• Tidak ada hasil yang ditemukan

Standar Promosi Kesehatan Rumah Sakit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Standar Promosi Kesehatan Rumah Sakit"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) tahun 2009 dinyatakan bahwa untuk dapat mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya perlu diselenggarakan berbagai upaya kesehatan dengan pendekatan pencegahan, peningkatan, pengobatan dan pemulihan. Rumah sakit merupakan sarana kesehatan yang termasuk dalam Subsistem SKN.

Fungsi rumah sakit adalah melakukan upaya kesehatan perorangan maupun upaya kesehatan masyarakat, di mana promosi kesehatan merupakan salah satu upaya pelayanan yang harus dilaksanakan. Untuk itu, maka Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1114/ MENKES/SKI VIII 2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah juga mencakup pedoman (umum) tentang pelaksanaan promosi kesehatan di rumah sakit.

Reformasi perumahsakitan di Indonesia sangat diperlukan untuk

meningkatkan pelayanan prima mengingat masih banyaknya rumah sakit yang hanya menekankan pelayanannya kepada aspek kuratif dan rehabilitatif. Reformasi perumahsakitan harus diarahkan kepada dua hal penting,

yaitu:

(4)

• Perubahan orientasi rumah sakit ke arah peningkatan perhatian terhadap upaya-upaya promotif, sehingga rumah sakit menjadi Rumah Sakit yang mempromosikan kesehatan (Health Promoting Hospital).

• Peningkatan sumber daya rumah sakit, yang meliputi peningkatan sumber daya manusia, baik secara kuantitatif maupun kualitatif, dan peningkatan sumber daya lain (organisasi , dana, sarana, dan peralatan) menjadikan Rumah Sakit yang mengedepankan upaya pencegahan.

Promosi Kesehatan di Rumah Sakit (PKRS) bertujuan meningkatkan edukasi masyarakat rumah sakit termasuk pasien dan keluarga selain pengunjung rumah sakit, tentang pentingnya menjaga kesehatan. Oleh karena itu, kegiatan Promosi Kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari program pelayanan kesehatan di rumah sakit.

Kementerian Kesehatan akademisi dari FKM UI, PERSI , KARS dan organisasi profesi, telah mengembangkan Standar Promosi Kesehatan Rumah Sa kit yang merupakan adaptasi dari buku Standards for Health Promotion in Hospitals-WHO. Standar PKRS ini dapat menjadi acuan masing-masing rumah sakit dalam perencanaan kegiatan Promosi Kesehatan.

Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan Standar PKRS ini. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta , September 2011

Kepala Pusat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan

dr. Lily S Sulistyowati, MM

Standar Promosi Kesehatan Rumah Sakit

(5)

Latar Belakang

Oi masa yang lampau sistem kesehatan lebih banyak berorientasi pada penyakit, yaitu hanya menunggu sampai ada yang sakit, barulah kemudian yang bersangkutan diberi pengobatan. Oalam keadaan yang memerlukan , si sakit dirawat di rumah sa kit. Sesudah sembuh dipulangkan, lalu kambuh dengan penyakit yang sama sehingga yang bersangkutan dirawat kembali di rumah sakit. Oemikian siklus ini berlangsung terus, kemudian disadari , bahwa untuk memelihara kesehatan masyarakat diperlukan suatu rangkaian usaha yang lebih luas, di mana perawatan dan pengobatan di rumah sakit hanyalah salah satu bag ian kecil dari rangkaian usaha tersebut.

Efektivitas suatu pengobatan, selain dipengaruhi oleh pol a pelayanan kesehatan yang ada serta sikap dan keterampilan para pelaksananya, juga

Standar Promosl Kesehatan

(6)

sangat dipengaruhi oleh lingkungan, sikap, pol a hidup pasien dan keluarganya. Selain itu, tergantung juga pada kerjasama yang positif antara petugas

kesehatan dengan pasien dan keluarganya. Kalau pasien dan keluarganya memiliki pengetahuan tentang cara-cara penyembuhan dan pencegahan penyakit, serta keluarga pasien mampu dan mau berpartisipasi secara positif, maka hal ini akan membantu peningkatan kualitas kesehatan masyarakat pada umumnya.

