Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
USU Repository © 2009
USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA DENGAN
MENGGUNAKAN PRINSIP ANTROPOMETRI PADA
BAGIAN PENGEPAKAN DI
PT. SINAR OLEOCHEMICAL INTERNATIONAL
TUGAS SARJANA
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari
Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri
Oleh
WINDA META SARI 080423061
PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI
D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I
F A K U L T A S T E K N I K
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
USU Repository © 2009
USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA DENGAN MENGGUNAKAN
PRINSIP ANTROPOMETRI PADA BAGIAN PENGEPAKAN DI
PT. SINAR OLEOCHEMICAL INTERNATIONAL
TUGAS SARJANA
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Dari
Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri
Oleh
WINDA META SARI 080423061
Disetujui Oleh :
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
(Ir. Khawarita Siregar, MT) (Ikhsan Siregar, ST, M.Eng)
P R O G R A M P E N D I D I K A N S A R J A N A E K S T E N S I
D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I
F A K U L T A S T E K N I K
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
USU Repository © 2009
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas
Sarjana ini dengan sebaik-baiknya.
Tugas Sarjana ini berjudul “Perbaikan Sistem Kerja Dengan
Menggunakan Prinsip-Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan di PT. Sinar Oleochemical International”. Tugas Sarjana ini ditulis sebagai
persyaratan Ujian Sarjana Program Pendidikan Ekstensi, Departemen Teknik
Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
Dalam penyusunan Tugas Sarjana ini, penulis telah berupaya semaksimal
mungkin untuk mendapatkan hasil terbaik, dan nantinya dapat bermanfaat bagi
pihak yang memerlukan. Penulis menyadari bahwa Tugas Sarjana ini masih jauh
dari sempurna dan masih banyak terdapat kekurangan. Hal ini tidak terlepas dari
keterbatasan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh penulis. Dengan segala
kerendahan hati dan tangan terbuka penulis mengharapkan kritik dan saran dari
berbagai pihak demi kesempurnaan Tugas Sarjana ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga Tugas Sarjana ini
bermanfaat bagi pembaca.
Medan, Maret 2009
Penulis,
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
USU Repository © 2009
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis banyak memperoleh bantuan dan dukungan dari berbagai pihak
selama penyusunan lTugas Sarjana Akhir ini, maka kesempatan ini dengan hati
yang tulus penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Untuk keluarga tercinta, Papa Sugiatno, Mama Ratna Dewi, Abang Ferry
Atmaja, SE, Abang Deddy Harmoko dan seluruh keluarga yang telah
memberikan kasih sayang, bantuan moril dan materil serta doa sehingga
penulis dapat menyelesaikan Tugas Sarjana ini.
2. Ibu Ir. Rosnani Ginting, MT, selaku Ketua Departemen Teknik Industri,
Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan izin
pelaksanaan Tugas Sarjana ini.
3. Ibu Ir. Khawarita Siregar, MT, selaku Dosen Pembimbing I yang telah
banyak memberikan bimbingan, pengarahan dalam penyelesaian Tugas
Sarjana ini.
4. Bapak Ikhsan Siregar, ST, M.Eng, selaku Dosen Pembimbing II atas
bimbingan, pengarahan, dorongan, dan masukan yang diberikan dalam
penyelesaian Tugas Sarjana ini.
5. Bapak Aulia Ishak, ST, MT, selaku Koordinator Tugas Sarjana.
6. Bapak Ir. A. Jabbar Rambe, M.Eng, selaku Ketua Bidang Ergonomi.
7. Seluruh Dosen dan Staff pengajar pada jurusan Teknik Industri FT-USU
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
USU Repository © 2009
8. Bapak Syahbuddin P, selaku pembimbing lapangan di PT. Sinar
Oleochemical International yang telah memberikan waktu kepada saya
dalam mengumpulkan data dan memberikan informasi yang diperlukan
dalam penulisan Tugas Sarjana ini.
9. Kak Dina, Bang Bowo, Bang Tumijo, Ibu Ani, Bang Kumis, Kak Rahma
atas bantuan yang telah diberikan dalam memperlancar penyelesaian
Tugas Sarjana ini.
10.Teman-teman seperjuangan dari D-IV sampai pindah ke ektensi Elly
Sabrina, Fauzi Hardiansyah, Piqih Nurjannah, Kesuma Hadibroto, Sarihati
Rahma, Sri Hartati, Rusmiati dan teman-teman lain yang belum
disebutkan namanya yang telah banyak membantu penulis dalam
penyusunan Tugas Sarjana ini yang banyak memberikan saran dan
bantuan.
Medan, Maret 2009
Penulis,
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR ISI
BAB HALAMAN
LEMBAR JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
SERTIFIKAT EVALUASI TUGAS SARJANA ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
RINGKASAN ... xvi I. PENDAHULUAN ... I-1
1.1. Latar Belakang Permasalahan ... I-1
1.2. Rumusan Permasalahan ... I-3
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... I-4
1.3.1. Tujuan Penelitian ... I-4
1.3.2. Manfaat Penelitian ... I-4
1.4. Batasan Masalah dan Asumsi ... I-5
1.4.1. Batasan Masalah ... I-5
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
USU Repository © 2009
1.5. Sistematika Penulisan Karya Akhir ... I-6
DAFTAR ISI (LANJUTAN)
BAB HALAMAN
II. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... II-1
2.1. Sejarah Perusahaan ... II-1
2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha ... II-3
2.3. Lokasi Perusahaan ... II-4
2.4. Daerah Pemasaran ... II-5
2.5. Organisasi dan Manajemen ... II-6
2.5.1. Struktur Organisasi Perusahaan ... II-6
2.5.2. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab ... II-8
2.5.3.. Tenaga Kerja dan Jam Kerja ... II-8
2.5.3.1. Tenaga Kerja ... II-8
2.5.3.2. Jam Kerja ... II-10
2.5.4. Sistem Pengupahan dan Fasilitas ... II-11
2.5.4.1. Sistem Pengupahan ... II-11
2.5.4.2. Fasilitas ... II-13
2.6. Proses Produksi ... II-14
2.6.1. Bahan yang Digunakan ... II-14
2.6.1.1. Bahan Baku ... II-14
2.6.1.2. Bahan Tambahan ... II-15
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
USU Repository © 2009
2.6.2. Standar Mutu Produk ... II-18
DAFTAR ISI (LANJUTAN)
BAB HALAMAN
2.6.3. Uraian Proses Produksi ... II-21
2.6.3.1. Proses Produksi Fatty Acid ... II-23
2.6.3.2. Proses Produksi Gliserin ... II-26
2.7. Mesin dan Peralatan ... II-27
2.7.1. Mesin Produksi ... II-27
2.7.2. Peralatan (Equipment) ... II-27
2.7.3. Utilitas ... II-28
2.7.4. "Safety And Fire Protection" ... II-31
2.7.5. Pengolahan Limbah (Waste Treatment) ... II-33
III. LANDASAN TEORI ... III-1
3.1. Defenisi Ergonomi ... III-1
3.2. Maksud dan Tujuan Ergonomi ... III-2
3.3. Bidang Kajian Ergonomi ... III-3
3.4. Antropometri ... III-5
3.4.1. Antropometri Statis ... III-8
3.4.2. Antropometri Dinamis ... III-8
3.4.3. Pengukuran Bentuk Tubuh ... III-9
3.5. Aplikasi Data Antropometri Dalam Perancangan Produk /
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
USU Repository © 2009
