PENGEMBANGAN BUKU AJAR BIOLOGI SMA
BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK
UNTUK KELAS XI SEMESTER II
TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
pada Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh:
ARI RAMAYANTI RAHAYU NIM : 8136174002
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
i ABSTRAK
ARI RAMAYANTI RAHAYU, Pengembangan Buku Ajar Biologi SMA Berbasis
Pendekatan Saintifik untuk Kelas XI Semester II. Tesis: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2016.
Pengembangan buku ajar penting dilakukan guru agar pembelajaran lebih efektif, efisien, serta sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. Guru dapat mengembangkan sendiri bahan ajar di sekolah masing-masing dengan mengarahkan pembelajaran pada proses pendekatan saintifik. Beberapa guru kurang mampu mengembangkan sumber belajar, misalnya buku ajar biologi khususnya SMA secara mandiri untuk mendukung pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik memiliki karakteristik “doing science” dengan lima langkah-langkah atau tahapan-tahapan secara
terperinci yang memuat instruksi untuk siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar berupa buku ajar biologi SMA berbasis pendekatan saintifik untuk kelas XI semester II. Penelitian ini menggunakan model pengembangan 4-D. Prosedur pengembangan terdiri dari beberapa tahap; (1) Analisis Masalah; (2) Perancangan buku ajar; dan (3) Uji coba lapangan. Hasil penelitian menunjukkan persentase skor rata-rata penilaian buku ajar biologi SMA berbasis pendekatan saintifik untuk kelas XI semester II oleh validator ahli materi dari aspek kelayakan isi adalah 81,4% (baik) dan dari aspek kelayakan penyajian 90,6% (sangat baik). Sedangkan hasil persentase skor rata-rata penilaian buku ajar biologi SMA berbasis pendekatan saintifik untuk kelas XI semester II oleh validator ahli media dari aspek kelayakan penyajian adalah 98,9% (sangat baik). Tanggapan guru dan siswa terhadap buku ajar biologi SMA berbasis pendekatan saintifik untuk kelas XI semester II termasuk ke dalam kriteria sangat baik.
ii
ABSTRACT
ARI RAMAYANTI RAHAYU, Development of Biology Textbook-Based
Scientific Approach for High School Class XI 2nd Semester. Postgraduate Program, State University of Medan. 2016.
Developing textbook is essential to be carried out by teacher in order that learning process becomes more effective, efficient and in accordance with the expected competencies. Teacher should be able to design an improvement of teaching material at school by referring learning process to a scientific approach. But in fact, many teachers are not able to expand the learning sources, such as textbook especially High School Biology textbook to support learning process by utilizing scientific approach. The scientific approach possesses a characteristic like “doing science” including 5 steps or stages specifically which contains instructions for the students to do learning activities. The aim of this research is to develop learning material in terms of Biology Textbook-Based Scientific Approach for High School Class XI 2nd Semester. This research used 4-D developmental model. The procedure consists of some stages such as; (1) problem analysis; (2) learning material design; and (3) field trials. The results showed that the average assessment percentage of Biology Textbook-Based Scientific Approach for High School Class XI 2nd Semester by validation of subject-matter experts with respect to the aspect of feasibility content is 81,4% (good) and feasibility display is 90,6% (very good). Whereas the average assessment percentage percentage of Biology Textbook-Based Scientific Approach for High School Class XI 2nd Semester by validation of media experts with respect to the aspect of feasibility display is 98,9% (very good). The responses from teacher and students towards Biology Textbook-Based Scientific Approach for High School Class XI 2nd Semester can be concluded as “very good” criteria.
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi rahman dan rahim-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul “Pengembangan Buku Ajar Biologi SMA Berbasis Pendekatan Saintifik untuk Kelas XI Semester II” yang disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Biologi Program Pascarajana Universitas Negeri Medan, serta shalawat kepada kepada Rasulullah SAW, semoga kelak kita mendapatkan Syafaatnya di yaumil Akhir kelak. Amiinn ya Rabbal’alamin.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada ayahanda Syamsuddin dan Ibunda Atikah, Suami Eko Prasetya, Adik Wulan, Nanda, dan Abbil yang selalu memberikan senyum, doa, dukungan, dan semangat hingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Dengan segenap kerendahan hati penulis ingin menyampaikan banyak terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing I dan Ketua Prodi
Pendidikan Biologi, dan Pembimbing II Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si, yang telah membimbing penulis dan membekali ilmu arahan, bimbingan, dan motivasi sejak awal sampai akhir penulisan.
2. Bapak Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.Sc, Bapak Dr. Syahmi Edi, M.Si, dan
Bapak Prof. Dr. Rer.nat. Binari Manurung, M.Si, yang telah banyak mengkritisi, membimbing dan mengarahkan penulis.
3. Bapak Dr. Rachmat Mulyana, M.Si, Bapak Dr. R. Mursid, M.Pd., Ibu Dra.
Meida Nugrahalia M.Sc., dan Ibu Dra. Adriana Y.D. Lb. Gaol, M.Kes sebagai validator yang telah meluangkan waktu dalam membimbing dan membantu penulis dalam penelitian.
