Analisis Penyidikan Tindak Pidana Pencurian Yang Dilakukan Oleh Anak Ditinjau Dari Undang-Undang No.11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (Studi di Wilayah Polres Batu)

28  Download (0)

Full text

(1)

1

Tindak pidana merupakan perbuatan melawan hukum yang dilakukan

oleh seseorang dan patut dipidana sesuai dengan kesalahannya sebagaimana

dirumuskan dalam Undang-Undang. Orang yang melakukan perbuatan

pidana akan mempertanggung jawabkan perbuatan tersebut dengan pidana

apabila ia mempunyai kesalahan.1

Anak merupakan generasi yang akan menjadi penerus bangsa.

Mereka harus diarahkan dan dipersiapkan sejak dini agar dapat tumbuh

berkembang menjadi anak yang sehat jasmani dan rohani serta berkwalitas

sehingga dapat menghadapi tatangan dimasa yang akan datang. Mengingat

masa anak-anak merupakan proses pertumbuhan fisik maupun jiwa, maka

anak-anak harus terhindar dari berbagai perilaku yang dapat mengganggu

proses pertumbuhan tersebut. Pengertian anak diatur dalam Undang-Undang

No.11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Anak pasal 1 ayat 3 anak adalah

anak yang telah berumur 12 tahun, tetapi belum berumur 18 tahun yang

diduga melakukan tindak pidana.

Pencurian merupakan salah satu bentuk dari perilaku menyimpang

yang selalu ada dan melekat dalam setiap masyarakat, karena itu pencurian

merupakan fenomena sosial yang bersifat universal dalam kehidupan

manusia. Namun dalam perkembangan zaman yang semakin modern, dan

1

(2)

tingkat kebutuhan hidup yang semakin meningkat membuat tingkat dunia

kriminal kejahatan pencurian semakin bergejolak, dimana pelaku di dalam

dunia kriminal kejahatan pencurian, tidak hanya dilakukan oleh orang-orang

dewasa, melainkan telah banyak dilakukan oleh anak. Inilah salah satu bentuk

penyimpangan yang terjadi di dunia kriminal, yang dimana pelaku kejahatan

dilakukan oleh anak,2

Semakin bertambahnya hari, minggu, bulan bahkan tahun,

kasus-kasus anak yang melakukan tindak pidana kejahatan dengan berbagai

aktifitasnya semakin menghawatirkan, bahkan semakin marak kita dengar

atau melihat pemberitaan dari media cetak maupun elektronik tentang anak

dibawah umur yang berbuat kriminal. Berdasarkan data SDP (Sistem

Database Pemasyarakatan) pada tahun 2013 tercatat sebanyak 4.583 tahanan

anak yang ditempatkan di lapas kelas 1 Malang, setiap bulanya sekitar 200

anak yang ditempatkan dalam tahanan lapas kelas 1 Malang.3 namun

terbatasnya jumlah lapas anak mengakibatkan anak berada di lapas dewasa,

hal ini menempatkan anak menjadi satu dengan tahanan dewasa yang

mengakibatkan anak menjadi korban kekerasan dalam lapas.

Anak yang melakukan tindak pidana dalam konteks hukum positif

yang berlaku di Indonesia tetap harus mempertanggung jawabkan

perbuatannya, namun demikian mengingat pelaku tindak pidana masih di

bawah umur maka proses penegakan hukumnya dilaksanakan secara khusus.

2

Soedjono Dirjosiiworo, 1984,Sosiologi Kriminologi,Sinar Baru , Bandung, hal. 44

3

(3)

Dalam perkembangannya untuk melindungi anak, terutama perlindungan

khusus yaitu perlindungan hukum dalam sistem peradilan, salah satu

peraturan Perundang-Undangan yang mengatur tentang pradilan anak yaitu,

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak yang telah

berganti menjadi Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem

Peradilan Pidana Anak.