3.6. Antropometri Dalam Sistem Manusia Mesin ... III-13
DAFTAR ISI (LANJUTAN)
BAB HALAMAN
3.7. Desain Produk (Peralatan) Ergonomis Berdasarkan
Antropomeri ... III-14
3.8. Statistik Deskriptif ... III-15
3.9. Uji Normal Dengan Kolmogorov-Smirnov Test ... III-18
3.10. Aplikasi Distribusi Normal Dalam Penetapan Data
Antropometri ... III-20
3.11. Fasilitas Kerja ... III-21
3.12. Desain Stasiun Kerja dan Sikap Kerja Berdiri ... III-22
IV. METODOLOGI PENELITIAN ... IV-1
4.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... IV-1
4.2. Rancangan Penelitian ... IV-1
4.3. Variabel Penelitian ... IV-2
4.4. Jenis Penelitian ... IV-3
4.5. Instrumen Penelitian ... IV-3
4.6. Pelaksanaan Penelitian ... IV-3
4.7. Pengumpulan dan Pengolahan Data ... IV-4
4.7.1. Pengumpulan Data ... IV-4
4.7.2. Pengolahan Data ... IV-5
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR ISI (LANJUTAN)
BAB HALAMAN
V. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ... V-1
5.1. Pengumpulan Data ... V-1
5.1.1. Data Antropometri ... V-1
5.1.2. Data Fasilitas Kerja di Bagian Pengepakan ... V-3
5.1.3. Proses Kegiatan di Bagian Pengepakan ... V-5
5.2. Pengolahan Data ... V-7
5.2.1. Rata-rata ... V-8
5.2.2. Standar Deviasi ... V-9
5.2.3. Nilai Maksimum dan Nilai Minimum ... V-10
5.2.4. Uji Keseragaman Data ... V-12
5.2.5. Uji Normal Dengan Kolmogorov-Smirnov Test ... V-21
5.2.6. Perhitungan Persentil ... V-35
VI. ANALISA PEMECAHAN MASALAH VI-1
6.1. Analisa Proses Kegiatan dan Postur Tubuh ... VI-1
6.2 Analisa Fasilitas Kerja ... VI-5
VII. KESIMPULAN DAN SARAN VII-1
7.1. Kesimpulan ... VII-1
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
TABEL HALAMAN
2.1. Jumlah Tenaga Kerja ... II-9
2.2. Jam Kerja Non Shift ... II-11
2.3. Jam Kerja Shift ... II-11
2.4. Spesifikasi Bahan Baku ... II-15
2.5. Nilai-nilai Parameter Fatty Acid ... II-19
2.6. Nilai-nilai Parameter Gliserin ... II-20
3.1. Persentil dan Cara Perhitungan Dalam Distribusi Normal ... III-21
5.1. Hasil Pengukuran Dimensi Tubuh Operator ... V-2
5.2. Uraian Proses Kegiatan Operator di Stasiun Penyablonan Jumbo
Bag ... V-5
5.3. Uraian Proses Kegiatan Operator di Bagian Pengisian Fatty Acid ... V-6
5.4. Hasil Perhitunga Nilai Rata-rata, Standar Deviasi, Nilai
Maksimum dan Nilai Mininum ... V-12
5.5. Hasil Perhitungan Uji Keseragaman Data ... V-17
5.6. Hasil Perhitungan Revisi Uji Keseragaman Data ... V-21
5.7. Perhitungan Uji Kolmogorof-Smirnov Data Tinggi Berdiri Tegak
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
USU Repository © 2009
5.8. Perhitungan Uji Kolmogorof-Smirnov Data Tinggi Mata Berdiri
(TMB) ... V-25
DAFTAR TABEL (LANJUTAN)
TABEL HALAMAN
5.9. Perhitungan Uji Kolmogorof-Smirnov Data Tinggi Bahu Berdiri
(TBB) ... V-27
5.10. Perhitungan Uji Kolmogorof-Smirnov Data Tinggi Siku Berdiri
(TSB) ... V-29
5.11. Perhitungan Uji Kolmogorof-Smirnov Data Jangkauan Tangan
(JT) ... V-31
5.12. Perhitungan Uji Kolmogorof-Smirnov Data Rentangan Tangan
(RT) ... V-33
6.1. Usulan Uraian Proses Kegiatan Operator di Stasiun Penyablonan
Jumbo Bag ... VI-1
6.2. Usulan Uraian Proses Kegiatan Operator di Stasiun Pengisian
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR HALAMAN
2.1. Struktur Organisasi PT. Sinar Oleochemical International ... II-7
2.2. Process Flow Chart PT. Sinar Oleochemical International ... II-22
3.1. Chart Desain Produk Ergonomis Berdasarkan Antropometri ... III-15
3.2. Distribusi Normal Dengan Data Antropometri ... III-20
4.1. Blok Diagram Metodologi Penelitian ... IV-10
5.1. Jumbo Bag dan Meja Penyablonan ... V-4
5.2. Peta Kontrol Untuk Dimensi Tinggi Berdiri Tegak (TBT) ... V-13
5.3. Peta Kontrol Untuk Dimensi Tinggi Mata Berdiri (TMB) ... V-14
5.4. Peta Kontrol Untuk Dimensi Tinggi Bahu Berdiri (TBB) ... V-14
5.5. Peta Kontrol Untuk Dimensi Tinggi Siku Berdiri (TSB) ... V-15
5.6. Peta Kontrol Untuk Dimensi Jangkauan Tangan (JT) ... V-16
5.7. Peta Kontrol Untuk Dimensi Rentangan Tangan (RT) ... V-16
5.8. Peta Kontrol Revisi Untuk Dimensi Tinggi Berdiri Tegak
(TBT) ... V-18
5.9. Peta Kontrol Revisi Untuk Dimensi Jangkauan Tangan (JT) ... V-19
5.9. Peta Kontrol Revisi Untuk Dimensi Rentangan Tangan (RT) ... V-20
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
USU Repository © 2009
6.2. Meja Penyablonan ... VI-6
6.3. Usulan Meja Penyablonan ... VI-7
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN HALAMAN
1. Pedoman Pengukuran Data Antropometri ... L-1
2. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab ... L-2
3. Mesin dan Peralatan PT. Sinar Oleochemical International ... L-3
4. Surat Permohonan Tugas Sarjana ... L-4
5. Surat Peninjauan / Konsultasi PT. Sinar Oleochemical
International ... L-5
6. Surat Keputusan Tugas Sarjana ... L-6
7. Surat Keputusan Pergantian Judul Tugas Sarjana ... L-7
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
USU Repository © 2009
RINGKASAN
PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan minyak sawit menjadi fatty acid dan gliserin. Perusahaan ini berlokasi di Jl. Pulau Irian No. 2 Kawasan Industri Medan (KIM I) Seantis Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sumatera Utara. PT SOCI perlu adanya fasilitas kerja yang ergonomis untuk membantu operator dalam melakukan pekerjaannya khususnya dibagian pengepakan, karena berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, sikap kerja operator dengan posisi membungkuk dan menjinjit dalam frekuensi yang tinggi akan menimbulkan keluhan rasa sakit atau nyeri pada leher, punggung dan kaki.
Penelitian bertujuan untuk melakukan perbaikan sistem kerja dengan memberikan usulan fasilitas kerja yang ergonomis berdasarkan prinsip antropometri sehingga dapat memberikan kepuasan kepada pihak perusahaan, karena dalam penelitian ini pihak perusahaan dapat mengetahui fasilitas kerja yang seharusnya dipakai sehingga dapat mengurangi resiko terjadinya rasa sakit pada leher, punggung dan kaki operator khususnya di bagian pengepakan.
Penelitian dilakukan pada operator di bagian pengepakan fatty acid dengan kemasan jumbo bag yang berkapasitas 500 – 600 kg sebagai pembatasan masalah dalam penelitian. Kemudian dilakukan dengan menggunakan prinsip antropometri. Data yang digunakan untuk usulan perbaikan fasilitas kerja diambil dengan melakukan pengukuran langsung di tempat penelitian di bagian pengepakan dan data yang diambil hanya data yang diperlukan untuk merancang fasilitas kerja yang diperlukan. Hal ini dilakukan dengan cara mengukur dimensi-dimensi tubuh operator, mengukur dimensi-dimensi fasilitas kerja yang ada, dan mengamati uraian proses kegiatan operator di bagian pengepakan. Kemudian data yang sudah ada akan diolah dengan mencari nilai rata-rata, standar deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum, melakukan uji keseragaman data, uji
kolmogorov-smirnov dan mencari nilai persentil.
