UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM DIPLOMA III
PELAKSANAAN SISTEM KEARSIPAN PADA KANTOR
DINAS PEMUDA DAN OLAH RAGA PEMERINTAH
PROVINSI SUMATERA UTARA
SKRIPSI MINOR
DISUSUN OLEH :
NAMA : Mewansen Rajagukguk NIM : 042103096
JURUSAN : Kesekretariatan
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan pada Fakultas Ekonomi Diploma III
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
Mewansen Rajagukguk : Pelaksanaan Sistem Kearsipan Pada Kantor Dinas Pemuda Dan Olah Raga Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, 2008.
USU Repository © 2009
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM DIPLOMA III MEDAN
NIP. 131 285 985 TANDA PENGESAHAN SKRIPSI MINOR
Nama : Mewansen Rajagukguk Nim : 042103096
Jurusan : Kesekretariatan
Judul : Pelaksanaan Sistem Kearsipan Pada Kantor Dinas Pemuda Dan Olah Raga Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
Disetujui Oleh:
Tanggal ……….. Dosen Pembimbing
(Dra. Ramona RI. Hasibuan, MP) NIP. 130 810 744
Tanggal ………... Ketua Program Studi
(Dr. Endang Sulistiarini, SE, MBA) NIP. 132 010 480
Tanggal ……….. Dekan
KATA PENGANTAR
Salam Sejahtera bagi kita semua
Terlebih dahulu penulis mengucapkan Puji dan Syukur Kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa atas segala Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi minor ini dengan baik. Dimana skripsi minor ini disusun sebagai salah satu
syarat untuk menyelesaikan pendidikan Diploma III Program Studi
Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Adapun judul dari skripsi minor ini adalah “PELAKSANAAN SISTEM
KEARSIPAN PADA KANTOR DINAS PEMUDA DAN OLAH RAGA
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA”.
Penulis menyadari bahwa dalam penyajian skripsi minor ini masih jauh
dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari berbagai pihak agar dapat saling melengkapi dan
menyempurnakan.
Skripsi minor ini tidak akan terwujud tanpa adanya doa, bantuan dan
dukungan baik secara moril maupun materil dari berbagai pihak yang terkait. Oleh
karena itu dengan kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, MEc, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Endang Sulistiarini, SE, MSi, selaku Ketua Departemen Program
Mewansen Rajagukguk : Pelaksanaan Sistem Kearsipan Pada Kantor Dinas Pemuda Dan Olah Raga Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, 2008.
USU Repository © 2009
3. Ibu Dr. Arlina Nurbaity Lubis, SE, MBA, selaku Sekretaris Departemen
Program D III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara.
4. Bapak H.M. Simba Sembiring, SE, selaku Kasubbag Akademik Fakultas
Ekonomi yang telah banyak membantu penulis dalam pengurusan skripsi
minor ini.
5. Ibu Dra. Ramona RI. Hasibuan, MP, selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan petunjuk kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi minor ini.
6. Bapak/Ibu Dosen, selaku pendidik pada Program Studi Diploma III
Kesekretariatan beserta Staff dan Karyawan Fakulta Ekonomi Universitas
Sumatera Utara.
7. Bapak Drs. Joshua Sinurat dan Isdarwani Nafsiah, yang telah banyak
memberikan bantuan dan kemudahan kepada penulis selama melakukan
penelitian dan pengumpulan data.
8. My Motivator in my life : Ayahanda St. A. Rajagukguk dan Ibunda Ny. L.
Purba yang telah banyak memberikan dukungan baik moril maupun
materil serta doa, sehingga penulis mendapat kesempatan untuk mencapai
cita-cita.
9. Buat Adik-adikku : Natin dan Wena, yang selalu mendukung dalam setiap
langkahku. Sukses buat kalian berdua, tetap semangat dan berdoa agar
rencana yang kita buat dapat terlaksana dengan baik. Amin!
10.Keluarga besar GMKI Fedita USU, Grace tetap sukses dan sabar
Usher, Rosa, Rumata (Boru nami), Mely Silaban, sukses buat kalian
semua.
11.Buat (Kak Delly dkk), makasih ya..., I always Miss you.
12.Buat kawan-kawan Sekretaris, Agus “Adon”, Jhon “Rocker Sejati”, Arifin
“Kapolsek Ekonomi”, Jenny, Mian, Deslina (Pengalaman adalah guru
yang terbaik), dan buat kawan-kawan yang tidak saya sebutkan satu per
satu, terima kasih.
13.Buat rekan-rekan di Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI),
Donal Siringo-ringo, Bernard (Si Gondrong), Binsar, Kamerlan Gultom,
Pahotan, dan Kakanda senior khususnya K’Pahala Napitupulu, K’Edy,
K’Tomy, K’Monang, K’Jayakin (terima kasih buat motivasinya dan
sukses selalu), L’Aron, L’Jimmy,L’Daniel, Syalom!.
14.Buat adik-adik civitas gerakan : Given, Yuda, Ita, Amsal, Dodi, Lisbet
(berikan yang terbaik buat kita semua dan GMKI).
15.Buat adik-adik Sek’05-‘06, Delmi, Susi, Lidia, Yusni, Liasta, Vici, Ubay,
Tengku Rief, Jusli, Hansa, Reza, Irna, Dewi, Rudi dan Ari, tetap semangat
dan seluruh anak-anak Sekretaris.
16.Buat kawan-kawan di Warkop Setia Kawan, Batara, Zain, Halasan, Paul,
Indah, Nensi, Jadi, Josafat, Tumpal, Dolly, Harris, Emon, Saor,
Mangendang, Edi “Bayank”, Rico “Oppung”, Mario, dan masih banyak
lagi yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, Thank’s.
17.Buat Chandra, Vian, Hardi Robi serta Dermawan (semangat trus) terima
kasih buat semua dorongan semangat dan motivasinya. “Jadilah yang
Mewansen Rajagukguk : Pelaksanaan Sistem Kearsipan Pada Kantor Dinas Pemuda Dan Olah Raga Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, 2008.
USU Repository © 2009
18.Buat semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, terima
kasih.
Penulis berharap agar kiranya skripsi minor ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca sekalian. Akhir kata semoga Tuhan Yang Maha Pengasih dan
Penyayang tetap berkenan melimpahkan kasih dan karunia-Nya bagi kita semua.
Syalom!!!
Medan, Juni 2008
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... v
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilhan Judul ... 1
B. Perumusan Masalah ... 2
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3
D. Metode Penelitian ... 4
1. Lokasi Penelitian ... 4
2. Sumber Data ... 4
3. Teknik Pengumpulan Data ... 5
4. Metode Analisis Data ... 5
BAB II PELAKSANAAN SISTEM KEARSIPAN PADA KANTOR DINAS PEMUDA DAN OLAH RAGA PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA A.Profil Organisasi 1. Sejarah Singkat Organisasi ... 6
2. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas ... 7
B. Sejarah dan Pengertian Kearsipan ... 24
C. Fungsi, Peranan dan Tujuan Kearsipan yang Baik... 27
D. Ciri-ciri dan Perencanaan Kearsipan yang Baik ... 31
E. Pelaksanaan Kearsipan pada Kantor ... 35
Mewansen Rajagukguk : Pelaksanaan Sistem Kearsipan Pada Kantor Dinas Pemuda Dan Olah Raga Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, 2008.
USU Repository © 2009
2. Penyusutan Arsip ... 40
BAB III ANALISIS DAN EVALUASI ... 44 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 51 DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pemilihan Judul
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang begitu pesat dewasa
ini memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap seluruh kegiatan yang
dilakukan oleh setiap kantor, baik itu kantor pemerintah maupun swasta. Salah
satu dari jenis pekerjaan yang banyak dilaksanakan di berbagai kantor adalah
menyimpan warkat, arsip atau dokumen. Kegiatan ini lebih dikenal dengan istilah
“kearsipan”.
Bila kita berbicara mengenai kearsipan, maka seakan-akan masalah ini
merupakan masalah kecil yang tidak ada pengaruhnya terhadap kegiatan proses
administrasi sehar-hari disetiap instansi/perusahaan. Yang lebih ironis dewasa ini
adalah, masih banyak kantor yang lalai dalam melakukan penataan terhadap
arsip-arsipnya. Hal ini dapat kita lihat dari penataan arsip-arsip yang menumpuk dalam
gudang dan tidak terawat sehingga sulit untuk menemukannya kembali jika
diperlukan. Apabila ada arsip atau dokumen yang hilang dan sulit diketemukan
kembali, barulah seluruh pimpinan/para manajer sadar bahwa kearsipan
merupakan kunci utama (urat nadi) dari instansi yang dipimpinnya. Juga perlu
diperhatikan sesuai dengan perkembangannya dimasa sekarang dan dimasa yang
akan datang.