4. Seluruh guru dan siswa di SMA di Kota Pangkalan Berandan yang membantu
dalam memberikan saran untuk perbaikan buku ajar yang dikembangkan peneliti.
5. Teman sejawat angkatan XXII kelas A dan B Program Studi Pendidikan
Biologi Pascasarjana Unimed.
Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini memiliki kekurangan oleh sebab itu penulis mengharapkan masukan dan saran guna menyempurnakan penulisan ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga tesis ini bermanfaat bagi orang lain yang membacanya terutama bagi mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Medan, 18 Januari 2015
iv
2.1 Hakikat Pendekatan Saintifik ... 10
2.1.1 Konsep Pendekatan Saintifik ... 10
2.1.2 Langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik ... 13
2.2 Hakikat Bahan Ajar ... 17
2.2.1 Pengertian dan Jenis Bahan Ajar... 17
2.2.2 Sumber Bahan Ajar ... 18
2.2.3 Definisi Buku Ajar ... 20
2.2.4 Komponen-Komponen Pembelajaran Buku Ajar ... 21
2.2.5 Pengembangan Buku Ajar ... 22
2.3 Penelitian Pengembangan ... 26
2.3.1 Definisi Penelitian Pengembangan ... 26
2.3.2 Model Penelitian Pengembangan ... 27
v
3.6.3 Penilaian/Persepsi Guru Bidang Studi Biologi ... 44
3.6.4 Penilaian/Persepsi Siswa ... 45
3.7 Teknik Analisis Data ... 45
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 47
4.1 Hasil Analisis Awal ... 47
4.2 Validasi dan Uji Coba ... 50
4.2.1 Validasi Ahli Materi ... 50
4.2.2 Validasi Ahli Media Pembelajaran ... 56
4.2.3 Persepsi/Tanggapan Guru Bidang Studi Biologi ... 59
4.2.4 Uji Coba Kelompok Kecil ... 64
4.2.5 Uji Coba Kelompok Terbatas ... 67
4.3 Revisi Produk ... 70
4.3.1 Revisi Pertama ... 70
4.3.2 Revisi Kedua ... 71
4.3.3 Revisi Ketiga ... 71
4.3.4 Revisi Keempat ... 72
4.4 Pembahasan ... 72
4.5 Keterbatasan Penelitian ... 85
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 86
5.1 Kesimpulan ... 86
5.2 Implikasi ... 86
5.3 Saran ... 87
vi
DAFTAR TABEL
Tabel.3.1 Rubrik Buku Ajar Biologi Berbasis Pendekatan Saintifik ... 35
Tabel 3.2 Materi pada Buku Ajar Biologi Berbasis Pendekatan Saintifik ... 37
Tabel 3.3 Subjek Uji Coba Kelompok Kecil ... 41
Tabel.3.4 Subjek Uji Coba Kelompok Terbatas ... 41
Tabel.3.5 Kisi-Kisi Angket Validasi Buku Ajar oleh Tim Ahli Materi ... 44
Tabel.3.6 Kisi-Kisi Angket Validasi Buku Ajar oleh Tim Ahli Media ... 43
Tabel 3.7 Kisi-Kisi Angket Persepsi Guru terhadap Buku Ajar ... 44
Tabel 3.8 Kisi-Kisi Angket Persepsi Siswa terhadap Buku Ajar ... 45
Tabel 3.9 Kriteria Jawaban Item Instrumen dengan Skala Likert ... 46
Tabel 3.10 Kriteria Pengkategorian Kelayakan Buku Ajar ... 46
Tabel 4.1 Penilaian Terhadap Aspek Kelayakan Isi Buku Ajar Berbasis Pendekatan Saintifik Oleh Ahli Materi ... 51
Tabel 4.2 Hasil Penilaian Persentase Rata-Rata Indikator Ahli Materi terhadap Kelayakan Isi ... 52
Tabel 4.3 Penilaian Terhadap Aspek Kelayakan Penyajian Buku Ajar Biologi Berbasis Pendekatan Saintifik oleh Ahli Materi ... 53
Tabel 4.4 Hasil Penilaian Persentase Rata-Rata Indikator Ahli Materi terhadap Kelayakan Penyajian ... 54
Tabel 4.5 Catatan-Catatan Perbaikan Validator Ahli Materi ... 55
Tabel 4.6 Penilaian terhadap Aspek Kelayakan Kegrafikan Buku Ajar Biologi Berbasis Pendekatan Saintifik oleh Ahli Desain Pembelajaran. ... 56
Tabel 4.7 Hasil Penilaian Persentase Rata-Rata Indikator oleh Ahli Desain Pembelajaran terhadap Kelayakan Kegrafikan Buku Ajar ... 57
Tabel 4.8 Catatan-Catatan Perbaikan Validator Ahli Desain Pembelajaran .... 58
Tabel 4.9 Daftar Nama Guru Bidang Studi Biologi untuk Penilaian Buku Ajar ... 59
Tabel 4.10 Penilaian Buku Ajar Biologi Berbasis Pendekatan Saintifik untukKelas XI Semester II oleh Guru Bidang Studi Indikator Tampilan Buku Ajar ... 59
Tabel 4.11 Penilaian Buku Ajar Biologi Berbasis Pendekatan Saintifik untuk Kelas XI Semester II oleh Guru Bidang Studi Indikator Kesesuaian dengan SK, KD, indikator, dan tujuan pembelajaran.. . 60
Tabel 4.12 Penilaian Buku Ajar Biologi Berbasis Pendekatan Saintifik untuk Kelas XI Semester II oleh Guru Bidang Studi Indikator Ketersediaan Sumber Belajar dan Referensi Buku Ajar ... 60
