• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendugaan Hasil Aktual kacang tanah Berdasarkan Ketersediaan air di Kebun Percobaan Balittan Citayam, Bogor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pendugaan Hasil Aktual kacang tanah Berdasarkan Ketersediaan air di Kebun Percobaan Balittan Citayam, Bogor"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PENDUGAWN

HASll

ARTOAL

KACWNG TAMAH

BERDWSAWKWH

KEFERSEDIABN

AIR

DI

KEBUW

PEWGOBBAN

BAL16TAN

CITAVAM,

BOGOR

Olen

FARIDA RlAHMA HOLONG SARAGIH F 23. 0012

1 9 9 2

(3)

PENDUGAAN HASIL AKTUAL KACANG TANAH

SERDASARKAN KETERSEDIAAN AIR DI KEBUN PERCOBAAN

BALITTAN CITAYLY, BOGOR

Oleh :

FARIDA RIAHMA HOLONG SARAGIH

F 23.0012

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh gelar

Sarjana Teknologi Pertanian

pada jurusan Mekanisasi Pertanian

Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

1992

JURUSAN MEKANISASI PERTANIAN

FAKUZTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(4)

lNTITUT PEKTHIqIAN BGGOR

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

PENDUGAAN HASIL AKTUAL KACANG TANAH

BERDASARKAN KETERSEDIAAN AIR DI KEBUN PERCOBAAN BALITTAN CITAYAM. BOGOR

SKRIPSI

Sebagal Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian

pada Jurusan Mekanisasi Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh:

FARIDA R I A H W HOLONG SARAGIH

F 23.0012

Dilahirkan pada tanggal 21 Nopember 1967 di Pematang Siantar

Tanqqal lulus : 4 Januari 1992

Dosen Pembimbing Akademik

(5)

KA'L'A PENGANTAR

Puji syukur penulls pan3atkan ke hadirat Allah yang Maha Kuasa, karena dengan rahmat dan Kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan masalah khusus ini.

Ucapan terima kasih, penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Dr. Ir. Soedodo Hardjoamidjojo, MSc., sebagai dosen pembimbing akademik yang telah banyak membimbing penulis hingga selesainya tulisan ini.

2. Ibu Ir. Sri Astuti Rais, MS., selaku staf peneliti Laboratorium Pemuliaan Kacang Tanah di Balittan Bogor, yang membantu penulis selama pengambilan data hasil penelitian yang berkaitan dengan masalah khusus ini.

3. Ibu Ir. Darmijati, MS. dan Bapak Sumarno, selaku Staf peneliti iaboratorium Fisiologi Kacang Tanah di Balittan Bogor, yang telah membantu penulis dalam pelaksanaan masalah khusus ini.

4. Semua fihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan tulisan ini.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih kurang sempurna. Kritik dan saran yang membangun terhadap tulis- an ini akan penulis terima dengan senang hati.

Bogor, Januari 1992

(6)

Farida iii di1m;l ilolong Saragih, F 2 3 . O O : ? . e ! i iiasil Aktua 1 K l i c i l n r j 'i'anah Berdasarkan Ketersediaan Air i > i I<ebun Percobaan Citayan, Bogor. Di bawah bimbinqan Dr. 1 1 . . Soe-

dodo Hardjoamidjojo, MSc.

Ringkasan

Kacang tandh (h-achis hypogeae. L.) merupakan salah satu tanaman palawija yang penting untuk memenuhl kebutu- han glzl terutama sebagai sumber proteln dan lemak nabati. Dengan demikian peningkatan produksi kacang tanah sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan akan lemak nabati dan protein dl Indonesia. Hal ini sangat sesuai dengan tujuan pembangunan pertanian, ancara lain untuk mencukupi penga-

daan pangan sesuai dengan laju pertumbuhan penduduk.

Tanaman kacang tanah tergolong ;enis tanaman yang memerlukan iklim yang lembab pada fase perkecambahan, fase perkembangan vegetatif, Ease pembungaan dan fase pengisian polong

.

Setelah pengisian polony sempurna, dikehendaki iklim yang kering untuk membantu pemasakan polong karena

iklim yang lembab dan basah dapat menyebabkan pembusukan polong.

