ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL
STATEMENT FRAUD : STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA (BEI) TAHUN 2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
OLEH : SAMUEL PUTRA NIM : 7133220062
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iv
ABSTRAK
Samuel Putra, 7133220062. Analisis Fraud Diamond dalam Mendeteksi Financial Statement Fraud : Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2015
Terdapat banyak celah dalam laporan keuangan yang dapat menjadi ruang bagi manajemen dan oknum tertentu untuk melakukan kecurangan (Fraud) pada laporan keuangan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis pengaruh variabel-variabel dari Pengembangan Fraud triangle Cressey yakni fraud diamond yang dikemukakan oleh Wolfe dan Hermanson (2009) yakni financial target, financial stability, external pressure, nature of industry, ineffective monitoring, change in auditor, rationalization dan capability terhadap financial statement fraud yang diproksikan dengan manajemen laba.
Sampel penelitian yang digunakan adalah sebanyak 55 perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia tahun 2015. Jenis datayang digunakan adalah data sekunder, yang berupa laporan tahunan perusahaan yang listing di BEI tahun 2014 & 2015. Pengujian hipotesis dilakukan dengan metode regresi linier berganda dengan software SPSS 23. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode analisis regresi linier.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel external pressure dan variabel nature of industry terbukti berpengaruh terhadap financial statement fraud. Penelitian ini tidak membuktikan bahwa variabel financial target, financial stability, variabel innefective monitoring, variabel rationalization yang, change in auditor, dan Capability memiliki pengaruh terhadap financial statement fraud.
v
ABSTRACT
Samuel Putra, 7133220062. Analisys Fraud Diamond in Detection Financial Statement Fraud : Empiric Study on Manufacture Company has Been Listed on Indonesian Stock Exchange (IDX) Year 2015
There are many loopholes in the financial statements which can become a chance for the management and certain parties to commit fraud on the financial statements. This study was conducted to analyze the effect of the Development variables of fraud triangle by Cressey, the fraud diamond proposed by Wolfe and Hermanson (2009) that financial targets, financial stability, external pressure, nature of industry, ineffective monitoring, change in auditors, rationalization and capability towards the financial statement fraud which proxied by earnings management .
The samples used in this study are 55 manufactured company that listed in Indonesia Stock Exchange year 2015. The type of data used are secondary data, in the form of annual reports of companies listed on the Stock Exchange year 2014 & 2015 . Hypothesis testing was conducted using multiple linear regression with SPSS 23 software .
The results showed that the variables of external pressure variables and nature of the industry shown to affect the financial statement fraud. This study does not prove that financial targets, financial stability, ineffective monitoring variable, rationalization variables, change in auditors, and capability has an influence on the financial statement fraud .
Keyword : Fraud triangle, SAS 99, Fraud Diamond, Financial Statement Fraud,Fraud
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan berkat dan penyertaanya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi ini yang berjudul “Analisis Fraud Diamond dalam Mendeteksi Financial Statement Fraud : Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2015”.
Dalam menyelesaikan tulisan ini penulis menyadari tidak dapat berjalan
sendiri tanpa bantuan dan dorongan baik materil maupun moril dari berbagai pihak,
dengan rasa hormat penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Orang Tua Penulis Ir. Frans Kesman Purba dan Dra. Helena M Saragih, serta
kaka saya Octheresia Marpaung SE. Terima kasih atas segala motivasi, doa, perhatian
serta dukungan moril dan materil yang senantiasa diberikan kepada penulis dengan
tulus .
Di kesempatan ini ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada pihak
yang telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini adalah sebagai
berikut:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, sebagai Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Prof. Indra Maipita, M.Si., Ph.D, sebagai Dekan Fakultas Ekonomi
vii
3. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si, sebagai Wakil Dekan Akademik
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Drs. Johnson, M.Si, sebagai Wakil Dekan Kemahasiswaan Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Dr. Nasirwan, SE, M.Si, Ak, CA, sebagai Ketua Jurusan Akuntansi
Universitas Negeri Medan.
6. Bapak Dr. Azizul Kholis, SE,M.Si, sebagai Sekretaris Jurusan Akuntansi
Universitas Negeri Medan dan sebagai Dosen Penguji yang telah memberikan
masukan yang sangat membangun kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi
7. Ibu Yulita Triadiarti, SE, M.Si, AK, CA , sebagai Dosen Pembimbing Skripsi,
dan sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Akademik Penulis yang telah
memberikan bimbingan dan arahan kepada peneliti selama penyusunan skripsi .
8. Bapak OK Sofyan Hidayat, SE, M.Si, AK, CA, sebagai Dosen Penguji yang telah
memberikan saran dan nasehat dalam menyelesaikan skripsi.
9. Ibu Akmal Huda, SE, M.Si , sebagai Dosen Penguji yang telah memberikan saran
dan nasehat dalam menyelesaikan skripsi.
10.Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi, yang telah memberikan bekal ilmu
pengetahuan selama peneliti menempuh perkuliahan.
