• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA KARTU DOMINO DENGAN MEDIA POWERPOINT BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) PADA MATERI KONSEP REDOKS.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA KARTU DOMINO DENGAN MEDIA POWERPOINT BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) PADA MATERI KONSEP REDOKS."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING ( C P S ) P A D A M A T E R I K O N S E P R E D O K S

Oleh:

Agustina Tarihoran NIM 4113331002

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

Agustina Tarihoran dilahirkan di Dili pada tanggal 7 Agustus 1994. Ayah bernama H. Tarihoran dan Ibu bernama R. Lumbantoruan dan merupakan anak 2 dari

3 bersaudara. Pada tahun 1999, penulis masuk sekolah di SD N Ujung I No.26

Surabaya, pada tahun 2000 penulis pindah sekolah ke SD N 060872 Medan dan pada

tahun 2001 penulis pindah sekolah ke SD Parulian 3 Medan. Pada tahun 2005, penulis

melanjutkan sekolah di SMP Parulian 1 Medan dan lulus pada tahun 2008. Penulis

melanjutkan sekolah di SMA Negeri 21 Medan pada tahun 2007 dan lulus pada tahun

2011. Pada tahun 2011 penulis diterima di Jurusan Kimia pada Program Studi

Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

(4)

PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA KARTU DOMINO DENGAN MEDIA POWERPOINT BERBASIS

MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING ( C P S ) P A D A M A T E R I K O N S E P R E D O K S

Agustina Tarihoran (4113331002) Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar siswa yang di belajarkan dengan model CPS dimana pada tiap kelas eksperimen menggunakan media yang berbeda. Media yang digunakan pada penelitian ini adalah kartu domino dan powerpoint pada materi konsep redoks. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Swasta Parulian 1 Medan yang terdiri dari 3 kelas. Sampel yang digunakan sebanyak 2 kelas dengan teknik random sampling (acak). Pada kelas eksperimen I diberi pengajaran dengan model CPS dengan media media kartu domino dan pada kelas eksperimen II diberikan pengajaran dengan model CPS dengan powerpoint. Data yang diambil adalah peningkatan hasil belajar siswa. Instrumen yang digunakan untuk data peningkatan hasil belajar siswa adalah tes objektif sebanyak 20 soal yang telah diuji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda, Data yang diperoleh melalui uji hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan uji t dua pihak diperoleh thitung > ttabel (2,603 > 2,0021) pada taraf signifikan α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yaitu ada perbedaan peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model CPS dengan media kartu domino dengan siswa yang diajarkan dengan model CPS dengan media powerpoint. Peningkatan hasil belajar siswa pada kelas ekperimen 1 yaitu 58,9% dan kelas ekperimen 2 yaitu 56,5%.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat

dan penyertaanNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis

sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan

waktu yang telah direncanakan.

Skipsi berjudul “Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa

Menggunakan Media Kartu Domino Dengan Media Powerpoint Berbasis

Creative Problem Solving (CPS) Pada Materi Konsep Redoks” yang disusun

untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan kimia di Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada

Universitas Negeri Medan (UNIMED) mulai dari bapak rektor beserta jajarannya,

Dekan Fakultas MIPA serta jajarannya, ketua jurusan Kimia serta jajarannya yang

telah memberi kesempatan kepada penulis untuk belajar dan menimba ilmu di

UNIMED selama kurang lebih 4 tahun. Penulis juga berterimakasih kepada bapak

Drs. Kawan Sihombing, M.Si sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan

banyak ilmu dan saran untuk memperbaiki skripsi ini. Penulis juga mengucapkan

terima kasih kepada Ibu Dr. Iis Siti Jahro, M.Si selaku dosen pembimbing

akademik selama penulis menjalani perkuliahan di Unimed yang telah banyak

membantu penulis untuk menjalani perkuliahan dan banyak memberikan saran

untuk keberlangsungan perkuliahan penulis. Ucapan terimakasih kepada Bapak

Drs. Amser Simanjuntak, M.Pd, Bapak Drs. Jasmidi, M.Si, Bapak Dr. Ayi

Darmana, M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan nasihat, saran,

komentar dan perbaikan untuk melengkapi skripsi ini.

Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada kepala sekolah SMA Swasta

Parulian 1 Medan Bapak Drs. Tropinus Tambunan, dan juga guru kimia di SMA

Swasta Parulian 1 Medan. Teristimewa lagi penulis sampaikan ucapan

terimakasih kepada kedua orang tua tercinta dan terkasih, yang sangat luar biasa

berperan dalam kehidupan penulis, H. Tarihoran dan R. Br Lumbantoruan,

(6)

buat dukungan moril dan setiap doa yang selalu ada buat saya. Teristimewa juga

penulis ucapkan kepada abang Roberd Handi Tarihoran, S.H, adikku Risnawati

Tarihoran beserta seluruh keluarga besar Tarihoran maupun Lumbantoruan dan

juga tetangga saya terimakasih telah menjadi keluarga yang selalu mendukung

apapun kegitan saya dalam perkuliahan.

Tak lupa saya ucapkan terimakasih untuk sahabat yang selalu ada Enni

Adelina Lubis, Martha Christine Gultom, teman sepermainan Lamtika Manurung

juga Kakak Terbaikku Dina Mariana Siregar dan Eca Viveronika Gultom yang

sangat membantuku dalam hal apapun, serta teman seperjuanganku sampai akhir

skripsi ini Khairida Ashri Lubis. Terimakasih juga kepada bandmateku Baginda,

Pampam, Hamba, Ayaz dan Hari. Kepada semua teman-teman/keluarga baru dari

Fanbase terbaik yang pernah ku miliki, juga kepada Louis dan Calum yang telah

menjadi inspirasiku. Begitu juga dengan teman-teman seperjuangan yang telah

Lulus terlebih dahulu di kelas Kimia Ekstensi 2011, semoga sukses buat kita

semua.

Penulis telah berupaya melengkapi skripsi ini dengan semaksimal

mungkin, tetapi penulis berharap kritik dan saran dari pembaca untuk

menyempurnakan skripsi ini. Saya berharap skripsi ini dapat berguna dan

memberikan banyak kontribusi untuk pengetahuan pembaca.

Medan, Juni 2016

Penulis

Agustina Tarihoran

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Ruang Lingkup 3

1.3. Rumusan Masalah 3

1.4. Batasan Masalah 3

1.5. Tujuan Penelitian 4

1.6. Manfaat Penelitian 4

1.7. Defenisi Operasional 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Belajar Kimia 6

2.2. Hasil Belajar Kimia 7

2.3. Pengertian Model Pembelajaran 8

2.3.1. Model Pembelajaran Kooperatif 9

2.3.2. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Creative Problem Solving

(CPS) 12

2.4. Media Pembelajaran 14

2.4.1. Media Kartu Domino 15

2.4.2. Media Powerpoint 15

2.5. Redoks 16

2.5.1. Perkembangan Konsep Reduksi dan Oksidasi 16

2.5.2 Konsep Bilangan Oksidasi 18

(8)

2.5.4 Aplikasi Reaksi Redoks dalam Kehidupan Sehari-hari 21

2.5.5 Kerangka Konseptual 22

2.6. Hipotesis Peneletian 23

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 24

3.2. Populasi dan Sampel 24

3.3. Variabel Penelitian 24

3.4. Rancangan Penelitian 25

3.5. Prosedur Penelitian 25

3.6. Instrumen dan Alat Pengumpul Data 29

3.6.1. Validitas Tes 29

3.6.2. Reliabilitas Tes 30

3.6.3. Tingkat Kesukaran 30

3.6.4. Daya Pembeda Soal 31

3.7. Teknik Analisis Data 32

3.7.1. Uji Normalitas 32

3.7.2. Uji Homogenitas Data 33

3.7.3. Uji Hipotesis 33

3.7.4 Peningkatan Hasil Belajar 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 35

4.2 Pembahasan 40

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan 42

5.2 Saran 42

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Rumus Lewis pada Bilangan Oksidasi 18

