• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN BUKU AJAR BIOLOGI SMA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK KELAS XI SEMESTER II.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN BUKU AJAR BIOLOGI SMA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK KELAS XI SEMESTER II."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN BUKU AJAR BIOLOGI SMA

BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK

UNTUK KELAS XI SEMESTER II

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

pada Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

ARI RAMAYANTI RAHAYU NIM : 8136174002

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)

i ABSTRAK

ARI RAMAYANTI RAHAYU, Pengembangan Buku Ajar Biologi SMA Berbasis

Pendekatan Saintifik untuk Kelas XI Semester II. Tesis: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2016.

Pengembangan buku ajar penting dilakukan guru agar pembelajaran lebih efektif, efisien, serta sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. Guru dapat mengembangkan sendiri bahan ajar di sekolah masing-masing dengan mengarahkan pembelajaran pada proses pendekatan saintifik. Beberapa guru kurang mampu mengembangkan sumber belajar, misalnya buku ajar biologi khususnya SMA secara mandiri untuk mendukung pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik memiliki karakteristik “doing science” dengan lima langkah-langkah atau tahapan-tahapan secara

terperinci yang memuat instruksi untuk siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar berupa buku ajar biologi SMA berbasis pendekatan saintifik untuk kelas XI semester II. Penelitian ini menggunakan model pengembangan 4-D. Prosedur pengembangan terdiri dari beberapa tahap; (1) Analisis Masalah; (2) Perancangan buku ajar; dan (3) Uji coba lapangan. Hasil penelitian menunjukkan persentase skor rata-rata penilaian buku ajar biologi SMA berbasis pendekatan saintifik untuk kelas XI semester II oleh validator ahli materi dari aspek kelayakan isi adalah 81,4% (baik) dan dari aspek kelayakan penyajian 90,6% (sangat baik). Sedangkan hasil persentase skor rata-rata penilaian buku ajar biologi SMA berbasis pendekatan saintifik untuk kelas XI semester II oleh validator ahli media dari aspek kelayakan penyajian adalah 98,9% (sangat baik). Tanggapan guru dan siswa terhadap buku ajar biologi SMA berbasis pendekatan saintifik untuk kelas XI semester II termasuk ke dalam kriteria sangat baik.

(5)

ii

ABSTRACT

ARI RAMAYANTI RAHAYU, Development of Biology Textbook-Based

Scientific Approach for High School Class XI 2nd Semester. Postgraduate Program, State University of Medan. 2016.

Developing textbook is essential to be carried out by teacher in order that learning process becomes more effective, efficient and in accordance with the expected competencies. Teacher should be able to design an improvement of teaching material at school by referring learning process to a scientific approach. But in fact, many teachers are not able to expand the learning sources, such as textbook especially High School Biology textbook to support learning process by utilizing scientific approach. The scientific approach possesses a characteristic like “doing science” including 5 steps or stages specifically which contains instructions for the students to do learning activities. The aim of this research is to develop learning material in terms of Biology Textbook-Based Scientific Approach for High School Class XI 2nd Semester. This research used 4-D developmental model. The procedure consists of some stages such as; (1) problem analysis; (2) learning material design; and (3) field trials. The results showed that the average assessment percentage of Biology Textbook-Based Scientific Approach for High School Class XI 2nd Semester by validation of subject-matter experts with respect to the aspect of feasibility content is 81,4% (good) and feasibility display is 90,6% (very good). Whereas the average assessment percentage percentage of Biology Textbook-Based Scientific Approach for High School Class XI 2nd Semester by validation of media experts with respect to the aspect of feasibility display is 98,9% (very good). The responses from teacher and students towards Biology Textbook-Based Scientific Approach for High School Class XI 2nd Semester can be concluded as “very good” criteria.

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi rahman dan rahim-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul “Pengembangan Buku Ajar Biologi SMA Berbasis Pendekatan Saintifik untuk Kelas XI Semester II” yang disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Biologi Program Pascarajana Universitas Negeri Medan, serta shalawat kepada kepada Rasulullah SAW, semoga kelak kita mendapatkan Syafaatnya di yaumil Akhir kelak. Amiinn ya Rabbal’alamin.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada ayahanda Syamsuddin dan Ibunda Atikah, Suami Eko Prasetya, Adik Wulan, Nanda, dan Abbil yang selalu memberikan senyum, doa, dukungan, dan semangat hingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Dengan segenap kerendahan hati penulis ingin menyampaikan banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing I dan Ketua Prodi

Pendidikan Biologi, dan Pembimbing II Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si, yang telah membimbing penulis dan membekali ilmu arahan, bimbingan, dan motivasi sejak awal sampai akhir penulisan.

2. Bapak Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.Sc, Bapak Dr. Syahmi Edi, M.Si, dan

Bapak Prof. Dr. Rer.nat. Binari Manurung, M.Si, yang telah banyak mengkritisi, membimbing dan mengarahkan penulis.

3. Bapak Dr. Rachmat Mulyana, M.Si, Bapak Dr. R. Mursid, M.Pd., Ibu Dra.

Meida Nugrahalia M.Sc., dan Ibu Dra. Adriana Y.D. Lb. Gaol, M.Kes sebagai validator yang telah meluangkan waktu dalam membimbing dan membantu penulis dalam penelitian.

