• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Seleksi dan Penempatan Karyawan Terhadap Produktivitas Kerja Pada Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA) Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Seleksi dan Penempatan Karyawan Terhadap Produktivitas Kerja Pada Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA) Sumatera Utara"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STRATA-1 MEDAN

PENGARUH SELEKSI DAN PENEMPATAN KARYAWAN

TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA DINAS

PENDAPATAN DAERAH (DISPENDA)

SUMATERA UTARA

DRAFT SKRIPSI

OLEH:

BONARDO T. H. HUTAGALUNG 050502092

MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan

(2)

ABSTRAK

Bonardo T. H. Hutagalung (2010). Pengaruh Seleksi dan Penempatan Karyawan Terhadap Produktivitas Kerja Pada Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA) Sumatera utara, dibawah bimbingan Dra. Friska Sipayung MSi. Ketua Departemen Manajemen : Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE. MSi. Dosen Penguji I : Dra. Ramona MP, Dosen Penguji II : Drs. Liasta Sembiring, MSi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Seleksi dan Penempatan Karyawan Terhadap Produktivitas Kerja Pada Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA) Sumatera utara. Tehnik pengambilan sampel ditentukan dengan menggunakan sampel jenuh (sampel sensus) dengan membagikan kuesioner pada karyawan Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA) Sumatera utara. Metode analisis yang dipergunakan adalah metode analisis deskriptif, metode analisis statistik yang terdiri dari analisis regresi linier berganda, pengujian signifikan simultan (Uji F) dan pengujian signifikan parsial (Uji t) dan pengujian koefisien determinasi (R2).

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan variabel seleksi (X1) dan variabel penempatan (X2) terhadap

Produktivitas Kerja Pada Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA) Sumatera utara.

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan YME atas segala rahmat

dan karunia-Nya yang selalu menyertai penulis dalam menyelesaikan skripsi

dengan judul ”Pengaruh Seleksi dan Penempatan Karyawan Terhadap

Produktivitas Kerja Pada Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara, Medan”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi di Universitas Sumatera Utara”.

Penulis telah banyak menerima saran, motivasi, dan doa dari berbagai

pihak selama proses studi dan pengerjaan penelitian ini. Oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara yang selalu berusaha membangun Fakultas

Ekonomi ke arah yang lebih baik.

2. Ibu Prof. Dr. Ritha. F Dalimunthe, SE, MSi, selaku Ketua Departemen

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang selalu

melakukan terobosan baru yang lebih baik dalam Departemen Manajemen.

3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA, selaku Sekretaris Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Prof. Dra. Friska Sipayung, Msi selaku Dosen Pembimbing. Penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya telah membantu dan

membimbing serta memberi pengarahan dengan penuh kesabaran dalam

(4)

5. Dra. Ramona RI Hasibuan, MP, selaku Dosen Penguji I yang telah

memberikan masukan, petunjuk serta nasehat dalam penyempurnaan

penulisan skripsi ini

6. Drs. Liasta Sembiring, Msi, selaku Dosen Penguji II yang telah

memberikan masukan, saran, motivasi serta nasehat yang membangun

dalam penyempurnaan penulisan skripsi ini, serta kebaikan yang diberikan

kepada penulis dengan sangat tulus.

7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi, khususnya Departemen Manajemen

Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu penulis dari

awal sampai penelitian ini selesai dan juga selama masa perkuliahan.

8. Kepada seluruh pegawai di Kantor Departemen Manajemen dan Pegawai

di Fakulatas Ekonomi Sumatara Utara, terima kasih untuk semua

jasa-jasanya dan bantuan administrasi selama perkuliahan.

9. Kepada kedua orang tuaku tercinta, terima kasih atas segala kasih sayang,

doa dan dukungannya, serta kesabaran dalam menunggu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini. Penulis hanya bisa memberikan balasan ini atas

segala pengorbanan yang telah dilakukan.

10.Kepada keluargaku yang tersayang, terima kasih atas segala dukungan

dan doanya. Serta kesabaran untuk menunggu penulis dalam

menyelesaikan program studi ini.

11.Kepada sahabat terbaikku Camphut Community, Denson, Wahyu, Hadi P,

Maulana, Pai, Rafael, Zulchairi, Zulfikar, Pranata, Aris, Roni yang sudah

(5)

12.Kepada Intel, GigaByte, Nvidia, Samsung, Electronic Art, Bioware,

Konami, Ubisoft, Crytek serta Microsoft, Terima Kasih karena telah

menciptakan hardware dan software yang berkualitas yang sangat

membantu penulis

13.Kepada KASKUS khususnya kepada seluruh kaskuser forum FM,

misterxxx23, RAZR, Bhaenk, Zero one, terima kasih atas saran dan

bantuannya dalam memberikan masukan kepada penulis.

14.Seluruh teman-teman semua yang tidak dapat disebutkan satu per satu

yang senantiasa memberikan dorongan semangat dalam penyusunan

skripsi ini, semoga Tuhan memberikan jalan yang terbaik buat

teman-teman semua.

Penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

berkenan untuk membacanya dan penulis sangat menyadari skripsi ini masih jauh

dari kesempurnaan sehingga masih memiliki keterbatasan dan kekurangan,

penulis dengan kerendahan hati menerima saran dan masukan yang membangun

serta membantu untuk perbaikan di masa depan.

Medan, Maret 2010 Penulis

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...i

KATA PENGANTAR ...ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Kerangka Konseptual ... 5

D. Hipotesis ... 6

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

1. Tujuan Penelitian ... 6

2. Manfaat Penelitian ... 6

F. Metode Penelitian ... 7

1.Batasan Operasional ... 7

2.Definisi Operasional ... 7

3.Pengukuran Variabel ... 8

4.Waktu dan Lokasi Penelitian ... 9

5.Populasi dan Sampel ... 9

6.Tehnik Pengumpulan Data ... 10

7.Jenis dan Sumber Data ... 10

8.Uji Validitas dan Reabilitas ... 11

9. Metode Analisis Data ... 12

BAB II URAIAN TEORITIS ... 16

A. Penelitian Terdahulu ... 16

B. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia ... 17

C. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia ... 19

1. Fungsi Manejerial ... 19

2. Fungsi Operasional ... 20

D. Penentuan Kebutuhan dan Seleksi Karyawan ... 21

E. Penempatan Karyawan ... 25

F. Produktivitas Kerja ... 27

G. Hubungan Seleksi dan Penempatan dengan Produktivitas ... 29

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 31

A. Sejarah Singkat Perusahaan ... 31

B. Visi, Misi, Strategi dan Budaya Organisasi ... 32

1. Visi ... 32

2. Misi ... 34

3. Strategi ... 34

4. Budaya Organisasi... 35

C. Peranan Dinas Pendapatan Daerah ... 35

(7)

E. Jenis-Jenis Pendapatan Asli Daerah ... 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 39

A. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 39

1. Uji Validitas ... 39

2. Uji Reliabilitas ... 40

B. Analisis Data ... 41

1. Analisis Deskriptif Responden ... 41

2. Analisis Deskriptif Variabel ... 43

C. Uji Asumsi Klasik ... 48

1. Uji Normalitas ... 48

2. Uji Heteroskedastisitas ... 51

3. Uji Multikolinieritas ... 53

D. Analisis Regresi Linear Berganda ... 54

E. Pengujian Hipotesis ... 55

1. Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ... 55

2. Uji Signifikan Parsial (Uji-t) ... 57

3. Pengujian Koefisien Determinasi (R2) ... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 61

A. Kesimpulan ... 61

B. Saran ... 62

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 : Jumlah karyawan yang diseleksi dan ditempatkan serta Anggaran

Tahunan DISPENDA Tahun 2007-2010 ... 3

Tabel 1.2 : Definisi Operasional Variabel ... 8

Tabel 1.3 : Nama bidang dan Jumlah karyawan Dinas Pendapatan Daerah SUMUT ... 9

Tabel 4.1 : Uji Validitas ... 48

Tabel 4.2 : Uji Reliabilitas ... 49

Tabel 4.3 : Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 50

Tabel 4.4 : Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 50

Tabel 4.5 : Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan... 51

Tabel 4.6 : Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Seleksi ... 52

Tabel 4.7 : Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Penempatan .. 53

Tabel 4.8 : Distribusi Pendapat Responden Terhadap Produktivitas Kerja ... 55

Tabel 4.9 : Kolmogorov-Smirnov ... 58

Tabel 4.10 : Uji Glejser ... 60

Tabel 4.11 : Uji Nilai Tolerance dan VIF ... 61

Tabel 4.12 : Analisis Regresi Linier Berganda ... 62

Tabel 4.13 : Hasil Uji F ... 65

Tabel 4.14 : Hasil uji t ... 67

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual ... 5

Gambar 3.1 Logo Provinsi Sumatera Utara dan Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara ... 31

