STUDI TENTANG KEADAAN TRANSPORTASI ANGKUTAN
UMUM DAN HUBUNGANNYA DENGAN PRODUKSI DAN
MOBILITAS PENDUDUK DI KECAMATAN NATAL
KABUPATEN MANDAILING NATAL
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
RIKA ANNISYA
NIM. 3101131219
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
vi ABSTRAK
Rika Annisya, Nim 3101131219. Studi Tentang Keadaan Transportasi Angkutan
Umum Dan Hubungannya Dengan Hasil Produksi Dan Mobilitas Penduduk Di Kecamatan Natal Kabupaten Mandailing Natal. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan,2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Keadaan prasarana (Panjang jalan berdasarkan konstruksi dan panjang jalan berdasarkan kondisi) dan keadaan sarana transportasi umum (mobil penumpang, bus, truk, pick up, sepeda motor, becak) di Kecamatan Natal Kabupaten Mandailing Natal (2) Kondisi aksesibilitas dalam hubungannya dengan produksi dan mobilitas penduduk di Kecamatan Natal Kabupaten Mandailing Natal.
Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Natal Kabupaten Mandailing Natal tahun 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah Prasarana dan Sarana di Kecamatan Natal Kabupaten Mandailing Natal, produksi, dan penduduk yang melakukan mobititas di kecamatan Natal. teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah bagian dari populasi yang mewakili populasi yang bersangkutan. Sesuai dengan data yang diperoleh adalah data sekunder sehingga populasi dalam penelitian ini dijadikan sampel. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumenter, observasi, dan komunikasi langsung. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif.
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi yang berjudul Studi tentang transportasi angkutan umum dan hubungannya dengan produksi dan mobilitas penduduk di Kecamatan Natal Kabupaten Mandailing Natal. Adapun tujuan skripsi ini dibuat adalah sebagai kelengkapan tugas dalam memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Pada jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada pihak yang telah memberikan bantuan dan motivasi baik dalam bentuk moral dan material sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Untuk ini dengan sepenuh hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta stafnya.
2. Bapak Dr. H. Restu, M.S. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial beserta stafnya. 3. Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si selaku ketua jurusan Pendidikan Geografi
4. Ibu Dra. Asnidar, M.Si. selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi sekaligus menjadi dosen penguji.
5. Bapak Drs. Mbina Pinem, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang selalu meluangkan waktunya untuk membimbing, memberikan masukan pada penulis mulai dari penulisan proposal sampai akhir skripsi ini dapat terselesaikan
6. Bapak Darwin P.Lubis S.Si M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang telah banyak memberikan bimbingan selama perkuliahaan.
7. Bapak Drs. W.Lumbantoruan, M.Si selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini dan juga Bapak/Ibu dosen khususnya di Jurusan Pendidikan.
8. Kepada Bapak Siagian selaku tata usaha Jurusan Pendidikan Geografi.
iv
10.Teristimewa kepada Ayahanda Bahri Nasution dan Ibunda Emmi Efrida S.Sos yang telah memberikan doa, kasih sayang motivasi, dukungan moral serta materi sehingga penulis dapat menjalani pendidikan untuk meraih gelar Sarjana Pendidikan.
11.Keluarga Besar ku tercinta Riza Taufiq Nasution S.Pd, Rizaldy Samsu, dan Akbar Mahendra yang telah memberikan motivasi dan dukungan baik secara materi maupun moril kepada penulis, serta untuk orang terdekat ku Abdullah Hilman Batara Hsb S.Pd beserta keluarga yang telah memberikan dukungan, serta doa.
12.Buat sahabat terbaikku Anak-Anak RAINBOW GEE ( Suci Hardianti Matondang, Lita Rizkiana Panggabean, Masrani Siregar, Eka Wulandari, Mustawiyah, Basyariahtus Jariah Siregar S.Pd ,Siti Wahyuni S.Pd,) terima kasih buat semangat dan bantuan kalian.
13.Buat Teman-teman Jurusan Pendidikan Geografi terkhusus untuk stambuk 2010 kelas A Reguler ( Dwi, Caya, Daner, Yuni, Apri, Arif, Mastika, Siska, Anju, Ali, Daya, Jenny, Nelvi, Rindu dll) dan rekan-rekan mahasiswa di Jurusan Pendidikan Geografi khususnya stambuk 2010.
