GAMBARAN GANGGUAN HAID PADA MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TINGKAT I
ANGKATAN 2010
Oleh:
ADE SUKMA RIANDA 080100365
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
GAMBARAN GANGGUAN HAID PADA MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TINGKAT I
ANGKATAN 2010
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Kelulusan Sarjana Kedokteran
Oleh :
ADE SUKMA RIANDA 080100365
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LEMBAR PENGESAHAN
Gambaran Gangguan Haid Pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tingkat I Angkatan 2010
Nama : Ade Sukma Rianda Nim : 080100365
Pembimbing Penguji I
(dr. M.Fahdhy, Sp.OG,MSc) (Prof. dr.Abdurrahman Saragih, Sp.THT-KL) NIP.196405091995031001 NIP.194711301980031002
Penguji II
(dr. Savita Handayani,Sp.PD) NIP.196805291997032001
Medan, Desember 2011 Dekan
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Latar Belakang : Haid merupakan proses kematangan seksual bagi seorang wanita. Haid dipengaruhi usia, berat badan,body mass index (BMI), dan stres.
Tujuan : penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran gangguan haid berupa prevalensi, jenis-jenis gangguan haid, dan cara mengatasi gangguan haid pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara tingkat I Angkatan 2010 .
Metode : metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif . total sampel yang digunakan berjumlah 124 mahasiswi yang berpartisipasi pada penelitian ini dan diperoleh dengan wawancara. Waktu penelitian dilakukan bulan Juli-September 2011. Tekhnik pengolahan data diolah dengan bantuan komputer (SPSS 17.0).
Hasil : Dari hasil penelitian didapati 124 responden dengan karakteristik umur, berat badan, tinggi badan, BMI (body mass index), dan usia menarche adalah sebagai berikut, rata-rata umur responden (18.86 tahun) , berat badan (53.19 kg) , tinggi badan(157.90 cm) , BMI (21.31) , usia menarche (12,07 tahun) . Dimana 73 orang (58.87%) aktif berolahraga, 108 orang (87.09%) mempunyai siklus haid normal (21-35 hari) dan 110 orang (88.75%) mempunyai lama haid normal (3-5 hari). Gambaran gangguan haid terbanyak adalah PMS dengan jumlah 105 orang(84.67 %) . Perubahan emosi yang paling sering didapati adalah mudah tersinggung dengan jumlah 76 orang (61.3 %). Serta dalam menanggani gangguan haid umumnya para mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2010 membiarkan saja berjumlah 78 orang (62.9%).
Kesimpulan dan saran : Pada penelitian ini jenis gangguan haid terbanyak adalah PMS serta kebanyakan para mahasiswi memilih membiarkan saja apabila terjadi gangguan haid tanpa mencari pengobatan atau penangganan lainnya. Diharapkan kepada para mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2010 untuk berkonsultasi kepada dokter atau mencari pengobatan yang sesuai apabila terjadi gangguan haid.
ABSTRACT
Background: Menstruation is a process of sexual maturity for a woman. Menstruation is affected age, weight, body mass index (BMI), and stress.
Objective: This study aims to find a picture of the prevalence of menstrual disorders, the types of menstrual disorders, menstrual disorders and how to cope with the student Faculty of Medicine, University of North Sumatra Level I year 2010.
Methods: The methods used in this research is descriptive method. the total sample used amounted to 124 students who participated in this study and obtained by interview. Time study conducted in July-September 2011. Processing techniques with the help of computer processed data (SPSS 17.0).
Results: Of the 124 respondents found the research results to the characteristics of age, weight, height, BMI (body mass index), and age of menarche found the average age of respondents (18.86 years), weight (53.19 kg), height (157.90 cm), BMI (21.31), age of menarche (12.07 years). With the highest activity level overview of active exercise amounted to 73 people (60.33%). To picture the menstrual cycle was found to be the most normal menstrual cycles average 21-35 days by the number of 108 people (87.09%) and long periods are found to be the most normal menstrual old on average 3-7 days in one cycle by the number of 110 people (88.7 %). Picture of menstrual disorders are most PMS by the number of 105 people (86.67%). Emotional changes are most frequently found are easily offended by the number of 76 people (61.3%). And menstrual disorders in general, to handle the student Faculty of Medicine, University of North Sumatra year 2010 let alone totaled 78 people (62.9%).
Conclusions and suggestions: In this study most types of menstrual disorder is PMS and most of the students chose to let it happen when menstrual disturbances without seeking treatment or other penangganan. The student is expected to Faculty of Medicine, University of North Sumatra year 2010 to consult their doctor or seek appropriate treatment in case of menstrual disorders.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt karena atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Gambaran Gangguan Haid Pada Mahasiswi Tingkat I Angkatan 2010 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.”
Proses penulisan Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan, dukungan dan doa dari berbagai pihak, dalam kehormatan ini ucapan terima kasih yang tidak terhingga saya sampaikan, kepada:
1. Bapak prof. dr. Gontar Siregar, Sp.PD (KGEH) selaku dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU) yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan sarjana di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
2. dr. M.Fahdy Sp.OG,MSc selaku pembimbing Karya Tulis Ilmiah ini yang selalu memberikan waktu untuk membimbing dan memberikan saran kepada penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
3. Bapak Prof.dr.Abdurrahman Saragih,Sp.THT-KL dan Ibu dr Savita Handayani, Sp.PD selaku dosen penguji laporan karya tulis ilmiah ini yang telah memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan laporan karya tulis ilmiah ini.
3. Seluruh Staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan pengajaran kepada penulis selama mengikuti pendidikan.
4. Yang Teristimewa buat ayahanda Safriza Rafi, S.E dan ibunda Nur Aida, S.E yang selalu memberikan kasih sayang, semangat dan motivasi kepada penulis.
5. Kepada adik-adikku Reza Adhi Nugraha dan Amelia Rizki Safrida terimakasih atas dukungan dan perhatian nya.
7. Terima Kasih khususnya kepada Isra Sukhraini NST,S.Ked dan Atira Annisa Lubis, S.Ked yang Karya Tulis Ilmiahnya Menjadi Inspirasi penulis.
8. Terima Kasih kepada Adik-Adik angkatan 2010 yang telah membantu penulis serta berpartisipasi untuk ikut dalam penelitian ini.
9. dan terakhir terima kasih kepada Jefri atas semangat dan dukungannya kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa penelitian karya tulis ilmiah ini masih belum sempurna, baik dari segi materi maupun tata cara penulisannya. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Medan, 14 Desember 2011
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Persetujuan ... i
Lembar Pengesahan... ii
Abstrak ... iii
Abstract ... iv
Kata Pengantar ... v
Daftar Isi ... vii
Daftar Tabel ... ix
Daftar Gambar ... x
Daftar Istilah ... ix
Daftar Lampiran ... iix
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang ... 1
1.2.Rumusan Masalah ... 3
1.3.Tujuan Penelitian ... 3
1.4.Manfaat Penelitian ... 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Haid ... 5
2.2. Siklus Haid ... 5
2.3. Gangguan Haid ... 10
2.4. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Gangguan Haid ... 13
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep ... 16
3.2. Definisi Operasional ... 16
3.3. Aspek Pengukuran ... 17
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian ... 18
4.2. Tempat dan Waktu Penelitian ... 18
4.3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 18
4.3.1. Populasi Penelitian ... 18
4.3.2. Sampel Penelitian ... 18
4.3.3. Besar Sampel Penelitian ... 19
4.4. Tekhnik Pengumpulan Data ... 20
4.4.1. Data Primer ... 20
4.4.2. Data Sekunder ... 20
4.5. Pengolahan dan Analisis Data ... 20
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian ... 22
5.2. Pembahasan ... 27
Bab 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan ... 30
6.2. Saran ... 30
DAFTAR TABEL
No. Judul Halaman
3.3. Aspek Pengukuran ... 17
5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur,Tinggi Badan, Berat Badan, BMI,dan Menarche ... 23
5.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Aktivitas ... 23
5.3. Gambaran Gangguan Haid Berdasarkan Siklus Haid dan Perdarahan Di luar haid ... 24
5.4. Gambaran Gangguan Haid Berdasarkan Lama Haid ... 24
5.5. Gambaran Gangguan Haid Berdasarkan PMS dan Dismenorea ... 25
5.6. Gambaran Gangguan Haid Berdasarkan Perubahan Emosi ... 25
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1.Siklus Menstruasi ... 10
DAFTAR SINGKATAN
ACTH : Adrenocorticotropic Hormone
ANS : Autonomic Nervus System
BMI : Body Mass Index
CRH : Corticotropin Releasing Hormone
FSH : Follicle Stimulating Hormone
GnRH : Gonadotropin releasing hormone
HPA : Hypothalamic-pituitary-adrenal
LH : Luteinizing Hormone
PMS : Prementrual Syndrome
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul
Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup
Lampiran 2 Lembar Penjelasan
Lampiran 3 Lembar Persetujuan
Lampiran 4 Surat Survei Awal
Lampiran 5 Ethical Clearence
Lampiran 6 Kuesioner
ABSTRAK
Latar Belakang : Haid merupakan proses kematangan seksual bagi seorang wanita. Haid dipengaruhi usia, berat badan,body mass index (BMI), dan stres.
