• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN ARANG TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI ADSORBEN UDARA PEMBAKARAN TERHADAP PRESTASI SEPEDA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN ARANG TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI ADSORBEN UDARA PEMBAKARAN TERHADAP PRESTASI SEPEDA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

TERHADAP PRESTASI SEPEDA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH

Nama Mahasiswa : Armeny P Ginting Nomor Pokok Mahasiswa : 0715021025

Jurusan : Teknik Mesin

Fakultas : Teknik

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Ir. Herry Wardono, M.Sc. M. Dyan Susila ES,S.T., M.Eng NIP. 196608221995121001 NIP. 19801001200821001

2. Ketua Jurusan Teknik Mesin

Harmen, S.T, M.T.

(2)

SKRIPSI INI DIBUAT SENDIRI OLEH PENULIS DAN BUKAN HASIL PLAGIAT SEBAGAIMANA DIATUR DALAM PASAL 27 PERATURAN AKADAEMIK UNIVERSITAS LAMPUNG DENGAN SURAT KEPUTUSAN REKTOR No.3187/H26/DT/2010.

YANG MEMBUAT PERNYATAAN

(3)

1. Tim Penguji

Ketua : Ir. Herry Wardono, M.Sc. ...

Sekretaris : M. Dyan Susila, S.T.,M.eng. ...

Anggota : A. Yudi Eka Risano, S.T., M.eng. ...

2. Dekan Fakultas Teknik

Dr.Ir.Lusmeilia Afriani, DEA NIP. 19650510 199303 2 008

(4)

Nama : Armeny P Ginting

NPM :0715021025

Tempat/Tgl :Gedung H Ruang H1.4 / 25 April 2012

Pukul :13:00 WIB

Judul:Pengaruh Penggunaan Arang Tempurung Kelapa Sebagai Adsorben Udara Pembakaran Terhadap Prestasi Sepeda Motor Bensin 4 Langkah

(5)
(6)

EFFECT OF CHARCOAL COCONUT SHELL

AS ADSORBENT FOR COMBUSTION AIR ON THE PERFORMANCE OF 4 STROKE MOTORCYCLE

By

ARMENY P GINTING

A large number of engines vehicles will increase fuel consumption and air polution. Both petrol engines and diesel engines will release gas CO, HC, and NOx with dust as a result the air polution can not be avoided. The scarcity of fuel and air pollution is our country’s serious problem. With these conditions, the necessary environment-friendly technologies that can reduce fuel consumption and gas emissions by utilizing the abundant natural resources, especially in Lampung Province namely charcoal pellets of coconut shell.

The research was done with some variations those were fuel consumption test, acceleration, and emissions test. Fuel consumption test was conducted by the two variations, Those were road test (by a distance of 5 km was constantly operated at 50 km/hour) and stationary tests (performed at 1500 rpm, 2500 rpm and 4000 rpm rotation). The acceleration tests was conducted by the road test taking trough speed 0-80 km/hour and 40-80 km/hour and emissions tests performed by stationary at rotating speed variation of 1500, 2500, and 4000 rpm used charcoal pellets and without charcoal pellets. Charcoal pellets used in this study consist of two diameter sizes (10 mm and 5 mm) and several mass variation (35 grams, 40 grams and 45 grams). Charcoal pellets were packed in a frame and placed inside the Honda Blade 110 cc motorcycle air filter. Before the air flows into the vehicle air filter, air will be contacted onto the charcoal pellets firstly.

In this research, it was proved that use of charcoal pellets could reduced fuel consumtion by 24,36% on the road test through the distance of 5 km. For stationary test, use of charcoal pellets could also reduced fuel consumption by 29,30% at 4000 rpm. Meanwhile, the travel time could also be shorted by 13% at the acceleration test of 0-80 km/hour, and by 20,69% at 40-80 km/hour. In another test, CO and HC levels were also be able to reduced by 29,52% and 53,71% by using charcoal pellet, respectively.

(7)

SEBAGAIADSORBEN UDARA PEMBAKARAN

TERHADAP PRESTASI SEPEDA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH Oleh

ARMENY P GINTING

Banyaknya jumlah kendaraan bermotor akan menambah konsumsi bahan bakar yang besar dan menimbulkan polusi udara. Baik motor bensin maupun motor diesel akan mengeluarkan gas CO, HC, dan NOxbersama debu akibatnya polusi udara tidak bisa dihindari. Kelangkaan bahan bakar dan polusi udara merupakan permasalahan serius di negara kita. Dengan kondisi seperti ini, diperlukan teknologi ramah lingkungan yang dapat mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi gas buangnya dengan memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah khususnya di provinsi Lampung yaitu menggunakan filter pelet arang dari tempurung kelapa.

Penelitian ini dilakukan dengan beberapa variasi pengujian diantaranya adalah pengujian konsumsi bahan bakar, akselerasi, dan emisi gas buang. Pengujian konsumsi bahan bakar dilakukan dengan dua variasi pengujian yaitu road test

(berjalan konstan 50 km/jam menempuh jarak 5 km) danstasioner (pada putaran mesin 1500, 2500, dan 4000 rpm). Pengujian akselerasi dilakukan dengan road test 0-80 km/jam dan 40-80 km/jam dan pengujian emisi gas buang dilakukan dengan stasioner dengan variasi putaran 1500,2500, dan 4000 rpm menggunakan pellet arang dan tanpa pellet arang. Pellet arang yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua ukuran diameter (10 mm dan 5 mm) dan beberapa variasi massa (35 gram, 40 gram, dan 45 gram). Pellet arang tersebut dikemas dalam suatuframe dan diletakkan di dalam saringan udara (filter) kendaraan uji sepeda motor Honda Blade 110 cc. Sehingga sebelum udara masuk ke dalam ruang pembakaran, udara terlebih dahulu terhambat dengan pellet arang.

(8)
(9)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Banyaknya jumlah kendaraan bermotor merupakan konsumsi terbesar pemakaian bahan bakar dan penghasil polusi udara terbesar saat ini. Pada 2005, jumlah kendaraan bermotor yang ada di Bandar Lampung hanya 35.219 unit, namun jumlah itu terus menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Pada 2006 misalnya, jumlah kendaraan sudah meningkat menjadi 35.992 unit. Kemudian pada 2007 sempat menurun menjadi 32.335 unit, namun melonjak pada 2008 menjadi 42.724 unit, lalu di tahun 2009 meningkat tajam menjadi 45.152 unit dan pada 2010 jumlah kendaraan meningkat lagi menjadi 47.487 unit dan sampai sekarang jumlah kendaraan masih bertambah (Lampost, 2011).

Semakin bertambahnya kendaraan yang berkonsentrasi di Bandar Lampung akan menambah pemakaian bahan bakar yang besar yang menimbulkan pemborosan bahan bakar. Baik motor bensin maupun motor diesel akan mengeluarkan gas CO, HC, dan NOxbersama debu akibatnya polusi udara tidak bisa dihindari.

(10)

kandungan gas-gas lain (Wikipedia Foundation, 2011). Hal ini jelas akan mengganggu proses pembakaran karena nitrogen dan uap air akan mengambil panas di ruang bakar, sehingga menyebabkan pembakaran tidak sempurna.

Kondisi udara pembakaran yang masuk ke ruang bakar sangat berpengaruh dalam menghasilkan prestasi mesin yang tinggi. Udara lingkungan yang dihisap masuk untuk proses pembakaran terdiri atas bermacam-macam gas, seperti nitrogen, oksigen, uap air, karbon monoksida, karbon dioksida, dan gas-gas lain. Sementara gas yang dibutuhkan pada proses pembakaran adalah oksigen untuk membakar bahan bakar yang mengandung molekul karbon dan hidrogen (Wardono, 2004).

Penyaringan udara konvensional tidak dapat menyaring gas-gas pengganggu yang terkandung di dalam udara, namun hanya dapat menyaring partikel-partikel debu ataupun kotoran-kotoran yang tampak oleh mata. Dari masalah tersebut, diperlukan teknologi ramah lingkungan untuk menghemat dan menurunkan konsentrasi CO dan NO2 pada emisi gas buang kendaraan bermotor dengan cara menambahkan adsorben pada filterudara. Filterudara ini yang dapat menyaring nitrogen, uap air, dan gas-gas lain agar dapat menghasilkan udara pembakaran yang kaya oksigen.

(11)

Arang sekam padi sebagai media adsorben padafilter udara mampu meningkatkan prestasi mesin yaitu penghematan konsumsi bahan bakar sebesar 122,34 ml atau menurunkan konsumsi bahan bakar sebesar 42,1%, dan 71,67 ml atau menurunkan konsumsi bahan bakar sebesar 39,4%. Pada akselerasi, peningkatan sebesar 1,35 detik (7,39%) dari keadaan normal sebesar 18,25 detik. Sedangkan pada kondisi stasioner, penurunan konsumsi bahan bakar sebesar 4 ml (8,95%) (Afrizal, 2011 ).

Keberadaan air di dalam karbon berkaitan dengan sifat higroskopis dari arang, dimana umumnya arang memiliki sifat afinitas yang besar terhadap air. Arang mampu menyerap uap air dalam jumlah yang sangat besar. Sifat yang sangat higroskopis inilah, sehingga arang digunakan sebagai adsorben (Ikawati, 2002).

(12)

yang kontak dengan karbon tersebut (didapat dari pengukuran adsorbsi gas nitrogen). Arang tempurung kelapa ini dapat menyebabkan molekul gas yang sangat kecil mampu melewatinya (Cheremisinoft, 1998).

