• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN KEKUATAN OTOT QUADRICEPS FEMORIS PADA ATLET BOLA BASKET DAN ATLET FUTSAL DENGAN LATIHAN ISOMETRIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN KEKUATAN OTOT QUADRICEPS FEMORIS PADA ATLET BOLA BASKET DAN ATLET FUTSAL DENGAN LATIHAN ISOMETRIK"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS AKHIR

PERBEDAAN KEKUATAN OTOT QUADRICEPS FEMORIS PADA ATLET BOLA BASKET DAN ATLET FUTSAL DENGAN LATIHAN

ISOMETRIK

Oleh:

WAHYU HARI PRASETYO 201110330311088

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PENELITIAN Telah disetujui sebagai hasil penelitian

Untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang Tanggal: 26 Juni 2015

Pembimbing I

dr. Thontowi Djauhari, M. Kes NIP: 11302030378

Pembimbing II

dr. Rahmiyah Fadilah NIP: -

Mengetahui,

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis telah berhasil menyelesaikan Karya Tulis akhir ini yang berjudul “Perbedaan Kekuatan Otot Quadriceps Femoris Pada Atlet Bola

Basket Dan Atlet Futsal Dengan Latihan Isometrik”. Penulisan ini dilakukan

dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana Kedokteran jurusan Pendidikan Dokter pada Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir ini kemungkinan jauh dari sempurna, walaupun demikian penulis telah berusaha semaksimal mungkin serta mendapatkan bantuan dan bimbingan dari Dosen Pembimbing dalam rangka penyusunan. Tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, sangatlah tidak mudah menjalani masa perkuliahan hingga pada penyusunan tugas akhir ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. dr. Irma Suswati, M. Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muahammadiyah Malang.

2. dr. Moch. Ma’roef, Sp. OG selaku Pembantu Dekan 1 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

(4)

4. dr. Iwan Sys Sp. KJ Pembantu Dekan 3 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

5. dr. Tonthowi Djauhari, M. Kes selaku Pembimbing I atas bimbingan, pelajaran, dukungan, saran dan bantuan yang telah diberikan dalam penyusunan karya tulis akhir ini.

6. dr. Rahmiyah Fadilah selaku pembimbing II atas kesabaran dan ketelitiannya dalam membimbing dan memberi saran dalam penyususnan karya tulis akhir ini.

7. dr. Annisa’ Hasanah, M. Si selaku penguji atas ketelitiannya dalam memberi saran dan masukan dalam penyusunan karya tulis akhir ini. 8. Orang tuaku tercinta Ir. H. Hariadi dan Hj. Nurhayati yang selalu

memberikan semangat, dukungan moral maupun materil, serta doa-Nya selama ananda menuntut ilmu. Terima kasih banyak ayah dan ibu.

9. Adik-adikku tersayang Wisnu Hari Wibowo dan Wafiq Hari Anggara terima kasih atas bantuan doa dan semangatnya, semoga kita semua dapat menggapai cita-cita kita masing-masing

10.Untuk kekasihku Resty Fatma Sari terima kasih telah sabar mendukung saya, support serta semangat yang tiada henti

(5)

12.Staf TU, Pak Yono, Bu Endang, Mas Didit, Mas Faisal terima kasih atas bantuan dan kemudahan dalam urusan administrasi dan tugas akhir ini. 13.Teman-teman Fakultas Kedokteran Universitas Universitas

Muhammadiyah Malang angkatan 2011 yang menjadi teman seperjuangan selama menempuh pendidikan ini.

14.Semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini juga mendoakan demi suksesnya karya tulis ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu.

Akhir kata penulis berharap semoga penelitian ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi semua pihak.