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah ... 36

Gambar 4.1 Histogram Uji Normalitas ... 57

Gambar 4.2 Plot Uji Normalitas ... 57

(10)

ABSTRAK

Bonardo T. H. Hutagalung (2010). Pengaruh Seleksi dan Penempatan Karyawan Terhadap Produktivitas Kerja Pada Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA) Sumatera utara, dibawah bimbingan Dra. Friska Sipayung MSi. Ketua Departemen Manajemen : Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE. MSi. Dosen Penguji I : Dra. Ramona MP, Dosen Penguji II : Drs. Liasta Sembiring, MSi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Seleksi dan Penempatan Karyawan Terhadap Produktivitas Kerja Pada Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA) Sumatera utara. Tehnik pengambilan sampel ditentukan dengan menggunakan sampel jenuh (sampel sensus) dengan membagikan kuesioner pada karyawan Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA) Sumatera utara. Metode analisis yang dipergunakan adalah metode analisis deskriptif, metode analisis statistik yang terdiri dari analisis regresi linier berganda, pengujian signifikan simultan (Uji F) dan pengujian signifikan parsial (Uji t) dan pengujian koefisien determinasi (R2).

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan variabel seleksi (X1) dan variabel penempatan (X2) terhadap

Produktivitas Kerja Pada Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA) Sumatera utara.

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sumber daya manusia penting bagi perusahaan, maka secara tidak

langsung sumber daya tersebut merupakan harta paling berharga. Melalui Sumber

Daya Manusia suatu organisasi akan mampu berkembang dan sebaliknya, Sumber

Daya Manusia pulalah yang dapat mengakibatkan kehancuran suatu organisasi

atau perusahaan. Untuk itu konsep pengelolaan pegawai atau karyawan menjadi

penting dalam organsasi (www.portalhr.com)

Melihat pentingnya Sumber Daya Manusia (SDM) dalam mendukung

kemajuan suatu organisasi, maka organisasi harus berusaha untuk mendapatkan

tenaga kerja yang tepat baik kualitas maupun kuantitasnya dan produktif.

Berkaitan dengan ini maka tindakan yang paling tepat untuk dilakukan adalah

mengadakan penyaringan atau seleksi karyawan. Hal ini amat penting dan tidak

boleh diabaikan karena bisa saja terjadi tenaga kerja yang diperoleh peusahaan

tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan. Terpilihnya pegawai yang tepat

dapat memperkokoh suatu organisasi dalam pencapaian tujuan. Keliru memilih

pegawai, dapat sangat merugikan baik dari segi waktu, biaya maupun semangat

kerja. Dalam melaksanakan seleksi, suatu organisasi sebaiknya menentukan

persyaratan yang harus dipenuhi oleh seorang calon tenaga kerja sebelum mereka

ditolak atau diterima. Hal ini bertujuan agar seleksi bisa dilaksanakan seobyektif

mungkin. Setelah melaksanakan seleksi, tahap selanjutnya yang harus dilakukan

(12)

Tenaga kerja yang ditempatkan pada jabatan tertentu hendaknya sesuai dengan

pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki.

Perusahaan didalam menjalankan operasinya diharapkan dapat tumbuh dan

berkembang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, untuk itu dibutuhkan

karyawan yang dapat mendukung operasi perusahaan guna mencapai tujuan

secara efektif dan efisien. Perusahaan sendiri harus sungguh-sungguh dan tepat

dalam melakukan proses seleksi untuk mendapatkan karyawan, sehingga akan

diperoleh karyawan yang terampil sesuai dengan kebutuhan perusahaan itu

sendiri. Produktivitas kerja karyawan akan tercipta jika perusahaan melakukan

seleksi dan penempatan karyawan dengan baik dan terencana. Dalam hal ini,

produktivitas kerja menyangkut masalah hasil akhir yang dapat dicapai oleh

karyawan berdasarkan pengetahuan dan ketrampilan yang ada pada mereka

secara optimal. Ketrampilan dan pengetahuan ini akan mempengaruhi bagaimana

cara karyawan tersebut dalam bekerja, tetapi hal ini dapat tercapai dan digunakan

secara baik apabila karyawan tersebut diseleksi dan ditempatkan berdasarkan

kebutuhan perusahaan serta keahlian mereka masing-masing.

Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA) merupakan salah satu Organisasi

yang melakukan seleksi dan penempatan karyawan. Adapun seleksi yang

dilakukan perusahaan harus sesuai dengan spesifikasi jabatan, yaitu menyesuaikan

syarat-syarat yang harus dimiliki pelamar dengan jabatan yang tepat dengan

kualifikasi tersebut. Hal ini dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut ini.

Tabel 1.1

(13)

DISPENDA (Jl. S.Mangaraja)

2007 575 orang 30 1.075.000.000.000 1.138.931.015.168

2008 450 orang 25 1.465.360.948.000 1.497.376.327.883

2009 560 orang 15 1.512.897.000.000 1.281.874.879.031

2010 250 orang 8 1.157.891.781.000 0

Sumber :Wawancara langsung dengan Kepala Tata Usaha Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara (diolah)

Pada tabel 1.1 dapat dilihat jumlah calon karyawan yang mengalami

proses seleksi 4 tahun terakhir, dari tahun 2007 hingga akhir januari 2010 serta

berapa banyak karyawan yang akan ditempatkan pada DISPENDA Sumatera

Utara. Proses seleksi calon karyawan itu sendiri dilakukan oleh Pemerintah

Provinsi Sumatera Utara, Dinas Pendapatan Daerah hanya merekomendasikan

beberapa calon karyawan yang menurut mereka berkualitas (seleksi dapat

dilakukan diluar nama yang direkomendasikan oleh DISPENDA). DISPENDA

melakukan penempatan sepenuhnya terhadap karyawan yang telah lulus seleksi

berdasarkan keputusan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Disamping belum

jelasnya job analysis, job description dan job specification, yang mengakibatkan

karyawan baru akan berhadapan dengan kondisi kerja yang tidak jelas, baik

mengenai tugas, hak dan tanggung jawabnya serta perbedaan latar belakang

(14)

dapat dilihat bahwa jumlah pendapatan anggaran tahunan di DISPENDA Provinsi

Sumatera Utara (Jl.S.Mangaraja) dari tahun 2007 sampai tahun 2008 telah

mencapai target yang ditetapkan oleh pemerintah. Namun pada tahun 2009

terdapat penurunan realisasi dari target yang telah ditetapkan oleh pusat sebanyak

Rp. 231.022.120.969,00. Terdapat penurunan realisasi yang relatif besar pada

tahun 2009, oleh karena itu DISPENDA dengan sangat terpaksa harus

menurunkan target sebesar Rp. 355.005.219.000 dari tahun sebelumnya, karena

didasari oleh lemahnya penerimaan pajak daerah. Maka dalam hal ini DISPENDA

harus mengantisipasi masalah tersebut sejak awal dan mencari penyebab

terjadinya penurunan sehingga masalah tersebut dapat diatasi.

Berdasarkan pertimbangan tersebut peneliti tertarik untuk meneliti hal ini

dengan judul penelitian “Pengaruh Seleksi dan Penempatan Karyawan

Terhadap Produktivitas Kerja pada Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA) Sumatera Utara”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada, maka perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah : “Apakah seleksi dan penempatan karyawan

berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas kerja pada Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA) Provinsi Sumatera Utara, Medan.

(15)

Seleksi (X1)

Seleksi adalah kegiatan suatu perusahaan untuk dapat memilih karyawan

yang paling tepat dari calon-calon yang dapat ditariknya. Proses seleksi ini

penting karena melalui proses ini akan dipilih karyawan yang mempunyai

kemampuan yang tepat, sesuai dengan yang diperlukan organisasi. Penempatan

adalah Suatu proses penyesuain karyawan berdasarkan bakat dan kemampuan

terhadap suatu pekerjaan.