Tabel 4.13 Penilaian Buku Ajar Biologi Berbasis Pendekatan Saintifik untuk Kelas XI Semester II oleh Guru Bidang Studi Indikator Muatan Materi dalam Buku Ajar ... 61
Tabel 4.14 Penilaian Buku Ajar Biologi Berbasis Pendekatan Saintifik untuk Kelas XI Semester II oleh Guru Bidang Studi Indikator Teknik Penyajian Buku Ajar ... 61 Tabel 4.15 Penilaian Buku Ajar Biologi Berbasis Pendekatan Saintifik
vii
Indikator Komponen Pendekatan Saintifik ... 63 Tabel 4.16 Hasil Penilaian Persentase Rata-Rata Indikator oleh Guru
Bidang Studi Biologi terhadap Buku Ajar Biologi Berbasis
Pendekatan Saintifik ... 64 Tabel 4.17 Hasil Uji Coba Kelompok Kecil terhadap Buku Ajar Biologi
Berbasis Pendekatan Saintifik untuk Kelas XI Semester II
untuk Indikator Tampilan Buku Ajar ... 64 Tabel 4.18 Hasil Uji Coba Kelompok Kecil terhadap Buku Ajar Biologi
Berbasis Pendekatan Saintifik untuk Kelas XI Semester II
untuk Indikator Pemahaman Konsep ... 65 Tabel 4.19 Hasil Uji Coba Kelompok Kecil terhadap Buku Ajar Biologi
Berbasis Pendekatan Saintifik untuk Kelas XI Semester II
untuk Indikator Sumber dan Motivasi Belajar ... 65 Tabel 4.20 Hasil Penilaian Persentase Rata-Rata Indikator pada
Kelompok Kecil terhadap Buku Ajar Biologi Berbasis
Pendekatan Saintifik ... 66 Tabel 4.21 Hasil Uji Coba Kelompok Terbatas terhadap Buku Ajar
Biologi Berbasis Pendekatan Saintifik untuk Kelas XI
Semester II untuk Indikator Tampilan Buku Ajar ... 67 Tabel 4.22 Hasil Uji Coba Kelompok Terbatas terhadap Buku Ajar
Biologi Berbasis Pendekatan Saintifik untuk Kelas XI
Semester II untuk Indikator Pemahaman Konsep ... 68 Tabel 4.23 Hasil Uji Coba Kelompok Terbatas terhadap Buku Ajar Biologi
Berbasis Pendekatan Saintifik untuk Kelas XI Semester II
untuk Indikator Sumber dan Motivasi Belajar ... .... 68 Tabel 4.24 Hasil Penilaian Persentase Rata-Rata Indikator pada Kelompok
Terbatas terhadap Buku Ajar Biologi Berbasis Pendekatan
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Langkah Pembelajaran Saintifik ... 13
Gambar 2.2 Langkah-langkah penggunaan R & D menurut Sugiyono ... 27
Gambar 2.3 Langkah-langkah penggunaan R & D menurut Borg dan Gall ... 28
Gambar 3.1 Model Penelitian Pengembangan 4-D dan Modifikasi Peneliti ... 39
Gambar 4.1 Persentase Perolehan Skor Empiris Kelayakan Isi Buku Ajar Biologi Berbasis Pendekatan Saintifik oleh Ahli Isi/Materi ... 52
Gambar 4.2 Persentase Perolehan Skor Empiris Kelayakan Penyajian Buku Ajar Biologi Berbasis Pendekatan Saintifik oleh Ahli Isi/Materi .... 54
Gambar 4.3 Persentase Perolehan Skor Empiris Kelayakan Kegrafikan Buku Ajar Biologi Berbasis Pendekatan Saintifik oleh Ahli Media Pembelajaran ... 57
Gambar 4.4 Persentase Rata-Rata Skor Empiris Pada Setiap Indikator Penilaian Buku Ajar Berbasis Pendekatan Saintifik oleh Guru Bidang Studi Biologi ... 63
Gambar 4.5 Persentase Rata-Rata Skor Empiris Pada Setiap Indikator Penilaian Buku Ajar Berbasis Pendekatan Saintifik oleh Kelompok Kecil ... 66
Gambar 4.6 Persentase Rata-Rata Skor Empiris Pada Setiap Indikator Penilaian Buku Ajar Berbasis Pendekatan Saintifik oleh Kelompok Terbatas ... 69
ix
DAFTAR LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Belajar merupakan kegiatan aktif siswa dalam membangun makna dan
pemahaman. Tanggung jawab belajar tetap ada pada diri siswa, sedangkan guru
bertanggungjawab merancang dan menciptakan kondisi belajar yang
menyenangkan sehingga dapat mendorong motivasi dan tanggungjawab siswa
untuk belajar sepanjang hayat (Muslich,2007).Salah satu permasalahan dalam
proses pembelajaran adalah sebagian siswa tidak mampu memahami materi
pembelajaran. Siswa hanya fokus terhadap hafalan tanpa diikuti dengan
pemahaman yang mendalam (Muslich, 2007). Data dari UNESCO melalui
Program for Internasional Student Assessment (PISA) pada tahun 2003
menunjukkan bahwa keterampilan membaca anak-anak usia 15 tahun ke atas
berada pada urutan ke-39 dari 41 negara yang diteliti. Dari jumlah yang diteliti
tersebut 37,6% hanya dapat membaca tanpa memahami atas apa yang dibaca
(Anwar, 2009).