11.Bang Ricky yang telah banyak membantu dalam pengurusan administrasi di
viii
12.Sahabat sahabat penulis yang sangat membantu dalam penyelesaian skripsi, Erni,
Erika, Desi, Anggi, Shella, Rahayu, Mitha, Jugito, Zacki, Bima, Roni, Nanda,
Mikael, Siti, Eka, Maulida dan Rifda.
13.Spesial terima kasih untuk Yurin Bangun yang telah menyemangati hari hari
penulis dan memberikan dukungan serta membantu dalam penyelesaian skripsi.
14.Teman teman penulis dari kelas akuntansi A 2013, Rosa, Ade, Ezy, Ayu, Taufik,
Aswan, Richard, Amrul, Januar, Puji, Edi.
15.Teman teman Generasi Baru Indonesia Sumatera Utara (GenBI-Sumut), Billy,
Rosa, Aiga, Danis, Lisma, Trisnawan, Amrul, Taufik, Januar, Swandi, Himma,
Bang Andreas, Bang Nugraha, Bang Ihsan, Bang Eric Bang Fadly, Kak Vanny,
Bang Juna dan teman teman yang lain.
16.Teman teman Generasi Baru Indonesia Nusantara (GenBI), Rohayat, Adit, Radit,
Habibie, Eky, Ardian, Ade, Oghy, Mita, Putri, Wulan, Marchia dan teman teman
yang lain.
17.Sahabat seperjuangan dari SMA Santo Yoseph Jakarta Timur yang telah
memberikan dukungan moril kepada penulis, Andre, Christoper, Ivan, Ken,
Davin, Eva, Acong, Randy.
18.Teman teman penulis dari Medan Community Male Choir, Bang Ken Steven,
Erwin, Bang Marudut, Bang Mychael, Bang Tri, Bang Belson dan teman teman
yang lain.
19.Dan semua pihak yang memberikan dukungan dan doa kepada penulis yang tidak
ix
Akhirnya penulis merasa bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna. Untuk
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk
menyempurnakan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat
bermanfaat bagi yang membacanya.
Medan, April 2017
Penulis
x DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i
LEMBAR PERSETUJUAN & PENGESAHAN... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
2.1.2 Financial Statement Fraud ... 22
2.1.2.1 Bentuk-BentukFinancial Statement Fraud ... 25
xi
2.1.3.1 Definisi Fraud Triangle ... 28
2.1.4 Fraud Diamond ... 29
2.1.4.1 Elemen Fraud Diamond ... 29
2.1.4.1.1 Pressure as the element of Fraud ... 30
2.1.4.1.2 Opportunity as the element of Fraud ... 30
2.1.4.1.3 Rationalization as the element of Fraud ... 31
2.1.4.1.4 Capability as the element of Fraud ... 31
2.1.5 Agency Theory ... 33
2.4.1 Financial Targets sebagai variabel untuk mendeteksi Financial Statement Fraud...46
2.4.2 Financial Stability sebagai variabel untuk mendeteksi Financial Statement Fraud...47
2.4.3 External Pressure sebagai variabel untuk mendeteksi Financial Statement Fraud...48
2.4.4 Nature of Industry sebagai variabel untuk mendeteksi Financial Statement Fraud...49
2.4.5 Ineffective Monitoring sebagai variabel untuk mendeteksi Financial Statement Fraud...50
2.4.6 Change in Auditor sebagai variabel untuk mendeteksi Financial Statement Fraud...51
2.4.7 Rationalization sebagai variabel untuk mendeteksi Financial Statement Fraud...53
2.4.8 Capability sebagai variabel untuk mendeteksi Financial Statement Fraud ...53
xii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 55
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ... 55
3.2 Populasi dan Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 55
3.3 Definisi Operasional Dan Pengukuran Data Variabel ... 56
3.3.1 Variabel Dependen ... 56
3.3.2 Variabel Independen ... 59
3.3.2.1 Financial Targets ... 60
3.3.2.2 Financial Stability ... 61
3.3.2.3 External Pressure ... 61
3.3.2.4 Nature of Industry ... 62
3.3.2.5 Ineffective Monitoring ... 63
3.3.2.6 Change in Auditor ... 63
3.3.2.7 Rationalization ... 64
xiii
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian... 93
4.2.1 Financial Targets berpengaruh positif terhadap Financial Statement Fraud ... 94
4.2.2 Financial stability berpengaruh positif terhadap Financial Statement Fraud ... 95
4.2.3 External pressure berpengaruh positif terhadap Financial Statement Fraud ... 96
4.2.4 Nature of Industry berpengaruh positif terhadap Financial Statement Fraud ... 97
4.2.5 Innefective Monitoring berpengaruh positif terhadap Financial Statement Fraud ... 98
4.2.6 Change in Auditor berpengaruh positif terhadap Financial Statement Fraud ... 99
4.2.7 Rationalization berpengaruh positif terhadap Financial Statement Fraud ... 100
4.2.8 Capability berpengaruh positif terhadap Financial Statement Fraud ... 101
4.2.9 Financial Targets, Financial stability, External pressure,
xiv
