• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KOMPARASI USAHATANI PADI METODE SRI DAN KONVENSIONAL (Studi Kasus Di Kelompok Tani Dewi Sri, Desa Mangunrejo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KOMPARASI USAHATANI PADI METODE SRI DAN KONVENSIONAL (Studi Kasus Di Kelompok Tani Dewi Sri, Desa Mangunrejo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang)"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KOMPARASI USAHATANI PADI METODE SRI

DAN KONVENSIONAL

(Studi Kasus Di Kelompok Tani Dewi Sri, Desa Mangunrejo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Strata Satu (S1)

Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Peternakan

Universitas Muhammadiyah Malang

OLEH

Bayu Mu’minun Latief

07720019

JURUSAN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN - PETERNAKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Nama : Bayu Mu’minun Latief

Nim : 07720019

Jurusan : Agribisnis

Fakultas : Pertanian - Peternakan

Judul : ANALISIS KOMPARASI USAHATANI PADI METODE SRI

: DAN KONVENSIONAL (Studi Kasus Di Kelompok Tani Dewi

: Sri, Desa Mangunrejo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten

: Malang)

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

Strata (S-1) Pada Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Peternakan

Universitas Muhammadiyah Malang

Mengesahkan,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Ir. Bambang Yudi A, MM Ir. Harpowo, MP

Mengetahui,

Dekan Fakultas Pertanian Peternakan Ketua Jurusan Agribisnis

(3)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Segala puji dan syukur selalu tercurahkan kepada Sang pencipta alam

beserta isinya, Allah SWT atas kebesaran dan limpahan rahmat serta

hidayah-Nya, shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad

SAW beserta keluarga dan para sahabatnya. Syukur Alhamdulillah penulis

ucapkan atas terselesaikannya penyusunan skripsi yang berjudul “Analisis

Komparasi Usahatani Padi Metode SRI dan Konvensional (Studi Kasus di

Kelompok Tani Dewi Sri, Desa Mangunrejo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten

Malang).”

Penulis menyadari penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan

berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini saya ucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua orang tua yang telah memberikan do’a, kasih sayang, perhatian,

dukungan dan segalanya sehingga saya dapat menyelesaikan tulisan ini.

2. Dr. Ir. Damat, MP selaku Dekan Fakultas Pertanian – Peternakan Universitas

Muhammadiyah Malang.

3. Ir. Dyah Erni Widyastuti, MM selaku Ketua Jurusan Agribisnis dan Dosen

Wali, Fakultas Pertanian – Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang

4. Prof. Dr. Ir. Jabal Tarik Ibrahim, M.Si selaku Dosen Penguji I yang

memberikan saran dan kelengkapan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Ir. Rahayu Relawati, MM selaku Dosen Penguji II yang memberikan saran

dan kelengkapan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Ir. Bambang Yudi A, MM selaku Dosen Pembimbing I dan Dosen Penguji III

yang telah membimbing dan mengarahkan sehingga terselesaikannya skripsi

ini.

7. Ir. Harpowo, MP selaku Dosen Pembimbing II dan Dosen Penguji IV yang

(4)

8. Rahmad Pulung S. SP, MP selaku Kepala Laboratorium Agribisnis yang telah

memberikan masukan, pengarahan dan bantuan.

9. Keluarga besar Laboratorium Agribisnis yang telah banyak membantu

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

10. Keluarga besar Kelompok Tani Dewi Sri yang telah membantu memberikan

banyak informasi.

11. Seluruh responden yang telah membantu memberikan data dan informasi

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

12. Teman-teman Fakultas Pertanian – Peternakan Universitas Muhammadiyah

Malang yang telah memberikan inspirasi selama empat tahun ini.