4. Seluruh guru dan siswa di SMA di Kota Pangkalan Berandan yang membantu

dalam memberikan saran untuk perbaikan buku ajar yang dikembangkan peneliti.

5. Teman sejawat angkatan XXII kelas A dan B Program Studi Pendidikan

Biologi Pascasarjana Unimed.

Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini memiliki kekurangan oleh sebab itu penulis mengharapkan masukan dan saran guna menyempurnakan penulisan ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga tesis ini bermanfaat bagi orang lain yang membacanya terutama bagi mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Medan, 18 Januari 2015

(7)

iv

2.1 Hakikat Pendekatan Saintifik ... 10

2.1.1 Konsep Pendekatan Saintifik ... 10

2.1.2 Langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik ... 13

2.2 Hakikat Bahan Ajar ... 17

2.2.1 Pengertian dan Jenis Bahan Ajar... 17

2.2.2 Sumber Bahan Ajar ... 18

2.2.3 Definisi Buku Ajar ... 20

2.2.4 Komponen-Komponen Pembelajaran Buku Ajar ... 21

2.2.5 Pengembangan Buku Ajar ... 22

2.3 Penelitian Pengembangan ... 26

2.3.1 Definisi Penelitian Pengembangan ... 26

2.3.2 Model Penelitian Pengembangan ... 27

(8)

v

3.6.3 Penilaian/Persepsi Guru Bidang Studi Biologi ... 44

3.6.4 Penilaian/Persepsi Siswa ... 45

3.7 Teknik Analisis Data ... 45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 47

4.1 Hasil Analisis Awal ... 47

4.2 Validasi dan Uji Coba ... 50

4.2.1 Validasi Ahli Materi ... 50

4.2.2 Validasi Ahli Media Pembelajaran ... 56

4.2.3 Persepsi/Tanggapan Guru Bidang Studi Biologi ... 59

4.2.4 Uji Coba Kelompok Kecil ... 64

4.2.5 Uji Coba Kelompok Terbatas ... 67

4.3 Revisi Produk ... 70

4.3.1 Revisi Pertama ... 70

4.3.2 Revisi Kedua ... 71

4.3.3 Revisi Ketiga ... 71

4.3.4 Revisi Keempat ... 72

4.4 Pembahasan ... 72

4.5 Keterbatasan Penelitian ... 85

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 86

5.1 Kesimpulan ... 86

5.2 Implikasi ... 86

5.3 Saran ... 87

(9)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel.3.1 Rubrik Buku Ajar Biologi Berbasis Pendekatan Saintifik ... 35

Tabel 3.2 Materi pada Buku Ajar Biologi Berbasis Pendekatan Saintifik ... 37

Tabel 3.3 Subjek Uji Coba Kelompok Kecil ... 41

Tabel.3.4 Subjek Uji Coba Kelompok Terbatas ... 41

Tabel.3.5 Kisi-Kisi Angket Validasi Buku Ajar oleh Tim Ahli Materi ... 44

Tabel.3.6 Kisi-Kisi Angket Validasi Buku Ajar oleh Tim Ahli Media ... 43

Tabel 3.7 Kisi-Kisi Angket Persepsi Guru terhadap Buku Ajar ... 44

Tabel 3.8 Kisi-Kisi Angket Persepsi Siswa terhadap Buku Ajar ... 45

Tabel 3.9 Kriteria Jawaban Item Instrumen dengan Skala Likert ... 46

Tabel 3.10 Kriteria Pengkategorian Kelayakan Buku Ajar ... 46

Tabel 4.1 Penilaian Terhadap Aspek Kelayakan Isi Buku Ajar Berbasis Pendekatan Saintifik Oleh Ahli Materi ... 51

Tabel 4.2 Hasil Penilaian Persentase Rata-Rata Indikator Ahli Materi terhadap Kelayakan Isi ... 52

Tabel 4.3 Penilaian Terhadap Aspek Kelayakan Penyajian Buku Ajar Biologi Berbasis Pendekatan Saintifik oleh Ahli Materi ... 53

Tabel 4.4 Hasil Penilaian Persentase Rata-Rata Indikator Ahli Materi terhadap Kelayakan Penyajian ... 54

Tabel 4.5 Catatan-Catatan Perbaikan Validator Ahli Materi ... 55

Tabel 4.6 Penilaian terhadap Aspek Kelayakan Kegrafikan Buku Ajar Biologi Berbasis Pendekatan Saintifik oleh Ahli Desain Pembelajaran. ... 56

Tabel 4.7 Hasil Penilaian Persentase Rata-Rata Indikator oleh Ahli Desain Pembelajaran terhadap Kelayakan Kegrafikan Buku Ajar ... 57

Tabel 4.8 Catatan-Catatan Perbaikan Validator Ahli Desain Pembelajaran .... 58

Tabel 4.9 Daftar Nama Guru Bidang Studi Biologi untuk Penilaian Buku Ajar ... 59

Tabel 4.10 Penilaian Buku Ajar Biologi Berbasis Pendekatan Saintifik untukKelas XI Semester II oleh Guru Bidang Studi Indikator Tampilan Buku Ajar ... 59