Karyawan yang produktif adalah salah satu indikator yang menunjukkan

berhasilnya suatu proses seleksi dan penempatan yang dilakukan organisasi

(Nitisemito,2000). Penempatan karyawan yang benar dan efektif harus

memperhatikan hal lainnya yang dapat mendukung karyawan untuk bekerja lebih

produktif dan optimal seperti kemampuan kerja dengan jenis pekerjaan yang

ditawarkan. Sulistiyani & Rosidah (2003) menyatakan untuk mencapai

produktivitas yang tinggi perlu dilakukan penataan, terutama penataan MSDM

(kepegawaian), melalui melakukan seleksi dan penempatan yang benar dan

efektif. Karyawan sangat berpengaruh terhadap tercapainya produktivitas, Siagian

(2002) mengatakan Peningkatan produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan

oleh manusia, Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting dalam

mengukur produktivitas.

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat digambarkan kerangka konseptual

(16)

Penempatan (X2)

Produktivitas kerja (Y)

Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual Sumber : Nitisemito (2000) diolah

D. Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan diatas, hipotesis

penelitian yang dapat dirumuskan adalah “ Seleksi dan penempatan karyawan

berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan”.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

seleksi dan penempatan karyawan terhadap produktivitas kerja pada DISPENDA

Sumatera Utara, Jl. S.Mangaraja km 5,5 medan.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Perusahaan

Sebagai saran dan bahan masukan ynag diperlukan oleh perusahaan untuk

menentukan kebijakan dalam rangka melakukan proses seleksi dan

penempatan karyawan.

(17)

Memperluas wawasan dan pengetahuan penulis dalam memahami

seberapa besar pengaruh seleksi dan penempatan terhadap produktivitas

kerja karyawan pada perusahaan.

c. Bagi Pihak Lain

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi

dalam melakukan penelitian dengan objek ataupun masalah yang sama

dimasa yang akan datang, maupun untuk penelitian lanjutan.

F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional

Adapun batasan operasional dalam penelitian ini adalah seleksi dan

penempatan dan pengaruhnya terhadap produktivitas kerja karyawan Dinas

Pendapatan Daerah (DISPENDA) Sumatera Utara, Medan.

2. Defenisi Operasional Variabel

Adapun defenisi operasional variabel pada penelitian ini, adalah :

a. Variabel bebas yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel

lain, terdiri dari :

1. Seleksi (X1) merupakan kegiatan suatu perusahaan untuk dapat memilih

karyawan yang paling tepat dari calon-calon yang dapat ditariknya.

2. Penempatan (X2) merupakan suatu proses dalam perusahaan yang

menempatkan karyawan berdasarkan pekerjaan yang sesuai.

b. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Pada

penelitian ini yang menjadi variabel terikat (Y) adalah produktivitas kerja

pada karyawan Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA) Sumatera Utara.

(18)

hasil yang optimal bagi perusahaan berdasarkan kualitas, dan kuantitas yang

dihasilkan mereka (output)

Penjelasan lebih lengkap mengenai defenisi operasional variabel penelitian ini

dapat dilihat pada tabel 1.2 berikut ini.

Tabel 1.2

Defenisi Operasional Variabel

Variabel Pengertian Indikator Skala

Seleksi (X1)

kegiatan suatu perusahaan untuk dapat memilih karyawan yang paling tepat dari calon-calon yang dapat ditariknya.

1. Prestasi Akademik 2. Rekomendasi

Suatu proses penyesuain karyawan berdasarkan bakat dan kemampuan terhadap suatu pekerjaan.

Kemampuan tenaga kerja dalam memberikan hasil yang optimal bagi perusahaan berdasarkan kualitas, dan kuantitas yang dihasilkan oleh mereka (output).

1. Ketepatan waktu 2. Sarana serta

prasarana yang tersedia

3. Kemampuan dalam beradaptasi

Likert

Sumber :Sulistiyani, Sastrohadiwiryo, Mathis and Jackson yang telah diolah penulis (2010)

3. Pengukuran Variabel

Pada Penelitian ini Variabel yang diukur yaitu variabel seleksi,

penempatan dan produktivitas kerja dengan menggunakan skala likert. Skala likert

yaitu alat ukur yang digunakan untuk mengukur seleksi, penempatan dan

produktivitas kerja seseorang atau kelompok orang tentang social

(Sugiyono,2005:86) dengan pembagian sebagai berikut :

(19)

Setuju (S) : diberi skor 4

Kurang Setuju (KS) : diberi skor 3

Tidak Setuju (TS) : diberi skor 2

Sangat Tidak Setuju (STS) : diberi skor 1

4. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA)

Sumatera Utara di jalan S.Mangaraja Km.5,5 Medan. Penelitian dilakukan bulan

November 2009 – Maret 2010.

5. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap yang biasanya berupa

orang, objek, atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya menjadi

objek penelitian (Kuncoro,2003:103). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

karyawan pada DISPENDA Provinsi Sumatera Utara Jl. S. Mangaraja Km 5,5

yang berjumlah 49 orang.

b. Sampel

Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini dihitung dengan

menggunakan metode sampel jenuh (sensus), dimana seluruh anggota populasi

digunakan sebagai sampel, karena jumlah populasinya relatif sedikit. Kriteria dari

sampel adalah karyawan DISPENDA Sumatera Utara Jln. S.Mangaraja Km 5,5

Medan.

Tabel 1.3

(20)

No Nama bidang Jumlah karyawan

1 Kepala Dinas 1 orang

2 KA. UPT. Medan Selatan 1 orang

3 Komputer 1 orang

4 KASI PKB 1 orang

5 KASI PKAA 1 orang

6 KASI PLL 1 orang

7 KASI Retribusi 1 orang

8 KASI ABT/APU 1 orang

9 Staf/Karyawan 41 orang

Total karyawan 49 orang

Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara, Medan

6. Teknik Pengumpulan Data

Teknik dalam pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan beberapa teknik antara lain :

a. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan pihak perusahaan bagian Sumber Daya

Manusia yang berwenang memberikan informasi mengenai masalah yang diteliti,

seperti masalah seleksi dan penempatan, sejarah perusahaan, struktur organisasi,

dan lain – lain.

b. Kuesioner

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan yang tertulis kepada

responden untuk dijawab.

c. Studi Pustaka

(21)

7. Jenis dan Sumber Data

a. Data Primer

Data yang diperoleh langsung dari responden terpilih pada lokasi

penelitian. Data primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner kepada

responden terpilih yang berisikan pertanyaan mengenai variabel penelitian.

b. Data Sekunder

Data sekunder yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan

mempelajari berbagai tulisan, majalah, informasi perusahaan maupun internet.

8. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat

setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan

(kuesioner). Menurut Umar (2000 : 60), validitas menunjukkan sejauh mana suatu

alat pengukur itu mampu mengukur apa yang ingin diukur. Dalam penelitian ini

sampel uji validitas diambil sebanyak 30 orang di luar dari pada sampel, yaitu

karyawan Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara Cab. Binjai, dengan

menggunakan program SPSS 16.00 for windows dengan kriteria sebagai berikut:

Jika rhitung > rtabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan valid.

Jika rhitung < rtabel, maka pernyataan tersebut dinyatakn tidak valid.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan tingkat kendala suatu instrumen penelitian.

(22)

untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono,

2005 : 110). Uji reliabilitas akan dapat menunjukkan konsistensi dari jawaban –

jawaban responden yang terdapat pada kuesioner. Uji ini dilakukan setelah uji

validitas dan yang diuji merupakan pertanyaan yang sudah valid.

Dalam penelitian ini dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan

menggunakan bantuan program SPSS versi 16.00. Butir pertanyaan yang sudah

dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria

sebagai berikut:

Jika ralpha positif atau > rtabel, maka pernyataan reliabel.

Jika ralpha negatif atau < rtabel, maka pernyataan tidak reliabel.

Instrumen yang valid dan reliable merupakan syarat mutlak untuk

mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Uji validitas dan reliabilitas

dilakukan untuk menguji apakah kuesioner layak digunakan sebagai instrumen

penelitian atau tidak. Valid artinya data yang diperoleh melalui kuesioner dapat

menjawab tujuan penelitian. Reliabel artinya data yang diperoleh melalui

kuesioner hasilnya konsisten bila digunakan untuk peneliti lain.

9. Metode Analisis Data a. Metode Analisis Deskriptif

Metode penganalisaan data dengan cara menyusun data,

mengelompokkannya, selanjutnya menginterpresentasikannya, sehingga

diperoleh gambaran yang sebenarnya mengenai kondisi perusahaan.

b. Analisis Regresi Linear Berganda

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis

(23)

mengetahui pengaruh hubungan dari variabel-variabel independen, yaitu seleksi

(X1)dan penempatan (X2) serta variabel Dependen, produktivitas kerja (Y).