Arang tempurung kelapa mudah didapatkan karena Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kelapa yang utama di dunia. Luas areal tanaman kelapa pada tahun 2000 mencapai 3,76 juta ha, dengan total produksi diperkirakan sebanyak 14 milyar butir kelapa yang sebagian besar (95%) merupakan perkebunan rakyat. Kelapa mempunyai nilai dan peran yang penting baik ditinjau dari aspek ekonomi maupun sosial budaya. Lampung merupakan sentra penghasil kelapa utama di Sumatera. Penghasil kelapa terbesar di provinsi Lampung adalah Lampung Selatan. Luas areal tanaman kelapa di Lampung Selatan mencapai 35.351 ha, dengan produksi 33.370 ton per tahun sedangkan produktivitas 1.045,5 kilogram per ha dari 57.127 orang petani (kabar saham, 2011). Hasil produksinya tidak hanya untuk kebutuhan daerah itu tetapi juga luar daerah seperti Bandar Lampung bahkan diekspor. Semakin besar produksi kelapa yang dihasilkan maka limbah yang dihasilkan dari pemarutan kelapa juga besar.

(13)

1.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari pelaksanaan dan penulisan laporan tugas akhir ini adalah

1. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan arang tempurung kelapa terhadap prestasi motor bensin 4 langkah berdasarkan variasi konsentrasi perekat dan variasi massa arang.

2. Mengetahui arang terbaik sebagai adsorben udara pembakaran antara pelet yang berdiameter 5 mm dan 10 mm dengan ketebalan masing-masing 3 mm terhadap prestasi sepeda motor bensin 4 langkah

3. Mengetahui tingkat polutan dari sisa hasil pembakaran yang dihasilkan.

1.3 Batasan masalah

Adapun batasan masalah yang diberikan pada penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Mesin yang digunakan dalam penelitian ini ialah sepeda motor bensin 4 langkah (110 cc), kondisi standar pabrik, dan telah dilakukan tune up atau servis ringan rutin sebelum pengujian dilakukan.

2. Arang tempurung kelapa dibuat serbuk berukuran 100 mesh dibentuk seperti tablet dengan diameter arang batok kelapa yang diuji: 5 mm dan, 10 mm dengan ketebalan masing-masing 3 mm.

3. Perekat yang digunakan tepung tapioka dicampur denganaquades.

(14)

5. Alat yang digunakan untuk membuat pelet arang tempurung kelapa adalah alat yang masih sederhana yang masih menggunakan cetakan. Oleh sebab itu, besar tekanan pada saat pembuatan diabaikan.

1.4 Sistematika Penulisan

I. PENDAHULUAN

Terdiri dari latar belakang, tujuan, batasan masalah, hipotesa, dan sistematika penulisan dari penelitian ini.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Memuat tentang teori dasar tentang motor bakar, proses pembakaran, parameter prestasi motor bensin 4 langkah, polusi udara, adsorpsi, arang dan arang aktif, arang tempurung kelapa dan proses pembuatan arang.

III. METODE PENELITIAN

Terdiri dari tahapan-tahapan persiapan sebelum pengujian, prosedur pengujian, dan diagram alir pengujian.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

(15)

V. SIMPULAN DAN SARAN

Hal- hal yang dapat disimpulakan dan saran- saran yang ingin disampaikan dari penelitian ini.

DAFTAR PUSATAKA

(16)

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Motor Bakar

Motor bakar adalah salah satu bagian dari mesin kalor yang berfungsi untuk mengkonversi energi termal hasil pembakaran bahan bakar menjadi energi mekanis. Motor bakar pada umumnya dibedakan menjadi dua yaitu motor bensin dan motor diesel (Wardono, 2004).

1. Motor Bensin

Mesin bensin atau mesin Otto dari Nikolaus Otto adalah sebuah tipe mesin pembakaran dalam yang menggunakan nyala busi untuk proses pembakaran, dirancang untuk menggunakan bahan bakar bensin atau yang sejenis.

(17)

sensor-sensor elektronik. Sistem injeksi bahan bakar dimotor Otto terjadi diluar silinder, tujuannya untuk mencampur udara dengan bahan bakar seproporsional mungkin.

(wikipedia.org/wiki/Mesin_bensin,2012)

a. Mesin 4 Langkah

Mesin empat tak adalah mesin pembakaran dalam yang dalam satu siklus pembakaran terjadi empat langkah piston. Sekarang ini, mesin pembakaran dalam pada mobil, sepeda motor, truk, kapal, alat berat, dan sebagainya, umumnya menggunakan siklus empat langkah. Empat langkah tersebut meliputi, langkah hisap (pemasukan), kompresi, tenaga, dan langkah buang yang secara keseluruhan memerlukan dua putaran poros engkol (crankshaft) per satu siklus pada mesin bensin atau mesin diesel.

(18)

Gambar 2. Diagram P-v dari siklus ideal motor bakar bensin 4-langkah (http://erwin-saragih.blogspot.com/).

Keterangan mengenai proses-proses pada siklus udara volume konstan dapat dijelaskan sebagai berikut (Wardono, 2004):

a. Proses 01 : Langkah hisap (Intake)

Pada langkah hisap campuran udara-bahan bakar dari karburator terhisap masuk ke dalam silinder dengan bergeraknya piston ke bawah, dari TMA menuju TMB. Katup hisap pada posisi terbuka, sedang katup buang pada posisi tertutup. Di akhir langkah hisap, katup hisap tertutup secara otomatis. Fluida kerja dianggap sebagai gas ideal dengan kalor spesifik konstan. Proses dianggap berlangsung pada tekanan konstan.

b. 1) Proses 12 : Langkah kompresi (Compression)

(19)

ini menyebabkan terjadinya kenaikan temperatur dan tekanan campuran tersebut, karena volumenya semakin kecil. Campuran udara-bahan bakar terkompresi ini menjadi campuran yang sangat mudah terbakar. Proses kompresi ini dianggap berlangsung secara isentropik.

2) Proses 23 : Langkah pembakaran volume konstan

Pada saat piston hampir mencapai TMA, loncatan nyala api listrik diantara kedua elektroda busi diberikan ke campuran udara-bahan bakar terkompresi sehingga sesaat kemudian campuran udara-bahan bakar ini terbakar. Akibatnya terjadi kenaikan temperatur dan tekanan yang drastis. Kedua katup pada posisi tertutup. Proses ini dianggap sebagai proses pemasukan panas (kalor) pada volume konstan.

c. Proses 34 : Langkah kerja/ekspansi (Expansion)

Kedua katup masih pada posisi tertutup. Gas pembakaran yang terjadi selanjutnya mampu mendorong piston untuk bergerak kembali dari TMA menuju TMB. Dengan bergeraknya piston menuju TMB, maka volume gas pembakaran di dalam silinder semakin bertambah, akibatnya temperatur dan tekanannya turun. Proses ekspansi ini dianggap berlangsung secara isentropik.

d. 1) Proses 41 : Langkah buang volume konstan (Exhaust)

(20)

dianggap sebagai langkah pelepasan kalor gas pembakaran yang terjadi pada volume konstan.

2) Proses 10 : Langkah buang tekanan konstan

Selanjutnya piston bergerak kembali dari TMB menuju TMA. Gas pembakaran didesak keluar melalui katup buang (saluran buang) dikarenakan bergeraknya piston menuju TMA. Langkah ini dianggap sebagai langkah pembuangan gas pembakaran pada tekanan konstan. (Saragih Erwin blog, 2011)

2. Motor Diesel

Motor diesel memiliki ciri utama yaitu pembakaran bahan bakar di dalam silinder berlangsung pada tekanan konstan, dimana gas yang dihisap pada langkah hisap yang merupakan udara murni tersebut berada di dalam silinder pada waktu piston berada di titik mati atas. Bahan bakar yang masuk kedalam silinder oleh injector terbakar bersama dengan udara oleh suhu kompresi yang tinggi.

2.2 . PROSES PEMBAKARAN

(21)

yaitu hidrogen dan karbon, akan bergabung dengan oksigen untuk membentuk air, dan karbon bergabung dengan oksigen menjadi karbon dioksida. Kalau tidak cukup tersedia oksigen, maka sebagian dari karbon, akan bergabung dengan oksigen menjadi karbon monoksida. Akibat terbentuknya karbon monoksida, maka jumlah panas yang dihasilkan hanya 30 persen dari panas yang ditimbulkan oleh pembentukan karbon monoksida sebagaimana ditunjukkan oleh reaksi kimia berikut (Wardono, 2004).

reaksi cukup oksigen: C + O2 CO2+ 393,5 kJ

reaksi kurang oksigen: C + ½ O2 CO + 110,5 kJ

Keadaan yang penting untuk pembakaran yang efisien adalah gerakan yang cukup antara bahan bakar dan udara, artinya distribusi bahan bakar dan bercampurnya dengan udara harus bergantung pada gerakan udara yang disebut pusaran. Energi panas yang dilepaskan sebagai hasil proses pembakaran digunakan untuk menghasilkan daya motor bakar tersebut.

Secara lebih detail dapat dijelaskan bahwa proses pembakaran adalah proses oksidasi (penggabungan) antara molekul-molekul oksigen (‘O’) dengan molekul -molekul (partikel-partikel) bahan bakar yaitu karbon (‘C’) dan hidrogen (‘H’)

(22)

partikel ‘O’ dapat beroksidasi dengan partikel ‘C’ dan ‘H’ untuk membentuk CO2 dan H2O. Jadi dapat disimpulkan bahwa proses oksidasi atau proses pembakaran antara udara dan bahan bakar tidak pernah akan terjadi apabila ikatan antar partikel oksigen dan ikatan antar partikel bahan bakar tidak diputus terlebih dahulu (Wardono, 2004).