Malang, 26 Juni 2015

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN... i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii

LEMBAR PENGUJI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR... xiv

DAFTAR SINGKATAN ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian... 3

1.3.1 Tujuan umum ... 3

1.3.2 Tujuan khusus ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.4.1 Akademis... 3

1.4.2 Klinis ... 4

(7)

2.1 Anatomi dan Fisiologi Otot Rangka ... 5

2.1.1 Serabut otot rangka ... 5

2.1.2 Mekanisme umum kontraksi otot rangka ... 7

2.1.3 Kontraksi isometrik ... 9

2.1.4 Sumber energi untuk kontraksi otot ... 10

2.1.5 Kelelahan otot ... 10

2.1.6 Faktor yang mempengaruhi kekuatan otot ... 11

2.2 Olahraga ... 13

2.2.1 Definisi Olahraga ... 13

2.2.2 Bola Basket ... 13

2.2.2.1 Definisi bola basket ... 13

2.2.2.2 Posisi pemain bola basket ... 17

2.2.3 Futsal ... 18

2.2.3.1 Definisi futsal ... 18

2.3 Jenis Latihan Otot Rangka ... 20

2.3.1 Definisi latihan isotonik ... 21

2.3.2 Definisi latihan isokinetik ... 21

2.3.3 Definisi latihan isometrik ... 22

2.3.4 Latihan isometrik pada bola basket ... 25

2.3.5 Latihan isometrik pada futsal ... 25

2.4 Quadriceps Femoris ... 26

(8)

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

PENELITIAN ... 29

3.1 Kerangka Konseptual Penelitian ... 29

3.2 Hipotesis Penelitian ... 30

BAB 4 METODE PENELITIAN ... 31

4.1 Jenis Penelitian ... 31

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian ... 31

4.3 Populasi dan Sampel ... 31

4.3.1 Populasi ... 31

4.3.2 Sampel ... 31

4.3.3 Teknik pengambilan sampel ... 31

4.3.4 Besar sampel ... 31

4.4 Karakteristik Sampel Penelitian ... 32

4.4.1 Kriteria inklusi ... 32

4.4.2 Kriteria eksklusi ... 32

4.5 Variabel Penelitian ... 32

4.5.1 Variabel bebas ... 32

4.5.2 Variabel tergantung ... 32

4.6 Definisi Operasional Variabel ... 32

4.7 Instrumen Penelitian ... 33

4.7.1 Alat penelitian ... 33

4.7.2 Bahan penelitian ... 33

(9)

4.9 Analisis Data ... 35

4.10 Alur Penelitian ... 35

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA ... 36

5.1 Karakteristik Sampel Penelitian ... 36

5.1.1 Karakteristik Usia Terhadap Kekuatan Otot ... 36

5.1.2 Karakteristik IMT Terhadap Kekuatan Otot ... 37

5.1.3 Karakteristik Usia Atlet Basket Terhadap Rerata Kekuatan Otot ... 39

5.1.4 Karakteristik Usia Atlet Futsal Terhadap Rerata Kekuatan Otot ... 39

5.2 Hasil Analisis Penelitian ... 40

BAB 6 PEMBAHASAN ... 41

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ... 46

7.1 Kesimpulan ... 46

7.2 Saran ... 47

7.2.1 Bagi sampel penelitian ... 47

7.2.2 Bagi penelitian selanjutnya ... 47

DAFTAR PUSTAKA ... 48

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Norma Kekuatan Otot Tungkai Putra ... 34

5.1 Karakteristik Usia Terhadap Kekuatan Otot ... 36

5.2 Karakteristik IMT Terhadap Kekuatan Otot ... 37

5.3 Karakteristik Usia Atlet Basket Terhadap Rerata Kekuatan Otot ... 39

5.4 Karakteristik Usia Atlet Futsal Terhadap Rerata Kekuatan Otot ... 39

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Serabut Otot ... 5

2.2 Organisasi Otot ... 6

2.3 Mekanisme Kontraksi Otot ... 8

2.4 Siklus Kontraksi Otot ... 9

2.5 Wall Squats ... 24

2.6 Leg Press Machine ... 26

2.7 Tight Muscle ... 26

2.8 Back-Leg Dynamometer ... 28

3.1 Kerangka Konseptual Penelitian... 29

4.1 Alur Penelitian ... 35

5.1 Grafik Karakteristik Usia Terhadap Kekuatan Otot ... 37

(12)

DAFTAR SINGKATAN

Ach : Asetilkolin

ADP : Adenosine Diphosphate ATP : Adenosine Triphosphate

Ca++ : Kalsium

IMT : Indeks Massa Tubuh

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Abernethy B, Hanrahan SJ, Kippers V, et al, 2005, The Biophysical Foundations of Human Movement 2nd Ed, Palgrave Macmillan, pp. 177.