Promosi Kesehatan di Rumah Sakit (PKRS) berusaha mengembangkan

pengertian pasien, keluarga , dan pengunjung rumah sakit tentang penyakit dan pencegahannya. Selain itu, Promosi kesehatan di Rumah Sakit juga berusaha menggugah kesadaran dan minat pasien, keluarga, dan pengunjung rumah sakit untuk berperan secara positif dalam usaha penyembuhan dan pencegahan penyakit. Oleh karena itu, Promosi Kesehatan di Rumah Sakit merupakan bagian yang tidak terpisah dari program pelayanan kesehatan di rumah sakit.

Falsafah

Setiap tindakan manusia selalu memiliki dasar filosofi yang sering tidak disadari. Dasar pemikiran yang muncul dari filosofi tersebut merupakan pendorong kuat terhadap semua tindakannya. Filosofi yang melandasi Promosi Kesehatan di Rumah Sa kit ialah setiap individu atau kelompok mempunyai hak dan potensi untuk menentukan pilihan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kesehatannya, karena sebagian besar masalah kesehatan muncul akibat dari perilaku individu atau kelompok itu sendiri. Ha ini ditambah dengan insting pada individu atau kelompok untuk mempertahankan diri, merupakan dasar yang kuat untuk melibatkan individu atau kelompok dalam memecahkan masalah kesehatan yang dihadapi.

Standar Promos l Kesehata n

Rumah Sakit

(7)

Rumah sakit dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan setiap orang agar bisa mengendalikan dan memperbaiki kesehatan dirinya serta menjadikan rumah sakit sebagai tempat kerja yang sehat. Hal ini bertujuan untuk menjamin dan menjaga keselamatan hidup pasien, staf, pengunjung dan masyarakat.

Isu Strategis

Promosi Kesehatan di Rumah sakit telah diselenggarakan sejak tahun 1994 dengan nama Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit (PKMRS). Seiring dengan perkembangannya, pada tahun 2003, istilah PKMRS berubah menjadi Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS). Berbagai kegiatan telah dilakukan untuk pengembangan PKRS seperti penyusunan pedoman PKRS, advokasi dan sosialisasi PKRS kepada Direktur rumah sakit pemerintah , pelatihan PKRS, pengembangan dan distribusi media serta pengembangan model PKRS antara lain di Rumah sakit Pasar Rebo di Jakarta dan Rumah Sakit Syamsuddin, SH di Sukabumi. Namun pelaksanaan PKRS dalam kurun waktu lebih dari 15 tahun belum memberikan hasil yang maksimal dan

kesinambungannya di rumah sakit tidak terjaga dengan baik tergantung pada kuat tidaknya komitmen Direktur rumah sakit

Berdasarkan hal tersebut, beberapa isu strategis yang muncul dalam Promosi Kesehatan di Rumah Sakit, yaitu :

1. Sebagian besar Rumah sakit belum menjadikan PKRS sebagai salah satu kebijakan upaya pelayanan Kesehatan di Rumah sakit.

2. Sebagian besar Rumah sakit belum memberikan hak pasien untuk mendapatkan informasi tentang pencegahan dan pengobatan yang berhubungan dengan penyakitnya.

Standar Pmrnosl Kesehatan

Rumah Salol

(8)

3 . Sebagian besar Rumah sakit belum mewujudkan tempat kerja yang aman, bersih dan sehat.

4. Sebagian besar Rumah sakit kurang menggalang kemitraan untuk meningkatkan upaya pelayanan yang bersifat preventif dan promotif.

Dasar Hukum

1. Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan a. Pasal7

Setiap orang berhak untuk mendapatkan informasi dan edukasi tentang kesehatan yang seimbang dan bertanggungjawab.

b. Pasal8

Setiap orang berhak memperoleh informasi tentang data kesehatan dirinya termasuk tindakan dan pengobatan yang telah maupun yang akan diterimanya dari tenaga kesehatan.

C.   Pasal10

Setiap orang berkewajiban menghormati hak orang lain dalam upaya memperoleh lingkungan yang sehat baik fisik , bi%gi, maupun sosial. d. Pasal 11

Setiap orang berkewajiban berperilaku hidup sehat untuk mewujudkan , mempertahankan, dan memajukan kesehatan yang setinggi-tinginya. e. Pasal17

Pemerintah bertanggungjawab atas ketersediaan akses terhadap

informasi , edukasi , dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Standar Promosl Kesehatan

Rumah Sa kit

(9)

f. Pasal 18

Pemerintah bertanggungjawab memberdayakan dan mendorong peran aktif masyarakat dalam segala bentuk upaya kesehatan. g. Pasal47

Upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang

dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan. h. Pasal55

1) Pemerintah wajib menetapkan standar mutu pelayanan kesehatan 2) Standar mutu pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pad a

ayat (1) diatur dengan peraturan Peraturan Pemerintah.

i. Pasal62

1) Peningkatan kesehatan merupakan segala bentuk upaya yang dilakukan oleh Pemerintah , Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat untuk mengoptimalkan kesehatan melalui kegiatan penyuluhan, penyebarluasan informasi, atau kegiatan lain untuk menunjang tercapainya hidup sehat.

