IDENTIFIKASI MUTU PELAYANAN PETUGAS KESEHATAN
DAN HAMBATAN KUNJUNGAN LANSIA DI
POSYANDU LANSIA DESA GUNUNG
RONGGO KECAMATAN TAJINAN
KABUPATEN MALANG
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Disusun Oleh:
AHMAD ARDI PRASETIYO
NIM. 09060032PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbingan-Nya saya
dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Identifikasi Mutu Pelayanan Petugas Kesehatan Dan Hambatan Kunjungan Lansia di Desa Gunung Ronggo Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini dapat terselesaikan berkat bantuan, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat:
1. Yoyok Bekti Prasetyo S.Kep Ns. M.Kep Sp Kom, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Nurul Aini, S.Kep.,Ns.,M.Kep., selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Prof. Dr. Ir. Sujono, M.kes, selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan, dukungan, dan motivasi dalam menyusun skripsi ini.
4. Sunardi, S.Kep. Ns., M.kep, selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
5. Nur Aini, S.Kep. Ns., M.kep, selaku Dosen Pembimbing III yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini. 6. Sri Sunaringsih Ika Wardoyo, SKM, MPH, selaku Dosen Pembimbing IV yang
vi
8. Drg.Titik Purwati selaku kepala puskesmas tajinan yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian didaerah wilayah kerja puskesmas tajinan kabupaten malang.
9. H. Mujib., amd.Kep selaku kepala perawat sekaligus tata usaha yang telah memberi masukan serta kelancaran dalam penelitian saya.
10. Bu yayuk selaku perawat pelaksana posyandu lansia desa gunung ronggo
kecamatan tajinan yang telah memberikan izin dan membimbing untuk melakukan penelitian.
11. Para karder posyandu lansia gunung ronggo selaku pelaksana posyandu lansia yang telah membantu dan memperlancar penelitian skripsi ini.
dan semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini. Mohon maaf atas segala kesalahan dan ketidaksopanan yang mungkin telah saya perbuat. Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan setiap langkah-langkah kita menuju kebaikan dan selalu menganugerahkan berkat-Nya untuk kita semua.Amin.
Malang, 27 Januari 2016
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ... i
Lembar Persetujuan ... ii
Lembar Pengesahan ... iii
Lembar Pernyataan Keaslian Penulisan... iv
Kata Pengantar ... v
Motto ... vii
Lembar Persembahan ... viii
Abstract ... x
Abstrak ... xi
Daftar Isi ... xii
Daftar Tabel ... xvi
Daftar Gambar ... xvii
Daftar Lampiran ... xviii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 6
1.3 Tujuan penelitian ... 6
1.3.1 Tujuan Umum ... 6
1.3.2 Tujuan Khusus ... 6
1.4 Manfaat Penelitian ... 6
1.4.1 Bagi Peneliti ... 6
1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan Kesehatan ... 6
1.4.3 Bagi Lansia ... 7
1.4.4 Bagi Peneliti Lain ... 7
1.5 Keaslian Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lanjut Usia ... 10
2.1.1 Pengertian ... 10
2.1.2 Batasan Lansia ... 10
2.1.3 Perubahan-Perubahan yang Terjadi pada Lansia ... 11
2.1.4 Permasalahan yang Terjadi pada Lansia ... 14
2.2 Konsep Posyandu Lansia ... 20
2.2.1 Pengertian Posyandu Lansia ... 20
2.2.2 Tujuan Posyandu Lansia ... 21
2.2.3 Dasar Pelaksanaan Posyandu Lansia ... 21
2.2.4 Sasaran ... 22
2.2.5 Manfaat Posyandu Lansia ... 22
2.2.6 Mekanisme Pelayanan Posyandu Lansia ... 25