Boone T, 2013, Introduction to Exercise Physiology, American Society of Exercise Physiology, USA, pp. 136

Brown LE, 2007, Human Kinetics: Strength Training, USA, pp. 114

Clipinger KS, 2007, Human Kinetics: Dance Anatomy and Kinesiology, USA, pp. 246

Faruq MM, 2009, Meningkatkan Kebugaran Jasmani Melalui Permainan dan Olahraga Bola Basket, Jakarta, PT. Gramedia, pp. 13-24

Fishman SM, Ballantyne JC, Rathmell JP, 2009, Bonica’s Management Pain 4th Edition, Wolters Kluwer Health/Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia, pp. 1304

Fleck, Steven J., Kraemer, William, 2014, Human Kinetics: Designing Resistance Training Programs Ed. 4, USA, pp. 16-17

Frontera WR, Hughes VA, Fielding RA, et al, 2006, Aging of Skeletal Muscle: a 12-year Longitudinal Study, J Appl Physiol, 88:1321-6.

Guyton AC, 2012, alih bahasa, Irawati et al; editor edisi bahasa Indonesia, Luqman Yanuar Rachman et al, dalam : Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed 11, Jakarta, EGC, pp. 74-83.

Hakkinen K, 2008, Strength and Power in Sport: Aging and Neuromuscural Adaptation to Strength Training, Blackwell Science Ltd, Oxford, pp 409.

Hedges D, 2009, Isometric Strength Secrets of the Shaolin Monks, Wild Geese Martial Arts & Fitness, pp. 5-13.

Irawan MA, 2007, Metabolisme Energi tubuh dan Olahraga, Jakarta, PT. Gramedia, pp. 1-10.

(15)

Kokkinos P, 2010, Phisycal Activity and Cardivascular Disease Prevention, Jones and Barlett Publishers, Ontario, pp 114.

Larsson L, 2007, Morphological and Functional Characteristic of the Ageing Skeletal Muscle in a Man, Acta Physiol Scand, 457:1-36.

Masrizal, 2012, Kontribusi Kekuatan Otot Kaki Terhadap Akurasi Passing Lambung Pada Atlet Sepak Bola SMA Negeri 10 Pekanbaru [Skripsi], Universitas Islam Riau, pp 34

McArdie WD, Katch FI, Katch VL, 2015, Exercise Physiology: Nutrition, Energy, and Human Performance 8th Edition, Wolters Kluwer Health/Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia, pp. 732

Mescher AL, 2009, Junqueira’s Basic Histology: Text and Atlas 12thEdition, McGraw Hill Professional, pp 167.

Moore KL, Dalley AF II, Agur AMR, Moore ME, 2013, Anatomi Berorientasi Klinis Ed. 5 Jilid 2, Erlangga, Jakarta, pp. 109.

Muhadjir, 2007, Pendidikan Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan, Yudhistira, Jakarta, pp. 61-63.

Nagano A, Taku K, and Senshi F, 2007, Optimal coordination of maximal-effort horizontal and vertical jump motions- a computer simulation study, Biomed Central Ltd, 6: 20.

Notoatmodjo S, 2012, Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta, Rineka Cipta, pp. 87

Novitasari A, 2009, Hubungan Karakteristik, Pengetahuan, Sikap dan Faktor Lingkungan dengan perilaku Makan Berdasarkan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) pada Atlet Remaja Di Gelora Bung Karno Senayan Jakarta tahun 2009, [Skripsi], Depok: Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Page P, Ellenbecker TS, 2011, the Scientific and Clinic Application Of Elastic Resistance, Library of Congress, pp 248.

(16)

Prima, 2011, Pelatihan Tenaga Laboran Keolahragaan Program Indonesia Emas Menuju Juara Umum Sea Game XXVI, Kemenpora: Jakarta.

Reilly T, 2006, Science Of Training-soccer: A Scientific Approach To Developing Strength, Speed And Endurance, New York, pp 55

Rismana EA, 2013, Pengaruh Pemberian Delorme Exercises Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Quadriceps Femoris Pada Pemain Futsal, [Skripsi], Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Riyadi S, 2011, Pemrosesan Informasi Dalam Belajar Gerak, Journal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 11 No. 2, pp. 15.

