• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTOR INDUSTRI BESAR DAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri Besar Dan Sedang Di Kota-Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010-2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTOR INDUSTRI BESAR DAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri Besar Dan Sedang Di Kota-Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010-2014."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTOR INDUSTRI BESAR DAN

SEDANG DI KOTA-KOTA PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2010-2014

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh : Hendri Firmansyah

B300130139

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)
(3)
(4)
(5)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTOR INDUSTRI BESAR DAN

SEDANG DI KOTA-KOTA PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2010-2014

ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk mngetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan tenaga kerja sektor industri besar dan sedang di kota-kota provinsi Jawa Tengah tahun 2010–2014. Dan seberapa besar faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan tenaga kerja sektor industri besar dan sedang di kota-kota provinsi Jawa Tengah tahun 2010–2014 itu berpengaruh.

Alat analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda pada data panel, dengan mengambil data menggunakan data sekunder yang berasal dari perpustakaan, buku-buku, website, jurnal-jurnal atau laporan-laporan penelitian sejenis dan dari lembaga atau instansi yang terkait seperti Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa upah minimum karyawan, jumlah unit usaha, dan PRDB secara parsial berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja, sedangkan tingkat pengangguran tidak berpengaruh secara parsial. Upah minimum karyawan, jumlah unit usaha, tingkat pengangguran dan PRDB secara bersama-sama sangat berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja. Upah minmum karyawan, Jumlah unit usaha, tingkat pengangguran, dan PRDB mampu menjelaskan penyerapan tenaga kerja sebesar 55,2819%.

Dengan demikian sebaiknya pemerintah memperhatikan upah minimum karyawan, jumlah unit usaha, dan PRDN agar penyerapan tenaga kerja semakin membaik.

Kata kunci : Upah Minimum Karyawan, Jumlah Ujit Usaha, Tingkat Pengangguran, PRDB, Penyerapan Tenaga Kerja

ABSTRACTION

This study aims to mngetahui factors that affect employment of large and medium industries in the cities of Central Java province in 2010-2014. And how big factors that affect employment of large and medium industries in the cities of Central Java province in 2010-2014 was influential.

The analytical tool used is multiple linear regression on the data panel, by retrieving data using secondary data derived from the library, books, websites, journals or reports of similar studies and of the agency or institution related such as the Central Bureau of Statistics ( CPM), Regional Development Planning Board (Bappeda)

(6)

unemployment rate is partially affected. The minimum wage employees, the number of business units, the unemployment rate and PRDB together greatly affect employment. Minmum wages of employees, number of business units, the unemployment rate, and PRDB able to explain the employment of 55.2819%.

Thus the government should pay attention to minimum wage employees, the number of business units, and PRDN that employment is getting better.

Keywords : Minimum Wage Employees, Total Ujit Business, Unemployment Rate, PRDB, Labor Absorption

1. PENDAHULUAN

Menurut (Todaro, 2011) pembangunan ekonomi yaitu proses multidimensi yang melibatkan bermacam-macam perubahan mendasar dalam strukur sosial, sikap masyarakat, dan lembaga nasional seperti halnya percepatan pertumbuhan, pengurangan ketimpangan, dan penanggulangan kemiskinan. Oleh karenanya, manusia berperan cukup besar dalam mewujudkan pembangunan ekonomi yaitu sebagai tenaga kerja, input pembangunan, dan konsumen hasil pembangunan itu sendiri.