Saya menyadari penulisan skripsi ini jauh dari sempurna, untuk itu Penulis

mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar skripsi ini menjadi jauh

lebih baik. Akhir kata semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi yang

membaca. Amien.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, Juli 2011

(5)

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ---i

HALAMAN PERSETUJUAN --- ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING --- iii

LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI--- iv

HALAMAN REVISI --- v

1.3.Tujuan Penelitian --- 4

1.4.Kegunaan Penelitian --- 4

1.5.Batasan Istilah dan Pengukuran Variabel --- 5

1.5.1. Batasan Istilah --- 5

1.5.2. Pengukuran Variabel --- 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Penelitian Terdahulu --- 9

2.2.Sejarah Metode SRI (System of Rice Intensification) --- 11

2.3.Budidaya Padi Metode SRI --- 12

2.3.Padi Sawah Varietas Inpari dan Varietas Cibogo --- 17

(6)

2.6.Struktur Biaya Usahatani dan Pendapatan Usahatani --- 22

2.6.1. Struktur Biaya Usahatani --- 22

2.6.2. Pendapatan Usahatani --- 23

2.7.Efisiensi Usahatani --- 24

2.8.Kerangka Pemikiran --- 26

2.9.Hipotesa --- 28

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1.Lokasi Penelitian --- 29

3.2.Metode Pengumpulan Data --- 29

3.3.Metode Pengambilan Sampel --- 30

3.4.Metode Analisa Data --- 30

3.4.1. Analisis Biaya dan Pendapatan --- 31

3.4.2. Analisis R/C ratio--- 31

3.4.3. Analisis Data dengan Menggunakan Uji T --- 32

3.4.4. Kaidah Pegujian --- 33

3.5.Konsep Operasional --- 34

BAB IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN 4.1.Letak Geografis --- 37

4.2.Luas Wilayah dan Jenis Penggunaan Lahan --- 37

4.3.Kesuburan Tanah --- 39

4.4.Keadaan Sosial Ekonomi --- 40

4.4.1. Keadaan Penduduk --- 40

4.4.2. Status Kepemilikan Pertanian Tanaman Pangan --- 41

4.4.3. Struktur Mata Pencaharian Penduduk --- 42

4.5.Profil Kelompok Tani Dewi Sri --- 43

BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1.Karakteristik Responden --- 45

5.1.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur --- 45

5.1.2. Karakteristik Responen Berdasarkan Tingkat Pendidikan --- 46

5.1.3. Jumlah Tanggungan Keluarga --- 47

(7)

5.2.Usahatani Padi Inpari Metode SRI dan Padi Cibogo Metode

Konvensional Diterapkan di Kelompok Tani Dewi Sri --- 48

5.3.Perbedaan Biaya, Pendapatan dan Efisiensi Usahatani Padi Inpari Metode SRI dan Padi Cibogo Metode Konvensional --- 50

5.3.1. Komparasi Biaya --- 50

5.3.1.1. Biaya Tenaga Kerja --- 50

5.3.1.2. Biaya Sarana Produksi --- 52

5.3.1.3. Biaya Lahan dan Lain-Lain --- 53

5.3.1.4. Biaya Total --- 55

5.3.2. Komparasi Produksi dan Penerimaan --- 56

5.3.3. Komparasi Pendapatan --- 57

5.4.Efisiensi Usahatani Padi Inpari Metode SRI dan Padi Cibogo Metode Konvensional di Kelompok Tani Dewi Sri --- 59

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1.Kesimpulan --- 61

6.2.Saran --- 62

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner

Lampiran 2 : Identitas Responden Petani Padi Inpari Metode SRI

Lampiran 3 : Identitas Responden Petani Padi Cibogo Metode Konvensional

Lampiran 4 : Data Asli Rata-Rata Tenaga Kerja Petani Padi Inpari Metode SRI

Lampiran 5 : Data Asli Rata-Rata Tenaga Kerja Petani Padi Cibogo Metode

Konvensional

Lampiran 6 : Data Asli Rata-Rata Biaya Variabel Pestisida Petani Padi Inpari

Metode SRI

Lampiran 7 : Data Asli Rata-Rata Biaya Variabel Pestisida Petani Padi Cibogo

Metode Konvensional

Lampiran 8 : Data Asli Rata-rata Biaya Variabel Pupuk Petani Padi Inpari

Metode SRI

Lampiran 9 : Data Asli Rata-Rata Biaya Variabel Pupuk Petani Padi Cibogo

Metode Konvensional

Lampiran 10 : Data Asli Rata-Rata Biaya Variabel Benih Petani Padi Inpari

Metode SRI

Lampiran 11 : Data Asli Rata-Rata Biaya Variabel Benih Petani Padi Cibogo

Metode Konvensional

Lampiran 12 : Data Asli Rata-Rata Biaya Lahan Dan Lain-Lain Petani Padi

Inpari Metode SRI

Lampiran 13 : Data Asli Rata-Rata Biaya Lahan Dan Lain-Lain Petani Petani

Padi Cibogo Metode Konvensional

Lampiran 14 : Data Asli Rata-Rata Total Penerimaan (TR) Petani Padi Inpari

Metode SRI

Lampiran 15 : Data Asli Rata-Rata Penerimaan Petani Padi Cibogo Metode

Konvensional

Lampiran 16 : Data Asli Rata-Rata Biaya Total (TC) Petani Padi Inpari Metode

(9)

