• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Kebiasaan Belajar Dengan Tingkat Kecemasan Siswa-Siswi dalam Menghadapi Persiapan Ujian Nasional

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Hubungan Kebiasaan Belajar Dengan Tingkat Kecemasan Siswa-Siswi dalam Menghadapi Persiapan Ujian Nasional"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

Hubungan Kebiasaan Belajar Dengan Tingkat Kecemasan Siswa-Siswi SMA AL-AZHAR Medan Dalam Menghadapi Persiapan Ujian Nasional

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :

NABILA AL FISTA 100100152

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2013

 

 

(2)

Abstrak

 

Hubungan Kebiasaan Belajar Dengan Tingkat Kecemasan Siswa-Siswi dalam Menghadapi Persiapan Ujian Nasional

Pendidikan adalah segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap

anak dan remaja yang diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang

sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas

sosial mereka

Ujian Nasional (UN) adalah salah satu bentuk evaluasi yang dilakukan

secara nasional dalam dunia pendidikan dan disesuaikan dengan standar

pencapaian hasil secara nasional (Keeves,1994).Sesorang dikatakan lulus atau

kompeten bila telah melewati nilai batas tersebut berupa nilai batas antara peserta

didik yang sudah menguasai kompetensi tertentu dengan peserta didik yang belum

menguasai kompetensi tertentu. Bila itu terjadi pada ujian nasional atau sekolah

maka nilai batas berfungsi untuk memisahkan antara peserta didik yang lulus dan

tidak lulus di sebut batas kelulusan. Tidak terdapat responden yang sangat cemas

dengan hasil belajar yang buruk sekali. Terdapat 1 responden yang merasa cemas

dengan hasil belajar yang buruk sekali. Tidak terdapat responden yang kurang

cemas dengan hasil belajar yang buruk sekali.

Kata kunci : kebiasaan belajar , kecemasan siswa , ujian nasional

 

 

 

 

 

(3)

 

 

 

Abstract

Relationship Study Habits With Anxiety Level Students in Facing the National Exam Preparation

Education is all influences that enabled the school to children and

adolescents who handed him the ability to have a complete and full awareness of

relationships and social tasks.National Exam (UN) is one form of evaluation

conducted nationally in education and adapted to the national standard of

achievement (Keeves, 1994). Someone said to pass or incompetent when it has

passed the limit value a limit value between learners who have mastered certain

competencies with students who have not mastered certain competencies. If it

happens on the national exams or school then the limit value serves to separate the

learners who pass and do not pass the boundary is called passing. None of the

respondents are very anxious to learn the results are catastrophic. There is one

respondent who felt anxious to learn the results are catastrophic. None of the

respondents less anxious to learn the results are catastrophic.

Keywords: study habits, student anxiety, the national exam

 

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa yang

telah memberikan rahmat dan karunia-Nya yang begitu besar sehingga penulis

dapat menyelesaikan penyusunan laporan hasil penelitian ini. Sebagai salah satu

area kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang dokter umum, laporan

hasil penelitian ini disusun sebagai rangkaian tugas akhir dalam menyelesaikan

pendidikan di program studi Sarjana Kedokteran, Pendidikan Dokter Fakultas

Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya

kepada semua pihak yang telah turut serta membantu penulis dalam

menyelesaikan laporan hasil penelitian ini, diantaranya:

1. Kepada Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH, selaku Dekan

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

2. Kepada dosen pembimbing dalam penulisan penelitian ini, dr.Elmeida

Effendi, Sp.KJ., yang dengan sepenuh hati telah meluangkan segenap

waktu untuk membimbing dan mengarahkan saya, mulai dari awal

penyusunan penelitian, pelaksanaan di lapangan, hingga selesainya laporan

hasil penelitian ini.

3. Kepada dosen penguji dr. Hemma Yulfi, DAP&E dan dr. Kristo A.

Nababan, SpKK yang dengan penuh perhatian telah menguji Karya Tulis

Ilmiah ini dan telah memberikan banyak nasehat,saran, dan petujuk

4. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Prof. dr. H. Aznan Lelo,

Sp.FK, Ph.D., yang telah menjadi dosen penasehat akademik selama

menjalani pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

5. Kepada kedua orangtua saya, Ayahanda Drs.Ridwan., dan Ibunda

hj.Marfuah., adik saya M.Iqbal Al Zarefi., yang senantiasa mendukung

(5)

6. Kepada Ardika Ermansah Putra yang telah membantu dalam pengerjaan

Karya Tulis Ilmiah saya dan memberikan semangat bagi saya selama ini

7. Sahabat-sahabat saya Yulisa Afriani Ninasara, Citra Mega Kharisma,

Derizkalia Syahputri, Jannatun Naimah, Tita Rizki Utami, Nova

Tantya,Monika Ayuningrum terima kasih atas bantuan dan dukungan

semangat yang selalu diberikan selama ini.

Semoga penelitian ini dapat memberikan sumbangsih bagi perkembangan

ilmu pengetahuan khusunya di bidang ilmu kedokteran.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan proposal penelitian ini masih

belum sempurna, baik dari segi materi maupun tata cara penulisannya. Oleh

karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran

yang membangun demi perbaikan laporan proposal penelitian ini di kemudian

hari.

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERSETUJUAN... i

DAFTAR ISI... ii

DAFTAR TABEL... iv

DAFTAR GAMBAR... v

DAFTAR LAMPIRAN... vi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1

1.2. Rumusan Masalah... 4

1.3. Tujuan Penelitian... 4

1.3.1. Tujuan Umum... 4

1.3.2. Tujuan Khusus... 4

1.4. Manfaat Penelitian... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Belajar... 6

2.1 .1 Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, dan prestasi Belajar……… 7

2.1.2 Hubungan Perilaku Penyesuaian Sosial dan Kebiasaan Belajar dengan Prestasi Belajar……… 7

(7)

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep... 9

3.2. Definisi Operasional... 9

3.3. Hipotesis... 11

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian... 12

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian... 12

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian... 12

4.4. Teknik Pengumpulan Data... 14

4.5. Pengolahan dan Analisa Data... 14

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 16

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Sampel Penelitian... 17

5.2. Pembahasan... 31

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan... 33

6.2. Saran... 34

(8)

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

5.1. Gambaran karakteristik usia reponden………... 17

5.2. Gambaran karakteristik jenis kelamin responden………… 18

5.3. Gambaran karakteristik jurusan responden………... . 18

5.4. Gambaran kecemasan siswa dalam menghadapi ujian

Nasioal……… 18

5.5. Gambaran kebiasaan belajar siswa dalam menghadapi

(9)

DAFTAR LAMPIRAN 1. Riwayat Hidup

2. Lembar Penjelasan Penelitian

3. Lembar Persetujuan (Informed Consent) Penelitian 4. Data Induk

5. Tabel Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia Sampel

6. Tabel Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin

7. Tabel Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jurusan

8. Tabel Kuesioner Kecemasan Menghadapi Ujian Nasional

(10)

Abstrak

 