14.Buat Teman-teman satu bimbingan ku (Suci, Rahayu, Meduk Berutu, Exsaudita Lumbansiantar, Brema, Hendra, Dan Indra, Ria Pulungan S.Pd)
15.Buat Kakak/Abang PPL SMAN 1 PERBAUNGAN (Yuni, Ranti, Rasyid, Iboy, Syahrul, Irma, Kiki, Elnoviami, Nurul, Putra, Rifzal, Rizka, Zizah, Adi, Andriano, Annisa, Hardo). Terima Kasih buat doa dan dukungan kalian semua untukku.
Akhir kata, semoga Allah SWT memberikan kebaikan kepada meraka yang telah memberikan bantuan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca khususnya Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan.
Medan, Januari 2015
Penulis
vi
B. Penelitian yang Relevan ... 26
C. Kerangka Berfikir... 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 31
B. Populasi dan Sampel ... 31
C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 31
D. Tehnik Pengumpulan Data ... 33
E. Tehnik Analisis Data ... 34
BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN A. Kondisi Fisik ... 35
vii
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ... 53 B. Pembahasan ... 67
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 70 B. Saran ... 72
viii
DAFTAR TABEL
No. Uraian Hal
1. Luas wilayah menurut desa di Kecamatan Natal ... 36
2. Jenis penggunaan lahan di Kecamatan Natal ... 37
3. Jumlah Penduduk Menurut Desa di Kecamatan Natal ... 42
4. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Setiap Desa Kecamatan Natal ... 43
5. Komposisi Penduduk Menurut Umur di Kecamatan Natal ... 43
6. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Kecamatan Nata ... 46
7. Komposisi Penduduk Menurut Agama di Setiap Desa/Kelurahan di Kecamatan Natal ... 47
8. Jumlah Sarana Pendidikan di Kecamatan Natal ... 48
9. Sarana Kesehatan di kecamatan Natal ... 49
10. Panjang ruas jalan di Kecamatan Natal... 54
11.Panjang jalan berdasarkan kontruksi di Kecamatan Natal ... 55
12.Panjang jalan berdasarkan kondisi di Kecamatan Natal ... 55
13. Lebar jalan di kecamatan Natal... 56
14. Jumlah alat transportasi di Kecamatan Natal ... 57
15. Trayek angkutan umum Kecamatan Natal ... 58
16. Hasil produksi padi berdasarkan kontruksi aspal ... 59
17. Hasil produksi padi berdasarkan kontruksi batu ... 60
18. Hasil produksi padi berdasarkan kontruksi tanah ... 60
19. Hasil produksi padi berdasarkan kontruksi kerikil... 61
20. Frekuensi bepergian responden ... 62
21.Tujuan responden bepergian ... 63
22.Transportasi yang di gunakan responden untuk bepergian ... 64
23.Ketergantungan responden terhadap angkutan umum ... 64
24. Layanan jumlah angkutan umum ... 65
25.Alasan responden tidak menggunakan angkutan ... 66
xi
DAFTAR GAMBAR
No. Uraian Hal
1. Skema Kerangka Berpikir ... 30
2. Peta Administrasi Kabupaten Madailing Natal ... 50
4. Peta Kecamatan Natal ... 51
x
DAFTAR LAMPIRAN
No Uraian Hal
1. Panjang Jalan Menurut Kontruksi Permukaan Jalan
Di Kecamatan Natal ... 75
2. Panjang Jalan Menurut Kondisi Permukaan Jalan Di Kecamatan Natal ... 76
3. Daftar Studi Dokumentasi Di Kecamatan Natal ... 77
4. Lembar Observasi Di Kecamatan Natal ... 78
5. Hasil Produksi Padi Di Kecamatan Natal ... 79
6. Angket Penelitian ... 80
7. Hasil Angket ... 83
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang, yang
pembangunannya terus mengalami perkembangan yang diwujudkan dalam
pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Indonesia karena kalau tidak didukung dengan prasarana dan sarana
transportasi yang memadai maka akan sulit mencapai peningkatan pembangunan
dan pertumbuhan ekonomi serta aksibilitas penduduk. kondisi keadaan
transportasi dan pembangunan memperlihatkan arah yang sama atau hubungan
yang sangat positif. Masyarakat premitif, Masyarakat pedesaan, masyarakat
perkotaan, dan masyarakat global/ internasional, semua (Infrastrukturdansarana)
transportasi, yang berbeda adalah jenis dan kareteristik secara gradual.