Tabel 4.11 Penilaian Buku Ajar Biologi Berbasis Pendekatan Saintifik untuk Kelas XI Semester II oleh Guru Bidang Studi Indikator Kesesuaian dengan SK, KD, indikator, dan tujuan pembelajaran.. . 60

Tabel 4.12 Penilaian Buku Ajar Biologi Berbasis Pendekatan Saintifik untuk Kelas XI Semester II oleh Guru Bidang Studi Indikator Ketersediaan Sumber Belajar dan Referensi Buku Ajar ... 60

Tabel 4.13 Penilaian Buku Ajar Biologi Berbasis Pendekatan Saintifik untuk Kelas XI Semester II oleh Guru Bidang Studi Indikator Muatan Materi dalam Buku Ajar ... 61

Tabel 4.14 Penilaian Buku Ajar Biologi Berbasis Pendekatan Saintifik untuk Kelas XI Semester II oleh Guru Bidang Studi Indikator Teknik Penyajian Buku Ajar ... 61 Tabel 4.15 Penilaian Buku Ajar Biologi Berbasis Pendekatan Saintifik

(10)

vii

Indikator Komponen Pendekatan Saintifik ... 63 Tabel 4.16 Hasil Penilaian Persentase Rata-Rata Indikator oleh Guru

Bidang Studi Biologi terhadap Buku Ajar Biologi Berbasis

Pendekatan Saintifik ... 64 Tabel 4.17 Hasil Uji Coba Kelompok Kecil terhadap Buku Ajar Biologi

Berbasis Pendekatan Saintifik untuk Kelas XI Semester II

untuk Indikator Tampilan Buku Ajar ... 64 Tabel 4.18 Hasil Uji Coba Kelompok Kecil terhadap Buku Ajar Biologi

Berbasis Pendekatan Saintifik untuk Kelas XI Semester II

untuk Indikator Pemahaman Konsep ... 65 Tabel 4.19 Hasil Uji Coba Kelompok Kecil terhadap Buku Ajar Biologi

Berbasis Pendekatan Saintifik untuk Kelas XI Semester II

untuk Indikator Sumber dan Motivasi Belajar ... 65 Tabel 4.20 Hasil Penilaian Persentase Rata-Rata Indikator pada

Kelompok Kecil terhadap Buku Ajar Biologi Berbasis

Pendekatan Saintifik ... 66 Tabel 4.21 Hasil Uji Coba Kelompok Terbatas terhadap Buku Ajar

Biologi Berbasis Pendekatan Saintifik untuk Kelas XI

Semester II untuk Indikator Tampilan Buku Ajar ... 67 Tabel 4.22 Hasil Uji Coba Kelompok Terbatas terhadap Buku Ajar

Biologi Berbasis Pendekatan Saintifik untuk Kelas XI

Semester II untuk Indikator Pemahaman Konsep ... 68 Tabel 4.23 Hasil Uji Coba Kelompok Terbatas terhadap Buku Ajar Biologi

Berbasis Pendekatan Saintifik untuk Kelas XI Semester II

untuk Indikator Sumber dan Motivasi Belajar ... .... 68 Tabel 4.24 Hasil Penilaian Persentase Rata-Rata Indikator pada Kelompok

Terbatas terhadap Buku Ajar Biologi Berbasis Pendekatan

(11)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Langkah Pembelajaran Saintifik ... 13

Gambar 2.2 Langkah-langkah penggunaan R & D menurut Sugiyono ... 27

Gambar 2.3 Langkah-langkah penggunaan R & D menurut Borg dan Gall ... 28

Gambar 3.1 Model Penelitian Pengembangan 4-D dan Modifikasi Peneliti ... 39

Gambar 4.1 Persentase Perolehan Skor Empiris Kelayakan Isi Buku Ajar Biologi Berbasis Pendekatan Saintifik oleh Ahli Isi/Materi ... 52

Gambar 4.2 Persentase Perolehan Skor Empiris Kelayakan Penyajian Buku Ajar Biologi Berbasis Pendekatan Saintifik oleh Ahli Isi/Materi .... 54

Gambar 4.3 Persentase Perolehan Skor Empiris Kelayakan Kegrafikan Buku Ajar Biologi Berbasis Pendekatan Saintifik oleh Ahli Media Pembelajaran ... 57

Gambar 4.4 Persentase Rata-Rata Skor Empiris Pada Setiap Indikator Penilaian Buku Ajar Berbasis Pendekatan Saintifik oleh Guru Bidang Studi Biologi ... 63

Gambar 4.5 Persentase Rata-Rata Skor Empiris Pada Setiap Indikator Penilaian Buku Ajar Berbasis Pendekatan Saintifik oleh Kelompok Kecil ... 66

Gambar 4.6 Persentase Rata-Rata Skor Empiris Pada Setiap Indikator Penilaian Buku Ajar Berbasis Pendekatan Saintifik oleh Kelompok Terbatas ... 69

(12)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Belajar merupakan kegiatan aktif siswa dalam membangun makna dan

pemahaman. Tanggung jawab belajar tetap ada pada diri siswa, sedangkan guru

bertanggungjawab merancang dan menciptakan kondisi belajar yang

menyenangkan sehingga dapat mendorong motivasi dan tanggungjawab siswa

untuk belajar sepanjang hayat (Muslich,2007).Salah satu permasalahan dalam

proses pembelajaran adalah sebagian siswa tidak mampu memahami materi

pembelajaran. Siswa hanya fokus terhadap hafalan tanpa diikuti dengan

pemahaman yang mendalam (Muslich, 2007). Data dari UNESCO melalui

Program for Internasional Student Assessment (PISA) pada tahun 2003

menunjukkan bahwa keterampilan membaca anak-anak usia 15 tahun ke atas

berada pada urutan ke-39 dari 41 negara yang diteliti. Dari jumlah yang diteliti

tersebut 37,6% hanya dapat membaca tanpa memahami atas apa yang dibaca

(Anwar, 2009).

