• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas Metode Mnemonics untuk Meningkatkan Kemampuan Mengingat Lambang Unsur-Unsur Kimia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Efektivitas Metode Mnemonics untuk Meningkatkan Kemampuan Mengingat Lambang Unsur-Unsur Kimia"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS METODE MNEMONICS

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGINGAT LAMBANG UNSUR-UNSUR KIMIA

SKRIPSI

Guna Memenuhi Persyaratan Ujian Sarjana Psikologi

Oleh: H A R D I 021301064

F A K U L T A S P S I K O L O G I

U N I V E R S I T A S S U M A T E R A U T A R A M E D A N

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan panitia ujian skripsi Fakultas Psikologi, Universitas Sumatera Utara, Medan

dan diterima sebagai persyaratan memperoleh gelar kesarjanaan S1 Psikologi pada tanggal

_______________

Mengesahkan

Dekan Fakultas Psikologi

Dr. Chairul Yoel, Sp.A(K) NIP: 140 080 762

Tim Penguji

(3)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “Efektivitas Metode

Mnemonics untuk Meningkatkan Kemampuan Mengingat Lambang Unsur-Unsur

Kimia” adalah hasil karya sendiri dan bukan merupakan jiplakan dari karya orang lain.

Apabila di kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dalam karya ini saya bersedia menerima sanksi apapun dari Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, Januari 2008 Yang membuat pernyataan

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan, saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Adapun judul dari skripsi ini adalah Efektivitas Metode Mnemonics untuk Meningkatkan Kemampuan Mengingat Lambang Unsur-Unsur Kimia.

Banyak pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini, dan pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak dr. Chairul Yoel, Sp.A(K) selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sumtera Utara.

3. Ibu Desvi Yanti M., M.Si, Psi selaku dosen pembimbing skripsi bagian psikologi pendidikan, atas bimbingan dan kesabarannya dalam menuntun saya menyelesaikan skripsi ini.

4. Ibu Dra. Sri Supriyantini, M.Si selaku penguji ujian skripsi bagian psikologi pendidikan, atas waktu dan pikirannya dalam memberikan umpan balik mengenai skripsi ini.

5. Ibu Dra. Lili Garliah, M.Si selaku penguji ujian skripsi dan pengajar psikologi eksperimen, atas waktu dan pikirannya dalam memberikan umpan balik mengenai skripsi ini.

6. Para dosen dan staf Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.

(5)

8. Ibu L. Sihotang selaku Guru Bidang Studi Kimia, atas kesediaanya menyediakan waktu dan ruang bagi saya.

9. Siswa-siswi kelas VII-A SMP Swasta Katolik Budi Murni 3 Medan, atas partisipasinya dalam penelitian saya.

10.Teman-teman terdekat saya, Marfirani, Christina dan Kristiani, atas dukungannya yang terus menerus sampai skripsi ini selesai.

Semoga skripsi ini bisa berguna, tidak hanya untuk diri saya sendiri tetapi juga untuk pihak-pihak lain yang tertarik dengan topik yang sama. Sekian.

Medan, Januari 2008

(6)

ABSTRAK Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara Hardi : 021301064

Efektivitas Metode Mnemonics untuk Meningkatkan Kemampuan Mengingat Lambang Unsur-Unsur Kimia

x + 49 halaman ; 2007, 4 tabel Bibliografi 20 (1978 – 2007)

Ada 2 tujuan dari penelitian ini yaitu pertama, melihat efektivitas metode

mnemonics untuk meningkatkan kemampuan mengingat, dan kedua, melihat

perbedaan efektivitas antara metode mnemonics jenis teknik naratif dengan metode loci. Metode mnemonics sebagai suatu metode mengingat bermanfaat untuk membantu mengingat sesuatu. Siswa-siswi diharapkan dapat lebih mudah mengingat lambang unsur-unsur kimia setelah mendapatkan pengajaran metode

mnemonics. Metode mnemonics banyak jenisnya, tetapi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah jenis teknik naratif dan metode loci.

Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan rancangan multi

group between subjects research design. Siswa-siswi dalam satu kelas akan dibagi

menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok kontrol, kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2. Kelompok kontrol tidak menggunakan metode

mnemonics, kelompok eksperimen 1 menggunakan mnemonics jenis teknik naratif

dan kelompok ekperimen 2 menggunakan mnemonics jenis metode loci. Setelah pengajaran, dilakukan pengukuran kemampuan mengingat dengan menggunakan Tabel Periodik kosong.

Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas VII-A SMP Swasta Katolik Budi Murni 3 Medan. Sampel penelitian sebanyak 27 orang dengan pembagian masing-masing 9 orang untuk kelompok kontrol, kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2. Analisa hasil utama menggunakan uji-t. Hasil utama penelitian menunjukkan bahwa nilai signifikansi antara metode ceramah dengan kedua metode mnemonics adalah 0.000, lebih kecil dari l.o.s 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa metode mnemonics lebih efektif meningkatkan kemampuan mengingat lambang unsur-unsur kimia. Sedangkan hasil tambahan penelitian ini adalah 1.000, lebih besar dari l.o.s 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara metode mnemonics jenis teknik naratif dengan metode loci untuk meningkatkan kemampuan mengingat.

(7)

DAFTAR ISI

II.A. Kemampuan Mengingat Lambang Unsur-Unsur Kimia ... 12

II.A.1. Kemampuan mengingat ... 12

II.A.1.1 Defenisi kemampuan mengingat ... 12

II.A.1.2 Sistem mengingat ... 12

II.A.1.3 Kemampuan mengingat ... 16

II.A.1.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan mengingat ... 17

II.A.2. Lambang unsur kimia ... 20

II.A.2.1 Defenisi ilmu kimia ... 20

II.A.2.2 Lambang unsur kimia ... 20

II.A.3. Kemampuan mengingat lambang unsur-unsur kimia ... 23

II.B. Metode Mnemonics ... 24

II.B.1. Definisi mnemonics ... 24

(8)

II.C. Efektivitas Metode Mnemonics untuk Meningkatkan Kemampuan

Mengingat Lambang Unsur-Unsur Kimia ... 29

II.D. Hipotesis ... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 33

III.A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian ... 33

III.B. Definisi Operasional Variabel ... 33

III.C. Subjek Penelitian ... 34

III.D. Rancangan Penelitian ... 35

III.E. Instrumen / Alat Ukur yang digunakan ... 36

III.F. Prosedur Penelitian ... 37

III.G. Metode Analisis Data ... 39

III.H. Teknik Kontrol ... 40

BAB IV ANALISA DATA DAN HASIL PENELITIAN ... 42

IV.A. Deskripsi Sampel Penelitian ... 42

IV.B. Uji Asumsi Penelitian ... 42

IV.B.1 Uji normalitas ... 42

IV.B.2 Uji homogenitas varians ... 43

IV.C. Hasil Utama Penelitian ... 44

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN ... 46

V.A. Kesimpulan ... 46

V.B. Diskusi ... 46

V.C. Saran ... 47

DAFTAR PUSTAKA ... 48

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Rancangan Eksperimen Multi Group Between Subjects Research

Design ... 35

Tabel 2 : Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Z untuk Uji Normalitas ... 42

Tabel 3 : Hasil Levene Statistic untuk Uji Homogenitas Varians ... 43

(10)

DAFTAR GAMBAR

(11)

ABSTRAK Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara Hardi : 021301064

Efektivitas Metode Mnemonics untuk Meningkatkan Kemampuan Mengingat Lambang Unsur-Unsur Kimia

x + 49 halaman ; 2007, 4 tabel Bibliografi 20 (1978 – 2007)

Ada 2 tujuan dari penelitian ini yaitu pertama, melihat efektivitas metode

mnemonics untuk meningkatkan kemampuan mengingat, dan kedua, melihat

perbedaan efektivitas antara metode mnemonics jenis teknik naratif dengan metode loci. Metode mnemonics sebagai suatu metode mengingat bermanfaat untuk membantu mengingat sesuatu. Siswa-siswi diharapkan dapat lebih mudah mengingat lambang unsur-unsur kimia setelah mendapatkan pengajaran metode

mnemonics. Metode mnemonics banyak jenisnya, tetapi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah jenis teknik naratif dan metode loci.

Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan rancangan multi

group between subjects research design. Siswa-siswi dalam satu kelas akan dibagi

menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok kontrol, kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2. Kelompok kontrol tidak menggunakan metode

mnemonics, kelompok eksperimen 1 menggunakan mnemonics jenis teknik naratif

dan kelompok ekperimen 2 menggunakan mnemonics jenis metode loci. Setelah pengajaran, dilakukan pengukuran kemampuan mengingat dengan menggunakan Tabel Periodik kosong.

Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas VII-A SMP Swasta Katolik Budi Murni 3 Medan. Sampel penelitian sebanyak 27 orang dengan pembagian masing-masing 9 orang untuk kelompok kontrol, kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2. Analisa hasil utama menggunakan uji-t. Hasil utama penelitian menunjukkan bahwa nilai signifikansi antara metode ceramah dengan kedua metode mnemonics adalah 0.000, lebih kecil dari l.o.s 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa metode mnemonics lebih efektif meningkatkan kemampuan mengingat lambang unsur-unsur kimia. Sedangkan hasil tambahan penelitian ini adalah 1.000, lebih besar dari l.o.s 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara metode mnemonics jenis teknik naratif dengan metode loci untuk meningkatkan kemampuan mengingat.

