ABSTRAK
PENGARUH INDEKS DJI, INDEKS NKY 225, INDEKS SSE, INDEKS KOSPI, DAN INDEKS STI TERHADAP IHSG
Oleh
M. ARIFIN SAPUTRA
Tujuan analisis dalam penelitian ini adalah memfokuskan subtansi masalah yaitu mengenai pengaruh Indeks DJI,Indeks NKY 225, Indeks SSE, Indeks Kospi dan Indeks STI terhadap IHSG.Metode analisis yang digunakan untuk memecahkan masalah dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan aplikasi SPSS yaitu Uji Analisis Regresi Berganda, Uji Asumsi Klasik serta Uji Hipotesis yaitu Koefisian Determinasi,Uji F simultan,dan Uji T parsial. Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh Indeks DJI,Indeks NKY 225, Indeks SSE, Indeks Kospi dan Indeks STI terhadap IHSG.
Hasil pengujian secara menyeluruh pada penelitian ini dengan menggunakan Uji F menunjukkan bahwa Indeks DJI, Indeks NKY 225, Indeks SSE, Indeks Kospi dan Indeks STI secara bersama-sama berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Setelah dilanjutkan dengan Uji t menunjukkan bahwa Indeks DJI, Indeks Kospi dan Indeks STI berpengaruh secara positif terhadap IHSG,
sedangkan Indeks NKY 225 dan Indeks SSE berpengaruh secara negatif terhadap IHSG.
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kotagajah, Lampung Tengah,pada tanggal 4 Juni 1992,
sebagai anak pertama, putra dari pasangan Bapak Wahyu Saputra dan Ibu
Suwarsih. Penulis mempunyai satu orang saudara kandung yang bernama Rendi
Sukma Arvian.
Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar (SD) Negeri 7Bandar Jaya
pada tahun 2004, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Terbanggi Besar
pada tahun 2007, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Terbanggi Besar
pada tahun 2010.
Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Lampung pada tahun 2010, melalui jalur SNMPTN (Seleksi
MOTO
“Tidak Ada Keberhasilan Tanpa Perjuangan
Dan Tidak Ada Perjuangan Tanpa Perngorbanan”
“Sesali Masa Lalu Karena Ada Kekecewaan Dan Kesalahan –Kesalahan, Tetapi
Jadikan Penyesalan Itu Sebagai Senjata Untuk Masa Depan Agar Tidak Terjadi
Kesalahan Lagi”
“Berangkat Dengan Penuh Keyakinan Berjalan Dengan Penuh Keikhlasan Istiqomah Dalam Menghadapi Cobaan
“ YAKIN, IKHLAS, ISTIQOMAH“
SANWACANA
Alhamdulillahhirobbil’alaamiin segala puji bagi ALLAH SWT, Rabb yang telah
melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Sholawat teriring salam senantiasa tercurah kepada
Nabi Muhammad SAW, para sahabat serta para pengikutnya yang semoga kelak
mendapatkan syafa’at, Aamiin.
Penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Indeks DJI, Indeks NKY 225, Indeks
SSE, Indeks Kospi dan Indeks STI Terhadap IHSG” adalah salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Lampung.
Penulis berharap, karya yang merupakan wujud dari kerja keras, do’a dan
pemikiran maksimal serta didukung dengan bantuan dan keterlibatan berbagai
pihak ini akan bermanfaat dikemudian hari. Oleh karena itu, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat-Nya kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Orang tua tercinta yang selalu mendo’akan dan memotivasi penulis sehingga
3. Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S.E., M.M. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
4. Ibu Hj. Aida Sari, S.E., M.Si. selaku ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
5. Ibu Yuningsih, S.E., M.M. selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
6. Bapak Iban Sofyan, S.E., M.M. selaku dosen pembimbing, atas kesediaannya
untuk memberikan bimbingan, pengetahuan, kritik dan saran dalam proses
penyelesaian skripsi ini.
7. Bapak Muslimin, S.E. M.Si. selaku dosen pendamping, atas kesediannya
dalam memberikan bimbingan, pengetahuan, kritik dan saran dalam proses
penyelesaian skripsi ini.
8. Bapak Hi. M. Syatibi Ch., S.E. selaku penguji utama pada ujian skripsi atas
kesediannya dalam memberikan pengarahan dan pengetahuan dalam proses
penyelesaian skripsi ini, terima kasih atas kritik dan saran yang telah
disampaika pada seminar hasil.
9. Ibu Rosnelly, S.E., M.Si. selaku pembimbing akademi, atas kesediannya
dalam memberikan bimbingan, pengetahuan, kritik dan saran dalam proses
akademik.
10. Seluruh staf yang bekerja di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lampung.
11. Adik tersayang Rendi Sukma Arvian yang selalu mendo’akan dan
memotivasi, sehingga penulis selalu bersemangat dalam penyelesaian skripsi
12. Sahabat terbaikMuhammad Fathul Huda, Yang terkhususYuni Susilawati,
yang selalu ada disaat suka maupun duka dan selalu memberikan motivasi
penuh kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
13. Sahabat-sahabatNurrul Aslichah, Ita Khulanis, Dewi Kartika Candra, Ismaini,
Arista Sari, Barezwa Bhekti dan Sutanto Pindias Putra terima kasih atas
bantuan, dukungan, dan selalu memberikan motivasi penuh kepada penulis
dalam penyelesaian skripsi ini.
14. Sahabat – sahabat Manajemen Sukses 2010 yang tak terlupakan, terima kasih
atas bantuan, motivasi dan kebersamaan selama ini.
15. Teman – teman Kosan Tri Putra, Fadli, Arif Lukman (Pmen), Sapar, Rojab,
Edo, Aziz, Rian, Veri, Bang Arif, Bang Guntur, dan lain-lain yang tak bisa
disebutkan terimakasih atas dukungan, motivasi, suka, duka dan
kebersamaannya selama ini.
16. Teman – teman yang secara tidak langsung turut membantu dalam proses
pembuatan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi masih belum sempurna karena kesempurnaan
hanya milik ALLAH, namun ada harapan semoga skripsi yang sedernaha ini dapat
bermanfaat bagi semua. Aamiin.
Bandar Lampung, 18Mei 2014
Penulis
ABSTRAK
PENGARUH INDEKS DJI, INDEKS NKY 225, INDEKS SSE, INDEKS KOSPI, DAN INDEKS STI TERHADAP IHSG
Oleh
M. ARIFIN SAPUTRA
Perekonomian di Indonesia dapat berkembang bukan hanya dari perkembangan
yang terjadi di IHSG, tetapi terdapat pengaruh lain yaitu perkembangan indeks
saham diberbagai dunia dan juga perdagangan yang terjadi antar negara. Terdapat
lima negara dengan total perdagangan terbesar dengan ekspor dan impor yang
dilakukan yaitu Amerika Serikat, Jepang, China, Korea Selatan dan Singapura.
Ketika Indeks Saham Amerika Serikat yang diwakili indeks DJI, Indeks Saham
Jepang yang diwakili indeks Nikkei 225, Indeks Saham China yang diwakili
indeks SSE, Indeks Saham Korea Selatan yang diwakili indeks Kospidan Indeks
Saham Singapura yang diwakili indeks STI mengalamipeningkatan, maka IHSG
akan meningkat begitupun terjadi sebaliknya. Hal tersebut dikarenakan globalisasi
yang memungkinkan investor dari negara lain untuk berinvestasi ke Indonesia.
Sehingga perubahan di satu negara lain akan ditranmisikan ke bursa negara lain,
dimana bursa yang lebih besar akan mempengaruhi bursa yang lebih kecil..
Masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh Indeks DJI,Indeks
Tujuan analisis dalam penelitian ini adalah memfokuskan subtansi masalah yaitu
mengenai pengaruh Indeks DJI,Indeks NKY 225, Indeks SSE, Indeks Kospi dan
Indeks STI terhadap IHSG.Metode analisis yang digunakan untuk memecahkan
masalah dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan aplikasi SPSS yaitu Uji
Analisis Regresi Berganda, Uji Asumsi Klasik serta Uji Hipotesis yaitu Koefisian
Determinasi,Uji F simultan,dan Uji T parsial. Hipotesis dalam penelitian ini
adalah terdapat pengaruh Indeks DJI,Indeks NKY 225, Indeks SSE, Indeks Kospi
dan Indeks STI terhadap IHSG.
Hasil pengujian secara menyeluruh pada penelitian ini dengan menggunakan Uji F
menunjukkan bahwa Indeks DJI, Indeks NKY 225, Indeks SSE, Indeks Kospi dan
Indeks STI secara bersama-sama berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham
Gabungan. Setelah dilanjutkan dengan Uji t menunjukkan bahwa Indeks DJI,
Indeks Kospi dan Indeks STI berpengaruh secara positif terhadap IHSG,
sedangkan Indeks NKY 225 dan Indeks SSE berpengaruh secara negatif terhadap
IHSG.