Kualitas pendidikan pada umumnya dan pendidikan sains pada khususnya

sangat ditentukan oleh proses pembelajaran di sekolah (Suma, 2010). Masih

terdapat kekurangan dalam meningkatkan mutu pendidikan sains walaupun

pemerintah sudah membuat berbagai kebijakan kurikulum. Berdasarkan Trends

in International Mathematics and Science Study (TIMSS) tahun 2011, bidang

sains Indonesia berada di urutan ke-40 dengan skor 406 dari 42 negara yang

siswanya dites di kelas VIII. Skor tes sains siswa Indonesia ini turun 21 angka

dibandingkan TIMSS 2007 (Napitupulu, 2012).

(14)

2

Hasil penelitian PISA pada tahun 2000, 2003, dan 2006 menunjukkan mutu

pendidikan di Indonesia memiliki perbedaan jauh jika dibandingkan dengan mutu

pendidikan di negara lain (Hayat dan Yusuf, 2010). Rendahnya mutu pendidikan

khususnya dalam memahami mata pelajaran IPA disebabkan oleh rendahnya sikap

ilmiah pada anak. Arwita (2012) juga menyatakan bahwa kemampuan sains

adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan ilmu pengetahuan yang telah

dimiliki untuk mengidentifikasi isu ilmiah, menjelaskan fenomena secara ilmiah,

dan menggunakan bukti-bukti ilmiah dalam berinteraksi terhadap alam. Sikap

ilmiah dapat muncul melalui proses pembelajaran di sekolah dengan cara

mengembangkan pembelajaran yang menerapkan pendekatan saintifik.

Berdasarkan hasil pengamatan selaku guru biologi di SMA Swasta Tunas Baru

Babalan, dalam proses pembelajaaran guru cenderung masih menggunakan sistem

pembelajaran yang berpusat pada siswa tanpa menggunakan pendekatan sains.

Siswa hanya memahami konsep menghafal tanpa proses menemukan sendiri

tentang apa yang diperolehnya. Sehingga siswa kurang mampu mengembangkan

pengetahuan, sikap dan keterampilan siswa.

Kualitas pendidikan sains yang dipengaruhi oleh proses pembelajaran di

kelas didukung oleh banyak hal antara lain kurikulum, program pembelajaran,

pendekatan pembelajaran, kualitas guru, materi pembelajaran, strategi

pembelajaran, sumber belajar, bahan ajar dan teknik penilaian. (Masnur,

2007).Sumber belajar juga mendukung terbentuknya pemahaman siswa selain

materi pembelajaran. Buku adalah salah satu sumber belajar yang dapat digunakan

oleh siswa dan guru. Buku harus terstruktur sedemikian rupa dan disesuaikan

(15)

3

belajaradalah bahan atau materi yang disusun oleh guru secara sistematis yang

digunakan di dalam pembelajaran. Bahan dapat dikemas dalam bentuk cetakan,

non cetak dan dapat bersifat visual auditif. Bahan ajar yang disusun pendidik

dapat berbentuk buku teks, buku ajar, handout, LKS dapat juga dikemas dalam

bentuk lainnya (Soegiranto, 2010).

Jumlah buku ajar yang tersedia di pasaran sangat banyak dengan kualitas

yang berbeda.Dalam penyusunan buku ajar harus disesuaikan dengan karakteristik

siswa dan tujuan pembelajaran. Berdasarkan penelitian Ariningrum (2013), buku

ajar merupakan salah satu variabel penting yang mendukung dalam proses

pembelajaran, kurikulum dan instruksi pembelajaran terutama di negara

berkembang untuk meningkatkan kemampuan ilmiah siswa.Dalam Peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar

Proses dinyatakan bahwa proses pembelajaran saat ini menggunakan

pembelajaran dengan pendekatan saintifik, tematik terpadu, dan tematik

(Permendikbud, 2013). Pendekatan saintifik merupakan pendekatan pembelajaran

yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach)

dandilakukan dengan lima langkah pembelajaran yang relevan denganteori

belajarBruner,Piaget, dan Vygotsky yaitu tahap mengamati, bertanya,

mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Kelima

tahapan ini dipandang mampu menyampaikan peserta didik meningkatkan

kemampuan ilmiah, keterampilan berpikir, merasa, dan melakukan. Sujarwanta

(2011) juga menunjukkan dengan menggunakan metode ilmiah, para ilmuwan

berusaha untuk membiarkan realitas berbicara sendiri, membahas mendukung

(16)

4

prediksinya terbukti tidak teruji. Gagne dalam Surjawanta (2011) juga

menyebutkan bahwa dengan mengembangkan kemampuan ilmiah, anak akan

dibuat kreatif,mampu menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan konsep,

serta menumbuhkan dan mengembangkan sikap.

