• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERMEDIAKAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN HIDROLISIS GARAM DI KELAS XI SMA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERMEDIAKAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN HIDROLISIS GARAM DI KELAS XI SMA."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERMEDIAKAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR

DAN AKTIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN HIDROLISIS GARAM DI KELAS XI SMA

Oleh:

Dina Ananda Hasibuan NIM 4123331006

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

Pengaruh Pendekatan Saintifik Bermediakan Macromedia Flash Terhadap Hasil Belajar Dan Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran Hidrolisis Garam Di

Kelas XI SMA

DINA ANANDA HASIBUAN (4123331006) Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan pendekatan saintifik dengan bermediakan Macromedia Flash dan tanpa pendekatan saintifik dengan bermediakan Macromedia Flash pada materi Hidrolisis Garam. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 11 Medan yang berjumlah 7 kelas. Sampel yang digunakan pada penelitian ini diambil secara purpossif sampling sebanyak dua kelas, yakni satu kelas sebagai kelas eksperimen yang mendapat pembelajaran dengan pendekatan saintifik bermediakan Macromedia Flash dan satu kelas sebagai kelas kontrol yang mendapat pembelajaran tanpa pendekatan saintifik bermediakan Macromedia Flash. Masing-masing kelas terdiri dari 40 siswa. Instrumen tes yang valid sebanyak 24 soal dengan reliabilitas 0,905. Berdasarkan hasil uji persyaratan data, diketahui bahwa data hasil pretest, posttest dan gain pada kelas eksperimen dan kontrol berdistribusi normal dan homogen. sedangkan untuk uji hipotesis dengan taraf signifikan 0,05 diperoleh thitung > ttabel, yakni 3,992> 1,678 pada peningkatan hasil belajar siswa dan 5,183> 1,678 pada aktivitas siswa, berarti Ha diterima dan tolak Ho yaitu peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa yang mendapat pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik dengan bermediakan Macromedia Flash lebih tinggi daripada tanpa pendekatan dengan bermediakan Macromedia Flash pada materi Hidrolisis Garam di kelas XI SMA Negeri 11 Medan yaitu 65,2 % > 54,2 % pada peningkatan hasil belajar siswa dan 68,87> 57,99 pada aktivitas siswa . Untuk korelasi, menunjukkan korelasi, menunjukkan korelasi positif antara aktivitas siswa dengan peningkatan hasil belajar siswa yaitu r hitung > r tabel 0,515 > 0,320.

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT serta junjungan kami

Nabi Muhammad SAW karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pendekatan Saintifik Bermediakan Macromedia Flash Terhadap Hasil Belajar Dan Aktivitas Siswa

Pada Pembelajaran Hidrolisis Garam Di Kelas XI SMA”. Adapun penyusunan

skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang

telah banyak memberikan bimbingan, saran, dan motivasi kepada penulis sejak

awal perencanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini.

Ucapan terma kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Gulmah Sugiharti, M.Pd ,

Ibu Dr. Iis Siti Jahro, M.Si dan Bapak Freddy Tua Musa Panggabean, S.Pd, M.Pd

sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran demi

perbaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada

Bapak Drs. Amser Simanjuntak, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik dan

kepada seluruh Bapak/Ibu dosen khususnya Bapak Freddy Panggabean S.Pd,

M.Pd dan staff pegawai jurusan kimia FMIPA Unimed yang telah memberikan

ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima

kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. K. Lumbantoruan, M.Pd selaku

Kepala Sekolah SMA Negeri 11 Medan dan Ibu Jamaliah, S.Pd selaku guru kimia

serta siswa-siswi kelas XI IPA 3 dam XI IPA 5 yang telah banyak membantu

penulis selama penelitian berlangsung.

Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada sosok yang selalu

menjadi inspirasi dan motivasi yang mengajarkan banyak hal, sosok yang rela

berkorban dan selalu mendoakan penulis, yakni Ibunda tersayang

Dra. Masrah Hrp, M.M, Ayahanda Alm. Joni Efansyah Hasibuan dan Papa

(5)

v

adik tersayang Hana Amalia dan Mia Yolanda yang selalu memotivasi dan

mendoakan penulis.