Curah hujan yang tinggi tidak menjamin produksi

kacang tanah yang dihasilkan akan tinggi pula. Jumlah curah hujan yang cukup besar selama periode tanam Sila jatuhnya tldak tepat waktunya dengan kebutuhan air tana- man, maka akdn berpengaruh nyata terhadap hasil produksi

(7)

tanaman. O i I i t i i i i i :,I air terlalu banyak:,

tanamall akan i:ieinbusuk di:;er;tng jamur Sclerotiu!~! rolfsii

karena jamur i n i sangat menyukai daerah yang sangat lembab

dan basah terutama pada permukaan daun bagian bawah yang

dekat dengan tanah.

Tanggapan hasil dugaan dan hasil di lapang terhadap

evapotranspirasi aktual menunjukan pengaruh yang kuat,

dimana korelasi (r) untuk hasil di lapang terhadap evapo-

transpirasi aktual adalah sebesar 0.81 dengan persamaan

hasil regresi liniernya adalah : Y = -2180.90

+

8.40 X.

Sedangkan nilai korelasi (r) untuk hasil dugaan terhadap

evapotranspirasi aktual adalah sebesar 0.91 dengan persa-

maan hasil regresi liniernya adalah : Y = 1512.95 +2.96 X.

Dari analisa regresi berganda (fungsi kuadratik),

tanggapan hasil dugaan terhadap radiasi ternyata memperli-

hatkan pengaruh yang lemah dengan nilai r sebesar 0.33.

Berdasarkan Regresi tersebut, diperoleh persamaan antara

tanggapan hasil dugaan terhadap radiasi yaitu: Y =

2 -30635.50 + 102.32 X + -0.08 X

.

Tanggapan hasil di lapang terhadap curah hujan dengan

regresi berganda juga menunjwkan pengaruh yang positif

walaupun tidak begitu kuat, dengan nilai r sebesar 0.53

dan persamaan yang diperoleh adalah: Y = -8689.46 + 24.38X

(8)

Pendurjct~ir? air yiing dibutuiit:;~n tanaman kacancj tanah

pada awal pertumbuhan tidak banyak, tetapi akan terus

meningkat pada periode perkenbanyan vegetatif, pembungaan

dan yang tertinggi adalah pada saat awal pengisian polong

dan kemudian turun lagi pada saat pematangan polong sampai

panen.

Untuk menghindari kelebihan air yang tidak dibutuhkan

oleh tanaman selama periode pertumbuhan, dibuat saluran

drainase yang baik serta sekaligus untuk menghindari

terbawanya zat-zat hara yang dibutuhkan tanaman oleh air.

Agar pembanding yang digunakan pada masalah khusus

ini lebih mendekati asumsi-asumsi yang dibuat, sebaiknya

data yang didapat adalah merupakan data hasil penelitian

yanq dilakukan sendiri, agar faktor-faktor yang turut

(9)

DAFTAR IS1

H a l a m a n

KATA PENGANTAR

. . .

iii

DAFTAR T A B E L

. . .

ix

DAFTAR GAMBAR

...

x

DAFTAR LAMPIRAN

...

x i I

.

PENDAHULUAN

. . .

1

A

.

LATAR BELAKANG

...

1

...

.

B T U J U A N 3 I1

.

T I N J A U A N PUSTAKA

...

4

A

.

KACANG TANAH

...

4

B

.

H U J A N

...

7

C

.

P E N T I N G N Y A A I R B A G 1 TANAMAN

...

8

D

.

KEBUTUHAN A I R B A G 1 TANAMAN

...

9

E

.

NERACA A I R PADA DAERAH PERAKAPAN TANAMAN

. .

1 0 F

.

HUBUNGAN KADAR A I R TANAH DENGAN H A S I L TANAMAN

...

11

1

.

H a s i l M a k s i m u m ( Y m )

...

1 2 2

.

E v a p o t r a n s p i r a s i P o t e n s i a l

...

1 5 3

.

E v a p o t r a n s p i r a s i A k t u a l

...

16

4

.

H a s i l A k t u a l

...

1 7

5

.

F a k t o r R e s p o n H a s i l

...

1 7

I11

.

METODE MASALAH KHUSUS

...