Metode regresi linear berganda dalam penelitian ini menggunakan software SPSS

16.00 for Windows. Adapun model persamaan yang digunakan menurut Sugiyono

(2005 : 211) :

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Dimana:

Y = Produktivitas kerja

X1 = Seleksi

X2 = Penempatan

b1-b2 = Koefisien Regresi

a = Konstanta

e = Standar Error

Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji

statistiknya berada di dalam daerah kritis (daerah dimana H0 ditolak). Sebaliknya

disebut tidak sinifikan bila uji nilai statistiknya berada dalam daerah dimana H0

diterima.

c. Pengujian Hipotesis

Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji

statistiknya berada dalam daerah krisis (daerah dimana Ho ditolak). Sebaliknya,

disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho

diterima. Dalam analisisnya ada beberapa kriteria ketepatan, yaitu:

(24)

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variablel bebas yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama

(serempak) terhadap variabel dependen (Y). Hipotesis dirumuskan sebagai

berikut:

H0 : b1 = b2 = 0

Artinya, secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

Ha : b1 ≠ b2 ≠ 0

Artinya secara bersama-sama (serempak) terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel-variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

2. Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara individual

terhadap variabel terikat. Adapun Uji-t menggunakan langkah-langkah sebagai

berikut:

H0 : bi =0, artinya secara parsial tidak terdapat pengruh yang positif dan

signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.

Ha: bi ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

dari variabel independen terhadap variabel dependen.

Kriteria pengambilan keputsan:

H0 diterima jika t hitung < t tabel pada α =5%

Ha diterima jika t hitung < t tabelpada α =5%

3. Uji Determinasi (R2)

Pengujian kontribusi pengaruh dari seluruh variabel bebas (X) terhadap

(25)

1. Hal ini menunjukkan jika nilai R2 semakin dekat dengan 1 maka pengaruh

variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) semakin kuat. Sebaliknya jika

R2 semakin dekat dengan 0 maka pengaruh variabel bebas (X) terhadap

variabel terikat (Y) semakin lemah. Hal ini menunjukkan jika R2 semakin

besar maka pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) adalah

semakin kuat (besar). Sebaliknya jika R2 semakin kecil (mendekati nol) maka

pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) semakin lemah

(26)

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Penelitian terdahulu

Penelitian-penelitian terdahulu berfungsi sebagai pendukung untuk

melakukan penelitian. Penelitian-penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah

seleksi dan penempatan yang berpengaruh terhadap produktivitas karyawan dalam

suatu organisasi, dan penelitian lain yang masih memiliki hubungan dengan

variabel dalam penelitian ini.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nety Nurhayati dengan judul

penelitian “Analisis Seleksi dan Penempatan Terhadap Produktivitas Kerja Pada

PT. (PERSERO) Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan” pada tahun

2006 dimana peneliti menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa kegiatan seleksi dan penempatan karyawan yang dijalankan

pada PT. (PERSERO) Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan sudah

cukup efektif. Ini ditandai dengan adanya hubungan yang kuat dan positif antara

biaya seleksi dan penempatan karyawan dengan produktivitas kerja karyawan

selama 3 (tiga) tahun terakhir.

Ruslina (2006) dengan judul skripsi “ Analisis Pelaksanaan Seleksi dan

Penempatan Tenaga Kerja pada PT. Indonesia Asahan Aluminium Kuala

Tanjung” dimana peneliti menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa pelaksanaan penempatan yang dilakukan perusahaan sudah

efektif tetapi harus lebih ditingkatkan lagi dalam proses seleksinya. Sehingga

(27)

penempatan tenaga kerja yang tepat akan membantu memudahkan identifikasi dan

pertimbangan terhadap tenaga kerja/ karyawan.

Penelitian sekarang ini adalah ”Pengaruh Seleksi dan Penempatan

karyawan Terhadap Produktivitas Kerja pada Dinas Pendapatan Daerah Sumatera

Utara, Medan”. Dimana pada penelitian ini indikator yang digunakan terdiri dari

variabel independen (Seleksi dan Penempatan) sesuai dengan tujuan, sesuai

dengan peraturan dan dengan cara yang benar dan indikator yang digunakan pada

variabel dependen (Produktivitas Kerja). Populasi dalam penelitian ini adalah

karyawan Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara, medan yang berjumlah 150

orang. Dan analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisis regresi

linier berganda.

B. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Russel (1993:56) dalam bukunya Human Resources Management –

Anexperentia approach, menyatakan bahwa manajemen sumber daya manusia

memiliki fungsi dalam melakukan rekruitmen, seleksi dan penempatan,

pengembangan, pemberian imbalan, usaha mempertahankan, penilaian, dan

promosi personel dalam suatu organisasi. Selanjutnya russel juga menulis yang

dimaksud sumber daya manusia dalam sebuah organisasi adalah semua orang

yang melakukan kegiatan dalam organisasi tersebut. Menurutnya segala keputusan

yang berdampak pada semua orang yang bekerja pada organisasi tersebut dalah

urusan fungsi manajemen sumber daya manusia organisasi tersebut.

Dessler (1992:42) dalam bukunya Human Resources Management

(28)

yang dibutuhkan untuk menangani aspek personalia atau sumber daya manusia

dari semua posisi manajerial, seperti rekrutmen, seleksi dan penempatan,

pelatihan, pemberian imbalan, dan penilaian. Yang menarik bahwa dalam buku itu

secara implicit Dessler menyatakan bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia

pada dasarnya adalah sebutan baru untuk manajeman personalia.

Manajemen sumber daya manusia menurut Nitisemito (2005:5) adalah

untuk mencapai sasaran perorangan. Manajemen sumber daya manusia

merupakan suatu ilmu dan seni untuk melaksanakan antara lain planning,

organizing,dan controlling sehingga efektifitas dan efasiensi manusia dapat

ditingkatkan semaksimal mungkin dalam pencapaian tujuan.

Terry (2000:23) menyatakan manajemen adalah suatu proses tertentu

terdiri dari planning, organizing, actuating,dan controlling dengan menggunakan

seni dan ilmu pengetahuan untuk setiap fungsi dan merupakan petunjuk dalam

mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu. Stoner (2001:8)

menyatakan bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan dan pengawasaan usaha-usaha para anggota organisasi dan

penggunaan sumber daya lainnya, agar tujuan organisasi yang telah ditetapkan

dapat tercapai. Fillipo (2005:5) berpendapat bahwa manajemen adalah proses

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dari pengadaan,

pengembangan, pemberian kompensasi, integrasi, pemeliharaan dan pemutusan

(29)

C. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Umar (2005:3) menyatakan bahwa funsi manajemen sumber daya manusia

adalah sebagai berikut :

1. Fungsi Manajerial

Fungsi manajerial yang terdiri dari :

a. Perencanaan

Bagi manajemen sumber daya manusia, perencanaan berarti penentuan

terlebih dahulu suatu program manajemen sumber daya manusia yang

akan membantu mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan

perusahaan.

b. Pengorganisasian

Organisasi merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan. Bagi seorang

manajer sumber daya manusia, membentuk suatu organisasi haruslah

dengan merencanakan hubungan antara pekerjaan dan factor-faktor

fisik, hubungan antara sesama kelompok dan hubungan antara

pimpinan secara keseluruhan.

c. Pengarahan

Fungsi ini meliputi bagaimana cara melaksanakan pekerjaan atau

bagaimana mengusahakan agar pekerja mau bekerja sesuai dengan

yang diinginkan oleh perusahaan.

d. Pengawasan

Pengawasan adalah suatu fungsi manajemen yang menyangkut

masalah pengaturan terhadap berbagai kegiatan sesuai dengan rencana

(30)

2. Fungsi Operasional terdiri dari :

a. Pengadaan

Fungsi pengadaan meliputi penetuan program penarikan karyawan

baik jumlah, jenis, maupun mutu atau kualitas karyawan serta seleksi

dan penempatannya.

b. Pengembangan karyawan

Fungsi pengembangan karyawan adalah meningkatkan pengetahuan

dan ketrampilan karyawan melalui pelatihan atau pendidikan yang

dilakukan untuk melaksanakan kegiatan tertentu.

c. Kompensasi

Fungsi kompensasi berhubungan dengan pemberian imbalan atau

penghargaan yang adil dan layak bagi kehidupan manusia dan

diberikan kepada karyawan atas jasa atau pekerjaan yang telah

diberikan untuk mencapai tujuan organisasi.

d. Pengintegrasian

Funsi pengintegrasian berhubungan dengan penyesuain keinginan

individual karyawan dengan keinginan organisasi serta masyarakat.

e. Pemeliharaan

Fungsi pemeliharaan berhubungan dengan usaha untuk

mempertahankan dan meningkatkan kondisi para karyawan dan

pemeliharaan sifat yang menyenangkan.

f. Pemutusan hubungan kerja

Fungsi pemutusan hubungan kerja berhubungan dengan pemisahan

(31)

masyarakat yang dapat berbentuk pensiun, pemberhentian, pemecatan,

atau penempatan diluar perusahaan.