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

I.A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan dan merupakan hak tiap anak untuk mendapatkannya. Salah satu bentuk pendidikan yang dapat ditempuh anak adalah pendidikan formal. Pendidikan formal di Indonesia yang sudah lama digalakkan adalah program Wajib Belajar 9 tahun dimana seharusnya anak Indonesia harus berpendidikan minimal tamatan SMP. Dewasa ini pemerintah juga sudah mulai banyak mengeluarkan program-program lain untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Salah satunya adalah digantikannya kurikulum tahun 2000 dengan kurikulum baru yang dinamakan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Menurut Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Prof. Dr. Mochammad Ali (dalam Eriyanti, 2006), KBK menekankan tiga aspek, kognisi, afeksi, dan psikomotor yang lebih difokuskan pada keterampilan (skill).

(13)

hanya guru, serta penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar (Eriyanti, 2006).

Menurut Eriyanti (2006), perbedaan lainnya antara KBK dengan kurikulum sebelumnya adalah proses evaluasinya. Pada KBK, proses evaluasi kompetensi dasar siswa diukur berdasarkan standar ketuntasan belajar minimal (SKBM). SKBM ini dibuat guru berdasarkan pengalaman keilmuan dan situasi lingkungan yang dapat diterapkan dalam sistem pembelajaran. Untuk proses evaluasi, siswa harus melampaui SKBM. Bila nilai yang diperoleh tidak mencapai standar yang ditetapkan, siswa harus mengikuti ujian ulangan berkali-kali sampai memperoleh nilai yang distandarkan. Hal ini dilakukan dengan harapan untuk mempersiapkan para siswa-siswi supaya dapat lebih maju dan bersaing dengan siswa-siswi dari negara lain dalam hal ilmu pengetahuannya. Selain itu juga sangat diharapkan agar dapat menghasilkan siswa-siswi yang lebih berpotensi, berwawasan luas dan dapat berpikir kritis (Eriyanti, 2006).

Selain itu, perbedaan lainnya adalah adanya penambahan pelajaran baru bagi siswa SMP yaitu pelajaran kimia. Pelajaran kimia ini sebelumnya hanya diterima siswa pada tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Penambahan mata pelajaran kimia sebagai pelajaran baru pada tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) tentu ada beberapa kesulitan yang akan dihadapi siswa SMP. Salah satunya adalah kesulitan dalam hal mengingat karena pelajaran kimia termasuk pelajaran hafalan.

(14)

plastik, kayu, batu, tanah, minyak dan karet. Udara yang dihirup, makanan dan minuman yang dikonsumsi semuanya juga termasuk materi kimia. Mengingat di alam ini terdapat jutaan materi yang berbeda maka mempelajari kimia merupakan sesuatu yang penting,.

Orang dapat mengetahui sifat-sifat materi serta cara memanfaatkannya dengan mempelajari kimia. Materi dapat berupa benda hidup maupun benda tak hidup (benda mati). Satu hal yang harus diingat adalah bahwa semua benda yang ada di sekitar individu tergolong materi kimia.

Materi kimia tidak hanya terdapat dalam botol-botol di laboratorium, tetapi juga di sekitar individu. Semua hal, termasuk plastik, kayu, batu, tanah, minyak dan karet semuanya tersusun dari materi kimia. Bahkan, udara yang dihirup, makanan dan minuman yang dikonsumsi, pakaian yang dipakai dan lain-lain, semuanya juga termasuk materi kimia. Para ahli telah mengidentifikasikan dan mencatat sifat dari jutaan jenis zat. Setiap zat mempunyai sifat khas (spesifik) yang membedakannya dari zat lain. Selain itu, antara berbagai zat juga terdapat kemiripan sifat.

(15)

makanan olahan, semuanya adalah hasil penerapan ilmu kimia. Hampir semua bahan keperluan setiap individu, baik langsung maupun tidak langsung pasti mengalami sentuhan kimia.

Manfaat selanjutnya adalah pembentukan sikap. Dalam mempelajari ilmu kimia, individu senantiasa berhadapan dengan masalah dan memecahkannya secara sistematis. Seringkali masalah dalam ilmu kimia tergolong rumit dan kompleks sehingga ada kesan bahwa ilmu kimia adalah ilmu yang sukar. Sebenarnya kerumitan itu akan menjadi suatu keuntungan jika disikapi dengan benar. Individu menjadi terbiasa menghadapi dan memecahkan masalah secara logis dan terencana. Kebiasaan itu membantu kita dalam menghadapi persoalan hidup sehari-hari. Di atas semuanya itu, ilmu kimia akan menunjukkan kepada semua manusia akan keteraturan alam ini, baik alam makro maupun mikro. Kiranya semuanya akan menambah kekaguman semua manusia terhadap Sang Pencipta.

(16)

mengenal lebih dalam mengenai kimia, siswa-siswi tersebut harus mengetahui lebih dahulu mengenai unsur-unsur kimia.

(17)

mengingat adalah kemampuan menyimpan informasi dan memanggil kembali informasi. Menurut Scruggs & Mastropi (2000) kemampuan mengingat dapat dilatih. Seringkali para pendidik mengajarkan kiat-kiat supaya para murid dapat lebih mudah dalam mengingat. Salah satu cara yang paling sering digunakan adalah metode mnemonics.

Metode mnemonics adalah suatu teknik untuk mengingat sesuatu dengan menggunakan petunjuk tertentu (Morgan, King, Weisz dan Schopler, 1986). Menurut Maltin (2005), ada beberapa jenis mnemonics, antara lain the keyword

method (metode kata kunci), the method of loci (metode loci), chunking, hierarcy

technique (teknik hirarki), first-letter technique (teknik huruf pertama atau

akronim), dan narrative technique (teknik naratif). Metode kata kunci (keyword) adalah suatu metode di mana caranya adalah dengan menghubungkan kosa kata baru dengan kata yang cara pengucapannya hampir sama. Metode loci adalah suatu metode yang mengingat suatu benda dengan membayangkannya terletak pada tempat-tempat tertentu.

Maltin (2005) memberi definisi dan penjelasan untuk setiap metode

mnemonics. Metode chunking adalah suatu metode di mana sekumpulan huruf

(18)

dengan cara menyusun sekumpulan kata menjadi sebuah cerita. Metode

mnemonics yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode mnemonics

jenis teknik naratif dan metode loci. Alasan menggunakan kedua teknik adalah bahwa kedua teknik inilah yang paling sesuai untuk lambang unsur-unsur kimia.

Banyaknya metode mengingat menunjukkan bahwa proses dan daya mengingat itu sangat penting bagi manusia. Oleh karena itu, peneliti mencoba untuk melakukan eksperimen untuk menguji keefektifan penggunaan metode mengingat yaitu metode mnemonics. Penelitian akan dilakukan sekolah SMP Swasta Katolik Budi Murni 3 Medan. Hal ini dilakukan berdasarkan prariset yang dilakukan peneliti di sekolah tersebut. Alasan lain yang turut mendukung adalah dari wawancara dengan orang tua siswa-siswi. Hasil dari wawancara ini menunjukkan bahwa sekolah SMP Swasta Katolik Budi Murni 3 Medan termasuk sekolah dengan standar menengah, di mana siswa-siswi di sekolah tersebut mempunyai rata-rata kemampuan mengingat tingkat sedang. Hal ini diperlukan untuk menghindari bias terhadap penelitian karena kemampuan mengingat yang terlalu tinggi ataupun kemampuan mengingat yang terlalu rendah.

I. B. Perumusan Masalah

(19)

I. C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu :

1. Melihat efektivitas metode mnemonics untuk meningkatkan kemampuan mengingat lambang unsur-unsur kimia.

2. Melihat mana yang lebih efektif, metode mnemonics jenis teknik naratif atau metode loci.

I. D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat secara teoritis dan praktis. 1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis dalam hal menambah pengetahuan metode mnemonics apa yang lebih efektif untuk meningkatkan kemampuan mengingat, khususnya untuk mengingat lambang unsur-unsur kimia.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat kepada : a. Para siswa-siswi SMP

Memberikan pengetahuan mengenai adanya teknik tertentu yang dapat digunakan dalam mengingat bahan pelajaran, khususnya lambang unsur-unsur kimia.

(20)

Memberikan pengetahuan metode mengingat kepada para guru, khususnya metode mnemonics.

I.E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Bab I. Pendahuluan. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai:

1. Latar belakang permasalahan : dengan diberlakukannya Kurikulum Berbasis Kompetensi, siswa-siswi SMP dihadapkan pada mata pelajaran baru yaitu kimia. Untuk bisa mempelajari kimia dengan baik, siswa-siswi harus mengingat lambang unsur-unsur kimia yang tersusun dalam Tabel Periodik. Untuk mengingat lambang unsur-unsur kimia bukanlah sesuatu yang mudah, sehingga perlu suatu metode mengingat yaitu metode mnemonics.

2. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat efektivitas metode mnemonics dan untuk melihat metode mnemonics jenis apa yang lebih efektif.

3. Perumusan masalah.

Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah efektivitas metode

mnemonics dan perbedaan efektivitas metode mnemonics jenis teknik naratif

dan metode loci untuk meningkatkan kemampuan mengingat lambang unsur-unsur kimia.

4. Manfaat penelitian terdiri dari:

(21)

b. Manfaat praktis yaitu agar siswa-siswi, orang tua, dan guru bisa menggunakan metode mnemonics untuk membantu proses belajar mengajar.

5. Sistematika penulisan terdiri dari bab I, II, III, IV, dan V.

Bab II. Landasan Teori. Pada bab ini akan diuraikan mengenai :

1. Landasan teori yang digunakan yaitu teori kemampuan mengingat dari dan 2. Hipotesa penelitian yaitu

a. Metode mnemonics lebih efektif untuk meningkatkan kemampuan mengingat.

b. Ada perbedaan efektivitas metode mnemonics untuk meningkatkan kemampuan mengingat.

Bab III. Metodologi Penelitian.

1. Metode penelitian yang digunakan yaitu eksperimen.

2. Identifikasi variabel penelitian. Variabel penelitian terdiri dari : a. Variabel bebas : metode mnemonics

b. Variabel tergantung : kemampuan mengingat lambang unsur-unsur kimia. 3. Definisi operasional penelitian meliputi definisi kemampuan mengingat

lambang unsur-unsur kimia dan definisi metode mnemonics.

4. Subjek penelitian yaitu siswa-siswi kelas VII-A SMP Swasta Katolik Budi Murni 3 Medan

(22)

6. Instrumen / alat ukur yang digunakan yaitu tes kemampuan mengingat dengan Tabel Periodik Kosong.

7. Prosedur penelitian, terdiri dari :

a. Tahap persiapan : peneliti membuat modul penelitian, try-out, mencari informasi tentang sampel dan menentukan jadwal penelitian.

b. Tahap pelaksanaan : peneliti melakukan randomisasi dan mengambil data. c. Tahap pengolahan data.

8. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis statistik.

9. Teknik kontrol yang digunakan adalah method of removal dan method of

constancy condition.

Bab IV. Analisa dan Interpretasi Data. Pada bab ini akan dipaparkan mengenai gambaran umum subjek penelitian yang meliputi komposisi subjek yang terlibat dalam penelitian, serta akan diuraikan hasil penelitian yang diperoleh berupa uji normalitas, uji homogenitas varians, dan hasil utama penelitian.

Bab V. Kesimpulan, Diskusi dan Saran.

1. Kesimpulan dari penelitian ini mengenai hasil penelitian yang diperoleh. Ada 3 kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini.

2. Di dalam diskusi penelitian, peneliti menjelaskan kelemahan dan kelebihan dari penelitian ini.

(23)

BAB II

LANDASAN TEORI

II.A. Kemampuan Mengingat Lambang Unsur-Unsur kimia II.A.1. Kemampuan mengingat

II.A.1.1. Defenisi kemampuan mengingat

Menurut Tim Penyusun Kamus Pusat pembinaan dan Pengembangan

Bahasa (1990), ingat berarti berada dalam pikiran, tidak lupa dan timbul kembali

dalam pikiran. Sedangkan mengingat adalah ingat akan sesuatu hal,

memperhatikan, memikirkan dan menilik dengan pikiran. Menurut Myers (2006)

ingatan adalah proses penyimpanan, dan pemanggilan kembali informasi yang

telah disimpan sebelumnya baik yang berupa pengalaman masa lalu, pengetahuan

maupun pemikiran.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan mengingat

adalah kemampuan untuk menyimpan dan memanggil kembali informasi yang

telah disimpan sebelumnya.

II.A.1.2. Sistem mengingat

Menurut Myers (2006) Ingatan terhadap hal-hal yang spesifik atau khusus

dapat berbeda-beda tergantung kepada individu dan cara atau proses berpikir

individu tersebut. Selain itu, ingatan juga dapat berbeda-beda tergantung kepada

isi dari informasi tersebut. Isi informasi yang menarik cenderung lebih mudah

(24)

mengingat umumnya terjadi karena gagal menyimpan informasi, mempertahankan

informasi dan memanggil kembali informasi yang telah disimpan sebelumnya.

Menyimpan, mempertahankan dan memanggil kembali informasi terjadi di

dalam sistem mengingat. Menurut Hebb (2000), terdapat 3 jenis sistem

mengingat, yaitu :

1. Sensory Memory

Sensory memory memuat catatan sebenarnya mengenai apa yang yang dilihat

dan didengar (visual dan auditori). Hal ini hanya berlangsung selama beberapa

detik, sensory memory memiliki kapasitas yang tak terbatas.

2. Short-Term Memory (STM)

Perhatian yang lebih khusus atau lebih fokus kemudian dipindahkan atau

ditransfer dari sensory memory menuju short-term memory. STM umumnya

menyimpan data dalam bentuk suara, khususnya me-recall suara, tetapi bisa

juga dalam hal visual atau gambar. STM memiliki kapasitas kerja yang

terbatas, yaitu hanya 7 ± 2 chunks atau sekitar 5 sampai 9 chunks dalam sekali

ingat. Chunks adalah satu unit memori yang terdiri dari beberapa komponen

yang berhubungan erat satu sama lain (Cowan dalam Maltin, 2005). STM

sangat rentan terhadap interupsi dan gangguan-gangguan. Terdapat 3 jenis

proses dasar dalam STM, yaitu :

a) Iconic memory

Iconic memory adalah kemampuan untuk menyimpan informasi yang

(25)

b) Acoustic memory

Acoustic memory adalah kemampuan untuk menyimpan informasi dalam

bentuk suara. Acoustic memory dapat bertahan lebih lama daripada iconic

memory.

c) Working memory

Working memory adalah suatu proses aktif menyimpan informasi hingga

informasi itu dikeluarkan, misalnya terus memikirkan dan

mengulang-ulang suatu nomor telepon kepada diri sendiri hingga memencet nomor

telepon yang dituju. Perlu diingat bahwa inti dari working memory adalah

bukan pada memindahkan informasi dari STM ke LTM, melainkan terus

mengingat informasi untuk kepentingan yang sementara atau mendadak.

Bagian-bagian otak yang mempengaruhi kinerja working memory adalah

frontal cortex, parietal cortex, anterior angulate, dan bagian dari basal

ganglia.

Terdapat banyak teori mengenai working memory yang berasal dari

penelitian pada hewan dan penelitian imaging atau pembayangan pada

manusia. Misalnya menurut Postle (2006), working memory berhubungan

dengan STM. Teori Cowan (2001) menyatakan bahwa working memory

bukan sistem yang terpisah, tapi merupakan bagian dari LTM.

Representasi dalam working memory merupakan subbagian dari

representasi LTM. Menurut Cowan (2001), kapasitas working memory

orang dewasa muda ± 7 chunks (digit, huruf, kata-kata atau unit lain), ± 4

(26)
(27)

dalam sensory register dan bertahan di sana selama beberapa detik. Sebagian

besar dari informasi yang berada di sensory register kemudian dilupakan (karena

tidak mengalami proses lebih lanjut) dan informasi yang diproses masuk atau

ditransfer ke dalam short-term memory (STM atau ingatan jangka pendek). STM

hanya memuat ± 7 chunks (yaitu sekitar 5 sampai 9 chunks) dan informasi itu

bertahan sekitar 30 detik. Informasi yang telah masuk ke dalam STM itu ada yang

diproses kembali dan ada yang tidak diproses. Informasi yang tidak diproses akan

dilupakan (forgotten) sedangkan informasi yang diproses kemudian masuk atau

ditransfer ke dalam long-term memory (LTM). Informasi yang telah diproses ke

dalam LTM relatif dapat bertahan lebih lama daripada STM bahkan bisa bertahan

sampai seumur hidup. Individu bisa memanggil kembali informasi yang telah

disimpan sebelumnya di LTM bila suatu saat membutuhkannya (retrieved).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa proses mengingat

berlangsung dalam 3 sistem penyimpanan memori, yaitu: (1) sensory memory, (2)

Short-Term Memory dan (3) Long-Term Memory.

II.A.1.3. Kemampuan mengingat

Richardson-Klavehn & Bkork (dalam Hastjarjo, 1994), merumuskan tes

ingatan adalah suatu tugas yang berhubungan dengan peristiwa pribadi individu

yang berhubungan dengan ruang dan waktu. Yang dimaksud dengan peristiwa

adalah berupa penyajian kata-kata, penyajian gambar-gambar ataupun penyajian

(28)

a. Tes Rekognisi

Dimana subjek diminta untuk membedakan antara stimulus yang ada dan yang

tidak ada pada saat peristiwa terjadi. Dengan kata lain, subjek diminta

mengenali kembali apakah stimulus yang ada pada tahap pengetesan ingatan

sama dengan stimulus yang ada pada tahap belajar.

b. Tes Pemanggilan Kembali

Subjek diminta untuk memproduksi kembali atau mengingat kembali stimulus

yang telah disajikan pada tahap belajar. Dapat dilakukan tanpa bantuan

tanda-tanda ataupun dengan bantuan tanda-tanda-tanda-tanda (cues).