2.2.7 Kegiatan Posyandu Lansia ... 25
2.2.8 Penilaian Keberhasilan Upaya Pembinaan Lansia Melalui Posyandu Lansia ... 26
xiii
2.3 Mutu Pelayanan Kesehatan ... 30
2.5.1 Pengertian Mutu Pelayanan Kesehatan ... 30
2.5.2 Dimensi Mutu Pelayanan ... 32
2.5.3 Penilaian Mutu Pelayanan Kesehatan ... 35
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian ... 37
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ... 38
4.2 Kerangka Penelitian ... 38
4.3 Populasi, Tekhnik Sampling, dan Sampel Peneltian ... 40
4.3.1 Populasi ... 40
4.3.2 Tekhnik Sampling ... 40
4.3.3 Sampel Penilitian ... 40
4.4 Fokus Penelitian ... 40
4.5 Definisi Operasional... 40
4.6 Tempat dan Waktu Penelitian ... 42
4.7 Instrumen Penelitian ... 42
4.7.1 Kuisoner Data Demografi ... 42
4.7.2 Kuisoner Mutu Pelayanan Petugas Kesehatan dan Hambatan Kunjungan Lansia ke Posyandu Lansia ... 42
4.8 Uji Validitas dan Reabilitas ... 43
4.8.1 Uji Validitas... 43
4.8.2 Uji Reabilitas ... 45
4.9 Prosedur Pengumpulan Data ... 46
4.9.1 Tahap Persiapan ... 46
4.9.2 Tahap Pelaksanaan ... 46
4.9.3 Tahap Pengumpulan Data... 47
4.10 Pengolahan Data ... 47
4.10.1 Editing Data ... 47
4.10.2 Coding ... 47
4.10.3 Sorting ... 47
4.11 Tekhnik Analisis Data ... 47
4.11.1 Analisa Deskriptif ... 48
4.11.2 Analisa Univariat ... 48
4.12 Etika Penelitian ... 48
4.12.1 Lembar Persetujuan dan Informed Consent ... 49
4.12.2 Tanpa Nama atau Anonimity ... 49
4.12.3 Kerahasian atau Confidentality ... 49
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 5.1 Karekteristik Lansia diPosyandu Lansia Desa Gunung Ronggo Berdasarkan Usia, Jenis Kelamin, Pendidikan Dan Pekerjaan ... 50
5.1.1 Analisis Univariat ... 50
5.1.1.2 Karekteristik Lansia Berdasarkan Jenis Kelamin diPosyandu Lansia Desa Gunung Ronggo
Kecamatan Tajinan Kabupaten Malng ... 51
5.1.1.3 Karekteristik Lansia Berdasarkan Pendidikan di Posyandu Lansia Desa Gunung Ronggo Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang ... 52
5.1.1.4 Karekteristik Lansia Berdasarkan Pekerjaan di Posyandu Lansia Desa Gunung Ronggo Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang ... 53
5.2 Analisa Data ... 53
5.2.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 53
5.2.2 Identifikasi Mutu Pelayanan Petugas Kesehatan di Posyandu Lansia Desa Gunung Ronggo Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang ... 54
5.2.3 Gambaran Mutu Pelayanan Petugas Kesehatan di Posyandu Lansia Desa Gunung Ronggo Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang Berdasarkan Parametet Dan Kriteria Penelitian Dengan Nilai tertinggi ... 55
5.2.4 Gambaran Hambatan Kunjungan Lansia kePosyandu Lansia Desa Gunung Ronggo Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang Berdasarkan Pengetahuan... 56
5.2.5 Gambaran Hambatan Kunjungan Lansia kePosyandu Lansia Desa Gunung Ronggo Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang Berdasarkan Jarak kePosyandu Lansia ... 57
5.2.6 Gambaran Hambatan Kunjungan Lansia kePosyandu Lansia Desa Gunung Ronggo Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang Berdasarkan Ekonomi Dan Penghasilan ... 58
5.2.7 Gambaran Hambatan Kunjungan Lansia kePosyandu Lansia Desa Gunung Ronggo Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang Berdasarkan Dukungan Keluarga ... 59
5.2.8 Gambaran Hambatan Kunjungan Lansia kePosyandu Lansia Desa Gunung Ronggo Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang Berdasarkan Sikap Lansia ... 60