D. Penentuan Kebutuhan dan Seleksi Karyawan

Seleksi pegawai merupakan langkah yang penting dalam permintaan

karyawan yang dibutuhkan perusahaan. Seleksi ini dilakukan bila telah ditetapkan

analisis jabatan dan telah ditentukan sumber karyawan.

Nitisemito (2005:23) menyatakan bahwa seleksi adalah kegiatan suatu

perusahaan untuk dapat memilih karyawan yang paling tepat dan dalam jumlah

yang tepat pula dari calon-calon yang dapat ditariknya. Proses seleksi ini termasuk

kebutuhan-kebutuhan kerja pelamar dan organisasi. Proses seleksi ini penting

karena melalui proses ini kan dipilih karyawan yang mempunyai kemampuan

yang tepat, sesuai dengan yang diperlukan oleh organisasi.

Proses seleksi tergantung pada 3 masukan penting yaitu informasi tentang

analisis jabatan, memberikan deskriptif jabatan, spesifikasi jabatan dan standar

prestasi yang disyaratkan setiap jabatan. Rencana sumber daya manusia

memberitahukan manajer sumber daya manusia (SDM) bahwa ada lowongan

pekerja, akhirnya penarikan karyawan diperlukan agar manajer SDM

mendapatkan sekelompok orang yang akan dipilih. Ketiga masukan ini

menentukan efektif tau tidaknya proses seleksi.

Keberhasilan dalam melakukan proses seleksi merupakan usaha pertama

untuk memajukan organisasi. Seleksi yang baik akan memperoleh orang-orang

yang benar-benar tepat sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan organisasi.

(32)

1. Wawancara Pendahuluan

Perusahaan menerima calon karyawan dengan melakukan seleksi yang

selektif dan melakukan wawancara pendahuluan yang bertujuan untuk

mengurangi pelamar yang tidak memenuhi syarat. Tujuan dilakukannya

wawancara pendahuluan ini adalah untuk menilai penampilan dan kemampuan

berbicara pelamar.

Pewawancara pada umumnya menanyakan hal-hal berikut kepada calon

karyawan:

a. Apakah alasan mereka melamar pekerjaan pada perusahaan tersebut

b. Apa tingkat pendidikan terakhir calaon karyawan

c. Pengalaman kerja yang dimiliki

d. Berapa besar gaji yang diinginkan calon karyawan.

2. Pengisian Formulir Lamaran

Bagi calon karyawan yang telah memenuhi persyaratan pada tahap

pertama maka diminta untuk mengisi formulir yang bertujuan untuk memperoleh

informasi atau data-data yang lengkap dari pelamar. Hasil pengisian formulir

tersebut membantu dalam melakukan seleksi.

3. Pemeriksaan Referensi

Perusahaan yang telah memperoleh keterangan mengenai diri pelamar,

pribadinya, pengalaman, harus tetap melakukan penyeleksian secara optimal

sehingga tidak terjadi kekeliruan dikemudian hari, hal ini beralasan sebab bisa

(33)

4. Tes Psikologi

Tes ini ini digunakan khususnya untuk meneliti hal-hal yang berhubungan

dengan kepribadian manusia. Tes ini harus dipergunakan dengan wajar oleh

ahli-ahli yang kompeten.

Husnan (2006:76) menyatakan bahwa tes psikologi dibedakan atas 5

(lima) bagian yaitu:

a. Intelligence Test

Merupakan tes yang paling luas penggunannya yang dikembangkan oleh

para dokter ahli kejiwaan. Mental pelamar dalam daya pikir secara menyeluruh

dan logis.

b. Aptitude Test

Merupakan tes untuk mengukur kemampuan potensi pelamar yang dapat

dikembangkan. Misalnya kesanggupan pelamar setelah diberikan latihan yang

cukup. Pelamar diberikan gambaran secara skematis, mengenai cara-cara

mengerjakan suatu pekerjaan, kemudian diminta pendapat tentang skematis yang

terbaik digunakan dalam praktek.

c. Achievement Test

Merupakan tes untuk mengukur kemampuan pelamar sesuai dengan surat

keterangan yang dilampirkan dalam berkas lamaran, misalnya dari pengalaman

kerja sebelumnya, sertifikat yang dimiliki, atau berjas-berkas referensi. Tes

prestasi ini berguna bagi orang-orang yang tidak berpengalaman.

d. Interest Test

Merupakan tes yang digunakan untuk mengukur ataupun mengetahui

(34)

e. Personality Test

Merupakan tes yang digunakan untuk mengetahui cermin kepribadian

seseorang baik itu dalam hal kesediaan bekerja sama, sifat kepemimpinanya, atau

kepribadian lainnya.

5. Wawancara Lanjutan

Wawancara merupakan cara yang paling umum digunakan untuk memilih

calaon karyawan, ditujukan untuk mengetahui lebih dekat tentang pribadi calaon

yang diperoleh dan bagaimana kebenaran dari informasi yang telah dikemukakan.

Wawancara dapat dilakukan dengan cara tertentu ataupun tanpa direncanakan.

Wawancara yang berdasarkan cara tertentu mengikuti urutan pertanyaan yang

berdasrkan sepsifikasi jabatan, sedangkan wawancara yang tidak direncanakan

adalah wawancara yang tidak berdasarkan pedoman, pewawancara diberikan

kebebasan untuk mewawancarai bakal calon karyawan. Setelah wawancara

selesai, maka pewawancara menilai informasi yang diperoleh. Bila hasil dari

wawancara ini dianggap cukup baik, maka pelamar dapat melanjutkan tes yang

selanjutnya.

6. Pemeriksaan Kesehatan

Pemeriksaan kesehatan harus dilakukan sebelum seorang calon karyawan

diterima secara resmi. Pemeriksaan ini berguna untuk memeriksa fisik pelamar

untuk mencegah perolehan karyawan yang sering sakit, sehingga organisasi tidak

harus mengeluarkan biaya perobatan ynag tinggi. Pada umumnya pemeriksaan

(35)

7. Induksi / Orientasi

Pihak perusahaan harus mengenalkan jenis dan ciri-ciri bidang usahanya

serta sejarah maupun kendala dan kondisi perusahaan sebelum seorang calon

karyawan ditetapkan untuk diangkat menjadi karyawan tetap dan masa ini disebut

masa orientasi. Dalam masa orientasi karyawan baru diberikan gambaran serta

penjelasan yang baik tentang keadaan perusahaan, misalnya seperti struktur

organisasi, barang atau jasa yang dihasilkan, syarat-syarat, peraturan gaji atau

upah, peraturan promosi dan sebagainya.

E. Penempatan Karyawan

Karyawan yang dinyatakan lulus dalam proses seleksi adalah mereka yang

telah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan perusahaan, kemudian

,mereka akan ditempatkan pada posisi yang sesuai dengan kualifikasi yang

dibutuhkan oleh perusahaan. Setelah proses pengadaan karyawaan, maka proses

selanjutnya adalah penempatan atau penggunaan serta penunjukan karyawan yang

sudah diterima didalam suatu pekerjaan yang telah ditetapkan sesuai dengan

rencana sebelumnya. Penempatan karyawan didalam setiap perusahaan sangat

menentukan keberhasilan perusahaan dimasa yang akan datang. Penempatan

karyawan merupakan langkah pertama bagi pegawai untuk menghadapi tugas dan

pekerjaan dalam perusahaan. Apabila penempatan karyawan tidak sesuai, maka

akan menghambat kelancaran kegiatan perusahaan dan juga akan menyebabkan

terjadinya kebosanan.

Penempatan seorang yang tepat pada posisi yang tepat harus diartikan

(36)

beberapa ahli untuk meningkatkan usahanya untuk tahun-tahun mendatang dan

mempunyai rencana akan menghasilkan produk tingkat atas bagi konsumen yang

berselera tinggi. Ada 2 kemungkinan diadakannya seleksi terhadap penerimaan

karyawan yaitu jika pada waktu akan mengisi lowongan tersedia jumlah orang

yang bersedia ditetapkan untuk mengemban tugas-tugas yang lowong. Atau untuk

mengisi lowongan tersebut ditetapkan syarat-syarat tertentu seperti tingkat

pendidikan, keahlian, kemahiran, bakat dan sebagainya.

