• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR

DAN AKTIVITAS BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

Oleh : Novera Sebayang NIM 4123331033

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan Macromedia Flash Terhadap Peningkatan Hasil Belajar dan Aktivitas Belajar Kimia Siswa

SMA Pada Materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

Novera Sebayang (NIM 4123331033)

ABSTRAK

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat

dan penyertaanNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis

sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan

waktu yang telah direncanakan. Skripsi berjudul “Penerapan Model Pembelajaran

Problem Based Learning Dengan Macromedia Flash Terhadap Peningkatan

Hasil Belajar dan Aktivitas Belajar Kimia Siswa SMA Pada Materi Larutan

Elektrolit Dan Nonelektrolit” disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika Dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu

Dr.Murniaty Simorangkir, MS sebagai Dosen Pembimbing Skripsi (PS) yang

telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal

penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih

juga disampaikan kepada Bapak Agus Kembaren S.Si., M.Si, Bapak Dr. Simson

Tarigan, M.Pd, dan Ibu Dr.Ir. Nurfajriani, M.Si., sebagai dosen penguji yang telah

memberikan banyak ilmu dan saran untuk memperbaiki skripsi ini. Penulis juga

mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. Kawan Sihombing, M. Si selaku

dosen pembimbing akademik (PA) selama penulis menjalani perkuliahan di

Unimed yang telah banyak membantu penulis untuk menjalani dan banyak

memberikan saran untuk keberlangsungan perkuliahan penulis. Ucapan

terimakasih kepada Bapak Freddy Tua Pangabean, M.Pd yang telah memberikan

saran untuk melengkapi skripsi ini dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen

beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA UNIMED yang sudah membantu

penulis. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Kepala Sekolah dan Wakil

Kepala Sekolah SMU Swasta Raksana Medan yang telah memberikan ijin kepada

penulis untuk melakukan penelitian di SMU Swasta Raksana Medan serta kepada

siswa-siswa SMU Swasta Raksana khususnya siswa kelas X yang telah

membantu jalannya penelitian.

Teristimewa penulis sampaikan ucapan terimakasih kepada kedua Orang

Tua yang luar biasa, Ayahanda Bimar Sebayang dan Ibunda Masta Blandina Br

(5)

v

ini karena telah menjadi Orang Tua terbaik yang telah memberikan dukungan baik

moril maupun materil kepada penulis hingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.

Teristimewa juga penulis ucapkan terimakasih kepada abang tersayang Hendro

Sebayang, SE dan adik tersayang Sofia Sebayang yang telah memberikan

semangat dan dukungan demi terselesaikannya studi penulis.

Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Sahabat-sahabat terbaik

(JELONGOP), Agustina Simorangkir, Indira Lukman, Hotmian Sibarani, Gladys

Gebriella, Khairatunnisa, Nurul Indah Pratiwi dan Siti Khadijah yang selalu

bersama-sama dengan penulis selama 4 Tahun baik suka dan duka dan Teman

Seperjuangan Anggi Paramita Siagian dan Eva Pratiwi Rajagukguk. Terima kasih

juga untuk sahabat masa kecil Yasinta Simangunsong, Irene Christine Siagian dan

Clara Simorangkir serta Teman-teman PPLT 2015 dan juga teman-teman

seperjuangnan Kimia Eks B 2012, terimakasih untuk empat tahun ini untuk

partisipasi, dukungan, motivasi, doa dan kebersamaannya selama penyelesaian

skripsi ini. Dan kepada yang Terkasih, Ramazona Nababan terima kasih atas

waktu, dukungan, motivasi dan bantuannya selama penulis melaksanakan

perkuliahannya di Universitas Negeri Medan.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi

ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun

tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi saya ini. Penulis berharap

skripsi ini dapat berguna dan memberikan banyak kontribusi untuk pengetahuan

pembaca.