Lampiran 17 : Data Asli Rata-Rata Biaya Total (TC) Petani Padi Cibogo

Metode Konvensional

Lampiran 18 : Data Asli Rata-Rata Pendapatan Bersih Petani Padi Inpari Metode

SRI

Lampiran 19 : Data Asli Rata-Rata Pendapatan Bersih Petani Petani Padi Cibogo

Metode Konvensional

Lampiran 20 : Data Asli Rata-Rata R/C Ratio Petani Padi Inpari Metode SRI

Lampiran 21 : Data Asli Rata-Rata R/C Ratio Petani Petani Padi Cibogo Metode

Konvensional

Lampiran 22 : Data Konversi Rata-Rata Tenaga Kerja Petani Padi Inpari Metode

SRI

Lampiran 23 : Data Konversi Rata-Rata Tenaga Kerja Petani Padi Cibogo

Metode Konvensional

Lampiran 24 : Data Konversi Rata-Rata Biaya Variabel Pestisida Petani Padi

Inpari Metode SRI

Lampiran 25 : Data Konversi Rata-Rata Biaya Variabel Pestisida Petani Padi

Cibogo Metode Konvensional

Lampiran 26 : Data Konversi Rata-rata Biaya Variabel Pupuk Petani Padi Inpari

Metode SRI

Lampiran 27 : Data Konversi Rata-Rata Biaya Variabel Pupuk Petani Padi

Cibogo Metode Konvensional

Lampiran 28 : Data Konversi Rata-Rata Biaya Variabel Benih Petani Padi Inpari

Metode SRI

Lampiran 29 : Data Konversi Rata-Rata Biaya Variabel Benih Petani Padi

Cibogo Metode Konvensional

Lampiran 30 : Data Konversi Rata-Rata Biaya Tetap Penyusutan Alat Petani

Padi Inpari Metode SRI

Lampiran 31 : Data Konversi Rata-Rata Biaya Tetap Penyusutan Alat Petani

Padi Cibogo Metode Konvensional

Lampiran 32 : Data Konversi Rata-Rata Biaya Lahan Dan Lain-Lain Petani Padi

(10)

Lampiran 33 : Data Konversi Rata-Rata Biaya Lahan Dan Lain-Lain Petani

Petani Padi Cibogo Metode Konvensional

Lampiran 34 : Data Konversi Rata-Rata Total Penerimaan (TR) Petani Padi

Inpari Metode SRI

Lampiran 35 : Data Konversi Rata-Rata Penerimaan Petani Padi Cibogo Metode

Konvensional

Lampiran 36 : Data Konversi Rata-Rata Biaya Total (TC) Petani Padi Inpari

Metode SRI

Lampiran 37 : Data Konversi Rata-Rata Biaya Total (TC) Petani Padi Cibogo

Metode Konvensional

Lampiran 38 : Data Konversi Rata-Rata Pendapatan Bersih Petani Padi Inpari

Metode SRI

Lampiran 39 : Data Konversi Rata-Rata Pendapatan Bersih Petani Petani Padi

Cibogo Metode Konvensional

Lampiran 40 : Data Konversi Rata-Rata R/C Ratio Petani Padi Inpari Metode

SRI

Lampiran 41 : Data Konversi Rata-Rata R/C Ratio Petani Petani Padi Cibogo

Metode Konvensional

Lampiran 42 : Foto Kegiatan Budidaya dan Produksi di Kelompok Tani Dewi

SRI

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Admin “Padi Organik SRI” (Online) http://comerabersatu.wordpress.com/padi-organik-sri/ (diakses 27 Maret 2011)

Admin. “Jumlah Penduduk Indonesia Terbaru 2010“ (Online) http://www. peluangbisnisali.co.cc/2010/04/jumlah-penduduk-indonesia-terbaru-2010.html. (diakses 25 Maret 2011)

Anonim 2005. Metode Budidaya Padi Hemat Air SRI (System of Rise Intensification). DISIMP.

