PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR
DAN AKTIVITAS BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT
Oleh : Novera Sebayang NIM 4123331033
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan Macromedia Flash Terhadap Peningkatan Hasil Belajar dan Aktivitas Belajar Kimia Siswa
SMA Pada Materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
Novera Sebayang (NIM 4123331033)
ABSTRAK
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat
dan penyertaanNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis
sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan
waktu yang telah direncanakan. Skripsi berjudul “Penerapan Model Pembelajaran
Problem Based Learning Dengan Macromedia Flash Terhadap Peningkatan
Hasil Belajar dan Aktivitas Belajar Kimia Siswa SMA Pada Materi Larutan
Elektrolit Dan Nonelektrolit” disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika Dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Dr.Murniaty Simorangkir, MS sebagai Dosen Pembimbing Skripsi (PS) yang
telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada Bapak Agus Kembaren S.Si., M.Si, Bapak Dr. Simson
Tarigan, M.Pd, dan Ibu Dr.Ir. Nurfajriani, M.Si., sebagai dosen penguji yang telah
memberikan banyak ilmu dan saran untuk memperbaiki skripsi ini. Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. Kawan Sihombing, M. Si selaku
dosen pembimbing akademik (PA) selama penulis menjalani perkuliahan di
Unimed yang telah banyak membantu penulis untuk menjalani dan banyak
memberikan saran untuk keberlangsungan perkuliahan penulis. Ucapan
terimakasih kepada Bapak Freddy Tua Pangabean, M.Pd yang telah memberikan
saran untuk melengkapi skripsi ini dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen
beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA UNIMED yang sudah membantu
penulis. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Kepala Sekolah dan Wakil
Kepala Sekolah SMU Swasta Raksana Medan yang telah memberikan ijin kepada
penulis untuk melakukan penelitian di SMU Swasta Raksana Medan serta kepada
siswa-siswa SMU Swasta Raksana khususnya siswa kelas X yang telah
membantu jalannya penelitian.
Teristimewa penulis sampaikan ucapan terimakasih kepada kedua Orang
Tua yang luar biasa, Ayahanda Bimar Sebayang dan Ibunda Masta Blandina Br
v
ini karena telah menjadi Orang Tua terbaik yang telah memberikan dukungan baik
moril maupun materil kepada penulis hingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.
Teristimewa juga penulis ucapkan terimakasih kepada abang tersayang Hendro
Sebayang, SE dan adik tersayang Sofia Sebayang yang telah memberikan
semangat dan dukungan demi terselesaikannya studi penulis.
Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Sahabat-sahabat terbaik
(JELONGOP), Agustina Simorangkir, Indira Lukman, Hotmian Sibarani, Gladys
Gebriella, Khairatunnisa, Nurul Indah Pratiwi dan Siti Khadijah yang selalu
bersama-sama dengan penulis selama 4 Tahun baik suka dan duka dan Teman
Seperjuangan Anggi Paramita Siagian dan Eva Pratiwi Rajagukguk. Terima kasih
juga untuk sahabat masa kecil Yasinta Simangunsong, Irene Christine Siagian dan
Clara Simorangkir serta Teman-teman PPLT 2015 dan juga teman-teman
seperjuangnan Kimia Eks B 2012, terimakasih untuk empat tahun ini untuk
partisipasi, dukungan, motivasi, doa dan kebersamaannya selama penyelesaian
skripsi ini. Dan kepada yang Terkasih, Ramazona Nababan terima kasih atas
waktu, dukungan, motivasi dan bantuannya selama penulis melaksanakan
perkuliahannya di Universitas Negeri Medan.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi saya ini. Penulis berharap
skripsi ini dapat berguna dan memberikan banyak kontribusi untuk pengetahuan
pembaca.