Tujuan : penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran gangguan haid berupa prevalensi, jenis-jenis gangguan haid, dan cara mengatasi gangguan haid pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara tingkat I Angkatan 2010 .
Metode : metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif . total sampel yang digunakan berjumlah 124 mahasiswi yang berpartisipasi pada penelitian ini dan diperoleh dengan wawancara. Waktu penelitian dilakukan bulan Juli-September 2011. Tekhnik pengolahan data diolah dengan bantuan komputer (SPSS 17.0).
Hasil : Dari hasil penelitian didapati 124 responden dengan karakteristik umur, berat badan, tinggi badan, BMI (body mass index), dan usia menarche adalah sebagai berikut, rata-rata umur responden (18.86 tahun) , berat badan (53.19 kg) , tinggi badan(157.90 cm) , BMI (21.31) , usia menarche (12,07 tahun) . Dimana 73 orang (58.87%) aktif berolahraga, 108 orang (87.09%) mempunyai siklus haid normal (21-35 hari) dan 110 orang (88.75%) mempunyai lama haid normal (3-5 hari). Gambaran gangguan haid terbanyak adalah PMS dengan jumlah 105 orang(84.67 %) . Perubahan emosi yang paling sering didapati adalah mudah tersinggung dengan jumlah 76 orang (61.3 %). Serta dalam menanggani gangguan haid umumnya para mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2010 membiarkan saja berjumlah 78 orang (62.9%).
Kesimpulan dan saran : Pada penelitian ini jenis gangguan haid terbanyak adalah PMS serta kebanyakan para mahasiswi memilih membiarkan saja apabila terjadi gangguan haid tanpa mencari pengobatan atau penangganan lainnya. Diharapkan kepada para mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2010 untuk berkonsultasi kepada dokter atau mencari pengobatan yang sesuai apabila terjadi gangguan haid.
ABSTRACT
Background: Menstruation is a process of sexual maturity for a woman. Menstruation is affected age, weight, body mass index (BMI), and stress.
Objective: This study aims to find a picture of the prevalence of menstrual disorders, the types of menstrual disorders, menstrual disorders and how to cope with the student Faculty of Medicine, University of North Sumatra Level I year 2010.
Methods: The methods used in this research is descriptive method. the total sample used amounted to 124 students who participated in this study and obtained by interview. Time study conducted in July-September 2011. Processing techniques with the help of computer processed data (SPSS 17.0).
Results: Of the 124 respondents found the research results to the characteristics of age, weight, height, BMI (body mass index), and age of menarche found the average age of respondents (18.86 years), weight (53.19 kg), height (157.90 cm), BMI (21.31), age of menarche (12.07 years). With the highest activity level overview of active exercise amounted to 73 people (60.33%). To picture the menstrual cycle was found to be the most normal menstrual cycles average 21-35 days by the number of 108 people (87.09%) and long periods are found to be the most normal menstrual old on average 3-7 days in one cycle by the number of 110 people (88.7 %). Picture of menstrual disorders are most PMS by the number of 105 people (86.67%). Emotional changes are most frequently found are easily offended by the number of 76 people (61.3%). And menstrual disorders in general, to handle the student Faculty of Medicine, University of North Sumatra year 2010 let alone totaled 78 people (62.9%).
Conclusions and suggestions: In this study most types of menstrual disorder is PMS and most of the students chose to let it happen when menstrual disturbances without seeking treatment or other penangganan. The student is expected to Faculty of Medicine, University of North Sumatra year 2010 to consult their doctor or seek appropriate treatment in case of menstrual disorders.
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Haid merupakan proses kematangan seksual bagi seorang wanita (LK lee
dkk, 2006). Haid adalah pendarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai
pelepasan (deskuamasi) endometrium (Wknjosastro, 2008). Panjang siklus haid
yang normal atau dianggap sebagai suatu siklus yang klasik adalah 28 hari , tetapi
cukup bervariasi tidak sama untuk setiap wanita (Guyton, 2006). Lama haid
biasanya antara 3-5 hari, ada yang 1-2 hari diikuti darah sedikit- sedikit dan ada
yang sampai 7-8 hari. Jumlah darah normal yang keluar rata-rata 33,2 ± 16 cc.
Rata-rata panjang siklus haid pada gadis usia 12 tahun ialah 25,1 hari, pada wanita
usia 43 tahun 27,1 hari dan pada wanita usia 55 tahun ialah 51,9 hari
(Wknjosastro, 2008).
Siklus menstruasi terdiri dari dua fase, fase di ovarium dan fase di
endometrium (Ganong,2001; Guyton,2006 ; Sherwood, 2001). Menurut Cohen
(2001) siklus menstruasi dibagi menjadi lima fase, yaitu fase awal folikuler, fase
akhir folikuler, fase praovulasi dan ovulasi, fase awal luteal,dan fase akhir luteal.
Kelima fase ini sudah mencakup fase di ovarium dan di endometrium.
Apabila siklus haid yang terjadi diluar keadaan normal, atau dengan kata
lain tidak berada pada interval pola haid pada rentang waktu kurang dari 21 atau
lebih dari 35 hari dengan interval pendarahan uterus normal kurang dari 3 atau
lebih dari7 hari disebut siklus menstruasi/haid yang tidak teratur (Berek, 2002).
Gangguan Haid digolongkan atas 4 bagian yaitu kelainan banyaknya darah dan
lamanya pendarahan pada haid, kelainan siklus, perdarahan di luar haid, gangguan
haid yang ada hubungannya dengan haid (Wknjosastro, 2008). Menurut Berek
(2002) ada enam jenis gangguan menstruasi yang termasuk kedalam siklus
menstruasi yang tidak teratur adalah oligomenorea, polimenorea, menoragia,
metroragia, menometroragia, hipomenorea. Variasi dari siklus menstruasi dan
Perubahan pola haid dipengaruhi usia seseorang (Wknjosastro, 2008), stres
(Barron dkk,2008), pemakaian kontrasepsi (Llewellyn, 2005), penyakit pada
ovarium misalnya: tumor (Benson, Ralph C. dan Pernoll, Martin L., 2009),
kelainan pada sistem saraf pusat- Hipotalamus dan Hipofisis (Benson, Ralph C.
dan Pernoll, Martin L., 2009). Perubahan pola haid normalnya terjadi pada kedua
ujung siklus haid ,yaitu waktu remaja dan menjelang menoupause. Dalam siklus
haid masa remaja dan menjelang menoupase, dinding rahimnya hanya dirangsang
pertumbuhannya oleh estrogen. Hanya hormon FSH saja yang dikeluarkan oleh
kelenjar bawah otak. Akibatnya siklus haid tidak teratur (Llewellyn, 2005).
Wanita usia reproduktif banyak memiliki masalah menstruasi atau haid
yang abnormal,seperti sindrom menstruasi dan menstruasi yang tidak teratur
(Johnson,2004). Wanita-wanita usia reproduktif zaman modern seperti sekarang
ini sering dihadapkan pada berbagai masalah-masalah psikososial, medis dan
ekonomi, sehingga dapat menimbulkan stres bagi wanita yang tidak mampu
beradaptasi dengan tekanan eksternal dan internal. Sehingga stres dapat dikatakan
sebagai faktor etiologi dari gangguan menstruasi (Kaplan and Manuck, 2004;
Wang dkk, 2004)
Bagi Mahasiswa, dimana terjadi perubahan-perubahan sikap dan
penyesuaian diri dari remaja menuju dewasa, seperti menjadi mahasiswi baru pada
setiap fakultas, memungkinkan adanya beban pada mahasiswi baru tersebut yang
dikarenakan pelajaran yang jauh berbeda dari masa SMU dengan dunia
perkuliahan serta usaha beradaptasi dari lingkungan lama ke yang baru
(Llewellyn, 2005).
Ditemukan Oleh Peneliti di Jepang terdapat 63 % mahasiswi mengalami
menstruasi yang tidak teratur, 79 % mengalami Sindroma Pramenstruasi dan 79 %
mengalami dismenorhea (Yamamoto dkk, 2009). Disamping itu mahasiswi juga
lebih sering menunjukkan variasi masalah menstruasi, seperti dismenorea,
1.2. Rumusan Masalah
Perubahan masalah kehidupan akan mempengaruhi pola haid seseorang
terutama mahasiswi yang baru masuk ke fakultas kedokteran, tentu akan
menghadapi tekanan-tekanan eksternal dan internal seperti perubahan cara belajar
dan tantangan yang harus dihadapi yang menuntut mahasiswi dapat melaluinya
dengan baik. Tentu tantangan ini akan mempengaruhi fungsi tubuh mereka antara
lain akan terjadi gangguan haid.
Berdasarkan masalah diatas jadi peneliti ingin melihat gambaran gangguan
haid pada mahasiwi FK USU tingkat I angkatan 2010 ?
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran gangguan haid pada mahasiswi FK USU
tingkat I angkatan 2010.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk Mengetahui prevalensi terjadinya gangguan haid di kalangan
mahasiswi FK USU tingkat I tahun 2010.