II.A.1.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan mengingat

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan mengingat, yaitu:

1. Faktor usia. Hal ini dapat dikarenakan perbedaan perkembangan psikologis

individu pada tahap-tahap :

a. Menerima informasi

Penelitian awal menemukan bahwa anak-anak dengan usia yang

rendah kurang mampu mengambil banyak informasi ke dalam sensory

memory (atau mempertahankannya) seperti yang mampu dilakukan anak-anak

dengan usia yang lebih tinggi. Kemudian ditemukan bahwa anak usia lima

tahun tidak berbeda dengan orang dewasa dalam hal jumlah informasi yang

mereka terima ke dalam sensory register. Apa yang telah ditemukan oleh

penelitian awal tentang informasi yang dapat diproses anak-anak yang lebih

(29)

pengulangan (rehearsal) (Sprinthall & Sprinthall, 1990). Dalam hal menerima

informasi, terdapat perbedaan dalam hal : kecepatan dalam mengolah

informasi, proses perhatian (atensi), dan pengkodean.

Dalam hal kecepatan proses, penelitian awal menemukan bahwa

kecepatan proses adalah fungsi langsung dari usia, juga menimbulkan

keraguan. Mungkin penemuan itu disebabkan karena anak-anak yang lebih tua

lebih dapat menebak stimulus apa yang akan terjadi, karena mereka telah

memiliki dasar pengetahuan. Itulah sebabnya mengenai kecepatan proses ini

masih belum jelas.

Kemampuan untuk fokus pada stimulus yang relevan adalah kunci

utama dalam mentransfer informasi dari sensory register menuju ke STM,

penelitian mengenai proses perhatian ini sangat signifikan. Banyak penelitian

yang mengatakan bahwa anak-anak yang lebih tua dapat lebih mampu dalam

memfokuskan dan mengontrol proses perhatian daripada yang lebih muda.

Kemampuan anak dalam memperhatikan stimulus yang penting dan

mengabaikan stimulus yang tidak penting merupakan fungsi langsung dari

pertumbuhan dan perkembangan.

Kemampuan untuk pengkodean juga dipengaruhi oleh komponen

perkembangan.

b. Penyimpanan Informasi

Perbedaan perkembangan psikologis menyebabkan perbedaan

kemampuan menyimpan informasi. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal,

(30)

(Chunking). Perbedaan usia mengakibatkan perbedaan dalam strategi

pengulangan yang merupakan faktor penting agar informasi dapat ditransfer

dari STM ke LTM. Semakin bertambah usia anak, semakin terorganisir

strategi pengulangan yang digunakan, menyebabkan semakin banyak

informasi yang masuk ke LTM. Teknik pengelompokan berhubungan erat

dengan kemampuan mengulang (rehearsal) karena tergantung pada

kemampuan organisasi dan kemampuan dalam bentuk abstraksi. Anak-anak

yang lebih muda lebih banyak mengalami kesulitan dalam mengingat

kata-kata abstrak.

c. Kemampuan Pemanggilan Kembali

Semakin berkembangnya anak, akan semakin meningkatkan

spontanitas dalam menggunakan strategi pemanggilan kembali.

2. Faktor kebudayaan juga berpengaruh terhadap kemampuan mengingat.

Kebudayaan membuat anggotanya sensitif terhadap objek, kejadian dan

strategi tertentu yang dapat mempengaruhi kemampuan memori terhadap hal

tersebut (Misty & Rogoff dalam Santrock, 2004).

3. Faktor pendidikan. Kesalahan dalam penggunaan strategi mengingat informasi

sering berhubungan dengan kurangnya pendidikan di sekolah yang tepat (Cole

& Scribner dalam Santrock, 2004).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi kemampuan mengingat adalah faktor usia, faktor kebudayaan dan

(31)

II.A.2. Lambang Unsur kimia II.A.2.1. Defenisi Ilmu kimia

Ilmu yang mempelajari alam semesta disebut ilmu pengetahuan alam

(natural science). Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sudah diajarkan sejak di Sekolah

Dasar dengan memperkenalkan beberapa topik pilihan. Di Sekolah Menengah

Pertama, pengajaran mata pelajaran IPA dibagi menjadi 3, yaitu : mata pelajaran

fisika, biologi dan kimia.

Menurut Purba (1994) dan Parning (2002), secara garis besar, dapat

dikatakan bahwa ilmu kimia mempelajari segala sesuatu tentang materi, meliputi

susunan, struktur, sifat dan perubahannya serta energi yang menyertai perubahan

tersebut.

Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ilmu kimia merupakan salah satu

cabang ilmu pengetahuan alam yang khusus mempelajari segala sesuatu tentang

materi, meliputi susunan, struktur, sifat dan perubahannya serta energi yang

menyertai perubahan tersebut.

II.A.2.2. Lambang Unsur kimia

Menurut Purba (2007), zat kimia dapat diklasifikasikan berdasarkan

kemiripan sifatnya dan hal ini sangat memudahkan orang mempelajari ilmu kimia.

Berzelius (dalam Purba, 2007) mengusulkan pemberian lambang unsur kimia

sebagaimana yang dikenal sekarang. Tujuan pemberian lambang unsur adalah

untuk meringkaskan dan memudahkan penulisan unsur kimia. Menurut Berzelius,

(32)

unsur yang bersangkutan dan ditulis dengan huruf besar. Bagi unsur yang

mempunyai huruf awal sama, lambangnya dibedakan dengan menambahkan satu

huruf lain dari nama unsur itu dan ditulis dengan huruf kecil.

Menurut Purba (2007), lambang unsur-unsur kimia diklasifikasikan ke

dalam delapan golongan dan tujuh tingkatan dan disusun dalam sebuah tabel yang

dinamakan Sistem Periodik Modern. Sistem periodik ini disusun oleh Moseley

(dalam Purba, 2007) yang menemukan bahwa setiap atom mempunyai nomor

atom sendiri dan sifat dasar atom ditentukan nomor atomnya. Golongan dalam

unsur kimia disusun dalam lajur vertikal berdasarkan kemiripan sifat, sedangkan

periode disusun dalam lajur horizontal berdasarkan kenaikan nomor atom. Untuk

(33)

Seri kimia dari Tabel Periodik

Logam alkali Alkali tanah Lantanida Aktinida Logam transisi Logam Metaloid Non-logam Halogen Gas mulia

Gambar II.2. Tabel Periodik Standar

Aturan pewarnaan nomor atom dalam tabel periodik di atas:

i. Unsur yang nomor atomnya berwarna biru berwujud cair pada keadaan suhu

dan tekanan standar (STP),

ii. Unsur yang nomor atomnya berwarna hijau berwujud gas pada keadaan

STP,

iii. Unsur yang nomor atomnya berwarna hitam berwujud padat pada keadaan

(34)

iv. Unsur yang nomor atomnya berwarna merah adalah unsur sintetis (selalu

berwujud padat pada keadaan STP),

v. Unsur yang nomor atomnya berwarna kelabu (dan warna latarnya lebih

terang dari unsur-unsur lainnya) belum ditemukan (unsur tersebut diberi

warna berdasarkan sifat yang kira-kira akan dimiliki oleh unsur tersebut

ketika ditemukan).

Unsur-unsur kimia ini sangat diperlukan dalam pembuatan atau penciptaan

barang baru. Oleh karena itu, ilmu kimia juga mempelajari mengenai perubahan

materi. Para ahli menggunakan perubahan kimia untuk membuat bahan baru dari

bahan alam yang relatif murah. Hal ini sangat nyata dalam bidang farmasi, dan

penciptaan barang baru seperti obat-obatan, plastik, nilon dan lain-lain.

II.A.3. Kemampuan mengingat lambang unsur-unsur kimia

Kemampuan mengingat adalah kemampuan untuk menyimpan dan

memanggil kembali informasi yang telah disimpan sebelumnya. Sedangkan

lambang unsur-unsur kimia tersusun dalam Tabel Periodik berdasarkan golongan

dan tingkatan tertentu.

Jadi, kemampuan mengingat lambang unsur-unsur kimia yaitu

kemampuan menyimpan informasi berupa lambang unsur-unsur kimia yang

tersusun dalam Tabel Periodik dengan golongan dan tingkatan tertentu.

Kemampuan mengingat unsur kimia juga termasuk memanggil kembali informasi

(35)

II.B. Metode Mnemonics II.B.1. Definisi Mnemonics

Scruggs & Mastropieri (2000) mengatakan bahwa secara umum,

mnemonic adalah alat atau prosedur atau operasi yang digunakan untuk

meningkatkan memori dan secara khusus mnemonic merupakan rekonstruksi

khusus terhadap hal yang harus dipelajari (target content) untuk mengikat

informasi baru lebih dekat pada pengetahuan yang telah dimiliki, sehingga dapat

meningkatkan retrieval (proses penyimpanan).