Kata Kunci :Indeks DJI, Indeks Kospi, Indeks NKY 225, Indeks SSE, Indeks STI,
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kotagajah, Lampung Tengah,pada tanggal 4 Juni 1992,
sebagai anak pertama, putra dari pasangan Bapak Wahyu Saputra dan Ibu
Suwarsih. Penulis mempunyai satu orang saudara kandung yang bernama Rendi
Sukma Arvian.
Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar (SD) Negeri 7Bandar Jaya
pada tahun 2004, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Terbanggi Besar
pada tahun 2007, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Terbanggi Besar
pada tahun 2010.
Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Lampung pada tahun 2010, melalui jalur SNMPTN (Seleksi
MOTO
“Tidak Ada Keberhasilan Tanpa Perjuangan
Dan Tidak Ada Perjuangan Tanpa Perngorbanan”
“Sesali Masa Lalu Karena Ada Kekecewaan Dan Kesalahan –Kesalahan, Tetapi
Jadikan Penyesalan Itu Sebagai Senjata Untuk Masa Depan Agar Tidak Terjadi
Kesalahan Lagi”
“Berangkat Dengan Penuh Keyakinan Berjalan Dengan Penuh Keikhlasan Istiqomah Dalam Menghadapi Cobaan
“ YAKIN, IKHLAS, ISTIQOMAH“
PERSEMBAHAN
“Kepada ALLAH SWT dan Nabi Muhammad SAW,hanya rahmat-Mu
hamba dapat menyelesaikan skripsi ini, dan atas rengkuhan kasih-Mu
hamba persembahkan skripsi ini untuk Orang tuatercinta
dan orang – orang tersayang”
SANWACANA
Alhamdulillahhirobbil’alaamiin segala puji bagi ALLAH SWT, Rabb yang telah
melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Sholawat teriring salam senantiasa tercurah kepada
Nabi Muhammad SAW, para sahabat serta para pengikutnya yang semoga kelak
mendapatkan syafa’at, Aamiin.
Penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Indeks DJI, Indeks NKY 225, Indeks
SSE, Indeks Kospi dan Indeks STI Terhadap IHSG” adalah salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Lampung.
Penulis berharap, karya yang merupakan wujud dari kerja keras, do’a dan
pemikiran maksimal serta didukung dengan bantuan dan keterlibatan berbagai
pihak ini akan bermanfaat dikemudian hari. Oleh karena itu, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat-Nya kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Orang tua tercinta yang selalu mendo’akan dan memotivasi penulis sehingga
3. Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S.E., M.M. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
4. Ibu Hj. Aida Sari, S.E., M.Si. selaku ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
5. Ibu Yuningsih, S.E., M.M. selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
6. Bapak Iban Sofyan, S.E., M.M. selaku dosen pembimbing, atas kesediaannya
untuk memberikan bimbingan, pengetahuan, kritik dan saran dalam proses
penyelesaian skripsi ini.
7. Bapak Muslimin, S.E. M.Si. selaku dosen pendamping, atas kesediannya
dalam memberikan bimbingan, pengetahuan, kritik dan saran dalam proses
penyelesaian skripsi ini.
8. Bapak Hi. M. Syatibi Ch., S.E. selaku penguji utama pada ujian skripsi atas
kesediannya dalam memberikan pengarahan dan pengetahuan dalam proses
penyelesaian skripsi ini, terima kasih atas kritik dan saran yang telah
disampaika pada seminar hasil.
9. Ibu Rosnelly, S.E., M.Si. selaku pembimbing akademi, atas kesediannya
dalam memberikan bimbingan, pengetahuan, kritik dan saran dalam proses
akademik.
10. Seluruh staf yang bekerja di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lampung.
11. Adik tersayang Rendi Sukma Arvian yang selalu mendo’akan dan
memotivasi, sehingga penulis selalu bersemangat dalam penyelesaian skripsi
12. Sahabat terbaikMuhammad Fathul Huda, Yang terkhususYuni Susilawati,
yang selalu ada disaat suka maupun duka dan selalu memberikan motivasi
penuh kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
13. Sahabat-sahabatNurrul Aslichah, Ita Khulanis, Dewi Kartika Candra, Ismaini,
Arista Sari, Barezwa Bhekti dan Sutanto Pindias Putra terima kasih atas
bantuan, dukungan, dan selalu memberikan motivasi penuh kepada penulis
dalam penyelesaian skripsi ini.
14. Sahabat – sahabat Manajemen Sukses 2010 yang tak terlupakan, terima kasih
atas bantuan, motivasi dan kebersamaan selama ini.
15. Teman – teman Kosan Tri Putra, Fadli, Arif Lukman (Pmen), Sapar, Rojab,
Edo, Aziz, Rian, Veri, Bang Arif, Bang Guntur, dan lain-lain yang tak bisa
disebutkan terimakasih atas dukungan, motivasi, suka, duka dan
kebersamaannya selama ini.
16. Teman – teman yang secara tidak langsung turut membantu dalam proses
pembuatan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi masih belum sempurna karena kesempurnaan
hanya milik ALLAH, namun ada harapan semoga skripsi yang sedernaha ini dapat
bermanfaat bagi semua. Aamiin.
Bandar Lampung, 18Mei 2014
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang ... 1 1.2 RumusanMasalah ... 11 1.3 TujuandanManfaatPenelitian
1.3.1 TujuanPenelitian ... 11 1.3.2 ManfaatPenelitian ... 11 1.4 KerangkaPemikiran ... 13 1.5 Hipotesis ... 15
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 PengertianPasar Modal ... 16 2.2 PengertianIndeks Saham ... 18 2.2.1 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ... 19 2.2.2 Indeks Saham Nikkei 225 (NKY 225) ... 21 2.2.3 Indeks Saham Dow Jones Industrial (DJI) ... 22 2.2.4 Indeks Saham Shanghai Stock Exchange (SSE) ... 23 2.2.5 Indeks Kospi ... 24 2.2.6 Indeks Strait Times Index (STI) ... 25 2.3 Teori Analisis Teknikal ... 26 2.4 Hubungan Antar Variabel ... 30
2.5 Penelitian Terdahulu ... 32
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 JenisdanSumber Data
3.1.1 JenisPenelitian ... 35 3.1.2 Sumber Data ... 35 3.2 MetodePengumpulan Data ... 36 3.3 TeknikPengambilanSampel ... 37 3.4 DefinisiOperasionalVariabel ... 38 3.5 MetodeAnalisis
3.5.1 Analisis Regresi Berganda ... 39 3.5.2 Pengujian Asumsi Klasik ... 40 3.5.3 Pengujian Hipotesis ... 48 3.5.4 Uji F-statistic (Uji F simultan) ... 49 3.5.5 Uji t-statistic (Uji t parsial) ... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ... 53 4.1.1 Model Regresi ... 53 4.1.2 Hasil Pengujian Hipotesis ... 54 4.1.3 Hasil Uji F-statistic (Uji F simultan) ... 54 4.1.4 Hasil Uji t-statistic (Uji t parsial) ... 55 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 56 4.2.1 Pembahasan Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 56 4.2.2 Pembahasan Uji F-statistic (Uji F simultan) ... 57 4.2.3 Pembahasan Uji t-statistic (Uji t parsial) ... 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ... 60 5.2 Saran ... 61
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ... 4
1.2 Lima Negara Mitra Perdagangan Terbesar
dengan Indonesia ... 6
2.1 Penelitian Terdahulu IHSG... 33
3.1 Uji Statistik Kolmogorov-Smirnov ... 41
3.2 Pengujian Multikolienaritas ... 44
3.3 Hasil Pengujian Durbin-Watson ... 45
3.4 Pengobatan Autokorelasi Terhadap IHSG ... 46
4.1 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi ... 54
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1.1 Pergerakan Indeks DJI, NKY 225, SSE,
Kospi dan STI ... 8
2.1 Kerangka Pemikiran ... 14
3.1 Normal P-P Plot Regresi ... 42
3.2 Histogram Regresi Standarisasi Residu ... 42
3.3 Scatterplot IHSG ... 47
1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi telah mengalami perubahan selama beberapa tahun
belakangan ini. Negara-negara berkembang tak kalah dari negara-negara maju,
semakin menunjukkan kemajuan untuk berkembang pesat. Hal tersebut dapat
dilihat dari terjadinya perubahan pada perdagangan yang telah bergeser. Dengan
didukungnya teknologi yang terus berkembang dan telah mengalami kemajuan
diberbagai bidang tertentu yang mendukung berkembangnya perekonomian suatu
negara. Sehingga memaksa perusahaan-perusahaan di negara-negara maju
maupun di negara-negara berkembang untuk melakukan go public atau melakukan ekspansi keluar dari negara asalnya dengan memperluas cabang di
negara-negara lain. Hal tersebut sudah dilakukan di beberapa negara maju, seperti
Amerika Serikat, negara-negara Eropa dan beberapa negara Asia yaitu Jepang,
Cina dan Korea Selatan.