Undang-Undang No.11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak,

memberikan perlakuan khusus terhadap anak yang berhadapan dengan

hukum, baik dalam hukum acaranya maupun pradilanya. Hal ini mengigat

sifat anak dan keadaan psikologinya dalam beberapa hal memerlukan

perlakuan khusus serta perlindungan yang khusus pula, terutama terhadap

tindakan-tindakan yang pada dasarnya dapat merugikan perkembangan

mental maupun jasmani anak. Hal ini direalisasikan dengan dengan adanya

perlakuan khusus pada saat penyidikan, yang ditangani oleh penyidik anak

yang dtetapkan berdasarkan keputusan kepala Kepolisian NKRI dan pada

pemeriksaan dilakukan di bagian tersendiri yang terpisah dari bagian orang

dewasa.4

Pelaksanaan penyidikan tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh

anak, terkait bagaimanakah proses penyidikan yang dilakukan penyidik yang

ditentukan oleh KUHAP, serta Undang-Undang No.11 Tahun 2012 Tentang

Sistem Peradilan Pidana Anak yang secara khusus mengatur hak-hak anak

yang berhadapan dengan hukum, yang diterapkan penyidik dalam proses

4

(4)

penyidikan tindak pidana yang dilakukan oleh anak. Apakah dapat berjalan

sebagaimana yang diharapkan dalam proses penyidikan terhadap anak agar

terlaksananya suatu aturan secara baik, serta tidak adanya kekerasan terhadap

anak, baik itu secara fisikis maupun psikologis anak yang sedang berhadapan

dengan hukum.

Pembedaan perlakuan dan ancaman yang diatur dalam undang-undang

No. 11 Tahun 2012 dimaksudkan untuk lebih memberikan perlindungan dan

pengayoman terhadap anak dalam menyongsong masa depannya yang masih

panjang. peradilan pidana yang terdiri atas kepolisian, kejaksaan, pengadilan

dan lembaga penempatan anak sementara yang menjamin berjalannya

proses peradilan pidana

Akan tetapi dalam pelaksanaanya sistem peradilan pidana anak di

indonesia masih terdapat berbagai persoalan terhadap anak sebagai pelaku

tindak pidana. Persoalan yang ada diantaranya dilakukanya penahanan

terhadap anak yang disatukan orang dewasa, proses pradilan yang panjang

mulai dari penyidikan, penuntutan, dan pengadilan yang akhirnya

menempatkan terpidana anak berada dalam lembaga pemasyarakatan yang

meninggalkan taruma dan implikasi negatif terhadap anak.5

Hak-hak anak tersebut seringkali tidak dilindungi pada setiap tingkat

pemeriksaan, mulai dari proses penyidikan hingga proses dipengadilan.

Kepolisian sebagai pintu gerbang dari sistem peradilan pidanan anak yang

berwenang pertama menentukan posisi seorang anak yang berhadapan dengan

5

(5)

hukum, menyisakan banyak tempat dalam ingatan anak yang berhadapan

dengan hukum. Unutk kepentingan penyidikan polisi melakukan

penangkapan, penahanan, pengeledahan, perampasan barang dan tindakan

lain sesuai dengan KUHAP.6

Perlindungan hukum terhadap anak yang melakukan tindak pidana

pada saat ini belum terlaksana secara maksimal, karena kurang

profesionalnya aparat penegak hukum dalam penanganan terhadap anak yang

berhadapan dengan hukum. Masih terdapat perlakuan yang sama seperti

orang dewasa terhadap anak yang melakukan tindak pidana, baik dalam

proses penyidikan maupun penempatannya di dalam lembaga

pemasyarakatan. Hal ini tentunya bertolak belakang dengan semangat

pemberlakuan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem

Peradilan Pidana Anak

Berdasarkan dasar pemikiran yang telah diuraikan diatas, penulis

tertarik mengangkat permasalahan dalam skripsi ini dengan judul

”ANALISIS PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENCURIAN YANG

DILAKUKAN OLEH ANAK DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO.11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK(Studi di Wilayah Hukum Polres Batu)”.

6

(6)

B. Rumusan Masalah

1) Bagaimana pelaksanaan penyidikan oleh Kepolisian dalam tindak pidana

pencurian yang dilakukan oleh anak?

2) Apakah pelaksanaan penyidikan tindak pidana pencurian yang dilakukan

oleh anak di Polres Batu sudah sesuai dengan pasal 30 dan 33 Undang–

Undang No.11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak ?

C. Tujuan Penelitian

1) Untuk mengetahui dan memahami bagaimana pelaksanaan penyidikan

oleh Kepolisian dalam tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh anak.

2) Untuk mengetahui dan memehami apakah pelaksanaan penyidikan di

Polres Batu sudah sesuai dengan pasal 30 dan 33 Undang–Undang No.11

Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.

D. Manfaat Penelitian

1) Manfaat Teoritik

Hasil penilitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi

perkembangan ilmu hukum dan khususnya pemahaman teoritis tentang

pelaksanaan penyidikan oleh Kepolisian terhadap tindak pidana

pencurian yang dilakukan oleh anak.