Auditor, Rationalization, Capability Secara Simultan
terhadap pendeteksian Financial Statement Fraud. ... 102
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 104
5.1 Kesimpulan... 104
5.2 Saran ... 107
xv
DAFTAR TABEL
TABEL 1.1 Kasus kecurangan yang terjadi di berbagai negara TABEL 2.1 Definisi Fraud
TABEL 4.1 Kriteria Pengambilan Sampel
TABEL 4.2 Daftar Nama Perusahaan Manufaktur yang menjadi Sampel Penelitian
TABEL 4.3 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov TABEL 4.4 Hasil Uji Multikolinieritas
TABEL 4.5 Hasil Uji Durbin-Watson (DW) TABEL 4.6 Uji Park
TABEL 4.7 Hasil Uji Regresi
TABEL 4.8 Nilai Koefisien Determinasi
TABEL 4.9 Hasil Uji Hipotesis secara Simultan (Uji F)
xvi
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 2.1 Fraud Triangle Theory oleh Cressey
GAMBAR 2.2 Fraud Diamond Theory oleh Wolfe dan Hermanson GAMBAR 2.3 Kerangka Konseptual
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A Tabulasi Data
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Berbagai organisasi mulai dari nirlaba hingga yang bertujuan untuk
memperoleh keuntungan, memiliki potensi untuk terindikasi melakukan berbagai
penyimpangan dalam pelaporan keuangan. Penyimpangan laporan keuangan yang
terjadi dapat bersifat material dan merugikan pihak – pihak berkepentingan, seperti
kecurangan laporan keuangan. Hal ini sesuai dengan pendapat Taylor dan Glezen
(1994) dalam Ratmono et al. (2014) yang mendefinisikan financial statement fraud
sebagai suatu kesengajaan atau kelalaian berupa tindakan disengaja ataupun tidak
disengaja yang mengakibatkan kekeliruan bersifat material sehingga laporan keuangan
mengandung informasi yang menyesatkan.
Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) dalam Report to the
Nations on Occupational Fraud and Abuse (2014) menemukan sekitar 77 %
kecurangan dilakukan oleh individu melalui departemen seperti akuntansi, operasi,
penjualan, eksekutif atau manajemen tingkat atas, layanan konsumen, pembelian dan
keuangan. Selain itu, terjadi peningkatan pada sebagian besar jenis fraud salah satunya
pada kecurangan laporan keuangan sebesar 9,0 %, meningkat dari tahun 2012 yang
hanya 7,6% (ACFE, 2012). Angka ini tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan
penyalahgunaan aset yang mencapai 85,4 %, tetapi kecurangan laporan keuangan
menyebabkan dampak keuangan terbesar. Hal ini akan mengakibatkan informasi yang
2
tersebut dapat mempengaruhi pengambilan keputusan pihak eksternal dan internal
perusahaan, serta dapat berpotensi munculnya pihak yang merasa dirugikan.
Kecurangan (Fraud) dilatarbelakangi oleh tujuan untuk mempermudah
pencapaian keinganan pelaku seperti memperoleh keutungan pribadi. Menurut
Association of Certified Fraud Examinners (2002) bahwa kecurangan adalah tindakan
penipuan atau kekeliruan yang dibuat oleh seseorang atau badan yang mengetahui
bahwa kekeliruan tersebut dapat mengakibatkan beberapa manfaat tidak baik kepada
individu, entitas atau pihak lain. ACFE (2014) mencatat ada 1.483 kasus kecurangan
di berbagai negara dengan mayoritas kecurangan dilakukan oleh staff, karyawan, dan
tingkat manajerial dengan persentasi, karyawan sebesar 42%, Manager 36 %, Pemilik
dan Executive 19 %.
Komponen Laporan keuangan yang diterapkan di Indonesia sudah
semakin komprehensif. Namun, ada banyak celah dalam laporan keuangan yang
dapat menjadi ruang bagi manajemen dan oknum tertentu untuk melakukan
kecurangan (Fraud) pada laporan keuangan.
Dengan lebih detail Rezaee (2005) mendefinisikan kecurangan pelaporan
keuangan sebagai berikut:
“Financial Statement Fraud is a deliberate attempt by corporations to deceive or mislead users of published financial statements, especially investors and creditors, by preparing and disseminating materially misstated financial statements”.
Artinya, kecurangan pelaporan keuangan merupakan suatu usaha yang
dilakukan dengan sengaja oleh perusahaan untuk mengecoh dan menyesatkan
para pengguna laporan keuangan, terutama investor dan kreditor, dengan
3
keuntungan (earning manipulation) disebabkan keinginan perusahaan agar saham
tetap diminati investor.
Fraud kini diilustrasikan seperti ulat yang menggerogoti daun tanaman,
hingga akhirnya tanaman tersebut layu dan mati. Fraud tidak hanya
merusak rantai kepercayaan antara manajemen dan investor namun juga
menciderai nilai- nilai dari akuntansi itu sendiri.