Ekspansi tersebut dilakukan untuk membentuk kerjasama antar negara maju dan
berkembang. Sehingga perusahaan-perusahaan yang berada di negara maju dapat
membantu perkembangan perusahaan di negara berkembang. Hal itu dapat
2
perusahaan memaksimalkan sumber daya yang dimiliki perusahaan tersebut.
Dalam hal ini lah, yang dinamakan pasar modal sangat berpengaruh.
Pasar modal merupakan instrumen keuangan jangka panjang yang bisa
diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksadana, instrumen
derivatif maupun instrumen lainnya (idx.com).Samsul (2006 : 43) pasar modal adalah tempat atau sarana bertemunya antara permintaan dan penawaran atas
instrumen keuangan jangka panjang, umumnya lebih dari 1 tahun. Tempat
perusahaan dapat memperjualbelikan saham atau obligasi yang telah dikeluarkan
di bursa-bursa efek yang sudah disediakan oleh negara asalnya maupun
negara-negara lain. Melihat hal tersebut, maka setiap negara-negara akan melakukan
perdagangan efek untuk mencari dana, demi memajukan negara maupun
perusahaan.
Pasaribu (2009), Indeks Harga Saham Gabungan mengalami peningkatan yang
semakin pesat sejak krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1998. Hal
ini ditunjukkan dari perkembangan nilai IHSG dan nilai transaksi. Nilai IHSG
mengalami peningkatan hingga 400 persen dari tahun 2000 hingga 2008. Kondisi
ini juga diikuti nilai transaksi yang terus semakin meningkat. Nilai IHSG yang
semakin tinggi merupakan bentuk kepercayaan investor atas kondisi ekonomi
Indonesia yang semakin kondusif.
Jogiyanto(2000),Lemahnya fondasi perekonomian indonesia yang menyebabkan
3
negara ASEAN lainnya. Hal tersebut semakin diperparah dengan terjadinya
kembali krisis pada tahun 2008. Krisis yang terjadi tahun 2008 tersebut sangat
mempengaruhi kinerja dan pergerakan IHSG sehingga pergerakan IHSG
mengalami penurunan yang signifikan. Krisis tersebut masih menyisahkan
keterpurukan bagi perekonomian Indonesia hingga tahun 2012. Tetapi IHSG terus
meningkat walaupun terbilang lambat, tapi peningkatan pergerakan IHSG tersebut
dapat memperbaiki perekonomian sedikit demi sedikit. Hal tersebut dapat dilihat
pada pergerakan harga saham pada IHSG yang naik secara signifikan pada tahun
4
Tabel 1.1 memperlihatkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
yang mengalami peningkatan IHSG yang secara signifikan dari bulan Januari
2010-Desember 2012. Peningkatan yang terjadi setelah krisis ekonomi global,
walaupun pada penutupan bulan Desember 2012 mengalami penurunan dari bulan
sebelumnya.
Tabel 1.1
Harga Saham Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
5
Perekonomian di Indonesia dapat berkembang bukan hanya dari perkembangan
yang terjadi di IHSG, tetapi terdapat pengaruh lain yaitu perkembangan indeks
saham diberbagai dunia dan juga perdagangan yang terjadi antar negara. Hal
tersebut dapat mempengaruhi pergerakan yang ada di IHSG.
Perdagangan antar negara dapat mempengaruhi indeks saham setiap negara baik
kinerja maupun pergerakan dari indeks saham tersebut. Indonesia mempunyai
mitra perdagangan dengan negara-negara lain baik negara maju maupun negara
berkembang. Hingga tahun 2012, indonesia melakukan perdagangan dengan 219
negara diseluruh dunia dengan ekspor dan impor yang dilakukan
(kemendag.co.id).Namun diantara negara-negara yang melakukan perdagangan
dengan indonesia tersebut, terdapatLima Negara dengan total perdagangan
terbesar dengan ekspor dan impor yang dilakukan yaitu Amerika Serikat, Jepang,
China, Korea Selatan dan Singapura. Lima Negara tersebut menjadi pemilihan
dalam menentukan indeks saham setiap negaranya. Dapat dilihat dari data total
6
Tabel 1.2 memperlihatkan Lima Negara mitra perdagangan terbesar dengan
Indonesia. Dapat dilihat pada total perdagangan yang terjadi antara ke-5 Negara
tersebut dari tahun 2010-2012.
Tabel 1.2
LimaNegara Mitra Perdagangan Terbesar dengan Indonesia
Sumber : kemendag.go.id
Tahun 2010, perdagangan Indonesia dengan Amerika Serikat tercatat
23.665.785,20 dan mengalami peningkatan pada tahun 2011 tetapi pada tahun
2012 terjadi penurunan menjadi 26.476.998,50. Perdagangan dengan China pada
tahun 2010 tercatat 36.116.829,30 dan mengalami peningkatan secara signifikan
pada tahun 2011 sebesar 49.153.192,30 dan pada tahun selanjutnya yaitu 2012,
perdagangan dengan China masih tetap meningkat menjadi 51.045.297,10.
Perdagangan dengan Jepang pada tahun 2010 tercatat 42.747.614,40 dan tahun
2011 tercatat 53.151.308,40 hal ini menyatakan peningkatan perdagangan dari
tahun sebelumnya, tetapi pada tahun 2012 terjadi penurunan menjadi
52.902.939,30. Perdagangan Korea Selatan tahun 2010 tercatat 20.277.640,40 dan
mengalami peningkatan pada tahun 2011 menjadi 29.388.550,40 tetapi pada tahun
2012 terjadi penurunan menjadi 27.020.230,70. Perdagangan dengan Singapura
tercatat 33.964.096,30 dan peningkatan terjadi pada tahun 2011 menjadi
Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 1 Amerika Serikat 23.665.785,20 27.272.345,30 26.476.998,50 2 China 36.116.829,30 49.153.192,30 51.045.297,10 3 Jepang 42.747.614,40 53.151.308,40 52.902.939,30 4 Korea Selatan 20.277.640,40 29.388.550,40 27.020.230,70 5 Singapura 33.964.096,30 44.408.559,40 43.222.283,80
7
44.408.559,40 tetapi pada tahun 2012, terjadi penurunan menjadi 43.222.283,80.
Dalam hal ini, pemilihan variabel dengan mengambil dari Lima negara mitra
perdagangan terbesar dengan Indonesia.
Dampak krisis yang terjadi pada tahun belakangan ini, sangat mengganggu
perdagangan antar negara yang telah membuat Indonesia melakukan perdagangan
dengan negara-negara lain mengalami defisit. Defisit perdagangan yang didapat
Indonesia dengan negara-negara mitra perdagangan membuat kerugian yang
besar. Selain itu, krisis itu berpengaruh terhadap indeks saham mitra perdagangan
dengan indonesia seperti Amerika Serikat, Jepang, China, Korea Selatan dan
8
Gambar 1.1 memperlihatkan pergerakan indeks saham Lima Negara mitra
perdagangan terbesar dengan Indonesia yang mengalami peningkatan dan
penurunan dengan data bulan Januari 2010-Desember 2012.
Sumber :www.finance.yahoo.com
Gambar 1.1
Pergerakan Indeks Saham DJI, Indeks NKY 225, Indeks SSE, Indeks Kospi dan Indeks STI
Gambar 1.1 menjelaskan dari pergerakan bursa saham Lima negara mitra
pedagangan terbesar dengan Indonesia bahwa terjadi peningkatan dan penurunan
dari bulan Januari 2010 sampai dengan Desember 2012. Di tahun 2010, bursa
saham DJI mulai menurun setelah terjadi peningkatan pada akhir harga penutupan
tahun sebelumnya. Penurunan terjadi pada awal pembukaan harga tahun 2010
pada posisi 10067,30 poin tetapi pada akhirnya meningkat pada penutupan tahun
2010 dengan posisi 115787,50 poin . Tahun 2011, DJI kembali menurun pada
posisi 11891,90 poin dan diakhiri dengan peningkatan pada penutupan di tahun
yang sama dengan posisi 12217,60 poin. Di tahun 2012, mulai terjadi peningkatan
yang signifikan hingga ditutup pada akhir tahun 2012 dengan posisi13104,10
poin. Hal ini menunjukkan pergerakan harga dari DJI yang selalu stabil dan
9
Tahun 2010, seharusnya menjadi titik awal kebangkitan bagi bursa saham Nikkei
225, namun yang terjadi bahwa bursa saham Nikkei 225 belum stabil dalam
pergerakannya. Dilihat pembukaan tahun 2010 dengan posisi 10198,04 poin dan
berangsur-angsur menurun pada bulan-bulan seterusnya, namun terjadi
peningakatan pada penutupan 2010 pada posisi 10228,92. Pembukaan harga tahun
2011 pada posisi 10237,92 poin menunjukkan peningkatan dari tahun 2010,
namun hal itu terjadi kembali yaitu penurunan pada bulan-bulan seterusnya dan
anjlok pada penutupan di tahun yang sama pada posisi 8455,35 poin. Awal
kebangkitan terjadi pada tahun 2012 yang meningkat pada posisi 8802,51 dan
terus meningkat pada bulan-bulan berikutnya hingga penutupan yang baik pada
posisi 10395,18 poin. Hal ini menunjukkan belum adanya pergerakan yang baik
dari Nikkei 225 karena masih cenderung turun secara signifikan.