Penulis sampaikan terima kasih kepada sahabat terkasih yaitu Bayyazid

Wandila yang telah memberikan motivasi dan mendengar keluh kesah dalam

pembuatan skripsi ini, teman-teman satu bimbingan yang telah banyak membantu,

sahabat-sahabat penulis yang banyak membantu memberikan saran dan motivasi

yaitu Emilia Widia, Ummy Wardaniah, Nurmala Yusuf, dan Silvi Wulandika.

Kepada kakak dan abang senior yang telah memberikan saran, dan seluruh

teman-teman Pendidikan Kimia Eks A dan teman-teman seangkatan 2012 yang

telah banyak membantu skripsi ini.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi,

susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran

yang membangun daai pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi

skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juni 2016

Penulis

(6)

vi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8

2.1. Pendekatan Saintifik 8

2.1.1. Pengertian Pendekatan Saintifik 8

2.2. Media 10

2.2.1. Pengertian Media 10

2.2.2. Fungsi Media 11

2.2.3. Media Macromedia Flash 11

2.2.4. Kelebihan Macromedia Flash 12

2.3. Hakikat Belajar Kimia 12

2.3.1. Pengertian Belajar Kimia 12

2.3.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar 13

2.4. Hasil Belajar Kimia 14

2.4.1. Pengertian Hasil Belajar Kimia 14

2.4.2. Tipe-Tipe Hasil Belajar 15

2.4.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar 17

2.5. Aktivitas Belajar 17

2.6. Hidrolisis Garam 18

2.6.1. Konsep Hidrolisis 18

2.6.2. Sifat Larutan Garam 18

2.6.3. Jenis-Jenis Garam 19

2.6.4. Penentuan Tetapan Hidrolisis dan pH Larutan Garam 20

2.7. Kerangka Konseptual 24

2.7. Hipotesis Penelitian 24

BAB III METODE PENELITIAN 25

(7)

vii

4.3. Persentase Peningkatan Hasil Belajar (Gain) 47

4.3.1. Aktivitas 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 56

5.1 Kesimpulan 56

5.2 Saran 56

(8)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Persentase Hasil Belajar Kimia Siswa SMAN 1 BABALAN 5

Tabel 3.1 Aktivitas Belajar Siswa 27

Tabel 3.2 Klasifikasi Analisis Validasi Isi 29

Tabel 3.3 Desain Penelitian 35

Tabel 3.4 Koefisien Korelasi 39

Tabel 4.1 Validitas Tes Uji Coba 40

Tabel 4.2 Analisis Data Daya Beda Soal 42

Tabel 4.3 Taraf Kesukaran Soal Hasil Tes Uji Coba 43

Tabel 4.4 Rata-Rata Hasil Belajar Siswa 45

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi dan Persentase Pretest Eksperimen

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi dan Persentase Pretest Kontrol

46

46

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi dan Persentase Postest Eksperimen 46

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi dan Persentase Postest Kontrol