Kearsipan jelas memegang peranan penting dalam suatu organisasi,
manajemn, dan administrasi karena arsip merupakan pusat ingatan dan informasi
Mewansen Rajagukguk : Pelaksanaan Sistem Kearsipan Pada Kantor Dinas Pemuda Dan Olah Raga Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, 2008.
USU Repository © 2009
pengambilan keputusan dan pertanggungjawaban yang setepat-tepatnya. Tanpa
adanya arsip tidak mungkin seseorang dapat mengingat segala dokumen dan
catatan yang begitu kompleks dalam pengelolaan administrasi dan organisasi.
Arsip yang diatur dengan baik, tertib dan teratur merupakan suatu
keharusan bagi kelancaran operasi dan efiiensi suatu kantor serta dapat menunjang
kecepatan dan ketepatan dalam penyajian informasi, sehingga dapat membantu
semua pihak untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menyadari begitu pentingnya arsip dalam suatu organisasi dan adanya
keinginan untuk mengubah cara berfikir masyarakat yang selama ini keliru
terhadap bidang kearsipan, maka penulis memilih judul “Pelaksanaan Sistem
Kearsipan Pada Kantor Dinas Pemuda dan Olah Raga Pemerintah Propinsi Sumatera Utara”. Dengan demikian penulis dapat mengetahui dan
memperdalam bidang dan masalah yang sering terjadi dalam pelaksanaan
kearsipan.
B. Perumusan Masalah
Dalam pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pimpinan perusahaan,
biasanya bergantung kepada kelengkapan, kecepatan dan ketepatan informasi
yang disajikan. Oleh karena itu kita perlu memahami tentang seluk beluk
kearsipan guna menanggulangi masalah yang dihadapi dibidang kearsipan.
Beberapa faktor yang umumnya menjadi masalah pokok dalam
penyelenggaraan kearsipan adalah kurang adanya kesadaran para pegawai akan
tersedianya tenaga ahli (terampil) dalam bidang kearsipan serta tata kerja dan
peralatan yang tidak mengikuti perkembangan dalam ilmu kearsipan.
Seubungan dengan masalah kearsipan tersebut, penulis ingin
mengemukakan hal yang menjadi perumusan masalah antara lain :
1. Apakah sistem kearsipan pada kantor Dinas Pemuda Dan Olah Raga
Provinsi Sumatera Utara telah tertata dengan baik.
2. Bagaimana tata cara pemeliharaan dan pengamanan arsip pada kantor
tersebut.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan yang dilaksanakan tentunya memiliki tujuan tertentu.
Dengan adanya tujuan tersebut maka arah daripada suatu kegiatan akan menjadi
jelas dan sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
a. Untuk mengetahui pelaksanaan kearsipan dan sistem kearsipan yang
digunakan pada kantor Dinas Pemuda dan Olah Raga Provinsi Sumatera
Utara.
b. Untuk mengetahui cara mengatasi kendala yang dihadapi dalam
pelaksanaan sistem kearsipan pada kantor Dinas Pemuda dan Olah Raga
Mewansen Rajagukguk : Pelaksanaan Sistem Kearsipan Pada Kantor Dinas Pemuda Dan Olah Raga Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, 2008.
USU Repository © 2009 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
a. Untuk menambah pengetahuan dan memperluas wawasan penulis
mengenai pelaksanaan sistem kearsipan.
b. Sebagai sumber informasi dan bahan masukan baig kantor dan
mengoptimalkan kegiatan kearsipan agar terwujud efisiensi dan
efektifitas kerja.
c. Sebagai sumbangan pemikiran penulis kepada para pembaca yang
memerlukan referensi tentang kearsipan..
D . Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan pada Kantor Dinas Pemuda dan Olah Raga
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Jalan Sei Batang Serangan No. 20 Medan.
2. Sumber Data
a. Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber atau
objek penelitian. Penelitian ini diperoleh dari wawancara langsung untuk
mendapatkan keterangan yang dapat membantu dalam penyususnan
penelitian.
b. Data sekunder adalah data teori yang diperoleh dari kepustakaan melalui
literatur, buku-buku, dan tulisan ilmiah yang berkenaan dengan masalah yang
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Teknik interview (wawancara) merupakan suatu teknik berkomunikasi 2 arah
untuk mendapatkan data dari responden yang berkenaan dengan kegiatan
mengenai kearsipan didalam kantor.
b. Teknik Observasi (Pengamatan) merupakan suatu teknik pengumpulan data
dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap suatu objek yang
diteliti.
4. Metode Analisis Data
a. Metode Deskriptif, yaitu serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan jalan
mengumpulkan, merangkumkan, dan menganalisis serta menginterpretasikan
data-data yang diproses sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas dan
terarah dari permasalahan yang diteliti. Dalam hal ini penulis meneliti data
yang berkenaan dengan bidang kearsipan.
b. Metode Deduktif, yaitu metode yang meliputi bagaimana cara mengambil
keputusan khusus yang berlaku umum berdasarkan teori yang diterima secara
Mewansen Rajagukguk : Pelaksanaan Sistem Kearsipan Pada Kantor Dinas Pemuda Dan Olah Raga Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, 2008.
BAB II
PELAKSANAAN SISTEM KEARSIPAN
PADA KANTOR DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI SUMATERA UTARA
A. Profil Organisasi
1. Sejarah Singkat Organisasi
Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Utara adalah instansi
pemerintah yang bergerak dalam pembinaan dan pengembangan pemuda dan
olahraga yang merupakan faktor potensial di dalam usaha pembangunan Sumatera
Utara secara menyeluruh dan merata. Dalam hal ini Dinas Pemuda dan Olahraga
bernaung di bawah pemerintah daerah Provinsi Sumatera Utara yang berpusat di
Medan.
Pembentukan dinas daerah berdasarkan Pasal 49, ayat (2) Undang –
undang No.5 Tahun 1974, tentang Pokok – pokok Pemerintah di daerah yang
berpedoman dengan ketetapan Menteri Dalam Negeri. Selain itu,
pembentukannya juga berpedoman pada Keputusan Menteri Dalam Negeri
Nomor. 39, Tahun 1992, tentang pedoman organisasi dinas daerah serta
memperhatikan Surat Menteri Dalam Negeri, Nomor 061/1099/SJ, perihal
persetujuan pembentukan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Utara.
Maka Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, melalui Peraturan Daerah Provinsi
Nomor 14, tahun 1997, mensahkan berdirinya Dinas Pemuda dan Olahraga
Mewansen Rajagukguk : Pelaksanaan Sistem Kearsipan Pada Kantor Dinas Pemuda Dan Olah Raga Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, 2008.
USU Repository © 2009
Dalam hal ini, Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Utara mempunyai
tugas dan fungsi sebagai berikut :
1. merumuskan pelaksanaan kebijaksanaan, dalam rangka perencanaan dan
pembinaan dan pengembangan kepemudaan dan keolahragaan.
2. melaksanakan kebijaksanaan pembinaan dan pengembangan kepemudaan
yang meliputi koordinasi, kelembagaan, produktifitas, dan pengembangan
anak, remaja, dan pemuda serta perencanaan, pengendalian dan evaluasi.
3. melaksanakan kebijaksanaan pembinaan dan pengembangan keolahragaan
yang meliputi penyelengaraan pemasalahan, pembibitan, peningkatan
prestasi dan koordinasi kegiatan keolahragaan serta perencanaan dan
evaluasi.
4. merumuskan kebijaksanaan perencanaan, pemanfaatan, pengendalian dan
evaluasi prasarana dan sarana kepemudaan dan keolahragaan
5. merumuskan kebijaksanaan pemberian perizinan atau rekomendasi di
bidang kegiatan kepemudaan dan keolahragaan
6. melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah.
2. Stuktur organisasi dan Uraian Tugas
Pembuatan struktur organisasi dan uraian tugas merupakan salah satu
fungsi manajemen yang tidak kalah pentingnya dibandingkan dengan fungsi –
fungsi lainnya.Dimana pengorganisasian dirumuskan sebagai keseluruhan
aktifitas manajemen dalam mengelompokkan orang –orang, penetapan tugas,
aktifitas yang berdaya guna dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih
dahulu.
Bagi suatu instansi pemerintah atau bentuk-bentuk organisasi
lainnya,pembagian kerja secara tepat diantara pegawai instansi pemerintah dan
penetapan mekanisme bertujuan untuk mengkoordinasikan aktifitas-aktifitas
instansi yang bersangkutan.Salah satu hasil dari pengorganisasian adalah struktur
organisasi yang merupakan prosedur formal pengelolaan organisasi.
Di dalam usaha untuk mewujudkan tujuan organisasi,maka harus disusun
kegiatan serta pelaksanaan beserta perangkat-perangkat sehingga menjadi atasan
dan siapapun yang menjadi atasan dan siapapun yang menjadi bawahan.
Suatu struktur organisasi akan memperinci pembagian kerja dan
memperhatikan tingkat spesialisasi aktifitas kerja.
