi organisasi. 3. Pengaturan organisasi. 4. Kekuatan sejarah. 5. Kepemimpinan.

Sedangkan variasi faktor-faktor iklim organisasi yang diperkenalkan James and Jones (dalam Davidson, 2000:28), yaitu :

1. Leader facilitation and support (kemudahan dukungan pimpinan), mencerminkan tinda-kan pimpinan dalam menyelesaikan pekerjaan dengan menggunakan penjadwalan aktivitas, perencanaan, memfasilitasi hubungan interpersonal, peduli terhadap kebutuhan pekerja yang dapat membina keterbukaan dan saling berinteraksi.

2. Workgroup cooperation, friendliness and warmth (kerjasama kelompok, keramahan dan kehangatan), secara umum mencerminkan hubungan antar anggota organisasi dan kelompok kerja.

3. Conflict and pressure (konflik dan tekanan kerja), menggambarkan suasana dalam organisasi ketika dalam aktivitas-nya muncul permasalahan serta tekanan kerja dalam organisasi untuk melaksana-kan pekerjaan.

4. Organizational planning openness (Perencanaan organisasi yang terbuka), menggambarkan kejelasan mengenai kebijakan, perencanaan serta prosedur pelaksanaan tugas dalam or-ganisasi.

5. Job standards (Standar kerja), yang mencerminkan tingkat kerja yang memiliki standar ketat mengenai kualitas dan akurasi.

Pengembangan Karir

(Sondang P. Siagiaan 2006:203) mengemukakan bahwa ”Pengembangan karir yaitu

setiap karyawan harus mempunyai gambaran yang jelas tentang anak tangga tertinggi apa yang

bisa dicapainya selama dia menampilkan kinerja yang memuaskan”

Menurut Fubrin dalam buku Anwar Prabu Mangkunegara (2001:77) mendefinisikan ”Pengembangan karir adalah aktifitas kepegawaian yang membantu pegawai-pegawai merencanakan karir masa depan mereka di perusahaan agar perusahaan dan pegawai yang

bersangkutan dapat mengembangkan diri secara maksimum”.

(59)

karyawan adalah pada prestasi kerjanya dalam melakukan tugas yang di percayakan kepadanya. Tanpa prestasi kerja yang memuaskan, sukar bagi seorang pekerja untuk di usulkan oleh atasanya agar di pertimbangkan untuk di promosikan ke pekerjaan atau jabatan yang lebih tinggi dimasa depan.

2. Kesetiaan pada organisasi

Merupakan dedikasi seorang karyawan yang ingin terus berkarya dalam organisasi tempatnya bekerja untuk jangka waktu lama.

3. Mentors dan Sponsor

Mentors adalah orang yang memberikan nasehat-nasehat atau saran-saran kepada karyawan dalam upaya mengembangkan karirnya. Sedangkan sponsor adalah seseorang di dalam perusahaan yang dapat menciptakan kesempatan bagi karyawan untuk mengembangkan karirnya.

4. Dukungan para bawahan

Merupakan dukungan yang diberikan para bawahan dalam bentuk mensukseskan tugas manajer yang bersangkutan kesempatan untuk bertumbuh.

5. Kesempatan untuk bertumbuh

Merupakan kesempatan yang diberikan kepada karyawan untuk meningkatkan kemampuannya, baik melalui pelatihan-pelatihan, kursus dan juga melanjutkan jenjang pendidikannya.

Kepuasan Kerja

Marihot (2005) menyatakan bahwa kepuasan kerja merupakan sati elemen yang cukup penting dalam organisasi. Hal ini disebabkan kepuasan kerja dapat mempengaruhi prilaku kerja seperti malas, rajin, produktif, dan lain-lain atau mempunyai hubungan dengan beberapa jenis prilaku yang sangat penting dalam organisasi. Secara umum kepuasan kerja menunjukan perasaan orang-orang didalam organisasi terhadap lingkungan pekerjaanya.

Menurut Robbins (2003:78) yang dikutip oleh Wibowo (2007:299) mengemukakan bahwa:“Kepuasan kerja adalah sikap umum terhadap pekerjaan seseorang, yang menunjukan perbedaan antara jumlah penghargaan yang diterima pekerja dan jumlah yang mereka yakini seharusnya mereka terima”.

Faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja

Menurut Marihot Tua Efendi (2002:291) faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan yaitu :

Gambar

TABEL 1.1 HASIL SURVEI PENDAHULUAN VARIABEL IKLIM ORGANISASI
TABEL 1.2 HASIL SURVEI PENDAHULUAN VARIABEL PENGEMBANGAN
TABEL 1.3 HASIL SURVEI PENDAHULUAN VARIABEL KEPUASAN KERJA
Tabel 1.1 Waktu Penelitian
+6

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Budaya Organisasi dan Pengembangan Karir terhadap Komitmen Organisasi dengan Kepuasan Kerja Karyawan sebagai Variabel Intervening (Studi kasus pada karyawan

Kata Junci : Dorongan Manajer untuk Berperilaku Etis, Iklim Etika Organisasi, Hubungan Antara Perilaku Etis dan Kesuksesan Karir, Kepuasan Kerja

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Komitmen Organisasi dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel

Pengaruh iklim organisasi dan stres kerja terhadap komitmen organisasi dan dampaknya pada kepuasan kerja karyawan.. The mediating effect of multi dimensional commitment

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan tentang Pengaruh Pengembangan Karir dan Komitmen Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada bagian

Kata Junci : Dorongan Manajer untuk Berperilaku Etis, Iklim Etika Organisasi, Hubungan Antara Perilaku Etis dan Kesuksesan Karir, Kepuasan Kerja Karyawan.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan tentang Pengaruh Pengembangan Karir dan Komitmen Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada bagian

Dari hasil perhitungan diperoleh hasil untuk variabel pengembangan karir dan variabel kepuasan kerja secara bersama- sama mempengaruhi variabel komitmen organisasi dengan