Tabel 4.9 Persen Peningkatan Hasil Belajar

47

47

Tabel 4.10 Rangkuman Statistik Gain Siswa Deskriptif 48

Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas 50

Tabel 4.12 Hasil Uji Homogenitas 51

Tabel 4.13 Hasil Uji Hipotesis 52

Tabel 4.14 Hasil Uji Korelasi 53

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Desain Penelitian 36

Gambar 4.1 Grafik Hasil Belajar Siswa 45

Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa 48

(10)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 62

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 64

Lampiran 3. Kisi-Kisi Instrumen Tes Sebelum Validasi 95

Lampiran 4. Instrumen Tes Sebelum Validasi 104

Lampiran 5. Kunci Jawaban Sebelum Validasi 113

Lampiran 6. Tabel Hasil Validasi 114

Lampiran 7. Perhitungan Validasi 115

Lampiran 8. Tingkat Kesukaran 118

Lampiran 9. Daya Beda 120

Lampiran 10. Reliabilitas 121

Lampiran 11. Kisi-Kisi Instrument Setelah Validasi 122

Lampiran 12. Instrumen Tes Setelah Validasi 135

Lampiran 13. Kisi-Kisi Aktivitas dan Hasil Aktivitas 141

Lampiran 14. Data Hasil Belajar dan Persen Peningkatan Hasil Belajar 158

Lampiran 15. Media 163

Lampiran 16. Perhitungan Rata-rata, Simpanggan Baku, dan Varians 164

Lampiran 17.Uji Normalitass Data 170

Lampiran 18. Uji Homogenitas 179

Lampiran 19. Uji Hipotesis 183

Lampiran 20. Uji Korelasi 192

Lampiran 21. Tabel Liliefors 198

Lampiran 22. Tabel r Product Moment 199

Lampiran 23. Tabel Distribusi-t (Tabel t) 200

Lampiran 24. Daftar Nilai Distribusi f 201

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi pada saat ini

menuntut terjadinya sumber daya manusia berkualitas untuk menghadapi persaingan

global. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan masa

depan suatu bangsa. Berkat pendidikan dapat dihasilkan sumber daya manusia yang

berkualitas tinggi sehingga dapat mengetahui tentang perkembangan teknologi. Hal

ini sejalan dengan misi pendidikan nasional yang ditetapkan Depdiknas 2005/2006

yaitu mewujudkan pendidikan yang mampu membangun insan Indonesia yang cerdas

komprehensif meliputi cerdas spiritual, cerdas emosional dan sosial, cerdas

intelektual dan cerdas jasmani.

Contoh ilmu pengetahuan di atas adalah pelajaran kimia. Kimia merupakan

salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit bagi siswa yang menjadi penyebab

kesulitan belajar kimia antara lain banyak konsep kimia yang bersifat abstrak dan

kurangnya kompetensi guru dalam menggunakan media pembelajaran yang menarik

(Ashadi, 2009).

Sedangkan Wasonowati (2014) menuliskan bahwa kimia merupakan salah

satu cabang pelajaran MIPA yang masih banyak dianggap sulit. Mata pelajaran kimia

merupakan produk pengetahuan alam yang berupa fakta, teori, prinsip, dan hukum

dari proses kerja ilmiah. Jadi, dalam pelaksanaan pembelajaran kimia harus

mencakup tiga aspek utama yaitu: produk, proses, dan sikap ilmiah.

Karakteristik konsep ilmu kimia berbeda dengan ilmu lainnya. Kimia berisi

hitungan, fakta yang harus diingat, kosakata khusus, hukum-hukum yang

mengkaitkan satu ide dengan ide lain yang harus dipahami secara benar dan tepat

(Dali, 2013). Pokok bahasan hidrolisis garam contohnya, dalam pelajaran kimia kelas

XI yang terdiri dari konsep-konsep yang saling berhubungan membentuk suatu urutan

(12)

2

dituntut untuk memiliki pemahaman konseptual yang mencakup kemampuan dalam

menggambarkan dan menterjemahkan permasalahan hidrolisis garam menggunakan

pola pikir terstruktur dan sistematis serta siswa harus memiliki kemampuan

logika-matematis yang baik untuk menyelesaikan soal perhitungan.

Sehubungan dengan pernyataan di atas, materi Hidrolisis Garam merupakan

materi yang banyak perhitungan dan banyak konsep yang harus dipahami. Materi

tersebut akan lebih baik bila digunakan dengan pendekatan saintifik, dimana

pendekatan saintifik ini bertujuan agar siswa lebih aktif dalam belajar, dan adanya

interaksi antara siswa dengan siswa.

Pendekatan saintifik sudah lama diyakini sebagai jembatan bagi pertumbuhan

dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Pendekatan

ini baru dipakai di kurikulum 2013. Tetapi, masih ada juga sekolah yang memakai

kurikulum 2013 namun cara belajarnya berpatokan pada kurikulum 2006.

Pendekatan saintifik adalah pendekatan pembelajaran yang mendorong

peserta didik untuk melakukan keterampilan-keterampilan ilmiah seperti mengamati,

menyanya, mengumpulkan informasi, mengorganisasi, dan mengkomunikasikan

(Asrul, 2014). Untuk memperkuat pendekatan saintifik diperlukan adanya penalaran

dan sikap kritis peserta didik dalam rangka pencarian. Metode pencarian (method of

inquiry) agar bersifat ilmiah, harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang empiris

dan terukur dengan metode ilimiah.