Berikut ini akan disajikan gambar stuktur organisasi, yakni sebagai berikut
Gambar. 01
TANGGAL 31 JULI 2002
A. Kepala Dinas
1. Kepala dinas Pemuda dan Olah Raga mempunyai tugas membantu
Gubernur melaksanakan tugas otonomi, Tugas Pembantuan serta
Tugas Dekonsentrasi dibidang Pemuda dan Olah Raga.
2. Kepala Dinas menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan konsep kebijakan, ketentuan dan standar pelaksanaan
kewenangan Daerah Kabupaten/Kota, serta standar pelaksanaan
tugas-tugas Dinas dibidang kepemudaan, keolahragaan dan
pemberdayaan prasarana dan sarana.
b. Pelaksanaan pengkoordinasian dan pengendalian pembangunan
jangka menengah dan tahunan dibidang kepemudaan dan
keolahragaan sesuai kebijakan daerah.
c. Penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama kemitraan dengan
pihak terkait dalam pembinaan dan pengembangan kepemudaan
dan keolahragaan sesuai kebijakan daerah.
d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur dan
Sekretaris Daerah.
e. Memberikan masukan yang perlu kepada Gubernur dan Sekretaris
Daerah.
f. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan
fungsinya kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.
B. Wakil Kepala Dinas
1. Wakil Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga mempunyai tugas
Mewansen Rajagukguk : Pelaksanaan Sistem Kearsipan Pada Kantor Dinas Pemuda Dan Olah Raga Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, 2008.
USU Repository © 2009
dekonsentrasi dan tugas pembantuan dibidang pemuda dan olahraga
dengan konsentrasi tugas pengembangan, peningkatan dan kemajuan
dibidang olahraga.
2. Wakil Kepala Dinas menyelenggarakan fungsi :
a. Pengkoordinasian, penerapan konsep standar pelaksanaan tugas –
tugas dinas,standar standar pelaksanaan kewenangan kabupaten,
kota, perencanaan, disiplin pegawai serta sistem kerja dinas.
b. Pelaksanaan tugas dan fungsi kepada Dinas Pemuda dan Olahraga
apabila Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga berhalangan.
c. Pelaksanaan konsentrasi khusus mengenai koordinasi,
pemberdayaan dan peningkatan Bidang Olahraga, namun tetap
dikonsultasikan dengan Kepala Dinas.
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
e. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Dinas.
f. Pemberian dan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugasnya
kepada Dinas.
C. Kepala Bagian Tata Usaha
Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai tugas membantu Kepala
Dinas dibidang Umum dan Kepegawaian, Keuangan, Organisasi, dan
Hukum. Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan dan penyempurnaan standar penyelenggaraan Urusan
Umum, pengelolaan Keuangan dan Kepegawaian, Pemberdayaan
b. Perencanaan dan pengadaan kebutuhan internal dan kebutuhan
administrative Dinas, serta penyempurnaannya.
c. Perencanaan, pengelolaan dan pengurusan pertanggungjawaban
Keuangan Dinas.
d. Perencanaan pengelolaan dan peningkatan pendayagunaan
Kepegawaian, peningkatan sistem kerja serta pengelolaan hukum
Dinas.
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas.
f. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Dinas.
g. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan
fungsinya kepada Kepala Dinas.
D. Kepala Sub bagian Umum dan Kepegawaian, mempunyai tugas :
a. Mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan bahan/data untuk
penyusunan dan penyempurnaan standar penyelenggaraan urusan Tata
Usaha, Administrasi Umum dan barang/perlengkapan perjalanan dinas
dan pengelolaan Kepegawaian.
b. Menyelenggarakan urusan Tata Usaha, Administrasi Umum dan
barang/perlengkapan.
c. Menyelenggarakan Administrasi Kepegawaian, penegakan Disiplin
dan pembinaan kesejahteraan pegawai, sesuai ketentuan dan standar
yang ditetapkan.
d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bagian Tata Usaha.
Mewansen Rajagukguk : Pelaksanaan Sistem Kearsipan Pada Kantor Dinas Pemuda Dan Olah Raga Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, 2008.
USU Repository © 2009
f. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya
kepada Kepala Bagian Tata Usaha.
E. Kepala Sub bagian Keuangan mempunyai tugas :
a. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
penyusunan dan menyempurnakan Standar Akuntabilitas pengelolaan
Keuangan.
b. Menyusun konsep rencana belanja Dinas, dan menyelenggarakan
Administrasi Keuangan serta membuat laporan Keuangan.
c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata
Usaha.
d. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya
kepada Kepala Bagian Tata Usaha.
F. Kepala Sub Bagian Organisasi dan Hukum, mempunyai tugas :
a. Mengumpulkan, mengelola dan menyajikan bahan/data untuk
penyusunan bahan penyempurnaan standar ketatalaksanaan dan
kelembagaan serta pengelolaan produk-produk Hukum di lingkungan
Dinas.
b. Melakukan pengkajian dan pemantapan keorganisasian dan
kelembagaan serta penyiapan dan eksaminasi produk-produk hukum
dinas.
c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata
d. Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Bagian Tata Usaha.
e. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya
kepada Kepala Bagian Tata Usaha.
G. Kepala Sub Dinas Bina Program
Kepala Sub Dinas Bina Program mempunyai tugas membantu Kepala
Dinas dalam menyusun program Dinas pengelolaan informasi serta
monitoring dan evaluasi. Kepala Sub Dinas Bina Program,
menyelenggarakan fungsi-fungsi :
a. Penyusunan dan penyempurnaan standar-standar pelaksanaan
kewenangan Daerah Kabupaten/Kota dan standar pelaksanaan
tugas-tugas Dinas-dinas dalam penyusunan program, pengumpulan, dan
pengolahan data pelaporan, monitoring, evaluasi.
b. Pelaksanaan pengkoordinasian dan pengendalian rencana
pembangunan jangka menengah dan tahunan Dinas.
c. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program Dinas.
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas.
e. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Dinas.
f. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan
Mewansen Rajagukguk : Pelaksanaan Sistem Kearsipan Pada Kantor Dinas Pemuda Dan Olah Raga Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, 2008.
USU Repository © 2009
H. Kepala Seksi Penyusunan Program dan Informasi mempunyai tugas :
a. Mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan bahan/data untuk
penyempurnaan dan penyusunan standar-standar pelaksanaan
tugas-tugas Dinas dalam penyusunan Program dan pengelolaan informasi.
b. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
penyusunan program Dinas serta pengelolaan informasi Kepemudaan
dan Keolahragaan.
c. Menyelenggarakan sosialisasi, evaluasi dan pengendalian atas
penerapan standar penyusunan program dan pengelolaan informasi.
d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Bina
Program.
e. Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Sub Dinas Bina
Program.
f. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya
kepada Kepala Sub Dinas Bina Program.
I. Kepala Seksi Monitoring dan Evaluasi mempunyai tugas :
a. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
penyempurnaan dan penyusunan standar-standar pelaksanaan
kewenangan Daerah Kabupaten/Kota serta standar pelaksanaan
tugas-tugas Dinas dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi
b. Menyelenggarakan sosialisasi, evaluasi pembinaan, pemberdayaan dan
c. Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan evaluasi data untuk
penyusunan laporan pelaksanaan program Dinas.
d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Bina
Program.
e. Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Sub Dinas Bina
Program.
f. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya
kepada Kepala Sub Dinas Bina Program.
J. Kepala Sub Dinas Bina Kepemudaan
Kepala Sub Dinas Bina Kepemudaan mempunyai tugas membantu Kepala
Dinas melaksanakan pemberdayaan anak dan remaja, pemberdayaan
organisasi, produktifitas, dan kewirausahaan pemuda. Kepala Sub Dinas
Bina Kepemudaan, menyelenggarakan fungsi-fungsi :
a. Penyusunan dan penyempurnaan konsep standar-standar pelaksanaan
kewenangan Daerah Kabupaten/Kota dan standar pelaksanaan
tugas-tugas dinas dalam pembinaan dan pemberdayaan Kepemudaan
b. Pelaksanaan koordinasi dan pengendalian kerja sama dengan berbagai
pihak, dalam membina kreatifitas, prestasi dan pengembangan jati diri
Anak dan Remaja dalam Keolahragaan.
c. Pelaksanaan koordinasi dan kerja sama dengan berbagai pihak terkait,
dalam pemberdayaan organisasi kepemudaan, peningkatan kreatifitas
Mewansen Rajagukguk : Pelaksanaan Sistem Kearsipan Pada Kantor Dinas Pemuda Dan Olah Raga Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, 2008.
USU Repository © 2009
d. Pembinaan moralitas anak remaja dan pemuda untuk mengembangkan
kualitas kesadaran dan wawasan kebangsaannya.
e. Peningkatan partisipasi dan keserasian upaya pemuda dalam
mewujudkan iklim pembangunan yang kondusif.
f. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Dinas.