5.2.9 Gambaran Hambatan Kunjungan Lansia kePosyandu Lansia Desa Gunung Ronggo Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang Berdasarkan Parameter Dan Kriteria Penelitian Dengan Nilai Tertinggi ... 61
BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Interpetasi dan Diskusi Hasil ... 62
6.1.1 Identifikasi Karekteristik Responden Berdasarkan Usia, Jenis Kelamin, Pendidikan dan Pekerjaan ... 62
6.1.1.1 Usia ... 62
6.1.1.2 Jenis Kelamin ... 63
6.1.1.3 Pendidikan ... 63
6.1.1.4 Pekerjaan ... 64
xv
6.1.3 Gambaran Hambatan Kunjungan Lansia di Posyandu Lansia Desa Gunung Ronggo Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang ... 67 6.2 Keterbatasan Penelitian ... 71 6.3 Implikasi Untuk Keperawatan ... 71
BAB VII PENUTUP
7.1 Kesimpulan ... 73 7.2 Saran... 74
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden ... 78
Lampiran 2 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ... 79
Lampiran 3 Lembar Kuisoner... 80
Lampiran 4 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 87
Lampiran 5 Tabulasi Data Mutu Pelayanan Kesehatan ... 90
Lampiran 6 Tabulasi Data Hambatan Kunjungan Lansia ... 94
Lampiran 7 Pengantar Surat Bankesbangpol ... 98
Lampiran 8 Pengantar Surat Dinkes ... 99
Lampiran 9 Surat Ijin Bankesbangpol ... 100
Lampiran 10 Surat Ijin Dinkes ... 101
Lampiran 11 Surat Pernyataan Sudah Melakukan Penelitian ... 102
DAFTAR PUSTAKA
Al-Assaf, A.F. (2009). Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta: EGC
Alimul, Aziz. (2003). Riset Keperawatan dan Tehnik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika.
Arikunto, S (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Astuti, Endang. P.(2008).Faktor-faktor yang mendoronglansia tetap bekerja di sektor
pertanian. Skrips. Universitas Airlangga
Human Development Index (HDI): Province And Nasional. BPS, 2009.
http://dds.bps.go.id/eng/tab_sub/view.php?tabel=1&id_subyek=26¬ab=2.
diakses 1 Januari 2014 jam 16:06
Bustami. (2011). Penjaminan Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Erlangga Darmojo, B. (2004). Buku Ajar Geriatri. Edisi 4. Jakarta: Balai penerbit FKUI
_________. (2000).Beberapa masalah penyakit pada Usia Lanjut. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Depkes RI. (2000). Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut Bagi Petugas Kesehatan.
Jakarta: Direktorat Kesehatan Keluarga
_________. (2003). Pedoman Pemantauan Dan Penilaian Program Kesehatan Usia Lanjut Bagi Petugas Kesehatan. Jakarta: Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan.
_________. (2003).Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut Bagi PetugasKesehatan.
Jakarta : Depkes RI.
_________. (2005). Pedoman Pelatihan Kader Kelompok Usia Lanjut bagi Petugas Kesehatan. Jakarta : Direktorat Kesehatan Keluarga.
__________. (2010). Pedoman Pelaksanaan Posyandu Lanjut Usia Komisi Nasional Lanjut Usia. Jakarta: Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan
Dwi W, Vina, Dan Fitrah (2010). Memahami Kesehatan Pada Lansia. Jakarata: Trans Info Media
Ekasari, Fatma(2008).Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika Erfandy. (2008). Pengelolaan Posyandu Lansia. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Fusta, Dina (2008). Ilmu Kedokteran. Semarang. Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia.