Pembelajaran kimia dengan pendekatan saintifik bertujuan untuk

mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran. Silberman dalam Cita (2014)

berpendapat bahwa belajar aktif adalah pembelajaran dimana peserta didik

melakukan sebagian besar pekerjaan dengan menggunakan otaknya untuk

mempelajari gagasan-gagasan, memecahkan berbagai masalah, dan menerapkan apa

(13)

3

Rustaman dalam Ida Mintarina (2014) Pembelajaran saintifik tidak hanya

memandang hasil belajar sebagai muara akhir, namun proses pembelajaran dipandang

sangat penting. Pendekatan saintifik dalam pembelajaran IPA dapat diterapkan

melalui keterampilan proses. Keterampilan proses sains merupakan seperangkat

keterampilan yang digunakan para ilmuwan dalam melakukan penyelidikan ilmiah.

Keterampilan proses perlu dikembangkan melalui pengalaman-pengalaman langsung

sebagai pengalaman pembelajaran.

Situasi dan proses belajar yang pasif tidak akan mampu mengembangkan

keterampilan siswa untuk berpikir konstruktivis dalam membangun ide dan konsep,

sehingga mengakibatkan kurangnya aktivitas dan kreativitas siswa. Kondisi tersebut

dapat menyebabkan para siswa menjadi pasif karena mereka cenderung hanya

menghafal, akibatnya siswa hanya pandai secara teoritis tetapi lemah dalam aplikasi.

Oleh karena itu, siswa perlu dibiasakan mengkonstruksi pengetahuan melalui

pengalaman langsung dan nyata tidak hanya menalar (Ramson, 2010).

Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah

pembelajaran dan media pembelajaran. Kedua aspek ini berkaitan. Pemilihan salah

satu model pembelajaran tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran

langsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun

demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah

sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan

belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru (Arsyad, 2007).

Sharon Ainsworth (2008) dalam penelitiannya mengatakan bahwa ketika

siswa belajar menggunakan media animasi, merupakan sesuatu yang sangat penting

dalam memahami suatu informasi. Belajar menggunakan animasi dapat

mengkondisikan dalam belajar sosial, dan dalam hal komunikasi untuk saling bekerja.

Sejalan dengan penelitian (David A. Falvo, 2008), siswa dengan pengetahuan awal

yang rendah, akan berhasil ketika menggunakan animasi sebagai media dalam

(14)

4

Menurut Arsyad ( 2005) pada pembelajaran menggunakan animasi, siswa

tidak hanya belajar melalui stimulus gambar saja tetapi juga melalui kata. Stimulus

visual membuahkan hasil belajar yang lebih baik untuk tugas-tugas seperti

mengingat, mengenali, mengingat kembali, dan menghubung-hubungkan fakta dan

konsep. Dilain pihak, stimulus verbal memberi hasil belajar yang lebih baik apabila

pembelajaran ini melibatkan ingatan yang berurut-urutan. Belajar dengan

menggunakan indera ganda - pandang dan dengar - berdasarkan konsep di atas akan

memberi keuntungan bagi siswa. Siswa akan belajar lebih banyak dari pada jika

materi pelajaran disajikan hanya dengan stimulus pandang atau hanya dengan

stimulus dengar.

Hasil penilaian dari Riyana Fathiyati diperoleh skor 1187 dari skor maksimal

1560 dengan presentase keidealan 79,13% dan mempunyai kategori baik (B).

Berdasarkan penilaian guru biologi dan respon siswa tersebut menunjukkan bahwa

media pembelajaran berbasis Macromedia Flash tersebut layak digunakan sebagai

sumber belajar mandiri untuk SMA/MA.

Hasil penelitian (Salamah, 2013) siswa yang diajarkan dengan menggunakan

media Macro Flash (Macromedia Flash) sebesar 71% dan pada siswa yang diajar

dengan media komik berbasis computer sebesar 49,7 %. Maka peningkatan hasil

belajar sebesar 21,3% .

Media yang digunakan penelitian pada pokok bahasan Hidrokarbon adalah

media Macromedia Flash. Penelitian dengan menggunakan media Macromedia Flash

juga telah dilakukan sebelumnya dan menghasilkan hasil yang baik. Seperti halnya

penelitian yang dilakukan oleh (Marlena, 2012) meningkatkan hasil belajar siswa

sebesar 70,87%.

Di dalam belajar ada aktivitas, sebab pada prinsipnya belajar itu adalah

berbuat, “learning by doing”. Anak didik dipandang sebagai organisme yang

mempunyai potensi untuk berkembang. Oleh sebab itu, tugas pendidik adalah

(15)

5

dan potensinya. Dalam hal ini, anaklah yang beraktivitas, berbuat dan harus aktif

sendiri (Sadirman, 2011).