Medan, Juni 2016

Penulis

Novera Sebayang NIM. 4123331033

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 5

1.3. Batasan Masalah 5

1.4. Rumusan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 6

1.6. Manfaat Penelitian 6

1.7. Defenisi Operasional 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Belajar 8

2.1.1. Hakekat Belajar 8

2.1.2. Aktivitas Belajar 8

2.1.3. Hasil Belajar 9

2.2 Model Pembelajaran 9

2.2.1 Hakekat Model Pembelajaran 9

2.2.2 Model Pembelajaran Problem Based Learning 10 2.2.3 Karakteristik Khusul Model Problem Based Learning 11 2.2.4 Langkah-langkah Model Problem Based Learning 12 2.2.5 Kelebihan dan Kekurangan Model Problem Based Learning 13

2.3 Media Pembelajaran 13

2.3.1 Pengertian Media 13

2.3.2 Fungsi Media Pembelajaran 14

2.3.3 Pembelajaran Menggunakan Aplikasi Macromedia Flash 15 2.4. Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit 15 2.4.1 Pengertian Larutan Elektrolit dan Non elektrolit 15

2.4.2 Teori Ion Svante Arrhenius 17

2.4.3 Elektrolit Senyawa Ion dan Senyawa Kovalen Polar 18

2.4.3.1 Senyawa ion 18

2.4.3.2 Senyawa Kovalen Polar 18

2.4.4 Elektrolit Kuat dan Elektrolit Lemah 19 2.4.5 Elektrolit Asam, Basa, dan Garam 21 2.4.6 Reaksi Ionisasi Larutan Elektrolit 21

(7)

vii

2.6. Hipotesis Penelitian 23

2.6.1 Hipotesis Verbal 1 23

2.6.2 Hipotesis Verbal 2 24

2.6.3 Hipotesis Verbal 3 25

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 26

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 26

3.2.1. Populasi Penelitian 26

3.2.2. Sampel Penelitian 26

3.3. Variabel Penelitian 26

3.3.1. Variabel Bebas 26

3.3.2.Variabel Terikat 26

3.3.3.Variabel Kontrol 26

3.4. Instrumen Penelitian 27

3.4.1 Instrumen Tes 27

3.4.1.1. Validitas Isi 27

3.4.1.2. Realibiltas Tes 28

3.4.1.3. Tingkat Kesukaran Soal 29

3.4.1.4. Daya Pembeda Soal 30

3.4.2. Instrumen Non-Tes 31

3.4.2.1. Lembar Observasi Aktivitas Belajar siswa 31 3.4.2.2. Penilaian Instrumen Non Tes 32

3.5. Rancangan Penelitian 32

3.6. Prosedur Penelitian 33

3.7.Teknik Analisis Data 36

3.7.1. Uji Normalitas Data 36

3.7.2. Uji Homogenitas Data 36

3.7.3. Uji Hipotesis 37

3.7.4. Uji Korelasi 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 39

4.1.1 Analisis Data Instrumen Penelitian 39 4.1.1.1 Validitas Tes 39

4.1.1.2 Tingkat Kesukaran Tes 39

4.1.1.3 Daya Beda Tes 39

4.1.1.4 Reliabilitas Tes 40

4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian 40

4.1.2.1 Data Pretest Siswa 40

4.1.2.2 Data Posttest Siswa 40

4.1.2.3 Data Peningkatan Hasil Belajar 41

4.1.3.Analisis Data Penelitian 42

4.1.3.1 Uji Normalitas Data 42

(8)

