Staf
kita luas juta ha yang akan sebagai
tetap. itu terus karena proses degradasi yang tidak Penyebab utama degradasi itu
pengelolaan, perambahan, kebakaran, penebangan liar yang ada korelasi dengan
pengangguran, kebutuhan baku yang
target yang beberapa
Pada saat luas lahan dan kritis mencapai 29 juta ha dan rusak juta ha. Kemampuan rehabilitasi tiap tidak dari satu juta ha
reboisasi, penghijauan dengan yang
menggembirakan, ada pula yang gagal. Karena lahan dan rusak
Kerusakan dan lahan ini segera dihentikan dengan pendekatan
yang lahan dan yang rusak dan direhabilitasi
agar tidak berdampak negatif terhadap kualitas lingkungan dan global. rehabilitasi tersedia, yaitu potensi masyarakat, tenaga teknis kehutanan yang sudah punya pengalaman, perusahaan dan dana reboisasi yang penggunaannya telah ditegaskan untuk rehabilitasi donor yang telah dan akan membantu pembiayaan upaya rehabilitasi Indonesia.
Pada rehabilitasi (reboisasi dan
menggunakan pendekatan proyek
diubah dengan pendekatan pemberdayaan
yang punya dua sasaran yaitu kualitas
dan menjadi dan jawab dan kota.
No. 22 Tahun 1999 otonomi
daerah yang dengan kewenangan yang nyata dan
jawab kepada daerah. Kewenangan
yang dengan dan daya
yang serta perimbangan keuangan dan daerah. otonorni daerah dilaksanakan dengan
serta masyarakat, pemerataan dan keadilan serta potensi dan daerah.
daerah
masyarakat, dan
serta masyarakaf dan
dari di prinsip-prinsip yang dalam otonomi daerah
1. keadilan, serta potensi dan
daerah.
2. pada otonomi yang nyata dan jawab.
3. pada daerah Kabupaten dan Kota sedang otonomi daerah otonomi yang terbatas.
dengan sehingga hubungan yang
dn daerah.
5. Meningkatkan kemandirian daerah otonom
6. dan daerah.
7. diletakkan pada daerah Propinsi dalam kedudukannya sebagai
8. Agar dari Daerah dan
Kewenangan dengan prinsip-prinsip pemberian otonomi daerah di
dalam urusan 2001 kewenangan dalam urusan
kehutanan diletakkan di daerah Kabupaten dan kota sementara
yang tersisa kewenangan yang
yang kewenangan yang ada di daerah dalam PP
a. Penyelenggaraan urusan konservasi alam. b. Penetapan dan perubahan
c. Perencanaan dan pengendalian urusan kehutanan
d. Kebijakan operasional sekitar penetapan criteria, prosedure, dan
penetuan umum
yang menjadi kewenangan adalah penyelenggaraan
alam karena dan akan safe
ada di konservasi urusan yang termasuk
dan teknis operasional kewenangan daerah Kabupaten dan Kota. Sedangkan daerah propinsi kewenangannya dalam propinsi, pedoman, pengawasan dan lain yang cakupannya
kabupaten.
rehabilitasi, kewenangan umum,
dan standar sekitar kegiatan rehabilitasi. Penyelenggaraan operasional rehabilitasi adalah kewenangan daerah kabupaten dan kota. Kewenangan yang
harus kelembagaan dan sumberdaya manusia yang
pendanaan. hubungan ini No. 22
Tahun 1999 8 memberikan pefuang terhadap peningkatan daerah dan Kota penyerahan urusan daerah harus dengan penyerahan sarana prasarana dan sumberdaya
,
menjadi harus dengan pembiayaannya. Di bidang keuangan untuk mendukung daerah adalah
No. 25 Tahun 1999 Perimbangan Keuangan antara pemerintah
dan daerah. ini PSDA Sumber Daya
adalah sebagai berikut:
a. Bagian : 1 6 %
Kehutanan, yang rusak menjadi:
.
2. Tegakan
yang menjadi perkebunan termasuk tidak angka ini karena dari yang statusnya konversi.