Masyarakat premitif menggunakan fasilitas transportasi yang sangat sederhana.
Masyarakat pedesaan saat ini sudah menggunakan transportasi yang maju
di bidang masyarakat premitif. Masyarakat perkotaan membutuhkan tersedianya
fasilitas tranportasi yang lebih luas jenisnya dan modern. Dan masyarakat global/
Internasional telah munggunakan fasilitas transportasi yang serba modern
dancangih. Meskipun berbeda-beda dalam luas jenisnya, kareteristiknya dan
tingkat kemodernya dari fasilitas transportasi yang digunakan, tapi semuanya
dimulai dari masyarakat kurang maju sampai masyarakat yang maju dan modern
2
transportasi untuk melayani perkembangan perekonomian, kepentingan
masyarakat dan untuk menunjang pembagunan secara luas.
Transportasi merupakan hal yang penting dalam mendukung
pembangunan nasional serta mempunyai kontribusi terbesar dalam melayani
mobilitas manusia maupun distribusi komoditas perdagangan dan industri,
sehingga prasarana publik memiliki nilai ekonomi, nilai sosial, dan strategis.
Transportasi diarahkan pada terwujudnya sistem transportasi yang handal,
berkemampuan tinggi, dan di selengarakan secara efektif dan efisien dalam
menggerakan dinamika pembangunan, mendukung mobilitas penduduk, barang
serta jasa, dan mendukung pengembangan wilayah dan peningkatan hubungan
internasional yang lebih memantapkan perkembangan kehidupan berbangsa dan
bernegara.
Tersedianya prasarana dan sarana transportasi antar wilayah, dapat
mendukung aktivitas perekonomian masyarakat dan pemberdaya nmasyarakat,
terutama untuk membangun wilayah yang memiliki potensi sumber daya
ekonomi. Aktivitas masyarakat akan terhambat apabila prasarana dan sarana
transportasi tidak memadai untuk aksesibilitas. Dengan aksesibilitas yang baik
akan melancarkan interaksi masyarakat antar wilayah sampai ke daerah yang
tertinggal sehingga terwujud pemerataan pembangunan. Dalam penyediaan
prasarana transportasi yakni bangunan-bangunan yang diperlukan tentunya
disesuikan dengan jenis sarana yakni kendaraan atau alat angkut yang di gunakan.
Penyediaan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : kondisi alam,
3
Penyediaan prasarana jalan dan sarana angkutan umum merupakan faktor
pendukung utama kelancaran aktivitas masyarakat, baik untuk masyarakat
perjalanan yang menggunakan angkutan umum sebagai pilihan yang biasanya
tergolong masyarakat menengah kebawah, dan masyarakat yang menggunakan
angkutan umum hanya sebagai pilihan biasanya tergolong masyarakat menengah
ke atas.
Pada umumnya daerah pinggiran kota atau pedesaan masih ada yang belum
terjangkau oleh angkutan umum, ketertinggalan dan keterpencil daerah lain
karena alam maupun oleh kurangnya perhatian pemerintah. Oleh karena itu
banyak daerah penghasil sumber daya yang tertinggal dan terpencil karena tidak
adanya kelancaran perhubungan darat ke pemukiman ataupun pusat kegiatan
masyarakat.
Prasarana transportasi meliputi jalan, terminal, Sarana transportasi yang
meliputi kendaraan bermotor, mobil, truk. Prasarana dan sarana trasportasi
merupakan unsur penting dalam pelayanan trasportasi. Oleh karena itu, peranan
dan fungsi prasarana dan sarana transportasi sangatlah penting dalam
meningkatkan pembangunan wilayah dan kesejahtraan penduduk.
Pentingnya peranan transportasi dalam kehidupan ekonomi, sosial,
budaya, politik dan pertahanan keamanan tidak dapat disangkal lagi. Dengan
tersedianya prasarana dan sarana transportasi maka akan terselenggara pelayanan
transportasi yang berkapasitas mencukupi, lancar, aman (selamat), nyaman dan
murah. Bagaimana mewujudkan terselenggaranya transportasi yang epektif dan
efisien dalam meningkatkan mobilitas manusia, barang, dan jasa serta menunjang
4
keterpencilan suatu daerah dapat teratasi dan mobilitas penduduk semakin
meningkat.