Hubungan Kebiasaan Belajar Dengan Tingkat Kecemasan Siswa-Siswi dalam Menghadapi Persiapan Ujian Nasional

Pendidikan adalah segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap

anak dan remaja yang diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang

sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas

sosial mereka

Ujian Nasional (UN) adalah salah satu bentuk evaluasi yang dilakukan

secara nasional dalam dunia pendidikan dan disesuaikan dengan standar

pencapaian hasil secara nasional (Keeves,1994).Sesorang dikatakan lulus atau

kompeten bila telah melewati nilai batas tersebut berupa nilai batas antara peserta

didik yang sudah menguasai kompetensi tertentu dengan peserta didik yang belum

menguasai kompetensi tertentu. Bila itu terjadi pada ujian nasional atau sekolah

maka nilai batas berfungsi untuk memisahkan antara peserta didik yang lulus dan

tidak lulus di sebut batas kelulusan. Tidak terdapat responden yang sangat cemas

dengan hasil belajar yang buruk sekali. Terdapat 1 responden yang merasa cemas

dengan hasil belajar yang buruk sekali. Tidak terdapat responden yang kurang

cemas dengan hasil belajar yang buruk sekali.

Kata kunci : kebiasaan belajar , kecemasan siswa , ujian nasional

 

 

 

 

 

(11)

 

 

 

Abstract

Relationship Study Habits With Anxiety Level Students in Facing the National Exam Preparation

Education is all influences that enabled the school to children and

adolescents who handed him the ability to have a complete and full awareness of

relationships and social tasks.National Exam (UN) is one form of evaluation

conducted nationally in education and adapted to the national standard of

achievement (Keeves, 1994). Someone said to pass or incompetent when it has

passed the limit value a limit value between learners who have mastered certain

competencies with students who have not mastered certain competencies. If it

happens on the national exams or school then the limit value serves to separate the

learners who pass and do not pass the boundary is called passing. None of the

respondents are very anxious to learn the results are catastrophic. There is one

respondent who felt anxious to learn the results are catastrophic. None of the

respondents less anxious to learn the results are catastrophic.

Keywords: study habits, student anxiety, the national exam

 

(12)

BAB 1

Pendahuluan

1.1Latar Belakang .

Di era reformasi ilmu pengetahuan dan teknologi, perbaikan kegiatan

belajar dan mengajar harus diupayakan secara maksimal agar mutu pendidikan

meningkat, hal ini dilakukan karena majunya pendidikan membawa implikasi

meluas terhadap pemikiran manusia dalam berbagai bidang sehingga setiap

generasi muda harus belajar banyak untuk menjadi manusia terdidik sesuai

dengan tuntunan zaman. Menurut Mudyahardjo (2002), arti pendidikan ada dua

yaitu definisi pendidikan secara luas yaitu segala pengalaman belajar yang

berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup.

Pendidikan adalah segala situasi yang mempengaruhi pertumbuhan

individu. Pendidikan berlangsung seumur hidup dalam setiap selama ada

pengaruh lingkungan baik yang khusus diciptakan untuk pendidikan maupun yang

ada dengan sendirinya. Tujuan pendidikan terkandung dalam setiap pengalaman

belajar, tidak ditentukan dari luar yaitu pertumbuhan, sama dengan tujuan hidup.

Definisi pendidikan secara sempit adalah sekolah dimana pengajaran yang

diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Pendidikan

adalah segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang

diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan

kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial merek

Ujian Nasional (UN) adalah salah satu bentuk evaluasi yang

dilakukan secara nasional dalam dunia pendidikan dan disesuaikan dengan

standar pencapaian hasil secara nasional (Keeves,1994). Berdasarkan

Kepmendiknas UU Nomor 20 Tahun 2003, UN merupakan kegiatan penilaian

hasil belajar siswa yang telah menyelesaikan suatu jenjang pendidikan pada jalur

sekolah atau madrasah yang diselenggarakan secara nasional. Ujian Nasional

dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia pada hari yang sama. Soal-soal Ujian

(13)

Guru-guru ini ditunjuk oleh panitia pelatihan guru mata pelajaran UN dalam

kesepakatan musyawarah guru mata pelajaran. Pada pelaksanaan Ujian

Nasional tahun 2012 terdapat sedikit perubahan dari tahun sebelumnya dalam

hal penilaian Di tahun ini , nilai kelulusan ditentukan dari nilai akhir yang

terdiri dari 60% nilai Ujian Nasional dan 40% nilai Ujian Sekolah. Siswa

dinyatakan lulus apabila rata-rata nilai akhir paling rendah adalah 5,5

dengan nilai akhir mata pelajaran paling rendah 4,0. Prosedur penilaian ini

dilaksanakan seragam di seluruh Indonesia. Ujian Nasional merupakan salah

satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan mutu

pendidikan di Indonesia. Siswa harus mampu mencapai standar nilai tertentu

sebagai syarat kelulusan. UN yang telah dilaksanakan dalam beberapa tahun

terakhir bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara

nasional pada mata pelajaran tertentu yang masuk dalam kelompok mata

pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu, pentingnya UN yang

dilaksanakan saat ini adalah sebagai alat untuk memantau kualitas

pendidikan disekolah dibandingkan dengan sekolah-sekolah lainnya di

jenjang pendidikan yang sama. Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian

Mardapi (2000), yang menyatakan

bahwa hasil UN berfungsi untuk memantau kualitas pendidikan baik antar

wilayah

antarwaktu, memotivasi siswa, guru, sekolah agar lebih berprestasi dan

sebagai

umpan balik bagi pengelola pendidikan.

Ujian Nasional menimbulkan fenomena yang selalu dibahas setiap

tahunnya oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, sekolah, guru, orang

tua, dan siswa sendiri. Ujian Nasional menimbulkan tekanan dan stres pada

diri siswa. Bagi merekayang gagal dalam Ujian Nasional sering dihinggapi

rasa tidak berdaya, malu, stres, bahkan sampai berujung pada kasus yang

dramatis seperti percobaan bunuh diri. Jumlah kasus ini meningkat signifikan

pada masa menjelang dilaksanakannya ujian nasional dan setelah hasil ujian

(14)

percobaan bunuh diri dan beberapa di antaranya mengalami akibat fatal

sehingga nyawanya tidak dapat diselamatkan (Purwanto,2012). Ujian

Nasional bagi sebagian siswa sering dirasakan sebagai stressor yang dapat menimbulkan kecemasan. Kecemasan yang timbul pada saat Ujian Nasional

diperkirakan dapat mengganggu konsentrasi dankemampuan dalam berpikir

serta bertindak saat ujian. Sehingga hal ini akan berpengaruh terhadap hasil

yang dicapai pada saat ujian tersebut (Purwanto, dalam sPrawitasari, 2012).