Gambar 3.1. Desain Penelitian 28

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif 11

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 25

Tabel 4.1 Data Hasil Penelitian 36

Tabel 4.2 Uji Normalitas Pretest dan Posttest 37

Tabel 4.3 Uji Homogenitas Pretest dan Postest 38

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus 45

Lampiran 2 RPP 47

Lampiran 3 Kisi-kisi Instrumen 59

Lampiran 4a Instrumen Tes 60

Lampiran 4b Kunci Jawaban Instrumen Tes 65

Lampiran 5 Kisi-kisi Instrumen Setelah di Validasi 66

Lampiran 6a Instrumen Test Setelah di Validasi 67

Lampiran 6b Kunci Jawaban Instrumen Tes Setelah di Validasi 70

Lampiran 7a Media Kartu Domino 71

Lampiran 7b Media Powerpoint 73

Lampiran 8 Tabel Validasi 76

Lampiran 9 Tabel Reliabilitas 77

Lampiran 10 Tabel Tingkat Kesukaran 78

Lampiran 11 Tabel Daya Pembeda 79

Lampiran 12 Perhitungan Uji Validitas Tes Hasil Belajar 80

Lampiran 13 Perhitungan Uji Reliabilitas Tes Hasil Belajar 82

Lampiran 14 Perhitungan Tingkat Kesukaran 83

Lampiran 15 Perhitungan Daya Beda 85

Lampiran 16 Rekapitulasi Hasil Instrumen Tes 87

Lampiran 17 Data Hasil Belajar 88

Lampiran 18 Perhitungan Rata-rata, Simpangan Baku, Varians 90

Lampiran 19 Perhitungan Normalitas 92

Lampiran 20 Perhitungan Uji Homogenitas 96

Lampiran 21 Data Gain Hasil Belajar Belajar Siswa 98

Lampiran 22 Pengujian Hipotesis 101

Lampiran 23 Tabel Nilai r Product Momen 103

Lampiran 24 Tabel Chi Kuadrat 104

Lampiran 25 Tabel Distribusi t 105

Lampiran 26 Nilai Presentil untuk Distribusi F 106

(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang konsep-konsepnya

sebagian besar bersifat abstrak. Konsep-konsep yang abstrak tersebut terkadang

membuat siswa kesulitan dalam memahami apa yang disampaikan oleh guru saat

pembelajaran kimia berlangsung. Oleh sebab itu, diperlukan suatu sumber belajar

yang dapat membuat konkret konsep yang abstrak tersebut sehingga siswa lebih

memahami apa yang disampaikan guru.

Mengingat pentingnya mata pelajaran kimia, maka perlu upaya

pembelajaran yang optimal agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Pada

proses pembelajaran kimia disekolah, konsep yang diperoleh tidak hanya berasal

dari pengamatan secara langsung tetapi juga keterlibatan guru dalam memilih dan

menggunakan sumber belajar yang tepat agar siswa mampu memahami konsep

yang diperoleh dalam pembelajaran.

Ahli konstrutivis berpendapat bahwa pengetahuan tidak dapat secara

sederhana dipindahkan dari guru ke siswa. Siswa harus secara aktif

mengkonstruksi pengetahuan mereka dari informasi baru dan pengalaman serta

pengetahuan baru yang mereka dapatkan. Siswa menggunakan pengetahuan

mereka sebagai dasar untuk mengevaluasi informasi baru. Bila informasi baru

konsisten dengan pengetahuan yang sudah ada, informasi baru ini akan

diasimilasi, tetapi bila berbeda sama sekali (kontradiktif) akan dilakukan

akomodasi pengetahuan agar sesuai dengan informasi baru (Sanger & Greenbowe,

1997).

Untuk itu dibutuhkan model pembelajaran yang membuat siswa menjadi

aktif, kreatif dan termotivasi dalam melaksanakan pembelajaran di sekolah.