Lebih lanjut tentang pengertian mnemonics di atas, berikut ini terdapat

contoh pemanfaatan mnemonics dalam hal lain, seperti yang dilakukan oleh

Atkinson. Atkinson (dalam Campos, 2003) menggambarkan metode

mnemotechnic (teknik mnemonics) untuk belajar vocabulary (arti kata) bahasa

asing. Metode terdiri dari 2 langkah :

1. Verbal (mencari kata kunci dari bahasa pertama yang familiar dengan

partisipan dan kedengaran hampir sama dengan bahasa kedua).

2. Visual (membuat gambaran visual yang menghubungkan kata kunci dengan

kata yang menjadi target).

Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa metode mnemonics dalam

penelitian ini merupakan metode yang digunakan untuk meningkatkan

kemampuan mengingat lambang unsur-unsur kimia.

II.B.2. Jenis-jenis mnemonics

(36)

a) Mnemonics using imagery (mnemonics yang menggunakan imajinasi atau

pembayangan)

Mnemonics using imagery adalah mnemonics yang dalam penerapannya

membutuhkan pembayangan atau imajinasi atau suatu hal, benda ataupun

tempat. Terdapat beberapa jenis mnemonics using imagery, yaitu :

1) The keyword method (metode kata kunci)

Metode keywords sangatlah efektif untuk mengingat kata-kata asing

seperti kosakata. Dalam metode keywords, individu mengidentifikasikan

suatu kata bahasa asing dengan kata dalam bahasanya sendiri dan

kemudian menciptakan gambaran dalam pikiran yang menghubungkan

kata kunci (keywords) dengan kata baru tersebut. Contohnya bila ingin

belajar bahasa Spanyol dan ingin mengingat sebuah kosakata rodilla yang

dalam bahasa Inggris berarti knee (lutut).dari kata rodilla (yang diucapkan

dengan “roe-dee-ya”), kita dapat menghubungkan dengan kata dalam

bahasa Inggris yang pengucapannya hampir sama, yaitu rodeo. Kemudian

membayangkan seorang cowboy pada sebuah rodeo yang lututnya teluka.

Pressley, dkk dalam Campos (2003) menerapkan penelitian dalam

konteks laboratorium. Sampel berupa mahasiswa yang mempelajari daftar

dari kata-kata dengan menggunakan metode kata kunci atau metode lain

yang mereka pilih sendiri. Hasilnya adalah mahasiswa yang menggunakan

metode kata kunci lebih baik dalam me-recall dibandingkan dengan

(37)

menyatakan bahwa metode kata kunci lebih efektif daripada metode lain

pada remaja dan orang dewasa jika diterapkan secara individual.

2) The method of loci (metode loci)

Metode ini mudah dipelajari dan bekerja baik untuk orang-orang yang

bagus dalam visualisasi. Dengan metode ini, informasi yang diingat

diasosiasikan dengan lokasi-lokasi tertentu di rumah. Metode ini dapat

digunakan untuk bermacam-macam daftar, untuk pembicaraan,

nama-nama, suatu hal untuk dilakukan, bahkan untuk mengingat pikiran yang

ingin disimpan dalam ingatan. Contoh : lambang unsur-unsur kimia yang

terletak pada golongan IA ditulis secara berurut dengan lambang H, Li,

Na, K, Rb, Cs, dan Fr. Untuk mempermudah kita mengingat, kita bisa

mencoba membayangkan suatu lokasi yaitu H (Halaman). Kalau kita

masuk ke dalam halaman itu ada Li (Lintasan) menuju ke rumah. Di

sebelah kanan lintasan, ada pohon Na (Nangka) dan K (Kelapa).

Sedangkan di sebelah kiri lintasan ada pohon Rb (Rambutan). Setelah kita

masuk lebih dalam di teras rumah ada Cs (Chursi santai) dan jika kita duduk di kursi santai itu kita akan menghadap Fr (Fagar)

b) Mnemonics using organization (mnemonics yang membutuhkan

pengorganisasian).

Mnemonics using organization adalah jenis mnemonics yang dilakukan

dengan cara mengorganisasikan atau menyusun ke dalam suatu urutan

tertentu. Terdapat beberapa jenis mnemonics using organization, yaitu :

(38)

Metode ini dikembangkan oleh seorang psikolog terkenal, George Miller

(dalam Maltin, 2005). Miller menggunakan istilah chunk untuk

menggambarkan unit dasar dari short term memory. Mengacu pada

pengertian awalnya, chunk adalah unit memori yang terdiri dari beberapa

komponen yang saling berkaitan satu dengan lainnya. Chunk dapat berupa

nomor atau huruf tunggal maupun sekelompok angka atau huruf. Contoh:

Nomor telepon rumah A adalah 0614521112. Untuk mempermudah

mengingat nomor telepon rumah A dapat disusun dengan chunking,

misalnya menjadi 061 452 111 2 atau 061 45 21112.

2) Hierarchy technique (teknik hirarki).

Metode lainnya adalah menyusun materi yang akan diingat dalam bentuk

hirarki. Hirarki adalah sebuah sistem dimana item-item disusun dalam

sekelompok kelas-kelas secara bertingkat.

3) First letter technique (teknik huruf pertama).

Teknik huruf pertama atau biasanya disebut sebagai akronim (membuat

singkatan huruf pertama dari kata-kata untuk diingat). Sebagai contoh,

untuk mengingat nama-nama danau yang besar, digunakan akronim

HOMES (Huron, Ontario, Michigan, Erie dan Superior). Beberapa

organisasi dan badan-badan pemerintahan menggunakan akronim.

Misalnya NATO yang merupakan singkatan dari North Atlantic Traty

Organization, dan AA untuk Alcoholic Anonymous.

(39)

Dalam teknik naratif ini, individu diminta untuk merangkai sebuah kisah

atau cerita dari kata-kata yang saling berhubungan. Dalam penelitian yang

dilakukan oleh Bower dan Clark (dalam Maltin, 2005) kepada sekolompok

orang yang diminta untuk mengingat dua belas daftar kata, hasilnya adalah

individu yang mengingat dengan menggunakan teknik naratif dapat

mengingat enam kali lebih banyak daripada individu yang tidak

menggunakan atau tidak diajarkan mengingat dengan cara tersebut

(kelompok kontrol). Teknik naratif merupakan strategi yang efektif dalam

meningkatkan memori dan juga berhasil atau efektif juga untuk individu

yang mengalami kerusakan ingatan (memory-impaired individual).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa jenis metode

mnemonics, antara lain:

1. Mnemonics using imagery yang terdiri dari The Keyword Method dan The

Method of Loci

2. Mnemonics using organization terdiri dari Chunking, Hierarchy Technique,

First Letter Technique dan Narrative Technique.

Teknik mnemonics yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis teknik naratif

dan metode loci. Alasannya adalah karena kedua metode inilah yang paling sesuai

digunakan untuk mengingat urutan-urutan dan singkatan-singkatan.

(40)

Pada sistem pendidikan KBK seperti yang sedang diterapkan sekarang ini

dalam dunia pendidikan di Indonesia, para siswa-siswi sejak Sekolah Menengah

Pertama (SMP) telah dikenalkan mata pelajaran kimia. Mata pelajaran kimia ini

merupakan mata pelajaran yang seyogianya baru akan diajarkan setelah para

siswa-siswi duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Mata pelajaran

kimia adalah salah satu cabang dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) selain fisika

dan biologi.

Ilmu kimia mempelajari segala sesuatu tentang materi, meliputi susunan,

struktur, sifat dan perubahannya serta energi yang menyertai perubahan tersebut.

Dengan mempelajari kimia, orang dapat mengetahui sifat-sifat materi atau zat-zat

dan cara memanfaatkannya. Para ahli kimia telah mengidentifikasikan dan

mencatat sifat dari jutaan jenis zat. Setiap zat mempunyai sifat khas (spesifik)

yang membedakannya dari zat lain. Semua unsur kimia ditulis dengan lambang

unsur kimia. Lambang unsur-unsur kimia secara garis besar diklasifikasikan ke

dalam delapan golongan dan tujuh tingkatan dan disusun dalam sebuah tabel yang

dinamakan Sistem Periodik Modern atau tabel periodik. Dalam mempelajari

kimia, hal paling utama yang harus dikuasai oleh siswa-siswi adalah mengingat

atau menghafal lambang unsur-unsur kimia. Kesemuanya ini harus dipahami dan

dihafal oleh siswa-siswi terutama yang akan melakukan percobaan atau

eksperimen di laboratorium. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya

kesalahan pencampuran zat atau unsur-unsur yang tidak sesuai yang akhirnya

(41)

Untuk memahami dan mengingat lambang unsur-unsur kimia ini terdapat

beberapa cara. Salah satunya adalah penggunaan teknik mnemonics. Teknik

mnemonics adalah alat atau prosedur atau operasi yang digunakan untuk

meningkatkan memori sehingga dapat meningkatkan retrieval (proses

penyimpanan). Ada enam jenis teknik mnemonics, yaitu the keyword method

(metode kata kunci), the method of loci (metode loci), chunking, hierarcy

technique (teknik hirarki), first-letter technique (teknik huruf pertama atau

akronim), dan narrative technique (teknik naratif). Teknik mnemonics yang

digunakan dalam penelitian ini adalah teknik naratif dan metode loci. Kemudian

kedua metode ini akan dibandingkan untuk melihat perbedaan efektivitasnya

(42)

Lambang unsur-unsur kimia

Siswa-siswi SMP

Tidak menggunakan metode

mnemonics

Menggunakan metode

mnemonics

Teknik naratif

Metode

loci

Kemampuan mengingat tidak meningkat

(43)

II.D. Hipotesis

Berdasarkan penjelasan di atas, maka hipotesa dari penelitian ini adalah :

1. Metode mnemonics lebih efektif untuk meningkatkan kemampuan mengingat lambang unsur-unsur kimia.

(44)

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai : identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel, populasi dan pengambilan sampel, metode pengumpulan data dan metode analisis data.