Sejalan dengan itu, menurut Harti (2007), siswa mengalami

kecemasan jika mereka tidak mampu mencapai standar kelulusan yang telah

ditetapkan. Di dalam kehidupan sehari-hari, individu tidak akan lepas dari

berbagai persoalan yang terkadang sulit diatasi, sehingga dapat menimbulkan

perasaan gelisah, tidak aman, dan cemas. Oleh karena itu, tidak mengherankan

apabila setiap individu pernah mengalami kecemasan. Kecemasan adalah suatu

keadaan atau kondisi emosi yang tidak menyenangkan dan merupakan

pengalaman yang samar-samar yang disertai dengan perasaan tidak berdaya dan

tidak menentu. Kecemasan biasanya bersifat subjektif yang ditandai dengan

adanya perasaan tegang, khawatir,takut, dan disertai dengan adanya perubahan

fisiologis (Lazarus,1976).Kecemasan (Anxiety), dalam psikologi didefinisikan sebagai perasaan campuran berisikan ketakutan dan keprihatinan mengenai

masa-masa mendatang tanpa sebab khusus untuk ketakutan tersebut serta bersifat

individual (Chaplin,2008). Nevid (2005) menjelaskan bahwa kecemasan adalah

suatu keadaan emosional yang mempunyai ciri keterangsangan fisiologis,

perasaan tegang yang tidak menyenangkan, dan perasaan apprehensive bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi. Untuk bertahan terhadap stres dan kecemasan,

sistem dukungan sering kali diperlukan. Salah satu yang dibutuhkan siswa, selain

belajar yang lebih intensif, adalah adanya dukungan sosial untuk mengurangi

kecemasan yang dihadapinya (Santrock,2003). Keterikatan yang dekat dan positif

dengan orang lain, terutama dengan keluarga dan teman secara konsisten

ditemukan sebagai pertahanan yang baik terhadap stres dalam kehidupan remaja

(Gottlieb, dalam Santrock,2003) Pada penelitian yang dilakukannya, O’Brien

(15)

dukungan yang menyeluruh bagi remaja. Sebagai remaja, mereka dapat

memperoleh dukungan sosial dari berbagai sumber, seperti dari keluarga, guru,

orang tua, pasangan, sahabat, dan teman sebayanya (peers).

1.2 Rumusan Masalah

Adakah pengaruh kebiasaan belajar terhadap kecemasan dalam menghadapi Ujian

Nasional pada siswa-siswi SMA AL-AZHAR di MEDAN.

1.2Tujuan Penelitian

Tujuan umum

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh kebiasaan belajar terhadap

tingkat kecemasan siswa-siswi dalam menghadapi Ujian Nasional pada siswa

kelas

XII SMA AL-AZHAR di MEDAN

Tujuan khusus

1. Untuk mengetahui pengaruh belajar siswa dalam menghadapi persiapan

ujian nasional

2. Untuk mengetahui tingkat konsentrasi belajar siswa dalam menghadapi

ujian nasional

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi siswa: memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada siswa-siswi

mengenai pentingnya belajar dengan baik, serta dapat saling memberi dukungan

secara positif kepada teman.

2. Menjadi studi awal untuk penelitian dalam bidang Psikologi Pendidikan

khususnya yang berfokus pada kecemasan UN maupun kebiasaan belajar.

(16)

psikologi dan memperkaya kajian teoritis, khususnya bidang Psikologi Sosial dan

(17)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2. Kebiasaan Belajar dan Ujian Nasional 2.1 Pengertian Belajar

Belajar menurut Slameto (2003:2) secara psikologis adalah”Suatu proses

perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan

lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya atau belajar ialah suatu

proses usaha yang dilakukan sesorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya”.

Skinner dalam Dimyati (2002:9) menyatakan “belajar adalah suatu perilaku pada

saat orang belajar maka responnya menjadi lebih baik”.

Kata belajar oleh Hilgard yang disadur oleh Ahmadi didefinisikan bahwa

seseorang yang belajar, kelakuaannya akan berubah dari pada sebelumnya.

Skinner mendefinisikan belajar sebagaimana yang dikutip oleh Barlow adalah

suatu proses adaptasi (penyesuaian tingkah laku) yang berlangsung secara

progresif. Sedangkan Wittig mendefinisikan belajar sebagai perubahan yang

relatif menetap yang terjadi dalam segala macam atau keseluruhan tingkah laku

organisme sebagai hasil pengalaman.Sebagai hasil perubahan subjek didik,

prestasi belajar ditengarai dengan evaluasi belajar, dalam konteks ini, evaluasi

belajar adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai

keberhasilan belajar seseorang, setelah mengalami proses belajar selama satu

periode tertentu. Evaluasi (penilaian) hasil belajar adalah pengukuran dan

penilaian terhadap kemampuan warga belajar berdasarkan atas materi pelajaran

yang sedang dan telah dipelajari.

(18)

Berbagai faktor yang dapat mempengaruhi belajar, sehingga perlu

diperhatikan sejumlah faktor esensial bagi terjadinya proses belajar yang efektif.

Diantaranya,

(1) kematangan mental,

(2) intensitas bimbingan guru kearah tercapainya tujuan pengajaran,

(3) transfer belajar,

(4) latihan-latihan dan persepsi siswa terhadap hasil belajarnya,

(5) motivasi yang dapat membangkitkan, mengarahkan, dan

mempertahankan serta menentukan intensitas masalah belajar, dan

(6) kondisi emosional yang memungkinkan siswa bebas dari rasa cemas

dalam menghadapi tugas-tugas belajarnya.

2.1.2 Hubungan Perilaku Penyesuaian Sosial dan Kebiasaan Belajar dengan Prestasi

Belajar

1. Hubungan perilaku penyesuaian sosial dengan prestasi belajar

Di lingkungan budaya Amerika, para orang tua dan guru sangat menaruh

perhatian terhadap aspek penyesuaian diri di lingkungan sosial yang dilakukan

anak. Bagi masyarakat Amerika, popular atau tidaknya seorang anak begitu

penting. Meskipun budaya Amerika berbeda dengan budaya di Indonesia, pada

hal-hal tertentu terdapat persamaan pandangan. Bahkan dalam hal peningkatan

usaha-usaha pendidikan, bangsa Indonesia masih lebih banyak meniru dan

mengadopsi strategi yang dipergunakan di Amerika.

2. Hubungan kebiasaan belajar dengan prestasi belajar

Pada dasarnya kebiasaan belajar seseorang bukanlah bakat yang dibawah

sejak kecil tetapi merupakan sesuatu yang diperoleh melalui usaha dan

pelatihan-pelatihan yang dilakukan oleh seseorang dari waktu ke waktu sehingga menjadi

sesuatu menetap dan terus menerus dapat dikembangkan lagi sampai pada puncak

kebiasaan belajar yang dapat mendukung prestasi belajar seseorang.

(19)

Ujian nasional sistem evaluasi standard pendidikan dasar dan menengah

secara nasional dan persamaan mutu tingkat pendidikan antar daerah yang

dilakukan oleh pusat penilaian pendidikan , depdiknas di indonesia berdasarkan

undang-undang Republik Indonesia 20 tahun 2003 menyatakan bahwa dalam

rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional dilakukan evaluasi sebagai

bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang

berkepentingan. Lebih lanjut di nyatakan bahwa evaluasi di lakukan oleh lembaga

mandiri secara berkala, menyeluruh, transparan, dan sistematik untuk menilai

pencapaian standar nasional pendidikan dengan proses pemantauan evaluasi

tersebut harus di lakukan secara berkesinambungan.