2.3 Parameter Prestasi Motor Bensin 4–Langkah

Prestasi mesin biasanya dinyatakan dengan efisiensi thermal, ηth. Karena pada motor bakar 4 langkah selalu berhubungan dengan pemanfaatan energi panas/ kalor, maka efisiensi yang dikaji adalah efisiensithermal. Efisiensithermaladalah perbandingan energi (kerja/daya) yang berguna dengan energi yang diberikan. Prestasi mesin dapat juga dinyatakan dengan daya output dan pemakaian bahan bakar spesifik engkol yang dihasilkan mesin. Daya output engkol menunjukkan daya output yang berguna untuk menggerakkan sesuatu atau beban. Sedangkan pemakaian bahan bakar spesifik engkol menunjukkan seberapa efisien suatu mesin menggunakan bahan bakar yang disuplai untuk menghasilkan kerja. Prestasi mesin sangat erat hubungannya dengan parameter operasi, besar kecilnya harga parameter operasi akan menentukan tinggi rendahnya prestasi mesin yang dihasilkan (Wardono, 2004).

Untuk mengukur prestasi kendaraan bermotor bensin 4 langkah dalam aplikasinya diperlukan parameter sebagai berikut :

1. Konsumsi bahan bakar, semakin sedikit konsumsi bahan bakar kendaraan bermotor bensin 4–langkah, maka semakin tinggi prestasinya.

(23)

4 -langkah maka prestasinya semakin meningkat.

3. Waktu tempuh, semakin singkat waktu tempuh yang diperlukan pada kendaraan bermotor bensin 4-langkah untuk mencapai jarak tertentu, maka semakin tinggi prestasinya.

4. Putaran mesin, putaran mesin pada kondisi idle dapat menggambarkan normal atau tidaknya kondisi mesin. Perbedaan putaran mesin juga menggambarkan besarnya torsi yang dihasilkan.

2.4 Adsorpsi

Adsorpsi adalah suatu akibat dari medan gaya pada permukaan padatan (adsorben) yang menarik molekul-molekul gas atau cair (adsorbat). Menurut Reynold (1982), adsorpsi adalah suatu proses dimana suatu partikel menempel pada suatu permukaan akibat dari adanya perbedaan muatan lemah diantara kedua benda, sehingga akhirnya akan membentuk suatu lapisan tipis partikel-partikel halus pada permukaan tersebut. Adapun mekanisme penyerapan adalah sebagai berikut:

a. Molekuladsorbatberpindah menuju lapisan terluar dari adsorben.

b. Karbon aktif dalam kesatuan kelompok mempunyai luas permukaan pori yang besar sehingga dapat mengadakan penyerapan terhadapadsorbat.

c. Sebagian adsorbat ada yang teradsorpsi di permukaan luar, tetapi sebagian besar teradsorpsi di dalam pori-pori adsorben dengan cara difusi.

(24)

adsorben sudah jenuh dengan adsorbat maka akan terjadi dua kemungkinan, yaitu terbentuk lapisan adsorpsi kedua, ketiga dan seterusnya dan tidak terbentuk lapisan adsorpsi kedua, ketiga dan seterusnya sehingga adsorbat yang belum teradsorpsi akan terus berdifusi keluar pori. (Reynold, 1982)

Adsorpsigas oleh zat padat ditandai oleh hal-hal sebagai berikut :

a. Adsorpsi bersifat selektif, artinya suatu adsorben dapat menyerap suatu gas dalam jumlah besar, tetapi menyerap gas-gas lain dalam jumlah yang lebih kecil.

b. Adsorpsi terjadi sangat cepat, yaitu kecepatan adsorpsinya semakin berkurang dengan semakin banyaknya gas yang diserap.

c. Adsorpsi tergantung pada luas permukaan adsorben, semakin porus adsorben

maka semakin besar daya adsorpsinya.

d. Jumlah gas yang diadsorpsi persatuan beratadsorbentergantung pada tekanan parsial (partial presure) gas, maka semakin besar tekanan maka semakin banyak gas diserap.

(25)

bawah. Akhirnya tepi bawah zona adsorpsi menyentuh dasar kolom dan konsentrasi effluent mulai naik (jenuh). Waktu dimana zona adsorpsi menyentuh dasar kolom dan konsentrasi effluent mulai naik disebut sebagai waktu jenuh. Kapasitas adsorben dalam kolom akan jenuh seiring dengan bertambahnya waktu.

2.5 Arang dan Arang Aktif

a. Arang

Arang adalah residu hitam berisi karbon tidak murni yang dihasilkan dengan menghilangkan kandungan air dan komponen volatil dari hewan atau tumbuhan. Arang umumnya didapatkan dengan memanaskan kayu, gula, tulang, dan benda lain. Arang yang hitam, ringan, mudah hancur, dan meyerupai batu bara ini terdiri dari 85% sampai 98% karbon, sisanya adalah abu atau benda kimia lainnya. (Rangga, 2010)

(26)

1. Arang kayu

Arang kayu adalah arang yang terbuat dari bahan dasar kayu. Arang kayu paling banyak digunakan untuk keperluan memasak seperti yang dijelaskan sebelumnya. Sedangkan penggunaan arang kayu yang lainnya adalah sebagai penjernih air, penggunaan dalam bidang kesehatan, dan masih banyak lagi. Bahan kayu yang digunakan untuk dibuat arang kayu adalah kayu yang masih sehat, dalam hal ini kayu belum membusuk.

2. Arang serbuk gergaji

Arang serbuk gergaji adalah arang yang terbuat dari serbuk gergaji yang dibakar. Serbuk gergaji biasanya mudah didapat di tempat-tempat penggergajian atau tempat pengrajin kayu. Serbuk gergaji adalah bahan sisa produksi yang jarang dimanfaatkan lagi oleh pemilknya. Sehingga harganya bisa terbilang murah. selain dapat untuk bahan bakar, arang serbuk gergaji biasanya dimanfaatkan untuk campuran pupuk dan dapat diolah menjadi briket arang.

3. Arang sekam padi

(27)

4. Arang tempurung kelapa

Arang tempurumg kelapa adalah arang yang berbahan dasar tempurung kelapa. Pemanfaatan arang tempurung kelapa ini termasuk cukup strategis sebagai sektor usaha. Hal ini karena jarang masyarakat yang memanfaatkan tempurung kelapanya. Selain dimanfaatkan dengan dibakar langsung, tempurung kelapa dapat dijadikan sebagai bahan dasar briket arang.

Tempurung kelapa yang akan dijadikan arang harus dari kelapa yang sudah tua, karena lebih padat dan kandungan airnya lebih sedikit dibandingkan dari kelapa yang masih muda. Harga jual arang tempurung kelapa terbilang cukup tinggi. Selain berkualitas tinggi, untuk mendapatkan tempurung kelapanya juga terbilang sulit dan harganya cukup mahal.

5. Arang serasah

Arang serasah adalah arang yang terbuat dari serasah atau sampah dedaunan. Bila dibandingkan dengan bahan arang lain, serasah termasuk bahan yang paling mudah didapat. Arang serasah juga bisa dijadikan briket arang, karena mudah dihancurkan.

6. Briket arang

(28)

Arang yang sering dijadikan briket arang diantaranya adalah arang sekam, arang serbuk gergaji, dan arang serasah. Arang- arang tersebut terlalu kecil untuk digunakan langsung dan akan cepat habis. Sehingga akan lebih awet jika diubah menjadi briket arang. Untuk arang tempurung kelapa dapat dijadikan briket arang, tetapi hanya tempurung yang sudah remuk. Sedangkan tempurung yang masih utuh tidak perlu dijadikan briket arang.

7. Arang kulit buah mahoni

Arang kulit buah mahoni adalah arang dengan bahan dasar kulit buah mahoni. Bila dilihat secara kasat mata, kulit buah mahoni memiliki tekstur yang keras dan padat. Sayang jika hanya dibiarkan tertumpuk disekitar halaman. Arang kulit buah mahoni diproses menggunakan tungku drum, sama halnya dengan arang kayu. Arang jenis ini juga dapat diolah menjadi briket arang. Arang yang dihasilkan dari kulit buah mahoni juga terbukti memiliki kualitas yang cukup baik. Jika dibakar hanya mengeluarkan sedikit asap. Nilai kalor yang dihasilkan saat dibakar sangat tinggi dan lebih tahan lama sehingga dapat menghemat biaya pengeluaran.

Arang kulit buah mahoni ini memang terdengar baru. Akan tetapi melihat kualitas arang yang dihasilkan, arang ini pasti akan banyak diminati dan dibutuhkan oleh masyarakat luas. Hal ini juga dapat dijadikan alternatif produksi bagi para wirausaha arang.

b. Arang aktif

(29)

arang aktif berkisar antara 300-3500 m2/gram dan ini berhubungan dengan struktur pori internal yang menyebabkan arang aktif mempunyai sifat sebagai adsorben. Arang aktif dapat mengadsorpsi gas dan senyawa-senyawa kimia tertentu atau sifat adsorpsinya selektif, tergantung pada besar atau volume pori-pori dan luas permukaan. Daya serap arang aktif sangat besar, yaitu 25-1000% terhadap berat arang aktif.