Pembangunan ekonomi daerah yaitu proses di mana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola setiap sumberdaya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi dalam wilayah tersebut. Tujuan utama pembangunan ekonomi daerah adalah untuk meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja untuk masyarakat daerah. (Arsyad, 2010:374)

Proses industrialisasi dan pembangunan industri merupakan satu jalur kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam dua pengertian sekaligus, yaitu tingkat hidup yang maju dan taraf hidup yang berkualitas. Disisi lain, keberhasilan proses industrialisasi tidak terlepas dari adanya dukungan kapasitas sumber daya manusia yang relevan, dan kemampuan “proses” tersebut dalam memanfaatkan secara optimal setiap sumber daya alam dan sumber daya lain yang tersedia. (Arsyad, 2010:441-442)

(7)

industri pengolahan, kedua sektor pertanian, dan yang ketiga sektor perdagangan, hotel dan restoran. Industri pengolahan berkontribusi terhadap PDRB Jawa Tengah sebesar 32,76%. Sektor pertanian berkontribusi sebesar 26,81%. Sedangkan sektor perdagangan, hotel dan restoran berkontribusi sebesar 22,51%. Pertumbuhan sektor industri dari tahun ke tahun mengimplikasikan bahwa sektor industri dapat dijadikan sebagai sektor pemimpin (leading sector) bagi sektor-sektor lain.

Persaingan ekonomi antar negara akan semakin ketat menjelang pemberlakuan pasar bebas ASEAN pada akhir tahun 2015, seluruh kegiatan ekonomi yang mencakup perdagangan barang dan jasa, investasi, tenaga kerja, dan aliran modal diberlakukan secara bebas. Tujuan diberlakukannya MEA yaitu untuk meningkatkan daya saing negara-negara ASEAN dalam berkompetisi dengan negara-negara lain khususnya di bidang ekonomi, serta sebagai usaha untuk menseratakan perekonomian anggota ASEAN.Sektor industri dipercaya dapat memimpin sektor-sektor lain dalam sebuah perekonomian menuju kemajuan. Produk-produk industrial selalu memiliki dasar tukar (terms of trade) yang lebih menguntungkan nilai tambah dibandingkan produk-produk di sektor lainnya. Hal ini dikarenakan sektor industri mempunyai variasi produk yang beragam dan mampu memberikan manfaat marjinal yang tinggi terhadap pemakainya. (Suman dan Yustika, 1997) Tabel I-1 menunjukkan tingkat penyerapan tenaga kerja tahun 2014 menurut lapangan pekerjaan utama yang mencakup delapan sektor, yaitu sektor pertanian; sektor pertambangan dan galian, listrik, gas dan air bersih; sektor industri; sektor konstruksi; sektor perdagangan; sektor transportasi; sektor keuangan; dan sektor jasa yang berkontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota-kota Jawa Tengah. Penyerapan tenaga kerja terbanyak terdapat pada sektor perdagangan, yaitu sekitar 528,769 ribu. Sedangkan urutan kedua pada sektor industri sekitar 350,353 ribu, dan urutan ketiga sektor jasa sekitar 315,369 ribu.

(8)

pada tingkat harganya. Artinya, harga dapat naik dan turun, tetapi jumlah tanah yang ditawarkan tidak berubah. Sementara itu jumlah pekerja relatif sangat elastis terhadap tingkat upah, apabila upah naik melebihi tingkat subsistem maka jumlah tenaga kerja akan meningkat dengan cepat. (Mulyadi, 2003)

Pencapaian pembangunan ekonomi terjadi karena meningkatnya kesempatan kerja dan menurunnya pengangguran. Menurunnya disektor produksi menjadi tanda hancurnya pilar-pilar ekonomi nasional dampak krisis ekonomi, sehingga mesti penciptaan lapangan kerja baru. Krisis ekonomi telah berkembang menjadi krisis diberbagai sektor, sehingga permasalahan yang dihadapi Indonesia menjadi kompleks. Perusahaan-perusahaan yang bangkrut memicu terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran, sehingga banyak penduduk yang semula memiliki pekerjaan tetap menjadi penganggur (Sukidjo, 2005).