viii

4.1.3.2. Uji Homogenitas Data 43

4.1.3.2.1 Uji Homogenitas Data Pretest dan Postest 43 4.1.3.2.2 Uji Homogenitas Peningkatan Hasil Belajar 44

4.1.3.3. Uji Hipotesis 1 44

4.1.3.4. Aktivitas Belajar 45

4.1.3.4.1 Uji Normalitas Aktivitas Belajar 46 4.1.3.4.2 Uji Homogenitas Aktivitas Belajar 46

4.1.3.4.3 Uji Hipotesis II 47

4.1.3.5. Hubungan Aktivitas Belajar dengan Peningkatan Hasil Belajar 47

4.1.3.5.1. Uji Korelasi Aktivitas Belajar dengan

Peningkatan Hasi Belajar 48

4.2. Pembahasan 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 53

5.2 Saran 53

(9)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah 12

Tabel 2.2. Perbedaan Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit 16

Tabel 2.3. Perbedaan Elektrolit Senyawa Ion dan Senyawa Kovalen Polar 19

Tabel 3.1. Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa 31

Tabel 3.2. Persentase Nilai Aktivitas Belajar Siswa 32

Tabel 3.3 Rancangan Penelitiann 33

Tabel 3.4 Peningkatan Hasil Belajar Siswa 34

Tabel 3.5 Makna Koefisien Korelasi 38

Tabel 4.1. Data Hasil Pretest Siswa 40

Tabel 4.2. Data Hasil Posttest Siswa 40

Tabel 4.3. Hail Perolehan Rata-rata Gain Kelas Eksperimen dan Kontrol 41

Tabel 4.4. Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest 42

Tabel 4.5. Uji Normalitas Data Peningkatan Hasil Belajar 43

Tabel 4.6. Uji Homogenitas Data Pretest dan Posttest 43

Tabel 4.7. Uji Homogenitas Data Peningkatan Hasil Belajar 44

Tabel 4.8. Data Hasil Uji Hipotesis Peningkatan Hasil Belajar 45

Tabel 4.9. Uji Normalitas Data Aktivitas Belajar 46

Tabel 4.10. Uji Homogenitas Data Aktivitas Belajar 46

Tabel 4.11. Uji Hasil Hipotesis Aktivitas Belajar 47

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Skema Alat Uji Elektrolit 16

Gambar 2.2 Perbedaan Larutan Elektrolit dan Larutan Nonelektrolit 17 Gambar 2.3 Susunan Ion dalam Bentuk Kristal, lelehan, larutan 18

Gambar 3.1. Diagram Alir Desain Penelitian 35

Gambar 4.1 Diagram Rata-rata % Gain 41

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Silabus 58

Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 62

Lampiran 3 : Kisi-kisi Instrumen Test Sebelum Validasi 95

Lampiran 4 : Instrumen Test Sebelum Validasi 116

Lampiran 5 : Kunci Jawaban Sebelum Validasi 124

Lampiran 6 : Kisi-Kisi Instrumen Test Setelah Validasi 125

Lampiran 7 : Instrumen Test Setelah Validasi 137

Lampiran 8 : Kunci Jawaban Setelah Validasi 143

Lampiran 9 : Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa 144

Lampiran10: Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa 145 Lampiran11: Lembar Analisis Masalah 146

Lampiran12: Lembar Jawaban Analisis Masalah 150 Lampiran13: Lembar Kerja Siswa 152 Lampiran14: Lembar Jawaban Diskusi LKS 155 Lampiran15: Media Pembelajaran 156 Lampiran16: Tabel Perhitungan Validasi 162 Lampiran17: Perhitungan Validitas Tes 163 Lampiran18: Tabulasi Perhitungan Tingkat Kesukaran dan Daya Beda 166 Lampiran19: Perhitungan Tingkat Kesukaran 168 Lampiran20: Perhitungan Daya Pembeda 170 Lampiran21: Tabel Perhitungan Reliabilitas 172

Lampiran22: Perhitungan Reliabilitas Tes 173

Lampiran23: Tabulasi Hasil Tes Belajar Siswa 174 Lampiran24: Perhitungan Rata-rata, Varians, dan SD Hasil Belajar Siswa 178 Lampiran25: Perhitungan Uji Normalitas Hasil Belajar 180 Lampiran26: Uji Homogenitas Data Hasil Belajar 184 Lampiran27: Data Peningkatan Hasil Belajar (Gain) 186 Lampiran28: Perhitungan Rata-rata, Varians, dan SD Gain Hasil Belajar 190

Lampiran29: Perhitungan Uji Normalitas Gain 191

Lampiran30: Perhitungan Uji Homogenitas Gain 193

Lampiran31: Pengujian Hipotesis Rumusan Masalah I 195 Lampiran32: Perhitungan Persentase Peningkatan Hasil Belajar 197 Lampiran33: Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa 198 Lampiran34: Tabulasi Nilai Rata-rata Aktivitas Belajar Siswa 202 Lampiran35: Perhitungan Rata-rata, Simpangan Baku Aktivitas Belajar 206 Lampiran36: Perhitungan Uji Normalitas Aktivitas Belajar Siswa 207 Lampiran37: Perhitungan Uji Homogenitas Aktivitas Belajar Siswa 209 Lampiran38: Pengujian Hipotesis Rumusan Masalah II 211

Lampiran39: Perhitungan Korelasi 213

Lampiran40: Tabel Product Moment 217

Lampiran41: Tabel Chi Kuadrat 218

Lampiran42: Tabel Distribusi F 219

Lampiran43: Tabel Distribusi t 220

Lampiran44: Tabel Krejcie 221

Lampiran45: Jadwal Kegiatan Penelitian 222

(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Trianto,

2013). Pendidikan berfungsi sebagai wadah untuk berlatih dan mewujudkan

cita-cita sebagai proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kepribadian, kecerdasan, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya dan masyarakat, sehingga mampu membuat peserta didik lebih

kritis dalam berpikir (Prasetyaningrum, dkk, 2013).