Hastono.(2009).Analisis Data Riskesdas 2007/2008. Jurnal Kesehatan Masyarakat. November 2015
Henniwati. (2008). Faktor-Faktor yang MempengaruhiPemanfaatan Posyandu Lanjut Usia di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Aceh Timur. Thesis: Medan: USU
Hidayat, A. (2009). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika.
Hungu. (2007). Demografi kesehatan indonesia. Jakarta:Grasindo
Komnas Lansia. (2010). http://www.komnaslansia.go.id/ modules.pp?= News&file=article&sid=65. Jakarta: Depkes RI. Diakses tanggal 16 Juni 2014 jam:1935
Kotler, Philip (2008). Manajemen Pemasaran. Edisi 11 Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Indeks Lestari P. Hadisaputro.(2011).Beberapa Faktor Yang Berperan teradap keaktifan
Kunjungan Lansia. Jurnal Kedokteran. Tahun 2015
Siti Maryam, R Dan R. Siti Maryam; Mia Fatma Ekasari; Rosidawati; Ahmad Jubaedi; Irwan Batubara (2010). Asuhan Keperawatan Pada Lansia. Jakarta: Trans Info Media.
__________. (2008). Mengenal Usia Lanjut Dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika. Mubarak, W. I. (2007)/ Buku Ajar Ilmu Keperawatan Komunitas 1 Teori & Aplikasi Dalam Praktik Dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan Kumunitas. Gerontik dan Keluarga. Jakarta: Agung Seto
Mubarak, W. I. (2009)/ Buku Ajar Ilmu Keperawatan Komunitas 2 Teori & Aplikasi Dalam Praktik Dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan Kumunitas. Gerontik dan Keluarga. Jakarta: Agung Seto
Mulyani, Slamet. 2009. Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Kegiatan Posyandu Lansia Dengan Partisipasi Lansia di Posyandu Wilayah Puskesmas Patuk 1 Kabupaten Gunung Kidul. http://keperawatankomunitas.com. Diakses tanggal 11 Mei 2014 jam : 11:34
Nurhayati,.(2008).Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia. Jurnal.
Januari 2016
Norkosiani dalam Ambarwati.(2011).Faktor internal yang Berhubungan dengan Keaktifan Lansia Berkunjung ke Posyandu Lansia Desa Mayungan. Jurnal Publikasi.Tahun2013
Notoadmodjo, S. (2005). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
_____________ . (2005). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta _____________ . (2007). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka
Nugroho, W. (2000) .Keperawatan Gerontik & Geriatric. Edisi 3. Jakarta: EGC
Nursalam. (2002). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.nd
________. (2003). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Pohan, S.I. (2002). Jaminan Mutu Pelayanan Kesehatan, Dasar-dasar Pengertian dan Penerapan. Jakarta: EGC
Rahayu, S, Purwanto Harjanto, D. 2010. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketidakaktifan Lanjut Usia ke Posyandu Lansia di Puskesmas Cebangon
Salatiga”.Jurnal Kebidanan dan Keperawatan, Yogyakarta: ISSN
Referensi elektronik rekomendasi oleh BKKBN. Menuju Lansia Paripurna, dalam
http://www.bkkbn.go.id/ViewArtikel.aspx?ArtikelID=123 di peroleh 6 Januari 2016
Referensi elektronik rekomendasi oleh Suhartini Ratna., Lanjut Usia Tinjauan Lanjut Usia, dalam http://www.damandiri. or. Id/ file/Ratna Suhartini Unnair bab 2, pdf di peroleh 26 september 2014
Rosyid FN. (2009). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia ke Posyandu Lansia di RW VII Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir Surabaya. Jurnal
Sangaji, E., & Sopiah.(2013).Perilaku Konsumen, Pendekatan Praktis disertai Himpunan. Jurnal Penelitian. Yogyakarta: Andi