1 8

A

.

T E M P A T DAN WAKT U

...

1 8

B

.

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

...

1 9

1

.

P e n g a m b i l a n C o n t o h T a n a h

...

1 9 2

.

Pengumpulan D a t a

...

2 0 3

.

P e n g o l a h a n D a t a

...

2 3

C

.

PENGGUNAAN MODEL

...

2 6

I V

.

H A S I L DAN PEMBAHASAN

...

3 0
(10)

A

.

EVAPOTRANSPIRASI AKTUAL. HASIL DI LAPANG

DAN HASIL DUGAAN

. . .

3 0 B

.

PENGARUH JUMLAH KEKURANGAN AIR DAN WAKTU

TERHADAP HASIL

. . .

41

C

.

PENGARUH CURAH HUJAN TERHADAP HASIL LA-

...

PANGAN 50

V

.

KESIMPULAN DAN SARAN

...

52

A

.

KESIMPULAN

...

52

"

o

.

SARAN

...

54

DAFTAR PUSTAKA

...

55
(11)

DRFTAK GAMBAK

[image:11.523.39.467.99.752.2]

Halaman Gambar 1. Parameter-parameter Yang Mempengaruhi

Neraca Air di Daerah Perakaran Lahan

. . .

Tadah Hujan 2 8

Gambar 2 . Eagan Alir Model Hubungan Hasil Tanam-

an Dengan Evapotranspirasi

...

2 9

Gambar 3. Histogram Perbandingan Hasil Tanaman

Dengan Avapotranspirasi

...

3 3

Gambar 4. Tanggapan Hasil di Lapang Terhadap Eva-

potranspirasi Aktual

...

3 9

Gambar 5. Tanggapan Hasil Dugaan Terhadap Evapo-

transpirasi Aktual.

...

4 0

Gambar 6. Komulatif Curah Hujan, Komulatif Evapo- transpirasi Potensial, Komulatif Evapo-

transpirasi Aktual

...

4 3

Gambar 7. Komulatif Curah hujan, Komulatif Evapo- transpirasi Potensial, Komulatif Evapo-

transpirasi Aktual

...

44

Gambar 8. Sebaran Hujan dan Defisit Air Pada Ma- sing masing Periode Serta Hasil Penduga-

an Untuk Bulan Penanaman di K.P. Citayam.. 46

Gambar 9. Sebaran Hujan dan Defisit Air Pada Masing- masing Periode Serta Kasil Pendugaan Untuk Eulan Penanaman di K. P. Citayam

...

4 5

Gambar 10. Tanggapan Hasil Dugaan Terhadap Radiasi

Matahari (cal/cm2/hari)

...

49

Gambar 11. Tanggapan Hasil di Lapang Terhadap Curah

(12)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. Koreksi Untuk Pertumbuhan dan Indeks

Luas Daun (cL)

. . .

14

Tabel 2. Hasil Analisa Fisik Tanah di K. P. Ci-

tayam

...

19

Tabel 3. Kedalaman Zona Perakaran Efekitif Dari

Beberapa Tanaman (Drainase Baik)

. . .

2 1

Tabel 4. Hasil ~ r o d u k s i Tanaman Kacang tanah Ber- dasarkan Hasil di Lapang dan Hasil Duga-

an

...

3 1 [image:12.527.56.467.119.702.2]

Tabel 5. Waktu dan Jumlah Kekurangan Air, Nilai

...

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

iampiran 1.

Lampiran 2.

Lampiran 3 .

iampiaran 4.

Lampiran 5 .

Lampiran 6.

Lampiran 7 .

Lampiran 8 .

Lampiran 9 .

Lampiran 1 0 .

Lampiran 11.

Halaman Data Curah Hujan Bulanan, Suhu Rata-

rata Bulanan, Rata-rata penyinaran

di K. P. Balittan, Citayam 1 9 7 9

-

1 9 9 0 . . 5 7

Data Kelembaban (RH) Rata-rata ( % )

di K. P. Citayam, 1 9 7 9

-

1 9 9 0

...

6 0

Data Rata-rata RH per Periode Tanam

...

6 1

Data Rata-rata Kecepatan Angin Bulan-

an (km/jam), 1 9 7 9

-

1 9 9 0

...