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
h. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan atas pelaksanaan tugas
dan fungsinya kepada Kepala Dinas.
K. Kepala Seksi Pemberdayaan Anak dan Remaja, mempunyai tugas:
a. Mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan bahan/data untuk
menyempurnakan dan penyusunan standar pelaksanaan tugas-tugas
Dinas dalam peningkatan kreatifitas dibidang keolahragaan dan
pengembangan jati diri Anak dan Remaja serta kerjasama
pelaksanaannya dengan berbagai pihak.
b. Mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan bahan/data untuk
penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan dalam
pengembangan dan peningkatan usaha pemberdayaan anak dan remaja.
c. Menjalin kerja sama dengan berbagai pihak dan membina kreatifitas
anak dan remaja dalam Keolahragaan.
d. Memfasilitasi kegiatan-kegiatan keolahragaan dan melakukan
pemberdayaan Anak dan Remaja.
e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas Bina
f. Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Sub Dinas Bina
Kepemudaan.
g. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya
kepada Kepala Sub Dinas Bina Kepemudaan.
L. Kepala Seksi Pemberdayaan Organisasi, Produktivitas dan Kewirausahaan Kepemudaan, mempunyai tugas :
a. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
penyempurnaan dan penyusunan standar pelaksanaan kewenagan
Daerah Kabupaten/Kota serta standar pelaksanaan tugas-tugas Dinas
dalam pemberdayaan Organisasi, Produkfitas, dan Kewirausahaan
Kepemudaan serta kerjasama pelaksanaannya dengan berbagai pihak
terkait.
b. Mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan bahan/data untuk
penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan dalam
pengembangan dan peningkatan usaha pemberdayaan organisasi,
produktifitas, dan kewirausahaan kepemudaan.
c. Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dalam pemberdayaan
organisasi, produktifitas, dan kewirausahaan pemuda.
d. Memfasilitasi pemberdayaan organisasi, produktifitas dan
kewirausahaan pemuda.
e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Sub Dinas Bina
Mewansen Rajagukguk : Pelaksanaan Sistem Kearsipan Pada Kantor Dinas Pemuda Dan Olah Raga Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, 2008.
USU Repository © 2009
f. Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Sub Dinas Bina
Kepemudaan.
g. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya
kepada Kepala Sub Dinas Bina Kepemudaan Olah Raga.
M. Kepala Sub Dinas Keolahragaan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan Pemberdayaan Olah Raga Prestasi, Olah Raga Kemasyarakatan, dan Organisasi Keolahragaan.
Kepala Sub Dinas Bina Keolahragaan, menyelenggarakan fungsi-fungsi :
a. Penyusunan dan penyempurnaan standar-standar pelaksanaan
kewenangan Daerah Kabupaten/Kota dan pelaksanaan tugas-tugas
Dinas dalam pemberdayaan Olah Raga Prestasi, Olah Raga
Kemasyarakatan, dan Organisasi Keolahragaan.
b. Pelaksanaan pengkoordinasian dan pengendalian pembangunan jangka
menengah dan tahunan dibidang Keolahragaan.
c. Pelaksanaan koordinasi kerja sama dan fasilitasi pengembangan Olah
Raga Prestasi, Olah Raga Kemasyarakatan dan Organisasi
Keolahragaan.
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
e. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Dinas.
f. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan atas pelaksanaan tugas
N. Kepala Seksi Pemberdayaan Olahraga Prestasi, mempunyai tugas :
a. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
penyempurnaan dan penyusunan standar pelaksanaan Kewenangan
Daerah Kabupaten.Kota standar pelaksanaan tugas-tugas Dinas dalam
Pemberdayaan Olahraga Prestasi, serta koordinasi dan kerjasama
dengan berbagai pihak.
b. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan dalam
pengembangan dan peningkatan usaha pemberdayaan olah raga
prestasi.
c. Malaksanakan koordinasi dan kerja sama dengan pihak-pihak dalam
mendukung peningkatan olah raga prestasi.
d. Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Sub Dinas Bina
Kepemudaan.
e. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya
kepada Kepala Sub Dinas Bina Kepemudaan Olahraga.
O. Kepala Seksi Pemberdayaan Olahraga Kemasyarakatan dan Organisasi Keolahragaan, mempunyai tugas :
a. Mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan bahan atau data untuk
penyempurnaan dan penyusunan standar pelaksanaan tugas-tugas
Dinas dalam Olahraga Kemasyarakatan dan Organisasi Keolahragaan
Mewansen Rajagukguk : Pelaksanaan Sistem Kearsipan Pada Kantor Dinas Pemuda Dan Olah Raga Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, 2008.
USU Repository © 2009
b. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan dalam
pengembangan dan peningkatan usaha pemberdayaan Olahraga
Kemasyarakatan dan Organisasi Keolahragaan.
c. Melaksanakan kooordinasi dan kerjasama dengan berbagai pihak
untuk memfasilitasiii penyelenggaraan Olahraga Kemasyarakatan.
d. Mendorong, mefasilitasi, dan fungsionalisasi organisasi-organisasi
keolahragaan.
e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Sub Dinas Bina
Keolahragaan, sesuai bidang tugasnya. Melaporkan dan
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Sub
Dinas Bina Keolahragaan.
P. Kepala Sub Dinas Pemberdayaan Prasarana dan Sarana
Kepala Sub Dinas Pemberdayaan Prasarana dan Sarana mempunyai
tugas membantu Kepala Dinas dalam pengembangan dan kerja sama
pengelolaan Prasarana dan Sarana Kepemudaan, pemberdayaan dan
pengembangan sarana, prasarana dan industri olahraga. Kepala Sub
Dinas Pemberdayaan Prasarana dan Sarana, menyelenggarakan
fungsi-fungsi :
a. Penyusunan dan penyempurnaan standar-standar pelaksanaan
kewenangan Daerah Kabupaten/Kota dana standar-standar pelaksanaan
Kepemudaan, pemberdayaan dan pengembangan sarana, prasarana dan
industri olahraga.
b. Pelaksanaan pengkoordinasian dan pengendalian pembangunan jangka
menengah dan tahunan dibidang Sarana dan Prasarana Kepemudaan
pemberdayaan dana pengembangan sarana, prasarana, dan industri
olahraga.
c. Pelaksanaan koordinasi dan kerja sama dalam penyiapan, pengelolaan
dan fasilitas sarana kepemudaan.
d. Pelaksanaan dan koordinasi kerja sama dengan pihak-pihak dalam
penyediaan sarana dan prasarana industri olahraga.
e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
f. Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Dinas.
g. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan
fungsinya kepada Kepala Dinas.
Q. Kepala Seksi Prasarana dan Sarana Kepemudaan, mempunyai tugas :
a. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
penyempurnaan dan penyusunan standar pelaksanaan Kewenangan
Daerah Kabupaten/Kota dan standar pelaksanaan tugas-tugas Dinas
dalam pelaksanaan inventarisasi, fasilitas pengelolaan dan kerja sama
Mewansen Rajagukguk : Pelaksanaan Sistem Kearsipan Pada Kantor Dinas Pemuda Dan Olah Raga Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, 2008.
USU Repository © 2009
b. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan dalam
pengembangan dan peningkatan Prasarana dan sarana Kepemudaan.
c. Melaksanakan inventariasasi, pengelolaan, fasilitas dan pembangunan
Prasarana dan Sarana Kepemudaan.
d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas
Prasarana dan Sarana Kepemudaan.
e. Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Sub Dinas Prasarana
dan Sarana Kepemudaan.
f. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya
kepada Kepala Sub Dinas Pemberdayaan Prasarana dan Sarana.
R. Kepala Seksi Pemberdayaan dan Pengembangan Sarana, Prasarana, dan Industri Olahraga, mempunyai tugas :
a. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
penyempurnaan dan penyusunan standar pelaksanaan kewenangan
Daerah Kabupaten.Kotas serta standar pelaksanaan tugas-tugas Dinas
dalam pelaksanaan pemberian dukungan, koordinasi dan kerjasama
dalam pengembangan Prasarana dan Sarana Industri Olahraga.
b. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan dalam
pengembangan dan peningkatan usaha pemberdayaan Prasarana dan
c. Melaksanakan inventarisasi, pengelolaan, fasilitas dan
pembangunan/industri Keolahragaan.
d. Melaksanakan pembinaan dan pemberian dukungan
pengembangan/industri Keolahragaan.
e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas
Pemberdayaan Prasarana dan Sarana.
f. Memberikan masukan yang perlu kepada kepala Sub Dinas
Pemberdayaan Prasarana dan Sarana.
g. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya
kepada Kepala Sub Dinas Pemberdayaan Prasarana dan Sarana.