Rizzo DC, 2010, Fundamentals of Anatomy and Physiology 3rd Edition, Clifton Park, Cengage Leraning, pp. 221

Rhoades AR, Bell DR, 2013, Medical Physiology: Principles For Clinical Medicacine 4th Edition, Philadelphia, Lippincott Williams & Wilkins, a Wolters Kluwer business, pp. 150

Salim A, 2007, Buku Pintar Olahraga Basket, Jakarta, Yuansa, pp. 9-14

Santosa A, 2007, Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga, Jakarta, Depdikbud, pp. 33-35

Schepsis AA and Busconi BD, 2006, Orthopaedic Surgery Essentials Series Editors: Sports Medicine, Lippincott Williams & Wilkins, Maryland, Chapter 34: Strength and Conditioning pp. 479.

Sherwood L, 2013, Human Physiology: From Cells to Systems Ed 8, Canada, Yolanda Cossio, pp. 191

Sloane E, 2004, Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula; alih bahasa, James Veldman; editor bahasa Indonesia, Palupi Widyastuti, Jakarta, EGC, pp 120, 125.

Stoppani J, 2006, Encyclopedia of Muscle & Strength, USA, pp. 65-66

(17)

WHO, 2011, The WHO Document Production Services.CDC.gov [internet], USA government [updated: 13 September 2011; diakses pada tanggal 1 Juli 2015] diambil dari

http://www.cdc.gov/healthyweight/ assessing/bmi/adult_bmi/index.html

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2005, Kamus Besar Bahasa Indonesia Ed 3. Cet. 3, Jakarta, Balai Pustaka

Thompson GS, 2015, Understanding Anatomy and Physiology 2nd Edition, Philadelphia, F. A. Davis Company, pp. 135

Wahyuni dan Dyah WA, 2013, Pengaruh Latihan Close Kinetic Chain Dengan Static Quadriceps Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Quadriceps Femoris Pada Penderita Osteoarthritis Lutut, [Skripsi], Universitas Muhammadiyah Surakarta

Wardhani IR, Nuhoni SA, Tamin TZ, Wahyudi ER, Kekalih A, 2011, Kekuatan Otot Dan Mobilitas Usia Lanjut Setelah Latihan Penguatan Isotonik Quadriceps Femoris Di Rumah, Majalah Kedokteran Indonesia Vol. 61, pp 4, 7.

Weir J, 2013, Does Isometric Training Develop Muscle Power For Basketball?,

eHow Contributor (online),

http://www.ehow.com/info_12324922_isometric-training-develop-muscle-power-basketball.html, [diakses tanggal 3 Desember 2014].

Widiantara IMA, Lesmana SI, Muliarta IM, 2013, Peningkatan Vertical Jump Pada Latihan Isometrik Otot Ekstensor Knee Dan Plantar Fleksor Ankle Sama Dengan Latihan Konvensional Mahasisa Fisioterapi S1 Reguler Di Universitas Udayana, [Skripsi], Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

Williams AM, 2013, Science and Soccer: Developiing Elite Performers 3rd Edition, New York, pp. 34

(18)

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

M. Quadriceps femoris adalah otot ekstensor besar tungkai. Otot ini merupakan

salah satu otot paling kuat dan paling besar. Otot tersebut tiga kali lipat lebih kuat daripada kelompok antagonistiknya, yaitu otot hamstring. Kontraksi konsentrik quadriceps untuk ekstensi lutut melawan gravitasi penting selama bangun setelah

duduk atau berjongkok, selama mendaki dan menaiki tangga, dan untuk akselerasi dan proyeksi (berlari dan melompat) (Moore and Dalley, 2013).

Prestasi yang optimal dalam olahraga futsal membutuhkan kekuatan dalam menendang bola yang baik pada pemain futsal. Kekuatan menendang bola dilakukan pada otot Quadriceps femoris pada pemain futsal yang dapat ditingkatkan dengan latihan yang memerlukan adanya tahanan yang optimal (Rismana, 2013).

Permainan bola basket memiliki beberapa gerakan-gerakan yaitu dribbling, passing, catching, shooting dan pivot. Gerakan-gerakan yang dilakukan tentunya

membutuhkan kekuatan otot-otot tungkai yang maksimal terutama pada gerakan shooting, dimana pemain harus memasukkan bola ke dalam ring dengan melakukan

jump shot. atlet memulai dengan berjongkok. Tindakan ini meregangkan otot

quadriceps dan meningkatkan laju pembakaran serabut otot, sehingga memicu

refleks peregangan yang memperkuat respon kontraktil otot-otot quadriceps sehingga otot ekstensor mendapatkan tambahan tenaga (Sherwood, 2013).