2) Pencegahan penyakit merupakan segala bentuk upaya yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat untuk menghindari atau mengurangi risiko , masalah dan dampak buruk akibat penyakit.

3) Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjamin dan menyediakan fasilitas untuk kelangsungan upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.

4) Ketentuan lebih lanjut tentang upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit diatur dengan Peraturan Menteri.

Standar Promos i Kesehalan Rumah Saklt

(10)

j. Pasal 115

1) Kawasan Tanpa Rokok (KTR) pada fasilitas pelayanan kesehatan 2) Pemerintah Daerah wajib menetapkan Kawasan Tanpa Rokok di

wilayahnya. k. Pasal168

1) Untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efesien diperlukan informasi kesehatan.

2) Informasi kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui sistem informasi dan melalui lintas sektor. 3) Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem informasi sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah. 2. Undang-undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit

a. Pasal1

Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

b. Pasal4

Rumah sakit mempunyai tug as memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.

c. Pasal 10, ayat2

Bangunan Rumah sakit paling sedikit terdiri atas ruang, butir m) ruang penyuluhan kesehatan masyarakat Rumah sakit.

d. Pasal29

Setiap Rumah sakit mempunyai kewajiban; butir a) memberikan informasi yang benar tentang pelayanan Rumah sakit kepada masyarakat.

Standar Promosi Kesehatan Rumah Sakit

(11)

e. Pasal32

Setiap pasien mempunyai hak, butir d) memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan stan dar prosedur operasional.

3. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 267/MENKES/SKlII/201 0 tentang Penetapan Road Map Reformasi Kesehatan Masyarakat, dimana hal ini tidak terpisahkan dengan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2010-2014. Salah satu Prioritas Reformasi Kesehatan yang dimaksud adalah Rumah Sakit Indonesia Kelas Dunia (World Classs Hospital).

4. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 659/Menkes/perNIII/2009 tentang Rumah Sakit Indonesia Kelas Dunia(World Class Hospital).

Standar Promosl Kesehalan

Rumah Sakit

(12)

BAB2

PROMOSI KESEHATAN

RUMAH SAKIT

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan

kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi

setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat

yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan

kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada

perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan

merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian

khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak,

lanjut usia (Iansia), dan keluarga miskin.

10  Standar Prom os l Kes ehatan

(13)

Oleh karena itu Kementerian Kesehatan menetapkan visi yaitu "Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan". Dalam mencapai visi tersebut Kementerian Kesehatan juga menetapkan 4 misi yaitu :

1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani.

2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan.

3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan. 4. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik.

Untuk mewujudkan visi dan misi Kementerian Kesehatan serta

memperhatikan pencapaian Prioritas Nasional Bidang Kesehatan (PNBK), maka akan dilaksanakan beberapa strategi antara lain

1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat madani dalam pembangunan kesehatan melalui kerjasama nasional dan global.

2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan, serta berbasis bukti; dengan pengutamaan pada upaya promotif dan preventif.

Rumah sakit merupakan saran a kesehatan yang termasuk dalam Subsistem Upaya Kesehatan. Rumah sakit tidak boleh dipandang sebagai suatu entitas yang terpisah dan berdiri sendiri dalam sektor kesehatan. Peran rumah

(14)

sakit adalah mendukung pelayanan kesehatan dasar melalui penyediaan fasilitas rujukan dan mekanisme bantuan. Menurut WHO, "Rumah sakit harus terintegrasi dalam sistem kesehatan dimana ia berada. Fungsinya adalah sebagai pusat sumber daya bagi peningkatan kesehatan masyarakat di wilayah yang bersangkutan." Reformasi perumahsakitan di Indonesia sangat diperlukan mengingat masih banyaknya rumah sakit yang hanya menekankan pelayanannya kepada aspek kuratif dan rehabilitatif saja. Padahal keadaan ini menyebabkan rumah sakit menjadi sarana kesehatan yang 'elit' dan terlepas dari sistem kesehatan dimana ia berada.