B. Sejarah dan Pengertian Kearsipan 1. Sejarah Kearsipan
Menurut Soebroto, sejarah kearsipan sebenarnya sudah ada sejak
zaman kuno, yaitu sejak manusia dapat membuat warkat, yakni:
catatan-catatan bertulis atau bergambar mengenai sesuatu hal, misalnya Daun
Papyrus bertulis di Mesir (300 SM), Perkamen (kulit domba bertulis yang
terdapat di Yunani), gulungan kulit bamboo dan sebagainya. Mula pertama
munculnya lembaga kearsipan dimulai dari peradaban Yunani kuno.
Lembaga ini merupakan organisasi atau badan yang bertugas menerima,
mengatur, marawat, memelihara, dan menyimpan serta menyajikan
arsip-arsip sewaktu diperlukan.
Berdasarkan buku Kearsipan I ( Wursanto, 1991: 11-13), istilah
Mewansen Rajagukguk : Pelaksanaan Sistem Kearsipan Pada Kantor Dinas Pemuda Dan Olah Raga Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, 2008.
USU Repository © 2009
Inggris disebut “Archieve”, kata ini pun berasal dari dari bahasa Yunani
yang berkembang menjadi kata “Arche” dan berubah lagi menjadi kata
“Ar-cheion” yang berarti “Gedung Pemerintahan”. Sedangkan dalam bahasa latin
disebut “Archivium” atau Archium, dan akhirnya dari kata-kata ini dalam
bahasa Indonesia dipakai istilah “arsip” samapai saat ini.
Disamping pengertian Arsip dalam bahasa Indonesia, dikenal pula
istilah “File dan Recard”, yang masih banyak dipergunakan dala kegiatan
administrasi kearsipan. Dengan telah diuraikannya tentang sejarah
kearsipan, maka diharapkan ada kejelasan mengenai asal-usul istilah arsip
yang sebenarnya.
2. Pengertian Kearsipan
Kata istilah arsip (Wursanto, 1991: 16) meliputi 3 (tiga) pengertian, yaitu:
1. Gedung (ruang) penyimpanan kumpulan naskah atau dokumen.
2. Organisasi atau lembaga yang mengelola dan menyimpan kumpulan
naskah atau donkumen
3. Kumpulan naskah atau dokumen yang disimmpan.
Pada kenyataannya, pengertian dari istilah arsip bukan hanya berarti
kertas-kertas saja, melainkan juga dapat berarti naskah, buku, foto, film,
microfilm, rekaman suara, gambar peta, gambar bagan, dan dokumen-dokumen
lain dalam segala macam bentuk dan sifatnya, baik itu asli maupun salinan yang
dihasilkan dan diterima oleh suatu organisasi/ badan dimana dapat digunakan
Pengertian arsip mengandung beberapa macam pengertian, tergantung dari
segi peninjauannya. Maka dari itu agar pengertian tentang arsip ini seragam,
kita dapat melihat dasar pengertian arsip menurut Undang-undang No.7 tahun
1971 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kearsipan yang memberikan
rumusan arsip sebagai berikut :
a. Naskah-naskah yang telah dibuat dan diteritma oleh lembaga Negara
dan Badan-Badan Pemerintah dalam corak apapun, baik dalam
keadaab tunggal maupun berkelompok, dalam rangka pelaksanaan
kegiatan pemerintah.
b. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Badan-Badan
Swasta/Perorangan, dalam bentuk corak apapun, baik dalam keadaan
tunggal maupun berkelompok, dalam rangka pelaksanaan kehidupan
kebangsaan.
Berdasarkan pengertian kearsipan diatas, dapat diberikan penjelasan
bahwa yang dimaksud dengan naskah dalam corak bagaimanapun dari suatu
arsip adalah meliputi arsip yang tertulis maupun yang dapat dilihat dan
didengar seperti hasil rekaman, film, dan sebagainya. Sedangkan yang
dimaksud dengan berkelompok ialah naskah yang berisikan hal-hal yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya yang dihimpun dalam satu berkas
Mewansen Rajagukguk : Pelaksanaan Sistem Kearsipan Pada Kantor Dinas Pemuda Dan Olah Raga Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, 2008.
USU Repository © 2009
C. Fungsi, Peranan, dan Tujuan Arsip 1. Fungsi Arsip
Menurut buku Kearsipan I (Wursanto, 1991: 23-24), fungsi arsip dapat
dibedakan menjadi 2 bagian yaitu :
a.Arsip Dinamis
Adalah arsip yang dipergunakan dalam perencanaan, pelaksanaan,
penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya atau
dipergunakan secara langsung dalam penyelenggaraan administrasi
Negara.
b.Arsip Statis
Adalah arsip yang tidak dipergunakan secara langsung untuk perencanaan,
penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya maupun untuk
penyelenggaraan sehari-hari Administrasi Negara. Arsip statis ini
merupakan pertanggungjawaban Nasional bagi kegiatan pemerintah dan
nilai gunanya penting untuk generasi yang akan datang.
Berdasarkan nilai yang senantiasa berubah, yang digunakan sebagai kriteria untuk
Arsip Dinamis dapat dirinci lagi menjadi 2 bagian yaitu :
a. Arsip Aktif, yaitu arsip yang masih dipergunakan terus-menerus, bagi
kelangsungan pekerjaan dilingkungan unit pengolahan dari suatu
organisasi/kantor.
b. Arsip Inaktif, yaitu arsip yang tidak lagi dipergunakan secara
terus-menerus atau frekuensi penggunaannya sudah jarang atau hanya
2. Peranan Arsip
Oleh karena pengertian inti dari pada arsip adalah kumpulan
warkat yang disimpan secara sistematis, maka peranan arsip adalah sebagai
sumber dokumentasi. Arsip sebagai sumber informasi dapat membantu
mengingatkan dalam rangka pengambilan keputusan secara cepat dan tepat
mengenai suatu masalah. Sedangkan arsip sebagai sumber dokumentasi dapat
dipergunakan oleh pimpinan organisasi untuk membuat/mengambil keputusan
secara tepat mengenai suatu masalah yang dihadapi.
Menurut buku Kearsipan I (Wursanto, 1991:26-28) dapat
disimpulkan bahwa arsip memiliki fungsi sebagai berikut :
a. Alat utama ingatan organisasi
b. Bahan atau alat pembuktian (otentik)
c. Bahan dasar perencanaan dan pengambilan keputusan
d. Barometer kegiatan suatu organisasi, mengingat stiap kegiatan pada
umumnya menghasilkan arsip
e. Bahan informasi kegiatan ilmiah lainnya.
Dalam hal peranan arsip, kantor telah mampu menjalankan peranan arsip
sebagaimana mestinya. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa peranan arsip
khususnya pada Kantor Dinas Pemuda dan Olah Raga Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara, yaitu :
Sebagai bahan ingatan organisasi dan alat bukti masa mendatang.
Sebagai sumber informasi dalam berbagai macam aktivitas.Misalnya :
untuk keperluan ilmiah yaitu kepentingan mahasiswa dalam hal
Mewansen Rajagukguk : Pelaksanaan Sistem Kearsipan Pada Kantor Dinas Pemuda Dan Olah Raga Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, 2008.
USU Repository © 2009
Sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.
3. Tujuan Arsip
Tujuan kearsipan secara umum adalah untuk menjamin keselamatan bahan
pertanggungjawaban nasional tentang rencana, pelaksanaan dan
penyelenggaraan kehidupan kebangsaan, serta untuk menyediakan bahan
pertanggungjawaban tersebut bagi kegiatan pemerintah.
Berdasarkan buku Kearsipan I (Wursanto, 1991: 41-42) tugas pokok unit
kearsipan pada dasarnya adalah sebgai berikut :
a. Menerima warkat
b. Mencatat warkat
c. Mendistribusikan warkat sebagai kebutuhan
d. Menyimpan, menata dan menemukan kembali arsip sesuai dengan system
tertentu.
e. Memberikan pelayanan kepada pihak-pihak yang memerlukan arsip.
f. Mengadakan perawatan/pemeliharaan arsip.
g. Mengadakan atau merencanakan penyuutan arsip.
Berdasarkan hasil penelitian penulis pada Kantor Dinas Pemuda dan Olah Raga
Provinsi Sumatera Utara dapat diketahui bahwasanya pelaksanaan system
kearsipannya telah sesuai dengan tujuan arsip, diantaranya :
1. Warkat (Arsip) diterima, langkah selanjutnya dilakukan pencatatan sesuai
dengan pola klasifikasinya, maksudnya dokumen arsip yang hendak
disusun dikelompokkan menurut judul masalah dan kepentingannya yaitu
2. Kemudian dilakukan pendistribusian warkat (arsip) ke masing-masing unit
(bagian) yang membutuhkan, dengan catatan :
a. Untuk surat yang bersifat internal, maka surat yang diantar ke setiap
unit (bagian) harus menggunakan buku ekspedisi yang merupakan
tanda bukti penerimaan surat harus dibubuhkan paraf (tanda tangan)
oleh sipenerima surat.
b. Untuk surat keluar yang bersifat eksternal, tanda bukti pengiriman
menggunakan buku ekspedisi surat keluar atau tanda bukti pengiriman
surat melalui pos atau jasa pengiriman lainnya.
c. Untuk surat yang akan ditandatangani oleh Kepala Dinas harus melalui
paraf koordinasi Kepala Sub Bagian/Kepala Seksi dan Kepala Sub
Dinas serta Kepala Bagian Tata Usaha.