Arang aktif dibagi atas 2 tipe, yaitu arang aktif sebagai pemucat dan sebagai penyerap uap. Arang aktif sebagai pemucat, biasanya berbentuk powder yang sangat halus, diameter pori mencapai 1000 A0, digunakan dalam fase cair, berfungsi untuk memindahkan zat-zat penganggu yang menyebabkan warna dan bau yang tidak diharapkan, membebaskan pelarut dari zat-zat penganggu dan kegunaan lain yaitu pada industri kimia dan industri baru. Arang aktif sebagai pemucat diperoleh dari serbuk- serbuk gergaji, ampas pembuatan kertas atau dari bahan baku yang mempunyai densitas kecil dan mempunyai struktur yang lemah. Arang aktif sebagai penyerap uap, biasanya berbentuk granular atau pellet yang sangat keras diameter pori berkisar antara 10-200 A0, tipe pori lebih halus, digunakan dalam fase gas, berfungsi untuk memperoleh kembali pelarut, katalis, pemisahan dan pemurnian gas. Arang aktif sebagai penyerap uap diperoleh dari tempurung kelapa, tulang, batu bata atau bahan baku yang mempunyai struktur keras.

(30)

sifat, baik fisika maupun kimia, yaitu luas permukaannya bertambah besar dan berpengaruh terhadap daya adsorpsi.

Metoda yang umum digunakan dalam pembuatan arang aktif adalah:

a. Aktivasi Kimia: proses pemutusan rantai karbon dari senyawa organik dengan pemakaian bahan kimia. Aktivator yang digunakan adalah bahan-bahan kimia seperti: hidroksida logam alkali garam-garam karbonat, klorida, sulfat, fosfat dari logam alkali tanah dan khususnya Zn asam-asam anorganik seperti H2SO4 dan H3PO4. Arang sebagai pemucat, dapat dibuat dengan aktivasi kimia. Bahan baku dicampur dengan bahan-bahan kimia, kemudian campuran tersebut dipanaskan pada temperatur 500°C-900°C. Selanjutnya didinginkan, dicuci untuk menghilangkan dan memperoleh kembali sisa-sisa zat kimia yang digunakan. Akhirnya, disaring dan dikeringkan. Bahan baku dapat dihaluskan sebelum atau setelah aktivasi.

b. Aktivasi Fisika: proses pemutusan rantai karbon dari senyawa organik dengan bantuan panas, uap dan CO2

Untuk aktivasi fisika, biasanya arang dipanaskan di dalam furnace pada temperatur 800-900°C. Oksidasi dengan udara pada temperatur rendah, merupakan reaksi eksoterm sehingga sulit untuk mengontrolnya. Sedangkan pemanasan dengan uap atau CO2 pada temperatur tinggi merupakan reaksi

(31)

2.6 Arang tempurung kelapa dan arang sekam padi

a. Arang Tempurung kelapa

[image:31.595.122.501.334.490.2]

Kelapa (Cocos nucifera) mempunyai bagian yang berfungsi sebagai pelindung inti buah yang disebut tempurung kelapa. Tempurung kelapa terletak di bagian dalam kelapa setelah sabut, dan merupakan lapisan yang keras dengan ketebalan 3-5 mm. Tempurung kelapa termasuk golongan kayu keras dengan kadar air sekitar 9-10 % (dihitung berdasarkan berat kering)

Tabel 1. Karakteristik tempurung kelapa

Parameter Persentase

Kadar air (moisture content) 7,8

Kadar Abu( ash content ) 0,4

Kadar material yang menguap (Volatile matter )

80,80

Karbon( fixed carbon ) 18,80

(32)

Karena termasuk golongan kayu keras, tempurung kelapa secara kimiawi memiliki komposisi kimiawi yang hampir sama dengan kayu yaitu tersusun dari

lignin, cellulose, hemicellulosedengan komposisi yang berbeda-beda yaitu : Tabel 2. Komposisi Kimia Tempurung Kelapa

Komponen Rumus Kimia Komposisi

cellulose (C6H10O5)n 33,61

hemicellulose ( C5H8O4)n 19,27

Lignin [ (C9H10O3) (CH3O)]n 36,51

Sumber: http//www.asapcair.com.

Arang mempunyai kemampuan yang sangat baik untuk menyerap senyawa nitrogen dan lyophilic kolloids yang akan membantu menyempurnakan proses penyaringan dan akan mengurangi busa yang timbul pada proses penguapan, sehingga akan mempercepat proses kristalisasi gula (Alfathoni, 2002).

Arang tempurung kelapa digunakan sebagai adsorben karena :

1. Mempunyai daya adsorpsi selektif.

2. Karbon aktif dapat digunakan sebagai adsorben gas untuk menurunkan konsentrasi gas CO dan NO2(Basuki dkk, 2008).

3. Berpori, sehingga luas permukaan persatuan massa besar.

4. Mempunyai daya ikat yang kuat terhadap zat yang hendak dipisahkan secara fisik atau kimiawi (Tjokrokusumo, 1995).

(33)
[image:33.595.239.388.177.282.2]

6. Arang mempunyai sifat afinitas yang besar terhadap air, arang mampu menyerap uap air dalam jumlah yang sangat besar. Sifat higroskopis inilah sehingga arang digunakan sebagai adsorbent. (Ikawati,2002)

Gambar 4. Tempurung kelapa

b. Arang sekam padi

Sekam padi merupakan lapisan keras yang meliputi kariopsis yang terdiri dari dua belahan yang disebutlemmadanpaleayang saling bertautan. Pada proses penggilingan beras sekam akan terpisah dari butir beras dan menjadi bahan sisa atau limbah penggilingan. Sekam dikategorikan sebagai biomassa yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti bahan baku industri, pakan ternak dan energi atau bahan bakar, juga adsorben.

Dari proses penggilingan padi biasanya diperoleh sekam sekitar 20-30% dari bobot gabah. Penggunaan energi sekam bertujuan untuk menekan biaya pengeluaran untuk bahan bakar bagi rumah tangga petani. Penggunaan Bahan Bakar Minyak yang harganya terus meningkat akan berpengaruh terhadap biaya rumah tangga yang harus dikeluarkan setiap harinya.

(34)

33,71%, sedangkan menurut DTC-IPB sekam padi memiliki komposisi karbon (zat arang) 1,33%, dan silika 16,98%. Sekam memiliki kerapatan jenis (bulk densil)1 125 kg/m3, dengan nilai kalori 1 kg sekam sebesar 3300 kkal. Menurut Houston (1972) sekam memiliki bulk density 0,100 g/ml, nilai kalori antara 3300 - 3600 kkal/kg sekam dengan konduktivitas panas 0,271 BTU.

2.7. Proses Pembuatan arang Tempurung kelapa

Alat yang dipakai untuk membuat arang tempurung kelapa bisa dari bak semen, tanah, drum dan lain-lain.

1. Drum dibuka salah satu tutup sisinya kemudian ditengah-tengah tutupnya dibuat lubang dengan diameter kurang lebih 10 cm lalu kita pasang pipa yang berfungsi sebagai cerobong asap

2. Body drum paling bawah diberi lubang kira kira diameter 10 mm sebanyak 4 lubang (utara, selatan, timur, barat) kemudian naik kira kira 30 cm. buat lubang lagi sebanyak 4 buah (timur, barat, selatan dan utara) kemudian naik 30 cm lagi dibuat lubang lagi sehinga dibuat buat lubang tiga tingkat kali empat jadi ada 12 lubang yang berfungsi untuk mengendalikan api.

Cara membuat arang tempurung kelapa :

(35)
[image:35.595.160.466.324.703.2]

lubang ditutup tak terkecuali agar oksigen tidak masuk ke drum (usahakan ditutup rapat tidak boleh bocor sedikitpun agar arang tidak berubah jadi abu). Pendinginan yang baik adalah secara alami tidak boleh memakai air (bisa mengurangi kualitas arang) pendinginan kurang lebih 6 jam. Drum dibuka kemudian arang dikeluarkan dan dibersihkan dari kotoran serta disortir antara arang yang telah jadi sempurna dengan yang belum jadi. Arang yang sempurna tanda-tandanya bila dipatahkan akan kelihatan mengkilat (dekindo.com, 2011)

(36)

2.8 Filter Udara

Filter udara adalah komponen yang berfungsi menyaring udara bebas dari luar yang akan masuk ke ruang pembakaran agar selalu dalam keadaan bersih. Udara yang sudah disaring kemudian menuju ke ruang pembakaran bersamaan dengan bahan bakar. Dengan bercampurnya udara dengan bahan bakar, maka kedua zat ini berubah menjadi gas dan seterusnya menuju ke ruangan silinder.

Filter udara di motor sudah mengalami tiga kali evolusi. Generasi pertama, menggunakan bahan busa. Generasi kedua mengunakan tipe kertas kering, dan generasi terbaru menggunakan kertas basah (http://www.otomotifnet.com/).

Saringan Udara (filter) hanya berguna untuk menagkap partikel-partikel kasar seperti debu dan kotoran. Akan tetapi gas-gas yang terkandung di dalam udara seperti nitrogen, oksigen, Uap air, dan gas-gas lainnya yang berukurannanometer

masih dapat lolos darifiltertersebut (Niwantana, 2010).

2.9 Polusi Udara

Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan makhluk hidup, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.

(37)

Klasifikasi Pencemar Udara :

1. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran

2. Pencemar sekunder : pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Contoh: Sulfur dioksida, Sulfur monoksida dan uap air akan menghasilkan asam sulfurik (Putracenternet, 2009).