Sesorang dikatakan lulus atau kompeten bila telah melewati nilai batas

tersebut berupa nilai batas antara peserta didik yang sudah menguasai kompetensi

tertentu dengan peserta didik yang belum menguasai kompetensi tertentu. Bila itu

terjadi pada ujian nasional atau sekolah maka nilai batas berfungsi untuk

memisahkan antara peserta didik yang lulus dan tidak lulus di sebut batas

kelulusan.

Standar nasional pendidikan

Selama ini penentuan batas kelulusan ujian nasional ditentukan

berdasarkan kesepakatan antara mengambil keputusan saja. Batas kelulusan itu

ditentukan sama untuk setiap mata pelajaran. Padahal karakteristik mata pelajaran

(20)

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

a. Kerangka konsep

Variabel independen Variabel dependen

b. Definisi operasional

1. Umur adalah lama waktu perjalanan hidup sejak di lahirkan sampai

sekarang yang di nyatakan dalam satuan waktu

2. Jenis kelamin adalah perbedaan perempuan dan laki-laki secara

biologis sejak lahir

3. Jurusan adalah pembelajaran siswa-siswi untuk menghasilkan lulusan

di bidangnya IPA atau IPS

4. Belajar adalah proses atau usaha yang di lakukan tiap siswa-siswi

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku, baik dalam bentuk

pengetahuan ataupun keterampilan

5. Kecemasan dalam menghadapi ujian nasional adalah suatu respon dari

pengalaman yang dirasa tidak menyenangkan dan diikuti perasaan

gelisah,khawatir,dan takut dalam menghadapi ujian nasional.

(21)

7. Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang

memungkinkan analis mempelajari sikap-sikap,keyakinan,perilaku,

dan karakteristik beberapa orang utama di dalam orgnisasi yang bisa

terpengaruh oleh sistem yang di ajukan atau oleh sistem yang sudah

ada yang akan dijawab siswa-siswi.

8. Alat ukur: kuesioner , pertanyaan kuesioner pertama 30 pertanyaan

yang diajukan,dan kuesioner yang kedua sebanyak 12 pertanyaan yang

diajukan dengan 5 pilihan jawaban  Pada kuesioner pertama :

1. SS (Sangat Sesuai) = 1

Pada kuesioner pertama:

 0%-20% -> 30-59 = Sangat Cemas  21%-405 -> 60-89= Cemas

 41%-60% ->90-119=Kurang Cemas  61%-80% ->120-149= Tidak Cemas

 81%-100% -> 150 = Semakin Tidak Cemas

(22)

 0%-20% -> 12-23= Buruk Sekali  21%-40% -> 24-35= Buruk  41%-60% -> 36-47= Sedang  61%-80% -> 48-59= Baik  81%-100% -> 60 = Sangat Baik

7. Skala pengukuran : ordinal

3.3 Hipotesis

Hipotesis dari penelitian ini adalah adanya perbedaan tingkat kecemasan

siswa dalam menghadapi ujian nasional berdasarkan dukungan dari

(23)

BAB IV

METODE PENELITIAN 1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini bersifat analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional untuk mengetahui hubungan kebiasaan belajar dengan tingkat kecemasan siswa-siswi SMA AL-AZHAR Medan dalam menghadapi Ujian

Nasional.

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian

4.2.1 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai bulan juli sampai bulan oktober 2013

4.2.2Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Sekolah Menengah Atas di Medan yaitu SMA

AL-AZHAR Medan. Pemilihan lokasi ini dipilih secara purposive sampling dengan alasan :

1. Karena termasuk salah satu sekolah favorit di kota Medan

2. Lokasi penelitian terjangkau dengan peneliti

4.2.3Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMA AL-AZHAR Medan

kelas XII yang berjumlah 188 siswa

4.2.4Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi. Sampel dihitung dengan rumus Slovin

untuk menentukan ukuran sampel minimal (n) jika diketahui ukuran populasi (N)

pada taraf signifikansi α adalah:

(24)

Dimana : N = Besar Populasi n = Besar Sampel

α = Tingkat kepercayaan/nilai presisi ketepatan yang diinginkan 95% atau (0,05)

Maka :

355 355 , 5

355

, 5

355

, 5

Dari hasil perhitungan diperoleh jumlah sampel yang akan diambil dalam

penelitian ini sebanyak 188 siswa.

Untuk pengambilan jumlah sampel dari tiap-tiap kelas dilakukan dengan cara

proposional sampling. Dari perbandingan jumlah sampel yang dibutuhkan dengan

jumlah populasi, diperoleh sample fraction dengan rumus :

Sample Fraction

(25)

4.3 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data di lakukan dengan kuesioner oleh peneliti untuk

mengetahui hubungan kebiasaan belajar dengan tingkat kecemasan siswa-siswi

SMA Al-Azhar dalam menghadapi persiapan ujian nasional. Prosedur

pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan mengajukan surat permohonan

izin penelitian ke pihak Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, dan

mengajukan surat permohanan izin melaksanakan penelitian di SMA Al-Azhar.

Selanjutnya , menentukan responen penelitian. Setelah itu,melakukan koordinasi

dengan pengelolah sekolah tentang rencana kegiatan penelitian. Menjelaskan

tujuan penelitian ,pengumpuln data dan meminta kesediaan responden untuk ikut

serta dalam mengisi surat pernyataan persetujan yang telah disediakan.

Melakukan analisis data pada setiap data yang dikumpulkan. Setelah semua data

terkumpul kemudian di lakukan entry data dan selanjutnya melakukan

penyusunan laporan penelitian

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dlakukan dengan metode statistik secara komputerisasi. Data

yang dikumpulkan ditabulasi dalam bentuk distribusi frekuensi. Pengolahan data

adalah suatu proses dalam memperoleh data ringkasan atau angka ringkasan

dengan ,menggunakan cara-cara tertentu (Wahyuni,2008) yaitu:

1. Editing

Editing dilakukan untuk memeriksa ketepatan dan kelengkapan data

2. Coding

Data yang telah dikumpul dan dikoreksi ketepatan dan kelengkapanya

kemudian diberi kode secara manual sebelum diolah dengan computer

3. Entry

Data dibersihkan kemudian di masukkan ke program computer,

(26)

4. Cleaning Data

Pemeriksaan semua data yang telah di masukkan ke dalam program

komputer guna menghindari terjadinya kesalahan dalam pemasukan data

5. Saving

Penyimpanan data untuk di analisa

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(27)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di perguruan Al-Azhar.Perguruan Al-Azhar

didirikan sebagai salah satu upaya Yayasan Hajjah Rachmah Nasution dalam

mewujudkan visi dan misinya dalam bidang sosial, pendidikan dan keagamaan.