Penerapan paradigm a di atas akan sangat berpengaruh terhadap pendekatan yang harus dilaksanakan dalam promosi kesehatan . Untuk itu pengembangan promosi kesehatan di rumah sakit perlu dilakukan sesegera mungkin. Untuk mempercepat upaya PKRS menjadi bagian dari upaya pelayanan kesehatan Rumah sakit maka PKRS dirasa penting menjadi salah satu penilaian dalam Akreditasi Rumah sakit. Oleh karen a itu, dibutuhkan standar PKRS yang dapat dijadikan acuan dalam penyusunan instrumen akreditasi Rumah sakit di Indonesia.

12  Standar PrOrnD51 Kdsetlatan

(15)

Pengertian PKRS

Promosi Kesehatan di Rumah Sakit adalah upaya Rumah Sakit untuk meningkatkan kemampuan pasien, klien, dan kelompok-kelompok

masyarakat, agar pasien dapat mandiri dalam mempercepat kesembuhan dan rehabilitasinya, klien dan kelompok-kelompok masyarakat dapat mandiri dalam meningkatkan kesehatan, mencegah masalah-masalah kesehatan, dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat, melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama mereka, sesuai sosial budaya mereka, serta didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.

Tujuan PKRS

Terciptanya masyarakat rumah sakit yang menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat melalui perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku pasien RS serta pemeliharaan lingkungan RS dan termanfaatkannya dengan baik semua pelayanan yang disediakan RS.

Standar Promosi Kesehatan 13

(16)

Sasaran PKRS

Sasaran Promosi Kesehatan di Rumah Sakit adalah masyarakat di rumah sakit, yang terdiri dari

• Petugas

• Pasien

• Keluarga Pasien

• Pengunjung

• Masyarakatyang tinggal/berada di sekitar rumah sakit

(17)

BAB3

STANDAR PROMOSI KESEHATAN

RUMAH SAKIT

STANDAR

1,

KEBIJAKAN MANAJEMEN

Organisasi Rumah Sakit harus memiliki kebijakan tertulis untuk

PKRS, Kebijakan

ini

diimplementasikan sebagai bagian dari

peningkatan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat

Rumah Sakit secara keseluruhan,

Tujuan :

Adanya dukungan kebijakan untuk pelaksanaan PKRS

sebagai bagian integral peningkatan kualitas manaJemen

organisasi,

Siandar Promosi Kesehatan 15

(18)

Elemen :

1 . 1 Rumah Sakit memiliki kebijakan tertulis tentang PKRS.

1 .2 Rumah Sakit membentuk unit kerja PKRS. 1.3 Rumah Sakit memiliki tenaga pengelola

PKRS.

1.4 Rumah Sakit memiliki alokasi anggaran

untuk pelaksanaan PKRS.

1.5 Rumah Sakit memiliki perencanaan PKRS secara berkala.

1.6 Rumah Sakit memiliki saranaJperalatan untuk pelaksanaan PKRS.

1.7 Rumah Sakit mensosialisasikan PKRS di seluruh jajaran Rumah sa kit.

1 .8 Rumah Sakit meningkatkan kapasitas tenaga pengelola PKRS.

1.9 Rumah Sakit melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan PKRS.

STANDAR 2.

KAJIAN KEBUTUHAN

MASYARAKAT RUMAH SAKIT

Rumah Sakit melakukan kajian kebutuhan Promosi Kesehatan untuk pasien , keluarga pasien, pengunjung rumah sakit dan masyarakat sekitar rumah sakit .

Tujuan :

Diperolehnya gambaran tentang informasi yang

16 Stallctar Promosi Kesehatall

Rumah Saki!

dibutuhkan pasien, keluarga pasien, pengunjung serta masyarakat sekitar rumah sakit sebagai dasar

pelaksanaan Promosi Kesehatan.

Elemen:

1.1 Rumah sakit memiliki instrumen kajian kebutuhan informasi dari pasien, keluarga pasien, pengunjung rumah sakit, dan masyarakat sekitar rumah sakit, serta media komunikasi yang sesuai untuk mereka.

1.2 Rumah sakit melakukan kajian kebutuhan

informasi dari pasien , keluarga pasien, pengunjung rumah sakit, dan masyarakat sekitar rumah sakit, serta media komunikasi yang sesuai untuk mereka.