Medan, Juni 2016
Penulis
Novera Sebayang NIM. 4123331033
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 5
1.3. Batasan Masalah 5
1.4. Rumusan Masalah 5
1.5. Tujuan Penelitian 6
1.6. Manfaat Penelitian 6
1.7. Defenisi Operasional 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Belajar 8
2.1.1. Hakekat Belajar 8
2.1.2. Aktivitas Belajar 8
2.1.3. Hasil Belajar 9
2.2 Model Pembelajaran 9
2.2.1 Hakekat Model Pembelajaran 9
2.2.2 Model Pembelajaran Problem Based Learning 10 2.2.3 Karakteristik Khusul Model Problem Based Learning 11 2.2.4 Langkah-langkah Model Problem Based Learning 12 2.2.5 Kelebihan dan Kekurangan Model Problem Based Learning 13
2.3 Media Pembelajaran 13
2.3.1 Pengertian Media 13
2.3.2 Fungsi Media Pembelajaran 14
2.3.3 Pembelajaran Menggunakan Aplikasi Macromedia Flash 15 2.4. Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit 15 2.4.1 Pengertian Larutan Elektrolit dan Non elektrolit 15
2.4.2 Teori Ion Svante Arrhenius 17
2.4.3 Elektrolit Senyawa Ion dan Senyawa Kovalen Polar 18
2.4.3.1 Senyawa ion 18
2.4.3.2 Senyawa Kovalen Polar 18
2.4.4 Elektrolit Kuat dan Elektrolit Lemah 19 2.4.5 Elektrolit Asam, Basa, dan Garam 21 2.4.6 Reaksi Ionisasi Larutan Elektrolit 21
vii
2.6. Hipotesis Penelitian 23
2.6.1 Hipotesis Verbal 1 23
2.6.2 Hipotesis Verbal 2 24
2.6.3 Hipotesis Verbal 3 25
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 26
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 26
3.2.1. Populasi Penelitian 26
3.2.2. Sampel Penelitian 26
3.3. Variabel Penelitian 26
3.3.1. Variabel Bebas 26
3.3.2.Variabel Terikat 26
3.3.3.Variabel Kontrol 26
3.4. Instrumen Penelitian 27
3.4.1 Instrumen Tes 27
3.4.1.1. Validitas Isi 27
3.4.1.2. Realibiltas Tes 28
3.4.1.3. Tingkat Kesukaran Soal 29
3.4.1.4. Daya Pembeda Soal 30
3.4.2. Instrumen Non-Tes 31
3.4.2.1. Lembar Observasi Aktivitas Belajar siswa 31 3.4.2.2. Penilaian Instrumen Non Tes 32
3.5. Rancangan Penelitian 32
3.6. Prosedur Penelitian 33
3.7.Teknik Analisis Data 36
3.7.1. Uji Normalitas Data 36
3.7.2. Uji Homogenitas Data 36
3.7.3. Uji Hipotesis 37
3.7.4. Uji Korelasi 37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 39
4.1.1 Analisis Data Instrumen Penelitian 39 4.1.1.1 Validitas Tes 39
4.1.1.2 Tingkat Kesukaran Tes 39
4.1.1.3 Daya Beda Tes 39
4.1.1.4 Reliabilitas Tes 40
4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian 40
4.1.2.1 Data Pretest Siswa 40
4.1.2.2 Data Posttest Siswa 40
4.1.2.3 Data Peningkatan Hasil Belajar 41
4.1.3.Analisis Data Penelitian 42
4.1.3.1 Uji Normalitas Data 42
viii
4.1.3.2. Uji Homogenitas Data 43
4.1.3.2.1 Uji Homogenitas Data Pretest dan Postest 43 4.1.3.2.2 Uji Homogenitas Peningkatan Hasil Belajar 44
4.1.3.3. Uji Hipotesis 1 44
4.1.3.4. Aktivitas Belajar 45
4.1.3.4.1 Uji Normalitas Aktivitas Belajar 46 4.1.3.4.2 Uji Homogenitas Aktivitas Belajar 46
4.1.3.4.3 Uji Hipotesis II 47
4.1.3.5. Hubungan Aktivitas Belajar dengan Peningkatan Hasil Belajar 47
4.1.3.5.1. Uji Korelasi Aktivitas Belajar dengan
Peningkatan Hasi Belajar 48
4.2. Pembahasan 49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 53
5.2 Saran 53
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah 12
Tabel 2.2. Perbedaan Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit 16
Tabel 2.3. Perbedaan Elektrolit Senyawa Ion dan Senyawa Kovalen Polar 19
Tabel 3.1. Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa 31
Tabel 3.2. Persentase Nilai Aktivitas Belajar Siswa 32
Tabel 3.3 Rancangan Penelitiann 33
Tabel 3.4 Peningkatan Hasil Belajar Siswa 34
Tabel 3.5 Makna Koefisien Korelasi 38
Tabel 4.1. Data Hasil Pretest Siswa 40