Emisi gas buang lebih banyak terjadi akibat pembakaran yang tidak sempurna. Pada langkah pembakaran, sebagian dari campuran bahan bakar udara tersebut tidak ikut terbakar akibat pembakaran yang tidak sempurna. Hal ini menimbulkan gas HC yang masih berupa hidrokarbon (CxHy). Pada tahap ini sebagian hidrokarbon bahan bakar yang akan bereaksi dengan udara menjadi gas CO akibat reaksi pada temperatur tinggi dan kekurangan O2. Jika campuran bahan bakar dengan udara berlebih maka gas NO juga akan timbul pada saat temperatur tinggi.

Dibawah ini merupakan Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor

Tabel 3. Ambang batas emisi gas buang berdasarkan Peraturan Gubernur.

Mesin Motor Kandungan

CO HC

2 Tak 4,5% 1200ppm

4 Tak 5,5% 1200ppm

(38)
[image:38.595.113.512.239.542.2]

Sedangkan menurut Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 4 tahun 2009 yang tidak membedakan antara motor mesin 2-tak dan 4-tak, tetapi dalam Permen itu perbedaan hanya dilakukan terhadap motor yang berkapasitas 50 cc, 50-150 cc dan 150 cc ke atas.

Tabel 4. Ambang Batas Emisi gas buang Berdasarkan Peraturan Menteri.

Kategori Parameter Nilai ambang batas

(gram/km)

L1

CO HC + NOx

1.1 1.2

L2

CO HC + NOx

3.5 1.2

L3 < 150 cm3

CO HC NOx 5.5 1.2 0.3

L3 ³ 150 cm3

CO HC NOx 5.5 1.0 0.3

sumber: Data diolah 2009 (PerMenNeg LH No. 4 tahun 2009)

Keterangan:

(39)

L2 : Kendaraan bermotor beroda 3 dengan susunan roda sembarang dengan kapasitas silinder mesin tidak lebih dari 50 cm3 dan dengan desain kecepatan maksimum tidak lebih dari 50 km/jam apapun jenis tenaga penggeraknya.

(40)

METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan Pengujian

1. Motor bensin 4-langkah 110 cc

Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah motor bensin 4-langkah 110 cc dengan merk Honda Blade. Adapun spesifikasi mesin uji yang digunakan adalah sebagai berikut.

Tipe mesin : 4 langkah SOHC

Pendingin : Udara

Diameter xstroke : 50 x 55,6 mm

Displacement : 109,1 cc

Tenaga maksimum : 8,66 dk/7000 rpm

Torsi : 8,42 Nm/5.500 rpm

Rasio Kompresi : 9 : 1

Karburator : Keihin venturi 17

Kopling : Basah, diafragma & sentrifugal

Pengapian : DC CDI

(41)
[image:41.595.217.407.83.225.2]

Gambar 6. Sepeda Motor Honda blade 110 cc

2. Tungku Pembakaran

Tungku pembakaran yang digunakan berbentuk silinder, berasal dari drum tempat oli bekas yang kemudian dibagi dua agar tidak terlalu besar dan mudah pada saat proses pembakaran tempurung kelapa.

Dimensi tungku pembakaran sebagai berikut.

Panjang tabung : 45 cm

Diameter tabung : 60 cm

Panjang pengaduk : 80 cm (diusahakan panjang agar tangan tidak panas)

Tinggi Dudukan tungku : 25 cm ( 4 buah )

(42)

Gambar 7. Tungku pembakaran dan pengaduknya

3. Stopwatch

Stopwatchdigunakan untuk mengukur waktu pada saat pengujian.

Gambar 8.stopwatch 4. Tachometer

[image:42.595.242.382.586.695.2]

Tachometer yang dipakai dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui putaran mesin (rpm).

Gambar 9.Tachometer

80 cm

45 cm

60 cm

(43)

5. Perangkat analog

Dalam penelitian ini, speedometer, odometer, sudah berada dalam satu unit panel analog motor pada dashboard. Speedometer dengan ketelitian 10 km/jam,odometerdengan ketelitian 100 m.

Gambar 10. Perangkat analog

6. Kemasan arang

[image:43.595.234.405.213.333.2]

Arang dikemas dengan menggunakan bahan kawat yang besarnya disesuaikan dengan ruangfilterudara.

Gambar 11. Kemasan Arang

7. Gelas ukur 100 ml

(44)
[image:44.595.224.401.383.494.2]

Gambar 12. Gelas Ukur 500 dan 100 ml

8. Tangki bahan bakar buatan 250 ml

Digunakan sebagai wadah bahan bakar ketika proses pengambilan data. Sehingga tidak menggunakan tangki bahan bakar motor agar lebih mudah dalam proses pengukuran konsumsi bahan bakar.

Gambar 13. Tangki bahan bakar buatan 250 ml

9. Timbangan

Digunakan untuk menimbang massa arang tempurung kelapa dan massa tepung tapioka (perekat). Timbangandigitaldengan ketelitian 0,01 gr

[image:44.595.249.389.638.730.2]
(45)

10. Cetakan

[image:45.595.236.391.456.559.2]

Sebagai alat untuk mencetak hasil campuran tepung tapioka dengan arang yang sebelumnya telah dihaluskan permukaannya. Ukuran yang digunakan 10 mm dan 5 mm

Gambar 15. Cetakan 10 dan 5 mm

11.Oven

Digunakan untuk pengaktivasian pellet arang sekam padi dengan pemanasan pada temperatur 150°C selama 1 jam

Gambar 16.Oven

11. Arang dari tempurung kelapa

(46)

12. Lem Tepung tapioka.

Tepung tapioka yang diperoleh dari pasar kemudian diayak. Lem tepung tapioka digunakan sebagai perekat.

13. Aquadest

[image:46.595.253.370.317.422.2]

Cairan bening, tidak berwarna, tidak berbau. Air ini dipakai untuk pencampuran antara bubuk arang dan tepung tapioka agar campuran dapat dibentuk dan dicetak dengan komposisi tertentu.

Gambar 17.Aquadest 14. Filterudara.

Filterudara standard Honda blade 110 cc

[image:46.595.257.402.565.685.2]
(47)

3.2 Persiapan Alat dan Bahan

1. Proses pembuatan arang tempurung kelapa

[image:47.595.225.399.335.435.2]

Tempurung kelapa yang telah dikumpulkan dari pasar disiapkan. Tempurung kelapa kemudian dijemur di bawah sinar matahari sampai kering. Setelah tempurung kelapa kering, tempurung kelapa dibersihkan dari serabut serabutnya karena menggangu kebersihan dari tempurung kelapa tersebut. Berikut merupakan langkah kerja proses pembuatan arang dari tempurung kelapa.

Gambar 19. Tempurung kelapa

(48)
[image:48.595.157.485.150.265.2]

Pada proses pembakaran dilakukan dengan perlahan lahan sampai seluruh tempurung kelapa terbakar, memerah dan memiliki asap yang tebal.

Gambar 20. Proses terbakarnya tempurung kelapa (asap menebal)

Setelah beberapa menit asap dari tungku pembakaran semakin menipis. Asap menipis sebagai pertanda bahwa pengarangan hampir selesai.

Gambar 21. Asap dari tungku menipis

[image:48.595.230.394.376.498.2]
(49)
[image:49.595.179.461.86.202.2]

Gambar 22. Menutup tungku dengan kain tebal dan tanah ( Proses pendinginan)

Setelah arang dingin, tutup tungku dibuka kemudian arang dikeluarkan, dibersihkan, dan disortir dari kotoran. Massa arang tempurung ketika sudah dibersihkan kira-kira setengah dari tungku sebesar 15 kg. Arang serta disortir arang yang telah jadi sempurna dengan arang yang belum jadi. Arang yang sempurna adalah arang yang apabila dipatahkan akan kelihatan mengkilat.

Gambar 23. Arang tempurung kelapa dikeluarkan dari tungku

[image:49.595.168.460.437.537.2]
(50)
[image:50.595.154.476.85.193.2]

Gambar 24. Proses penyortiran Arang dari kotoran.

2. Proses pembuatan arang tempurung kelapa menjadi serbuk

Arang tempurung kelapa yang telah dibersihkan dipindahkan ke tempat yang bersih. Setelah itu digiling dan dihaluskan. Massa arang tempurng kelapa sebelum di giling sebesar 15 kg kemudian setelah digiling massanya menjadi 10 kg. Serbuk arang tempurung kelapa yang sudah halus disaring dengan menggunakan saringan 100 mesh. Pada gambar 25 dapat dilihat proses pembuatan arang menjadi serbuk. Mulai dari arang tempurung kelapa yang sudah ditiriskan, digiling, dan disaring.

Gambar 25. Proses Pembuatan arang menjadi serbuk

3. Pembuatan arang tempurung kelapa menjadi pelet

[image:50.595.113.502.482.580.2]
(51)

diperhatikan adalah kondisi panas yang stabil agar tidak boleh terlalu panas, tempat memasaknya harus anti lengket seperti teflon agar tidak lengket pada permukaan wajan. Proses pencampuran air aquades dengan tepung kira-kira 5 menit sampai menjadi lem.

Adapun komposisi persen (%) massa Tapioka + aquades + bubuk arang adalah sebagai berikut :

20% + 30% + 50% 15% + 30% + 55% 15% + 25% + 60%

[image:51.595.114.511.622.720.2]

Adonan yang dibuat tidak terlalu encer dan tidak kering sehingga dapat dibentuk tablet dengan diameter masing-masing 5 mm dan 10 mm dengan masing-masing ketebalan sebesar 3 mm. Kemudian pelet dipanaskan pada oven 1500C. Jumlah berat arang tempurung kelapa yang dibutuhkan akan disesuaikan dengan frame arang tempurung kelapa pada filter udara. Pada gambar 26 dapat dilihat proses pembuatan arang menjadi tablet, mulai dari proses penimbangan serbuk arang tempurung kelapa, tepung tapioca, setelah itu proses pembuatan adonan dan pencetakan adonan tempurung kelapa menjadi pelet dengan ukuran 5 mm dan 10 mm.