Pembelajaran merupakan kegiatan utama pendidikan di sekolah yang

secara langsung berhubungan dengan peserta didik yang merupakan input dalam

proses belajar mengajar dan diharapkan akan menghasilkan output berupa peserta

didik yang memiliki kemampuan yang mencakup tiga ranah, yaitu kognitif,

afektif, dan psikomotorik. Pembelajaran sebagai suatu upaya untuk

membangkitkan inisiatif siswa dan peran siswa dalam belajar (Assriyanto, dkk,

2014). Keberhasilan proses belajar mengajar merupakan hal utama yang

didambakan dalam melaksanakan pendidikan di sekolah. Komponen utama dalam

kegiatan belajar mengajar adalah siswa dan guru, dalam hal ini siswanya yang

menjadi subyek belajar, bukan menjadi obyek belajar. Oleh karena itu, paradigma

pembelajaran yang berpusat pada guru hendaknya dirubah menjadi pembelajaran

yang berpusat pada siswa atau Student Centered Learning (Dewi, dkk, 2013)

Ilmu kimia merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam yang

membahas tentang susunan (struktur), perpindahan atau perubahan bentuk dan

(13)

2

dan penalaran (wiwit, dkk, 2012). Kimia merupakan salah satu cabang pelajaran

MIPA yang masih banyak dianggap sulit. Mata pelajaran kimia merupakan

produk pengetahuan alam yang berupa fakta, teori, prinsip, dan hukum dari proses

kerja ilmiah. Jadi, dalam pelaksanaan pembelajaran kimia harus mencakup tiga

aspek utama yaitu: produk, proses, dan sikap ilmiah. Siswa seringkali kesulitan

memahami materi kimia karena bersifat abstrak. Kesulitan yang tersebut dapat

membawa dampak yang kurang baik bagi pemahaman siswa mengenai berbagai

konsep kimia, karena pada dasarnya fakta-fakta yang bersifat abstrak merupakan

penjelasan bagi fakta-fakta dan konsep konkret. Salah satu indikator dari

kelemahan kegiatan pembelajaran berkaitan dengan implementasi belajar, yaitu

lemahnya proses pembelajaran yang berlangsung. Proses pembelajaran yang

selama ini berlangsung kurang mendorong kegiatan siswa untuk dapat terlibat dan

aktif mengembangkan pengetahuan karena kegiatan masih sering didominasi guru

(Wasonowati, dkk, 2014).

Kenyataannya dalam pembelajaran saat ini, tidak sedikit siswa yang

mengalami kesulitan dalam belajar kimia. Berdasarkan hasil wawancara yang

dilakukan peneliti saat mengikuti kegiatan Program Pengajaran Lapangan

Terpadu (PPLT) terhadap guru Kimia yang mengajar di SMA Swasta Methodist

Berastagi, dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran kimia di sekolah masih

dalam kategori kurang berhasil dan mengalami banyak kendala. Pendapat tersebut

dapat dibuktikan dari data hasil belajar siswa yang rendah yakni nilai ulangan

harian siswa pada mata pelajaran kimia masih berada dibawah KKM, yaitu berada

dibawah rata-rata. Hal tersebut dapat dikarenakan masih rendahnya wawasan guru

terhadap strategi mengajar dan penguasaan model pembelajaran yang sesuai

dengan kebutuhan siswa, media pengajaran yang tidak sesuai dengan kebutuhan

dan kondisi lingkungan belajar siswa dan faktor-faktor eksternal lainnya yang

dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.

Penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat mendorong tumbuhnya

rasa senang peserta didik terhadap pelajaran, menumbuhkan dan meningkatkan

motivasi dalam mengerjakan tugas, dan memberikan kemudahan bagi peserta

(14)

3

belajar yang lebih baik (Pratiwi, dkk, 2014). Ketepatan dalam penggunaan model

pembelajaran yang dilakukan oleh guru akan dapat meningkatkan aktivitas siswa

dalam proses belajar mengajar dan pencapaian prestasi belajar siswa pada materi

kimia. Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang disesuaikan dengan

karakteristik materi, kondisi siswa, sarana prasarana yang tersedia serta tujuan

pengajarannya (Agustina, dkk, 2013).

Salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat diterapkan dalam

proses belajar mengajar adalah model pembelajaran Problem Based Learning

(PBL). Problem Based Learning (PBL) merupakan salah satu metode

pembelajaran yang berdasarkan pada konstruktivis suatu masalah yang ada di

kehidupan nyata dan dapat dilaksanakan secara kooperatif. Dari masalah tersebut

siswa dirangsang untuk mempelajari masalah berdasarkan pada pengetahuan dan

pengalaman belajar sehingga akan memudahkan siswa untuk membentuk

pengetahuan dan pengalaman baru. Dalam PBL pembelajarannya lebih

mengutamakan proses belajar, di mana tugas guru harus memfokuskan diri untuk

membantu siswa, mencapai keterampilan mengarahkan diri (Fadliana, dkk, 2013).

PBL tidak hanya sebatas proses pemecahan masalah, tetapi juga merupakan

pembelajaran konstruktivis yang mengangkat permasalahan dalam kehidupan

sehari-hari yang didalamnya terdapat aspek kegiatan inkuiri, pertukaran informasi,

dialog interaktif, dan kolaborasi pemecahan masalah (Dewi, dkk, 2013). Dalam

pembelajaran dengan model PBL, siswa dihadapkan pada permasalahan nyata

untuk diselesaikan. Permasalahan ini dapat memacu kreativitas berfikir siswa,

atau dengan kata lain mengijinkan mereka untuk menemukan dan menyelesaikan

(Nurhayati, dkk, 2013)

Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Pratiwi, dkk (2014)

menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar belajar siswa

pada materi reaksi redoks setelah siswa dibelajarkan melalui model pembelajaran

Problem Based Learning. Hal ini dilihat dari ketercapaian target pembelajaran

yaitu 76,25% peserta didik memiliki aktivitas belajar tinggi 81,25% peserta didik

(15)

4

Selain model pembelajaran, perlu juga digunakan media pembelajaran

yang inovatif guna menambah semangat belajar siswa dan mempermudah siswa

dalam mengamati dan mengikuti proses belajar mengajar di dalam kelas yaitu

dengan menggunakan Macromedia Flash. Macromedia flash merupakan salah

satu multimedia yang menyediakan informasi untuk pelajar secara sederhana dan

multimedia interaktif yang memberikan kendali informasi kepada para pemakai

dan memastikan keikutsertaan mereka. Multimedia ini juga dapat

mengikutsertakan para siswa untuk membuat implementasi dan menerima umpan

balik (Hariyanti, dkk, 2013). Penggunaan media komputer salah satunya yaitu

Macromedia Flash dalam bidang pendidikan memiliki keuntungan antara lain,

dengan teknologi ini bahan ajar dapat ditampilkan dalam berbagai animasi, dan

nantinya dapat disimpan dalam bentuk CD sehingga lebih mudah diakses dan

disebarluaskan (Sari, dkk, 2013). Penelitian Sari, dkk (2013) mengenai

pengembangan multimedia pembelajaran berbasis Macromedia Flash juga

terbukti efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran Koloid

di SMA dan MA Assalaam Sukoharjo.

Penelitian mengenai Penggunaan model Problem Based Learning

menggunakan media Macromedia Flash juga telah dilakukan oleh peneliti lain

dan telah terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal tersebut dapat

dibuktikan dari hasil penelitian Fadliana, dkk (2013) tentang studi komparasi

penggunaan metode PBL (Problem Based Learning) dilengkapi dengan

Macromedia Flash dan lks (lembar kerja siswa) terhadap prestasi belajar ditinjau

dari motivasi belajar siswa materi asam, basa dan garam kelas VII SMP Negeri 1

Jaten Karanganyar. Hasil dari penelitian tersebut menyatakan adanya peningkatan

prestasi belajar siswa dengan penggunaan metode PBL dengan macromedia flash

dan LKS terhadap dengan perbandingan rerata nilai adalah 27,87 > 18. Selain itu,

dalam penelitian tersebut terdapat peningkatan pengaruh motivasi belajar terhadap

prestasi belajar siswa yang ditunjukkan dengan rata-rata nilai untuk kategori

tinggi adalah 30,316 > 19,059 untuk kategori rendah adalah 22,910 > 16,615.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik melakukan

(16)

5

Learning Dengan Macromedia Flash Terhadap Peningkatan Hasil Belajar

dan Aktivitas Belajar Kimia Siswa SMA Pada Materi Larutan Elektrolit dan

Nonelektrolit.”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan dapat diidentifikasi

permasalahan berikut:

1. Pemahaman siswa yang masih rendah terhadap konsep yang diajarkan

2. Penyajian materi yang kurang menarik, membosankan dan kurang sesuai

dengan kebutuhan belajar siswa

3. Media yang digunakan sebagai fasilitas dan bahan pembelajaran tidak

disesuikan dengan kondisi dan kebutuhan siswa

1.3. Batasan Masalah

Untuk menghindari penyimpangan atas tujuan penelitian yang telah

dirancang, maka diperlukan adanya batasan masalah, antara lain:

1. Subjek Penelitian adalah siswa kelas X semester II SMU SWASTA

RAKSANA.