3. Setelah warkat (arsip) diterima dan diproses di masing-masing bagian,
maka warkat tersebut harus disimpan pada tempat yang telah disediakan.
Dalam hal ini tempat yang dimaksud adalah menggunakan Lemari Arsip
(Filling Cabinet).
4. Arsip-arsip yang disimpan harus dapat dijaga dan dipelihara dengan baik.
Usaha pemeliharaan arsip ini merupakan suatu tindakan yang bertujuan
untuk menyelamatkan arsip serta informasi yang terdapat didalamnya.
Oleh karena itu pegawai yang ingin mengambil arsip harus dapat menata
arsipnya kembali sehingga kerapian arsip tetap terjaga.
5. Warkat (arsip) kemudian dilakukan penyusutan dan pemusnahan arsip
Mewansen Rajagukguk : Pelaksanaan Sistem Kearsipan Pada Kantor Dinas Pemuda Dan Olah Raga Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, 2008.
USU Repository © 2009
kantor melakukan penyusutan dalam jangka waktu 5 tahun dan kemudian
dilaksanakan pemusnahan arsip yang disertai dengan berita acara.
D. Ciri-ciri dan Peranan Kearsipan yang Baik 1. Ciri-ciri
Pasal 3 Undang-undang No. 7 tahun 1971 mengatakan bahwa
tujuan kearsipan adalah menjamin keselamatan bahan pertanggungjawaban
nasional tentang perencanaan, pelaksanaan, dan penyelenggaraan kehidupan
kebangsaan serta untuk menyediakan bahan pertanggungjawaban bagi
kegiatan pemerintah.
Untuk mencapai tujuan tersebut, setiap instansi baik pemerintah
maupun swasta harus mampu menjalankan suatu system kearsipan yang
baik. Hal ini dijabarkan dalam buku Penataan Berkas Dalam Manajemen
Kearsipan (Martono, 1994 :13-14), sistem kearsipan yang dijalankan oleh
suatu instansi dikatakan baik apabila mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Mudah dilaksanakan
Sistem kearsipan harus mudah dilaksanakan, sehingga tidak
menimbulkan kesulitan, baik dalam penyimpanan, pengambilan maupun
dalam pengembalian arsip-arsip.
b. Mudah dimengerti
Sistem kearsipan harus mudah dimengerti oleh para pegawai sehingga
tidak menimbulkan banyak kesalahan dalam pelaksanaannya. Dengan
kata lain, system kearsipan harus sederhana. Untuk itu system kearsipan
c. Murah/Ekonomis
Sistem kearsipan yang diselenggarakan harus murah/ekonomis dalam
arti tidak berlebihan, baik dalam pengeluaran dana/biaya maupun dalam
pemakaian tenaga, peralatan atau perlengkapan arsip.
d. Tidak memakan tempat
Yang dimaksdu tempat adalah tempat menyimpan arsip-arsip yang harus
disimpan oleh sesuatu badan pemerintah atau swasta. Tempan
penyimpanan dapat berupa ruangan, bangunan, atau gedung, rak, almari,
dan sebagainya. Pada dasarnya system kearsipan yang dilaksanakan
jangan terlalu banyak memakan tempat.
e. Mudah dicapai
Sistem kearsipan yang dilakukan harus memungkinkan arsip-arsip yang
disimpan mudah dan cepat ditemukan, diambil atau dikembalikan
apabila sewaktu-waktu diperlukan.
f. Cocok bagi organisasi
Sistem kearsipan yang dilaksanakan hendaknya cocok atau sesuai
dengan jenis dan luas lingkup kegiatan organisasi. Suatu system
kearsipan yang baik bagi suatu organisasi belum tentu baik/cocok
apabila dilaksanakan oleh organisasi lain.
g. Fleksibel atau luwes
Fleksibel atau luas berarti system filling yang dipergunakan dapat
diterapkan disetiap satuan organisasi dan dapat mengikuti perkembangan
Mewansen Rajagukguk : Pelaksanaan Sistem Kearsipan Pada Kantor Dinas Pemuda Dan Olah Raga Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, 2008.
USU Repository © 2009
h. Dapat mencegah kerusakan dan kehilangan arsip
Salah satu tujuan kearsipan antara lain adalah menyimpan dengan baik,
memelihara dan mencegah dari berbagai macam bentuk kerusakan. Oleh
karena itu system kearsipan yang dilaksanakan harus dapat mencegah
campur tangan orang-orang yang tidak bertanggung jwab, yang tidak
berwenang berutgas dalam bidang kearsipan. Arsip-arsip harus
dipelihara dari berbagai macam bentuk kerusakan yang disebabkan oleh
binatang, rayap, dan kelembaban udara.
i. Mempermudah pengawasan
Untuk mempermudah pengawasan dalam bidang kearsipan, system
kearsipan yang dilaksanakan dibantu dengan mempergunakan berbagai
macam perlengkapan/ peralatan misalnya :
Kartu indeks
Lembar pengantar
Lembar tunjuk silang
Kartu pinjam arsip (out slip) dan sebagainya.
Hal ini terlihat pada susunan file yang disusun dan ditata dengan rapi
sehingga memudahkan karyawan untuk menemukan file itu kembali
sewaktu-waktu jika diperlukan.
Selain itu, dalam hal pengawasan kearsipan, Kantor Dinas Pemuda dan
Olah Raga Pemerintah Provinsi Sumatera Utara telah dapat menata arsipnya
dengan baik dengan menggunakan kartu indeks, akan tetapi tidak menggunakan
kartu pinjam arsip (out slip) sehingga hal ini dapat memungkinkan terjadinya
2. Perencanaan Sistem Kearsipan yang Baik
Setiap kegiatan yang mempunyai tujuan, selalu didahului oleh suatu
perencanaan, baik yang dibuat secara formal maupun informal.
Perencanaan (planning) merupakan suatu persiapan untuk
tindakan-tindakan administrasi atas tindakan-tindakan-tindakan-tindakan kemudian. Perencanaan dapat
memberikan pedoman, garis-garis besar tentang apa yang dilakukan serta tujuan
yang akan dicapai. Oleh karena itu, perencanaan sangat penting dalam
melaksanakan suatu kegiatan.
Secara rinci pentingnya perencanaan bagi lembaga, organisasi maupun
perusahaan untuk mencapai tujuan dapat dijabarkan kedalam butir-butir yang
terdapat dalam buku Pokok-pokok Perencanaan (Wursanto, 1987: 13-14), yaitu:
a. Perencanaan menggariskan organisasi sehingga geraknya dapat diarahkan.
b. Melalui perencanaan semua aktivitas lembaga dan organisasi dapat
diarahkan kepada suatu arah atau tujuan yang telah ditetapkan.
c. Dengan adanya perencanaan maka dapat diperoleh tindakan yang tepat dan
terkoordinasi dari berbagai unit kerja.
d. Perencanaan menjadi alat untuk menyesuaikan usaha dengan situasi dan
kondisi yang berubah-ubah karena berbagai factor.
e. Perencanaan membantu efisiensi kerja
f. Perencanaan dapat membantu menghindari kesalahan dalam usaha.
g. Perencanaan dapat dipergunakan sebagai alat atau pedoman dalam
Mewansen Rajagukguk : Pelaksanaan Sistem Kearsipan Pada Kantor Dinas Pemuda Dan Olah Raga Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, 2008.
USU Repository © 2009
Sistem kearsipan pada Kantor Dinas Pemuda dan Olah Raga Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara telah direncanakan terlebih dahulu dengan maksud
agar :
a. Sistem kearsipan yang dilaksanakan sesuai dengan jenis dan luas
lingkupnya kekuatan organisasi.
b. Sistem kearsipan yang dilaksanakan tidak menimbulkan kesulitan bagi
para pegawai kearsipan, karena sulit dimengerti.
c. Sistem kearsipan yang dilaksanakan tidak menyulitkan dalam hal
penyimpanan, penemuan, pengambilan, pemeliharaan dan perawatan arsip.
d. Sistem kearsipan yang dilaksanakan tidak menimbulkan pemborosan, baik
hal tenaga, biaya/dana, maupun peralatan atau perlengkapan yang
dipergunakan.
e. Jangan sampai ada suatu arsip yang masih memiliki nilai kegunaan (nilai
pakai) dan perlu disimpan dalam jangka waktu lama tetapi ikut
dipindahkan dari arsip aktif ke arsip inaktif dan kemudian dimusnahkan.