2) Manfaat Praktis

A. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat memperdalam pengetahuan penulis tentang

bagaimana realita dan pelaksanaan dalam pelaksanaan penyidikan

(7)

B. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

terhadap masyarakat memahami bagaimana pelaksanaan penyidikan

terhadap tindak pidana pencurian yang dilakukan anak serta hak-hak

anak yang sedang menjalani proses hukum, khususnya dalam hal

penyidikan.

C. Bagi Pemerintah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan serta

sumbangan pemikiran serta konstribusi bagi Pemerintah yang

berkaitan dengan proses penegakan hukum yang dilakukan oleh

Kepolisian dalam pelaksanaan penyidikan terhadap tindak pidana

pencurian yang dilakukan oleh anak.

E. Kegunaan Penelitian

1) Seacra Teoritis.

Memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu hukum

pada umumnya dan hukum acara pidana khususnya serta tambahan

pengetahuan mengenai pelaksanaan penyidikan terhadap tindak pidana

pencurian yang dilakukan oleh anak.

2) Secara Praktis

A. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam

(8)

salah satu syarat memperoleh kesarjanaan (S1) di Fakultas Hukum

Universitas Muhammadiyah Malang.

B. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan masyarakat

mengenai pelaksanaan penyidikan terhadap tindak pidana pencurian

yang dilakukan oleh anak. Serta bagaimana bentuk perlindungan

hukum yang diberikan kepolisian sesuai dengan Undang-Undang

yang berlaku.

C. Bagi pemerintah

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang berguna

bagi pemerintah khususnya Kepolisaian dalam meningkatkan proses

penegakan hukum terhadap tindak pidana yang dilakukan oleh anak

agar penyidik dalam melakukan penyidikan bertindak sesuai dengan

peraturan yang sudah ada.

F. Metode Penelitian

1) Metode pendekatan

Peneliti akan menggunakan metode yuridis sosiologis artinya

memaparkan suatu kenyataan/realita yang ada dilapangan mengenai proses

penyidikan tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh anak di unit PPA

Polres Batu, dimana melihat hukum sebagai perilaku manusia dalam

masyarakat.

Pendekatan tersebut dalam pengkajian hukum pada sisi lain yaitu

(9)

bukan kenyataan dalam bentuk pasal-pasal dalam perundang-undangan,

melainkan sebagaimana hukum dioperasikan oleh masyarakat dalam

kehidupan sehari-hari7.

Menurut penulis inti dari pendekatan yuridis sosiologis dalam

penelitian ini, bertujuan untuk menggambarkan sebenar-benarnya tentang

apa yang terjadi di lapangan terkait proses penyidikan yang ditanagani

oleh unit PPA Polres Batu terhadap tindak pidana pencurian yang

dilakukan oleh anak

2) Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Satuan Reserse Kriminal Satreskrim

Polres Batu beralamat dijalan Hasanuddin No.1 Kota Batu, khususnya di

Unit PPA(perlindungan perempuan dan anak), unit PPA Polres Batu

adalah unit Kepolisian yang menangani secara khusus permasalahan tindak

pidana yang dilakukan anak. Dan dari hasil survey yang penulis lakukan

sebelumnya di unit PPA Polres Batu, penulis dapat memperoleh data

terkait dengan masalah yang diteliti penulis, yaitu mengenai pelaksanaan

penyidikan terhadap tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh anak.

3) Jenis Data

Adapun jenis dan sumber data penelitian diperoleh berdasarkan data

primer dan data sekunder sebagai berikut :

7

(10)

A. Data Primer

Data yang diperoleh langsung dari lapangan dengan cara

wawancara/interview kepada pihak Kepolisian Satuan Reserse

Kriminal Polres Batu, khususnya terhadap Kepolisian unit

PPA(Perlindungan Perempuan Dan Anak) yang secara khusus

menangani kasus tentang anak, dalam hal bagaimana pelaksanaan

penyidikan terhadap tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh

anak. Dokumen tertulis seperti, dokumen resmi Kepolisian Batu

mengenai pelaksanaan penyidikan terhadap tindak pidana pencurian

yang dilakukan oleh anak.

B. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan dengan

membaca dan mempelajari Undang-Undang, buku-buku, dan hasil

penelitian terdahulu yang dapat digunakan sebagai acuan bagi penulis

dalam penelitian mengenai pelaksanaan penyidikan terhadap tindak

pidana pencurian yang dilakukan oleh anak. Dalam hal ini, sumber

data sekunder yang terkait proses penyidikan terhadap tindak pidana

pencurian yang dilakukan oleh anak diantaranya adalah :

1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara

Pidana (KUHAP).