62

Rata-rata Kecepatan Angin Selama Peri- ode Tanam (m/det)

...

6 3

RSe Rata-rata Selama Periode Tanam..

...

54

Rata-rata Panjang Hari (N)

...

6 5

Perkembangan Ketersediaan Air (mm) Di Da- erah perakaran Selama Periode Tanam 1 2

September - 1 3 DesemSer 1 9 9 0 . .

...

7 1

Perkembangan Ketersediaan Air (mm) Di Da- erah perakaran Selama Periode Tanam 6

Pebruari - 9 Mei 1 9 9 0 . . .

...

73

Perkembangan Ketersediaan Air (mm) Di Da-

erah perakaran Selama Periode Tanam 4

Desember 1 9 6 9

-

6 Maret 1 9 9 0

...

7 5

Perkembangan Ketersediaan Air (mm) Di Da- erah perakaran Selama Periode Tanam 1 3

(14)

Lampiran 12. Perkembangan Ketersedlaan Air (mm) Di Da- erah perakaran Selama Periode Tanam 27

Oktober - 27 Januari 1989

. . .

79

Lampiran 13. Perkembangan Ketersediaan Air (mm) Di Da- erah perakaran Selama Periode Tanam 2 0

Maret - 21 Juni 1988

...

8 1

Sampiran 14. Perkembangan Ketersediaan Air (mm) Di Da- erah perakaran Selama Periode Tanam 19

Nopember 1987 - 19 Pebruari 1388...83

Lampiran 15. Perkembangan Ketersediaan Air (mm) Di Da- erah perakaran Selama Periode Tanam 14

Pebruari

-

17 Mei 1987...85

Lampiran 16. Perkembangan Ketersediaan Air (mm) Di Da- erah perakaran Selama Periode Tanam 7 Mei

-

7 Agustus 1386...

...

8 7

Lampiran 17. Perkembangan Ketersediaan Air (mm) Di Da- erah perakaran Selama Periode Tanam 9

(15)

PENDAHULUAN

A. L A T A R BELAKANG

Jumlah penduduk Indonesia yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, menuntut kebutuhan pangan yang meningkat pula khususnya yang mengandung protein dan lemak nabati. Kacang tanah (Arachls hypoqeae. i)

merupakan salah satu tanaman palawija yang penting untuk memenuhi kebutuhan pangan bergizi terutama sebagai sumber protein dan lemak nabati. Dengan

demikian peningkatan produksi kacang tanah sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan akan lemak nabatl dan protein di Indonesia. Hal ini sangat sesuai

dengan tujuan pembangunan pertanian, ancara lain untuk mencukupi pengadaan pangan sesuai dengan laju pertum- buhan penduduk.

Menurut Bewley dan Black ( 1 9 8 5 ) , kandungan gizi kacang tanah terdiri dari 31% proteln, 48% lemak dan

1 2 % karbohidrat dan kandungan glzi in1 sebagian besar terdapat dl dalam kotiledon kacang tanah.

Tiap 100 gram biji kacang tanah mengandung 32.0 kalori, 24.8 gram protein, 47.9 gram lemak, 24.6 gram karbohidrat dan 3.1 gram serat (National Academy of Science, 1979). Keadaan yang dernlkian mernberikan arti

(16)

Setelah mengalami pengolahan, 900 kq kacang tanah nengandung lebih dari 227 kg minyak dan sekitar 363 kg protein (Chapman dan Carter, 1982).

Produksi rata-rata kacang tanah di Indonesia menurut Biro Pusat Statistik tahun 1936 adalah sebesar 14.7 kuintal tiap hektar. Produksi rata-rata ini masih rendah bila dibandingkan dengan yanq dicapai Jepanq, yaitu 29.7 kuintal dan Italia 29.9 kuintal

tiap hektar (BIP, 1989).

Faktor-faktor yang menpenqaruhi produktivitas kacanq tanah di Indonesia sampai saat ini yanq paling dirasakan adalah serangan hama dan penyakit, rendahnya

produktivitas lahan, keterbatasan lahan, rendahnya tingkat permodalan petani serta penanganan yang kurang intensif.