(52)
[image:52.595.141.487.85.184.2]

Gambar 27. Proses pemanasan pelet 1500C

4. Pembuatanframeuntuk tempat arang tempurung kelapa padafilterudara

[image:52.595.162.462.427.540.2]

Frame dirangkai dengan menggunakan jalinan kawat lembut yang mudah dibentuk (kawat strimin), ukurannya disesuaikan dengan ruang yang tersedia pada filter udara. Di dalam frame, arang dibungkus menggunakan kain halus. Setelah semua terpasang, arang batok kelapa siap untuk diuji. Pada gambar 28 dapat dilihatframetempat pelet arang batok kelapa pada filter udara.

Gambar 28.Frameuntuk tempat pelet arang tempurung kelapa padafilterudara

[image:52.595.120.504.587.704.2]
(53)

3.3 Prosedur Pengujian

Data yang diambil dalam pengujian ini adalah:

1. Pengujian konsumsi bahan bakar (road test) dengan kondisi filter udara tanpa menggunakan arang.

2. Pengujian konsumsi bahan bakar (road test) dengan kondisi filter udara menggunakan arang dengan masing-masing ukuran (5 mm dan 10 mm dengan ketebalan 3 mm).

3. Pengujian akselerasi dengan kondisifilterudara tanpa arang.

4. Pengujian akselerasi dengan kondisi filter udara menggunakan arang dengan masing-masing ukuran (5 mm dan 10 mm dengan ketebalan 3 mm).

5. Pengujian emisi dengan kondisifilterudara tanpa arang

6. Pengujian emisi dengan kondisi filter udara menggunakan arang dengan masing-masing ukuran (5 mm dan 10 mm dengan ketebalan 3 mm).

7. Uji komparasi dengan membandingkan media adsorpsi mana yang lebih baik sebagai filter udara pembakaran.

Pengujian parameter prestasi mesin sepeda motor bensin 4 Langkah adalah

1. Konsumsi bahan bakar

a. Pengujian Berjalan pada kecepatan konstan (50 km/jam)

(54)

menggunakan arang. Data yang diambil tiap pengujiannya melalui road test

pada cuaca dan lokasi pengujian yang sama (permukaan kering) dengan beban kendaraan dan cara berkendara yang juga sama. Data – data yang ditampilkan pada pengujian road test adalah data konsumsi bahan bakar (liter) pada kecepatan konstan (50 km/jam) untuk jarak 5 km dengan bukaan gas yang sama dan data akselerasi dari keadaan diam (detik).

Persiapan yang perlu dilakukan adalah botol berkapasitas 200 ml. Tangki buatan disambung dengan rapat bersama selang bensin. Tangki buatan diikat di sisi samping sepeda motor. Setelah itu tangki diisi dengan bensin yang sudah disiapkan.

(55)
[image:55.595.138.484.149.462.2]

Tabel 5. Format data variasi ukuran arang tempurung kelapa terhadap konsumsi bahan bakar.

No.

Ukuran Arang

Pengujian

ke- Konsumsi bahan bakar (ml)

1

1. Tanpa arang 2

3

1

2. 5 mm 2

3

1

3. 10 mm 2

3

b. Pengujian stasioner pada putaran 1500 rpm, 2500 rpm, dan 4000 rpm selama 10 menit.

(56)
[image:56.595.105.534.143.596.2]

Tabel 6. Data Pengujian konsumsi Bahan Bakar pada kondisi stasioner.

2.Akselerasi dari keadaan diam 0–80 km/jam, dan 40-80 km/jam, (detik).

Pengujian akselerasi juga dilakukan dengan dua kondisi yaitu kondisi filter

(57)
[image:57.595.179.445.407.539.2]

berhenti (0 km/jam). Ketika gas mulai ditekan, stopwatch mulai diaktifkan. Setelah sampai pada kecepatan yang diinginkan (80 km/jam),stopwatch dinon-aktifkan kemudian dicatat waktu tempuhnya. Untuk mencapai kecepatan 40 km/jam dan 80 km/jam stopwatch mulai diaktifkan pada kecepatan 40 km/jam sampai pada kecepatan yang diinginkan 80 km/jam. Karena pengujian akselerasi ini rentan error maka pengendara melakukan perpindahan gigi yang teraratur dan pencatatan waktu yang tepat. Pada perpindahan gigi pertama, kecepatan sepeda motor dari 0-20 km/jam lalu perpindahan gigi kedua pada kecepatan 20-40 km/jam dan ketika mencapai 40 km/jam langsung melakukan pergantian gigi ketiga sekaligus mengaktifkan stopwatch.

Tabel 7. Format data akselerasi 0–80 km/jam, dan 40-80 km/jam.

Kecepatan (km/jam)

Variasi Ukuran Arang

0 5 mm 10 mm

Waktu (Detik) 0-80

40-80

2. Pengujian Emisi Gas buang

(58)

1. Pemanasan mesin

Pemanasan mesin dilakukan untuk mempersiapkan mesin pada kondisi kerja.

2. Kalibrasigas Analyzer

Setelah mesin berada pada kondisi kerja kemudian dilakukan kalibrasi gas

analyzer. Kalibrasi analyzer ini ditempatkan di dalam saluran pembuagan sepeda motor (Knalpot). Kalibrasi ini dilakukan secara otomatis setelah tombol

[image:58.595.152.478.334.471.2]

ON pada gas analyzer ditekan. Setelah beberapa menit nilai-nilai kadar gas buang mulai terbaca padadisplay gas analyzer.

Gambar 30. Pengujian Emisi

3. Pengujian tanpa menggunakanFiltertempurung kelapa.

Data yang didapatkan dari hasil pengukuran ini digunakan sebagai pembanding dengan data pada pengukuran menggunakan Filter arang tempurung kelapa. Langkah-langkah pengukuran sebagai berikut:

Sepeda motor dihidupkan dan dijaga pada putaran 1500 rpm danprobesensor sudah dimasukkan dalam knalpot. Selanjutnya Nilai pada fuel gas analizer

(59)

dengan langkah yang sama pula, pengukuran dilakukan kembali untuk putaran mesin yang berbeda yaitu 2500, 4000 rpm.

4. Pengujian menggunakan Filter arang tempurung kelapa

Setelah pengukuran pada kondisi normal selesai maka pengukuran kedua dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Setelah sepeda motor dimatikan, filter arang tempurung kelapa dipasang di

[image:59.595.109.469.458.692.2]

Filter udara. Sepeda motor dihidupkan kembali lalu pengukuran diulang kembali sesuai urutan pengukuran pertama. Pengukuran dilakukan dengan pergantian variasi ukuranFilterarang tempurung kelapa.

Tabel 8. Data emisi menggunakan ukuran arang berdiameter 5 mm

Putaran

Mesin( rpm ) Pengulangan ke- Kadar CO, % Kadar HC, %

Kadar CO2, %

1500

1 2

2500

1 2

4000

(60)
[image:60.595.109.469.129.363.2]

Tabel 9.Data emisi menggunakan ukuran arang berdiameter 10 mm

4. Uji Komparasi

Setelah didapatkan hasil terbaik dari pengaruh arang tempurung kelapa sebagai adsorben udara pembakaran, melakukan pengujian dengan media adsorpsi lain seperti arang sekam dengan metode yang sama dan membandingkan media adsorpsi mana yang paling baik.

3.4 Lokasi Pengujian

Adapun lokasi pengujian emisi gas buang dilakukan di Mitsubishi Budi Berlian Jl. Raya H. Mena Km 15 Lampung selatan, pengujian konsumsi bahan bakar dilakukan di Jl. Ryacudu, KORPRI Bandar Lampung dan akselerasi dilakukan di jalan PKOR Way Halim Bandar Lampung.

Putaran Mesin( rpm )

(61)

3.5 Diagram Alir Penelitian

[image:61.595.120.505.135.710.2]

Untuk diagram alir penelitian ditunjukkan pada gambar 31 di bawah ini.

Gambar 31. Diagram Alir Pengambilan Data.