Anonim, 1991. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Pusat Penelitian dan PengembanganTanaman Pangan. Bogor

Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Fitriadi, Farid. 2005. Analisis Pendapatan dan Marjin Pemasaran Padi Ramah Lingkungan (Kasus di DesaSukagalih, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya). Skripsi. Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Hernanto, F. 1991. Ilmu Usahatani. Swadaya. Jakarta.

Junaidi, Ahmad. 2008. Analisis Efisiensi Usahatani Padi Organik (Studi Kasus Penelitian di Desa Sumber Ngepoh Kecamatan Lawang Kabupaten Malang). Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Malang

Kasijadi., Ali., Yusran., Wahyunindyawati dan S. Balai, 2007. Integrasi Berbasis Padi Ternak. http://jatim.litbang.deptan.go.id. Diakses 26 Februari 2008.

Maslukhin, Anang. 2008. Analisis Komparatif Usahatani Padi Hibrida Dan Padi Non Hibrida. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Malang

Mubyarto. 1989. Ilmu Usahatani. LPP Yogyakarta.

Prawirokusuma, Soeharto. 1990. Ilmu Usahatani. BPFE. Yogyakarta.

(12)

diterbitkan. Malang: Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Malang

Saragih, Ibrahim “PADI SAWAH VARIETAS INPARI 13” (Online) http://cybex. deptan.go.id/penyuluhan/padi-sawah-varietas-inpari-13 (diakses 27 Maret 2011)

Sawabi, Ignatius “Tahun 2010 Penduduk Indonesia 234,2 Juta” (Online) http:// nasional.kompas.com/ (diakses 25 Maret 2011)

Siagian, Dergibson dan Sugiarto. 2000. Metode Statistik untuk Bisnis dan Ekonomi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Soekartawi, 1993. Teori Ekonomi Produksi. CV. Rajawali. Jakarta.

Soekartawi. 1991. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. Jakarta: Rawali Press.

Soratno, 1987. Ekonomi Pertanian. Penerbit Karinika. Jakarta.

Sugeng, H. R. 2001. Bercocok Tanam Padi. Aneka Ilmu. Semarang.

(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Pembangunan pertanian dalam arti luas meliputi pembangunan di sektor

tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, perikanan dan peternakan dengan tujuan

untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Peran sektor pertanian dalam

perekonomian nasional dapat diukur dari sumbangan hasil produksi, sumbangan

faktor produksi dan sumbangan devisa. Pembangunan pertanian nasional

bertujuan untuk mengatasi kekurangan pangan dalam jumlah dan mutu, disamping

itu juga untuk memperkuat sektor industri. Peran sektor pertanian dapat

memperbesar dalam memperoleh devisa, menaikkan dan meratakan pendapatan,

meluaskan kesempatan kerja dan sekaligus melestarikan kelestarian alam

(Anonim, 1991).

Peningkatan jumlah penduduk Indonesia yang terjadi dalam kurun waktu

sepuluh tahun terakhir perlu diperhatikan oleh pemerintah. Menurut Sensus

Penduduk 2000, penduduk Indonesia berjumlah sekitar 205,1 juta jiwa. Angka ini

menempatkan Indonesia sebagai negara keempat terbesar setelah China, India,

dan Amerika Serikat. Sekitar 121 juta atau 60,1 persen di antaranya tinggal di

pulau Jawa, pulau yang paling padat penduduknya dengan tingkat kepadatan 103

jiwa per kilometer persegi. Data Terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) merilis

jumlah penduduk Indonesia terbaru bulan Oktober tahun 2010. Totalnya

(14)

2

pangan masyarakat pun meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk

tersebut.

Perluasan lahan sawah beririgasi untuk tanaman padi semakin sulit dan

mahal. Bahkan luas areal lahan sawah, khususnya di pulau jawa cenderung

menyusut. Tantangan peningkatan produksi adalah pesatnya konversi sawah

menjadi lahan non pertanian, seperti pembangunan ruko dan perumahan.