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
USU Repository © 2009
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Permasalahan
Dalam era globalisasi ini, banyak hal-hal yang telah dilakukan manusia
dalam usahanya untuk meningkatkan produktivitas kerja. Kemajuan teknologi
akhirnya banyak mengakibatkan bergesernya tenaga manusia untuk kemudian
digantikan dengan mesin atau peralatan produksi lainnya. Pada negara-negara
berkembang pengertian mengenai produktivitas akan selalu dikaitkan dan
diarahkan pada segala usaha yang dilakukan dengan menggunakan sumber daya
manusia yang ada. Dengan demikian semua gagasan dan kebijakan yang diambil
untuk usaha meningkatkan produktivitas tanpa dikaitkan dengan penanaman
modal atau kapita seperti halnya penerapan proses mekanisasi/otomatisasi semua
fasilitas produksi dengan tingkat teknologi yang lebih canggih.
Untuk itu, setiap perusahaan dituntut untuk memperhatikan setiap
pekerjanya. Jika manusia bekerja dalam kondisi yang nyaman maka produktivitas
suatu perusahaan juga akan meningkat. Salah satu faktor penting dalam sistem
kerja selain manusia adalah peralatan dan fasilitas kerja. Peralatan dan fasilitas
kerja ini berhubungan langsung dengan manusia dimana rancangan peralatan dan
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
USU Repository © 2009
untuk berinteraksi dengan fasilitas kerjanya. Apabila manusia tidak merasa
nyaman terhadap peralatan atau fasilitas kerjanya maka dapat mengakibatkan
gangguan kesehatan pada pekerja bahkan dapat menimbulkan penyakit akibat
kerja dan kemungkinan kecelakaan kerja yang mengakibatkan cacat/kematian
juga perusahaan memperoleh produktifitas yang tidak optimal. Oleh karena itu,
untuk mengantisipasi hal tersebut maka setiap perusahaan wajib memperhatikan
tentang kesehatan dan keselamatan bagi pekerjanya dengan cara memperhatikan
sistem kerja, yaitu : metode kerja, proses kerja, fasilitas kerja, dan lingkungan
kerja.
Perusahaan yang berlokasi di Kawasan Industri Medan yaitu PT. Sinar
Oleochemical International (SOCI) merupakan perusahaan Penanaman Modal
Asing (PMA) yang bergerak dalam bidang pengolahan minyak sawit menjadi
Fatty Acid dan Gliserin. Hasil produk PT. SOCI menurut kebijaksanaan
perusahaan 90 % dipasarkan di luar negeri dan 10 % dipasarkan didalam negeri
sehingga pengepakan barang dilakukan dalam partai besar. Kegiatan yang
dilakukan di bagian pengepakan adalah memuat fatty acid dengan kemasan paper
bag (20 - 25 kg) dan kemasan jumbo bag (500 - 600 kg), sedangkan untuk
memuat gliserin adalah drum dan Tank Lorry.
Berdasarkan hasil wawancara, keluhan yang dirasakan sebagian besar
operator adalah rasa sakit atau nyeri pada leher, punggung dan kaki yang
disebabkan karena postur tubuh operator yang membungkuk dan menjinjit dengan
frekuensi yang tinggi. Hal ini disebabkan karena fasilitas kerja yang kurang
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
USU Repository © 2009
bag yakni di stasiun penyablonan dan pengisian fatty acid. Hal itu membuat
operator tidak dapat berdiri secara nyaman, sehingga perlu adanya usulan
perbaikan fasilitas kerja yang sesuai dengan prinsip antropometri. Fasilitas kerja
yang akan diusulkan dalam penelitian ini adalah meja penyablonan dan pijakan
kaki atau anak tangga yang terbuat dari kayu yang dirancang sesuai dengan
prinsip antropometri. Karena fasilitas kerja juga mempengaruhi sikap kerja yang
dibentuk oleh operator dan tentu saja perlu menjadi pertimbangan untuk
menghasilkan sikap kerja yang lebih baik.
1.2. Rumusan Permasalahan
Adapun rumusan permasalahan yang akan dibahas pada bagian
pengepakan di PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) adalah fasilitas kerja
yang tidak ergonomis, yakni para pekerja harus bekerja dengan cara membungkuk
dan menjinjit dalam waktu yang cukup lama dan dengan frekuensi pengulangan
yang cukup tinggi, sehingga dapat menimbulkan rasa sakit atau nyeri pada leher,
punggung dan kaki.
Berdasarkan hal tersebut dan latar belakang yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka rumusan permasalahan studi ini adalah bagaimana
menciptakan suatu usulan perbaikan fasilitas kerja yang sesuai dengan
antropometri operator agar terciptanya fasilitas kerja yang ergonomis yakni
Efektif, Nyaman, Aman, Sehat, dan Efisien (ENASE). Sehingga dapat
mengurangi rasa sakit pada bagian anggota tubuh operator saat bekerja dan untuk
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
USU Repository © 2009
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Agar penelitian berjalan dengan baik, maka sebelum melakukan penelitian
penulis harus mengetahui tujuan dan manfaat yang akan didapat dalam penelitian.
1.3.1. Tujuan Penelitian
Adanya tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Tujuan umum yaitu untuk memberikan usulan perbaikan fasilitas kerja
sesuai prinsip antropometri di bagian pengepakan jumbo bag di PT. SOCI.
2. Tujuan khusus yaitu :
a. Untuk mengurangi postur tubuh membungkuk dan menjinjit pada
operator di bagian pengepakan jumbo bag yang dapat mengakibatkan
rasa sakit atau nyeri pada leher, punggung dan kaki.
b. Untuk mengetahui ukuran fasilitas kerja yang ergonomis sesuai dengan
dimensi-dimensi tubuh operator.
1.3.2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Sebagai tambahan informasi tentang bagaimana ilmu ergonomi dapat
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
USU Repository © 2009
2. Sebagai masukan bagi perusahaan dalam menghadapi masalah perbaikan
sistem kerja dan dalam upaya menjaga kesehatan dan keselamatan kerja
serta meningkatkan produktivitas tenaga kerja khususnya di bagian
pengepakan.
1.4. Batasan Masalah dan Asumsi
Agar penelitian ini dapat dilakukan dengan baik, maka perlu ditetapkan
batasan masalah dan asumsi-asumsi yang digunakan.
1.4.1. Batasan Masalah
Batasan masalah yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :
1. Penelitian dilakukan pada seluruh operator di bagian pengepakan fatty
acid dengan kemasan jumbo bag yang berkapasitas 500 - 600 kg.
2. Data yang diambil hanya data yang diperlukan untuk merancang fasilitas
kerja yang diperlukan.
3. Penelitian hanya dibatasi pada usulan perbaikan fasilitas kerja dengan
menggunakan prinsip antropometri di stasiun penyablonan dan pengisian
fatty acid.
1.4.2. Asumsi-asumsi
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :
1. Sistem kerja dianggap baik dan tidak berubah selama proses penelitian
dilakukan.
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
USU Repository © 2009
3. Operator yang melakukan pekerjaan adalah pekerja normal dan dapat
bekerja secara wajar.
4. Data yang diambil sudah mencukupi dan seragam.
5. Data akan diolah dengan melakukan uji keseragaman dengan
menggunakan tingkat kepercayaan 95 % dan tingkat ketelitian 5 %.
1.5. Sistematika Penulisan Tugas Sarjana
Untuk memudahkan penulisan, pembahasan dan penilaian tugas sarjana
ini, maka dalam pembuatannya akan dibagi menjadi beberapa bab dengan
sistematika sebagai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN
Menjelaskan, latar belakang permasalahan, rumusan permasalahan,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup dan asumsi yang
digunakan, dan sistematika penulisan laporan Tugas Sarjana.
BAB II. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Menguraikan secara umum sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang
usaha, lokasi perusahaan, daerah pemasaran, organisasi dan
manajemen, proses produksi, serta mesin dan peralatan di PT. SOCI.
BAB III. LANDASAN TEORI
Menyajikan dan menampilkan tinjauan kepustakaan yang berisi teori
dan pemikiran yang digunakan sebagai landasan dalam pembahasan
dan pemecahan masalah. Teori-teori tersebut antara lain teori
ergonomi, bidang kajian ergonomi, antropometri, persentil, dan
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
USU Repository © 2009
BAB IV. METODOLOGI PENELITIAN
Memaparkan langkah-langkah atau prosedur penelitian dan penjelasan
secara garis besar untuk memberikan gambaran bagaimana penelitian
dilakukan, serta langkah pemecahan masalah dengan menggunakan
metode yang digunakan hingga diperoleh kesimpulan dan saran.