SSE adalah salah satu bursa saham di China. Pergerakan yang belum stabil
meningkat dari SSE karena masih adanya pengaruh yang kuat akibat krisis tahun
2008. Tahun 2010, SSE dibuka pada posisi 2989,29 poin dan diakhiri pada
penurunan pada penutupan ditahun yang sama pada posisi 2808,08 poin. Awal
tahun 2011 pun masih terjadi penurunan dari tahun sebelumnya, hal itu dilihat
dari harga posisi 2790,69 poin dan hal ini terus anjlok pada akhir penutupan
dengan posisi 2199,42 poin. Tahun 2012 pun pergerakan SSE masih kurang
meyakinkan dengan pembukaan pada posisi 2292,61 poin dan diakhiri dengan
penutupan yang menurun pada posisi 2269,13 poin. Ha ini menunjukkan bahwa
masih kurang stabilnya pergerakan harga bursa saham SSE diakibatkan pengaruh
10
Kospi adalah perwakilan dari bursa saham Korea Selatan yang mempunyai
hubungan perdagangan cukup baik dengan Indonesia. Bursa saham ini juga
terpengaruhi akibat krisis 2008. Hal itu dapat dilihat dari pembukaan tahun 2010
pada posisi 1602,43 poin yang menurun dari tahun sebelumnya, tetapi pada akhir
penutupan ditahun yang sama terjadi peningkatan pada posisi 2051,00 poin.
Tahun 2011, peningkatan terjadi pada pembukaan dengan posisi 2069,73 poin,
namun terjadi penurunan pada akhir penutupan dengan posisi 1825,74 poin.
Peningkatan terjadi pada pembukaan harga pada tahun 2012 dengan posisi
1955,79 poin dan pada penutupan pun terjadi peningkatan dengan poin 1997,05
poin. Hal ini menunjukkan mulai stabilnya bursa saham Kospi terjadi pada tahun
2012 yang menunjukkan peningkatan secara signifikan.
STI atau Strait Times Index adalah salah satu bursa saham paling berpengaruh di
Asia Tenggara. Harga pembukaan yang terjadi pada tahun 2010 dengan posisi
2745,35 poin menunjukkan penurunan dari tahun sebelumnya, namun pada tahun
2010 harga pergerakan STI menunjukkan kestabilannya yang diakhiri pada
penutupan harga yang baik dengan posisi 3190,04 poin. Penurunan terjadi pada
tahun 2011 dengan posisi 3179,72 poin yang kemudian naik dan kembali turun
pada harga penutupan ditahun yang sama dengan posisi 2646,35 poin. Tahun
2012 menjadi titik peningkatan bursa saham STI dengan pembukaan pada posisi
2906,69 poin dan diakhiri dengan penutupan pada posisi 3167,08 poin. Hal ini
menunjukkan bahwa STI mempunyai pergerakan yang baik pada akhir penutupan
11
Indeks Saham Amerika Serikat yang diwakili Dow Jones Industrial (DJI), Indeks
Saham Jepang yang diwakili Nikkei 225, Indeks Saham Chinayang diwakili
Shanghai Stock Exchange (SSE), Indeks Saham Korea Selatan yang diwakili Kospi dan Indeks Saham Singapurayang diwakili Strait Times Index (STI) akan
meningkat, akankah perekonomian indonesia juga meningkat khususnya Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG).
Hal tersebutmelatarbelakangi penulis untuk menganalisis antara
hubungan-hubungan IndeksDow Jones Industrial (DJI), Indeks Nikkei 225 (NKY 225),
Indeks Shanghai Stock Exchange (SSE), Indeks KOSPI, dan Indeks Strait Times Index (STI)dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sehingga penulis memilih judul “Pengaruh Indeks DJI, Indeks NKY 225, Indeks SSE, Indeks Kospi,
dan Indeks STI Terhadap IHSG”
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang melatarbelakangipenelitian iniadalah sebagai berikut :
“Apakah terdapat pengaruh Indeks DJI,Indeks NKY 225, Indeks SSE, Indeks
Kospidan Indeks STI terhadap IHSG ?”
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan
“Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh Indeks DJI,Indeks NKY 225,
12
1.3.2 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penulisan ini adalah :
1) Teoritis
Secara teoritis penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam bidang
manajemen, khususnya manajemen keuangan tentang pengaruh Indeks
DJI,Indeks NKY 225, Indeks SSE, Indeks Kospi dan Indeks STI terhadap
IHSG di BEI.
2) Praktis
a. Bagi Investor.
Penelitian ini berguna untuk memberikan sebuah wawasan tentang
analisis bursa saham negara-negara lain yang mempengaruhi
perekonomian Indonesia. Dan memberikan pengetahuan tentang pengaruh
Indeks DJI,Indeks NKY 225, Indeks SSE, Indeks Kospi dan Indeks
STIyang memberikan dampak terhadap IHSG di BEI.
b. Bagi Akademisi
Penelitian ini dapat berguna sebagai bahan pembanding dengan
penelitian-penelitian lain yang sejenis. Sehingga dapat berfungsi sebagai
bahan pembelajaran dikarenakan setiap penelitian akan menggunakan
variabel, sampel, metode, dan waktu yang berbeda-beda.
c. Bagi Pembaca dan Penelitian Selanjutnya
Penelitian ini dapat berguna sebagai bahan referensi untuk penelitian
selanjutnya. Dengan adanya perbedaan variabel, metode dan waktu yang
digunakan semoga dapat membantu penelitian selanjutnya yang sejenis
13
d. Bagi Penulis
Penelitian ini berguna untuk menuangkan dan meluapkan semua
pembelajaran yang telah dilakukan di perkuliahan. Dan juga menambah
wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh yang diberikan pengaruh
Indeks DJI,Indeks NKY 225, Indeks SSE, Indeks Kospi dan Indeks
STIyang mempengaruhi IHSG di BEI.
1.4 Kerangka Pemikiran
Indeks saham mendukung kemajuan pasar modal sebagai tempat untuk jual beli
saham. Hubungan perdagangan tersebut bisa membuat antar negara saling
menguntungkan satu sama lain,dan hal itu memberikan dampak yang baik bagi
negara-negara yang sedang berkembang.
Penelitian ini akan menganalisa Indeks DJI, Indeks NKY 225, Indeks SSE, Indeks
Kospi dan Indeks STIyang berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan
di BEI. Penelitian akan menggunakanuji analisis regresi berganda,kemudian akan
dilanjutkan dengan uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, multikolinieritas,
autokolerasi dan heteroskedastisitas, serta koefisian determinasi, F simultan dan t
parsial.Melalui uraian yang ada tersebut, maka dapat disusun kerangka pemikiran
14
Gambar 2.1
Kerangka Pikir - DJI - SSE - NKY 225 - Kospi - STI
Analisis Regresi Linier Berganda
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
15
1.5 Hipotesis
Statistik adalah cara untuk mengolah data dan menarik kesimpulan-kesimpulan
yang teliti dan keputusan-keputusan yang logik dari pengolahan data.Statistik
adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk data, yaitu tentang
pengumpulan, pengolahan, penganalisisa, penafsiran, dan penarikan kesimpulan
dari data yang berbentuk angka.
Metode statistik digunakan untuk menganalisis data, pengolahan data, penarikan
kesimpulan data dan hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data.
Sehingga hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut :
“Terdapat pengaruh Indeks DJI,Indeks NKY 225, Indeks SSE, Indeks Kospi dan
16
II. LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Pasar Modal
Samsul (2006 : 43) pasar modal adalah tempat atau sarana bertemunya antara
permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang, umumnya
lebih dari 1 tahun. Hukum mendefinisikan pasar modal sebagai “Kegiatan yang
bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik
yang berkaitan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan
publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi
yang berkaitan dengan efek.
Siamat (2004:487) pasar modal dalam arti sempit adalah suatu tempat yang
terorganisasi dimana efek-efek diperdagangkan yang disebut bursa efek. Bursa
efek atau Stock Exchange adalah suatu sistem yang terorganisasi yang
mempertemukan penjual dan pembeli efek yang dilakukan baik secara langsung
maupun dengan melalui wakil-wakilnya. Fungsi bursa efek ini antara lain adalah
menjaga kontinuitas pasar dan menciptakan harga efek yang wajar melalui
mekanisme permintaan dan penawaran.