2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan

(11)

3. Buku berjudul “Anak Bukan Untuk Di Hukum”, Sinar Grafika,

oleh M.Nasir Djamil, Tahun 2012.

4. Hasil penelitian, Muhammad Fahmi Zaimir, 2014, Peran Penyidik

Dalam Penerapan Diversi Terhadap Perkara Tindak Pidana Anak

Di Wilayah Kota Makassar, Fakultas Hukum, Universitas

Hasanuddin Makassar

5. Buku-buku dan literatur lain yang mendukung.

4) Teknik pengumpulan data

A. Studi Wawancara

Wawancara dalam penelitian hukum ini dilakukan dengan

Kepolisian di Satuan Reserse Kriminal Polres Batu, khususnya

terhadap Kepolisian unit PPA (Perlindungan Anak Dan Perempuan)

yang pernah menangani proses penyidikan terhadap tindak pidana

pencurian yang dilakukan oleh anak. Adapun pihak yang dijadikan

subyek wawancara dalam penelitian ini adalah :

1. Kepala Unit PPA Aiptu Supriadi.

Bagaimana penanganan tindak pidana pencurian yang dilakukan

oleh anak dan pelaksanaan penyidikannya.

2. Anggota Unit PPA Brigadir Radityo.

Kasus-kasus yang pernah ditangani oleh unit PPA Polres Batu dan

(12)

B. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi diperoleh dengan mengumpulkan data

berupa : catatan, laporan, atau arsip-arsip yang diperoleh dari lokasi

penelitian yaitu, di Satuan Reserse Kriminal Polres Batu khususnya

terhadap Polisi Unit PPA berkaitan dengan pelaksanaan penyidikan

terhadap tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh anak.

C. Studi Kepustakaan.

Studi kepustakaan yang dilakukan penulis dalam penelitian ini

adalah dengan cara membaca dan mempelajari literatur dan peraturan

perundang-undangan yang berkaitan dengan proses penyidikan

terhadap tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh anak, seperti

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan

Pidana Anak serta Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang

Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana.

5) Teknik Analisa Data

Pada tahapan ini data dan dokumen yang diperoleh kemudian akan

dianalisis dan disusun secara berurutan (sistematis) sehingga dari data

yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif

kualitatif yaitu, dengan cara mennggambarkan hasil studi lapangan, hasil

dokumentasi dan hasil studi kepustakaan. Kemudian dari data yang

diperoleh akan dianalisa dan ditarik kesimpulan untuk menjawab

(13)

pelaksanaan pasal 30 dan 33 Undang-Undang no.11 Tahun 2012 Tentang

Sistem Peradilan Pidana Anak yang ditangani oleh unit PPA Polres Batu.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari 4 BAB yang tersusun

secara berurutan, dengan tujuan agar menghasilkan suatu pembahasan yang

sistemtis dan mempermudah pemahaman keseluruhan hasil penelitian ini. di

awali dari BAB I sampai BAB IV secara garis besar diuraikan sebagai

berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam pedoman penulisan hukum “pendahuluan” terdiri

dalam beberapa sub bab pokok bahasan yang terdiri dari,

latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, kegunaan penelitian, metode penelitian

dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini disajikan teori-teori yang menjadi landasan

dalam penulisan ini yang bersumber dari undang-undang,

buku atau literatur yang berkaitan dengan permasalahan

yaitu, tinjauan tentang tugas dan wewenang polri, tinjauan

umum tentang penyidikan, tinjauan tentang penyidikan

anak, tinjauan tentang anak, tinjauan tentang tindak pidana

(14)

BAB III : PEMBAHASAN

Dalam bab ini merupakan pembahasan dari rumusan

masalah sebagaimana diuraikan dalam bab 1 yang intinya

berisikan mengenai:

1. Pelaksanaan penyidikan oleh kepolisian dalam tindak

pidana yang dilakukan oleh anak.

2. Pelaksanaan pasal 30 dan 33 dalam penyidikan tindak

pidana pencurian yang dilakukan oleh anak di Polres

Batu.