Tabel 4.2. Data Hasil Posttest Siswa 40
Tabel 4.3. Hail Perolehan Rata-rata Gain Kelas Eksperimen dan Kontrol 41
Tabel 4.4. Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest 42
Tabel 4.5. Uji Normalitas Data Peningkatan Hasil Belajar 43
Tabel 4.6. Uji Homogenitas Data Pretest dan Posttest 43
Tabel 4.7. Uji Homogenitas Data Peningkatan Hasil Belajar 44
Tabel 4.8. Data Hasil Uji Hipotesis Peningkatan Hasil Belajar 45
Tabel 4.9. Uji Normalitas Data Aktivitas Belajar 46
Tabel 4.10. Uji Homogenitas Data Aktivitas Belajar 46
Tabel 4.11. Uji Hasil Hipotesis Aktivitas Belajar 47
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Skema Alat Uji Elektrolit 16
Gambar 2.2 Perbedaan Larutan Elektrolit dan Larutan Nonelektrolit 17 Gambar 2.3 Susunan Ion dalam Bentuk Kristal, lelehan, larutan 18
Gambar 3.1. Diagram Alir Desain Penelitian 35
Gambar 4.1 Diagram Rata-rata % Gain 41
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Silabus 58
Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 62
Lampiran 3 : Kisi-kisi Instrumen Test Sebelum Validasi 95
Lampiran 4 : Instrumen Test Sebelum Validasi 116
Lampiran 5 : Kunci Jawaban Sebelum Validasi 124
Lampiran 6 : Kisi-Kisi Instrumen Test Setelah Validasi 125
Lampiran 7 : Instrumen Test Setelah Validasi 137
Lampiran 8 : Kunci Jawaban Setelah Validasi 143
Lampiran 9 : Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa 144
Lampiran10: Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa 145 Lampiran11: Lembar Analisis Masalah 146
Lampiran12: Lembar Jawaban Analisis Masalah 150 Lampiran13: Lembar Kerja Siswa 152 Lampiran14: Lembar Jawaban Diskusi LKS 155 Lampiran15: Media Pembelajaran 156 Lampiran16: Tabel Perhitungan Validasi 162 Lampiran17: Perhitungan Validitas Tes 163 Lampiran18: Tabulasi Perhitungan Tingkat Kesukaran dan Daya Beda 166 Lampiran19: Perhitungan Tingkat Kesukaran 168 Lampiran20: Perhitungan Daya Pembeda 170 Lampiran21: Tabel Perhitungan Reliabilitas 172
Lampiran22: Perhitungan Reliabilitas Tes 173
Lampiran23: Tabulasi Hasil Tes Belajar Siswa 174 Lampiran24: Perhitungan Rata-rata, Varians, dan SD Hasil Belajar Siswa 178 Lampiran25: Perhitungan Uji Normalitas Hasil Belajar 180 Lampiran26: Uji Homogenitas Data Hasil Belajar 184 Lampiran27: Data Peningkatan Hasil Belajar (Gain) 186 Lampiran28: Perhitungan Rata-rata, Varians, dan SD Gain Hasil Belajar 190
Lampiran29: Perhitungan Uji Normalitas Gain 191
Lampiran30: Perhitungan Uji Homogenitas Gain 193
Lampiran31: Pengujian Hipotesis Rumusan Masalah I 195 Lampiran32: Perhitungan Persentase Peningkatan Hasil Belajar 197 Lampiran33: Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa 198 Lampiran34: Tabulasi Nilai Rata-rata Aktivitas Belajar Siswa 202 Lampiran35: Perhitungan Rata-rata, Simpangan Baku Aktivitas Belajar 206 Lampiran36: Perhitungan Uji Normalitas Aktivitas Belajar Siswa 207 Lampiran37: Perhitungan Uji Homogenitas Aktivitas Belajar Siswa 209 Lampiran38: Pengujian Hipotesis Rumusan Masalah II 211
Lampiran39: Perhitungan Korelasi 213
Lampiran40: Tabel Product Moment 217
Lampiran41: Tabel Chi Kuadrat 218
Lampiran42: Tabel Distribusi F 219
Lampiran43: Tabel Distribusi t 220
Lampiran44: Tabel Krejcie 221
Lampiran45: Jadwal Kegiatan Penelitian 222
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Trianto,
2013). Pendidikan berfungsi sebagai wadah untuk berlatih dan mewujudkan
cita-cita sebagai proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kepribadian, kecerdasan, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya dan masyarakat, sehingga mampu membuat peserta didik lebih
kritis dalam berpikir (Prasetyaningrum, dkk, 2013).