Setiabudi & Hardywinoto. (2005). Panduan Gerontologi Tinjauan Dari Berbagai Aspek. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Soedjono, C. Heriawan. (2000). Pedoman Pengelolaan Kesehatan Pasien. Jakarta: PT. Indeks
Sudarman, M. (2008). Sosiologi Untuk Kesehatan. Jakarta.: Salemba Medika Stanley, Dkk. (2007). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Edisi 2. Jakarta: EGC Sugiyono (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung:Alfabeta
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lansia merupakan tahap akhir siklus hidup manusia, bagian dari proses
kehidupan yang tak dapat dihindarkan dan akan di alami oleh setiap individu. Dalam
tahap ini individu mengalami banyak perubahan baik secara fisik maupun mental,
khususnya kemunduran dalam berbagai fungsi dan kemampuan yang pernah
dimilikinya. Perubahan penampilan fisik sebagian dari proses penuan normal, seperti
rambut yang mulai memutih, kerut-kerut ketuaan di wajah, berkurangnya ketajaman
panca indera, serta kemunduran daya tahan tubuh, merupakan acaman bagi integritas
orang usia lanjut. Belum lagi mereka harus berhadapan dengan kehilangan-kehilangan
peran diri, kedudukan sosial, serta perpisahan dengan orang-orang yang dicintai.
Semua hal tersebut menuntut kemampuan beradaptasi yang cukup besar untuk dapat
menyikapi secara bijak (Soejono, 2000).
Menua didefinisikan sebagai penurunan, kelemahan, meningkatnya
kerentanan terhadap berbagai penyakit dan perubahan lingkungan, hilangnya
mobilitas dan ketangkasan, serta perubahan fisiologis yang terkait dengan usia (Aru
dkk, 2009). Penuaan adalah suatu proses normal yang ditandai dengan perubahan
fisik dan tingkah laku yang dapat diramalkan dan terjadi pada semua orang pada saat
mereka mencapai usia tahap perkembangan kronologis tertentu. Hal ini merupakan
suatu fenomena yang kompleks dan multidimensional yang dapat diobservasi setiap
sel dan berkembang sampai pada keseluruhan sistem (Stanley dan Gauntlet, 2007).
Populasi lansia pada masa ini semakin meningkat, oleh karena itu pemerintah
2
tersebut untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan lansia untuk
mencapai masa tua bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan
masyarakat sesuai dengan keberadaannya. Sebagai wujud nyata pelayanan sosial dan
kesehatan pada kelompok usia lanjut ini, pemerintah telah mencanangkan pelayanan
pada lansia melalui beberapa jenjang (Erfandi, 2008).
Keberhasilan dalam bidang peningkatan dan pencegahan penyakit telah
meningkatkan kualitas hidup manusia dan menjadikan rata rata umur harapan hidup
meningkat keadaan ini menyebabkan jumlah usia lanjut semakin besar. Permasalahan
yang akan timbul pada lansia yaitu : kelemahan, keterbatasan, ketidakmampuan, dan
keterlambatan (Mulyani, 2009). Pada tahun 2010 diperkirakan jumlah penduduk
lanjut usia (Lansia) di Indonesia, sebesar 24 juta jiwa atau 9,77% dari total jumlah
penduduk (Hambuako, 2008). Pada tahun 2007 jumlah penduduk Jawa Timur
sebanyak 37.790.642 jiwa, yang lanjut usia mencapai 4.202.908 jiwa atau 11,2 %,
dengan prosentase tersebut provinsi Jawa Timur mengalami struktur penduduk tua
(Hasan Aminuddin, 2008), Sedangkan Jumlah penduduk Kabupaten Malang yang
kini mencapai 3 juta jiwa membuat jumlah warga lanjut usianya (lansia) merupakan
tertinggi di Jawa Timur. Sekitar 10 persen dari jumlah itu yaitu 300.000-an, warga
Kabupaten Malang merupakan lansia. Pada 2009 jumlah lansia mencapai 289.000
orang ( Bps, 2012).