Kualitas pendidikan pada umumnya dan pendidikan sains pada khususnya
sangat ditentukan oleh proses pembelajaran di sekolah (Suma, 2010). Masih
terdapat kekurangan dalam meningkatkan mutu pendidikan sains walaupun
pemerintah sudah membuat berbagai kebijakan kurikulum. Berdasarkan Trends
in International Mathematics and Science Study (TIMSS) tahun 2011, bidang
sains Indonesia berada di urutan ke-40 dengan skor 406 dari 42 negara yang
siswanya dites di kelas VIII. Skor tes sains siswa Indonesia ini turun 21 angka
dibandingkan TIMSS 2007 (Napitupulu, 2012).
2
Hasil penelitian PISA pada tahun 2000, 2003, dan 2006 menunjukkan mutu
pendidikan di Indonesia memiliki perbedaan jauh jika dibandingkan dengan mutu
pendidikan di negara lain (Hayat dan Yusuf, 2010). Rendahnya mutu pendidikan
khususnya dalam memahami mata pelajaran IPA disebabkan oleh rendahnya sikap
ilmiah pada anak. Arwita (2012) juga menyatakan bahwa kemampuan sains
adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan ilmu pengetahuan yang telah
dimiliki untuk mengidentifikasi isu ilmiah, menjelaskan fenomena secara ilmiah,
dan menggunakan bukti-bukti ilmiah dalam berinteraksi terhadap alam. Sikap
ilmiah dapat muncul melalui proses pembelajaran di sekolah dengan cara
mengembangkan pembelajaran yang menerapkan pendekatan saintifik.
Berdasarkan hasil pengamatan selaku guru biologi di SMA Swasta Tunas Baru
Babalan, dalam proses pembelajaaran guru cenderung masih menggunakan sistem
pembelajaran yang berpusat pada siswa tanpa menggunakan pendekatan sains.
Siswa hanya memahami konsep menghafal tanpa proses menemukan sendiri
tentang apa yang diperolehnya. Sehingga siswa kurang mampu mengembangkan
pengetahuan, sikap dan keterampilan siswa.
Kualitas pendidikan sains yang dipengaruhi oleh proses pembelajaran di
kelas didukung oleh banyak hal antara lain kurikulum, program pembelajaran,
pendekatan pembelajaran, kualitas guru, materi pembelajaran, strategi
pembelajaran, sumber belajar, bahan ajar dan teknik penilaian. (Masnur,
2007).Sumber belajar juga mendukung terbentuknya pemahaman siswa selain
materi pembelajaran. Buku adalah salah satu sumber belajar yang dapat digunakan
oleh siswa dan guru. Buku harus terstruktur sedemikian rupa dan disesuaikan
3
belajaradalah bahan atau materi yang disusun oleh guru secara sistematis yang
digunakan di dalam pembelajaran. Bahan dapat dikemas dalam bentuk cetakan,
non cetak dan dapat bersifat visual auditif. Bahan ajar yang disusun pendidik
dapat berbentuk buku teks, buku ajar, handout, LKS dapat juga dikemas dalam
bentuk lainnya (Soegiranto, 2010).