Kerusakan yang pada dan produksi
terbatas bahkan ada yang
tahun ada pula yang beberapa tahun termasuk pada masa
ekonomi. karena sebagian
atau menjadi garapan kebun dan pemukiman. Ada pula kerusakan akibat yang pada produksi terbatas yang dilakukan beberapa atau penebang liar.
Kerusakan tegakan pada produksi
beberapa dan penebang kerusakan aparat kehutanan
jawab, tebangan dilakukan
sehingga pohon dan pohon diameter 30 cm juga habis. Eksploitasi menjadi tekanan bagi keseimbangan sehingga
dalam tegakan dan didominasi jenis-jenis non
yang cepat disamping semak dan
Fenomena kerusakan sensasi sebagian yang
mengundang keprihatinan pihak. Kerusakan yang 25 % dari total 110 ha dan cukup memprihatinkan karena kerusakan tiap tahun cenderung naik.
Terhadap yang rusak telah diupayakan rehabilitasi disamping penegakan dan pengenaan
Penghijauan, dan pengkayaan tegakan data di Kehutanan dan perkebunan rehabilitasi sebagai berikut:
(a) selama Pelita Pelita VI tercatat 2.5 16.000 ha (b) Program selama Pelita V dan Pelita VI telah merealisasikan
ha.
itu diketahui pada sekarang,
erusakan di luar perusahaan , ada
ngan masyarakat yang dan terbelakang.
gantung kepada yang pandangan sebagian
milik
data Direktorat Lahan dan Perhutanan luas
lahan kritis pada 1999 tercatat 15.106.000 ha termasuk yang dikategorikan
kritis. lahan berupa kebun di
ada yang lahan
ini dan mungkin karena ma
Lahan kritis sudah lama gerakan
dengan Inpres. Gerakan punya sasaran yang yaitu menimbuhkan masyarakat luas kegiatan vegetatif dan
sipil teknis. gerakan masyarakat yang sadar
terhadap
sampai dengan tercatat 5.086.000 ha disamping kegiatan teknis terasiring, darn
dan Gerakan
menumbuhkan milik sengon, dan
lain-lain. kekayaan berharga para karena
bagi hasil nyata
dengan dan penyimpangan administrasi
sehingga hasil yang nyata tidak seimbang dengan dana Inpres yang sudah dikucurkan proyek-proyek daerah
Data lahan kritis yang Kehutanan
adalah :
1. rusak kritis : 13.890.000 ha
2. :
3. rusak tegakan : 14.250.000 ha
tegakannya adalah dan produksi terbatas yang
sebagian besar ex-MPM yang kepada
dan lahan yang rusak secra bertahap direhabilitasi melalui penghijauan dan reboisasi selama 20 tahun telah ditanam
5.086.000 ha dan 2.516.000 ha keberhasilannya dipertanyakan orang. HTI selama 10 telah ditanam 2.195.000 ha sedangkan pengkayaan belum ada data. Data yang memberi gambaran upaya rehabilitasi selama belum menuntaskan dan lahan
yang ada pendapat sekarang
dari upaya tantangan yang dihadapi
pemerintah sekarang urusan kehutanan yang sebenarnya dari segi endanaan tersedia Dana Reboisasi.
rehabilitasi harus karena sudah menjadi pemerintah, dan masyarakat pihak-pihak di negeri.
rehabilitasi ada perubahan dan teknik
pendekatan memperhatikan perkembangan di selama ini. di kerusakan dan lahan berinteraksi dengan masyarakat lingkungannya. dapat dikelompokkan
yaitu:
a. adalah hak dan menjadi sumber kehidupannya adalah lahan bagi mereka yang lahan
dengan kekayaamya adalah lading bisnis yang menjajikan
posisi masyarakat pada point (a) dan (b), maka upaya
rehabilitasi harus masyarakat
dengan pendekatan yang rehabilitasi harus meraih sasaran yaitu kemakmuran kelompok masyarakat yang bersangkutan dan Karena itu kelompok masyarakat yang berhasil sesuai standar dengan ijin pengelolaan, agar dan diperhatikan masyarakat sendiri. pula
petani yang diharapkan dapat
Pencapaian sasaran ini akan ditentukan dan teknik silvikultur yang termasuk kesepekatan jenis
menetapkan pendekatan teknik silvikultur harus pula status dan fungsi kawasan. Fungsi kawasan
terbatas dan konservasi sudah "given Dengan
rehabilitasi akan jangka yang
kawasan, terutama penetuan yang ada kaitan dengan kemakmuran masyarakatnya.