BAB V. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Melakukan identifikasi data hasil penelitian kemudian dilakukan
pengolahan data secara statistik yaitu nilai rata-rata, standar deviasi,
nilai maksimum dan minimum, melakukan uji keseragaman dan
kecukupan data, uji kolmogorov-smirnov, dan mencari nilai persentil
sesuai dengan tujuan penelitian.
BAB IV. ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH
Menganalisis hasil pengolahan data dan untuk memperoleh
penyelesaian dari masalah yang ada. Di samping itu juga diupayakan
untuk memberikan perbandingan kondisi kerja yang ada dengan
kondisi kerja yang diusulkan.
BAB VII. KESIMPULAN DAN SARAN
Memberikan hasil dan peritungan penelitian secara keseluruhan
sehingga diperoleh kesimpulan dan saran yang bermanfaat bagi
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
USU Repository © 2009
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan
PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) adalah sebuah perusahaan
swasta yang bergerak dalam bidang pengolahan minyak sawit menjadi
bahan-bahan kimia seperti asam lemak (fatty acid) dan gliserin.
Bahan baku yang digunakan untuk pengolahan bahan-bahan kimia pada
perusahaan ini adalah Refined Bleched Deodorized Palm Olein (RBDPO), Refined
Bleched Deodorezid Palm Stearin (RBDPS) dan Palm Kernel Oil (PKO) yang
diperoleh dari minyak sawit. Asam lemak (fatty acid) yang dihasilkan merupakan
bahan baku pembuatan deterjen, sabun, minyak wangi dan lain-lain, sedangkan
gliserin digunakan sebagai campuran obat-obatan, kosmetik dan lain-lain.
Pada awalnya berdirinya PT. SOCI banyak menggunakan tenaga kerja
asing dari Jepang yakni sekitar 17 orang termasuk Manager Produksi. Dan pada
tahun 1996 tenaga kerja asing tersebut digantikan oleh tenaga kerja lokal yang
dididik langsung oleh para ahli dari Jepang. Dan semakin bartambahnya
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
USU Repository © 2009
131 karyawan. Semakin berkembangnya perusahaan dan semakin majunya
persaingan industri dan permintaan konsumen maka PT. SOCI mengembangkan
produksinya dengan memproduksi fatty acid berbentuk beading dan flaking.
(PT. SOCI 2008).
PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) didirikan oleh seorang
investor Indonesia dan seorang investor asing pada sebuah pertemuan di Jakarta
Convention Center, Jakarta pada tahun 1991. Ide ini lahir karena melihat besarnya
peluang pasar bahan-bahan kimia dan juga atas pertimbangan bahan baku dalam
proses produksinya juga banyak terdapat di Indonesia. Investor Indonesia yang
bernaung di bawah bendera Sinar Mas Grup dan investor Jepang yang diwakili
oleh Nippon Oil and Fat (NOF) mengadakan pertemuan dengan investor-investor
Jepang yang berminat menjadi mitra perusahaan ini di Jakarta. Dan akhirnya dari
pertemuan ini diperoleh empat investor Jepang yang bersedia menjadi mitra kerja
dalam menjalankan dan mengelolah perusahaan tersebut yaitu :
1. Sinar Mas Group, menguasai bidang administrasi dan penyediaan bahan
baku.
2. Nippon Oil and Fat (NOF), menguasai teknologi pengolahan RBDPO
(Refined Bleched Deodorized Palm Olein), RBDPS (Refined Bleched
Deodorezid Palm Stearin ), dan PKO (Palm Kernel Oil).
3. Shiseido Company, menguasai bidang pengendalian mutu.
4. Merubeni Corporation, menguasai bidang perdagangan.
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
USU Repository © 2009
Keempat investor Jepang tersebut mengadakan pertemuan dan sepakat
bekerja sama dalam mendirikan dan mengelolah perusahaan dengan nama PT.
Sinar Oleochemical International (SOCI) dengan investasi sebesar 48.840 miliar
rupiah dengan Penanaman Modal Asing (PMA) dengan Surat Keputusan Presiden
No. SPP 161/PMA/1992. Perusahaan ini diresmikan oleh Menteri Perindustrian
Republik Indonesia Bapak Tungki Aribowo pada tanggal 24 Agustus 1994.
Kepemilikan masing-masing saham pada perusahan tersebut adalah :
1. Sinar Mas Grup sebesar 40 %
2. Nippon Oil and Fat (NOF) sebesar sebesar 30 %
3. Shiseido Company sebesar 12,5 %
4. Merubeni Corporation sebesar 12,5 %
5. Hitachi Sozen sebesar 5 %
Perusahaan ini resmi didirikan pada tanggal 02 September 1993 dan
dipertengahan tahun 1994, PT. SOCI melakukan percobaan produksi dan
memulai produksinya secara komersial.
2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha
Adapun ruang lingkup bidang usaha PT. Sinar Oleochemical International
(SOCI) adalah pengolahan hasil minyak sawit yaitu Refined Bleched Deodorized
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
USU Repository © 2009
Produk yang dihasilkan oleh PT. Sinar Oleochemical International (SOCI)
adalah sebagai berikut :
1. Fatty acid berbentuk bit (bulat-bulat kecil) dengan kemasan paper bag (20
– 25 kg) dan kemasan jumbo bag (500 - 600 kg).
2. Fatty Acid berbentuk flake (lempngan) dengan kemasan paper bag (20 -
25 kg) dan kemasan jumbo bag (500 - 600 kg).
3. Gliserin dengan kemasan drum.
Perbandingan produk yang dihasilkan adalah sebesar 60 % fatty Acid dan
40 % gliserin. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan disesuaikan dengan
permintaan konsumen (make to order) walaupun demikian perusahaan tetap
membuat persediaan. Jadi walaupun pelanggan tidak melakukan pesanan,
perusahaan ini tetap berproduksi.
2.3. Lokasi Perusahaan
Perusaaan yang bergerak dalam bidang pengolahan minyak sawit menjadi
asam lemak (fatty acid) dan gliserin ini berlokasi di Jl. Pulau Irian, Kawasan
Industri Medan (KIM) No. 2, Seantis – Percut Sei Tuan, Deli Serdang – 20371,
Sumatera Utara, perusahaan ini memiliki luas areal sebesar 10 Ha dan lahan
produktif yang sudah dipergunakan seluas 5,8 Ha. Berdirinya lokasi perusahaan
didasari atas pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
1. Mudah dalam pengadaan bahan baku yang diperoleh dari PT. Ivomas
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
USU Repository © 2009
berlokasi di Gabion Belawan. Selain itu dekat juga dengan PT. Superin
yang mensuplai methanol sebagai bahan pembantu untuk pengolahan
RBPDO dan RBDPS. PT. Superin ini berlokasi lebih kurang 5 km dari PT.
SOCI.
2. Dekat dengan pelabuhan Belawan dari jalan tol sehingga akan mendukung
kelancaran transportasi, yaitu dalam hal pengangkutan bahan baku dan
pengiriman barang.
3. Keadaan tanah cukup baik untuk persyaratan pendirian pabrik.
4. Tersedianya parit sebagai lokasi pembuangan limbah yang tidak
mengganggu kepentingan penduduk.
2.4. Daerah Pemasaran
Hasil produk PT. SOCI menurut kebijaksanaan perusahaan 90 %
dipasarkan di luar negeri dan 10 % dipasarkan didalam negeri. Daerah pemasaran
di lar negeri misalnya PT. Bridgestone Indonesia. Perusahaan memilih pasar luar
negeri karena pasar luar negeri lebih luas akan fatty acid lebih besar. Untuk itu,
PT.SOCI sebagai pihak produsen telah menjamin hubungan dengan
konsumen-konsumen tersebut. Hal ini dilakukan secara langsung kepada konsumen-konsumen dan juga
pendistribusian produk mereka telah melalui jaringan pasar. Daerah pemasaran
PT. SOCI didasarkan pada produk yang dihasilkan yaitu fatty acid dan glycerin
yang merupakan bahan yang dapat diolah menjadi produk yang lain, yang
mempunyai nilai tambah yang lebih. Dengan demikian konsumen yang menjadi
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
USU Repository © 2009
gliserin sebagai bahan baku deterjen, sabun, minyak wangi, campuran
obat-obatan, kosmetik, dan lain-lain.