BAB IV : PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir dalam penulisan hukum ini

dimana berisi kesimpulan dari pembahasan bab sebelumnya

serta berisikan saran penulis dalam menanggapi

(15)

TENTANG SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK (Studi di Wilayah Hukum Polres Batu)

Oleh : Junaedi Salam

09400197

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS HUKUM

(16)

TENTANG SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK (Studi di Wilayah Hukum Polres Batu)

Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar kesarjanaan dalam bidang Ilmu Hukum

Oleh : Junaedi Salam

09400197

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS HUKUM

(17)
(18)
(19)
(20)

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur Penulis panjatkan kepada ALLAH S.W.T atas berkat dan

rahmat-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan Penulisan Hukum/Skripsi ini

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas

Hukum Universitas Muhammadiyah Malang. Adapun judul Skripsi ini adalah:

ANALISIS PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENCURIAN YANG

DILAKUKAN OLEH ANAK DITINJAU DARI UU NO.11 TAHUN 2012

TENTANG SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK (Studi di Wilayah Hukum

Polres Batu)

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, Penulis tidak terlepas dari bantuan

berbagai pihak yang telah memberikan dorongan moril maupun materiil, sehingga

Penulisan Hukum/Skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk segala upaya tersebut,

Penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada :

1. Bapak H. Rifai dan Ibu Hj. Hofiyah selaku orang tua tercinta dari

penulis yang selalu memberikan bantuan baik materil dan Dorongan

do’a dalam setiap langkah yang penulis lakukan.

2. Hasan Basri, Saiful Amri, Sofyan Yasin, selaku kakak dan adik

tercinta dari penulis yang selalu memberi motivasi dan menyemangati

(21)

Hukum Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Ibu Fifik Wiryani, SH., M.Si., M.Hum, selaku Pembantu Dekan II

Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang.

6. Bapak Sofyan Arief, SH., M.Kn, selaku Pembantu Dekan III Fakultas

Hukum Universitas Muhammadiyah Malang.

7. Bapak Sidik Sunaryo, SH., M.Si., M.Hum, selaku Dosen Pembimbing

I yang telah memberikan petunjuk dan bimbingan dengan penuh

kesabaran sehingga skripsi ini dapat selesai.

8. Bapak Muhammad Najih, SH., Mum, selaku Dosen Pembimbing II

yang telah memberikan petunjuk dan bimbingan dengan penuh

kesabaran sehingga skripsi ini dapat selesai.

9. Bapak dan Ibu dosen, serta para pegawai Fakultas Hukum Universitas

Muhammadiyah Malang yang turut mendukung segala urusan

perkuliahan dan administrasi penulis selama mengikuti perkuliahan.

10. Bapak pimpinan Kasatreksrim Polres Batu AKP Bambang

Supriyanto,SH, Bapak Aiptu Rudy Yulianto selaku Kaur Mintu,

Bapak Supriadi,SH selaku Kanit PPA, Bapak Brigadir Radityo,

Brigadir Eko N, Briptu Santi selaku penyidik unit PPA Polres Batu,

(22)

segenap sahabat Penulis: Rahmat Hidayat S.H, M.Izzuddin S.H, Devi

Kharisma S.H, Yudi Harbiansyah S.H, Sulung Cahyo Saputro S.H,

Abd Latif S.H, Dede Supriyatna S.Pd. M.Pd, . Dan lain-lain yang

tidak bisa disebutkan satu persatu.

12. Terima kasih kepada seluruh pihak yang tak bisa Penulis sebutkan

semuanya dalam Kata Pengantar ini, yang telah memberikan spirit dan

energi yang besar untukku agar dapat menyelesaikan Skripsi ini.

Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini jauh dari

kesempurnaan, hal ini disebabkan karena keterbatasan yang dimiliki oleh penulis.

Maka saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sekalian demi

kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermafaat untuk semua pihak.

Akhir kata, penulis tetap berharap kelak skripsi ini dapat memberikan sumbangan

ilmu pengetahuan bagi kita semua. Terima Kasih.

Malang, 29-12-2014

(23)

SURAT PERNYATAAN... IV

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penulisan... 6

D. Manfaat Penulisan ... 6

E. Kegunaan penulisan ... 7

F. Metode Penelitian... 8

G. Sistematika Penulisan ... 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 15

A. Tinjauan Tentang Tugas Dan Wewenang Polri ... 15

A.1 Tugas Dan Wewenang Polri ... 15

B. Tinjauan Umum Tentang Penyidikan... 18

B.1 Pengertian Penyidikan ... 18

B.2 Aparat Penyidik ... 19

B.3 Wewenang Penyidik ... 21

B.4 Tindakan Penyidik ... 23

C. Tinjauan Tentang Penyidikan Anak ... 32

C.1 Proses Penyidikan Terhadap Anak ... 32

D. Tinjauan Tentang Anak... 40

D.1. Pengertian Anak... 40

D.2. Hak-Hak Anak Yang Berhadapan Dengan Hukum... 41

(24)

unit PPA Polres Batu... 53

B.2 Tahapan Pelaksanaan Penyidikan Tindak Pidana Pencurian Yang Dilakukan Oleh Anak Di Unit PPA Polres Batu ... 56