Pembuatan arang Tempurung kelapa

Mengambil Data arang 5 dan 10 mm

Memasukkan pelet arang ke dalamframe(5 mm dan 10 mm ) dengan ketebalan 3 mm, memasang

framepada saringan udara, memasang tangki buatan 200 ml

Konsumsi Bahan Bakar

Akselerasi Emisi gas buang

Road Test stasioner

Uji Komparasi

Mengambil Data tanpa arang

(62)

Oleh

ARMENY P GINTING

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Pada

Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG

(63)

Gambar Halaman 1. Prinsip kerja motor 4 langkah……...……... 9 2. Diagramp-vdari siklus ideal motor bakar

bensin 4 langkah...………... 10 3. arang kering………...………... 17

4. Tempurung kelapa……….. 25

5. Skema pembuatan arang tempurung dengan menggunakan drum…. 27 6. Sepeda Motor Honda blade 110 cc………... 33 7. Tungku pembakaran dan pengaduknya………... 34 8.stopwatch………...………... 34 9.Tachometer………... 34

10. Perangkat analog……….. 35

11. Kemasan Arang ...………... 35 12. Gelas Ukur 500 dan 100 ml………... 36 13. Tangki bahan bakar buatan 250 ml………... 36 14. Timbangandigital………... 36 15. Cetakan 10 dan 5 mm……….... 37

16.Oven………... 37

17.Aquadest……….... 38 18. Filter udara…………...………... 38

(64)

22. Menutup Tungku dengan kain tebal dan tanah ( Proses

pendinginan)…………...………... 41 23. Arang Tempurung kelapa dikeluarkan dari tungku………... 41 24. Proses penyortiran Arang dari kotoran……...……….... 42 25. Proses Pembuatan arang menjadi serbuk………... 42 26. Proses Pembuatan arang menjadi tablet………... 43 27. Proses pemanasan pelet 1500c………... 44 28. Frameuntuk tempat pelet arang tempurung kelapa padafilter

udara... 44 29. Peletakan pellet arang ke dalamframesampai kefiltermotor ... 44 30. Pengujian Emisi……...………... 50 31. Diagram alir pengambilan data………... 53 32. Adonan yang gagal ( komposisi 20% tapioka, 30% air dan 50%

bubuk arang...…...…... 55 33. Komposisi adonan terbaik (15% tapioka, 25% air, dan 60%

bubuk arang...………... 55 34. Grafik penurunan konsumsi bahan bakar secara berjalan(road test)

pada kecepatan konstan 50 km/jam………... 58 35. Grafik penurunan konsumsi bahan bakar secarastasioner

pada putaran 1500 rpm.……...…... 61 36. Grafik penurunan konsumsi bahan bakar secarastasionerpada

putaran 2500 rpm...………... 63 37. Grafik penurunan konsumsi bahan bakar secarastasionerpada

(65)

………...………... 73 42. Grafik pengaruh Arang tempurung terhadap emisi gas buang CO2... 76

43. Diagram perbandingan arang Tempurung dengan arang sekam

(stasioner)………....………... 79 44. Diagram perbandingan arang Tempurung dengan arang sekam

(road test).……... 80 45. Grafik Grafik Pengaruh arang tempurung denga arang sekam

terhadap gas CO...………….. 81 46. Grafik Pengaruh arang tempurung denga arang sekam terhadap

kadar HC.…………...……... 83 47. Grafik Pengaruh arang tempurung denga arang sekam terhadap

(66)

DAFTAR ISI………... i

DAFTAR TABEL... ii

DAFTAR GAMBAR……….... iii

DAFTAR ISTILAH……….. iv

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang………...……….. 1

1.2 Tujuan Penelitian………... 5

1.3. Batasan masalah………... 5

1.4. Sistematika Penulisan………... 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motor bakar………... 8

1. Motor Bensin………... 8

2. Motor Diesel………... 12

2.2. Proses Pembakaran………... 12

2.3. Parameter prestasi Motor Bensin 4 Langkah………... 14

2.4. Adsorpsi... 15

2.5. Arang dan arang aktiv... 17

2.6. Arang Tempurung kelapa dan arang sekam padi... 23

2.7. Proses Pembuatan Arang Tempurung Kelapa... 26

2.8. Filter udara………... 28

(67)

3.2. Persiapan Alat dan Bahan………... 39

3.3. Prosedur Pengujian………... 45

3.4. Lokasi Pengujian………... 52

3.5. Diagram Alir Penelitian………... 53

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Konsumsi Bahan Bakar...…………... 56

4.2. Pengujian Akselerasi...……… 66

4.3. Pengujian Emisi Gas Buang………...………...…... 70

4.4. Pengujian Perbandingan Filter arang Tempurung kelapa Dengan Filter Arang sekam... 78

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan………... 85

5.2. Saran………... 86

(68)

Absorben : Penyerapan fluida oleh fluida lainnya dengan membentuk suatu larutan.

Adsorpsi : Suatu proses yang terjadi ketika suatu fluida, cairan maupun gas , terikat kepada suatu padatan atau cairan (zat penjerap, adsorben) dan akhirnya membentuk suatu lapisan tipis atau film (zat terjerap, adsorbat) pada permukaannya.

Afinitas : Ketertarikan, kecenderungan suatu unsur atau

senyawa untuk membentuk ikatan kimia dengan unsur atau senyawa lain.

Effluent : Limbah, mengalir keluar (ks).

Filter : Penyaring.

Higroskopi : Kemampuan suatu zat untuk menyerap molekul air dari lingkungannya baik melalui absorbsi atau adsorpsi

(69)

yang sesuai, kekuatan tarik tinggi ada antara partikel koloid dan cair. Hal ini mengakibatkan pembentukan solusi yang sangat stabil yang disebut lyophilic sol. Sols ini dibentuk oleh zat seperti gusi, pati dan protein. Lyophilic sol dapat dengan mudah dibuat dengan pencampuran langsung dengan cairan koloid.

Lemma : Sekam kelopak.

Oddometer : Instrumen yang menunjukkan jarak yang ditempuh oleh kendaraan.

Palea : Salah satu bract-seperti organ dari rumput spikelet.

Reaksi endoterm : Reaksi yang memerlukan energi atau menyerap energi dari lingkungan ketika reaksi terjadi.

Reaksi eksoterm : Reaksi yang mengeluarkan energi atau menghasilkan energi ketika reaksi terjadi.

Speedometer : Alat untuk mengukur kecepatan.

Tachometer : Alat yang digunakan untuk mengetahui putaran mesin (rpm).

(70)

Anonima.. 2011. http://erwin-saragih.blogspot.com/ diagaram P-v. Diakses 11 Desember 2011

Anonimb. 2011.http://id.wikipedia.org/wiki/Karbon_aktif. Diakses : 30 Oktober 2011

Anonimc.2011.Http://Www.Putra Centernet Pencemaran Udara Dan Solusinya. Diakses 7 Januari 2009

Anonime.2011.(http://www.otomotifnet.com/otoweb/index.php?templet=ototips/co ntent/0/0/1/7/2072. Diakses 20 Desember 2011Alfathoni, Girun. 2002. Rahasia Untuk Mendapatkan Mutu Produk Karbon Aktif Dengan Serapan Iodin Di atas 1000 MG/G. Yogyakarta.

Anonimf.2011.http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/20187/E04 SDR.pdf?sequence=2. Diakses: 11Oktober 2011.

Anonimg.2011.http//digilib.petra.ac.id view page =2 tempurung kelapa. Diakses 30 Oktober 2011

(71)

Bensin 4 Langkah.Jurusan Teknik Mesin . Fakultas Teknik

Basuki Kris dan Budi Setiawan. 2008.Penurunan Konsentrasi CO dan N02pada

Emisi Gas Buang Menggunakan Arang Tempurung Kelapa Yang Disisipi TiO2Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir. Batan

Heywood, J.B.1988.Internal Combustion Engine Fundamentals.McGrawHill Book Company Inc. New York

Ikawati dan Melati. 2002. Pembuatan Karbon Aktif Dari Limbah Kulit Singkong UKM Tapioka Kabupaten Pati. Jurnal Penelitian.

Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik-Universitas Diponegoro. Semarang.

Lampost. 2011.Pencemaran Udara di Bandar Lampung. Bandar Lampung. Rachmawati Dwi Sonya. 2004.Pembuatan Arang Aktif Tempurung Kelapa Sawit

Untuk Pemurnian Minyak Goreng Bekas. Departemen Teknologi Hasil Hutan-Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.

Reynold, T.A, 1982,Unit Operations and Process in Enviromental Engineering. Brooks, cole engineering division Monterey : California.

(72)

Sumatera Utara

(73)

Tabel Halaman

1. Karakteristiktempurung kelapa ……….. 23

2. Komposisi Kimia Tempurung Kelapa ……….... 24

3. Ambang batas emisi gas buang berdasarkan Pergub... 29

4. Ambang Batas Emisi gas buang Berdasarkan Permen………... 30

5. Format data variasi ukuran arang tempurung kelapa terhadap konsumsi bahan bakar…...………... 47

6. Data Pengujian konsumsi Bahan Bakar pada kondisi stasioner... 48

7. Format data akselerasi 0–80 km/jam, dan 40-80 km/jam... 49

8. Data emisi menggunakan ukuran arang berdiameter 5 mm... 51

(74)

Jalani hidupmu dimana ketakutan akan kematian tidak pernah

menyusupi hatimu..

Hargai agama orang lain..

Hormati orang lain dan pandangannya..

dan minta mereka menghormati pandanganmu..

Cintai hidupmu..

Sempurnakan hidupmu..

Perindah semua hal dalam hidupmu..

Berusahalah panjang umur..

dan layanilah negaramu..

Ketika tiba masa kematianmu..

Jangan seperti mereka yang hatinya diliputi rasa takut akan

kematian.. Sehingga, saat masanya tiba mereka menangis, dan

berdoa diperpanjang waktunya..untuk hidup selamanya dan tiada

bedanya. Nyanyikan lagu kematianmu, dan gugurlah seperti

(75)

yang kita bangun,

Bukan apa yang kita dapat tapi

apa yang kita berikan.

bukanlah kesuksesan kita namun

keberartian

kita.

ukanlah apa yang kita pelajari namun

apa yang kita ajarkan

bukanlah kemampuan kita namun

karakter kita

bukan seberapa banyak orang yang kita kenal, namun

seberapa

banyak yang akan merasakan kehilangan yang mendalam ketika

kita pergi.

bukanlah yang kita kenang namun

kenangan tentang kita yang

akan terus hidup pada mereka-mereka yang mencintai kita.

seberapa lama kita akan diingat, oleh siapa dan bagaimana kita

dikenang

Menjalani kehidupan yang berarti tidak terjadi dengan

sendirinya. Ini juga bukan mengenai keadaan namun

ini

mengenai pilihan.