2. Untuk Mengetahui jenis-jenis gangguan haid yang terjadi di kalangan
mahasiswi FK USU tingkat I tahun 2010.
3. Untuk mengetahui cara mengatasi gangguan haid di kalangan
mahasiswi FK USU tingkat I tahun 2010.
1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti
Untuk menumbuhkan jiwa meneliti pada peneliti sendiri, sehingga
kedepannya peneliti mampu melaksanakan penelitian-penelitian
2. Bagi Subjek yang diteliti
Sebagai informasi data awal sejauh mana terjadi ganguan haid
sehingga dapat dilakukan penelitian selanjutnya untuk mencari solusi
bagi subjek yang diteliti.
3. Bagi Masyarakat
Dapat memberikan informasi kepada masyarakat, bahwa perubahan
lingkungan, beban pikiran yang berbeda dan stres merupakan pemicu
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Haid
Haid merupakan proses kematangan seksual bagi seorang wanita (LK lee
dkk, 2006). Haid adalah pendarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai
pelepasan (deskuamasi) endometrium (Wknjosastro, 2008).
2.2 Siklus Haid
Siklus haid tidak sama untuk setiap wanita (Guyton, 2006). Siklus
normalnya yaitu berada pada interval 21-35 hari, dengan rata-rata panjang siklus
28 hari (Cohen,2003). Panjang siklus haid ialah jarak antara tanggal mulainya
haid yang lalu dan mulainya siklus haid berikutnya, hari pertama pendarahan
dikatakan hari pertama siklus haid (Wknjosastro, 1994). Siklus menstruasi terdiri
dari dua fase, fase di ovarium dan fase di endometrium (Guyton, 2006; Sherwood,
1997). Menurut Cohen (2001) siklus menstruasi dibagi menjadi 5 fase, yaitu fase
awal folikuler, fase akhir folikuler, fase praovulasi dan ovulasi, fase awal luteal
dan fase akhir luteal. Kelima fase ini sudah mencakup fase di ovarium dan di
endometrium.
a. Fase awal folikel
Pada Setiap kali menstruasi, seluruh lapisan endometrium terlepas, kecuali
suatu lapisan dalam dan tipis yang terdiri dari sel-sel epitel dan kelenjar yang
menjadi bakal regenerasi endometrium. Prostaglandin uterus juga merangsang
kontraksi ritmik ringan endometrium. Prostaglandin uterus juga merangsang
kontraksi ritmik ringan miometrium. Kontraksi-kontraksi itu membantu
mengeluarkan darah dan debris endometrium dari rongga uterus melalui vagina
Pada saat seorang anak perempuan lahir, masing-masing ovum dikelilingi
oleh selapis sel granulose dan ovum dengan selubung sel granulosanya disebut
folikel primordial. Sesudah pubertas, hormon FSH dari kelenjar hipofisis anterior
berkembang (Guyton,2006). Penanda yang jelas pada perkembangan folikel
adalah meningkatnya ukuran oosit dan sel granulosa menjadi kuboidal. Pada saat
yang sama, taut rekat yang kecil berkembang antara oosit dan sel granulose. Taut
rekat ini berfungsi sebagai pertukaran nutrisi, ion-ion, dan molekul-molekul,
disamping itu taut rekat ini membentuk saluran protein yang dikenal sebagai
connexin yang berguna untuk pertumbuhan dan multiplikasi dari sel granulose.
Multiplikasi sel granulose ini kira-kira 15 sel yang disebut folikel primer (Speroff
dan Friazt, 2005). Perkembangan menjadi folikel primer dapat berlangsung tanpa
keberadaan FSH, tetapi perkembangan melebihi titik ini tidak mungkin terjadi
tanpa kedua hormon ini (Guyton,2006).
Fase awal folikuler berlangsung 1 sampai 6 hari. Pada fase ini terjadi dua
peristiwa yakni pertama menstruasi dan permulaan perkembangan folikel.
Penurunan estrogen dan progesteron akibat degenerasi korpus luteum sewaktu
tidak terjadi pembuahan terhadap ovum secara simultan menyebabkan terlepasnya
endometrium (menstruasi) dan perkembangan folikel-folikel baru diovarium
dibawah pengaruh FSH (follicle stimulating hormon)yang kembali meningkat
(Sherwood, 1997).
b. Fase Akhir Folikel
Fase akhir folikuler berlangsung 7 sampai 14 hari. Pada fase ini terjadi
pertumbuhan folikel dari folikel primer menjadi tahap antral. Pertumbuhan awal
dari folikel primer menjadi tahap antral dirangsang oleh FSH. Efek awalnya
adalah proliferasi yang berlangsung cepat dari sel granulose,menyebabkan lebih
banyak sel-sel granulose. Selain itu, banyak sel-sel berbentuk kumparan yang
dihasilkan dari interstitium ovarium yang berkumpul dalam beberapa lapisan
diluar sel granulose, membentuk kelompok sel kedua disebut teka. Teka menjadi
dua yaitu teka interna dan teka eksterna (Guyton, 2006).
Sel granulose dan sel teka, keduanya bekerja sama dalam menghasilkan
estrogen. Reseptor LH hanya ada pada sel teka, begitu juga reseptor FSH hanya
ada pada granulose. Pada teka interstisial, yang berlokasi di teka interna memiliki
untuk menghasilkan androgen yang akan mengalami aromatisasi sehingga
menjadi estrogen melalui FSH disel granulose (speroff dan Fritz, 2005). Dibawah
pengaruh estrogen dan FSH terjadi peningkatan cairan folikel pada rongga
interseluler granulose, cairan folikuler ini mengandung estrogen konsentrasi
tinggi. Pengumpulan cairan ini menyebabkan munculnya antrum didalam massa
sel granulose, sehingga sel teka dan sel granulose akan berproliferasi lebih cepat
dengan laju sekresinya meningkat, dan masing-masing folikel akan tumbuh
menjadi folikel antral.
Di bawah pengaruh ekstrogen yang tinggi, sel-sel stroma dan sel epitel di
endometrium berproliferasi dengan cepat, permukaan endometrium akan
mengalami epitelisasi kembali dalam waktu 4 sampai 7 hari sesudah terjadinya
menstruasi. Sebelum terjadi ovulasi, ketebalan endometrium sangat meningkat
karena jumlah sel stroma bertambah banyak, dan karena pertumbuhan kelenjar
endometrium serta pembuluh darah baru yang progresif ke dalam endometrium
(Guyton, 2006). Ruang di folikel matang. Fase proliferasi ini berlangsung dari
akhir menstruasi sampai ovulasi (Sherwood, 1997).
c. Fase Praovulasi dan ovulasi
Fase praovulasi dan ovulasi berlangsung 13 sampai 14 hari. Pada fase ini
terjadi pertumbuhan folikel yang cepat sebagai persiapan untuk terjadinya ovulasi.
Pertumbuhan yang cepat setelah terbentuk folikel antral meningkatkan diameter
ovum tiga sampai empat kali lipat menghasilkan peningkatan diameter total
sampai menjadi sepuluh kali lipat seratus kali lipat atau peningkatan massa
sebesar seratus kali lipat (guyton, 2006). Salah satu folikel biasanya tumbuh lebih
cepat dari pada folikel-folikel lain, berkembang menjadi folikel matang (de
Graaf)(Sherwood, 1997). Sebagian besar pertumbuhan ini disebabkan oleh
ekspansi antrum yang drastis, disamping itu juga pertumbuhan sel teka, dan sel
granulose. Antrum menempati sebagian besar difolikel matang. Oosit, yang
dikelilingi oleh zona pelusida dan selapis sel granulose, tergeser secara asimetris
kesalah satu sisi folikel yang sedang tumbuh dalam suatu gundukan kecil yang
ovarium, membentuk suatu daerah tipis yang mudah pecah (stigma) untuk
mengeluarkan oosit saat ovulasi.
Folikel-folikel yang lain mulai mengalami atresia (apoptosis), dan hanya
satu folikel yang terus mengalami perkembangan. Folikel ini tumbuh lebih cepat
menyekresikan lebih banyak estrogen, sehingga menyebabkan suatu efek umpan
balik positif dalam folikel tunggal tersebut karena FSH meningkatkan proliferasi
sel granulose dan sel teka yang menimbulkan produksi estrogen lebih lanjut dan
siklus proliferasi sel yang baru, kombinasi dari FSH dan estrogen menyebabkan
peningkatan lebih banyak dan siklus proliferasi sel endometrium yang baru
(Guyton, 2006).