Penerapan pendekatan saintifik dapat didukung sesuai dengan kreatifitas

guru. Guru dapat mengembangkan sendiri bahan ajar di sekolah masing-masing

dengan mengarahkan pembelajaran pada proses pendekatan sains (Sudrajat,

2013). Salah satu kompetensi yang perlu dimiliki seorang guru dalam

melaksanakan tugasnya adalah mengembangkan bahan ajar, misalnya buku ajar.

Pengembangan buku ajar penting dilakukan guru agar pembelajaran lebih efektif,

efisien, serta sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. Hal tersebut sesuai

dengan Permendiknas nomor 16 tahun 2007 yang mengatur tentang standar

kualifikasi akademik dan kompetensi guru, yaitu bagi guru pada satuan

pendidikan jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), baik dalam tuntutan

kompetensi pedagogik maupun profesional berkaitan erat dengan kemampuan

guru dalam mengembangkan sumber belajar(Depdiknas, 2008).

Berdasarkan pengamatan, beberapa guru kurang mampu mengembangkan

sumber belajar, misalnya buku ajar biologi khususnya SMA kelas XI IPA secara

mandiri untuk mendukung pembelajaran dengan menggunakan pendekatan

saintifik. Prastowo (2012) mengemukakan bahwa guru belum dapat

mengembangkan kreativitas untuk menyiapkan dan membuat secara mandiri dan

memilih buku ajar yang siap pakai karena beranggapan bahwa mengembangkan

buku ajar merupakan pekerjaan yang sulit dan membutuhkan waktu yang

(17)

5

pendekatan saintifik untuk mata pelajaran IPA sudah diterbitkan oleh pemerintah

berupa buku pegangan guru dan siswa untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama

(SMP). Namun pemerintah belum menerbitkan buku ajar biologi berbasis

pendekatan saintifik untuk tingkat SMA. Beberapa penerbit juga sudah mencetak

buku ajar biologi SMA berbasis pendekatan saintifik. Namun isi buku masih

cenderung menyajikan materi seutuhnya tanpa mengarahkan siswa untuk belajar

dengan menggunakan pendekatan saintifik dengan menemukan masalah,

memecahkan masalah, dan menemukan konsep secara mandiri.

Untuk itu dalam mendukung proses pembelajaran dan tingkat kemampuan

sains siswa, peneliti akan mengembangkan buku ajar biologi SMA berbasis

pendekatan saintifik.Buku ajar yang dikembangkan adalah buku ajar biologi SMA

kelas XI. Berdasarkan silabus kurikulumKTSP 2006, tujuan dari pembelajaran

adalah siswa kelas XIIPA harus mampu mencapai tiga standar kompetensi yang

mencakup beberapa kompetensi dasar di dalamnya. Dalam standar kompetensi

yang ketiga, siswa mampu menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan

hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada

Salingtemas. Standar kompetensi tersebut sangat berhubungan dengan

bagian-bagian tubuh yang ada pada diri siswa sehingga dengan menerapkan pembelajaran

saintifik, siswa diarahkan dan dapatmenemukan proses-proses ilmiah yang terjadi

dalam kehidupan nyata melalui serangkaian fakta dan konsep yang saling

berhubungan.

Menurut Khairiah (2013) bahwa esensi pendekatan ilmiah dalam

pembelajaran saintifik merujuk pada pandangan bahwa pembelajaran pada

(18)

6

dalam pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Selain

muatan materi, beberapa model, strategi atau metode pembelajaran dapat

diterapkan dengan mengintegrasikan metode-metode pendekatan saintifik dalam

buku ajar sebagai lembar kegiatan yang merangsang siswa untuk aktif belajar.

Metode yang sesuai dengan pendekatan saintifik adalah pembelajaran inquiry,

pembelajaran penemuan (discovery learning), pembelajaran berbasis masalah

(problem based learning), pembelajaran berbasis proyek (project based learning),

dan metode lain yang relevan (Sani, 2014).

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan

beberapa masalah sebagai berikut:

(1) Guru cenderung masih menggunakan sistem pembelajaran yang berpusat

pada siswa tanpa menggunakan pendekatan saintifik.

(2) Sistem pembelajaran yang berpusat pada siswa kurang mampu

mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa SMA kelas

XI.

(3) Guru kurang mampu mengembangkan bahan ajar biologi SMA kelas XI

secara mandiri untuk mendukung pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan saintifik.

(4) Buku ajar biologi SMA kelas XIyang digunakan umumnya lebih dominan

menyajikan materi, konsep dan pengetahuan yang sifatnya hafalan bagi

(19)

7

(5) Buku ajarbiologi SMA kelas XIdinilai belum seluruhnya menyajikan materi

dengan menggunakan pendekatan saintifik.

1.3.Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan dan agar masalah

yang diteliti lebih jelas dan terarah maka pembatasan masalah penelitian ini

dibatasi pada:

(1) Pengembangan bahan ajar yang dibuat berupa buku ajarbiologi SMA

berbasis pendekatan saintifik untuk kelas XI.

(2) Buku ajar yang dikembangkan dibatasi pada materi biologi kelas

XIsemester II.