2. Materi yang diajarkan adalah Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

3. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan model Problem Based

Learning dengan Macromedia Flash

4. Hasil Belajar siswa dibatasi pada ranah kognitif Taksonomi Bloom pada

ranah C1 sampai C4.

1.4. Rumusan Masalah

Untuk memberikan arahan yang dapat digunakan sebagai acuan dalam

penelitian maka dibuat perumusan masalah penelitian sebagai berikut :

1. Apakah peningkatan hasil belajar siswa pada penerapan model

pembelajaran Problem Based Learning dengan Macromedia Flash lebih

tinggi daripada model pembelajaran Konvensional pada materi Larutan

(17)

6

2. Apakah aktivitas belajar siswa pada penerapan model Problem Based

Learning dengan Macromedia Flash lebih tinggi daripada model

Konvensional pada materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit siswa

kelas X SMU Swasta Raksana?

3. Apakah aktivitas belajar siswa berkorelasi positif dan signifikan dengan

peningkatan hasil belajar siswa pada penerapan model pembelajaran

Problem Based Learning dengan Macromedia Flash pada materi Larutan

Elektrolit dan Nonelektrolit siswa kelas X SMU Swasta Raksana?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dari

penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada penerapan model

pembelajaran Problem Based Learning dengan Macromedia Flash lebih

tinggi daripada model pembelajaran Konvensional pada materi Larutan

Elektrolit dan Larutan Nonelektrolit siswa kelas X SMU Swasta Raksana.

2. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa pada penerapan model

pembelajaran Problem Based Learning dengan Macromedia Flash lebih

tinggi daripada model pembelajaran Konvensional pada materi Larutan

Elektrolit dan Larutan Nonelektrolit siswa kelas X SMU Swasta Raksana.

3. Untuk mengetahui hubungan aktivitas belajar siswa dengan peningkatan

hasil belajar siswa pada penerapan model pembelajaran Problem Based

Learning dengan Macromedia Flash pada materi Larutan Elektrolit dan

Larutan Nonelektrolit siswa kelas X SMU Swasta Raksana.

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi peneliti

Peneliti mendapatkan banyak pengetahuan mengenai Penerapan model

pembelajaran Problem Based Learning dengan Macromedia Flash untuk

(18)

7

2. Bagi Siswa

Membantu meningkatkan hasil belajar kimia dan aktivitas belajar siswa

dalam proses pembelajaran Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

3. Bagi Guru

Membuka wawasan dan persepsi guru dalam mengajar sehingga dapat

meninggalkan cara pembelajaran yang kurang menarik dan monoton

dengan menggunakan media pembelajaran yang inovatif sesuai dengan

kondisi lingkungan belajar siswa

4. Bagi sekolah

Meningkatkan kualitas dan mutu sekolah melalui peningkatan hasil belajar

siswa serta kinerja guru

5. Bagi Mahasiswa atau Peneliti Selanjutnya

Sebagai bahan informasi bagi penelitian untuk dapat mengembangkan

penelitian selanjutnya yang lebih baik

1.7. Defenisi Operasional

1. Macromedia flash merupakan salah satu multimedia yang menyediakan

informasi untuk pelajar secara sederhana dan multimedia interaktif yang

memberikan kendali informasi kepada para pemakai dan memastikan

keikutsertaan mereka (Hariyanti, dkk, 2013).

2. PBL merupakan pembelajaran yang menghadapkan siswa pada sebuah

permasalahan yang mengantarkan mereka pada pengetahuan dan konsep

baru yang belum mereka ketahui sebelumnya (Dewi, dkk, 2013).

3. Pembelajaran konvensional yang dilakukan adalah ceramah, tanya jawab

dan tugas dengan situasi yang kurang menyenangkan. Hal ini dapat

menyebabkan minat belajar siswa rendah karena proses pembelajaran

kurang menarik, monoton, membatasi daya ingat dan keaktifan siswa

(19)

53

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis,

peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model

pembelajaran problem based learning dengan macromedia flash lebih

tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional pada materi

larutan elektrolit dan nonelektrolit siswa kelas X SMU Swasta Raksana.