Hasil pengamatan pada PPL 2015 yang dilakukan peneliti di SMA NEGERI 1

BABALAN Kabupaten Langkat, bahwa selama di sekolah tersebut peneliti melihat

(berdasarkan data yang di dapatkan) kurangnya minat siswa kelas XI IPA dalam

belajar kimia. Hal ini dilihat dari cara guru dalam menyampaikan materi. Beberapa

guru masih menggunakan metode konvensional. Sehingga proses pembelajaran

menjadi tidak efektif.

Tabel 1.1 Persentase hasil belajar kimia di SMAN 1 Babalan

Nilai 2013 2014 2015

> 75 20,5% 20% 22%

75 27% 23% 20%

,<75 50,5% 57% 58%

Sehingga hasil belajar siswa berdampak pada nilai semester. Dimana peneliti

melihat data nilai siswa kelas XI IPA di sekolah tersebut yang masih banyak tidak

mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75,00. Selain itu saat peneliti

melakukan observasi di SMAN 11 Medan, masih banyak guru yang menggunakan

metode konvensional yang berpusat pada guru. Sehingga aktivitas dan hasil belajar

siswa juga rendah.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian

(16)

6

1.2. Ruang Lingkup

Berdasarkan latar belakang di atas, maka ruang lingkup peneliti adalah :

1. Kimia masih dianggap mata pelajaran yang sulit dan membosankan

2. Kurangnya peran aktif siswa dalam kegiatan belajar di kelas

3. Kurangnya media pembelajaran dalam proses pembelajaran dengan

pendekatan saintifik

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan ruang lingkup masalah di atas, dapat dirumuskan beberapa masalah

sebagai berikut:

1. Apakah hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan menggunakan

pendekatan saintifik dengan media Macromedia Flash lebih tinggi dari

hasil belajar kimia siswa tanpa pendekatan saintifik dengan menggunakan

media Macromedia Flash?

2. Apakah aktivitas siswa yang dibelajarkan menggunakan pendekatan

saintifik dengan media Macromedia Flash lebih tinggi dari aktivitas siswa

tanpa pendekatan saintifik dengan media Macromedia Flash?

3. Apakah ada hubungan antara aktivitas siswa terhadap hasil belajar siswa

yang dibelajarkan menggunakan pendekatan saintifik dengan media

Macromedia Flash dan tanpa pendekatan saintifik dengan media

Macromedia Flash?

1.4 Batasan Masalah

Dari rumusan masalah di atas, yang menjadi batasan masalah dalam penelitian

ini adalah:

1. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan saintifik.

2. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah Macromedia Flash.

(17)

7

4. Materi pembelajaran pada peneliti ini hanya dibatasi pada materi jenis-jenis

garam yang terhidrolisis, sifat-sifat garam yang terhidrolisis, dan menghitung

pH yang terhidrolisis.

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah hasil belajar kimia yang diberi pendekatan saintifik

dengan media Macromedia Flash lebih tinggi dari pada tanpa pendekatan

dengan media Macromedia Flash.

2. Untuk mengetahui apakah aktivitas siswa yang diberi pendekatan saintifik

dengan media Macromedia Flash lebih tinggi dari pada tanpa pendekatan

dengan media Macromedia Flash.

3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara aktivitas siswa terhadap hasil

belajar siswa yang diberikan pendekatan saintifik dengan media Macromedia

Flash dan tanpa pendekatan dengan media Macromedia Flash.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi siswa, penelitian memberikan kesempatan untuk siswa lebih aktif dalam

pembelajaran dan lebih termotivasi untuk belajar sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Bagi guru, memberikan informasi bagi guru sehingga menjadi salah satu

alternative pembelajaran dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan

hasil belajar siswa.

3. Bagi sekolah, meningkatkan kualitas dan mutu sekolah melalui peningkatan

hasil belajar siswa serta kinerja guru.

4. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan studi banding mahasiswa lain yang

(18)

56

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis,

peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan pendekatan saintifik

bermediakan Macromedia Flash lebih tinggi daripada hasil belajar siswa

yang diajarkan dengan tanpa pendekatan saintifik bermediakan

Macromedia Flash.

2. Aktivitas siswa yang diajarkan dengan pendekatan saintifik bermediakan

Macromedia Flashlebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang

diajarkan dengan tanpa pendekatan saintifik bermediakan Macromedia

Flash.