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dilakukan penelitian dengan topik ketenagakerjaan yang berjudul “Analisi factor-faktor yang mempengaruhi penyerapan tenaga kerja sektor industri besar dan sedang

di kota-kota Provinsi Jawa Tengah 2010-2014”.

a. Penyerapan Tenaga Kerja

Tenaga kerja didefinisikan sebagai penduduk dalam usia kerja (working-age population) yang berkontribusi dalam proses produksi untuk menghasilkan

barang dan jasa dalam pemenuhan keinginan dan kebutuhan manusia. (Simanjuntak, 1985)

b. Upah Minimum Karyawan

(9)

c. Jumlah Unit Usaha

Unit usaha menurut Badan Pusat Statistik (2014) merupakan suatu unit (kesatuan) yang melakukan kegiatan yang dilakukan oleh perseorangan atau rumah tangga maupun suatu badan dan mempunyai kewenangan yang ditentukan berdasarkan kebenaran lokasi bangunan fisik, dan wilayah operasinya.

d. Tingkat Pengangguran

Pengangguran yakni seseorang yang sudah digolongkan dalam angkatan kerja, yang secara aktif sedang mencari pekerjaan pada suatu tingkat upah tertentu, tetapi tidak dapat memperoleh pekerjaan yang diinginkan. Dalam membicarakan pengangguran yang selalu diperhatikan bukanlah mengenai jumlah pengangguran, tetapi mengenai tingkat pengangguran yang dinyatakan sebagai presentasi dari angkatan kerja (Sukirno, 2007).

2. METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi data panel. Data yang digunakan merupakan penggabungan dari deret waktu (time series) mulai tahun 2010-2014 dan silang tempat (cross section) sejumlah 6 Kota di Provinsi Jawa Tengah ― 42 observasi. Dengan kata lain, data panel adalah data yang diperoleh dari data cross section yang diobservasi berulang pada unit individu (objek) yang sama pada waktu yang berbeda. (Juanda dan Junaidi, 2012)

3. HASIL PENELITIAN

(10)

Upah minimum karyawan, jumlah unit usaha, dan PDRB berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di sektor industri besar dan sedang di kota-kota provinsi jawa tengah, namun tingkat pengangguran tidak berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di sektor industri besar dan sedang di kota-kota provinsi jawa tengah.

Hasil uji determinasi (R2) menunjukkan bahwa penyerapan tenaga kerja di sektor industri besar dan sedang di kota-kota provinsi jawa tengah 55,2819% dipengaruhi oleh upah ,minimum karyawan, jumlah unit usaha, tingkat pengangguran, dan PDRB. Sedangkan sisanya sebesar 44,7181% dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa upah ,minimum karyawan, jumlah unit usaha, tingkat pengangguran, dan PDRB secara bersama-sama berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja di sektor industri besar dan sedang di kota-kota provinsi Jawa Tengah pada tahun 2010 – 2014.

4. PENUTUP a. Kesimpulan

Berdasarkan hasil estimasi yang sudah dibahas pada bab sebelumnya, maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Pengujian model dalam penelitian ini menggunakan uji chow dan uji

hausman. Uji chow menunjukkan bahwa metode FEM lebih tepat daripada metode PLS. selanjutnya, uji hausman menunjukkan hasil bahwa metode FEM lebih tepat daripada metode REM. Maka dari itu, estimasi model yang terbaik menggunakan metode FEM.

2) Upah minimum karyawan, jumlah unit usaha, dan PDRB berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di sektor industri besar dan sedang di kota-kota provinsi jawa tengah, namun tingkat pengangguran tidak berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di sektor industri besar dan sedang di kota-kota provinsi jawa tengah.

(11)

55,2819% dipengaruhi oleh upah ,minimum karyawan, jumlah unit usaha, tingkat pengangguran, dan PDRB. Sedangkan sisanya sebesar 44,7181% dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian.

4) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa upah ,minimum karyawan, jumlah unit usaha, tingkat pengangguran, dan PDRB secara bersama-sama berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja di sektor industri besar dan sedang di kota-kota provinsi Jawa Tengah pada tahun 2010 – 2014.

b. Saran-saran

1) Bagi pihak-pihak yang berkompeten seperti Badan Perencanaa Pembangunan Daerah (BAPPEDA) hendaknya lebih bijak dalam pengambilan kebijakan perencanaan pembangunan daerah khususnya menyangkut ketenagakerjaan.