Efek –efek yang terdapat dipasar modal diperdagangakan dalam 4 (empat)
kategori pasar, yakni pasar perdana, pasar sekunder, pasar ketiga dan pasar
17
1. Pasar perdana adalah tempat atau sarana bagi perusahaan yang untuk
pertama kali menawarkan saham atau obligasi ke masyarakat umum.
Emiten menawarkan efek kepada masyarakat luas melalui penjamin emisi,
dan penjamin emisi menunjuk beberapa agen penjual untuk menjangkau
investor yang tersebar di kota-kota besar seluruh negeri.
2. Pasar kedua atau pasar sekunder adalah tempat atau sarana transaksi
jual-beli efek antarinvestor dan harga dibentuk oleh investor melalui perantara
efek. Diakatakan tempat karena secara fisik para perantara efek berada
dalam satu gedung dilantai perdagangan (trading floor), seperti di Bursa efek Jakarta.
3. Pasar ketiga adalah sarana transaksi jual-beli efek antara market maker
serta investor dan harga dibentuk oleh market maker. Investor dapat memilih market maker yang memberi harga terbaik. Sampai saat ini, Indonesia belum memiliki pasar ketiga.
4. Pasar keempat adalah sarana transaksi jual-beli antar investor jual dan
investor beli tanpa melalui perantara efek. Transaksi dilakukan secara
tatap muka antar investor jual dan investor beli untuk saham atas
pembawa.
Pemerintah telah memberikan berbagai fasilitas kepada perusahaan yang
menawarkan saham atau obligasi kepada masyarakat dengan memberikan
kemudahan-kemudahan dan juga memberikan peraturan-peraturan agar
kepentingan masyarakat terjamin, sehingga setiap perusahaan yang akan go public
18
1912, tetapi karena suasana politik dan ekonomi kegiatannya terhenti dan baru
bisa aktif lagi tahun 1976 (Kamaruddin, 2004:17).
2.2 Pengertian Indeks Saham
Indeks saham atau stock indexes (STODEX) adalah harga atau nilai dari sekelompok saham yang dikumpukan berdasarkan kategori tertentu. Indeks ini
merupakan indikator pergerakan harga dari seluruh saham yang diwakilinya.
Indeks harga saham adalah suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga
saham. Indeks berfungsi sebagai indikator trend pasar, artinya pergerakan indeks menggambarkan kondisi pasar pada suatu saat, apakah pasar sedang aktif atau
lesu.Pergerakan indeks menjadi indikator penting bagi para investor untuk
menentukan apakah mereka akan menjual, menahan atau membeli suatu atau
beberapa saham. Karena harga-harga saham bergerak dalam hitungan detik dan
menit, maka nilai indeks pun bergerak turun naik dalam hitungan waktu yang
cepat pula.
Setiap negara biasanya memiliki kriteria dan cara tersendiri untuk memilah dan
memperdagangkan Indeks saham.Seperti yang sudah disinggung sebelumnya,
karena indeks saham merupakan indikator saham saja yang tidak memiliki aset,
maka untuk dapat diperdagangkan sebagai instrumen investasi, indeks saham
harus berbentuk kontrak yang memiliki kriteria tertentu, seperti satuan unit (lot),
nilai kontrak dan jangka waktu penyerahan. Karena kriteria tersebutlah, maka
19
2.2.1 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Indeks Harga Saham Gabungan adalah gabungan harga saham perusahaan emiten
yang bertransaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI).Indeks harga saham gabungan
adalah suatu nilai yang digunakan untuk mengukur kinerja gabungan seluruh
saham yang tercatat di bursa efek. Maksud dari gabungan seluruh saham ini
adalah kinerja saham yang dimasukkan dalam perhitungan seluruh saham yang
tercatat di bursa efek tersebut. (Sunariyah,2003:126).
Indeks Harga Saham Gabungan adalah penggambaran secara keseluruhan keadaan
harga-harga saham pada suatu bursa untuk waktu tertentu dibandingkan
denganharga saham secara keseluruhan pada waktu yang berbeda sehingga dapat
dilihat kecenderungan kenaikan atau penurunan.
Perusahaan yang Tercatat digunakan sebagai komponen perhitungan Indeks. Agar
IHSG dapat menggambarkan keadaan pasar yang wajar, Bursa Efek Indonesia
berwenang mengeluarkan dan atau tidak memasukkan satu atau beberapa
Perusahaan Tercatat dari perhitungan IHSG. Dasar pertimbangannya antara lain,
jika jumlah saham Perusahaan Tercatat tersebut yang dimiliki oleh publik (free float) relatif kecil sementara kapitalisasi pasarnya cukup besar, sehingga perubahan harga saham perusahaan tercatat tersebut berpotensi mempengaruhi
kewajaran pergerakan IHSG. (www.idx.co.id).
IHSG adalah milik Bursa Efek Indonesia. Bursa Efek Indonesia tidak bertanggung
20
sebagai acuan (benchmark). Bursa Efek Indonesia juga tidak bertanggung jawab dalam bentuk apapun atas keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun
Pihak yang menggunakan IHSG sebagai acuan (benchmark).
Secara garis besar, ada tiga faktor utama yang berpengaruh terhadap pergerakan
IHSG yaitu (Pasaribu, 2009) : faktor domestik, faktor asing, dan faktor aliran
modal ke Indonesia. Faktor domestik berupa faktor-faktor fundamental suatu
negara seperti inflasi, pendapatan nasional, jumlah uang yang beredar,
suku bunga, maupun nilai tukar rupiah. Berbagai faktor fundamental tersebut
dianggap dapat berpengaruh pada ekspektasi investor yang akhirnya berpengaruh
pada pergerakan Indeks. Faktor asing merupakan salah satu implikasi dari bentuk
globablisasi dan semakin terintegrasinya pasar modal di seluruh dunia. Kondisi ini
memungkinkan timbulnya pengaruh dari bursa-bursa yang maju (developed) terhadap bursa yang sedang berkembang. Krisis yang mengakibatkan jatuhnya
bursa Amerika Serikat yang terjadi belakangan ini telah menyeret bursa di Asia
pada krisis tahun 1997, termasuk bursa Indonesia.IHSG untuk tanggal 10 Agustus
1982 selalu disesuaikan dengan kejadian-kejadian seperti: penawaran saham
perdana, initial public offering-IPO, right issues, company listing, dan konversi.
2.2.2 Indeks SahamNikkei 225 (NKY 225)
Nikkei 225 adalah indeks saham yang ada di bursa saham Tokyo (Tokyo Stock Exchange /TSE), Jepang. Pergerakan indeks ini sudah dipublikasikan oleh surat kabar Nihon Keizai sejak tahun 1971 dan merupakan satu dari sebagian kecil
21
sebagai indeks saham yang paling aktif dan diminati oleh pelaku pasar
internasional. Mirip dengan indeks Dow Jones di AS dan telah dicatat di
bursa-bursa utama dunia seperti Singapore Exchange, Osaka Securities Exchange dan Chicago Mercantile Exchange.Indeks ini dibuat untuk
mencerminkan kondisi pasar saham, oleh karena itu pergerakan setiap indeks
sektor industri dinilai setara dan tidak ada pembobotan yang lebih untuk
sektor-sektor industri tertentu.
Hal tersebut didukung dengan adanya penelitian terdahulu yaitu oleh Gading
Pramudika menyatakan bahwa Indeks NKY 225 berpengaruh secara negatif
terhadap IHSG.Hal ini membuktikan bahwa penelitian yang telah dilakukan oleh
penulis.Penelitian Ika Wulandari (2013) menyatakan hal yang berbeda yaitu
bahwa Indeks NKY 225 berpengaruh secara positif terhadap IHSG.Sehingga hal
tersebut menjadi pembeda dalam penelitian ini dan penelitian terdahulu.