C. Pelaksanaan Pasal 30 dan 32 Dalam Penyidikan Tindak Pidana Pencuria Yang Dilakukan Oleh Anak di Polres Batu ... 73

C.1 Proses Penangkapan Yang Dilakukan Unit PPA Polres Batu ... 73

C.2 Proses Penahanan Yang Dilakukan Unit PPA Polres Batu ... 76

BAB IV PENUTUP ... 79

A. Kesimpulan ... 79

B. Saran ... 81

DAFTAR PUSTAKA ... 83

INDEKS ... 85

(25)

Tabel 2 : Struktur Organisasi Unit PPA Polres Batu... 55

Tabel 3 : Data Tindak Pidana Pencurian Yang Dilakukan Anak Di Polres Batu

Dari Tahun 2013 Sampai Dengan Agustus Tahun 2014... 58

DAFTAR BAGAN

Bagan 1 : Alur Proses Penyidikan Tindak Pidana Yang Dilakukan Oleh Anak

(26)

Lampiran 3 : Kartu Kendali

(27)

Adami Chazawi, 2003, Kejahatan Terhadap Harta Benda, Bayumedia, Malang

Andi Hamzah, 2001, Bunga Rampai Hukum Pidana Dan Acara Pidana, Ghalia Indonesia, Jakarta

Andi Hamzah, 2001, Hukum Acara Pidana Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta

Gatot Supramono, 2000, Hukum Acara Pengadilan Anak, Djambatan, Jakarta

HMA Kuffal, 2011, Penerapan KUHAP Dalam Praktik Hukum, Umm Press, Malang

Leden Marpaung, 2011, Proses Penanganan Perkara Pidana, Sinar Grafika, Jakarta

Maidin Gultom, 2010, Perlindungan Hukum Terhadap Anak, Refika Aditama, Bandung

Marlina, 2012, Peradilan Pidana Anak Di Indonesia, Refika Aditama, Bandung

Moch. Faisal Salam, 2001, Hukum Acara Pidana Dalam Teori dan Praktek, Mandar Maju, Bandung

M. Nasir Djamil, 2013, Anak Bukan Untuk Dihukum, Sinar Grafika, Jakarta

M. Yahya Harahap, 2012. Cet. 14. Ed. 2. Pembahasan permasalahan dan penerapanKUHAP penyelidikan dan penyidikan, Sinar Grafika. Jakarta

Nawawi, 1987, Metodologi Penelitian Bidang Sosial, Gajah Mada University Pres, Yogyakarta

P.A.F. Lamintang, Theo Lamintang, 2009 Cet. 2, Delik-delik Khusus Kejahatan terhadap Harta Kekayaan, Sinar Grafika, Jakarta

(28)

Setya Wahyudi, 2011, Implementasi Ide Diversi dalam Pembaruan Sistem Peradilan Pidana Anak di Indonesia, Genta Publishing, Yogyakarta

Soedjono Dirjosiiworo, 1984,Sosiologi Kriminologi,Sinar Baru , Bandung

Tongat, 2002, Hukum Pidana Materiil, UMM Press, Malang

Wagiati Soetedjo Dan Melani, 2013, Hukum Pidana Anak, Refika Aditama, Bandung

Wagiato Soetodjo, 2006, Hukum Pidana Anak, Refika Aditama, Bandung

Hasil Penelitian:

Muhammad Fahmi Zaimir, 2014, Peran Penyidik Dalam Penerapan Diversi Terhadap Perkara Tindak Pidana Anak Di Wilayah Kota Makassar, Fakultas Hukum, Universitas Hasanuddin Makassar

Internet :

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS), Sistem Database Pemasyarakatan. http://smslap.ditjenpas.go.id/, diakses tanggal 18 september 2014

Perundang-Undangan :

Tim Permata Press, 2007.KUHP & KUHAP, Permata Press, Jakarta

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP)

Figure

Updating...

References

Scan QR code by 1PDF app
for download now

Install 1PDF app in