E. Pelaksanaan Kearsipan pada Perusahaan 1. Pemeliharaan dan Pengamanan Arsip.
Pemeliharaan dan pengamanan arsip merupakan suatu usaha untuk
menyelamatkan bahan-bahan bukti yang nyata, benar dan lengkap sebagai
bahan pertanggungjawaban. Menurut buku Cara-Cara Pengolahan Kearsipan
Yang Praktis dan Efisien (Abubakar, 1997: 15-17), yang dimaksud dengan
pemeliharaan arsip adalah usaha-usaha yang dilakukan untuk menjaga
pengamanan arsip adalah usaha-usaha yang dilakukan untuk menjaga
arsip-arsip dari kehilangan maupun kerusakan.
a. Pemeliharaan Arsip
Usaha pemeliharaan arsip dapat berupa melindungi, mengatasi,
mencegah, dan mengambil langkah-langkah, tindakan-tindakan yang
bertujuan untuk menyelamaykan arsip-arsip dan informasinya serta
menjamin kelangsungan hidup arsip dari pemusnahan yang sebenarnya
tidak diinginkan.
Pemeliharaan arsip secara fisik dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut :
1)Pengaturan ruangan
Ruangan penyimpanan arsip bertemperature ideal 600-750, dengan
kelembanan antara 50-60%.
Ruangan juga harus terang (terkenan sinar matahari tak langsung)
dan mempunyai ventilasi yang merata.
Ruangan diusahakan terhindar dari serangga, api, air, dan
sebagainya.
2) Tempat Penyimpanan Arsip
Tempat penyimpanan arsip hendaknya diatur secara renggang, agar
ada udara diantara berkas yang disimpan. Tingkat kelembaban yang
Mewansen Rajagukguk : Pelaksanaan Sistem Kearsipan Pada Kantor Dinas Pemuda Dan Olah Raga Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, 2008.
USU Repository © 2009
3) Penggunaan bahan-bahan pencegah rusaknya arsip
Salah satu cara untuk mencegah rusaknya arsip adalah dengan
meletakkan kapur barus ditempat penyimpanan atau mengadakan
penyemprotan bahan kimia secara berkala.
4) Kebersihan
Arsip harus selalu dibersihkan dan dijaga dari noda karat dan lain
sebagainya.
Pada kenyataannya, kantor telah berusaha sebaik mungkin dalam melakukan
pemeliharaan arsip-arsip. Hal ini dapat dilihat pada :
1. Hal pengaturan ruangan, ruang kerja Kantor Dinas Pemuda dan Olah
Raga Pemerintah Provinsi Sumatera Utara telah memiliki temperature
yang ideal dan menggunakan AC untuk mengatur suhu ruangannya.
Selain itu AC juga dapat mencegah kerusakan pada arsip karena AC
memiliki sifat untuk menghalau debu dan menghisap debu dalam udara
sehingga udara tetap bersih. Disamping itu ruangan juga memiliki
ventilasi yang cukup merata dan penempatan arsip dilakukan pada sudut
ruangan sehingga terhindar dari sinar matahari secara langsung.
2. Hal tempat penyimpanan arsip, arsip-arsip pada Kantor Dinas Pemuda
dan Olah Raga Pemerintah Provinsi Sumatera Utara telah disusun
sedemikian rupa pada tempat yang telah disediakan, yaitu dengan
menggunakan lemari arsip (filling cabinet) dan rak-rak tempat
penyimpanan arsip serta menggunakan peralatan untuk menata arsip
3. Hal kebersihan dalam pemeliharaan arsip, yang menjadi tanggung jawab
seluruh pegawai pada Kantor Dinas Pemuda dan Olah Raga Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara untuk menjaga penggunaan efisiensi arsip.
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan pemeliharaan arsip
khususnya bagi Kantor Dinas Pemuda dan Olah Raga Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara adalah :
a. Untuk menjamin keamanan dari penyimpanan arsip itu sendiri. Dengan
demikian setia pejabat yang bertanggung jawab atas pengelolaan arsip
harus melakukan pengawasan apakah suatu arsip sudah tersimpan pada
tempat yang seharusnya.
b. Agar penanggung jawab arsip dapat mengetahui dan mengawasi apakah
sesuatu arsip telah diproses menurut prosedur internal dan factor
eksternal.
b. Pengamanan Arsip
Secara fisik, Menurut buku Cara-Cara Pengolahan Kearsipan Yang
Efektif Dan Efisien (Abubakar, 1997: 25-29) semua arsip harus
diamankan dari segi kerusakan. Kerusakan terhadap arsip dapat terjadi
karena Faktor Internal dan Faktor Eksternal:
1. Faktor Internal
Kualitas kertas
Tinta
Mewansen Rajagukguk : Pelaksanaan Sistem Kearsipan Pada Kantor Dinas Pemuda Dan Olah Raga Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, 2008.
USU Repository © 2009
2. Faktor Eksternal
• Lingkungan
Pada tingkat kelembaban lebih 75% menyebabkan arsip yang
disimpan cepat rusak. Hendaknya suhu arsip diatur sesuai dengan
tingkat kelembabannya agar arsip yang disimpan tidak cepat rusak.
• Sinar matahari mengandung sinar ultra violet yang dapat merusak
tulisan dan kertas. Oleh sebab itu arsip jangan terkena sinar
matahari langsung.
• Debu
Debu yang menempel pada arsip terdiri dari bermacam-macam
bahan seperti asap, tanah, dan kotoran-kotoran lain sehingga dapat
merusak arsip.
• Serangga, kutu dan sejenisnya
Munculnya/datangnya serangga dan kutu dapat dicegah antara lain
dengan menggunakan bahan kimia, kebersihan tempat
penyimpanan, pengaturan kelembaban udara dan lain-lain.
• Jamur dan sejenisnya
Tingkat kelembaban diatas 75% menyebabkan tumbuhnya jamur
dan sejenisnya. Jamur yang tumbuh pada kertas arsip merupakan
penghancur kertas yang cepat.
Dari hasil penelitian penulis, ruangan tempat penyimpanan arsip pada
memiliki tingkat kelembaban 600-750F. Hal ini merupakan kelembaban yang ideal
untuk mencegah rusaknya arsip/berkas yang disimpan.
2. PenyusutanArsip
Arsip memiliki arti penting sebagai bahan bukti resmi mengenai
penyelenggaraan administrasi. Dalam prakteknya arsip-arsip yang tidak
mempunyai nilai kegunaan, apabila disimpan terus menerus akan manimbulkan
masalah tersendiri baik bagi para pegawai pada umumnya maupun bagi pegawai
kearsipan dan pimpinan pada khususnya.Untuk mengatasi masalah tersebut, maka
perlu diadakan penyusutan tehadap arsip yangbenar-benar ridak memiliki
kegunaan baik untuk masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Oleh karena itu tidak semuaarsipmemiliki nilai abadi, maka tidak semua
berkas harus disimpan secara terus menerus, melainkan ada sebagian arsip yang
perlu dipindahkan, bahkan dimusnahkan. Hal inilah yang disebut dengan
penyusutan Arsip Inaktif. Kegiatan penyusutan tersebut dimaksudkan untuk
mengurangi jumlah arsip dengan cara memusnahkan arsip yang tidak bernilai
guna, serta menyerahkan arsip statis kepada arsip nasional. Bagi instansi
pemerintah penyerahan arsip statis ini merupakan kewajiban yang diatur oleh
undang-undang. Sedangkan bagi perusahaan atau organisasi swasta meskipun
penyerahan ini bukan suatu kewajiban, namun tetap dimungkinkan menyerahkan
kepada arsip nasional. Jika tetap menyimpan sendiri kiranya tetap menjaga
kelestarian bahan bukti peninggalan kegiatan organisasinya.
Langkah penyusutan arsip inaktif tidak jauh berbeda dengan penyusutan
arsip aktif. Hal ini dapat dilihat dari tindakan penyiangan hingga proses
Mewansen Rajagukguk : Pelaksanaan Sistem Kearsipan Pada Kantor Dinas Pemuda Dan Olah Raga Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, 2008.
USU Repository © 2009
pemerintah pemusnahan baru dapat dilakukan apabila telah mendapatkan
persetujuan arsip nasional. Dengan demikian sebelum memusnahkan arsip perlu
meminta persetujuan telebih dahulu.