Kasus terbaru yang sempat menjadi bahasan bagi praktik akuntansi
khususnya akuntansi perbankan adalah kasus yang terjadi di Citybank yang
dilakukan oleh mantan Relationship Manager Malinda Dee yang didakwa
melakukan tindak pidana penggelapan dana nasabah dan pencucian uang. Akibat
perbuatannya Malinda dee divonis 8 tahun penjara dan denda Rp
10.000.000.000,- (finance.detik.com: Diakses tanggal 13 Mei 2013). Contoh
Fraud yang hingga kini belum tuntas adalah Fraud yang terjadi di Bank
Century yang kini sudah mulai menyeret nama-nama besar di Negara Indonesia.
Selain itu juga terdapat kasus Sentul City, dimana Ditetapkan direktur utama,
sebagai tersangka korupsi, terkait kasus konversi hutan di Kabupaten Bogor.
Selain itu, tahun 2005 perusahaan ini digugat pailit oleh konsumennya Azelia
Birrer terkait keterlambatan serah terima untuk obyek perikatan jual beli berupa
tanah dan bangunan di klaster R-21, perumahan Sentul City, Bogor yang telah
dibayar lunas oleh 4 konsumen (Kompas.com, diakses 20 September 2015).
Adapun beberapa contoh kasus kecurangan (fraud) yang terjadi di
4
Tabel 1.1
Kasus kecurangan yang terjadi di berbagai negara
Negara Perusahaan Kasus
Indonesia Bank BNI Kasus L/C fiktif dan pembobolan di beberapa cabang BNI (Gusnardi, 2012).
Indonesia PT Kimia Farma
Pada 31 Desember 2001 PT Kimia Farma melakukan kecurangan laporan keuangan yang berupa salah saji laba bersih untuk periode 31 Desember 2001. Perusahaan ini juga melakukan pencatatan ganda atas penjualan dua unit usaha. Perusahaan ini memanipulasi data keuangan dan laporan keuangannya dengan tujuan untuk menunjukkan keadaan keuangan perusahaan tetap baik dan stabil (kompasiana.com, diakses 16
Overstated pendapatan hingga US $ 1,4 miliar selama empat tahun (Detik Finance, diakses 15 September 2015).
Amerika Serikat
Tyco CEO dan CFO tyco telah melakukan pinjaman yang tak disetujui pemegang saham perusahaan lebih dari US$ 150 juta (Detik Finance, diakses 15 September 2015).
Jepang Kanebo Limited
Menggelembungkan keuntungan sebesar US $ 2 miliar lebih dari lima tahun periode (bizcovering.com, diakses 16 September 2015). Pakistan Bank of Credit
and Commerce International
Skandal keuangan dengan kecurangan sekitar US $ 20 miliar. Lebih dari US $ 13 miliar dana tidak tercatat. Tuduhan lainnya yaitu money laundering, penyelundupan, penjualan teknologi 5 nuklir, dan lain – lain (bizcovering.com, diakses 16 September 2015).
Sumber : beberapa literatur penelitian dan media online
Meningkatnya berbagai kasus skandal akuntansi di dunia menyebabkan
berbagai pihak berspekulasi bahwa manajemen telah melakukan kecurangan pada
laporan keuangan (Skousen et al., 2009). Menurut Australian Audit Standard
(AUS) dalam Brennan and McGrath (2007) Financial Reporting Fraud adalah
salah saji yang disengaja termasuk kelalaian jumlah atau pengungkapan dalam
5
kecurangan laporan keuangan dapat dikatakan sebagai kegiatan baik disengaja
maupun tidak disengaja dengan menyajikan laporan keuangan tidak sesuai dengan
prinsip akuntansi berterima umum, sehingga menghasilkan informasi yang dapat
menyesatkan para pengguna laporan keuangan tersebut. Kecurangan laporan
keuangan sulit dideteksi, karena memiliki berbagai motivasi dibalik tindakan yang
dilakukan Brennan and McGrath (2007).
Secara umum, kecurangan (Fraud) akan selalu terjadi ketika tidak adanya
pencegahan dan pendeteksian sebelumnya. Oleh karena itu, terdapat beberapa cara
dalam mendeteksi kecurangan seperti segitiga kecurangan (Fraud Triangel) dan
segiempat kecurangan (Fraud Diamond).
Cressey (1953) dalam Skousen et al. (2008) mengemukakan tiga kondisi
berupa kerangka untuk mengidentifikasi faktor - faktor yang mempengaruhi
tindakan kecurangan yaitu Pressure (tekanan), Opportunity (kesempatan), dan
Rationalization (rasionalisasi) yang disebut sebagai Fraud Triangle. Selanjutnya
Wolfe dan Hermanson (2004) menambahkan tiga kondisi yang telah ditemukan
oleh Cressey (1953) dalam Skousen et al. (2008) dengan kemampuan
(Capability), sehingga empat kondisi tersebut dinamakan Fraud Diamond.