Kenyataan yang sering terdapat disekolah adalah kecenderungan guru yang

memberikan pembelajaran kimia dengan metode ceramah, mengajak siswa untuk

(13)

kimia seperti ini akan menyebabkan pelajaran kimia menjadi tidak menarik, tidak

disenangi dan dengan demikian hasil belajar siswa menjadi rendah.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kimia di SMA

Swasta Parulian 1 Medan masih menggunakan proses pembelajaran kimia dengan

cara pendekatan yang berpusat pada guru. Untuk mencapai suatu tujuan dalam

pembelajaran yang diharapkan pada proses belajar mengajar perlu pengalaman

untuk memecahkan suatu masalah. Sumber belajar yang ada umumnya hanya

menyajikan sebatas materi, siswa masih bergantung pada guru dalam proses

pemahamannya. Adanya permasalahan ini mendorong perlunya sumber belajar

yang mendukung dan menyenangkan.

Untuk menumbuhkan keaktifan dan kreatifitas siswa dalam proses

pembelajaran, maka guru diharapkan untuk mengembangkan model pembelajaran

yang dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Salah satu cara adalah

mengubah metode pembelajaran konvensional (ceramah, tanya jawab, dan tugas)

dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran

kooperatif tersebut adalah dengan menggunakan model pembelajaran CPS. Model

CPS merupakan suatu model pembelajaran yang melakukan pemusatan pada

pengajaran dan keterampilan pemecahan masalah yang diikuti dengan penguatan

keterampilan (Pepkin, 2004).

Dengan model ini diharapkan ketika siswa dihadapkan dengan suatu

masalah, mereka dapat melakukan keterampilan memecahkan masalah untuk

memilih dan mengembangkan tanggapannya. Hal tersebut dapat dilakukan tidak

hanya dengan cara menghafal tanpa dipikir, akan tetapi keterampilan

memecahkan masalah juga dapat memperluas proses berpikir.

Terdapat beberapa hasil penelitian mengenai model pembelajaran CPS,

media kartu domino dan media powerpoint antara lain, Rahma, dkk (2014) bahwa

penerapan pembelajaran CPS dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar

siswa pada materi pokok hidrolisis garam. Pada siklus I persentase kreativitas

siswa adalah 48,57% meningkat menjadi 65,71% pada siklus II. Peningkatan

prestasi belajar dapat dilihat dari aspek kognitif dan aspekafektif. Pada aspek

(14)

siklus II, sedangkan dari aspek afektif menunjukkan bahwa terjadi peningkatan

persentase dari 76,20% pada siklus I menjadi 82,53% pada siklus II.

Patrisius, dkk (2014) mengemukakan bahwa terdapat perbedaan hasil

belajar antara siswa yang diajarkan menggunakan media kartu domino kimia

dengan siswa yang diajarkan tanpa menggunakan media kartu domino kimia pada

materi koloid kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sekadau Hilir. Pengaruh pembelajaran

kimia terhadap hasil belajar siswa dengan menggunakan media kartu domino

kimia pada materi koloid sebesar 28,52%.

Berdasarkan uraian diatas Peneliti bermaksud mengambil penelitian

dengan judul “Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan

Media Kartu Domino dengan Media Powerpoint Berbasis Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Pada MateriKonsep Redoks” 1.2 Ruang Lingkup

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka yang menjadi

ruang lingkup dalam penelitian ini adalah perbedaan peningkatan hasil belajar

siswa menggunakan media kartu domino dengan media powerpoint berbasis

model pembelajaran CPS pada materi konsep redoks.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan ruang lingkup di atas, masalah yang dapat

dirumuskan adalah apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar siswa

menggunakan media kartu domino dengan media powerpoint berbasis model

pembelajaran CPS pada materi konsep redoks.