HPH yang rusak rehabilitasi dengan pengkayaan
dan tanggung jawab yang bersangkutan yang harus dilaksanakan dengan seperti masa Areal pengkayaan sebaiknya diserahkan kepada karena memiliki pengalaman dan sumberdaya manusia.
demikian model patungan dengan swasta yang dalam
pengembangan perlu dengan yang
masyarakat sebaghai dalam kegiatan
pengkayaan dan harus diperhatikan dengan lahan di luar kawasan
jawab itu. sini unsur pemerintah
atau bantuan yang guna merangsang
tani. di dengan model atau
sengonisasi perlu dikembangkan minus kayu. sini permintaan pasar akan kayu menjadi pemicu semangat membuat sengon yang cepat. luar Jawa permintaan industri harus menjadi satu perimbangan memilih jenis kayu untuk pengembangan atau
jenis pasar akan mengecewakan
yang akan masyarakat
perlu bantuan dana. dana pemerintah, target rehabilitasi
dalam waktu pendek. itu Dana Reboisasi yang penggunannya untuk dan perlu dikucurkan sebagai bantuan dengan
yang karena kemampuan
(return of
rehabilitasi lalu dikemukakan beberapa
pengamat, kurang partisipatif
status dan potensi masyarakat. karena itu untuk program yang
akan semua harus dengan cara
pendekatan yang tepat.
Memperhatikan yang di
dan lahan fungsi ekotogi dan ekonomi. Fungsi ekologi
bobotnya paling pada alam, sedangkan fungsi
ekonomi menjadi produksi. Kedua fungsi tadi melalui program rehabilitasi yang baik yang oleh perusahaan kelompok masyarakat. Hal
kombinasi yang sehingga hasil rehabilitasi secara
dapat dan masyarakat yang terlibat langsung
ekonomi yang terhadap peningkatan Pendekatan yang memperhatikan ekologi dan ekonomi diharapkan menjadi salah satu garansi bahwa yang berhasil itu
akan terjaga karena masyarakat secara sadar terlibat
b. Program
Pada masa hasil reboisasi yang tidak dapat dan keamanannya oleh pemerintah (kehutanan), sehingga
hasil yang rusak dan Pengalaman bahwa
rehabilitasi menjadi Atau
menjadi pelaksana rehabilitasi yang dikuasai yang dari ex yang tidak haknya. Dengan cara pelaksana (kelompok masyarakat dan akan dan
hingga masa
ini pada
antara rekayasa dan di kehutanan yang akan dikembangkan
program rehabilitasi Dalam produksi yang akan lebih sederhana dibanding dalam yang cenderung karena fungsi ekonominya lebih yaitu produksi non kayu dan jasa lingkungan.
Kewenangan di bidang kehutanan lebih daerah
dan propinsi. ini memberikan kepada daerah-daerah masyarakatnya dalam membangun potensi daerahnya.
rehabilitasi dan lahan masyarakat di dalam dan sekitar
bersama dengan sudah diberikan yang dapat
menumbuhkan terhadap lingkungan.
yang rehabilitasi dengan sistem (rigid) dan
kepada
yang
dalarn sebagai yang
(stakeholder) dalam yang
program rehabilitasi dan
Ada dua yang perlu dipertirnbangkan sebagai pelaksana rehabilitasi perusahaan dan masyarakat. Perusahaan terdiri dari
perusahaan HTI, dan
perusahaan ini perlu diperankan untuk mencapai
rehabilitasi yang dan baik tanamannya. perusahaan dan punya pengalaman yang dapat untuk program
rehabilitasi mendatang, untuk kegiatan dan
pembangunan HTI.