2.2.3 Indeks Saham Dow Jones Industrial (DJI)
Dow Jones & Co didirikan pada tahun 1882 oleh Charles Bergstresser. Namun
indeks rata-rata pertamanya tidak dipublikasikan di Wall Street Journal melainkan dipesaingnya yaitu Customers’s Afternoon Letter. Awalnya tidak mengikut
sertakan saham industrial. Fokus pada saham pertumbuhan pada masa itu,
mayoritas saham perusahaan transportasi. Hal ini berarti indeks Dow Jones
pertama menghitung sembilan saham perkereta apian, perkapalan dan perusahaan
telekomunikasi. Rata-rata harga saham ini akhirnya berevolusi menjadi rata-rata
22
dan industrial, yang menciptakan apa yang kita kenal sebagai Dow Jones Industrial Averages. (wikipedia.org)
Indeks Dow Jones Industrial (Dow Jones Industrial /DJI) adalah salah satu indeks pasar yang didirikan oleh editor The Wall Street Journal dan pendiri Dow Jones & Company, Charles Dow. Dow membuat indeks ini sebagai suatu cara untuk mengukur performa komponen industri di pasar saham Amerika. Saat ini DJI
merupakan indeks pasar AS tertua yang masih berjalan. Sekarang, bursa saham ini
terdiri dari 30 perusahaan terbesar di Amerika Serikat yang sudah secara luas go public. Pada awalnya di tahun 1896 terdapat 12 perusahaan yang terdaftar di DJI. Jumlah keanggotaan bursa kemudian diperbanyak menjadi 20 pada tahun 1916
dan akhirnya menjadi 30 perusahaan sejak tahun 1928 hingga sekarang. Pada
umumnya indikator harga saham di USA adalah theDJI, Standard & Poor’s Composite, The New York Stock Exchange Composite index, The American Stock Exchange Market Value Index, The NASDAQ Composite.Perusahaan yang
termasuk di dalam DJIA diantaranya: 3M, American International Group, Boeing, Citigroup, General Electric, Intel, Microsoft, Walt Disney Company, dan lain sebagainya. (www.bisnisindex.com)
Hal tersebut didukung dengan adanya penelitian terdahulu yaitu oleh Fajar Budhi
Darmawan (2009) dan Ika Wulandari (2013) menyatakan bahwa Indeks DJI
berpengaruh secara positif terhadap IHSG.Hal ini membuktikan bahwa penelitian
23
2.2.4 Indeks Saham Shanghai Stock Exchange (SSE)
Bursa Saham Shanghai (Shanghai Stock Exchange; SSE) adalah bursa saham terbesar di Republik Rakyat Cina. SSE terletak di kota Shanghai, RRC.
Bursa ini didirikan pada 26 November 1990 dan mulai beroperasi pada 19
Desember tahun itu juga. Bursa saham ini merupakan organisasi nirlaba yang
dikelola oleh China Securities Regulatory Commission (CSRC).
Indeks pasar saham utama SSE adalah SSE Composite (Shanghai Composite) yang merupakan indikator paling sering digunakan untuk mencerminkan kinerja
pasar SSE. Indeks penting lainnya yang digunakan di Bursa Efek Shanghai
termasuk Indeks SSE 50 danIndeks SSE 180.Mei 2012, sejumlah 932 perusahaan
mencatatkan sahamnya di SSE. Desember 2011, harga saham-saham di SSE
mencapai AS$2,3 triliun dalam kapitalisasi pasar global.(www.wikipedia.org)
Hal tersebut didukung dengan adanya pnelitian terdahulu yaitu oleh Gading
Pramudika menyatakan bahwa Indeks SSE berpengaruh secara positif terhadap
IHSG. Hal ini membuktikan bahwa penelitian yang telah dilakukan oleh penulis.
2.2.5 Indeks Saham Korea Composite Stock Price Index (Kospi)
Korea Composite Stock Price Index (Indeks Harga Saham Gabungan Korea) atau Kospi merupakan indeks dari seluruh saham biasa yang diperdagangkan di Bursa
24
1983 dengan nilai dasar 100 pada 4 Januari 1980. Ini dihitung berdasarkan
kapitalisasi pasar. Pada tahun 2007, volume harian Kospi mencapai ratusan juta
saham (senilai ratusan Won-mata uang Korsel).
Kospi (Hanguk jonghap juga jisu) diperkenalkan pada tahun 1983 menggantikan
indeks sebelumnya yaitu Dow KCSPI (Korea Composite Stock Price Index) atau Indeks Harga Saham Gabungan Korea. Selama bertahun-tahun, Kospi bergerak di
bawah 1.000, memuncak di atas 1.000 pada bulan April 1989, November 1994,
dan Januari 2000. Pada 17 Juni 1998, Kospi tercatat sebagai indeks yang
mencapai gain/kenaikan tertinggi sebesar 8.50% (23,81 poin), ditengah krisis
keuangan Asia saat itu.
Tanggal 12 September 2001, Kospi mendapat "pukulan" karena imbas dari
peristiwa terorisme di WTC 9 / 11 dengan penurunan tajam sebesar 12,02%
(64,97 poin). Tanggal 28 Februari 2005, Kospi ditutup pada 1,011.36.
Lalukemudian jatuh kembali ke level 902,88 pada April 2005,setelah itu nilai
Kospi merangkak naik ke 1000.
Bulan November 2005, nama indeks Korea secara resmi diubah menjadi Koseupi
jisu. Pada tanggal 24 Juli 2007, nilai indeks Kospi menembus angka 2000 untuk
pertama kalinya. Pada 25 Juli ditutup pada 2,004.22. Tanggal 20 Agustus 2007,
indeks naik 93,20 poin(5,69%),atau yang terbesar dalam satu hari kenaikan
25
pada 16 Oktober 2008, indeks turun 126,50 poin (9,44%) karena bangrutnya
Lehman Brother, setelah indeks Dow Jones turun 7,87%.
Kospi 200 terdiri dari 200 perusahaan besar dari Divisi Pasar Saham.Nilai dasar
100 ditetapkan pada tanggal 3 Januari 1990. Memiliki lebih dari 70% nilai pasar
dari Kospi, dan bergerak bersama dengan index Kospi. Kospi 200 merupakan
index penting yang sudah terdaftar di pasar berjangka dan option dan merupakan salah satu yang indek paling aktif diperdagangkan di dunia. Kospi dihitung dari
nilai kapitalisasi pasar saat ini (pada saat perbandingan) dibagi dengan kapitalisasi
pasar dasar(rumus ini berlaku sejak 4 Januari 1980).
Hal tersebut didukung dengan adanya pnelitian terdahulu yaitu oleh Gading
Pramudika menyatakan bahwa Indeks Kospi berpengaruh secara positif terhadap
IHSG. Hal ini membuktikan bahwa penelitian yang telah dilakukan oleh penulis.
2.2.6 Indeks Saham Strait Times Index (STI)
Bursa Efek Singapura didirikan diSingapura pada 1 Desember 1999 hasilmerger
dari dua lembaga keuangan BursaEfek Singapura dan Singapore
InternationalMonetary Exchange.Singapore Exchange Limited adalah perusahaan induk investasi yang memberikan layanan berbeda yang berkaitan dengan
26
SingaporeInternational Monetary Exchange adalahbursa berjangka yang didirikan
padatahun 1984. Pada tahun 1998, Bursa EfekSingapura memiliki 307 perusahaan
yangterdaftar.Stock Exchange of Singapore (SES) merupakan termasuk indeks
terbesar dansudah maju di kawasan Asia. Globalisasitelah memungkinkan
investor dari negaralain (asing) untuk berinvestasi di indonesia,khusunya
bursa-bursa yang berdekatanlokasinya. Oleh karena itu, perubahan disatu bursa-bursa juga
akan ditransmisikan kebursa negara lain, dimana bursa yang lebihbesar akan
mempengaruhi bursa yang kecil.
Bursa Efek Singapura (Singapore Exchange atau SGX, SGX: S68) adalah bursa saham yang berlokasi di Singapura, sebelumnya dikenalsebagai Stock Exchange of Singapore (SES) sampai menggabungkan dengan Singapore International Monetary Exchange(SIMEX) pada 30 November 1999.Bursa ini juga
memperdagangkan sekuritas lainnya seperti obligasi pemerintah dan derivative
seperti opsi saham.Indeks pasar saham utama SGX adalah Indeks Straits Times
(Strait Times Index, STI).(www.wikipedia.org)
2.3 Teori Analisis Teknikal
Analisis teknikal mendasarkan diri pada pola-pola pergerakan harga saham dari
waktu ke waktu, sedangkan analisis fundamental secara ‘top-down’ mendasarkan
diri pada faktor-faktor fundamental perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor
ekonomi dan industri. Dalam makalah ini akan dibahas tentang berbagai : asumsi
27
teknikal; berbagai teknik yang dipakai dalam analisis teknikal serta trading rules
dalam analisis teknikal.
Analisis teknikal adalah teknik untuk memprediksi arah pergerakan harga saham
dan indikator pasar saham lainnya berdasarkan pada data pasar historis seperti
informasi harga dan volume. Analisis teknikal juga didefinisikan sebagai studi
terhadap suatu sekuritas atau pasar secara keseluruhan berdasarkan permintaan
dan penawaran (Meyer,1989).
Keputusan analis teknikal dalam menjual atau membeli saham didasari oleh
data-data harga dan volume perdagangan saham di masa lalu. Informasi data-data masa lalu tersebut akan mendasari prediksi mereka atas pola perilaku harga saham di masa
datang. Levy (1966), mengemukakan beberapa asumsi yang mendasari pendapat tersebut, yaitu :
a. Nilai pasar barang dan jasa, ditentukan oleh interaksi permintaan dan penawaran
b. Interaksi permintaan dan penawaran ditentukan oleh berbagai faktor, baik
faktor rasional maupun faktor yang tidak rasional.
c. Harga-harga sekuritas secara individual dan nilai pasar secara keseluruhan cenderung bergerak mengikuti suatu trend selama jangka waktu yang relatif
panjang.