(3) Penelitian pengembangan ini dilakukan sampai uji coba kelompok terbatas.

(4) Buku ajar biologi SMA berbasis pendekatan saintifik untuk kelas XI

semester II yang layak ditinjau dari kelayakan isi, kelayakan penyajian, dan

kelayakan kegrafikan.

1.4.Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian ini adalah:

(1) Berapakah besar kelayakanbuku ajar biologi SMA berbasis pendekatan

saintifik untuk kelas XI semester II dari aspek kelayakan isi ditinjau dari

validator ahli materi?

(2) Berapakah besar kelayakan buku ajar biologi SMA berbasis pendekatan

saintifik untuk kelas XI semester II dari aspek kelayakan penyajian ditinjau

(20)

8

(3) Berapakah besar kelayakan buku ajar biologi SMA berbasis pendekatan

saintifik untuk kelas XI semester II dari aspek kelayakan kegrafikan ditinjau

dari validator ahli media?

(4) Bagaimana tanggapan gurudan siswa terhadapbuku ajar biologi SMA

berbasis pendekatan saintifik untuk kelas XI semester IIyang

dikembangkan?

1.5.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

(1) Kelayakan buku ajar biologi SMA berbasis pendekatan saintifik untuk kelas

XI semester II dari aspek kelayakan isi ditinjau dari validator ahli materi.

(2) Kelayakan buku ajar biologi SMA berbasis pendekatan saintifik untuk kelas

XI semester II dari aspek kelayakan penyajian ditinjau dari validator ahli

materi.

(3) Kelayakan buku ajar biologi SMA berbasis pendekatan saintifik untuk kelas

XI semester II dari aspek kelayakan kegrafikan ditinjau dari validator ahli

media.

(4) Tanggapan guru dan siswa terhadapbuku ajar biologi SMA berbasis

pendekatan saintifik untuk kelas XI semester IIyang dikembangkan.

1.6.Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis dan praktis.

Manfaat teoritis penelitian ini adalah (1) untuk memperkaya dan menambah

(21)

9

yang berkaitan dengan pengembangan bahan ajar berupa buku ajar biologi, dan

(2) sumbangan pemikiran dan motivasi bagi guru untuk mampu mengembangkan

bahan ajar biologi.

Sedangkan manfaat praktis dari penelitian ini adalah: (1) sebagai bahan

pertimbangan alternatif bagi guru untuk merencanakan dan mendesain bahan ajar

biologi, dan (2) sebagai buku ajar pendamping bagi buku ajar guru dan siswa yang

sudah ada.

1.7. Hasil yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dalam penelitian pengembangan ini adalah bahan

ajar berupa buku ajar biologi SMA kelas XI IPA Semester II berbasis pendekatan

saintifikyang sudah valid dan kemudian dapat diimplementasikan sehingga

(22)

86

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

1.1Kesimpulan

Berdasarkan rumusan, tujuan, hasil, dan pembahasan penelitian

pengembangan buku ajar biologi SMA berbasis pendekatan saintifik untuk kelas

XI semester II yang dikemukakan sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai

berikut:

(1) Hasil persentase skor rata-rata penilaian buku ajar biologi SMA berbasis

pendekatan saintifik untuk kelas XI semester II oleh validator ahli materi

dari aspek kelayakan isi adalah 81,4% (baik).

(2) Hasil persentase skor rata-rata penilaian buku ajar biologi SMA berbasis

pendekatan saintifik untuk kelas XI semester II oleh validator ahli materi

dari aspek kelayakan penyajian adalah 90,6% (sangat baik).

(3) Hasil persentase skor rata-rata penilaian buku ajar biologi SMA berbasis

pendekatan saintifik untuk kelas XI semester II oleh validator ahli media

dari aspek kelayakan kegrafikan adalah 98,9% (sangat baik).

(4) Tanggapan gurudan siswa terhadapbuku ajar biologi SMA berbasis

pendekatan saintifik untuk kelas XI semester IItermasuk ke dalam kriteria

sangat baik.

1.2Implikasi

Berdasarkan kesimpulan dan temuan pada penelitian pengembangan buku

ajar biologi berbasis pendekatan saintifik untuk kelas XI semester II yang telah

(23)

87

diuji memiliki implikasi dalam proses pembelajaran. Adapun implikasi yang

dimaksud adalah sebagai berikut:

(1) Buku ajar biologi berbasis pendekatan saintifik untuk kelas XI semester II ini

akan memberi sumbangan praktis terutama dalam melaksanakan proses

pembelajaran di sekolah.

(2) Sumbangan pemikiran dan bahan acuan bagi guru, lembaga pendidikan, dan

peneliti selanjutnya yang ingin mengembangkan secara lebih mendalam

tentang media pembelajaran interaktif biologi lainnya.

(3) Sebagai informasi kepada guru dalam merancang sebuah bahan ajar berbasis

pendekatan saintifik.

1.3Saran

Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan, berikut

ini diajukan beberapa saran yaitu:

(1) Mengingat bahwa hasil penelitian ini masih memungkinkan dipengaruhi oleh

faktor-faktor yang belum mampu dikontrol, maka masih perlu dilakukan

peneltian lebih lanjut pada sampel yang lebih banyak dan luas.