Kelompok masyarakat harus diberikan untuk
dalarn program dua
a. Sebagai perusahaan dalam kegiatan plasma, dalarn pengembangan kegiatan perhutanan
b. Sebagai rehabilitasi yang kepada
Penugasan kepada masyarakat ini diutamakan kawasan di konsevasi yang
masyarakat kawasan yang sebagai
masyarakat kemungkinan perlu dan bantuan dana
kepada yang membuat dengan baik
diberikan sesuai dengan
campuran antara dengan perkebunan dapat
dipertimbangkan dalarn skim ini.
ekonomi pada masyarakat itu. kondisi yang untuk mengundang masyarakat, dapat diberi kesempatan untuk menjadi rehabilitasi dengan pengawasan yang transparan. untuk rehabilitasi kawasan seperti lahan pertanian, lahan perkebunan dan pantai menjadi atau pengolah lahan.
pohon yang ditanam upaya rehabilitasi ditentukan pertimbangan ekonomi Namun sepanjang tidak mengganggu
ekologi kawasan, pohon-pohon dapat dikombinasikan dengan
lain, hasil non kayu, perkebunan,
rumput-rumputan ikan
dan lain-lain. areal yang untuk wisata rehabilitasi dapat untuk mendukung pengembangan
itu rancangan desain wisata menjadi satu acuan rehabilitasi.
dengan sebagai strategis menggeser
log perlu dengan atau
menggunakan DR. Dengan pola MTI program rehabiiitasi dapat
yang besar karen ekonominya Karena itu
kepada yang HTI perlu diberikan
kesempatan dengan menempatkan DR sebagai penyertaan modal
Pembangunan HTE perlu akselerasi dengan upaya
untuk yang Kampanye yang
perlu dengan sasaran investor luar mau ke Indonesia. Sementara dan permodalan ada untuk Iebih
HTI itu.
Di pulau dan milik yang disebut
dibuat di milik. dan signifikan
Program supaya pada:
a. Daerah minus kayu untuk kesenjangan dan
yang merangsang tebangan liar.
b. Daerah sekitar radius pulp dan industri yang sebagian kebutuhan bahan bakunya dapat dijadikan pangsa pasar.
Program ini direncanakan dengan baik dengan melibatkan masyarakat, pengusaha, dan pemerintah di daerah. Hal yang harus dirumuskan bersama dalam program ini antara lain, pengorganisasian petani, bantuan kepada petani, status dan hubungan ke petani dengan pengusaha.
bagian depan dikemukakan rehabilitasi yang dari kelompok masyarakat, dan perusahaan swasta.
dan Swasta) yang secara
reboisasi harus menyediakan dana dari perusahaan. Rehabilitasi kewajiban yang berangkutan. Lain dengan penyelenggaraan rehabilitasi di kewajiban HPH
(berdasarkan pemerintah dalam ini yang harus
DR yang diperhitungkan sebagai
bantuan kepada kelompok masyarakat yang akan
rehabilitasi dalam membuat milik. Kepada kelompok masyarakat ini dapat diberikan bantuan DR atau bantuan hibah dalarn tiga bentuk skim, yaitu :
(1) Bantuan dan secara
(2) dana untuk dan dengan sistem bagi
(3) Bantuan kredit kepada petani kredit dengan harga murah.
skim perlu kajian yang sehingga yang
tepat untuk kelompok masyarakat yang
kepada DR (pengkayaan dan
atau diperhitungkan sebagai modal pemerintah. Sedangkan penggunaan DR swasta diperhitungkan sebagai penyertaan pemerintah perusahaan antara dengan swasta.
Skim dengan yang sudah hanya guna
kekurangannya.
pemerintah. sekarang menduduki kawasan, sehingga program rehabilitasi rnasuk kawasan itu ada solusi yang
menguntungkan, karena rnasyarakat dan harus mendapat perhatian pemerintah. yang kesepakatan itu harus melalui pendekatan yang tepat dengan Kabupaten atau kota sebagai fasiliotator dan koordinator dalam pendekatan kepada masyarakat.
Dalam upaya mencari solusi pemerintah menawarkan sebagai
a. Kelompok masyarakat yang terorganisir pelaksana
dengan rekayasa disepakati bersama berdasarkan kepada peraturan perundangan. rehabilitasi yang dapat kelompok rnasyarakat yang bersangkutan dengan pemerintah.
b. rnasyarakat kesempatan sebagai penyelenggaraan
rehabilitasi peke atau ruang
untuk perhutanan sesuai dengan dan
Dengan yang ditawarkan ini dapat menyepakati suatu
solusi untuk kawasan yang
masyarakat sendiri bersama para pihak (stakeholder)
7. yang
pemerintah menetapkan DR hanya untuk pembiayaan rehabilitasi dan Penggunaan DR harus sistem APBN yang
dikenal kurang karena dalam cukup
ketat.