Pemanfaatan air yang hanya menqandalkan curah hujan saja akan efisien apabila dilakukan pengelolaan denqan bai.k, yaitu dengan melakukan saat penanaman

yanq tepat; penanaman yanq dilakukan pada saat yang tidak tepat akan menimbulkan masalah dimana air melim-

pah pada saat tidak dibutuhkan dan kekurangan air pada saat yang diperlukan. Dengan demikian tentunya hasil panen akan rendah.

(17)

itu dlgunakan dalam masalah khusus lni untuk rnenduga

produksi tandnan kacany tanah di daerah tadah hujan.

B. T U J U A N M A S A L A K KKUSLTS

1. Menduga produksi kacang tanah di daerah tadah hujan

berdasarkan data iklim dan curah hujan setenpat,

dengan memperhatikan neraca air d i daerah perakaran

canaman

2. Menyusun jadwal tanan yang tepat agar didapat

(18)

1 1 . T I N J A U A N P U S T A K A

A. K A C A N G T A N A H

Kacang tanah (Arachis hypogeae L.) bukanlah merupakan tanaman asll"Indonesia, melainkan berasal dari benua Amerika Selatan yakni Brazilia. Pemasukan kacang tanah pertama di Indonesia diduga pada tahun

1521 - 1529 atau sesudah tahun 1557 oleh seorang berkebangsaan Spanyol, sewaktu melakukan perdagangan

antara Mexico dan Maluku (Somaatmadja, 19735).

Tanaman kacang tanah termasuk famili Leguminosea,

sub famili Tapillionldae, genus krachls dan spesies hypogeae (Stanton, 1966).

Tanaman kacang tanan merupakan salah satu tanam- an yang memiliki sifat geotropisme karena berbunga di

atas tanah dan ginoforanya berkembang di dalam tanah (Bolhuis dan Stubbs, 1 3 5 5 ) .

Akar kacang tanah banyak memiliki bintil akar yang berisi Rhizubium Sp. Bakterl ini pada keadaan tertentu bersimbiosis dengan tanaman inang dan dapat mengikat nitrogen dari udara. Menurut Klingman

(1957), bakteri pengikat nltrogen pada kacang tanah kurang efektif pada tanah masam. Sedangkan menurut Lubis dan Hadisaputro (1955) bakterl Rhlzobium Sp.

(19)

r~erai:;it-a:i knci~nrj t;ina!l terdiri dari akar tiiiiggang yanq terbcntiik clari b;iii.a! iii.:;ir, bercabanq lne~nbentuk akar sekunder, akar tersier dan akar kwarter. Pada lahan gembur berpasir akar tunqganq dapat mencapai kedalaman dua meter, namun akar sekunder dan akar tersier serta akar kwarter lebih banyak pada lapisan tanah atas (top soil), karena lapisan lebih dalam kernasaman tanah lebih tingyi. Perkembangan akar kacang tanah dipengaruhi oleh cara pengolahan tanah, pemupukan, tekstur tanah, sifat fisik tanah dan kimia tanah serta air pada lapisan bawah tanah. Akar sekun- der tumbuh mendatar atau sedikit menurun k e bawah mencapai 40

-

75 cm dan merupakan akar yang efektif untuk menyerap unsur hara (Sutarto et al., 19SS).

Pertumbuhan dan perkembangan kacang tanah sangat dipengaruhi oleh lingkungan seperti: suhu, cahaya, matahari, curah hujan dan kecepatan anqin.

Kacang tanah tumbuh denqan baik pada daerah yang mempunyai curah hujan rata-rata tahunan 1250 sampai 1550 mm, dengan ketinggian 0 sampai 500 m di atas per-

mukaan laut (Somaatmadja, 1985).