(2) Mengingat penelitian pengembangan ini hanya dilakukan sampai uji coba

kelompok terbatas untuk melihat tanggapan siswa terhadap produk yang

dikembangkan, maka butuh penelitian selanjutnya untuk menguji keefektifan

buku ajar yang dikembangkan. Sehingga dapat diketahui apakah buku ajar

yang dikembangkan berpengaruh nyata terhadap hasil pembelajaran sehingga

(24)

88

DAFTAR PUSTAKA

Adisendjadja, Y.H. (2007). Analisis Buju Ajar Sains Berdasarkan Literasi Ilmiah Sebagai Dasar untuk Memilih Buku Ajar Sains (Biologi). Seminar Nasional

Pendidikan Biologi. Bandung: Pendidikan Biologi FMIPA UPI.

Amin, M., Baharuddin. (2001). Pengaruh Pendekatan Berpikir Deduktif dan Induktif Serta Pemahaman Konsep-Konsep Pengantar Elektro Teknik terhadap Hasil Belajar Mata Kuliah Pengantar Elektro Teknik. Jurnal Penelitian. 7 (2): 516-522.

Anwar Efendi. (2009). Beberapa Catatan tentang Buku Teks Pelajaran di Sekolah.

Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan INSANIA. 14 (2): 320-333.

Arikunto S. (2006). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Ariningrum, R. (2013). Analisis Literasi Ilmiah Buku Teks Pelajaran Biologi SMA. Skripsi. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang.

Armiza. (2007). Model Siklus Belajar Abduktif Empiris untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Keterampilan berpikir Kritis Siswa SMP pada materi Pemantulan Cahaya. Tesis.Pascasarjana Universitas Pendidikan

Indonesia. Bandung.

Arsyad A. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.

Arwita, W. (2012). Pengembangan Bahan Ajar Biologi Berdasarkan Literasi

Sains Pada Materi Archaebacteria dan Eubacteria Untuk Kelas X SMA/MA.

Tesis.Progam Pascasarjana UNIMED. Tidak diterbitkan.

Astuti, R., Sunarno, W., Sudarisman. (2012). Pembelajaran IPA dengan Pendekatan Keterampilan Proses Sains Menggunakan Metode Eksperimen Bebas Termodifikasi dan Eksperimen Terbimbing Ditinjau dari Sikap Ilmiah dan Motivasi Belajar Siswa. 1(1):51-59.

Atsnan, M.F, Gazali.R.Y. (2013). Penerapan Pendekatan Scientific Dalam Pembelajaran Matematika SMP Kelas VII Materi Bilangan (Pecahan).

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika. Jurusan Pendidikan Matematika FMIPAUNY. 9 November 2013.

BSNP. (2010). Pengembangan Instrumen Penilaian Buku Teks Pelajaran. Jakarta.

BSNP

Borg, W.R. & Gall, M.D. Gall. (1989). Educational Research: An Introduction,

Dale, H. (2012). An Learning Theories :Educational Perspective. Sixth Edition,

The University of North Carolina at Greensboro.

Depdiknas. (2008). Penulisan Modul. Jakarta. Direktorat Tenaga Kependidikan,

Direktorat jendral Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Dick, W., Carey, L., & Carey, J.O. (2009). The Systematic Design of Instruction.

(25)

89

Dorin, D. (2009). Integration of Guided Discovery in the Teaching of Real Analysis ProQuest Education Journals. Philadelphia: Taylor & Francis Ltd.

Efendhi, S., Susilowibowo. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Buku Berjendela

Sebagai Pendukung Implementasi Pembelajaran Berbasis Scientific

Approach Pada Materi Jurnal Khusus. Skripsi. Surabaya:UNESA.

Fifth Edition. New York: Longman.

Hayat, N. dan Yusuf, S. (2010). Benchmark Internasional Mutu Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Hidayati, N. (2014). Pengaruh Pendekatan Ilmiah (Scientific Approach) Dalam Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XII TITL 1 SMK Negeri 7 Surabaya Pada Standar Kompetensi Mengoperasikan Sistem Kendali Elektronik.Jurnal. 3(2): 25-29.

Hodson, D. (1996). Laboratory work as scientific method: Three decades of confusion and distortion. Journal of Curriculum Studies, 28(2): 115-135.

Kariem, F., Elvyanti, S., Gunawan, Mulyana, . (2013).Pengembangan Bahan Ajar TIK SMP Mengacu pada Pembelajaran Berbasis Proyek. Invotec. 9 (2):

117-128.

Karli, H. (2010). Penerapan Pembelajaran Tematik untuk Mengembangkan Keterampilan Proses Sains di SD. Jurnal Pendidikan Penabur. 9 (14):

44-57.

Khairiah. (2013). Aplikasi Model Pembelajaran dalam Perspektif Pendekatan Saintifik. http://sumut.kemenag.go.id/. Diakses tanggal 17 September 2014.

Khasanah, N., dan Madlazim. (2014). Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPBA pada Siswa Kelas XI SMA untuk Melatih Keterampilan Proses.

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. 3 (1): 35-39.

Kurniasih, I. (2014). Panduan Membuat Bahan Ajar Buku Teks Pelajaran Sesuai

dengan Kurikulum 2013. Surabaya: Kata Pena.