Perusahaan harus bijaksana dan arif dalam menempatkan orang-orang

yang akan melaksanakan tugas-tugasnya. Apabila perusahaan tidak dapat

menampilkan kerja secara baik, maka hal ini akan menimbulkan beberapa akibat,

seperti semangat dan gairah kerja karyawan akan semakin menurun, tanggung

jawab yang kurang, terjadinya kekeliruan dalam pelaksanaan kerja dan lain

sebagainya. Keadaan ini bukan saja mempengaruhi bidang sumber daya manusia,

tetapi juga berpengaruh kepada bidang-bidang lainnya dengans egala akibatnya.

Seperti terhadap pekerjaan yang salah, kualitas barang yang tidak sesuai dengan

standar, dan penyebab lainnya.

Perusahaan terkadang sulit untuk menempatkan karyawan pada tempat

yang tepat, meskipun seleksi telah diadakan secara matang. Oleh sebab itu, setiap

perusahaan harus mengawasi karyawannya sehingga dapat diketahui dengan cepat

dan tepat, posisi mana yang paling tepat untuk mereka. Oleh sebab itu, masalah

ketentuan dalam menempatkan karyawan pada tempat yang tepat adalah

merupakan salah satu faktor yang penting dalam usaha dalam meningkatkan

semangat kerja yang pada hakekatnya adalah merupakan perwujudan dari moral

(37)

para karyawannya hingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat,

kerusakan-kerusakan dapat dikurangi dan tingkat absensi dapat diperkecil, dan sebaliknya,

jika semangat kerja menurun maka perusahaan akan mengalami kerugian, indikasi

penurunan semangat kerja ini sering diketahui perusahaan, dengan demikian

perusahaan akan dapat mengambil tindakan pencegahan sedini mungkin

F. Produktivitas Kerja

Umar (2005:9) menyatakan bahwa produktivitas adalah perbandingan

antara hasil yang dikeluarkan (output) dengan keseluruhan sember daya yabg

digunakan (input). Dengan kata lain bahwa produktivitas memilki dua dimensi,

dimensi pertama adalah efektifitas yang mengarah pada kemampuan kerja yang

maksimal yaitu target yang berkaitan denagn kualitas, kuantitas, dan waktu.

Dimensi yang kedua adalah efisiensi yang berkaitan dengan upaya

membandingkan input dengan realisasi penggunaannya atas bagaimana pekerjaan

tersebut dilaksanakan.

Mulyono (1992:56) menyatakan bahwa produktivitas yaitu rasio keluaran

(output) dibandingkan masukan (input). Adapun 4 variabel penentu produktivitas

dalam perusahaan :

1. Lingkungan

2. Karakteristik Perusahaan

3. Karakteristik Kerja

(38)

Karakteristik perusahaan dijelaskan karena di dalamnya tercakup proses

rekrutmen / seleksi terhadap karyawan baru. Adapun praktek-praktek perusahaan

yang sebagian besar dianggap mempengaruhi produktivitas yaitu :

1. Sistem upah untuk memperbaiki motivasi kerja dan pelaksanaan tugas

2. Penetapan tujuan untuk menambah motivasi kerja

3. Program management by Objective untuk menjelaskan dan membuat agar

tujuan- tujuan individu sejalan dengan tujuan perusahaan

4. Berbagai prosedur seleksi untuk mencari kemungkinan apakah menyewa

individu sejalan dengan tujuan organisasi

5. Program latihan dan pengembangan untuk meningkatkan pengetahuan dan

kemampuan para karyawan sehingga mereka dapat berfungsi lebih efektif

6. Penggantian kepemimpinan.

Seleksi dan penempatan karyawan merupakan salah satu dari kegiatan

perusahaan yang dapat mempengaruhi produktivitas dari suatu perusahaan. Oleh

sebab itu, sudah seharusnya suatu perusahaan memberikan perhatian yang lebih

besar terhadap kegiatan seleksi dan penempatan karyawan dengan memperhatikan

masukan-masukan dalam kegiatan ini. Kalau masukan sebelum seleksi

dipertimbangkan dengan seksama dan sebagian besar langkah dalam seleksi ini

diikuti dengan benar, maka karyawan yang diterima kemungkinan besar akan

bekerja lebih produktif, berhasil tidaknya pelaksanaan seleksi dan penempatan

dapat diketahui dari penerapan prinsip “ The Right Man on The Right Place “.

Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang melakukan penempatan

karyawan sesuai dengan bakat dan kemampuannya. Ditempatkannya seorang

(39)

motivasi yang amat penting dalam kehidupan perusahaan untuk tumbuh dan

berkembang.

G. Hubungan Seleksi dan Penempatan dengan Produktivitas

Perusahaan yang tidak menempatkan orang-orang yang sesuai dengan

bakat dan kemampuan maka perusahaan akan mengalami kesulitan di masa yang

akan datang. Kesulitan itu dapat berbentuk turunnya semangat dan gairah

karyawan yang nantinya akan berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan

tersebut, yang sedikit banyaknya juga akan mempengaruhi perusahaan. Hal ini

dapat menyebabkan berkurangnya karyawan yang potensial yang dapat

mendukung perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan, karena karyawan

yang diterima kurang tepat.

Penjelasan ini dapat menjelaskan bahwa seleksi dan penempatan

merupakan salah satu kegiatan yang dapat mempengaruhi produktivitas karyawan.

Karyawan yang produktif adalah salah satu indikator yang menunjukkan

berhasilnya suatu proses seleksi. Penempatan karyawan yang efektif yaitu dengan

memperhatikan prasyarat lain yang dapat mendukung karyawan untuk bekerja

denagn produktif. Antara lain, kemauan kerja yang tinggi, kemampuan kerja yang

sesuai denga isi kerja, lingkungan kerja yang nyaman, penghasilan yang dapat

memenuhi kebutuhan hidup, jaminan sosial yang memadai, kondisi kerja yang

manusiawi, dan hubungan kerja yang harmonis.

Perusahaan harus melakukan proses seleksi dan penempatan karyawan di

dalam merekrut karyawan baru yang diharapkan. Diperlukan seorang yang ahli

(40)

langkah-langkah yang dilakukan dalam proses seleksi dan penempatan karyawan terhindar

dari penyimpangan. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh karyawan yang

(41)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahan

Gambar : 3.1 Logo Provinsi Sumatera Utara dan DISPENDASU

Sumber :

Pada mulanya urusan pengelolaan pendapatan daerah berada dalam

koordinasi biro keuangan (sekretariat) sebagai bagian pajak dan pendapatan.

Berdasarkan surat keputusan gubernur sumatera utara nomor 102/II/GSU tanggal

6 maret 1973 tentang susunan organisasi tata kerja setwilda tingkat I sumatera

utara, sejak 6 mei 1973 biro keuangan berubah nomenklatur menjadi direktorat

keuangan. Sebagai konsekuensiperubahan tersebut maka bagian pajak dan

pendapatan mengalami perubahan menjadi sub direktorat pendapatan daerah pada

direktorat keuangan. Perubahan terus dilakukan dengan diterbitkannya SK

Gubernur Sumatera Utara tanggal 21 maret 1975 nomor 137/II/GSU (sebagai

tindak lanjut surat keputusan menteri dalam negeri R.I tanggal 7 november 1974

nomor Finmat 7/15/3/74), sehingga sejak 1 april 1975, sub direktorat pendapatan

daerah ditingkatkan statusnya menjadi direktorat pendapatan daerah. Selanjutnya ,

(42)

pembentukan dinas pendapatan daerah tingkat II seluruh Indonesia”, direktorat

pendapatan daerah menjadi Dinas Pendapatan Daerah. Semula pembentukannya

dilakukan SK Gubernur Sumatera Utara No. 143/II/GSU, yang lebih lanjut

keberadaanya diperkuat dengan perda Provinsi Sumatera Utara nomor 4 tahun

1976 ( mulai berlaku 31 maret 1976).