Pelayanan kesehatan di tingkat masyarakat adalah Posyandu lansia, pelayanan
kesehatan lansia tingkat dasar adalah Puskesmas, dan pelayanan kesehatan tingkat
lanjutan adalah Rumah Sakit. Pelayanan Posyandu lansia adalah pos pelayanan
terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati,
yang digerakkan oleh masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan Posyandu
3
kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya melalui program Puskesmas dengan
melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial
dalam penyelenggaraannya (Erfandi, 2008).
Pemerintah telah merumuskan berbagai peraturan dan perundang-undangan,
yang diantaranya seperti tercantum dalam Undang-Undang No.23 Tahun 1992
tentang Kesehatan. Pada pasal 19 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54
Tahun 2007 tentang Pembentukan Posyandu, disebutkan bahwa kesehatan manusia
usia lanjut diarahkan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan dan
kemampuannya agar tetap produktif, serta pemerintah membantu penyelenggaraan
upaya kesehatan usia lanjut untuk meningkatkan kualitas hidupnya secara optimal.
Dengan itu berbagai upaya dilaksanakan untuk mewujudkan masa tua yang sehat,
bahagia dan produktif ( BPS, 2009).
Dari hasil studi pendahuluan yang di lakukan dengan tekhnik wawancara dan
studi dokumentasi pada bulan Februari 2015 kepada ibu Yayuk yang bertugas sebagai
koordinator posyandu lansia di Desa Gunung Ronggo Kecamatan Tajinan
Kabupaten Malang, mengatakan bahwa jumlah peserta posyandu lansia dengan total
jumlah 80 orang lansia yang hadir dalam posyandu lansia semakin berkurang. Banyak
masyarakat yang memilih untuk berkerja di saat diadakan posyandu tersebut.
Karekteristik masyrakat yang kebanyakan bekerja di sektor pertanian baik laki-laki
maupun para perempuan serta pemahaman tentang pendidikan kesehatan sangatalah
kurang. Di samping dari segi pendidikan lansia tersebut, letak tempat posyandu lansia
sangatlah minim sekali dengan fasilitas yang dibutuhkan seperti tidak adanya
angkutan umum untuk akses ke posyandu, Sedangkan usia para lansia yang
kebanyakan masuk di usia 60-74 tahun yang merupakan lanjut usia akan sangat
4
tersebut. Setelah itu dari hasil wawancara yang dilakukan kepada lansia yang berada di
sekitar posyandu dan merupakan lansia yang berkunjung diposyandu tersebut
bahwasannya kuranngya komunikasi dalam memberikan informasi tentang posyandu
serta pelayanan yang diberikan sedikit kurang cepat dan tanggap.