Jumlah buku ajar yang tersedia di pasaran sangat banyak dengan kualitas
yang berbeda.Dalam penyusunan buku ajar harus disesuaikan dengan karakteristik
siswa dan tujuan pembelajaran. Berdasarkan penelitian Ariningrum (2013), buku
ajar merupakan salah satu variabel penting yang mendukung dalam proses
pembelajaran, kurikulum dan instruksi pembelajaran terutama di negara
berkembang untuk meningkatkan kemampuan ilmiah siswa.Dalam Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar
Proses dinyatakan bahwa proses pembelajaran saat ini menggunakan
pembelajaran dengan pendekatan saintifik, tematik terpadu, dan tematik
(Permendikbud, 2013). Pendekatan saintifik merupakan pendekatan pembelajaran
yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach)
dandilakukan dengan lima langkah pembelajaran yang relevan denganteori
belajarBruner,Piaget, dan Vygotsky yaitu tahap mengamati, bertanya,
mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Kelima
tahapan ini dipandang mampu menyampaikan peserta didik meningkatkan
kemampuan ilmiah, keterampilan berpikir, merasa, dan melakukan. Sujarwanta
(2011) juga menunjukkan dengan menggunakan metode ilmiah, para ilmuwan
berusaha untuk membiarkan realitas berbicara sendiri, membahas mendukung
4
prediksinya terbukti tidak teruji. Gagne dalam Surjawanta (2011) juga
menyebutkan bahwa dengan mengembangkan kemampuan ilmiah, anak akan
dibuat kreatif,mampu menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan konsep,
serta menumbuhkan dan mengembangkan sikap.
Penerapan pendekatan saintifik dapat didukung sesuai dengan kreatifitas
guru. Guru dapat mengembangkan sendiri bahan ajar di sekolah masing-masing
dengan mengarahkan pembelajaran pada proses pendekatan sains (Sudrajat,
2013). Salah satu kompetensi yang perlu dimiliki seorang guru dalam
melaksanakan tugasnya adalah mengembangkan bahan ajar, misalnya buku ajar.
Pengembangan buku ajar penting dilakukan guru agar pembelajaran lebih efektif,
efisien, serta sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. Hal tersebut sesuai
dengan Permendiknas nomor 16 tahun 2007 yang mengatur tentang standar
kualifikasi akademik dan kompetensi guru, yaitu bagi guru pada satuan
pendidikan jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), baik dalam tuntutan
kompetensi pedagogik maupun profesional berkaitan erat dengan kemampuan
guru dalam mengembangkan sumber belajar(Depdiknas, 2008).
Berdasarkan pengamatan, beberapa guru kurang mampu mengembangkan
sumber belajar, misalnya buku ajar biologi khususnya SMA kelas XI IPA secara
mandiri untuk mendukung pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
saintifik. Prastowo (2012) mengemukakan bahwa guru belum dapat
mengembangkan kreativitas untuk menyiapkan dan membuat secara mandiri dan
memilih buku ajar yang siap pakai karena beranggapan bahwa mengembangkan
buku ajar merupakan pekerjaan yang sulit dan membutuhkan waktu yang
5
pendekatan saintifik untuk mata pelajaran IPA sudah diterbitkan oleh pemerintah
berupa buku pegangan guru dan siswa untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama
(SMP). Namun pemerintah belum menerbitkan buku ajar biologi berbasis
pendekatan saintifik untuk tingkat SMA. Beberapa penerbit juga sudah mencetak
buku ajar biologi SMA berbasis pendekatan saintifik. Namun isi buku masih
cenderung menyajikan materi seutuhnya tanpa mengarahkan siswa untuk belajar
dengan menggunakan pendekatan saintifik dengan menemukan masalah,
memecahkan masalah, dan menemukan konsep secara mandiri.
Untuk itu dalam mendukung proses pembelajaran dan tingkat kemampuan
sains siswa, peneliti akan mengembangkan buku ajar biologi SMA berbasis
pendekatan saintifik.Buku ajar yang dikembangkan adalah buku ajar biologi SMA
kelas XI. Berdasarkan silabus kurikulumKTSP 2006, tujuan dari pembelajaran
adalah siswa kelas XIIPA harus mampu mencapai tiga standar kompetensi yang
mencakup beberapa kompetensi dasar di dalamnya. Dalam standar kompetensi
yang ketiga, siswa mampu menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan
hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada
Salingtemas. Standar kompetensi tersebut sangat berhubungan dengan
bagian-bagian tubuh yang ada pada diri siswa sehingga dengan menerapkan pembelajaran
saintifik, siswa diarahkan dan dapatmenemukan proses-proses ilmiah yang terjadi
dalam kehidupan nyata melalui serangkaian fakta dan konsep yang saling
berhubungan.
Menurut Khairiah (2013) bahwa esensi pendekatan ilmiah dalam
pembelajaran saintifik merujuk pada pandangan bahwa pembelajaran pada
6
dalam pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Selain
muatan materi, beberapa model, strategi atau metode pembelajaran dapat
diterapkan dengan mengintegrasikan metode-metode pendekatan saintifik dalam
buku ajar sebagai lembar kegiatan yang merangsang siswa untuk aktif belajar.
Metode yang sesuai dengan pendekatan saintifik adalah pembelajaran inquiry,
pembelajaran penemuan (discovery learning), pembelajaran berbasis masalah
(problem based learning), pembelajaran berbasis proyek (project based learning),
dan metode lain yang relevan (Sani, 2014).
1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan
beberapa masalah sebagai berikut:
(1) Guru cenderung masih menggunakan sistem pembelajaran yang berpusat
pada siswa tanpa menggunakan pendekatan saintifik.
