Aktivitas Antimalaria
Ekstrak Metanol Dan
Fraksi
Kloroform
Baah
Duranta
Repens
L.
Pada Mencit Yang Diinfeksi Plasmodium Berghei
Nurir,
Endah Puspitasarit,
Adityo Herjunot,
Indrasworo
SeptiWulandarit
Abstrucl: Malaria is one of
tlu
most prevalent infectious diseasesin
the tropical countries.The resistance
of
Plasmodiumfor
many syntlutic antimalarial drugs has encowaged thescientist
to
lookfor
new drugsfrom
the rwture. Durantarepew
L.fruit
hos been usedtraditionally lo treat
malaria
This research study was conducted to examine the antimalarial activity of metlanolic extract and chloroformicfraction
of D. repensL
fruit
to male mice infectedwith
Plasmodium berghei. The antimalarialactivily
ctssa)/ wcrscatied
out using Peter's Test. Twenty one Mice, weighing 20-
j0
g, were divided into 7 groups as treatments,three mice each group. Thefirst group as negative control, the second - seventh groups were treatedwilh
tlu
concentration of 12.5, 25, 50, 75, 100 and 150 mg/kg BW The results showed that the IC5s of methanolic extract of D- repensLfruit
was 47, 2 mg/kg BW, while the IC50of
chloroformicfraction
of D. repens Lfruit
was 38, 9 mg/kg BW. Soit
can be concluded that lhe D. repens L.fruit
is potentially developed as antimalarial drug.Keywords: Duranta repensL., methanolic extract, chloroformicfraction, antimalaria
PENDATIT'LUAN
Pemakaian
bahan
alam
untukmengatasi
babagai penyakit
telah
lamadilakukan
di
-berbagai belahan
dunia.Menurut Phillipson
dan Wright
(1991),sekitar
75-80%
dunia
tidak
mempunyai
kemampuan
untukmendapatkan pengobatan
klinik
guna mengatasi penyakit yang dideritanya.Saat
ini
tanamanobat telah
menjadi sumber senyawa penuntun untuk mengobatiberbagai penyakit,
lhususrya
penyakitinfeksi.
Salah
satu penyakit infeksi
yang sering terjadidi
negara-negara tropis adalahpenyakit malaria.
Penelitian terhadap bahan alam dalam
usaha
menemukan
senyawa
baruantimalaria dilakukan
secaraintensif
olehbeberapa
peneliti
di
dunia
pada dasawarsaterakhir
ini.
Hal
ini
didasarkan beberapa alasan. Pertama,alkaloid
alamikuinin
yang diisolasi darikutit
batang Cinchona sp. padatahun
1820,
sampai
sekarang
masihmenunjukkan efektivitasnya dalam melawan
Plasmodium
falciparum
yang
resistenterhadap
klorokuin
(Saxena
et.al.,
2003). Sementara beberapaantimalaria baru
hasilsintesis
murni
senyawa organik
sepertiklorokuin,
amodiakuin,
proguanil,pirimetamin dan sulfadoksin telah
dilaporkan
terjadi
resistensi
hanyabeberapa
tahun
setelah
pemakaiannyadi
lapangan.
Kedua,
penemuan
antimalariabaru artemisin dan turunannya dari tanaman
Artemisia
.onrui
yang
secara
tradisional telah digunakan beratus-ratus tahundi
Cinamembuktikan
bahwa
tanaman
obatmerupakan
sumber prototipe
antirnalaria baruyang potensial untuk
terusdigali
danditeliti.
Terjadinya
resistensi
terhadapklorokuin
sebagai
antimalaria
utamamenjadikan
alasan
kuat
perlunya antimalariabaru
denganstruktur baru
danmekanisme
baru yang
diharapkan
tidaksegera menimbulkan masalah
resistensisilang
setelah
obat
tersebut diedarkan di
pasaran.
Bahan
alam
dalam
hal
ini
merupakan sumbermolekul
baru yangtidak
mungkin
dihasilkan
dari
modifikasikerangka molekul yang sudah ada (Mustofa,
2003).
Di
Indonesia, salah satu tanaman yangdigunakan
secaratradisional
sebagai obatantimalaria
adalah
Teh-tehan
(Duranta
repensL.).
Bagian
yang
digunakan untukobat antimalaria adalah buahnya, sedangkan
daunnya digunakan
untuk
pembersih darah(Djumidi dkk.,
1999).Demikian.juga
padasistem
pengobatan
Cina,
tanaman ini
digunakan untuk pengobatan malaria. lqbal (2004) berhasil mengisolasi 6jenis
senyawaflavonol,
di
samping senyawa-senyawalain
seperti
kumarolignan,
diterpenoid,stigmasterol
dan
p-sitosterol
dari
buah
D.