Selama fase akhir folikuler, estrogen pertama sekali meningkat secara
lambat, kemudian secara cepat, mencapai puncak kira-kira 24-36 jam sebelum
ovulasi. Estrogen yang memuncak menyebabkan terjadinya lonjakan pengeluaran
LH, LH dalam jumlah besar disekresikan oleh kelenjar hipofisis anterior. (Speroff
and Fritz, 2005). LH ini mempunyai efek khusus terhadap sel granulose dan sel
teka yang mengubah kedua jenis sel tersebut menjadi lebih bersifat sel yang
menyekresikan progesteron dan sedikit estrogen. Oleh karena itu , kecepatan
sekresi estrogen mulai menurun kira-kira 1 hari sebelum ovulasi, sementara
sejumlah kecil progesteron mulai disekresikan. Sesaat sebelum ovulasi, oosit
menyelesaikan pembelahan meiosis pertamanya. Dalam waktu beberapa jam akan
berlangsung dua peristiwa yang dibutuhkan untuk ovulasi: (1) teka eksterna mulai
melepaskan enzim proteolitik dari lisozim yang mengakibatkan pelarutan dinding
kapsul dan akibatnya melemahnya dinding, menyebabkan makin membengkaknya
seluruh folikel dan degenerasi dari stigma. (2) secara bersama, juga akan terjadi
pertumbuhan pembuluh darah baru yang berlangsung cepat kedalam dinding
folikel, dan pada saat yang sama, prostaglandin (hormon setempat yang
mengakibatkan vasodilatasi) akan disekresi dalam jaringan folikuler. Kedua efek
ini selanjutnya akan mengakibatkan pecahnya folikel disertai dengan pengeluaran
ovum (Guyton,2006) sehingga terjadilah ovulasi.
Pada saat ovulasi, endometrium mempunyai ketebalan sekitar 3 sampai 4
yang encer mirip benang. Benang mucus akan tersusun disepanjang kanalis
servikalis mengisi saluran yang membantu mengarahkan sperma kearah yang
tepat menuju ke dalam uterus (Ganong, 2001).
d. Fase Awal Luteal
Fase awal luteal berlangsung 14 sampai 21 hari ruptur folikel pada ovulasi
merupakan tanda berakhirnya fase folikel dan mulainya fase luteal. Folikel yang
ruptur dan tertinggal di ovarium mengalami perubahan cepat (Sherwood, 1997),
segera terisi darah (wknjosastro, 1994). Pendarahan ringan dari folikel kedalam
rongga abdomen dapat menimbulkan iritasi peritoneum dan nyeri abdomen bawah
singkat. Sel-sel granulose dan teka yang melapisi folikel mulai berproliferasi dan
bekuan darah cepat diganti oleh sel luteal yang kaya lemak dan berwarna
kekuningan,membentuk korpus luteum. Lemak pada sel luteal ini berfungsi
sebagai molekul precursor steroid (Ganong, 2001).
Sel granulose dalam korpus luteum mengembangkan sebuah retikulum
endoplasma halus yang luas, yang akan membentuk sejumlah besar hormone seks
wanita progesteron dan estrogen tetapi lebih banyak progesteron (guyton, 2006).
Progesteron bekerja pada endometrium tebal yang sudah dipersiapkan oleh
estrogen untuk mengubahnya menjadi jaringan yang kaya akan pembuluh darah
dan glikogen. Fase ini disebut sekretorik, karena kelenjar-kelenjar endometrium
secara aktif mengeluarkan glikogen, dalam kaitannya dengan pembentukan
lapisan endometrium subur yang mampu menunjang perkembangan mudigah
(Sherwood, 1997).
e. Fase Akhir luteal
Fase akhir luteal berlangsung 21 sampai 28 hari, estrogen dan progesteron
yang disekresi oleh korpus luteum mempunyai efek umpan balik yang kuat
terhadap hipofisis anterior dalam mempertahankan kecepatan sekresi FSH dan LH
yang rendah. Selain dari itu sel luteain juga menyekresi sejumlah kecil hormon
inhibin yang juga menghambat sekresi hipofisis anterior, khususnya sekresi FSH,
hilangnya hormon ini menyebabkan korpus luteum berdegenerasi secara
menyeluruh, terjadi hampir tepat 12 hari setelah korpus luteum terbentuk, yaitu 2
hari sebelum dimulainya menstruasi (Guyton, 2006; Ganong, 2001).
Proses tersebut menyebabkan penurunan progesteron dan estrogen secara
tajam sehingga menghilangkan rangsangan terhadap endometrium sehingga
endometrium mengalami involusi yakni kira-kira 65 % dari ketebalan semula.
Kemudian 24 jam sebelum menstruasi terjadi, pembuluh darah yang
berkelok-kelok yang mengarah ke lapisan mukosa endometrium akan menjadi vasoplastik,
mungkin disebabkan oleh efek degenerasi, seperti pelepasan vasokonstriktor
seperti prostaglandin yang terdapat dalam jumlah banyak saat ini, vasospasme dan
hilangnya rangsangan hormonal menyebabkan dimulainya proses nekrosis pada
endometrium, khususnya dari pembuluh darah (Guyton 2006; Sherwood 1997).
Gambar 2.1. Siklus Menstruasi
2.3 Gangguan Haid
Apabila siklus haid yang terjadi diluar keadaan normal, atau dengan kata
dari 35 hari dengan interval pendarahan uterus normal kurang dari 3 atau lebih
dari7 hari disebut siklus menstruasi/haid yang tidak teratur (Berek, 2002).
Menurut Wknjosastro(2008), Gangguan Haid dan siklusnya dapat
digolongkan dalam:
1. kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan pada haid
a. Hipermenorea atau menoragia
b. Hipomenorea
2. kelainan siklus
a. polimenorea
b. oligomenorea
c. amenorea
3 perdarahan di luar haid
a. metroragia
4. gangguan haid yang ada hubungannya dengan haid
a. premenstrual tension (ketegangan prahaid)
b. mastodinia
c. Mittelschmerz (rasa nyeri pada ovulasi)
d. Dismenorea
Menurut Berek (2002) ada enam jenis gangguan menstruasi yang termasuk
kedalam siklus menstruasi yang tidak teratur adalah oligomenorea, polimenorea,
menoragia, metroragia, menometroragia, hipomenorea.
Polimenorea adalah siklus haid yang lebih pendek dari biasa (kurang dari
21 hari). Pendarahan kurang lebih sama atau lebih banyak dari haid yang
biasa.polimenorea disebabkan oleh gangguan hormonal yang mengakibatkan
gangguan ovulasi, atau menjadi pendeknya masa luteal. Sebab lain ialah kongesti
ovarium karena peradangan,endometriosis dan sebagainya (Wknjosastro, 2008) .
Menoragia adalah pendarahan haid yang lebih banyak dari normal, atau
lebih dari normal (lebih dari 8 hari). Menoragia disebabkan oleh kondisi didalam
uterus, misalnya adanya mioma uteri, polip endometrium, gangguan pelepasan
Oligomenorea adalah dimana siklus haid lebih panjang, lebih dari 35 hari.
Dimana kesehatan wanita tidak terganggu dan fertilitas cukup baik. Hal ini
disebabkan karena masa proliferasi lebih panjang dari biasa (Wknjosastro, 2008).
Metroragia adalah periode pendarahan menstruasi lebih dari 7 hari(Berek,
2002). Kejadian ini dapat disebabkan oleh luka, karsinoma korpus uteri,
peradangan, hormonal,hipofisis, psikis, neurogoen, tumor atau ovarium yang
polikistik dan kelainan gizi, metabolic, penyakit akut maupun kronis (pernol,
2001).
Menometroragia adalah pendarahan yang banyak lebih dari 80 ml (pitkin
dkk, 2003) dengan perode pendarahan lebih dari 7 hari (Berek, 2003). Kejadian
ini penyebabnya sama dengan metroragia.
Hipomenorea adalah pendarahan haid yang lebih pendek dan atau lebih
kurang dari biasa. Hai ini disebabkan oleh gangguan endokrin dan sesudah
miomektomi (Wknjosastro, 2008) .
Amenorea dibagi menjadi 2 yaitu, amenorea primer dan amenorea
sekunder. Amenorea primer apabila seorang perempuan berumur 18 tahun ke atas
tetapi belum pernah mendapatkan haid, sedangkan amenorea sekunder pernah
mendapat haid tetapi kemudian sedikitnya 3 bulan berturut-turut tidak
mendapatkannya lagi. Amenorea primer umumnya penyebabnya lebih sulit untuk
diketahui, seperti kelainan kongenital dan kelainan-kelainan genetik. Amenorea
sekunder biasanya disebabkan karena kehidupan wanita, pada keadaan patologis
seperti gangguan gizi, gangguan metabolisme, tumor-tumor dan penyakit infeksi,
sedangkan pada keadaan fisiologis pada saat menarche, hamil, menyusui dan
menopause (Wknjosastro,2008).
Sindroma Pramenstruasi adalah sindroma yang dialami sebelum terjadinya
menstruasi,biasanya ditandai dengan gejala-gejala fisik,emosional dan perilaku
dan berkurang pada saat menstruasi. Gejala fisik yang dapat ditemui seperti: nyeri
pada perut, sakit kepala,mual atau muntah, nyeri pada payudara,jerawat,dan
bengkak pada ekstremitas. Gejala emosional yang didapat seperti: mudah
didapat seperti: meningkat atau berkurangnya nafsu makan, mudah lelah dan
hipersomnia (Yamamoto,2009).