(2) Sistem pembelajaran yang berpusat pada siswa kurang mampu
mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa SMA kelas
XI.
(3) Guru kurang mampu mengembangkan bahan ajar biologi SMA kelas XI
secara mandiri untuk mendukung pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan saintifik.
(4) Buku ajar biologi SMA kelas XIyang digunakan umumnya lebih dominan
menyajikan materi, konsep dan pengetahuan yang sifatnya hafalan bagi
7
(5) Buku ajarbiologi SMA kelas XIdinilai belum seluruhnya menyajikan materi
dengan menggunakan pendekatan saintifik.
1.3.Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan dan agar masalah
yang diteliti lebih jelas dan terarah maka pembatasan masalah penelitian ini
dibatasi pada:
(1) Pengembangan bahan ajar yang dibuat berupa buku ajarbiologi SMA
berbasis pendekatan saintifik untuk kelas XI.
(2) Buku ajar yang dikembangkan dibatasi pada materi biologi kelas
XIsemester II.
(3) Penelitian pengembangan ini dilakukan sampai uji coba kelompok terbatas.
(4) Buku ajar biologi SMA berbasis pendekatan saintifik untuk kelas XI
semester II yang layak ditinjau dari kelayakan isi, kelayakan penyajian, dan
kelayakan kegrafikan.
1.4.Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian ini adalah:
(1) Berapakah besar kelayakanbuku ajar biologi SMA berbasis pendekatan
saintifik untuk kelas XI semester II dari aspek kelayakan isi ditinjau dari
validator ahli materi?
(2) Berapakah besar kelayakan buku ajar biologi SMA berbasis pendekatan
saintifik untuk kelas XI semester II dari aspek kelayakan penyajian ditinjau
8
(3) Berapakah besar kelayakan buku ajar biologi SMA berbasis pendekatan
saintifik untuk kelas XI semester II dari aspek kelayakan kegrafikan ditinjau
dari validator ahli media?
(4) Bagaimana tanggapan gurudan siswa terhadapbuku ajar biologi SMA
berbasis pendekatan saintifik untuk kelas XI semester IIyang
dikembangkan?
1.5.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
(1) Kelayakan buku ajar biologi SMA berbasis pendekatan saintifik untuk kelas
XI semester II dari aspek kelayakan isi ditinjau dari validator ahli materi.
(2) Kelayakan buku ajar biologi SMA berbasis pendekatan saintifik untuk kelas
XI semester II dari aspek kelayakan penyajian ditinjau dari validator ahli
materi.
(3) Kelayakan buku ajar biologi SMA berbasis pendekatan saintifik untuk kelas
XI semester II dari aspek kelayakan kegrafikan ditinjau dari validator ahli
media.
(4) Tanggapan guru dan siswa terhadapbuku ajar biologi SMA berbasis
pendekatan saintifik untuk kelas XI semester IIyang dikembangkan.
1.6.Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis dan praktis.
Manfaat teoritis penelitian ini adalah (1) untuk memperkaya dan menambah
9
yang berkaitan dengan pengembangan bahan ajar berupa buku ajar biologi, dan
(2) sumbangan pemikiran dan motivasi bagi guru untuk mampu mengembangkan
bahan ajar biologi.
Sedangkan manfaat praktis dari penelitian ini adalah: (1) sebagai bahan
pertimbangan alternatif bagi guru untuk merencanakan dan mendesain bahan ajar
biologi, dan (2) sebagai buku ajar pendamping bagi buku ajar guru dan siswa yang
sudah ada.
1.7. Hasil yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan dalam penelitian pengembangan ini adalah bahan
ajar berupa buku ajar biologi SMA kelas XI IPA Semester II berbasis pendekatan
saintifikyang sudah valid dan kemudian dapat diimplementasikan sehingga
86
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
1.1Kesimpulan
Berdasarkan rumusan, tujuan, hasil, dan pembahasan penelitian
pengembangan buku ajar biologi SMA berbasis pendekatan saintifik untuk kelas
XI semester II yang dikemukakan sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(1) Hasil persentase skor rata-rata penilaian buku ajar biologi SMA berbasis
pendekatan saintifik untuk kelas XI semester II oleh validator ahli materi
dari aspek kelayakan isi adalah 81,4% (baik).
(2) Hasil persentase skor rata-rata penilaian buku ajar biologi SMA berbasis
pendekatan saintifik untuk kelas XI semester II oleh validator ahli materi
dari aspek kelayakan penyajian adalah 90,6% (sangat baik).
(3) Hasil persentase skor rata-rata penilaian buku ajar biologi SMA berbasis
pendekatan saintifik untuk kelas XI semester II oleh validator ahli media
dari aspek kelayakan kegrafikan adalah 98,9% (sangat baik).
(4) Tanggapan gurudan siswa terhadapbuku ajar biologi SMA berbasis
pendekatan saintifik untuk kelas XI semester IItermasuk ke dalam kriteria
sangat baik.