2.5. Organisasi Dan Manajemen 2.5.1. Struktur Organisasi Perusahaan
Setiap badan usaha mempunyai bagan atau struktur organisasi yang
memudahkan dalam menentukan tugas dan tanggung jawab yang harus
dilaksanakan oleh karyawan maupun pimpinan. Struktur organisasi berguna untuk
menjelaskan pembagian kerja maupun sebagai titik tolak dari semua aktivitas
perusahaan, artinya semua kegiatan itu mempunya batas-batas, sehingga
seseorang tidak dapat melakukan sesuatu yang di luar tanggung jawabnya karena
akan melewati batas dan semua perbuatannya harus dipertanggujawabkan.
Struktur organisasi PT. SOCI berbentuk hubungan lini dan fungsional,
yaitu dalam hubungan lini (garis) ditunjukkan dengan adanya pembagian tugas
dilakukan dalam bidang atau area pekerjaan, dari pimpinan dapat langsung
dilimpahkan kepada bawahan yang menengani pekerjaan tersebut. Director
melimpahkan tugas langsung ke Administration and Finance Manager, Factory
Manager, dan Logistic and Sales. Dalam hubungan fungsional ditunjukkan
dengan adanya pembagian tugas menurut fungsi-fungsi oleh setiap Manager
kepada asistennya dan Asissten Manager juga kepada bawahannya. Factory
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
USU Repository © 2009
bawahannya menurut fungsinya yaitu kepada Process Group Leader dan Packing
Group Leader.
Struktur organisasi pada PT. SOCI dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Administration Departement Assisten Manager Process Group Leader Packing Group Leader Maintenance Group Leader PPC Group Leader Information & Technology Group Leader Finance Group Leader General Affairs Group Leader Purchasing Group Leader HRD Group Leader Accounting Group Leader Local Staff Export Staff Warehouse Staff Loading & Unloading Staff Purchasing & Doc. Staff Quality Assurance Staff Quality Control Staff Process Staff Packing Staff Maintenance Staff PPC Staff Information & Technology Staff Accounting Staff Finance Staff General Affairs Staff Operator Purchasing Staff HRD Staff Maintenance & Engineering Departement Assisten Manager Logistic Department Assisten Manager Sales Department Assisten Manager Finance & Accounting
Department Assisten Manager Salesman Salesman Operator Operator Analyst Analyst Operator Operator Local Group Leader Export Group Leader Warehouse Group Leader Loading & Unloading Group Leader Quality Assurance Group Leader Quality Control Group Leader Purchasing & Doc. Group Leader Production Department Assisten Manager Quality Assurance Departement Assisten Manager Manager Administration & Finance Factory Manager Production & Quality
Assurance
Manager Logistic & Sales DIRECTOR
Keterangan :
= Hubungan Lini
[image:31.595.118.575.196.549.2]= Hubungan Fungsional
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
USU Repository © 2009
2.5.2. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab
Dalam suatu organisasi diperlukan orang-orang yang memegang jabatan
tertentu, dimana masing-masing orang melaksanakan tugas dan tanggung jawab
sesuai dengan struktur organisasi perusahaan. Organisasi yang baik adalah
organisasi yang jelas dan teratur sehingga dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya setiap pemangku jabatan memiliki gambaran dan batasan
tugas dan tanggung jawab yang diembannya.
Adapun pembagian tugas dan tanggung jawab dalam organisasi di PT.
Sinar Oleochemical International (PT. SOCI) dapat dilihat pada Lampiran 4.
2.5.3. Tenaga Kerja dan Jam Kerja
2.5.3.1.Tenaga Kerja
Dalam pelaksanaan proses produksi di pabrik dan kegiatan administrasi di
kantor, perusahaan memiliki pembagian tenaga kerja yang berbeda-beda menurut
manajemen perusahaan.
Jumlah tenaga kerja PT. Sinar Oleochemical International setiap jenjang
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
[image:33.595.88.563.246.723.2]USU Repository © 2009
Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja
No. Departemen
Manajer Umum
Manajer
Group Leader
Staff Karyawan
1. Administrasi, keuangan, dan
akuntansi
- HRD
- Purchasing
- General Affair
- Keuangan
- Akuntansi
- Informasi & Teknologi
1 2
1 1 1 1 1 1 2 2 3 2 2 3 8 6 7
2. Pabrik
- PPC
- Maintenance Eng
- Packing
- Proses
- Quality Control
- Quality Assurance
1 3
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
USU Repository © 2009
3. Logistic dan Penjualan
- Purchasing & Doc
- Load and Unload
1 2
[image:34.595.91.571.295.541.2]1 1 4 5 7 9
Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja (Lanjutan)
No. Departemen
Manajer Umum
Manajer
Group Leader
Staff Karyawan
- Gudang - Ekspor - Lokal 1 1 1 6 3 4 8 4 7
Total 3 7 18 62 131
(Sumber Data : PT. Sinar Oleochemical International)
2.5.3.2. Jam Kerja
Setiap perusahaan diperlukan pengaturan waktu kerja yang baik agar
terciptanya tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu, di PT. Sinar Oleochemical
International memiliki dua waktu sistem kerja, yaitu :
1. Karyawan Non Shift (regular)
Karyawan non shift (regular) yaitu karyawan yang bekerja pada pagi hari
dan selesai pada sore hari dari hari Senin sampai Jumat dengan jam Kerja mulai
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
USU Repository © 2009
Administrasi, Keuangan dan Akuntansi, Penjualan, PPC, Logistic and
[image:35.595.140.486.309.457.2]Maintenance. Jadwal jam kerja non shift dapat dilihat pada Tabel 2.2..
Tabel 2.2. Jam Kerja Non Shift
Hari Jam Kerja Istirahat
Senin – Jum’at 08.00 – 17.00 WIB 12.00 – 13.00 WIB
Sabtu dan Minggu Libur
(Sumber Data : PT. Sinar Oleochemical International)
2. Karyawan Shift
Dalam satu hari kerja, karyawan shift terbagi atas 3 shift, dengan hari kerja
dari Senin sampai Jum’at, dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3. Jam Kerja Shift
Shift Jam Kerja Istirahat
I 08.00 – 16.15 WIB 12.00 – 13.00 WIB
II 16.00 – 00.15 WIB 20.00 – 21.00 WIB
III 00.00 – 08.15 WIB 04.00 – 05.00 WIB
[image:35.595.145.481.557.699.2]Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
USU Repository © 2009
Untuk bagian keamanan (security) terdiri dari 3 shift dimana satu minggu
bekerja selama 6 hari dari libut satu hari.
2.5.4. Sistem Pengupahan dan Fasilitas
2.5.4.1. Sistem Pengupahan
Sistem pengupahan pada perusahaan ini digolongkan menjadi tiga
golongan yaitu :
1. Karyawan tetap
Karyawan tetap merupupakan karyawan yang menerima gaji bulanan
sesuai dengan peraturan yang berlaku, dan juga mendapat fasilitas lainnya
seperti pelayanan kesehatan dan asuransi. Pembayaran gaji dilakukan pada
tanggal terakhir bulan berjalan, apabila tanggal tersebut jatuh pada hari
Minggu atau hari besar, maka pembayaran gaji dimajukan pada tanggal
sebelumnya. Karyawan yang melebihi jam kerja yang ditentukan
Undang-Undang atau bekerja pada hari Minggu atau hari besar dihitung sebagai
over time (lembur). Sistem upah lembuh mengacu kepada keputusan
Menteri Tenega Kerja No.72/MEN/1994 yaitu :
Upah per jam karyawan bulanan = 1/173 x gaji pokok
Jam kerja lembur pertama = 1,5 x upah satu jam
2. Karyawan dengan sistem kontrak (honorer)
Karyawan dengan sistem kontrak (honorer) merupakan tenaga kerja yang
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
USU Repository © 2009
tersebut. Kontrak kerja ini dapat diperpanjang. Karyawan kontrak ini
berasal dari berbagai profesi, misalnya dokter, sopir, perawat maupun
tenaga keamanan yang bergaji secara bulanan.