Pembelajaran merupakan kegiatan utama pendidikan di sekolah yang
secara langsung berhubungan dengan peserta didik yang merupakan input dalam
proses belajar mengajar dan diharapkan akan menghasilkan output berupa peserta
didik yang memiliki kemampuan yang mencakup tiga ranah, yaitu kognitif,
afektif, dan psikomotorik. Pembelajaran sebagai suatu upaya untuk
membangkitkan inisiatif siswa dan peran siswa dalam belajar (Assriyanto, dkk,
2014). Keberhasilan proses belajar mengajar merupakan hal utama yang
didambakan dalam melaksanakan pendidikan di sekolah. Komponen utama dalam
kegiatan belajar mengajar adalah siswa dan guru, dalam hal ini siswanya yang
menjadi subyek belajar, bukan menjadi obyek belajar. Oleh karena itu, paradigma
pembelajaran yang berpusat pada guru hendaknya dirubah menjadi pembelajaran
yang berpusat pada siswa atau Student Centered Learning (Dewi, dkk, 2013)
Ilmu kimia merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam yang
membahas tentang susunan (struktur), perpindahan atau perubahan bentuk dan
2
dan penalaran (wiwit, dkk, 2012). Kimia merupakan salah satu cabang pelajaran
MIPA yang masih banyak dianggap sulit. Mata pelajaran kimia merupakan
produk pengetahuan alam yang berupa fakta, teori, prinsip, dan hukum dari proses
kerja ilmiah. Jadi, dalam pelaksanaan pembelajaran kimia harus mencakup tiga
aspek utama yaitu: produk, proses, dan sikap ilmiah. Siswa seringkali kesulitan
memahami materi kimia karena bersifat abstrak. Kesulitan yang tersebut dapat
membawa dampak yang kurang baik bagi pemahaman siswa mengenai berbagai
konsep kimia, karena pada dasarnya fakta-fakta yang bersifat abstrak merupakan
penjelasan bagi fakta-fakta dan konsep konkret. Salah satu indikator dari
kelemahan kegiatan pembelajaran berkaitan dengan implementasi belajar, yaitu
lemahnya proses pembelajaran yang berlangsung. Proses pembelajaran yang
selama ini berlangsung kurang mendorong kegiatan siswa untuk dapat terlibat dan
aktif mengembangkan pengetahuan karena kegiatan masih sering didominasi guru
(Wasonowati, dkk, 2014).
Kenyataannya dalam pembelajaran saat ini, tidak sedikit siswa yang
mengalami kesulitan dalam belajar kimia. Berdasarkan hasil wawancara yang
dilakukan peneliti saat mengikuti kegiatan Program Pengajaran Lapangan
Terpadu (PPLT) terhadap guru Kimia yang mengajar di SMA Swasta Methodist
Berastagi, dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran kimia di sekolah masih
dalam kategori kurang berhasil dan mengalami banyak kendala. Pendapat tersebut
dapat dibuktikan dari data hasil belajar siswa yang rendah yakni nilai ulangan
harian siswa pada mata pelajaran kimia masih berada dibawah KKM, yaitu berada
dibawah rata-rata. Hal tersebut dapat dikarenakan masih rendahnya wawasan guru
terhadap strategi mengajar dan penguasaan model pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan siswa, media pengajaran yang tidak sesuai dengan kebutuhan
dan kondisi lingkungan belajar siswa dan faktor-faktor eksternal lainnya yang
dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.
Penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat mendorong tumbuhnya
rasa senang peserta didik terhadap pelajaran, menumbuhkan dan meningkatkan
motivasi dalam mengerjakan tugas, dan memberikan kemudahan bagi peserta
3
belajar yang lebih baik (Pratiwi, dkk, 2014). Ketepatan dalam penggunaan model
pembelajaran yang dilakukan oleh guru akan dapat meningkatkan aktivitas siswa
dalam proses belajar mengajar dan pencapaian prestasi belajar siswa pada materi
kimia. Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang disesuaikan dengan
karakteristik materi, kondisi siswa, sarana prasarana yang tersedia serta tujuan
pengajarannya (Agustina, dkk, 2013).
Salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat diterapkan dalam
proses belajar mengajar adalah model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL). Problem Based Learning (PBL) merupakan salah satu metode
pembelajaran yang berdasarkan pada konstruktivis suatu masalah yang ada di
kehidupan nyata dan dapat dilaksanakan secara kooperatif. Dari masalah tersebut
siswa dirangsang untuk mempelajari masalah berdasarkan pada pengetahuan dan
pengalaman belajar sehingga akan memudahkan siswa untuk membentuk
pengetahuan dan pengalaman baru. Dalam PBL pembelajarannya lebih
mengutamakan proses belajar, di mana tugas guru harus memfokuskan diri untuk
membantu siswa, mencapai keterampilan mengarahkan diri (Fadliana, dkk, 2013).
PBL tidak hanya sebatas proses pemecahan masalah, tetapi juga merupakan
pembelajaran konstruktivis yang mengangkat permasalahan dalam kehidupan
sehari-hari yang didalamnya terdapat aspek kegiatan inkuiri, pertukaran informasi,
dialog interaktif, dan kolaborasi pemecahan masalah (Dewi, dkk, 2013). Dalam
pembelajaran dengan model PBL, siswa dihadapkan pada permasalahan nyata
untuk diselesaikan. Permasalahan ini dapat memacu kreativitas berfikir siswa,
atau dengan kata lain mengijinkan mereka untuk menemukan dan menyelesaikan
(Nurhayati, dkk, 2013)
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Pratiwi, dkk (2014)
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar belajar siswa
pada materi reaksi redoks setelah siswa dibelajarkan melalui model pembelajaran
Problem Based Learning. Hal ini dilihat dari ketercapaian target pembelajaran
yaitu 76,25% peserta didik memiliki aktivitas belajar tinggi 81,25% peserta didik
4
Selain model pembelajaran, perlu juga digunakan media pembelajaran
yang inovatif guna menambah semangat belajar siswa dan mempermudah siswa
dalam mengamati dan mengikuti proses belajar mengajar di dalam kelas yaitu
dengan menggunakan Macromedia Flash. Macromedia flash merupakan salah
satu multimedia yang menyediakan informasi untuk pelajar secara sederhana dan
multimedia interaktif yang memberikan kendali informasi kepada para pemakai
dan memastikan keikutsertaan mereka. Multimedia ini juga dapat
mengikutsertakan para siswa untuk membuat implementasi dan menerima umpan
balik (Hariyanti, dkk, 2013). Penggunaan media komputer salah satunya yaitu
Macromedia Flash dalam bidang pendidikan memiliki keuntungan antara lain,
dengan teknologi ini bahan ajar dapat ditampilkan dalam berbagai animasi, dan
nantinya dapat disimpan dalam bentuk CD sehingga lebih mudah diakses dan
disebarluaskan (Sari, dkk, 2013). Penelitian Sari, dkk (2013) mengenai
pengembangan multimedia pembelajaran berbasis Macromedia Flash juga
terbukti efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran Koloid
di SMA dan MA Assalaam Sukoharjo.
Penelitian mengenai Penggunaan model Problem Based Learning
menggunakan media Macromedia Flash juga telah dilakukan oleh peneliti lain
dan telah terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal tersebut dapat
dibuktikan dari hasil penelitian Fadliana, dkk (2013) tentang studi komparasi
penggunaan metode PBL (Problem Based Learning) dilengkapi dengan
Macromedia Flash dan lks (lembar kerja siswa) terhadap prestasi belajar ditinjau
dari motivasi belajar siswa materi asam, basa dan garam kelas VII SMP Negeri 1
Jaten Karanganyar. Hasil dari penelitian tersebut menyatakan adanya peningkatan
prestasi belajar siswa dengan penggunaan metode PBL dengan macromedia flash
dan LKS terhadap dengan perbandingan rerata nilai adalah 27,87 > 18. Selain itu,
dalam penelitian tersebut terdapat peningkatan pengaruh motivasi belajar terhadap
prestasi belajar siswa yang ditunjukkan dengan rata-rata nilai untuk kategori
tinggi adalah 30,316 > 19,059 untuk kategori rendah adalah 22,910 > 16,615.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik melakukan
5
Learning Dengan Macromedia Flash Terhadap Peningkatan Hasil Belajar
dan Aktivitas Belajar Kimia Siswa SMA Pada Materi Larutan Elektrolit dan
Nonelektrolit.”