1.2Implikasi
Berdasarkan kesimpulan dan temuan pada penelitian pengembangan buku
ajar biologi berbasis pendekatan saintifik untuk kelas XI semester II yang telah
87
diuji memiliki implikasi dalam proses pembelajaran. Adapun implikasi yang
dimaksud adalah sebagai berikut:
(1) Buku ajar biologi berbasis pendekatan saintifik untuk kelas XI semester II ini
akan memberi sumbangan praktis terutama dalam melaksanakan proses
pembelajaran di sekolah.
(2) Sumbangan pemikiran dan bahan acuan bagi guru, lembaga pendidikan, dan
peneliti selanjutnya yang ingin mengembangkan secara lebih mendalam
tentang media pembelajaran interaktif biologi lainnya.
(3) Sebagai informasi kepada guru dalam merancang sebuah bahan ajar berbasis
pendekatan saintifik.
1.3Saran
Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan, berikut
ini diajukan beberapa saran yaitu:
(1) Mengingat bahwa hasil penelitian ini masih memungkinkan dipengaruhi oleh
faktor-faktor yang belum mampu dikontrol, maka masih perlu dilakukan
peneltian lebih lanjut pada sampel yang lebih banyak dan luas.
(2) Mengingat penelitian pengembangan ini hanya dilakukan sampai uji coba
kelompok terbatas untuk melihat tanggapan siswa terhadap produk yang
dikembangkan, maka butuh penelitian selanjutnya untuk menguji keefektifan
buku ajar yang dikembangkan. Sehingga dapat diketahui apakah buku ajar
yang dikembangkan berpengaruh nyata terhadap hasil pembelajaran sehingga
88
DAFTAR PUSTAKA
Adisendjadja, Y.H. (2007). Analisis Buju Ajar Sains Berdasarkan Literasi Ilmiah Sebagai Dasar untuk Memilih Buku Ajar Sains (Biologi). Seminar Nasional
Pendidikan Biologi. Bandung: Pendidikan Biologi FMIPA UPI.
Amin, M., Baharuddin. (2001). Pengaruh Pendekatan Berpikir Deduktif dan Induktif Serta Pemahaman Konsep-Konsep Pengantar Elektro Teknik terhadap Hasil Belajar Mata Kuliah Pengantar Elektro Teknik. Jurnal Penelitian. 7 (2): 516-522.
Anwar Efendi. (2009). Beberapa Catatan tentang Buku Teks Pelajaran di Sekolah.
Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan INSANIA. 14 (2): 320-333.
Arikunto S. (2006). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Ariningrum, R. (2013). Analisis Literasi Ilmiah Buku Teks Pelajaran Biologi SMA. Skripsi. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang.
Armiza. (2007). Model Siklus Belajar Abduktif Empiris untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Keterampilan berpikir Kritis Siswa SMP pada materi Pemantulan Cahaya. Tesis.Pascasarjana Universitas Pendidikan
Indonesia. Bandung.
Arsyad A. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.
Arwita, W. (2012). Pengembangan Bahan Ajar Biologi Berdasarkan Literasi
Sains Pada Materi Archaebacteria dan Eubacteria Untuk Kelas X SMA/MA.
Tesis.Progam Pascasarjana UNIMED. Tidak diterbitkan.
Astuti, R., Sunarno, W., Sudarisman. (2012). Pembelajaran IPA dengan Pendekatan Keterampilan Proses Sains Menggunakan Metode Eksperimen Bebas Termodifikasi dan Eksperimen Terbimbing Ditinjau dari Sikap Ilmiah dan Motivasi Belajar Siswa. 1(1):51-59.
Atsnan, M.F, Gazali.R.Y. (2013). Penerapan Pendekatan Scientific Dalam Pembelajaran Matematika SMP Kelas VII Materi Bilangan (Pecahan).
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika. Jurusan Pendidikan Matematika FMIPAUNY. 9 November 2013.
BSNP. (2010). Pengembangan Instrumen Penilaian Buku Teks Pelajaran. Jakarta.
BSNP
Borg, W.R. & Gall, M.D. Gall. (1989). Educational Research: An Introduction,
Dale, H. (2012). An Learning Theories :Educational Perspective. Sixth Edition,
The University of North Carolina at Greensboro.
Depdiknas. (2008). Penulisan Modul. Jakarta. Direktorat Tenaga Kependidikan,
Direktorat jendral Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Dick, W., Carey, L., & Carey, J.O. (2009). The Systematic Design of Instruction.
89
Dorin, D. (2009). Integration of Guided Discovery in the Teaching of Real Analysis ProQuest Education Journals. Philadelphia: Taylor & Francis Ltd.
Efendhi, S., Susilowibowo. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Buku Berjendela
Sebagai Pendukung Implementasi Pembelajaran Berbasis Scientific
Approach Pada Materi Jurnal Khusus. Skripsi. Surabaya:UNESA.
Fifth Edition. New York: Longman.