Sementara produktivitas lahan dengan menggunakan varietas padi unggul biasa

dan teknologi budidaya yang ada, semakin sulit ditingkatkan. Hal ini

menyebabkan melandainya laju peningkatan produktivitas padi secara nasional

dan semakin sulitnya memenuhi permintaan beras yang terus meningkat sebagai

akibat pertambahan jumlah penduduk. Peluang untuk meningkatkan produksi padi

nasional hanya dapat ditempuh dengan menggunakan Padi Tipe Baru (PTB) dan

padi hibrida sebab jika menggunakan varietas unggul biasa tingkat

produktivitasnya sudah “leveling off”.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas maka pemerintah telah melakukan

usaha-usaha dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan, pemerintah telah

melaksanakan sejumlah program. Antara lain, program peningkatan besar

nasional (P2BN). Serta sekolah lapang pengelolaan tanaman terpadu (SLPTT). Di

Jawa Timur khususnya Kabupaten Malang pemerintah telah melaksanakan

program meningkatkan ketahanan pangan melalui BLBU dan SLPTT, pemerintah

memberikan bantuan sarana produksi berupa benih padi hibrida dan non hibrida

(15)

3

pemeliharaan tanaman yang baik, pemupukan berimbang dan sesuai kebutuhan

tanaman, pengendalian OPT serta penanganan paska panen.

Desa Mangunrejo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang merupakan

salah satu daerah yang petaninya turut serta dalam pengembangan usahatani padi

binaan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Malang, di Dukuh Mlaten

terdapat Denfarm Padi Inpari (Inbrida Padi Irigasi) yang dikelola oleh Kelompok

Tani Dewi Sri. Penanaman padi di tempat ini mengunakan metode SRI (System of

Rice Intensification), metode SRI minimal menghasilkan panen dua kali lipat

dibandingkan metode yang biasa dipakai oleh petani. Namun demikian ternyata

masih terdapat beberapa anggota kelompok tani yang belum menanam padi inpari

metode SRI dan memilih padi cibogo metode konvensional. Pengembangan

usahatani padi inpari di daerah ini masih dalam tahap awal sehingga terdapat

beberapa permasalahan yang perlu diteliti. Hasil analisis diharapkan dapat

menjadi masukan bagi proses pengembangan pertanian padi inpari secara bertahap

pada khususnya. Studi mengenai analisis usahatani padi telah banyak dilakukan,

namun studi mengenai usahatani padi inpari metode SRI dan padi cibogo metode

konvensional belum banyak dilakukan, khususnya di daerah Jawa Timur,

sehingga perlu dilakukan mengenai analisis usahatani padi inpari metode SRI dan

padi cibogo metode konvensional.

Dari paparan-paparan diatas, maka peneliti mengambil topik penelitian

Analisis Komparasi Usahatani Padi Metode SRI dan Konvensional (Studi Kasus

di Kelompok Tani Dewi Sri, Desa Mangunrejo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten

(16)

4

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat mengambil beberapa

rumusan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana usahatani padi inpari metode SRI dan padi cibogo metode

konvensional diterapkan di Kelompok Tani Dewi Sri?

2. Apakah ada perbedaan biaya, pendapatan dan efisiensi usahatani padi inpari

metode SRI dan padi cibogo metode konvensional di Kelompok Tani Dewi

Sri?

1.3.Tujuan Penelitian

Dari beberapa perumusan masalah diatas, maka ada beberapa tujuan

dilaksanakannya penelitian ini, antara lain:

1. Untuk mendeskripsikan usahatani padi inpari metode SRI dan padi cibogo

metode Konvensional diterapkan di Kelompok Tani Dewi Sri.

2. Untuk menganalisis perbedaan biaya, pendapatan dan efisiensi usahatani padi

inpari metode SRI dan padi cibogo metode konvensional di Kelompok Tani

Dewi Sri.

1.4.Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1 Sebagai bahan informasi bagi Kelompok Tani Dewi Sri untuk berusaha padi

yang lebih menguntungkan dan memberikan informasi tentang efisiensi

usahatani padi inpari metode SRI dan padi cibogo metode konvensional di

(17)

5

2 Dapat dijadikan bahan referensi untuk pengembangan penelitian selanjutnya

yang berkaitan dengan penelitian ini dan dapat dijadikan bahan acuan bagi

pemerintah untuk membuat kebijakan pertanian yang dapat membantu

usahatani padi masyarakat, khususnya di Kabupaten Malang.