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan dapat diidentifikasi
permasalahan berikut:
1. Pemahaman siswa yang masih rendah terhadap konsep yang diajarkan
2. Penyajian materi yang kurang menarik, membosankan dan kurang sesuai
dengan kebutuhan belajar siswa
3. Media yang digunakan sebagai fasilitas dan bahan pembelajaran tidak
disesuikan dengan kondisi dan kebutuhan siswa
1.3. Batasan Masalah
Untuk menghindari penyimpangan atas tujuan penelitian yang telah
dirancang, maka diperlukan adanya batasan masalah, antara lain:
1. Subjek Penelitian adalah siswa kelas X semester II SMU SWASTA
RAKSANA.
2. Materi yang diajarkan adalah Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
3. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan model Problem Based
Learning dengan Macromedia Flash
4. Hasil Belajar siswa dibatasi pada ranah kognitif Taksonomi Bloom pada
ranah C1 sampai C4.
1.4. Rumusan Masalah
Untuk memberikan arahan yang dapat digunakan sebagai acuan dalam
penelitian maka dibuat perumusan masalah penelitian sebagai berikut :
1. Apakah peningkatan hasil belajar siswa pada penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning dengan Macromedia Flash lebih
tinggi daripada model pembelajaran Konvensional pada materi Larutan
6
2. Apakah aktivitas belajar siswa pada penerapan model Problem Based
Learning dengan Macromedia Flash lebih tinggi daripada model
Konvensional pada materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit siswa
kelas X SMU Swasta Raksana?
3. Apakah aktivitas belajar siswa berkorelasi positif dan signifikan dengan
peningkatan hasil belajar siswa pada penerapan model pembelajaran
Problem Based Learning dengan Macromedia Flash pada materi Larutan
Elektrolit dan Nonelektrolit siswa kelas X SMU Swasta Raksana?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dari
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning dengan Macromedia Flash lebih
tinggi daripada model pembelajaran Konvensional pada materi Larutan
Elektrolit dan Larutan Nonelektrolit siswa kelas X SMU Swasta Raksana.
2. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa pada penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning dengan Macromedia Flash lebih
tinggi daripada model pembelajaran Konvensional pada materi Larutan
Elektrolit dan Larutan Nonelektrolit siswa kelas X SMU Swasta Raksana.
3. Untuk mengetahui hubungan aktivitas belajar siswa dengan peningkatan
hasil belajar siswa pada penerapan model pembelajaran Problem Based
Learning dengan Macromedia Flash pada materi Larutan Elektrolit dan
Larutan Nonelektrolit siswa kelas X SMU Swasta Raksana.
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Bagi peneliti
Peneliti mendapatkan banyak pengetahuan mengenai Penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning dengan Macromedia Flash untuk
7
2. Bagi Siswa
Membantu meningkatkan hasil belajar kimia dan aktivitas belajar siswa
dalam proses pembelajaran Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
3. Bagi Guru
Membuka wawasan dan persepsi guru dalam mengajar sehingga dapat
meninggalkan cara pembelajaran yang kurang menarik dan monoton
dengan menggunakan media pembelajaran yang inovatif sesuai dengan
kondisi lingkungan belajar siswa
4. Bagi sekolah
Meningkatkan kualitas dan mutu sekolah melalui peningkatan hasil belajar
siswa serta kinerja guru
5. Bagi Mahasiswa atau Peneliti Selanjutnya
Sebagai bahan informasi bagi penelitian untuk dapat mengembangkan
penelitian selanjutnya yang lebih baik
1.7. Defenisi Operasional
1. Macromedia flash merupakan salah satu multimedia yang menyediakan
informasi untuk pelajar secara sederhana dan multimedia interaktif yang
memberikan kendali informasi kepada para pemakai dan memastikan
keikutsertaan mereka (Hariyanti, dkk, 2013).