Hayat, N. dan Yusuf, S. (2010). Benchmark Internasional Mutu Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Hidayati, N. (2014). Pengaruh Pendekatan Ilmiah (Scientific Approach) Dalam Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XII TITL 1 SMK Negeri 7 Surabaya Pada Standar Kompetensi Mengoperasikan Sistem Kendali Elektronik.Jurnal. 3(2): 25-29.
Hodson, D. (1996). Laboratory work as scientific method: Three decades of confusion and distortion. Journal of Curriculum Studies, 28(2): 115-135.
Kariem, F., Elvyanti, S., Gunawan, Mulyana, . (2013).Pengembangan Bahan Ajar TIK SMP Mengacu pada Pembelajaran Berbasis Proyek. Invotec. 9 (2):
117-128.
Karli, H. (2010). Penerapan Pembelajaran Tematik untuk Mengembangkan Keterampilan Proses Sains di SD. Jurnal Pendidikan Penabur. 9 (14):
44-57.
Khairiah. (2013). Aplikasi Model Pembelajaran dalam Perspektif Pendekatan Saintifik. http://sumut.kemenag.go.id/. Diakses tanggal 17 September 2014.
Khasanah, N., dan Madlazim. (2014). Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPBA pada Siswa Kelas XI SMA untuk Melatih Keterampilan Proses.
Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. 3 (1): 35-39.
Kurniasih, I. (2014). Panduan Membuat Bahan Ajar Buku Teks Pelajaran Sesuai
dengan Kurikulum 2013. Surabaya: Kata Pena.
Majid, A. (2012). Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar
Kompetensi Guru. Bandung. Rosdakarya
Masnur Muslich. (2007). KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan
Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara.
Muslich, M. (2010). Textbook Writing: Dasar-dasar Pemahaman, Penulisan, dan Pemakaian Buku Teks. Jogyakarta: Ar Ruzz Media.
Napitupulu, “Prestasi Sains dan Matematika Indonesia Menurun”. Kompas (2012) Avaliable:http://edukasi.kompas.com/read/2012/12/14/09005434/Prestasi.S ains. dan.Matematika.Indonesia. Diakses tanggal 9 Desember 2014.
Nurlailiyah, S. (2010). Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Komputer Dengan Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) Pada Pokok
90
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A
Tahun 2013, Tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum
Pembelajaran.Persada.
Prastowo, A. (2012). Panduan kreatifmembuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta:
diva press.
Pujiati, I. (2008). Peningkatan Motivasi Dan Ketuntasan Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad. Jurnal Ilmiah Kependidikan. I
(1).
Richey, Rita C. Klein. (2007). Design and Development Research. London:
Lawrence Erlbaum Associates. Inc.
Rochmayanti, S.D. (2012). Pengembangan Buku Teks Bahasa Indonesia Berbasis Budi Pekerti Luhur Untuk Siswa Kelas 4 Semester 2 Di SDN 1 Kedunganyar Kecamatan Wringinanom Kabupaten Gresik. 1 (1): 0-216. Roihah, I. (2009). Implikasi Teori Kognitif Jean Piaget dalam Pembentukan
Kepribadian Muslim pada Anak Usia Sekolah 7-12 tahun. Skripsi. Jurusan
Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga. Sani, A. (2014). Pembelajaran Saintifik. Jakarta: Bumi Aksara.
Sanjaya, W. (2010). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:
Kencana.
Santoso, H. (2015). Peningkatan Keterampilan Pustakawan Sebagai Dosen dalam
Penyusunan Bahan Ajar untuk Menunjang Proses Pembelajaran pada Jurusan Ilmu Pustaka. Artikel. Universitas Negeri Malang.
Situmorang, M. (2013). Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA Melalui Inovasi Pembelajaran dan Integrasi Pendidikan Karakter untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung.
Soegiranto, M.A.(2010). Acuan Penulisan Bahan Ajar Dalam Bentuk Buku Ajar.
Pokja Kurikulum dan Supervisi Pusat Pengembangan Madrasah Kementrian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Sofan dan lif. (2010). Konstruksi Pengembangan Pembelajaran. Jakarta: Prestasi
Pustaka.
Sudijono Anas. (2003). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
Sudrajat, Akhmad. (2013). Pendekatan Saintifik dalam Proses Pembelajaran.
www.akhmadsudrajat.wordpress.com. Diakses pada 1 Agustus 2013.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Suhardi.(2007). Pengembangan Sumber Belajar Biologi.
Skripsi.Yogyakarta:FMIPA UNY.
91
Suma, K. (2010). Efektivitas Pembelajaran Berbasis Inkuiri dalam Peningkatan Penguasaan Konten dan Penalaran Ilmiah Calon Guru Fisika. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Jilid 43.(6): 47-55.
Tim Puslitjaknov. (2008). Metode Penelitian dan Pengembangan. Pusat
Penelitian Kebijakan dan Inovasi Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional. Diakses pada 4 September 2014.
Trianto, (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep
Landasan dan Implementasinya pada KTSP. Jakarta: Penada Media Group.
Yamin, M.(2012). Desain Baru Pembelajaran Konstruktivistik. Jakarta: Referensi.