Dismenorhea merupakan rasa sakit dibagian bawah abdomen pada saat
menstruasi yang mengganggu aktivitas wanita. Selama dismenorhea terjadi
kontraksi otot rahim akibat peningkatan prostaglandin sehingga menyebabkan
vasospasme dari arteriol urin yang menyebabkan terjadinya iskemia dan kram
pada abdomen bagian bawah yang akan merangsang rasa nyeri disaat menstruasi
(Llewellyn,2001).
2.4 Faktor-Faktor yang Menyebabkan Gangguan Haid
Penyebab pendarahan yang tidak normal bisa disebabkan oleh berbagai
hal. Yang paling umum adalah ketidakseimbangan hormon. Menstruasi terjadi
karena adanya hormon FSH , LH, estrogen, progesteron, prolaktin dan testosteron.
Hormon FSH dan LH itu keluar atas perintah hipotalamus dan hipotalamus
memerintahkan indung telur untuk mengeluarkan estrogen dan progesteron.
Estrogen dan progesteron memiliki pengaruh terhadap selaput dalam rahim untuk
mengeluarkan darah mentruasi. Seandainya regulasi ini bermasalah, outputnya
jadi bermasalah juga.
Perubahan pola haid dipengaruhi usia seseorang (Wknjosastro, 2008),
stres(Barron dkk,2008), pemakaian kontrasepsi (Llewellyn, 2005), penyakit pada
ovarium misalnya: tumor (Benson, Ralph C. dan Pernoll, Martin L., 2009),
gangguan pada sistem saraf pusat- Hipotalamus-Hipofisis (Benson, Ralph C. dan
Pernoll, Martin L., 2009),
Panjang siklus haid tidak sama untuk setiap wanita. Perubahan pola haid
normalnya terjadi pada kedua ujung siklus haid ,yaitu waktu remaja dan
menjelang menoupase. rata-rata pada gadis usia 12 tahun ialah 25,1 hari, pada
wanita usia 43 tahun ialah 27,1 hari dan pada wanita usia 55 tahun ialah 51,9 hari.
Kontrasepsi adalah suatu cara untuk mencegah kehamilan. Kontrasepsi
biasanya dipakai oleh wanita usia subur (Llewellyn,2001). Kontrasepsi
dan LH. Hormon-hormon ini dapat merangsang ovarium untuk membuat estrogen
dan progesteron.
Dua hormone ini menumbuhkan endometrium pada waktu daur haid,
dalam keseimbangan yang tertentu menyebabkan ovulasi, dan akhirnya penurunan
kadarnya mengakibatkan disintegrasi endometrium dan haid (Wknjosastro, 2008).
Gangguan di hipofisis, hal ini dapat membuat nekrosis karena spasme atau
thrombosis arteriola-arteriola pada pars anterior hipofisis. Dengan nekrosis fungsi
hipofisis terganggu dan menyebabkan menurunnya pembuatan hormon-hormon
gonadotropin, tireotropin, kortikotropin, somatotropin, dan prolaktin
(Wknjosastro, 2008).
Endometriosis atau adanya kelenjar atau stroma pada endometrium, hanya
10-20 % yang menyerang wanita yang aktif menstruasi.
Stres mempengaruhi fungsi normal menstruasi (Yamamoto dkk, 2009).
Pada keadaan stres, mengaktifkan hipotalamus menyekresikan CRH. CRH
mempunyai pengaruh negatif terhadap pengaturan sekresi GnRH. Pelepasan
GnRH inilah menyebabkan pengeluaran LH dan FSH sebagai hormon pengatur
menstruasi (Guyton,2006).
Stres diketahui merupakan faktor etiologi dari banyak penyakit salah
satunya menyebabkan stres fisiologis yaitu gangguan pada menstruasi.
Kebanyakan wanita mengalami sejumlah perubahan dalam pola menstruasi, stres
melibatkan sistem endokrinologi sebagai sistem yang besar peranannya dalam
reproduksi wanita (Yamamoto,2009).
2.5. Penangganan Gangguan Haid
50 % dari kaum wanita pernah mengalami gangguan haid pada masa
remaja. Biasanya gangguan ini mencapai puncaknya pada umur 17-25 tahun.
Karena tingginya kejadian ini, berbagai pengobatan pun telah diberikan.
Ketidakteraturan menstruasi biasanya tanpa sebab fisik dihubungkan
dengan disfungsi hipotalamus, yang dapat dikaikan dengan stres fisik (misalnya
cedera kepala ringan) atau stres emosional (misalnya ketika akan menghadapi
paling mudah adalah dengan memberikan pil KB, yang mengandung progesteron
dan estrogen dalam kadar tertentu. Berikan selama 10-12 hari. Dalam 7 hari
pasien akan mengalami perdarahan.
Progesteron bekerja dengan memproduksi estrogen dari dalam tubuhnya
sendiri, membangun dan meluruhkan lapisan dalam rahim, melindunginya dari
overstimulasi endometrium.
Cara lain untuk menanggani gangguan menstruasi yang tidak teratur
adalah mengobati akar permasalahannya dan ini memerlukan peran seorang
ginekolog (Livoty, Carol. Dan Topp.; 2006).
Terapi unruk hipermenorea (menoragia) khususnya pada mioma uteri
tergantung pada penangganan mioma uteri, sedangkan pada wanita (Wknjosastro,
2008) yang didiagnosis menderita polip endometrium penangganannya adalah
kuretase (wknjosastro,2008).
Terapi untuk amenorea primer, jika amenorea menetap 9-12 bulan dan
anovulasi merupakan penyebab utama, dapat diberikan klomifen, terutama
Klomifen merupakan anti estrogen. Dengan pengobatan ini kira-kira 90 % wanita
amenorea dan 40 % wanita yang mengalami oligomenorea akan membaik. Terapi
amenorea sekunder perbaiki kebiasaan makan dan menjaga kebersihan diri
(Llewellyn, Derek. Dan Jones,2002).
Untuk gangguan haid lainnya cukup diberikan keterangan bahwa hal
tersebut tidak mengganggu fertilitas/kesuburan dari wanita yang bersangkutan
(Wknjosastro,2008).
Ada banyak cara untuk mengobati kram. Olahraga adalah terapi yang
sangat efektif, seperti juga diet yang bergizi. Kalsium dan vitamin B6 telah
dikaitkan sebagai pereda nyeri/kram. Obat antiprostaglandin seperti aspirin,
naproxen, ibuprofen merupakan obat ideal untuk kram menstruasi. Obat ini
diminum sejak terasa sakit selama 2-3 hari.
Kebanyakan dari mereka yang mengeluhkan rasa sakit tidak memerlukan
pengobatan, tetapi butuh pengertian dan penerangan. Jika sakit semakin parah
BAB 3
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka disusunlah kerangka
konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
3.2. Definisi Operasional
1. Mahasiswi angkatan 2010 adalah mahasiwi putri yang sedang dan masih
aktif menjalani pendidikan akademis di Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara dan berstatus sebagai mahasiswi USU terhitung sejak tahun
2010.
2. Haid adalah pendarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai
pelepasan (deskuamasi) endometrium.
3. Oligomenorea adalah dimana siklus haid lebih panjang, lebih dari 35 hari.
4. Polimenorea adalah siklus haid yang lebih pendek dari biasa (kurang dari
21 hari).
5. Metroragia adalah perdarahan diluar siklus menstruasi.
6. Menoragia adalah perdarahan yang banyak lebih dari 80 ml atau ≥ 5 x ganti
pembalut perhari dengan periode pendarahan > 7 hari.
7. Menometroragia adalah . pendarahan yang banyak lebih dari 80 ml dan
disertai perdarahan diluar siklus haid.
8. Hipomenorea adalah pendarahan haid yang lebih pendek atau < 3 hari. Gangguan Haid :
- Prevalensi
- Jenis Gangguan Haid
9. Sindrom Pramenstruasi adalah sindroma yang dialami sebelum terjadinya
menstruasi,biasanya ditandai dengan gejala-gejala fisik,emosional dan
perilaku dan berkurang pada saat menstruasi.
10.Dismenorhea merupakan rasa sakit dibagian bawah abdomen pada saat
menstruasi yang dapat mempengaruhi aktifitas wanita.
3.3. Aspek Pengukuran
Aspek yang Di
Ukur
Alat Ukur Cara Ukur Hasil Skala
Siklus Haid (hari) Kuesioner wawancara < 21 :
Kurang
21-35 :
normal
>35 : Lebih
nominal
Lama Haid (hari) Kuesioner wawancara < 3 : kurang
3-7 : normal
>7 hari :
Lebih
nominal
PMS Kuesioner wawancara Ada/tidak nominal
Dismenorhea Kuesioner wawancara Ada/tidak nominal
Pendarahan diluar
haid
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1. Jenis penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan satu kali pengamatan untuk
mengetahui sejauh mana terjadi gangguan haid pada mahasiswi FK USU tingkat I
angkatan 2010.
4.2. Waktu dan lokasi Penelitian
Adapun tempat dilakukannya penelitian ini adalah di Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara, Medan. Waktu pelaksanaan penelitian dimulai pada
bulan Juni 2011 sampai September 2011.