2) Bagi pemerintah, hendaknya melakukan usaha-usaha dalam mengatasi masalah ketenagakerjaan, seperti membuka lapangan kerja baru, memberikan pengembangan usaha menengah dankecil.

3) Bagi swasta, hendaknya meningkatkan investasi untuk memperluas dan mengembangkan usaha serta dapat menyerap tenaga kerja dan mengurangi pengangguran suatu daerah.

4) Bagi penelitian berikutnya, diharapkan mampu menganalisis

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Arfida. 2003. Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Agus Sumandan dan Ahmad Erani Yustika. 1997. Perspektif Baru Pembangunan Indonesia: Catatan Kritister hadap Isu-Isu Aktual. Malang: Brawijaya University Press and P3BE.

Amri, Yassir dkk. 2013. Peran Usaha Industri Mikro dan Kecil dalam Penyerapan Tenaga Kerja di Provinsi Aceh. Jurnal Ilmu Ekonomi, Vol.1, No.1, Februari 2013.

Arsyad, Lincoln. 2010. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan STIM YKPN Yogyakarta.

Badan Pusat Statistik. 2014. Definisi Unit Usaha. Jakarta: BPS http: //www.bps.go.id/ Badan Pusat Statistik. 2014. Definisi Upah. Jakart: BPS http://www.bps.go.id/

Badan Pusat Statistik Indonesia. Website BPS: http: //www. bps. go.id /Subjek/ view/id/9#subjekViewTab1|accordion-daftar-subjek2 . Diakses tanggal 06 Oktober 2016

Baez, Antonio. “A Panel Data Analysis of FDI and Informal Labor Markets”. Reaearch Institute of Applied Economics, Working Paper 2014/04, page 13. Model panel lihat Gujarati, Damodar N dan Dawn C. Porter. Dasar-Dasar Ekonometrika. Edisi 2 (Jakarta: Salemba Empat. 2012). 235-269.

Budiawan, Amin. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja Terhadap Industri Kecil Pengolahan Ikan di Kabupaten Demak. Economics Development Analysis Journal, Februari 2013.

Chusna, Arifatul. 2013. Pengaruh Laju Pertumbuhan Sektor Industri, Investasi, dan Upah Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri di Provinsi Jawa Tengah Tahun 1980-2011. Economics Development Analysis Journal Vol.2, No.3, Agustus 2013.

Djojohadikusumo, Sumitro. 1995. Perkembangan Pemikiran Ekonomi Dasar Teori Pertumbuhan dan Ekonomi Pembangunan, LP3ES, Jakarta.

Dumairy.(1996).Perkonomian Indonesia.Jakarta:Erlangga

(13)

Habib, Malik Danish dan Saima Sarwah. 2013. Impact of Foreign Direct Investment on Employment Level In Pakistan: A Time Series Analysis. Journal: Vol.10, 2013.

Jhingan, M.L. 2007. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Juanda, Bambang dan Junaidi. 2012. Ekonomi Deret Waktu. Bogor: PT Penerbit IPB Press.

Karib, Abdul. 2012. Analisis Pengaruh Produksi, Investasi dan Unit Usaha Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja pada Sektor Industri Sumatera Barat. Manajemen dan Kewirausahaan, Vol.3, No.3, September 2012.

Kuncoro, Mudrajad. 2011. Metode Kuantitatif. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen: YKPN

Maitah, Mansoor dkk. 2014. The Impact of Foreign Direct Investments on Employment in the Czech Republic. Applied Sciences Vol.9, No.12, 2014.

Mankiw, N. Gregory. 2012. Makroekonomi. Jakarta: Erlangga. Mankiw, N. Gregory. 2012. Mikroekonomi. Jakarta: Salemba Empat.