Kenyataan menunjukkan bahwa dewasa ini banyak arsip yang tersimpan
dipusat arsip dalam keadaan tidak terataur. Sebagaimana pelaksanaan penyusutan
arsip aktif yang tidak tertib, untuk melaksanakan penyusutan arsip dalam kondisi
demikian bukanlah suatu tindakan yang mudah, bahkan pelaksanaan penyusutan
dipusat arsip lebih sulit, karena arsip berasal dari berbagai macam unit kerja yang
memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda sehingga tidak jarang arsip tersebut
tercampur sehingga sulit diketahui unit penciptanya. Oleh karena itu, untuk
mengetahui unit mana yang menciptakan hanya dapat dilakukan dengan
pengkajian yang mendalam. Keberhasilan pengkajian ini hanya dapat diperoleh
jika para petugas memahami tugas dan fungsi masing-masing unit kerja dalam
organisasi.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 34 Tahun 1979 tentang
Penyusutan Arsip, maka yang dimaksud dengan penyusutan arsip adalah
kegiatann pengurangan arsip dengan jalan :
a. Pemindahan arsip in-aktif dari Unit Pengolah ke Unit Kearsipan dalam
lingkungan lembaga-lembaga Negara atau badan-badan pemerintahan
masing-masing.
b. Memusnahkan arsip sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Penyusutan arsip yang dilakukan dengan cara memindahkan arsip inaktif dari
setiap bagian atau unit pengelola ke unit kearsipan pada Kantor Dinas Pemuda
dan Olah Raga harus membuat berita acara pemindahan arsip. Kegiatan
penyusutan ini dilakukan dengan maksud untuk mengurangi jumlah arsip yang
tidak memiliki nilai guna. Langkah selanjutnya arsip-arsip yang tidak memiliki
nilai tersebut dimusnahkan dengan mmembuat berita acara pemusnahan.
Metode Penyusutan
Sebelum dilaksanakan penyusutan, terlebih dahulu diadakan penilaian
terhadap berkas arsip. Setelah itu dilaksanakanlah penyusutan arsip. Berdasarkan
buku Penataan Berkas Dalam Manajemen Kearsipan (Martono, 1994: 26-31), ada
2 macam metode penyusutan arsip yaitu :
Metode Berkala, yaitu metode penyusutan yang dilakukan dalam
jangka waktu tertentu, setelah masa penyimpanan yang telah
ditentukan berakhir, maka arsip akan disusutkan sekaligus pada
periode tersebut.
Metode berkala dapat dibagi 3, yaitu :
a. Metode berkala 1 kali dalam jangka waktu tertentu..
b. Metode berkala 2 kali dalam jangka waktu tertentu
c. Metode berkala atas dasar waktu minimum-maksimum.
2. Metode berulang-ulang atau terus menerus, yaitu suatu metode penyusutan
Mewansen Rajagukguk : Pelaksanaan Sistem Kearsipan Pada Kantor Dinas Pemuda Dan Olah Raga Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, 2008.
USU Repository © 2009
Langkah Umum Pelaksanaan Penyusutan Arsip adalah sebagai berikut :
- Menyiangi, yaitu memilih/mengambil yang tidak berguna agar arsip berkurang
- Menyiapkan peralatan penampung arsip yang akan disusutkan
- Membuat catatan/daftar tentang arsip yang akan disusutkan.
Tujuan Pemusnahan Arsip adalah :
Untuk mendayagunakan arsip dinamis sebagai berkas kerja maupun sebagai
referensi.
Menghemat ruangan, peralatan, perlengkapan, dan biaya.
Mempercepat penemuan kembali arsip
Menyelamatkan bahan bukti pertanggungjawaba pemerintah.
Berdasarkan hasil penelitian penulis, metode penyusutan arsip yang digunakan
pada Kantor Dinas Pemuda dan Olah Raga Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
adalah metode penyusutan arsip secara berkala, dimana setelah masa
penyimpanan yang telah ditentukann berakhir, maka arsip tersebut akan segera
disusutkan dengan melaksanakan penyiangan (pemilihan) arsip dan kemudian
pemusnahan arsip. Dalam hal penyusutan arsip yang berkala pada Kantor Dinas
Pemuda dan Olah Raga Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dilakukan dalam
BAB III
ANALISIS DAN EVALUASI
Dengan berpedoman pada teori yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,
pada bab ini penulis akan menganalisa dan mengevaluasi mengenai Sistem
Kearsipan pada Kantor Dinas Pemuda dan Olah Raga Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara apakah telah mengikuti pedoman-pedoman yang ada.
Pada kenyataannya, system kearsipan merupakan suatu system yang dapat
dipergunakan sebagai bukti dari tujuan, fungssi, dan prosedu dari suatu
perusahaan atau organisasi. Oleh karena itu kearsipan jelas memegang peranan
penting dalam suatu organisasi karena merupakan pusat ingatan dan informasi
bagi setiap kegiatan diantaranya dalam perencanaan, perumusan kebijakan,
pengambilan keputusan dan pertanggungjawaban yang setepat-tepatnya. Peranan
Kearsipan sebenarnya sangatlah potensial dan tidak mungkin dihapus dalam
menunjang kelancaran kegiatan administrasi disegala bidang kegiatan.
Dalam menganalisa system kearsipan pada Kantor Dinas Pemuda dan
Olah Raga Pemerintah Provinsi Sumatera Utara ini, penulis mengadakan
perbandinagan antara system kearsipan pada uraian teoritis dengan praktek yang
diterapkan pada Kantor Dinas Pemuda dan Olah Raga Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara.
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara penulis, maka dapat diketahui
bahwa system kearsipan yang berlaku pada Kantor Dinas Pemuda dan Olah Raga
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara adalah system Desentralisasi dan
Mewansen Rajagukguk : Pelaksanaan Sistem Kearsipan Pada Kantor Dinas Pemuda Dan Olah Raga Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, 2008.
USU Repository © 2009
Sistem desentralisasi merupakan suatu system dimana setiap bagian
memiliki kearsipan sendiri, mengelola dan menyimpan dalam system filling
tersendiri.
Bila dianalisis, penggunaan system desentralisasi pada Kantor Dinas Pemuda dan
Olah Raga Pemerintah Provinsi Sumatera Utara ini sangat baik dan sesuai, sebab
melihat dari struktur organisasi yang cukup besar dan letak kantor yang memang
agak berjauhan terutama dengan cabang-cabang diberbagai wilayah. Dengan
demikian, system desentralisasi akan membawa keuntungan, yaitu :
Pengelolaan arsip dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan unit kerja
masing-masing
Keperluan akan arsip mudah terpenuhi, karena berada pada unit kerja
sendiri.
Penanganan arsip lebih mudah dilakukan, karena arsip sudah dikenal baik.
Sedangkan system sentralisasi yang juga digunakan pada Kantor Dinas Pemuda
dan Olah Raga Pemerintah Provinsi Sumatera Utara merupakan unit sentral
penerimaan surat-masuk dan pengiriman surat-keluar. Dengan sentralisasi arsip
maka surat-surat kantor yang sudah selesai diproses dan akan disimpan di Sentral
Arsip. Sebab pada keadaan dan kebutuhan perkantoran pada Kantor Dinas
Pemuda dan Olah Raga Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang cukup besar,
dapat memberikan keuntungan yaitu :
Ruang dan peralatan arsip dapat dihemat
Petugas dapat mengkonsentrasikan diri khususnya pada pekerjaan
Kantor hanya menyimpan 1(satu), duplikasinya dapat dimusnahkan
Sistem enyimpanan dari berbagai macam arsip dapat diseragamkan.
Informasi dan data arsip dapat diperoeh dengan mudah, cepat dan akurat.
Dengan demikian system kearsipan yang digunakan Kantor Dinas Pemuda dan
Olah Raga Pemerintah Provinsi Sumatera Utara adalah system kombinasi, yaitu
system desentralisasi dan sentralisasi. Azas ini sangat efisien bagi suatu instansi
yang volume arsipnya besar seperti Kantor Dinas Pemuda dan Olah Raga
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Didalam penanganan arsip secara kombinasi, arsip yang masih aktif atau
yang disebut sebagai arsip aktif (active file) dikelola pada unit kerja
masing-masing pengelola. Sedangkan arsip yang kurang dipergunakan atau disebut
sebagai arsip inaktif dikelola di sentral arsip. Atau dengan kata lain, pengelolaan
arsip aktif dilakukan secara desentralisasi dan arsip inaktif secara sentralisasi.
Akan tetapi dalam penerapan system desentralisasi pada Kantor Dinas
Pemuda dan Olah Raga Pemerintah Provinsi Sumatera Utara ini, tidak ada
ketentuan yang baku dalam pengelolaan arsip apakah menggunakan system abjad,
kronologis, subjek ataupun geografis yang seragam untuk seluruh unit kerja. Oleh
karena itu setiap bagian mempunyai kebebasan untuk menentukan system
pengelolaan arsipnya sesuai dengan kebutuhan.
Berdasarkan pengmatan dan pengetahuan penulis, system kearsipan yang
digunakan pada Kantor Dinas Pemuda dan Olah Raga Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara adalah system subjek. Demikian juga untuk surat-surat keluar,
pertinggalnya disusun berdasarkan subjek dan kronologis dalam arsip dan filling