Pendiriannya Yayasan Hajjah Rachmah Nasution tidak terlepas dari rasa syukur

keluarga besar H. Abdul Manan Muis atas keberhasilan operasi (open heart) jantung ibu Hajjah Rachmah Nasution. Sebagai wujud dari syukur itu, keluarga

besar berniat mendirikan sebuah mesjid yang diberi nama Mesjid Ar Rahmah

yang berlokasi di tanah keluarga Jalan Pintu Air IV Kuala Berkala, Padang Bulan

Medan.

Yayasan Hajjah Rachmah Nasution didirikan tanggal 24 Januari 1983

dengan Akte Notaris Raskami Sembiring SH No. 39 tanggal 24 Januari 1983 dan

diubah dengan Akte Notaris Raskami Sembiring SH No. 17 tanggal 18 November

1997 lalu diubah kembali dengan Akte Notaris Adi Pinem SH No. 36 tanggal 21

Juli 2001.

Visi dan misi yayasan ini adalah melahirkan intelektual muslim dan

muslim intelektual yaitu insan yang memiliki dua muatan dan satu ciri khas.

Pertama bermuatan iman dan taqwa di kalbunya. Kedua bermuatan ilmu dan

teknologi dalam akal pikirannya.

Kurikulum “two in one” yaitu perpaduan secara utuh kurikulum nasional dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (secara Depdiknas) dan kurikulum

Diniyah dari Departemen Agama. Dengan penggabungan dua kurikulum ini

lulusan Al-Azhar di targetkan mempunyai muatan iman dan taqwa dalam

qalbunya dan mempunyai bobot akademis sebagai dasar ilmu dan teknologi dalam

(28)

Sedangkan satu ciri khas adalah berakhlakul karimah dalam mengamalkan

hablum minallah dan hablum minannas. Tujuan Pendidikan Al-Azhar adalah

melahirkan generasi muda yang berakhlakul karimah, unggul dalam prestasi,

cemerlang dalam gagasan, menarik dalam penampilan, tanggap terhadap

perubahan dan amanah dalam bertugas dan mempunyai daya saing tinggi.

Pada tanggal 16 Juli 1984 Yayasan Hajjah Rachmah Nasution mendirikan

Perguruan Al-Azhar yang menyelenggarakan jenjang pendidikan pra sekolah,

dasar dan menengah. Sedangkan Universitas Al-Azhar yang dibuka tanggal 27

Desember 1986 menyelenggarakan pendidikan tinggi. Nama Al-Azhar merupakan

usulan dari seorang tokoh pengusaha Bapak Abdul Hakim Nasution (abang

kandung Ibu Hajjah Rachmah Nasution) sebagai pengganti nama Perguruan Indra

Utama. Maksud pendirian Perguruan/Universitas Al-Azhar adalah sebagai wadah

untuk mendukung program pemerintah mendidik generasi penerus guna mencapai

kualitas Insan Kamil.

5.2 Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah siswa-siswi dari SMA Al-Azhar

Medan yaitu berjumlah 188 responden. Pada penelitian ini, perbandingan

berdasarkan usia, jenis kelamin, dan jurusan dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 5.1 Gambaran Karakteristik Usia Responden

Tabel 5.1 menunjukkan bahwa responden berusia 17 tahun adalah yang terbanyak, yaitu sebanyak 130 orang (55.8%) responden, sedangkan responden berusia 15 tahun adalah yang paling sedikit, yaitu sebanyak 3 orang (1.3%).

No. Usia Jumlah Responden % Responden

1 15 3 1.3

2 16 44 18.9

3 17 130 55.8

4 18 11 4.7

(29)

Tabel 5.2 Gambaran Karakteristik Jenis Kelamin Responden

T abel

5.2 diatas memperlihatkan bahwa mayoritas responden berjenis kelamin perempuan, yaitu sebanyak 131 orang (69.7%) sedangkan responden yang berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 57 orang (30.3%) responden.

Tabel 5.3 Gambaran Karakteristik Jurusan Responden

Tabel 5.3 diatas memperlihatkan bahwa mayoritas responden adalah

jurusan IPA, yaitu sebanyak 101 orang (53.7%) sedangkan responden jurusan IPS

sebanyak 87 orang (46.3%) responden.

5.4 Gambaran Kecemasan Siswa Dalam Menghadapi Persiapan Ujian Nasional No. Jenis Kelamin Jumlah Responden % Responden

1 Laki Laki 57 30.3

2 Perempuan 131 69.7

Total 188 100

No. Jurusan Jumlah Responden % Responden

1 IPA 101 53.7

2 IPS 87 46.3

Total 188 100

No. Pertanyaan Skor 1 Skor 2 Skor 3 Skor 4 Skor 5

(30)

1 Saya sulit

2 Ketika belajar, saya sulit saya dapat tidur lelap nasional dipercepat

(31)

mengetahui adanya percepatan ujian nasional pada tahun ini soal ujian nasional

19 10.1 54 28.7 59 31.4 35 18.6 21 11.2

13 Saya senang ujian nasional dipercepat

12 6.4 24 12.8 38 20.2 38 20.2 76 40.4

(32)

16 Saya selalu teringat percepatan ujian nasional pada saat belajar

nasional tidak lama lagi nasional yang lebih cepat dari tahun sebelumnya

(33)

23 Saya seakan mau

24 Saya selalu teringat akan percepatan nasional tahun ini

17 9.0 51 27.1 33 17.6 40 21.3 47 25.0

26 Saya merasa santai saja dalam

menyikapi percepatan ujian nasional

10 5.3 47 25.0 37 19.7 46 24.5 48 25.5

27 Pikiran saya selalu teringat akan masalah percepatan ujian nasional

(34)

Table 5.4 kuesioner kecemasan menghadapi persiapan ujian nasional di

atas dapat dilihat pertanyaan nomor 10 yang bertuliskan ‘ meskipun ujian nasional

di percepat, saya tetap berkonsenterasi dalam belajar’ yang menjawab sesuai

terdapat 106 orang (56,4%), dan 2 orang (1,1%) menjawab sangat tidak sesuai

5.5 Gambaran Mengenai Kebiasaan Belajar Siswa Dalam Menghadapi Ujian Nasional

(35)

waktu guru bahan yang sedang saya pelajari

4 1.7 29 12.4 64 27.5 77 33.0 14 6.0

(36)

Tabel 5.4 Kuesioner tentang gambaran mengenai kebiasaan belajar

siswa dalam menghadapi ujian nasional di pada tabel di atas dapat dilihat

mayoritas pertanyaan yang paling banyak dijawab adalah tidak setuju pada

pertanyaan nomor 1, sebanyak 110 orang (47.2%), sedangkan sebanyak 2

orang (9%) menjawab setuju

5.4.1 Tabulasi Silang Kuesioner Kecemasan

5.4.1.1 Tabulasi Silang Antara Kuesioner Cemas dan Jenis Kelamin Dapat

Dilihat Pada Tabel Dibawah ini

Sangat cemas Cemas Kurang cemas Total

Jenis baik kalau sambil makan makanan

pelajaran atau guru tertentu, hal ini menganggu hasil belajar saya.