2. Aktivitas belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran

problem based learning dengan macromedia flash lebih tinggi

dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional pada materi

larutan elektrolit dan nonelektrolit siswa kelas X SMU Swasta Raksana.

3. Ada korelasi positif dan signifikan aktivitas belajar dengan peningkatan

hasil belajar siswa pada penerapan model pembelajaran problem based

learning dengan macromedia flash pada materi larutan elektrolit dan

nonelektrolit siswa kelas X SMU Swasta Raksana.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka

peneliti memberi saran-saran sebagai berikut:

1. Dalam proses belajar mengajar kimia, sebaiknya guru dapat menjadikan

model pembelajaran problem based learning sebagai salah satu alternatif

dalam memilih model pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan

hasil belajar dan aktivitas belajar siswa.

2. Dalam kegiatan proses belajar mengajar, khususnya pada mata pelajaran

kimia pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit. Sebaiknya guru

menggunakan media pembelajaran macromedia flash sebagai salah satu

media pembelajaran. Penggunaan macromedia flash sebaiknya dilakukan

(20)

54

mengikuti proses belajar mengajar. Hal ini sangat penting, karena dari

hasil penelitian ini penggunaan macromedia flash berpengaruh positif

dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Kepada peneliti selanjutnya agar lebih menyempurnakan penelitiannya.

Hal ini penting agar hasil penelitian ini bermanfaat sebagai penyeimbang

teori maupun sebagai inovasi terhadap dunia pendidikan khususnya dalam

(21)

55

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, E., Nugroho, A., Mulyani, S., (2013), Penggunaan Metode Pembelajaran Jigsaw Berbantuan Handout Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Hidrokarbon Kelas XC SMA Negeri 1 Gubug, Jurnal Pendidikan Kimia 2(4): 66-71.

Arikunto, S., (2013), Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.

Assriyanto, K., E., Sukardjo, J., S., dan Saputro, S., (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Melalui Metode Eksperimen dan Inkuiri Terbimbing Ditinjau Dari Kreativitas Siswa Pada Materi Larutan Penyangga Di SMA N 2 Sukoharjo, Jurnal Pendidikan Kimia 3(3): 89-97.

Baskoro,F., Saputro,S., dan Hastuti,B., (2013), Upaya Peningkatan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Dengan Model Pembelajaran NHT ( Numbered Head Togther) Dilengkapi LKS Pada Materi Termokimia Siswa Kelas XI IPA-3 SMA NEGERI 6 Surakarta, Jurnal Pendidikan Kimia 2(2) : 85-91.

Dewantari, A., Ashadi, dan Sugiharto, (2013), Studi Komparasi Penggunaan Macromedia Flash dan Worksheet Dalam Pembelajaran Kooperatif Metode Learning Cycle 5E Pada Materi Pokok Koloid Kelas XI Semester Genap SMA Negeri 1 Surakarta, Jurnal Pendidikan Kimia 2(4): 142-150.

Dewi., R., S., Haryono, dan Utomo, S., B., (2013), Upaya Peningkatan Interaksi Sosial dan Prestasi Belajar Siswa Dengan Problem Based Learning Pada Pembelajaran Kimia Pokok Bahasan Sistem Koloid Di SMA N 5 Surakarta, Jurnal Pendidikan Kimia 2(1): 15-20.

Djamarah, S., B., dan Zain, A., (2013), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Fadliana, H., N., Redjeki, T., dan Nurhayati N., D., (2013), Studi Komparasi Penggunaan Metode PBL (Problem Based Learning) Dilengkapi Dengan Macromedia Flash dan LKS (Lembar Kerja Siswa) Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Materi Asam, Basa dan Garam Kelas VII SMP Negeri 1 Jaten Karanganyar, Jurnal Pendidikan Kimia 2(3): 158-165

Hariyanti, I., Sukardjo, J.S., dan Haryono, (2013), Penerapan Pembelajaran Model Problem Posing Dilengkapi Macromedia Flash Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses dan Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Kesetimbangan Kimia Kelas XI IPA SMA Negeri Kebakkramat, Jurnal Pendidikan Kimia 2(3): 85-91.

(22)

56

Miswadi, S.S., Priatmoko, S., dan Inayah, A., (2008), Peningkatan Hasil Belajar Kimia Melalui Pembelajaran Berbantuan Komputer Dengan Media Chemo-Edutainment, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia 2(1): 182-189.