Menurut Budiawan (2004) hambatan-hambatan yang berhubungan dengan
penurunan kunjungan lansia ke posyandu lansia antara lain : pengetahuan lansia, jarak
rumah dengan lokasi posyandu, kurangnya informasi tentang posyandu lansia,
ekonomi dan penghasilan, kurangnya dukungan keluarga, serta pelayanan yang
diberikan kepada lansia. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan itu terjadi
setelah orang melakukan pengindaraan terhadap suatu objek tertentu. Supriyatno
(2005), mengemukakan bahwa pengetahuan yang salah tentang tujuan dan manfaat
Posyandu dapat menimbulkan salah persepsi yang akhirnya kunjungan lansia ke
Posyandu rendah. Bila pengetahuan lebih dapat dipahami, maka timbul suatu sikap
dan perilaku untuk berkunjung. Selain itu tingkat pengetahuan seseorang juga
mempengaruhi perilaku individu, yang mana makin tinggi pengetahuan seseorang
maka makin tinggi kesadaran untuk perperan serta, dalam hal ini adalah melakukan
kunjungan ke Posyandu lansia. Jarak adalah ruang sela (panjang atau jauh) anatara dua
benda atau tempat yaitu anatara jarak ke rumah dengan posayndu. Jangkauan
pelayanan Posyandu dapat ditingkatkan dengan bantuan pendekatan maupun
pemantauan melalui kegiatan Posyandu (Budioro, 2002). Posyandu sebaiknya berada
pada tempat yang mudah dijangkau oleh masyarakat dan ditentukan oleh masyarakat
sendiri, Posyandu dapat dilaksanakan dipos pelayanan yang sudah ada, rumah
penduduk, balai desa, balai RT, atau ditempat khusus yang dibangun masyarakat
5
Kebutuhan pasien dapat dilihat dari kualitas pelayanan. Pelayanan adalah
semua upaya yang dilakukan oleh produsen untuk memenuhi keinginan pelanggannya
dengan jasa yang diberikan. Suatu pelayanan dikatakan baik oleh pasien, dengan
menggunakan persepsi pasien tentang pelayanan yang diterima (memuasakan atau
mengecewakan, juga termasuk lamanya waktu pelayanan). Pelayanan di bentuk oleh 5
prinsip Service Quality yaitu tangible (berwujud), realibility (keandalan), responsive (cepat
tanggap), assurance (kepastian) dan empaty(empati) Al-Assaf (2009).
Dalam pemberian pelayanan juga harus memperhatikan faktor-faktor
pemberi pelayanan seperti Mutu Pelayanan dari pemberi pelayanan kesehatan
tersebut. Adanya mutu pelayanan yang baik dimungkinkan untuk meningkatnya
pasien atau konsumen yang berkunjung. Mutu pelayanan kesehatan adalah suatu cara
sederhana untuk meraih tujuan yang diinginkan dengan cara yang paling efisien dan
paling efektif, dengan penekanan untuk memuaskan konsumen (Al-Asaf, 2009).
Mutu pelayanan kesehatan adalah tingkat dimana pelayanan kesehatan untuk individu
maupun populasi mampu menghasilkan outcome pelayanan sesuai dengan yang
diharapkan dan konsisten dengan pengetahuan profesional terkini. Kegiatan
penjaminan mutu menyangkut beberapa dimensi mutu, yaitu; Kompetensi Teknis,
akses terhadap pelayanan, efektivitas, hubungan antar manusia, efisien, kelangsungan
pelayanan dan keamanan(Bustami, 2011).
Menyadari pentingnya posyandu lansia dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat, maka perlu diadakan penelitian tentang beberapa faktor yang
dapat mempengaruhi tingkat kunjungan lansia keposyandu lansia. Berdasarkan data
yang telah dijelaskan dalam latar belakang ini, maka peneliti bermaksud untuk
6
Kesehatan dan Hambatan Kunjungan Lansia diPosyandu Lansia Desa Gunung
Ronggo Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Gambaran Mutu Pelayanan Petugas
Kesehatan dan Hambatan Kunjungan Lansia di Posyandu Lansia Desa Gunung
Ronggo Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang?”
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk Mengidentifikasi Mutu Pelayanan Petugas Kesehatan dan Hambatan
Kunjungan Lansia diPosyandu Lansia Desa Gunung Ronggo Kecamatan Tajinan
Kabupaten Malang.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi mutu pelayanan petugas kesehatan diposyandu lansia
gunung ronggo
2. Mengindentifikasi hambatan kunjungan lansia keposyandu lansia Desa
Gunung Ronggo Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Peneliti
Untuk Mengidentifikasi Mutu Pelayanan Petugas Kesehatan dan Hambatan
Kunjungan Lansia diPosyandu Lansia Desa Gunung Ronggo Kecamatan Tajinan
Kabupaten Malang.
1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan Kesehatan
Sebagai tambahan informasi dalam sitem pendidikan tentang bagaimana
7
peningkatan pelayanan kesehatan serta memberikan informasi pengetahuan apa saja
hambatan kunjungan lansia keposyandu lansia.