1.5.Batasan Istilah dan Pengukuran Variabel 1.5.1. Batasan Istilah

Untuk mengarahkan penelitian, maka diperlukan adanya suatu kesatuan

pengertian dalam rangka menghindari adanya salah pengertian dari beberapa

istilah yang dibahas atau diteliti. Sehingga, pembahasan masalah tidak meluas,

maka diambil batasan istilah pada hal-hal berikut ini:

1. Metode SRI (System of Rice Intensification) adalah suatu metode untuk

meningkatkan produktivitas padi dengan mengubah pengaturan tanaman,

tanah, air, dan nutrisinya.

2. Metode konvensional merupakan usahatani padi dengan tidak menggunakan

teknis budidaya padi SRI

3. Padi inpari (Inbrida Padi Irigasi) adalah, varietas yang cocok ditanam di

ekosistem sawah dataran rendah sampai ketinggian 600 dpl, memiliki potensi

hasil 8,7 ton/ha

4. Padi cibogo adalah varietas yang baik ditanam pada lahan sawah sampai

ketinggian 800 dpl, memiliki potensi hasil 8,1 ton/ha

5. Biaya variabel (Variable Cost) adalah biaya yang besar kecilnya tidak

dipengaruhi secara langsung volume produksi padi yang dihasilkan. Terdiri

(18)

6

6. Biaya tetap (Fixed Cost) adalah dimana besar kecilnya biaya tidak berubah

dengan berubahnya produk yang dihasilkan. Terdiri dari biaya sewa lahan,

pajak lahan, iuran irigasi, transportasi, biaya karung dan biaya konsumsi.

7. Biaya total (Total Cost) adalah penjumlahan dari biaya variabel dan biaya

tetap.

8. Penerimaan adalah hasil dari nilai penjualan produksi padi yang diterima

usahatani yang berupa nilai barang yang dihitung dalam bentuk uang.

9. Pendapatan adalah keuntungan yang diterima dalam produksi padi dimana

merupakan penerimaan bersih setiap satu kali proses produksi.

10. Efisiensi usahatani adalah ratio yang diperoleh dari kegiatan usahatani untuk

mengetahui untung tidaknya usahatani tersebut untuk dikembangkan.

1.5.2. Pengukuran Variabel

Beberapa variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Hasil produksi adalah hasil panen dari usahatani yang diukur dalam satuan

Kg.

2. Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan selama proses produksi, yang

termasuk biaya ini adalah biaya tetap dan biaya variabel yang dinyatakan

dalam satuan Rp/Kg.

3. Biaya tetap adalah biaya yang tetap dalam luas tanam tertentu, diantaranya

pajak, sewa lahan, iuran irigasi, penyusutan alat yang diukur dalam satuan

(19)

7

4. Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya meningkat seiring dengan

peningkatan penggunaan sarana produksi. Biaya variabel ini antara lain biaya

sarana produksi (saprodi), biaya tenaga kerja yang dihitung dalam satuan

Rp/Ha.

5. Penerimaan adalah hasil penjualan produksi padi yang diperoleh dengan

mengalikan besarnya nilai produksi dengan harga produk dalam satuan Rp.

6. Pendapatan adalah selisih antara total penerimaan dengan total biaya yang

Referensi

Dokumen terkait

Sertifikat keamanan bandar udara, program keamanan pengangkutan kargo, dan Standard Operation and Procedur (SOP) keamanan kargo di bandar udara didukung dengan teknologi

Expanded the scope of IIRS outreach program to train user departments tailor made in any of the applications of Remote Sensing and Geoinformation, capacity building for

Dari eksperimen sederhana pada tes penentuan posisi pada titik kontrol N0005 dan pengukuran detil planimetrik didapat dua hasil yang agak berbeda dimana pada tes

Sistem informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau. untuk

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 10 Peraturan Bupati Bantul Nomor 32 Tahun 2016 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Keuangan Khusus Kegiatan

bahwa dalam rangka pelaksanaan layanan jaminan kesehatan bagi penduduk miskin di Kabupaten Bantul melalui program JAMKESOS yang diselenggarakan oleh Badan

Kesimpulan : Di Indonesia ketersediaan ruangan pelayanan Puskesmas mayoritas adalah ruangan untuk upaya kesehatan perorangan, sedangkan ruangan pelayanan yang layak lebih banyak

Berdasarkan deskripsi variabel penelitian, walaupun dalam penelitian ini tidak didapatkan hubungan antara frekuensi mengunjungi diskotek dengan sikap terhadap