3. Berdasarkan perhitungan korelasi ditemukan ada hubungan positif

antara aktivitas siswa terhadap hasil belajar dengan kategori cukup pada

kelas eksperimen.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai

beberapa saran :

1. Dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa,

diharapkan kepada guru bidang studi kimia dapat menggunakan

pendekatansaintifikdan mediaalternatifsepertiMacromedia Flash, karena

telah terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Dalam proses pembelajaran untuk pencapaian aktivitas, diharapkan

kepada guru bidang studi kimia dapat menggunakan

pendekatansaintifikdan mediaalternatifsepertiMacromedia Flash, karena

pendekatandanmedia ini telah terbukti dapat meningkatkan aktivitas

(19)

57

3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut, disarankan

mengadakan penelitian dengan variabel-variabel afektif lainnya, seperti

kerja sama, motivasi, gaya belajar, kinerja ilmiah, maupun

(20)

58

DAFTAR PUSTAKA

Ainsworth, S., (2008), How do Animations Influence Learning? School of Psychology and Learning Sciences Research Institute Nottingham, International Journal.

Arsyad, A., (2005), Media Pembelajaran, Raja Grafindo, Jakarta.

Arsyad, A., (2007), Media Pembelajaran, Raja Grafindo, Jakarta.

Arsyad, A., (2010), Media Pembelajaran, PT Raja Grafido Persada, Jakarta.

Ashadi, (2009), Kesulitan Belajar Kimia bagi Siswa Sekolah Menengah, http://pustaka.uns.ac.id/include/inc_pdf.php?nid=1981 diakses 11 Desember 2015.

Asnani, J., (2011), Tips Efektif Pemanfaatan Teknologi Informatika dan Komunikasi Dalam Dunia Pendidikan, Diva Press, Yogyakarta.

Asrul., (2014), Evaluasi Pembelajaran, Citapustaka Media, Medan.

Candra., (2006), 7 jam Belajar Interaktif Flash Profesional 8 untuk Orang Awam, Maxikom, Palembang.

Dali., (2013), Kajian Kemampuan Memahami Teori Asam Basa Pada Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Limboto, Tesis, FMIPA Universitas Negeri Gorontalo, Gorontalo.

Daryanto., (2010), Media Pembelajaran, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Depdiknas., (2006), Standar Kompetensi Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah, Pusat Pendidikan Dasar Dan Menengah Direktorat Pendidikan Menegah Umum, Jakarta.

Dhika, R., (2014), Upaya Peningkatan Kreativitas Dan Prestasi Belajar Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving Disertai Hierarki Konsep Pada Materi Hidrolisis Garam Siswa Kelas Xi Semester Genap Sma Negeri 1 Ngemplak Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret, 3(4).

(21)

59

Falvo, D., (2008), Animations and Simulations for Teaching and Learning Molecular Chemistry, International Journal of Technology in Teaching and Learning.

Fathurrohman, P., dan Sutikno., (2010), Strategi Belajar Mengajar – Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami, PT Refika Aditama, Bandung.

Fitri, A., (2014), Pengaruh penggunaan model discovery learning dengan pendekatan saintifik terhadap keterampilan berpikir kritis siswa SMA, Artikel Penelitian, Universitas Tanjung Pura, Pontianak.

Hamalik, O., (2011), Proses Belajar Mengajar, PT Bumi Aksara, Jakarta.

Hamdani., (2010), Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Setia, Bandung.

Heru., (2014), Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Ilmiah Dalam Meningkatkan Keterampilan Mengevaluasi Pada Materi Kesetimbangan Kimia, Jurnal Pendidikan Kimia, Pendidikan Kimia, Universitas Lampung, Lampung.

Indira, C., (2014), Best-Practices Pendekatan Saintifik Pada Pembelajaran Kimia Di SMA Negeri 4 Sampit, 10(2).

Johari, (2014), Pengaruh Pembelajaran Pendekatan Saintifik terhadap Hasil Belajar Biologi dan Keterampilan Proses Sains Siswa MA Mu’allimat NW Pancor Selong Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat, e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, 4.

Khaerani, F., (2015), Perbedaan Hasil Belajar Dan Aktivitas Siswa Menggunakan Model Inquiry Terbimbing Dengan Kooperatif Tipe STAD Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan, Skripsi, FMIPA Unimed, Medan.