Sistem transportasi nasional (sistranas) dapat di artikan sebagai tatanan
yang terorganisasi secara kesisteman, terdiri dari transportasi jalan, transportasi
sungai dan danau, transportasi kereta api, transportasi penyeberangan, trasportasi
laut, transportasi udara, serta transportasi pipa, yang masing-masing terdiri dari
prasarana dan sarana, yang saling berinteraksi suatu sistem pelayanan jasa
transportasi yang efektif dan efisien, berfungsi melayani perpindahan orang,
barang yang terus berkembang secara dinamis.
Dalam mencapai tujuan dan sasaran di atas, tersedianya prasarana dan
sarana transportasi memegang peranan penting. Namun diakui bahwa tersedianya
prasarana dan sarana trasnportasi yang sangat luas tersebar meliputi sub sektor
transportasi darat, sub sektor transportasi laut, sub sektor transportasi udara.
Sangat luasnya prasarana dan sarana transportasi tersebut harus diupayakan
keterpaduannya dalam menyelenggarakan pelayanan transportasi akan membantu
mencapai transportasi yang efektif dan efisien (Adisasmita, 2012)
Marlok (1998) mengemukakan bahwa akibat adanya perbedaan tingkat
kepemilikan sumber daya dan keterbatasan kemampuan wilayah dalam mencakup
kebutuhan penduduk suatu wilayah menyebabkan terjadinya pertukaran barang,
pertukaran ini diawali dengan proses penawaran dan permintaan yang perlu di
hantarkan menuju wilayah atau daearah lain diperlukan prasarana dan sarana
transportasi. Sarana trnsportasi yang memungkinkan untuk membantu mobilitas
5
melayani pergerakan penumpang dan barang dari suatu daerah ke daerah lain.
Sedangkan untuk prasarana yaitu kondisi prasarana jalan.
Kondisi prasarana jalan yang baik merupakan modal yang sangat penting
untuk mendukung pembangunan dalam melayani mobilitas penduduk dan
pendistribusian barang. Dalam mewujudkan prasarana transportasi jalan, harus
terbentuk wujud jalan yang baik sehingga menyebabkan masyarakat yang
melakukan perjalanan maupun pengangkutan barang, dapat dilakukan secepat
mungkin dengan biaya perjalanan yang dapat dijangkau oleh semua lapisan
masyarakat. Di samping itu jaringan jalan juga dibutuhkan untuk menjembatani
kesenjangan antar daerah dan mendorong pemerataan pembangunan dan
hasil-hasil pembangunan antar daerah, kota serta pedesaan.
Transportasi diselenggarakan dengan tujuan memberikan kemudahan
dalam segala kegiatan masyarakat. Kemudahan (aksesibilitas) diartikan sebagai
mudahnya lokasi tujuan itu dicapai. Kemudahan ini dapat menyangkut berbagai
asfek, seperti mudahnya faktor-faktor produksi didapatkan, mudahnya informasi
menyebar, mudahnya pergerakan. Untuk mewujudkan kemudahan ini semua
komponen utama harus ditingkatkan secara serentak.
Daerah kecamatan Natal yang terdiri dari 30 desa yang pada umumnya
masyarakat desa pertanian . Kecamatan ini berada di sebelah pesisi barat
Kabupaten mandailing Natal selain itu Daerah Kecamatan Natal selain memiliki
potensi sumber daya alam. Pada awalnya, Kabupaten Mandailing adalah wilayah
bagian administrasi Kabupaten Tapanuli Selatan. Kabupaten Madina resmi
berpisah dari Kabupaten Tapanuli Selatan pada tanggal 23 November 1998, yang
6
dengan perbedaan fenomena baik fisik mau pun non fisik, anatara lain tersedianya
prasarana dan sarana dasar pemerintah yang layak dan cukup, perubahan
penggunaan lahan, aksesibilitas yang mudah dan lancar. Hal ini akan mengubah
struktur desa. Sedangkan perubahan fenomena non fisik anatara lain perubahan
jumlah penduduk, kepadatan penduduk dan pendapatan penduduk. Keadaan
prasarana dan sarana transportasi yang minim khususnya di daerah Natal tidak
merata seperti transportasi untuk kedesa-desa kurang memadai dan masih ada
desa yang belum terjangkau oleh angkutan umum sehingga menjangkauinya harus
dengan kenderaan dengan jenis tertentu . Di daerah ini hanya terdapat pada jalan
lintas atau jalan utama saja yang dilalui angkutan umum. Oleh sebab itu, tidak
mengherankan masih banyak daerah penghasil sumber daya yang tertinggal dan
terpencil karena tidak lancarnya perhubungan darat ke pemukiman maupun pusat
kegiatan masyarakat.