Majid, A. (2012). Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar

Kompetensi Guru. Bandung. Rosdakarya

Masnur Muslich. (2007). KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan

Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara.

Muslich, M. (2010). Textbook Writing: Dasar-dasar Pemahaman, Penulisan, dan Pemakaian Buku Teks. Jogyakarta: Ar Ruzz Media.

Napitupulu, “Prestasi Sains dan Matematika Indonesia Menurun”. Kompas (2012) Avaliable:http://edukasi.kompas.com/read/2012/12/14/09005434/Prestasi.S ains. dan.Matematika.Indonesia. Diakses tanggal 9 Desember 2014.

Nurlailiyah, S. (2010). Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Komputer Dengan Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) Pada Pokok

(26)

90

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A

Tahun 2013, Tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum

Pembelajaran.Persada.

Prastowo, A. (2012). Panduan kreatifmembuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta:

diva press.

Pujiati, I. (2008). Peningkatan Motivasi Dan Ketuntasan Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad. Jurnal Ilmiah Kependidikan. I

(1).

Richey, Rita C. Klein. (2007). Design and Development Research. London:

Lawrence Erlbaum Associates. Inc.

Rochmayanti, S.D. (2012). Pengembangan Buku Teks Bahasa Indonesia Berbasis Budi Pekerti Luhur Untuk Siswa Kelas 4 Semester 2 Di SDN 1 Kedunganyar Kecamatan Wringinanom Kabupaten Gresik. 1 (1): 0-216. Roihah, I. (2009). Implikasi Teori Kognitif Jean Piaget dalam Pembentukan

Kepribadian Muslim pada Anak Usia Sekolah 7-12 tahun. Skripsi. Jurusan

Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga. Sani, A. (2014). Pembelajaran Saintifik. Jakarta: Bumi Aksara.

Sanjaya, W. (2010). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:

Kencana.

Santoso, H. (2015). Peningkatan Keterampilan Pustakawan Sebagai Dosen dalam

Penyusunan Bahan Ajar untuk Menunjang Proses Pembelajaran pada Jurusan Ilmu Pustaka. Artikel. Universitas Negeri Malang.

Situmorang, M. (2013). Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA Melalui Inovasi Pembelajaran dan Integrasi Pendidikan Karakter untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung.

Soegiranto, M.A.(2010). Acuan Penulisan Bahan Ajar Dalam Bentuk Buku Ajar.

Pokja Kurikulum dan Supervisi Pusat Pengembangan Madrasah Kementrian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Sofan dan lif. (2010). Konstruksi Pengembangan Pembelajaran. Jakarta: Prestasi

Pustaka.

Sudijono Anas. (2003). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo

Sudrajat, Akhmad. (2013). Pendekatan Saintifik dalam Proses Pembelajaran.

www.akhmadsudrajat.wordpress.com. Diakses pada 1 Agustus 2013.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Suhardi.(2007). Pengembangan Sumber Belajar Biologi.

Skripsi.Yogyakarta:FMIPA UNY.

(27)

91

Suma, K. (2010). Efektivitas Pembelajaran Berbasis Inkuiri dalam Peningkatan Penguasaan Konten dan Penalaran Ilmiah Calon Guru Fisika. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Jilid 43.(6): 47-55.

Tim Puslitjaknov. (2008). Metode Penelitian dan Pengembangan. Pusat

Penelitian Kebijakan dan Inovasi Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional. Diakses pada 4 September 2014.

Trianto, (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep

Landasan dan Implementasinya pada KTSP. Jakarta: Penada Media Group.

Yamin, M.(2012). Desain Baru Pembelajaran Konstruktivistik. Jakarta: Referensi.

Gambar

Tabel 4.16 Hasil Penilaian Persentase Rata-Rata Indikator oleh Guru
Gambar 2.1 Langkah Pembelajaran Saintifik .....................................................

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa di Kawasan Mamminasata selama priode tahun 2011-2015 dapat di simpulkan bahwa pola dan struktur ekonomi

Ketika digunakan aditif ganda, yaitu 1 bagian asam oleat dan 1 bagian trietanolamin yang ditambahkan bersama-sama ke dalam 3 bagian PLA dan 1,5 bagian

Berdasarkan laporan pemantauan melalui Sektor Pendidikan Khas dan Pendidikan Swasta, JPN Sabah 2010, terdapat ramai Guru Pemulihan Khas telah dibebani dengan tugas-tugas yang lain,

Dan sudah tentu bahwa akibat dari persetujuan yang telah dibuat atas dasar jual beli tersebut apabila tidak dilandasi dengan adanya itikad baik maka dianggaplah

Tahun 1997 yang berbunyi “Sertipikat merupakan tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat mengenai data fisik dan data yuridis yang termuat di

Dalam hal ini berarti adanya peta rawan bencana tertentu tidak selalu diletakkan sebagai dalam konteks penentuan kawasan lindung bencana, tetapi untuk memudahkan dalam

Program Penilaian Poster Sains dan Teknologi Islam (ISnT) dan Islamic Civilization, Science and Technology Coursework Evaluation (i-CiviST) merupakan satu program penilaian

Dengan demikian, simulasi V dapat digunakan untuk memperkirakan produksi enam bulan ke depan dengan prediktor data umur tanaman, pemupukan, dan penyinaran matahari pada 18