Pada dasarnya fraud tidak akan muncul bilamana seseorang memiliki
kemampuan dengan disertai kontrol diri yang baik. Wolfe dan Hermanson (2004)
berpendapat bahwa penipuan tidak akan terjadi tanpa orang yang tepat dengan
kemampuan yang tepat untuk melaksanakan setiap detail dari penipuan. Elemen
kemampuan ini dapat digunakan untuk menilai risiko kecurangan, dikarenakan
6
memafaatkan kesempatan untuk melakukan penipuan, orang yang tepat dengan
kemampuan yang tepat akan cukup cerdas untuk memanfaatkan kelemahan
pengendalian internal, fungsi, akses wewenang untuk keuntungannya, serta orang
yang tepat dan memiliki ego yang kuat, serta keyakinan bahwa dia tidak akan
terdeteksi melakukan kecurangan Wolfe dan Hermanson (2004).
Pada penelitian ini peneliti mencoba mendeteksi kecurangan laporan
keuangan (Financial Statement Fraud) dengan menggunakan fraud diamond.
Peneliti mengadopsi penelitian Sihombing dan Rahardjo (2014) yang bertujuan
untuk menganalisis dan menemukan bukti empiris mengenai pengaruh Fraud Risk
Factor menurut Fraud Diamond yaitu Pressure, Opportunity, Rationalization dan
Capability terhadap Financial Statement Fraud.
Penelitian tersebut menggunakan delapan variabel proksi independen yaitu
Financial Targets, Financial Stability, External Pressure, Nature Of Industry,
Innefective Monitoring, Change In Auditor, Rationalization, Capability. Adapun
sampel yang digunakan adalah perusahaan manufaktur selama tiga tahun periode
pengamatan di tahun 2015. Variabel – variabel ini diuji dengan analisis regresi
berganda. Hasil penelitian ini menunjukan variabel Financial Stability yang
diproksikan dengan Leverage Ratio, variabel Nature Of Industry yang diproksikan
dengan rasio perubahan piutang dan variabel razionalization yang diproksian
dengan rasio perubahan total akrual, terbukti berpengaruh terhadap Financial
Statement Fraud.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada jumlah
7
untuk meneliti faktor – faktor yang masih belum konsisten dari penelitian –
penelitian sebelumnya untuk memengaruhi seseorang dalam melakukan fraud.
Pada penelitian ini menggunakan enam variabel proksi independen yaitu target
keuangan (Financial Target), stabilitas keuangan (Financial Stability), tekanan
eksternal (External Pressure), kondisi industri (Nature Of Industry), Change In
Auditor dan Rasionalisation, Capability. Variabel proksi tersebut mewakili
variabel independen dalam fraud diamond yaitu pressure, opportunity,
rationalization, capability. Periode pengamatan yang peneliti lakukan tahun 2015
dengan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
dalam periode pengamatan. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis melakukan
penelitian yang berjudul “Analisis Fraud Diamond dalam Mendeteksi Financial Statement Fraud : Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2015”
1.2 Indentifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka masalah
penelitian dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya Financial Statement
Fraud
2. Apakah variabel Fraud Diamond dapat digunakan untuk mendeteksi
Financial Statement Fraud ?
3. Apakah variabel Financial Target dapat digunakan untuk mendeteksi
8
4. Apakah variabel Financial Stability dapat digunakan untuk mendeteksi
Financial Statement Fraud ?
5. Apakah variabel External Pressure dapat digunakan untuk mendeteksi
Financial Statement Fraud ?
6. Apakah variabel Nature Of Industry dapat digunakan untuk
mendeteksi Financial Statement Fraud ?
7. Apakah variabel Ineffective Monitoring dapat digunakan untuk
mendeteksi Financial Statement Fraud ?
8. Apakah variabel Change In Auditor dapat digunakan untuk mendeteksi
Financial Statement Fraud ?
9. Apakah variabel Rationalization dapat digunakan untuk mendeteksi
Financial Statement Fraud ?
10.Apakah variabel Capability dapat digunakan untuk mendeteksi Financial
Statement Fraud ?
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan diatas, maka
penelitian ini dibatasi pada masalah yang menyangkut Analisis Fraud Diamond
dalam Mendeteksi Financial Statement Fraud.