28
Dari keempat asumsi di atas, asumsi yang paling bisa diterima baik oleh analis
teknikal maupun yang bukan analis teknikal adalah asumsi yang pertama dan
kedua dimana hampir semua pihak bisa menerima asumsi bahwa nilai produk
ditentukan oleh kekuatan tarik menarik antara permintaan dan penawaran.
Asumsi ketiga berkaitan dengan kecepatan penyesuaian harga saham (speed of adjustment) dari harga keseimbangan yang lama menuju harga keseimbangan yang baru. Pola penyerapan informasi membutuhkan waktu yang lama karena
adanya informasi yang tidak simetris, dimana hanya beberapa investor saja yang
mampu mengakses informasi dan bisa memprediksi apa yang akan terjadi pada
harga saham dibanding investor lainnya. Seiring dengan tindakan menjual atau
membeli saham yang dilakukan pihak-pihak yang menguasai informasi untuk
memperoleh keuntungan, maka harga saham pun akan bergerak menuju harga
keseimbangan yang baru.
Keuntungan penggunaan analisis teknikal tidak terlepas dari asumsi-asumsi yang
dianut oleh para analis teknikal. Para analis teknikal percaya bahwa untuk
memperoleh abnormal return, seorang investor harus mampu mendapatkan informasi secara lebih cepat dibanding investor lainnya dan menerjemahkan
informasi tersebut ke dalam tindakan membeli atau menjual saham sehingga
investor bisa memperoleh keuntungan.
Data-data yang dipakai oleh para analis teknikal adalah data-data pasar (market data) yang bersifat sebagai data historis, seperti data harga saham, volume perdagangan dan informasi perdagangan lainnya. Bagi para analis teknikal,
29
bagaimana kecenderungan pergerakan harga saham dan menentukan kapan waktu
yang tepat untuk mengambil tindakan membeli atau menjual saham, untuk
memanfaatkan waktu penyesuaian harga saham sehingga bisa memperoleh
keuntungan.Disamping keuntungan tersebut, penggunaan analisis teknikal juga
menimbulkan berbagai kritik terutama berkaitan dengan asumsi yang
mendasarinya dan keefektifan pendekatan analisis teknikal dalam memprediksi
harga saham. Kritikan yang paling tajam muncul dari para penganut hipotesis
efisiensi pasar, yang sama sekali tidak percaya bahwa harga saham di masa yang
akan datang akan dipengaruhi oleh pergerakan harga saham masa lalu.
Kritikan berikutnya berkaitan dengan keefektifan penggunaan analisis teknikal
untuk jangka waktu yang panjang. Apabila penggunaan analisis teknikal terbukti
mampu memberikan keuntungan bagi beberapa investor (karena mereka mampu
menemukan pola pergerakan saham dalam merespons informasi baru), maka tentu
saja pendekatan ini akan menjadi populer dan banyak diadopsi oleh investor
lainnya.
2.4 Hubungan Antar Variabel
2.4.1 Hubungan Indeks DJI Terhadap IHSG
Indeks DJI memiliki hubungan yang positif terhadap Indeks saham yang ada di
Indonesia. Hal tersebut dikarenakan globalisasi yang memungkinkan investor dari
negara lain untuk berinvestasi ke Indonesia. Sehingga perubahan di satu negara
lain akan ditranmisikan ke bursa negara lain, dimana bursa yang lebih besar akan
mempengaruhi bursa yang lebih kecil. Selain itu juga, Indeks DJI yang berasal
30
dan Dollar adalah mata uang yang digunakan seluruh negara didunia maka secara
langsung akan berpengaruh jika keadaan Dollar yang sedang turun dan Indeks DJI
ikut turun sehingga mempengaruhi Indeks yang ada di Indonesia. Oleh karena itu,
jika Indeks DJI dalam keadaan turun makanya secara langsung akan
mempengaruhi Indeks yang ada di Indonesia bahkan yang ada di dunia.
2.4.2 Hubungan Indeks NKY 225 Terhadap IHSG
Indeks NKY 225 memiliki hubungan dengan Indonesia melalui perdagangan yang
dilakukan antar negara tersebut. Perdagangan-perdagangan tersebut memiliki efek
yang membuat antar negara saling interaksi melalui indeks-indeks mereka
sehingga jika terdapat perubahan di satu negara lain maka akan ditranmisikan ke
negara lainnya, hal itu dilihat bahwa indeks NKY 225 lebih besar daripada IHSG.
Interaksi yang terjadi lebih mengarah kepada perdagangan yang terjadi antar
negara tersebut sehingga transaksi mata uang yang dilakukan akan mempengaruhi
perubahan indeks yang ada dinegara Jepang dan Indonesia.
2.4.3 Hubungan Indeks SSE Terhadap IHSG
Globalisasi yang terjadi pada saat ini, memungkinkan barang negara-negara yang
diproduksi negara lain akan masuk ke negara yang sudah memulai perdagangan
internasionalnya. Hal tersebut dapat dilihat pada negara Indonesia yang sudah
mulai mengikuti perdagangan bebas yang dapat secara bebas produk-produk
negara lain untuk masuk. Sehingga indeks yang ada dinegara lain interaksinya
akan semakin besar melihat dari hubungan antar negara tersebut yang
31
di Indonesia karena indeks SSE lebih besar daripada indeks yang ada di Indonesia
terutama IHSG.
2.4.4 Hubungan Indeks Kospi Terhadap IHSG
Indeks Kospi berasal dari korea selatan yang dimana banyak produk-produk yang
berasal dari perusahaan korea selatan. Sehingga dapat dilihat bagaimana
perdagangan yang terjadi antara indonesia dan korea selatan. Hal tersebut
mempengaruhi interaksi indeks saham mereka. Globalisasi memang
memungkinkan untuk investor dapat masuk dengan mudah ke negara-negara
untuk berinvestasi. Indeks saham kospi yang lebih besar ketimbang IHSG
memungkinkan jika Indeks Kospi turun maka IHSG juga akan mengalami
penurunan.
2.4.5 Hubungan Indeks STI Terhadap IHSG
STI merupakan indeks saham yang berasal dari Singapura yang pada saat ini
masih berada diatas IHSG dan masih terbesar di Asia Tenggara. Hal tersebut
memungkinkan bahwa jika indeks STI mengalami penurunan maka IHSG juga
akan terpengaruhi efeknya. Sehingga hal itu menunjukkan bahwa keterkaitan
antara satu bursa dengan bursa lain, khususnya bursa yang ada pada kawasan satu
32
2.5 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu tentang Indeks Harga Saham Indonesia (IHSG) yang
dilakukan dengan variabel, metode, dan waktu yang berbeda oleh para peneliti
sebelumnya serta hasil dari penelitian yang berbeda pula. Berikut adalah beberapa
penelitian terdahulu yang dapat mendukung penelitian ini dipaparkan pada Tabel
33
Tabel 2.1
Penelitian tentang Indeks Harga Saham Indonesia (IHSG)
No Peneliti Judul Penelitian Variabel Hasil
1 Fajar Budhi - Indeks Nikkei 225 - Indeks HSI
Membuktikan bahwa Indeks DJI, Indeks FTSE, dan Indeks Nikkei - Indeks BSE Sensex - Indeks KLSE
Tabel 2.1 dapat dijelaskan bahwa dari beberapa penelitian yang telah dilakukan
oleh peneliti sebelumnya, terdapat perbedaan dari segi variabel, waktu serta
metode yang digunakan. Penelitian ini berbeda dari sebelumnya. Penelitian ini
menggunakan periode waktu yaitu Januari 2010 sampai Desember 2012.
Penelitian ini menggunakan variabel berdasarkan Lima negara mitra perdagangan
terbesar dengan Indonesia dan juga menggunakan indeks saham yang kuat seperti
indeks saham di Amerika Serikat yaitu Dow Jones Industrial, indeks saham
34
indeks saham Korea Selatan yaitu Kospi dan indeks saham Singapura yaitu Strait
Times Index. Berdasarkan penelitian Fajar Budhi Darmawan (2009) menyatakan
bahwa indeks saham DJI berpengaruh secara signifikan terhadap IHSG dan
Nikkei 225 berpengaruh secara signifikan terhadap IHSG walaupun tak sekuat
DJI. Sedangkan menurut penelitian Gading Pramudika menyatakan bahwa dari
hasil perhitungan uji T, SSE berpengaruh secara signifikan terhadap IHSG, Nikkei
225 berpengaruh secara signifikan terhadap IHSG, dan Kospi memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap IHSG. Penelitian lain dilakukan oleh Ika Wulandari
(2013) menyatakan bahwa indeks DJI berpengaruh positif terhadap IHSG, dimana
ketika DJI naik maka IHSG akan mengalami kenaikan pula. Indeks Nikkei 225
berpengaruh positif terhadap IHSG, dimana ketika Nikkei 225 naik, maka IHSG
35
III. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Sumber Data
3.3.1 Jenis Penelitian
Nasir (2003:54) Metode deskriptif yaitu pencarian fakta dengan interprestasi
yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat
serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat akan situasi – situasi tertentu.