Struktur tanah yanq cocok untuk tanaman kacang tanah adalah lempung berpasir dan gembur dengan pH 6.9

(20)

S e l a m a b u l a n - b u l a n p e r t a m a d a n k e d u a , t a n a m a n

k a c a n q t a n a h membutuhkan a i r y a n g c u k u p , d r a i n a s e y a n g

b a l k t e r u t a m a p a d a s a a t m u l a i p e n q i s i a n p o l o n g s a m p a i

po;on:j masuk k e d a l a m t a n a h . M e n u r u t D i c k s o n ( 1 9 5 6 )

t a n a m a n k a c a n g t a n a h p e k a t e r h a d a p d r a i n a s e y a n g

k u r a n g b a i k , k a r e n a k e l e m b a b a n y a n g t i n g g i m e n y e b a b k a n

p o l o n g b u s u k d a n s e r a n g a n c e n d a w a n a k a r ( S c l e r o t i c u i n

r o l f i i ) d a n p e n y a k i t b e r c a k d a u n ( C e r c o s p o r a S p . )

m e n i n g k a t .

Kacanq t a n a h p a d a p e r i o d e pembungaan s a n q a t

s e n s i t i f t e r h a d a p k e k u r a n y a n a i r d a n d i i k u t i oLeh

p e r i o d e p e m b e n t u k a n p o l o n g . S e c a r a umum, k e k u r a n g a n

a i r selama f a s e v e g e t a t i f menyebabkan k e t e r l a m b a t a n masa pembungaan d a n pemanenan s e r t a m e n g u r a n g i h a s i l

p a n e n . K e k u r a n g a n a i r s e l a m a pembungaan m e n y e b a b k a n

t e r g a n g g u n y a p e n y e r b u k a n , h a 1 i n i a k a n menghambat pem- b e n t u k a n p o l o n g d a n a k a n m e n g u r a n g i b o b o t p o l o n g

( D o o r e n b o s d a n Kassam, 1 9 7 9 ) .

M e n u r u t Ono ( 1 9 7 9 ) , s a a t b e r b u n g a k a c a n g t a n a h

d i p e n g a r u h i o l e h t e m p e r a t u r d i m a n a bunga a k a n l e b i h

c e p a t k e l u a r j i k a t e m p e r a t u r h a r i a n a g a k t i n g g i b e r k i -

s a r 2 5 -27 OC.

M e n u r u t S m a r t t ( 1 9 7 8 ) , k a c a n g t a n a h a d a l a h t a n a m -

a n y a n g b e r a k a r t u n g g a n g d e n g a n sistem p e r a k a r a n y a n g

(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)

PENDUGAWN

HASll

ARTOAL

KACWNG TAMAH

BERDWSAWKWH

KEFERSEDIABN

AIR

DI

KEBUW

PEWGOBBAN

BAL16TAN

CITAVAM,

BOGOR

Olen

FARIDA RlAHMA HOLONG SARAGIH F 23. 0012

1 9 9 2

(107)

PENDUGAAN HASIL AKTUAL KACANG TANAH

SERDASARKAN KETERSEDIAAN AIR DI KEBUN PERCOBAAN

BALITTAN CITAYLY, BOGOR

Oleh :

FARIDA RIAHMA HOLONG SARAGIH

F 23.0012

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh gelar

Sarjana Teknologi Pertanian

pada jurusan Mekanisasi Pertanian

Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

1992

JURUSAN MEKANISASI PERTANIAN

FAKUZTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(108)

lNTITUT PEKTHIqIAN BGGOR

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

PENDUGAAN HASIL AKTUAL KACANG TANAH

BERDASARKAN KETERSEDIAAN AIR DI KEBUN PERCOBAAN BALITTAN CITAYAM. BOGOR

SKRIPSI

Sebagal Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian

pada Jurusan Mekanisasi Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh:

FARIDA R I A H W HOLONG SARAGIH

F 23.0012

Dilahirkan pada tanggal 21 Nopember 1967 di Pematang Siantar

Tanqqal lulus : 4 Januari 1992

Dosen Pembimbing Akademik

(109)

KA'L'A PENGANTAR

Puji syukur penulls pan3atkan ke hadirat Allah yang Maha Kuasa, karena dengan rahmat dan Kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan masalah khusus ini.

Ucapan terima kasih, penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Dr. Ir. Soedodo Hardjoamidjojo, MSc., sebagai dosen pembimbing akademik yang telah banyak membimbing penulis hingga selesainya tulisan ini.

2. Ibu Ir. Sri Astuti Rais, MS., selaku staf peneliti Laboratorium Pemuliaan Kacang Tanah di Balittan Bogor, yang membantu penulis selama pengambilan data hasil penelitian yang berkaitan dengan masalah khusus ini.