(37)

Tabel 5.4.1.1 diatas memperlihatkan bahwa mayoritas responden

perempuan sebanyak 93 orang merasa cemas, sedangkan tidak ada

responden laki-laki yang merasa sangat cemas.

5.4.1.2 Tabulasi Silang Antara Kuesioner Cemas dan Umur Dapat

Dilihat Pada Tabel Dibawah ini

Tabel 5.4.1.2 memperlihatkan bahwa responden berumur 15 tahun,

terdapat 3 orang responden yang merasa cemas. Responden yang berumur 16

tahun, terdapat 34 orang responden yang merasa cemas,dan 9 orang responden

yang merasa kurang cemas. Responden yang berumur 17 tahun terdapat 94 orang

responden yang merasa cemas, dan 37 orang responden merasa kurang cemas.

Responden berumur 18 tahun terdapat 1 orang responden yang merasa sangat

cemas,6 orang responden merasa cemas dan 3 orang responden merasa kurang

cemas.

5.4.1.3 Tabulasi Silang Antara Kuesioner Cemas dan Jurusan Dapat

Dilihat Pada Tabel Dibawah ini

Sangat cemas Cemas Kurang cemas Total

jurusan IPA 0 70 29 99

IPS 1 68 20 89

Sangat cemas Cemas Kurang cemas Total

Umur 15 0 3 0 3

16 0 35 9 44

17 0 94 37 131

18 1 6 3 10

(38)

Total 1 138 49 188

Tabel 5.5.3 Tabel di atas memperlihatkan bahwa mayoritas jurusan

IPA merasa cemas,yaitu sebanyak 70 responden. Responden yang

berjurusan IPS terdapat 1 responden yang merasa sangat cemas

Tabel 5.4.1.4 Tabulasi Silang Antara Cemas dan Kebiasaan Belajar Dapat

Dilihat Pada Tabel Dibawah ini

Hasil Kecemasan

Hasil Sangat cemas Cemas Kurang cemas Total

Belajar Buruk sekali 0 1 0 1

Buruk 0 38 19 57

Sedang 1 85 29 115

Baik 0 14 1 15

Total 1 138 49 188

Tabel 5.4.1.4 diatas menunjukan bahwa tidak terdapat responden yang

sangat cemas dengan hasil belajar yang buruk sekali. Terdapat 1 responden yang

merasa cemas dengan hasil belajar yang buruk sekali. Tidak terdapat responden

yang kurang cemas dengan hasil belajar yang buruk sekali.

Tidak terdapat terdapat responden yang sangat cemas dengan hasil belajar yang

buruk. Terdapat 38 responden yang merasa cemas dengan hasil belajar yang

buruk. Terdapat 19 responden yang kurang cemas dengan hasil belajar yang

(39)

Terdapat 1 responden yang sangat cemas dengan hasil belajar yang sedang.

Terdapat 85 responden yang merasa cemas dengan hasil belajar yang

sedang.Terdapat 29 responden yang kurang cemas dengan hasil belajar yang baik.

Tidak terdapat responden yang sangat cemas dengan hasil belajar yang baik.

Terdapat 14 orang responden yang merasa cemas dengan hasil belajar yang baik.

Terdapat 1 responden yang kurang cemas dengan hasil belajar yang baik.

5.5.1 Tabulasi Silang Kebiasaan Belajar

5.5.1.1 Tabulasi Silang Antara Kebiasaan Belajar dan Jenis Kelamin Dapat

Dilihat Pada Tabel Dibawah ini

Kebiasaan belajar

Buruk

sekali

Buruk Sedang Baik Total

Jenis

kelamin

Laki-laki 0 22 33 2 57

perempuan 1 35 82 13 131

Total 1 57 115 15 188

Tabel 5.5.1.1 diatas menunjukan Tidak terdapat responden laki-laki

dengan kebiasaan belajar yang buruk sekali.Terdapat 22 responden laki-laki

dengan kebiasaan belajar buruk.Terdapat 33 responden laki-laki dengan kebiasaan

belajar sedang. Terdapat 2 responden laki-laki dengan kebiasaan belajar baik.

Terdapat 1 responden perempuan dengan kebiasaan belajar yang buruk

sekali.Terdapat 35 responden perempuan dengan kebiasaan belajar

buruk.Terdapat 85 responden perempuan dengan kebiasaan belajar sedang.

(40)

5.5.1.2 Tabulasi Silang Antara Kebiasaan Belajar dan Umur Dapat Dilihat Pada

Tabel Dibawah ini

Kebiasaan Belajar

Buruk sekali Buruk Sedang Baik Total

Umur 15 0 1 2 0 3

16 0 10 27 7 44

17 1 41 80 8 130

18 0 5 6 0 11

total 1 57 115 15 188

Tabel 5.5.1.2 diatas menunjukan mayoritas responden umur 17 tahun

dengan kebiasaan belajar sedang terdapat 80 orang responden dan terdapat 1

orang responden dengan kebiasaan belajar yang buruk sekali.

Tabel 5.5.1.3 Tabulasi Silang Antara Kebiasaan Belajar dan Umur

Dapat Dilihat Pada Tabel Dibawah ini

Kebiasaan Belajar

Buruk sekali Buruk Sedang Baik Total

Jurusan IPA 1 31 61 8 101

IPS 0 26 54 7 87

Total 1 57 115 15 188

Tabel 5.5.1.3 diatas menunjukan mayoritas responden adalah

jurusan IPA yang berjumlah 101 orang, dengan kebiasaan belajar sedang

dengan jumlah 61 0rang responden. Responden jurusan IPS dengan

(41)

5.3. Pembahasan 5.3.1 Usia

Dari 188 mayoritas responden berusia 17 tahun sebanyak 130 orang

(55,8%) dan paling sedikit berusia 15 tahun sebanyak 3 orang (1,3%)

5.3.2 Kecemasan ujian nasional dengan jurusan

Pada penelitian yang saya lakukan mayoritas jurusan IPA merasa

cemas,yaitu sebanyak 70 responden. Responden yang berjurusan IPS

terdapat 1 responden yang merasa sangat cemas.

5.3.4 Kecemasan ujian nasional dengan kebiasaan belajar

Dari hasil penelitian yang saya lakukan anak dengan hasil belajar yang

sedang merasa cemas dalam menghadapi ujian nasional hal ini juga

diungkapkan pada penelitian sebelumnya bahwa semakin tinggi

kecerdasan siswa maka akan cenderung semakn rendah tingkat

kecemasanya menghadapi ujian nasional, dan sebaliknya ,semakin rendah

tingkat kecerdasan siswa maka tingkat kecemasan menghadapi ujian

nasional akan cenderung semakin tinggi.