Matthew, Okoro H. dan Atan A. Johnson. 2014. Impact of Foreign Direct Investment on Employment Generation in Nigeria: A Statistical Investigation. Journal: Volume 16, Issue 3. Ver. II, Februari 2014. Mucuk, Mehmet dan M. Tahir Demirsel. 2013. The Effect of Foreign Direct

Investments on Unemployment: Evidence from Panel Data for Seven Developing Countries. Journal: Vol.2, No.3, 2013.

Mulyadi, S. 2003. “Ekonomi Sumber Daya Manusia Dalam Perspektif

Pembangunan”. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Nanga, Muana. 2005.Makroekomoni. Jakarta : Erlangga

Pangastuti, Yulia. 2015. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2012. Economics Development Analysis Journal, Juni 2015.

(14)

Pratomo, devanto Shasta: saputra, putra mahardika adi, 2011. Kebijakan Upah Minimum Untuk Perekonomian Yang Berkeadilan: Tinjauan UUD 1945. Malang: Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang.

Putra, Riky Eka. 2012. Pengaruh Nilai investasi, Nilai Upah, dan Nilai Produksi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja pada Industri Mebel di Kecamatan Pedurungan Kota Semarang. Economics Development Analysis Journal Vol.1, No.2, November 2012.

Safatillah, Muhammad Bryan. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja pada Industri Elektronik di Indonesia. Economics Development Analysis Journal, Juni 2014.

Saragih, Jopinus. 2015. The Factors Influencing Labor Demand of the Industrial Food-Beverages and Tobacco in the Province of North Sumatra. Journal: Vol.1, Issue.10, Augustus 2015.

Simanjuntak, J.Payaman. 1985. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: FE UI

Simanjuntak, J. payaman. 1998. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakulta Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia.

Sukidjo. 2005. “Peran Kewirausahaan dalam Mengatasi Pengangguran di Indonesia”. Jurnal Economia, 1 (1)

Sukirno, Sadono. 2007. Makroekonomi Modern Perkembangan Pemikiran Dari Klasik Hingga Keynessian Baru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Syuhada, Siti dkk. 2014. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Jambi. Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah Vol.2, No.2, Oktober-Desember 2014.

Tambunsaribu, Romas Yossia dan Bagio Mudakir. 2013. Analisis Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja, Upah Riil, Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Di 35 Kabupaten/Kota Jawa Tengah. Diponegoro Journal Of Economics Volume 2, Nomor 3, 2013.

Todaro, Miceal. 2011. Pembanguna Ekonomi. Edisi sembilan. Jakarta: Erlangga. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2003 Tentang Pengertian

(15)

Utomo, Yuni Prihadi. 2013. Eksplorasi Data dan Analisis Regresi dengan SPSS. Surakarta: Muhammadiyah University Press.

Winarno, Wing Wahyu. 2007. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.

Referensi

Dokumen terkait

research dealing with teaching speaking using KWL strategy to improve. student’s speaking skill at the seventh year of SMPN

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kebiasaan belajar berkategori baik (40,3%), sikap pada pelajaran berkategori baik (63,9%), dan prestasi belajar berkategori

PENGARUH PERISTIWA QUICK COUNT DAN KEPUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI ATAS HASIL PEMILIHAN UMUM PRESIDEN TAHUN 2014 TERHADAP HARGA SAHAM PMA DAN PMDN DI BURSA EFEK

ACE Inhibitor dan angiotensin receptor blockers mempunyai efek yang baik pada fungsi renal dan memperbaiki sensitivitas insulin, oleh karena itu ACE Inhibitor dan

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa minat sangat penting dalam kegiatan belajarkarena tanpa adanya minat terhadap suatu pelajaranmaka kegiatan proses belajar tidak

dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “ Analisis Manajemen Pembiayaan Pendidikan Dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Menurut Perspektif Ekonomi

pada mereka yang tidak memiliki orang tua dengan darah tinggi atau hanya. salah satu yang memiliki

Berdasarkan data dan pengujian yang dilakukan mengenai pengaruh kejelasan sasaran anggaran, pengendalian akuntansi, dan sistem pelaporan terhadap akuntabilitas