3. Ibu Ir. Darmijati, MS. dan Bapak Sumarno, selaku Staf peneliti iaboratorium Fisiologi Kacang Tanah di Balittan Bogor, yang telah membantu penulis dalam pelaksanaan masalah khusus ini.

4. Semua fihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan tulisan ini.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih kurang sempurna. Kritik dan saran yang membangun terhadap tulis- an ini akan penulis terima dengan senang hati.

Bogor, Januari 1992

(110)

Farida iii di1m;l ilolong Saragih, F 2 3 . O O : ? . e ! i iiasil Aktua 1 K l i c i l n r j 'i'anah Berdasarkan Ketersediaan Air i > i I<ebun Percobaan Citayan, Bogor. Di bawah bimbinqan Dr. 1 1 . . Soe-

dodo Hardjoamidjojo, MSc.

Ringkasan

Kacang tandh (h-achis hypogeae. L.) merupakan salah satu tanaman palawija yang penting untuk memenuhl kebutu- han glzl terutama sebagai sumber proteln dan lemak nabati. Dengan demikian peningkatan produksi kacang tanah sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan akan lemak nabati dan protein dl Indonesia. Hal ini sangat sesuai dengan tujuan pembangunan pertanian, ancara lain untuk mencukupi penga-

daan pangan sesuai dengan laju pertumbuhan penduduk.

Tanaman kacang tanah tergolong ;enis tanaman yang memerlukan iklim yang lembab pada fase perkecambahan, fase perkembangan vegetatif, Ease pembungaan dan fase pengisian polong

.

Setelah pengisian polony sempurna, dikehendaki iklim yang kering untuk membantu pemasakan polong karena

iklim yang lembab dan basah dapat menyebabkan pembusukan polong.

Curah hujan yang tinggi tidak menjamin produksi

kacang tanah yang dihasilkan akan tinggi pula. Jumlah curah hujan yang cukup besar selama periode tanam Sila jatuhnya tldak tepat waktunya dengan kebutuhan air tana- man, maka akdn berpengaruh nyata terhadap hasil produksi

(111)

tanaman. O i I i t i i i i i :,I air terlalu banyak:,

tanamall akan i:ieinbusuk di:;er;tng jamur Sclerotiu!~! rolfsii

karena jamur i n i sangat menyukai daerah yang sangat lembab

dan basah terutama pada permukaan daun bagian bawah yang

dekat dengan tanah.

Tanggapan hasil dugaan dan hasil di lapang terhadap

evapotranspirasi aktual menunjukan pengaruh yang kuat,

dimana korelasi (r) untuk hasil di lapang terhadap evapo-

transpirasi aktual adalah sebesar 0.81 dengan persamaan

hasil regresi liniernya adalah : Y = -2180.90

+

8.40 X.

Sedangkan nilai korelasi (r) untuk hasil dugaan terhadap

evapotranspirasi aktual adalah sebesar 0.91 dengan persa-

maan hasil regresi liniernya adalah : Y = 1512.95 +2.96 X.

Dari analisa regresi berganda (fungsi kuadratik),

tanggapan hasil dugaan terhadap radiasi ternyata memperli-

hatkan pengaruh yang lemah dengan nilai r sebesar 0.33.

Berdasarkan Regresi tersebut, diperoleh persamaan antara

tanggapan hasil dugaan terhadap radiasi yaitu: Y =

2 -30635.50 + 102.32 X + -0.08 X

.

Tanggapan hasil di lapang terhadap curah hujan dengan

regresi berganda juga menunjwkan pengaruh yang positif

walaupun tidak begitu kuat, dengan nilai r sebesar 0.53

dan persamaan yang diperoleh adalah: Y = -8689.46 + 24.38X

(112)

Pendurjct~ir? air yiing dibutuiit:;~n tanaman kacancj tanah

pada awal pertumbuhan tidak banyak, tetapi akan terus

meningkat pada periode perkenbanyan vegetatif, pembungaan

dan yang tertinggi adalah pada saat awal pengisian polong

dan kemudian turun lagi pada saat pematangan polong sampai

panen.