Nabila, I., (2013), Pengembangan Multimedia Pembelajaran Materi Laju Reaksi Dengan Chemtoons Movie Berbasis Macromedia Flash, http://e-campus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/data/pdf/jurnal_mhs/artikel/RRA1C109026 _631.pdf, Akses Desember 2015

Purwanto, M.N., (2009), Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, PT Remaja Rosdakarya, Bandung

Nurhayati, L., Martini, K., S., Redjeki, T., (2013), Peningkatan Kreativitas dan Prestasi Belajar Pada Materi Minyak Bumi Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Dengan Media Crossword, Jurnal Pendidikan Kimia 2(4): 151-158.

Prasetyaningrum, D., Martini, K., S., dan Susilowati, E., (2013), Studi Komparasi Metode Pembelajaran Teams Games Tournament (Tgt) Disertai Media Kartu Soal dan Roda Impian Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Hidrokarbon Kelas X SMA Negeri 7 Surakarta, Jurnal Pendidikan Kimia 2(3): 122-129.

Pratiwi, Y., Redjeki, T., dan Masykuri, M., (2014), Pelaksanaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Pada Materi Redoks Kelas X SMA Negeri 5 Surakarta, Jurnal Pendidikan Kimia 3(3): 40-48.

Purba, M., (2012), KIMIA Untuk SMA/MA kelas X, Erlangga, Jakarta.

Rusman, (2012), Model-model Pembelajaran, Rajawali Pers, Jakarta.

Sari, N.I., Saputro, S., dan Ashadi, (2013), Pengembangan Multimedia Pembelajaran Berbasis Macromedia Flash Sebagai Sumber Belajar Mandiri Pada Materi Koloid Kelas XI IPA SMA dan MA, Jurnal Pendidikan Kimia 2(3): 152-157.

Shoimin, A., (2014), 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, Ar-Ruzz Media, Yogyakarta.

Silitonga, P., M., (2011), STATISTIK: Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, UNIMED, Medan.

Situmorang, M., (2010), Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Untuk Mata Pelajaran Kimia, UNIMED, Medan.

Sudarmo, U., (2013), KIMIA untuk SMA/MA Kelas X, Erlangga, Jakarta.

(23)

57

Sugiharti, G., (2014), Evaluasi dan Penilaian Hasil Belajar Kimia, UNIMED, Medan.

Sunarto, W., Sumarni, W., dan Suci, E., (2008), Hasil Belajar Kimia Siswa Dengan Model Pembelajaran Metode Think-Pair-Share dan Metode Ekspositori, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia 2(2): 244-249.

Suwasono, A., (2012), Media Pembelajaran.

http://www.agussuwasono.com/ilearning/Elektrolit.swf (diakses tanggal 9 Januari 2016)

Tanjung, F.,(2013), Strategi Belajar Mengajar, UNIMED, Medan.

Trianto, (2013), Model Pembelajaran Terpadu, PT Bumi Aksara, Jakarta.

Utami, B., Saputro, A., N., C., Mahardiani, L., Yamtinah, S., dan Mulyani, B., (2009), Kimia 1: Untuk SMA/MA Kelas X, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Wasonowati, T.,R.,R.,,Redjeki,T., dan Ariani, D.,R.,S., (2014), Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Pada Pembelajaran Hukum - Hukum Dasar Kimia Ditinjau Dari Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X IPA SMA NEGERI 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) 3(3): 66-75.

Gambar

Gambar 2.1 Gambar 2.2  Perbedaan Larutan Elektrolit dan Larutan Nonelektrolit

Referensi

Dokumen terkait

[r]

mengembangkan desain batik ; (2) mengadakan pelatihan pembukuan dan (3) memperluas jaringan pemasaran melalui media website.. Lokasi kegiatan di desa Pilang, kecamatan

yang kurang mampu dalam suatu kelompok. Metode pembelajaran TAI akan memotivasi siswa saling membantu anggota kelompoknya sehingga tercipta semangat dalam

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN LEMBAR KERJA BERDASARKAN TEORI BRUNER PADA

kecakapan siswa menyajikan konsep matematika dalam berbagai representasi matematis. Kecakapan menggunakan prosedur dalam pemecahan masalah. Kecakapan menggunakan prosedur dalam

[r]

Berdasarkan uraian tersebut penulis mempunyai keinginan untuk memperoleh gambaran mengenai ultra sound, TENS dan terapi latihan dalam mengatasi post fraktur colles

The objective of this study was to produce chimeric blastocysts by the aggregation of IVF bovine embryos (Holstein- Japanese Red}, without zonae pellucidae.. The