III.A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian

Adapun variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel bebas : metode mnemonics

2. Variabel tergantung : kemampuan mengingat lambang unsur-unsur kimia.

III.B. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel penelitian dimaksudkan untuk mengarahkan metode pengukuran agar sesuai dengan variabel penelitian. Adapun defenisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kemampuan mengingat lambang unsur-unsur kimia

(45)

kimia yang tepat. Semakin banyak jawaban yang dijawab dengan benar menunjukkan kemampuan mengingat yang semakin bagus.

2. Metode mnemonics

Metode mnemonics yang digunakan adalah mnemonics jenis teknik naratif, yaitu lambang unsur-unsur kimia yang tersusun dalam golongan A dibentuk menjadi sebuah kata dan diatur sedemikian rupa sehingga membentuk sebuah kalimat, dan metode loci, yaitu lambang unsur-unsur kimia yang tersusun dalam golongan dan tingkatan dibentuk menjadi sebuah cerita yang berkaitan dengan lokasi.

Lambang unsur-unsur kimia yang ada di dalam Tabel Periodik akan dijelaskan dengan metode mnemonics jenis teknik naratif dan metode loci.

III.C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VII-A SMP Swasta Katolik Budi Murni 3 Medan dengan membatasi pada pemilihan 27 (dua puluh tujuh) siswa-siswi dengan pembagian 1 kelompok terdiri dari 9 orang. Alasan pemilihan kelas VII-A berdasarkan beberapa pertimbangan yaitu bahwa kelas VII merupakan kelas pertama tingkat SMP yang belum pernah mendapatkan pengajaran tentang kimia, dan bahwa kelas VII-A termasuk kelas unggulan dengan rata-rata prestasi siswa-siswinya yang bagus.

(46)

Medan, dipilih kelas VII-A sebagai populasi. Kemudian dari semua siswa-siswi kelas VIIA, akan dipilih masing-masing 9 orang untuk Kelompok Kontrol, Kelompok Eksperimen1 dan Kelompok Eksperimen 2.

III.D. Rancangan Penelitian

Penelitian ini bersifat eksperimen karena terjadi manipulasi dalam hal pemberian perlakuan khusus kepada subjek penelitian. Perlakuan khusus yang dimaksud berupa pengajaran cara mengingat dengan metode mnemonics. Rancangan yang digunakan adalah rancangan multi group between subjects

research design (Christensen, 1978).

Pembagian subjek ke dalam kelompok kontrol, kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 dilakukan dengan cara randomisasi yaitu dengan mengundi. Cara mengundi dilakukan dengan menuliskan nomor urut siswa ke kertas-kertas kecil lalu digulung dan diambil secara acak. Data nomor urut siswa diperoleh dari lembaran absensi.Menurut Cochran & Cox (dalam Christensen, 1968), randomisasi adalah jaminan analogis terhadap gangguan yang mungkin muncul, baik serius maupun tidak.

Tabel 1

Rancangan Eksperimen multi group between subjects research design

Assignment Kelompok Treatment After Observation

R

CG - Y

EG1 X1 Y

(47)

Keterangan :

R = Random

CG = Kelompok Kontrol EG1 = Kelompok Eksperimen 1

EG2 = Kelompok Eksperimen 2

X1 = Treatment atau perlakuan, berupa metode mnemonics jenis teknik naratif.

X2 = Treatment atau perlakuan, berupa metode mnemonics jenis metode loci.

Y = Pengukuran setelah diberikan perlakuan.

Kelompok kontorl adalah kelompok sampel yang tidak diberikan tratment dengan metode mnemonics. Kelompok eksperimen 1 adalah kelompok sampel yang diberikan treatment atau perlakuan berupa metode mnemonics jenis teknik naratif dan kelompok eksperimen 2 adalah kelompok yang diajarkan metode

mnemonics jenis metode loci.

III.E. Instrumen / Alat Ukur yang digunakan

(48)

yang dinilai benar adalah lambang unsur kimia yang benar penulisan singkatannya dan letaknya.

III. F. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian tediri atas tiga tahapan, yaitu : 1. Tahap Persiapan

a. Peneliti mengunjungi SMP Swasta Katolik Budi Murni 3 Medan guna mewawancarai kepala sekolah, mencari informasi mengenai seluk beluk dan jumlah siswa-siswi kelas VII SMP Swasta Katolik Budi Murni 3 Medan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan sasaran di mana akan melakukan pengambilan data.

b. Menyusun modul penelitian dan melakukan try-out.

Modul penelitian dibuat berdasarkan teori yang digunakan dan memuat tata cara melakukan penelitian, termasuk di dalamnya penjelasan mengenai lambang unsur-unsur kimia menggunakan metode mnemonics. Modul penelitian kemudian dilakukan try-out terhadap beberapa siswa kelas VII sekolah lain. Hasil dari try-out digunakan untuk perbaikan modul penelitian.

c. Mencari informasi tentang sampel dan menentukan jadwal pelaksanaan penelitian.

(49)

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan ini, peneliti melakukan randomisasi terlebih dahulu terhadap siswa-siswi yang akan dipilih sebagai sampel. Peneliti menuliskan nama 27 siswa di kertas-kertas kecil juga kemudian secara acak dimasukkan ke dalam satu kelompok kontrol dan dua kelompok eksperimen.

Pelaksanaan pengambilan data dilakukan di SMP Swasta Katolik Budi Murni 3 di jalan Merapi No.2 Medan pada tanggal 9 November 2007 jam 10.00 pagi. Saat semua siswa-siswi telah terkumpul, mereka memasuki ruangan yang akan digunakan.

Satu kelompok menggunakan satu ruang kelas. Ruang pertama untuk kelompok kontrol, ruang kedua untuk kelompok eksperimen 1 dan ruang ketiga untuk kelompok eksperimen 2. Instruktur yang akan mengajar telah siap sedia di kelas. Instruktur yang dipilih adalah mahasiswa Psikologi USU yang berpengalaman dalam mengajar.

Setelah siswa memasuki kelasnya masing-masing sesuai dengan kelompoknya, instruktur melakukan sesi Pembuka yaitu instruktur memperkenalkan diri. Setelah itu memasuki sesi Isi yaitu instruktur melakukan pengajaran. Instruktur mengajarkan lambang unsur-unsur kimia berdasarkan modul penelitian. Selanjutnya sesi Penutup di mana instruktur mengakhiri pengajarannya. Tahap selanjutnya siswa-siswi akan diberikan ujian. (Untuk lebih lengkapnya lihat lampiran modul penelitian).

(50)

Setelah selesai pengambilan data, dilakukan pengolahan data. Data hasil penelitian (memori) diolah dan dianalisis dengan menggunakan bantuan program komputer yaitu SPSS 14.0 for windows. Pengolahan data yang dilakukan meliputi uji asumsi, uji-t dan one-way ANOVA hasil penelitian.

III.G. Metode Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik yaitu suatu cara ilmiah yang dipersiapkan untuk mengumpulkan, menyusun, menyajikan dan menaganalisis data penyelidikan yang berwujud angka-angka. Statistik diharapkan dapat menyediakan dasar-dasar yang dapat dipertanggungjawabkan untuk menarik kesimpulan-kesimpulan yang benar dan untuk mengambil keputusan-keputusan yang baik. Statistik bekerja dengan angka-angka, bersifat objektif dan universal (Suryabrata, 2000).

Untuk mengetahui perbedaan kemampuan mengingat antara kelompok eksperimen yang diajar dengan teknik naratif dan yang diajar dengan metode loci, maka digunakanlah analisis statistik uji-t yaitu teknik statistik untuk menguji signifikansi perbedaan dua buah mean yang berasal dari dua buah distribusi. Namun, sebelum analisis data dapat dilakukan, perlu dilakukan hal-hal berikut ini: 1. Uji normalitas

(51)

cacat sehingga kesimpulannya menjadi tidak berlaku (Kerlinger, 1990). Uji normalitas dilakukan dengan memakai uji Kolmogorov-smirnov.