Untuk menghindari kelebihan air yang tidak dibutuhkan

oleh tanaman selama periode pertumbuhan, dibuat saluran

drainase yang baik serta sekaligus untuk menghindari

terbawanya zat-zat hara yang dibutuhkan tanaman oleh air.

Agar pembanding yang digunakan pada masalah khusus

ini lebih mendekati asumsi-asumsi yang dibuat, sebaiknya

data yang didapat adalah merupakan data hasil penelitian

yanq dilakukan sendiri, agar faktor-faktor yang turut

(113)

DAFTAR IS1

H a l a m a n

KATA PENGANTAR

. . .

iii

DAFTAR T A B E L

. . .

ix

DAFTAR GAMBAR

...

x

DAFTAR LAMPIRAN

...

x i I

.

PENDAHULUAN

. . .

1

A

.

LATAR BELAKANG

...

1

...

.

B T U J U A N 3 I1

.

T I N J A U A N PUSTAKA

...

4

A

.

KACANG TANAH

...

4

B

.

H U J A N

...

7

C

.

P E N T I N G N Y A A I R B A G 1 TANAMAN

...

8

D

.

KEBUTUHAN A I R B A G 1 TANAMAN

...

9

E

.

NERACA A I R PADA DAERAH PERAKAPAN TANAMAN

. .

1 0 F

.

HUBUNGAN KADAR A I R TANAH DENGAN H A S I L TANAMAN

...

11

1

.

H a s i l M a k s i m u m ( Y m )

...

1 2 2

.

E v a p o t r a n s p i r a s i P o t e n s i a l

...

1 5 3

.

E v a p o t r a n s p i r a s i A k t u a l

...

16

4

.

H a s i l A k t u a l

...

1 7

5

.

F a k t o r R e s p o n H a s i l

...

1 7

I11

.

METODE MASALAH KHUSUS

...

1 8

A

.

T E M P A T DAN WAKT U

...

1 8

B

.

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

...

1 9

1

.

P e n g a m b i l a n C o n t o h T a n a h

...

1 9 2

.

Pengumpulan D a t a

...

2 0 3

.

P e n g o l a h a n D a t a

...

2 3

C

.

PENGGUNAAN MODEL

...

2 6

I V

.

H A S I L DAN PEMBAHASAN

...

3 0
(114)

A

.

EVAPOTRANSPIRASI AKTUAL. HASIL DI LAPANG

DAN HASIL DUGAAN

. . .

3 0 B

.

PENGARUH JUMLAH KEKURANGAN AIR DAN WAKTU

TERHADAP HASIL

. . .

41

C

.

PENGARUH CURAH HUJAN TERHADAP HASIL LA-

...

PANGAN 50

V

.

KESIMPULAN DAN SARAN

...

52

A

.

KESIMPULAN

...

52

"

o

.

SARAN

...

54

DAFTAR PUSTAKA

...

55

Gambar

Gambar 1. Parameter-parameter Yang Mempengaruhi
Tabel 1. Koreksi Untuk Pertumbuhan dan Indeks .........................

Referensi

Dokumen terkait

Langkah 8: mencari kombinasi k- item yang memungkinkan dari tiap kombinasi (k-1)- item yang memenuhi minimum support yang telah ditentukan, dengan cara: untuk

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat-Nya yang luar biasa kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan karya

Berdasarkan data panjang total larva chironomida yang telah dikelompokkan berdasarkan selang kelas tertentu, perlakuan tanpa penambahan bahan organik tidak

atas Muslimah berkahwin dengan lelaki bukan Islam, sama ada dari kalangan ahli kitab.

PESERTA ADMIN START Peserta mengisi formulir dan melengkapi data kepesertaan kemudian diberikan kepada pemberi kerja Formulir. Pendaftaran

Analisis bivariat yang dilakukan untuk mengetahui adanya perbedaan efek anestesi lokal pemberian Capsaicin dari ekstrak biji Capsicum dengan jenis dan kadar

gives us a new model of the hyperbolic plane as the unit disk, whose points are usual points, and whose lines are exactly the segments of Euclidean lines which intersect D 1..

Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa secara parsial menunjukkan bahwa pengaruh variabel etika bisnis Islam (X1) terhadap variabel perilaku bisnis