Aktivitas trasportasi berlangsung setiap harinya, dengan populasi
penduduknya 27.701 jiwa (kecamatan Natal, 2012) kecamatan ini memeiliki luas
mencapai 93.537 ha, atau (6,01 persen dari luas wilayah kabupaten Mandailing
Natal. Sehubungan dengan itu, perlu di kaji bagaimana keadaan maupun kondisi
prasarana dan sarana transportasi darat di kecamatan Natal pada saat ini.
Penduduk di kecamatan ini terus bertambah setiap tahunnya tetapi tidak di
7
B. Identifikasi Masalah
Dengan semakin berkrmbangnya kegiatan perekonomian suatu wilayah
maka mengakibatkan mobilitas masyarakat yang banyak bergerak yang harus
didukung oleh prasarana dan sarana yang memadai. Demikian juga dengan
Kecamatan Natal dengan aktivitas masyarakat yang umumnya masih bersifat
heterogen sehingga membutuhkan praarana dan sarana transportasi yang
memadai.perkembangan transportasi di kecamatan Natal yang rendah,
mengakibatkan masih adanya daerah yang jauh dari ibu kota kabupaten belum
terjangkau oleh sarana transportasi darat khususnya angkutan umum.
Perkembangan kegiatan transportasi (jenis dan kualita angkutan umum, kualitas
jalan, dan organisasi pemeliharaan dan pengolahan jalan) serta mobilitas
penduduk.
C. Pembatasan Masalah
Mengingat begitu luasnya permasalahan di dalam transportasi maka objek
yang akan diteliti, peneliti membatasi masalah yang akan di teliti yaitu:
1) Prasarana transportasi meliputi panjang jalan berdasarkan konstruksi (
jalan aspal, jalan batu, jalan kerikil, jalan tanah) dan panjang jalan
berdasarkan kondisi (jalan kondisi baik, jalan kondisi sedang, jalan kondisi
rusak ringan, jalan kondisi rusak berat). Dan sarana transportasi umum
(Mobil penumpang, bus, truk, pick up) di Kecamatan Natal Kabupaten
Mandailing Natal
2) Kondisi aksesibilitas dalam hubungannya dengan produksi dan mobilitas
8
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka yang menjadi rumusan
masalahnya yaitu:
1. Bagaimana keadaan prasarana (panjang jalan berdasarkan konstruksi dan
panjang jalan berdasarkan kondisi), dan sarana transportasi umum (Mobil
penumpang, bus, truk, pick up) Di Kecamatan Natal kabupaten
Mandailing Natal?
2. Bagaimana aksesibilitas dalam hubungannya dengan produksi dan
mobilitas penduduk di Kecamatan Natal Kabupaten Mandailing Natal?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :
1. Keadaan prasarana (Panjang jalan berdasarkan konstruksi dan panjang
jalan berdasarkan kondisi) dan keadaan sarana transportasi umum (mobil
penumpang, bus, truk, pick up) di Kecamatan Natal Kabupaten
Mandailing Natal
2. Kondisi aksesibilitas dalam hubungannya dengan produksi dan mobilitas
penduduk di Kecamatan Natal Kabupaten Mandailing Natal
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan masukan kepada pemerintah daerah untuk memperhatikan
keadaan prasarana dan sarana transportasi di kecamatan Natal Kabupaten
9
2. Sebagai studi kajian pengembangan wilayah di kecamatan Natal
Kabupaten Mandailing Natal.
3. Sebagai bahan bagi peneliti lain untuk melanjutkan penelitian ini lebih
lanjut
4. Untuk menambah ilmu penegtahuan peneliti khususnya di bidang
transportasi.