2. Uji homogenitas varians

Varians adalah ukuran variabilitas. Varians-varians sebaiknya homogen dari kelompok ke kelompok, dalam batas-batas variasi acak. Jika varians-varians tidak homogen, maka tes statistik yang digunakan akan dicacatkan. Jika varians-varians banyak berbeda, maka pengambilan rata-rata akan membuat kita ragu. Akibat dari besarnya perbedaan antara varians-varians adalah varians dalam kelompok yang membubung maka metode analisis data yang digunakan menjadi tidak signifikan (Kerlinger, 1990). Oleh karena itu, pengujian homogenitas varians sangat penting dilakukan. Uji homogenitas varians dilakukan dengan menggunakan anova melalui levene statistic.

III.H. Teknik Kontrol

Menurut Matheson, Bruce & Beauchamp (1978), kontrol diperlukan dalam suatu penelitian gunanya untuk:

1. Memaksimalkan varians primer

(52)

2. Mengontrol varians sekunder

Varians sekunder adalah hasil dari variabel yang tidak diharapkan, yang dapat mempengaruhi hasil pengukuran terhadap variabel tergantung.

3. Meminimalkan varians kesalahan

Varians kesalahan merupakan hasil dari sejumlah faktor yang dapat menurunkan keakuratan pengukuran variabel tergantung.

Teknik kontrol yang digunakan dalam penelitian ini adalah method of

removal atau metode penghilangan untuk mengontrol variabel organisme

(organismic variable), yang berarti menghilangkan variabel yang mengganggu yang bersumber dari faktor biologis dan genetis (misalnya IQ, jenis kelamin, dan sebagainya). Dalam hal ini, dilakukan dengan cara random dan hanya mengikutsertakan siswa-siswi yang belum pernah belajar atau diajarkan mengenai materi unsur-unsur kimia sebelumnya.

(53)

BAB IV

ANALISA DATA & HASIL PENELITIAN

IV.A. Deskripsi Sampel Penelitian

Semua sampel penelitian adalah siswa-siswi kelas VII-A SMP Swasta Budi Murni 3 Medan.

IV.B. Uji Asumsi Penelitian

IV.B.1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk memeriksa apakah sampel penelitian berasal dari populasi yang terdistribusi normal. Uji normalitas perlu diperiksa keberlakuannya agar langkah-langkah penelitian selanjutnya dapat dipertanggungjawabkan (Sudjana, 1992). Hasil uji normalitas yang menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov tampak pada tabel di bawah.

Tabel 2

Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Z untuk Uji Normalitas

CG (Ceramah) EG1 (Naratif) EG2 (Loci)

Kolmogorov-Smirnov Z 0.848 0.629 0.676

(54)

Dari hasil uji Kologorov-Smirnov di atas, tampak bahwa nilai Asym.Sig. pada kelompok dengan metode ceramah adalah 0.848. Jadi probabilitas (sig.) 0.848 > 0.05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa distribusi nilai kemampuan mengingat kelompok dengan metode ceramah adalah normal.

Nilai Asym.Sig. pada kelompok dengan teknik naratif adalah 0.824. Jadi probabilitas (sig.) 0.824 > 0.05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa distribusi nilai kemampuan mengingat kelompok dengan teknik naratif adalah normal.

Nilai Asym.Sig. pada kelompok dengan metode loci adalah 0.751. Jadi probabilitas (sig.) 0.751 > 0.05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa distribusi nilai kemampuan mengingat kelompok dengan metode loci adalah normal.

IV.B.2. Uji Homogenitas Varians

Uji homogenitas varians dilakukan untuk memeriksa apakah varians dari kedua kelompok adalah sama. Hasil levene statistic untuk uji homogenitas varians terlihat pada tabel di bawah.

Tabel 3

Hasil Levene Statistic untuk Uji Homogenitas Varians

F df1 df2 Sig.

1.795 2 24 .188

Hasil levene statistic menunjukkan bahwa signifikansinya sebesar 0.188

(55)

IV.C. Hasil Utama Penelitian

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektivitas metode mnemonics jenis teknik naratif dan metode loci terhadap kemampuan mengingat lambang unsur-unsur kimia dalam susunan Tabel Periodik pada siswa-siswi kelas VII-A SMP Swasta Katolik Budi Murni 3 Medan. Metode analisis yang tepat adalah uji-T terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Tabel 4

Hasil Utama Penelitian

Metode Metode Sig. Bonferroni Ceramah Loci .000

Naratif .000

Loci Ceramah .000

Naratif 1.000

Naratif Ceramah .000

Loci 1.000

Games-Howell Ceramah Loci .001

Naratif .000

Loci Ceramah .001

Naratif .976

Naratif Ceramah .000

Loci .976

(56)

Dari tabel di atas tampak tingkat signifikansi antara ceramah dan naratif adalah 0.000 (<0.005), sehingga bisa disimpulkan bahwa terjadi perbedaan signifikan antara metode ceramah dan naratif. Hal ini juga berarti terbukti bahwa metode mnemonics khususnya metode naratif lebih efektif untuk meningkatkan kemampuan mengingat lambang unsur-unsur kimia.

(57)

BAB V

KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

V.A. Kesimpulan

Setelah penelitian dan analisis data dilakukan maka kesimpulan yang didapat adalah:

1. Metode mnemonics lebih efektif untuk meningkatkan kemampuan mengingat lambang unsur-unsur kimia.

2. Tidak ada perbedaan efektivitas antara metode mnemonics jenis teknik naratif dengan metode loci untuk meningkatkan kemampuan mengingat lambang unsur-unsur kimia.

V.B. Diskusi

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa ada perbedaan dalam kemampuan mengingat antara siswa-siswi yang menggunakan metode mnemonics dengan siswa-siswi yang tidak menggunakan metode mnemonics. Hal ini juga didukung dengan instruktur yang mampu mengajar dengan baik sesuai dengan modul penelitian yang telah dibuat.

(58)

V.C. Saran

Adapun saran-saran yang bisa diberikan setelah kesimpulan penelitian didapatkan adalah sebagai berikut:

1. Kepada para peneliti yang ingin meneliti ulang penelitian ini.

Hendaknya sebelum penelitian dilakukan siswa-siswi diberikan tes inteligensi sehingga pembagian kelompok lebih adil.

2. Kepada para orang tua

Bagi orang tua yang mengalami kesulitan mengajar anak-anaknya untuk mengingat pelajaran, agar mencoba untuk menggunakan metode mnemonics dalam membantu kemampuan anak-anak untuk mengingat.

3. Kepada para guru

Para guru hendaknya lebih banyak membantu siswa-siswi mempelajari bahan pelajaran dengan metode mnemonics, mengingat hal itu dapat membantu siswa-siswi lebih mudah mengingat bahan pelajaran.

4. Kepada siswa-siswi

(59)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A.H., & Supriyanto, W. (1991). Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta Campos, A., Gonzales, M.A., & Amor, A. (2003). Limitations of the

mnemonic-keyword method. Journal of General Psychology, 1-2.

Christensen, L. (1978). Experimental Methodology, London: Allyn and Bacon, Inc.

Cowan, N. (2001). The magical number 4 in short-term memory: A

reconsideration of mental storage capacity. Behavioral and Brain Sciences.

[online]

Eriyanti. (2006). KBK, Sistem yang Mungkin tak Dipakai Lagi [ online :

http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2006/072006/13/0104.htm]

Hadi, S. (2000). Metodologi Research Jilid 1 – 4. Yogyakarta : Penerbit ANDI. Hastjarjo, D. (1994). Pengukuran Memori, Buletin Psikologi, Tahun II, Nomor 2,

Fakultas Psikologi – Universitas Gajah Mada Yogyakarta

Hebb, D. (2000). Memory [online :

http://www.nwlink.com/~donclark/hrd/learning/memory.html].

Kerlinger, F.N. (1990), Asas-asas Penelitian Behavioral (Edisi 3), Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Maltin, M.W. (2005). Cognition Sixth edition. United States of America : John Wiley & Sons.

Matheson, D., Bruce, R. & Beauchamp, K. (1978). Experimental Psychology (Third Edition), Holt, Rinehart and Winston.

Morgan, C.T., King, R.A., Weisz, R.J. & Schopler (1986). Introduction to

Psychology, (Seventh Edition), Mc.Graw Hill Co.

Myers, (2006). Memory Loss and the Brain [online : ___].

Oberauer, K. (2002). Access to information in working memory: Exploring the

(60)

Parning, Ir., dkk. (2002). Penuntun Belajar Kimia. Jakarta : Penerbit Ghalia Indonesia.

Poerwanti, E., dkk, (1994). Dasar-dasar Metodologi Penelitian, Malang : UMN Press.