(76)

Mama

Atas segala pengorbanan yang tak terbalaskan, kesabaran, keikhlasan,

doa, cinta dan kasih sayangnya dia menciptakan kenyataan bagi ku

Alm. Opung

Atas Doa, dukungan, harapan, cinta

Keluarga Besar Penulis

XII ipa 4

SMA N 1 tebing tinggi

SMP N 1 tebing tinggi

SD katolik cinta kasih

Teman-teman Seperjuangan Penulis

Mesin 07

IMKA rudang mayang lampung

(77)

Penulis dilahirkan di Tebing tinggi pada tanggal 10 september 1988 sebagai anak tunggal dari Erna Sinaga

Pendidikan penulis diawali dari Taman Kanak-Kanak Cinta kasih pada tahun 1993, kemudian melanjutkan di Sekolah Dasar katolik cinta kasih pada tahun 1995 dan diselesaikan pada tahun 2001, pada tahun 2001 melanjutkan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 tebing tinggi sumatera utara yang diselesaikan pada tahun 2004, kemudian pada tahun 2004 melanjutkan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Tebing tinggi Sumatera utara diselesaikan pada tahun 2007. Pada tahun 2007 penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi S1 Teknik Mesin di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Lampung melalui jalur SPMB.

Selama di bangku kuliah, penulis aktif dalam beberapa Lembaga Kemahasiswaan. Aktif dalam Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin (HIMATEM) Universitas Lampung sebagai anggota Divisi penelitian dan pengembangan 2008-2009.

(78)

D041 untuk part No.D574-50022-202 Pada Pesawat Air Bus A320 Di PT.Dirgantara Indonesia.

(79)

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Teknik pada Jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung.

Skripsi dengan judul “Pengaruh Penggunaan Arang Tempurung Kelapa Sebagai Adsorben Udara Pembakaran Terhadap Prestasi Sepeda Motor Bensin 4 Langkah” ini dapat diselesaikan berkat partisipasi, bantuan, dukungan dan doa dari berbagai pihak. Sebagai rasa syukur, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dr.Ir. Lusmeilia Afriani, D. E. A selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Lampung.

2. Bapak Harmen ST. MT selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung.

3. Bapak Ir. Herry Wardono, M.Sc. selaku Pembimbing Utama dan Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan, pengetahuan, saran, serta nasehat selama proses penyelesaian skripsi ini.

(80)

penyempurnaan penulisan skripsi ini.

6. Bapak Ahmad Yahya Teguh Panuju S.T., M.T. selaku Koordinator Tugas Akhir yang telah membantu kelancaran skripsi ini.

7. Seluruh Dosen Jurusan Teknik Mesin atas ilmu yang diberikan selama penulis melaksanakan studi, baik materi akademik maupun teladan dan motivasi untuk masa yang akan datang.

8. Mama yang telah memberikan segala pengorbanan yang tidak akan

terbalaskan oleh apapun, motivasi, harapan, material dan spiritual, do’a,

semangat, pengertian, kesabaran, kasih sayang, serta pelukan hangat yang membuat penulis kembali merasa lebih nyaman dan tegar selama menjalani pendidikan dan penyelesaian skripsi di Universitas Lampung. 9. Almarhum Opung yang selalu memberi doa, dukungan semangat dan

kasih sayang.

10. Keluarga Besar Tulang Jerry, Maktua melda, maktua Okta, Nanguda Lastri, Nanguda gibson, yang senantiasa memberikan motivasi dan doa. 11. Abang-abang tingkat teknik mesin terutama Bang ucok (Rachmad

Afrizal), Dimas Rilham, Prima, Ferwin Prima Simatupang, Andreanta yang membantu selama pengerjaan, penelitian skripsi, saran, bimbingan dan semangatnya. Makasih bang.

(81)

13. Teman-teman yang mengisi hari-hariku Malemta Alfianus Ginting, Lamsihar S Tamba, Novian, Yongki, Hendri, Lintong Simbolon, Mangihut si pangkar, Erick Nababan, Aldo Ginting, Alex, adik Susinta ginting, Aisha marbun, Teresa Eninta, Erika, Una Bangun, K Desi, K ninda, K Yuni Fransika yang memberi saran, semangat sehari-harinya.

14. Pihak-pihak Mitubishi Berlian motor terutama Bapak Sutanto dan Supanto yang telah memberikan tempat pengujian dan bimbingan selama pengujian emisi berlangsung.

15. Keluarga Besar Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Lampung.

16. Teman-teman IMKA rudang mayang lampung, FKMK FT, XII IPA 4 SMA N 1 Tebing tinggi, PMKRI, GMKI.

17. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu persatu, yang telah ikut serta membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak. Penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi semua yang membaca dan bagi penulis sendiri.

Bandar Lampung, Mei 2012 Penulis,

(82)

SKRIPSI INI DIBUAT SENDIRI OLEH PENULIS DAN BUKAN HASIL PLAGIAT SEBAGAIMANA DIATUR DALAM PASAL 27 PERATURAN AKADEMIK UNIVERSITAS LAMPUNG DENGAN SURAT KEPUTUSAN REKTOR No. 3187/H26/PP/2010.

YANG MEMBUAT PERNYATAAN

(83)

5.1. Simpulan

Berdasarkan data-data hasil pengujian penggunaan arang tempurung kelapa Sebagaiadsorbenudara pembakaran terhadap prestasi sepeda motor Honda Blade 110 cc, didapat beberapa simpulan sebagai berikut:

1. Filter arang tempurung kelapa mampu mengurangi konsumsi bahan bakar, meningkatkan akselerasi dan mengurangi emisi gas buang.

2. Penurunan konsumsi bahan bakar terbaik diperoleh dengan massa arang 45 gram saat pengujian konsumsi bahan bakar pada kecepatan konstan 50 km/jam dan pengujian stasioner. Pada pengujianroad testmengkonsumsi bahan bakar sebesar 98,33 ml atau mampu mengurangi konsumsi bahan bakar sebesar 31,67 ml (24,36 %) dibanding keadaan normal, pada pengujian stasioner, yaitu putaran tinggi 4000 rpm sebesar 23,33 ml mampu mengurangi konsumsi bahan bakar sebesar 9,67 ml (29,30 %) dibanding kondisi normal.

(84)

4. Apabila dirata-ratakan dalam setiap pengujian filter dengan diameter pelet 10 mm memberikan hasil lebih baik dibanding filter berdiameter pelet 5 mm baik dengan pengujian akselerasi, pengujian stasioner dan uji emisi gas buang. Hal ini dikarenakan filter bediameter pelet 10 mm merupakan ukuran yang tepat sebagai penyusun pada frame karena lebih mudah dalam penyusunan, lebih teratur, baik dalam penyerapan uap air, nitrogen dan kotoran-kotoran lainnya sehingga proses pembakaran menjadi lebih sempurna.

5. Pada pengujian emisi gas buang, Penurunan gas CO terbaik pada pelet arang tempurung berdiameter 10 mm dengan massa 35 gr menghasilkan gas CO sebesar 2,47% mampu mengurangi gas CO sebesar 29,52% dibanding kondisi normal pada putaran mesin 1500 rpm. Penurunan gas HC terbaik juga pada pelet arang tempurung berdiameter 10 mm dengan massa 35 gr menghasilkan gas HC sebesar 199,55 ppm atau mampu mengurangi kadar HC sebesar 53,71% dibanding kondisi normal pada putaran tinggi yaitu 4000 rpm.

6. Setelah dilakukan perbandingan antara spesimen pelet arang tempurung kelapa dengan arang sekam diperoleh arang tempurung kelapa lebih baik dibanding arang sekam baik berdasarkan uji konsumsi bahan bakar secara

Road test(8 ml lebih hemat dari arang sekam ), stasioner(1,33 ml lebih hemat dari arang sekam)

5.2 Saran

Adapun beberapa saran yang ingin disampaikan penulis adalah sebagai berikut:

(85)

Gambar

Tabel 1. Karakteristik tempurung kelapa
Gambar 4. Tempurung kelapa
Gambar 5. Skema pembuatan arang tempurung dengan menggunakan drum.
Tabel 4. Ambang Batas Emisi gas buang Berdasarkan Peraturan Menteri.
+7

Referensi

Dokumen terkait

(3) Dana pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan untuk membiayai program pengembangan satuan pendidikan bertaraf internasional, bantuan operasional sekolah,

Ruang Pendidik INS Kayutanam merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang berdiri pada masa pergerakan nasional Indonesia.. Perguruan ini didirikan atas prakarsa

Kayu poplar merupakan sumber daya yang unik yang bermanfaat untuk bahan bakar organik yang aman bagi lingkungan. Studi ini menyelidiki perlakuan awal yang terlibat dalam

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa store atmosphere berpengaruh signifikan terhadap impulse buying pada pelanggan Laris Toserba dan Swalayan di Klaten, sehingga

Menanggapi hal tersebut, Badan Pertanahan Nasional (BPN) beserta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melaksanakan kegiatan legalisasi asset lintas sektor untuk

Berdasarkan Pasal 7 Ayat (6) UUPT tersebut mengandung konsekuensi yakni berupa sanksi hukum apabila waktu yang telah ditentukan oleh peraturan perundang-undangan yang

dari tempat itu, Dia melihat seorang petugas pemerintah sedang duduk di kantornya. Pekerjaan orang itu adalah * 2:10 Anak Manusia Waktu Yesus tinggal di dunia, Dia sering

Aplikasi ini diharapkan membantu bagian kepegawaian pada Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat Kota Palembang dalam mengelolah data pensiun PNS (Pegawai Negeri Sipil)