4.3. Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1. Populasi Penelitian
Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah mahasiswi Fakultas
Kedokteran USU angkatan 2010.
4.3.2. Sampel Penelitian
Sampel penelitian diambil dengan menggunakan metode simple random
sampling. Dimana akan dipilih secara acak mahasiswi 2010 FK USU untuk
menjadi responden dalam penelitian. Semua sample yang didapat dan memenuhi
kriteria pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah sample yang
diperlukan terpenuhi (Mudiyono, 2008), kemudian diuji menggunakan
kriteria-kriteria berikut:
a. Kriteria inklusi
1. Mahasiswi Fakultas Kedokteran USU angkatan 2010.
2. Aktif mengalami siklus menstruasi.
3. Bersedia menandatangani sampel penelitian dengan menandatangani
b. Kriteria ekslusi
1. Memiliki riwayat penggunaan obat-obatan hormonal.
2. Memiliki penyakit-penyakit terkait hormon seksual.
3. Memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur semenjak SMA sampai
sekarang.
4.3.3. Besar Sample Penelitian
Menurut Notoatmodjo (2005), Adapun perhitungan yang digunakan adalah
n = N 1 + N (d2)
= 260
1 + 260 (0,052)
= 260
1 + 0,65
= 157, 57 orang
Dari besar sampel yang didapat 157, 57 digenapkan menjadi 160 orang
Keterangan :
N = Besar Populasi
n = Besar Sampel
d = Tingkat Kepercayaan/Ketepatan yang diinginkan
Dari hasil survey awal yang didapatkan di Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara jumlah mahasiswi angkatan 2010 adalah 260 orang.
Dengan menggunakan rumus sampel seperti diatas didapatkan besar sampel
4.4. Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder. Data primer yaitu data yang didapat langsung dari masing-masing
sample penelitian, meliputi data siklus mentruasi. Data sekunder yaitu data yang
diperoleh dari suatu berkas yang sudah ada dari suatu institusi.
4.4.1. Data Primer
Data subjek penelitian ini diperoleh dari kuesioner yaitu dengan
mewawancarai subjek-subjek dari populasi sebesar sampel penelitian yang telah
ditentukan sebelumnya. Selanjutnya data dikategorikan berdasarkan ada atau
tidaknya gangguan haid. Subjek-subjek penelitian yang mengalami gangguan haid
akan dikelompokkan ke dalam jenis gangguan dan cara penangganannya.
4.4.2 Data Sekunder
Data jumlah mahasiwi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
angkatan 2010 diperoleh dari dokumentasi data dari mahasiswi di bagian
kemahasiswaan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
4.5 Pengolahan dan Analisis Data
Pada Penelitian ini, data diperoleh dari hasil kuesioner berupa jawaban
dari responden dan pemeriksaan fisik selanjutnya data akan diolah dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Editing
Editing adalah langkah untuk memeriksa ketepatan dan kelengkapan isian
kuesioner sehingga apabila ada kekurangan dapat segera dilengkapi.
b. Coding
Coding adalah suatu usaha memberikan kode/menandai jawaban-jawaban
responden atas pertanyaan yang ada pada kuesioner secara manual sebelum
diolah dengan computer.
Entry data merupakan usaha memasukkan data melalui pengolahan
computer dengan menggunakan program SPSS (Statiscal Package for Social
Sience) versi 17.0
d. Cleaning
Cleaning adalah pembersihan data. Kegiatan pemeriksaan semua data yang
telah dimasukkan ke dalam computer guna menghindari terjadinya
kesalahan dalam pemasukan data.
e. Saving
Saving adalah upaya penyimpanan data tersebut untuk siap dianalisis
(Wahyuni,2007)
Data yang diolah kemudian data dianalisa secara deskriptif untuk
mengetahui prevalensi, jenis, dan cara penangganan gangguan haid pada
mahasiswi fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Semester I angkatan
2010. Hasil dari analisa data tersebut disajikan dalam bentuk narasi dan tabel
BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian
Proses pengambilan data untuk penelitian ini menggunakan instrument
angket berupa kuesioner sambil mewawancarai responden di tempat tanpa dibawa
pulang ke rumah. Hasil angket yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis
sehingga dapat disimpulkan hasil penelitian dalam paparan di bawah ini.
5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran USU yang bertempat di
Jalan dr.Mansyur No.5 Medan, Indonesia. Fakultas Kedokteran ini dibuka pada
tanggal 20 Agustus 1952 oleh Yayasan USU yang berlokasi dikelurahan Padang
Bulan, Kecamatan Medan Baru dengan batas wilayah :
a. Sebelah Utara : Jl. dr. Mansyur, Padang Bulan
b. Sebelah Timur : Jl. Universitas, Padang bulan
c. Sebelah Selatan : Fakultas Kesehatan Masyarakat USU
d. Sebelah Barat : Fakultas Psikologi USU
Kampus ini memiliki luas sekitar 122 Ha, dengan zona akademik seluas
100 Ha yang Berada ditengahnya. Fakultas ini memiliki ruang kelas, ruang
administratif, ruang laboratorium, ruang skillab, ruang seminar, perpustakaan,
kedai mahasiswa, ruang PEMA, ruang POM, kantin, kamar mandi dan mushala.
5.1.2. Karakteristik Responden
Responden yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah mahasiswi
Fakultas Kedokteran USU angkatan 2010. Jumlah sampel seharusnya 160 orang ,
akan tetapi terdapat 36 sampel yang tidak bersedia menjadi responden sehingga
Tabel 5.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur, Tinggi Badan, Berat Badan, BMI (Body Mass Index) dan Usia Menarche
KARAKTER MEAN SD
Umur 18.86 0.820
TB 157.90 5.639
BB 53.19 9.22
BMI 21.31 3.360
Umur Menarche 12,07 1.218
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 124 responden, rata-rata umur
responden 18,86 tahun (sd. 0.820), tinggi badan rata-rata 157.90 cm (sd. 5.639),
berat badan rata-rata 53.19 kg (sd. 9.22), BMI (body mass index) rata-rata
[image:38.595.115.513.457.613.2]21.31(sd. 3.360) dan umur menarche rata-rata 12.07 tahun (sd. 1.218).
Tabel 5.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Aktivitas Olahraga / Minggu (x) Jumlah(orang) Persentase(%)
0 51 37.8
1 44 32.6
2-3 28 20.7
4-7 1 7
TOTAL 124 100.00
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 124 responden, 51 orang( 37.8%)
menyatakan tidak pernah berolahraga dalam seminggu dan 1 orang(7%)
Tabel 5.3. Gambaran Gangguan Haid Berdasarkan Siklus Haid dan Perdarahan Di Luar Haid
Siklus Haid Jumlah Persentase (%)
<21 hari 6 4.8
21-35 hari 108 87.09
>35 hari 7 5.6
Perdarahan diluar haid 3 2.42
TOTAL 124 100.00
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 124 responden, 108 orang(87.09%)
menunjukkan siklus haid berada pada rentang 21-35 hari(normal) dan 6
orang(4.8%) menyatakan siklus haid berada pada rentang <21 hari
(poligomenorea). Sebanyak 3 orang(2.42%) yang mengalami perdarahan diluar
[image:39.595.112.513.477.609.2]haid.
Tabel 5.4. Gambaran Gangguan Haid Berdasarkan Lama Haid Lama Haid(hari) Jumlah(orang) Persentase(%)
< 3 2 1.6
3-7 110 88.7
>7 12 9.7
TOTAL 124 100
Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 124 reponden, 110 orang(88.7%)
menunjukkan lama haid pada rentang 3-7 hari(normal) dan 2 orang(1.6%)
Tabel 5.5. Gambaran gangguan haid berdasarkan PMS dan Dismenorhea Gangguan
Haid
Ada Persentase (%)
Tidak Persentase(%) TOTAL
PMS 105 86.67 19 15.33 124
Dismenorea 8 6.45 116 93.55 124
Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 124 responden, 105 orang (86.67
%) mengalami PMS (Premenstrual Syndrome) dan 8 orang(6.45%) yang
[image:40.595.116.513.384.521.2]mengalami Dismenorea.