Sebagai tindak lanjut dari UU RI No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan

Daerah jo. Peraturan pemerintah Republik Indonesia (PP R.I) No.84 tahun 2000

tentang pedoman Organisasi Perangkat Daerah, Pemerintah Propinsi Sumatera

Utara mengeluarkan Peraturan Daerah ( perda) No. 3 tanggal 31 juli 2001 tentang

dinas-dinas sebagai institusi teknis, yang membantu Pemerintah Provinsi

(Gubernur) dalam melaksanakan tugas desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas

pembantuan (medebewind). Salah satu dinas tersebut adalah Dinas Pendapatan

Daerah Provinsi Sumatera Utara (DISPENDASU). Mengingat luasnya wilayah

kerja dari Dinas Pendapatan yang meliputi seluruh wilayah Sumatera Utara maka

untuk efisiensi dan efektifitas pelaksanaan tupoksinya maka dibentuklah UPTD/

Unit Pelaksana Teknis Dinas (sebelumnya disebut cab. Dinas).

B. Visi, Misi, Strategi dan Budaya Organisasi Dinas Pendapatan Daerah

1. Visi

Gambaran keadaan yang dingin diwujudkan Dinas Pendapatan Daerah

pada masa depan, dirumuskan sebagai berikut :

“ MENJADIKAN DINAS PENDAPATAN DAERAH YANG

(43)

POTENSI DAERAH MENUJU OTONOMI DAERAH YANG MAJU

DAN MANDIRI”

Untuk memberukan kejelasan arah dalam pencapaiannya, visi tersebut

diartikan sebagai berikut :

a. Menjadikan dinas pendapatan daerah yang professional yaitu

terwujudnya dinas pendapatan yang memiliki standar pelayanan

minimum dengan system kerja yang terorganisir secara efesien, efektif,

transparan, terukur, memiliki kejelasan waktu penyelesaian, non

diskriminasi dan akuntabel yang berbasis pada teknologi informasi

dalam pengolahan data pendapatan.

b. Berkualitas yaitu terwujudnya dinas pendapatan daerah yang memiliki

hasil kinerja yang optimal yang dicirikan dengan tepat waktu dan hasil

yang memuaskan karena didukung oleh tersedianya sarana, prasarana,

kuantitas dan kualitas aparat yang memadai dengan mempedomani

Budaya Organisasi :”lancar pemasukannya, prima pelayannya dan

aman uangnya”, yang berorientasi kepada kepuasaan wajib pajak.

c. Dalam pemberdayaan potensi daerah yaitu terwujudnya dinas

pendaptan daerah yang mampu mengelola semua potensi provinsi

secara optimal berdarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku

dan senantiasa melakukan upaya-upaya intensifikasi dan ekstensifikasi

terhadap kemungkinan ekstensifikasi potensi pendapatan daerah.

d. Menuju otonomi daerah yang maju dan mandiri adalah

menggambarkan terwujudnya keadaan yang ingin dicapai yakni

(44)

penyelengaraan kewenangan serta mampu memenuhi kebutuhan

sarana dan prasarana sosial kemasyarakatandi segala bidang.

2. Misi

Untuk mewujudkan visi tersebut ditetapkan rumusan umum mengenai

upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi dan dinas

pendapatan daerah, sebagai berikut :

1. MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DAERAH DALAM

PEMBIAYAAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

UMUM DAN PEMBANGUNAN.

2. MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN YANG

PROFESIONAL.

Adapun pokok pikiran yang terkandung dalam perumusan misi tersebut adalah

sebagai berikut ;

1. Meningkatkan kemandirian daerag dalam pembiayaan penyelenggaraan

pemerintahan umum dan pembangunan mengandung makna adanya upaya

meningkatkan kemandirian daerah melalui optimalisasi potensi yang ada.

2. Meningkatkan kualitas pelayanan yang professional mengandung makna

adanya upaya yang kuat untuk memberikan pelayanan yang prima dan

berkualitas dalam melayani wajib pajak melalui peningkatan kualitas

sumber daya aparatur, sarana dan prasarana.

3. Strategi

Strategi adalah pemikiran yang konseptual, analitis, realistis dan

(45)

pembebasan be-balik nama (BBN-KB) luar provinsi, pengurangan denda pajak,

meningkatkan kualitas koordinasi. Meningkatkan fungsi sosialisasi, meningkatkan

fungsi pengawasan dan up-dating data potensi.

4. Budaya Organisasi

Budaya organisasi adalah pola dasar yang dibentuk/ disepakati oleh

organisasi yang menuntun perilaku anggota organisasi untuk bertindak

memberikan pelayanan kepada masyarakat. Adapun budaya organisasi Dispenda

adalah : “PRIMA PELAYANANNYA, LANCAR PEMASUKANNYA DAN

AMAN UANGNYA”.

C. Peranan Dinas Pendapatan Daerah

Sebagai penyelenggara sebagian kewenangan pemerintahan maupun tugas

dekonsentrasi di bidang pendapatan daerah, Dispenda memiliki peranan yang

sangat strategis yakni : “ sebagai pengelola utama pendapatan asli daerah (PAD)

yang digunai mendanai belanja provinsi, dengan berpedoman pada prinsip

akuntabilitas, transparansi, efisien dan efektif”. Dengan peran yang strategis ini,

dispenda dituntut untuk :

1. Mampu meningkatkan PAD secara terus menerus khususnya penerimaan

dari pajak daerah dan retribusi jasa ketatausahaan.

2. Mampu mewujudkan pelayanan prima (exelent service) dalam pelaksanaan

administrasi pajak daerah dan retribusi.

3. Mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia pengelola pajak.

4. Mampu mengoptimalkan kewenangan di bidang pajak daerah dan retribusi

daerah yang telah diberikan

(46)

Gambar : 3.2 Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara

Sumber :

E. Jenis-jenis Pendapatan Asli Daerah (PAD)

(47)

Pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau

badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat

dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undanagan yang berlaku, yang

digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah,

pembangunan daerah dan pelayanan kemasyarakatan. Dinas pendapatan daerah

mengelola 4 (empat) jenis pajak provinsi, yang terdiri dari :

a. Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Kendaraan diatas air

b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan diatas air

c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

d. Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan

(kecuali untuk keperluan dasar rumah tangga dan pertanian)

2. Retribusi

Retribusi adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau

pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/ atau diberikan oleh

pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan. Retribusi daerah

terbagi 3 (tiga) kelompok yakni: Jasa Umum, Jasa Usaha, dan Jasa Perizinan

tertentu.

3. Laba BUMD

Hasil pengelolaan kekayaan daerah adalah penerimaan pemerintah

provinsi Sumatera utara yang diperoleh dari hasil (laba) pengelolaan BUMD

melalui penyertaan modal dari kekayaan yang dipisahkan. Adapun yang termasuk

kedalam BUMD adalah :

(48)

2. Perusahaan Daerah Perkebunan

3. Perusahaan Daerah Aneka Industri dan Jasa

4. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

5. Perseroan Terbatas Kawasan Industri

6. Perseroan Terbatas Bank Sumut

4. Lain_lain PAD

Lain-lain PAD yang sah adalah penerimaan pemprov diluar pajak daerah

(49)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2005:109), validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Valid berarti

instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya

diukur. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata

dan benar.

Pengujian validitas dari penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

aplikasi software SPSS 16.00, maka Kriteria Pengambilan Keputusan-nya

sebagai berikut:

Jika r hitung positif atau r hitung > r-tabel maka butir pertanyaan tersebut valid

Jika r hitung negatif atau r hitung < r-tabel maka butir pertanyaan tersebut tidak

valid

Pada tahap prasurvei, kuesioner yang berisi 15 pertanyaan yang

menyangkut variabel Seleksi (X1), variabel Penempatan (X2) dan

Produktivitas Kerja Pada Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA) Sumatera

Utara (Y) diberikan kepada 30 responden diluar sampel penelitian. Nilai rtabel

dengan ketentuan df = jumlah kasus = 30 dan tingkat signifikasi sebesar 5%,

(50)

Tabel 4.1

Sumber: Hasil Penelitian (Maret, 2010) diolah

Keterangan:

a. Pada ujji validitas ini nilai derajat bebasnya adalah 30.

b. Hasil perolehan r tabel untuk nilai df=30, dapat dilihat pada tabel-r

dengan signikansi 5% adalah 0.361.

c. Nilai tersebut dinilai apabila:

r hitung (hasil perhitungan SPSS) > r tabel = valid

r hitung (hasil perhitungan SPSS) < r tabel = tidak valid

Pada Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa seluruh butir pertanyaan

adalah valid karena r hitung > rtabel. Dengan demikian, kuesioner dapat

dilanjutkan pada tahap reliabilitas.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas menurut Sugiyono (2005:109) Reliabilitas

menunjukkan akurasi dan konsistensi dari pengukurannya. Dikatakan

(51)

hasil yang tidak berbeda. Reliabilitas menunjukkan tingkat kestabilan,

konsistensi dan kehandalan instrumen untuk menggambarkan gejala seperti

apa adanya.