3. Karyawan harian
Karyawan harian merupakan tenaga kerja yang digaji berdasarkan
kebutuhan, misalnya buruh bongkar muat barang. Gaji karyawan ini
berdasarkan target kerja yang dicapai.
2.5.4.2. Fasilitas
Setiap karyawan atau tenaga kerja diberikan beberapa fasolitas (selain
upah resmi).Adapun beberapa fasilitas kepada setiap tenaga kerja tersebut antara
lain :
a. Perusahaan memberikan THR (Tunjangan Hari Raya) dan bonus
tergantung performance kerja dan lama bekerja di perusahaan.
b. Selain uang transpor, juga disediakan bus atau mini bus karyawan untuk
antar jemput karyawan.
c. Untuk para manager diberikan kenderaan.
d. Adanya Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), perusahaan
memberikan asuransi keselamatan kerja untuk melindungi karyawan dari
hal-hal yang tidak diinginkan, yaitu meliputi jaminan kecelakaan kerja,
kematian, hari tua atau pensiun.
e. Family Gathering Party (acara berkumpul semua karyawan dan keluarga)
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
USU Repository © 2009
f. Poliklinik untuk perawatan kesehatan di pabrik.
g. Fasilitas Kerja, untuk menunjang kelancaran tugasnya perusahaan juga
menyediakan peralatan-peralatan yang dibutuhkan oleh karyawan untuk
meningkatkan keselamatan kerja seperti kaca mata las, penutup mulut
(masker), pelindung kepala (helm), sepatu pengaman, dan sebagainya.
h. Kantin, perusahaan juga menyediakan kantin untuk karyawan dalam
lingkungan perusahaan, dimana harga yang ditawarkan tergolong murah
dan bergizi sehingga membantu dalam menjaga kondisi fisik karyawan.
2.6. Proses Produksi
2.6.1. Bahan yang digunakan
Dalam menjalankan suatu proses produksi perlu adanya bahan-bahan yang
akan digunakan dalam melaksanakan suatu aktivitas pada pabrik, tentunya tidak
terlepas dari bahan-bahan yang digunakan. Dan untuk menghasilkan fatty acid
dan gliserin PT. SOCI menggunakan bahan baku, penolong dan tambahan dalam
proses produksi.
2.6.1.1. Bahan Baku
Dalam pengadaan bahan baku PT. SOCI tidak memproduksi sendiri bahan
baku tetapi melakukan kerja sama dengan berbagai pihak supplier bahan baku,
dimana hal ini dilakukan selain untuk memenuhi kebutuhan bahan baku juga
untuk menjaga agar kualitas bahan baku yang diperoleh dari supplier adalah
kualitas yang baik. .Minyak sawit dan minyak inti sawit yang dihasilkan dari buah
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
USU Repository © 2009
alami, dimana minyak sawit (CPO) diperoleh dari lapisan serabut/kulit buah
sawit, sedangkan minyak inti sawit (PKO) dihasilkan dari inti/biji sawit.
Adapun bahan baku (raw material) yang digunakan di PT. SOCI untuk
memproduksi fatty acid dan gliserin adalah :
1. PKO (Palm Kernel Oil)
2. RBDPO (Refined Bleached Deodorized Palm Olein)
3. RBDPS ( Refined Blesched Deodorized Palm Stearin)
RBDPO dan RBDPS diperoleh dari pengolahan CPO melalui proses
bleaching (pemucatan) dan deodorizing (penghilang bau). Bahan baku tersebut
diperoleh dari PT. Ivomas Tunggal (Smart Coorporation) dibawah naungan Sinar
Mas Grup. Kualitas dan kuantitas bahan baku yang disuplai disesuaikan dengan
kebutuhan atau permintaan dari konsumen terhadap fatty acid dan gliserin dan
[image:39.595.112.532.432.740.2]spesifikasi bahan baku pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4. Spesifikasi Bahan Baku
Parameter PKO RBDPO RBDPS
FFA (%) max 5 (As. Laurat) 0,2 (As. Palmitat) 0, 2 (As. Palmitat)
M & 1 (%) max 1 0.1 0,15
Loading Temp (°C) 40-50 50-60 63-72
Sofono. Value min 240 - -
Iodine Value 19 max 50-55 32-48
Melthing Value (°C) - 33-39 44-53,5
Levibond max - 3R 3R
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
USU Repository © 2009
2.6.1.2. Bahan Tambahan
Bahan tambahan merupakan bahan-bahan yang dibutuhkan guna
menyelesaikan suatu produk atau suatu bahan yang ditambahkan pada produk
dimana keberadaannya tidak mengurangi nilai dari suatu produk tersebut tetapi
menambah nilai dari produk serta membantu proses produksi agar produk dapat
dihasilkan seperti produk yang diinginkan. Dalam produksi, bahan tambahan ini
tidak ikut dalam produk tetapi dibutuhkan pada proses produksi. Bahan tambahan
ini dibutuhkan jauh lebih kecil dibandingkan bahan baku. Adapun bahan
tambahan yang digunakan dalam proses pembuatan fatty acid dan gliserin, yaitu :
1. Air, yaitu senyawa yang ditambahkan pada proses splitting (#100 & #400)
yang digunakan untuk pemutusan ikatan rangkap dan pada proses gliserin
penggantian ion (#770) yang berfungsi sebagai senyawa yang membantu
memisahkan logam-logam yang beracun serta mengencerkan gliserin
sehingga mendekati pH normal.
2. BHT (Buyylated Hydroxide Toluene), yaitu zat yang ditambahkan pada
proses destilasi atau penyaringan, yang berguna untuk menstabilkan
warna.
3. Nikel (Ni), yaitu digunakan sebagai katalisator (mempercepat reaksi) pada
proses hidrogenasi.
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
USU Repository © 2009
5. Alumunium Sulfat [Al2(SO)3], yaitu senyawa yang digunakan untuk
mengikat asam lemak yang berupa gumpalan-gumpalan dalam sweet
water.
6. Caustic Soda (NaOH), yaitu senyawa yang berguna untuk menetralkan Ph sweet water yaitu 6,5 - 7.
7. Asam Klorida (HCl), yaitu senyawa yang membantu memisahkan
logam-logam yamg beracun.
8. Natrium Klorida (NaCl), yaitu senyawa yang membantu memisahkan
logam-logam yang beracun terjadi pada proses ion exchanger.
9. Karbon Aktif, yaitu zat yang bertujuan untuk memperbaiki warna dari
gliserin pada proses bleaching.
2.6.1.3. Bahan Penolong
Bahan penolong merupakan bahan yang digunakan dalam proses produksi
yang fungsinya adalah untuk memperbaiki kualitas produk agar produk dapat
dihasilkan seperti produk yang diinginkan. Bahan penolong pada proses
pembuatan asam lemak (fatty acid) dan gliserin ini pada umumnya dibutuhkan
pada proses pengepakan, yaitu:
1. Jumbo Bag yaitu kemasan yang digunakan untuk produk fatty acid yang
berbentuk bit dan flake (lempengan) dengan kapasitas 500-600 kg.
2. Paper Bag yaitu kemasan yang digunakan untuk produk fatty acid yang
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
USU Repository © 2009
3. Drum yaitu kemasan yang digunakan untuk produk gliserin yang berwujud
cair.
4. Tank Lorry merupakan kemasan yang digunakan untuk produk gliserin
yang berwujud cair.