1.4 Rumusan Masalah
9
2. Apakah variabel Financial Target dapat digunakan untuk mendeteksi Financial Statement Fraud ?
3. Apakah variabel Financial Stability dapat digunakan untuk mendeteksi Financial Statement Fraud ?
4. Apakah variabel External Pressure dapat digunakan untuk mendeteksi Financial Statement Fraud ?
5. Apakah variabel Nature Of Industry dapat digunakan untuk mendeteksi Financial Statement Fraud ?
6. Apakah variabel Ineffective Monitoring dapat digunakan untuk mendeteksi Financial Statement Fraud ?
7. Apakah variabel Change In Auditor dapat digunakan untuk mendeteksi Financial Statement Fraud ?
8. Apakah variabel Rationalization dapat digunakan untuk mendeteksi Financial Statement Fraud ?
9. Apakah variabel Capability dapat digunakan untuk mendeteksi Financial Statement Fraud ?
1.5 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti yang empiris
mengenai adanya hubungan antara :
1. Variabel Financial Target terhadap terjadinya Financial Statement Fraud
2. Variabel Financial Stability terhadap terjadinya Financial Statement
10
3. Variabel External Pressure terhadap terjadinya Financial Statement Fraud
4. Variabel Nature of Industry terhadap terjadinya Financial Statement Fraud
5. Variabel Ineffective Monitoring terhadap terjadinya Financial Statement
Fraud
6. Variabel Change in Auditor terhadap terjadinya Financial Statement
Fraud
7. Variabel Rationalization terhadap terjadinya Financial Statement Fraud
8. Variabel Capability terhadap terjadinya Financial Statement Fraud
1.6 Manfaat Penelitian
1. Memberikan pandangan kepada manajemen sebagai agent dalam agency
theory terkait tanggung jawabnya dalam melindungi kepentingan
principal dalam hal ini investor. Manajemen akan lebih mengetahui
dampak dari Financial Statement Fraud bagi investor atau calon investor
perusahaan mereka. Disamping itu, kemungkinan terjadinya pailit akan
lebih besar di perusahaan yang melakukan Financial Statement Fraud.
2. Memberikan suatu alat bantu analisis bagi investor dalam menilai
dan menganalisis investasinya di perusahaan tertentu. Dengan
pengetahuan dan wawasan mengenai Financial Statement Fraud,
diharapkan investor lebih teliti dalam melihat kemungkinan terjadinya
Financial Statement Fraud demi menjamin investasi yang mereka
lakukan berada di tangan yang tepat.
11
sedang marak terjadi di lingkungan perusahaan dan mengenai tahapan
dan cara dalam mendeteksi dan mencegahnya sedini mungkin.
4. Memberikan suatu sumbangsih bagi perkembangan ilmu
akuntansi khususnya bidang Fraud examination dalam akuntansi forensik
dan audit investigatif. Tulisan ini diharapkan dapat menambah wawasan
mahasiswa (umumnya) dan para akuntan (khususnya) mengenai prospek
dari profesi Fraud examiner ini yang kian diperlukan guna
meminimalisir Financial Statement Fraud.
5. Memberikan informasi kepada masyarakat terkait eksistensi dari Fraud
examiner dan instrumen forensic accounting yang bermanfaat dalam
memperkecil ruang lingkup Fraud.
6. Bagi pihak lain, penelitian ini dapat dijadikan suatu referensi untuk
perbaikan penelitian di masa yang akan datang atau untuk menambah
105
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan
dalam Bab IV, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :
1. Financial Targets, Financial stability, External pressure, Nature of
Industry, Ineffective monitoring, Change in Auditor, Rationalization,
Capability secara simultan mempunyai pengaruh terhadap kemungkinan
terjadinya Financial Statement Fraud. Hal ini terlihat dari nilai F hitung
3,865 > F tabel 2.2490, dengan nilai signifkansi lebih kecil dari 0,05
(0,002<0,05). Dapat ditarik kesimpulan bahwa Fraud Diamond dapat
digunakan sebagai metode untuk mendeteksi kecurangan dalam pelaporan
keuangan.
2. Variabel Financial Targets tidak berpengaruh terhadap tingkat
kemungkinan terjadinya Financial Statement Fraud. Hasil penelitian ini
menunjukan Financial Targets dengan tingkat signfikansi >0,05. Sehingga
dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel ini tidak dapat digunakan untuk
mendeteksi kecurangan pada penelitian ini. Dikarenakan sebagian
perusahaan dapat mencapai target perusahaannya.
3. Variabel Financial stability tidak berpengaruh terhadap tingkat
kemungkinan terjadinya Financial Statement Fraud. Hasil penelitian ini
menunjukan Financial stability dengan tingkat signfikansi >0,05.
106
digunakan untuk mendeteksi kecurangan pada penelitian ini. Disebabkan
keadaan keuangan perusahaan yang bisa dibilang stabil dan tidak ada
gejolak yang berefek besar pada keuangan perusahaan.
4. Variabel External pressure(LEV) berpengaruh terhadap tingkat
kemungkinan terjadinya Financial Statement Fraud. Hasil penelitian ini
menunjukan External pressure(LEV) dengan tingkat signfikansi < 0,05.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel ini dapat digunakan
untuk mendeteksi kecurangan pada penelitian ini. Disebabkan oleh
perusahaan yang berusaha supaya bisa memenuhi ekspektasi pemegang
saham sehingga melakukan cara apapun termasuk melakukan fraud juga
5. Variabel Nature of Industry(RECEIVABLE) berpengaruh terhadap tingkat
kemungkinan terjadinya Financial Statement Fraud. Hasil penelitian ini
menunjukan Nature of Industry(RECEIVABLE) dengan tingkat
signfikansi < 0,05. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel ini
dapat digunakan untuk mendeteksi kecurangan pada penelitian ini.