(19)

2

menggunakan kekuatan dengan gerakan. Latihan isokinetik mengerahkan tenaga dengan kecepatan konstan atau tetap (Schepsis and Busconi, 2006). Isometrik dilakukan pada benda yang tidak bergerak, seperti dinding atau mesin berat yang melampaui konsentrasi kekuatan maksimal seseorang (Fleck dan William, 2014). Keuntungan dari latihan isometrik terjadi saat awal memulai latihan atau pemanasan, atau saat rehabilitasi (Schepsis and Busconi, 2006).

Penelitian Nagano, et al tahun 2007 menjelaskan bahwa peran otot yang penting dalam melakukan gerak melompat adalah otot Quadriceps femoris. Penelitian yang dilakukan oleh Widiantara, et al tahun 2014 menunjukkan bahwa latihan isometrik pada otot Quadriceps dapat meningkatan vertical jump. Penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni dan Dyah tahun 2013 menunjukkan bahwa latihan isometrik memiliki pengaruh terhadap peningkatan kekuatan otot pada penderita Osteoarthritis (OA) lutut. Kekuatan otot ini dapat diukur menggunakan alat atau mesin. Salah satu mesin untuk menilai kekuatan otot adalah back-leg dynamometer. Dynamometer test merupakan alat pengukur yang cocok untuk kekuatan otot statis

(Boone, 2013).

Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin mengetahui tentang perbedaan kekuatan otot Quadriceps femoris pada atlet bola basket dan atlet futsal dengan latihan isometrik.

1.2Rumusan Masalah

(20)

3

1.3Tujuan Penelitian 1.3.1Tujuan umum

Mengetahui perbedaan kekuatan otot quadriceps femoris pada atlet bola basket dan atlet futsal dengan latihan isometrik.

1.3.2 Tujuan khusus

a. Mengetahui karakteristik usia terhadap kekuatan otot quadriceps femoris pada atlet bola basket dan atlet futsal.

b. Mengetahui karakteristik IMT terhadap kekuatan otot quadriceps femoris pada atlet bola basket dan atlet futsal.

1.4Manfaat Penelitian 1.4.1Akademis

Sebagai bahan kajian dan pembelajaran untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan kekuatan otot quadriceps femoris.

1.4.2 Klinis

a. Tenaga kesehatan

Masukan bagi tenaga kesehatan, untuk menambah wawasan, pemahaman dan pengalaman mengenai kekuatan otot Quadriceps femoris pada atlet basket dan futsal dengan latihan isometrik untuk upaya preventif dan rehabilitasi saat cedera.

b. Manajemen SMA Negeri 1 Lawang

(21)

4

Referensi

Dokumen terkait

Seiring dengan usaha pemerintah dalam mewujudkan tujuan nasional tersebut, masih banyak masalah yang dihadapi, salah satunya adalah masalah efektifitas

Sampel dari penelitian ini adalah sebagian konsumen Extra Joss yang berusia 17- 50 tahun, baik pria maupun wanita yang pernah mengkonsumsi Extra Joss Active rasa krim soda, yang

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah : Untuk mengetahui bagaimana persepsi konsumen terhadap diferensiasi Extra Joss

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan serta informasi dalam kaitannya kemandirian anak ditinjau dari jenis kelamin dan urutan kelahiran, sehingga orang tua dapat

Hasil penelitian Lim (1992) di IUPHHK PT Kayu Pasaguan menunjukkan hubungan yang sangat nyata antara luas bidang dasar pohon yang ditebang dengan volume limbah yang terjadi, yang

Manajemen dalam Peningkatan Kualitas Pengelolaan Taman Pendidikan Al Qur’an di PUSDIKLAT TPA Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia Propinsi Jawa Tengah"..

Apakah kadar MMP-1 serum ibu pada ketuban pecah dini lebih tinggi bila dibandingkan. dengan kehamilan

Berdasarkan hasil penelitian dilapangan dapat diketahui bahwa modul kearsipan X semester 2 untuk SMK berbasis kurikulum 2013 sudah dapat membuat siswa berperan