1 .3 Rumah sakit memiliki rumusan informasi yang dibutuhkan pasien, keluarga pasien, pengunjung rumah sakit, dan masyarakat sekitar rumah sakit, serta media komunikasi yang sesuai untuk mereka.

STANDAR 3.

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

RUMAH SAKIT

(19)

Tujuan:

Meningkatnya daya dan peran peran serta masyarakat rumah sakit dalam mencegah dan atau mengatasi masalah kesehatan yang dihadapinya.

Elemen:

1.1 Rumah sakit mewajibkan para petugas rumah sakit melakukan pemberdayaan masyarakat selama bertugas dalam aspek-aspek kuratif, rehabilitatif, preventif, dan pro motif.

1.2 Rumah sakit menyediakan akses di

setiap unit pelayanan untuk merespon

kebutuhan informasi pasien, keluarga pasien, pengunjung rumah sakit dan masyarakat sekitar rumah sakit. 1.3 Rumah sakit berperan aktif dalam

memberdayakan masyarakat di sekitar rumah sakit melalui pengorganisasian masyarakat.

STANDAR 4.

RUMAH SAKIT MELAKSANAKAN

BINA SUASANA UNTUK

MENDUKUNG KEGIATAN

PEMBERDAYAAN.

Rumah sakit menjamin tempat kerja yang aman, bersih dan sehat. Oleh karen a itu Rumah sakit memastikan upaya-upaya

yang menyangkut kebersihan dan kelengkapan sarana prasarana yang ada untuk melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Tujuan:

Rumah sakit menciptakan suasana yang kondusif agar pasien, keluarga pasien, pengunjung, dan masyarakat sekitar rumah sakit untuk mau dan mampu berperilaku hidup bersih dan sehat.

Elemen:

1.1 Rumah sakit memanfaatkan ruangan dan halaman rumah sakit untuk memasang I menayangkan berbagai media komunikasi. 1.2 Rumah sakit memanfaatkan individu/kelompok

di luar rumah sakit untuk bina suasana.

1.3 Rumah sakit memanfaatkan media massa untuk bina suasana.

STANDAR 5.

KEMITRAAN

Rumah sakit menggalang kemitraan dengan sektor lain, dunia usaha dan swasta lainnya dalam upaya meningkatkan pelaksanaan PKRS baik di dalam maupun di luar gedung .

(20)

Tujuan :

Terjalin kerjasama dengan mitra terkait untuk optimalisasi pelaksanaan kegiatan PKRS.

Elemen:

1 . 1 Rumah sakit mengidentifikasi mitra potensial dalam rangka menggalang kemitraan berkaitan dengan pelaksanaan promosi kesehatan .

1.2 Rumah sakit mempunyai jejaring kemitraan dengan sektor lain, dunia usaha dan swasta lainnya.

1.3 Rumah sakit melaksanakan program kerjasama kemitraan dengan sektor lain , organisasi kemasyarakatan, swasta, dan dunia usaha lainnya.

STANDAR 6.

RUMAH SAKIT YANG

MEWUJUDKAN TEMPAT

KERJA SEHAT

Rumah sakit mewujudkan lingkungan tempat kerja/pelayanan yang aman, bersih dan sehat, serta menjamin kecukupan sarana dan prasarana untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.

18 Standar Promosi Kesehatan

RUmah Sa kit

Tujuan :

Terwujudnya tempat kerja yang aman, bersih dan sehat bagi masyarakat Rumah sa kit.

Elemen:

1.1 Rumah sakit menjamin terjaganya keamanan, kebersihan, dan kesehatan lingkungan rumah sakit.

1.2 Rumah sakit menyediakan sarana dan prasarana untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan secara memadai. 1.3 Rumah sakit dinyatakan sebagai kawasan

(21)

Pemantauan dan Evaluasi dilakukan berdasarkan Standar

Promosi Kesehatan di Rumah sakit, seperti yang telah

dijelaskan pada BAB III. Pemantauan dilakukan terhadap

perkembangan dari masukan (input), proses, dan keluaran

(output). Evaluasi dilakukan terhadap dampak dari PKRS

yang telah diselenggarakan.

Standar Promosi Kesehatan 19

(22)

A. Indikator masukan (Input)

Masukan yang perlu diperhatikan adalah yang berupa komitmen, sumberdaya manusia, saranaiperalatan , dan dana.

B . Indikator Proses

Proses yang dipantau adalah proses pelaksanaan PKRS yang meliputi PKRS untuk pasien, PKRS untuk klien sehat, dan PKRS di luar gedung.