Disebabkan besar kecilnya perubahan dalam piutang dan persediaan
memicu manajemen perusahaan untuk melakukan tindakan Fraud.
6. Variabel Ineffective monitoring tidak berpengaruh terhadap tingkat
kemungkinan terjadinya Financial Statement Fraud. Hasil penelitian ini
menunjukan Ineffective monitoring dengan tingkat signfikansi >0,05.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel ini tidak dapat
digunakan untuk mendeteksi kecurangan pada penelitian ini. Penyebab
107
komisaris independen yang ada tidak akan mempengaruhi kinerja
perusahaan manufaktur tersebut.
7. Variabel Change in Auditor tidak berpengaruh terhadap tingkat
kemungkinan terjadinya Financial Statement Fraud. Hasil penelitian ini
menunjukan Change in Auditor dengan tingkat signfikansi >0,05.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel ini tidak dapat
digunakan untuk mendeteksi kecurangan pada penelitian ini. Hal ini
dimungkinkan karena perusahaan sering kali melakukan penggantian
auditor demi memenuhi peraturan yang dipersyaratkan oleh Menteri
Keuangan Republik Indonesia yaitu pada Peraturan Menteri Keuangan
Republik Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008 pasal 3 ayat 1 yang
mensyaratkan rotasi auditor dilakukan paling lama selama 3 (tiga) tahun
berturut turut pada perusahaan klien yang sama.
8. Variabel Rationalization(TATA) tidak berpengaruh terhadap tingkat
kemungkinan terjadinya Financial Statement Fraud. Hasil penelitian ini
menunjukan Rationalization(TATA) dengan tingkat signfikansi >0,05.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel ini tidak dapat
digunakan untuk mendeteksi kecurangan pada penelitian ini. Karena
keputusan yang bersifat subjektif tidak berpengaruh terhadap terjadinya
kecurangan laporan keuangan.
9. Variabel Capability tidak berpengaruh terhadap tingkat kemungkinan
terjadinya Financial Statement Fraud. Hasil penelitian ini menunjukan
108
kesimpulan bahwa variabel ini tidak dapat digunakan untuk mendeteksi
kecurangan pada penelitian ini.Perubahan direksi tidak berpengaruh sebab
pihak direksi atau pemangku kepentingan tertinggi di perusahaan tersebut
menginginkan adanya perbaikan kinerja perusahaannya sehingga setiap
tahun pada rapat umum pemegang saham ditetapkan perputaran direksi
untuk mencari direksi yang lebih baik daripada sebelumnya.
5.2 Saran
Dengan segala keterbatasan yang telah diungkapkan sebelumnya, maka
peneliti memberikan beberapa saran untuk kedepannya sebagai berikut :
1. Bagi peneliti selanjutnya agar sampelnya lebih banyak dan
menggambarkan kinerja perusahaan manufaktur selama beberapa tahun
sebaiknya menambah periode penelitiannya, tidak hanya satu tahun saja.
2. Untuk kalangan akademisi dan peneliti selanjutnya agar menambah
variabel lain yang diduga dapat mempengaruhi kemungkinan terjadinya
Financial Statement Fraud yang terjadi pada Manajemen Laba.
Disarankan untuk memasukan Internal Auditor Change sebagai variabel
baru. Ini didasari dari hasil penelitian yang menunjukan bahwa change in
auditor terlalu berkonsentrasi pada auditor external padahal jika kita lihat
ada regulasi pemerintah tentang pergantian auditor external. Maka peneliti
menyarankan Internal Auditor Change dikarenakan peneliti merasa
pergantian auditor internal tidak ada peraturan yang mengatur
109
DAFTAR PUSTAKA
Abdullahi, Rabi’u, Mansor, Noorhayati dan Nuhu, Muhammad Shahir, 2015. Fraud
Triangle Theory and Fraud Diamond Theory: Understanding the Convergent and Divergent for Future Research. European Journal of Business and Management, Universiti Sultan Zainal Abidin. Vol.7, No.28
Agoes. 2012. Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik Buku 1 Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat
Albrecht, W. S., Albrecht, C.O., Albrecht , C.C. and Zimbelman, Mark F. 2011.Fraud Examination 4th Edition. Cengage Learning : Mason, Ohio USA.
Andayani, Tutut Dwi. 2010. Skripsi Karakteristik Dewan Independen Terhadap Manajemen Laba. Universitas Diponegoro. Semarang.
Ardiyani,Susmita dan Utaminingsih, Nanik Sri. 2015. Analisis Determinan Financial Statement Melalui Pendekatan Fraud Triangel. Accounting Analysis Journal. Vol 4 No 1.Universitas Negeri Semarang.
Association of Certified Fraud Examiners (ACFE). 2014. Report to Nation. Diakses dari http://www.acfe.com/rttn/docs/2014-report-to-nations.pdf pada pada tanggal 27 Desember 2016.
Bizcovering. 2009. 10 Major Accounting Scandals. Diakses dari http://bizcovering.com/history/10-major-accounting-scandals/ pada pada tanggal 27 Desember 2016.