Postle, B.R., (2006). Working memory as an emergent property of the mind and brain. Neuroscience, 139(1), 23-38

Purba, M. (1994). Kimia 2000. Jakarta : Penerbit Erlangga

_____. (2007). IPA Kimia 1 untuk SMP Kelas VII. Jakarta : Penerbit Erlangga Santrock, J. (2004). Educational Psychology (Second Edition), New York:

Mc.Graw Hill

Scruggs & Mastropieri, (2000). Improve Short-Term Memory, Long-Term

Memory, Visual Memory and Auditory Memory, [online :

http://www.Audioblox2000.com]

Sprinthall, N.A. & Sprinthall, R.C. (1990). Educational Psychology (Fifth Edition), New York: Mc.Graw Hill

Sudjana, Dr. (1992). Metoda Statistik (Edisi Kelima), Bandung : Penerbit Tarsito Suryabrata, S. (2000). Perkembangan Alat Ukur Psikologis, Edisi I. Andi Offset

Jakarta.

Tim Penyusun Kamus Pusat pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1990).

(61)
(62)

PENGANTAR

Teknik mnemonics adalah suatu prosedur yang digunakan untuk meningkatkan memori sehingga dapat meningkatkan retrieval (proses penyimpanan).

Ada beberapa jenis metode mnemonics, antara lain (Maltin, 2005) :

a) Mnemonics Using Imagery (mnemonics yang menggunakan imajinasi atau

pembayangan)

Mnemonics using imagery adalah mnemonics yang dalam penerapannya

membutuhkan pembayangan atau imajinasi atau suatu hal, benda ataupun tempat. Terdapat beberapa jenis mnemonics yang menggunakan imajinasi, yaitu :

1. The Keyword Method (metode kata kunci)

(63)

pengucapannya hampir sama, yaitu rodeo. Kemudian membayangkan seorang cowboy pada sebuah rodeo yang lututnya teluka.

Contoh salah satu unsur kimia adalah Rb atau Ruberium. Kita dapat mengingat Ruberium dengan mengingat kata Rabu.

2. The Method of Loci (metode loci)

Metode ini mudah dipelajari. Dengan metode ini, informasi yang ingin diingat diasosiasikan dengan lokasi-lokasi tertentu di rumah.

Contoh: lambang unsur-unsur kimia yang terletak pada golongan IA ditulis secara berurut dengan lambang H, Li, Na, K, Rb, Cs, dan Fr. Untuk mempermudah kita mengingat, kita bisa mencoba membayangkan suatu lokasi yaitu H (Halaman). Kalau kita masuk ke dalam halaman itu ada Li (Lintasan) menuju ke rumah. Di sebelah kanan lintasan, ada pohon Na (Nangka) dan K (Kelapa). Sedangkan di sebelah kiri lintasan ada pohon Rb (Rambutan). Setelah kita masuk lebih dalam di teras rumah ada Cs (Chursi santai) dan jika kita duduk di kursi santai itu kita akan menghadap Fr (Fagar)

b) Mnemonics Using Organization (mnemonics yang membutuhkan pengorganisasian)

Mnemonics using organization adalah jenis mnemonics yang dilakukan

(64)

1. Chunking (pembelahan)

Chunk adalah unit memori yang terdiri dari beberapa komponen yang

saling berkaitan satu dengan lainnya. Chunk dapat berupa nomor atau huruf tunggal maupun sekelompok angka atau huruf. Chunking adalah suatu metode mengingat dengan membelah serangkaian huruf atau angka menjadi beberapa kelompok. Contoh: Nomor telepon rumah A adalah 0614521112. Untuk mempermudah mengingat nomor telepon rumah A dapat disusun dengan chunking, misalnya menjadi 061 452 111 2 atau 061 45 21112.

2. Hierarchy Technique (teknik hirarki)

Metode lainnya adalah menyusun materi yang akan diingat dalam bentuk hirarki. Hirarki adalah sebuah prosedur dimana item-item disusun dalam sekelompok kelas-kelas secara bertingkat.

Contoh: Pada Bab I dibahas Pengantar Kimia. Dalam bab itu ada subbab-subbab yang membahas tentang defenisi kimia, hubungan ilmu kimia dengan ilmu lain, kegunaan ilmu kimia. Semuanya ini dapar disusun menjadi bentuk hirarki sebagai berikut:

1. Pengantar Kimia 1.1. Defenisi Kimia

(65)

3. First Letter Technique (teknik huruf pertama)

Teknik huruf pertama atau biasanya disebut sebagai akronim yaitu membuat singkatan huruf pertama dari kata-kata untuk diingat.

Contoh: warna sinar pada pelangi ada 7, yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Untuk memudahkan kita mengingat ketujuh warna tersebut maka disingkat menjadi mejikuhibiniu.

4. Narrative Technique (teknik naratif)

Dalam teknik naratif ini, sekelompok huruf yang ingin diingat dibentuk menjadi sekelompok kata yang saling berhubungan sehingga membentuk sebuah kalimat.

(66)

PROSEDUR

1. Keseluruhan jumlah subjek penelitian sebanyak 27 orang dan dibagi ke dalam 3 kelompok, yaitu:

a. Control Group (Kelompok Kontrol) mendapat penjelasan mengenai

lambang unsur-unsur kimia yang tersusun dalam Tabel Periodik dengan metode ceramah. Kelompok Kontrol terdiri dari 9 orang.

b. Experiment Group 1 (Kelompok Eksperimen 1) mendapat penjelasan

mengenai lambang unsur-unsur kimia yang tersusun dalam Tabel Periodik dengan metode mnemonics jenis teknik naratif. Kelompok Eksperimen 1 terdiri dari 9 orang.

c. Experiment Group 2 (Kelompok Eksperimen 2) mendapat penjelasan

mengenai lambang unsur-unsur kimia yang tersusun dalam Tabel Periodik dengan metode mnemonics jenis metode loci. Kelompok Eksperimen 2 terdiri dari 9 orang.

2. Metode : Ceramah, Mnemonics jenis teknik naratif dan jenis metode loci

3. Materi : Lambang unsur-unsur kimia dalam Tabel Periodik 4. Waktu : 09.45 – 11.30

5. Prosedur Eksperimen:

1) Pukul 09.45 – 10.00: Pembagian Kelas

(67)

dilakukan random terlebih dahulu untuk menentukan masing-masing kelompok dengan cara mengundi.

2) Pukul 10.00 – 11.30: Pengajaran Lambang Unsur Kimia 1. Kelompok Kontrol

Kelompok Kontrol diajarkan cara mengingat lambang unsur-unsur kimia dengan menggunakan metode ceramah. Seorang Instruktur akan memasuki kelas yang berisi Kelompok Kontrol untuk mengajarkan lambang unsur-unsur kimia. Tahapan yang dilakukan Instruktur adalah: 1. Pembuka (±3 menit)

a. Instruktur menyapa para siswa.

(68)

2. Isi (±52 menit)

a. Instruktur membagikan lembaran Tabel Periodik kepada setiap siswa dengan pembagian satu siswa menerima satu lembar Tabel Periodik.

b. Instruktur menjelaskan unsur-unsur apa yang terdapat pada Tabel Periodik.

c. Instruktur menjelaskan bagian mana yang disebut Golongan dan bagian mana yang disebut Periode.

d. Instruktur menjelaskan bahwa lambang unsur-unsur kimia digolongkan ke dalam 2 jenis golongan yaitu golongan A dan B. Lambang unsur-unsur kimia yang akan dipelajari adalah lambang unsur-unsur kimia yang terletak pada Golongan A yaitu IA, IIA, IIIA, IVA, VA, VIA, VIIA dan VIIIA.

e. Instruktur menyebutkan satu per satu lambang unsur kimia yang hendak diingat. Dimulai dari golongan IA sampai ke golongan VIIIA. Setiap golongan dimulai dari unsur yang terletak di kolom paling atas berurut sampai kolom paling bawah.

3. Penutup (±5 menit)

Gambar

Gambar II.1 : DDiagram PPemrosesann Informaasi menuruut Scrugggs &
Gambar II.2. Tabel Periodik Standar
Tabel 1
Tabel 2
+4

Referensi

Dokumen terkait

Persepsi keadilan distributif pada penilaian kinerja merupakan anggapan terhadap hasil penilaian kinerja yang akan diterima karyawan sesuai dengan kepercayaan terhadap kontribusi

Bervariasinya nilai moneter yang diterima auditor pada tiap pekerjaan audit yang dilakukannya berdasarkan hasil negosiasi, tidak menutup kemungkinan akan

1. Adanya kesamaan pandangan dan tujuan antara orang tua dan guru agama dalam lingkungan. Jika lingkungan adalah sekolah, maka semua komponen sekolah harus memiliki

Jika pada tanda persegi merah diatas anda inputkan code article produk dari jail body inside maka akan otomatis muncul link shop yang dapat anda gunakan sebagai link

Dalam pemasaran internasional pengecer luar negeri memiliki dua fungsi yaitu selain menjual barang langsung ke konsumen melalui jaringan toko yang dimiliki, mereka juga

Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Tujuan Instruksional Khusus ReferensiD. 1

Ini mengakibatkan sulitnya untuk mendapatkan daerah-daerah rantai yang sama (tersusun) sehingga mempunyai sifat kristalin rendah menyebabkan yang sama (tersusun)

Berdasarkan analisa perubahan mutu bumbu, yaitu warna, kadar air, a w , total asam, pH, total mikroba didapatkan hasil bahwa bumbu segar, tumis dan kukus lebih baik disimpan