5.3.5 Kebiasaan belajar dengan usia

Dari hasil survey mayoritas responden umur 17 tahun dengan kebiasaan

belajar sedang terdapat 80 orang responden dan terdapat 1 orang

responden dengan kebiasaan belajar yang buruk sekali. Pengalaman

belajar menentukan reaksi potensial mana yang di gunakan untuk

menyerap semua ilmu yang diberikan. Belajar adalah faktor yang lebih

dapat dikendalikan

5.3.6 Kebiasaan belajar dengan jenis kelamin

Pada penelitian ini mayoritas responden berjenis kelamin perempuan, yaitu

(42)

laki-laki yaitu sebanyak 57 orang (30.3%) responden. dari penelitian

Tirmiji dan Dewinta di sebutkan bahwa perempuan lebih mempunyai rasa

ingin tau yang besar dibandingkan dengan laki-laki meskipun

perbandingannya tidak begitu signifikan.

5.3.7 Kebiasaan belajar dengan jurusan

Dari hasil survei mayoritas responden adalah jurusan IPA yang

berjumlah 101 orang, dengan kebiasaan belajar sedang dengan jumlah 61

Orang responden. Responden jurusan IPS dengan kebiasaan belajar yang

baik terdapat 7 orang responden. Hal ini sama dengan yang telah di

tetapkan oleh sekolah bahwa jurusan IPA harus mempunyai nilai yang

tinggi untuk bidang eksakta. Dan rata-rata jurusan IPA paling tekun belajar

dikarenakan pelajarannya yang cukup sulit

 

(43)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penelitian, maka dapat diambil kesimpulan mengenai hubungan kebiasaan belajar dengan tingkat kecemasan siswa-siswi SMA Al-Azhar Medan berdasarkan kuesioner kecemasan menghadapi ujian nasional dengan cara belajar siswa adalah sebagai berikut:

1. Responden dalam penelitian ini adalah siswa-siswi dari SMA Al-Azhar Medan yaitu berjumlah 188 responden. bahwa responden berusia 17 tahun adalah yang terbanyak, yaitu sebanyak 130 orang (55.8%) responden,

sedangkan responden berusia 15 tahun adalah yang paling sedikit,

yaitu sebanyak 3 orang (1.3%). Selanjutnya menurut jenis kelamin

mayoritas responden berjenis kelamin perempuan, yaitu sebanyak 131

orang (69.7%) sedangkan responden yang berjenis kelamin laki-laki

yaitu sebanyak 57 orang (30.3%) responden.Mayoritas responden

adalah jurusan IPA, yaitu sebanyak 101 orang (53.7%) sedangkan

responden jurusan IPS sebanyak 87 orang (46.3%) responden.

2. Tidak terdapat responden yang sangat cemas dengan hasil belajar yang buruk sekali. Terdapat 1 responden yang merasa cemas dengan hasil

belajar yang buruk sekali. Tidak terdapat responden yang kurang

cemas dengan hasil belajar yang buruk sekali.

Tidak terdapat terdapat responden yang sangat cemas dengan hasil

belajar yang buruk. Terdapat 38 responden yang merasa cemas dengan

hasil belajar yang buruk. Terdapat 19 responden yang kurang cemas

dengan hasil belajar yang buruk.T

Terdapat 1 responden yang sangat cemas dengan hasil belajar yang

sedang. Terdapat 85 responden yang merasa cemas dengan hasil

belajar yang sedang.Terdapat 29 responden yang kurang cemas dengan

(44)

Tidak terdapat responden yang sangat cemas dengan hasil belajar yang

baik. Terdapat 14 orang responden yang merasa cemas dengan hasil

belajar yang baik. Terdapat 1 responden yang kurang cemas dengan

hasil belajar yang baik.

6.2 Saran

Dari seluruh proses penelitian yang telah dijalani oleh penulis dalam

menyelesaikan penelitian ini, maka dapat diungkapkan beberapa saran yang

mungkin dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berperan dalam penelitian ini.

Adapun saran tersebut, yaitu:

1. Bagi siswa : sebagai responden sebaiknya lebih kooperatif

dalam mengisi kuesioner yang di berikan oleh peneliti sehingga

mendapatkan hasil yang sebenar-benarnya. Melatih diri untuk

persiapan ujian nasional dngan cara mengulang pelajaran yang

telah diberikan guru disekolah.

2. Orang tua : membimbing dan mengawasi anak untuk belajar

dirumah, karena waktu anak lebih banyak di habiskan dirumah

dari pada disekolah

3. Bagi peneliti : selain sebagai sayarat untuk meraih gelar S1 di

bidang Ilmu Kedokteran. Karya tulis ilmiah ini tentunya

merupakan pengalaman yang sangat berarti, dapat menghadapi

kecemasan dalam menghadapi ujian nasional. Semoga ini dapat

menjadi ilmu yang berguna yang dapat digunakan oleh peneliti

(45)

4. Bagi institusi pendidikan diharapkan hasil penelitian ini dapat

menambah studi kepustakaan dan diharapkan menjadi suatu

masukan yang berarti dan bermanfaat bagi mahasiswa Fakultas

(46)

DAFTAR PUSTAKA

Azwan, S ., 2009. Penyusun skala psikologi. Yogyakarta : Pustaka pelajar

Baron,R.A & Byrne,D., 1994. Social Psychology. Understanding Human

Interaction . Boston : Allyn & Bacon,inc

Calhoun, J.F & Accocella, 1995. Psikologi Tentang Penyesuaian dan Hubungan Kemanusiaan. Ed. Ketiga. Penerjemah, R.S. Satmoko. Semarang: IKIP Semarang Press.

James H.Mc Millan., 2008. Assessment Essentialsfor Standards-Based Education.

Corwin Press

Keeves, J.P., 1994. National examinations: design, procedures and reporting.

Paris: UNESCO, International Institute for Educational Planning.

Maentiningsih,D., 2008. Hubungan antara secure attachment dengan motivasi berprestasi pada remaja : Universitas Gunadarma

Mardapi, Djemari., dkk., 2000. Sistem ujian akhir dalam otonomi daerah.

Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Margono., 2000. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta

Misra, R. & McKean, M. 2000. Collage student’s academic stress and its relation

to their anxiety, time management, and leisure satisfaction. American journal of

health studies

Nevid, J. S., & Rathus, S. A., 2005. Psychology and the Challenges of Life:

Adjustment and growth

Prawitasari ,E.J. 2012. Stres dan Kecemasan, simposium stres dan kecemasan,

(47)

Surini., 2010. Hubungan motivasi belajar dengan disiplin belajar siswa. Semarang

:proposal skripi

Widanarti, N., 2002. Hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan self efficacy pada remaja.Yogyakarta : Universitas Gajah Mada

Zagranski, R. , Wigham, W. T., , Patrice.L., 2007. Understanding Standards-based

(48)

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Nabila Al Fista

Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 5 Agustus 1992

Agama : Islam

Alamat : Jalan Kapten Muslim, Setia Luhur No.100 Medan

Riwayat Pendidikan

1. Tahun 1998 lulus taman kanak-kanak Hasanuddin, Medan

2. Tahun 2004 lulus sekolah dasar Ikal, Medan

3. Tahun 2007 lulus sekolah menengah pertama Kartika 1-2, Medan

(49)

LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBJEK PENELITIAN

 

Dengan hormat

Saya yang bernama Nabila Al Fista, mahasiswi semester VII Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, saat ini sdang melakukan penelitian yang berjudul “ Hubungan dukungan social dengan tingkat kecemasan siswa-siswi SMA AL-AZHAR Medan dalam menghadapi persiapan ujian nasional “. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan siswa-siswi dalam menghadapi ujian nasional.