5. Peralatan dan perlengkapan penyablonan, yaitu tinta sablon (stencil system
ink), cairan pencampur tinta (conditioner, kertas marking (stencil board)
dan roll sablon (replacement rolls)
2.6.2. Standar Mutu Produk
Quality Control (QC) sangat berperan dalam hal standar mutu produk
karena produk yang dihasilkan harus terjamin. Pengendalian mutu dilakukan
mulai dari raw material (bahan baku) sampai ke tahap yang paling akhir yaitu
pengepakan (packing). Pengendalian ini dilakukan oleh departemen QC yang
didasarkan terhadap standar spesifikasi yang sudah ditetapkan. Dalam hal ini QC
tidak terlepas dari analisa barang yang akan dipasarkan dan juga analisa terhadap
bahan yang sedang berada dalam proses.
Parameter-parameter yang digunakan untuk mutu fatty acid adalah sebagai
berikut :
1. Bilangan Asam (Acid Value = AV), yaitu banyaknya miligram KOH yang
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
USU Repository © 2009
2. Bilangan Penyabunan (Safonofication Value = SV), yaitu miligram KOH
yang dibutuhkan untuk menyabunkan 1 gram sampel.
3. Bilangan Iodin (Iodine Value = IV),yaitu jumlah gram iodin yang dapat
diikat atau diasorbsi oleh 100 gram sampel atau persentase iodium yang
dapat diabsorbsi oleh sampel.
4. Titik Beku (Titer Test = TT), yaitu keadaan dimana sample mulai
membeku (Solidfication point).
5. Titik Lebur (Melthing Point = MP), yaitu suatu penunjuk temperatur
dimana lemak menjadi cair seutuhnya.
6. Penentuan warna dengan alat :
− Lovibond, yaitu suatu metode untuk menentukan warna dari produk
yang cair sempurna dan jernih dengan membandingkan terhadap gelas
standar dari alat yang terdiri dari merah, kuning, biru dam netral.
− APHA (American Public Health Association), yaitu suatu metode
untuk menentukan warna dari produk cair sempurna dan jernih dengan
membandingkan larutan standar APHA buatan.
7. Gas Kromatografi, yaitu penentuan komposisi rantai karbon.
Nilai-nilai dari parameter fatty acid dapat dilihat pada Tabel 2.5.
Tabel 2.5. Nilai-nilai Parameter Fatty Acid
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
USU Repository © 2009
Acid Value = AV 200
Safonofication Value = SV 400
Iodine Value = IV 0,7
Titer Test = TT < 0° C
Melthing Point = MP 220° C
Warna Yellow Indeks < 1
Gas Kromatografi 5
(Sumber Data : PT. Sinar Oleochemical International)
Parameter-parameter yang digunakan untuk mutu gliserin adalah sebagai
berikut :
1. Kandungan gliserin
2. Spesific grafity
3. Penentuan warna dengan APHA
4. Penetuan Fatty Acid dan Ester (FAE)
5. Kandungan abu (Ash Content )
6. Chlorides
7. Arsenic
8. Logam berat (Heavy Metals)
9. Chlorinated Compound dan Safonifaction Equivalent (SE)
Nilai-nilai parameter dari gliserin tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.6.
Tabel 2.6. Nilai-nilai Parameter Gliserin
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
USU Repository © 2009
Kandungan gliserin 99%
Spesific grafity 48%
Penentuan warna dengan APHA APHA 70
Penetuan Fatty Acid dan Ester (FAE) 152
Kandungan abu (Ash Content ) 0,001
Chlorides 10
Arsenic 0,01
Logam berat (Heavy Metals) 0,05
Chlorinated Compound dan Safonifaction Equivalent (SE) 48-6,8 (Sumber Data : PT. Sinar Oleochemical International)
2.6.3. Uraian Proses Produksi
Uraian proses produksi yang berlangsung di PT. Sinar Oleochemical
International terdiri dari 2 bagian yaitu tahapan proses untuk memproduksi fatty
acid dan gliserin. Tahapan-tahapan dalm memproduksi fatty acid adalah:
1. Proses Hidrolisa ( Splitting # 100)
2. Proses Hidrogenesi (Hidrogenation # 200)
3. Proses Destilasi (Destillation # 300)
4. Proses Fraksinasi (Fraktination # 500)
5. Proses Granulasi (Granulation Flaking # 800)
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
USU Repository © 2009
1. Proses Pre-Treatment (Pre-Treatment # 710)
2. Proses Evaporasi (Glyerin Evaporation # 720)
3. Proses Destilasi (Glycerin Destillation # 750)
4. Proses Pertukaran Ion (Glycerin Ion Exchanger # 770)
5. Proses Pemucatan (Bleaching # 760)
6. Proses Evaporasi Akhir (Glycerin Final Evaporation # 780)
Catatan # (dibaca section) merupakan jalur atau tempat terjadinya suatu proses.
Aliran proses produksi fatty acid dan gliserin di PT. SOCI dapat dilihat
pada Gambar 2.2.
PKO, RBDPO, RBDPS Bleaching #760 Active Cabon Glycerine Evaporation #720 T = 65 - 110oC
Glycerine Pre-Treatment #710
Glycerine Distillation #750 Vaccum : 0 - 25 Torr
Ion Exchanger #770 Cation Resin Anion Resin
Final Evaporation #780 T = 125 - 160oC
Refined Glycerine 99,5 % min
Packaging D/M, Isotank 8 bar Steam 8 Bar Steam
19 Bar Steam Pure Water
8 Bar Steam 19 Bar Steam
Packing J/B, P/B Granulation #800
T = 2 - 95oC
Distillation #300 Vaccum = 2 - 20 Torr
T = 200 - 257oC
Hydrogenation (#200) P = 3 - 22 Bar T = 80 - 230oC
Splitting #100 P = 48 - 53 Bar T = 250 - 268oC
60 Bar Steam
Pure water 8 Bar Steam Ni - Cat H2 Gas
300oC Thermal Oil
8 Bar Steam
Cool Air
Flaking #810, #820 & # 830
Packing J/B, P/B Packing J/B, P/B Splitting #400
P = 48 - 53 Bar T = 250 - 268oC
Fractionation #500 Vaccum : 5 - 70 Torr
T = 113 - 305oC
Flaking #810, #820 & #830
Packaging J/B, P/B
Packaging D/M, Isotank, Bulk 300oC Thermal Oil
8 Bar Steam Pure Water
[image:46.595.115.571.328.670.2]60 Bar Sat steam
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
USU Repository © 2009
2.6.3.1. Proses Produksi Fatty Acid
Dalam proses produksi fatty acid terbagi atas tiga bagian yaitu :
1. Proses Hidrolisa/ Splitting PKO menjadi PKO-FA
Pada bagian ini PKO sebagai raw material dimasukkan ke #400 untuk
dihidrolisa. Pada proses hidrolisa ini maka akan terjadi pemecahan trigliserida
menjadi asam lemak (PKO-FA) dan gliserin. Proses ini terjadi pada tekanan 48 -
53 bar dan temperatur 250 - 268°C. Setelah trigleserida mengalami hidrolisa maka
gliserol yang dihasilkan akan masuk ke #700 untuk diproses menjadi gliserin,
sedangkan asam lemak yang dihasilkan akan masuk ke #500 untuk difraksinasi.
Fraksinasi merupakan suatu proses mengubah fatty acid menjadi zat
tunggal berdasarkan ketentuan persen berat. Proses ini bertujuan untuk
memisahkan suatu campuran bahan guna memperoleh zat asalnya, dimana
fraksi-fraksinya berdasarkan pada perbedaan titik didihnya (berat atom). Di dalam
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
USU Repository © 2009
atom karbon yang lebih rendah dan lebih tinggi dimana dengan adanya
pendinginan kondensor di bagian atas kolom, maka atom yang rendah akan keluar
dari kolom fraksinasi I ke fraksinasi II, demikian juga untuk karbon yang tinggi.
Proses fraksinasi ini dilakukan secara terus menerus sampai diperoleh zat tunggal
dengan konsentrasi 99 %, sedangkan fraksi II untuk karbon yang rendah dan
karbon yang tinggi dengan konsentrasi sebesar 99 % dan sisanya adalah residu.