Menurut Kuncoro (Ginting dan Situmorang, 2008:179) butir

pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan

reliabilitasnya dengan kriteria yaitu nilai Cronbach’s Alpha > 0,80

Tabel 4.2 Uji Reliabilitas

r alpha Jumlah Pertanyaan

0,897 15

Sumber: Hasil Penelitian (Maret, 2010) diolah

Pada 15 pertanyaan dengan tingkat signifikansi 5% diketahui bahwa

koefisien alpha adalah sebesar 0,897. Ini berarti 0,897 > 0,8 sehingga dapat

dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan

kepada responden untuk dapat dijadikan sebagai instrumen penelitian ini.

B. Analisis Data

1. Analisis Deskriptif Responden

Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan

dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh

responden dalam penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

adalah daftar-daftar pertanyaan (kuesioner). Jumlah pertanyaan seluruhnya

adalah 15 butir pertanyaan, yakni lima butir pertanyaan untuk variabel Seleksi

(X1), lima butir pertanyaan untuk variabel Penempatan (X2) dan lima butir

pertanyaan untuk variabel Produktivitas Kerja Karyawan Pada Dinas

(52)

responden. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pada

DISPENDA Provinsi Sumatera Utara Jl. S. Mangaraja Km 5,5 yang berjumlah

49 orang dimana dalam menentukan sampel penelitian penulis menggunakan

metode sensus, maka sampel dalam penelitian ini adalah 49 orang. Penulis

sebelum mengetahui hasil dari analisis statistik deskriptif, terlebih dahulu

pembagian karakteristik responden sebagai berikut:

a. Pembagian Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berikut ini adalah tabulasi karakteristik responden berdasarkan

jenis kelamin:

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase

Laki-Laki 30 61,22 %

Perempuan 19 38,77 %

Total 49 100 %

Sumber: Hasil Penelitian (Maret, 2010) diolah

Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden laki-laki

sebanyak 26 orang atau 53,06% dan yang berjenis kelamin perempuan

sebanyak 23 orang atau 46,94%. Hal ini menunjukkan bahwa responden

berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dalam penelitian.

b. Pembagian Responden Berdasarkan Umur

Berikut ini adalah tabulasi karakteristik responden berdasarkan umur:

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Umur Frekuensi Persentase

18-25 10 20,40 %

26-33 18 36,74 %

>33 21 42,86 %

Total 49 100 %

(53)

Berdasarkan Tabel 4.4 Dapat dilihat bahwa dari 49 responden jika

dilihat dari umurnya, maka responden yang berusia 18-25 tahun adalah

sebanyak 20,40%, berumur 26-33 tahun sebanyak 36,74%, dan berusia

diatas 33 tahun sebanyak 42,86%. Berdasarkan data diatas dapat

disimpulkan bahwa karyawan yang berumur diatas 33 tahun adalah

responden yang paling banyak dalam penelitian ini yaitu sebesar 42,86%.

c. Pembagian Responden Berdasarkan Pekerjaan

Berikut ini adalah tabulasi karakteristik responden berdasarkan

pekerjaaan:

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Frekuensi Persentase

PNS 49 100%

Total 49 100%

Sumber: Hasil Penelitian (Maret, 2010) diolah

Pada Tabel 4.5 Dapat dilihat bahwa karakteristik responden

berdasarkan pekerjaan. Pada penelitian ini semua responden adalah PNS

sehingga persentase respondennya adalah 100%.

2. Analisis Deskriptif Variabel

Kuesioner yang disebarkan dalam penelitian ini diukur dengan

menggunakan skala likert dengan tanggapan responden sebagai berikut:

Sangat Setuju (SS) : diberi skor 5 Setuju (S) : diberi skor 4 Kurang Setuju (KS) : diberi skor 3 Tidak Setuju (TS) : diberi skor 2 Sangat Tidak Setuju (STS) : diberi skor 1

1. Variabel Seleksi sebagai variabel X1 Tabel 4.6

Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Seleksi

(54)

Penelitian Sumber: Hasil Penelitian (Maret, 2010) diolah

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 49 orang responden untuk variabel

Seleksi pada Tabel 4.6 yaitu:

a. Pada pertanyaan pertama (Behaviour (kebiasaan) berpengaruh terhadap

diterimanya seseorang dalam bekerja) sebanyak 8 orang atau 16,3% yang

menyatakan sangat setuju, 37 orang atau 75,5% menyatakan setuju, 3 orang

atau 6,1% menyatakan kurang setuju, 1 orang atau 2,0% menyatakan tidak

setuju dan 0 % menyatakan sangat tidak setuju.

b. Pada pertanyaan kedua (Rekomendasi merupakan penunjang anda

diterimanya sebagai karyawan) sebanyak 2 orang atau 4,1% yang menyatakan

sangat setuju, 39 orang atau 79,6% menyatakan setuju, 7 orang atau 14,3%

menyatakan kurang setuju, 1 orang atau 2,0% menyatakan tidak setuju dan 0

% menyatakan sangat tidak setuju.

c. Pada pertanyaan ketiga (Prestasi akademik yang baik dapat membantu anda

bekerja pada suatu perusahaan) sebanyak 23 orang atau 46,9% yang

menyatakan sangat setuju, 26 orang atau 53,1% menyatakan setuju, 0 %

menyatakan kurang setuju dan menyatakan tidak setuju serta 0 % menyatakan

(55)

d. Pada pertanyaan keempat (Pengalaman kerja merupakan salah satu faktor

pendukung anda di terima bekerja pada suatu perusahaan) sebanyak 6 orang

atau 12,2% yang menyatakan sangat setuju, 31 orang atau 63,3% menyatakan

setuju, 11 orang atau 22,4% menyatakan kurang setuju, 1 orang atau 2,0%

menyatakan tidak setuju dan 0 % menyatakan sangat tidak setuju.

e. Pada pertanyaan kelima (Anda merasa bahwa ketrampilan dapat membantu

seseorang diterima bekerja pada perusahaan) sebanyak 8 orang atau 16,3%

yang menyatakan sangat setuju, 28 orang atau 57,1% menyatakan setuju, 12

orang atau 24,5% menyatakan kurang setuju, 1 orang atau 2,0% menyatakan

tidak setuju dan 0 % menyatakan sangat tidak setuju.

2. Variabel Penempatan sebagai Variabel X2 Tabel 4.7

Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Penempatan Indikator

Penelitian Pertanyaan

Frekuensi Pendapat Responden (%) Sumber: Hasil Penelitian (Maret, 2010) diolah

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 49 orang responden untuk variabel

Penempatan pada Tabel 4.7 yaitu:

a. Pada pertanyaan pertama (Posisi anda sudah sesuai dengan latar belakang

pendidikan yang anda miliki) sebanyak 32 orang atau 65,3% yang

Gambar

Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual Sumber       : Nitisemito (2000) diolah
Tabel 1.2 Defenisi Operasional Variabel
Gambar : 3.1 Logo Provinsi Sumatera Utara dan DISPENDASU
Gambar : 3.2 Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Kemampuan guru dalam menyusun kisi-kisi penilaian pembelajaran PPKn sudah berjalan dengan baik, hal itu dapat dilihat

Hasil penelitian yang dilakukan pada kelompok intervensi didapatkan bahwa rata-rata tekanan darah sistol sebelum diberikan jus semangka adalah 137,21 mmHg, setelah

Setelah pengakuan awal, aset keuangan AFS diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan komprehensif lain,

Buku panduan praktek klinik keperawatan yang berisi uraian target aktifitas dan keterampilan yang sesuai dengan tujuan kurikulum pendidikan fakultas ilmu

PENGEMBANGAN ALAT UKUR DAYATAHAN KEKUATAN OTOT PERUT BERBASIS MICROCONTROLLER MENGGUNAKAN SENSOR GERAK INFRARED DENGAN TES SIT UP.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dihasilkan simpulan bahwa Status hukum hak milik atas tanah yang diperoleh warga negara Indonesia yang menikah dengan warga

[r]

Pengembangan Program Bahan Ajar Paket A Pasca Melek Aksara (PASMA) dengan Sistem Setoran Kompetensi (SSK) Kelas V (2016) 4.. Pengembangan Program Penilaian Hasil Belajar