Tabel 5.6. Gambaran Gangguan Haid Berdasarkan Perubahan Emosi Perubahan
Emosi
Ada Persentase (%)
Tidak Persentase (%)
TOTAL
Mudah Tersinggung
76 61.3 48 38.7 124
Gelisah/Cemas 29 23.4 95 76.6 124
Stres 39 31.5 85 68.5 124
Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 124 responden, 76 orang(61,3 %)
menyatakan mudah tersinggung pada saat haid dan 29 orang (23,4 %) menyatakan
Tabel 5.7. Gangguan Haid Berdasarkan Penangganannya Gangguan haid
Penangganan
Oligome norea
Poligome norea
Metro ragia
PMS Disme norea
Jamu - - - 2 1
NSAID - - - 5 -
Hormon - - - - -
Biarkan Saja 4 2 2 64 6
Perbaiki Pola Makan 2 3 1 24 1
Perbaiki Pola Hidup 1 1 - 10 -
TOTAL 7 6 3 105 8
Tabel diatas menunjukkan bahwa dari jenis gangguan haid oligomenorea
didapati 7 orang yang mengalami gangguan dimana 4 orang membiarkan saja, 2
orang memperbaiki pola makan dan 1 orang memperbaiki pola hidup dalam
menanggani gangguan haid. Dari jenis gangguan haid polimenorea didapati 6
yang mengalami gangguan haid dimana 2 orang membiarkan saja, 3 orang
memperbaiki pola makan dan 1 orang memperbaiki pola hidup. Jenis gangguan
haid metroragia atau perdarahan di luar haid didapati hanya 3 yang mengalami
gangguan dimana 2 orang membiarkan saja , 2 dan 1 orang memperbaiki pola
makan. Dari penelitian ditemukan yang terbanyak mengalami PMS atau
premenstrual syndrome didapati sebanyak 105 orang dengan 64 orang
membiarkan saja, 24 orang memperbaiki pola makan,10 orang memperbaiki pola
hidup, 5 orang menggunakan NSAID dan 2 orang mengkonsumsi jamu dalam
menanggani gangguan tersebut. Sedangkan yang mengalami dismenorea didapati
8 orang, dimana 6 orang membiarkan saja, 1 orang mengkonsumsi jamu dan 1
5.2. Pembahasan
Haid merupakan proses kematangan seksual bagi seorang wanita (LK lee
dkk, 2006). Haid adalah pendarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai
pelepasan (deskuamasi) endometrium (Wknjosastro, 2008).
Bagi Mahasiswa, dimana terjadi perubahan-perubahan sikap dan
penyesuaian diri dari remaja menuju dewasa, seperti menjadi mahasiswi baru pada
setiap fakultas, memungkinkan adanya beban pada mahasiswi baru tersebut yang
dikarenakan pelajaran yang jauh berbeda dari masa SMU (Llewellyn, 2005), Dari
hasil penelitian didapati rata umur responden 18,86 tahun, tinggi badan
rata-rata 157.90 cm , berat badan rata-rata-rata-rata 53.19 kg , BMI (body mass index) rata-rata-rata-rata
21.31 dan umur menarche rata-rata 12.07 tahun , Hal ini tidak jauh berbeda
dengan hasil penelitian Yamamoto(2009) yang dilakukan di sebuah Universitas
Jepang dimana rata-rata umur respondennya 19.4 tahun , tinggi badan rata-rata
157.0 cm , berat badan rata-rata 49.8 kg , BMI (body mass index) rata-rata 20.2,
dan usia menarche rata-rata 12.2 tahun .
Seiring perkembangan zaman dan era modern, wanita cenderung malas
untuk berolahraga. Menurut penelitian Rich-Edwards et all. dikatakan bahwa
wanita yang cenderung aktif secara fisik mengalami gangguan menstruasi yang
rendah dari wanita yang tidak aktif. Dari hasil penelitian ditemukan lebih banyak
yang berolahraga berjumlah 73 orang(58.87%), sedangkan hasil penelitian
Yamamoto (2009) dimana ditemui 73.2 % yang tidak pernah berolahraga.
Perbedaan yang cukup jauh ini mungkin disebabkan kesibukan pelajar di Jepang
yang terlalu tinggi sehingga pelajar tersebut tidak sempat berolahraga sehingga
hasilnya pun lebih tinggi dibandingkan mahasiswi di Indonesia.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa sebanyak 105 mahasiswi
Fakultas Kedokteran USU Angkatan 2010 (84,67 %) yang mengalami gangguan
haid terbanyak yaitu PMS (premenstrual syndrome) dan hasil penelitian ini tidak
jauh berbeda dengan yang dilakukan oleh Yamamoto (2009) dimana sebanyak
79% mahasiswi di Jepang mengalami PMS begitu juga dengan penelitian yang
dilakukan oleh Cakir M et all, pada mahasiswi di Turki didapati 75,8 % yang
Dari hasil penelitian gangguan haid seperti siklus haid, lama haid,dan
pendarahan di luar haid pada mahasiswi Fakultas Kedokteran USU Angkatan
2010 diperoleh sebanyak 111 (89,5%) memiliki siklus haid normal yaitu 21-35
hari. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Yamamoto (2009) sebanyak
72,9% mahasiswi Universitas di Jepang memiliki siklus haid antara 25-38 hari.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Isra’ Sukhraini (2010) sebanyak 119
mahasiswi Fakultas Kedokteran USU Angkatan 2007 (87,85%) memiliki siklus
haid antara 21-35 hari.
Untuk lama haid diperoleh sebanyak 110 mahasiswi Fakultas Kedokteran
USU Angkatan 2010 (88,7%) memiliki lama haid 3-7 hari sedangkan penelitian
yang dilakukan oleh Isra’ Sukhraini (2010) sebanyak 122 mahasiswi Fakultas
Kedokteran USU angkatan 2007(77.25%) memiliki lama haid 3-7 hari. Penelitian
lain yang dilakukan oleh Yamamoto K, et all (2009) sebanyak (97,7 %)
mahasiswi di Universitas jepang memiliki lama haid 3-7 hari.
Dari Hasil penelitian diperoleh sebanyak 121 Mahasiswi FK USU (90,3
%) tidak mengalami perdarahan diluar haid sedangkan penelitian yang dilakukan
oleh Olaf Sianipar menunjukkan sebanyak 45 siswi SMU dikecamatan Pulo
Gadung (78,9%) tidak mengalami perdarahan diluar menstruasi. Hasil penelitian
ini menunjukkan sama dengan penelitian sebelumnya..
Dari hasil penelitian menunjukkan perbedaan hasil pada perubahan
emosional yang dialami mahasiswi Fakultas Kedokteran USU Angkatan 2010
diperoleh sebanyak 76 mahasisw (61.3%) FK USU memiliki perubahan emosi
mudah tersinggung sedangkan dari penelitian Isra’ Sukhraini (2010) dimana
didapati perubahan emosi terbanyak yaitu stres sebanyak 41 mahasiswi(29.5%)
Fakultas Kedokteran USU angkatan 2007. Hal ini dikarenakan adanya stresor
pada semester akhir (Angkatan 2007) sehingga mempengaruhi kondisi psikologis
mahasiswa tersebut.
Ada banyak cara untuk mengobati kram/ nyeri perut, Olahraga adalah
terapi yang sangat efektif, seperti juga diet yang bergizi. Kalsium dan vitamin B6
telah dikaitkan sebagai pereda nyeri/kram. Obat antiprostaglandin seperti aspirin,
2005). Obat ini diminum sejak terasa sakit selama 2-3 hari. Dari Hasil Penelitian
menunjukkan kebanyakan mahasiswi membiarkan saja berjumlah 78
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
1. Pada penelitian yang dilakukan di Fakultas Kedokteran USU pada
mahasiswi angkatan 2010 didapatkan jenis gangguan haid yang didapatkan
adalah PMS berjumlah 105 orang(84.67 %) , dismenorea berjumlah 8
orang (6.45 %), oligomenorea sebanyak 7 orang (5.6%) , polimenorea
sebanyak 6 orang (4.8 %), metroragia 3 orang (2.41%)), ,.
2. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan 78 orang(62.9%) yang
membiarkan saja apabila terjadi gangguan haid.
6.2. Saran
1. Peneliti menyarankan untuk mahasiswi yang mengalami gangguan haid
agar tidak membiarkan saja ,tetapi sebaiknya berkonsultasi kepada dokter
ataupun mencari pengobatan yang sesuai.
2. Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan dalam penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Benson, Ralph C., Pernoll, Martin L. 2009. Buku Saku Obstetri Ginecologi. EGC: Jakarta: 630-631
Berek, J.S, 2002. Reproductive Physiologi. In Berek & Novak’s Ginecology. 13 th California: Lippincot William & Wilkins, 71-79.
Cakir M et all.2007. Menstrual Pattern and Common Menstrual Disorders Among University Student in Turkey. Pediatrik International. 49(6) : 938-42.
Cohen, H., 2003. McGill Medicine Menstrual Cycle Home Page. Molson Medical Informatics projects. Available from : http: //221— www2007.campus.mcgill.ca:8889/dir/menstrualcycle.html (Accessed: 20 April 2011)
Ganong, W.F. 2001. The Gonads: Development and function of reproductive system. In: Review of Medical Physiology. 11 th ed. Mc Graw-Hill, USA: 606-621.
Guyton, C. A. & Hall, J.E. 2006. Female Physiology Before Pregnancy and Female Hormones. In: Textbook of Medical Physiology. 11 th ed. 1011-1022.
Hillard, A., and Datch H.R., 2005. Menstrual Disorder in the College Age Female. Pediatric Clin North Am. 52(1): 179-97.
Johnson, S.R., 2004. Premenstrual Syndrome, Premenstrual Dysphoric Disorder, and Beyond: A Clinical Primer For Practitioners. Obstet Gynecol. 104: 845-859.
Kaplan, J.R., Manuck, S.B., 2004. Ovarian Dysfunction, Stress,disease: A Primate Continuum. ILAR J. 45: 89-115.