1.4.3 Bagi Lansia
Memberikan masukan bagi masyarakat khususnya pada lansia dengan
mengoptimalkan secara maksimal fasilitas yang telah disediakan serta meningkatkan
kesehatannya melalui Posyandu Lansia.
1.4.4 Bagi Peneliti Lain
Sebagai rujukan penelitian lebih lanjut khusunya tentang Identifikasi Mutu
Pelayanan Petugas Kesehatan dan Hambatan Kunjungan Lansia di Posyandu Lansia
Desa Gunung Ronggo Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang
1.5 Keaslian Penelitian
Penelitian yang pernah dilakukan terkait dengan Mutu Pelayanan Petugas
Kesehatan dan Hambatan Kunjungan Lansia di Posyandu Lansia:
1. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Lanjut Usia(Lansia) Ke
Posyandu Lansia Di Rw 03 Tanggul Wilayah Kerja Puskesmas Tanggul Kabupaten
Jember
Metode penelitian yang digunakan oleh Yunita (2010) adalah korelasi dengan
pendekatan Cross sectional dengan besar sampel seluruh populasi lansia yang
berkunjung dengan jumlah 53 responden dengan tekhnik sampling total sampling.
Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariate menunjukkan bahwa terdapat
hubungan yang bermakna antara Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Kunjungan Lanjut Usia(Lansia) Ke Posyandu Lansia
Perbedaan penelitian yang digunakan oleh Yunita (2010) yaitu lansia yang
berada di wilayah kerja puskesmas tanggul jember sedangkan dalam penelitian ini
8
lansia di desa gunungronggo. Variabel penelitian ini adalah Mutu Pelayanan Petugas
Kesehatan dan Hambatan Kunjungan Lansia Ke Posyandu Lansia.
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia Ke Posyandu Lansi Di RW
VII Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir Surabaya
Menurut penelitian Uswatun Hasanah (2009) penelitian ini menggunakan
penelitian observasional dengan pendekatan penelitian cross sectional. Pengambilan
sampel menggunakan metode non probability sampling dengan tekhnik random
sampling dengan jumlah 30 responden. Instrument di gunakan kuisoner dan
wawancara. Analisa dengan menggunakan Uji chi-square test dengan taraf signifikan
(α = 0,05). Penelitian ini menunjukkan bahwa usia dan kemandirian aktivitas lansia
yang kurang baik. Hasil analisa korelasi diperoleh hasil yang signifikan (P value =
0,05) yang dapat di artikan bahwa ada Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia
Ke Posyandu Lansi Di RW VII Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir
Surabaya.
Perbedaan penelitian yang di lakukan oleh Uswatun Hasanah (2009) dengan
penelitian ini adalah subjek penelitian merupakan lansia di daerah tajinan dan teknik
pengambilan sampel menggunakan observasional/survey. Selain itu, penelitian ini
menggunakan variabel Mutu Pelayanan Petugas Kesehatan Dan Hambatan
Kunjungan Lansia Ke Posyandu Lansia.
3. Hubungan Mutu Pelayanan Dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit
Soebandi
Metode penelitian yang digunakan oleh Hardina (2012) adalah korelasi
dengan pendekatan Cross sectional dengan besar sampel seluruh populasi lansia yang
berkunjunga dengan jumlah 94 responden dengan tekhnik sampling ancidental
9
hubungan yang bermakna antara Mutu Pelayanan Dengan Kepuasan Pasien Rawat
Inap.
Perbedaan penelitian yang digunakan oleh Hardina (2012) yaitu Pasien yang
berada di Rs.Soebandi Jember sedangkan dalam penelitian ini adalah berbeda dalam
subjek yang di gunakan, penelitian ini menggunakan subjek lansia di desa
gunungronggo. Variabel penelitian ini adalah Mutu Pelayanan Petugas Kesehatan