Dalam kegiatan rehabilitasi, musim. Pada awal musim hujan saat yang tepat pohon ditanam yang umumnya jatuh pada
Desember sarnpai dengan Maret. yang ditanam pada akhir atau awal musim kemarau, resiko tinggi.
Dalam hubungan sistem APBN untuk DR harus dengan sistem yang khusus, sehingga program rehabilitasi. Untuk merumuskan sistem yang khusus ini harus mengacu kepada rehabilitasi yng ada kaitan dengan pelaksana rehabilitasi itu. sistem APBN DR harus
sistem penggunaan DR untuk:
a. kepada kelompok masyarakat yang akan membangun atau campuran kawasan sesuai
b. Penyertaan Modal Pemerintah dalam yang untuk rehabilitasi kawasan.
DR dengan sistern keproyekan
a. : dan
pandapatan penduduk sekitarnya.
b. : dengan
replanting yang rusak WTI atau reboisasi dengan
c. : Pernegang hak baik
atau
d. : pengkayaan
jenis komersial yang untuk reboisasi atau yang dengan keadaan
e. :
-
dicampur dengan MPTS-
obat, lain-lain DR atauyang
a. : terciptanya sumber mata
penduduk dan perbaikan kualitas
b. : disesuaikan dengan
: yang bersangkutan
d. : jenis jenis
yang konsumen.
e. Suplemen : campuran dengan perkebunan
pakan dan lain-lain
1.3. yang yure
a. : produksi dan
pendapatan masyarakat
Teknik : Pengkayaan replanting pada produksi yang rusak dan reboisasi
pada yang rusak atau
c. yang
d. : yang
tumbuh yang cocok dengan lapangannya.
e. : MPTS,
dan lain-lain untuk kebutuhan masyarakat
Sumber Dana BUMD, DR dan sumber
lainnya.
:
pada sama terhadap
produksi di
2.
2.1. yang
mata pencaharian bagi sebagian
dengan berpedoman kepada konservasi
dana : dan bantuan negeri
yang
a. : Kembalinya dan
terciptanya sumber pencaharian bagi sebagian penduduk.
b. Teknik : kawasan yang
dan pengkayaan pada bagian yang rusak.
: sama dengan
masyarakat yang diberikan selanjutnya.
Jenis pohon MPTS yang dengan dan jenis yang cepat tumbuh
e. : dengan
perkebunan, tumpangsari, obat dan lain-lain berpedoman kepada
f. Dana : Swadaya masyarakat dan
3.
a. Tujuan : kawasan konservasi
Teknik : atau pengkayaan dengan
c. : Pemerintah melibatkan
d. : Jenis pohon tumbuhan endemik
e. Suplemen
Surnber Dana : dan bantuan
4.
4.1. yang
a. Peningkatan dan
lingkungan
penduduk sekitarnya
b. : dan Pengkayaan
c. : Pemegang
d. : Mangrove atau
habitatnya
e.
Dana
4.2. yang de
a. : Peningkatan dan
lingkungan serta sumber pencaharian penduduk
b. : Reboisasi dan Pengkayaan
c. : masyarakat dibantu pemerintah
dan lain yang kemudian diberikan
e. : Tambak-tambak
Dana : Swadaya dengan
pemerintah dari dan
5.
a. : dan
air dari pada lahan dan mengurangi erosi
b. : vegetatif dengan
sumur
c. : dengan
unsur pemerintah.
d. : kebun, ternak,
ikan pohon) e.
Sumber Dana : rnasyarakat
bantuan pemerintah
Program rehabilitasi lahan dan jutaan yang siap
pada Persernaian ini dibangun
program dan sekarang guna
rehabilitasi yang eakupannya
Jenis yang senatiasa harus disiapkan antara lain:
Jenis seperti perupuk, nyatoh, rnersawa,
tengkawang, damar, sungkai dan lain-lain.