70
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1. Keadaan prasarana jalan mencakup panjang jalan berdasarkan konstruksi
dan kondisi jalan, dan lebar jalan. Panjang jalan di Kecamatan Natal
Kabupaten Mandailing Natal adalah 139.84 Km, dengan lebar sepanjang
jalan yang ada di Kecamatan Natal Kabupaten Mandailing Natal yaitu
3,00 m dan 5,00 m. Dilihat dari kontruksi permukaan jalan menunjukan
panjang jalan aspal 18,24 Km, panjang jalan kerikil 15,48 Km panjang
jalan batu adalah 7,63 Km dan panjang jalan tanah 98,5 Km.
Ditinjau dari panjang jalan menurut kondisi, sebagian besar adalah dalam
kondisi rusak berat (bergelombang, retak-retak, pondasi amblas) sepanjang
98,6 Km, kondisi sedang 11,00 Km kondisi rusak ringan (mulai terdapat
kerusakan, mulai bergelombang, penambalan) sepanjang 8,37 Km dan
selanjutnya jalan dalam kondisi baik (rata, tidak bergelombang, tidak
terdapat kerusakan) sepanjang 11,88 Km. Hal ini menunjukkan bahwa
kondisi jalan di Kecamatan Natal Kabupaten Mandailing Natal belum
memperlancar Mobilitas maupun interaksi sehingga sulit bagi masyarakat
bergerak dari Kecamatan Natal Kabupaten Mandailing Natal.
Keadaan sarana trasnportasi di Kecamatan Natal Kabupaten Mandailing
Natal di tinjau dari jumlah angkutan umum (mobil penumpang, pick up,
71
Kabupaten Mandailing Natal yaitu sepeda motor 1.697 unit (88.47%),
Truk 198 unit (10,32%), mobil penumpang 78 unit (0.83%), pick up 5
(0,26%), bus umum 2 unit (0.10%), dan untuk becak bermotor tidak
ditemui di Kecamatan Natal Kabupaten Mandailing Natal. Keadaan ini
memberikan gambaran bahwa sarana transportasi di Kecamatan Natal
Kabupaten Mandailing Natal belum memperlancar pergerakan penduduk
menuju kecamatan lain.
2. Kondisi aksesibilitas dalam hubungannya dengan Hasil Produksi dan
mobilitas penduduk di Kecamatan Natal Kabupaten Mandailing Natal
Adapun produksi yang di hasilkan dari Kecamatan Natal Kabupaten
Mandailing Natal Hasil produksi pertanian dari kontruksi jalan aspal
adalah sebanyak 1081,66 ton/tahun produksi pertanian dari kontruksi jalan
tanah adalah 2063,74/tahun produksi pertanian dari kontruksi jalan kerikil
adalah 1331,81ton/tahun hasil produksi pertanian dari jalan berkontruksi
batu adalah 581,05 ton/tahun. Hasil produksi di Kecamatan Natal
Kabupaten Mandailing Natal Masih terhambat dalam proses pemasarannya
karena dipengaruhi dari kondisi prasarana dan sarana transportasi yang
tidak memadai dan jalan yang rusak baik kualitas maupun
kuantitasnya.Sehingga proses pemasaran sangat minim dan lambat. Dan
mengakibatkan hasil produksi yang dihasilkan dari Kecamatan Natal
Kabupaten Mandailing Natal ke luar daerah masih membutuhkan waktu
yang lama untuk proses pemasarannya.
Mobilitas penduduk di Kecamatan Natal Kabupaten Mandailing Natal
72
memadai. Tidak tersedianya transportasi umum antar desa di Kecamatan
Natal Kabupaten Mandailing Natal sehingga masyarakat antar desa sangat
merasa kesulitan, Sehingga mobilitas penduduk di Kecamatan Natal
Kabupaten Mandailing Natal jauh tertinggal dari kecamatan-kecamatan
lain yang prasarana dan sarana transportasinya cukup memadai untuk
melakukan aktivitas sehari-hari.
3. Saran
Dalam mengurangi dampak yang lebih luas dari imbas kondisi prasarana
dan sarana transportasi di Kecamatan Natal Kabupaten Mandailing natal, berikut
saran dalam penangannya.