Saya mengharapkan keikutsertaan dan kerjasama dari saudara-saudari untuk memberikan jawaban jawban yang sebenar-benarnya dalam penelitian ini. Jawaban yang saudara-saudari berikan hanya akan di gunakan untuk kepentingan penelitian ini dan informasi yg saudari berikan akan terjaga kerahasiaanya. Keikutsertaan saudara-saudari ini bersifat bebas dan tidak ada paksaan. Saudara saudara-saudari berhak untuk menolak partisipasinya dalam keikutsertaan penelitian tersebut. Demikian penjelasan ini saya sampaikan. Atas partisipasinya dan perhatian saudara-saudari saya ucapkan terima kasih

Medan , 2013

(50)

LAMPIRAN

PERSETUJUAN MENGIKUTI PENELITIAN Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Kelas : No Hp :

Setelah mendapat keterangan yang jelas mengenai tujuan,manfaat dan prosedur penelitian Hubungan Kebiasaan Belajar Dengan Tingkat Kecemasan Siswa-Siswi SMA

AL-AZHAR Medan Dalam Persiapan Menghadapi Ujian Nasional

Menyatakan bersedia untuk berperan serta dalam penelitian ini dengan memberikan data yang sebenarnya.

Medan, ………2013

(51)

LAMPIRAN

DATA INDUK

Kuesioner kecemasan

P1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(52)

P4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(53)

Frequency Percent Valid Percent

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

(54)

Valid 1 46 24.5 24.5 24.5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 12 6.4 6.4 6.4

2 24 12.8 12.8 19.1

(55)

4 38 20.2 20.2 59.6

5 76 40.4 40.4 100.0

Total 188 100.0 100.0

P14

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(56)

P17

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(57)

Frequency Percent Valid Percent

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

(58)

2 36 19.1 19.1 25.0

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(59)

P26

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

(60)

Valid 1 51 27.1 27.1 27.1

2 77 41.0 41.0 68.1

3 23 12.2 12.2 80.3

4 22 11.7 11.7 92.0

5 15 8.0 8.0 100.0

Total 188 100.0 100.0

P30

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 16 8.5 8.5 8.5

2 24 12.8 12.8 21.3

3 44 23.4 23.4 44.7

4 29 15.4 15.4 60.1

5 75 39.9 39.9 100.0

(61)

Kuesioner kecemasan

P01

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Total 188 80.7 100.0

P02

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Total 188 80.7 100.0

P03

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

(62)

 

P04

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Total 188 80.7 100.0

 

P05

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Total 188 80.7 100.0

P06

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Total 188 80.7 100.0

(63)

Frequency Percent Valid Percent

Total 188 80.7 100.0

P08

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Total 188 80.7 100.0

P09

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Total 188 80.7 100.0

P10

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 43 18.5 22.9 22.9

2 51 21.9 27.1 50.0

(64)

4 22 9.4 11.7 91.5

5 16 6.9 8.5 100.0

Total 188 80.7 100.0

P11

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Total 188 80.7 100.0

P12

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Total 188 80.7 100.0

 

 

 

 

(65)

Distribusi frekuensi dari usia 

usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Distribusi frekuensi dari jenis kelamin 

jeniskelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki - laki 57 30.3 29.8 29.8

perempuan 131 69.7 70.2 100.0

Total 188 100.0 100.0

Distribusi frekuensi dari jurusan

jurusan

Frequency Percent Valid Percent

(66)

Tabulasi silang kecemasan dengan  usia 

usia * HasilCem Crosstabulation

Count

HasilCem

Total Sangat Cemas Cemas Kurang Cemas

umur 15 0 3 0 3

16 0 35 9 44

17 0 94 37 131

18 1 6 3 10

Total 1 138 49 188

Tabulasi silang kecemasan dengan jenis kelamin 

jeniskelamin * HasilCem Crosstabulation

Count

HasilCem

Total Sangat Cemas Cemas Kurang Cemas

jeniskelamin laki - laki 0 45 11 56

perempuan 1 93 38 132

Total 1 138 49 188

Tabulasi silang kecemasan dengan jurusan 

jeniskelamin * HasilCem Crosstabulation

Count

HasilCem

Total Sangat Cemas Cemas Kurang Cemas

jeniskelamin laki - laki 0 45 11 56

perempuan 1 93 38 132

(67)

Tabulasi silang kecemasan dengan kebiasaan belajar

hasill * HasilCem Crosstabulation

Count

HasilCem

Total Sangat Cemas Cemas Kurang Cemas

hasill Buruk Sekali 0 1 0 1

Buruk 0 38 19 57

Sedang 1 85 29 115

Baik 0 14 1 15

Total 1 138 49 188

Tabulasi silang kebiasaan belajar dengan usia

Umur * hasill Crosstabulation

Count

Tabulasi silang kebiasaan belajar dengan jenis kelamin

Jeniskelamin * hasill Crosstabulation

(68)

Tabulasi silang kebiasaan belajar dengan jurusan

Jurusan * hasill Crosstabulation

Count

hasill

Total Buruk Sekali Buruk Sedang Baik

Jurusan IPA 1 31 61 8 101

IPS 0 26 54 7 87

Total 1 57 115 15 188

 

Gambar

Tabel  5.1  Gambaran Karakteristik Usia Responden
Tabel 5.2 Gambaran Karakteristik Jenis Kelamin Responden
Table 5.4 kuesioner kecemasan menghadapi persiapan ujian nasional di
Tabel 5.4  Kuesioner tentang gambaran mengenai kebiasaan belajar
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan pada PT Panah Jaya Sejahtera,. praktikan menghadapi beberapa kendala

diberikan tugas untuk memberikan nomor surat pada surat.. keluar menggunakan INTAN. Langkah yang Praktikan lakukan. dalam menangani surat

BBB→Efek utang yang beresiko investasi cukup rendah didukung oleh kemampuan obligor yang memadai untuk memenuhi kewajiban financial sesuai dengan perjanjian namun

The thing to note about config servers is that no configuration can change while a config server is down—you can’t add mongos servers, you can’t migrate data, you can’t add or

pada tanaman disebabkan karenapupuk kandang ayam dan kompos tandan kososng kelapa sawit (TKKS) kaya bahan organik yang dapat meningkatkan kesuburan tanah dan mampu

Dari hasil pengukuran dilakukan pengolahan data secara perhitungan matematis dan hasil dari perhitungan tersebut akan dibandingkan dengan hasil simulasi simulink

TAPM yang berjudul "Hubungan antara Motivasi Berprestasi dan Kemampuan Membaca Pemahaman Terhadap Hasil Belajar Matematika pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri di Gugus X

P Permanen: 2) P-O-P Temporer; dan 3) Media in store (di dalam toko). Bagi para manajer ritel penerapan Point-of-Purchase dilakukan karena keinginan untuk mencapai: 1) Hasil