Jenis pohon yang cepat seperti sengon, dan lain-lain.
3. Jenis MPTS seperti sukun, tengkawang yang bermanfaat bagi
4. Jenis pohon pakan
yang harus disiapkan itu tergantung kepda
pohon induk atau pohon plus yang program pohon.
Dengan demikian program pohon harus dengan
program rehabilitasi, baik untuk jngka pendek maupun jangka panjang.
dengan tidak dapat dari
program rehabilitasi itu Pengadaan harus terpadu dengan dan pemeliharaan, karena merupakan bagi
program rehabilitasi. terhadap
menentukan yang pada akan menentukan
Pengadaan yang baik peremaian yang dapat
dibangun Kehutanan dan Perkebunan dengan dana luar negeri dan
DR 16 unit dengan
total 97 Persemaian mendukung
program HTI dan program rehabilitasi
yang cakupannya luas.
telah dan
ha dan 13.890.000 rusak 14.250.000 ha.
dan dan rusak kendala utama adalah dana yang besar, yang tersedia, kemampuan teknis juga
yang target luas ditentukan berdasarkan dana yang dapat 5 tahun yang akan datang dan biaya
tiap perlakuan dan perkayaan). Dana
DR yang tersedia Rp. 7 proyeksi baru
dari dan maka minimal 10
akan perkiraan biaya rehabilitasi tiap perlakuan
a. dengan Rp.
pemeliharaan dua tahun
b. dengan jarak m dengan pemeliharaan Rp.
c. dengan kegiatan vegetatif dan teknis Rp. 2
a. Penghijauan 2 X ha 1.000.000 ha Rp. 2 juta
b. Pembangunan 3,5 X ha = 750.000 ha
juta
c. Pengkayaan 3.0 1 ha 2.000.000 ha
Rp. juta
d. X 1 ha = 750.000
Rp. 2 juta
Total 4,5 juta ha dengan dana seluruhnya Rp. 10 untuk 5 tahun. target tiap propinsi masih data dan daerah termasuk kajian kemampuan tiap daerah
tiap daerah propinsi bahkan kabupaten mempunyai lahan dan yang rusak. Data kerusakan itu perlu dengan data
yang rinci. Karena rehabilitasi data dan
sosial ekonomi yang akurat. Karena itu informasi yang ada
stakeholder bahu untuk data agar
mutu dapat kepada pihak-pihak terkait.
dan rekayasa teknik dan rekayasa sosial yang paling atau untuk tiap
rencana disusun untuk suatu lokasi yang cermat guna
menghindari yang tidak diinginkan.
lembaga sebagi pemandu program
rehabilitasi.
bahwa masyarakat dalam dan pemahaman dan keadaran terhadap
pula masyarakat dalam kehutanan.
dan penyuluhan. penyuluhan lebih masuk baru kemudian rehabilitasi masu pada masyarakat sudah siap
Dalam program rehabilitasi dibutuhkan yang bagi peningkatan masyarakat. Bibit-bibit
akan yang di tempat-tempat yang
Iuas. Dalam perbenihan menjadi penting yang akan bibit-bibit yang besar pengaruhnya
otonomi pada pemerintah Kabupaten dan kota dengan
otonomi yang dan jawab. termasuk
yang dengan PP No. 25 Tahun 2000. dari PP
rehabilitasi produksi dan lahan urusan yang rnenjadi kewenangan pemerintah Kabupaten Kota.
Dalam rangkaian rehabilitasi terdapat yng yang dari kelembagaan pemerintah sebagai jawab keberhasilan suatu program. Kegiatan yang dimaksud lain:
pada obyek rehabilitasi baik yang menyangkut aspek maupun budaya masyarakat.
(2) masyarakat yang dengan kawasan dan
lahan (stakeholder) mereka dengan kesadaran siap menjadi
yang terhadap
keberhasilan rehabilitasi.
(3) Menyusun operasional rehabilitasi yang akomodatif terhadap
kelompok up).
(4) Menyiapkan pendampingan yang bagi
masyarakat.
(5) monitoring dan evaluasi menyempurnalkan model pendekatan dan silvikulturnya.