1. Adanya usaha dan kebijakan pemerintah untuk memperbaiki prasarana
jalan dan melarang penyahlahgunaan jalan, khususnya pengguna truk
yang melebihi daya tahan jalan, untuk itu perlu kordinasi antar lembaga
terkait seperti dinas BINA MARGA dan DINAS PERHUBUNGAN
Kabupaten Mandailing Natal untuk merumuskannya bersama.sehingga
pergerakan angkutan dan aktivitas menjadi lancar agar dapat menunjang
perekonomian daerah dan mendorong pembangunan daerah pedesaan.
73
DAFTAR PUSTAKA
Adiningsih Sri. 1999. Hasil Produksi : Yogyakarta : Graha ilmu
Adisasmita, sakti adji. 2011. jaringan transportasi : teori dan analisis. Yogyakarta: Graha ilmu
Bintarto, R. 1984. Interaksi Desa-Kota dan Permasalahannya. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Daljoeni, N. 2003. Geografi Desa dan Kota. Bandung : Alumni.
Dana, D. Jefrey. W. 1990. Ciri Perencanaan Kecamatan Bandung. Jakarta : Gramedia.
Hadisomarno, Surastopo. 1985. Geografi dan Kependudukan. Jakarta : Pustaka Ilmu.
Haloho, Tetty R. 2008. Studi Tentang Keadaan Transportasi Angkutan Umum Di
Kecamatan Bosar Maligas Kabupaten Simalungun”. Skripsi. Medan : FIS. Hasibuan Sri Wahyuni, 2010. Studi Tentang Keadaan Transportasi Angkutan
Umum Di Kecamatan hutaraja Kabupaten padang lawas ”. Skripsi. Medan : FIS.
Hensi, Margharetta. 2000. Pembangunan Pedesaan. Jakarta : Gramedia
Kadir, Abdul. 2006. Transportasi : Peran dan Dampaknya Dalam Pertumbuhan Ekonomi Nasional. Jurnal Perencanaan dan Pengembangan Wilayah
Wahana Hijau.
http://www.pusjatan.pu.go.id/upload/jurnal/2008/JN2501APR0801.pdf, di akses 16 maret 2011.
Kusnandar, Erwin. 2009. Pengkinian Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997. Bandung : Pusat Litbang Jalan dan Jembatan.
Lemhamnas. 1997. Sarana dan Prasarana. Bandung : Ilmu Pustaka.
Lubis, Riza, H. 2010. Tinjauan Tentang Transportasi Di Kota Medan. Skripsi. Medan: FIS.
Mantra. 1987. Pola Mobilitas Penduduk Dari Desa ke Kota. Jakarta : YKTI Mantra. 1987. Faktor-faktor terjadinya mobilitas penduduk.Jakarta : YKTI Miro, Fidel. 2012. Pengantar sisitem transportasi. Jakarta : Erlangga
Morlokj, Edward. K. 1998. Pengantar Tehnik dan Perencanaan Transportasi. Jakarta : Erlangga.
Nasution, M.N. 2008 . Menajemen Transportasi. Jakarta : Ghalia Indonesia. Purba, Benny. 2008. Studi Tentang Sarana dan Prasarana Transportasi Angkutan
74
Sagala, Sariman.P. 2003. Studi Tentang Perkembangan Transportasi Angkutan Umum Di Kota Binjai. Skripsi. Medan : FIS. Jurusan pendidikan Geografi. Salim, H.A. Abbas. 2000. Manajemen Transportasi. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada.
Soemargono, K, dkk. 1992. Profil Propinsi Republik Indonesia. Jakarta : Yayasan Bakti Wawasan Nusantara.
Sugiharto. 2010. Pembangunan dan pengembangan wilayah. Medan : Usu Press. Warpani. S. 1990. Merencanakan Sistem Pengankutan. Bandung : ITB.
Warpani. S. 2002. Pengelolaan lalu lintas dan angkutan jalan. Bandung : ITB. Miro, Fidel. hhtp//:elisa.ugm.ac.id, diakses tanggal 20 feb, 13:15 WIB
http://id.wordprees.com/tag/pengertian-sarana, diakses 11 Oktober 2010, 20.35
Wib
Undang –undang republik indonesia nomor 1980 tentang jalan di akses dari
http://www.penataanruang.net/taru/upload/peraturan_perundang-undangan/uu/UU