1.4 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Peningkatan hasil belajar dengan menggunakan model CPS menggunakan

media kartu domino dan media powerpoint

2. Penelitian ini dilakukan pada pokok bahasan redoks di kelas X SMA Swasta

(15)

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan peningkatan

hasil belajar siswa SMA yang diajarkan dengan model pembelajaran CPS

menggunakan media kartu domino dengan model pembelajaran CPS

menggunakan media powerpoint.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Bagi guru

Sebagai pertimbangan bagi para guru dalam memilih jenis metode dalam

proses belajar mengajar.

2. Bagi Siswa

Diharapkan siswa dapat meningkatkan hasil belajar melalui metode yang

diterapkan guru dalam belajar kimia

3. Bagi guru bidang studi lain

Sebagai bahan rujukan untuk mengetahui bagaimana pentingnya metode

belajar yang baik bagi siswa.

4. Bagi Mahasiswa calon guru

Hasil penelitian ini akan menambah wawasan, kemampuan dan pengalaman

dalam meningkatkan kompetensinya sebagai calon guru.

1.7 Definisi Operasional

a. Model pembelajaran CPS adalah model pembelajaran yang dapat mendorong

siswa untuk dapat memecahkan masalah secara kreatif. Model pembelajaran ini

menitikberatkan pada partisipasi siswa, dan mendorong siswa agar menerima

tantangan dari masalah yang timbul dan mengarahkan siswa untuk menyelesaikan

dengan kreatif dan guru berperan aktif sebagai fasilitator.

d. Hasil belajar adalah tingkat keberhasilan dalam memahami bahan ajar di

sekolah yang dinyatakan dalam nilai atau skor yang diperoleh siswa pada awal

(16)

pencapaian pemahaman siswa dalam ranah kognitif pada materi sistem periodik

unsur.

e. Media kartu domino merupakan alat yang digunakan sebagai perantara untuk

menyampaikan pesan dan dapat memberi semangat, perhatian, dan kemauan

merangsang pikiran, perasaan dan kemajuan audiens (siswa) sehingga dapat

mendorong terjadinya proses belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar

kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan

tersebut ketidak jelasan materi yang disampaikan dapat dibantu dengan

menghadirkan media sebagai perantara. Yang dimaksud kartu domino, dimana

satu sisi bertuliskan soal dari materi dan sisi lainnya adalah jawaban dari soal lain

yang terbuat dari kertas photo berbentuk persegi panjang dengan ukuran 8 × 6cm,

bertuliskan materi-materi kimia konsep redoks.

f. Media Powerpoint merupakan sebuah software yang dibuat dan dikembangkan

oleh perusahaan microsoft, dan merupakan salah satu program berbasis

multimedia. Powerpoint merupakan suatu media yang sering digunakan guru

dalam proses pembelajaran. Powerpoint dapat digunakan untuk menunjukkan

suatu objek yang kelihatan abstrak seolah-olah ada, sehingga dengan media ini

siswa tidak akan kebingungan ketika mempelajari suatu materi yang sifatnya

(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, di ambil beberapa

kesimpulan sebagai berikut :

1. Terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang signifikan

antara hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model CPS

dengan media Kartu Domino dengan model CPS menggunakan media

Powerpoint pada pada materi Konsep Redoks.

2. Peningkatan hasil belajar kimia siswa kelas X SMA Swasta Parulian 1

Medan pada materi Konsep Redoks dengan menerapkan model CPS

menggunakan media kartu domino sebesar 58,8% sedangkan dengan

menerapkan model CPS menggunakan media Powerpoint sebesar 56,5%.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka penulis menyarankan

hal-hal berikut :

1. Bagi guru atau calon guru disarankan untuk menggunakan model

pembelajaran CPS dengan menggunakan media kartu domino sebagai

salah satu alternative pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar kimia

siswa.

2. Bagi peneliti selanjutnya, dapat dijadikan referensi untuk penelitian

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Ansari, (2008), Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa. Jakarta : Putra Grafika

Arikunto, S., (2009), Prosedur Penelitian, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Daryanto, Raharjo, Muljo, (2012), Model Pembelajaran Inovatif, Gava Media, Malang

Depdiknas, (2004), Pengembangan Model Pendidikan Kecakapan Hidup. Jakarta: Puskur Balitbang Depdiknas.