Lee, L.K., Chen, P.C., Lee, K.K., Kaur,J,2006. Menstruation among adolescent Girls in Malaysia, M.Singapore,M. Singapore med J. 47(10): 869.
Livoty, Carol. Dan Topp, Elizabeth. 2006. Menyingkap Tabir yang Selama ini tersembunyi tentang vagina. PT Indeks: Jakarta: 13-29 .
Llewellyn, Derek. Dan Jones. 2005. Setiap Wanita Buku Panduan Lengkap Tentang Kesehatan, Kebidanan dan Kandungan. Delapratasa: Jakarta: 29-39.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta: 89-92.
Olaf Sianipar, dkk. 2009. Prevalensi Gangguan Menstruasi dan Faktor-Faktor yang Berhubungan Pada Siswi SMU di Kecamatan Pulo Gadung Jakarta Timur. Jakarta: Maj Ked Indonesia.
Rich-Edwards et all. 2002. Physical Activity, Body Mass Index, and Ovulatory Disorder infertility. BMJ : 13(2):184-90.
Sherwood, L. 1997. Sistem Reproduksi. Dalam: Fisiologi Manusia dari sel ke Sistem Ed.2. Jakarta: EGC, 708-717.
Sukhraini, Isra’. 2010. Hubungan Stres Dengan Siklus Menstruasi yang Tidak Teratur Pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Speroroff.L., and Fritz, M.A., 2005. Clinical Gynecologi Endocrinology and infertility. 7 th Ed. Lipincott Williams & Wilkins, PA: 187-225.
Wahyuni, A.S., 2007. Statiska kedokteran Disertai Aplikasi dengan SPPS. Jakarta: Bamboedoea Communication.
DAFTAR SINGKATAN
ACTH : Adrenocorticotropic Hormone
ANS : Autonomic Nervus System
BMI : Body Mass Index
CRH : Corticotropin Releasing Hormone
FSH : Follicle Stimulating Hormone
GnRH : Gonadotropin releasing hormone
HPA : Hypothalamic-pituitary-adrenal
LH : Luteinizing Hormone
PMS : Prementrual Syndrome
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul
Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup
Lampiran 2 Lembar Penjelasan
Lampiran 3 Lembar Persetujuan
Lampiran 4 Surat Survei Awal
Lampiran 5 Ethical Clearence
Lampiran 6 Kuesioner
DATA RIWAYAT HIDUP
Nama : Ade Sukma Rianda
Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 10 Agustus 1990
Agama : Islam
Alamat : Kompleks Taman Setia Budi Indah II Blok VI
No.93, Medan
Riwayat Pendidikan : 1. Tahun 1996 lulus Taman Kanak-kanak
Cendana Rumbai, Pekan Baru
2. Tahun 2002 lulus Sekolah Dasar Swasta
Cendana Rumbai, Pekan Baru
3. Tahun 2005 lulus Sekolah Menengah Pertama
Swasta Cendana Duri,Riau
4. Tahun 2008 lulus Sekolah Menengah Atas
Swasta Cendana Duri, Riau
Riwayat Pelatihan : 1. Workshop Sirkumsisi HMI FK USU 2008
2. Smart Soul Training Program PHBI FK USU
2009
3. Workshop RJPO, Traumatologi, dan Intubasi
TBM FK USU 2009
4. Scientific Class dan Seminar Update
Kedokteran, Pekan Ilmiah Mahasiswa Score
2009
5. Workshop Sirkumsisi Pengabdian
Masyarakat Scoph Pema FK USU 2010
6. Seminar dan Workshop A-CPR TBM FK
USU 2010
Riwayat Organisasi : 1. Anggota Standing Committee On Public
Health Pemerintahan Mahasiswa FK USU
2009-2010
2. Personalia Standing Committee On Research
Exchange Pemerintahan Mahasiswa FK USU
Lampiran
LEMBAR PENJELASAN
Assalammualaikum Wr.Wb.
Salam Sejahtera,
Saya, Ade Sukma Rianda, mahasiswi semester VI Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara, saat ini tengah melakukan penelitian yang berjudul
“Gambaran Gangguan Haid Pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara Tingkat I Angkatan 2010”. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui gambaran gangguan haid.
Saya mengharapkan keikutsertaan dan kerjasama dari saudari untuk memberikan
jawaban yang kepentingan penelitian ini dan tidak akan disalahgunakan untuk
maksud-maksud lain. Identitas saudari akan tetap dirahasiakan dan tidak akan
dipublikasikan.
Keikutsertaan saudari dalam penelitian ini sangat saya harapkan. Partisipasi
saudari bersifat bebas dan tanpa ada paksaan. Saudari berhak untuk menolak
berpartisipasi tanpa dikenakan sanksi apapun.
Demikian penjelasan ini saya sampaikan. Atas partisipasi dan kesediaan saudari,
saya ucapkan terima kasih.
Medan,………2011
LEMBAR PERNYATAAN
PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT) KESEDIAAN MENGIKUTI PENELITIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama :
Nim :
Kelas :
Setelah membaca dan mendapat penjelasan serta memahami sepenuhnya tentang penelitian.
Judul Penelitian : Gambaran Gangguan Haid Pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tingkat I Angkatan 2010
Nama Peneliti : Ade Sukma Rianda
Instansi Penelitian : Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Dengan ini menyatakan bersedia untuk menjadi subjek penelitian dengan sukarela dan tanpa paksaan.
Medan,………2011
( _______________________)
KUESIONER PENELITIAN
GAMBARAN GANGGUAN HAID PADA MAHASIWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ANGKATAN 2010
Nomor Subjek :
Nama Subjek :
NIM :
Umur :
Berat badan (kg)/Tinggi badan (cm) :
Tempat Tinggal : Rumah OrangTua/Rumah Famili/Rumah
Kos/dll sebutkan ………..
1. Apa Alasan Anda Masuk ke fakultas kedokteran ?
a. Kemauan sendiri c. profesi dokter lebih dihargai
b. Kemauan orangtua d. profesi dokter menjamin masa depan
e. Ikut kawan, orangtua, atau famili (dll
sebutkan………)
2. Pada umur berapa anda pertama kali mendapatkan haid (menarche) ?
a. 9 tahun c. 11 tahun
b. 10 tahun d. 12 tahun e. dan lain-lain (………tahun)
3. Pernahkah anda tidak mengalami haid 3 bulan atau lebih ?
a. Pernah
b. Tidak pernah
4. Berapa kali biasanya anda berolahraga dalam seminggu ?
a. 1 x c. 4-7 x
b. 2-3 x d. Tidak ada
5. Bagaimana siklus haid anda (di hitung dari awal anda mendapat haid
sampai haid berikutnya ?
a. < 21 hari c. > 35 hari
6. Berapa lama anda mendapat haid dalam 1 x siklus haid ?
a. < 3 hari c. > 7 hari
b. 3-7 hari
7. Waktu anda haid banyaknya pembalut yang gunakan dalam 1 hari ?
a. 1-2 pembalut c. ≥ 5 pembalut
b. 3-4 pembalut
8. Apakah anda mengalami perdarahan diluar haid ?
a. Ya
b. Tidak
9. Apakah pada saat anda haid mengalami nyeri/ kram pada perut ?
a. Ya
b. Tidak
10.Berapa lama biasa nya nyeri/kram perut terjadi saat haid ?
a. 1 hari (hari pertama saja) c. > 2 hari
b. 2 hari
11.Adakah gejala dan tanda-tanda fisik dijumpai ketika anda mau atau
menjelang haid, seperti:
- Nyeri perut - Mual,muntah - Nyeri pada payudara
- Sakit kepala - Jerawat - Bengkak pada kaki/tangan
12.Adakah perubahan emosi dijumpai ketika anda mau atau menjelang haid,
seperti:
- Mudah tersinggung - gelisah/cemas
- Pemarah - stress
13.Bagaimana kebiasaan konsumsi makanan anda sehari-hari?
a. Sering Makan Fast Food (spt : ayam goreng, burger,pizza,mie instan)
b. Jarang Makan Fast Food
c. Makanan Seimbang (4 sehat 5 sempurna)
14.Bagaimana pola tidur anda pada saat mau haid ?
a. Hipersomnia (lebih sering tidur)
b. Normal (sehari 6-8 jam)
15.Pada saat menjelang haid apakah anda sering merasa capek/letih?
a. Ya
b. Tidak
16.Dalam satu tahun ini berapa kali anda mengalami gangguan haid
(Perubahan siklus/lama/PMS/Dismenorhea) ?
a. 1-2 x c. > 4 x
b. 3-4 x
17.Ketika anda mengalami gangguan haid (Perubahan
siklus/lama/PMS/Dismenorhea) adakah ada mencari pengobatan atau
mengkonsumsi obat-obatan ?
a. Ya (jika ya lanjut ke no.17)
b. Tidak (jika tidak lanjut ke no.19)
18.Obat apa yang biasa nya anda konsumsi untuk mengurangi gangguan haid
?
a. Obat tradisional seperti jamu c. Obat yang mengandung
hormon
b. Obat penghilang rasa sakit d.
Sebutkan………
19. Apakah obat yang an