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat diskriptif kuantitatif. Penelitian
ini memberikan deskripsi tentang bagaimana menganalisis pengaruh pengaruh
Indeks DJI,Indeks NKY 225, Indeks SSE, Indeks Kospi dan Indeks STI terhadap
IHSG.
3.3.2 Sumber Data
Widayat dan Amirullah (2002:69)Sumber data dalam penelitian inidiperoleh
dari data sekunder, yaitudata yang dikumpulkan tidak hanya untuk keperluan
suatu riset tertentu saja dan data yang digunakan adalah data kuantitatif.Analisis
kuantitatif adalah suatu data yang merupakan uraian keterangan berupa laporan
yang dikumpulkan untuk dianalisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan. Data
yang digunakan merupakandata yang diterbitkan oleh lembaga data yang
diperoleh dengan cara tidak langsung yang telah dipublikasikan dan bersumber
36
saham DJI, indeks saham SSE, indeks saham Kospi serta indeks saham STI
diambil berdasarkan nilai penutupan dalam bulanan selama periode Januari
2010-Desember 2012. Untuk data Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diambil
berdasarkan nilai penutupan yang terjadi di BEI selama periode Januari
2010-Desember 2012.
3.2 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian inidengan runtut waktu (time series). Pengumpulan data tersebut menggunakan 2 cara yaitu :
1. Library Research ( Riset Kepustakaan)
Penelitian yang bertujuan untuk memperoleh konsep dan landasan teori
dengan mempelajari berbagai literatur, buku, referensi, dan
dokumen-dokumen yang berkaitan dengan obyek pembahasan sebagai bahan analisis
yang dicari pada perpustakaan. Mengumpulkan, memilih, memahami dengan
cara membaca penelitian terdahulu yaitu Jurnal, Skripsi, Thesis dan lain
sebagainya yang berkaitan dengan penelitian ini.
2. Internet Research
Penelitian ini juga dilakukan dengan menggunakan teknologi yang
berkembang pada jaman modern yaitu internet. Hal itu dilakukan untuk
memperoleh data yang lebih akurat dan up to date. Data-data yang diperoleh menggunakan internet yaitu data sekunder yang menggunakan teknik
dokumentasi yaitu dengan mencatat atau mengkopi data yang tercantum
37
Kospi dan Indeks STI serta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)pada
periode Januari 2010-Desember 2012 dari diperoleh dari situs
www.finance.yahoo.com.Data tersebutdikelola sesuai dengan kebutuhan dalam melakukan penelitian ini.
3.3 Teknik Pengambilan Sample
Winarno(2007: 2.2), Data dalam penelitian ini adalah data runtut waktu (time series) adalah data yang terdiri dari atas satu objek tetapi meliputi beberapa periode waktu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aktivitaspergerakan
harga di Indonesia yang diwakili oleh Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
sebagai variabel dependen.Sedangkan variabel independennya diambil daripada
seluruh pergerakan harga saham Indeks DJI,IndeksNKY 225, Indeks SSE, Indeks
Kospi dan Indeks STI.
Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya akan diselidiki,
dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi. Jadi sampel dalam penelitian ini
adalah pergerakan harga saham Indeks Harga Saham Gabungan selama periode
Januari 2010-Desember 2012 sebagai variabel dependen. Kemudian variabel
independennya adalah pergerakan indeks harga saham Indeks DJI, Indeks NKY
225, Indeks SSE, Indeks Kospi dan Indeks STI selama periode Januari
38
3.4 Definisi Operasional Variabel
Penelitian ini menggunakan data nilai harga penutupan IHSG di BEI serta nilai
harga penutupan Indeks DJI, Indeks NKY 225, Indeks SSE, Indeks Kospi dan
Indeks STIdari bulan Januari 2010-Desember 2012. Kemudian ditentukan
variabel-variabel dalam penelitian ini yaitu 5 variabel independen (X) dan 1
variabel dependen (Y).
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Variabel Independen (X)
Indeks Saham negara-negara yang terdiri dari Indeks NKY 225 yang
mewakili Indeks Saham Jepang, Indeks DJI yang mewakili Indeks Saham
Amerika Serikat, Indeks SSE yang mewakili Indeks Saham China, Indeks
Kospi yang mewakili Indeks Saham Korea Selatan dan Indeks STI yang
mewakili Indeks Saham Singapura. Dengan keterangan sebagai berikut :
X1 = Indeks DJI
X2 = Indeks NKY 225
X3 = Indeks SSE
X4 = Indeks Kospi
X5 = Indeks STI
2. Variabel Dependen (Y)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mewakili Bursa Efek Indonesia,
39
3.5 Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan dalam penulisan ini adalah dengan cara
perhitungan statistik dengan menggunakan aplikasi SPSS dengan metode statistik
yaitu Uji Analisis Regresi Berganda, Uji Asumsi Klasik serta Uji Hepotesis yaitu
Koefisian Determinasi, Uji F simultan, dan Uji T parsial.
3.5.1 Analisis Regresi Berganda
Untuk alat analisis uji hipotesis menggunakan alat Analisis Regresi Berganda.
Analisis regresi digunakan untuk mengetahui hubungan antara suatu variabel
dependen dengan variabel independen. Analisis regresi berganda digunakan
sebagai alat untuk mengukur seberapa besar pengaruh antara variabel independen
(X) dengan variabel dependen (Y). Metode ini juga bisa dijadikan ramalan,
sehingga dapat diperkirakan antara baik dan buruknya suatu variabel (X) terhadap
turunnya tingkat variabel (Y), begitu juga sebaliknya.
Analisis regresi berganda dengan model sebagai berikut :
Y = a + b1X1+ b2X2+b3X3 +b4X4 + b5X5
Keterangan:
Y’ = Variabel Dependen yaitu IHSG
X1= Indeks DJI
X2 = Indeks NKY 225
X3 = Indeks SSE
X4 = Indeks Kospi
X5 = Indeks STI
40
b1..b5 = Koefisien Regresi (nilai peningkatan atau penurunan)
3.5.2 Pengujian Asumsi Klasik
Alat analisis metode statistik menggunakan uji asumsi klasik dengan program
aplikasi komputer SPSS 17.0 dengan hasil pengolahan sebagai berikut :
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji
T dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.
Kalau asumsi ini dilanggar maka uji stastistik menjadi tidak valid untuk jumlah
sampel kecil. (Ghazali, 2012:160).
Penelitian ini akan dilakukan uji normalitas residual dengan menggunakan uji
statistik non-parametrik Kolmogrov-Smirnov. Uji Kolmogrov-Smirnov dilakukan dengan membuat hipotesis (Ghazali, 2012 :161) :
H0 : Data residual berdistribusi normal
Ha : Data residual tidak berdistribusi normal.
Kriteria sebagai berikut :
1) Nilai signifikansi atau probabilitas <0.05, maka data terdistribusi secara
tidak normal.
2) Nilai signifikansi atau probabilitas >0.05, maka data terdistribusi secara
41
Hasil dari uji dengan menggunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov(K-S)
adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1
Uji statistik Kolmogrov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
IHSG DJI NKY225 SSE Kospi STI
N 36 36 36 36 36 36
Normal Parametersa,,b Mean 3652.185 6
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Hasil uji Kolmogorov-Smirnovmenyatakan bahwa distribusi data memiliki nilai
signifikan > 0.5 sehingga dinyatakan memenuhi asumsi normalitas.
Penelitian ini juga dilakukan pengujian normalitas dengan metode grafik normal
p-p plot. Kriteria pengambilan keputusannya adalah jika titik-titik data mendekati
42
Gambar 3.1 Normal P-P Plot Regresi
Titik-titik data pada Normal P-P Plot mendekati garis diagonal ditengah maka
kesimpulannya adalah data berdistribusi normal.
Gambar 3.2
43
2. Uji Multikolineritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel
independen saling berkorelasi maka variabel ini tidak ortogonal. Variabel
ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel
independen sama dengan nol. (Ghazali, 2012:105).
Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana
setiap variabel independen menjadi variabel dependen dan diregres terhadap
variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel
independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel lainnya. (Ghazali,
2012: 106).
Kriteria untuk pengambilan keputusan ada atau tidaknya masalah multikolinieritas
adalah: nilai Tolerance < 0.10 atau sama dengan nilai VIF > 10 maka
kesimpulannya adalah model regresi terdapat masalah multikolinieritas.