Khafid, M., (2007), Pengaruh Disiplin Belajar dan Lingkungan Keluarga Terhadap Hasil Belajar Ekonom, Jurnal Pendidikan Ekonomi, 2(2).

Khusnaini, (2014), Pendekatan Scientific Bermuatan Karakter Siap Siaga untuk Meningkatkan Keterampilan Mitigasi, Skripsi, FKIP Lampung, Bandar Lampung.

(22)

60

Mintarina, I., (2014), Implementasi Pendekatan Saintifik Dan Karakter Dalam Pembelajaran Sains Menyongsong Generasi Emas Indonesia.

Miswanda, (2010), Efektivitas pembelajaran kimia menggunakan media berbasis komputer dengan macromedia flash pada pokok bahasan unsur, senyawa, dan campuran melalui alur penelitian tindakan kelas, Skripsi FMIPA Unimed, Medan.

Rahman, S., (2008), Kemahiran Mengakses dan Mempelajari Bahan Hiperteks Dalam Kalangan Guru Pelatih, Jurnal Pendidikan, (34).

Ramson, A., (2010), Model Pembelajaran Konstruktivis Untuk Meningkatkan Pemehaman Konsep dan Keterampilan Berfikir Kritis Siswa SMP pada Topik Cahaya, Tesis, UPI, Bandung.

Fathiatii, R., (2008) Pengembangan Media Pembelajaran Biologi Berbasis Macromedia Flash Sebagai Sumber Belajar Bagi Siswa SMA/MA KElas XI Semester 2 Materi Pokok Sistem Reproduksi, Skripsi, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Sardiman, A., (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sagala, S., (2011), Konsep dan Makna Pembelajaran untuk Membantu Memecahkan Problematika, Alfabeta, Bandung.

Salamah, P., (2013), Perbandingan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Menggunakan Media Macromedia Flash Dan Media Komik Berbasis Computer Pada Pokok Bahasan Struktur Atom Dikelas X SMA, Skripsi, FMIPA Unimed, Medan.

Silitonga, P., M., (2011), Statistik -Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA Unimed, Medan.

Slameto., (2010), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Ron Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya, Jakarta.

(23)

61

Sudrajat, A., (2013), Pengembangan Perangkat Asesmen Kompetensi Praktikum Kimia Analitik Dasar Berbasis Task With Student Direction (TWSD) Bagi Mahasiswa Calon Guru, Disertasi, UPI, Bandung.

Suyanto., (2000), Pendidikan Di Indonesia Memasuki Milennium III, Adictia Karya Nusa, Yogyakarta.

Taharuddin., (2012), Pengaruh Penggunaan Macromedia Flash Terhadap Motivasi dan Prestasi belajar Mata dan Las Busur Manual di SMK 2 Pengasih, Skripsi, FT, UNY, Yogyakarta.

Veronica, L., (2015), Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Media PowerPoint Terhadap Hasil Belajar Dan Motivasi Siswa Kelas XI Pada Materi Larutan Penyangga, Skripsi, FMIPA Unimed, Medan.

Wahyuni, Y., (2015), Pengaruh Penggunaan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep Pada Materi Hidrolisis Garam Di SMA Negeri 18 Medan, Skripsi, FMIPA Unimed, Medan.

Gambar

Gambar 3.1 Desain Penelitian
Tabel 1.1 Persentase hasil belajar kimia di SMAN 1 Babalan

Referensi

Dokumen terkait

(Studi Kasus Pada Ibu Rumah Tangga Pemakai Kredit Barang Keliling (Mindring) Di. Dukuh Pundung Tegal Sari Kelurahan Manjung Kecamatan

Pada bagian ini akan diberikan materi yang berkaitan dengan cara mempresentasikan hasil karya lukisan sendiri, lukisan flora dan fauna bahan cat akrilik akan

[r]

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi guna memenuhi salah

[r]

Untuk menurunkan angka morbiditas dan mortalitas bayi karena prematuritas tersebut menjadi tanggung jawab tenaga kesehatan, terutama dokter yang merupakan tulang punggung dalam

konsep dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa.

Ditinjau dari ruang dan waktu maka penggunaan lahan oleh manusia atas wilayah yang sedemikian luas dan terbesar seperti Indonesia adalah sangat komplit, sehingga