2. Proses Hidrogenasi / Spitting RBDPS pada #100 menjadi PSO-FA
Pada proses ini RBDPS dimasukkan sebagai raw material ke #100
(hidrolisa). Selanjutnya dilakukan proses hidrogenasi. Proses hidrogenasi
merupakan proses penambahan gas hidrogen pada fatty acid yang tidak jenuh
ataupun pada ikatan rangkap fatty acid dengan menggunakan nikel sebagai
katalisatornya. Pemutusan ikatan rangkap pada proses hidrogenasi ini bersifat
eksotermik yaitu melepaskan kalor sebesar 121 Kj/mol.
PSO-FA yang terhidrogenasi ini akan terdestilasi untuk memperbaiki
warna fatty acid, menghilangkan bau tengik dan mengurangi kadar air. Dalam
proses ini ditambahkan BHT (Butylated Hydrokside Toluene) sebagai zat aditif
yang berguna untuk menstabilkan warna fatty acid.
Prinsip destilasi ini adalah penguapan sebab memakai termal oil sebagai
media pemanas.pada destilasi I digunakan tekanan vakum 5 - 15 ton, sedangkan
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
USU Repository © 2009
cara destilasi yaitu menguapkan zat-zat pengotor dengan cara pemanasan fatty
acid sampai temperatur 214 - 245°C dengan menggunakan termal oil sebagai
media pemanas. Fatty acid dari tangki ini dipompakan melalui alat penukar panas
melalui pemanas awal lalu diteruskan ke destilasi I. Pada proses ini terjadi
penguapan sebagian zat pengotor pada tempetaur kolom bawah 213 - 220°C dan
tekanan vakum 5 - 15 ton.
Setelah melaui proses destilasi I fatty acid diteruskan ke proses destilasi
II, dimana pada proses tersebut terjadi penguapan lagi pada temperatur 230 -
245°C dan tekanan vakum 5 - 7 ton. Hasil dari penguapan ini diperoleh hasil
tengah yang ditampung product receiver melalui preheater dan dipompakan lalu
didinginkan lagi melalui cooler untuk selanjutnya disebut sebagai hasil destilasi.
Hasil dari proses penguapan diperoleh hasil bawah yang ditampung kedalam
heavy end. Adapun sisa fatty acid yang tidak teruapkan disebut dengan residu.
3. Proses Splitting campuran antara RBPDO dan RBDPS
Proses ini sama dengan proses pada poin kedua dimana raw material akan
melalui hidrolisa yaitu pemecahan trigliserida menjadi asam lemak dan gliserol.
Selanjutnya akan dilanjutkan ke #200 yaitu proses hidrogenesi. Dalam proses
campuran RBPDO dan RBDPS dengan perbandingan 70 % dan 30% maka akan
pada #200 terjadi hidrogenasi sebagian, sedangkan pada campuran RBDPO dan
RBDPS dengan perbandingan 40 % - 60 % terjadi hidrogenasi penuh.
Hidrogenasi penuh adalah proses pemutusan ikatan rangkap yang ada
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
USU Repository © 2009
penuh ini memerlukan hidrogen yang sangat banyak dibandingkan dengan
hidrogenasi sebagian.
Adapun nilai iodine value (IV) dari hidrogen fatty acid jenuh yang
diharapkan akan mencapai target maksikum 0,7. Sedangkan hidrogenasi sebagian
adalah suatu proses pemutusan hanya sebagian ikatan rangkap yang ada pada fatty
acid tak jenuh menjadi fatty acid jenuh.
Selanjutnya fatty acid yang telah dihasilkan kemudian digranulasi ataupun
di flaking. Proses granulasi sama seperti flaking, hanya saja bentuknya yang
berbeda. Kalau flaking berbentuk lempengan sedangkan granulasi berbentuk
bulat-bulat kecil, hasil dari granulasi dan flaking yang berwujud padat akan
dikemas ke jumbo bag atau paper bag sesuai dengan permintaan konsumen.
2.6.3.2. Proses Produksi Gliserin
Gliserin yang berasal sari proses splitting akan dialirkan ke proses Gliserin
Pre-Teratment #710. Pada proses ini ditmbahkan Alumunium Sulfat [Al2 (SO4)3]
untuk mengikat asam lemak yang berupa gumpalan-gumpalan dan juga untuk
menyaring kotoran-kotoran yang masih terdapat pada sweet paper sampai
diperoleh kandungan gliserin 12 %.
Gliserin dari #710 dievaporasi (diuapkan) dengan temperatur 65 – 110°C
dan dengan sistem 8 bar pada #720 Glyserin Evaporation sampai diperoleh kadar
gliserin yang lebih tinggi yaitu 88 %. Hal ini dilakukan dengan cara menguapkan
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
USU Repository © 2009
Hasil dari #720 didestilasi pada #750 (Glyserin Destilation) dengan vacum
0-25 ton sehingga akan diperoleh hasilnya berupa gliserin yang lebih murni lagi
yaitu konsentrasi 99 %. Proses ini juga bertujuan untuk menghilangkan impuiritas
serta memperbaiki warna dari gliserin.
Pada #770 (Ion Exchanger) dilakukan pemisahan logam-logam yang
beracun yang terdapat pada gliserin seperti SiO2, Ca2, HCO3 dan Cl2 dengan
menggunakan resin. Ada dua macam resin yang dipakai yaitu anion resin dan
kation resin. Pada saat gliserin mengalami ion exchanger maka akan terjadi
penurunan konsentrasi gliserin karena gliserin yang masuk ke proses ini akan
mengalami pengenceran disebabkan adanya penambahan air pada proses ini.
Dengan adanya penambahan air pada proses #770 menyebabkan
konsentrasi gliserin yang tadinya berkisar antara 99 % akan turun menjadi 60 %
dan juga terjadinya perubahan warna. Oleh karena itu dilakukan proses bleaching
(pemucatan) pada #760 yang bertujuan untuk memperbaiki warna gliserin dengan
menggunakan karbon aktif sehingga diperoleh warna yang lebih jernih
Setelah mengalami proses bleaching kemudian gliserin akan memasuki
proses paling akhir yaitu proses gliserin final evaporation #780 dengan temperatur
25-160°C dan tekanan vakon 2-25 ton yang bertujuan untuk memperoleh
konsentrasi gliserin yang tinggi yaitu sebesar 99.5 %. hal ini dilakukan dengan
cara menguapkan air yang terdapat pada gliserin yaitu hasil dari proses ion
exchanger.
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
USU Repository © 2009 2.7.1. Mesin Produksi
Adapun mesin yang digunakan di PT. Sinar Oleochemical International
adalah pompa. Ada berbagai macam jenis, kegunaan, buatan, jumlah dan
spesifikasi dari pompa yang digunakan pada proses produksi tersebut. Untuk
keterangan lebih lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1.
2.7.2. Peralatan (Equipment)
Adapun peralatan-peralatan yang digunakan di PT. Sinar Oleochemical
International adalah Oil Separator, Alumunium Tank, Drum Koagulasi, NaOH
Tank, HCL Tank, Evaporator II, Pre-Condenser, Plate Heat Exchanger, Tank, Pre-Heater, Destilation Colomn, Heavy End Colomn, RG Receiver, DG Receiver,
NaCl Service Tank, Service Tank, Cotonic Colomn, Anionic Colomn, Mixed
Colomn, NaOH Service Tank, Final Evaporation Service Tank, dan Product Cooler. Untuk keterangan lebih lengkapnya mengenai jenis, kegunaan, buatan,
jumlah dan spesifikasi dari peralatan tersebut dapat dilihat pada Lampiran 1.
2.7.3. Utilitas
Utilitas merupakan suatu alat perlengkapan yang sangat mendukung
pelaksanaan proses produksi dalam suatu kegiatan perusahaan. Sarana utilitas
digunakan sebagai meningkatkan mutu produk, memelihara mesin dan peralatan,
dan menjaga keseimbangan dalam proses pengolahan fatty acid dan gliserin.
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009.
USU Repository © 2009
Ada beberapa utilitas yang digunakan di perusahaan ini adalah sebagai
berikut :
1. Air
Air memegang peranan penting dalam proses produksi fatty acid dan
gliserin karena digunakan untuk kebutuhan air pendingin, air boiler, dan air
proses. Ai