2. PBL merupakan pembelajaran yang menghadapkan siswa pada sebuah
permasalahan yang mengantarkan mereka pada pengetahuan dan konsep
baru yang belum mereka ketahui sebelumnya (Dewi, dkk, 2013).
3. Pembelajaran konvensional yang dilakukan adalah ceramah, tanya jawab
dan tugas dengan situasi yang kurang menyenangkan. Hal ini dapat
menyebabkan minat belajar siswa rendah karena proses pembelajaran
kurang menarik, monoton, membatasi daya ingat dan keaktifan siswa
53
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis,
peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model
pembelajaran problem based learning dengan macromedia flash lebih
tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional pada materi
larutan elektrolit dan nonelektrolit siswa kelas X SMU Swasta Raksana.
2. Aktivitas belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran
problem based learning dengan macromedia flash lebih tinggi
dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional pada materi
larutan elektrolit dan nonelektrolit siswa kelas X SMU Swasta Raksana.
3. Ada korelasi positif dan signifikan aktivitas belajar dengan peningkatan
hasil belajar siswa pada penerapan model pembelajaran problem based
learning dengan macromedia flash pada materi larutan elektrolit dan
nonelektrolit siswa kelas X SMU Swasta Raksana.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka
peneliti memberi saran-saran sebagai berikut:
1. Dalam proses belajar mengajar kimia, sebaiknya guru dapat menjadikan
model pembelajaran problem based learning sebagai salah satu alternatif
dalam memilih model pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan
hasil belajar dan aktivitas belajar siswa.
2. Dalam kegiatan proses belajar mengajar, khususnya pada mata pelajaran
kimia pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit. Sebaiknya guru
menggunakan media pembelajaran macromedia flash sebagai salah satu
media pembelajaran. Penggunaan macromedia flash sebaiknya dilakukan
54
mengikuti proses belajar mengajar. Hal ini sangat penting, karena dari
hasil penelitian ini penggunaan macromedia flash berpengaruh positif
dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Kepada peneliti selanjutnya agar lebih menyempurnakan penelitiannya.
Hal ini penting agar hasil penelitian ini bermanfaat sebagai penyeimbang
teori maupun sebagai inovasi terhadap dunia pendidikan khususnya dalam
55
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, E., Nugroho, A., Mulyani, S., (2013), Penggunaan Metode Pembelajaran Jigsaw Berbantuan Handout Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Hidrokarbon Kelas XC SMA Negeri 1 Gubug, Jurnal Pendidikan Kimia 2(4): 66-71.
Arikunto, S., (2013), Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.
Assriyanto, K., E., Sukardjo, J., S., dan Saputro, S., (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Melalui Metode Eksperimen dan Inkuiri Terbimbing Ditinjau Dari Kreativitas Siswa Pada Materi Larutan Penyangga Di SMA N 2 Sukoharjo, Jurnal Pendidikan Kimia 3(3): 89-97.
Baskoro,F., Saputro,S., dan Hastuti,B., (2013), Upaya Peningkatan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Dengan Model Pembelajaran NHT ( Numbered Head Togther) Dilengkapi LKS Pada Materi Termokimia Siswa Kelas XI IPA-3 SMA NEGERI 6 Surakarta, Jurnal Pendidikan Kimia 2(2) : 85-91.
Dewantari, A., Ashadi, dan Sugiharto, (2013), Studi Komparasi Penggunaan Macromedia Flash dan Worksheet Dalam Pembelajaran Kooperatif Metode Learning Cycle 5E Pada Materi Pokok Koloid Kelas XI Semester Genap SMA Negeri 1 Surakarta, Jurnal Pendidikan Kimia 2(4): 142-150.
Dewi., R., S., Haryono, dan Utomo, S., B., (2013), Upaya Peningkatan Interaksi Sosial dan Prestasi Belajar Siswa Dengan Problem Based Learning Pada Pembelajaran Kimia Pokok Bahasan Sistem Koloid Di SMA N 5 Surakarta, Jurnal Pendidikan Kimia 2(1): 15-20.