C. Indikator Keluaran (Outpu1)

Keluaran yang dipantau adalah keluaran dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan baik secara umum maupun secara khusus.

D. Indikator dampak

Indikator dampak mengacu kepada tujuan dilaksanakannya PKRS yaitu berubahnya pengetahuan, sikap dan perilaku pasien rumah sakit, serta terpeliharanya lingkungan rumah sa kit dal1 dimanfaatkannya dengan baik semua pelayanan yang disediakan rumah sakit. Oleh sebab itu kondisi ini sebaiknya dinilai setelah PKRS berjalan beberapa lama yaitu melalui upaya evaluasi.

Secara rinci, indikator masukan , proses, keluaran dan dampak dapat dilihat pada buku Petunjuk Teknis Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1426/Menkes/ SK IXII/ 2006 (terlampir).

20 Standar Promosi Kesehatan

(23)

Standar Promosi Kesehatgn Rumah Sakit (PKRS) ini disusun

agar menjadi acuan dalam pengembangan kegiatan PKRS

dan pengembangan Akreditasi Rumah Sakit yang

berhubungan dengan promosi kesehatan. Standar ini

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Petunjuk

Teknis Promosi Kesehatan Rumah sakit (PKRS) sesuai

keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1426/Menkes/SKI

XII/2006

Standar Promosi Kesehatan 21 

(24)

Tim penyusun

Penanggung Jawab: dr. Lily S.Sulistyowati, MM

Penyusun:

Ora. Ruflina Rauf, SKM, M.Si Dr.lr. Bambang Setiaji, SKM, M.Kes Andi Sari Bunga Untung, SKM, MSc.PH

Kontributor:

Dr. Bambang Hartono, M.Sc Dr. Kodrat Pramudho, SKM, M.Kes

Ora. Zuraida SKM, MPH Dr. Dian Ayubi, SKM, MQIH,

dr. MGS.Johan T Saleh Dr. Sri Handono Poniwati Y, SKM Widyaningsih dr. Elzarita Arbain, M.Kes

Drg.Enizar,

Ora. Hafni Rochmah, M.PH Marsuli, S.Sos, M.Kes Intan Endang, SKM, M.Kes

Yussiana Elza, SKM, M.Si drg. Yusra, M.Kes drg . Roswita Siregar Riza Afriani Margaresa, SKM Raden Danu Ramadityo, S.Psi

(25)
(26)

-

-H 

Vl

-0 CD 

... _ Z

0 > ­ ­

0.==

0::== Do 

.Jl

­...J 

セ ]i

",= (]"""

­ = 0

z.;= ru

( . n = •

O = ru

セMセ@

0>= I

t-iiiiiiiiiiiii 0 

= .r:

Do 

セ i@

­ 

7 "

-mz

5:(J)

m""O

zm 

...,7"  ュ セ@

:::JO 

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu bentuk upaya penyelenggaraan upaya kesehatan dilaksanakan melalui pelayanan kesehatan Puskesmas, karena Puskesmas merupakan pusat pembangunan masyarakat

Salah satu bentuk upaya penyelenggaraan upaya kesehatan dilaksanakan melalui pelayanan kesehatan Puskesmas, karena Puskesmas merupakan pusat pembangunan masyarakat

Promosi kesehatan merupakan upaya meningkatkan kemampuan masyarakat ber-perilaku hidup bersih dan sehat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat

Terkait upaya pengevaluasian untuk penilaian umum dari pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan masyarakat rumah sakit yang telah dilaksanakan oleh RSUP H Adam Malik

Pengembangan rumah sakit menjadi suatu organisasi yang sehat melalui pemberian penyuluhan kesehatan kepada pasien, karyawan rumah sakit, dan masyarakat, telah menghasilkan

Pengembangan rumah sakit menjadi suatu organisasi yang sehat melalui pemberian penyuluhan kesehatan kepada pasien, karyawan rumah sakit, dan masyarakat, telah menghasilkan

Penerapan Konsep Arsitektur Modern pada Rumah Sakit Umum Daerah Wonosobo karena Rumah Sakit merupakan bangunan Artifisial sehingga segala bentuk kegiatan khususnya Pelayanan

Salah satu bentuk upaya penyelenggaraan upaya kesehatan dilaksanakan melalui pelayanan kesehatan Puskesmas, karena Puskesmas merupakan pusat pembangunan masyarakat