• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KEBIASAAN CUCI TANGAN MENGGUNAKAN SABUN DAN AIR DENGAN JUMLAH KOLONI KUMAN PADA TELAPAK TANGAN PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD KOTA SEMARANG 2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN KEBIASAAN CUCI TANGAN MENGGUNAKAN SABUN DAN AIR DENGAN JUMLAH KOLONI KUMAN PADA TELAPAK TANGAN PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD KOTA SEMARANG 2014."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 1. Hubungan Kebiasaan Cuci Tangan menggunakan Sabun dan Airdengan Jumlah Koloni Kuman pada Telapak Tangan Perawat

Referensi

Dokumen terkait

mencuci tangan dari perawat. Variabel tak terkendali dari penelitian ini adalah jumlah dan jenis bakteri yang terdapat pada telapak tangan sebelum mencuci tangan, dan

Simpulan bahwa program penyadaran kepatuhan cuci tangan dapat meningkatkan pengetahuan cuci tangan, tidak dapat menurunkan jumlah koloni bakteri dan bakteri

Penurunan jumlah koloni kuman pada telapak tangan responden setelah menggunakan infusa lidah buaya ( Aloe vera L.) sebagai antiseptik pembersih tangannya diduga

Penurunan jumlah koloni kuman pada telapak tangan responden setelah menggunakan infusa lidah buaya ( Aloe vera L.) sebagai antiseptik pembersih tangannya diduga

Simpulan bahwa program penyadaran kepatuhan cuci tangan dapat meningkatkan pengetahuan cuci tangan, tidak dapat menurunkan jumlah koloni bakteri dan bakteri

Kesimpulan: Cuci tangan menggunakan sabun efektif untuk menurunkan angka kuman pada telapak tangan sebesar 50%-100% pengunjung di Badan Perpustakaan Daerah

Hal ini dapat terjadi karena ada beberapa faktor yang berhubungan dengan jumlah koloni bakteri Staphylococcus aureus pada telapak tangan yaitu ; bahwa selain

Tingkat kepatuhan cuci tangan pada perawat Rawat Inap RSUD Kota Semarang secara keseluruhan sebesar 63,6% hal ini menunjukan adanya peningkatan kepatuhan cuci tangan bila