Dimyati, dan Mudjiono, (2002), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta

Djamarah, S.B, dan Zain, A., (2010), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta

Fian, dkk., (2012), Efektivitas Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Yang Dilengkapi Media Pembelajaran Laboratorium Virtual Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Koloid Kelas XI IPA Semester Genap SMA Negeri 1 Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012”. Jurnal Pendidikan Kimia, 1, 74-79, (diakses 18 Maret 2015)

Hamalik, (2001), Proses Belajar Mengajar, PT Bumi Aksara, Jakarta..

John, D.L., (1988), Media Pembelajaran. Jakarta : Depdikbud

Joyce., B., Weil, M., & Shower, B. (1992). Models of teaching (4 th ed). Englewood Cliff, N.J: Prentice-Hall.

Kasmadi dan Indraspuri, (2010), “Pengaruh Penggunaan Artikel Kimia Dari

Internet pada Model Pembelajaran Creative Problem Solving terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA”. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 1, 574-581 (diakses 18 Maret 2015)

Pepkin, K.L., (2004), Creative Problem Solving In Math. tersedia di: http://www.uh.edu/hti/cu/2004/v02/04.htm (diakses 18 Maret 2015)

Purba, M., (2007), Kimia Jilid 1 untuk SMA Kelas X, Jakarta: Erlangga

Purwanto, Dr., (2011), Evaluasi Hasil Belajar, Pustaka Pelajar,Yogjakarta

(19)

Genap SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2013/2014”.

Jurnal Pendidikan Kimia, 3, 105-110 (diakses 18 Maret 2015)

Sanger, M.J., & Greenbowe, T.J. (1997). Common Student Misconception in Electrochemistry: Galvanic, Electrolytic, and Concentration Cells. Journal of Research in Science Teaching (JRST).

Sanjaya, W,. (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada

Sardiman, A.M., (2007), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Silitonga, P.M., (2011), Metodelogi Penelitian, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, Medan

Sugiharti, G., (2013), Evaluasi dan Penilaian Hasil Belajar Kimia, Medan: UNIMED

Suryosubroto, B. (2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana, (2001), Penelitian Hasil Belajar Mengajar, Cetakan Ketujuh, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sudjana, (2005), Metode Statistika, Bandung: Tarsito

Gambar

Gambar 2.1.Rumus Lewis pada Bilangan Oksidasi
Tabel 2.1.Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif
Tabel Validasi

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) Layout tata letak ruang di pabrik Aditex Bangun Cipta. 2) Efisiensi tata letak ruang terhadap kelancaran alur

Analisis materi pelajaran Pembagian tugas mengajar Pengaturan pelaksanaan kegiatan tahun ajaran baru Supervisi pelaksanaan pembelajaran Penyusunan kalender pendidikan

Apabila di wakilkan diharuskan membawa Surat Kuasa dan diminta kepada Saudara hadir tepat waktu serta membawa seluruh berkas dokumen Administrasi dan Teknis yang sudah

Mengingat pentingnya acara ini, diharapkan yang hadir Direktur atau yang namanya tercantum di dalam Akte Pendirian Perusahaan serta perubahannya. Apabila di

Judul Skripsi : Strategi Pengelolaan Bencana Banjir di Kabupaten Nganjuk (Studi di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Nganjuk dalam Pengelolaan Bencana Banjir

(5) Guru pemula yang berstatus bukan PNS, yang telah menyelesaikan program induksi dengan nilai kinerja paling kurang kategori baik, yang dibuktikan dengan sertifikat

Penilaian : Memberikan tugas individual berkaitan dengan materi yang dijelaskan. Yogyakarta, Agustus 2011

Hal ini disebabkan oleh terhambatnya distribusi beras dan juga daerah pemasok terkena banjir.Untuk itu pemerintah perlu mencari solusi dari masalah ini diantranya dengan