Brennan, Niamh M. and McGrath, Mary. 2007. Financial Statement Fraud: Incidents, Methods and Motives. Australian Accounting Review, 17 (2) (42) (July): 49-61. Cressey, D. R. 1953. Other People’s Money. Montclair, NJ: Patterson Smith,pp.1-300.
Dechow, Patricia M., et al. 2011. Detecting Earning Management : A New Approach. Working Paper. Berkeley: University of California.
Detik Finance. Delapan Kasus Penipuan Saham Terbesar Sepanjang Sejarah. Diakses dari http://finance.detik.com/read/2012/06/11/073614/1937612/6/8/8-kasus- penipuan-saham-terbesar-sepanjang-sejarah pada tanggal 27 Desember 2016.
110
Gbegi dan Adebisi. 2013. The New Fraud Diamond Model- How Can It Help Forensic Accountants In Fraud Investigation In Nigeria?. European Journal of Accounting Auditing and Fiancé Research Vol.1, No. 4, pp.129-138.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS 21, Edisi Ketujuh. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gusnardi. 2012. Peran Forensic Accounting dalam Pencegahan Fraud. Pekbis Jurnal, Vol 4, No.1, Hal 17-25. Pekanbaru.
Halim, et al. 2005. “Pengaruh Manajemen Laba pada Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang termasuk dalam Indeks LQ45”.
SNA VIII. Solo.
Hanifa, Septia Ismah dan Laksito, Herry. 2015. Pengaruh Fraud Indicator Terhadap Fraudulent Financial Statement: Studi Empiris pada Perusahaan yang Listed di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2008-2013. Diponegoro Journal of Accounting, Vol. 04, No. 04, halaman 1-15. ISSN (Online):2337-3806.
Kompasiana. Bangkrutnya Perusahaan Amerika, Penyebabnya Sederhana. Diakses dari http://www.kompasiana.com/reflus/bangkrutnya-perusahaan- amerika-penyebabnya-sederhana_55004b06a33311a8725109d2 pada tanggal 29 Desember 2016.
Kompasiana. Kasus Kimia Farma. Diakses dari
http://www.kompasiana.com/www.bobotoh_pas20.com/kasus-kimia-farma- etika-bisnis_5535b4d46ea8349b26da42eb pada tanggal 28 Desember 2016.
Loebbecke. J. K., M. M. Eining, and J. J. Willingham. 1989. “Auditors”
experience with material irregularities: Frequency, nature, and detestability. Auditing: A Journal of Practice & Theory 9 (Fall): 1-28
Purba, Bona P. 2015. Fraud Dan Korupsi ; Pencegahan, Pendeteksian, dan Pemberantasannya. Jakarta: Lestari Kiranatama
Ratmono,Dwi, D. Yuvita Avrie dan Purwanto, Agus. 2014. Dapatkah Teori Fraud Triangel Menjelaskan Kecurangan dalam Laporan Keuangan.SNA 17 Mataram.
Universitas Mataram:Lombok Diakses dari
http://multiparadigma.lecture.ub.ac.id/files/2014/09/034.pdf pada tanggal 29
Desember 2016.
Richardson et al. 2004. Accrual Reliability, Ernings Persistance and Stock Prices. SAS No. 99. Corporate Governance and Firm Performance Advances in Financial Economis, Vol. 13, h. 53-81.
111
Shelton, Austin M. 2014. Analysis of Capabilities Attributed to the Fraud Diamond. Undergraduate Honor Theses East Tennessee State University. Vol. 5
Sihombing, Kennedy Samuel dan Rahardjo, Shiddiq Nur. 2014. Analisis Fraud Diamond dalam Mendeteksi Financial Statement Fraud: Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2012. Diponegoro Journal of Accounting Vol. 03 No. 02. ISSN (Online): 2337-3806.
Skousen, C. J. and Twedt, Brady James. 2009. Fraud in Emerging Markets :A Cross Country Analysis. http://ssrn.com/abstract=1340586 pada tanggal 29 Desember 2016.
Sukirman dan Sari, Maylia Pramono. 2013. Model Deteksi Kecurangan Berbasis Fraud Triangel (Studi Kasus Pada Perusahaan Publik di Indonesia). Jurnal Akuntansi dan Auditing, Vol. 09, No. 02.
Summers, S. L., and J. T. Sweeney. 1998. Fraudulently Misstated Financial Statement and Insider Trading: and Empirical Analysis. The Accounting Review Vol. 73 No. 1. January. pp 131-146
Sunyoto, Danang. 2016. Metodologi Penelitian Akuntansi, Edisi Kedua. Bandung: Refika Aditama.
Suyanto. 2009. Fraudulent Financial Statement Evidence from Statement on Auditing Standard No. 99. Gajah Mada International Journal of Business, Vol. 11, No. 01, Halaman 117-144.
Tuanakotta, Theodorus M.. 2016. Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Wolfe, D. T. and Hermanson, D. R. (2004). “The Fraud Diamond: Considering The