(6) Pengaturan rehabilitasi yang transparan atau terbuka bagi pengawasan masyarakat dan pengawasan
permasalahan yang diuraikan
otonomi daerah harus agar misi rehabilitasi itu sukses. daerah rehabilitasi ini suatu tantangan yang harus baik dan sukses dibanding program yang penuh dengan
tetapi dihantui karena kelembagaan
daerah otonom Sebagian besar daerah forester yang memadai, kemampuan yang
terhadap rehabilitasi, yang dan
ini penghambat
untuk mensukseskan program rehabilitasi yang sarat dengan permasalahan teknis, administrasi. karena otonomi daerah yang akan menyelenggarakan rehabilitasi dan lahan perlu upaya perkuatan
sekarang terget-terget rehabilitasi yang
harus disesuaikan dengan kelembagaan.
kelembagaan otonom daerah cukup terbuka dan Kota. Sebaiknya pemerintah dan Kota
untuk kelembagaannya sendiri. saat ini daerah ada yang memberi signal terhadap masuknya tenaga professional dari luar.
rehabilitasi dan kondisi umum kelembagaan yang di daerah, maka upaya perkuatan untuk memberdayakan kelembagaan otonom
urusan kehutanan pada umumnya sebagai berikut:
(1) Memperkuat SDM dengan tenaga teknis yang dan cukup tersedia di dan daerah.
(2) yang terdiri dari standar,
pedomam, petunjuk dan prosedur sesuai
(3) kembali organisasi kehutanan yang di daerah disesuaikan
dengan yang akan
(4) kerja unit organisasi daerah yang terkait dengan atau rehabilitasi yang masyarakat. sektor terkait harus dengan dan diimplementasikan dengan baik.
(5) Mengusahakan DR (Dana Reboisasi) dengan
program-program rehabilitasi yang meyakinkan. luar negeri ada donor-donor yang grant untuk rehabilitasi
(7) dalam penyelenggaraan rehabilitasi dan bagimasyarakat terhadap pengawasan.
Tentunya masih dapat derah dan Kota
sebagai menyongsong pelaksanaan otonomi daerah kehutanan khususnya penyelenggaraan rehabilitasi. Langkah itu harus ditempuh sesuai
dengan bahwa penyelenggaraan daerah
untuk daerah menumbuhkan prakarsa dan masyarakat.
Luas dan lahan rusak dan Indonesia membuat pihak yang prihatin, sementara upaya yang pemerintah dan masyarakat hasilnya dibanding dengan
tahun yang ha.
dan Perkebunan dalam konteks dan lahan ini menempatkan rehabilitasi kawasan sebagai program kehutanan dan kebun dalam kurun 200 - 2004.
pendanaan untuk ini DR sebagai
mengharapkan dana hibah (grant) dari donor dan
bahwa rehabilitasi kawasan
yang kurang berhasil karena yang diabaikan pemerintah Masalah administrasi, dan teknis
dalam penyelenggaraan rehabilitasi yang tidak dapat dengan pendekatan teknis kehutanan semata. Masalah yang
pendekatan yang semua
rehabilitasi yang tampaknya
mensyaratkan adanya terkait sehingga menciptakan untuk meraih keberhasilan yang tinggi. Untuk mewujudkan
diharapkan pemerintah daerah dan kabupaten awal
untuk para pihak terkait dengan
rehabilitasi.
dari para pihak terkait program akan membukukan yang diharapkan semua pihak dan keberhasilan program akan motivasi bagi rehabilitasi yang akan
yang kepada target yang besar.
keberhasilan ini akan punya makna hutn tropik ini
dari berbagai itu semua
1998. Data dan Kehutanan dan Perkebunan Departemen Kehutanan dan Perkebunan, Jakarta
, 2000. Potensi dan
kerja
dan Perhutanan Jakarta.
3 . , 1999. Undang-undang Indonesia No.
41 Tahun 1999 Kehutanan, dan Perkebunan, Jakarta.
, 2000. Strategik Tahun 2001 - 2005 Kehutanan dan Perkebunan, Jakarta.
1999. Undang-undang Daerah, Kurako ,
. , 2000. No. 25 Tahun