Djamarah, S., B., dan Zain, A., (2013), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Fadliana, H., N., Redjeki, T., dan Nurhayati N., D., (2013), Studi Komparasi Penggunaan Metode PBL (Problem Based Learning) Dilengkapi Dengan Macromedia Flash dan LKS (Lembar Kerja Siswa) Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Materi Asam, Basa dan Garam Kelas VII SMP Negeri 1 Jaten Karanganyar, Jurnal Pendidikan Kimia 2(3): 158-165
Hariyanti, I., Sukardjo, J.S., dan Haryono, (2013), Penerapan Pembelajaran Model Problem Posing Dilengkapi Macromedia Flash Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses dan Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Kesetimbangan Kimia Kelas XI IPA SMA Negeri Kebakkramat, Jurnal Pendidikan Kimia 2(3): 85-91.
56
Miswadi, S.S., Priatmoko, S., dan Inayah, A., (2008), Peningkatan Hasil Belajar Kimia Melalui Pembelajaran Berbantuan Komputer Dengan Media Chemo-Edutainment, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia 2(1): 182-189.
Nabila, I., (2013), Pengembangan Multimedia Pembelajaran Materi Laju Reaksi Dengan Chemtoons Movie Berbasis Macromedia Flash, http://e-campus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/data/pdf/jurnal_mhs/artikel/RRA1C109026 _631.pdf, Akses Desember 2015
Purwanto, M.N., (2009), Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, PT Remaja Rosdakarya, Bandung
Nurhayati, L., Martini, K., S., Redjeki, T., (2013), Peningkatan Kreativitas dan Prestasi Belajar Pada Materi Minyak Bumi Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Dengan Media Crossword, Jurnal Pendidikan Kimia 2(4): 151-158.
Prasetyaningrum, D., Martini, K., S., dan Susilowati, E., (2013), Studi Komparasi Metode Pembelajaran Teams Games Tournament (Tgt) Disertai Media Kartu Soal dan Roda Impian Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Hidrokarbon Kelas X SMA Negeri 7 Surakarta, Jurnal Pendidikan Kimia 2(3): 122-129.
Pratiwi, Y., Redjeki, T., dan Masykuri, M., (2014), Pelaksanaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Pada Materi Redoks Kelas X SMA Negeri 5 Surakarta, Jurnal Pendidikan Kimia 3(3): 40-48.
Purba, M., (2012), KIMIA Untuk SMA/MA kelas X, Erlangga, Jakarta.
Rusman, (2012), Model-model Pembelajaran, Rajawali Pers, Jakarta.
Sari, N.I., Saputro, S., dan Ashadi, (2013), Pengembangan Multimedia Pembelajaran Berbasis Macromedia Flash Sebagai Sumber Belajar Mandiri Pada Materi Koloid Kelas XI IPA SMA dan MA, Jurnal Pendidikan Kimia 2(3): 152-157.
Shoimin, A., (2014), 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, Ar-Ruzz Media, Yogyakarta.
Silitonga, P., M., (2011), STATISTIK: Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, UNIMED, Medan.
Situmorang, M., (2010), Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Untuk Mata Pelajaran Kimia, UNIMED, Medan.
Sudarmo, U., (2013), KIMIA untuk SMA/MA Kelas X, Erlangga, Jakarta.
57
Sugiharti, G., (2014), Evaluasi dan Penilaian Hasil Belajar Kimia, UNIMED, Medan.
Sunarto, W., Sumarni, W., dan Suci, E., (2008), Hasil Belajar Kimia Siswa Dengan Model Pembelajaran Metode Think-Pair-Share dan Metode Ekspositori, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia 2(2): 244-249.
Suwasono, A., (2012), Media Pembelajaran.
http://www.agussuwasono.com/ilearning/Elektrolit.swf (diakses tanggal 9 Januari 2016)
Tanjung, F.,(2013), Strategi Belajar Mengajar, UNIMED, Medan.
Trianto, (2013), Model Pembelajaran Terpadu, PT Bumi Aksara, Jakarta.
Utami, B., Saputro, A., N., C., Mahardiani, L., Yamtinah, S., dan Mulyani, B., (2009), Kimia 1: Untuk SMA/MA Kelas X, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Wasonowati, T.,R.,R.,,Redjeki,T., dan Ariani, D.,R.,S., (2014), Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Pada Pembelajaran Hukum - Hukum Dasar Kimia Ditinjau Dari Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X IPA SMA NEGERI 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) 3(3): 66-75.